Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan...

73
Bab 2 Landasan Teori 2.1. Mesin dan Peralatan Pendukung Proses pemesinan adalah bagian dari proses pembentukan dengan cara membuang material yang tidak diinginkan pada benda kerja sehingga diperoleh produk akhir dengan bentuk, ukuran dan permukaan akhir seperti yang dikehendaki. Yang termasuk proses pemesinan dasar ialah : 1. Turning (Bubut) 2. Milling (Freis) 3. Shaping dan Planing (Sekrap) 4. Drilling, Boring dan Reaming (Bor, Gurdi dan Reamer) 5. Sawing 6. Grinding 7. Broaching (Pembuatan lubang yang penampangnya tidak berbentuk lingkaran). Pada risalah praktikum proses manufaktur ini hanya akan dijelaskan mengenai proses pemesinan turning, milling, sekrap, gerinda (menghaluskan permukaan benda kerja yang tidak rata) dan proses welding (proses penyambungan logam dengan cara pemanasan). Proses Turning Proses pemesinan turning (bubut) adalah proses pemotongan logam dengan permukaan silindrik atau konis dengan cara membuang material yang tidak diinginkan pada benda kerja sehingga diperoleh produk akhir

description

http://ahlannet99.wordpress.com

Transcript of Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan...

Page 1: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Bab 2

Landasan Teori

2.1. Mesin dan Peralatan Pendukung

Proses pemesinan adalah bagian dari proses pembentukan dengan cara

membuang material yang tidak diinginkan pada benda kerja sehingga

diperoleh produk akhir dengan bentuk, ukuran dan permukaan akhir

seperti yang dikehendaki. Yang termasuk proses pemesinan dasar ialah :

1. Turning (Bubut)

2. Milling (Freis)

3. Shaping dan Planing (Sekrap)

4. Drilling, Boring dan Reaming (Bor, Gurdi dan Reamer)

5. Sawing

6. Grinding

7. Broaching (Pembuatan lubang yang penampangnya tidak

berbentuk lingkaran).

Pada risalah praktikum proses manufaktur ini hanya akan dijelaskan

mengenai proses pemesinan turning, milling, sekrap, gerinda

(menghaluskan permukaan benda kerja yang tidak rata) dan proses

welding (proses penyambungan logam dengan cara pemanasan).

Proses Turning

Proses pemesinan turning (bubut) adalah proses pemotongan logam

dengan permukaan silindrik atau konis dengan cara membuang material

yang tidak diinginkan pada benda kerja sehingga diperoleh produk akhir

Page 2: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

dengan bentuk, ukuran dan surface finish seperti yang dikehendaki.

Bagian benda kerja yang terbuang tersebut dinamakan chips (geram).

Sewaktu mesin ini beroperasi benda kerja yang dipasang pada spindle

melakukan gerak rotasi sedangkan pahat melakukan gerak translasi

sepanjang sumbu benda kerja. Kecepatan benda kerja lebih tinggi

dibandingkan kecepatan pahat, dengan demikian pada mesin bubut yang

melakukan gerak potong adalah benda kerja dan gerak makan dilakukan

oleh pahat.

Proses Milling

Proses milling (freis) adalah proses pengerjaan logam untuk melengkung

(3 Dimensi) dan bidang-bidang bertingkat dengan pahat yang berputar

pada spindle atau arbor. Jenis-jenis milling berdasarkan posisi pahat ada

yang vertikal, horizontal, dan universal.

Proses Sekrap

Proses sekrap merupakan proses pemesinan yang paling sederhana

dimana gerak potong berupa garis lurus dengan pahat bermata tunggal,

digunakan untuk menghasilkan permukaan datar. Proses pengerjaan

hampir sama dengan mesin milling, hanya mesin sekrap memiliki

kecepatan pemotongan dan pemakanan lebih rendah dibandingkan

dengan mesin milling. Benda kerja diumpankan tegak lurus terhadap

gerak potong diantara langkah-langkah pemotongan yang berurutan.

Page 3: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Gerak potong dilakukan pahat dan gerak makan dilakukan oleh benda

kerja dan gerak makan dilakukan oleh benda kerja. Hampir semua

bentuk yang dibuat dengan proses sekrap dapat dibuat dengan proses

yang lebih produktif, seperti proses milling, broaching ataupun gerinda.

Dewasa ini, mesin sekrap hanya dipakai untuk pengerjaan khusus seperti

pembuatan perkakas atau dies dengan volume produksi yang kecil.

Proses Gerinda

Proses gerinda adalah proses untuk menghasilkan permukaan yang halus

dan yang dapat mencapai ketelitian yang tinggi. Ketelitian yang tinggi

ini dapat tercapai karena pemotongan atau pemakanan oleh mesin-mesin

gerinda tersebut dapat diatur sekecil mungkin atau setipis mungkin,

yaitu sebesar 2 sampai 5 mikron. Berdasarkan keperluan, penggerindaan

dapat menghasilkan permukaan akhir sesuai dengan yang dikehendaki,

dari yang kasar hingga yang halus dengan ketelitian yang tinggi. Apapun

jenis mesin gerinda yang digunakan, pada umumnya yang digerinda

adalah bagian permukaan benda kerja. Salah satu keuntungan

penggerindaan ialah kita dapat mengerjakan benda yang telah

dikeraskan. Karena apabila benda ini dikerjakan dengan mesin potong

biasa sulit untuk dilaksanakan.

Proses Welding

Proses welding (pengelasan) adalah salah satu proses penyambungan

logam dengan cara pemanasan dengan atau tanpa tekanan. Secara

mikroskopis, proses penyambungan terjadi karena adanya difusi atom

yaitu terjadi perpindahan atom-atom dari tempat asalnya ke tempat atom

logam yang disambung.

Page 4: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Dalam risalah praktikum Proses Manufaktur ini akan dijelaskan dua

jenis proses pengelasan yaitu pengelasan listrik dan pengelasan asetilen.

Gambar 2.1 Proses Permesinan

Setiap proses mempunyai spesifikasi sendiri seperti pisau potong dan

gerakan pisau potong terhadap benda kerja. Bidang teknik mesin

menekankan kemampuan memilih dan memutuskan proses mana yang

paling efektif dan efisien pada tahapan produksi suatu benda kerja

produk.

Macam-macam perkakas:

mesin bubut / lathe

mesin bor horizontal

mesin sekrap / shape

mesin ketam / planer

mesin frais horizontal

mesin frais vertikal

Page 5: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Gambar 2.2 Mesin Perkakas

Page 6: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Setiap mesin mempunyai kontruksi atau bagian utama seperti kolom,

head, spindel, meja tool post dan lain-lain. Bidang teknik mesin harus

mampu merancang dan mendisai kekuatan kontruksi dari mesin

perkakas tersebut.

Tabel 2.1 Tabel Mesin dan Operasinya

Mesin perkakasGerakan

pemotong

Gerakan

pemakanJenis operasi

Mesin BubutBenda kerja

berputar

Tool dan meja

pembawa

relative linier

Muka, drilling

boring, reaming

Mesin BorHorizontal

Tool rotasiMeja relative

linier

Drilling, boring,

reaming

Mesin KetamMeja relative

bolak-balik

Tool relative

linierPermukaan datar

Mesin SekrapTool linier

bolak-balik

Meja relative

linierPermukaan datar

Mesin Frais

HorizontalTool rotasi

Meja relative

linier

Roda gigi, cam

facing, drilling

Mesin Frais

VerticalTool rotasi

Tool relative

linier

Pelubangan,

permukaan datar

Mesin Gerinda

Silindrik

Piringan

berputar

Pringan relative

linier

Permukaan

silindris

Mesin GergajiTool linier atau

rotasi

Benda kerja dan

tool linierPemotongan

Mesin Tool linier Tool linier Permukan luar

Page 7: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Broaching dan dalam

Peralatan Pendukung

a. Peralatan Pendukung Kerja Permesinan

1. Palu dan sikat kawat

Palu dan sikat kawat baja digunakan untuk membersihkan terak-

terak setiap selesai suatu pengelasan atau waktu menyambung.

Palu mempunyai ujung pahat yang dipakai untuk membuat rigi-

rigi pada bagian yang sudut sedangkan yang ujungnya berbentuk

pahat digunakan untuk permukaan rigi-rigi yang rata. Sikat untuk

membersihkan bagian terak yang ketinggalan setelah di ketok

dengan palu selain itu sekat kawat digunakan untuk

membersikkan bidang bendakerja sebelum dilas .

2. Penjepit

Untuk memegang benda kerja yang panas dipergunakan penjepit

tempa dengan macam- macam bentuk seperti bentuk moncong

rata, moncong bulat, moncong serigala dan moncong kompikasi.

Macam-macam penjepit lain yang seringdigunakan padawaktu

pengelasan ialah klem C dan lain-lain. Klem ini sering digunakan

untuk mengikat bendakerja selama pengelasan.

3. Jangka sorong

Untuk mengukur tebal, diameter luar dan dalam, dan mengukur

tinggi atau kedalaman lubang dapat mengukur sampai 0,025

mmm / 0,001 inci.

4. Mistar baja

Untuk mengukur , menarik garis pada saat pembuatan gambar.

Page 8: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

5. Siku-siku

Siku-siku termasuk alat ukur dan juga alat gambar, pada dasarnya

siku-siku digunakan untuk memeriksa mengukur sudut, menarik

garis dan memeriksa kerataan suatu bidang.

