Tinjauan Suicide Dari Aspek Psikologis NSC

12
 Tinjauan Suicide dari Aspek Psikologis Mutrarsi Suicide (selanjutnya disebut bunuh diri) a. Bunuh diri berhasil akan tetapi berdampak pada lingkungan b. Bunuh diri tidak berhasil percobaan bunuh diri berdampak pada diri dan lingkungan c. Percobaan bunuh diri berusaha berhasil d. Ciri: waktu, tempat, sarana “Percobaan bunuh diri” a. Pelagakan peragaan b. Kecelakaan - meninggal c. Pembunuhan disamarkan bunuh diri Definisi     Bunuh diri adalah kematian yang ditimbulkan oleh diri sendiri dan disengaja.    Edwin Schneidman menyatakan bahwa bunuh diri sebagai tindakan pembinasaan yang disadari dan ditimbulkan diri sendiri.    Sedangkan percobaan bunuh diri didefenisikan sebagai tindakan mencelakai diri sendiri yang cukup serius sehingga membutuhkan pemeriksaan medis dan dilakukan dengan tujuan untuk mengakhiri hidup.    Bunuh diri bukan suatu diagnosis atau penyakit, melainkan suatu perilaku atau satu bentuk atau cara menuju kematian.    Bunuh diri biasanya merupakan “jeritan minta tolong” ( cry for help) untuk melepaskan diri dari situasi yang tidak menyenangkan. Empat bentuk bunuh diri 1. Bunuh diri tipe histrionik atau tipe impulsif 2. Bunuh diri karena merasa tidak ada harapan 3. Bunuh diri karena halusinasi 4. Bunuh diri rasional Epidemologi Bunuh Diri  - Pria lebih banyak melakukan tindakan bunuh diri dibanding wanita tetapi lebih banyak wanita yang melakukan percobaan bunuh diri. - Populasi bunuh diri memiliki dua puncak yakni kaum muda (15-35 tahun) dan lanjut usia (di atas 75 tahun). - Ditinjau dari jenis pekerjaan dokter, dokter hewan, apoteker, ahli kimia dan petani memiliki angka bunuh diri lebih tinggi dibanding dengan rata-rata profesi lainnya.

Transcript of Tinjauan Suicide Dari Aspek Psikologis NSC

5/17/2018 Tinjauan Suicide Dari Aspek Psikologis NSC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-suicide-dari-aspek-psikologis-nsc 1/12

Tinjauan Suicide dari Aspek Psikologis

Mutrarsi

Suicide (selanjutnya disebut bunuh diri)

a.  Bunuh diri – berhasil – akan tetapi berdampak pada lingkungan

b.  Bunuh diri – tidak berhasil – percobaan bunuh diri – berdampak pada diri dan lingkungan

c.  Percobaan bunuh diri berusaha berhasil

d.  Ciri: waktu, tempat, sarana

“Percobaan bunuh diri” 

a.  Pelagakan – peragaan

b.  Kecelakaan - meninggal

c.  Pembunuhan – disamarkan bunuh diri

Definisi 

 –   Bunuh diri adalah kematian yang ditimbulkan oleh diri sendiri dan disengaja.

 –   Edwin  Schneidman menyatakan bahwa bunuh diri sebagai tindakan pembinasaan yang

disadari dan ditimbulkan diri sendiri.

 –   Sedangkan percobaan bunuh diri didefenisikan sebagai tindakan mencelakai diri sendiri yang

cukup serius sehingga membutuhkan pemeriksaan medis dan dilakukan dengan tujuan untuk

mengakhiri hidup.

 –   Bunuh diri bukan suatu diagnosis atau penyakit, melainkan suatu perilaku atau satu bentuk

atau cara menuju kematian.

 –   Bunuh diri biasanya merupakan “jeritan minta tolong” (cry for help) untuk melepaskan diri

dari situasi yang tidak menyenangkan.

Empat bentuk bunuh diri

1.  Bunuh diri tipe histrionik atau tipe impulsif 

2.  Bunuh diri karena merasa tidak ada harapan

3. 

Bunuh diri karena halusinasi4.  Bunuh diri rasional

Epidemologi Bunuh Diri 

-  Pria lebih banyak melakukan tindakan bunuh diri dibanding wanita tetapi lebih banyak wanita

yang melakukan percobaan bunuh diri.

