PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

22
PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK September 12, 2012 A. KONSEP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu anggaran. Dalam organisasi sektor publik,penganggaran merupakan suatu proses politik. Pada sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup untuk publik,sebaliknya pada sektor publik anggaran justru harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan.Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi danauntuk tiap- tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Proses penganggaranorganisasi sektor publik dimulai ketika perumusan strategi dan perencanaan strategictelah selesai dilakukan. Anggaran merupakan managerial plan for action untuk memfasilitasi tercapainya tujuan organisasi.Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi : Aspek perencanaan; 1. Aspek pengendalian; dan 2. Aspek akuntabilitas publik.Penganggaran sektor publik harus diawasi mulai tahap perencanaan, pelaksanaan,serta pelaporan dan akan lebih efektif jika diawasi oleh lembaga pengawas khusus (oversight body). B. PENGERTIAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK Anggaran publik adalah rencana kegiatan dalam bentuk perolehan pendapatandan belanja dalam satuan moneter.Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan suaturencana finansial yang menyatakan : 1. Berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja);

description

ASB

Transcript of PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIKSeptember 12, 2012A.KONSEPANGGARANSEKTORPUBLIKAnggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkanpenganggaran adalah proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu anggaran. Dalam organisasi sektor publik,penganggaran merupakan suatu proses politik. Pada sektorswasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup untuk publik,sebaliknya pada sektor publik anggaran justru harus diinformasikan kepada publik untukdikritik, didiskusikan, dan diberimasukan.Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi danauntuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Proses penganggaranorganisasi sektor publik dimulai ketika perumusan strategi dan perencanaan strategictelah selesai dilakukan. Anggaran merupakanmanagerial plan for actionuntukmemfasilitasi tercapainya tujuanorganisasi.Aspek-aspekyang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi :Aspek perencanaan;1. Aspek pengendalian;dan2. Aspek akuntabilitaspublik.Penganggaran sektor publik harus diawasi mulai tahap perencanaan, pelaksanaan,serta pelaporan danakan lebih efektifjika diawasi olehlembaga pengawas khusus (oversight body).B.PENGERTIANANGGARANSEKTORPUBLIKAnggaran publik adalah rencana kegiatan dalam bentuk perolehan pendapatandan belanja dalam satuan moneter.Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan suaturencana finansial yang menyatakan :1. Berapa biaya atasrencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja);2. Berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanairencana tersebut (pendapatan).C.PENTINGNYA ANGGARAN SEKTOR PUBLIKAnggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhanmasyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan, dan sebagainyaagar terjamin secara layak. Anggaran merupakan blue print keberadaan sebuah negaradan merupakan arahan di masa yang akan datang.Anggaran dan Kebijakan Fiskal PemerintahKebijakan fiskal adalah usaha yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi keadaanekonomi melalui sistem pengeluaran atau sistem perpajakan untuk mencapai tujuantertentu. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Angaran sektor publik harus dapatmemenuhi kriteria berikut :Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakatMenentukan penerimaan dan pengeluaran departemen-departemen pemerintah, pemerintah propinsi atau pemerintah daerah.Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu:1. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunansosial-ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualititas hidupmasyarakat.2. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yangtak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas.Anggaran diperlukan karena adanya masalah keterbatasan sumber daya ( Scarcity of resources), pilihan (choice), dantrade offs.3. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik merupakan instrument pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga publik yang ada.D.FUNGSI ANGGARAN SEKTOR PUBLIKAnggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu:(1) Sebagai alat perencanaan,(2) alat pengendalian,(3) alat kebijakan fiskal,(4) alat politik,(5) alat koordinasi dan komunikasi,(6) alat penilaian kinerja,(7) alat motivasi,(8) alat menciptakan ruang publik.Anggaran Sebagai Alat Perencanaan (Planning Tool)Anggaran sektor publik dibuat untuk merencakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah, berupa biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut.Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk:1. merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan,2. merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi sertamerencanakan alternatif sumber pembiayaannya,3. mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun,4. menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapian strategi.Anggaran Sebagai Alat Pengendalian (Control Tool)Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk menghindari adanya overspending, underspending dan salah sasaran (misappropriation) dalam pengalokasian anggaran dalam bidang lain yang bukan merupakan prioritas.Pengendalian anggaran public dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu:1. Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan;2. Menghitung selisih anggaran (favourable dan unfavourable variances3. Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan (controllable) dan tak dapatdikendalikan (uncontrollable) atas suatu varians;4. Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya.Anggaran Sebagai Alat Kebijakan Fiskal (Fiscal Tool)Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah digunakan untuk menstabilkanekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Anggaran dapat digunakan untuk mendorong, memfasilitasi, dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakatsehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.Anggaran Sebagai Alat Politik (Political Tool)Pada sektor publik, anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk komitmeneksekutif dan kesepakatan legislative atas penggunaan dana publik untuk kepentingantertentu. Oleh karena itu pembuatan anggaran publik membutuhkan political skill,coalition building, keahlian bernegosiasi, dan pemahaman tentang prinsip manajemenkeuangan publik oleh para manajer publik.Anggaran Sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi (Coordination and Communication Tool)Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan. Anggaran publik yang disusun dengan baik mampu mendeteksi inkonsistensi suatu unir kerja dan juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam lingkungan eksekutif.Anggaran Sebagai Alat Penilaian Kinerja (Performance Measurement Tool)Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget holder (eksekutif ) kepada pemberiwewenang (legislatif)Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan pencapaian targetanggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran.Anggaran Sebagai Alat Motivasi (Motivation Tool)Agar dapat memotivasi pegawai, anggaran hendaknya bersifal challenging but attainableatau demanding but achieveable.Maksudnya adalah target anggaran hendaknya janganterlalu tinggi hingga tidak dapat dipenuhi, namun juga jangan terlalu rendah hinggaterlalu mudah dicapai.Anggaran Sebagai Alat untuk Menciptakan Ruang Publik (Public Share)Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi dan berbagai organisasi kemasyarakatan harusterlibat dalam proses penganggaran publik.Kelompok masyarakat yang terorganisir akanmencoba mempengaruhi anggaran pemerintah, kelompok lain yang kurang terorganisir akan mempercayakan aspirasinya melaluiproses politik yang ada.E.JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIKAnggaran sektor publik dibagi menjadi dua, yaitu :1. Anggaran operasional,2. Anggaran modalAnggaran Operasional (operation/recurrent budget)Anggaran Operasional diguanakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari dalammenjalankan pemerintahan. Misalnya adalah belanja rutin (recurrent expenditure) yaitu pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan tidak dapatmenambah aset atau kekayaan bagi pemerintah.Secara umum