6. Ragum

Digunakan untuk menjepit benda kerja, karena ukuran dan bentuk

benda kerja berbeda-beda maka disediakan juga bermacam-

macam ragum. Ragum datar dipakai untuk pekerjaan ringan,

ragum pelat dipakai untuk pekerjaan berat pada mesin besar,

ragum busur pada alas ragum terdapat skala indeks sudut, sudut

rahang benda kerja dapat distel dalam arah horizontal sebesar

sudut tertentu. Pada ragum universal sudut rahangnya dapat distel

dalam arah horizontal dan vertikal.

7. Mikrometer

Digunakan untuk mengukur tebalan pada pekerjaan yang

memerlukan ketelitian dan kepadatan, misalnya pada pekerjaan

membubut, mengepres dan lain-lain.

8. Penitik (Penggores)

Terbuat dari baja karbon tinggi digunakan untuk melukis garis

pada logam.

b. Alat-alat Keselamatan Kerja

1. Helm pengaman

Digunakan untuk menghindari tumbukan langsung benda kerja

dengan kepala dan melindung kepala dari benda yang jatuh dari

atas.

Page 9: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

2. Helem dan kedok las

Digunakan pada saat pengelasan untuk melindung muka dari

radiasi inframerah dan ultraviolet dari busur, sinar tajam dari

busur dan sinar yang berasal dari cairan benda kerja.

3. Pelindung telinga

Untuk melindung telinga dari kebisingan pada waktu proses

pengerjaan benda kerja.

4. Pelindung hidung

Untuk menjaga asap dan debu agar tidak langsung masuk

kehidung.

5. Jaket las atau baju praktek

Untuk menghindari terbakarnya pakaian kerja karena percikan

cairan logam goresan benda-benda panas dan cahaya yang timbul

dari lasan dan proses pengerja pada mesen bubut dan lain-lain.

Dianjurkan pakaian kerja berleher tinggi dan menutup rapat

bagian leher, demikian pula ujung lengan baju. Jangan memakai

pakaian kerja yang sudah usang atau berlubang, sebaiknya

menggunakan sepatu tinggi agar bagian atasnya tertutup oleh

celana, kesemuanya ini untuk mencegah kemungkinan bunga api

las masuk mengenai badan kita.

6. Sarung tangan

Untuk melindung tangan terhadap sinar las atau percikan logam

cair dan melindung tangan dari percikan pada saat proses

pengerjaan benda kerja dimesin bubut dan lain-lain.

Jangan menggunakan sarung tangan dari katun karena mudah

terbakar. Saraung tangan biasanya terbuat dari kulit, disamping

kuat pakai, juga tahan terhadap panas.

Page 10: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

7. Sepatu kerja

Untuk melindung kaki dari benda-benda tajam, jatuhnya benda-

benda dan goresan benda tajam.

2.2 Mesin Bubut

Mesin bubut dapat kita temui pada bengkel mesin konstruksi

khususnya, dan bengkel-bengkel pengerjaan logam pada umumnya,

karena mesin ini banyak gunanya dalam pembuatan atau perbaikan

peralatan. Mesin yang gerak utamanya berputar ini berfungsi sebagai

pengubah bentuk dan ukuran benda dengan jalan menyayat benda

tersebut dengan pahat penyayat. Adapun pokok kerjanya ialah bahwa

benda kerja yang dibubut itu dalam keadaan berputar, sedangkan alat

penyayatnya bergerak mendatar atau melintang secara perlahan.

Benda kerja tersebut dipasang pada alat jepit dan penjepit ini dipasang

pada poros utama mesin tersebut.

Perputaran mesin itu berasal dari sebuah motor listrik yang dipasang

di bawah atau di samping mesin. Ukuran mesin bubut ditentukan oleh

panjang dan tingginya. Panjangnya diukur dari jarak kedua senternya,

sedangkan tingginya diukur dari jarak senter terhadap alasnya dalam

satuan inchi. Ukuran ini menunjukkan kapasitas kerjanya. Misalnya

mesin bubut yang berukuran panjang 40” dan 7½ “, berarti

kemampuan kerjanya hanya terhadap benda kerja yang panjangnya

40” dalam sekali penyayatan ke arah memanjang dan 7 ½” ke arah

melintang.

Page 11: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Lebih dari itu tidak dapat dikerjakan karena gerak pahat dan gerak

putar benda kerja terbatas. Meskipun demikian, hal ini pada

hakekatnya masih dapat kita kerjakan dengan menggunakan alat

khusus.

1. Komponen Utama Mesin Bubut

Gambar 2.3 Mesin Bubut

Bagian-bagian terpenting dari mesin bubut adalah sebagai berikut:

Kepala tetap (Head Stock)

Kepala tetap adalah bagian mesin bubut yang letaknya di sebelah

kiri mesin, dan bagian inilah yang memutarkan benda kerja. Di

dalamnya terdapat kumparan satu seri roda gigi serta roda tingkat

atau roda tunggal.

Page 12: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Sumbu utama pada tiap-tiap mesin bubut dibuat berlubang. Lubang

ini gunanya selain untuk mengurangi berat, juga untuk memasukkan

benda kerja yang berukuran panjang pada waktu dibubut. Pada

kepala tetap dipasang pula alat-alat jepit benda kerja yang akan

dibubut.

Gambar 2.4 Kepala Tetap

Kepala lepas (Tail Stock)

Kepala lepas adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya

disebelah kanan mesin dan dipasang di atas alas mesin. Guna alat

ini ialah:

a. Sebagai tempat pemikul ujung benda kerja yang dibubut.

b. Sebagai tempat kedudukan bor pada waktu mengebor.

c. Sebagai tempat kedudukan penjepit bor.

Kepala lepas dapat bergeser di sepanjang alas mesin dan

kedudukannya pada alas tersebut diikat dengan baut dan mur ikat.

Baut dan mur ini mengikat bagian alas kepala lepas dengan alas

mesin. Poros (sleve) kepala lepas itu berlubang tirus (tirus Morse)

sesuai dengan ketirusan tangkai bor.

Page 13: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Pada paksi ini terdapat garis-garis pengukur (dalam inci atau mm)

yang gunanya untuk memeriksa panjang pergerakan poros itu,

misalnya di waktu mengebor dan lain-lain. Tinggi kepala lepas ini

sama dengan tinggi kepala tetap. Untuk memeriksa ketinggian ini,

maka pada kedua lubang poros kepala lepas dan kepala tetap

dipasang senter yang bersudut 600. Kedua senter ini kita tempatkan

sehingga hamper bersentuhan. Jika tinggi kedua ujung senter itu

sama, maka kedudukan kepala lepas dan kepala tetap itu baik.

Kepala lepas terdiri atas dua bagian, yaitu alas dan badan. Kedua

bagian itu diikat dengan 2 atau 3 baut ikat dan dapat digeserkan.

Pergeseran ini diperlukan apabila:

a. Kedudukan kedua senter tersebut tidak sepusat.

b. Kedudukan kedua senter tersebut harus tidak sepusat,

misalnya untuk menghasilkan pembubutan yang tirus.

Gambar 2.5 Kepala Lepas

Alas (Bed)

Alas mesin bubut gunanya sebagai :

a. tempat kedudukan kepala lepas.

b. tempat kedudukan eretan (carriage atau support).

c. tempat kedudukan penyangga diam (steady rest).

Page 14: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Alas yang bentuknya memanjang ini juga merupakan tempat

tumpuan gaya-gaya pemakanan pahat di waktu membubut.

Permukaannya rata dan halus sehingga melancarkan gerakan eretan

ataupun kepala lepas di atasnya. Bentuk alas ini bermacam-macam,

ada yang datar, ada yang salah satu atau kedua sisinya mempunyai

ketinggian dan lain-lain. Antara eretan-alas dan alat tersebut

mempunyai tempat kedudukan masing-masing sehingga satu sama

lain dapat bergerak bebas. Jika bagian ini rusak, maka jalannya

eretan atau kedudukan kepala lepas tidak akan baik lagi dan

berakibat hasil bubutan itu tidak akan baik pula.

Eretan (carriage atau support)

Eretan terdiri atas eretan alas, eretan lintang dan eretan atas. Eretan

alas adalah eretan yang kedudukannya pada alas mesin dan

bergerak ke kiri atau ke kanan sepanjang alas. Di dalamnya terdapat

alat-alat mekanik untuk menggerakkan eretan tersebut secara

otomatis ataupun digerakkan dengan tangan. Gerakan eretan ini

melalui roda gigi yang dihubungkan pada batang gigi panjang yang

dipasang di bawah alas atau melalui as penghantar (lead screw atau

as transporter).

Apabila mesin berputar, maka sumbu penghantar ikut pula berputar.

Jika roda gigi eretan dihubungkan dengan sumbu tersebut, maka

roda gigi itu akan berputar pula, berarti akan membawa eretan

bergeser ke kiri atau ke kanan.

Page 15: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

a. Eretan lintang

Eretan ini letaknya di atas eretan alas dan kedudukannya

melintang terhadap alas. Eretan ini dapat bergeser ke arah

melintang, yaitu menjauhi atau mendekati pekerja, baik diputar

dengan tangan ataupun secara otomatis. Guna eretan ini antara

lain untuk memberikan tebal pemakanan pahat atau

menggerakkan pemakanan pahat di waktu membubut. Pada

bagian ujung dekat dengan pemutarnya terdapat pembagian

ukuran. Dengan pembagian ukuran ini kita dapat mengatur

tebal pemakanan pahat bubut.

