Tokoh Pembaharuan Islam

13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah merupakan realitas masa lalu, keseluruhan fakta, dan merupakan pristiwa yang unik dan berlaku hanya sekali dan tidak akan terulang kedua kalinya. Oleh karena itu, orang yang tidak beradab, berhayal, bahwa masa lalu tidak perlu dihiraukan lagi. Pandangan ini sungguh sangat keliru, dan cenderung apriori sekaligus tidak memiliki argumentasi yang kuat. Persoalan peradaban jauh lebih penting dari aspek- aspek yang menjadi pendorongmunculnya kejayan Islam dalam sejarah terletak pada tingginya peradaban yang di upayakan melalui ilmu pengetahuan. Adanya dukungan dari kebijakan politik dan ekonomi dalam memberikan simulasi bagi kegiatan-kegiatan keilmuan, dapat mendorong berkembangnya tradisi keilmuan bagi siapa saja yang menghendakinya. Pembahasan sejarah perkembangan peradaban islam yang sangat panjang dan luas itu tidak bisa dilepaskan dari pembahasan sejarah perkembangan politiknya. Tidak hanya politik yang menentukan perkembangan aspek-aspek peradaban tertentu melainkan karena sistem politik dan pemerintah itu sendiri merupakan salah satu aspek penting dari peradaban. B. Rumusan, Tujuan, dan Manfaat 1

Transcript of Tokoh Pembaharuan Islam

Page 1: Tokoh Pembaharuan Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah merupakan realitas masa lalu, keseluruhan fakta, dan merupakan

pristiwa yang unik dan berlaku hanya sekali dan tidak akan terulang kedua

kalinya. Oleh karena itu, orang yang tidak beradab, berhayal, bahwa masa lalu

tidak perlu dihiraukan lagi. Pandangan ini sungguh sangat keliru, dan cenderung

apriori sekaligus tidak memiliki argumentasi yang kuat.

Persoalan peradaban jauh lebih penting dari aspek-aspek yang menjadi

pendorongmunculnya kejayan Islam dalam sejarah terletak pada tingginya

peradaban yang di upayakan melalui ilmu pengetahuan. Adanya dukungan dari

kebijakan politik dan ekonomi dalam memberikan simulasi bagi kegiatan-kegiatan

keilmuan, dapat mendorong berkembangnya tradisi keilmuan bagi siapa saja yang

menghendakinya. Pembahasan sejarah perkembangan peradaban islam yang

sangat panjang dan luas itu tidak bisa dilepaskan dari pembahasan sejarah

perkembangan politiknya. Tidak hanya politik yang menentukan perkembangan

aspek-aspek peradaban tertentu melainkan karena sistem politik dan pemerintah

itu sendiri merupakan salah satu aspek penting dari peradaban.

B. Rumusan, Tujuan, dan Manfaat

Adapun tujuan makalah ini yaitu agar dapat diketahui bagaimana

pembaharuan dalam Islam, siapa saja yang berperan dalam pembaharuan tersebut.

Dan di antara manfaatnya yaitu kita dapat mengetahui pembaharuan Islam dan

tokoh-tokohnya. 

1

Page 2: Tokoh Pembaharuan Islam

BAB II

TOKOH PEMBAHARUAN DALAM ISLAM

Pembaharuan dalam Islam mempunyai 2 bentuk:

Pertama, memurnikan agama setelah perjalanannya berabad-abad lamanya

dari hal-hal yang menyimpang dari Al-Quran dan As-Sunnah. Konsekuensinya

tentu saja adalah kembali kepada bagaimana Rasulullah saw. dan para sahabatnya

mengejawantahkan Islam dalam keseharian mereka.

Kedua, memberikan jawaban terhadap setiap persoalan baru yang muncul

dan berbeda dari satu zaman dengan zaman yang lain. Meski harus diingat, bahwa

“memberikan jawaban” sama sekali tidak identik dengan

membolehkan atau menghalalkannya. Intinya adalah bahwa Islam mempunyai

jawaban terhadap hal itu. Berdasarkan ini pula, maka kita dapat memahami bahwa

bidang-bidang pembaharuan itu mencakup seluruh bagian ajaran Islam tidak

hanya fikih, namun juga aqidah, akhlaq dan yang lainnya. Tajdid dapat saja

dilakukan terhadap aqidah, jika aqidah ummat telah mengalami pergeseran dari

yang seharusnya.

