TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori...

106
i TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA BARU PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Vitalis Herjayanto Nugroho NIM: 141114046 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori...

Page 1: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

i

TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA

BARU PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Vitalis Herjayanto Nugroho

NIM: 141114046

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

iv

HALAMAN MOTTO

“Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu,

dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.”

(Ayub 42:2)

Lakukan segalanya dengan cinta

(Amsal 3:3-4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini saya persembahkan kepada:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu mendampingi setiap langkah saya

Kedua orang tua yang saya cintai

Bapak Aloysius Herry Dwiatmoko

Ibu Anastasia Sri Istanti

Kedua Kakak yang saya sayangi

Fransiska Natalia Harisanty

Andrianus Dwi Hartanto

Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si yang setia dan sabar

dalam mendampingi saya selama proses penulisan skripsi

Teman-teman Angkatan 2014

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

viii

ABSTRAK

TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA

BARU PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN

2017/2018

Vitalis Herjayanto Nugroho

Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan tingkat kecemasan

dalam penyesuaian diri mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018. (2)

Mengidentifikasi item-item pengukuran kecemasan yang skornya tinggi dalam

penyesuaian diri sebagai bahan usulan program pendampingan apakah yang cocok

diterapkan untuk mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek

penelitian adalah mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma yang bejumlah 58 orang.Instrumen

penelitian yang digunakan adalah Kuesioner Kecemasan dalam Penyesuaian Diri

Mahasiswa Baru dengan 40 item. Reliabilitas instrumen diukur menggunakan

Alpha Cronbach dengan indeks 0.866. Teknik analisis data yang digunakan adalah

norma kategorisasi menurut Azwar yang terdiri dari 5 kategori yakni sangat

tinggi, tinggi, sedang,rendah, dan sangat rendah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kecemasan dalam

penyesuian diri mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2017 sebagai berikut 2 (3%)

mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa

cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas dalam kategori

rendah dan 3 (5%) mahasiswa mengalami cemas dalam kategori sangat rendah.

Melalui hasil perhitungan skor item capaian pengukuran kecemasan,

terindentifikasi 4 item yang berada pada kategori tinggi, sebagai dasar

perencangan program pendampingan untuk meminimalisir kecemasan mahasiswa

baru.

Kata Kunci: Kecemasan dalam penyesuaian diri, mahasiswa baru, program

pendampingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

ix

ABSTRACT

THE ANXIETIES LEVEL IN SELF ADAPTATION AMONGNEW

STUDENTS OF GUIDANCE AND COUNSELING STUDY PROGRAM OF

SANATA DHARMA UNIVERSITY YEAR 2017/2018

Vitalis Herjayanto Nugroho

Sanata Dharma University

2017

This research was aimed to: (1) Describe the anxieties level in self-

adaptation among new students of Guidance and Counseling Study Program of

Sanata Dharma University Year 2017/2018. (2) Identify items of anxieties

measurement that having high score as guidance program proposed material that

appropriate to give to Guidance and Counseling new students of Sanata Dharma

University year 2017/2018.

The research was a descriptive quantitative research. The research subject

was new students of guidance and counseling of Sanata Dharma University year

2017 with total 58 students. Then research instrument used was New Students

Self-Adaptation Anxieties Quotation Questioner with 40 items. The instrument

reliability was measured using Alpha Cronbach with index of 0.866. The analysis

technique used was categorizing norm according Azwar that consists of 5

categories which are very high, high, medium, low, and very low.

The research result shows that the self-adaptation anxieties level among

new students of Sanata Dharma University’s Guidance and Counseling Study

Program year 2017 was as follow: 2 students (3%) with high category, 21

students (36%) with medium category, 32 students (55%) with low category and 3

students (5%) with very low category. Based on the items measurement score, the

result of anxieties measurement identified 4 items that were on high category as

basis of guidance program planning to minimalize the new students’ anxiety.

Key word: Self-adaptation anxiety, new students, guidance program.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa atas segala berkat dan anugerah yang telah diberikan kepada penulis sehingga

skripsi yang berjudul “Tingkat Kecemasan dalam Penyesuaian Diri Mahasiswa

Baru Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun

Ajaran 2017/2018” ini terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah

satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari tanpa adanya bantuan,bimbingan dan kerjasama yang

baik dari pihak-pihak yang terlibat, penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma dan juga selaku dosen

pembimbing yang selalu setia dan sabar dalam mendampingi penulis

selama ini.

3. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing penulis selama

mengikuti studi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

xi

4. Adik-adik angkatan 2017 atas kesediaannya menjadi subjek penelitian

dan mau membantu penulis mengisi kuesioner dalam penelitian ini.

5. Kedua orang tua yang penulis sangat sayangi Bapak Aloysius Herry

Dwi Atmoko dan Ibu Anastasia Sri Istanti yang sudah memberikan

dukungan sepenuh hati dan kepercayaan kepada penulis untuk bisa

melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Terima kasih atas

dukungan yang selalu bapak dan ibu berikan. Akhirnya penulis sudah

bisa menyelesaikan salah satu tanggung jawab yang bapak dan ibu

berikan.

6. Kakak-kakak penulis Fransisca Natalia Harisanty dan Andrianus Dwi

Hartanto yang selalu memberikan semangat, mendoakan penulis

selama ini.

7. Sahabat-sahabat penulis Thomas Govanis, Carolus Boromeus Eko,

Ana Rosminarti, Adepina Senja yang selalu menemani dalam suka

maupun duka

8. Teman-teman “EnakYK”Trinita Anjasuma, Tera, Loryca Ica, Ikhsan

Pradipta, Yuda Prokoso, Valentinus Bowo, Fajar Ahmad dan Pandu

Wibisono yang menemani selama penulis di Jogja dan berbagi

pengalaman.

9. Partner Muncak David Ade Kristian, Laurensius Agus P, Rendy

Ilyansyah, Christ Jepri P, Wahyudi, Kevin Simanjuntak dan Ferdian

Simanjuntak yang berbagi pengalaman saat di gunung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah................................................................................ 4

C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

G. Batasan Istilah ......................................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 9

A. Hakikat Kecemasan ................................................................................ 9

1. Pengertian Kecemasan ...................................................................... 9

2. Sumber-sumber Kecemasan ............................................................. 10

3. Faktor yang Memengaruhi Kecemasan ............................................ 11

4. Dampak Kecemasan ......................................................................... 11

5. Aspek-aspek Kecemasan .................................................................. 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

xiv

6. Karakteristik Individu yang Mengalami Kecemasan ....................... 15

B. Hakikat Penyesuaian Diri ....................................................................... 19

1. Pengertian Penyesuaian Diri ............................................................. 19

2. Bentuk-bentuk Penyesuaian Diri ...................................................... 20

3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Penyesuaian Diri ........................ 21

4. Aspek Penyesuaian Diri .................................................................... 22

5. Karakteristik Individu yang Mampu Menyesuaiakan Diri ............... 23

6. Dampak Kegagalan dalam Penyesuaian Diri ................................... 26

C. Hakikat Mahasiswa ................................................................................. 27

1. Pengertian Mahasiswa ...................................................................... 27

2. Mahasiswa sebagai Dewasa Awal .................................................... 28

3. Tugas Perkembangan Dewasa Awal ................................................ 28

4. Penyesuaian Diri pada Mahasiswa Baru........................................... 30

5. Kerangka Pikir ................................................................................. 32

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 35

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 35

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 35

C. Subjek Penelitian .................................................................................. 36

D. Variabel Penelitian ............................................................................... 36

E. Teknik dan Instrumen Penelitian ......................................................... 37

1. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 37

2. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 39

F. Validitas dan Realibilitas Instrumen .................................................... 40

1. Validitas ......................................................................................... 42

2. Reliabilitas ..................................................................................... 44

G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 44

1. Menentukan Skor dan Pengolahan Data ........................................ 44

2. Menentukan Kategori ..................................................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 48

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 48

1. Deskripsi Tingkat Kecemasan dalam Penyesuaian Diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

xv

Mahasiswa Baru Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran

2017/2018 ....................................................................................... 48

2. Berdasarkan Item-item Pengukuran Kecemasan yang Skornya

Tinggi, Program Pendampingan yang Cocok Diterapkan untuk

Mahasiswa Baru Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran

2017/2018 ....................................................................................... 50

B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 52

1. Deskripsi Tingkat Kecemasan dalam Penyesuaian Diri

Mahasiswa Baru Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran

2017/2018 ....................................................................................... 52

2. Berdasarkan Item-item Pengukuran Kecemasan yang Skornya

Tinggi, Program Pendampingan yang Cocok Diterapkan untuk

Mahasiswa Baru Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran

2017/2018 ....................................................................................... 55

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 56

A. Kesimpulan .......................................................................................... 56

B. Keterbatasan ......................................................................................... 56

C. Saran .................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Subjek Penelitian…………………………………………….36

Tabel 3.2 Skor Kuesioner Kecemasan dalam Penyesuaian DirI

Mahasiswa Baru .................................................................... 38

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Kecemasan dalam Penyesuaian

Diri Mahasiswa Baru............................................................. 40

Tabel 3.4 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Skala Kecemasan .............. 42

Tabel 3.5 Kriteria Guilford.................................................................... 42

Tabel 3.6 Nilai Koefisien Reliabilitas Instrumen .................................. 44

Tabel 3.7 Kategorisasi Skor Tingkat Kecemasan dalam Penyesuaian

Diri Mahasiswa Baru............................................................. 45

Tabel 3.8 Kategorisasi Data Skor Tingkat Kecemasan dalam

Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru........................................ 46

Tabel 3.9 Penggolongan Tinggi Rendahnya Skor Item Kecemasan

Mahasiswa dalam Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru .......... 47

Tabel 4.1 Tingkat Kecemasan dalam Menyesuaiakan Diri pada

Mahasiswa Baru .................................................................... 56

Tabel 4.2 Penggolongan Skor Item Kecemasan di Kalangan

Mahasiswa Baru dalam Menyesuaikan Diri Program

Studi Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ............................... 50

Tabel 4.3 Item yang Memiliki Skor Tinggi .......................................... 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir........................................................... 34

Gambar 4.1 Diagram Kategorisasi Tingkat Kecemasan dalam

Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru........................................ 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Kecemasan dalam Penyesuaian Diri

Mahasiswa Baru .................................................................... 61

Lampiran 2 Tabulasi Data ........................................................................ 69

Lampiran 3 Tabel Data Validitasi............................................................. 73

Lampiran 4 Program Pendampingan Dalam Meminimalisir

Kecemasan Yang Dialami Mahasiswa .................................. 79

Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian ............................................................... 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

dan batasan istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Kota Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya dan kota pelajar. Kota

dengan budaya yang sangat beragam akan sistem nilai atau norma, karya

seni, sistem sosial atau perilaku sosial yang ada dalam masyarakat menjadi

daya tarik wisatawan untuk mengenalnya. Selain dikenal sebagai kota

budaya, Kota Yogyakarta juga dikenal sebagai kota Pelajar. Banyak pilihan

sarana pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah dan tinggi, yang

membuat masyarakat luar tertarik untuk mengikuti pendidikan di kota ini.

Selain menyediakan sarana pendidikan, kota Yogyakarta juga menyediakan

tempat tinggal sementara bagi calon mahasiswa, kebutuhan tempat tinggal

seperti kos dan asrama menjadi kebutuhan utama bagi calon mahasiswa.

Suasana kota Yogyakarta sangat terasa sebagai Indonesia kecil,

karena setiap tahunnya pelajar dari berbagai daerah berbondong-bondong

datang untuk melanjutkan studi di kota Yogyakarta. Perguruan tinggi atau

Universitas adalah salah satu sarana pendidikan yang paling banyak dituju

oleh kalangan calon mahasiswa. Kota Yogyakarta, memiliki banyak pilihan

Perguruan Tinggi negeri dan swasta yang terjamin kualitas dan mutunya.

Menjadi mahasiswa merupakan pelajar yang paling tinggi levelnya

dalam dunia pendidikan, mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

2

dapat memetakan permasalahan dan memilih solusi terbaik untuk

permasalahan tersebut yang kurang mengerti akan tanggung jawab dan

kewajiban yang harus dimilikinya. Meninggalkan rumah dan memilih jauh

dari orangtua tentu jadi tantangan cukup besar bagi mahasiswa baru.

Apalagi disepanjang hidup mereka tinggal bersama kedua orangtua,

meminta sesuatu yang mereka inginkan dapat terwujud begitu saja. Cukup

banyak mahasiswa baru yang mencari bantuan akibat depresi dan rasa

cemas berlebihan, kata Psikiater dari Hayes Grove Priory di London

Selatan, Paul McLaren. (www.Liputan6.com).

Pada umumnya keadaan pertama yang dijumpai mahasiswa baru

adalah lingkungan sosial yang baru. Bertemu dan bergaul dengan orang

yang baru dengan berbeda latar belakang, mungkin berbeda jauh dengan

lingkungan ketika masih tinggal dengan orang tuanya. Etika kesantunan

sekitar kos atau tempat tinggal sementara bagi mahasiswa baru juga berbeda

dengan daerah asalnya. Tidak jarang dalam pergaulan tersebut, sering

muncul konflik akibat ketidaksesuaian budaya antara pendatang dan

masyarakat setempat.