Eretan memanjang

Poros transfortir

Poros peeding

Tabel putaran mesin

Tabel ulir dan kecepatan pemakanan

Kotak roda gigi

Laci alat

b. Eretan atas

Letak eretan ini di atas eretan lintang dan diikat 2 baut dan mur

ikat. Pada eretan ini terpasang rumah pahat yang gunanya

untuk memasang pahat bubut. Pahat tersbut dipasang pada

rumah bubut kemudian dijepit oleh sebuah atau beberapa buah

jepit. Kedudukan eretan ini dapat diubah-ubah atau diputar

3600 sesuai dengan yang kita kehendaki. Pada bagian alasnya

terdapat pembagian ukuran dalam derajat.

Page 16: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Eretan ini khususnya digunakan untuk membubut tirus dengan

sudut yang besar pada jarak yang pendek (berhubung panjang

langkahnya terbatas). Gerakannya tidak dapat otomatis

melainkan harus diputar dengan tangan.

Gambar 2.6 Eretan

Pahat Bubut

Pahat bubut adalah pisau penyayat yang digunakan untuk menyayat

benda kerja yang dibubut. Benda kerja yang dibubut mempunyai

gerakan berputar dan pahat yang menyayat bergerak mendatar,

tegak lurus, miring terhadap benda kerja dengan gerakan lambat.

Bahan dan kualitas pahat bubut adalah bermacam-macam

tergantung dari kualitas bahan yang dibubut seperti pahat baja

kecepatan tinggi, pahat baja karbon, pahat baja perkakas, pahat

logam keras dan lain-lain.

Kualitas bahan pahat ini menentukan pula penggunaannya,

misalnya pahat baja karbon atau baja perkakas digunakan untuk

mengerjakan bahan-bahan yang lunak, seperti tembaga, kuningan

dan semacamnya, karena baja ini tidak tahan terhadap panas yang

tinggi.

Page 17: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Sebab dengan adanya sayatan itu, bagian yang tersayat menjadi

panas. Pahat yang banyak dipakai sekarang ialah pahat baja

kecepatan tinggi. Pahat ini tahan terhadap suhu 6000C karena

mengandung perpaduan wolfram, vanadium dan chrom disamping

karbon. Bentuk pahat bubut itu bermacam-macam tergantung dari

fungsinya, hal ini berarti bahwa satu macam bentuk pahat bubut

prinsipnya tidak boleh dipakai untuk bermacam-macam pengerjaan.

Misalnya pahat bubut rata semata-mata untuk membubut

permukaan memanjang dari benda kerja dan tidak diperbolehkan

untuk memotong atau membubut ulir dan lain-lain. Bentuk-bentuk

pahat bubut itu antara lain :

a. Pahat bubut rata

Pahat ini gunanya untuk membubut bagian luar benda kerja

hingga bulat dan rata. Bagian puncaknya menyudut 800. Pahat ini

terdiri dari 2 macam, yaitu pahat kanan dan pahat kiri. Pahat

kanan penyayatannya dimulai dari kanan ke kiri, dan pahat kiri

penyayatannya dari kiri ke kanan. Perbedaan kedua macam pahat

itu terletak pada sudut-sudut bebasnya.

b. Pahat bubut muka

Guna pahat ini ialah untuk membubut permukaan ujung benda

(bagian tebalnya) hingga rata, baik pekerjaan itu dipikul oleh

senter kepala lepas maupun tidak.

Pemakanannya dimulai dari tengah-tengah (titik senter) ke arah

sisi pekerjaan, jadi gerakannya mundur. Jika sebaliknya, maka

pahat akan “melawan” putaran benda kerja dan mendapat beban

sayat yang sangat besar sehingga akan cepat tumpul.

Page 18: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Sudut puncaknya menyudut 500 – 550 dan pemasangannya miring

ke kiri sehingga bagian puncaknya mengenai benda kerja.

c. Pahat potong

Bentuk pahat potong berbeda dengan bentuk pahat lainnya.

Bentuknya tipis dan dipasang pada pemegang khusus. Guna

pahat ini untuk memotong benda kerja atau membuat alur pada

mesin bubut.

d. Pahat bentuk

Pahat bentuk adalah pahat yang ujung pemotongnya berbentuk

sedemikian rupa sehingga hasil pembubutannya akan berbentuk

cekung, cembung dan lain-lain.Gerak pemakanannya bermacam-

macam dan bebas, ke kiri, ke kanan dan melintang tergantung

dari bagian yang akan dibentuk. Dengan pahat bentuk ini kita

akan dapat menghasilkan bentuk yang sama pada beberapa

pengerjaan atau pekerjaan.

e. Pahat bubut dalam

Pahat ini gunanya untuk membubut bagian dalam atau lubang

benda kerja. Pahat ini bertangkai panjang dan dipasang diujung

tangkai dan diikat dengan sebuah baut atau disatukan dengan

jalan dilas.

f. Pahat bubut ulir

Pahat ulir gunanya untuk membubut ulir pada benda kerja.

Bentuknya bermacam-macam, misalnya berbetuk segi tiga, segi

empat, trapesium dan lain-lain.

Page 19: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Tool Post

Berfungsi sebagai pengikat pahat, yang bertumpu pada carriage

dengan Cross Slide dan Compound Rest.

Feed Rod dan Lead Screw

Fungsinya sebagai penggerak untuk gerakan otomatis carried

sepanjang bed, sebagai contoh pembuatan ulir. Kecepatan makan

pahat adalah gerakan carried sepanjang bed harus dilakukan gerak

secara otomatis.

Spindle

Spindle merupakan suatu poros yang berputar tempat terpasangnya

Cekam (chuck).

Gear Box

Gear Box terpasang pada head stock yang berfungsi mengatur

putaran spindle dan menggerakan benda kerja sewaktu mesin

beroperasi. Dengan adanya Gear Box, putaran spindle dapat

divariasikan dari 4 sampai 18.

2. Klasifikasi Mesin Bubut

2.1 Klasifikasi Mesin Bubut Berdasarkan 4 kelompok besar

Pada garis besarnya mesin bubut dapat diklasifikasikan dalam 4

kelompok, yaitu mesin bubut ringan, mesin bubut sedang, mesin

bubut standar dan mesin bubut beralas panjang.

1. Mesin bubut ringan

Mesin bubut jenis ini digunakan untuk latihan dan pekerjaan

mesin ringan. Bentuk peralatannya kecil dan sederhana, dan

dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda kerja yang

berukuran kecil pula.

Page 20: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Gambar 2.7 Mesin Bubut Ringan

2. Mesin bubut sedang

Konstruksi mesin bubut ini lebih cermat dan dilengkapi dengan

penggabungan peralatan khusus. Oleh karena itu mesin ini

dipergunakan untuk pekerjaan yang lebih banyak variasinya

dan lebih teliti. Fungsi utamanya ialah untuk menghasilkan atau

untuk memperbaiki perkakas-perkakas secara produksi

.

Gambar 2.8 Mesin Bubut Sedang

3. Mesin bubut standar

Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar dan

dipergunakan untuk pekerjaan yang lebih besar daripada yang

dikerjakan mesin bubut ringan dan sedang. Mesin ini

merupakan standard dalam pembuatan mesin-mesin bubut pada

umumnya.

Page 21: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

4. Mesin bubut beralas panjang

Mesin bubut ini termasuk mesin bubut industri yang

dipergunakan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang

panjang dan besar, misalnya membuat poros-poros kapal, poros

transmisi, bahan roda gigi kapal dan lain-lain.

Gambar 2.9 Mesin Bubut Beralas Panjang

2.2 Klasifikasi Mesin Bubut Berdasarkan pada Model Kontruksi

Pengelompokan mesin bubut berdasarkan pada model kuntrusi

yaitu:

1. Speed Lathe

digunakan untuk pengerjaan kayu, pengerjaan spining logam

dan polishing.

2. Engine Lathe

Mesin bubut dengan kecepatan spindel konstan yang dapat

dihubungkan dengan pulley luar untuk menghasilkan tingkat

kecepatan yang bervariasi.

3. Bench Lathe

Mesin bubut ukuran meja, untuk pengerjaan ringan.

Page 22: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

4. Toolroom Lathe

Digunakan untuk pengerjaan presisi terutama untuk membuat

tool, dies dan komponen presisi lainnya.

5. Turret Lathe

Mesin bubut dengan multi toolpost dimana beberapa mata

potong terletak pada satu tool post. Beberapa mata potong pada

turret dapat diset urutan produksinya sehingga cocok untuk

produksi massa (berulang-ulang).

6. Automatic Lathe

Pengendalian parameter secara otomatis seperti penyetelan

kecepatan spidel, kedalaman pemotongan, indexing dan

panjang lengkah pemekanan diatur melalui selektor yang

secarapermanen teleh disetting untuk setiap operasi.

Pengendalian semua gerakan diatur oleh rangkaian cam.

3. Alat Bantu Mesin Bubut

Benda kerja yang akan dibubut harus dijepit dengan

menggunakan alat penjepit. Penjepit ini bermacam-macam, yaitu:

1. Cekam berahang tiga dan cekam berahang empat

Cekam berahang tiga bentuknya bundar dan mempunyai 3 rahang

jepit.

