Teori Dan Praktek Manajemen Islami Pen Gala Man BMI - Rhesa …

6

Click here to load reader

description

Dengan mengamati praktek-praktek bisnis saat ini, terutama dalam suatuinstitusi keuangan Islam, terlihat bahwa gaya manajemen dalam sebuah institusikeuangan Islam masih mengadopsi gaya manajemen konvensional. Hal inidikarenakan begitu melekatnya gaya manajemen konvensional pada Sumber DayaManusia (SDM) yang ada di institusi keuangan Islam, baik dikarenakan latar belakangpendidikan maupun latar belakang pekerjaan.Sehingga bisa disimpulkan bahwa seluruh stakeholder sebuah institusikeuangan Islam perlu memiliki etika yang sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah,serta sistem tata kelola institusi keuangan Islam perlu diatur dalam sebuah aturan yangjelas untuk menghindari konflik kepentingan. Sistem dan aturan yang bersumber dariAl-Quran dan As-Sunnah tersebut perlu dikupas lebih teknis lagi agar dapatdiimplementasikan secara langsung oleh seluruh stakeholder.

Transcript of Teori Dan Praktek Manajemen Islami Pen Gala Man BMI - Rhesa …

Page 1: Teori Dan Praktek Manajemen Islami Pen Gala Man BMI - Rhesa …

Makalah Etika dan Tata Kelola Institusi Keuangan Islam

ijk

TEORI DAN PARKTEK MANAJEMEN SECARA ISLAMI:

Sebuah Pengalaman Bank Muamalat Indonesia

Oleh: M.Luthfi Hamidi

Dikaji Oleh: Rhesa Yogaswara

207000377

Magister Bisnis dan Keuangan Islam Universitas Paramadina

Jakarta 2008

Page 2: Teori Dan Praktek Manajemen Islami Pen Gala Man BMI - Rhesa …

TEORI DAN PARKTEK MANAJEMEN SECARA ISLAMI:Sebuah Pengalaman Bank Muamalat Indonesia– Rhesa Yogaswara 2

I. PENDAHULUAN

Dengan mengamati praktek-praktek bisnis saat ini, terutama dalam suatu

institusi keuangan Islam, terlihat bahwa gaya manajemen dalam sebuah institusi

keuangan Islam masih mengadopsi gaya manajemen konvensional. Hal ini

dikarenakan begitu melekatnya gaya manajemen konvensional pada Sumber Daya

Manusia (SDM) yang ada di institusi keuangan Islam, baik dikarenakan latar belakang

pendidikan maupun latar belakang pekerjaan.

Gaya manajemen yang dimaksud disini meliputi perilaku kerja SDM dari

mulai tingkat yang paling atas sampai dengan tingkat yang paling bawah di tingkat

eksekusi. Sehingga etika dan tata kelola sebuah institusi keuangan Islam dalam

menjalankan kegiatan operasional perlu menjadi pembahasan yang serius. Terlebih

Indonesia belum mengimplementasikan syariah dalam ekonomi secara mendasar,

untuk mencapai maqasid syariah.[1]

Saat ini setiap individu dalam suatu perusahaan melakukan kegiatan

operasionalnya masih belum didasari atas komitmen moral, yang masih tanpa

memperhatikan aspek moral, praktek tidak etis, yang akan menjadikan perusahaan

memiliki reputasi yang buruk. Memang etika yang baik memberikan kontribusi untuk

keberhasilan suatu perusahaan, namun dalam jangka pendek akan sangat mahal

biayanya, baik dari segi usaha untuk mengkonsistenkan suatu kebiasaan maupun dari

segi keuangan. Tetapi ini merupakan strategi yang sangat baik untuk jangka

panjang.[2]

II. PEMBAHASAN

Berdasarkan pada latar belakang tersebut, tentunya langkah-langkah strategis

perlu dirumuskan. Ada beberapa langkah strategis dalam rangka memperbaiki tata

kelola institusi keuangan Islam, diantaranya adalah manajeman organisasi perusahaan.

Saat ini, secara umum perusahaan-perusahaan memiliki gaya manajemen barat dan

juga manajemen Jepang. Dimana manajemen Jepang banyak menaruh perhatian

kepada karyawannya, perilakunya, loyalitasnya, dan juga perhatiannya terhadap

kualitas.[3]

_______________________________________________________________________________________________________

[1] Pramono, Sigit. SDM Syariah tak bisa instan. Sharing-Majalah ekonomi dan bisnis syariah. Juli 2008

[2] Wydburd, 1998:108

[3] Alhabshi, 1994:19

Page 3: Teori Dan Praktek Manajemen Islami Pen Gala Man BMI - Rhesa …

TEORI DAN PARKTEK MANAJEMEN SECARA ISLAMI:Sebuah Pengalaman Bank Muamalat Indonesia– Rhesa Yogaswara 3

Tidak mengherankan bila Total Quality Management (TQM) di Jepang 90%

adalah perilakunya, sementara yang lainnya adalah Quality Control.[4] Ini merupakan

pola manajemen yang baik dari segi perilaku dan loyalitasnya saja.