pengeluaran yang masuk kategori anggaran operasional antara lainBelanja Administrasi Umum dan Belanja Operasi dan Pemeliharaan. Anggaran Modal (capital/investment budget)Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktivatetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya. Pada dasarnya pemerintah tidak mempunyai uang yang dimiliki sendiri, sebab seluruhnya adalah milik publik.F.PRINSIP-PRINSIP ANGGARAN SEKTOR PUBLIKPrinsip-prinsip anggaran sektor publik meliputi:1. Otorisasi oleh legislatif Anggaran publik harus mendapat otorisasi dari legislatif terlebih dulu sebelumeksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.2. Komprehensif Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu, adanya dana non-budgetair pada dasarnya adalah menyalahi prinsipanggaran yang bersifat komprehensif.c.3. Keutuhan anggaran Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum (general fund)4. Nondicretionary Apropriation. Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis,efisien, dan efektif.5. Periodik Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan maupun multi-tahunan6. Akurat Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi (hidden reserve) yang dapat dijadikan sebagai pemborosan dan inefisiensi anggaran sertadapat mengakibatkan munculnya underestimate pendapatan dan overestimate pengeluaran.7. Jelasanggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak membingungkan8. Diketahui publik anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.G.PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIKProses penyusunan anggaran mempunyai 4 tujuan yaitu :1. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasiantarbagian dalam lingkungan pemerintahan.2. Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik melalui proses pemrioritasan.3. Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.4. Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR/DPRDdan masyarakat luas.Faktor dominan yang terdapat dalam proses penganggaran adalah :1. Tujuan dan target yang hendak dicapai2. Ketersediaan sumber daya (faktor-faktor produksi yang dimiliki pemerintah)3. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target.4. Faktor-faktor lain yang memengaruhi anggaran, seperti: munculnya peraturan pemerintah yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial dan politik, bencana alam,dan sebagainya.Pengelolaan keuangan publik melibatkan beberapa aspek, yaitu aspek penganggaran,aspek akuntansi, aspek pengendalian, dan aspek auditing.H.PRINSIP-PRINSIP POKOK DALAM SIKLUS ANGGARANRichard Musgrave seperti yang dikutip Coe (1989) mengidentifikasikan tiga pertimbangan mengapa pemerintah perlu terlibat dalam bisnis pengadaan barang dan jasa bagi masyarakat.Ketiga pertimbangan tersebut meliputi stabilitas ekonomi,redistribusi pendapatan, dan alokasi sumber daya.Lemahnya perencanaan anggaran memungkinkan munculnya underfinancing atauoverfinancing yang akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektivitas anggaran. Siklusanggaran meliputi empat tahap yang terdiri atas:1. Tahap persiapan anggaran (preparation);2. Tahap ratifikasi (approval/ratification)3. Tahap implementasi (implementation)4. Tahap pelaporan dan evaluasi (reporting and evaluation)Tahap Persiapan Anggaran (Budget Preparation)Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia. Yang perlu diperhatikan adalah sebelum menyetujui taksiran pengeluaran, terlebih dahulu harus dilakukan penaksiran pendapatan secara lebih akurat. Dalam persoalan estimasi, yang perlu mendapat perhatian adalah terdapatnyafaktor uncertainty (tingkat ketidakpastian)yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, manajer keuangan public harus memahami betul dalam menentukan besarnya suatu mata anggaran.Besarnya mata anggaran pada suatu anggaran yang menggunakan line-item budgeting akan berbeda pada input-output budgeting, program budgeting atau zero based budgeting.Di Indonesia, proses perencanaan APBD dengan paradigma baru menekankan pada pendekatan bottom-up planning dengan tetap mengacu pada arah kebijakan pembangunan pemerintah pusat. Arahan kebijakan pembangunan pembangunan pemerintah pusat tertuang dalam dokumen perencanaan berupa GBHN, Program Pembangunan Nasional (PROPE NAS), Rencana Strategis (RESENTRA), dan RencanaPembangunan Tahunan (REPETA). Sinkronisasi perencanaan pembangunan yang