Pembaharuan dalam Islam timbul sebagai reaksi dan respon umat Islam

terhadap imperialisme Barat yang telah mendominasi dalam bidang politik dan

budaya pada abad 19. Namun, imperialisme Barat bukamlah satu-satunya faktor

yang menyebabkan adanya pembaharuan dalam Islam. Islam memiliki landasan

teologis yang kuat untuk mengadakan pembaharuan. Selain itu, kondisi internal

umat Islam yang memprihatinkan menjadi faktor utama yang mendorong lahirnya

pembaharuan dalam islam. Dari sekian banyak pembaharuan Islam, diantaranya

adalah :

A. Muhammad Ibn Abd Al-Wahhab

Muhammad Ibn Al-wahhab. Seorang teolog Hambali dan pendiri gerakan

Wahhabiyah, dilahirkan di Uyaina, Nejb pada tahun 1115 H/1703 M. Nama

lengkapnya Abu Abdullah Muhammad ibn Sulaiman bin Ali ibn Muhammad ibn

Ahmad ibn Rasyid At-Tamimi. Kakeknya Sulaiman ibn Muhammad seorang

2

Page 3: Tokoh Pembaharuan Islam

Mufti di Nejd. Ayahnya Abd Al-Ahhab seorang Qodi di Uyaina selama

pemerintahan Abdullah ibn Muhammad ibn Mu’ammar.

Karir pendidikannya diawali dari bimbingan ayahnya dalam bidang fiqh

Hambali, al-Quran (Tafsir), hadis dan tauhid. Pendidikan yang diterima dari

ayahnya telah menjadi dasar yang kuat bagi ibn Abd Al-Wahhab untuk melakukan

gerakan pemurnian ajaran Islam sampai ke Saudi Arabia.

Gerakan Wahabiyyah lahir di Dari’ah pada tahun 1744 M yang bertujuan

memperbaiki kepincangan-kepincangan, menghapuskan semua kegiatan takhayul

dan kembali pada Islam sejati. Muhammad bin Abd al '-Wahhab juga

menghidupkan kembali minat dalam karya-karya sarjana Islam Ibnu Taymiya,

yang pada gilirannya dipanggil untuk kebangkitan metodologi sahabat sahabat,

para ulama dari tabi'in pengikut dan metodologi dari Imam dari mahzab, seperti

Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Al Shafi'ee dan Imam Ahmad bin

Hanbal. 

Pemikiran-pemikiran Muhammad Ibn Abd Al-Wahab yang mempunyai

pengaruh pada perkembangan pemikiran pembaharuan di abad ke-19, yaitu : 

1. Hanya al-Qur’an dan hadislah yang merupakan sumber asli dari ajaran-

ajaran Islam

2. Taklid kepada ulama tidak dibenarkan

3. Pintu ijtihad terbuka

Ada 2 pengaruh gerakan Wahabiyah terhadap dunia Islam yaitu pertama,

ajaran-ajaran kaum Wahabiyah terutama paham tauhid kembali mempengaruhi

pemikiran dan usaha-usaha pembaharuan pada periode modern dari sejarah Islam,

kedua, sikap teokratik-revolusioner yang ditunjukkan oleh gerakan Wahabiyah

banyak mempengaruhi gerakan militansi yang ada pada abad ke-19. Contoh

gerakan militansi tersebut adalah di India, gerakan yang di pimpin oleh

Syariatullah dan Sayyid Ahmad melawan kesultanan Mughal yang tengah

mengalami kemunduran, kelompok-kelompok Sikh, dan penjajah Inggris.

3

Page 4: Tokoh Pembaharuan Islam

B. Jamaluddin al-Afghani

Jamaluddin Al-Sayyid Muhammad Jamaludin bin Shfdar Al-Afghani, lahir

pada tahun 1254 H/1838 M di sebuah desa As-Adabad dekat kota Konar sebelah

timur kota Kabul Afghanistan. Gelar Al-Sayyid disandangnya karena keluarganya

keturunan Nabi Muhammad saw melalui jalur pakar hadis yang popular yaitu Ali

At-Tumudzi keturunan Husain bin Ali bin Abi Thalib.

Pendidikan Al-Afghani mula-mula di Kabul (tradisional) lalu ke India dan

Hijaz. Kemudian berpetualanh ke India tahun 1896 M hingga ke Eropa, Inggris,

perancis, Mesir, Persia, Rusia dan Turki Usmani hingga sampai ajal

menjemputnya tanggal 9 Maret1897 M di Istambul dalam usia 59 tahun.