Ketiga rahang itu dapat bergerak otomatis atau memusat sendiri

apabila kuncinya diputar sehingga dapat menjepit dengan cepat.

Cekam ini khusus untuk menjepit benda kerja yang sudah bulat

atau benda kerja yang bersegi 3, bersegi 6, bersegi 9 sama sisi.

Page 23: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Gambar 2.10 Cekam Rahang 3

Cekam berahang empat memiliki empat mulut rahang yang

masing-masing dapat bergerak bebas (tidak otomatis). Guna

cekam ini ialah untuk menjepit benda kerja yang berbentuk segi

empat, bulat atau yang bentuknya tidak teratur. Tiap mulut

jepitnya dapat diatur sehingga benda kerja yang dijepit terletak

ditengah-tengah atau sepusat. Pada cekam ini terdapat beberapa

garis lingkaran yang gunanya untuk memudahkan atau

mempercepat pengaturan letak benda kerja di tengah-tengah

sehingga titik tengahnya segaris dengan garis senter mesin.

Bagian luar rahang tersebut, baik cekam berahang tiga maupun

berahang empat, dapat pula dipakai untuk menjepit pekerjaan

bagian dalamnya, misalnya pipa, flens yang berlubang besar dan

lain-lain. Pemasangan kedua penjepit ini pada sumbu kepala tetap

tergantung dari konstruksi poros mesin bubut itu, ada yang

diputarkan (berulir) dan ada pula yang diikat dengan baut dan

mur pengikat.

2. Cekam rata, pembawa dan pelat pembawa

Bentuk cekam rata adalah pipih bulat dan terdapat banyak lubang

atau alur. Guna alat ini untuk menjepit benda kerja yang sukar

atau yang tak dapat dijepit dengan berahang 3 atau berahang 4.

Page 24: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Alur-alur itu gunanya sebagai tempat kedudukan baut pengikat

(sama halnya dengan alur-alur pada meja mesin bor). Benda kerja

yang diletakkan pada permukaan alat ini kemudian dijepit dengan

pelat-pelat penjepit. Pembawa adalah alat yang fungsinya

“membawa” benda kerja sehingga berputar diwaktu membubut.

Pelat pembawa berbentuk bulat pipih dan digunakan untuk

memutar pembawa sehingga benda kerja yang terpasang pada

pembawa ikut berputar poros mesin. Baik alat pembawa maupun

pelat pembawa, keduanya dipakai manakala benda kerja yang

dibubut dipasang atau dipikul oleh 2 senter.

3. Senter

Senter adalah alat yang terbuat dari baja yang dikeraskan dan

digunakan untuk memikul benda kerja yang dibubut. Senter ini

dipasang pada lubang poros kepala tetap atau kepala lepas.

Bagian yang memikul benda kerja menyudut 600. Senter yang

terpasang pada kepala tetap dinamakan senter hidup. Dinamakan

senter hidup karena ia ikut berputar dengan benda kerja,

sedangkan senter mati tinggal diam tidak berputar.

Senter mati ini selalu bergesek dengan benda kerja yang berputar,

jika tidak dipelihara dengan baik, maka ujung senter ini akan

cepat aus dan rusak.

Oleh karena itu pemasangannya pada benda kerja harus diberi

minyak pelumas. Senter kepala lepas yang baik adalah senter

yang dapat berputar sehingga antara benda kerja dan ujung senter

tidak ada gesekan.

Page 25: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

4. Kolet (collet)

Untuk menjepit benda kerja yang sudah halus dan bulat yang

akan dibubut digunakan kolet. Bentuknya bulat panjang, lehernya

tirus dan berlubang, ujungnya berulir dan kepalanya dibelah

menjadi 3 bagian. Ukuran alat ini bermacam-macam. Ukuran

tersebut tercantum pada bagian mukanya dan menyatakan garis

tengah benda kerja yang dijepit. Misalnya kolet yang berukuran

3/8 “, berarti alat ini untuk menjepit benda kerja yang garis

tengahnya 3/8. Pemasangannya pada lubang poros kepala tetap.

Alat ini selalu dilengkapi dengan batang penarik yang ujungnya

berulir dan ujung yang lainnya sebagai pemutar. Benda yang

akan dibubut dimasukkan ke dalam lubang kolet, kemudian

batang penarik tadi dimasukkan ke dalam lubang sumbu utama

lalu diputar ke kanan sehingga menarik kolet. Karena leher kolet

dan ujung lubang paksi mempunyai ketirusan yang sama, maka

kepala kolet akan menjepit benda kerja dengan baik.

Gambar 2.11 Kollet

5. Penyangga tetap (steady rest)

Penyangga tetap adalah alat yang gunanya untuk menyokong

atau menunjang benda kerja yang dibubut jika bagian yang

dibubut itu panjang.

Page 26: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Tanpa alat penunjang ini, maka benda tersebut, terutama pada

bagian tengah antara senter kepala lepas dan senter kepala tetap

akan bergetar sehingga hasilnya akan kasar. Terlebih-lebih di

waktu membubut lubang pada benda yang panjang, alat ini

mutlak diperlukan. Penyangga tetap dipasang pada alas mesin

dan diikat dengan baut dan mur. Bagian yang menyokong benda

kerja sebanyak 3 buah dan terbuat dari baja atau perunggu.

Batang-batang penyokong tersebut dapat diatur melalui baut

penekannya sehingga ketiganya merapat pada benda kerja.

Penekanannya pada benda kerja tidak boleh terlalu keras dan juga

tidak boleh terlalu longgar. Jika terlalu keras, kemungkinan

benda kerja akan termakan penyokong tersebut dan apabila

terlalu longgar, benda kerja akan bergetar waktu dibubut. Pada

bagian yang disokong harus diberi minyak pelumas untuk

mengurangi gesekan dan melancarkan putaran benda kerja.

Gambar 2.12 Penyangga Tetap (Steady Rest)

6. Penyangga jalan (follower rest)

Fungsi alat ini hamper sama dengan fungsi penyangga tetap,

yaitu untuk menunjang benda kerja yang panjang dan kecil waktu

dibubut.

Page 27: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Perbedaannya ialah, bahwa penyangga jalan pemasangannya

pada eretan dan ikut bergerak di belakang pahat bubut.

7. Poros Bantu (Mandrel)

Untuk membubut bagian luar benda kerja yang pendek dan

berlubang digunakan poros bantu untuk menyangga agar benda

tersebut dapat dikerjakan tanpa banyak pengaturan atau

penyetelan (harus dibolak-balik). Poros bantu ini berupa batang

bulat yang pemasangannya dimasukkan ke dalam lubang benda

kerja. Bentuknya tirus atau lurus dan bagian ujungnya ada yang

berulir dan ada pula yang tidak. Poros bantu yang bentuknya

lurus biasanya berukuran 0,03-0,05 mm lebih besar daripada

ukuran lubang benda kerja dan salah satu ujungnya berulir untuk

pemasangan mur pengikat. Sedangkan poros bantu yang tirus

mempunyai ketirusan 0,021 mm tiap inci.

Poros ini biasanya tidak berulir pada ujungnya. Jika toleransi itu

terlalu besar, selain berat mengepresnya, juga ada kemungkinan

benda kerja itu akan pecah, terutama jika benda itu tipis atau

terbuat dari besi tuang. Ujung bagian yang tirus itu harus

dibulatkan sedikit dan diberi minyak untuk memudahkan

pemasukan atau pengepresan pada benda kerja. Jika benda itu

telah selesai dibubut, poros bantu itu dikeluarkan lagi dengan alat

pengepres.

Page 28: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Gambar 2.13 Mandrel

8. Kartel

Kartel adalah suatu alat yang gunanya untuk membuat alur-alur

kecil pada benda kerja. Benda yang dibuat alur-alur ini

dimaksudkan agar tidak licin, dan terdapat pada batang-batang

penarik atau pemutar yang dipegang oleh tangan. Alat ini terdiri

dari tangkai dan sepasang gigi. Gigi tersebut terpasang pada

bagian muka tangkai dan dibuat dari baja yang dikeraskan. Hasil

pengartelan ini ada yang lurus dan ada yang belah ketupat

(diamond).

Ukuran kehalusan alurnya atau giginya ditentukan dalam banyak

alur tiap inci. Kartel yang beralur 14 tiap inci adalah kartel kasar.

Yang 21 alur tiap inci adalah kartel sedang dan yang beralur 33

tiap inci adalah kartel halus. Kartel ini dipasang pada rumah

pahat dan kedudukannya harus setinggi senter. Kerja kartel bukan

menyayat seperti pahat bubut, melainkan menekan benda kerja,

sehingga bagian yang tertekan akan beralur, sedangkan bagian

yang tidak tertekan akan mengembang keluar.

