THT Adenotonsilitis

download THT Adenotonsilitis

of 19

Transcript of THT Adenotonsilitis

  • 8/10/2019 THT Adenotonsilitis

    1/19

  • 8/10/2019 THT Adenotonsilitis

    2/19

  • 8/10/2019 THT Adenotonsilitis

    3/19

    angulus mandibular !lnn. tonsillaris". Nodus paling penting pada kelompok ini adalah nodus

    jugulodigastricus yang terletak di bawah dan belakang angulus mandibulae.

    @ambar *natomi onsil 1alatina

    B. Adenoid

    *denoid 8 tonsila faringea adalah jaringan limfoepitelial berbentuk triangular yang terletak pada

    aspek posterior nasofaring. *denoid terletak pada dinding posterior nasofaring, berbatasan

    dengan ka7um nasi dan sinus paranasalis pada bagian anterior, kompleks tuba eustachius%telinga

    tengah%ka7um mastoid pada bagain lateral. *denoid tidak memiliki kriptus.

    =askularisasi adenoid diperoleh melalui cabang faringeal a.carotis eksternal, beberapa

    cabang minor berasal dari a.ma?ilaris interna dan a.fasialis.

  • 8/10/2019 THT Adenotonsilitis

    4/19

    @ambar anatomi adenoid

    . Tonsil Ling!al

    onsil lingual terletak di dasar lidah dan dibagi menjadi dua oleh ligamentum

    glosoepiglotika. >i garis tengah, di sebelah anterior massa initerdapat foramen sekum padaapeks, yaitu sudut yang terbentuk oleh papilla sirkum7alata.

    @ambar anatomi tonsil lingual

    D. Tonsil T!"a E!st#a$i!s

    onsil ini terletak dekat dengan torus tubarius sehingga dinamakan tonsil tuba.

    @ambar anatomi tonsil

  • 8/10/2019 THT Adenotonsilitis

    5/19

    2.2 %isiologi

    onsil membentuk cincin jaringan limfe pada pintu masuk saluran napas dan saluran pencernaan

    yang dikenal sebagai cincin Waldeyer. onsil merupakan organ limfatik sekunder yang

    diperlukan untuk diferensiasi dan proliferasi limfosit yang sudah disensitisasi. onsil mempunyai

    dua fungsi utama yaitu menangkap dan mengumpulkan bahan asing dengan efektif dan sebagai

    organ produksi antibodi dan sensitisasi sel limfosit dengan antigen spesifik . onsil bertindak

    seperti filter untuk memperangkap bakteri dan 7irus yang masuk ke tubuh melalui mulut dan

    sinus. onsil juga menstimulasi sistem imun untuk memproduksi antibodi untuk membantu

    melawan infeksi. onsil tidak selalu mengisi seluruh fossa tonsilaris, daerah yang kosong

    diatasnya dikenal sebagai fossa supratonsilar. onsil merupakan jaringan limfoid yang di

    dalamnya terdapat sel limfoid yang mengandung sel limfosit, -,0%-,; dari kesuluruhan limfosit

    tubuh pada orang dewasa. 1roporsi limfosit ' dan padatonsil adalah -:-, sedangkan di

    darah %A:0%3-. 1ada tonsil terdapat system imun kompleks yang terdiri atas sel ) !sel

    membran", makrofag, sel dendrit dan antigen presenting cells" yang berperan dalam proses

    transportasi antigen ke sel limfosit sehingga terjadi *1&s !sintesis immunoglobulin spesifik".

    Buga terdapat sel limfosit ', limfosit , sel plasma dan sel pembawa

  • 8/10/2019 THT Adenotonsilitis

    6/19

  • 8/10/2019 THT Adenotonsilitis

    7/19

    (ipertrofi adenoid terjadi akibat adenoiditis yang berulang kali antara usia 2%02 tahun. Disiko

    terjangkitnya adenoiditis meningkat bila menderita infeksi hidung dan infeksi tenggorokan.

    1enyebab adenoiditis adalah infeksi 7irus dan infeksi bakteri.