Bentuk pengajaran Jamaluddin Al Afghani tersimpul dalam dua

kesimpulan. Pertama beliau menekankan supaya pengajaran agama Islam itu

diperbaiki supaya sesuai dan dapat mengikuti zaman modern dan kedua bertujuan

untuk membebaskan negara-negara Islam di Timur dari cengkaman kekuasaan

Barat. Beliau senantiasa berpendapat bahwa umat Islam telah merosot akhlaknya

dan lemah semangat serta dikuasai oleh hawa nafsu yang buas. Beliau menaruh

keyakinan penuh bahwa kekuasaan negara Barat ke atas negara-negara Islam

adalah amat bahaya dengan keadaan demikian jika umat Islam tidak berubah,

mereka pasti akan menerima nasib yang lebih buruk lagi. Oleh karena itu, umat

Islam hendaknya bangkit untuk mengembalikan agama dan diri mereka sebagai

umat yang mulia lagi terpuji.

Pemikiran politik Al-Afghani ada dua unsur utama : kesatuan dunia Islam

dan popularisme. Doktrin kesatuan politik dunia islam yang dikenal sebagai pan

islamisme di desakkan oleh Al-Afghani sebagai satu-satunya benteng pertahanan

terhadap penduduk dan dominasi asing atas negeri-negeri muslim. Dorongan

populis timbul baik dari pertimbangan akan keadilan intrinsiknya dan dari

kenyataan bahwa suatu pemerintah konstitusional oleh rakyat sajalah yang akan

kuat berdiri, stabil dan merupakan jaminan yang sebenarnya menghadapi

kekuatan dan intrik-intrik asing.

4

Page 5: Tokoh Pembaharuan Islam

C. Muhammad Abduh

Nama lengkapnya adalah Muhammad ibn Abduh ibn Hasan Khairullah. Ia

lahir tahun 1849 di desa Mahallah Nasr, Syubrakhit Al-Buhairah, kurang lebih 15

Km dari kota Damanhur Mesir. Ayahnya bernama Abduh Hasan

khairullah,mempunyai silsilah keturunan bangsa Turki. Ibunya mempunyai

silsilah keturunan orang besar Islam, Umar bin Khattab, khalifah yang kedua. 

Pendidikannya mula-mula oleh orang tuanya mengaji sampai hafal al-

quran dalam usia 12 tahun. Selanjutnya keperguruan agama “ Masjid Ahmadi” di

desa thanta dan akhirnya keperguruan tinggi islam “Al-Azhar” Kairo tamat tahun

1877 serta membaktikan diri mengajar di Dar Al-Ulum dan rumahnya sendiri.

Pemikiran-pemikiran Muhammad Abduh meliputi :

1. Pendidikan, Abduh menentang dualisme pendidikan yang memisahkan

antara pendidikan agama dari pendidikan umum.

2. Politik, Abduh menganggap perlu adanya pembatas kekuasaan suatu

pemerintahan dan perlunya kontrol sosial dari rakyat terhadap penguasa.

3. Taklid dan ijtihad, Abduh mengecam taklid dan menyerukan ijtihad karena

keterbelakangan dan kemunduran Islam disebabkan oleh pandangan dan

sikap jumud dikalangan uamat Islam.

Muhammad Abduh berhasil memasuki pengetahuan umum kedalam

kurikulum Al-Azhar., seperti ilmu ukur, ilmu bumi, matematika dan aljabar.

Pengaruh yang di tinggalkan Abduh pada generasi berikutnya menggerakkan Al-

Azhar untuk menata kembali metode pengajarannya. Pemikiran-pemikirannya

berpengaruh bukan hanya terasa di Mesir, namun bergema kebagian dunia Islam

pada umumnya terutama dunia Arab termasuk Indonesia melalui karangan-

karangan beliau sendiri dan tulisan murid-muridnya.

5

Page 6: Tokoh Pembaharuan Islam

D. Muhammad Rasyid Ridha

Nama lengkapnya adalah Mohammad Rasyid bin Ali Ridha bin

Muhammad Syamsudin bin Muhammad Baharudin bin Mulla Ali Kalifa. Ia lahir

di Al-Qalamun, sebuah desa dekat Tripoli di tepi pantai Mediteranian sebuah

utara Lebanon pada tanggal 27 Jumadil Ula 1282 H/23 September 1865 M dan

meninggal pada 23 Jumadil Ula 1354 H/22 Agustus 1935. Pendidikannya dimulai

pada kuttab di Qalamun lalu ke sekolah nasional Usmani, sekolah nasional Islam

Tripoli tahun 18882, dan sekolah agam di Tripoli.

Pemikiran pembaharuan Muhammad Rasyid Rida secara gsris besar dapat

di kelompokakn menjadi 3,yaitu : 

1. Keagamaan, menurut Rasyid Rida bahwa kemuduran yang di derita

ummat Islam karena mereka tidak mengamalkan ajaran Islam yang

sebenarnya, mereka telah menyeleweng dari ajaran tersebut. Untuk itu

umat Islam harus dikembalikan pada ajaran Islam yang semestinya dan ia

juga menganjurkan pembaharuan salam bidang hukum yakni penyatuan

madzhab.