digariskan oleh pemerintah pusatdengan perencanaan pembangunan daerah sejak spesifik diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 105 dan 108 Tahun 2000. Pada pemerintah pusat, perencanaan pembangunan dimulai dari peyusunan PROPENAS yang merupakan operasionalisasi GBHN. PROPERNAS tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk RESENTRA.Berdasarkan PROPER NAS dan RESENRA serta analisis fiscal dan makro ekonomi,kemudian dibuat persiapan APBN dan REPETA.Sementara itu, di tingkat daerah (propinsi dan kabupaten/kota) berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 2000 pemerintah daerah disyaratkanuntuk membuat dokumen perencanaan daerah yang terdiri atas PROPEDA(REN STRADA). Dokumen perencanaan daerah tersebut diupayakan tidak menyimpang dari PROPENAS dan RENSTRA yang dibuat pemerintah pusat. Dalam PROPEDA dimungkinkan adanya penekanan prioritas program pembangunan yang berbeda dari satu daerah dengan daerah yang lain sesuai kebutuhan masing-masing daerah. PROPEDA (RENSTRADA) dibuat oleh pemerintah daerah bersama dengan DPRD dalam kerangka waktu lima tahun yang kemudian dijabarkan pelaksanaannya dalam kerangka tahunan. Penjabaran rencana strategis jangka panjang dalam REPETADA tersebutdilengkapi dengan:1. Pertimbangan-pertimbangan yang berasal dari hasil evaluasi kinerja pemerintahdaerah pada periode sebelumnya.2. Masukan-masukan dan aspirasi masyarakat.3. Pengkajian kondisi yang saat ini terjadi, sehingga bisa diketahui kekuatan,kelemahan, peluang dan tantangan yang sedang dan akan dihadapi.Tahap Ratifikasi AnggaranTahap berikutnya adalah budget ratification. Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki managerial skill namun juga harus mempunyai political skill salesmanshipdan coalition building yang memadai. Integritas dan kesiapan mentalyang tinggi dari eksekutif sangat penting dalam tahap ini.Tahap Pelaksanaan Anggran(Budget Implementation)Sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian manajemen sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan anggaran. Manajer keuangan public dalam hal ini bertanggung jawab untuk menciptakan sistem akuntansi yang memadai dan handal untuk perencanaandan pengendalian anggran yang telah disepakati, dan bahkan dapat diandalkan untuk tahap penyusuanan anggaran periode berikutnya.Tahap Pelaporan dan Evaluasi AnggaranTahap terakhir dari siklus anggaran adalah pelaporan dan evaluasi anggaran. Tahap persiapan, ratifikasi, dan implementasi anggaran terkait dengan aspek operasionalanggaran, sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntanbilitas. Jika tahap implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen yang baik, maka diharapkan tahap budget reporting and evaluation tidak akan menemui banyak masalah.IKHTISARPenganggaran sektor publik merupakan proses yang sangat vital bagi organisasisektor publik. Anggaran publik penting sebab anggaran membantu menentukan tingkatkebutuhan masyarakat. Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal pemerintahuntuk mempengaruhi keadaan ekonomi melalui kebijakan pengeluaran dan perpajakan.Dengan anggaran, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya yang langka untuk menggerakan pembangunan sosial ekonomi, menjamin kesinambungan, danmeningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dan yang penting lagi, anggaran merupakansarana untuk menunjukan akuntanbilitas pemerintah terhadap publik.Anggaran publik terdiri dari anggaran operasional dan anggaran modal. Anggaranoperasional adalah pengeluaran yang dilakukan secara rutin dan tidak menambahkekayaan serta manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran. Sedangkan anggaran modal (aset) manfaatnya lebih dari satu tahun anggaran dan menambah kekayaan.JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIKA.PERKEMBANGAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIKSistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumenkebijakan multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi.Hal tersebut terutama tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran yang secaralangsung merefleksikan arah dan tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan.Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuanmoneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian.Sistem perencanaan anggaran publik berkembang sesuai dinamika perkembanganmanajemen sektor publik dan tuntutan yang muncul di masyarakat. Pada dasarnyaterdapat beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan dan penyusunan anggaran sektor publik. Secara garis besar ada dua pendekatan utama yang memiliki perbedaan mendasar.1. Anggaran tradisional atau anggaran konvensional2. New public managementB.ANGGARAN TRADISIONALAnggaran tradisional merupakan pendekatan yang banyak digunakan di negara berkembang dewasa ini. Terdapat dua cirri utama dalam pendekatan ini yaitu:1. Cara penyusunan anggaran didasarkan atas pendekatan incrementalism2. Struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item.Cirri lain yang melekat pada pendekatan anggaran tradisional tersebut adalah:1. Cenderung sentralistis2. Bersifat spesifikasi3. Tahunan4. Mengggunakan prinsip anggaran brutoIncrementalismPenekanan dan tujuan utama pendekatan tradisional adalah pada pengawasan dan pertanggungjawaban yang terpusat. Anggaran tradisional bersifat incrementalism yaitu hanya menambah/mengurangi jumlah rupiah pada item anggaran yang ada sebelumnyadengan menggunakan data tahun sebelumnya sebagai dasar menyesuaikan besarnya penambahan atau pengurangan tanpa dilakukan kajian yang mendalam.Masalah utama anggaran tradisional adalah berkaitan dengan tidak adanya perhatian terhadap konsep value for money.Konsep ekonomi, efesiensi dan efektivitassering tidak dijadikan pertimbangan dalam penyusunan anggaran tradisional. Denganketiadaan perhatian pada konsep value for money ini, sering kali pada akhir tahunanggaran terjadi kelebihan anggaran yang pengalokasiannya kemudian dipaksakan padaaktivitas-aktivitas yang sebenarnya kurang penting untuk dilaksanakan.Anggaran tradisional cenderung menggunakan konsep historic cost of serviceAkibat digunakannya harga pokok pelayanan historis tersebut adalah suatu item, program, atau kegiatan akan muncul lagi dalam anggaran tahun berikutnya meski itemtersebut sudah tidak dibutuhkan. Perubahan anggaran hanya menyentuh jumlah nominalrupiah yang disesuaikan dengan tingkat inflasi, jumlah penduduk, dan lainnya.Line-itemCiri lain anggaran tradisional adalah struktur anggaran bersifat line-item yang didasarkan atas dasar sifat (nature) dari penerimaan dan pengeluaran.Metode line-item budget tidak memungkinkan untuk menghilangkan item-item penerimaan atau pengeluaran yang telah ada dalam struktur anggaran, walaupun sebenarnya secara riilitem tertentu sudah tidak relevan lagi untuk digunakan dalam periode sekarang.Penyusunan anggaran dengan menggunakan struktur line-item dilandasi alasanadanya orientasi sistem anggaran yang dimaksudkan untuk mengontrol pengeluaran.Berdasarkan hal tersebut, anggaran tradisional disusun atas dasar sifat penerimaan dan pengeluaran, seperti misalnya pendapatan dari pemerintah atasan, pendapatan dari pajak,atau pengeluaran untuk gaji, pengeluaran untuk belanja barang, dan sebagainya, bukan berdasar pada tujuan yang ingin dicapai dengan pengeluaran yang dilakukan.Kelemahan Anggaran TradisionalBeberapa kelemahan anggaran tradisional antara lain:1. Hubungan yang tidak memadai (terputus) antara anggaran tahunan denganrencana pembangunan jangka panjang.2. Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak pernahditeliti secara menyeluruh efektivitasnya.3. Lebih berorientasi pada input daripada output. Hal tersebut menyebabkananggaran tradisional tidak dapat dijadikan sebagai alat untuk membuat kebijakandan pilihan sumberdaya, atau memonitor kinerja.4. Sekat-sekat antar departemen yang kaku membuat tujuan nasional secarakeseluruhan sulit dicapai.Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran modal/investasi.1. Anggaran tradisional bersifat tahunan2. Sentralisasi penyiapan anggaran, ditambah dengan informasi yang tidak memadai menyebabkan lemahnya perencanaan anggaran. Sebagai akibatnya adalah munculnya budget padding atau budgetary slack.3. Persetujuan anggaran yang terlambat, sehingga gagal memberikan mekanisme pengendalian untuk pengeluaran yang sesuai, seperti seringnya dilakukan revisi anggaran dan manipulasi anggaran.4. Aliran informasi (sistem informasi financial yang tdak memadai yang menjadi dasar mekanisme pengendalian rutin, mengidentifikasi masalah dan tindakan.C. ANGGARAN PUBLIK DENGAN PENDEKATAN NPMEra New Publik ManagementNew Public Management berfokus pada