Sementara dalam Manajemen Organisasi yang Islami, perilaku karyawan

adalah hal yang sangat penting. Ditambah dengan adanya kesadaran akan moral

(moral awareness), menganbil keputusan yang benar (moral judgement), melakukan

hal yang benar dengan cara yang benar (ethical behaviour). Sehingga untuk

mewujudkan hal-hal yang penting tersebut, sebuah model manajemen dijabarkan oleh

PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk (BMI).

Yang pertama adalah hal yang paling mendasar yaitu Worship dengan nama

ZIKR yang terdiri dari Zero Based, Iman, Konsisten, Result Oriented. Model pertama

ini akan memotivasi karyawan dalam melakukan kegiatannya. Selama ini model dari

barat menerapkan sebuah model sekularisme, yang mana motivasi satu-satunya

hanyalah materi. Sementara ketika motivasi karyawan memiliki dasar Islam,

perilakunya akan berbeda. Dan motivasinya pun akan menyebabkan dedikasinya

mengejar kebutuhan akan akhirat melalui amanat yang diberikan dalam bekerja.

Yang kedua adalah Wealth, dimana keseimbangan antara kekayaan materi dan

kekayaan spiritual menjadi suatu keharusan. Hal ini bisa ditempuh dengan PIKR yang

terdiri dari Power Information, Knowledge, dan Reward. ZIKR bekerja di tingkat

individu, sementara PIKR bekerja di tingkat organisasi maupun tim.

Yang ketiga adalah Warfare yang menggerakkan perusahaan berkontribusi

untuk meningkatkan perekonomian. MIKR yang terdiri dari Militant, Intellect,

Kompetitif, dan Regenerative menjadi hal-hal yang perlu ditingkatkan. Sementara

ZIKR bekerja di tingkat individu, dan PIKR bekerja di tingkat organisasi maupun tim.

Maka MIKR, bekerja di tingkat komunitas.

Pemahaman akan kultur sebuah perusahaan menjadi tools penting bagi sebuah

manajemen perusahaan. Sebagai contoh kultur BMI, Jilbab bagi karyawati dan baju

Koko bagi karyawan diatur untuk menjadi dresscode perusahaan. Hal ini telah

memberikan impresi yang baik bagi konsumen. Banyak institusi keuangan yang

memberikan layanan penuh disetiap saat bagi konsumen. Namun di BMI, diwaktu

shalat selama 10 menit, layanan konsumen akan ditutup. Hal ini akan membuat Shalat

bisa dilakukan secara berjamaah dan meningkatkan silaturahmi.

_____________________________________________________________________ [4] Woods, 1998:4

Page 4: Teori Dan Praktek Manajemen Islami Pen Gala Man BMI - Rhesa …

TEORI DAN PARKTEK MANAJEMEN SECARA ISLAMI:Sebuah Pengalaman Bank Muamalat Indonesia– Rhesa Yogaswara 4

Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, karyawan pun harus bebas dari

perilaku tidak etis seperti menerima hadiah. Sehingga diawal kontrak, karyawan akan

menandatangani perjanjian untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak citra

dan kinerja perusahaan. Ruangan kerja yang tanpa partisi pun menjadi syarat suasana

kerja agar setiap pekerjaan selalu terbuka. Adanya keyakinan bahwa setiap

pelanggaran yang terjadi akan mendapat balasannya tidak hanya di dunia, tetapi juga

di akhirat. Maka, dalam peraturan BMI bila ada karyawan yang menerima hadiah dan

tidak melaporkan, akan dikeluarkan dari perusahaan.

Information Sharing di BMI yang menjadi atribut dalam PIKR dalam

menjalankan ketransparansian perusahaan. Diskusi yang berkontribusi dalam

pengambilan keputusan perusahaan menjadi suatu hal yang dibiasakan di BMI dengan

person-to-person dialogue. Sehingga hal ini akan memberikan motivasi tersendiri

bagi karyawan. Skema reward pun diterapkan secara konsisten, maka karyawan pun

lebih termotivasi lagi.

Dengan mengimplementasikan konsep ZIKR, PIKR, MIKR ini. Hasil yang

sangat dramaris terlihat, terutama pada saat krisi tahun 1998. Hal ini terlebih karena

adanya perubahan dari arah manajemen organisasi setelah mengimplementasikan

konsep ZIKR, PIKR, MIKR. Bentuk organisasi yang berawal dari tradisional hierarki

berubah menjadi Horizontal Organization, dan kemudian bertransformasi menjadi

Learning Organization. Dimana orang-orang dalam organisasi tersebut

mengembangkan kapasitasnya secara berkelanjutan. Perubahan ini akan memberikan

peluang-peluang bagi orang-orang yang fleksibel, cepat beradaptasi dan produktif.

