Teori Pelaporan Dalam Sektor Publik

9
Nama : Aditys Fadil N. NIM : 12520010 Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik Pelaporan Keuangan Sektor Publik Laporan keuangan sektor publik merupakan komponen penting untuk menciptakan akuntabilitas sektor publik. Tuntutan yang besar terhadap akuntabilitas publik berimplikasi pada manajemen publik untuk memberi informasi kepada publik, salah satunya adalah informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan. Tantangan yang harus dihadapi akuntansi sektor publik adakah mampukah akuntansi menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memonitor akuntabilitas manejemen, akuntabilitas politik, dan akuntabilitas kebijakan. Langenderfer (1973) dalan Glynn, J. J. (1993) menyatakan bahwa akuntansi secara normatif memiliki 3 aspek , yaitu : 1. Sifat informasi yang diberikan 2. Kepada siapa informasi tersebut diberikan, dan 3. Apa tujuan informasi itu diberikan. Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik Secara umum, tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor publik adalah : 1. Kepatuhan dan pengelolaan (Compliance and stewardship) : Laporan keuangan digunakan ntuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan keuangan dan pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber daya telah dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan lain yang telah ditetapkan. 2. Akuntabilitas dan pelaporan Retrospektif (accountability and retrospective reporting): Laporan keungan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik.

description

mengenai pelaporan

Transcript of Teori Pelaporan Dalam Sektor Publik

Nama

: Aditys Fadil N.NIM

: 12520010

Mata Kuliah: Akuntansi Sektor Publik

Pelaporan Keuangan Sektor Publik

Laporan keuangan sektor publik merupakan komponen penting untuk menciptakan akuntabilitas sektor publik. Tuntutan yang besar terhadap akuntabilitas publik berimplikasi pada manajemen publik untuk memberi informasi kepada publik, salah satunya adalah informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan. Tantangan yang harus dihadapi akuntansi sektor publik adakah mampukah akuntansi menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memonitor akuntabilitas manejemen, akuntabilitas politik, dan akuntabilitas kebijakan.Langenderfer (1973) dalan Glynn, J. J. (1993) menyatakan bahwa akuntansi secara normatif memiliki 3 aspek , yaitu :1. Sifat informasi yang diberikan2. Kepada siapa informasi tersebut diberikan, dan3. Apa tujuan informasi itu diberikan.Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor PublikSecara umum, tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor publik adalah :

1. Kepatuhan dan pengelolaan (Compliance and stewardship) :Laporan keuangan digunakan ntuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan keuangan dan pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber daya telah dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan lain yang telah ditetapkan.

2. Akuntabilitas dan pelaporan Retrospektif (accountability and retrospective reporting):Laporan keungan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik.

3. Perencanaan dan Informasi Otorisasi (Planning and authorization information) :Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan aktivitas di masa yang akan datang. Berfungsi juga untuk memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi penggunaan dana.4. Kelangsungan organisasi (viability) :Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pembaca dalam menentukan apakah suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa (pelayanan) di masa yang akan datang.

5. Hubungan masyarakat (public relation) :Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi untuk mengemukakan pernyataan atas prestasi yang telah dicapai kepada pemakai yang dipengaruhi, karyawan, dan masyarakat. Juga berfungsi sebagai alat komunikasi dengan publik dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

6. Sumber fakta dan gambaran (source of facts and figures) :Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada berbagai kelompok kepentingan yang ingin mengetahui organisasi secara lebih dalam.

Bagi organisasi pemerintah, tujuan umum akuntansi dan laporan keuangan adalah :1. Untuk memberikan informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik serta sebagai bukti pertanggungjawaban (accountability) dan pengelolaan (stewardship),2. Untuk memberikan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional.Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik dan KepentingannyaDrebin et al. (1981) mengidentifikasikan terdapat 10 kelompok pemakai laporan keuangan, yaitu antara lain :1. Pembayar pajak (taxpayers)2. Pemberi dana bantuan (grantors)3. Investor4. Pengguna jasa (fee-paying service recipients)5. Karyawan/pegawai6. Pemasok (vendor)7. Dewan legislatif8. Manajemen9. Pemilih (voters)10. Badan pengawas (oversight bodies).Anthony mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan sektor publik menjadi 5 kelompok, yaitu :1. Lembaga pemerintah (governing bodies)2. Investor dan kreditor3. Pemberi sumber daya (resource providers)4. Badab pengawas (oversight bodies)5. Konstituen.Hak dan Kebutuhan pemakai Laporan keuanganPada dasarnya masyarakat memiliki hak dasar terhadap pemerintah, yaitu : Hak untuk mengetahui (right to know), yaitu :1. Mengetahui kebijakan pemerintah2. Mengetahui keputusan yang diambil pemerintah3. Mengetahui alasan yang dilakukannya suatu kebijakan dan keputusan tertentu Hak untuk diberi informasi (right to be informed) yang meliputihak untuk diberi penjelasan secara terbuka atas permasalahan-permasalahan tertentu yang menjadi perdebatan publik. Hak untuk di dengar aspirasinya (right to be heard and to be listened to)Kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan pemerintah tersebut dapat diringkas sebagai berikut :1. Masyarakat pengguna pelayanan publik membutuhkan informasi atas biaya, harga, dan kualitas pelayanan yang diberikan.2. Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan ingin mengetahui keberadaan dan penggunaan dana yang telah diberikan.3. Kreditor dan investor membutuhkan informasi untuk menghitung tingkat risiko, likuiditas, san solvabilitas.4. Parlemen dan kelompok politik memerlukan informasi keuangan untuk melakukan fungsi pengawasan, mencegah terjadinya laporan yang bias atas kondisi keuangan pemerintah, dan penyelewengan keuangan negara.5. Manajer publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai komponen sistem informasi manajemen untuk membantu perencanaan dan pengendalian organisasi, pengukuran kinerja, dan membandingkan kinerja organisasi antar kurun waktu dan dengan organisasi lain yang sejenis.6. Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen kompensasi.Perbedaan Laporan Keuangan Sektor Publik Dengan Sektor SwastaPerbedaan laporan keungan tersebut meliputi perbedaan jenis-jenis laporan keuangan, elemen laporan keuangan, tujuan pelaporan keuangan, dan teknik akuntansi yang digunakan. Perbedaannya yaitu sebagai berikut :

Laporan Departemen PemerintahLaporan Keuangan Sektor Swasta

Fokus finansial dan politikFokus finansial

Kinerja diukur secara finansial dan non finansial.Pertanggungjawaban kepada parlemen dan masyarakat luasSebagian besar kinerja diukur secara finansialPertanggungjawaban kepada pemegang saham dan kreditur

Berfokus pada bagian organisasiMelihat kemasa depan secara detailAturan pelaporan ditentukan oleh departemen keuanganBerfokus pada organisasi secara keseluruhan tidak dapat melihat masa depan secara detailAturan pelaporan ditentukan oleh undang-undang, standar akuntansi, pasar modal, dan praktik akuntansi.

Laporan diperiksa oleh treasuryLaporan keuangan diperiksa oleh auditor independen

Cash accountingAccrual accounting

Sistem Pelaporan Keuangan Sektor Publik a. Dasar Kas (Cash Base)

Sistem akuntansi dasar kas hanay mengakui arus kas masuk dan arus kas keluar. Akun keuangan akhirnya akan dirangkum dalam buku kas. Laporan keuangan tidak bias dihasilkan apabila tidak ada data tentang aktiva dan kewajiban. Penjualan hanya dicatat bila kas diterima, sehingga tidak ada pos piutang. Pembelian dicatat saat kas dibayarkan sehingga tidak ada utang.

Laporan arus kas banyak dipakai dalam akuntansi bisnis, namun sebagai tambahan atas laporan pendapatan dan laporan posisi keuangan. Ada satu buku yang sangat penting dan berharga mengenai akuntansi arus kas bagi dunia usaha yang menyatakan bahwa laporan akuntansi aktrual tradisional terlalu subjektif dan menyembunyikan informasi penting tentang kinerja organisasi.

Akuntansi arus kas dipraktikkan di berbagai organisasi sektor publik, misalnya akun enerimaan dan pembayaran yang sederhana dari kegiatan derma kecil, dan yang terpenting jumlah uang yang digunakan adalah akun kas pemerintah.

b. Dasar Akrual (Acrual Base)

Definisi konsep akuntansi akrual sebagaimana tercantum pada SSAP 2 adalah sebagai berikut: Penerimaan dan biaya bertambah (diakui karena diperoleh atau dimasukkan bukan sebagai uang yang diterima atau dibayarkan) dalam jumlah yang sesuai satu sama lain, dapat dipertahankan atau dianggap benar, dan berkaitan dengan rekening laba dan rugi selama periode yang bersangkutan. Kepastian penerimaan secara hokum sangat ditentukan dengan faktur yang telah diterbitkan.

Kepastian munculnya biaya ditentukan dengan penerimaan jasa/barang. Penerapan dasar akrual lebih mengutamakan laporan yang dihasilkan untuk kepentingan kreditor dan debitor. Oleh karena itu, organisasi sektor publik akan membuat catatatan yang sangat teliti dari para debitor dan kreditor. Jadi, system akuntansi yang dibangun dapat dipilah mana yang berorientasi utang dan piutang.

Setiap organisasi publik mempunyai daftar laporan yang jumlahnya mungkin berbeda satu dengan yang lain karena perbedaan proses kerja organisasi. Namun ada juga persamaan karena alur penerimaan dan pembayaran terjadi secara konsisten antarorganisasi.

Keunggulan dan Kelemahan Dasar Akrual

1.Penerimaan dan pengeluaran dalam laporan operasi berhubungan dengan penerimaan dan pemasukannya, yang berarti dasar akrual memberikan alat ukur atas barang/jasa yang dikosumsi, diubah, serta diperoleh; sementara dasar kas menyediakan alat ukur atas arus kas masuk dank as keluar.

2.

Dasar akrual menunjukkan gambaran tentang pendapatan. Perubahan pendapatan Yng diperoleh menurut dasar akrual dan besarnya biaya historis adalah alat ukur kinerja yang diterima.

3. Dasar akrual dapat dijadikan alat ukur modal. Secara historis, nilai modal yang diinvestasikan dalam organisasi public akan berusaha dipertahankan. Gagsan mempertahankan modal ini dapat diartikan bahwa pendapatan hanya diakui setelah modal dipertahankan seutuhnya.

Dalam dasar akrual, biaya historis sebuah asset merupakan nilai awal. Jika asset tersebut merupakan modal organisasi, nilai awalnya adalah nilai modal yang disetorkan. Apabila kemudian modal asset tersebut dijual dengan harga melampaui nilai historisnya, keuntungan akan diakui sebagai pendapatan. Inilah kelemahan biaya historis. Keuntungan yang didapatkan harus merupakan selisih lebuh nilai jual dibandingkan nilai pasar asset pada saat itu. Nilai pasar asset saat itu lebih riil digunakan kerena asset telah disusutkan dan digunakan manfaatnya.

Beberapa masalah aplikasi dasar akrual dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Penetuan pos dan besaran transaksi dicatat dalam jurnal yang dilakukan oleh individu yang bertugas mencatatnya. Pengaruh subjektivitas individu pencatat transaksi cukup besar.

2. Relevansi akuntansi akrual menjadi terbatas ketika dikaitkan dengan nilai historis dan inflasi.

3. Jika dibandingkan dengan dasar kas, penyesuaian akrual membutuhkan prosedur administrasi yang lebih rumit sehingga lebih mahal.

4. Peluan terjadinya manipulasi keuangan sulit dikendalikan. Peluang manipulasi ternuka ketika apabila pengeluaran uang dilakukan tanpa melalui prosedur, terutama untuk pengeluaran uang dibawah normal.

c. Akuntansi Dana (Fund Accounting)

Akuntansi dana merupakan salah satu alternatif system akuntansi di sektor publik yang dikembangkan dari dasar kas dan pengendalian anggaran. Bagi sektor publik, dana kas setor publik cukup penting dan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Besarnya dana kas sangat mempengaruhi anggaran organisasi, sehingga system akuntansi lebih memprioritaskan pengelolaan dana kas.

Sistem akuntansi dana mengakui transaksi organisasi ketika komitmen sudah disepakati. Ini berarti transaksi belum diakui ketika kas dibayar atau diterima, atau ketika faktur diterima atau dikeluarkan, namun lebih awal lagi, yaitu ketika pesanan dikirim atau diterima.

Fungsi dan Permasalahan Akuntansi Dana

Fungsi pertama akuntansi dana adalah sebagai pengendalian anggaran. Dasar pemikirannya adalah manajer tidak bias mengendalikan laporan bulanan, dan proses menghasilkan laporan tersebur adalah sejak transaksi terjadi. Peranan manajer sangat menentukan seberapa besar pencairan anggaran yang telah disepakati. Manajer dapat mengendalikan kesesuaian catatan dengan anggaran yang disepakati.

Akuntansi dana berkonsentrasi pada pesanan yang dikirimkan. Pesanan yang diterima, yang berkaitan dengan penerimaan tidak akan diperhitungakan sampai faktur dikirimkan. Jadi, masalah pengendalian anggaran tidak mempengaruhi penerimaan.

Walaupun akuntansi dana dapat mengendalikan anggaran, permasalahan penerapannya pada laporan keuangan tidak dapat dihindarkan.laporan keunagn mengungkapkan pengeluaran yang didikung bukti pemesanan. Pembatalan pemesanan secara hukum tidak akan berdampak apa-apa.

Permasalahan akuntansi akrual akan muncul dalam akuntansi dana. Manajer akan mengalami masalah dengan pengeluaran anggran di bawah target dalam bulan-bulan tertentu, dimana kekurangn tersebut akan ditutup pada bulan berikutnya.