manajemen sector public yang berorientasi padakinerja, bukan berorientasi kebijakan. Penggunaan paradigmaNew Publik Management tersebut menimbulkan beberapa konsekuensi bagi pemerintah diantaranya adalah tuntutanuntuk melakukan efisiensi, pemangkasan biaya, dan kompetensi tender. Salah satu model pemerintah di era New Publik Management adalah model pemerintahyang diajukan oleh Osbone dan Gaebler (1992) yang tertuang dalam pandangannya yangdikenal dengan konsep reinventing government. Perspektif baru pemerintah menurutOborne dan Gaebler tersebut adalah :1. Pemerintah katalisPemerintah sebagai pemberi arahan dan berfokus pada pemberian pengarahan bukan produksi pelayanan public.2. Pemerintah milik masyarakatPemerintah memberikan wewenang kepada masyarakat, memberdayakanmasyarakat daripada melayani.3. Pemerintah yang kompetitif Menyuntikan semangat kompetisi dalam pemberian pelayanan public.Kompetisia dalah satu-satunya cara untuk menghemat biaya sekaligus meningkatkankualitas pelayanan.4. Pemerintah yang digerakan oleh misi5. Mengubah organisasi yang digerakan oleh peraturan menjadi organisasi yangdigerakan oleh misi. Pemerintah digerakan oleh misi bukan peraturan. Pemerintah yang berorientasi hasil Pemerintah yang berorientasi hasil berusaha mengubah bentuk penghargaan daninsentif, yaitu membiayai hasil dan bukan masukan.6. Pemerintah berorientasi pada pelanggan : memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi.Pemerintah tradisional seringkali salah dalam mengidentifikasikan pelanggannya.Penerimaan pajak memang dari masyarakat dan dunia usaha, tetapi pemanfaatannyaharus disetujui oleh DPR/DPRD. Akibatnya, pemerintah seringkali menganggap bahwaDPR/DPRD dan semua pejabat yang ikut dalam pembahasan anggaran adalah pelanggannya padahal pelanggan yang sebenarnya adalah masyarakat.Pemerintah wirausaha tidak akan seperti itu. Ia akan mengidentifikasikan pelangganyang sesungguhnya.Maka, tidak berarti bahwa pemerintah tidak bertanggungjawab padadewan legislatif, tetapi sebaliknya, ia menciptakan sistem pertanggungjawaban ganda : kepada legislatif dan masyarakat. Dengan cara seperti itu, maka pemerintah tidak akanarogan tetapi terus menerus akan berupaya untuk lebih memuaskan masyarakat.1. Pemerintah wirausaha : mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar membelanjakan.Pemerintah daerah wirausaha dapat mengembangkan beberapa pusat pendapatan, misalnya: BPS dan Bappeda, yang dapat menjual informasi tentang daerahnya kepada pusat-pusat penelitian;BUMN, BUMD; pemberian hak guna yang menarik kepada para pengusaha dan masyarakat; penyertaan modal; dll.2. Pemerintah antisipatif : berupaya mencegah daripada mengobati.Pemerintah tradisional yang birokratis memusatkan diri pada produksi pelayanan publik untuk memecahkan masalah publik.Pemerintah birokratis cenderung bersifat reaktif: seperti suatu satuan pemadam kebakaran, apabila tidak ada kebakaran maka tidak akan ada upaya pemecahan.Pemerintah wirausaha bersifat proaktif. Ia tidak hanya mencoba untuk mencegah masalah, tapi juga berupaya keras untuk mengantisipasi masa depan. Ia menggunakan perencanaan strategis untuk menciptakan visi.3. Pemerintah desentralisasi : dari hierarki menuju partisipatif dan timkerja.Limapuluh tahun yang lalu, pemerintahan yang sentralis dan hierarkis sangat diperlukankarena pengambilan keputusan harus dari pusat. Pada saat itu, sistem tersebut masihsangat cocok karena teknologi informasi masih sangat primitif, komunikasi antar berbagai lokasi masih lamban, dan aparatur pemerintah masih relatif belum terdidik. Tapisekarang, perkembangan teknologi sudah sangat maju, kebutuhan masyarakat dan bisnissudah semakin kompleks, staf pemerintah sudah berpendidikan tinggi, maka pengambilan keputusan harus digeser ke tangan masyarakat, asosiasi, pelanggan, danlembaga swadaya masyarakat.4. Pemerintah berorientasi pada (mekanisme) pasar: mengadakan perubahanmekanisme pasar ( sistem insentif) dan bukan dengan mekanisme administratif (sistem prosedur dan pemaksaan) Ada dua cara alokasi sumberdaya, yaitu mekanisme pasar dan mekanisme administratif.Pemerintah tradisional menggunakan mekanisme administratif, sedangkan pemerintahwirausaha menggunakan mekanisme pasar. Pemerintah tradisional menggunakan perintah dan pengendalian, mengeluarkan prosedur dan definisi baku dan kemudianmemerintahkan orang untuk melaksanakannya. Pemerintah wirausaha tidak memerintahdan mengawasi tapi mengembangkan dan menggunakan sistem insentif agar orang tidak melakukan kegiatan yang merugikan masyarakat.Perbandingan Anggaran Tradisional dengan Anggaran Berbasis Pendekatan NPM