Penyesuaian diri mahasiswa baru sangat berpengaruh untuk

menunjang keberlangsungan hidup dalam berinteraksi sosial dengan

masyarakat di lingkungan sekitar tempat tinggal. Mahasiswa yang memiliki

kepercayaan diri akan dengan mudah bergaul dengan teman baru

dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki sifat pemalu atau tidak

banyak bicara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

3

Lingkungan baru merupakan sebuah stimulus bagi seseorang yang

terkadang mampu menjadi penyebab terjadinya kecemasan. Begitu pula

halnya dengan mahasiswa yang baru mengenal lingkungan perguruan tinggi,

dimana lingkungan ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan SMA.

Untuk menghadapi lingkungan baru ini, mahasiswa membutuhkan

kepercayaan dan keyakinan tentang kemampuan diri sendiri (self efficacy),

sehingga dengan modal tersebut seseorang dapat beraktifitas dalam

menjalankan tugas-tugas di perguruan tinggi.

Dapat disimpulkan bahwa bahasa, tradisi, perilaku sosial, tata karma,

etika kesantunan dan berbagai norma yang berbeda dapat menjadi

penghambat proses atau masalah penyesuaian diri mahasiswa baru dengan

lingkungan sosialnya dalam menjalani perannya sebagai mahasiswa. Jika

mahasiswa tidak mampu berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan

lingkungan sosial baru, maka akan menjadi permasalahan bagi mahasiswa

tersebut.Hal ini terjadi karena mahasiswa tersebut tidak mampu

menyesuaikan diri dengan sesama mahasiswa dan lingkungan sosial tempat

tinggalnya. Salah satu akibat yang paling sering muncul dari

ketidakmampuan mahasiswa baru untuk menyesuaikan diri adalah

munculnya kecemasan. Mahasiswa yang mengalami kecemasan, akan

memiliki tingkah laku seperti menyendiri, gugup dan tidak tenang. Akibat

dari kecemasan tersebut memengaruhi masalah akademik dan juga masalah

lain diluar akademik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

4

Peneliti melihat saat kegiatan olahraga bersama,mahasiswa baru

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma belum

bisa berbaur dengan orang sekitarnya yang ditunjukkan dengan masih

menyendiri dan berinteraksi dengan beberapa orang saja. Melihat situasi ini

peneliti berasumsi mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma mengalami kesulitan dalam

berinteraksi dengan teman dan lingkungan baru. Perbedaan bahasa, tradisi,

dan norma yang berbeda menjadi penghambat dalam proses bersosialisasi

dengan baik. Hal ini menimbulkan kecemasan pada diri mahasiswa baru dan

berpengaruh dalam proses penyesuaian diri.

Berdasarkan fenomena diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Tingkat Kecemasan dalam Penyesuaian Diri Mahasiswa

Baru Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018”.

B. Identifikasi Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah di atas, terkait dengan Tingkat

Kecemasan dalam Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran

2017/2018, dapat diidentifikasi berbagai masalah sebagai berikut :

1. Perbedaan latar belakang budaya antara pendatang dan masyarakat

setempat sering menimbulkan konflik karena ketidaksesuaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

5

2. Perilaku sopan santun memengaruhi seseorang dalam berinteraksi sosial,

sementara etika kesantunan sekitar kos belum mahasiswa baru pahami

sepenuhnya.

3. Mahasiswa yang memiliki sifat pemalu atau tidak banyak bicara dalam

berinteraksi sosial mengalami kecemasan terhadap penyesuaian diri

sehingga menimbulkan perilaku tidak sesuai.

4. Mahasiswa baru yang mengalami kecemasan, akan memiliki tingkah

laku seperti menyendiri, gugup dan tidak tenang.

5. Norma yang berbeda menjadi penghambat proses penyesuaian diri.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan untuk menganalisa

Tingkat Kecemasan dalam Penyesuaian Diri Mahasiswa BaruProgram Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun

Ajaran 2017/2018.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Seberapa tinggitingkat kecemasan mahasiswa baru Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma YogyakartaTahun

Ajaran 2017/2018, ketika mereka menyesuaikan diri sebagai mahasiswa

baru.

2. Berdasarkan item-item pengukuran kecemasandalam penyesuaian diri

yang skornya tinggi, program pendampingan apakah yang cocok

diterapkan untuk mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

6

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran

2017/2018.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu:

1. Mendeskripsikan tingkat kecemasan dalam penyesuaian diripada

mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018.

2. Mengidentifikasi item pengukuran kecemasan yang memiliki intensitas

skor yang tinggi sebagai usulan program pendampingan untuk

meminimalisir kecemasan yang cocok diterapkan untuk mahasiswa baru

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Memberikan tambahan informasi bagi penelitian ilmiah, dibidang

Bimbingan dan Konseling tentang Tingkat Kecemasan dalam

Penyesuaian Diri di kalangan mahasiswa penulis skripsi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang

berkaitan dengan tingkat kecemasan dalam penyesuaian diri

mahasiswa baru, sehingga diharapkan mahasiswa semester baru dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

7

meminimalisir kecemasan dan memahami pentingnya penyesuaian

diri, yang kiranya dapat memberikan inspirasi mengenai kegiatan

yang perlu dilakukan prodi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma untuk membantu mahasiswa mengatasi

kecemasannya.

b. Bagi Mahasiswa Baru Tahun Ajaran 2017/2018 Program Studi

Bimbingan dan Konseling

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang

membantu mahasiswa untuk mengetahui seberapa tinggi kecemasan

dalam penyesuaian diri sehingga mereka dapat meminimalisir

kecemasannya.

c. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi dan acuan

untuk mengembangkan penelitian sejenis, khususnya mengenai

tingkat kecemasan dalam penyesuaian diri mahasiswa baru dengan

ruang lingkup yang lebih luas dan mendalam.

G. Batasan Istilah

1. Kecemasan merupakan suatu keadaan yang dialami individu ketika

berpikir tentang sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi, dan membuat

individu merasa terancam dan tidak nyaman.

2. Penyesuaian diri adalah suatu proses dimana individu berusaha

menyamakan diri dengan lingkungan sosial yang baru dan menghadapi

perubahan yang terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

8

3. Mahasiswa adalah individu yang sedang menuntut ilmu di tingkat

perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang

setingkat dengan perguruan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini memaparkan (a) hakikat kecemasan, (b) hakikat penyesuaian diri

dan (c) hakikat mahasiswa.

A. Hakikat Kecemasan

1. Pengertian Kecemasan

Nietzel (dalam Gufron, 2012) menyebutkan bahwa kecemasan

berasal dari bahasa Latin (anxius) dan Jerman (ansf) yaitu suatu kata

yang digunakan untuk menggambarkan efek negatif dan rangsangan

sosiologi. Freud (dalam Suryabrata, 2000) menyatakan bahwa

kecemasan adalah reaksi ancaman dari rasa sakit maupun dunia luar

yang tidak siap ditanggulangi dan berfungsi memperingatkan individu

akan adanya bahaya. Kecemasan yang tidak dapat ditanggulangi disebut

sebagai traumatik. Saat ego tidak mampu mengatasi kecemasan secara

rasional, maka ego akan memunculkan mekanisme pertahanan ego (ego

defense mechanism).

Ahli lain, Priest(dalam Sobur, 2003) berpendapat bahwa

kecemasan atau perasaan cemas adalah suatu keadaan yang dialami

ketika berpikir tentang suatu yang tidak menyenangkan terjadi. Calhoun

dan Acocella (dalam Safaria, 2009) menambahkan, kecemasan adalah

perasaan ketakutan (baik realistis maupun tidak realistis) yang disertai

dengan keadaan peningkatan reaksi kejiwaan. Sementara itu, Atkinson,

dkk (1996) menjelaskan bahwa kecemasan merupakan emosi yang tidak

menyenangkan yang ditandai dengan gejala seperti kekhawatiran dan

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

10

perasaan takut. Segala bentuk situasi yang mengancam kesejahteraan

organism dapat menimbulkan kecemasan. Konflik merupakan salah satu

sumber rasa cemas. Adanya ancaman fisik, ancaman terhadap harga diri,

serta perasaan tertekan untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan

juga menumbuhkan kecemasan. Muchlas (dalam Gufron, 2012)

mendefinisikan istilah kecemasan sebagai sesuatu pengalaman subjektif

mengenai ketegangan mental ketegangan mental kesukaran dan tekanan

yang menyertai konflik atau ancaman.

Dari pemaparan para ahli tersebut di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa kecemasan merupakan suatu keadaan yang dialami

individu ketika berpikir tentang sesuatu yang tidak menyenangkan

terjadi, dan membuat individu merasa terancam dan tidak nyaman.

2. Sumber-sumber Kecemasan

Deffenbacher dan Hazaleus (dalam Gufron, 2012)

mengemukakan bahwa sumber penyebab kecemasan, meliputi hal-hal

sebagai berikut:

a. Kekhawatiran (worry), merupakan pikiran negatif tentang diri

sendiri, seperti perasaan negatif bahwa ia lebih jelek dibandingkan

dengan teman-temannya.

b. Emosionalitas (imosionality), sebagai reaksi diri terhadap rangsangan

saraf otonomi, seperti jantung berdebar-debar, keringan dingin, dan

tegang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

11

c. Gangguan dan hambatan dalam menyelesaikan tugas (task generated

interference), merupakan kecenderungan yang dialami seseorang

yang selalu tertekan karena pemikiran yang rasional terhadap tugas.

3. Faktor yang Memengaruhi Kecemasan

Menurut Adler dan Rodman (dalam Ghufron, 2012) terdapat dua

fakor yang menyebabkan adanya kecemasan, yaitu pengalaman yang

negatif pada masa lalu dan pikiran yang tidak rasioanl,

a. Pengalaman negatif pada masa lalu

Pengalaman ini merupakan hal yang tidak menyenangkan

pada masa lalu mengenai peristiwa yang dapat terulang lagi pada

masa mendatang, apabila individu tersebut menghadapi situasi atau

kejadian yang sama dan juga tidak menyenangkan, misalnya pernah

gagal dalam tes. Hal tersebut merupakan pengalaman umum yang

menimbulkan kecemasan siswa dalam menghadapi tes.

b. Pikiran yang tidak Rasional

Para psikolog memperdebatkan bahwa kecemasan terjadi

bukan karena suatu kejadian, melainkan kepercayaan atau keyakinan

tentang kejadian itulah yang menjadi penyebab kecemasan.

4. Dampak Kecemasan

Semiun (2001), membagi beberapa dampak dari kecemasan

kedalam beberapa simtom, antara lain :

a. Simtom suasana hati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

12

Individu yang mengalami kecemasan memiliki perasaan akan

adanya hukuman dan bencana yang mengancam dari suatu sumber

tertentu yang tidak diketahui. Orang yang mengalami kecemasan

tidak bisa tidur, dan dengan demikian dapat menyebabkan sifat

mudah marah.

b. Simtom kognitif

Kecemasan dapat menyebabkan kekhawatiran dan

keprihatinan pada individu mengenai hal-hal yang tidak

menyenangkan yang mungkin terjadi. Individu tersebut tidak

memperhatikan masalah-masalah nyata yang ada, sehingga individu

sering tidak bekerja atau belajar secara efektif, dan akhirnya dia akan

menjadi lebih merasa cemas.

c. Simtom motor

Individu yang mengalami kecemasan sering merasa tidak

tenang, gugup, kegiatan motorik menjadi tanpa arti dan tujuan,

misalnya jari-jari kaki mengetuk-ngetuk, dan sangat kaget terhadap

suara yang terjadi secara tiba-tiba. Simtom motorik merupakan

gambaran rangsangan kognitif yang tinggi pada individu dan

merupakan usaha untuk melindungi dirinya dari apa saja yang

dirasanya mengancam.

5. Aspek-aspek Kecemasan

Menurut Colhun dan Acocella (dalam Sobur, 2003) terdapat tiga

reaksi yang merupakan aspek-aspek kecemasan, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

13

a. Reaksi emosional, yaitu komponen kecemasan yang berkaitan

dengan persepsi individu terhadap pengaruh psikologis dari

kecemasan, seperti perasaan keprihatinan, ketegangan, sedih mencela

diri sendiri atau orang lain.

b. Reaksi kognitif, yaitu ketakutan atau kekhawatiran yang berpengaruh

terhadap kemampuan berpikir jernih sehingga mengganggu dalam

memecahkan masalah dan mengatasi tuntutan lingkungan sekitarnya.

c. Reaksi fisiologis, yaitu reaksi yang ditampilkan oleh tubuh terhadap

sumber ketakutan dan kekhawatiran. Reaksi ini berkaitan dengan

system syaraf yang mengendalikan berbagai otot dan kelenjar tubuh

sehingga menimbulkan reaksi dalam bentuk jantung berdetak lebih

keras, nafas yang lebih cepat, tekanan darah menjadi meningkat.

Kecemasan terdiri dari begitu banyak ciri yang bersumber dari

berbagai aspek: fisik, kognisi, dan perilaku (Nevid, Rathus, & Greene,

2005). Ciri-ciri tersebut terdiri atas:

a. Fisik, meliputi: kegelisahan, kegugupan; tangan atau anggota tubuh

yang bergetar; sensasi dari pita ketat yang mengikat di sekitar dahi;

kekencangan pada pori-pori kulit perut atau dada; banyak

berkeringat; telapak tangan yang berkeringat; pening atau pingsan;

mulut atau kerongkongan terasa kering; sulit berbicara; sulit

bernafas; bernafas pendek; jantung yang berdebar keras atau

berdetak kencang; suara yang bergetar; jari-jari atau anggota tubuh

yang menjadi dingin; pusing; merasa lemas atau mati rasa; sulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

14

menelan; kerongkongan terasa sekat; leher atau punggung terasa

kaku; sensasi seperti tercekik atau tertahan; tangan yang dingin dan

lembab; terdapat gangguan sakit perut atau mual; panas dingin;

sering buang air kecil; wajah terasa memerah; diare; dan merasa

sensitif atau “mudah marah”.

b. Behavioral (perilaku), meliputi:

1) Perilaku Menghindar

Individu yang mengalami kecemasan cenderung memiliki

perilaku menghindar, menghindar yang dimaksud meliputi

menarik diri dalam berinteraksi, melarikan diri dari masalah dan

menghindari situasi yang menurutnya tidak menyenangkan bagi

dirinya.