-  Populasi bunuh diri memiliki dua puncak yakni kaum muda (15-35 tahun) dan lanjut usia (di

atas 75 tahun).

-  Ditinjau dari jenis pekerjaan dokter, dokter hewan, apoteker, ahli kimia dan petani memiliki

angka bunuh diri lebih tinggi dibanding dengan rata-rata profesi lainnya.

5/17/2018 Tinjauan Suicide Dari Aspek Psikologis NSC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-suicide-dari-aspek-psikologis-nsc 2/12

Etiologi Bunuh Diri

-  Bunuh diri merupakan kombinasi kompleks antara faktor demografis, psikiatri, genetik,

familial, kepribadian dan sosial. 

-  Pada akhirnya tak ada seorang pun yang tahu mengapa manusia melakukan tindak bunuh diri.

(Leenaars)

Bunuh Diri Pada Pasien Psikiatri

-  Risiko pasien psikitri melakukan bunuh diri 3-12 kali lebih besar dibandingkan dengan

mereka yang tidak menderita gangguan mental.

-  Delapan sampai 10% kasus bunuh diri memberi peringatan atau tanda akan usahanya.

-  Lima persen secara terbuka mengatakan bahwa mereka ingin mati. 

-  Self injury  pada pasien psikiatri diperkirakan 50 kali lebih besar dibandingkan dengan

populasi umum. 

Bunuh Diri pada Pasien Psikiatri Rawat Inap

a.  Pertimbangan rawat inap 

Pada diagnosis, keparahan depresi dan gagasan bunuh diri, kemampuan pasien dan keluarga

untuk mengatasi masalah, situasi hidup pasien dan tersedianya dukungan sosial.

b.  Indikasi untuk rawat inap

Tidak adanya sistem pendukung sosial yang kuat, suatu riwayat perilaku impulsif dan

rencana tindakan bunuh diri.

Penelitian yang dilakukan oleh Oxford Record Linkage Study mengenai lima faktor prediksi pada

pasien psikiatri rawat inap:

1.  percobaan bunuh diri yang telah direncanakan dan percobaan bunuh diri yang telah

dilakukan namun gagal 

2.  kehilangan yang baru terjadi 

3.  waham 

4.  penyakit mental kronis 

5.  riwayat bunuh diri dalam keluarga

Faktor Risiko Bunuh diri Pasien Psikiatri di Rawat Inap 

-  8-10% ada peringatan, 5%

menyatakan secara terbuka ingin mati

-  riwayat tanda dan gejala bunuh diri

-  upaya atau khayalan bunuh diri

sebelumnya,

-  kecemasan

-  depresi

-  kelelahan

-  tersedia alat-alat untuk bunuh diri

-  kepedulian efek bunuh diri dari

keluarga

-  gagasan bunuh diri yang diungkapkan

5/17/2018 Tinjauan Suicide Dari Aspek Psikologis NSC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-suicide-dari-aspek-psikologis-nsc 3/12

-  membuat surat wasiat

-  krisis hidup

-  riwayat bunuh diri dalam keluarga

-  pesimisme

-  keputusasaan yang pervasif 

Gangguan Mental yang Berisiko Bunuh Diri 

-  gangguan depresi (80%)

-  skizofrenia (10%)

-  gangguan demensia dan delirium (5%)

-  diantara orang-orang dengan gangguan mental 25% memiliki ketergantungan dengan

alkohol dan memiliki diagnosis ganda.

-  hampir 95% dari semua pasien yang melakukan bunuh diri atau berusaha bunuh diri

memiliki gangguan mental yang terdiagnosis

Depresi

-  Perilaku impulsif dan agresif diduga sebagai faktor risiko bunuh diri, namun tetap tidak jelas

bagaimana efeknya terhadap risiko bunuh diri. 

-  Studi case control  terhadap pria dengan perilaku impulsif dan agrsif ditemukan bahwa

gangguan kepribadian agresif-impulsif, penyalah guna alkohol adalah dua faktor prediksi

independen untuk bunuh diri pada pasien depresi mayor.

-  Gangguan depresi mayor pada pasien rawat inap meningkatkan risiko tindak bunuh diri

hingga 20 kali lipat.