Page 29: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

9. Pemegang Pahat dan Rumah Pahat

Pahat yang dipakai membubut ada yang langsung dijepit pada

rumah-rumah pahat, ada juga yang dipasang pada pemegang

pahat kemudian dijepit pada rumah-rumah pahat. Umumnya

pahat yang berukuran kecil dipasang pada pemegang pahat agar

tertahan oleh pemegang tersebut waktu mendapat tekanan

pemakanan. Lubang pemegang pahat itu berbentuk segi empat

dan biasanya menyudut 170. Guna rumah pahat adalah untuk

menjepit pahat atau pemegang pahat. Bentuknya bermacam-

macam dan dipasang pada eretan atas. Rumah pahat dapat

menjepit 4 macam pahat yang berlainan bentuk, sehingga lebih

praktis dan melancarkan jalannya pengerjaan dengan tidak usah

mengganti-ganti pahat setiap pengerjaan. Penggantian pahat yang

akan dipakai hanya dengan mengendorkan batang penjepit rumah

itu, kemudian rumah ini diputar ke kiri atau ke kanan sehingga

pahat yang akan dipakai menghadap kepada benda kerja.

2.3 Mesin Freis

Mesin Freis adalah mesin perkakas yang digunakan untuk mengerjakan

atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan mempergunakan pahat

freis (cutter) majemuk sebagai pahat penyayat yang berputar pada

sumbu mesin. Mesin freis termasuk mesin perkakas yang mempunyai

gerak utama berputar, pahat freis dipasang pada sumbu atau arbor mesin

yang didukung dengan alat pendukung arbor, jika arbor mesin berputar

melalui suatu putaran motor listrik maka pahat freis ikut berputar, arbor

mesin dapat berputar ke kanan atau ke kiri sedangkan banyaknya

putaran diatur sesuai dengan kebutuhan.

Page 30: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Kegunaan mesin freis itu bermacam-macam, diantaranya ialah untuk

meratakan permukaan, membuat alur, membuat roda gigi, membesarkan

lubang, mengebor, reamer, dan lain-lain. Prinsip kerja mesin freis ialah

pahat atau alat-alat penyayat mempunyai gerak putar, sedangkan benda

kerja terpasang pada meja dengan keadaan bergerak mendatar, tegak,

atau berputar secara lambat. Dalam bentuknya mesin freis dibagi

menjadi tiga golongan, yaitu mesin freis “lutut dan tiang” (knee and

column), mesin freis industri, dan mesin freis khusus. Yang termasuk

mesin freis lutut dan tiang adalah mesin freis datar (plain milling

machine), mesin freis universal dan mesin freis tegak. Mesin-mesin freis

ini merupakan mesin freis standar.

Mesin freis datar adalah mesin freis yang letak sumbu utamanya

mendatar. Mejanya terpasang diatas “lutut” dan dapat bergerak mendatar

menyilang dan naik turun.

Mesin ini banyak dipakai pada industri-industri kecil untuk reparasi atau

memproduksi sesuatu dalam bentuk kecil, atau dipakai di sekolah-

sekolah untuk pelajaran dasar cara-cara mengefreis.

Page 31: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

1. Bagian Utama Mesin Freis

Gambar 2.14. Bagian-bagian Utama Mesin Freis

Bagian-bagian penting dari mesin freis ialah badan, alas, lengan,

paksi atau spindle, lutut, sadel, meja, dan penahan-penahan

poros.Badan adalah bagian yang menahan seluruh bagian-bagian

mesin itu. Didalamnya terdapat motor penggerak, susunan roda-

roda gigi pengatur kecepatan putar, tempat minyak pelumas

untuk melumasi bagian-bagian yang berputar. Dibagian alasnya

terdapat tempat penampungan cairan pendingin. Cairan

pendingin ini dialirkan oleh suatu pompa ke tempet kedudukan

pahat freis melalui pipa-pipa atau selang untuk mendinginkan

pahat penyayat. Apabila sudah dipakai akan kembali ke tempat

semula melalui suatu saluran.

Page 32: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Paksi atau spindle adalah poros utama mesin freis dan fungsinya

sebagai tempat kedudukan poros freis (arbor). Poros tersebut

dimasukan ke dalam lubang paksi dan diikat dengan baut

pengikat yang letaknya di ujung lubang paksi. Jika mesin

dijalankan, paksi akan membawa poros ikut berputar. Lengan

adalah bagian mesin freis yang gunanya sebagai tempat

kedudukan penopang atau penahan ujung poros feis, dan letaknya

pada bagian paling atas mesin tersebut. Kedudukan lengan ini

dapat diatur atau digeser. Pada suatu pengerjaan tertentu, lengan

ini kadang-kadang tidak dipakai karena menghalangi

perlengkapan yang dipakai.

Lutut adalah tempat kedudukan meja dan eretan meja (sadel).

Lutut ini ditahan oleh eretan yang melekat pada badan mesin

serta ditopang oleh poros berulir sebagai poros penggerak naik

turunnya lutut tersebut. Eretan meja atau sadel adalah bagian

yang menyokong meja dan terpasang diatas lutut. Bagian

bawahnya berbentuk sambungan ekor burung yang

menghubungkan bagian atas lutut. Bagian atasnya terdapat

bantalan penahan meja dan mempunyai sambungan ekor burung

pula yang bentuknya memanjang. Meja tersebut diikat dengan

baut yang terpasang pada salurannya. Bentuk meja mesin freis

umumnya persegi panjang dan fungsinya sebagai tempat

kedudukan benda kerja yang akan difreis. Permukaannya rata

dan. Gunanya permukaan disamping sebagai tempat baut-baut

pengikat, juga sebagai saluran untuk mengalirkan cairan yang

sudah terpakai ketempatnya semula.

Page 33: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Penahan Poros yang letaknya pada lengan mesin gunanya

menahan atau menopang ujung poros freis. Penahan ini dapat

digeser-geserkan kedudukannya untuk menyesuaikan dengan

kedudukan benda kerja yang akan difreis. Penahan ini dapat

digeser-geserkan kedudukannya untuk menyesuaikan dengan

kedudukan benda kerja yang akan difreis. Pada mesin yang

modern, terdapat dua buah penahan. Yang sebuah dipasang

bagian tengah dan yang sebuah lagi dipasang di ujung poros fris.

Yang letaknya di tengah mempunyai lubang lebih besar daripada

yang dipasang di ujung poros. Dengan ditahan oleh kedua

penahan ini maka kedudukan poros freis menjadi lebih kokoh

dari pada hanya memakai satu penahan, terutama diwaktu

mengefreis dengan sayatan tebal. Bantalan yang menahan poros

freis tersebut biasanya terbuat dari kuningan atau perunggu dan

selalu diminyaki/dilumasi sehingga gesekan antara poros dan

penahan relatif kecil.

2. Klasifikasi Mesin Freis

Klasifikasi mesin perkakas freis berdasarkan posisi spindle/paksi

dapat dibagi menjadi 3 yaitu :

a. Mesin Freis Universal.

Bentuk konstruksi mesin freis universal tidak banyak berbeda

dengan mesin freis datar, perbedaannya adalah terletak pada

mejanya. Meja mesin ini dapat bergerak ke kiri dan ke kanan

hingga menyudut, disamping dapat bergerak mendatar dan tegak.

Page 34: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Karenanya mesin ini dapat mengerjakan bermacam-macam

pekerjaan dalam keadaan menyudut, misalnya: membuat roda

gigi spiral, reamer, dan lain-lain.

Gambar 2.15. Mesin Freis Universal

b. Mesin Freis Vertikal atau Tegak.

Mesin freis tegak kedudukan sumbu utamanya berdiri tegak.

Paksi atau spindle yang tegak ini dapat diputar ke kiri dan ke

kanan serta dapat digerakan naik turun secara otomatis atau

diputar dengan tangan. Mesin ini digunakan untuk mengefreis

permukaan luar atau permukaan dalam, reamer, membuat alur

tegak atau mendatar. Mejanya dapat bergerak mendatar,

menyilang, dan naik turun. Dibandingkan dengan mesin freis

datar, penggunaannya sangat terbatas.

Page 35: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Gambar 2.16. Mesin Freis Vertikal

c. Mesin Freis Horizontal

Mesin freis horizontal adalah mesin freis dengan posisi spindel

mendatar. Fungsi mesin ini hampir sama dengan mesin freis

vertikal.

Page 36: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Gambar 2.17. Mesin Freis Horizontal

d. Mesin Freis Industri

Mesin freis industri adalah mesin freis produksi yang umumnya

berukuran besar, gerakan mejanya tak dapat naik turun, kecuali

pada arah mendatar, dalam hal ini spindle atau paksi yang dapat

bergerak naik turun.

Page 37: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Pahat yang digunakan pada umumnya berkualitas lebih tinggi

dari pada pahat mesin freis biasa, yaitu dari baja kecepatan tinggi

atau baja karbida.

Gambar 2.18. Mesin Freis Industri

Ketentuan dasar dari mesin freis adalah ukuran, kekuatan motor,

macam dan bentuknya. Ukuran mesin freis ditentukan oleh

kapasitas panjang langkah mejanya pada arah mendatar,

melintang, dan tinggi pergerakan lutut secara maksimum. Mesin

freis dengan bentuk lutut terbagi 6 ukuran standar panjang

langkah mendatar mejanya, yaitu :

- Nomor 1 : panjang langkah meja 550 mm

- Nomor 2 : panjang langkah meja 700 mm

- Nomor 3 : panjang langkah meja 850 mm

- Nomor 4 : panjang langkah meja 1050 mm

Page 38: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

- Nomor 5 : panjang langkah meja 1250 mm

- Nomor 6 : panjang langkah meja 1500 mm

Ukuran ini biasanya digabungkan dengan ukuran daya motornya,

misalnya untuk Nomor 3 dengan 3 daya kuda.