2) Perilaku Melekat dan Dependen

Individu yang mengalami kecemasan biasanya memiliki

perilaku ketergantungan pada seseorang yang dirasa bisa

membantu mengatasi masalahnya.

3) Perilaku Terguncang

Perilaku terguncang dimaksud meliputi rasa waspada

yang berlebihan dan memandang sesuatu menjadi ancaman bagi

dirinya.

c. Kognitif, meliputi: khawatir tentang sesuatu; perasaan terganggu atau

ketakutan atau aprehensi terhadap sesuatu yang terjadi di masa

depan; keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan segera

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

15

terjadi, tanpa penjelasan yang jelas; terpaku pada sensasi ketubuhan;

sangat waspada terhadap sensasi ketubuhan; merasa terancam oleh

orang atau peristiwa yang normalnya hanya sedikit atau tidak

mendapat perhatian; ketakutan atau kehilangan kontrol; ketakutan

akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah; berpikir bahwa

dunia mengalami keruntuhan; berpikir bahwa semuanya tidak lagi

bisa dikendalikan; berpikir bahwa semuanya terasa sangat

membingungkan tanpa bisa diatasi; khawatir terhadap hal-hal yang

sepele; berpikir tentang hal mengganggu yang sama secara berulang-

ulang; berpikir bahwa harus bisa kabur dari keramaian, kalau tidak

pasti akan pingsan; pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan;

tidak mampu menghilangkan pikiran-pikiran terganggu; berpikir

akan mati, meskipun dokter tidak menemukan sesuatu yang salah

secara medis; khawatir akan ditinggal sendirian; sulit berkonsentrasi

atau memfokuskan pikiran.

6. Karakteristik Individu yang Mengalami Kecemasan

Menurut Turangan (2016), terdapat 5 karakteristik individu yang

mengalami kecemasan yaitu:

a. Khawatir berlebihan

Individu yang mengalami kecemasan, merasa cemas terus-

menerus setiap hari setidaknya selama enam bulan. Kecemasan juga

menjadi begitu parah, sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari

dan disertai dengan gejala yang nyata seperti kelelahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

16

b. Ketakutan yang irasional

Gangguan kecemasan yang sifatnya tidak umum, melekat

pada situasi tertentu seperti takut terbang, hewan, atau banyak hal

lainnya.Jika rasa takut itu menjadi luar biasa dan keluar dari

proporsi risiko yang sebenarnya, itu dinamakan fobia. Fobia

seringkali tersembunyi sampai penderitanya bertemu dengan

sesuatu yang ditakutinya. "Seseorang yang fobia ular bisa terlihat

biasa-biasa saja tanpa masalah selama bertahun-tahun. Tapi ketika

diajak berkemah di alam terbuka, mereka baru sadar bahwa mereka

sangat takut pada ular, sehingga dihantui oleh ketakutan itu hingga

sedemikian rupa”.

c. Masalah tidur

Sulit tidur atau sering tertidur telah lama dikaitkan dengan

berbagai kondisi kesehatan, baik fisik maupun psikologis. Hampir

semua individu pernah mengalami sulit tidur terutama ketika

individu sedang mengalami masalah yang menyita pikiran.Tetapi,

jika individu menemukan dirinya sering atau konsisten tidak bisa

tidur, karena terus mengkhawatirkan masalah yang itu-itu saja atau

malah tidak ada sebab khusus dari kecemasan yang individu

rasakan, mungkin yang bersangkutan menderita GAD dan perlu

untuk mendapat pertolongan dari psikolog atau psikiater.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

17

d. Tegang otot

Tegang otot konstan, seperti mengepalkan rahang, tinju,

atau meregangkan otot-otot seluruh tubuh, sering menyertai

gangguan kecemasan. Gejala ini bisa berlangsung beberapa lama

tanpa orang menyadarinya. Ketegangan dapat timbul kembali, jika

individu mengalami kecemasan.

e. Gangguan pencernaan kronis

Kecemasan dapat dimulai dari dalam pikiran tetapi sering

memanifestasikan dirinya melalui gejala fisik, seperti masalah

pencernaan kronis. Individu yang mengalami kecemasan

merasakan gejala seperti sakit perut, kram, kembung, gas, sembelit,

atau diare, pada dasarnya adalah kecemasan dalam saluran

pencernaan.

f. Panik

Individu yang mengalami kecemasan, cenderung merasakan

takut yang luar biasa dan membuat individu merasa tidak berdaya

dan panik. Panik dapat berlangsung selama beberapa menit,

disertai dengan gejala fisik seperti masalah pernapasan, jantung

berdebar kencang, kesemutan atau tangan mati rasa, berkeringat,

lemas atau pusing, nyeri dada, sakit perut dan merasa panas atau

dingin. Tidak semua individu yang memiliki serangan panik

memiliki gangguan kecemasan, tetapi individu yang mengalaminya

berulang kali dapat didiagnosis dengan gangguan panik. Individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

18

dengan gangguan panik, hidup dalam ketakutan tentang kapan, di

mana, dan mengapa serangan mereka berikutnya mungkin terjadi.

Mereka cenderung menghindari tempat-tempat di mana serangan

pernah terjadi di masa lalu.

g. Trauma

Menghidupkan kembali atau kilas balik peristiwa yang

membuat emosi terganggu atau trauma, seperti kematian mendadak

orang yang dicintai, adalah ciri dari gangguan stres pasca-trauma

atau Posttraumatic stress disorder (PTSD). Beberapa penelitian,

salah satunya studi yang dimuat dalam Journal of Anxiety Disorder

2006, menunjukkan bahwa beberapa orang dengan kecemasan

sosial memiliki kilas balik PTSD. Banyak dari mereka merasa

trauma, karena pernah diejek di depan publik. Biasanya, orang-

orang ini akan menghindari faktor-faktor yang bisa memicu

ingatan buruk itu datang lagi. Misalnya, orang yang trauma karena

pernah diejek di depan publik akan menjadi tidak suka tampil di

keramaian atau tidak suka memiliki banyak teman karena itu akan

membuatnya cemas.

h. Kesadaran diri

Gangguan kecemasan sosial tidak selalu berkaitan dengan

bicara di depan orang banyak atau menjadi pusat perhatian. Dalam

kebanyakan kasus, kecemasan tersebut dipicu oleh situasi sehari-

hari seperti percakapan antar individu di sebuah pesta, atau makan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

19

dan minum di depan sejumlah kecil orang. Individu dengan

gangguan kecemasan sosial cenderung merasa seperti semua mata

tertuju padanya. Akibatnya, individu menjadi grogi, wajah

memerah, gemetar, mual, berkeringat, atau kesulitan berbicara.

Gejala ini bisa begitu mengganggu dan membuat individu sulit

untuk bertemu orang baru, menjaga hubungan baik dengan orang

lain, baik di tempat kerja maupun di sekolah.

B. Hakikat Penyesuaian Diri

1. Pengertian Penyesuaian Diri

Semiun (2001), mengatakan penyesuaian diri adalah suatu proses

yang melibatkan respons-respons mental dan tingkah laku yang

menyebabkan individu berusaha menanggulangi kebutuhan-kebutuhan,

tegangan-tegangan, frustrasi-frustrasi, dan konflik-konflik batin serta

menyelaraskan tuntutan-tuntutan batin ini dengan tuntutan-tuntutan yang

dikenakan kepadanya oleh dunia di mana ia hidup.

Menurut Siswanto (2007), penyesuaian diri adalah dimana

lingkungan diubah supaya lebih sesuai dengan kondisi individu. Calhoun

dan Acocella (dalam Sobur 2003), mendefinisikan penyesuaian sebagai

interaksi anda yang kontinu dengan diri sendiri, dengan orang lain, dan

dunianya.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

penyesuaian diri adalah suatu proses dimana individu berusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

20

menyamakan diri dengan lingkungan sosial yang baru dan menghadapi

perubahan yang terjadi.

2. Bentuk-bentuk Penyesuaian Diri

Menurut Gunarsa (dalam Astuti, 2014) bentuk-bentuk

penyesuaian diri dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu (a)

adaptive dan (b) adjustive.

a. Adaptive

Bentuk penyesuaian diri adaptive sering dikenal dengan

istilah adaptasi. Bentuk penyesuaian yang lebih bersifat badani,

artinya perubahan-perubahan dalam proses badani untuk

menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungan.

“Adaptabilitas” atau kemampuan untuk beradaptasi,

merupakan kunci kemampuan bertahan dari semua spesies tumbuh-

tumbuhan dan binatang, termasuk manusia. Darwin (dalam ilmu

biologi) mengamati bahwa spesies yang mampu bertahan adalah

yang mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi

dalam dilingkungan mereka. Sudah diperdebatkan bahwa manusia

mampu mengatasi dan mampu mendominasi planet. Karena manusia

adalah yang paling mampu beradaptasi dengan mengkhususkan pada

organ yang tidak khusus – otak.

Pada dasarnya, pengertian luas mengenai proses penyesuaian

itu terbentuk sesuai dengan hubungan individu dengan lingkungan

sosialnya, yang dituntut dari individu, tidak hanya mengubah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

21

kelakuannya dalam menghadapi kebutuhan-kebutuhan dirinya dari

dalam dan keadaan di luar, dalam lingkungan tempat ia hidup, tetapi

ia juga dituntut untuk menyesuaikan diri dengan adanya orang lain

dan macam-macam kegiatan mereka. Maka, orang yang ingin

menjadi anggota dari suatu kelompok, ia berada dalam posisi

dituntut menyesuaikan diri dengan kelompok itu.

b. Adjustive

Bentuk penyesuaian yang adjustive, bentuk penyesuaian yang

menyangkut kehidupan psikis. Penyesuaian ini berhubungan dengan

tingkah laku, sebagaimana kita ketahui tingkah laku manusia

sebagian besar dilatarbelakangi oleh hal-hal psikis ini, kecuali

tingkah laku tertentu dalam bentuk gerakan-gerakan yang sudah

menjadi kebiasaan atau gerakan-gerakan refleks. Maka, penyesuaian

ini adalah penyesuaian diri tingkah laku terhadap lingkungan yang

dalam lingkungan ini terdapat aturan-aturan atau norma-norma.

Singkatnya, penyesuaian terhadap norma-norma.

3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Penyesuaian Diri

Menurut Gunarsa (dalam Astuti, 2014) faktor yang memengaruhi

penyesuaian diri yaitu:

a. Keadaan fisik dan faktor-faktor keturunan, konstitusi fisik meliputi

sistem persyarafan, kelenjar, otot-otot serta kesehatan dan penyakit.

b. Perkembangan dan kematangan khususnya kematangan intelektual,

sosial dan emosi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

22

c. Faktor psikologis, pengalaman belajar, kondisioning, frustasi dan

konflik, self determination.

d. Keadaan lingkungan: rumah, keluarga, sekolah.

e. Faktor kebudayaan, adat istiadat, agama.

4. Aspek Penyesuaian Diri

Menurut Supratiknya (dalam Astuti, 2014) aspek-aspek

penyesuaian diri, yaitu:

a. Sikap terhadap diri sendiri

Menunjukkan penerimaan diri, memiliki jati diri yang

memadai (positif), penilaian yang realistik terhadap kelebihan dan

kekurangan.

b. Persepsi terhadap realitas

Pandangan yang realistis terhadap diri dan dunia, orang

maupun benda di sekelilingnya.

c. Integrasi

Berkepribadian utuh, bebas dari konflik-konflik batin yang

melumpuhkan, memiliki toleransi yang baik terhadap stres.

d. Kompetensi

Memiliki kompetensi-kompetensi fisik, intelektual,

emosional, dan sosial yang memadai untuk mengatasi problem

hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

23

e. Otonomi

Memiliki kemandirian, tanggung jawab dan penentuan diri

(self-determination;).

5. Karakteristik Individu yang Mampu Menyesuaikan Diri

Menurut Semiun (2001), terdapat 5 hal dalam karakteristik

individu yang mampu menyesuaikan diri, yaitu:

a. Memiliki Persepsi yang Akurat terhadap Realita

Pemahaman atau persepsi individu terhadap realita berbeda-

beda, meskipun realita yang dihadapi adalah sama. Perbedaan

persepsi tersebut dipengaruhi oleh pengalaman masing-masing

individu yang tentunya berbeda satu sama lain. Individu yang

memiliki penyesuaian diri yang baik memiliki persepsi yang relatif

objektif dalam memahami realita. Persepsi objektif adalah

bagaimana individu mengenali konsekuensi-konsekuensi tingkah

lakunya dan mampu bertindak sesuai dengan konsekuensi tersebut.