    Ctiologi untuk tonsillitis kronis dapat disebabkan oleh serangan ulangan dari tonsilitis

    akut yang mengakibatkan kerusakan permanen pada tonsil atau kerusakan ini dapat terjadi bila

    fase resolusi tidak sempurna. 'akteri penyebab tonsilitis kronis pada umumnya sama dengan

    tonsilitis akut, yang paling sering adalah kuman gram positif. 'erdasarkan penelitian yang

    dilakukan oleh para ahli, bakteri yang paling banyak ditemukan pada jaringan tonsil adalah

    $treptococcus E hemolyticus. 'eberapa jenis bakteri lain yang dapat ditemukan adalah

    $taphylococcus, 1neumococcus, (aemophylus influenFa, 7irus, jamur dan bakteri anaerob.

    )eskipun tonsilitis kronis dapat disebabkan berbagai bakteri namun streptococcus E hemolyticus

    group * perlu mendapatkan perhatian yang lebih besar karena dapat menyebabkan komplikasi

    yang serius diantaranya demam rematik, penyakit jantung rematik, penyakit sendi rematik dan

    glomerulonefritis

    2.* Patogenesis Adenotonsilitis

    *denoid merupakan kumpulan jaringan limfoid di sepanjang dinding posterior dan nasofaring,

    fungsi utama dari adenoid adalah sebagai pertahanan tubuh, dalam hal ini apabila terjadi in7asi

    bakteri melalui hidung yang menuju ke nasofaring. *pabila sering terjadi in7asi kuman maka

    adenoid semakin lama akan membesar karena sebagai kompensasi bagian atas maka dapat terjadi

    hiperplasi adenoid. Gaktor predisposisi untuk adenoiditis kronik adalah sering terjadinya infeksi

    saluran nafas bagian atas, yang dapat menimbulkan sumbatan koana dan sumbatan tuba

    eustachius.

    1roses imunologi pada adenoid dimulai ketika bakteri, 7irus atau antigen makanan

    memasuki nasofaring mengenai epitel kripte yang merupakan kompartemen adenoid pertama

    sebagai barier imunologis. /emudian akan diabsorbsi secara selektif oleh makrofag, sel (+*

    dan sel ) dari tepi adenoid. *ntigen selanjutnya diangkut dan dipresentasikan ke sel pada area

    ekstra folikuler dan ke sel ' pada sentrum germinati7um oleh follicular dendritic cells !G>&".

    1ada tonsillitis kronis karena proses radang berulang maka epitel mukosa dan jaringan

    limfoid terkikis, sehingga pada proses penyembuhan jaringan limfoid terkikis, sehingga pada

    proses penyembuhan jaringan limfoid akan diganti jaringan parut. Baringan ini akan mengerut

  • 8/10/2019 THT Adenotonsilitis

    8/19

    sehingga kripte pada tonsil akan melebar. $ecara klinis kripte ini akan tampak diisi oleh detritus

    !epitel mati, sel leukosit yang mati dan bakteri yang menutupi kripte berupa eksudat berwarna

    kekuning%kuningan". 1rosis ini meluas hingga menembus kapsul dan akhirnya timbul perlekatan

    dengan jaringan sekitar fossa tonsil. 1ada anak proses ini dapat terjadi disertai pembesaran

    kelenjar submandibular. Gaktor predisposisi timbulnya tonsillitis kronis adalah rangsangan

    menahun dari rokok, beberapa jenis makanan, hygiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca,

    kelelahan fisik dan pengobatan tonsiltis akut yang tidak adekuat.

  • 8/10/2019 THT Adenotonsilitis

    9/19

    1erbedaan onsilitis akut, eksaserbasi akut dan kronis.

    0. onsilitis *kut

    a. (iperemis dan edema

    b. /ripte tidak melebarc. >etritus dapat ada

    d. idak ada perlengketan

    ;. onsilitis kronis eksaserbasi akuta. (iperemis dan edema

    b. /ripte melebar

    c. >etritus !H"

    d. 1erlengketan !H"3. onsillitis kronis

    a. )embesar8mengecil namun tidak hiperemis

    b. /ripte melebar

    c. >etritus tidak adad. 1erlengketan !H"

    $tandar klasifikasi derajat pembesaran tonsil dibuatkan berdasarkan rasio tonsil terhadap

    orofaring !dari sisi medial ke lateral" diantara pilar anterior, yaitu:

    -: tonsil sudah diangkat

    0: I; 7olume tonsil dibandingkan dengan 7olume nasofaring

    ;: ;%- 7olume tonsil dibandingkan dengan 7olume nasofaring

    3: -%A 7olume tonsil dibandingkan dengan 7olume nasofaring

    2: JA 7olume tonsil dibandingkan dengan 7olume nasofaring

    2.- Diagnosis Adenotonsilitis Kronis

    1ada anamnesis, penderita biasanya datang dengan keluhan tonsilitis berulang berupa nyeri

    tenggorok yang berulang atau menetap, rasa yang mengganjal pada tenggorok, rasa kering

    pada tenggorok, napas berbau, iritasi pada tenggorok, dan obstruksi pada saluran napas yang

    paling sering disebabkan oleh adenoid yang hipertrofi. @ejala%gejala konstitusi dapat

    ditemukan seperti demam, namun tidak signifikan. 1ada anak dapat ditemukan adanya

    pembesaran kelenjar limfa submandibular.

    1ada pemeriksaan fisik adenoid dan tonsillitis dapat menggunakan pemeriksaan

    Dinoskopi anterior : untuk melihat tertahannya gerakan palatum mole pada waktu fonasi dan

    pemeriksaan fenomena palatum untuk melihat pembesaran adenoid. $edangkan untuk

  • 8/10/2019 THT Adenotonsilitis

    10/19

    tonsillitis dapat secara inspeksi menggunakan tongue spatel, sehingga dapat melihat kondisi

    akut8kronis serta derajat pembesaran tonsil.

    2. Diagnosis Banding

    0. onsilitis difteri

    >isebabkan oleh Corynebacterium diphteriae. onsilitis difteri sering ditemukan pada

    anak berusia kurang dari 0- tahun dan frekuensi tertinggi pada usia tahun. @ejala umum

    sama seperti gejala infeksi lainnya yaitu kenaikan suhu tubuh biasanya subfebris, nyeri

    kepala, tidak nafsu makan, nyeri menelan dan pada pemeriksaan terdapat bercak putih

    kotor yang makin lama makin meluas pada tonsil.

    ;. Garingitis

    Garingitis merupakan peradangan dinding laring yang dapat disebabkan oleh 7irus,

    bakteri, alergi, trauma dan toksin. @ejala klinis secara umum berupa demam, nyeri

    tenggorok, sulit menelan dan nyeri kepala. 1ada pemeriksaan tampak tonsil membesar,

    faring dan tonsil tampak hiperemis dan terdapat eksudat di permukaannya, dan beberapa

    hari timbul bercak petechiae pada palatum dan faring. erdapat pembesaran kelenjar

    limfa, kenyal dan nyeri tekan.

    3. *ngina 1laut =incent !$tomatitis Ulseremembranosa"

    1enyebab penyakit ini adalah bakteri spirochaeta atau triponema. @ejala klinis berupa

    demam, nyeri kepala, badan lemah rasa nyeri di mulut, hipersali7asi, gigi dan gusi mudah

    berdarah. 1ada pemeriksaan tampak mukosa dan faring hiperemis, membrane putih

    keabuan diatas tonsil, u7ula, dinding faring, gusi srta prosesus al7eolaris, mulut berbau,

    dan pembesaran kelenjar submandibular.

    2.1/ Penatalaksanaan

    1ada hipertrofi adenoid dilakukan tindakan bedah adenoidektomi dengan cara kuretase

    memakai alat khusus !adenotom". /ontraindikasi operasi adalah celah palatum atau insufisiensi

    palatum karena operasi ini dapat mengakibatkan rinolalia aperta.

  • 8/10/2019 THT Adenotonsilitis

    11/19

    0. $umbatan: sumbatan hidung yang menyebabkan bernapas melalui mulut, sleep apnea,

    gangguan menelan, gangguan berbicara, kelainan bentuk wajah muka dan gigi

    !adenoid face ".

    ;.

  • 8/10/2019 THT Adenotonsilitis

    12/19

    menggunakan tradisional currete. )ikrodebrider memindahkan jaringan

    adenoid yang sulit di jangkau oleh teknik lain.

