OBAT INDUKSI INTRAVENA

download OBAT INDUKSI INTRAVENA

of 48

description

anestesi

Transcript of OBAT INDUKSI INTRAVENA

  • Istilah anastesi dikemukakan pertama kali oleh A. W. Holmes, yang artinya tidak ada rasa sakit.

    Dibagi dua kelompok:Anastesi lokalAnastesi umum

  • Guedel (1920), membagi anestesi umum dalam 4 stadium :Stadium I (analgesia)Stadium II (delirium/eksitasi) Stadium III (pembedahan) -Plana 1-Plana 2-Plana 3 -Plana 4 Stadium IV (Paralisis medulla oblongata)

  • Tahap-tahap pada anestesi umum:PremedikasiTujuan : -untuk memberikan ketenangan dan kenyamanan padapasien -Memperlancar induksi anastesi -Mengurangi sekresi kelenjar ludah dan bronkus -Meminimalkan jumlah obat anastesi -Mengurangi mual/muntah pasca bedah -Menciptakan amnesia - Mengurangi isi cairan lambungInduksi Tujuan : -untuk membuat pasien sadar menjadi tidak sadarRelaksanTujuan : Untuk memfasilitasi intubasi Rumatan anestesi- Tujuan : untuk mempertahankan trias anestesi yaitu hipnosis, analgesia dan relaksasi

  • Induksi anestesi dapat dilakukan dengan cara: intravena intramuskular inhalasi rectal mencuri (steal induction)

    Obat-obat induksi intravena dapat berupa golongan opioid dan non opioid.

  • Obat - Obatan OpioidOpioid adalah semua zat baik sintetik atau natural yang dapat berikatan dengan reseptor morfin.Opioid digolongkan menjadi :natural (morfin, kodein, papaverin dan tebain)semisintetik (heroin, dihidromorfin, derivat tebain)sintetik (petidin, fentanil, alfentanil, sulfentanil danrenifentanil).

  • MorfinIndikasi premedikasi, analgesia, induksi dan pengobatan nyeriMudah larut dlm air, kerja analgesia cukup panjang depresiTerhadap SSP stimulasi

  • Terhadap KV:Merangsang vagus dan berakibat bradikardi.

    Terhadap Respirasi :Menyebabkan bronkokonstriksi dan pruritus

    Terhadap Saluran Cerna :Menyebabkan kejang otot usus sehingga dapat terjadi konstipasi.

  • Terhadap sistem Ekskresi Ginjal Menyebabkan kejang sfingter buli-buli yang berakibat retensio urin

    Morfin dapat mengakibatkan adiksi dan toleransi withdrawl syndrome berupa fobia, gelisah, lakrimasi, rinorea, piloereksi, mual-muntah.

  • Dosis penggunaan morfin : analgesia secara IV adalah 2,5-15 mg (0,05-0,2mg/kgbb). Dosis induksi IV adalah 1 mg/kgbb. Onset morfin IV adalah
  • Fentanil zat sintetik dengan kekuatan 100 kali lebih poten dibandingkan morfin. dapat digunakan sebagai premedikasi, analgesia maupun induksi anestesi. bersifat larut dalam lemak sehingga bersifat cepat mula kerjanya (onset) dan masa kerja yang singkat

  • Efek samping : apnoe, ketegangan otot-otot, kejang non-epilepsi, bradikardi dan mungkin asistole, hipotensi, mual, muntah dan pusing.

    Dosis untuk premedikasi dan analgesia adalah 1-2 mg/kgbb Dosis induksi IV adalah 5-40 mk/kgbb Onset secara IV adalah 30 detik Efek puncak IV adlah 5-15 menit

  • Masa kerja IV adalah 30-60 menit. Antagonis fentanil adalah nalokson dengan dosis 0,2-0,4 mg atau lebih tinggi.