Sebaliknya individu yang memiliki penyesuaian diri buruk, dicirikan

dengan adanya kesenjangan antara persepsinya dengan realita yang

aktual sehingga ini membuatnya kurang bisa melihat tingkah

lakunya. Dan individu tersebut seringkali mengalami masalah karena

kurang mampu mengenali berbagai akibat dari tingkah laku yang

ditimbulkannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

24

b. Kemampuan untuk Beradaptasi dengan Tekanan atau Stres dan

Kecemasan

Pada dasarnya setiap individu tidak senang bila mengalami

tekanan dan kecemasan. Umumnya individu menghindari hal-hal

yang menimbulkan tekanan, kecemasan dan menyenangi pemenuhan

kepuasan yang dilakukan segera. Individu yang mampu

menyesuaikan diri tidak selalu menghindari munculnya tekanan dan

kecemasan. Dengan mentoleransi tekanan dan kecemasan yang

dialami dan mau menunda pemenuhan kepuasan selama itu

diperlukan demi mencapai tujuan tertentu yang lebih penting

sifatnya.

c. Mempunyai Gambaran Diri yang Positif Tentang Dirinya

Pandangan individu terhadap dirinya dapat menjadi indikator

dari kualitas penyesuaian diri yang dimilki. Pandangan tersebut lebih

mengarah pada apakah individu bisa melihat dirinya secara harmonis

atau sebaliknya dia melihat adanya berbagai konflik yang berkaitan

dengan dirinya. Individu yang banyak melihat pertentangan-

pertentangan dalam dirinya, ini bisa menjadi indikasi adanya

kekurangan dalam penyesuaian diri (maladjusted).

Gambaran diri yang positif juga mencakup apakah individu

yang bersangkutan bisa melihat dirinya secara realistik, yaitu secara

seimbang tahu kelebihan dan kekurangan diri sendiri dan mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

25

menerimanya sehingga memungkinkan individu yang bersangkutan

untuk dapat merealisasikan potensi yang dimilki secara penuh.

d. Kemampuan untuk Mengekspresikan Perasaannya

Individu yang dapat menyesuaiakan diri dengan baik

dicirikan memiliki kehidupan emosi yang sehat. Individu tersebut

mampu menyadari dan merasakan emosi atau perasaan yang saat itu

dialami serta mampu untuk mengekspresikan perasan dan emosi

tersebut dalam spectrum yang luas. Sebaliknya penyesuaian diri

yang buruk ditandai dengan adanya kecenderungan untuk

mengekspresikan emosi secara berlebihan (over) atau sebaliknya,

terlalu menekan/mengontrol emosi secara berlebihan. Individu yang

memiliki ciri tersebut cenderung diberi label kekanak-kanakan

(childish) dan individu tersebut bisa tiba-tiba melakukan kekerasan

meskipun situasi yang melatari tidak sesuai dengan reaksi kekerasan

yang dimunculkan.

e. Relasi Interpersonal Baik

Individu yang memiliki penyesuaian diri yang baik mampu

memcapai tingkat keintiman yang tepat dalam suatu hubungan

sosial. Individu mampu bertingkah laku secara berbeda terhadap

orang yang berbeda karena kedekatan relasi interpersonal antar

mereka yang berbeda jauh. Dia mampu menikmati, disukai dan

direspek oleh orang lain di satu sisi, tetapi juga mampu memberikan

respek dan menyukai orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

26

6. Dampak Kegagalan dalam Penyesuain Diri

Menurut Semium (2001), ada beberapa dampak yang dapat

diamati pada individu yang mengalami kesulitan dan gagal melakukan

penyesuaian diri.dampak tersebut adalah :

a. Tingkah laku yang “aneh dan eksentrik” karena menyimpang dari

norma atau standar sosial yang berlaku di lingkungan masyarakat.

b. Individu yang bersangkutan tampak mengalami kesulitan, gangguan

atau ketidakmampuan dalam melakukan penyesuaian diri secara

efektif dalam kehidupan sehari-hari. Ini tampak pada prestasi yang

tidak optimal yang tidak sesuai dengan potensi yang dimiliki.

c. Individu yang bersangkutan mengalami distress subjektif yang

sering atau kronis. Masalah-masalah yang umum bagi kebanyakan

orang dan mudah diselesaikan menjadi masalah yang luar biasa bagi

individu tersebut. Kegagalan dalam melakukan penyesuaian diri

menyebabkan individu mengalami gangguan mental individu.

Semakin lama gangguan tersebut tidak diatasi, maka derajat

gangguannya menjadi semakin berat dan semakin sulit untuk

dipulihkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

27

C. Hakikat Mahasiswa

1. Pengertian Mahasiswa

Menurut Siswoyo (2007), mahasiswa adalah individu yang sedang

menuntut ilmu di tingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta

atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa

dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam

berfikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak

dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada

diri setiap mahasiswa yang merupakan prinsip yang saling melengkapi.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBI), mahasiswa didefinisikan sebagai

orang yang belajar di Perguruan Tinggi (Kamus Bahasa Indonesia

Online, kbbi.web.id)

Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan

masa dewasa awal yang usianya 18 sampai 40 tahun. Dilihat dari segi

perkembangan masa dewasa awal tugas perkembangan pada usia

mahasiswa ialah pencaharian kemantapan dan masa reproduktif, yaitu

suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional,

periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan

perubahan nilai-nilai, kreativitas, dan penyesuaian diri pada pola-pola

hidup yang baru.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa

ialah seorang peserta didik berusia 18 sampai 40 tahun yang terdaftar dan

menjalani pendidikannnya di perguruan tinggi baik dari akademik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

28

politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas. Sedangkan dalam

penelitian ini, subyek yang digunakan ialah mahasiswa yang masih

tercatat sebagai mahasiswa aktif.

2. Mahasiswa sebagai Dewasa Awal

Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata

adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang

sempurna atau telah menjadi dewasa. Hurlock (1999) mengatakan bahwa

masa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai umur 40 tahun,

saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai

berkurangnya kemampuan reproduktif. Oleh karena itu orang dewasa

adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap

menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa

lainnya.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa dewasa

awal adalah masa dimana individu mulai mencari jati diri dan

menyesuaikan diri dalam masyarakat.

3. Tugas Perkembangan Dewasa Awal

Menurut Havighurt(Hurlock, 1999), tugas-tugas perkembangan

tersusun menurut suatu pola tertentu dan secara keseluruhan saling

terkait. Tugas-tugas perkembangan tersebut dibentuk oleh unsur-unsur

biologis, psikologis, dan kultural yang ada pada diri dan lingkungan

individual. Berikut tugas perkembangan masa dewasa awal:

Tugas perkembangan Masa Dewasa Awal (19-30 tahun)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

29

a. Memilih pasangan hidup

b. Belajar hidup dengan pasangan dalam ikatan perkawinan

c. Memulai kehidupan berkeluarga

d. Memelihara dan mendidik anak

e. Mengelola rumah tangga

f. Mulai menjalani karier tertentu

g. Memikul tanggung jawab sebagai warga Negara

h. Menemukan kelompok-kelompok sosial yang sesuai

Berakhirnya masa remaja ke masa dewasa awal, individu tentunya

memiiki tugas baru dalam kehidupannya. Dalam hal pendidikan juga

tugas individu berubah ke jenjang yang lebih tinggi levelnya, menjadi

mahasiswa mengharuskan individu yang bersangkutan untuk melakukan

penyesuaian-penyesuaian diri dengan situasi dan tuntutan yang baru.

Dalam hal menjalani karier, tentunya individu harus lebih

mematangkan kariernya untuk persiapan ke level yang lebih tinggi dan

pekerjaan apa yang hendak individu pilih. Dan saat memasuki dunia

perkuliahan, individu juga dihadapkan dengan teman yang memiliki

budaya dan karakter berbeda dengan dirinya. Disinilah individu mulai

mencari untuk menemukan kelompok sosial untuk dijadikan teamwork

dan teman yang sesuai dengan kepribadian seperti teman dekat/sahabat.

Dengan berbeda karakter, individu diharapkan dapat

menyesuaikan diri dengan suasana baru. Individu yang memiliki sikap

terbuka dan mau menerima tentu akan mudah menyesuaikan diri pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

30

lingkungan yang baru. Dengan memiliki sikap tersebut, individu akan

memperoleh keberhasilan studi maupun kehidupan selanjutnya.

4. Penyesuaian Diri pada Mahasiswa Baru

Menjadi mahasiswa bukanlah merupakan hal-hal bagi sebagian

remaja yang telah lulus SMU dan melanjutkan pendidikan ke perguruan

tinggi. Kekurangmampuan dalam melakukan penyesuaian diri dengan

situasi dan tuntutan yang ada dapat menimbulkan tekanan-tekanan bagi

remaja yang bersangkutan. Hal ini bila dibiarkan tanpa penyelesaian akan

mempengaruhi kesehatan mental yang bersangkutan. Brouwer

(Alisjahbana, dkk, 1983), mencatat beberapa masalah yang harus

diperhatikan oleh mahasiswa dalam kaitannya dengan penyesuaian diri

dengan situasi dan status baru yang dihadapi, yaitu:

a. Perbedaan Cara Belajar

Pelajar SMU biasanya memiliki cara belajar yang lebih pasif

bila dibanding dengan mahasiswa. Perbedaan sistem paket yang

diterapkan di SMU dan sistem SKS yang berlaku di perguruan

tinggi, yang betul-betul menuntut mahasiswa untuk lebih aktif kalau

ingin lulus dengan nilai yang memuaskan dan dalam jangka waktu

yang singkat.

b. Perpindahan Tempat

Bagi sebagian besar mahasiswa, memasuki perguruan tinggi

berarti juga harus berpindah tempat dari tinggal bersama dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

31

orang tua, menjadi tinggal bersama dengan orang lain, entah itu kost,

kontrakan atau tinggal bersama saudara.

c. Mencari Teman Baru dan Hal-hal yang Berkaitan dengan Pergaulan

Berkaitan dengan masalah teman dan pergaulan ini adalah

masalah seksualitas. Mahasiswa secara biologis seksualitasnya telah

matang, namun norma-norma sosial masih menghalangi aktualitas

perilaku seksual secara penuh.

d. Perubahan Relasi

Relasi orang tua-anak, antar saudara, antar teman

sepermainan diganti dengan relasi dosen-mahasiswa, mahasiswa-

mahasiswi dan sebagainya.

e. Pengaturan Waktu

Menjadi mahasiswa untuk sebagian besar berarti bebas

mengatur waktu menurut kehendaknya sendiri, karena tidak ada

orang lain yang mengontrol.

f. Nilai-nilai Hidup

Berbagai macam orang yang ditemui serta berbagai macam

informasi yang diterima di perguruan tinggi yang biasanya lebih

terbuka, bisa mengakibatkan mahasiswa yang bersangkutan

mengalami krisis nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

32

5. Kerangka Pikir

Kecemasan merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang

dimana akan menimbulkan beberapa ancaman dari luar yang tidak

menyenangkan dan tidak siap ditanggulangi oleh individu. Individu yang

mengalami kecemasan bertingkah laku seperti menyendiri, gugup dan

tidak tenang. Akibat dari kecemasan tersebut memengaruhi masalah

akademik dan juga masalah lain di luar akademik.

Ada faktor-faktor yang memengaruhi kecemasan, yaitu (a)

pengalaman negatif pada masa lalu, pengalaman ini merupakan hal yang

tidak menyenangkan pada masa lalu mengenai peristiwa yang dapat

terulang lagi pada masa mendatang apabila individu menghadapi situasi

atau kejadian yang sama. (b) pikiran yang tidak rasional, individu yang

mengalami kecemasan terjadi bukan karena suatu kejadian, melainkan

kepercayaan atau keyakinan tentang kejadian itulah yang menjadi

penyebab kecemasan.

Seseorang yang mengalami kecemasan dalam penyesuaian diri,

dapat dilihat dari fisiknya dimana adanya gerakan-gerakan atau bahasa

tubuh yang menggambarkan jika orang tersebut mengalami kecemasan,

perilaku yang umum terjadi dimana perilaku ini dilakukan untuk

menghindar dan kognitif dimana hal ini dirasakan oleh orang tersebut

namun tidak dapat dilihat oleh orang lain. Aspek fisik, aspek behavioral

(prilaku) dan aspek kognitif merupakan ciri-ciri atau tanda seseorang

mengalami kecemasan dalam penyesuaian diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

33

Melihat beberapa masalah yang timbul pada mahasiswa baru,

peneliti ingin mengetahui apakah mahasiswa baru angkatan 2017 Prodi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun

Ajaran 2017/2018, mengalami kecemasan dalam penyesuaian diri.

Peneliti juga ingin mengetahui seberapa tinggi tingkat kecemasan dalam

penyesuaian diri pada mahasiswa, setelah mengetahui tingkat kecemasan

dalam penyesuaian pada mahasiswa baru, peneliti mengusulkan program

pendampingan yang sesuai berdasarkan item-item pengukuran

kecemasan yang skornya tinggi dalam penyesuaian diri untuk

meningkatkan kemampuan penyesuaian diri pada mahasiswa baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

34

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pikir

Mahasiswa

Kecemasan

Aspek-aspek

kecemasan:

a. Fisik

b. Perilaku

c. Kognitif

Faktor-faktor yang

memengaruhi

kecemasan:

a. Pengalaman

negatif pada masa

lalu

b. Pikiran yang tidak

rasional

Penyesuaian Diri

Dampak Kegagalan dalam

Penyesuain Diri

a. Tingkah laku

b. Prestasi tak optimal

c. distress

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

35

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini memaparkan mengenai jenis penelitian,tempat dan waktu

penelitian, subjek penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data,teknik

analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono

(2012), penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample

tertentu. Teknik pengambilan sample pada umumnya dilakukan secara

random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang

telah ditetapkan.

Penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif. Noor (2011)

menegaskanpenelitian deskriptif berusaha mendeskripsikan suatu gejala,

peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif

memusatkan perhatian pada masalah aktual sebagaimana adanya pada saat

penelitian berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

Tingkat Kecemasan Dalam Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru Program

Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Tahun Ajaran 2017/2018.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Kampus III Paingan, Universitas Sanata Dharma yang beralamatkan Dusun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

36

Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakata.

Pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada tanggal 13-14 Desember

2017.

C. Subjek Penelitian

Subjekpenelitian ini adalah Mahasiswa BaruAngkatan 2017 Program

Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran

2017/2018. Dipilih mahasiswa tahun ajaran 2017/2018, karena mahasiswa

baru saja memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan lingkungan

sosial yang baru. Subyek penelitian ini sebanyak 58 mahasiswa, dan untuk

menguji validitas diambil 40 data mahasiswa sebagai data uji coba

instrumen penelitian.

Tabel 3.1

Subjek Penelitian

Angkatan Jumlah

2017 58 Orang

Total 58 Orang

D. Variabel Penelitian

Penelitian ini memiliki satu variabel yakni tingkat kecemasan dalam

penyesuaian diri mahasiswa baru.Atkinson, dkk (1996) menjelaskan bahwa

kecemasan merupakan emosi yang tidak menyenangkan yang ditandai

dengan gejala seperti kekhawatiran dan perasaan takut. Segala bentuk situasi

dengan yang mengancam kesejahteraan organisme dapat menimbulkan

kecemasan, konflik merupakan salah satu sumber rasa cemas. Aspek-aspek

kecemasan yang digunakan menurut Nevid, Rathus & Greene (2005) yakni

fisik, behavioral (prilaku) dan kognitif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

37

E. Teknik dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner.

Menurut Sugiyono (2012), kuesioner merupakan salah satu teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada reponden untuk

dijawabnya. Pada penelitian ini, kuesioner ditujukan untuk

mengumpulkan data tentang Tingkat Kecemasan dalam Penyesuaian

Diri Mahasiswa Baru Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 2017/2018.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

Tingkat Kecemasan dalam Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru Program

Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun

Ajaran 2017/2018 yang telah disusun oleh peneliti dengan mengacu

pada aspek-aspek kecemasan dalam bentuk kuesioner tertutup. Menurut

Noor (2011), kuesioner tertutup artinya alternatif jawaban yang sudah

disediakan sehingga responden tinggal memilih.

Kuesioner terdiri dari pernyataan-pernyataan favorable dan

unfavorable (Sugiyono, 2012). Penyataan favorable adalah pernyataan

yang sesuai atau menggambarkan kecemaan dalam penyesuaian

mahasiswa baru. Dan pernyataan unfavorable adalah pernyataan yang

tidak sesuai atau tidak menggambarkan kecemasan dalam penyesuaian

diri mahasiswa baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

38

Dalam penelitian ini menggunakan skala Likert sebagai pilihan

jawaban, agar responden lebih leluasa dalam menjawab pertanyaan

kuesioner. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dibuat dalam

bentuk checklist (√) ataupun pilihan ganda. Tanda checklist diberikan

pada kolom yang telah disediakan. Semua pernyataan dalam kuesioner

disediakan empat alternatif jawaban dengan menggunakan skala Likert

yaitu dari gradasi tertinggi sampai terendah yaitu sangat sesuai (SS),

sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai(STS).

Berikut ini tabel pemberian skor pada kuesioner kecemasan

dalam penyesuian diri mahasiswa baru:

Tabel 3.2

Skor Kuesioner Kecemasan dalam Penyesuaian Diri

Mahasiswa Baru

AlternatifJawaban Item

Favourable Item

Unfavourable

Sangat Sesuai (SS) 4 1

Sesuai (S) 3 2

Tidak Sesuai (TS) 2 3

Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4

Teknik pengumpulan data ini melalui beberapa tahap, sebagai

berikut:

a. Menyusun instrumen atau kuesioner kecemasan mahasiswa baru

dalam menyesuaikan diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

39

b. Penilaian instrumen atau kuesioner kecemasan mahasiswa baru

dalam menyesuikan diri yang dilakukan dosen pembimbing skripsi.

c. Mengumpulkan data dengan menyebar instrumen atau kuesioner

kecemasan mahasiswa baru dalam menyesuaikan diri kepada

subjek.

d. Menghitung validitas dan realibilitas hasil penelitian serta

melakukan analisis data yang terkumpul.

2. Intstrumen Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data mengenai tingkat kecemasan dalam

penyesuaian diri mahasiswa baru, peneliti menggunakan instrumen

kecemasan dalam penyesuaian diri pada mahasiswa baru. Instrumen

yang peneliti gunakan disusun berdasarkan aspek-aspek kecemasan

menurut Nevid, Rathus & Greene (2005) terdiri dari aspek fisik, prilaku

dan kognitif. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini, sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

40

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Kuesioner Kecemasan dalam Penyesuaian Diri

Mahasiswa Baru

No Aspek Indikator

No butir Jumlah

Item

Favorable

Item

Unfavorable Item

1 Fisik

1. Jantung

berdebar-

debar

1,12,22 32 4

17 2. Gangguan

pencernaan

2,3,4,13,1

4,15 23,24,25,33 10

3. Ekspresi

wajah 5,16 26 3

2 Prilaku

1. Menghindar 8,19,29,3

5 36,39 6

14 2. Melekat dan

dependen 9,20 30 3

3. Gerakan

neurotik

11,21,31,

38 40 5

3 Kognitif

1. Afektif/emo

sional 6,17 28 3

9 2. Kognitif 7,18,27 34 4

3. Terguncang 10 37 2

Total 27 13 40

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas

Menurut Sugiyono (2012), validitas merupakan derajat

ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya

yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid

adalah data “yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh

peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.

Bila peneliti membuat laporan tidak sesuai dengan apa yang terjadi

pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

41

Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas

isi (content validity).Validitas isi adalah validitas yang diukur lewat

professional judgement (Sugiyono,2012). Professional judgement yaitu

Dr. Gendon Barus, M.Si selaku dosen pembimbing penulisan skripsi.

Validitas ini digunakan dalam penelitian ini karena peneliti ingin

melihat sejauh mana item-item yang telah dibuat peneliti dapat

mencerminkan kecemasan dalam penyesuaian diri mahasiswa baru.

Validitas yang diuji untuk instrumen penelitian ini adalah

validitasi eksternal. Validitasi eksternal merupakan validitas yang

membandingkan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-

fakta empiris yang terjadi di lapangan. Penghitungan uji validitas

penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung korelasi antara

masing-masing skor item pernyataan dengan skor total. Rumus yang

digunakan adalah rumus korelasi Pearson product moment dengan

menggunakan program IBM SPSS Statistics 20. Rumus korelasi

Pearson product moment adalah sebagai berikut:

r = 𝑁Ʃ𝑋𝑌−(Ʃ𝑋)(Ʃ𝑌)

√𝑁Ʃ(𝑋)2 –(Ʃ𝑋)2(𝑁Ʃ(𝑌)2–(Ʃ𝑌)2)

Keterangan:

r : Korelasi produk momen

X : Nilai setiap butir

Y : Nilai dari jumlah butir

N : Jumlah responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

42

Hasil perhitungan validitas dengan 40 item, diperoleh 32 item

yang valid dan 8 item yang gugur.Berikut rekapitulasi kuesioner

validitas butir-butir yang gugur kuesioner kecemasan dalam

penyesuaian diri mahasiswa baru.

Tabel 3.4

Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Skala Kcemasan

No Aspek Indikator

No butir Jumlah

Item

Favorable

Item

Unfavorable

Item

gugur

1 Fisik

1. Jantung

berdebar-

debar

1,12,22 32 -

16 2. Gangguan

pencernaan 2,3,4,13,14,15 23,24,25,33 23

3. Ekspresi

wajah 5,16 26 -

2 Perilaku

1. Menghindar 8,19,29,35 36,39 35,36

8

2. Melekat dan

dependen 9,20 30 30

3. Gerakan

neurotik 11,21,31,38 40

21,31,

38

3 Kognitif

1. Afektif/emo

sional 6,17 28 6

8 2. Kognitif 7,18,27 34 -

3. Terguncang 10 37 -

Total 27 13 8 32

4. Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2012) reliabilitas berkenaan dengan derajat

konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Hal ini didukung oleh Azwar

(2009) yang mengatakan bahwa reliabilitas adalah pengukuran yang

menggunakan instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas

yang tinggi, apabila alat ukur yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten

dalam mengukur apa yang hendak di ukur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

43

Perhituangan indeks reliabilitas kuesioner penelitian ini

menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach yaitu (α)

Keterangan:

Hasil perhitungan reliabilitas dikonfirmasi dengan menggunakan

kriteria Guilford. Kriteria Guilford dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut.

Tabel 3.5

Kriteria Guilford

No. Koefisien Korelasi Kualifikasi

1. 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

2. 0,71 – 0,90 Tinggi

3. 0,41 – 0,70 Cukup

4. 0,21 – 0,40 Rendah

5. <0,20 Sangat Rendah

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan

menggunakan bantuan program komputer SPSS 20, diperoleh perhitungan

reliabilitas kecemasan dalam penyesuaian diri mahasiswa baru. Hasilnya

dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

44

Tabel 3.6

Nilai Koefisien

Reliabilitas Instrumen

Cronbach's Alpha N of Items

.866 32

Hasil perhitungan diatas, peneliti sesuaikan dengan kriteria

Guilford. Realibilitas kecemasan dalam penyesuaian diri mahasiswa baru

termasuk kategori tinggi karena α yang diperoleh 0.866.

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan

sudah jelas yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau

menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal. Dengan data

kuantittaif, maka teknis anailis data menggunakan metode statistik yang

sudah tersedia (Sugiyono 2012).

Berikut merupakan langkah – langkah teknik analisis data yang

ditempuh dalam penelitian ini :

1. Menentukan Skor dan Pengolahan Data

Penentuan Skor pada item angket dilakukan dengan cara

memberikan nilai dari angka 1 sampai 4 berdasarkan norma skoring

yang berlaku dengan meihat pernyataan favorable atau unfavorable,

selanjutnya memasukkannya ke dalam tabulasi data dan menghitung

total jumlah skor subjek serta jumlah skor item. Tahap selanjutnya

adalah menganalisis data secara statistik menggunakan aplikasi IBM

SPSS Statistica 20.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

45

2. Menentukan Kategori

Pengkategorian tingkat kecemasan dalam penyesuaian diri

mahasiswa baru Program Studi Bimbingan Dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018

disusun berdasarkan model distribusi normal. Kontinum jenjang

pada penelitian ini adalah dari rendah sampai tinggi. Norma

kategorisasi disusun berdasarkan pada norma kategorisasi yang

disusun oleh Azwar (2012). Tingkat kecemasan dalam penyesuaian

diri mahasiswa baru terdiri atas lima kategori, yaitu: sangat tinggi,

tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Norma kategorisasi

sebagai berikut:

Tabel 3.7

Kategorisasi Skor Tingkat Kecemasan dalam Penyesuaian Diri

Mahasiswa Baru

Norma/Kriteria Skor Kategori

µ + 1,5 σ < X Sangat Tinggi

µ + 0,5 < X ≤ µ + 1,5 σ Tinggi

µ - 0,5 σ < X ≤ µ + 0,5 σ Sedang

µ - 1,5 σ < X ≤ µ - 0,5 σ Rendah

X ≤ µ - 1,5 σ Sangat Rendah

Keterangan:

Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subyek

penelitian berdasarkan perhitungan skala.

Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek

penelitian menurut perhitungan skala

Standar deviasi (σ/sd) : Luas jarak rentangan yang dibagi dalam

satuan deviasi sebaran

Mean teoritik (µ) : Rata – rata teoritis skor maksimum dan

minimum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

46

Kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan

tinggi rendah tingkat kecemasan dalam penyesuaian diri mahasiswa baru

berdasarkan skala penilaian dengan jumlah 32 item yang valid diperoleh

unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut:

a. Perhitungan capaian skor subjek variabel kecemasan dalam

penyesuaian diri mahasiswa baru tahun ajaran 2017/2018 Program

Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma, sebagai

berikut:

Skor maksimal teoritik : 4 x 32 = 128

Skor minimum teoritik : 1 x 32 = 32

Luas jarak : 128-32 = 96

Standar deviasi (σ/sd) : 96:6 = 16

Mean teoritik (µ) : (128+32):2 = 80

Hasil penelitian data skor subjek disajikan dalam norma

kategorisasi tingkat kecemasan dalam penyesuaian diri mahasiswa

baru tersaji dalam tabel 3.8 berikut:

Tabel 3.8

Kategorisasi Data Skor Tingkat Kecemasan dalam

Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru

Norma/Kriterias Skor Rentang Skor Kategori

µ + 1,5 σ<X 104< X Sangat Tinggi

µ + 0,5 σ<X ≤ µ + 1,5 σ 88< X ≤104 Tinggi

µ - 0,5 σ<X ≤ µ + -0,5 σ 72< X ≤88 Sedang

µ - 1,5 σ<X ≤ µ - -0,5 σ 56< X ≤72 Rendah

X ≤ µ - 1,5 σ X ≤56 Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

47

b. Peneliti menggunakan deskriptif kategorisasi seperti pada point (a)

untuk melihat tingkat kecemasan dalam penyesuaian diri mahasiswa

baru Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma Tahun Ajaran 2017/2018.

c. Mencari kategorisasi perolehan skor item kecemasan dalam

penyesuaian diri mahasiswa baru secara keseluruhan dengan

menggunakan N = 58. Perhitungannya sebagai berikut:

Skor maksimal teoritik : 4 x 58 = 232

Skor minimum teoritik : 1 x 58 = 58

Luas jarak : 232-58 = 174

Standar deviasi (σ/sd) : 174:6 = 29

Mean teoritik (µ) : (232+58):2 = 145

Tabel 3.9

Penggolongan Tinggi Rendahnya Skor Item Kecemasan

Mahasiswa dalam Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru

Norma/Kriterias Skor Rentang Skor Kategori

µ + 1,5 σ<X 188,5 < X Sangat Tinggi

µ + 0,5 σ<X ≤ µ + 1,5 σ 159,5 < X ≤ 188,4 Tinggi

µ - 0,5 σ<X ≤ µ + -0,5 σ 130,5 < X ≤ 159,4 Sedang

µ - 1,5 σ<X ≤ µ - -0,5 σ 101,5 < X ≤ 130,4 Rendah

X ≤ µ - 1,5 σ X ≤ 101,4 Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memaparkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian

A. Hasil Peneltiian

1. Deskripsi Tingkat Kecemasan dalam Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tinggi

rendahnya kecemasan dalam penyesuaian diri pada mahasiswa baru

angkatan 2017 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh dan diolah diketahui

tingkat kecemasan dalam penyesuain diri pada mahasiswa baru Program

Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Tahun Ajaran 2017/2018, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Tingkat Kecemasan dalam Menyesuaikan Diri

pada Mahasiswa Baru

Rentang

Skor

Presentase Kategori Makna Kategori

104-128 - Sangat

Tinggi

Kecemasan dalam Penyesuaian

diri sangat tinggi

88-104 3% Tinggi Kecemasan dalam Penyesuaian

diri tinggi

72-88 36% Sedang Kecemasan dalam Penyesuaian

diri sedang

56-72 55% Rendah Kecemasan dalam Penyesuaian

diri rendah

32-56 5% Sangat

Rendah

Kecemasan dalam Penyesuaian

diri sangat rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

49

Kategorisasi tingkat kecemasan dalam penyesuaian diri mahasiswa

baru Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Tahun Ajaran 2017/2018 saat digunakan dalam bentuk diagram dapat dilihat

sebagai berikut:

Gambar 4.1 Diagram Kategorisasi Tingkat Kecemasan

dalam Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru

Berdasarkan tabel dan gambar dapat dilihat bahwa: terdapat 2 (3%)

mahasiswa yang tingkat kecemasan dalam penyesuaian diri masuk dalam

kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa yang tingkat kecemasan dalam

penyesuaian diri masuk dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa yang

tingkat kecemasan dalam penyesuaian diri masuk kategori rendah dan 3 (5%)

mahasiswa yang tingkat kecemasan dalam penyesuaian diri masuk kategori

sangat rendah. Jadi berdasarkan dari data diatas dapat disimpulkan bahwa

02

21

32

3

0

5

10

15

20

25

30

35

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

50

separuh mahasiswa memiliki tingkat kecemasan dalam penyesuaian diri pada

kategori sedang dan rendah.

2. Berdasarkan Item-item Pengukuran Kecemasan yang Skornya Tinggi,

Program Pendampingan yang Cocok Diterapkan untuk Mahasiswa

Baru Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui item yang masuk kedalam

kategori tinggi pada variabel kecemasan, maka dilakukan kategorisasi pada

skala kecemasan. Norma kecemasan disusun berdasarkan norma kategori

yang disusun oleh Azwar (2012). Tingkat kecemasan dalam penyesuaian

diri mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma terdiri dari lima kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang,

rendah dan sangat rendah. Hasil kategorisasi tersebut dapat dilihat pada

tabel 4.2berikut.

Tabel 4.2

Penggolongan Skor Item Kecemasan di Kalangan Mahasiswa Baru

dalam Menyesuaikan Diri Program Studi Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Rentang

Skor

Kategori F % Item

188,5-232 Sangat Tinggi 0 0% -

159,5-188,4 Tinggi 4 10

% 1,17,21,38

130,5-159,4 Sedang 12 30

%

4,5,7,9,11,12,18,23,27,3

1,39,40

101,5-130,4 Rendah 22 55

%

3,6,10,13,14,15,16,19,2

0,22,24,25,26,28,29,30,

32,33,34,35,36,37

58-101,4 Sangat Rendah 2 5% 2,8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

51

Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa, 4 item yang berada

pada kategori tinggi, 12 item yang berada pada kategori sedang, 22 item

yang berada pada kategori rendah dan 2 item yang berada pada kategori

sangat rendah. Dengan demikian maka, 22 item yang berada pada kateogri

rendah dan 2 item yang berada pada kategori sangat rendah dijadikan

sebagai dasar memyusun program pendampingan yang cocok untuk

diterapkan kepada mahasiswa baru yang mengalami kecemasan dalam

penyesuaian diri.

Tabel 4.3

Item yang Memiliki Skor Tinggi

No Aspek Item Skor

1 Fisik

Jantung saya berdebar-debar ketika

mengikuti perkuliahan hari pertama

(1)

162

2 Kognitif

Ada perasaan kuatir ketika tidak

ada orang yang saya kenal di

sekeliling saya (17)

168

3 Perilaku

Saya mengerutkan dahi ketika tidak

mengerti apa yang dibicarakan

teman kelompok (21)

160

4 Perilaku Saya memainkan pena saat bingung

dalam menjawab (38) 164

Berdasarkan hasil kategorisasi item tingkat kecemasan dalam

penyesuaian diri mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018

menunjukkan ada 4 item yang perolehan skornya berada pada kategori tinggi.

Keempat item tersebut digunakan membuat rancangan program

pendampingan untuk meminimalisir tingkat kecemasan penyesuaian diri

mahasiswa baru dan program konseling individual diberikan kepada 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

52

mahasiswa yang berada pada kategori tinggi tingkat kecemasan dalam

penyesuaian diri mahasiswa baru.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Deskripsi Tingkat Kecemasan dalam Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018

Berdasarkan hasil penelitian tingkat kecemasan dalam penyesuaian

diri Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

tahun ajaran 2017/2018, sebagian besar mahasiswa mengalami kecemasan

dalam penyesuaian diri yang rata-rata tergolong dalam kategori sedang dan

rendah. Ada 2 mahasiswa masuk dalam kategori tinggi, artinya dari hasil

perhitungan kategorisasi tingkat kecemasan dalam penyesuaian diri

mahasiswa yang berada pada kategori ini mengalami kecemasan pada aspek

fisik yang paling tinggi skornya dan pada aspek perilaku dan kognitif

memiliki skor rata-rata sedang. Ada 21 mahasiswa yang tingkat kecemasan

dalam penyesuaian diri masuk dalam kategori sedang, artinya dari hasil

perhitungan kategorisasi tingkat kecemasan dalam penyesuaian diri

mahasiswa yang berada pada kategori ini mengalami kecemasan pada aspek

fisik, aspek perilaku dan kognitif memiliki skor rata-rata sedang. Pada

kateori rendah ada 32 mahasiswa yang tingkat kecemasan dalam

penyesuaian diri masuk pada kategori rendah artinya dari hasil perhitungan

tingkat kecemasan dalam penyesuaian diri mahasiswa yang berada pada

kategori rendah pada aspek fisik dan kognitif memiliki skor rendah dan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

53

aspek perilaku memiliki skor rata-rata sedang. Dan 3 mahasiswa yang

tingkat kecemasan dalam penyesuaian diri masuk kategori sangat rendah.

Artinya dari hasil perhitungan tingkat kecemasan dalam penyesuaian diri

mahasiswa yang berada pada kategori sangat rendah memiliki skor rata-rata

sangat rendah pada aspek fisik, perilaku dan kognitif. Sehingga mahasiswa

yang berada pada kategori sangat rendah cenderung tidak memiliki

kecemasan yang memengaruhi proses penyesuaian diri sebagai mahasiswa

baru.

Kecemasan dalam penyesuaian diri cenderung disebabkan oleh aspek

fisik dan aspek kognitif. Pada aspek fisik yang dapat terjadi secara langsung

ketika seseorang sedang menyesuaikan diri. Seseorang yang mengalami

kecemasan dalam penyesuaian diri menjadi gelisah, gugup, tangan atau

anggota tubuh bergetar, sensasi dari pita ketat yang mengikat di sekitar dahi.

Kecemasan dalam penyesuaian diri juga cenderung disebabkan oleh aspek

kognitif yang dapat terjadi secara langsung, yang meliputi khawatir tentang

sesuatu, aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu

yang buruk akan terjadi terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan,

keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi. Aspek-aspek ini

terjadi secara langsung sehingga mudah sekali terlihat oleh orang lain.

Dalam penelitian ini didapatkan hasil terdapat 23 orang yang tingkat

kecemasan dalam penyesuaian diri dalam kategori tinggi dan sedang.

Menurut Adler dan Rodman (dalam Ghufron 2016), faktor yang

mempengaruhi kecemasan dalam penyesuaian diri adalah pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

54

negatif pada masa lalu. Seseorang yang memiliki pengalaman yang tidak

menyenangkan pada masa lalu berpikiran bahwa pengalaman tersebut dapat

terulang lagi pada masa sekarang dan mendatang, apabila seseorang tersebut

menghadapi situasi atau kejadian yang sama dan juga tidak menyenangkan.

Misalnya pernah gagal dalam tes. Sehingga ketika seseorang akan mengikuti

tes, orang tersebut akan memiliki persepsi terhadap dirinya bahwa akan

gagal lagi dalam tes.

Dalam penelitian ini juga didapatkan hasil bahwa 35 orang tingkat

kecemasan dalam penyesuaian diri berada pada kategori rendah dan sangat

rendah. Menurut Adler dan Rodman (dalam Ghufron, 2016), faktor yang

memengaruhi kecemasan dalam penyesuaian diri adalah kecemasan terjadi

bukan karena suatu kejadian, melainkan kepercayaan atau keyakinan tentang

kejadian itulah yang menjadi penyebab kecemasan. Kepercayaan atau

keyakinan seseorang sangat berpengaruh terhadap dirinya saat berada di

lingkungan yang baru apakah orang tersebut dapat menyesuaiakan diri atau

tidak. Mahasiswa yang tingkat kecemasan dalam penyesuaian diri berada

pada kategori rendah dan sangat rendah memiliki kepercayaan atau

keyakinan yang baik dalam dirinya. Hal tersebut membuat orang menjadi

percaya diri dan mampu menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan yang

baru.

Melihat presentasi kategori sedang dan rendah yang lebih banyak

daripada tinggi, maka mahasiswa prodi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018 perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

55

adanya program pendampingan untuk meminimalisir kecemasan dan

konseling individual bagi mahasiswa yang berada pada kategori tinggi dapat

meminimalisir kecemasannya.

2. Berdasarkan Item-item Pengukuran Kecemasan yang Skornya Tinggi,

Program Pendampingan yang Cocok Diterapkan untuk Mahasiswa

Baru Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018

Berdasarkan hasil kategorisasi item tingkat kecemasan dalam

penyesuaian diri mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 yang

memiliki skor tinggi, digunakan untuk membuat rancangan program

pendampingan untuk meminimalisir kecemasan yang berpengaruh pada

proses penyesuaian diri dan konseling individual bagi mahasiswa yang

berada pada kategori tinggi. Program pendampingan untuk meminimalisir

kecemasan yang berpengaruh pada proses penyesuaian diri terlampir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

48

BAB V

PENUTUP

Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran

A. Kesimpulan

1. Tingkat kecemasan dalam penyesuaian diri mahasiswa baru angkatan

2017 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018 berada pada kategori

sedang dan rendah. Hal ini tampak dari hasil perolehan kategorisasi yang

menunjukkan separuh mahasiswa baru tahun ajaran 2017/2018 Program

Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma memiliki

kecemasan saat menyesuaiakan diri dalam kategori sedang dan rendah.

2. Dari hasil penelitian, ditemukan 4 item kecemasan dalam penyesuaian

diri mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018 yang

berada pada kategori tinggi. Dan item yang berada dalam kategori tinggi

dijadikan dasar perancangan program pendampingan untuk

meminimalisir kecemasan dan konseling individual bagi mahasiswa

yang berada pada kategori tinggi untuk meminimalisir kecemasan dalam

penyesuaian diri mahasiswa baru.

B. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki keterbatasan dimana peneliti sulit untuk

memetakan daerah asal subjek, sehingga peneliti kurang memahami subjek

yang berasal dari daerah mana saja yang mengalami kecemasan dalam

penyesuaian diri. Seharusnya peneliti dapat memetakan daerah asal subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

57

yang berasal dari luar jawa dan yang berdomisili di jawa. Dengan

memetakan daerah asal subjek, peneliti dapat mengetahui subjek yang

berasal dari luar jawa atau yang berdomisili di jawa yang mengalami

kecemasan dalam penyesuaian diri.

C. Saran

Berikut ini dikemukakan beberapa saran bagi beberapa pihak yang

sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan:

1. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling Sanata Dharma

Program Studi Bimbingan dan Konseling Univeristas Sanata

Dharma Yogyakarta dapat menjadikan program pendampingan untuk

meminimalisir kecemasan dan konseling individual sebagai program

yang membantu mahasiswa baru yang mengalami kecemasan yang

berpengaruh terhadap proses penyesuaian diri. Dengan diberikannya

pendampingan untuk meminimalisir kecemasan dan konseling

individual, dapat membantu mahasiswa baru lebih mengenal

kemampuan diri sendiri, teman-teman, lingkungan kampus dan tugas-

tugas perkuliahan yang berbeda dengan bangku SMA.

