Teori belajar humanistik bu nur asyiah

25
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISTIK DAN PENERAPANYA DALAM PEMBELAJARAN PAI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Mata Kuliah Strategi dan Metodologi Pembelajaran PAI Semester Genap Tahun Akademik 2014/2015 Dosen : Dr. Agus Pahrudin, M.Pd. DISUSUN OLEH : NUR ASYIAH 1422010094 FAKULTAS TARBIYAH KONSENTRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 1

Transcript of Teori belajar humanistik bu nur asyiah

Page 1: Teori belajar humanistik bu nur asyiah

MAKALAH

TEORI BELAJAR HUMANISTIK DAN PENERAPANYA DALAM PEMBELAJARAN PAI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Mata Kuliah

Strategi dan Metodologi Pembelajaran PAI Semester Genap

Tahun Akademik 2014/2015

Dosen : Dr. Agus Pahrudin, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

NUR ASYIAH 1422010094

FAKULTAS TARBIYAH

KONSENTRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PROGRAM PASCA SARJANA

IAIN RADEN INTAN LAMPUNG 2015

1

Page 2: Teori belajar humanistik bu nur asyiah

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa. Hanya

berkat rahmat, taufiq dan hidayah-NYA, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar,

baik dan tepat waktu. Sholawat serta salam senantiasa tersanjungkan kepangkuan Rasululloh Saw.

beserta keluarga, sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya yang telah membawa kita dari jalan

yang gelap gulita ke jalan yang terang benderang ke jalan agama islam.

Penulisan makalah ini guna melengkapi / memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Strategi

dan Metodologi Pembelajaran PAI” Dengan terselesaikannya makalah yang berjudul “ Teori

belajar Humanistik dan pembelajarannya dalam Pembelajaran PAI”. penulis dengan ikhlas

menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantunya baik langsung maupun

tidak langsung khususnya kepada dosen pengampu Mata Kuliah “Strategi dan Metodologi

Pembelajaran PAI”, bapak. Dr. Agus Pahrudin, M.Pd.

Sebagai manusia biasa yang tak lepas dari kekhilafan, demi perbaikan makalah ini selalu di

harapkan kritik dan saran dari semua pihak. Semoga makalah ini bermafaat bagi penulis khususnya

dan bagi para pembaca pada umumnya.

Akhirul kalam semoga segala usaha kita dalam peningkatan mutu pendidikan mendapat

ridho dari Allah SWT amin.

2

Page 3: Teori belajar humanistik bu nur asyiah

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 1

C. Tujuan Pembahasan ............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Belajar Humanistik .................................................. 2

B. Tujuan Pembelajaran munurut pandangan teori belajar Humanistik ... 2

C. Pandangan Tokoh-tokoh Teori Belajar Humanistik ...................... 3

a. Bloom dan Krathwohl ....................................................................... 3

b. Kolbm Honey .................................................................................... 4

c. Honey dan Mumford ......................................................................... 4

d. Habermas ........................................................................................... 5

D. Aplikasi Teori Humanistik Terhadap Pembelajaran PAI.............. 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: Teori belajar humanistik bu nur asyiah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar bukan hanya menghafal dan bukan pula mengingat, tetapi belajar adalah

suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri siswa. Perubahan sebagai

hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan

pengetahuanya, sikap dan tingkah laku ketrampilan, kecakapanya, kemampuannya, daya

reaksinya dan daya penerimaanya. Jadi belajar adalah suatu proses yang aktif, proses

mereaksi terhadap semua situasi yang ada pada siswa. Belajar merupakan suatu proses

yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui situasi yang ada pada siswa.

Dalam suatu pembelajaran juga perlu didukung oleh adanya suatu teori dan belajar,

secara umum teori belajar di kelompokan dalam empat kelompok atau aliran meliputi: (1)

Teori Belajar Behavioristik (2) Teori Belajar Kognitifistik (3) Teori Belajar

Konstruktifistik (4) Teori Belajar Humanistik.