3. Alat Bantu Mesin Freis.

Perlengkapan mesin freis pada garis besarnya dapat dibagi dalam

tiga bagian, yaitu perlengkapan yang kedudukannya pada paksi atau

spindel mesin, misalnya poros freis, kolet, dan lain-lain yang

digunakan untuk pemasangan pahat freis. Perlengkapan kedua ialah

perlengkapan yang fungsinya sebagai alat penjepit, misalnya catok,

pelat-pelat penjepit, penahan benda kerja, dan lain-lain. Dan yang

temasuk pada perlengkapan ketiga ialah kepala pembagi, kepala

lepas, dan perlengkapan tegak (vertikal milling attachment).

a. Poros Freis

Poros freis adalah perlengkapan mesin freis yang gunanya

sebagai tempat kedudukan pahat freis dan ditempatkan pada

sumbu utama mesin. Alat ini bentuknya bulat panjang dan

sepanjang badannya beralur. Bagian ujungnya berbentuk tirus

(tirus brown and sharp) dan ujung yang lainnya berulir spi.

Bagian yang tirus itu berlubang dan berulir dan ditempatkan

pada lubang paksi atau spindel dan diikat oleh baut pengikat.

Poros ini selalu dilengkapi dengan cincin-cincin (collar) yang

beralur spi dan terpasang sepanjang poros. Cincin ini gunanya

untuk mengikat pahat freis yang terpasang diantara cincin-

cincin tersebut.

Page 39: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Cincin yang akan ditahan oleh penahan poros ukurannya lebih

besar daripada cincin-cincin yang lainnya dan dikerjakan

dengan sangat hati-hati sehingga halus dan ukurannya tepat

sama dengan lubang penahan poros. Jika kedudukan cincin dan

poros longgar, maka akibatnya penyayatan pahat freis akan

bergetar, putaran pahat tidak sentris, hasil penyayatan tidak rata

dan lambat laun poros tersebut menjadi bengkok. Ukuran poros

freis bentuk A dan B adalah 7/8” – 1 – 1½ “.

Gambar 2.19. Poros freis

b. Kolet

Kolet adalah alat penjepit pahat freis yang bertungkai tirus.

Bentuk alat ini bermacam-macam, tetapi prinsip kerjanya sama.

Penempatannya pada paksi atau spindel mesin ada yang diikat

dengan baut, tetapi ada juga tidak.

Cincin yang akan ditahan oleh penahan poros ukurannya lebih

besar daripada cincin-cincin yang lainnya dan dikerjakan

dengan sangat hati-hati sehingga halus dan ukurannya tepat

sama dengan lubang penahan poros. Jika kedudukan cincin dan

poros longgar, maka akibatnya penyayatan pahat freis akan

bergetar, putaran pahat tidak sentris, hasil penyayatan tidak rata

dan lambat laun poros tersebut menjadi bengkok. Ukuran poros

freis bentuk A dan B adalah 7/8” – 1 – 1½ “.

Gambar 2.19. Poros freis

b. Kolet

Kolet adalah alat penjepit pahat freis yang bertungkai tirus.

Bentuk alat ini bermacam-macam, tetapi prinsip kerjanya sama.

Penempatannya pada paksi atau spindel mesin ada yang diikat

dengan baut, tetapi ada juga tidak.

Page 40: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Gambar 2.20. Kolet

c. Kepala Pembagi

Kepala pembagi adalah alat yang gunanya untuk membagi

sudut dari benda yang di freis sehingga menghasilkan

pembagian yang sama. Cara pembagian ini bermacam-macam,

dan penggunaannya bergantung dari jumlah bagian yang harus

dibagi dan bentuk kepala pembagi itu. Macam–macam

pembagi antara lain :

- Pembagian langsung (direct indexing)

- Pembagian sederhana (simple indexing)

- Pembagian sudut/derajat (angular indexing)

- Pembagian diferensial (diferensial indexing)

- Pembagian campuran (compound indexing)

Page 41: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Alat ini sangat penting, Khususnya diwaktu membuat sesuatu

segi yang sama sisi pada suatu batang bulat, misalnya segi 4, 6,

8 dan seterusnya atau di waktu membuat gigi-gigi untuk roda

gigi. Di dalam alat ini terdapat roda gigi cacing yang bergigi

40. Roda gigi ini diputar oleh suatu poros yang berulir cacing.

Perbandingan putaran antara poros dan roda gigi tersebut

adalah 40 : 1, sehingga apabila poros diputar 40 kali, maka roda

gigi akan berputar 1 kali. Karena roda gigi ini terpasang pada

poros utama yang berhubungan langsung dengan benda kerja.

Dengan demikian, jika poros berulir cacing berputar 1 kali,

maka benda kerja akan berputar 1/40 putaran. Pada poros

berulir cacing ini dipasang piring pembagi yang berlubang-

lubang kecil dalam jumlah banyak. Tetapi kedudukan lubang-

lubang itu beraturan menurut garis lingkaran. Pada tiap-tiap

garis lingkaran ditandai dengan angka-angka, Misalnya 15, 16,

17, 18, 19 20, 21, 23, dan seterusnya; angka-angka ini

menunjukan jumlah lubang pada garis lingkaran tersebut.

Selain piring pembagi, pada ujung poros ini dipasang pula

suatu batang pemutar dan sepansang kaki jangka. Pada batang

pemutar ini dipasang punca yang berpegas. Ujung punca akan

masuk pada lubang yang terdapat pada garis lingkaran yang

dikehendaki. Sedangkan kaki jangka gunanya untuk

menentukan sudut dan kedudukan punca.

Page 42: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Gambar 2.21 Kepala Pembagi

d. Kepala Lepas

Alat ini sama seperti kepala lepas pada mesin bubut, berfungsi

sebagai penahan benda kerja yang akan difreis bila benda

tersebut dipasang kedua center atau salah satu ujungnya dijepit

pada cekam. Kedudukan center kepala lepas ini dapat diatur

naik turun serta maju mundur untuk menyesuaikan kedudukan

benda kerja. Kepala lepas dipasang diatas meja mesin dengan

kedudukan segaris dengan kepala pembagi. Perlengkapan

pembuat alur.

Gambar 2.21 Kepala Pembagi

d. Kepala Lepas

Alat ini sama seperti kepala lepas pada mesin bubut, berfungsi

sebagai penahan benda kerja yang akan difreis bila benda

tersebut dipasang kedua center atau salah satu ujungnya dijepit

pada cekam. Kedudukan center kepala lepas ini dapat diatur

naik turun serta maju mundur untuk menyesuaikan kedudukan

benda kerja. Kepala lepas dipasang diatas meja mesin dengan

kedudukan segaris dengan kepala pembagi. Perlengkapan

pembuat alur.

Page 43: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Perlengkapan ini dipasang pada sumbu utama mesin dan diikat

dengan baut pada eretan yang terdapat pada badan mesin.

Bentuk alat ini serupa dengan eretan pahat mesin serut dan

fungsinya sama dengan mesin serut tegak yaitu untuk membuat

bermacam-macam alur secara tegak ataupun menyudut, karena

perlengkapan ini dapat diatur kedudukannya. Alat penyayatan

ialah pahat dan gerak sayatannya naik-turun dengan langkah

4”.

Gambar 2.22 Kepala Lepas

e. Meja Putar

Untuk mesin freis tegak atau vertikal digunakan meja putar

sebagai kepala pembaginya, dalam alat ini dibuat alur T untuk

menambatkan atau menjepit benda kerja atau perkakas lain

dengan bantuan baut jepit. Meja putar keliling dikokohkan dan

atas meja penambat mesin freis dengan bantuan baut jepit.

Page 44: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Gambar 2.23. Meja Putar

f. Ragum

Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja, karena ukuran

dan bentuk benda kerja berbeda-beda maka disediakan juga

bermacam-macam ragum. Ragum datar dipakai untuk

pekerjaan ringan, ragum pelat dipakai untuk pekerjaan berat

pada mesin besar, ragum busur pada alas ragum terdapat skala

indeks sudut, sudut rahang benda kerja dapat distel dalam arah

horizontal sebesar sudut tertentu. Pada ragum universal sudut

rahangnya dapat distel dalam arah hotizontal dan vertikal.

Page 45: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Gambar 2.24. Ragum

g. Perlengkapan Tegak

Perlengkapan tegak adalah perlengkapan yang sangat

membantu mesin iris datar sehingga dapat mengerjakan

pekerjaan secara tegak. Disamping tegak, alat ini dapat pula

mengerjakan pekerjaan yang datar dan menyudut, karena dapat

diatur dalam kedudukan menyudut dari 0 sampai 90.

Pemasangan alat ini pada sumbu utama diikat dengan empat

baut pengikat pada eretan yang terdapat pada badan mesin.

h. Pisau Freis

Alat penyayat yang dipakai waktu mengereis ialah pisau freis.

Umumnya bentuk pahat ini bulat panjang dan disekelilingnya

bergerigi. Garis tengahnya diukur antara puncak gigi yang satu

degan yang lainnya yang letaknya berseberangan. Sedangkan

lebar atau tebalnya diukur pada permukaan yang melintang dan

sejajar dengan garis sumbunya.