2. Pendidikan, Rasyid Rida mengajukan pengajaran ilmu-ilmu pengetahuan

umum dengan ilmu-ilmu agama Islam di sekolah-sekolah.

3. Politik, menurut Rasyid Rida bahwa paham nasionalisme bertentangan

dengan ajaran persaudaraan seluruh umat Islam.

Muhammad Rasid Rida banyak dipengaruhi oleh ide-ide Jamaludin Al-

Afghani dan Muhammad Abduh melalui majalah Al-Urwah Al-Wustqa. Majalah

tersebut mendapat sambutan hangat bukan hanya di Mesir atau negara-negara arab

sekitarnya saja, namun sampai ke Eropa bahkan ke Indonesia. Majalah itu

berakhir karena adanya kendala yang di ciptakan para kolonialis eropa.

E. Muhammad Iqbal

Muhammad Iqbal lahir di Sialkot pada tahun 1876. Ia berasal dari keluarga

kasta Brahmana Khasmir. Ayahnya bernama Nur Muhammad yang terkenal saleh

adalah guru pertamanya, lalu di masukkan ke maktab untuk mempelajari Al-

6

Page 7: Tokoh Pembaharuan Islam

Quran. Kemudian ke Scottish Mission School mempelajari pelajaran agama,

bahasa Arab, dan bahasa Persia.

Muhammad Iqbal pada tahun 1908 kembali ke Lahore bekerja sebagai

pengacara dan dosen pilsafat. Tahun 1930 ia dipilih menjadi presiden liga muslim.

tahun 1931 dan 1932 ia ikut dalam konferensi meja budar di London membahas

konstitusi baru bagi India. Kemudian beliau jatuh sakit dan meninggal pada

tanggal 20 April 1935.

Pemikiran pembaharuan Muhammad Iqbal secara garis besar terdiri dari 3

bidang, yaitu :

1. Keagamaan, Muhammad Iqbal memandang bahwa kemunduran umat

Islam di sebabkan oleh kebekuan umat Islam dalam pemikiran dan di

tutupnya pintu ijtihad. Oleh karenanya ijtihad di anggap sebagai prinsip

yang dipakai dalam soal gerak dan perubahan dalam hidup sosial manusia

sehingga ijtihad mempunyai kedudukan penting dalam pembaharuan

Islam.

2. Pendidikan, Muhammad Iqbal tidak menjadikan barat sebagai model

pembaharuannya karena menolak kapitalisme dan imperialisme yang

dipengaruhi oleh materialisme dan telah mulai meninggalkan agama. Yang

harus diambil umat Islam dari barat hanyalah ilmu ilmu pengetahuannya.

3. Politik, Muhammad Iqbal memandang bahwa India pada hakikatnya

tersusun dari dua bangsa Islam dan Hindu. Umat Islam India harus menuju

pada pembentukan negara tersendiri, terpisah dari negara Hindu di India

sehingga beliau di pandang sebagai bapak Pakistan.

Pemikiran-pemikiran Muhammad Iqbal mempengaruhi dunia Islam pada

umumnya, terutama dalam pembaharuan di India. Ia menimbulkan paham

dinamisme dikalanagan umat Islam India dan menunjukan jalan yang harus

mereka tempuh untuk masa depan agar umat Islam minoritas di anak benua itu

dapat bertahan hidup dari tekanan luar dengan terwujudnya republik Pakistan.

7

Page 8: Tokoh Pembaharuan Islam

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kondisi internal umat islam yang memprihatinkan menjadi faktor utama

yang mendorong lahirnya pembaharuan dalam islam. Pembaharuan dalam Islam

mempunyai dua bentuk: Pertama, memurnikan agama -setelah perjalanannya

berabad-abad lamanya- dari hal-hal yang menyimpang dari Al-Qur’an dan

As-Sunnah. Kedua, memberikan jawaban terhadap setiap persoalan baru yang

muncul dan berbeda dari satu zaman dengan zaman yang lain.

Dari sekian banyak pembaharuan Islam, diantaranya adalah:

1. Muhammad Ibn Abd Al-Wahhab

2. Jamaludin al-Afghani

3. Muhammad Abduh

4. Muhammad Rasyid Rida

5. Muhammad Iqbal

8

Page 9: Tokoh Pembaharuan Islam

DAFTAR PUSTAKA

Suntiah, Ratu dan Maslani. Sejarah Peradaban Islam. 2010. Bandung : CV. Insan

Mandiri

Asmuni, Yusran. 1998. Pengantar Studi Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan

Dalam dunia Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

http://www.wahdah.or.id/wis

http://www.jomlayan.com/mybb/jamaluddin-al-afghani-t-3151.html

9