Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

53
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor publik merupakan organisasi yang kompleks dan heterogen. Kompleksitas sektor publik tersebut menyebabkan kebutuhan informasi untuk perencanaan dan pengendalian manajemen lebih bervariasi. Demikian juga bagi stekeholder sektor publik, mereka membutuhkan informasi yang lebih bervariasi, handal, dan relevan untuk pengambilan keputusan. Tugas dan tanggung jawab akuntan sektor publik adalah menyediakan informasi baik untuk memenuhi kebutuhan internal organisasi maupun kebutuhan pihak eksternal. Akuntansi sektor publik memiliki peran penting untuk menyiapkan laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi dan laporan keuangan mengandung pengertian sebagai suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian informasi yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi. Informasi keuangan bukan merupakan tujuan akhir akuntansi sektor publik. Informasi keuangan berfungsi memberikan dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi merupakan alat untuk melaksanakan akuntabilitas sektor publik secara efektif, bukan tujuan akhir sektor publik itu sendiri. Karena kebutuhan informasi di sektor publik lebih bervariasi, maka informasi tidak terbatas pada informasi keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi organisasi. Informasi non-moneter seperti ukuran output 1 | Page

description

Pelaporan Keuangan Sektor Publik

Transcript of Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

Page 1: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor publik merupakan organisasi yang kompleks dan heterogen. Kompleksitas

sektor publik tersebut menyebabkan kebutuhan informasi untuk perencanaan dan

pengendalian manajemen lebih bervariasi. Demikian juga bagi stekeholder sektor publik,

mereka membutuhkan informasi yang lebih bervariasi, handal, dan relevan untuk

pengambilan keputusan. Tugas dan tanggung jawab akuntan sektor publik adalah

menyediakan informasi baik untuk memenuhi kebutuhan internal organisasi maupun

kebutuhan pihak eksternal.

Akuntansi sektor publik memiliki peran penting untuk menyiapkan laporan keuangan

sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi dan laporan keuangan

mengandung pengertian sebagai suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan

pengkomunikasian informasi yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan dan untuk

menilai kinerja organisasi. Informasi keuangan bukan merupakan tujuan akhir akuntansi

sektor publik. Informasi keuangan berfungsi memberikan dasar pertimbangan untuk

pengambilan keputusan. Informasi akuntansi merupakan alat untuk melaksanakan

akuntabilitas sektor publik secara efektif, bukan tujuan akhir sektor publik itu sendiri. Karena

kebutuhan informasi di sektor publik lebih bervariasi, maka informasi tidak terbatas pada

informasi keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi organisasi. Informasi non-moneter

seperti ukuran output pelayanan harus juga dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.

Untuk itulah kelompok kami yang mana mendapatkan kesempatan untuk

menyajikan pembahasan mengenai pelaporan keuangan sektor publik berusaha untuk

menyampaikan Pelaporan Keuangan Sektor Publik secara singkat, padat dan jelas.

1.2 Tujuan Makalah

Tujuan dari pembuatan makalah ini selain sebagai pemenuhan tugas mata kuliah

Akuntansi Sektor Publik, juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan tambahan bagi

para mahasiswa/I mengenai pelaporan Keuangan Sektor Publik yang berbeda dengan

Pelaporan Keuangan Perusahaan swasta.

1 | P a g e

Page 2: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

BAB II

PEMBAHASAN

PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Laporan keuangan organisasi sektor publik merupakan komponen penting untuk

menciptakan akuntabilitas sektor publik. Laporan Keuangan Sektor publik merupakan

representasi informasi keuangan dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas

sector publik. Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan ini yang nantinya akan

digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, baik itu internal maupun eksternal. Dilihat

dari sisi pengguna eksternal, laporan keuangan sebagai alat pengendalian dan evaluasi

kinerja manajerial organisasi Sektor Publik. Adanya tuntutan yang semakin besar terhadap

pelaksanaan akuntabiltas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen sektor publik

untuk memberikan informasi kepada publik, salah satunya adalah informasi akuntansi yang

berupa laporan keuangan.

PERBEDAAN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DENGAN SEKTOR SWASTA

Sebagian besar perbedaan dan persamaan laporan keuangan sector public

dan swasta adalah sebagai berikut:

Perbedaan

Laporan Departemen Pemerintah Laporan KeuanganSektor Swasta

Focus finansial dan politik Focus financial

Kinerja diukur secara financial dan non-

finasial

Sebagian besar kinerja diukur secara

financial

Pertanggungjawaban kepada perlemen dan

masyarakat luas

Pertanggungjawaban kepada pemegang

saham dan kreditur

Berfokus pada bagian organisasi Berfokus kepada organisasi secara

keseluruhan

Melihat kemasa depan secara detail Tidak dapat melihat masa depan secara

detail

Aturan pelaporan ditentukan oleh

departemen keuangan

Aturan pelaporan ditentukan oleh undang-

undang, standar akuntansi, pasar modal, dan

2 | P a g e

Page 3: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

praktik akuntansi

Laporan diperiksa oleh treasury Laporan diperikssa oleh auditor independen

Cash accounting Accrual accounting

Persamaan

Dokumen-dokumen sumber

Berperan sebagai hubungan masyarakat (public relations)

A. Tujuan Umum dari Laporan Keuangan Sektor Publik

1. Kepatuhan dan Pengelolaan (compliance and stewardship)

Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna

laporan keuangan dan pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber daya telah

dilakukan sesuai dengan ketentuan hokum dan peraturan lain yang telah ditetapkan.

2. Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif (accountability and retrospective

reporting).

Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada

publik, untuk memonitor kinerja dan mengevaluasi manajemen, memberikan dasar

untuk mengamati trend antar kurun waktu, pencapaian atas tujuan yang telah

ditetapkan, dan membandingkannya dengan kinerja organisasi lain yang sejenis jika

ada, serta memungkinkan pihak luar untuk memperoleh informasi biaya atas barang

dan jasa yang diterima dan untuk menilai efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber

daya organisasi.

3. Perencanaan dan Informasi Otorisasi (planning and authorization information)

Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan daar perencanaan kebijakan

dan aktivitas di masa yang akan datang dan untuk memberikan informasi pendukung

mengenai otorisasi penggunaan dana.

4. Kelangsungan Organisasi (viability)

Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pembaca dalam menentukan

apakah suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan

jasa (pelayanan) di masa yang akan datang.

5. Hubungan Masyarakat (public relation)

3 | P a g e

Page 4: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada

organisasi, untuk mengemukakan pernyataan atas prestasi yang telah dicapai kepada

pemilik yang dipengaruhi karyawan dan masyarakat serta sebagai alat komunikasi

dengan public dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

6. Sumber Fakta dan Gambaran (source of facts and figures)

Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada kelompok

kepentingan yang ingin mengetahui organisasi secara lebih mendalam.

B. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT SFAC NO 4

Sebagai bagian dari usaha untuk membuat rerangka konseptual, Financial

Accounting Standards Board (FASB, 1980) mengeluarkan Statement of Financial Accounting

Concepts No.4 (SFAC 4) mengenai tujuan laporan keuangan untuk organisasi

nonbisnis/nirlaba (objectives of financial reporting by nonbusiness organizations). Tujuan

laporan keuangan organisasi nirlaba dalam SFAC 4 tersebut adalah:

1. Laporan keuangan organisasi nonbisnis hendaknya dapat memberikan informasi

yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon

pemakai lainnya dalam pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya

organisasi.

2. Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon penyedia

sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai pelayanan yang

diberikan oleh organisasi nonbisnis serta kemampuannya untuk melanjutkan member

pelayanan tersebut.

3. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia

sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai kinerja manajer

organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan serta aspek kinerja

lainnya.

4. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan

bersih organisasi, serta pengaruh dari transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi yang

mengubah sumber daya dan kepentingan sumber daya tersebut.

5. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu periode.

Pengukuran secara periodic atas perubahan jumlah dan keadaan/kondisi sumber kekayaan

bersih organisasi nonbisnis serta informasi mengenai usaha dan hasil pelayanan organisasi

secara bersama-sama yang dapat menunjukkan informasi yang berguna untuk menilai

kinerja.

4 | P a g e

Page 5: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

6. Memberikan informasi mengenai bagaimana oganisasi memperoleh dan

membelanjakan kas atau sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran kembali utang,

dan mengenai factor-faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas organisasi.

7. Memberikan penjelasan dan interprestasi untuk membantu pemakai dalam

memahami informasi keuangan yang diberikan.

C. Kebutuhan Informasi Pemakai Laporan Keuangan Pemerintah

Kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan pemerintah tersebut dapat

dijabarkan sebagai berikut :

1. Masyarakat pengguna pelayanan publik membutuhkan informasi atas

biaya, harga, dan kualitas pelayanan yang diberikan.

2. Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan ingin mengetahui

keberadaan dan penggunaan dana yang telah diberikan. Publik ingin

mengetahui apakah pemerintah melakukan etaatan fiskal dan ketaatan

pada peraturan perundangan atas pengeluaran – pengeluaran yang

dilakukan.

3. Kreditor dan investor membutuhkan informasi untuk menghiitung tingkat

risiko, likuiditas, dan solvabilitas.

4. Parlemen dan kelompok politik memerlukan informasi keuangan untuk

melakukan fungsi pengawasan, encegah terjadinya laporan yang bias atas

kondisi keuangan pemerintah, dan penyelewengan keuangan negara.

5. Manajer publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai komponen

sistem informasi manajemen untuk membantu perencanaan dan

pengendalian organisasi, pengukuran kinerja, dan membandingkan

kinerja organisasi antar kurun waktu dan dengan organisasi lain yang

sejenis.

6. Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen kompensasi.

5 | P a g e

Page 6: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

2.1 Teori Pelaporan dalam Sektor Publik

Ada 2 jenis pelaporan yang dikenal dalam Sektor Publik, yaitu Pelaporan

Kinerja dan Pelaporan.

Pelaporan Kinerja, merupakan refleksi kewajiban untuk

mempresentasikandan melaporkan kinerja keseluruhan aktivitas serta

sumber daya yang harus dipertanggungjawabkan. Pelaporan ini juga

merupakan wujud dari proses akuntanbilitas. Entitas yang berkewajiban

(sebaiknya) untuk membuat laporan ini antara lain adalah pemerintah pusat,

pemerintah daerah, unit kerja pemerintahan, unit pelaksana teknis, LSM,

partai politik (ParPol), Yayasan dan organisasi kemasyarakatan lainnya.

Pelaporan Keuangan, merupakan refleksi dari posisi keuangan serta transaksi

yang telah dilakukan suatu organisasisektor public dalam kurun waktu

tertentu.

2.1.1 Laporan Keuangan di Organisasi Sektor Publik

2.1.1.1 Tujuan Umum Laporan Keuangan Untuk Organisasi Sektor Publik

Bagi organisasi Sektor Publik seperti halnya pemerintahan, tujuan

umum laporan keuangan adalah :

Untuk memberikan informasi yang digunakan dalam pembuatan

keputusan ekonomi, sosial, dan politik serta sebagai bukti

pertanggungjawaban (accontability) dan pengelolaan

(stewardship).

Untuk memberikan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi

kinerja manajerial dan organisasional.

2.1.1.2 Tujuan Khusus Laporan Keuangan Untuk Organisasi Sektor Publik

Tujuan khusus dari pelaporan keuangan untuk organisasi Sektor

Publik adalah menyediakan informasi yang relevan dalam pengambilan

keputusan dan menunjukkan akuntanbilitas entitas atas sumber daya yang

dipercayakan dengan cara :

Menyediakan informasi mengenai sumber daya, alokasi, dan

penggunaan sumber daya keuangan.

Menyediakan informasi mengenai bagaimana enntitas mendanai

aktivitasnya dan memenuhi kasnya.

6 | P a g e

Page 7: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi

kemampuan entitas dalam membiayai aktivitasnya dan

memenuhi kewajiban serta komitmennya.

Menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan suatu entitas

dan perubahan yang terjadi.

Menyediakan informasi secara kesuluruhan yang berguna dalam

mengevaluasi kinerja entitas menyangkut biaya jasa, efisiensi, dan

pencapaian tujuan.

2.1.2 Jenis Laporan Keuangan Sektor Publik

Penyajian Laporan Keuangan Terdiri dari :

2.1.2.1 Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Atau biasa dikenal juga dengan Neraca, adalah laporan keuangan

yang menyajikan posisi aktiva, utang, dan modal pemilik selama suatu

periode tertentu. Secara minimumnya, laporan keuangan harus

memasukkan akun-akun yang menyajikan jumlah berikut :

Properti, Pabrik, dan Peralatan

Aktiva tidak berwujud

Aktiva Keuangan [selain pada point (d), (f), dan (h)

Investasi yang diperlakuakan dengan metode ekuitas

Persediaan

Pemulihan transaksi non-pertukaran, termasuk pajak dan

transfer

Piutang dari transaksi Pertukaran

Kas dan setara kas

Utang pajak dan transfer

Utang karena transaksi pertukaran

Cadangan (provision)

Kewajiban tidak lancer

Partisipasi minoritas

Aktiva atau ekuitas neto

7 | P a g e

Page 8: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

2.1.2.2 Laporan Kinerja keuangan (Lapoan Surplus-Defisit)

Atau disebut juga Laporan Pendapatan dan Biaya, Laporan

Surplus-Rugi, Laporan Operasi atau yang lebih biasa digunakan, Laporan

laba-Rugi, adalah laporan keuangan yang menyajikan pendapatan dan

biaya selama satu periode tertentu. Laporan ini harus mencakup

minimum :

Pendapatan dari aktivitas operasi

Surplus atau defisit dari aktivitas Operasi

Biaya Keuangan (Biaya pinjaman)

Surplus atau defisit neto saham dari asosiasi dan joint

venture yang menggunakan metode ekuitas

Surplus atau defisit dari aktivitas biasa

Pos-pos luar biasa

Saham partisipasi minoritas dari surplus atau defisit neto

Surplus atau defisit neto untuk periode

2.1.2.3 Laporan Perubahan Aktiva atau Ekuitas Neto

Menggambarkan kenaikan ataupun penurunan kekayaan

berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang diadopsi dan harus

diungkapkan pada laporan keuangan. Perubahan aktiva atau ekuitas neto

secara keseluruhan menyajikan total surplus/defisit neto selama periode

tertentu. Pendapatan dan juga biaya lainnya diakui secara langsung

sebagai perubahan aktiva’ekuitas netodari tiap kontribusi dan distribusi

kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.