  • TIOPENTAL- Gol. Barbiturat. - Ultra Short Acting Keuntungan :Induksi mudah & cepatTdk menyebabkan deliriumCepat pulih sadarIritasi mukosa jalan nafas tdk ada

  • Kerugian:Depresi pernafasanDepresi kardiovaskular ( hipotensi)Cenderung terjadi spasme laringRelaksasi otot perut kurangTidak mempunyai analgetik Indikasi :Induksi anestesiOperasi/tindakan yang singkatSedasi pada analgesia regionalAntikonvulsan

  • Kontra Indikasi:AsmaSyokRiwayat alergi terhadap tiopental Dosis:IV: 3-5 mg/KgBBSuplementasi anestesi : 0,5-1 mg/kgBBOnset : 10-20 detikEfek puncak : 30-40 detikMasa kerja : 5-15 menit

  • PROPOFOLDerivat isopropilfenol Keuntungan:Bekerja lebih cepat dari tiopentalPusing pascabedah minimalTidak mual muntah Kerugian:Depresi pernafasanDepresi KV (hipotensi, Bradikardi)KejangTidak punya sifat analgetik

  • Indikasi :Induksi & Rumatan anestesi umumSedasi selama perawatanSuplemen pada anestesi regional Kontra Indikasi:Pasien yang alergi terhadap telur dan kacang kedelaiInsufisiensi jantung dan pernafasanTidak untuk wanita hamil

  • Dosis :Induksi : 2-2,5 mg/KgBBRumatan IV : 1-2 mg/KgBBOnset : 40 detikEfek puncak : 1 menitMasa kerja : 5-10 menit

  • MIDAZOLAMDerivat benzodiazepin Keuntungan:Hipnotik, sedasiRelaksasi ototAnxiolyticAntikonvulsan Kerugian:Depresi pernafasanHipotensiSakit kepalaRx anafilaktikPruritus

  • Indikasi:Premedikasi, sedasi sadarInduksi anestesiSuplementasi anestesiKontra Indikasi:Hipersensitif terhadap benzodiazepinPasien dengan depresi pernafasan Dosis:Induksi : 0,2-0,5 mg/kgBBOnset : 30-60 detikEfek puncak: 3-5 menitLama kerja : 15-80 menit

  • DIAZEPAMTransquilizer benzodiazpin Indikasi :Untuk premedikasi; amnesiaHipnotik/sedasiObat induksiRelaksan otot rangkaAntikonvulsanSerangan panik

  • Kontra Indikasi:Pasien alergi benzodiazepinPasien dengan depresi pernafasanGlaukoma sudut sempit

    Efek Samping:LelahMengantukKelemahan ototAmnesiaBingungKonstipasi

  • Dosis :Induksi : 0,2-0,5 mg/KgBBPremedikasi: 0,1-0,2 mg/KgBBOnset : < 2 menitEfek puncak : 3-4 menitMasa Kerja : 15-60 menit

  • ketaminObat anestesi umum turunan fendiklidin yang bekerja cepat dengan adanya perubahan kesadaran yang di sertai analgetik kuat.Ketamin menyebabkan penyempitan pembuluh darah sistem pernafasan dan akan memperberat fungsi jantung kanan.Efek pada kardiovaskuler = peningkatan tekanan darah serta denyut nadi.Efek pada pernafasan= tidak terdepresi, hanya produksi saliva yang meningkat.Efek pada mata= peninggian tekanan intraokuler.Efek pada otak = meningkatkan aliran darah ke otak dan tekanan kranial menyebabkan halusinasiDosis induksi IV = 1-2 mg/kgbb, massa onset < 30 detik, efek puncaknya 1 menit dan massa kerjanya 5- 15 menit.kontraindikasi = hipertensi, preeklamsia / eklamsia, pasien dengan peningkatan TIK.

  • ETOMIDATMerupakan hipnotik non barbiturat tanpa aktivitas analgetikMenurunkan metabolisme otak, aliran darah otak dan TIK.Dapat terjadi moklonik, dicegah dengan pemberian benzodiazepam.Dosis induksi IV = 0,1-0,4 mg/kgbb, onset 30- 60 detik, efek puncak 1 menit, massa kerjanya 3-10 menit

