Teknologi Pengolahan Pangan Nabati - Bolu Cake
-
Upload
purnama-pupung-hadi -
Category
Documents
-
view
102 -
download
6
description
Transcript of Teknologi Pengolahan Pangan Nabati - Bolu Cake
Teknologi Pengolahan Pangan Nabati
Bolu / Cake
Disusun Oleh:
RachmatAminudin (2012349003)
Tantri Jayanti (2012349059)
Tia sartika (2012349050)
Winda Triana (2012349027)
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
2013
PRAKATA
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat – Nya
kami dapat menyelesaikan makalah mengenai bolu / cake ini. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Pengolahan Pangan Nabati.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Moh. Sabariman sebagai pembimbing
mata kuliah ini dan semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
.
Jakarta, Juni 2013
Penulis
DAFTAR ISI
PRAKATA ..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... 4
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 5
BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................ 6
BAB III. PENUTUP........................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. ............................................................................................................. 7
2. .............................................................................................................. 8
3. .............................................................................................................. 9
4. ............................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bolu (kue bolu) atau cake adalah kue berbahan dasar tepung yang pada umumnya tepung
terigu, gula, dan telur. Kue bolu dan cake biasanya dimatangkan dengan cara dipanggang di
dalam oven, walaupun ada juga bolu yang dikukus, seperti brownies kukus. Cake yang dihias
dengan lapisan dari krim mentega (buttercream), fondant, atau marzipan disebut kue tart.
Cake berhias (kue tart) atau tanpa hiasan digunakan sebagai makanan penutup atau hidangan
istimewa resepsi pernikahan atau pesta ulang tahun. Dalam resepsi pernikahan ala Barat dan
pesta ulang tahun, upacara pemotongan kue tart merupakan salah satu bagian dari rangkaian
acara. Di Indonesia, nasi tumpeng sering menggantikan peran cake sebagai makanan istimewa
dalam berbagai upacara peringatan. Acara pemotongan kue juga sering digantikan acara
pemotongan tumpeng. Namun, seiring berjalannya waktu, sudah banyak upacara – upacara
pernikahan dan ulang tahun menggunakan kue bolu / cake disandingkan dengan nasi tumpeng.
Cake biasanya berukuran besar dengan bentuk persegi empat atau bundar dimaksudkan
agar dapat dipotong – potong ketika disajikan atau dijual. Kue bolu yang digulung dan
berisi krim mentega atau selai disebut bolu gulung. Berbagai macam pudding juga menggunakan
bahan dasar potongan kue bolu yang diletakkan di dasar loyang sebelum disiram dengan agar -
agar.
1.2 Tujuan
Memahami dan mempelajari teknik pembuatan kue bolu / cake, jenis – jenis serta fungsi
bahan – bahan dalam pembuatan bolu / cake.
BAB II
PEMBAHASAN
Ada bermacam – macam roti yang dikenal oleh masyarakat di dunia ini. Namun, pada
dasarnya roti dibagi menjadi tiga keluarga besar, yaitu : roti (bread), bolu (cake)¸dan kue kering
(cookies). Perbedaan diantara ketiganya terletak pada bahan baku yang digunakan, proses
pemasakan serta sifat atau tampilan sensori yang dihasilkan.
Cake / bolu sebenarnya berasal dari Daratan Eropa dan diperkenalkan kepada Masyarakat
Indonesia oleh bangsa Belanda selama masa penjajahan. Di Eropa sendiri, setiap negara
sedikitnya memiliki satu jenis cake yang demikian istimewa hingga terkenal sampai
mancanegara. Kue bolu adalah kue yang sangat ringan yang dibuat dengan tiga bahan dasar yaitu
telur, gula dan tepung (tepung terigu), dimana telur dan gula dikocok lalu di folding hingga
menjadi adonan yang ringan. Pada dasarnya cake dapat dibuat dengan berbagai variasi bahan dan
dengan berbagai metode. Macam – macam cake dasar yaitu, sponge type cake, butter type
cake,chiffon cake serta kombinasi antara sponge cake dan butter type cake.