Gambar 2.24. Ragum

g. Perlengkapan Tegak

Perlengkapan tegak adalah perlengkapan yang sangat

membantu mesin iris datar sehingga dapat mengerjakan

pekerjaan secara tegak. Disamping tegak, alat ini dapat pula

mengerjakan pekerjaan yang datar dan menyudut, karena dapat

diatur dalam kedudukan menyudut dari 0 sampai 90.

Pemasangan alat ini pada sumbu utama diikat dengan empat

baut pengikat pada eretan yang terdapat pada badan mesin.

h. Pisau Freis

Alat penyayat yang dipakai waktu mengereis ialah pisau freis.

Umumnya bentuk pahat ini bulat panjang dan disekelilingnya

bergerigi. Garis tengahnya diukur antara puncak gigi yang satu

degan yang lainnya yang letaknya berseberangan. Sedangkan

lebar atau tebalnya diukur pada permukaan yang melintang dan

sejajar dengan garis sumbunya.

Page 46: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Tanda ukuran pahat biasanya terdapat pada bagian mukanya

yang menunjukan ukuran garis tengahnya, lebarnya dan garis

tengah lubangnya. Misalnya ukuran tersebut 4” x 5” x 1”,

berarti pahat tersebut garis tengahnya 4”, lebarnya 5”, dan

lubangnya 1”, lubang pahat freis ini dibuat dengan sangat teliti

dengan toletransi + 0,001” sehingga pas benar apabila

dimasukan pada poros freis. Pada lubang dibuat saluran pasak

untuk kedudukan pasak agar pahat ikut berputar dengan poros

freis. Bentuk pisau freis adalah bermacam-macam sesuai

dengan fungsinya, dan pada umumnya terbuat dari baja

kecepatan tinggi.

Gambar 2.25. Macam-macam Pisau Freis

- Pisau Rata (Plain Milling Cutter)

Gigi-gigi pisau ini hanya terdapat pada sekeliling garis

tengahnya saja sedangkan pada bagian sisinya tidak. Bentuk

giginya ada yang lurus dan ada pula yang spiral dengan

menyudut 45.

Page 47: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Pisau ini mempunyai jumlah gigi sedikit dengan sudut heliks

kiri atau kanan dan dapat menyayat dengan sayatan tebal. Oleh

karena itu pahat ini dapat digunakan untuk pengerjaan

permulaan.

Gambar 2.26. Pisau Rata

- Pisau Samping (Side Milling Cutter)

Pisau ini banyak persamaannya dengan pahat rata yang bergigi

lurus. Perbedaannya ialah bahwa pahat samping pada bagian

sisinya bergigi dan bentuk giginya tirus. Pahat ini digunakan

untuk membuat alur spi atau alur lainnya.

- Pisau Ujung (End Milling Cutter)

Pisau ujung mempunyai gigi di sekeliling badannya dan juga

pada ujungnya. Pahat ini ada yang bertingkai (lurus dan tirus)

dan ada juga yang tidak. Pahat yang bertangkai pemasangannya

dimasukan pada kolet, sedangkan pisau yang tak bertangkai

dipasang pada poros freis golongan C dan digunakan untuk

mengefreis permukaan dan sisi tegak secara tegak maupun

secara mendatar.

Page 48: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Gambar 2.27 Pisau Ujung

- Pisau Muka (Face Milling Cutter)

Pisau ini sebenarnya serupa dengan pahat ujung, hanya

bentuknya lebih besar. Bagian sisi dan sekeliling permukaanya

bergigi. pisau ini biasanya terbuat dari dua macam bahan,

terbuat dari bahan yang lebih lunak dari pada gigi. Pada

sekeliling badan ini terdapat banyak alur sebagai tempat

kedudukan pahat-pahat.

Gambar 2.28. Pisau Muka

Page 49: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

- Pisau Alur T (T Slot Milling Cutter)

Pahat yang bertangkai tirus ini digunakan untuk membuat alur

yang berbentuk T seperti alur yang terdapat pada meja mesin

bor atau meja mesin serut. Pahat ini berukuran ¼” – 1 1/2” dan

dipasang pada spindle mesin baik secara tegak maupaun secara

mendatar.

Gambar 2.29. pisau Alur T

- Pisau Sudut (Anggular Milling Cutter)

Bentuk permukaan gigi pisau ini bersusut dan terdiri dari atas

pisau bersudut tunggal dan bersudut kembar. Pisau yang

bersudut tunggal, besar sudutnya 40 - 60 dan 90. Guna pisau

ini adalah untuk mengefreis permukaan sehingga membentuk

bermacam-macam sudut.

Gambar 2.30. Pisau Sudut

Page 50: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

- Pisau Belah (Slitting Saw)

Bentuk pisau ini pipih atau tipis dan giginya lurus serta

dangkal. Antara 132” sampai ¼” dan garis tengahnya antara 2

½” – 9”. pisau ini adalah untuk membuat alur kecil dan untuk

membelah.

Gambar 2.31. Pisau Belah

- Pisau Bentuk (Form Milling Cutter)

Bentuk pisau ini adalah bermacam-macam dan digunakan

untuk membentuk permukaan menjadi beralur cekung, beralur

cembung, dan lain-lain. Dengan pisau ini kita akan

mendapatkan hasil pengefreisan yang sama pada beberapa

pengerjaan. Oleh karena itu pahat ini termasuk pisau produksi.

Yang termasuk pisau bentuk adalah pisau cekung (convex

cutter), pisau cembung (concave cutter), pisau radius (corner

rounding cutter), pisau alur T, pisau roda gigi, dan lain-lain.

Page 51: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Gambar 2.32 Pisau Bentuk

- Pisau Roda Gigi (Spur Gear Cutter)

Pisau ini digunakan untuk mengefreis gigi-gigi. Bentuknya

bermacam-macam, misalnya Pisau untuk roda gigi lurus, Pisau

untuk roda gigi payung, Pisau untuk roda gig cacing, dan lain-

lain. Tiap-tiap Pisau mempunyai ukuran atau ketentuan dan

dinyatakan dalam nomor, jumlah gigi atau modul.

Gambar 2.33. Pisau roda gigi

2.4 Mesin Bor (Drilling)

Mesin bor adalah salah satu mesin perkakas yang umum dimana

operasinya untuk membuat lubang baru atau memperbesar atau

memperdalam lubang yang sudah ada.

Page 52: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Proses pembuatan lubang yang paling banyak dilakukan dengan proses

drilling, dengan demikian maka proses drilling merupakan proses yang

cukup penting. Walaupun proses drilling nampaknya merupakan proses

yang sederhana namun beberapa aspek proses tersebet sedikit banyak

telah mengakibatkan kesulitan. Mesin drilling termasuk perkakas

dengan gerakan utama adalah putaran pahat. Disamping membuat

lubang mesin ini dapat juga digunakan untuk proses boring dan reaming.

Hampir semua proses dirlling dilakukan dengan menggunakan pahat

yang mempunyai dua mata potong. Mata potong tersebut terletak pada

ujung pahat. Pahat potong dapat diganti-ganti sesuai dengan diameter

lubang yang diingankan. Untuk membuat lubang yang besar sebaiknya

pembuatan lubung dimulai dengan pahat yang berukuran kecil.

1. Bagian utama

.

Gambar 2.34 Bagian Utama

Page 53: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Spindle : merupakan bagian yang menggerakan

matabor

Drill head : bagian yang menopang mekanisme

penggerak pisau potong dan

menghantarkan ke benda kerja

Push button

Column

Lengan radial : bagian dari mesin bor radial yang dapat

bergerak naik turun maupun putar dimana

motor penggerak dan drill head terpasang

kuat

Meja/base : bagian yang menopang seluruh bagian

bagian mesin bor dimana meja terbuat dari

material besi cor dengan kekakuan/rigid

tinggi dan stabilitas yang mantap.

2. Gurdi (mata bor )

Gurdi adalah sebuah pahat pemotong yang ujungnya berputar dan

memiliki satu atau beberapa tepi potong dan galur yang

berhubungan continyu disepanjang badan gurdi. Galur ini dapat

lurus atau heliks, disediakan untuk memungkinkan serpihan dan

fluida pemotongan. Meskipun gurdi pada umumnya memiliki dua

galur, tetapi mungkin juga digunakan tiga atau empat galur: maka

gurdi kemudian dikenal sebagai penggurdi inti.

Page 54: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Penggurdi semacam ini tidak dipakai untuk memulai sebuah lubang,

melainkan untuk meluaskan atau menyelesaikan lubang yang telah

digurdi atau diberi inti. Jenis yang paling umum dari penggurdi

adalah penggurdi puntir, yang memiliki dua galur dan dua tepi

potong. Penggurdi dapat dilengkapi dengan tangkai yang lurus

maupun tirus. Penggurdi bertangkai tirus dipegang dan dipusatkan

dengan soket tirus dari spindel mesin penggurdi. Soket penggurdi

memiliki ketirusan morse sebesar 0,0521 mm(5,209%) yang juga

merupakan standar dari pelebar lubang dan pahat lain yang serupa.

Tang pada akhir ketirusan pas kedalam celah dalam soket spindel

untuk mencegah pemelesetan dari permukaan tirus.