  • Farmakologi anestetik inhalansiDalamnya anestesia ditentukan oleh tekanan parsial zat anestesinya, kecepatan induksi dan pemulihan tergantung dari kecepatan perubahan tekanan parsial. faktor yang mempengaruhi :Tekanan parsial anestetik gas yang di inspirasitekanan ini dapat di atur melalui vaporizer atau alat lain agar sama dengan tekanan parsialnya dalam arteri. Untuk mempercepat induksi kadar anestetik gas yang di inspirasi harus lebih tinggi daripada tekanan partial yang di harapkan dalam jaringan.Ventilasi paruhiperventilasi mempercepat masuknya anestetik gas ke sirkulasi dan jaringan.Pemindahan anestetik gas dari alveoli ke aliran darahfaktor yang mempengaruhi difusi anestetik gas ini :a. Kelarutan anestetik gas dalam darahb. Kecepatan aliran darah di paruc. Tekanan partial anestetik gas dalam arteri dan vena.Pemindahan anestetik gas dari aliran darah ke seluruh jaringan.tekanan persial dalam jaringan juga meningkat secar bertahap sampai tekanan parsial yang sama dengan tekanan parsial dalam arteri, ini tergantung dari beberapa hal :- kelarutan zat anestetik dalam jaringan.- aliran darah dalam jaringan.- tekanan parsial zat anestesi dalam darah arteri dan jaringan.

  • Cara pemberian anestetik inhalansiOpen drop methodeSemi open drop methodSemi closed methodClosed method

  • Obat anastetik inhalansiGas anestetik nitrogen monoksida ( N2O = gas gelak)* sifat fisik- N20 merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan lebih berat dari udara ( 1,5 x).- gas yang stabil tidak bereaksi dengan soda lime atau logam.- sukar larut dalam darah, di ekskresi dalam bentuk utuh melalui paru dan sebagian kecil melalui kulit.

    * penggunaan klinis :- N2O mempunyai efek analgesik yang baik dengan inhalasi 20 % dalam efeknya seperti efek 15 mg morfin.- sering di gunakan pada partus yaitu di berikan 100% N2O pada waktu kontraksi uterus sehingga rasa sakit hilang tanpa mengurangi kekuatan kontraksi dan 100% O2 pada waktu releksasi untuk mencegah terjadinya hipoksia.- untuk mendapatkan efek analgesik digunakan N2O : O2 (75 : 25), untuk induksi digunakan 80:20, dan untuk penunjang 70:30, sedangkan untuk partus digunakan bergantian N2O 100% DAN O2 100%.

  • Anestetik yang menguap (volatile anesthetic)A. HalotanI X disintesa oleh C.W. Suckling (1951) Rumus kimia : 2 bromo - 2 chloro -1,1,1 trifluoroethane.FarmakologiObat anestesia yang potent.kekuatan 4-5 kali eter atau 2 kali kloroform. Overdosis mudah terjadi kegagalan pernafasan dan sirkulasi kematian. Induksi digunakan dosis 2 - 4% Dosis pemeliharaan 0,5 - 2%.

  • Sifat fisikcairan tidak berwarna, berbau enak tidak merangsang/ iritasi, mudah menguap (volatile), tidak mudah meledak atau terbakar, tidak bereaksi dengan soda lime absorber,mudah diuraikan oleh cahaya, harus disimpan dalam botol berwarna gelap. Berat molekul 197,39, titik didih 50,20C, titik beku -118,30C, tekanan uap jenuh 243,3 mmHg pada 200C

  • Pengaruh pada sistem organ Sistem kardiovaskuler vasodilatasi hipotensi, bradikardia. Bradikardia stadium dalam karena aktivitas vagus >>Aritmia seperti VES, VT atau VF meningkatnya kepekaan miokardium terhadap katekolamin endogen dan oksigen. Faktor yang membantu terjadinya aritmia a.l : retensi CO2, rangsangan sensoris pada anesthesia dangkal, suntikan adrenalin atau atropin.penggunaan adrenalin pada anestesi halotan harus berhati-hati karena dapat menimbulkan aritmia jantung dan juga henti jantung.Bila terjadi gangguan pada irama jantung diterapi dengan obat penghambat beta propranolol 0,5-1 mg IV.

  • Sistem pernapasan Uap halotan tidak mengiritasi saluran pernapasan karenanya induksi mudah dicapai tanpa batuk-batuk. mendepresi pernapasan yang pada tingkat permulaan yi. Nafas takipneu dan dangkal, stadium lebih dalam gagal napas.menghambat sekresi kelenjar ludah bronkial, menekan pula refleks faring dan laring.

  • Sistem saraf pusat Mendepresi korteks serebral dan medulla. Efek hipnotik dicapai lebih cepat dibandingkan dengan eter atau kloroform. Masa pemulihan juga cepat. Penggunaan obat premedikasi berat dapat memperpanjang masa pemulihan ini. Halotan mempunyai efek analgesia yang buruk sehingga membutuhkan kombinasi dengan obat-obat lain.

  • Sistem neuromuskular Halotan mempunyai efek relaksasi yang moderat terhadap sistem otot. Otot yang mula-mula relaksasi adalah masseter sehingga memungkinkan melakukan intubasi. Relaksasi otot abdominal hanya dapat dicapai pada stadium dalam dimana telah terjadi overdosis. Halotan dapat melalui sawar plasenta sehingga dapat membahayakan bayi (asfiksia neonatorum).

  • Hepar Mempunyai efek hepatotoksik walaupun fekuensinya rendah sekali. Dapat terjadi halotan hepatitis dimana gejalanya sukar dibedakan dengan hepatitis virus atau bakteri biasa.Merupakan faktor predisposisi adalah :Pasien yang sensitif terhadap halotan.Pemakaian yang berulang dalam jangka waktu yang singkat

  • Gastrointestinal tidak mengiritasi membran mukosa tidak merangsang kelenjar ludah, aktifitas dari saluran pencernaan dihambat. Efek lain meningkatkan konsentrasi hormon pertumbuhan dalam plasma, tiroksin serum akan meningkat. Penggunaan halotan pada pasien diabetes harus berhati-hati karena sensitivitas insulin akan meningkat sehingga dapat terjadi hipoglikemia.

  • Keuntungan dan kerugian Kerugian : sangat poten, relatif mudah terjadi overdosis, analgesia dan relaksasi yang kurang, harus dikombinasi harga mahal, menimbulkan hipotensi, aritmia, meningkatkan TIKmenggigil pasca anestesia, hepatotoksik Keuntungan : induksi cepat dan lancar, tidak mengiritasi jalan napas, bronkodilatasi, pemulihan cepat, proteksi terhadap syok karena vasodilatasi, jarang menyebabkan mual atau muntah, tidak mudah terbakar dan meledak

  • B. Enfluran (Ethrane)Merupakan obat yang relatif baru, ditemukan tahun 1966 di USA Rumus kimia : CHF2-O-CF2CHFCl.Sifat fisik Berbentuk cairan, mudah menguap dan berbau enak, BM 184, titik didih 56,50C, MAC 1,68, koefisien partisi darah/gas 1,91, koefisien partisi otak/gas 2,6, tidak bereaksi dengan pengikat CO2 (sodalime) atau logam.

  • Farmakologi

    a.Sistem syaraf pusat Menimbulkan anestesi yang kuat. Dapat terjadi perubahan gambaran EKG menyerupai epilepsy dan lebih sering terjadi bila ada hypokapnia. Jangan digunakan pada pasien epilepsy. Aliran darah ke otak bertambah.

    b. Sistem kardiovaskuler Menimbulkan depresi myocardium pada anestesi yang dalamMenurunkan tekanan arterial yang reversibel, dapat juga terjadi arhythmia.

  • c. Sistem pernafasan Ventilasi paru-paru terdepresi,volume tidal menurun, mungkin ada kenaikan frekuensi pernafasan. Sekresi kelenjar liur dan kelenjar lendir saluran nafas tidak meningkat.

    d. Relaksasi Otot Menimbulkan relaksasi otot tingkat sedang, memperkuat daya kerja obat pelemas otot nondepolarizing.

    e. Hepar Dilaporkan pernah terjadi keracunan pada hepar, tetapi belum dapat dipastikan ada hubungan dengan enfluran. Dilaporkan adanya sensitifitas silang antara halotan dan enfluran.

  • Dosis dan pemberian Induksi dapat dicapai dengan memberikan ethrane dan oksigen saja, atau dengan campuran oksigen-nitrous oxide. Alternatif lain, dengan memberikan dosis hypnosis obat barbiturate yang bekerja cepat, dapat dipakai untuk induksi, kemudian diikuti dengan pemberian ethrane campuran. Dianjurkan agar induksi dengan ethrane dimulai dengan konsentrasi 0,5% dan secara bertahap dinaikkan 0,5% setiap setelah beberapa kali pernafasan, sampai dicapainya stadium pembedahan.

  • C. Isoflurane (Forane)tak berwarna & tak mudah terbakar. 1-chloro-2,2,2,-trifluoroethyl ether. Farmakologi tergolong obat anestesi halogen. Induksi dan recovery terjadi secara cepat. Memiliki bau yang sedikit menyengat Reflek faring dan laring dengan cepat menghilang, Isoflurane mengalami metabolisme dalam tubuh lebih kecil dibandingkan dengan obat anestesi halogen yang lain. 95% obat ini dikeluarkan melalui udara ekspirasi, sebanyak 0,2% diserap oleh tubuh dan mengalami metabolisme, dan prinsip metabolit dari obat ini adalah trifluoroacetic acid

  • Dosis dan Pemberian MAC (Minimum Alveolar Concentration) yang merupakan standar ukuran kekuatan anestesi dari isoflurane adalah 1,15% dalam oksigen murni, dan menjadi 0,5% bila diberikan bersama notrous oxide 70% dalam oksigen bau yang sedikit menyengat maka bila digunakan sebagaiinduksi sebaiknya dimulai dengan konsentrasi 0,5%.Konsentrasi 1,30-3,00% biasanya akan membawa kedalam stadium anestesi pembedahan dalam waktu 7-10 menit. Tekanan darah mungkin sedikit menurun selama induksi tetapi hal ini akan kembali normal setelah terjadi stimulasi pembedahan.

    UmurMACKonsentrasi oksigen 100%Konsentrasi N2O 70%Bayi s/d 12 bulan1,60-1,85%0,49-0,69%1 s/d 5 tahun1,50-1,60%0,49-0,67%6 s/d 10 tahun1,40%0,58%10 s/d 15 tahun1,16%0,53%15 s/d 20 tahun1,25-1,30%0,49-0,63%21 s/d 40 tahun1,10-1,20%0,43-0,57%41 s/d 60 tahun1,00-1,10%0,33-0,41%

  • D. Sevoflurane Obat anestesi inhalasi berbentuk cairan Mudah menguap,berbau harum tidak mudah terbakar.1,1,1,3,3,3,-hexafluoro-2-MAC kasus pediatri konsentrasi N2O 60% / O2 40%. Sevoflurane juga tidak merusak baja, kuningan, alumunium, khrom dan tembaga. Pada pasien dewasa dengan konsentrasi 5% akan masuk stadium bedah dalam waktu kurang dalam 2 menit, Pada anak-anak dengan konsentrasi 7%.

    UmurKonsentrasi oksigen 100%Konsentrasi N2O 65%< 3 tahun2,6-3,3%2,0%3 - < 5 tahun2,5%-5 - 12 tahun2,4%-25 tahun2,5%1,4%35 tahun2,2%1,2%40 tahun2,05%1,1%50 tahun1,8%0,98%60 tahun1,6%0,87%80 tahun1,4%0,70%

  • Efek samping Dapat menimbulkan depresi sistem kardiovaskuler dan respirasi.Menimbulkan rasa mual dan muntah pada masa pasca bedah.Pada anak-anak sering terjadi batuk-batuk dan agitasi.Pada orang dewasa sering terjadi hipotensi.Pada orang tua dapat terjadi hipotensi dan bradikardi.

  • KESIMPULANInduksi anestesi dapat dilakukan dengan cara intravena, intramuskular, inhalasi, rektal maupun secara mencuri (stel induction). nduksi intravena paling banyak dikerjakan dan digemari, Obat induksi sering dipakai adalah propfol karena mempunyai keuntungan yaitu well-arousal (mudah disadarkan) pada pasien, ketamin walaupun bersifat disosiatif, masih dipakai karena murah juga efek analgetiknya kuat.

  • Pada anak ditemui kesulitan pada pemasangan jalur vena, sehingga lebih sering dilakukan induksi inhalasi, obat inhalasi sering dipakai adalah sevofluran, karena induksi dan pulihnya yang lebih cepat juga baunya yang tidak menyengat dan tidak merangsang jalan nafas.induksi anestesi yang paling penting adalah monitoring selama operasi karena obat-obat yang dipakai biasanya mendepresi fungsi respirasi maupun kardiovaskuler sehingga harus diawasi dengan ketat selama operasi berlangsung

  • Terima Kasih

    ************************************************