Terapi intravena

31
TERAPI INTRAVENA Oleh : Purwanto AMK 04 Maret 2015

Transcript of Terapi intravena

Page 1: Terapi intravena

TERAPI INTRAVENA

Oleh : Purwanto AMK

04 Maret 2015

Page 2: Terapi intravena

Pengertian Terapi intravena adalah tindakan yang

dilakukan dengan cara memasukkan cairan, elektrolit, obat intravena dan nutrisi parenteral ke dalam tubuh melalui intravena.

Page 3: Terapi intravena

TUJUAN TINDAKAN

Memberikan atau menggantikan cairan tubuh yang mengandung air, elektrolit, vitamin, protein, lemak, dan kalori, yang tidak dapat dipertahankan secara adekuat melalui oral.

Memperbaiki keseimbangan asam-basa. Memperbaiki volume komponen-komponen

darah. Memberikan jalan masuk untuk pemberian

obat-obatan kedalam tubuh. Memonitor tekanan vena sentral (CVP). Memberikan nutrisi pada saat system

pencernaan diistirahatkan.

Page 4: Terapi intravena

MACAM –MACAM LARUTAN UNTUK TERAPI INTRAVENA

Cairan/larutan yang digunakan dalam terapi intravena berdasarkan osmolalitasnya

Isotonik (Nacl normal 0,9%, Ringer Laktat, Komponen-komponen darah (albumin 5%,

plasma), Dextrose 5% dalam air ( D 5 W )

Hipotonik (Dextrose 2,5% dalam Nacl 0,45%, Nacl 0,45%, Nacl 0,2%)

Page 5: Terapi intravena

HIPERTONIK

1) Dextrose 5% dalam Nacl 0,9%2) Dextrose 5% dalam Nacl 0,45% (hanya sedikit hipertonis karena dextrose dengan cepat dimetabolisme dan hanya sementara mempengaruhi tekanan osmotic).3) Dextrose 10% dalam air4) Dextrose 20% dalam air5) Nacl 3% dan 5%6) Larutan hiperalimentasi7) Dextrose 5% dalam ringer laktat8) Albumin 25

Page 6: Terapi intravena

Pembagian cairan/larutan berdasarkan tujuan

penggunaannya Nutrient solution : D5W, Dekstrose 5 % dalam 0,45 %

sodium chloride Electrolyte solution : Normal Saline (NS),Larutan ringer

(sodium, Cl, potassium dan kalsium),Ringer Laktat /RL (sodium, Cl, Potassium, Kalsium dan laktat)

Alkalizing solution / Menetralkan asidosis metabolik: Ringer laktat / RL

Acidifying solution / Menetralkan Alkalosis metabolik : Dekstrose 5 % dalam NaCl 0,45 %, NaCl 0,9 %

Blood volume expanders / meningkatkan volume darah karena kehilangan darah/plasma dalam jumlah besar. (misal: hemoragi, luka bakar berat : Dekstran, Plasma, Human Serum Albumin.

Page 7: Terapi intravena

INDIKASI TERAPI IV Keadaan emergency (misal pada tindakan RJP), yang memungkinkan

pemberian obat langsung ke dalam IV Keadaan ingin mendapatkan respon yang cepat terhadap pemberian

obat Klien yang mendapat terapi obat dalam dosis besar secara terus-

menerus melalui IV Klien yang mendapat terapi obat yang tidak bisa diberikan melalui oral

atau intramuskuler Klien yang membutuhkan koreksi/pencegahan gangguan cairan dan

elektrolit Klien yang sakit akut atau kronis yang membutuhkan terapi cairan Klien yang mendapatkan tranfusi darah Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (misalnya

pada operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intravena untuk persiapan jika terjadi syok, juga untuk memudahkan pemberian obat)

Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, misalnya risiko dehidrasi (kekurangan cairan) dan syok (mengancam nyawa), sebelum pembuluh darah kolaps (tidak teraba), sehingga tidak dapat dipasang jalur infus.