Untuk memahami lebih lanjut maka dalam makalah ini akan membahas

mengenai Teori Belajar Humanistik.

B. Rumusan Masalah

1.    Apakah yang dimaksud teori belajar humanistik?

2. Apakah Tujuan pembelajaran humanistik?

3. Siapakah tokoh-tokoh teori belajar humanistik?

4.    Bagaimanakah aplikasi dari penerapan teori belajar humanistik dalam pembelajaran?

C. Tujuan Pembahasan

1.    Untuk mengetahui pengertian teori belajar humanistik.

2. Apakah Tujuan pembelajaran humanistic.

3. Untuk mengetahui tokoh-tokoh teori belajar humanistik.

4. Untuk mengetahui aplikasi dari penerapan teori belajar humanistik dalam pembelajaran.

BAB II

4

Page 5: Teori belajar humanistik bu nur asyiah

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Belajar Humanistik

Teori belajar humanistik yang di pelopori oleh Abraham Maslow mencoba untuk

mengkritisi teori Freud dan behaveoristik. Menurut Abraham hal yang terpenting dalam

melihat manusia adalah potensi yang dimilikinya. Humanistik lebih melihat pada sisi

perkembangan kepribadian manusia daripada berfokus pada “ketidak normalan” atau

“sakit” seperti yang dilihat oleh teori Freud. Pendekatan ini melihat kejadian setelah

“sakit” tersebut sembuh, yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan

hal – hal positif. Kemampuan positif ini disebut potensi yang ada dalam manusia dan

pendidik yang beraliran humanistik biasanya memfokuskan pada hal – hal positif ini.

Kemampuan positif disini erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang

terdapat dalam domain efektif. Misalnya kemampuan dalam ketrampilan membangun dan

menjaga relasi yang hangat dengan orang lain, kepercayaan, penerimaan, kesadaran,

memahami perasaan orang lain, kejujuran interpersonal dan pengetahuan interpersonal

lainnya. Jadi intinya adalah meningkatkan kualitas keterampilan interpersonal dalam

kehidupan sehari – hari. Selain menitikberatkan pada interpersonal, para pendidik juga

membuat pembelajaran yang membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan

dalam membuat, berimajinasi, mempunyai pengalaman, berintuisi, merasakan dan

berfantasi. Pendekatan ini mengedepankan pentingnya emosi dalam dunia pendidikan.

Freudian melihat emosi sebagai sebagai hal yang mengganggu perkembangan, sementara

humanistik melihat keuntungan pendidikan emosi. Jadi bisa dikatakan bahwa emosi adalah

karakteristik yang sangat kuat dan nampak dari para pendidik beraliran humanistik. Karena

berfikir dan merasakan saling beriringan, mengabaikan pendidikan emosi sama dengan

mengabaikan salah satu potensi terbesar manusia.1

B. Tujuan Pembelajaran munurut pandangan teori belajar Humanistik

Tujuan pembelajarah menurut Humanistik adalah :

1) Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar

yang relevan.

1 Dr. Iskandar,M.Pd . Psikologi pendidikan .,(Cipayung : Gaung persada (GP) Press,2009) hlm.114 - 118

5

Page 6: Teori belajar humanistik bu nur asyiah

2) Untuk memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat ingin tahu dan ingin

menyelidiki siswa tentang hal-hal baru.

3) Untuk memupuk dan membentuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah

dengan berbagai gaya mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang baik.

4) Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran

yang

C. Pandangan Tokoh-tokoh Teori Belajar Humanistik

Adapun tokoh – tokoh yang mempelopori psikologi humanistik yang digunakan

sebagai teori belajar humanisme sebagai berikut :

a)   Bloom dan Krathwohl

Dalam hal ini, Bloom dan Krathwohl menunjukkan apa yang mungkin dikuasai

( dipelajari ) oleh siswa, yang tercakup dalam tiga kawasan berikut.

1.    Kognitif

Kognitif terdiri dari tiga tingkatan:

1)      Pengetahuan ( mengingat, menghafal );

2)      Pemahaman ( menginterpretasikan );

3)      Aplikasi ( menggunakan konsep untuk memecahkan suatu masalah );

4)      Analisis ( menjabarkan suatu konsep );

5)      Sintesis ( menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konsep utuh);

6)      Evaluasi ( membandingkan ide, nilai, metode, dsb ).

2.    Psikomotor

Psikomotor terdiri dari lima tingkatan, yaitu:

1)      Peniruan ( menirukan gerak );

2)      Penggunaan ( menggunakan konsep untuk melakukan gerak );

3)      Ketepatan ( melakukan gerak dengan benar );

4)      Perangkaian ( melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar );

5)      Naturalisasi ( melakukan gerak secara wajar ).

3.    Afektif

Afektif terdiri dari lima tingkatan, yaitu:

1)      Pengenalan ( ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu );

6

Page 7: Teori belajar humanistik bu nur asyiah

2)      Merespon ( aktif berpartisipasi );

3)      Penghargaan ( menerima nilai-nilai, setia kepada nilai-nilai tertentu);

4)      Pengorganisasian ( menghubung - hubungkan nilai-nilai yang dipercayai );

5)      Pengalaman ( menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup ).2

b)    Kolbm Honey

Sementara itu, Kolb membagi tahapan belajar menjadi empat tahap, yaitu:

1.    Pengalaman konkret;

Pada tahap ini seorang siswa hanya mampu sekedar ikut mengalami suatu kejadian. Dia

belum mempunyai kesadaran tentang hakikat kejadian tersebut. Dia pun belum mengerti

bagaimana dan mengapa suatu kejadian harus terjadi seperti itu.

2.    Pengalaman aktif dan reflektif;

Siswa lambat laun mampu mengadakan observasi aktif terhadap kejadian itu, serta mulai

berusaha memikirkan dan memahaminya.

3.    Konseptualisasi;

Siswa mulai belajar untuk membuat abstraksi atau “teori” tentang sesuatu hal yang pernah

diamatinya. Pada tahap ini siswa diharapkan sudah mampu untuk membuat aturan-aturan

umum ( generalisasi ) dari berbagai contoh kejadian yang meskipun tampak berbeda-beda,

tetapi mempunyai landasan aturan yang sama.

4.    Eksperimentasi aktif

Siswa sudah mampu mengaplikasikan suatu aturan umum ke situasi yang baru. Dalam

dunia matematika misalnya, siswa tidak hanya memahami “ asal-usul” sebuah rumus,

tetapi ia juga mampu memakai rumus tersebut untuk memecahkan suatu masalah yang

belum pernah ia temui sebelumnya.3

c)     Honey dan Mumford

Berdasarkan teori Kolb ini, Honey dan Mumford menggolongkan siswa menjadi

empat tipe, yakni:

1.    Aktivis

2 Dr. Hamzah B. Uno, M. Pd. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. ( Jakarta: Bumi Aksara ) hal. 143 Drs. Abdul Hadis, M. Pd. Psikologi dalam Pendidikan. (bandung: Alfabeta, 2006) hlm. 72

7

Page 8: Teori belajar humanistik bu nur asyiah

Ciri dari siswa ini adalah suka melibatkan diri pada pengalaman-pengalaman baru dan

cenderung berpikiran terbuka serta mudah diajak berdialog. Namun, siswa seperti ini

biasanya kurang skeptis terhadap sesuatu. Dalam belajar mereka menyukai metode yang

mampu mendorong seseorang menemukan hal-hal baru, seperti brainstorming atau

problem solving. Akan tetapi mereka cepat merasa bosan dengan hal-hal yang perlu waktu

lama dalam implementasi.

2.    Reflektor

Siswa tipe ini cenderung sangat berhati-hati mengambil langkah sehingga dalam

mengambil keputusan mereka lebih suka menimbang-nimbang secara cermat baik

buruknya.

3.    Teoris

Siswa tipe ini biasanya sangat kritis, senang menganalisis, dan tidak menyukai pendapat

atau penilaian yang sifatnya subjektif. Berpikir rasional adalah sangat penting. Dan mereka

cenderung sangat skeptis dan tidak suka hal-hal yang spekulatif.

4.    Pragmatis

Siswa pada tipe ini menaruh perhatian besar pada aspek-aspek praktis dari segala hal. Bagi

mereka teori memang penting, tapi tidak akan berguna jika tidak dipraktikkan.

d)    Habermas

Menurutnya belajar sangat dipengaruhi oleh interaksi, baik dari lingkungan

maupun dengan sesama manusia. Dengan asumsi ini Habermas membagi belajar menjadi

tiga bagian, yaitu:

1.    Belajar teknis ( technical learning )

Dalam belajar teknis siswa belajar bagaimana berinteraksi dengan alam sekelilingnya.

Mereka berusaha menguasai dan mengelola alam dengan cara mempelajari ketrampilan

dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk itu.

2.    Belajar praktis ( practical learning )

Pada belajar ini siswa juga belajar berinteraksi, tetapi yang lebih dipentingkan adalah

interaksi dia dengan orang-orang di sekelilingnya.

3.    Belajar emansipatoris ( emancipatory learning)

Pada belajar ini siswa berusaha mencapai pemahaman dan kesadaran yang sebaik mungkin

tentang perubahan ( transformasi ) kultural dari suatu lingkungan. Inilah tujuan pendidikan

yang paling tinggi.4

4 Drs. M. Dimyati Mahmud., Psikologi Pendidikan.,(Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta, 1990) hlm 231

8

Page 9: Teori belajar humanistik bu nur asyiah

Psikologi humanistik dan pengajaran di dalam bagian ini berisi tentang bagaimana

para psikolog humanistik berupaya menggabungkan keterampilan dan informasi kognitif

dengan segi efektif , nilai – nilai, dan perilaku antar pribadi. Sehubungan dengan itu akan

di bicarakan tiga macam program :

a.    Confluent education

Adalah proses pendidikan yang memadukan atau mempertemukan pengalaman –

pengalaman efektif dengan belajar kognitif di dalam kelas.5[10] Sebagai contoh guru

bahasa indonesia memberikan tugas pada para siswa untuk membaca sebuah novel,

katakanlah misalnya tentang “keberanian” sebuah novel perang. Melalui tugas itu siswa

diharapkan memahami isi bacaan tersebut dengan sebaik – sebaiknya tetapi juga

memperoleh kesadaran antar pribadi yang lebih baik dengan jalan membahas pengertian

mereka sendiri mengenai keberanian dan perasaan takut. Untuk keperluan itu tugas

tersebut di lengkapi dengan tugas – tugas yang berkaitan, antara lain :

1)   Mewawancarai orang – orang yang tahu tentang perang.

2)   Mendengarkan musik perang, menuliskan pikiran – pikiran dan perasaan yang timbul

secara bebas, kemudian menghayatinya dalam kelompok – kelompok kecil.

3)   Memperdebatkan apakah perang itu dapat dihindari ataukah tidak.

4)   Membandingkan perang saudara dengan sajak – sajak perang.

b.    Open Education

Adalah proses pendidikan terbuka, Menurut Walberg dan Thomas (1972), open education

itu memiliki delapan kriteria :

1)   Kemudahan belajar tersedia, artinya berbagai macam bahan yang di perlukan untuk

belajar tersedia

2)   Penuh kasih sayang, hormat, terbuka dan hangat artinya menggunakan bahan buatan

siswa : guru menangani masalah – masalah tingkah laku dengan jalan berkomunikasi

secara pribadi dengan siswa yang bersangkutan saja.

3)   Mendiagnosis peristiwa – peristiwa belajar , artinya siswa – siswa memeriksa pekerjaan

mereka sendiri.

4)   Pengajaran, artinya pengajaran individual ; tidak ada tes ataupun buku kerja.

5)   Penilaian, artinya guru membuat penilaian secara individual : hanya sedikit sekali di

adakan test formal.

5

9

Page 10: Teori belajar humanistik bu nur asyiah

6)   Mencari kesempatan untuk pertumbuhan profesional, artinya guru menggunakan

bantuan orang lain, guru bekerja dengan teman – teman sekerjanya.

7)   Persepsi guru sendiri, artinya guru berusaha mengamati semua siswa untuk memantau

kegiatan mereka.

8)   Asumsi tentang para siswa dan proses belajar, artinya suasana kelas hangat dan ramah,

sehingga para siswa asyik melakukan sesuatu.6

Meskipun pendidikan terbuka itu memberikan kesempatan pada para siswa untuk

bergerak secara bebas di sekitar ruangan dan memilih aktifitas belajar mereka sendiri,

namun bimbingan guru tetap di perlukan. Kira-kira perlu di catat bahwa open education ini

lebih efektif dari pada pendidikan tradisional dalam hal meningkatkan hal belajar yang

bersifat efektif, kerja sama, kreatifitas, dll.

c.    Cooperative learning

Belajar cooperative merupakan fondasi yang baik untuk meningkatkan dorongan

berprestasi siswa. Menurut Slavin (1980) cooperative memiliki tiga karakterisik sebagai

berikut :

1)   Siswa belajar dalam tim – tim yang kecil (4-6 orang anggota) komposisi ini tetap

selama berminggu – minggu.

2)   Siswa di dorong untuk saling membantu dalam mempelajari bahan yang bersifat

akademik atau dalam melakukan tugas kelompok.

3)   Siswa diberi imbalan atau hadiah bagi yang berprestasi.

Adapun teknik dalam belajar cooperative learning itu ada empat macam :

a) Team game tournament (TGT); dalam teknik ini siswa –siswa yang kemampuan dan

jenis kelaminnya berbeda di satukan dalam team (4 orang). Setelah itu guru menyajikan

soal dan team lalu mengerjakan, saling mengajukan pertanyaan dan belajar bersama se

team untuk menghadapi tournament yang biasanya di selenggarakan seminggu sekali.

b) Teams – achievement divisions; teknik ini juga menggunakan team (4 orang) tetapi

kegiatan tournament di ganti dengan bertanya selama lima belas menit. Skor – skor

pertanyaan menjadi skor team.

c) Jigsaw, dalam teknik ini siswa di masukan dalam tim –tim kecil yang bersifat

heterogen. Bahan pelajaran di bagikan kepada anggota anggota team. Kemudian siswa

tersebut mempelajari bahan pelajaran yang sama dengan team lain kemudian mereka

6 Zainal Mustakim, Strategi Dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press.2011 ), hal : 220

10

Page 11: Teori belajar humanistik bu nur asyiah

kembali ke kelompoknya masing – masing dan menjelaskan apa yang telah dipelajari dari

kelompok lain tersebut kepada kelompoknya.7

d) Group investigation adalah teknik di mana para siswa bekerja di dalam kelompok –

kelompok kecil yang menangani berbagai macam proyek kelas. Setiap kelompok membagi

tugas tersebut menjadi sub topik – sub topik, kemudian setiap anggota kelompok

melakukan penelitian yang di perlukan untuk mencapai tujuan kelompok, setelah itu

kelompok mengajukan hasil penelitiannya kepada kelas. Dalam metode ini hadiah atau

point tidak di berikan.

Menurut cooperative learning itu pada umumnya mempunyai efek yang positif

terhadap prestasi akademik. Keberhasilan cooperative learning ini juga tergantung dengan

kemampuan siswa berinteraksi di dalam kelompok.8

D. Aplikasi Teori Humanistik Terhadap Pembelajaran PAI

Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses

pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam

pembelajaran PAI humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan guru

memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa. Guru

memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk

memperoleh tujuan pembelajaran.9

Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses

pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri ,

mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang

bersifat negatif.

Tujuan pembelajaran PAI lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar.

Adapun proses yang umumnya dilalui adalah :

1.        Merumuskan tujuan belajar yang jelas.

2.        Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas, jujur

dan positif.

3.        Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas

inisiatif sendiri.

7 Syaiful Bahri & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta.Rineka Cipta : 1997), Hal :1878 Zainal Mustakim, Strategi Dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press.2011 ), Hal : 2209 Pupuh Fatkhurrohman & M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar-Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, (Bandung: Refika Kurniawan, 2007), Hal: 91

11

Page 12: Teori belajar humanistik bu nur asyiah

4.        Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis dan jujur memaknai proses pembelajaran

secara mandiri.

5.        Siswa didorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri,

melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dari perilaku yang ditunjukkan.

6.        Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak

menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk bertanggung jawab atas segala

resiko perbuatan atau proses belajarnya.

7.        Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya.

8.        Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa.

Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterapkan pada materi-

materi pembelajaran PAI yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan

sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah

siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir,

perilaku dan sikap atas kemauan sendiri. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas,

berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara

bertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan, norma,

disiplin atau etika yang berlaku.10

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teori Belajar Humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang

mengedepankan bagaimana memanusiakan manusia serta peserta didik mampu

mengembangkan potensi dirinya. Adapun tokoh dalam teori ini adalah Abraham Maslow,

C. Roger dan Arthur Comb, dll.

10 UzerUsman,Menjadi guru professional,(Bandung,PT Remaja Rosdakarya,2002)hal.84

12

Page 13: Teori belajar humanistik bu nur asyiah

Kemudian aplikasi dalam teori ini, siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas,

berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara

bertanggung jawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan , norma ,

disiplin atau etika yang berlaku. Serta guru hanya berperan sebagai fasilitator.

Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah :

1.         Merespon perasaan siswa

2.         Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang

3.         Berdialog dan berdiskusi dengan siswa

4.         Menghargai siswa

5.         Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan

6.         Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa ( penjelasan untuk memantapkan

kebutuhan segera dari siswa )

7.         Tersenyum pada siswa

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Hamzah B. Uno, M. Pd. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. ( Jakarta:

Bumi Aksara )

Dr. Iskandar,M.Pd . Psikologi pendidikan .,(Cipayung : Gaung persada (GP) Press,2009)

Drs. Abdul Hadis, M. Pd. Psikologi dalam Pendidikan. (bandung: Alfabeta, 2006)

13

Page 14: Teori belajar humanistik bu nur asyiah

Drs. M. Dimyati Mahmud., Psikologi Pendidikan.,(Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta,

1990)

Pupuh Fatkhurrohman & M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar-Strategi

Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum &

Konsep Islami, (Bandung: Refika Kurniawan, 2007)

Syaiful Bahri & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta.Rineka Cipta : 1997),

UzerUsman,Menjadi guru professional,(Bandung,PT Remaja Rosdakarya,2002)

Zainal Mustakim, Strategi Dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: STAIN Pekalongan

Press.2011 )

Zainal Mustakim, Strategi Dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: STAIN Pekalongan

Press.2011 )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SD/MI : SDN 1 WAY TUBA

14

Page 15: Teori belajar humanistik bu nur asyiah

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas / Semester : IV / 2

Standar Kompetensi : 7. Mengenal malaikat dan tugasnya

Kompetensi Dasar : 7.3 Menyebutkan tugas-tugas malaikat

Alokasi Waktu : 3 35 menit (1 pertemuan)

Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat mengetahui tugas-tugas malaikat

2. Siswa dapat menghafal tugas-tugas 10 malaikat

Karakter siswa yang diharapkan :

Religius. Jujur. Toleransi. Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Demokratif , Rasa Ingin tahu. Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial, Tanggung jawab

Materi Pembelajaran : Tugas-tugas malaikat

Metode Pembelajaran : 1. Siswa berlatih menyebutkan tugas-tugas malaikat

2. Siswa menghafal tugas-tugas 10 malaikat

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:

1. Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi :

Mengkorelasikan materi-materi sebelumnya dengan bahan ajar yang akan disampaikan

Memberikan pertanyaan kepada beberapa siswa tentang pemahaman mereka tentang materi mengenai malaikat yang telah dipelajari

Memberikan pengantar yang menarik tentang bahan ajar yang disampaikan melalui fitur mutiara islam)

2. Kegiatan Inti.

EksplorasiDalam kegiatan eksplorasi, guru:

Siswa mendengarkan dan mengamati uraian guru tentang bahan ajar yang disampaikan

Elaborasi

15

Page 16: Teori belajar humanistik bu nur asyiah

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Siswa menyebutkan tugas-tugas malaikat secara klasikal, kelompok dan individu Siswa menghafal tugas-tugas 10 malaikat dan menampilkan hafalannya di depan

kelas Siswa diminta menulis 10 nama-nama malaikat dan tugas-tugasnya di buku tugas

Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan3.Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

Siswa melakukan aktivitas Islami yang ada di halaman Siswa diminta memahami bacaan intisari (halaman) Siswa diminta mengerjakan latihan yang ada di halaman dan menulisnya di buku

tugas

Alat / Sumber Belajar:

1. Tulisan nama-nama malaikat dan tugas-tugasnya di karton

2. Buku Pendidikan Agama Islam

3. Buku-buku lain yang relevan

4. Alquran (Juz Amma)

5. Kaset/CD tentang malaikat dan tugasnya

6. Pengalaman guru

7. Lingkungan sekitar

Penilaian:

Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa

Indikator Pencapaian

Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen

Instrumen/ Soal

Religius. Jujur. Toleransi. Disiplin. Kerja keras Kreatif Demokratif Rasa Ingin

Mengetahui tugastugas Malaikat Allah

Tes tulis Pilihan ganda

Hafalkan 10 nama-nama malaikat!Yang bertugas menyampaikan wahyu kepada Nabi/Rasul adalah malaikat . . .?

a. Jibrilb. Mikailc. Israfild. izrail

16

Page 17: Teori belajar humanistik bu nur asyiah

tahu Gemar

membaca Peduli

lingkungan: Peduli social Tanggung

jawab.

Menghafal tugas- tugas Malaikat Allah

Tes tulis Hafalan Hafalkan tugas-tugas 10 malaikat!

Format Kriteria Penilaian

1.PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar

* sebagian besar benar

* sebagian kecil benar

* semua salah

4

3

2

1

2.PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1.

2.

Kerjasama

Partisipasi

* bekerjasama

* kadang-kadang kerjasama

* tidak bekerjasama

* aktif berpartisipasi

* kadang-kadang aktif

* tidak aktif

4

2

1

4

2

1

3. Lembar Penilaian

No Nama SiswaPerforman

ProdukJumlah

SkorNilai

Kerjasama Partisipasi

17

Page 18: Teori belajar humanistik bu nur asyiah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Untuk Siswa yang belum memenuhi syarat nilai sesuai KKM maka diadakan Remedial.

Mengetahui,

Kepala SDN 1 WAY TUBA

( HARTINI S.Pd )

NIP : 19650912198412001

Way Tuba April 2015

Guru Pendidikan Agama Islam

( NUR ASIYAH ,S.Pd.I )

NIP : 197710132000032001

18