Sponge Type Cake
Bahannya terdiri dari telur, gula, dan tepung, atau ditambah margarin yang dicairkan. Prosedur
pembuatannya, telur dikocok bersama gula sampai mengembang. Setelah itu tepung terigu
diaduk bersama adonan, baru kemudian ditambahkan margarin cair. Pada resep ini penggunaan
margarin tidak sebanyak butter type cake.
Butter Type Cake
Bahannya kurang lebih sama dengan sponge cake, tetapi cara pembuatannya berbeda. Mentega
dikocok bersama gula sampai gula hancur lalu ditambahkan 50% telur yang digunakan.
Masuknya telur harus satu dulu. Setelah rata, baru tambahkan telur yang lain. Begitu seterusnya.
Sisa telur bisa dimasukkan bergantian tepung terigu. Pengocokan tidak boleh dilakukan terlalu
lama agar tepung tidak elastis (mengaret) seperti roti dan cake tidak banyak remahnya.
Chiffon Cake
Bahannya pun masih standar sesuai bahan cake pada umumnya. Tetapi prosedurnya agar unik.
Kuning telur diaduk dengan bahan – bahan lainnya. Sementara si putih telur dikocok kaku
bersama sedikit gula pasir. Baru kemudian keduanya digabungkan. Pembuatan kue ini tidak
menggunakan margarin, tetapi minyak sayur.
Kombinasi antara Sponge Cake dan Butter Type Cake
Margarin dikocok hingga gula hancur, tetapi tidak dikocok bersama telur. Telur dikocok lagi
bersama sebagian gula secara terpisah. Tepung kemudian bisa dimasukkan ke dalam kocokan
margarin lalu dicampur dengan telur yang sudah mengembang. Atau tepung masuk ke dalam
telur. Setelah rata, baru dimasukkan kocokan mentega.
Prosedur Pembuatan Cake
Bahan - bahan yang digunakan untuk pembuatan cake adalah tepung terigu, margarine, telur,
baking podwer. Sedangkan alat yang digunakan adalah mixer, loyang dan timbangan. Adapun
prosedur kerja pembuaan cake adalah sebagai berikut,
1. Ditimbang bahan yang digunakan yaitu, 250 gram tepung terigu, 200 gram gula pasir, 200
gram margarine, 1 sdt baking soda, 4 butir telur.
2. Disiapkan peralatan yang digunakan
3. Dikocok margarine dan gula hingga lembut, dimasukkan kuning telur dan dikocok kembali.
4. Dimasukkan tepung terigu dan baking podwer dalam adonan
5. Dicetak adonan dan dimasukkan dalam oven hingga matang
Gambar 1. Cake/bolu
Proses pembuatan cake tahap pembuatan adonan, pencetakan dan pembakaran (baking).
Pencampuran bahan dalam pembuatan cake merupakan hal yang harus diperhatikan karena
sangat mempengaruhi hasil akhir produk. Bahan-bahan yang digunakan harus dicampurkan
dengan seksama untuk mencegah kesalahan yang dapat mengurangi kelembutan serta volume
cake.
Alat pengocok kue (mixer) digunakan untuk mengocok telur atau mentega dengan gula
hingga mengembang. Gelembung udara di dalam adonan membuat kue menjadi empuk setelah
matang. Penambahan lemak nabati atau hewani dalam bentuk mentega, margarin, santan,
atau shortening ke dalam adonan membuat tekstur kue menjadi lebih lembut. Bahan kimia
pengembang (soda kue, baking powder), penstabil (krim tartar), dan pengemulsi (ovalet) sering
ditambahkan ke dalam adonan untuk hasil kue yang lebih baik.
Fungsi Bahan – Bahan dalam pembuatan Cake
Telur
Telur berfungsi membangun kerangka cake, memberi warna pada cake, memberi nilai gizi, dan
membuat cake menjadi moist.
Gambar 2. Telur
Gula Pasir
Gula pasir berfungsi memberi rasa manis, memberi warna pada kulit kue, membantu
mengempukkan kue, melembabkan kue, dan melemaskan adonan. Jenis gula yang digunakan
dapat bermacam - macam.
Gambar 3. Gula Pasir
Tepung Terigu
Pada umumnya cake dibuat dari tepung terigu. Tepung yang digunakan adalah tepung yang
proteinnya berkadar 7 – 8,5 persen (contoh : Segitiga Biru). Fungsi tepung untuk membangun
kerangka kue, mengikat bahan lain, dan mendapatkan tekstur kue yang baik.
Lemak
Lemak yang digunakan untuk cake adalah mentega, margarin, atau minyak. Fungsi lemak untuk
menjaga kue agar tahan lama, menambah nilai gizi, memberi aroma pada cake, dan membuat
cake terasa empuk. Tentu juga menimbulkan rasa enak.
Emulsifier
Di toko-toko, emulsifier dikenal dengan merek TBM, SP, atau Ovalet. Fungsinya selain
membantu mengembangkan kue, juga mengemulsi bahan – bahan agar tercampur baik hingga
bisa mengembang sempurna. Keuntungan menggunakan bahan ini adalah lebih ekonomis (bahan
telur bisa dikurangi), adonan tetap stabil meski lama belum bisa dimasukkan dalam oven, dan
pengocokan bisa dilakukan dalam waktu singkat (cepat pengembang). Penggunaan emulsifier
juga membuat cake lebih halus. Kerugiannya, kue kurang enak disantap, terutama kalau
penggunaan emulsifier terlalu banyak.
Masalah dan Penyebab Cake Gagal
Gambar 4. Cake gagal
Beberapa permasalahan yang dapat menyebabkan kegagalan dalam membuat cake
diantaranya :
1. Cake keras dan terbelah. Terigu terlalu banyak, tidak seimbang dengan pemakaian telur.
Pengocokan telur belum cukup kental. Cake keras juga bisa disebabkan kurang gula atau
lemak.
2. Cake mengembang saat dioven, tetapi mengerut ketika keluar dari oven. Jumlah tepung
yang digunakan kurang banyak.
3. Warna kue pucat, padahal cake sudah matang. Jumlah gula kurang.
4. Cake gosong, sementara bagian tengah belum matang. Kemungkinan jumlah gula yang
digunakan terlalu banyak. Api terlalu besar. Temperatur tinggi hanya dipasang sampai cake
mengembang, setelah naik sempurna, api harus dikecilkan.
5. Cake bantat, terlalu basah, berkulit tebal. Penggunaan lemak terlalu banyak Waktu
pengocokan tidak tepat. Pengocokan terlalu lama.
6. Tekstur kue berlubang – lubang dan kue banyak remahnya. Gelembung udara belum
hilang, tepung sudah dimasukkan dalam kocokan telur.
7. Pada bagian bawah kue terbentuk lapisan kuning tebal yang keras. Margarin tidak
teraduk rata.
8. Cake cuma lembut selagi masih panas, tetapi agak keras setelah dingin Margarin yang
digunakan kualitasnya kurang baik. Misalnya, melting pointnya (titik leleh) tinggi. Hingga
ketika di temperatur ruang margarin membeku. Kalau ini penyebabnya, kue akan kembali
lembut bila dipanaskan.
9. Kulit cake tebal dan renyah. Cake terlalu cair hingga harus dioven dalam waktu lama
untuk membuatnya matang. Penggunaan gula terlalu banyak. Volume adonan terlalu tinggi
hingga dibutuhkan waktu banyak sekali di dalam oven.
10. Cake menggembung di tengah. Pengocokan terlalu lama. Panas oven tidak rata atau terlalu
panas.
11. Cake cekung di tengah. Tepung kurang seimbang dengan jumlah cairan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cake/bolu merupakan penganan dari berbagai bahan nabati yang berbahan dasar tepung
yang pada umumnya tepung terigu, gula, dan telur. Pencampuran bahan dalam pembuatan
cake/bolu merupakan hal yang harus diperhatikan karena sangat mempengaruhi hasil akhir
produk. Bahan-bahan yang digunakan harus sesuai dan dicampurkan dengan seksama untuk
mencegah kesalahan yang dapat mengurangi kelembutan serta volume cake.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Bread, Cake, & Cookies. Toko Bahan Kue Sinar Yong. Surabaya.
Wibisono, Andri. 2011. Uji Organoleptik Hasil Jadi Kue Bolu Menggunakan Telur Ayam dan
Telur Itik. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bina Nusantara.Jakarta.
WORDPRESS. 2013. Kamus bahan kue. http://dapuryelia.wordpress.com/kamus-bahan-kue/.
Diakses tanggal 10 Juni 2013.
.