Sehingga Setiap karyawan dipacu untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan

masalah dalam organisasi, terus mencoba, meningkatkan dan meningkatkan

kapabilitasnya.[5] Meskipun individual learning ini tidak menjamin perusahan

bertransformasi menjadi organizational learning, namun tanpa individual learning

organizational learning tidak akan pernah terwujud.[6]

_____________________________________________________________________ [5] Daft, 1998:562

[6] Seng, 1990,139

Page 5: Teori Dan Praktek Manajemen Islami Pen Gala Man BMI - Rhesa …

TEORI DAN PARKTEK MANAJEMEN SECARA ISLAMI:Sebuah Pengalaman Bank Muamalat Indonesia– Rhesa Yogaswara 5

III. ANALISA DAN KESIMPULAN

Dengan mempelajari hal-hal yang telah dilakukan BMI diatas, terlihat bahwa

praktek-praktek tersebut sangat membutuhkan usaha, tenaga, dan materi yang besar.

Karena pemahaman akan Islam perlu benar-benar menjadi nyawa bagi BMI dimana

pemahaman akan Islam berada di tingkatan yang paling mendasar. Sehingga untuk

lebih mendukung terciptanya suatu kondisi dalam manajemen, etika, dan perilaku

secara Islami, perlu adanya aspek hukum yang sesuai Al-Quran dan As-Sunnah yang

terus menjadi landasan bagi semua pihak (shareholders, stakeholder, depositor)

berada dijalur yang benar. Termasuk untuk mengurangi peluang-peluang yang

mementingkan kepentingannya sendiri di semua tingkatan. [7]

Sementara untuk pelaksanaan dalam mewujudkan etika dan tata kelola yang

Islami pun tak luput akan adanya permasalahan berbagai resiko. Dari mulai resiko

kredit, resiko likuiditas, dan juga resiko operasional. Sehingga perannya internal

control yang telah menjadi bagian dalam BMI, sangat diperlukan untuk mengenal,

mengetahui resiko-resiko yang dihadapi dan mendeteksi akan masalah-masalah yang

terjadi. Dan sistem controlling, internal control pun perlu diawasi secara

berkelanjutan untuk memastikan institusi keuangan Islam sesuai dengan syariah. [8]

Dalam hal transparansi sebuah institusi keuangan Islam, terdapat 6 informasi

yang harus dikeluarkan secara akurat dan tidak terlambat, antara lain performa

keuangan, posisi keuangan, strategi manajemen dan kontrol resiko, mengukur resiko,

kebijakan akuntansi, manajemen bisnis dasar dan tata kelola perusahaan.[9]

Sementara mengenai struktur dalam BMI, sebagaimana terlihat dalam

Gambar.1 posisi Sharia Supervisory Board (Badan Pengawas Syariah) sudah tepat,

yang berada diluar Manajemen dan komisaris. Penyusunan organisasi seperti ini

merupakan langkah awal dalam rangka mewujudkan independensi dari Badan

Pengawas Syariah (BPS) untuk menghindari konflik kepentingan. Namun perlu

ditambahkan disini bahwa etika berhubungan antara manajemen dengan eksternal

auditor dan BPS pun perlu diatur lebih teknis lagi. Hal ini untuk mengetahui hal

seperti apa yang menimbuklan konflik kepentingan, dan mana yang tidak.

_____________________________________________________________________ [7] Chapra, Umer & Ahmed, Habib. Corporate Governance in Islamic Financial Institution. IRTI, 2002. pg.28

[8] Chapra, Umer & Ahmed, Habib. Corporate Governance in Islamic Financial Institution. IRTI, 2002. pg.51

[9] Chapra, Umer & Ahmed, Habib. Corporate Governance in Islamic Financial Institution. IRTI, 2002. pg.64

Page 6: Teori Dan Praktek Manajemen Islami Pen Gala Man BMI - Rhesa …

TEORI DAN PARKTEK MANAJEMEN SECARA ISLAMI:Sebuah Pengalaman Bank Muamalat Indonesia– Rhesa Yogaswara 6

Gambar.1 Struktur Organisasi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk [10]

Sehingga bisa disimpulkan bahwa seluruh stakeholder sebuah institusi

keuangan Islam perlu memiliki etika yang sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah,

serta sistem tata kelola institusi keuangan Islam perlu diatur dalam sebuah aturan yang

jelas untuk menghindari konflik kepentingan. Sistem dan aturan yang bersumber dari

Al-Quran dan As-Sunnah tersebut perlu dikupas lebih teknis lagi agar dapat

diimplementasikan secara langsung oleh seluruh stakeholder.

_____________________________________________________________________ [10] URL: http://www.muamalatbank.com/profil/strukor.asp>, Access Date: 16 February 2005

IV. DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Chapra, Umer & Ahmed, Habib. Corporate Governance in Islamic Financial

Institution. IRTI, 2002.

Hamidi, M.Luthfi. The Theory and Practice of Islamic Management Style: The

Experience of Bank Muamalat Indonesia. International Association for Islamic

Economics, Vol 10, No 2, pp 115-131

Pramono, Sigit. SDM Syariah tak bisa instan. Sharing-Majalah ekonomi dan bisnis

syariah. Juli 2008