TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI AHLAN SJARIF, SH, MH

34
Free Powerpoint Templates Page 1 TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI AHLAN SJARIF, SH, MH

description

TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI AHLAN SJARIF, SH, MH. TAHAPAN. SOLUSI PERUNDANG-UNDANGAN TEKNIK PENYUSUNAN a. Kerangka Peraturan Perundang- undangan b.Kalimat Perundang-undangan. Let me have a draft by Thursday noon. HUKUM POSITIF. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI AHLAN SJARIF, SH, MH

Page 1: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 1

TEKNIK PENYUSUNAN

PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

FITRIANI AHLAN SJARIF, SH, MH

Page 2: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 2

• SOLUSI PERUNDANG-UNDANGAN

• TEKNIK PENYUSUNAN

a. Kerangka Peraturan Perundang-

undangan

b.Kalimat Perundang-undangan

TAHAPAN

Page 3: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 3

Let me have a draft by Thursday noon

Page 4: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 4

struktur perat. per-uu-an terutama

tersusun atas 4 (empat) bagian besar,

yaitu: Bagian Judul; Bagian Pembukaan; Bagian Batang Tubuh; dan Bagian Penutup.

HUKUM POSITIF

Page 5: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 5

uraian singkat mengenai isi perat. per-uu-an yang bersangkutan dengan susunan sebagai berikut:

jenis,nomor,tahun pembentukan, dan nama perat. per-uu-an tersebut

Bagian Judul

Page 6: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 6

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 21 TAHUN 2007

TENTANGAUDIT TEKNOLOGI

RANCANGANPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR … TAHUN …TENTANG

PROGRAM NASIONAL PENGEMBANGAN KAPASITAS

PEMERINTAHAN DAERAH

Page 7: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 7

•frasa Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa;

•pejabat pembentuk; •alasan konstitutif dan sosiologis bagi pembentukan;

•landasan yuridis atas pembentukan;

• diktum memutuskan menetapkan ;

•nama perat. per-uu-an tersebut

Bagian Pembukaan

Page 8: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 8

•Catatan: khusus bagi Undang-Undang, sebelum diktum memutuskan-menetapkan ditambahkan frasa Dengan Persetujuan Bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Presiden Republik Indonesia. Demikian pula bagi Peraturan daerah, ditambahkan frasa Dengan Persetujuan Bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota (…) dan Gubernur/Bupati/ Walikota (…).

Page 9: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 9

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang: a. bahwa … ;

b. bahwa … ;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan huruf b perlu membentuk perat. per-uu-an tentang … ;

Mengingat: 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang … (Lembaran Negara …);

3. Undang-Undang … (Lembaran Negara …);

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

danPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG …

Page 10: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 10

Catatan: khusus bagi perat. per-uu-an delegasian, perancang cukup dimuat satu alasan pembentukan di dalam konsiderans-nya, yaitu mengenai keperluan untuk melaksanakan ketentuan satu atau beberapa pasal dari suatu perat. per-uu-an yang melimpahkan kewenangan pengaturan kepada perat. per-uu-an yang bersangkutan

Page 11: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 11

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 ayat (3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

Mengingat: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945;2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan ...;3. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan …;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH.

Page 12: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 12

Perancang memuat dan menyusun bagian ini dengan ketentuan2 dalam bentuk rumusan kalimat2 per-uu-an atas materi yang diatur dalam perat. per-uu-an tersebut.

Bagian Batang Tubuh

Page 13: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 13

Bagian Penutup

bagian akhir dari perat. per-uu-an.

perintah pengundangan, pengesahan atau penetapan, serta pengundangan, dan penyebutan Lembaran Negara atau Lembaran Daerah.

Page 14: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 14

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta Pada tanggal 10 Agustus 2007 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SUSILO BAMBANG YUDOYONO

Diundangkan di JakartaPada tanggal 10 Agustus 2007MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA

ANDI MATTALATTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN … NOMOR …

Page 15: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 15

bagian subtansial dalam struktur suatu perat. per-uu-an.

ketentuan2 atas materi yang diatur dalam perat. per-uu-an tersebut

Ketentuan2 itu dirumuskan dalam bentuk kalimat per-uu-an yang termuat dalam satuan acuan ketentuan yang dikenal sebagai

Bagian Batang TubuhBagian Batang Tubuh

Page 16: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 16

Catatan: meskipun merupakan bagian dari pasal, ayat bukan merupakan satuan acuan ketentuan. Pembentukan ayat, yaitu dengan ‘memecah suatu pasal menjadi beberapa ayat, hanya merupakan cara perancang untuk mempermudah pemahaman pembaca atas ketentuan dalam pasal yang bersangkutan. Cara ini disebut dengan men-tabulasi ketentuan

Page 17: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 17

Pasal 4

Setiap orang yang ingin mendirikan bangunan harus memiliki Izin Mendirikan Bangunan yang didapatkannya dengan cara mengajukan surat permohonan yang ditujukan kepada Kepala Dinas Tata Kota Pemerintah Kabupaten/Kota setempat yang berisi keterangan mengenai nama, tempat dan tanggal lahir, nomor pokok wajib pajak, pekerjaan, alamat tempat tinggal, alamat tanah yang akan didirikan bangunan, pelaksana dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pendirian bangunan, dan lampiran mengenai gambar rancang bangunan.

Page 18: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 18

Pasal 4

(1).Setiap orang yang ingin mendirikan bangunan harus memiliki Izin Mendirikan Bangunan.

(2). Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didapatkan dengan cara mengajukan surat permohonan kepada Kepala Dinas Tata Kota Pemerintah Kabupaten/Kota setempat.

(3).Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berisi keterangan mengenai:a. nama; b. tempat dan tanggal lahir; c. nomor Kartu Tanda Penduduk;d. alamat tempat tinggal; e. alamat tanah yang akan didirikan bangunan; f. pelaksana dan waktu pelaksanaan pendirian bangunan, dan g. lampiran mengenai gambar rancang bangunan

Page 19: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 19

Ditinjau dari isinya (subtance), struktur

Batang Tubuh terisi atas kelompok2 ketentuan

yang terdiri atas:

Ketentuan Umum;

Ketentuan pengaturan atas materi;

Ketentuan Pidana;

Ketentuan Peralihan; dan

Ketentuan Penutup.

Page 20: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 20

BAB I KETENTUAN UMUMBAB II TUGAS, TANGGUNG JAWAB, DAN KEWAJIBAN

PEMERINTAHBAB III HAK DAN KEWAJIBAN TKIBAB IV PELAKSANAAN PENEMPATAN TKI DI LUAR NEGERIBAB V TATA CARA PENEMPATANBAB VI PERLINDUNGAN TKIBAB VII PENYELESAIAN PERSELISIHANBAB VIII PEMBINAANBAB IX PENGAWASAN BAB X BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN

TKIBAB XI SANKSI ADMINISTRASIBAB XII PENYIDIKANBAB XIII KETENTUAN PIDANABAB XIV KETENTUAN LAIN-LAINBAB XV KETENTUAN PERALIHANBAB XVI KETENTUAN PENUTUP

Page 21: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 21

• Catatan: secara akademik, untuk bisa mendorong perubahan yang diinginkan atas perilaku2 yang diaturnya, Batang Tubuh terisi atas kelompok2 ketentuan yang terdiri atas:

ketentuan2 bagi pelaku peran; ketentuan2 bagi lembaga pelaksana; ketentuan2 untuk penyelesaian sengketa atau

pelanggaran; ketentuan2 untuk pendorong kepatuhan yang bisa

diterapkan oleh lembaga pelaksana; dan ketentuan2 untuk menciptakan korelasi dan

konsistensi dengan sistem hukum dan perat. per-uu-an yang telah ada

Page 22: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 22

Ketentuan2 bagi pelaku peran dan lembaga pelaksana merupakan ketentuan2 operasional yang mengandung peraturan2 yang memerintahkan, melarang, atau mengizinkan individu atau lembaga untuk berperilaku sebagaimana ditetapkan. Dengan demikian, perancang harus mengidentifikasi ‘siapa, apa, kapan, dan di mana’ dalam tiap ketentuan tersebut.

Berdasarkan UU 10/2004, ketentuan2 bagi pelaku peran dan lembaga pelaksana diletakkan dalam ketentuan pengaturan atas materi.

Page 23: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 23

Ketentuan2 untuk pendorong kepatuhan, penyelesaian sengketa atau pelanggaran, dan menciptakan korelasi dan konsistensi merupakan ketentuan2 teknis yang mencakup pengaturan atas masalah2 praktis.

Berdasarkan UU 10/2004, ketentuan2 ini diletakkan dalam Ketentuan Pidana, Ketentuan Umum, Ketentuan Peralihan, dan Ketentuan Penutup.

Page 24: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 24

Ketentuan Umum

Ketentuan Umum diletakkan pada bab pertama, atau pasal2 pertama dalam suatu perat. per-uu-an.

definisi atau pengertian dari kata, akronim atau singkatan, penyebutan singkat atas nama, dan hal2 umum yang berlaku bagi ketentuan2 dalam perat. per-uu-an, misalnya asas dan tujuan

Page 25: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 25

Ketentuan Pengaturan atas Materi dituliskan setelah Ketentuan Umum.

perancang bisa meng-grouping-nya, yaitu membagi menjadi beberapa kelompok ketentuan berdasarkan kesamaan materi pengaturan. Pembagian dilakukan menurut kriteria tertentu yang diterapkan sebagai dasar pembagian.

Cara ini bertujuan agar ketentuan-ketentuan rancangan tersebut nantinya mudah digunakan (usability) oleh pihak-pihak

Ketentuan Pengaturan atas Materi

Page 26: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 26

BAB … (nomor; ditulis dengan angka romawi)(judul; ditulis seluruhnya dengan kapital)

Bagian (urutan; ditulis dengan huruf pertama kapital)(judul; huruf pertama ditulis dengan kapital)

Paragraf … (nomor; ditulis dengan angka latin)(judul; huruf pertama ditulis dengan kapital)

Pasal (nomor; ditulis dengan angka latin)

(1). … a. … b. … 1. … 2. … 3. … c. …

Page 27: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 27

BAB V TATA CARA PENEMPATANBagian Pertama UmumBagian Kedua Pra Penempatan TKIParagraf 1 Surat Izin PengerahanParagraf 2 Perekrutan dan SeleksiParagraf 3 Pendidikan dan Pelatihan KerjaParagraf 4 Pemeriksaan Kesehatan dan PsikologiParagraf 5 Pengurusan DokumenBagian Ketiga Perjanjian KerjaBagian Keempat Masa Tunggu di PenampunganBagian Kelima Masa PenempatanBagian Keenam Purna PenempatanBagian Ketujuh Pembiayaan

Page 28: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 28

Ketentuan Pidana

Mengingat bahwa Ketentuan Pidana tidak selalu diperlukan bagi suatu perat. per-uu-an, maka ketentuan ini tidak mutlak diadakan di dalam perat. per-uu-an.

Ketentuan pidana ditempatkan setelah Ketentuan pengaturan atas materi.

Page 29: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 29

• Ketentuan Peralihan

Ketentuan Peralihan berisi pengaturan mengenai penyesuaian terhadap keadaan dan hubungan hukum yang telah ada atau sedang berlangsung pada saat mulai berlakunya suatu perat. per-uu-an

Page 30: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 30

Empat model pengaturan dalam Ketentuan Peralihan:

I. pengaturan tentang penerapan suatu perat. per-uu-an terhadap keadaan dan hubungan hukum yang telah ada atau sedang berlangsung pada saat mulai berlakunya perat. per-uu-an tersebut;

II. pengaturan tentang penyimpangan ketentuan-ketentuan suatu perat. per-uu-an untuk sementara waktu;

III. pengaturan tentang aturan khusus bagi keadaan dan hubungan hukum yang telah ada atau sedang berlangsung pada saat mulai berlakunya perat. per-uu-an; atau

IV. pengaturan tentang pelaksanaan secara berangsur2 perat. per-uu-an yang bersangkutan

Page 31: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 31

Pasal 32

(1) Advokat, penasihat hukum, pengacara praktik dan konsultan hukum yang telah diangkat pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, dinyatakan sebagai Advokat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

(2) Pengangkatan sebagai pengacara praktik yang pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku masih dalam proses penyelesaian, diberlakukan ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Page 32: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 32

Ketentuan Penutup

Ketentuan Terakhir

Ketentuan ini biasanya berisi ppengaruh perat. per-uu-an yang bersangkutan terhadap perat. per-uu-an yang telah ada, lembaga pelaksana, nama singkat, dan saat mulai berlakunya perat per-uu-an

Page 33: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 33

Pasal 35

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, maka:

1. Reglement op de Rechterlijke Organisatie en het Beleid der Justitie in Indonesie (Stb. 1847 Nomor 23 jo. Stb. 1848 Nomor 57), Pasal 185 sampai Pasal 192 dengan segala perubahan dan penambahannya;

2. Bepalingen betreffende het kostuum der Rechterlijke Ambtenaren dat der Advokate, procureurs en Duwaarders (Stb. 1848 Nomor 8);

3. Bevoegheid departement hoofd in burgelijke zaken van land (Stb. 1910 Nomor 446 jo. Stb. 1922 Nomor 523); dan

4. Vertegenwoordingin van de land in rechten (K.B.S 1922 Nomor 522);

• dinyatakan tidak berlaku lagi.

• Pasal 36

• Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan

Page 34: TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN  PERUNDANG-UNDANGAN FITRIANI  AHLAN SJARIF, SH, MH

Free Powerpoint TemplatesPage 34

Bidang Studi Hukum Administrasi NegaraFakultas Hukum Universitas IndonesiaGedung D Lantai 2 Ruang 215Kampus UI-Depok 16424Tel. 78849133

Mobile phone. 0811874482E-mail : [email protected]

FitRIaNI AhlaN S.