-  Sekitar separuh dari seluruh orang yang berhasil melakukan tindakan bunuh diri telah

melakukan percobaan bunuh diri sebelumnya setidaknya satu kali.

-  Risiko seumur hidup pada percobaan bunuh diri yang tidak fatal pada pasien dengan

gangguan depresi mayor diperkirakan sekitar 40%.

-  Hal ini merupakan outcome yang penting saat penelitian mengenai faktor risiko bunuh diri

dilakukan.

Skizofrenia

-  Sekitar 10% penderita skizofrenia akhirnya melakukan tindak bunuh diri. 

-  Faktor risiko untuk bunuh diri pada pasien skizofrenia serupa dengan yang terdapat pada

populasi umum.

Faktor risiko bunuh diri pada skizofrenia

-  pria dengan usia muda

-  belum menikah dan pengangguran

-  berada dalam tahap awal penyakit 

-  merasa depresi 

5/17/2018 Tinjauan Suicide Dari Aspek Psikologis NSC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-suicide-dari-aspek-psikologis-nsc 4/12

-  cenderung mengalami kekambuhan 

-  berpendidikan tinggi

-  paranoid.

Systematic review  oleh Hawton dkk. tentang risiko bunuh diri pada pasien skizofrenia.

-  gangguan depresi sebelumnya

-  percobaan bunuh diri sebelumnya

-  penyalahgunaan obat

-  agitasi atau kegelisahan motorik

-  ketakutan akan disintegrasi mental, kurangnya pengobatan yang memadai

-  baru saja mengalami kehilangan.

-  penurunan risiko berkaitan dengan halusinasi.

Komorbiditas Gangguan Fisik dan Mental pada Bunuh Diri

-  Penelitian  postmortem menunjukkan bahwa suatu penyakit fisik ditemukan pada 25-75%

dari semua korban bunuh diri. 

-  Pada beberapa penyakit fisik didapatkan hilangnya mobilitas, kecacatan, rasa sakit kronis

yang tidak dapat diobati juga memicu seseorang untk melakukan bunuh diri.

-  Penyakit tersebut adalah epilepsi, cedera kepala atau tulang belakang dan stroke, kanker

dan HIV/AIDS. 

Penanganan pasien beresiko bunuh diri

-  Evaluasi pertama di ruang gawat daruratkerjasama dengan bagian lain. 

-  Terapi sesuai indikasi dengan tujuan utama menangani gejala mental akutnya.

-  Intervensi psikologis.

-  Selama proses tersebut pencegahan dapat dilakukan dengan membatasi sarana dan

prasarana yang mungkin digunakan untuk melakukan bunuh diri. 

-  Cermati tempat lain di luar arena perawatan 

Kesimpulan

Faktor risiko itu adalah :

-  halusinasi perintah (pada penderita

skizofrenia)

-  depresi pascaskizofrenia

-  kelelahan

-  tersedia alat-alat untuk bunuh diri

-  kepedulian keluarga

-  gagasan bunuh diri yang diungkapkan

-  membuat surat wasiat

-  krisis hidup

-  riwayat bunuh diri dalam keluarga

-  pesimisme atau keputusasaan yang

pervasif 

5/17/2018 Tinjauan Suicide Dari Aspek Psikologis NSC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-suicide-dari-aspek-psikologis-nsc 5/12

Bunuh Diri dan Status Kesehatan Jiwa Masyarakat

-  The World Health Report 2001, gangguan mental dan perilaku dialami kira-kira 25% dari

seluruh penduduk pada suatu masa dalam hidupnya

-  Awam”gila”=psikotik 

-  Non psikotik terabaikanke pelayanan kesehatan umum. 

-  Penanganan kesehatan mental terabaikan

-  Gangguan mental yang sering menjadi penyebab bunuh diri 

a.  gangguan depresi (80%) 

b.  skizofrenia (10%) 

c.  gangguan demensia dan delirium (5%).

d.  diantara orang-orang dengan gangguan mental, 25% memiliki ketergantungan

dengan alkohol dan memiliki diagnosis ganda

-  Goldberg dan Lecrubier di pelayanan primer didapatkan prevalensi gangguan depresi 20,7%

dan gangguan cemas sebesar 10,5% di komunitas AS

-  Kessler dan kawan-kawan mendapatkan prevalensi gangguan depresi sebesar 4,6% dan

gangguan cemas sebesar 8,2% dan dikomunitas Australia 

-  Di Indonesia belum ada data pasti.