2. Bagi Mahasiswa Baru Tahun Ajaran 2017/2018 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Hasil penelitian in menunjukkan kecemasan dalam penyesuaian

di kalangan mahasiswa baru angkatan 2017. Oleh karena itu mengenali

gejala kecemasan dapat membantu mahasiswa lebih peka dan

berkembang dengan lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

58

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian mengenai

tingkat kecemasan dalam penyesuaian diri mahasiswa baru. Peneliti

berharap bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang

ruang lingkupnya lebih luas dan mendalam lagi dari peneitian saat ini.

Dengan menambahkan analisis kualitatif, membuat penelitian ini lebih

mendalam untuk memahami subjek yang mengalami kecemasan dan

memberikan tinjauan pada daerah asal subjek sehingga dapat diketahui

subjek dari luar jawa atau yang berdomisili di jawa yang mengalami

kecemasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

60

DAFTAR PUSTAKA

Aditya Eka Prawira,(2015). 5 Penyakit yang Rentan Dialami Mahasiswa Baru

dan Merantau (tersedia :http://www.Liputan6.com) diakses pada tanggal 2

Juli 2017

Alisjahbana, A., Sidharta, M., Brouwer, M.A.W., (1983), Menuju Kesejahteraan

Jiwa, Gramedia, Jakarta.

Astuti, Noviani E.B, (2014). Penyesuaian diri Wanita Dewasa Awal Ditinjau dari

Kematangan Emosi. Skripsi. Dipublikasikan oleh Fakultas Psikologi

Universitas Semarang.

Atkinson, R.L. Atkinson, R.C. And Hilgard, E.R. (1996). Pengantar Psikologi.

Jakarta : Erlangga.

Azwar, Saifuddin. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka

Belajar

Ghufron, M.N, S Risnawita (2012). Teori-Teori Psikologi.Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media

Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan, Edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Nevid, Rathus, & Greene. (2005). Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga.

Noor, Juliansyah. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana

Prayitno & Erman, (2004). Dasar-dasar bimbingan dan konseling. Jakarta:Rineka

Cipta.

Pengertian Mahasiswa. Diunduh dari https://id.wikipedia.org/wiki/Mahasiswa.

Pada Tanggal 20 Maret 2017 pukul 20.00 WIB

Safaria, T., & Saputra, N. E. (2009). Manajemen Emosi. Jakarta: Bumi Aksara

Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia

Siswanto, (2007). Kesehatan Mental Konsep, Cakupan dan

Perkembangannya.Yogyakarta:Andi Offset.

Siswoyo, D. Dkk. (2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

61

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Bandung:Alfabeta.

Suryabrata, S. (2000). Psikologi Kepribadian. Jakarta:Raja GrafindoPersada.

Semiun, Yustinus, OFM, (2001). Kesehatan Mental 1.Yogayakrta:Kanisius.

Turangan, Lili. (2016). 8 tanda anda mengalami gangguan kecemasan. Diambil

pada tanggal 10 Januari 2018, dari

http://lifestyle.kompas.com/read/2016/12/06/202700523/8.tanda.tanda.me

miliki.gangguan.kecemasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

61

LAMPIRAN 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

62

KUESIONER TINGKAT KECEMASAN DALAM

PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA BARU

Disusun Oleh:

Vitalis Herjayanto Nugroho

141114046

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

63

Identitas

1. Nama :

2. NIM :

3. Jenis kelamin :

A. Kata pengantar

Teman-teman yang terkasih,

Pada kesempatan ini saya meminta kerelaan dan kesediaan Anda untuk

mengisi beberapa data diri yang terkait dengan penelitian ini. Kemudian,

Anda diharapkan mengisi skala penelitian dengan apa yang Anda alami,

rasakan, maupun pikirkan ketika Anda mengalami kecemasan saat

menyesuaikan diri menjadi mahasiswa baru. Anda tidak perlu ragu-ragu

dalam menjawab semua pertanyaan dalam skala ini, karena tidak ada

jawaban benar dan salah. Selain itu jawaban Anda akan dirahasiakan

sehingga tidak ada seorang pun yang mengetahui jawaban Anda selain saya

dan Anda. Saya akan sangat menghargai apabila Anda bersedia untuk

mengisi skala ini dengan sejujur-jujurnya. Terima Kasih atas perhatian dan

kesediaan Anda.

B. Petunjuk Pengisian

1. Sebelum mengisi skala penelitian ini, isilah terlebih dahulu data yang ada

pada bagian Identitas Diri

2. Bacalah dengan teliti sebelum mengisi jawaban dari pernyataan yang ada

3. Pilihlah salah satu dari empat pilihan jawaban yang telah disediakan,

yang paling sesuai dengan keadaan Anda ketika mengalami kecemasan

saat menyesuaiakan diri menjadi mahasiswa baru, dengan memberikan

tanda centang (√) pada kolom jawaban.Terdapat empat pilihan jawaban

yang tersedia, yaitu:

Sangat Sesuai (SS) : Hal ini sangat sesuai dengan apa yang

Anda alami, rasakan, maupun pikirkan

ketika Anda mengalami kecemasan saat

menyesuaikan diri menjadi mahasiswa

baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

64

Sesuai (S) : Hal ini sesuai dengan apa yang Anda

alami, rasakan, maupun pikirkan ketika

Anda mengalami kecemasan saat

menyesuaikan diri menjadi mahasiswa

baru.

Tidak Sesuai (TS) : Hal ini tidak sesuai dengan apa yang

Anda alami, rasakan, maupun pikirkan

ketika Anda mengalami kecemasan

saat menyesuaikan diri menjadi

mahasiswa baru.

Sangat Tidak Sesuai (STS) : Hal ini sangat tidak sesuai dengan apa

Yang Anda alami, rasakan, maupun

Pikirkan ketika Anda mengalami

kecemasan saat menyesuaikan diri

menjadi mahasiswa baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

65

SS (sangat sesuai) S ( sesuai) TS (tidak sesuai) STS (sangat tidak sesuai)

NO ITEM SS S TS STS

1.

Jantung saya berdebar-debar ketika mengikuti

perkuliahan hari pertama.

2.

Saya mengalami sembelit memasuki hari pertama

perkuliahan.

3.

Nafsu makan saya berkurang bahkan menjadi

hilang ketika berada di tempat yang bagi saya asing.

4.

Pola tidur saya terganggu ketika saya berada di

lingkungan baru.

5.

Ketika menyampaikan pendapat, ekspresi wajah

saya gugup.

6.

Saat berselisih paham dengan teman satu kos,

cenderung emosi saya tinggi.

7.

Ketika berada di lingkungan baru, saya berpikir

orang lain akan berpandangan buruk terhadap saya.

8.

Jika boleh memilih, ketika giliran saya presentasi

saya memilih tidak masuk kuliah.

9.

Ketika saya ditunjuk untuk menjawab pertanyaan,

saya bertanya terlebih dahulu pada teman satu

bangku.

10.

Saya takut karena budaya tempat tinggal sekarang

berbeda dengan daerah asal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

66

SS (sangat sesuai) S ( sesuai) TS (tidak sesuai) STS (sangat tidak sesuai)

NO ITEM SS S TS STS

11.

Saya memainkan pena saat bingung dalam

menjawab.

12.

Detak jantung saya semakin cepat ketika bertemu

dosen baru.

13.

Saya mengalami gangguan/sakit perut karena

makan makanan yang berbeda dengan daerah asal.

14.

Karena bumbu makanan yang dipakai berbeda

dengan daerah asal, nafsu makan saya berkurang.

15.

Saya sulit memejamkan mata saat memikirkan

perkuliahan besok.

16.

Pada umumnya muka saya menjadi panas dan

memerah saat berkenalan.

17.

Ada perasaan kuatir ketika tidak ada orang yang

saya kenal di sekeliling saya.

18.

Ketika berada di lingkungan baru, saya berpikir

sulit akan mendapatkan teman.

19.

Saya akan duduk jauh dari dosen pada saat

perkuliahan karena khawatir terjadi proses tanya

jawab.

20.

Saya menggantungkan diri pada teman saya yang

menurut saya pintar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

67

SS (sangat sesuai) S ( sesuai) TS (tidak sesuai) STS (sangat tidak sesuai)

NO ITEM SS S TS STS

21.

Saya mengerutkan dahi ketika tidak mengerti apa

yang dibicarakan teman kelompok.

22.

Jantung saya berdegub kencang ketika bertemu

Kaprodi program studi.

23. Ketika hari pertama perkuliahan, BAB saya lancar.

24.

Selera makan saya tinggi meskipun berada di

lingkungan baru.

25.

Ketika berada di tempat tinggal yang baru, saya

tetap bisa tidur dengan terlelap.

26.

Ketika berbaur dengan teman baru, saya

menunjukkan ekpresi ceria.

27.

Saya berpikir bahwa saya kurang maksimal

mengerjakan sesuatu hal yang berbeda saat bangku

SMA.

28.

Saya merasa nyaman dengan budaya tempat tinggal

sekarang.

29.

Saya menghindar jika diminta untuk tampil di

depan umum sendirian.

30. Saya percaya diri terhadap kemampuan saya.

31.

Saat mengerjakan soal ujian akhir semester, tanpa

saya sadari saya menghentakkan kaki ke lantai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

68

SS (sangat sesuai) S ( sesuai) TS (tidak sesuai) STS (sangat tidak sesuai)

NO ITEM SS S TS STS

32.

Ketika mengikuti perkuliahan hari pertama, detak

jantung saya berdegub normal.

33.

Pencernaan saya cocok dengan makanan di tempat

baru, meskipun berbeda makanan daerah asal.

34.

Saya berpikiran positif mengenai lingkungan baru

yang saya tempati.

35.

Saya ingin meninggalkan kelas ketika nama saya

akan dipanggil.

36.

Saya datang lebih cepat sebelum presentasi agar

tidak tergesa-gesa mempersiapkan LCD, Proyektor,

dll.

37.

Saya merasa nyaman dengan budaya baru di tempat

tinggal sekarang.

38.

Saya memainkan pena saat bingung dalam

menjawab.

39.

Ketika disuruh tampil di depan umum, saya maju

dengan percaya diri.

40.

Anggota badan (gerak kaki, tangan, wajah) saya

tenang saat mengerjakan soal akhir ujian semester.

=Terima Kasih=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

69

LAMPIRAN 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

70

TABULASI DATA

No.

Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Total

1 3 1 2 3 3 4 2 4 1 2 2 1 1 3 2 4 4 3 1 1 2 2 1 3 2 3 2 2 2 2 3 2 73

2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 83

3 3 2 3 4 2 4 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 1 81

4 4 1 1 1 2 3 1 2 2 3 3 1 1 2 1 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 70

5 2 1 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 71

6 3 1 1 1 3 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 1 1 2 2 2 2 2 2 57

7 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 65

8 3 1 2 3 3 3 2 2 2 3 3 1 1 2 2 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 70

9 1 1 1 2 3 2 1 4 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 2 2 3 1 3 2 3 2 2 2 2 3 4 74

10 4 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 2 3 2 2 2 3 3 4 3 2 2 2 3 2 88

11 4 2 2 3 3 2 1 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 70

12 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 68

13 4 3 4 2 2 2 1 4 4 2 3 2 2 4 4 2 1 2 4 1 3 4 1 4 2 1 1 3 2 4 1 4 83

14 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 73

15 3 2 2 3 2 4 1 3 1 4 2 4 4 3 2 4 4 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 83

16 2 2 2 2 2 4 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 71

17 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 3 2 3 2 2 4 4 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 90

18 3 2 2 3 2 3 1 3 2 3 3 1 2 2 2 3 3 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 69

19 2 2 1 2 3 2 1 3 1 3 3 1 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 67

20 2 2 3 4 3 2 1 4 3 3 2 2 2 2 3 4 4 3 2 2 2 3 2 2 1 3 2 3 2 2 3 4 82

21 3 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 60

22 2 2 2 3 4 3 2 3 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 2 3 2 1 2 4 2 2 1 2 1 1 1 4 81

23 4 1 1 1 1 1 1 2 1 4 2 1 1 2 4 4 4 2 1 4 1 1 1 4 2 3 2 1 3 2 2 3 67

24 2 2 3 3 2 1 1 2 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

71

25 3 1 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 78

26 3 2 1 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 74

27 3 2 2 2 3 2 1 2 1 3 3 1 1 3 1 3 1 1 1 1 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 62

28 2 1 1 1 3 3 1 2 1 3 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 3 3 62

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 86

30 2 1 2 3 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 44

31 3 1 1 2 3 3 1 4 2 2 1 1 4 1 1 2 2 1 1 1 1 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 62

32 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 67

33 1 1 1 1 2 3 1 3 2 3 1 3 4 1 1 2 4 1 1 1 3 1 3 2 2 2 1 2 1 1 3 3 61

34 3 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 55

35 4 1 2 2 3 3 2 3 3 2 4 1 2 2 2 4 4 2 2 2 1 1 2 3 2 3 3 2 1 2 3 2 75

36 2 2 2 3 3 3 1 3 3 2 2 1 2 2 1 3 3 1 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 1 2 2 3 68

37 4 2 3 4 3 4 1 2 3 3 4 3 3 4 2 4 3 2 1 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 87