Laporan ini mencakup :

a. Kontribusi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik dalam

kapasitasnya sebagai pemilik

b. Saldo akumulasi surplus dan defisit pada awal periode, pada

tanggal pelaporan, dan pergerakan selama periode

c. Pengungkapan komponen asset/ekuitas neto secara terpisah

dan rekonsiliasi antara nilai tercatat setiap komponen

asset/ekuitas neto pada awal dan akhir periode yang

mengungkapkan setiap perubahan.

8 | P a g e

Page 9: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

2.1.2.4 Laporan Arus Kas

Menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas

selama satu periode tertentu. Penerimaan dan pengeluaran kas

diklasifikasikan menurut kegiatan operasi, kegiatan pembiayaan, dan

kegiatan investigasi. Informasi arus kas sangat bermanfaatbagi pemakai

laporan keuangan karena menyediakan dasar estimasi kemampuan

entitas untuk menghasilkan kas dan setara kas, serta kebutuhan entitas

untuk menggunakan arus kas tersebut.

2.1.2.5 Catatan Atas Laporan Keuangan Sektor Publik

Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) merupakan bagian penting

dan tak terpisahkan dari setiap laporan keuangan yang menyajikan

informasi tentang penjelasan akun-akun laporan keuangan dalam rangka

pengungkapan yang memadai. CALK bertujuan menginformasikan

pengungkapan yang diperlukan atas laporan keuangan.

Berdasarkan PP No. 8 Tahun 2006 dan Permendagri No. 13 Tahun

2006 Juncto Permendagri No.59 Tahun 2007, Catatan Atas Laporan

Keuangan entitas publik harus mencakup hal-hal berikut:

1. Informasi tentang Kebijakan Fiskal/Keuangan, Ekonomi Makro,

Pencapaian Target Undang-undang APBN/Perda APBD, serta kendala

dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target.

2. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Kerja Keuangan yang harus mencakup:

Menguraikan strategi dan sumber daya yang digunakan untuk

mencapai tujuan

Memberikan gambaran yang jelas tentang realisasi dan rencana

kinerja keuangan dalam satu pelaporan entitas pelaporan.

Menguraikan prosedur yang telah dan dijalankan oleh

manajemen agar dapat memberikan keyakinan yang beralasan

bahwa informasi kinerja keuangan yang dilaporkan itu relevan.

3. Kebijakan Akuntansi yang memuat :

a. Entitas Pelaporan

b. Entitas akuntansi yang mendasari penyusunan laporan

keuangan

9 | P a g e

Page 10: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

c. Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan

laporan keuangan

d. Kesesuaian kebijaka-kebijakan akuntansi yang

diterapkan dengan ketentuan-ketentuan pernyataan

Standar Akuntansi Pemerintahan oleh suatu entitas

pelaporan

e. Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan

untuk memahami laporan keuangan

4. Penjelasan Tentang Perkiraan Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,

dan Laporan Arus Kas

i. Laporan Realisasi Anggaran

Pendapatan

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan persentase)

atas selisih lebih/kurang antara realisasi dengan anggaran

pendapatan.

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan persentase)

atas selisih antara pendapatanperiode berjalan dan

pendapatan periode yang lalu

Penjelasan atas masing-masing jenis pendapatan

Belanja

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan persentase)

atas selisih lebih/kurang antara realisasi dengan anggaran

belanja.

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan persentase)

atas selisih antara belanja periode berjalan dan belanja

periode yang lalu

Penjelasan atas masing-masing jenis belanja.

Transfer

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan persentase)

atas selisih lebih/kurang antara realisasi dengan anggaran

transfer.

10 | P a g e

Page 11: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan persentase)

atas selisih antara transfer periode berjalan dan transfer

periode yang lalu

Penjelasan atas masing-masing jenis transfer

Pembiayaan

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan persentase)

atas selisih lebih/kurang antara realisasi dengan anggaran

pembiayaan.

Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan persentase)

atas selisih antara pembiayaan periode berjalan dan

pembiayaan periode yang lalu.

Penjelasan atas masing-masing jenis pembiayaan.

ii. Neraca

Pengungkapan akun-akun neraca yaitu :

Aset Lancar, menjelaskan akun-akun yang ada pada pos atau

bagian aset lancer seperti kas di Bendahara Pengeluaran dan

Penerimaan, Piutang

Investasi Jangka Panjang, menjelaskan akun-akun seperti

Penyertaan modal pemerintahan, investasi dalam obligasi, dan

Pinjaman kepada Perusahaan Daerah

Aset Tetap, untuk seluruh akun yang ada dalam kelompok ini

diungkapkan dasar pembukuannya. Juga harus diungkapkan

(jika ada) perbedaan pencatatan perolehan aset tetap yang

terjadi antara bagian keuangan dengan bagian

pengelola/pencatat aset. Daftar aset tetap juga harus

dilampirkan dalam laporan keuangan.

Aset Lainnya, menjelaskan akun-akun seperti Tagihan

Penjualan Angsuran, Tuntutan Ganti Rugi, dan Kemitraan

dengan pihak ketiga.

Kewajiban Jangka Pendek, menjelaskan akun-akun seperti

Uang Muka dari Kas Umum Negara (KUN), Pendapatan yang

11 | P a g e

Page 12: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

Ditangguhkan, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang dan Utang

Bunga

Kewajiban Jangka Panjang, menjelaskan akun-akunseperti

Utang Dalam Negeri Obligasi, Utang Dalam Negeri Sektor

Perbankan, dan Utang Luar Negeri

Ekuitas Dana Lancar, menjelaskan akun-akun seperi Cadangan

Piutang dan Cadangan Persediaan

Ekuitas Dana Investasi, menjelaskan akun-akun seperti

Diinvestasikan jangka Panjang dan Diinvestasikan Dalam Aset

Tetap.

iii. Laporan Arus Kas

Arus Kas dari Aktivitas Operasi, menjelaskan penerimaan dan

pengeluaran kas (arus kas masuk dan keluar) dari aktivitas

operasi seperti Pendapatan Pajak dan belanja Pegawai.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non-Keuangan,

menjelaskan penerimaan dan pengeluaran kas (arus kas masuk

dan keluar) dari aktivitas Investasi Aset Non-Keuangan seperti

Pendapatan Penjualan Aset tetap dan Belanja Aset

Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan, menjelaskan penerimaan

dan pengeluaran kas (arus kas masuk dan keluar) dari aktivitas

Pembiayaan yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah

dan komposisi ekuitas dan pinjaman pemerintah sehubungan

dengan defisit/surplus anggaran.

Arus Kas dari Aktivitas Non-anggaran, penerimaan dan

pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi anggaran

pemerintah yaitu perhitungan pihak ketiga yang berasal dari

potongan SPM Khusus seperti potongan iuran Taspen, Askes,

Jamsostek, dan potongan PPN/Pajak lainnya yang menjadi hak

pemerintah pusat.

iv. Pengungkapan Lainnya, berisi beberapa hal yang mempengaruhi

laporan keuangan antara lain:

12 | P a g e

Page 13: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

Penggantian manajemen pemerintahan selama tahun berjalan

Kesalahan manajemen pemerintahan lalu yang telah dikoreksi

manajemen pemerintah yang baru.

Kontijensi, yaitu kondisi yang belum memiliki kepastian pada

tanggal neraca. Hal ini harus diungkapkan pada catatan atas

neraca

Komitmen, yaitu bentuk perjanjian dengan pihak ketiga yang

hatus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Penggabungan atau pemekaran entitas tahun berjalan

Kejadian yang mempunyai dampak social, seperti pemogokan

yang harus diatasi pemerintah

Kejadian penting setelah tanggal neraca (subsequent event)

yang berpengaruh secara signifikan pada akun yang tersaji di

neraca.

2.2 Sistem Pelaporan Keuangan Sektor Publik

2.2.1 Dasar kas (cash base)

Sistem akuntansi dasar kas hanya mengakui arus kas masuk dan arus kas

keluar. Akun keuangan akhirnya akan dirangkum dalam buku kas. Laporan keuangan

tidak bisa dihasilkan apabila tidak ada data tentang aktiva dan kewajiban. Data yang

ada hanyalah perimbangan kas. Penjualan hanya dicatat saat kas diterima, sehingga

tidak ada pos piutang. Pembelian dicatat saat kas dibayarkan sehingga tidak ada

utang. Penyesuaian saham tidak dilakukan, karena akun tidak memerhatikan

pencatatan, dimana yang diperhatikan hanya kenyataan bahwa kas dibayar untuk

pembelian (sehingga tidak ada gambaran tentang penutupan saham/closing stock

figure.

2.2.2 Dasar akrual (accrual base)

Definisi konsep akuntansi akrual sebagaimana tercantum pada SSAP 2 adalah

sebagai berikut:

13 | P a g e

Page 14: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

Penerimaan dan biaya bertambah (diakui karena diperoleh atau

dimasukkan bukan sebagai uang yang diterima atau dibayarkan) dalam

jumlah yang sesuai satu sama lain, dapat dipertahankan atau dianggap

benar, dan berkaitan dengan rekening laba dan rugi selama periode

bersangkutan.

Penerapan dasar akrual akan sangat memengaruhi sistem akuntansi yang

digunakan seperti penambahan pos-pos akrual dan berbagai formulir pembukuan.

Penerapan dasar akrual lebih mengutamakan laporan yang dihasilkan untuk

kepentingan kreditor dan debitor. Pengetahuan yang lengkap tentang “siapa yang

meminjami uang dan berapa banyak”, serta pada saat yang sama, “siapa yang

dipinjami dan berapa banyak”. Oleh karena itu, organisasi sektor publik akan

membuat catatan yang sangat teliti dari para debitor dan kreditor. Jadi, sistem

akuntansi yang dibangun dapat dipilah mana yang berorientasi utang dan mana yang

berorientasi piutang.

2.2.3 Accounting Fund (Akuntansi Dana)

Akuntansi dana merupakan salah satu alternative system akuntansi di sektor

public yang dikembangkan dari dasar kas dan prosedur pengendalian anggaran. Di

sector swasta, akuntansi dana tidak begitu popular karena kecilnya dana kas yang

disimpan. Namun, bagi sector public dana kas sector publik cukup penting dan

berpengaruh terhadap pengambilan keputusan.besarnya dana kas sangat

mempengaruhi anggaran organisasi sector public, sehingga sistem akuntansi lebih

memprioritaskan pengelolaan dana.

2.3 Siklus Akuntansi Keuangan Sektor Publik

2.3.1 Transaksi

Merupakansuatu kegiatan yang dapat mengubah posisi keuangan suatu

entitas dan pencatatannya memerlukan data, bukti atau dokumen pendukung

dalam kegiata operasi suatu entitas (jual-beli). Pencatatan transaksi akuntansi

adalah :

Pemegang Kas – Bendahara Rutin (Belanja Administrasi Umum, Belanja

Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Fisik

Pemegang Kas – Bendahara Proyek (Belanja Modal)

Pemegang Kas – Bendahara Gaji

14 | P a g e

Page 15: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

Pemegang Kas – Bendahara Penerima

Dokumen

SiklusSiklus AkuntansiAkuntansi

Catatan Laporan

Dokumen Transaksi

Buku Pembantu

Daftar SaldoKertas Kerja Penyesuaian

Bukti Penerimaan Kas

Bukti Pengeluaran Kas

Bukti Memorial

Kumpulan Rekening (RingkasandanRincian)

Buku J urnal Penerimaan Kas

Buku J urnal Pengeluaran Kas

Buku J urnal Umum

Laporan Realisasi Anggaran

Neraca

Laporan Arus Kas

Catatan atas LapKeuangan

Laporan Kinerja Keuangan

Laporan Perubahan Ekuitas

Kebijakan Akuntansi

Pencatatan & Penggolongan

Peringkasan

BukuBesar

BukuJ urnal

Laporan

Keuangan

Gambar 2.3.1 Siklus Akuntansi

Jenis Transaksi menurut jenisnya terbagi menjadi :

Transaksi Kas, transaksi yang mengakibatkan pertambahan atau

pengurangan kas. Contohnya Penerimaan Piutang, Pembayaran Belanja

Gaji, dll.

Transaksi Non-kas, transaksi yang mengakibatkan perubahan pada aset,

utang, pendapatan, belanja tapi tidak mempengaruhi kas. Contohnya

penerimaan aktiva tetap dari Donatur, Pembebasan Utang.

2.3.2 Analisis Bukti Transaksi

Dalam setiap transaksi selalu disertai dengan bukti pendukung yang berisi

informasi tentang kegiatan transaksi tersebut. Dari bukti transaksi ini, nantinya akan

dianalisis kemudian digunakan untuk dasar pencatatan.

2.3.3 Mencatat Data Transaksi

Pencatatan data transaksi dilakukan oleh bendahara dalam jurnal

2.3.4 Mengelompokkan dan Mengikhtisarkan Data yang dicatat (Posting)

Sama hal-nya dengan posting pada perusahaan swasta, posting dalam hal ini

juga mengelompokkan berdasarkan daftar nama akun yang ada pada buku besar.

2.3.5 Penerbitan Laporan dan Catatannya

15 | P a g e

Page 16: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

Selama satu periode akuntansi, transaksi dicatat dan dikelompokkan dalam

buku besar yang kemudian sesuai dengan catatan tersebut, dibuat laporan keuangan

yang nantinya disampaikan pada pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan

keuangan Sektor Publik yang telah disusun tersebut kemudian dianalisi untuk

menilai kebenaran dan reliabilitasnya.

2.4 Teknik Pelaporan Keuangan Sektor Publik

2.4.1 Tahap pencatatan dan penggolongan

yaitu kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran dalam bentuk bukti

transaksi dan bukti pencatatan yang dicatat dalam buku jurnal. Jurnal adalah

media pencatatan transaksi secara urut waktu (kronologis). Manfaat jurnal

adalah menggambarkan pos-pos yang terpengaruh oleh transaksi, dapat

memberikan gambaran secara kronologis, jurnal dapat dibagi menjadi

berberapa jurnal khusus yang memungkinkan pengerjaan oleh beberapa

orang dalam waktu yang bersamaan, apabila terjadi kesalahan maka akan

lebih mudah menemukannya dalam jurnal daripada mencari pada buku

besar.

2.4.2 Tahap pengikhtisaran

transaksi-transaksi yang sudah dicatat dan digolongkan dalam jurnal,

diringkas dan dibukukan dalam rekening-rekening buku besar dalam jangka

waktu tertentu. Buku besar dibagi menjadi buku besar umum dan buku besar

pembantu. Adapun fungsi dari buku besar umum adalah mengumpulkan data

transaksi kemudian mengklasifikasikannya untuk divalidasi, mencatat

penyesuaian terhadap akun untuk mempersiapkan laporan keuangan.

2.4.3 Tahap pelaporan

data akuntansi yang tercatat dalam rekening-rekening buku besar

akan disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Penyederhanaan

penyusunan laporan keuangan biasanya dilakukan melalui neraca lajur atau

kertas kerja.

Sistem pencatatan dalam akuntansi terbagi menjadi dua yaitu single

book keeping entry dan double book keeping entry. Single book keeping

entry adalah sistem pencatatan yang hanya melibatkan satu buku besar

untuk pencatatan seluruh transaksi yang terjadi. Sedangkan, double book

16 | P a g e

Page 17: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

keeping entry adalah sistem pencatat transaksi pada lebih dari satu akun

buku besar. Pemilihan sistem pencatatan ini tergantung pada karakteristik

entitas, pada entitas yang tidak begitu kompleks tidak terlalu memerlukan

double book keeping entry.

2.5 Contoh Laporan Keuangan Sektor Publik dan Unsur-Unsurnya di Organisasi

Sektor Publik

2.5.1 Pemerintah Pusat

Peraturan pemerintah tentang standar akuntansi pemerintahan

merupakan pelaksanaan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara pasal 32 ayat (2) yang menyatakan bahwa standar

akuntansi disusun oleh suatu komite standar yang independen yang di

tetapkan dengan Peraturan Pemerintah setelah terlebih dahulu mendapat

pertimbangan dari badan pemeriksa keuangan. Menurut Standar Akuntansi

Pemerintahan yang dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun

2005 dan UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

mensyaratkan setiap instansi pemerintahan harus menyusun laporan

keuangan sebagai berikut: Laporan Keuangan Pemerintah terdiri dari Laporan

Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas, dan disertai Catatan Atas

Laporan Keuangan (CALK). Pihak yang mempunyai tanggung jawab untuk

menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat adalah Menteri Keuangan

selaku pengelola fiscal yang akan

2.5.1.1 Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara

anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Di dalam

Laporan Realisasi Anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah

pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBN/APBD. Laporan

Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan

sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah dalam

satu periode pelaporan. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan sekurang-

kurangnya unsur-unsur sebagai berikut:

a) pendapatan;

b) belanja;

17 | P a g e

Page 18: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

c) transfer;

d) surplus/defisit;

e) pembiayaan;

f) sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran

Gambar 2.5.1.1 contoh Laporan Realisasi Anggaran PemDa

2.5.1.2 Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan menggambarkan posisi keuangan suatu

entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal

18 | P a g e

Page 19: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

tertentu. Neraca tingkat pemerintah pusat, merupakan konsolidasi dari

neraca tingkat kementerian/lembaga. Setiap entitas pelaporan

mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan nonlancar serta

mengklasifikasikan kewajibannya Neraca mencantumkan sekurang-

kurangnya pos-pos 39 berikut:

a) kas dan setara kas;

b) investasi jangka pendek;

c) piutang pajak dan bukan pajak;

d) persediaan;

e) investasi jangka panjang;

f) aset tetap;

g) kewajiban jangka pendek;

h) kewajiban jangka panjang;

i) ekuitas dana.

2.5.1.3 Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber,

penggunaaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi,

dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Arus masuk dan keluar

kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset

nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran. Penyajian Laporan Arus Kas

dan pengungkapan yang berhubungan dengan arus kas diatur dalam

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 03 tentang Laporan Arus

Kas.

19 | P a g e

Page 20: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

Gambar 2.5.1.3 Laporan Arus Kas DKI Jakarta

20 | P a g e

Page 21: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

2.5.1.4 Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan disajikan secara sistematis. Setiap pos

dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas harus

mempunyai referensi silang dengan informasi terkait dalam Catatan atas

Laporan Keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau

daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan

Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Termasuk pula dalam

Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan

dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-

pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas

laporan keuangan, seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen-komitmen

lainnya. Dalam keadaan tertentu masih dimungkinkan untuk mengubah

susunan penyajian atas pos-pos tertentu dalam Catatan atas Laporan

Keuangan. Misalnya informasi tingkat bunga dan penyesuaian nilai wajar

dapat digabungkan dengan informasi jatuh tempo surat-surat berharga.

Selain mensyarat penyusunan laporan keuangan di atas, PP SAP juga

memuat prosedur yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyusun

dan menyaksikan laporan keuangan baik bagi pemerintah pusat maupun

daerah.

Dengan adanya SAP maka laporan keuangan pemerintah

pusat/daerah akan lebih berkualitas (dapat dipahami, relevan ,handal dan

dapat diperbandingkan). Laporan tersebut akan diaudit terlebih dahulu oleh

BPK untuk diberikan opini dalam rangka meningkatkan kredibilitas laporan,

sebelum disampaikan kepada para Stakeholder antara lain: pemerintah

(eksekutif), DPR/DPRD (legislatif ) ,investor ,kreditor dan mesyarakat pada

umumnya dalam rangka transpaansi dan akuntanbilitas Keuangan Negara.

21 | P a g e

Page 22: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

2.5.2 LSM

Tujuan dari pelaporan keuangan LSM adalah menyediakan informasi

yang berguna untuk mengambil keputusan, di samping untuk menunjukan

akuntabilitas organisasi serta menjaga tingkat kepercayaan sumber dana

dengan:

a. Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber, alokasi, dan

penggunaan sumber daya keuangan;

b. Menyediakan informasi mengenai bagaimana organisasi LSM mendanai

aktivitasnya dan memenuhi persyaratannya;

c. Menyediakan informasi yang berguna dalam mengevaluasi

kemampuan organisasi LSM dalam mendanai aktivitasnya dan

memenuhi kewajiban serta komitmennya;

d. Menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan suatu organisasi

LSM dan perubahan di dalamnya; dan

e. Menyediakan informasi menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi

kinerja organisasi LSM dari segi biaya jasa, efisiensi, dan pencapaian

tujuan.

Laporan keuangan LSM juga memainkan

peranan prediktif dan prospektif yang menyediakan informasi yang berguna

dalam memprediksi banyaknya sumber daya yang diisyaratkan untuk operasi

berkelanjutan, sumber daya yang dapat dihasilkan oleh operasi yang

berkelanjutan, dan risiko ketidakpastian di masa depan. Laporan keuangan

dapat juga menyediakan informasi kepada pemakainya, seperti:

a. Mengindikasikan apakah sumber daya telah ditetapkan dan

digunakan sesuai dengan anggaran yang ditetapkan; dan

b. Mengindikasikan apakah sumber daya telah ditetapkan dan

digunakan sesuai dengan persyaratan, termasuk batas keuangan yang

ditetapkan oleh pengambil kebijakan di masing-masing LSM.

Untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan LSM harus disusun

atas dasar akrual. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain

diakui pada saat terjadinya (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima

22 | P a g e

Page 23: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

atau dibayar) serta dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam

laporan keuangan periode bersangkutan.

Laporan keuangan LSM yang disusun atas dasar akrual akan

memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang

melibatkan penerimaan dan pembayaran kas, tetapi juga kewajiban

pembayaran kas di masa depan. Oleh karena itu, dengan penggunaan dasar

akrual, laporan keuangan LSM dapat menyediakan jenis transaksi masa lalu

dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi pemakai dalam pengambilan

keputusan.

Laporan keuangan LSM biasanya disusun atas dasar kelangsungan

usaha organisasi LSM dan dalam melanjutkan usahanya di masa depan. Oleh

karena itu, organisasi ini diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan

melikuidasi atau mengurangi secara material skala pelayanannya.

Laporan keuangan LSM mencakup :

1. Laporan Posisi Keuangan

2. Laporan Laba Rugi (Aktivitas)

3. Laporan Arus Kas

2.5.3 Organisasi Nirlaba (Yayasan)

Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis.

Perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara organisasi memperoleh

sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas

operasinya. Organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan

para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan

apapun dari organisasi tersebut. Sebagai akibat dari karakteristik tersebut,

dalam organisasi nirlaba timbul transaksi tertentu yang jarang atau bahkan

tidak pernah terjadi dalam organisasi bisnis, misalnya penerimaan

sumbangan.

Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki

kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, yaitu

untuk menilai:

a. Jasa yang diberikan oleh organisasi nirlaba dan kemampuannya

untuk terus memberikan jasa tersebut,

23 | P a g e

Page 24: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

b. Cara manajer melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek kinerja

manajer.

c. Kemampuan organisasi untuk terus memberikan jasa

dikomunikasikan melalui laporan posisi keuangan yang

menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, aktiva bersih,

dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur

tersebut.

Laporan ini harus menyajikan secara terpisah aktiva bersih baik yang

terikat maupun yang tidak terikat penggunaannya. Pertanggungjawaban

manajer mengenai kemampuannya mengelola sumber daya organisasi yang

diterima dari para penyumbang disajikan melalui laporan aktivitas dan

laporan arus kas. Laporan aktivitas harus menyajikan informasi mengenai

perubahan yang terjadi dalam kelompok aktiva bersih.

2.5.3.1 Laporan Posisi Keuangan

Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi

mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih dan informasi mengenai

hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.

Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama

pengungkapan dan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat

membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak-pihak

lain untuk menilai:

a. kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara

berkelanjutan dan

b. likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi

kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal.

Laporan posisi keuangan, menyediakan informasi yang relevan

mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan hubungan antara aktiva dan

kewajiban. Informasi tersebut umumnya disajikan dengan pengumpulan

aktiva dan kewajiban yang memiliki karakteristik serupa dalam suatu

kelompok yang relatif homogen.

Sebagai contoh, organisasi biasanya melaporkan masing-masing unsur

aktiva dalam kelompok yang homogen, seperti:

24 | P a g e

Page 25: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

a. kas dan setara kas;

b. piutang pasien, pelajar, anggota, dan penerima jasa yang lain;

c. persediaan;

d. sewa, asuransi, dan jasa lainnya yang dibayar di muka;

e. surat berharga/efek dan investasi jangka panjang;

f. tanah, gedung, peralatan, serta aktiva tetap lainnya yang

digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.

Kas atau aktiva lain yang dibatasi penggunaanya oleh penyumbang

harus disajikan terpisah dari kas atau aktiva lain yang tidak terikat

penggunaannya.

Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok

aktiva bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang,

yaitu: terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat.

Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau

temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam

laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan.

Pembatasan permanen terhadap (1) aktiva, seperti tanah atau karya

seni, yang disumbangkan untuk tujuan tertentu, untuk dirawat dan tidak

untuk dijual, atau (2) aktiva yang disumbangkan untuk investasi yang

mendatangkan pendapatan secara permanen dapat disajikan sebagai unsur

terpisah dalam kelompok aktiva bersih yang penggunaannya dibatasi secara

permanen atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.

Pembatasan permanen kelompok kedua tersebut berasal dari hibah

atau wakaf dan warisan yang menjadi dana abadi (endowment).

Pembatasan temporer terhadap (1) sumbangan berupa aktivitas

operasi tertentu, (2) investasi untuk jangka waktu tertentu, (3) penggunaan

selama periode tertentu dimasa depan, atau (4) pemerolehan aktiva tetap,

dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aktiva bersih yang

penggunaannya dibatasi secara temporer atau disajikan dalam catatan atas

laporan keuangan.

Pembatasan temporer oleh penyumbang dapat berbentuk

pembatasan waktu atau pembatasan penggunaan, atau keduanya.

25 | P a g e

Page 26: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

Aktiva bersih tidak terikat umumnya meliputi pendapatan dari jasa,

penjualan barang, sumbangan, dan dividen atau hasil investasi, dikurangi

beban untuk memperoleh pendapatan tersebut. Batasan terhadap

penggunaan aktiva bersih tidak terikat dapat berasal dari sifat organisasi,

lingkungan operasi, dan tujuan organisasi yang tercantum dalam akte

pendirian, dan dari perjanjian kontraktual dengan pemasok, kreditur dan

pihak lain yang berhubungan dengan organisasi.

Informasi mengenai batasan-batasan tersebut umumnya disajikan

dalam catatan atas laporan keuangan.

Gambar 2.5.3.1 Contoh Bentuk Laporan Posisi Keuangan Yayasan

26 | P a g e

Page 27: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

2.5.3.2 Laporan Arus Kas

Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi

mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.

Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas

dengan tambahan berikut ini:

Aktivitas pendanaan:

1. penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk

jangka panjang.

2. penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang

penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan

pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi

(endowment).

3. bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka

panjang.

Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan

pendanaan nonkas: sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi.

27 | P a g e

Page 28: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

Gambar 2.5.3.2 Contoh bentuk Laporan Arus Kas Yayasan

2.5.3.3 Laporan Aktivitas

Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi

mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah

dan sifat aktiva bersih, hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain, dan

bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai

program atau jasa,

Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan

pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat

membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak

lainnya untuk :

28 | P a g e

Page 29: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

(a) mengevaluasi kinerja dalam suatu periode,

(b) menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi

dan memberikan jasa, dan

(c) menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.

Laporan aktivitas mencakup organisasi secara keseluruhan dan

menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode.

Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersih

atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan.

Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva

bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh penyumbang,

dan menyajikan beban sebagai pengurang aktiva bersih tidak terikat.

Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat,

terikat permanen, atau terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya

pembatasan. Dalam hal sumbangan terikat yang pembatasannya tidak

berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai sumbangan

tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai

kebijakan akuntansi.

Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui

dari investasi dan aktiva lain (atau kewajiban) sebagai penambah atau

pengurang aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi.

Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan dan Kerugian dalam

kelompok aktiva bersih tidak menutup peluang adanya klasifikasi tambahan

dalam laporan aktivitas.

Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara

bruto. Namun demikian pendapatan investasi dapat disajikan secara neto

dengan syarat beban-beban terkait, seperti beban penitipan dan beban

penasihat investasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Laporan aktivitas menyajikan jumlah neto keuntungan dan kerugian

yang berasal dari transaksi insidental atau peristiwa lain yang berada di luar

pengendalian organisasi dan manajemen. Misalnya, keuntungan atau

kerugian penjualan tanah dan gedung yang tidak digunakan lagi.

29 | P a g e

Page 30: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

Program pemberian jasa merupakan aktivitas untuk menyediakan

barang dan jasa kepada para penerima manfaat, pelanggan, atau anggota

dalam rangka mencapai tujuan atau misi organisasi. Pemberian jasa tersebut

merupakan tujuan dan hasil utama yang dilaksanakan melalui berbagai

program utama.

Aktivitas pendukung meliputi semua aktivitas selain program

pemberian jasa. Umumnya, aktivitas pendukung meliputi aktivitas

manajemen dan umum, pencarian dana, dan pengembangan anggota.

Aktivitas manajemen dan umum meliputi pengawasan, manajemen

bisnis, pembukuan, penganggaran, pendanaan, dan aktivitas administratif

lainnya, dan semua aktivitas manajemen dan administrasi kecuali program

pemberian jasa atau pencarian dana.

Aktivitas pencarian dana meliputi publikasi dan kampanye pencarian

dana; pengadaan daftar alamat penyumbang; pelaksanaan acara khusus

pencarian dana; pembuatan dan penyebaran manual, petunjuk, dan bahan

lainnya; dan pelaksanaan aktivitas lain dalam rangka pencarian dana dari

individu, yayasan, pemerintah dan lain-lain.

Aktivitas pengembangan anggota meliputi pencarian anggota baru

dan pengumpulan iuran anggota, hubungan dan aktivitas sejenis.

30 | P a g e

Page 31: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

Gambar 2.5.3.3 Contoh Bentuk Laporan Aktivitas Yayasan

31 | P a g e

Page 32: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

2.6 Laporan Keuangan Sektor Publik dan Unsur-unsurnya di Negara-negara Lain

2.6.1 Jepang

Formasi Laporan Keuangan Pemerintah Jepang yaitu:

(1) Laporan neraca public

(2) Laporan biaya-biaya administrasi (Laporan pengeluaran tahun berjalan)

(3) Laporan pendukung penerimaan dan perubahan modal pembayar pajak

(4) Laporan penerimaan dan pengeluaran kas

Hingga kini,pemerintah Jepang hanya menggunakan laporan pemerimaan

dan pengeluarankas untuk menghitung pengelolaan keuangan.

a. Laporan Neraca Publik

Berdasarkan “Provisional Concept and standart for the Japanese

Government balance Sheet”.

The Japanese Government Balance Sheet memberikan tinjauan

mengenai keseluruhan posisi fiscal pemerintah atas dasar saham

(stock basis) sebagai alat penjelas posisi fiscal pemerintah kepada

penduduk jepang.

Memperbaiki akuntabilitas pemerintah terkait dengan kabijakan.

b. Ruang Lingkup Neraca:

Seluruh aset dan kewajibanpemerintah adalah subjek dari neraca

pemerintah,yakni semua general account dan 310 special account

government (termasuk akun internal accounting dan dana juga

merupakan subjek).

General account and special accounts dikonsolidasi dan semua kredit

serta utang diantara akun-akun tersebut di-offseta jumlah asset dan

kewajiban yang dimiliki pemerintah ditunjukkan.

c. Tanggal Neraca

Tanggal neraca merupakan hari terakhir pada tahun fiscal.

Meskipun demikian,tetap ada akun-akun pada periode penyelesaian

(settlement periods). Jumlah akun-akun ini menunjukkan

penyelesaian pembayaran dan penerimaan kas selama settlement

periods.

32 | P a g e

Page 33: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

Terkait dengan present value of future pension benefits,karena jumlah

yang dievaluasi pada revaluasi actuarial (actuarial revaluation) hanya

lima tahun sekali dapat digunakan, maka jumlah yang terakhir yang

harus digunakan.

d. Aset

Kas dan deposito,sekuritas,piutang usaha,kenaikan

pendapatan,aktiva tidak berwujud.

e. Utang

Utang usaha kenaikan utang,sekuritas jangka pendek yang dipegang

oleh masyarakat,obligasi pemerintah yang dipegang oleh masyarakat.

Laporan biaya administrasi (laporan pengeluaran tahun berjalan):

Biaya operasi

Peningkatan bonus yang diharapkan yang tidak terpenuhi dengan

cadangan

Peluang

Isi spesifik dari pernyataan ini adalah:

Biaya administrasi pada laporan laba rugi lembaga-lembaga

independen,dan pendapatan lain-lain yang berasala dari bantuan yang

lebih sedikit ketimbang untuk biaya operasi.

Jumlah penyusutan asset telah dihitung berdasarkan prosedur

akuntansi yang sesuai untuk penyusutan asset khusus.

Estimasi peningkatan bonus tidak dicatat sesuai dengan prosedur

akuntansi untuk manfaat yang dikembalikan.

Peningkatan biaya oportunitas (opportunity cost) dari penggunaan

asset pemerintah.

Contoh Laporan Keuangan Sektor Publik Jepang

Laporan Keuangan JOGMEC (Japan Oil,Gas and Metal National Corporation) meliputi:

Neraca

Laporan Laba/Rugi

33 | P a g e

Page 34: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

Laporan Arus Kas

Catatan atas Laporan Keuangan

2.6.2 India

Pelaporan keuangan di India meliputi:

Rekening penerimaan modal

Rekening pembayaran modal

Dana Kontinjensi.

Rekening penerimaan pendapatan.

Rekening pengeluaran pendapatan.

Rekening penerimaan public.

Rekening pembayaran public.

Penerimaan pembalanjaan Negara bagian.

Pengeluaran biaya untuk masing-masing departemen.

34 | P a g e

Page 35: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

BAB III

STUDI KASUS

Bentuk Laporan Keuangan berdasarkan PSAK No.45 versus Laporan Keuangan Yayasan

Sekolah Unggulan Kemanusiaan (Yayasan SUKMA)

Dalam penyusunan laporan keuangan Yayasan Sekolah Unggulan Kemanusiaan

(”Yayasan SUKMA”)berdasarkan PSAK No.45, namun dikarenakan setiap organisasi nirlaba

memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain dalam kegiatan, visi, misi dan tujuannya

serta sumber pandanaan maka SAK mengizinkan ”modifikasi” untuk menyediakan informasi

yang paling relevan dan paling mudah dipahami dari sudut pandang penyumbang, kreditur,

dan pemakai lain laporan keuangan di luar organisasi. Sehingga bentuk pelaporan keuangan

organisasi nirlaba tidak persis sama dengan yang direkomendasikan oleh IAI dalam bentuk

laporan keuangannya namun tetap sesuai dalam koridor PSAK no.45.

Bentuk laporan posisi keuangan Yayasan Sekolah Unggulan Kemanusiaan (Laporan

Neraca) yang diaudit oleh KAP International Ernest & Young sesuai dengan rekomendasi

PSAK No.45, namun dalam laporan aktivitas dan perubahan aktiva bersih terdapat

perbedaan. Dimana Laporan Aktivitas dan Perubahan Aktiva Bersih Yayasan Sekolah

Unggulan Kemanusiaan yang tidak dibatasi/bersifat tidak terikat untuk penerimaan hanya

memuat kontribusi yang tidak dibatasi, nisbah dan pendapatan bunga – setelah dikurangi

pajak, dan penghimpunan dana serta biaya operasi berupa biaya proyek dan biaya

administrasi.

Kontribusi yang tidak dibatasi digunakan untuk kegiatan sosial yang tertuang

dalam tujuan Yayasan SUKMA yaitu Program Bantuan Indonesia Menangis untuk korban

Tsunami di Aceh Sumatra Utara, penyumbang perusahaan dan penyumbang individu; serta

dana yang didapat itu semua dikurangi biaya – biaya proyek dan administrasi yang dilakukan

atas kegiatan atau aktivitas Yayasan SUKMA.

Biaya proyek meliputi proyek pendidikan dan keagamaan, untuk proyek pendidikan

dilakukan secara fokus pada perbaikan sarana dan prasaran pendidikan yang terkena

bencana Tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), dan proyek keagamaan untuk

membiayai Festival Anak Nias, di Nias serta sarana peribadahan yang terkena bencana.

35 | P a g e

Page 36: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

Untuk biaya administrasi meliputi manajemen dan umum serta penghimpunan dana,

yang mana manajemen dan umum digunakan untuk membiaya gaji, sewa rumah dan

peralatan dan kantor, serta perjalanan dinas, penyusuran dan jasa profesional; sedangkan

untuk penghimpunan dana adalah biaya yang digunakan untuk penggalangan dana untuk

mendanai kegiatan Yayasan SUKMA.

Dalam Laporan Aktivitas dan Perubahan Aktiva Bersih tidak terdapat komponen

perubahan aktiva bersih terikat/dibatasi permanen dan perubahan aktiva bersih terikat/dibatasi

temporer. Untuk Laporan Arus Kas Yayasan SUKMA terdapat perbedaan, dimana Yayasan SUKMA

hanya menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dan arus kas dari aktivitas investasi. Sehingga dalam

laporan arus kas tidak terdapat penyajian arus kas dari aktvitas pendanaan.

Sedangkan Catatan atas Laporan keuangan merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dalam pelaporan keuangan yang memuat perincian atas kejadian, transaksi dan

keadaan atas entitas akuntansi.

36 | P a g e

Page 37: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Akuntansi Sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan

sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Dilihat dari sisi internal organisasi

laporan keuangan sektor publik merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan

organisasi. Sedangkan dari sisi eksternal, laporan keuangan merupakan alat pertanggungjawaban

terhadap publik dan sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Akuntansi sektor publik

bertujuan untuk memberi informasi yang bertujuan untuk pengambilan keputusan ekonomi,

sosial, politik, dan sebagai bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan, serta untuk memberi

informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional. Laporan

keuangan pemerintahan dan laporan keuangan komersial memiliki perbedaan. Pernedaan

tersebut meliputi jenis laporan yang dihasilkan, elemen laporan keuangan, tujuan laporan

keuangan, dan teknik akuntansi yang digunakan.

4.2 Saran

Dalam memahami Pelaporan Keuangan Sektor Publik, disarankan kepada

Mahasiswa/I untuk tidak melupakan dasar-dasar pada pelaporan perusahaan swasta,

karena pada dasarnya keduanya memiliki beberapa persamaan sehingga jika telah

memahami pelaporan pada perusahaan swasta, tidak akan mengalami kesulitan dalam

memahami pembahasan ini.

37 | P a g e

Page 38: Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra, 2010. Akuntansi Sektor Publki (Edisi Ketiga). Yogyakarta: Erlangga

Mardiasmo, 2009, Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta: Andi

Mahsun, Mohammad., Sulistiyowati, Firma dan Purwanugraha, Heribertus Andre,

2007, Akuntansi Sektor Publik (Edisi Kedua), Yogyakarta: BFE

Sugijanto, Robert Gunadi H, dan Sonny Loho, 1995. Akuntansi Pemerintahan dan

Organisasi Nirlaba. Malang: PPA-FE Unibraw

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. Standar Akuntansi Pemerintahan.

Published at http://www.ksap.org/

Pengertian Akuntansi Sektor Publik. Akutansi Sektor Publik. Published at

www.hestiku.blogspot.com

Teori dan Standar Akuntansi Sektor. Publik Published at

www.kumpulanilmu.blogspot.com

Akuntansi Sektor Publik. Translasi Mata Uang Asing.

www.mustikaaksara.blogspot.com

Teknik Pelaporan Keuangan Akuntansi Sektor Publik. Published at

www.digitalnotes.blogspot.com

Komite Standar Akuntansi Pemerintah. Organisasi Nirlaba. Artikel pada

www.ksap.org

38 | P a g e