D. PERUBAHAN PENDEKATAN ANGGARANDengan munculnya era New Public Management telah mendorong usaha untuk mengembangkan pendekatan yang lebih sistematis dalam perencanaan anggaran sector publik. Seiring dengan perkembangan tersebut, muncul beberapa teknik pengnggaransector publik, misalnya teknik anggaran kinerja ( performance budgeting ), zero based budgeting (ZBB), dan planning, programming, and budgeting system (PPBS). Pendekatan baru nin memiliki karakteristik:1. Komprehensif/komparatif2. Terintegrasi dan lintas departemen3. Proses pengambilan keputusan yang rasional4. Berjangka panjang5. Spesifikasi tujuan dan perangkingan prioritas6. Analisis total cost dan benefit (termasuk opportunitycost)7. Berorientasi input, output, dan outcome, bukan sekedar input8. Adanya pengawasan kinerjaE.ANGGARAN KINERJAPendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapatdalam anggaran tradisional, khususnya yang disebabkan oleh ketiadaan tolok ukur yang bisa digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran pelayanan publik. Anggaran dengan pendekatan kinerja sangat menekankan pada konsep value for money dan pengawasan kinerja output. Pendekatan ini juga mengutamakan mekanisme penentuan dan pembuatan prioritas tujuan serta pendekatan yang sistematik dan rasional dalam proses pengambilan keputusan. Pendekatan ini cenderung menolak pandangan anggaran tradisional yang menganggap bahwa tanpa adanya arahan dan campur tangan, pemerintah akan menyalah gunakan kedudukan mereka dan cenderung boros.Menurut pendekatan anggaran kinerja,dominasi pemerintah dapat diawasi dan dikendalikan melalui penerapaninternal cost awareness, audit keuangan danaudit kinerja, serta evaluasi kinerja eksternal.Dengan kata lain, pemerintah dipaksa bertindak berdasarkan cost minded, harus efisien, memakai dana secara ekonomis, dan dituntut mampu mencapai tujuan yang ditetapkan.F. ZERO BASED BUDGETING (ZBB)Konsep ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada system anggarantradisional. Penyusunan anggaran dengan menggunakan konsep ini dapat menghilangkan incrementalism dan line-item karena anggaran diasumsikan mulai dari nol (zero-base).Proses Implementasi ZBB Terdiri dari 3 tahap, yaitu:1. Identifikasi unit-unit keputusanStruktur organisasi pada dasarnya terdiri dari pusat-pusat pertanggungjawaban.Setiap pusat pertanggungjawaban merupakan unit pembuat keputusan yang salahsatu fungsinya adalah untuk menyiapkan anggaran. ZBB merupakan systemanggaran yang berbasis pusat pertanggungjawaban sebagai dasar perencanan dan pengendalian anggaran.2. Penentuan paket-paket keputusanTahap selanjutnya adalah menyiapkan dokumen yang berisi tujuan unit keputusandan tindakan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dokumeninilah yang disebut paket keputusan. Paket keputusan merupakan gambarankomprehensif mengenai bagian dari aktivitas organisasi atau fungsi yang dapatdievaluasi secara individual. Ada 2 jenis paket keputusan :3. Paket keputusan mutually-exclusive Merupakan paket keputusan yang memiliki fungsi yang sama4. Paket keputusan incremental Merefleksikan level usaha berbeda dalam melakukan kegiatan tertentu.iv. Meranking dan mengevaluasi paket keputusanTahap berikutnya adalah meranking semua paket berdasarkan manfaatnyaterhadap organisasi. Tahap ini merupakan jemnbatan menuju proses alokasisumber daya di antara berbagai kegiatan yang beberapa diantaranya sudah adadan yang lainnya baru sama sekali.Keunggulan ZBB :1. Jika ZBB dilaksanakan dengan baik maka dapat menghasilkan alokasi sumber daya secara lebih efisien2. ZBB berfokus pada value for money3. Memudahkan untuk mengidentifikasi terjadinya inefisiensi dan ketidakefektifan biaya4. Meningkatkan pengetahuan dan motivasi staf dan manajer5. Meningktkan partisipasi manajemen level bawah dalam proses penyusunananggaran.6. Merupakan cara yang sistematik untuk menggeser status quo dan mendorongorganisasi untuk selalu menguji alternatif aktivitas dan pola perilaku biaya sertatingkat pengeluaran.Kelemahan ZBB :1. Prosesnya memakan waktu, terlalu teoritis dan tidak praktis, membutuhkan