38 2 1 1 2 3 2 1 2 1 3 2 1 1 2 2 3 3 2 2 2 1 1 1 3 1 2 2 2 2 1 2 3 59

39 4 1 1 3 3 3 1 3 4 3 3 1 1 3 4 4 4 2 2 3 2 2 2 3 2 4 3 2 2 1 4 4 84

40 4 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 82

41 2 1 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 70

42 2 1 1 2 3 2 1 2 2 2 1 2 3 2 1 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 62

43 3 1 1 1 2 4 1 3 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 48

44 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 66

45 3 1 1 1 2 1 1 3 1 3 3 1 1 2 2 4 1 1 3 3 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 56

46 2 1 2 2 1 2 1 3 1 4 1 1 1 1 1 2 3 2 1 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 56

47 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 72

48 3 2 2 3 2 3 1 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 73

49 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 83

50 4 1 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 1 4 4 1 1 3 3 3 2 4 3 4 4 1 1 1 1 1 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

72

51 3 1 2 3 2 3 1 3 1 3 2 3 3 4 2 3 3 2 1 1 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 1 2 70

52 2 2 2 2 3 2 1 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 69

53 3 2 2 1 3 2 1 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 67

54 3 1 2 2 3 1 1 3 1 3 3 1 1 2 3 3 3 2 2 2 2 1 1 3 2 3 2 2 1 1 3 3 66

55 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 76

56 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 70

57 4 2 2 4 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 83

58 3 2 2 3 3 3 1 2 2 4 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 3 76

JUMLAH 162 91 110 134 151 149 83 148 123 158 138 104 118 128 126 168 157 125 109 129 126 122 106 153 114 143 126 115 109 112 132 133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

73

LAMPIRAN 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

74

TABULASI DATA VALIDITAS

No

Item Parameter HasilHitung Keputusan

1 Pearson

Correlation

.338**

Valid Sig. (2-

tailed)

.010

N 58

2 Pearson

Correlation

.530**

Valid Sig. (2-

tailed)

.000

N 58

3 Pearson

Correlation

.575**

Valid Sig. (2-

tailed)

.000

N 58

4 Pearson

Correlation

.612**

Valid Sig. (2-

tailed)

.000

N 58

5 Pearson

Correlation

.429**

Valid Sig. (2-

tailed)

.001

N 58

6 Pearson

Correlation

.255

Tidak

Valid Sig. (2-

tailed)

.053

N 58

7 Pearson

Correlation

.368**

Valid Sig. (2-

tailed)

.004

N 58

8 Pearson

Correlation

.388**

Valid Sig. (2-

tailed)

.003

N 58

9 Pearson .354** Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

75

Correlation

Sig. (2-

tailed)

.006

N 58

10 Pearson

Correlation

.654**

Valid Sig. (2-

tailed)

.000

N 58

11 Pearson

Correlation

.432**

Valid Sig. (2-

tailed)

.001

N 58

12 Pearson

Correlation

.478**

Valid Sig. (2-

tailed)

.000

N 58

13 Pearson

Correlation

.498**

Valid Sig. (2-

tailed)

.000

N 58

14 Pearson

Correlation

.391**

Valid Sig. (2-

tailed)

.002

N 58

15 Pearson

Correlation

.540**

Valid Sig. (2-

tailed)

.000

N 58

16 Pearson

Correlation

.440**

Valid Sig. (2-

tailed)

.001

N 58

17 Pearson

Correlation

.525**

Valid Sig. (2-

tailed)

.000

N 58

18 Pearson .529** Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

76

Correlation

Sig. (2-

tailed)

.000

N 58

19 Pearson

Correlation

.602**

Valid Sig. (2-

tailed)

.000

N 58

20 Pearson

Correlation

.323*

Valid Sig. (2-

tailed)

.013

N 58

21 Pearson

Correlation

.217

Tidak

Valid Sig. (2-

tailed)

.101

N 58

22 Pearson

Correlation

.383**

Valid Sig. (2-

tailed)

.003

N 58

23 Pearson

Correlation

.153

Tidak

Valid Sig. (2-

tailed)

.251

N 58

24 Pearson

Correlation

.447**

Valid Sig. (2-

tailed)

.000

N 58

25 Pearson

Correlation

.461**

Valid Sig. (2-

tailed)

.000

N 58

26 Pearson

Correlation

.338**

Valid Sig. (2-

tailed)

.009

N 58

27 Pearson .310* Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

77

Correlation

Sig. (2-

tailed)

.018

N 58

28 Pearson

Correlation

.403**

Valid Sig. (2-

tailed)

.002

N 58

29 Pearson

Correlation

.316*

Valid Sig. (2-

tailed)

.016

N 58

30 Pearson

Correlation

.294*

Tidak

Valid Sig. (2-

tailed)

.025

N 58

31 Pearson

Correlation

.294*

Tidak

Valid Sig. (2-

tailed)

.025

N 58

32 Pearson

Correlation

.425**

Valid Sig. (2-

tailed)

.001

N 58

33 Pearson

Correlation

.352**

Valid Sig. (2-

tailed)

.007

N 58

34 Pearson

Correlation

.324*

Valid Sig. (2-

tailed)

.013

N 58

35 Pearson

Correlation

.181

Tidak

Valid Sig. (2-

tailed)

.173

N 58

36 Pearson .228 Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

78

Correlation Valid

Sig. (2-

tailed)

.085

N 58

37 Pearson

Correlation

.335*

Valid Sig. (2-

tailed)

.010

N 58

38 Pearson

Correlation

.121

Tidak

Valid Sig. (2-

tailed)

.368

N 58

39 Pearson

Correlation

.386**

Valid Sig. (2-

tailed)

.003

N 58

40 Pearson

Correlation

.366**

Valid Sig. (2-

tailed)

.005

N 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

79

LAMPIRAN 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

80

PROGRAM PENDAMPINGAN DALAM MEMINIMALISIR

KECEMASAN YANG DIALAMI MAHASISWA BARU

A. Latar Belakang

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai tingkat

kecemasan dalam penyesuaian diri mahasiswa baru Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran

2017/2018 didapatkan 4 item yang memiliki skor yang tinggi dan intens

dialami oleh mahasiswa baru.

Kecemasan dalam penyesuaian diri yang dialami mahasiswa baru

merupakan sifat yang bukan diturunkan atau bawaan melainkan diperoleh

dari pengalaman hidup. Dengan program pendampingan untuk

meminimalisir kecemasan, peneliti berharap mahasiswa baru dapat

berperan aktif sebagai mahasiswa yang baik dan tidak terganggu dalam

proses penyesuaian diri.

B. Tujuan

1. Agar mahasiswa dapat mengurangi rasa cemas saat berada pada

lingkungan yang baru.

2. Agar mahasiswa menjadi aktif untuk ikut serta dalam kegiatan di

kampus dan lingkungan kos.

3. Agar mahasiswa dapat berbaur dengan teman dan lingkungan yang

baru.

4. Agar mahasiswa dapat mengetahui apakah dirinya mengalami

kecemasan atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

81

C. Alokasi Waktu

60 Menit

D. Tempat

Kampus III Paingan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

E. Peserta

Mahasiswa Baru Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma

F. Pemateri

Dosen Pembimbing Akademik (DPA) angkatan 2017

G. Materi

1. Pengertian Kecemasan

2. Karakteristik Individu yang Mengalami Kecemasan

3. Faktor yang Memengaruhi Kecemasan

4. Cara Mengurangi Kecemasan yang Dialami

H. Proses Kegiatan

No Pemateri Peserta Waktu

1. Membuka kegiatan,

memberikan salam,

perkenalan dan memilih

salah satu mahasiswa

untuk mempin doa

Mengikuti dan berdoa 5’

2. Memberikan ice

breaking untuk

Mengikuti arahan

pendamping. (suara

5’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

82

membentuk kelompok hewan)

3. Mahasiswa diberikan

kesempatan untuk

perkenalan satu sama

lain dan mensharingkan

hal-hal mengenai dirinya

sendiri.

Memperhatikan dan

mensharingkan di dalam

kelompok

10’

4. Memilih secara random

masing-masing

kelompok untuk maju ke

depan kelas untuk

memperkenalkan diri

dan bercerita secara

singkat mengenai diri

sendiri.

Memperhatikan 15’

5. Memberi materi Mendengarkan 10’

6. Memberikan kesempatan

kepada mahasiswa untuk

bertanya dan

memberikan umpan

balik

Memperhatikan dan

bertanya

5’

7. Menanyangkan video Menonton 5’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

83

tentang seseorang yang

mampu meredakan

kecemasan yang dialami

dan manfaatnya.

8. Memberikan kesempatan

mahasiswa untuk

memberikan tanggapan

dari video tersebut

Memperhatikan 3’

9. Memberikan kesimpulan

dan menutup kegiatan

dengan berdoa

2’

Materi:

1. Pengertian Kecemasan

Priest (1994) berpendapat bahwa kecemasan atau perasaan cemas

adalah suatu keadaan yang dialami ketika berpikir tentang suatu yang

tidak menyenangkan terjadi. Calhoun dan Acocella (1995)

menambahkan, kecemasan adalah perasaan ketakutan (baik realistis

maupun tidak realistis) yang disertai dengan keadaan peningkatan

reaksi kejiwaan. Ahli lain, Atkinson, dkk (1996) menjelaskan bahwa

kecemasan merupakan emosi yang tidak menyenangkan yang ditandai

dengan gejala seperti kekhawatiran dan perasaan takut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

84

2. Sumber-sumber Kecemasan

Deffenbacher dan Hazaleus (dalam Gufron 2010) mengemukakan

bahwa sumber penyebab kecemasan, meliputi hal-hal dibawah ini

sebagai berikut:

a. Kekhawatiran (worry), merupakan pikiran negatif tentang dirinya

sendiri, seperti perasaan negatif bahwa ia lebih jelek dibandingkan

dengan teman-temannya.

b. Emosionalitas (imosionality), sebagai reaksi diri terhadap

rangsangan saraf otonomi, seperti jantung berdebar-debar, keringan

dingin, tegang.

c. Gangguan dan hambatan dalam menyelesaikan tugas (task

generated interference), merupakan kecenderungan yang dialami

seseorang yang selalu tertekan karena pemikiran yang rasional

terhadap tugas.

3. Faktor yang Memengaruhi Kecemasan

Menurut Adler dan Rodman (dalam Ghufron, 2016)

terdapat dua fakor yang menyebabkan adanya kecemasan, yaitu

pengalaman yang negatif pada masa lalu dan pikiran yang tidak

rasioanl,

a. Pengalaman negatif pada masa lalu

Pengalaman ini merupakan hal yang tidak menyenangkan

pada masa lalu mengenai peristiwa yang dapat terulang lagi pada

masa mendatang, apabila individu tersebut menghadapi situasi atau

kejadian yang sama dan juga tidak menyenangkan, misalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

85

pernah gagal dalam tes. Hal tersebut merupakan pengalaman

umum yang menimbulkan kecemasan siswa dalam menghadapi tes.

b. Pikiran yang tidak Rasional

Para psikolog memperdebatkan bahwa kecemasan terjadi

bukan karena suatu kejadian, melainkan kepercayaan atau

keyakinan tentang kejadian itulah yang menjadi penyebab

kecemasan.

4. Cara Mengurangi Kecemasan yang Dialami

a. Mengetahui apa yang benar-benar dirasakan

Hal pertama yang bisa membantu individu mengatasi rasa

cemas adalah mengetahui lebih dulu apa yang benar-benar individu

rasakan. Mengetahui hal mendasar yang membuat rasa cemas

muncul membantu individu mengenali apa yang dirasakan dan hal

apa yang akan diambil untuk mengatasi perasaan tersebut.

b. Memilih siapa yang hendak individu mintai bantuan

Setelah individu mengenali hal mendasar yang

menimbulkan perasaan tersebut, individu dapat memilih seseorang

untuk dimintai bantuan. Individu dapat meminta bantuan pada

rekan atau orang yang lebih ahli seperti psikologi atau psikiater.

Saling percaya adalah kunci menyelesaikan masalah yang iderita

individu saat itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

86

c. Berani menghadapi kecemasan

Satu hal yang harus individu sadari adalah individu harus

berani menghadapi kecemasan tersebut. Individu yang mengalami

kecemasan cenderung menghindar dan jatuh terlalu dalam pada

perasaan tersebut. Dengan berani menghadapi rasa cemas,

membantu individu aktif dalam kegiatan sehari-hari.

d. Menerima bahwa ini adalah bagian dari proses hidup

Mengahdapi kecemasan adalah bagaimana individu bisa

menerima bahwa ini adalah bagian dari proses hidup. Tanpa

kecemasan, individu hanya akan menjadi orang yang terlalu

percaya diri bahkan narsis, sampai tidak bisa menyadari ada hal-hal

yang mungkin membahayakan. Kecemasan tidak selamanya buruk,

individu dapat mengambil sisi positif dari merasakan kecemasan.

Daftar Referensi

Atkinson, R.L. Atkinson, R.C. And Hilgard, E.R. (1996). Pengantar

Psikologi. Jakarta : Erlangga.

Ghufron, M.N, S Risnawita (2012). Teori-Teori Psikologi.Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media

https://dosenpsikologi.com/cara-menghilangkan-kecemasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

87

LAMPIRAN 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYESUAIAN DIRI … · mahasiswa dengan kecemasan berada di kategori tinggi, 21 (36%) mahasiswa cemas dalam kategori sedang, 32 (55%) mahasiswa merasa cemas

88

SURAT IJIN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI