penganggaran sektor publik.

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggaran mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam mengungkapkan aktivitas apa yang akan dilakukan di masa yang akan dating. Sehingga integrasi aktivas dalam mencapai tujuan organisasi dapat dilakukan dengan melaksanakan pemikiran-pemikiran strategis dari organisasi tersebut.Semakin bergejolaknya lingkungan pasar, teknologi, dan ekonomi eksternal, maka akan semakin membuat manajemen terdorong untuk menyusun strategi. Pemikiran srategi manajemen didokumentasikan dalam bentuk berbagai dokumen perencanaan. Keseluruhan proses akan diintegrasikan dalam prosedur penganggaran organisasi. Karena sangat vitalnya peran penganggaran dalam mencapai tujuan organisasi, terutama dalam pemerintahan suatu negara agar tidak terjadi kesalahan dan penyimpangan yang dianggap melakukan pemborosan. Maka penulis mencoba membahas mengenai penganggaran sektor publik dan realisasinya. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa definisi dan tujuan dari anggaran publik? 1.2.2 Bagaimana sistem pengaggaran publik? 1.2.3 Bagaimana siklus penganggaran publik? 1.2.4 Bagaimana tehnik penganggaran publik?

description

makalah akuntansi sektor publik.

Transcript of penganggaran sektor publik.

Page 1: penganggaran sektor publik.

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Anggaran mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam mengungkapkan

aktivitas apa yang akan dilakukan di masa yang akan dating. Sehingga integrasi aktivas

dalam mencapai tujuan organisasi dapat dilakukan dengan melaksanakan pemikiran-

pemikiran strategis dari organisasi tersebut.Semakin bergejolaknya lingkungan pasar,

teknologi, dan ekonomi eksternal, maka akan semakin membuat manajemen terdorong

untuk menyusun strategi. Pemikiran srategi manajemen didokumentasikan dalam bentuk

berbagai dokumen perencanaan. Keseluruhan proses akan diintegrasikan dalam prosedur

penganggaran organisasi.

Karena sangat vitalnya peran penganggaran dalam mencapai tujuan organisasi,

terutama dalam pemerintahan suatu negara agar tidak terjadi kesalahan dan

penyimpangan yang dianggap melakukan pemborosan. Maka penulis mencoba

membahas mengenai penganggaran sektor publik dan realisasinya.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa definisi dan tujuan dari anggaran publik?

1.2.2 Bagaimana sistem pengaggaran publik?

1.2.3 Bagaimana siklus penganggaran publik?

1.2.4 Bagaimana tehnik penganggaran publik?

1.2.5 Bagaimana contoh penganggaran di organisasi sektor publik?

1.2.6 Bagaimana realisasi dari anggaran publik?

1.2.7 Bagaimana tehnik dari realisasi anggaran publik?

1.2.8 Bagaimana contoh realisasi anggaran di organisasi sektor publik?

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui definisi dan tujuan dari anggaran publik.

1.3.2 Mengetahui sistem pengaggaran publik.

1.3.3 Mengetahui siklus penganggaran publik.

1.3.4 Mengetahui tehnik penganggaran publik.

1.3.5 Mengetahui contoh penganggaran di organisasi sektor publik.

1.3.6 Mengetahui realisasi dari anggaran publik.

Page 2: penganggaran sektor publik.

1.3.7 Mengetahui tehnik dari realisasi anggaran publik.

1.3.8 Mengetahui contoh realisasi anggaran di organisasi sektor publik.

1.4 Manfaat

1.4.1 Pembaca mendapatkan informasi mengenai keperilakuan dalam ateori dan

realisasi dari penganggaran publik.

1.4.2 Pembaca dapat mengaplikasikan tentang penganggaran publik.

Page 3: penganggaran sektor publik.

BAB II

PEMBAHASAN2.1 Definisi dan Tujuan Anggaran Publik

2.1.1 Definisi anggaran publik

Menurut Governmental Accounting Standarts Board (GASB), definisi

anggaran adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran

yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya

dalam periode waktu tertentu. Atau dapat juga didefinikan menjadi recana

kegiatan dalam bentuk perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan

moneter.Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan

suatu rencana finansial yang menyatakan:

Berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja).

Berapa banyak dan bagaimana cara dalam memperoleh dana untuk

menjalankan rencana tersebut (pendapatan).

Pada sektor publik anggaran harus diinformasikan kepada publik untuk

dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan agar tidak terjadi penyimpangan.

Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi:

Aspek perencanaan

Anggaran digunakan oleh pemerintah dalam kegiatan pembangunan jangka

panjang dalam bentuk anggaran tahunan untuk mensejahterakan masyarakat.

Aspek pengendalian

Sebagai alat pengendali dalam organisasi ketika terjaadinya pelaksanaan

kegiatan.

Aspek akuntabilitas publik

Setiap pelaksanaan kegiatan dapat diukur dan dievaluasi apakah telah sesuai

dengan rencana, tidak ada penyimangan sesuai hukum, dilaksanakan secara

efektif dan efisien sesuai dengan pembanding sejenis.

2.1.2 Fungsi anggaran publik

Anggaran berfungsi sebagai berikut:

Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja.

Page 4: penganggaran sektor publik.

Anggaran merupakn cetak biru akivitas yang akan dilaksanakan di masa

mendatang.

Anggaran sebagai alat komujikasi intern yang menghubungkan berbagai unit

kerja dan mekanisme kerja antar atasan dan bawahan.

Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja.

Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien dalam

pencapaian visi organisasi.

Anggaran merupakan instrumen politik.

Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal.

2.1.3 Karakteristik anggaran publik

Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.

Anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau beberapa

tahun.

Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajeman untuk mencapai

sasaran yang ditetapkan.

Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi

dari penyusunan anggaran.

Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.

2.1.4 Prinsip anggaran publik

Demokratis

Mengikutsertakan sebanyak mungkin unsure masyarakat dan mendapat

persetujuan dari legislatif.

Adil

Anggaran harus dialokasikan ke semua kelompok masyarakat sesuai dengan

kebutuhannya.

Transparan

Pertanggungjawaban anggaran negara yang diketahui oleh wakil rakyat dan

masyarakat umum.

Bermoral tinggi

Pengelolaan anggaran berdasarkan hukum dan etika moral yang berlaku.

Berhati-hati

Page 5: penganggaran sektor publik.

Bijaksana dalam menentukan pendapatan dan pengeluaran.

Akuntabel

Dapat dipertanggungjawabkan baik secara internal maupun eksternal kepada

rakyat.

2.2 Sistem penganggaran publik

2.2.1 Line item budgeting (traditional budgeting)

Line item budgeting adalah penyusunan anggaran didasarkan pada dan

dari mana dana berasal dan untuk apa dana tersebut digunakan. Karakteristiknya

berorientasi pada input organisasi, menggunakan pendekatan incremental dan

keberhasilan organisasi dinilai dari kemampuan menghabiskan/menyerap

anggaran.

Keunggulan anggaran tradisional:

Sederhana dan mudah dioperasikan karena tidak memerlukan analisis yang

rumit.

Backward oriented dapat menjamin kepastian dibandingkan dengan forward

oriented karena keadaan di masa depan sulit untuk diprediksi.

Lebih mudah dalam melakukan pengawasan.

Kelemahan anggaran tradisional:

Hubungan yg tak rnemadai (terputus) antara anggaran tahunan dengan rencana

pembangunan jangka panjang.

Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tak pernah

diteliti secara menyeluruh efektivitasnya.

Kinerja dievaluasi dlalm bentuk apakah dana telah habis dibelanjakan, bukan

apakah tujuan tercapai.

Persetujuan anggaran yg terlambat, sehingga gagal memberikan mekanisme

pengendalian untuk pengeluaran yg sesuai, seperti seringnya dilakukan revisi

anggaran & manipulasi anggaran.

2.2.2 Incremental budgeting

Incremental budgeting adalah sistem anggaran belanja dan pendapatan

yang memungkinkan revisi selama tahun berjalan, sekaligus sebagai dasar

penentuan usulan anggaran periode tahun yang akan datang. Angka di pos

Page 6: penganggaran sektor publik.

pengeluaran merupakan perubahan (kenaikan) dari angka periode

sebelumnya.Permasalahan yang harus diputuskan bersama adalah metode

kenaikan/penurunan (incremental) dari angka anggaran tahun sebelumnya.Logika

sistem anggaran ini adalah bahwa seluruh kegiatan yang dilaksanakan merupakan

kelanjutan kegiatan dari tahun sebelumnya.

Kelebihan incremental budgeting adalah dapat mengatasi rumitnya proses

penyusunan anggaran dan tidak terlalu rumit dalam memahami program baru.

Sedangkan kelemahan incremental budgeting adalah menggunakan sistem seperti

line item budgeting.

2.2.3 Planning progamming budgeting system

Planning programming budgeting system adalah suatu proses

perencanaan, pembuatan program, dan penganggaran yang terkait dalam suatu

sistem sebagai kesatuan yang bulat dan tidak terpisah-pisah, dan didalamnya

terkandung identifikasi tujuan organisasi atas permasalahan yang mungkin timbul.

Proses pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengawasan terhadap semua

kegiatan sangat diperlukan selain pertimbangan atas implikasi keputusan terhadap

berbagai kegiatan di masa yang akan datang.

Kelebihan planning programming budgeting system:

Menggambarkan tujuan organisasi yang lebih nyata dan membantu pimpinan

didalam membuat keputusan yang menyangkut usaha pencapaian tujuan.

Menghindarkan adanya pertentangan dan overlaping program dan mewujudkan

sinkronisasi dan integrasi antar aparat organisasi dalam proses perencanaan.

Alokasi sumberdaya yang lebih efisien dan efektif berdasarkan analisis manfaat

dan biaya untuk mencapai tujuan, karena PPBS menggunakan teori marginal

utility.

Kelebihan planning programming budgeting system:

PPBS membutuhkan sistem informasi yang canggih, ketersediaan data, adanya

sistem pengukuran dan staf yang memiliki kapabilitas tinggi.

Implementasi PPBS membutuhkan biaya yang besar, karena PPBS

membutuhkan teknologi yang canggih.

PPBS hanya bagus secara teori, namun peng implementasian nya cukup sulit.

Page 7: penganggaran sektor publik.

Memerlukan pengelola yang ahli dan memiliki kualitas tinggi.

2.2.4 Zero based budgeting

Zero Based Budgeting adalah sistem anggaran yang didasarkan pada

perkiraan kegiatan, bukan pada yang telah dilakukan dimasa lalu. Setiap kegiatan

akan dievaluasi secara terpisah. Ini berarti berbagai program dikembangkan dalam

visi pada tahun yang bersangkutan.Konsep Zero Based Budgeting dimaksudkan

untuk mengatasi kelemahan yang ada pada sistem anggaran tradisional. Sebagian

kelemahan sistem anggaran tradisional itu sendiri antara lain:

Hubungan yang tidak memadai antara anggaran tahunan dengan rencana

pembangunan jangka panjang.

Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak diteliti

secara menyeluruh efektivitasnya.

Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran

modal/investasi.

Anggaran tradisional bersifat tahunan. Anggaran tahunan tersebut sebenarnya

terlalu pendek, terutama untuk proyek modal dan hal tersebut dapat mendorong

praktik-praktik yang tidak diinginkan.

Penyusunan anggaran dengan menggunakan konsep Zero Based

Budgeting disini dapat menghilangkan incrementalism dan line-item, karena

anggaran diasumsikan dimulai dari nol. Penyusunan anggaran yang bersifat

incremental mendasarkan besarnya realisasi anggaran tahun ini untuk menetapkan

anggaran ditahun depan, yaitu dengan menyesuaikannya dengan tingkat inflasi

atau jumlah penduduk.Sedangkan pada sistem ZBB tidak berpatokan pada

anggaran tahun lalu untuk menyusun anggaran tahun ini, namun penentuan

anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini juga. Dengan ZBB, seolah-olah

proses anggaran dimulai dari hal yang baru sama sekali (dimulai dari nol lagi).

Item anggaran yang sudah tidak relevan dan tidak mendukung pencapaian tujuan

dapat dihilangkan dari struktur anggaran, atau mungkin mucul item yang baru.

Keunggulan ZBB:

Proses pembuatan paket keputusan dapat menjamin tersedianya informasi yang

lebih bermanfaat bagi manajemen.

Page 8: penganggaran sektor publik.

Dana dapat dialokasi dengan lebih efisien, karena terdapat beberapa alternatif

keputusan dan alternatif pelaksanaan keputusan tersebut.

Setiap program dan kegiatan selalu ditinjau ulang.

Pengambil keputusan dapat memperoleh informasi mengenai kegiatan yang

ada dalam kondisi kritis dan mendesak.

Kelemahan ZBB:

Sulit untuk diterapkan. Karena memakan waktu yang lama, terlalu teoritis dan

tidak praktis, memakan biaya yang besar serta menghasilkan kertas kerja yang

menumpuk karena pembuatan paket keputusan.

Implementasi ZBB menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasi.

Memungkinkan munculnya kesan yang keliru, bahwa semua paket keputusan

harus masuk kedalam anggaran.

ZBB cenderung menekankan manfaat yang bersifat jangka pendek.

Memerlukan keahlian khusus di dalam penentuan prioritas.

Memerlukan data yang lebih lengkap dan dukungan analisis yang cukup kuat.

2.2.5 Performance budgeting

Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang

terdapat dalam anggaran tradisional, khususnya yang disebabkan oleh ketiadaan

tolok ukur yang bisa digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan

dan sasaran pelayanan publik.Anggaran dengan pendekatan kinerja sangat

menekankan pada konsep value for money dan pengawasan kinerja output.

Pendekatan ini juga mengutamakan mekanisme penentuan dan pembuatan

prioritas tujuan serta pendekatan yang sistematik dan rasional dalam proses

pengambilan keputusan.

Pendekatan ini cenderung menolak pandangan anggaran tradisional yang

menganggap bahwa tanpa adanya arahan dancampur tangan, pemerintah akan

menyalahgunakan kedudukan mereka dan cenderung boros. Menurut pendekatan

anggaran kinerja,dominasi pemerintah dapat diawasi dan dikendalikan melalui

penerapan internal cost awareness, audit keuangan danaudit kinerja, serta evaluasi

kinerja eksternal. Dengan kata lain, pemerintah dipaksa bertindak berdasarkan

Page 9: penganggaran sektor publik.

cost minded, harus efisien, memakai dana secara ekonomis, dan dituntut mampu

mencapai tujuan yang ditetapkan.

2.2.6 Medium-term expenditure framework

MTEF merupakan sebuah kerangka berpikir yang mensinergikan antara

perencanaan (dari sisi penerimaan dan pengeluaran pemerintah), pelaksanaan

anggaran, dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara untuk tahun

bersangkutan dan beberapa tahun yang akan datang.

Kelebihan MTEF:

Menjamin predictability, dengan berbasiskan metode forward estimates

aggregate resources, unsur predictability menjadi lebih mudah untuk diraih.

meningkatkan kualitas dalam pengambilan kebijakan.

Ketiga, MTEF juga terbukti dapat menjadi sarana untuk mekanisme

transparansi dan accountability.

Kelemahan MTEF:

Dibutuhkannya kombinasi antara top-down dan botton-up decision yang

harmonis.

Permasalahan lain yang cukup penting adalah political will.

2.3 Siklus Pengaggaran Publik

2.3.1 Penetapan prosedur dan tim penganggaran yang terkait

Tahapan pertama dari siklus anggaran adalah penetapan prosedur atau aturan

dalam pembuatan anggaran sekaligus penetapan tim penganggaran tahun

terkait.hal ini merupakan bagian yang terpenting dalam proses penganggaran,

ketika dibutuhkan prosedur untuk memberikan arahan yang jelas dan sebagai

pengendalian agar anggara yang disusun tidak mengadung kesalahan material.

2.3.2 Penetapan dokumen standar harga

Dokumen standar harga ditunjukkan untuk mengendalikan harga berbagai

kebutuhan organisasi.

2.3.3 Penyebaran dan pengisian formulir rencana kerja dan anggaran

Pada tahapan ini akan disebarkan formulir program kerja dan anggaran tahun

terkait. Pedoman pengisisan formulir rencana kerja dan anggaran adalah dokumen

Page 10: penganggaran sektor publik.

standar harga serta draft atau dokumen perencanaan yang telah dibuat

sebelumnya.

2.3.4 Rekapitulasi kertas kerja

Rekapitulasi adalah proses meringkasa atau mengumpulkan data dari kertas kerja.

2.3.5 Pembahasan perubahan belanja dan penyesuaian draft anggaran

pendapatan dan belanja

Pada tahapan ini dilakukan pengecekan ulang terhadap draft anggaran yang

dibuat, selain juga memastikan bahwa draft anggaran telah sesuai dengan

perencanaan dan tanpa kesalahan.

2.3.6 Penetapan anggaran pendapatan dan belanja

Proses penetapan anggaran ini adalah tahapan akhir dari proses pembuatan

anggaran. Dalam pembuatan anggaran periode berikutnya, kita bisa kembali ke

tahapan pertama diatas.

2.4 Teknik Penganggaran Publik

2.4.1 Pendekatan fungsional

Kerangka berfikir dari system of national accounts, telah merekomendasi

pandangan pembatasan karekter anggaran berikut:

Kemandirian penyelenggaraan fungsi organisasi sektor publik.

Diawali dengan batasan kemampuan, organisasi menanggung pengeluaran

untuk kesejahteraan masyarakat.

Kepentingan formal merupakan refleksi anggaran sebagai produk dari

suatu entitas mandiri. Kepentingan hukum adalah pemberi makna yang solid bagi

anggaran suatu entitas tertentu. Alokasi anggaran dapat dikatakan efektif apabila

bisa menyeimbangkan berbagai permintaan dalam organisasi, baik dari organisasi

sektor swasta maupun sektor publik, dan strategi pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan. Distribusi anggaran selalu dikaitkan dengan agen pengeluaran publik

dan terlaksananya layanan publik yang baik. Berbagai pertanyaan dalam aspek ini

adalah “bagaimana distribusi yang ideal antar sektor publik dan sektor swasta?” ,

“ bagaimana mencapai distribusi yang optimal antarberbagai permintaan unit

kerja pemerintahan”,dan” apakah akan terjadi pertukaran antara lokasi dan

distribusi serta antara stabilisasi dan distribusi?” dalam prekteknya penyatuan tiga

Page 11: penganggaran sektor publik.

fungsi di atas secara simultan sangat jarang dilakukan. Jadi dapat disimpulkan

bahwa kesuksesan pelaksanaan anggaran ditentukan pertama, kebijakan keuangan

secara menyeluruh ditentukan oleh lembaga setingkat bagian atau lembaga

pelaksana tertinggi; kedua, kesuksesaan anggaran sangat ditentukan oleh

dukungan politis sebagai lembaga; ketiga, akurasi perencanaan, terutama

penganggaran, dipengaruhi oleh teknik review prakiraan anggaran.

2.4.2 Pendekatan pengambilan keputusan

Proses anggaran biasanya mempunyai satndar prosedur, sementara

pengambilan keputusan merupakan proses gabungan dari unsur-unsur disiplin

ilmu ekonomi, politil, psikologi, adaministrasi publik. Akibanya, keputusan

anggaran dianggap sebagai seni. Tarik ulur antara konsep dengan praktis, dan

konteks anggaran dengan manajemen keuangan global dilakukan untuk mencapai

titik optimal.

2.4.3 Pendekatan psikologi

Pendekatan ini merupakan salah satu teknik penganggaran publik yang

sangat baik untuk dilakukan. Dengan pertimbangan berbagai asumsi, kenyataan,

dan tujuan yang ingin dicapai, penggunaan pendekatan psikologi/motivasi dalam

proses penganggaran akan membuat anggaran yang tersususn benar-benar

dilaksanakan dengan baik dan tujuan serta sasarannya dapat dicapai secara efektif

dan efisien.

2.4.4 Pendekatan lingkungan yang berkesinambungan

Menurut Soraya A.afif, manajer program ekosistem wahana lingkungan hidup

(WALHI), setidaknya ada 4 jenis biaya dari dampak pencemaran lingkungan yang

ditanggung oleh masyarakat yaitu:

Damage cost, biaya akibat dampak langsung dan tidak langsung dari limbah.

Avoidance cost, biaya ekonomis dan sosial dalam kaitannya dengan berbagai

upaya untuk menghindari dampak pencemaran yang terjadi.

Abatement cost, biaya yang dikeluarkan untuk menjaga atau mengurangi

tingkat pencemaran.

Transaction cost, biaya sumber daya yang digunakan untuk melakukan

penelitia, perencanaa, pengelolaan, dan pemaauan pencemaran.

Page 12: penganggaran sektor publik.

Pengelompokan biaya lingkungan dikemukakan juga oleh White dan Savage

(1995), yakni:

Convetional company cost, biaya internal bagi organisasi publik yaitu,

pengumpulan biaya yang mempengaruhi neraca periode berjalan, peraturan

yang ada, dan kondisi pasar.

Less tangible item, biaya tidak langsung organisasi publik/perusahaan,

tabungan, atau aliran pendapatan yang mencakup kewajiban, ketaatan pada

peraturan dimasa akan datang, perubahan nilai sahamyang berkaitan dengan

penilaian kinerja organisasi publik atas kegiatan lungkungan dan sebagainya.

External cost, biaya kerusakan sosial atau lingkungan yang terjadi akibat

operasi organisasi publik.

2.5 Contoh Penganggaran di Organisasi Sektor Publik

2.5.1 pemerintah pusat

ada enam sumber ketidakpastian yang berpengaruh besar dalam penentuan

volume APBN, yakni , (1) harga minyak bumi dipasar internasional; (2) kuota

produksi minyak mentah yang ditentukan oleh OPEC; (3) pertumbuhan ekonomi ;

(4) inflasi; (5) suku bunga; dan (6) nilai tukar rupiah terhadap dolar

amerika(USD).

Secara garis besar, APBN terdiri dari 5 komponen utama yaitu pendapatan negara

dan hibah, belanja negara, keseimbangan primer, surplus/defisit anggaran,dan

pembiayaan.

2.5.2 Pemerintah daerah

Berdasarka kebijakan umum APBD, strategi dan plafon sementara telah

ditetapkan pemerintah dan DPRD, kepala satuan kerja perangkat daerah selaku

pengguna anggran akan menyusun rencana kerja dan anggaran satuan kerja

perangkat daerah (RKA-SKPD)tahun berikutnya dengan pendekatan berdasarkan

kinerja yang akan dicapai. Setelah dokumen rancangn perda mengenai APBD

terususun, pemerintah daerah mengajukan rancangan peraturan daerah tentang

APBD tersebut, disertai dengan penjelasan dan dokumen-dokumen pendukungnya

kepada DPRD pada minggu pertama pada bulan oktober.

2.5.3 LSM

Page 13: penganggaran sektor publik.

Beberapa organisasi nirlaba mempunyai lebih dari satu program, dan masing-

masing program harus merencanakan tahapan kinerja terkait dan arus kas yang

dibutuhkan.Pada dasarnya, organisasi LSM berusaha meminimalkan biaya

overhead atau biaya administrasi, yaitu biaya pendukung sumber daya yang

menopang organisasi dan program secara keseluruhan. Hal yang harus

diperhatikan dalam penganggaran organisasi LSM:

Identifikasi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi secara rinci.

Kegiatan yang dilakukan dalam proyek disesuaikan terlebih dahulu dengan

tujuan dan output yang terdapat dalam visi dan misi organisasi.

Menyiapkan rencana kerja kegiatan yang mengacu pada rencana program.

Aturan umum dalam rencana anggaran,yakni pendapatan dan pengeluaran

Setelah mengembangkan proyeksi anggaran yang baik, bandingkan keuangan

dan strategi pembayarannya.

2.5.4 Yayasan

Anggaran tidak boleh menjadi rahasia internal yayasan yang bersangkutan dan

harus dinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi

masukan. Anggaran yayasan merupakan akuntabilitas atas pengelolaan dana

publik dan pelaksanaan program yang dibiayai dengan uang publik. Anggaran

yayasan berisi rencana kegiatan yang dipresentasikan dalam bentuk rencana

perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter.

2.5.5 Partai politik

Sumber pendanaan yang terdapat dalam partai politik adalag sebagai berikut:

Keuangan partai politik bersumber dari : iuran anggota, sumbangan yang sah

menurut hukum, dan bantua dari anggaran negara.

Sumbangan yang sah menurut hukum dapat berupa uang, barang, fasilitas,

peralatan, dan/atau jasa.

Bantuan dari anggaran negara yang diatur dalam peraturan pemerintah

diberikan secara proposional kepada partai politik yang mendapatkan kursi di

lembaga perwakilan rakyat.

Sumbangan dari anggota dan bukan dari anggota yang sah menurut hukum

paling banyak senilai Rp 200.000.000,- dalam waktu 1 tahun.

Page 14: penganggaran sektor publik.

Sumbangan dari badan atau perusahaan yang sah menurut hukum paling

banyak senilai Rp 800.000.000,- dalam waktu 1 tahun.

Salah satu kegunaan anggaran partai politik adalah untuk kampanye, yang

merupakan momen khusus dalam rangkaian pemilu yang disediakan oleh KPU

bagi para kontestan pemilu.

2.6 Realisasi Anggaran Publik

1.6.1 Teori dalam realisasi anggaran publik

Realisasi anggaran merupakan proses pelaksanaan segala sesuatu yang

telah direncakan dan dianggarkan oleh organisasi public. Bagi manajer atau

pengelola organisasi, isu utama dalam proses realisasi anggaran adalah kualitas

yang kemudian menjadi senjata dalam menghadapi persaingan. Namun tidak

berarti manajer mengabaikan penghapusan penting antara kualitas dan biaya serta

waktu dan fleksiblitas. Kualitas merupakan bagian yang diukur melalui seberapa

dekat hal ini dalam menyesuaikan spesifikasi (desain kinerja tinggi).

Tiga Perspektif dalam pengelolaan operasi atau realisasi anggaran

Realisasi anggaran sebagai fungsi

Operasi adalah salah satu dari berbagai fungsi dalam organisasi . Tugas dan

tanggung jawab bagian dalam organisasi .

Realisasi anggaran sebagai penunjang karir

Operasi telah menjadi tingkatan karier menuju posisi manajemen yang lebih

tinggi dengan baik

Realisasi anggaran sebagai perangkat keputusan

Pembuatan keputusan merupakan aspek yang sangat penting bagi seluruh

aktivitas manajemen.

2.7 Teknik Realisasi Anggaran

2.7.1 Peramalan

Proses memperkirakan kejadian di masa depan

Karakteristik Permintaan

FAKTOR EKSTERNAL FAKTOR INTERNAL

PEREKONOMIAN NEGARA DESAIN PRODUK

TINDAKAN PEMERINTAH HARGA DAN PROMOSI IKLAN

Page 15: penganggaran sektor publik.

SELERA KONSUMEN DESAIN PENGEMASAN

CINTA PRODUK OLEH MASYARAKAT BATASAN PENJUALAN ATAU INSENTIF

TINDAKAN PESAING PERLUASAN

KETERSEDIAAN & BIAYA PRODUK

PELENGKAP

BAURAN PRODUK

KEBIJAKAN JAMINAN SIMPANAN

Pada saat sistem peramalan permintaan , manajer harus menetapkan

1. Apa yang harus diramalkan?

2. Perangkat apa yang digunakan?

3. Bagaimana system dapat membantu pembuatan keputusan manajerial?

2.7.2 Manajamen bahan

Manajemen bahan terkait erat dengan persediaan, tingkatan produksi, pola

pegawai, jadwal dan distribusi. Pembelian bahan merpakan manajemen proses

perolehan yang melibatkan keputusan tentang penjajakan penggunaan, kontrak

negoisasi dan pemutusan pembelian.Distribusi merupakan manajemen aliran

bahan dari bagian pembuatan ke pengguna atau masyarakat yang melibatkan

bagian penyimpanan dan transportasi

2.7.3 Sistem persediaan

Kunci utama pengelolaan persediaan adalah apakah item pokok yang diminta

independen atau dependen. Economic order quantity merupakan ukuran bagian

yang meminimalkan biaya penggunaan dan pemesanan seluruh persediaan

tahunan. Hal ini didasarkan pada asumsi:

1. Tingkat permintaan item bersifat konstan.

2. Item produksi atau dibeli dalam bagian , dimana pemesanan item diterima

sekaligus.

3. Ada dua biaya yang relevan.

4. Keputusan untuk satu item dapat dibuat secara bebas.

5. Tidak ada ketentuan dalam permintaan.

2.7.4 Sistem produksi

Page 16: penganggaran sektor publik.

Strategi perencanaan yang bertujuan untuk memilih alternative tertentu yang akan

digunakan organisasi dalam sistem produksi. Proses Perencanaan produksi

dimulai dari tahap:

1. Menetapkan permintaan untuk perencananaa ke depan.

2. Mengidentifikasi alternative, keterbatasan dan biaya.

3. Mempersiapkan rencana prospektif untuk perencanaan ke depan.

4. Apakah rencana dapat diterima?

5. Melaksanakan keputusan untuk periode pertama dari perencanaan.

6. Menuju periode berikutnya.

2.7.5 Perencanaan SDM

Rencana SDM bertujuan melayani organisasi terkait dengan rencana produksi.