Page 8: Terapi intravena

KONTRAINDIKASI

Daerah yang memiliki tanda-tanda infeksi, infiltrasi atau trombosis

Daerah yang berwarna merah, kenyal, bengkak dan hangat saat disentuh

Vena di bawah infiltrasi vena sebelumnya atau di bawah area flebitis

Vena yang sklerotik atau bertrombus Lengan dengan pirai arteriovena atau fistula Lengan yang mengalami edema, infeksi, bekuan

darah, atau kerusakan kulit Lengan pada sisi yang mengalami mastektomi

(aliran balik vena terganggu) Lengan yang mengalami luka bakar

Page 9: Terapi intravena

Alat tindakan pemasangan infus

1. Infus set

2. Abocath

3. Cairan infus

4. Tornikuet/tensimeter

5. Kapas alkohol

6. Kasa steril

7. Betadin salep

8. plester, gunting,

9. spalk dan pembalut kalau perlu

10. tiang infus

11. perlak kecil dan alasnya

Page 10: Terapi intravena

Tipe vena yang harus dihindari:

Vena yang telah digunakan sebelumnya Vena yang telah mengalami infiltrasi atau phlebitis Vena yang keras dan sklerotik Vena-vena dari ekstremitas yang lemah secara pembedahan Area-area fleksi, termasuk antekubiti Vena-vena kaki karena sirkulasi lambat dan komplikasi lebih

sering terjadi Cabang-cabang vena lengan utama yang kecil dan berdinding

tipis Ekstremitas yang lumpuh setelah serangan stroke Vena yang memar, merah dan bengkak Vena-vena yang dekat dengan area yang terinfeksi Vena-vena yang digunakan untuk pengambilan sampel darah

laboratorium

Page 11: Terapi intravena

Tempat insersi infus

Venapunctur perifer vena mediana kubiti vena sefalika vena basilika vena dorsalis pedisVenapunctur central vena femoralis vena jugularis internal vena subklavia

Page 12: Terapi intravena

TEMPAT INSERSI

Page 13: Terapi intravena

TEMPAT INSERSI

Page 14: Terapi intravena

SUBCLAVIKULA CENTRAL INTRAVENUS TERAPI

Page 15: Terapi intravena
Page 16: Terapi intravena
Page 17: Terapi intravena
Page 18: Terapi intravena
Page 19: Terapi intravena
Page 20: Terapi intravena

Cara pemasangan

1. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien.2. Membawa alat-alat ke dekat pasien.3. Mengatur letak baring pasien.4. Mencuci tangan. 5. Membuka pakaian pada daerah yang akan

dipasang infuse.6. Membentangkan pengalas di bawah anggota badan

yang akan dipasang infuse.7. Menggantungkan botol cairan pada tiang infuse.8. Menghapushamakan tutup botol dengan kapas

alcohol.9. Membuka perangkat infus, mengeluarkan pipa

/jarum udara, menusukan jarum udara ke dalam tutup botol infuse.

Page 21: Terapi intravena

Cara pemasangan

10. Menusukan jarum pipa ke dalam tutup botol, membuka penjepit (klem), mengeluarkan udara dalam pipa dan mengisi tabung pengatur tetes cairan kemudian pipa infus diklem kembali.

11. Vena yg sering digunakan adalah vena – vena superfisial didaerah kepala vena antecubital, vena Brachiacephalica dextra dan sinistra.

12. Anggota badan yang akan diinfus dibendung (stuwing) dengan menggunakan tourniquet sehingga vena terlihat jelas.

13. Menghapuskanhamakan kulit dengan kapas alcohol

Page 22: Terapi intravena

CARA PEMASANGAN

14. Menusukan jarum infus ke dalam vena dengan lobang jarum mengarah ke atas. Bila darah mengalir kedalam pipa infus , menandakan jarum masuk tepat ke dalam vena, karet pembendung dilepaskan, kemudian klem dilonggarkan untuk melihat kelancaran cairan mengalir.

15. Menghitung cairan sesuai dengan instruksi.

16. Merekatkan pengkal jarum dengan plester pada kulit.

17. Memasang bidai bila diperlukan. 18. Selesai.

Page 23: Terapi intravena
Page 24: Terapi intravena
Page 25: Terapi intravena
Page 26: Terapi intravena

MEMASUKKAN JARUM INFUS

Page 27: Terapi intravena
Page 28: Terapi intravena
Page 29: Terapi intravena
Page 30: Terapi intravena

Komplikasi yang dapat timbul dari terapi IV

1. Infiltrasi (ektravasasi)2. Trombophlebitis3. Bakteremia4. Emboli udara5. Perdarahan6. Trombosis7. Imbalance elektroli,8. Hematom, dll.

Page 31: Terapi intravena