-  50% kasus gangguan mental yang lazim luput dari perhatian petugas kesehatan di pelayanan

primerdalam hal ini dokter umum

-  95% pelaku bunuh diri menderita gangguan mental.

-  8-10% kasus bunuh diri memberikan peringatan atau tanda akan usahanya dan 5 %

menyatakan secara terbuka bahwa mereka ingin mati

-  Strategi kurang komprehensif ggn mental tidak tertangani dengan baikberatbunuh

diri 

Bunuh Diri dalam Tinjauan Psikiatri Komunitas

Definisi Psikiatri Komunitas:

-  Pengetahuan untuk melakasanakan program masyarakat masyarakat tentang gangguan jiwa

dengan menggunakan pendekatan masyarakat dan berorientasi pada masyarakat dalam hal

peningkatan, pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi.

Karakteristik Pskiatri Komunitas

-  komitmen

-  pelayanan

-  perawatan jangka panjang

-  penatalaksanaan kasus

-  peran serta masyarakat

-  konsultasi, penilaian dan penelitian

5/17/2018 Tinjauan Suicide Dari Aspek Psikologis NSC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-suicide-dari-aspek-psikologis-nsc 6/12

Tiga Konsep Pencegahan dalam Psikiatri komunitas

-  pencegahan primer,

-  pencegahan sekunder

-  pencegahan tertier.

Pencegahan Primer

-  Pencegahan primer adalah suatu upaya untuk mencegah onset penyakit atau gangguan yang

bertujuan menurunkan insidensinya (rasio kasus baru terhadap populasi di dalam perode

waktu tertentu).

-  Tujuan pencegahan primer adalah mengeliminasi faktor penyebab, mengurangi faktor risiko,

meningkatkan ketahanan host dan turut serta dalam mencegah transmisi penyakit

Pencegahan Sekunder

-  Identifikasi dini dan pengobatan segera terhadap gangguan atau penyakit dengan tujuan

mengurangi prevalensi.

-  Tujuan dari pencegahan sekunder adalah merperpendek waktu terjadinya gangguan mental.

-  Komponen dari pencegahan sekunder :

a.  krisis intervensi,

b.  edukasi masyarakat dan mengurangi stigma terhadap mereka yang sedang dalam

pengobatan awal

c.  meningkatkan derajat fungsinya.

Pencegahan Tertier

-  Suatu upaya untuk meminimalkan ketidakmampuan akibat penyakit.

-  Tujuannya adalah untuk mengurangi dan mencegah ketidak mampuan, komplikasi,

kecacatan, menghindari kekambuhan akut, memungkinkan penderita gangguan jiwa hidup

bahagia di masyarakat

Mengenali Resiko Bunuh Diri dengan Pendekatan Psikiatri Komunitas

-  Delapan sampai sepuluh persen kasus bunuh diri memberikan peringatan atau tanda akan

usahanya

-  Tanda yang lain adalah berupa riwayat bunuh diri, upaya atau khayalan bunuh diri

sebelumnya, kecemasan, depresi, kelelahan, tersedia alat-alat untuk bunuh diri, kepedulian

efek bunuh diri dari keluarga, gagasan bunuh diri yang diungkapkan, membuat surat wasiat,

krisis hidup, riwayat bunuh diri dalam keluarga,pesimisme atau keputus asaan yang pervasif.

Peran Keluarga dan Lingkungan

-  Mengenali faktor resiko 

-  Deteksi dini 

5/17/2018 Tinjauan Suicide Dari Aspek Psikologis NSC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-suicide-dari-aspek-psikologis-nsc 7/12

-  Membawa ke pelayanan kesehatan dasarmerujuk 

Perlu program untuk meningkatkan, mencegah, mengobati dan merehabilitasi penderita gangguan

mental

Faktor Psikologi

-  Freud: bunuh diri mencerminkan agresi yang dibelokkan ke dalam terhadap obyek cinta yang

terintroyeksi dan ditangkap secara ambivalen

-  Menninger : bunuh diri merupakan pembunuhan retrofleksi, pembunuhan inversi, sebagai

akibat dari kemarahan pasien terhadap orang lain, yang berbalik kedalam atau digunakan

sebagai alasan untuk menghukum.