    ;. Cksisi melalui hidung.

    $atu%salunya teknik bermanfaat untuk memindahkan adenoid melalui rongga

    hidung dengan menggunakan alat mikrodebrider. >engan prosedur ini, jika

    terjadi perdarahan dikontrol dengan menggunakan cauter suction.

    onsilektomi merupakan suatu prosedur pembedahan yang diusulkan oleh &elsus dalam >e

    )edicina.

  • 8/10/2019 THT Adenotonsilitis

    13/19

    'eragam komplikasi dapat terjadi akibat */, diantaranya adalah komplikasi adenoid dan tonsil

    tersebut menjadi fokus infeksi, sumbatan jalan nafas dan 8 atau makan serta disfungsi tuba

    eustachius. *denoiditis kronik dapat menimbulkan disfungsi tuba akibat penutupan ostium

    faringeum tuba secara langsung oleh pembesaran adenoid !adenoiditis kronik hipertrofi" atau

    akibat penekanan pada lumen tuba oleh jaringan limfe perituba 8 limfadenitis perituba.

    onsilitis kronis dapat menimbulkan komplikasi perkontinuitatum atau secara hematogen

    dan limfogen. /omplikasi perkontinuitatum dapat berupa rhinitis kronis, sinusitis, atau otitis

    media, sementara penyebaran secara hematogen dan limfogen antara lain dapat berupa

    miokarditis, endokarditis, dan glomerulonephritis.

    /omplikasi tindakan adenoidektomi adalah perdarahan apabila pengerokan adenoid

    kurang bersih. 'ila terlalu dalam menguretnya akan terjadi kerusakan dinding belakang faring,

    bila kuretase terlalau ke lateral maka tobus tubarius akan rusak dan dapat mengakibatkan oklusi

    tuba Custachius dan akan timbul tuli konduktif.

    12. Prognosis

    *denotonsillektomi merupakan suatu tindakan yang kuratif pada kebanyakan indi7idu. Bika

    pasien ditangani dengan baik diharapkan dapat sembuh sempurna.

    BAB III

    LAP3AN KASUS

    &.1 Identitas Pasien

    Nama :

  • 8/10/2019 THT Adenotonsilitis

    14/19

    *lamat : Bl. $entanu 'r. $araseda ampaksiring

    $uku8'angsa : 'ali8

  • 8/10/2019 THT Adenotonsilitis

    15/19

    ikatakan keluhan tersebut jarang muncul apabila adik pasien tidak

    mengonsumsi makanan sesuai aturan dokter. Diwayat penyakit menahun pada keluarga

    seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, asma dan keganasan disangkal.

    d. Diwayat $osial

    1asien mengaku kesehariannya suka mengkonsumsi makan%makanan ringan yang ber%

    )$@, minuman berasa dan es krim. 1asien jarang mengonsumsi sayur dan buah%buahan.

    1asien merawat kebersihan mulut dengan baik. Diwayat merokok dan minum%minuman

    beralkohol disangkal oleh pasien.

    &.& Pemeriksaan %isik

    $tatus 1resent

    /esadaran : &ompos )entis'erat badan : 35 kg

    ekanan darah : 00-85- mm(gNadi : 52 ?8menit

    Grekuensi nafas : ;- ?8menit

    emperatur : 34,4M &$tatus @eneralis

    )ata : anemia %8%, ikterus %8%, reflek pupil H8H isokor ukuran 3 mm

    ( : sesuai status lokalis+eher : pembesaran kelenjar !%"

    horaks :