Perencanaan SDM berperan penting dalam pencapaian organisasi. Strategi

perencanaan bertujuan memilih alternatif tertentu yang akan digunakan organisasi

dalam perencanaan SDM. Dalam perencanaan SDM, perencanaan seorang

perencana menyangkut permintaan SDM bagi masing-masing kelompok SDM

didasarkan pada penilaian sejarah permintaan atau penilaian pendapat dan

jaminan simpanan yang ada untuk pelayanan.

2.7.6 Penjadwalan

Proses penjadwalan produksi dimulai dengan penggunaan perencanaan produksi

yang telah disahkan oleh organisasi sebagai dasar pengembangan skedul

prospektif produk/jasa.

Proses pengembangan skedul induk produksi termasuk penghitungan proyeksi

persediaan yang ada, penetapan waktu dan ukuran kuantitas skedul induk

organisasi

1. Penghitungan proyeksi yang ada.

2. Penetapan waktu dan ukuran kuantitas skedul induk.

3. Penghitungan kuantitas yang dijanjikan.

2.7.7 Keuangan

Banyak keputusan menyangkut relalisasi anggaran melibatkan investasi dengan

modal besar. Sebagian besar asset organisasi memiliki fungsi operasi. Oleh karena

Page 17: penganggaran sektor publik.

itu pengelola organisasi harus mencari proyek yang menghasilkan modal besar

dan memperkirakan biaya keuntungan serta resiko.

Teknik analisis

1. Net present value method

Mengevaluasi investasi dengan membandingkan nilai sekarang dari arus kas

setelah dikurangi pajak dengan jumlah investasi awal.

2. Payback method

Menentukan berapa waktu yang dilalui sebelum seluruh arus kas setelah

dipotong pajak akan sama atau dibayar kembali investasi.

2.7.8 Pemasaran produk/jasa

Pemasaran produk/jasa dari proses produksi organisasi. Pemasaran yang baik

akan mengalirkan pendapat organisasi secara maksimal, bahkan dapat melebihi

target organisasi yang bersangkutan.

2.7.9 Pemberian jasa

Merupakan produk organisasi selain yang berwujud barang . Pada kegiatan umum

pemberian jasa, tahap persiapan yaitu kegiatan merencanakan pelayanan, kedua

tahap proses pelaksanaan pemberian jasa kepada pengguna, ketiga tahap

penyelesaian.

Contoh pemberian jasa

- Pemberian layanan pendidikan dan kesehatan oleh pemerintah.

- Pemberian pndidikan politik oleh partai politik.

- Penyebaran wacana mengenai gender, kesehatan dan reproduksi oleh LSM.

2.7.10 Kualitas (kinerja)

Untuk mencapai kualitas atau kinerja produk/jasa organisasi, kegiatan yang harus

dilakukan pertama kali adalah merencanakan kualitas produk/jasa, tahap kedua

proses pelaksanaa kualits atau kinerja terdiri dari kegiatan pengendalian atas batas

kualitas, pada tahap penyelesaian kegiatan yang dilakukan untuk memastikana

bahwa kualitas yang seusai dengan permintaan pasar atau pengguna produk/jasa

telah terpenuhi.

2.8 Contoh realisasi anggaran di organisais sektor public

a. Pemerintah

Page 18: penganggaran sektor publik.

Pemerintah memenuhi amanah konstitusi (UUD 1945) yang mengharuskan

anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari total APBN maupun APBD yang

dimulai sejak tahun 2009.

b. Partai Politik

Memberikan pendidikan politik bagi konstituen, dilakukan melalui pelatihan

bagi kader partai atau pertemuan dengan konstituen.

Page 19: penganggaran sektor publik.

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Anggaran adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang

diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam

periode waktu tertentu.

3.2 Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi:

3.2.1 Aspek perencanaan.

3.2.2 Aspek pengendalian.

3.2.3 Aspek akuntabilitas publik

3.3 Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi:

3.3.1 Aspek perencanaan.

3.3.2 Aspek pengendalian.

3.3.3 Aspek akuntabilitas publik