-  3 komponen : keinginan untuk membunuh, keinginan untuk dibunuh, dan keinginan untuk

mati.

Teori terbaru : Diduga bahwa pasien bunuh diri adalah karena fantasi.

-  Yang paling mungkin melakukan fantasi bunuh diri mereka adalah mereka yang menderita

kehilangan objek yang dicintainya atau mengalami cedera narsisistik, yang mengalami mood

yang berlebihan seperti marah dan bersalah, atau yang mengidentifikasi dirinya sebagai

korban bunuh diri.

KASUS BUNUH DIRI PADA MANUSIA USIA LANJUT 

-  Dua kondisi psikiatrik yang berkaitan dengan bunuh diri pada usia lanjut adalah depresi dan

alkoholisme

-  kehilangan dan stress merupakan faktor etiologi utama dalam depresi dan penyalahgunaan

alkohol

-  kehilangan secara fisik: kesehatan yang buruk, penyakit, defisit sensorik, penurunan kognitif;

-  kehilangan sosial: kematian pasangan, hilang pekerjaan; hilang pendapatan ( pensiun dan

pengeluaran medis) mengurangi jaringan sosial dan isolasi sosial rasa putus asa,

kehilangan, demoralisasi, ketergantungan, tidakberdaya, hilang harapan, dan ide bunuh diri

MANAJEMEN PASIEN BUNUH DIRI

-  Banyak kasus bunuh diri pada pasien psikiatrik dapat dicegah

-  Faktor risiko berguna dalam menilai risiko jangka pendek bunuh diri pasien pada krisis akut.

-  Faktor risiko psikiatrik dan sosial untuk bunuh diri meliputi upaya sebelumnya, gangguan

psikiatrik kronis, baru saja keluar dan rumah sakit, hidup sendiri, menganggur, belum

menikah, dan rentan terhadap gejala depresi. Periode pasca keluar dari RS intermediat

merupakan saat dimana terjadi peningkatan risiko.

5/17/2018 Tinjauan Suicide Dari Aspek Psikologis NSC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-suicide-dari-aspek-psikologis-nsc 8/12

-  Evaluasi potensi bunuh diri meliputi riwayat psikiatrik yang lengkap, pemeriksaan

menyeluruh pada status kejiwaan, dan melacak adanya gejala depresi, pikiran, niat, rencana,

dan upaya bunuh diri.

-  Kurangnya rencana masa depan, memberikan harta milik pribadi kepada orang lain,

membuat wasiat, atau barusan kehilangan menunjukkan peningkatan risiko terjadiriya

bunuh diri.

-  Keputusan untuk merawat pasien di fasilitas psikiatrik tergantung pada diagnosis, keparahan

depresi dan ide bunuh diri, kemampuan pasien dan keluarga untuk mengatasi

permasalahan, situasi dalam kehidupan, ketersediaan dukungan sosial, dan ada atau tidak

adanya faktor risiko bunuh diri.

-  Kewaspadaan terhadap bunuh diri meliputi menyingkirkan obat yang potensi mematikan

dan firearms dari rumah dan meresepkan obat hanya dalam persediaan mingguan.

-  Upaya yang berguna dalam mengatasi pasien depresi rawat inap yang bunuh diri meliputi

pemeriksaan terhadap harta benda pasien dan orang yang mengunjungi unit perawatan

untuk melacak benda yang dapat digunakan untuk bunuh diri, dan mengulangi pemeriksaan

sewaktu memberatnya ide bunuh diri.

-  Pasien depresi yang mencoba bunuh diri harus dirawat dalam ruangan terkunci dengan

 jendela transparan,

-  Kamar pasien harus berdekatan dengan ruang perawat untuk memaksimalkan pengawasan.

-  Tim yang merawat harus menentukan rencana untuk membatasi pasien dan apakah harus

dilakukan pemeriksaan regular atau observasi direk secara berkelanjutan.

Terapi dengan antidepresi harus segera dimulai, dan jika tidak ada respon dalam periode waktu yang

diharapkan, atau jika risiko bunuh diri terlalu besar, maka penggunaan ECT harus dipertimbangkan.

PERCOBAAN BUNUH DIRI

-  permasalahan kesehatan utama (2,5% dari semua rujukan )

-  banyak dijumpai pada perempuan di semua negara;

Permasalahan Akut 

Contoh : Pertengkaran serius dengan pasangan, mendapat anggota baru di rumah, anggota keluarga

yang menderita penyakit serius, menderita penyakit fisik yang serius, dan muncul sebagai tertuduh

di pengadilan.

Permasalahan Kronis 

Contoh : Permasalahan kronis tentang pernikahan, anak-anak, pekerjaan, keuangan, kesehatan, atau

alkohol.

5/17/2018 Tinjauan Suicide Dari Aspek Psikologis NSC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-suicide-dari-aspek-psikologis-nsc 9/12

Gangguan Psikiatrik 

Contoh : Gangguan mood, penyalahgunaan zat, dan gangguan kepribadian antisosial.

Risiko Pengulangan 

-  40% pelaku upaya bunuh diri telah pernah mencoba sebelumnya.

-  tiga subgrup pelaku upaya bunuh diri berulang: pengulang dalam kejadian-kejadian tertentu,

pengulang yang mengulang beberapa kali dalam periode singkat, dan pengulang secara

kronis

-  Risiko pengulangan : permasalahan dengan alkohol, gangguan kepribadian antisosial,

impulsivitas, rawat inap psikiatrik sebelumnya, upaya sebelumnya yang menyebabkan

dirujuk, dan hidup sendiri.

Berbagai mass media, baik cetak maupun elektronik, melaporkan terjadinya peningkatan kasus

bunuh diri pada anak dan remaja Keprihatinan orangtua, guru, tenaga kesehatan, dll.

Peningkatan anak remaja bunuh diri mencerminkan :

a.  Adanya perubahan lingkungan sosial.

Keadaan sosial ekonomi terpuruk shg klg stres, tegang; cara hidup kekeluargaan

menyebabkan anak rentan.

-  ada pemicu yg bisa jadi hal sepele.

-  anak mudah melakukan tindakan bunuh diri.

b.  Perubahan sikap thd bunuh diri Pengaruh media ?? Agama ?? Sekolah ??

c.  Ketersediaan alat : mudah untuk melakukan bunuh diri.

d.  Bunuh diri peniru (Copy Cat Suicide) : Usaha bunuh diri pd remaja, teman sebaya, melalui

identifikasi, mencontoh.

Tingkah laku bunuh diri adalah suatu respon thd krisis dg cara menghancurkan diri secara sadar dan

sengaja. Keputusan bunuh diri mungkin :

-  impulsif.

-  merupakan puncak dari perenungan yg lama.

Ciri universal anak dan remaja : 

-  Ketidakmampuan mereka untuk memecahkan masalah.

-  Atau tdk adanya strategi mengatasi stresor yg segera.

Tema umum tindakan bunuh diri adalah malu, sangat menderita, putus asa dan tidak berdaya.

Penyebab anak remaja bunuh diri :

-  Tdp ggn kejiwaan pd anak dan remaja spt Depresi berat, Skizofrenia, Ggn Bipolar dg tingkah

laku dan anti sosial (kemarahan dan agresifitas).

5/17/2018 Tinjauan Suicide Dari Aspek Psikologis NSC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-suicide-dari-aspek-psikologis-nsc 10/12

-  Pengaruh keluarga : klg kurang hangat, kurang mendukung, kurang komunikasi, kurang

respon emosional, tdp kekerasan pd klg yg tinggi, disiplin keras, penganiayaan, dan klg

penuh konflik.

-  Kurangnya dukungan kelompok teman sebaya dan penyesuaian sosial yg buruk.

-  Anak dan remaja paling rentan bila tdp msl sosial ekonomi yg kurang; anak berkembang

dlm kemiskinan risiko plg kuat utk bunuh diri.

-  Pengaruh genetik.

-  Biologik.

Risiko tinggi anak dan remaja bunuh diri :

-  Pernah mencoba bunuh diri.

-  Tdp ide bunuh diri menetap.

-  Tdp gejala ggn jiwa spt : Depresi berat, Skizofrenia, Ggn. Bipolar.

-  Anak tdp riwayat perilaku agresif, anti sosial atau penyalahgunaan zat / narkoba.