    &or

  • 8/10/2019 THT Adenotonsilitis

    16/19

    $tatus (

    Telinga Kanan Kiri

    >aun telinga Normal Normal

    Nyeri tekan tragus tidak ada tidak ada

    Nyeri tarik aurikuler tidak ada tidak ada

    +iang telinga +apang +apang

    >ischarge tidak ada tidak ada

    )embran timpani ekongesti >ekongesti

    $inus Normal Normal

    &hoana tidak die7aluasi tidak die7aluasi

    Tenggorok Kanan Kiri

    Garing merah muda merah muda

    U7ula tidak ada edema

    onsil

    Ukuran 2 2

    (iperemis tidak ada tidak ada

    1ermukaan mukosa tidak rata tidak rata

    /ripta !H" )elebar !H" )elebar

  • 8/10/2019 THT Adenotonsilitis

    17/19

    >etritus tidak tampak

    dari luar

    tidak tampak

    dari luar

    &.' Pemeriksaan Pen!n4ang

    >arah +engkap

    W'&: 5,;?0-38+

    D'&: 2,5?0-48 +

    (b: 0;,6 gr8d+

    1lt: 2-A?0-38 +

    Gaal (emostasis

    ': 3 menit

    &: A3- menit

    &.) Diagnosis Ker4a

    *denotonsilitis kronis

    &.* Penatalaksanaan

    erapi Operatif

    *denoidektomi dan onsilektomi

    erapi )edikamentosa 1ost Operatif

    +api?ime 0 g8i7

    1aracetamol 0 g8i7

    &.+ Prognosis

    =ital : dubia ad bonam

    Gungsional : dubia ad bonam

  • 8/10/2019 THT Adenotonsilitis

    18/19

    BAB I5

    PE,BAHASAN

    *denotonsilitis kronis adalah infeksi yang menetap atau berulang dari tonsil dan adenoid. &iri

    khas dari adenotonsilitis kronis adalah kegagalan dari terapi dengan antibiotik.

    1ada kasus ini, yaitu pasien laki%laki 02 tahun datang ke 1oliklinik ( D$U> $anjiwani

    @ianyar diantar ibunya dengan keluhan sakit menelan sejak 3 bulan yang lalu. 1ada awalnya

    pasien sempat mengalami demam tinggi disertai batuk kering dan sakit menelan sehingga pasien

    menjadi kurang nafsu untuk makan dan badan terasa lebih lesu. /eluhan ini dirasakan sepanjang

    hari selama 3 bulan ini terakhir ini. /eluhan memberat sejak sebulan terakhir ini karena pasien

    tidur dikatakan mengorok oleh ibunya dan terkadang sulit tidur pada malam hari karena ada rasa

    mengganjal di tenggorokan dan sakit kepala. 1asien sempat dibawa ke dokter praktik swasta dan

    diberi obat. >emamnya mulai menghilang, namun keluhan sakit menelan, rasa mengganjal di

    tenggorokan dan mengoroknya menetap. 1asien juga mengeluh mual bila menggosok gigi.

    1asien tidak mengeluhkan apapun dari telinganya, baik sakit, gatal, berair, berdengung, maupun

    gangguan pendengaran. /eluhan lain seperti nafas bau, bau mulut, pilek yang hilang timbul,

    memuntahkan makanan yang dimakan disangkal oleh pasien. /eluhan ini hilang timbul sejak dia

    duduk di bangku kelas 2 $> !pada usia 6 tahun" dan sudah sering mendapat terapi obat oral

    !antibiotic khususnya". 'iasanya satu tahun ;%3 kali kekambuhannya.

    'erdasarkan kepustakaan, gejala klinis yang dialami penderita mengarah kepada

    diagnosis adenotonsilitis kronis. >imana keluhan utama pada penderita adenotonsilitis kronik

    yang didapat dari pasien adalah anak sering demam, terutama demam yang disertai pilek dan

    batuk, sering sakit kepala, lesu, rasa mengganjal di tenggorokan, rasa mual terutama waktu

    gosok gigi, suara sengau, 9ngorok, gangguan bernafas terutama waktu tidur terlentang, $elain

    anamnesis, penegakkan diagnosis dapat dilakukan berdasarkan pemeriksaan fisik (. 1ada

    pemeriksaan didapatkan pilar anterior hiperemis, tonsil hipertrofi !282", kripte melebar,

    detritus !%".

    Gaktor predisposisi untuk adenoiditis kronik adalah sering terjadinya infeksi saluran nafas

    bagian atas, yang dapat menimbulkan sumbatan koana dan sumbatan tuba eustachius. Gaktor

    predisposisi timbulnya tonsillitis kronis adalah rangsangan menahun dari rokok, beberapa jenis

    makanan, hygiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik dan pengobatan tonsiltis

  • 8/10/2019 THT Adenotonsilitis

    19/19