biayayang besar, serta menghasilkan kertas kerja yang menumpuk karena pembuatan paket keputusan.2. ZBB cenderung menekankan manfaat jangka pendek3. Implementasi ZBB membutuhakan teknologi yang maju4. Masalah besar yang dihadapi ZBB adalah proses meranking dan mereview paket keputusan. Mereview ribuan paket keputusan merupakan pekerjaan yangmelelahkan dan membosankan, sehingga dapat mempengaruhi keputusan.5. Untuk melakukan perankingan paket keputusan dibutuhkan staf yang memilikikeahlian yang mungkin tidak dimiliki organisasi. Selain itu dalam perankinganmuncul pertimbangan subjektif/ mungkin terdapat tekanan politik sehingga tidak objektif lagi.6. Memungkinkan munculnya kesan yang keliru bahwa semua paket keputusanharus dalam anggaran7. Implementasi ZBB menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasiG.PLANNING, PROGAMMING, AND BUDGETING SYSTEM (PPBS)PPBS merupakan teknik penganggaran yang didasarkan pada teori system yang berorientasi pada output dan tujuan dengan penekanan utamanya adalah alokasisumberdaya berdasarkan analisis ekonomi. PPBS adalah salah satu model penganggaran yang ditujukan untuk membantu menajemen pemerintah dalam membuat keputusanalokasi sumber daya secara lebihbaik.Haltersebut disebabkan sumber daya yangdimiliki pemerintah terbatas jumlahnya, sementara tuntutan masyarakat tidak terbatas.Proses Implementasi PPBSLangkah implementasinya meliputi:1. Menentukan tujuan umum organisasi dan tujuan unit organisasi dengan jelas.2. Mengidentifikasikan program dan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telahditetapkan.3. Mengevaluasi berbagai alternatif program dengan menghitung cost-benefit dari masing-masing program.4. Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan biaya yang kecil.5. Alokasi sumber daya ke masing-masing program yang disetujui

Karakteristik PPBS :1. Berfokus pada tujuan dan aktivitas (program) untuk mencapai tujuan.2. Secara eksplisit menjelaskan implikasi terhadap tahun anggaran yang akan dating karena PPBS berorientasi pada masa depan.3. Mempertimbangkan semua biaya yang terjadi.4. Dilakukan analisis secara sistematik atas berbagai program, yang meliputi:identifikasi tujuan, identifikasi secara sistematik alternatif program untuk mencapai tujuan, estimasi biaya total dari masing-masing alternatif program, danestimasi manfat yang ingin diperoleh dari masing-masing alternatif program

Kelebihan PPBS :1. Memudahkan dalam pendelegasian tanggung jawab dari manajemen puncak kemanajemen menengah.2. Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja3. Memperbaiki kualitas pelayanan melalui pendekatan sadar biaya dalam perencanaan program.4. Lintas departemen sehingga dapat meningkatkan komunikasi, koordinasi, dankerja sama antar departemen.5. Menghilangkan program yang overlapping atau bertentangan dengan pencapaiantujuan organisasi6. PPBS menggunakan teori marginal utility, sehingga mendorong alokasi sumber daya secara optimal.

Kelemahan PPBS1. PPBS membutuhkan system informasi yang canggih, ketersediaan data, adanyasystem pengukuran, dan staf yang memiliki kapabilitas tinggi2. Implementasi PPBS membutuhkan biaya yang besar karena PPBS membutuhkanteknologi yang canggih3. PPBS bagus secara teori, namun sulit untuk diimplementasikan4. PPBS mengabaikan realitas politik dan realitas organisasi sebagai kumpulanmanusia yang kompleks5. PPBS merupakan teknik anggaran yang statistically oriented. Penggunaanstatistic terkadang kurang tajam untuk mengukur efektivitas program. Statistik hanya tepat untuk mengukur beberapa program saja.6. Pengaplikasian PPBS menghadapi masalah teknis sehingga menyulitkan dalammelakukan alokasi biaya.Masalah utama penggunaan ZBB dan PPBS.1. Bounded rationality, keterbatasan dalam menganalisis semua alternatif untuk melakukan aktivitas.2. Kurangnya data untuk membandingkan semua alternatif, terutama untuk mengukur output.3. Masalah ketidakpastian sumber daya, pola kebutuhan di masa depan, perubahan politik, dan ekonomi.4. Pelaksanaan teknik tersebut menimbulkan beban pekerjaan yang sangat berat5.5. Kesulitan dalam menentukan tujuan dan perankingan program terutama ketikaterdapat pertentangan kepentingan.6. Seringkali tidak memungkinkan untuk melakukan perubahan program secaracepat dan tepat.7. Terdapat hambatan birokrasi dan perlawanan politik yang besar untuk berubah