Penanganan :

Bunuh diri anak dan remaja mrpk kedaruratan psikiatri anak – remaja.

-  Rawat inap.

-  Pemberian farmakoterapi.

-  ECT.

-  Intervensi krisis.

-  Psikoterapi CBT.

-  Terapi keluarga.

-  Manipulasi lingkungan.

-  Play therapy.

-  Perjanjian tertulis dg remaja, dll

PENCEGAHAN

PERLU SOSIALISASI KEPADA MASYARAKAT (ORANGTUA, SEKOLAH, DLL).

Pencegahan bunuh diri pd anak dan remaja :

-  Kenali adanya ggn perilaku atau emosi anak sedini mungkin jgn menganggap sepele.

-  Biasakan berdiskusi dg anak :

a.  Dengarkan apa kata anak.

b.  Beri kesempatan anak mengemukakan pendapat.

-  Minta bantuan profesional jika tdk mampu utk mengatasi.

-  Jgn terlalu menuntut kpd anak, hindari sikap membandingkan.

-  Bina komunikasi yg baik dg guru sekolah.

Perubahan ggn perilaku dan emosional pd anak dan remaja :

-  Ggn tidur, ggn makan, kebersihan diri.

-  Ggn belajar, prestasi sekolah menurun, hilang minat thd sekolah, belajar kegiatan-2 lain.

-  Tdp perubahan pola tingkah laku yg dramatis spt, pemalu, menarik diri, nakal, ngebut, dll.

5/17/2018 Tinjauan Suicide Dari Aspek Psikologis NSC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-suicide-dari-aspek-psikologis-nsc 11/12

-  Murung, tdk berdaya, putus asa.

-  Membuang benda kesayangan.

-  Tdp kecelakaan, perilaku berisiko, tantangan berbahaya, penyalahgunaan zat.

Kenali tanda awal bunuh diri pada anak dan remaja :

1.  Anak/Remaja akan mengancam bunuh diri, contoh :

-  Lebih baik aku mati !

-  Aku berharap aku mati

-  Aku mau pergi.

-  Aku tdk ingin hidup, dll.

2.  Pernah mencoba bunuh diri sebelumnya atau sekecil apapun.

3.  Tersirat unsur kematian dlm tulisan, puisi, musik, gambar, dll.

4.  Kehilangan anggota keluarga, pacar, binatang peliharaan, kematian, putus pacar, perceraian,

dll.

5.  Tdp masalah keluarga, contoh : tdk punya pekerjaan, penyakit serius, dll.

6.  Adanya perubahan perilaku dan emosi.

Apa yg hrs dilakukan bila curiga remaja mencoba bunuh diri

1.  Tanyakan secara langsung dg tenang mengenai niat bunuh diri tsb. Contoh : apakah kamu

ingin melukai diri sendiri ?

2.  Uji keseriusan ingin bunuh dirinya, contoh :

-  Tanya perasaannya

-  Hubungan penting baginya.

-  Dg siapa ia sdh bicara.

-  Pemikiran cara dan alat apa yg digunakan, dll.

-  Bila ada ditemukan berarti tlh matang perencanaannya; artinya situasinya sdh bahaya.

Tetap temani dan tinggal dg remaja sp cari bantuan profesional.

1.  Jadi pendengar yg baik, jangan menenangkan secara salah.

2.  Cobalah mempengaruhi remaja utk bersedia menerima bantuan profesional dan bantu

dirinya sendiri utk memperoleh bantuan tsb.

Apa yang tidak boleh dilakukan ?

1.  Jangan abaikan tanda-2 awal.

2.  Jangan menolak berbicara bila remaja ingin curhat mengenai berbagai masalahnya.

3.  Jangan bereaksi dg ketakutan, sikap tdk setuju, moralistik, atau rasa jijik, marah, dll.

4.  Jangan mencoba menenangkan remaja tsb dg cara yg salah, contoh : spt btdk ada apa-2 atau

baik-2 saja atau jawaban sederhana atau basa basi.

5/17/2018 Tinjauan Suicide Dari Aspek Psikologis NSC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-suicide-dari-aspek-psikologis-nsc 12/12

5.  Jangan abaikan remaja stl krisis selesai atau mulai menerima bantuan profesional krn

bersifat episode dan kita tdk tahu jalan fikiran yg sebenarnya.