Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sektor Publik APBD"

13
PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK APBD BAB 5

Transcript of Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sektor Publik APBD"

Page 1: Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sektor Publik APBD"

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK APBD

BAB 5

Page 2: Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sektor Publik APBD"

KELOMPOK 5 :

INDRA ANDHIKA PUTRA 0913010074SINDYA ANGGRAENI 1113010115ILLA NAUMI 1113010142D. FIKKRIA AZIZAH 1113010144GEA FEBI CAESARI 1113010151IFUNG SRI LESTARI 1113010152NINDIE MILLAND SARI 1113010040

Page 3: Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sektor Publik APBD"

Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah meliputi rencana pendapatan , belanja , transfer , dan pembiayaan yang diukur dalam satuan rupiah yang disusun , menurut klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode. Anggaran mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Anggaran merupakan kesepakatan kebijakan yang digunakan untuk kepentingan publik.

2. Anggaran menggambarkan keseimbangan antara belanja , pendapatan , dan pembiayaan yang diinginkan sesuai tujuan yang ingin dicapai.

3. Anggaran menjadi kekuatan hukum dan landasan pelaksanaan APBD.

4. Anggaran memberi landasan penilaian kinerjapemerintahan.5. Hasil pelaksanaan anggaran dipertanggungjawabkan dalam laporan

keuangan. 

A. ANGGARAN

Page 4: Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sektor Publik APBD"

Anggaran Sektor Publik

Anggaran sektor publik merupakan pedoman tindakan yang dilaksanakan pemerintah untuk kepentingan publik. Jenis-jenis anggaran sektor publik meliputi :

a. Anggaran Tradisional b. Anggaran Kinerja c. Anggaran Programd. Zero Based Budgetinge. Planing , Programing , and Budgeting

System (PPBS)

Page 5: Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sektor Publik APBD"

B. ANGGARAN DAERAH DI INDONESIA

Anggaran penerimaan dan belanja daerah (APBD) memuat rencana penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah dalam uang , barang , atau jasa pada tahun anggaran.

  

Page 6: Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sektor Publik APBD"

C. PROSEDUR PENYUSUNAN APBD

Prosedur penyusunan APBD meliputi :

1. Tahap perencanaan

2. Penyusunan Kebijakan Umum APBD

3. Penyusunan Strategi dan Prioritas APBD

Page 7: Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sektor Publik APBD"

D. TAHAP PENYUSUNAN RANCANGAN APBD

Pendekatan kinerja mencakup dua hal yaitu :

1) penyusunan rancangan anggaran unit kerja

2) penyusunan rancangan APBD pemerintah daerah.

Page 8: Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sektor Publik APBD"

E. PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD

Kepala SKPD menyusun laporan realisasi semester pertama anggaran pendapatan dan belanja SKPD sebagai hasil pelaksanaan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya. Laporan tersebut disiapkan oleh PPK SKPD dan disampaikan kepada pejabat penggun anggaran untuk ditetapkan sebagai laporan realisasi semester pertama anggaran pendapatan dan belanja SKPD serta prognosis untuk enam bulan berikutnya, paling lama 7 (tujuh) hari setelah semester tahun anggaran berakhir.

Laporan keuangan SKPD disampaikan kepada kepala daerah melalui PPKD paling lambat dua bulan setelah tahun anggaran berakhir. Laporan keuangan SKPD terdiri atas laporan realisasi anggaran, neraca, dan catatan atas laporan keuangan.

Laporan keuangan tersebut disampaikan oleh kepala daerah kepada BPK untuk dilakukan pemeriksaan paling lambat tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir. Laporan keuangan setelah diaudit oleh BPK wajib dipublikasikan oleh pemerintah daerah.

Page 9: Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sektor Publik APBD"

PERTANYAAN :

Page 10: Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sektor Publik APBD"

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan mayoritas kasus korupsi di Indonesia adalah penyalahgunaan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah).

Biaya politik yang tinggi dalam Pemilukada (Pemilihan Umum Kepala Daerah) diduga menjadi faktor penyebab korupsi itu. “Mayoritas yang dikorupsi itu adalah dana APBD,” kata Ketua KPK, Busryo Muqoddas saat menjadi pembicara di acara seminar bertajuk “Menjawab Ancaman Kegagalan Demokrasi” di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Jakarta, Senin (28/3).

Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan, Haryono Umar menambahkan, penyebab dari maraknya korupsi APBD yang melibatkan kepala daerah tingkat provinsi maupun kabupaten/kota diduga karena mahalnya biaya politik pada saat Pemilukada (Pemilihan Umum Kepala Daerah).  Setelah mereka terpilih, berbagai macam cara dilakukan untuk meyalahgunakan APBD untuk mengembalikan modal mereka.

Haryono mengatakan, sistem pemilihan seperti itu memang diatur dalam undang-undang . Para peserta diperbolehkan menerima bantuan dana dari swasta atau dari siapapun.  Karena, para calon itu akan mengeluarkan biaya yang sangat besar dalam perhelatan politik tersebut.

Page 11: Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sektor Publik APBD"

“Nanti setelah menang mereka akan ditagih oleh pihak-pihak yang menyumbang itu,” kata Haryono kepada  Republika, Senin (28/3).

Haryono mengingatkan Indonesia perlu belajar ke Prancis. Di sana, pemerintah yang menanggung seluruh biaya politik calon kepala daerah yang mengikuti proses pemilihan umum. Sehingga, setelah terpilih mereka tidak akan berpikir untuk mengembalikan modal dengan cara menyalahgunakan APBD.

Cara lainnya, lanjut Haryono,  seharusnya proses pemilukada itu dilakukan dengan penunjukkan langsung. Penunjukan itu bisa dari Presiden ataupun keputsan DPRD.  Cara seperti itu menurutnya bisa  dilakukan untuk mengurangi dampak korupsi yang besar ketika para kepala daerah itu terpilih. “Namun tetap harus mendapat pengawasan yang sangat ketat,” kata Haryono.

Haryono mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap para kepala daerah tersebut. Pihaknya akan mengincar kepala daerah yang terlibat tindak pidana korupsi tersebut. Namun, Haryono enggan menyebutkan berapa jumlah atau nama kepala daerah yang diincar tersebut.

“Ya itu kan strategi KPK, kalau kita sebutkan nanti mereka malah kabur dan berusaha menghilangkan alat bukti,” ujarnya.

Page 12: Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sektor Publik APBD"

PERTANYAAN :011. Cara agar demokrasi tetap jalan, tetapi tidak

terjadi penyelewengan APBD ?088. Bagaimana sikap pemerintah dlm mnjaga

kelangsungan proyek daerah bila ada dana dlm proyek daerah yg diselewengkan/dikorupsi ?

Page 13: Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sektor Publik APBD"

Why so serious ?