Gurdi bergalur lurus biasanya dipegang dan di pusatkan dengan

baik dalam pencekam gurdi, tetapi banyak juga yang diberi tang dan

juga digunakan dengan selubung bercelah tirus.penggurdi ini lebih

murah dari pada yang bergalur tirus, digunakan hanya untuk yang

berukuran sampai 12 mm. Beberapa jenis penggurdi (mata gurdi) ,

bervariasi dalam jumlah dan sudut dari galurnya. Penggurdi beralur

tunggal digunakan untuk pelubangan mula dan untuk penggurdian

lubang yang dalam. Penggurdi dua galur adalah jenis konpensional

yang dipakai untuk pelubangan mula dan menggurdi lubang.

Beberapa penggurdian dengan saluran oli di dalam atau diluar

adalah digunakan untuk penggurdian produksi. Penggurdian beralur

tiga atau empat pada prinsipnya dipakai untuk memperbesar lubang

yang telah dibuat sebelumnya.

Page 55: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Kesemuanya mempunyai produktivitas yang lebih besar dan

penyelesaianya lebih baik dari pada penggurdian bergalur dua.

Penggurdian lain dengan berbagai sudut galur tersedia untuk

memperbaiki penggurdian kepada bahan khusus dan paduan.

Gambar 2.35 Macam-Macam Gurdi (Matabor)

Sudut Mata Gurdi

Untuk mendapat kan pelayanan yang baik dari sebuah

penggurdi, maka penggerindaannya harus lebih baik. Sudut

mata harus tetap untuk bahan yang harus digurdi. Sudut mata

yang biasa pada penggurdian komersial pada umumnya adalah

118 derajat yang cukup memuaskan untuk baja lunak, kuningan

dan bahan pada umumnya. Untuk logam yang lebih keras,

maka maka sudut yang lebih besar akan memberikan prestasi

yang lebih baik.

Page 56: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Sudut Heliks

Prestasi penggurdian dipengaruhi oleh sudut heliks dari

galurnya. Meskipunsudut ini dapat bervariasi dari 0-40 derajat,

standar yang umum untuk baja dan bahan lainnya pada

umumnya adalah 30 derajat. Makin kecil sudut ini dibuat, akan

makin besar puntiran yang di perlukan untuk mengoprasikan

pada kecepatan yang sama. Kalau sudatnyan meningkat cukup

besar, umur dari tepi pemotongan berkurang untuk beberapa

bahan. Efisieni penggurdian meningkat kalau digunakan sudut

heliks yang baik. Sebagai contoh sudut untuk menggurdi

tembaga, magnesium dan plastic lunak sebaiknya sekitar 35-45

derajat, paduan tembaga 20-25 derajat, plastic keras 17 derajat

dan baja lunak dan sampai menengah 25-32 derajat. Percobaan

menunjukan bahwa terdapat sedikit penurunan pada momen

punter dan desakan kalau sudut heliks diperbesar, tetapi tidak

begitu penting sepanjang yang di perhatikan adalah prestasi

gurdi.

3. Macam-Macam Mesin Bor (Gurdi)

Mesin Gurdi Tegak

Penggurdi tegak, mirip dengan penggurdi peka, mempunyai

mekanisme hantaran daya untuk penggurdi putar dan dirancang

untuk kerja yang lebih berat. Mesin tipe ini lebih kaku dari

pada mesin tiang bulat,sehingga labih sesuai untuk kerja yang

lebih berat. Mesin penggurdin semacamini dapat dipakai untuk

mengetap maupun menggurdi.

Page 57: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Gambar 2.36 Mesin Gurdi Tegak

Mesin Penggurdi Gang (Kelompok)

Kalau beberapa spindel dipasang pada meja tunggal, ini disebut

sebagai penggirdi gang (kelompok). Jenis ini sesuai untuk

pengerjaan produksi yang harus melakukan beberapa oprasi.

Benda kerja dipasang dalam sebuah jig yang dapat diluncurkan

pada meja dari satu spindel ke spindel berikutnya. Kalau

beberapa oprasi harus dilakukan, mesalnya menggurdi dua

buah lubang yang berukuran berbeda dan meluaskannya, maka

dipasang empat spindel.

Page 58: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Dengan kendali hantaran otomatis, maka dua ataulebih dari

operasi ini dapatberjalan secara serempak, dengan hanya diwasi

seorng operator. Pengaturannya mirip dengan mengoperasikan

beberapa kempa gurdi tak tergantung, jauh lebih mudah karena

kepadatannya.

Mesin Penggurdi Radial

Mesin pennggurdi radial dirancang untuk pengerjaan besar

kalau tidak memungkinkan bagi benda kerja untuk dibergerak

berputar bila beberapa harus di gurdi. Mesin ini terdiri atas

sebuah tiang vertikal yang menyangga semua lengan yang

membawa kepala gurdi. Lengannya dapat berputar berkeliling

ke sembarang keduduykandiatas bangku kerja, dan kepala

gurdi mempunyai penyetelan disepan jang lengan ini.

Penyetelan ini memungkinkan operator untuk menempatkan

penggurdi dengan cepat di sembarang titik diatas benda kerja.

Mesin biasa dari jenis ini hanya dapat menggurdi dalam bidang

vertical. Pada mesin semi vertical kepalanya dapat diputar pada

lengan untuk menggurdi lubang pada berbagai sudut dalam

bidang vertikal. Pada mesin universal mempunyai pada

tambahan penyetelan putar pada kepala maupunlengan dan

dapat menggurdi lubang pada sembarang sudut.

Page 59: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Gambar 2.37 Mesin Gurdi Radial

Mesin Turret

Mesin turret mengatasi keterbatasan ruang lantai yang di

timbulkan oleh kempa gurdi kelompok. Stasiunnya dapat

disetel dengan dengan berbagai perkakas. Kn adalah juga

merupakan tambahan, dua pemegang dapat ditempatkanpada

meja kerja, pemuatan dan penurunan dan pemutaran selama

daur mesin.

Mesin Penggurdi Spindel Jamak

Mesin penggurdi spindel jamak, dapat menggurdi beberapa

lubang secara serempak. Mereka khususnya adalah mesin

produksi yang dapat menggurdi banyak sukucadang dengan

ketepatan sedemikinan sehinggasemua sukucadang mampu

tukar. Biasanya sebuah plat yang dilengkapi dengan selongsong

yang dekeraskan sangat dibutuhkan untuk memandu penggurdi

secara tepat ke benda kerja. Disini yang umum dari mesin ini

memilikirakitan kepala dengan sejumlah spindel atas tetap yang

digerakan dari pinyon yang mengelilingi roda gigi pusat.

Page 60: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Spindel yang berhubungan ditempatkan di bawah roda gigi ini

dan dihubungkan dengan spindel yng atas dengan poros

penggerak tabung dan dua sambungan universal. Tiga spindel

bawah, yang membawaa penggurdi , dapat disetel meliputi

daerah yang luas. Mesin penggurdi spindel jamak sering

menggunakan sebuah hantaran meja untuk menghilangkan

gerakan dari mekanisme kepala beroda gigi yang berat yang

memutar penggurdi. Ini dapat dilakukan dengan beberapa cara :

dengan penggerakan batang gigi dan pinyon, dengan ulir

pengarah, atau dengan nok plat putar. Metoda yang tersebut

terakhir memberikan gerakan yang bervariasi yang

menghasilkan hantaran yang mendekat dengan cepat dan

seragam, serta pengembalian cepat kekedudukan awal.

Gambar 2.38 Mesin Gurdi Spidel Jamak

Page 61: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

4. Jenis Perkakas Bantu

Drill chuck: alat Bantu untuk mencekam mata bor, beberapa

jenis antara lain tipe kunci (tersusun tiga penjepit/jaws), tanpa

kunci (dapat dilepas atau dikencangkan tanpa kunci, presisi

tanpa kunci untuk mencekam mata bor ukuran kecil/pengerjaan

lubang presisi), keyless jaco (pencekam mata bor dengan

penjepit karet elastis yang mudah dilepas atau dipasang).

Socket/sleeve (pembungkus): alat yang digunakan saat lubang

didalam spindel terlalu kecil buat tapper.

Vise: digunakan untuk mencekam benda kerja berbentuk

slinder atau persegi saat proses pelubangan ukuran diameter

besar (lebih dari 9,5 mm).

V-block: digunakan untuk menopang benda kerja berbentuk

silinder.

Drill jig: digunakan untuk mencekam benda kerja yang

diproses (perulangan) dengan pola yang sama secara akurat dan

cepat

Clamp: digunakan untuk mencekam benda kerja yang dipasang

pada meja kerja, jenis clamp antara lain finger clamp, U-clamp

dan clamp lurus.

2.5 Mesin Sekrap

Mesin sekrap atau mesin ketam adalah merupakan salah satu mesin

prekakas yang digunakan untuk mengubah permukaan-permukaan

bidang rata sesuai dengan bentuk-bentuk yang dikehendaki antara lain:

- Bidang-bidang datar.

- Bidang saling menyiku tegak lurus.

Page 62: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

- Bidang alur bantu dan alur tembus.

- Bidang-bidang bertingkat.

- Bidang bersudut.

Mesin sekrap dapat dipakai untuk mengerjakan benda kerja sampai

sepanjang 800 mm, berpegang pada perinsip gerakan utama

mendatar, pada langkah pemakanan akan menghasilkan beram (tatal

logam) dari benda kerja, untuk menyekrap datar benda kerja yang

terpasang pada ragum akan bergerak berlawanan dengan pahat.

Panjang langkah diatur dengan mengubah jalan keliling pasak

engkol pada roda gigi penggerak, karnanya menambah atau

mengurangi ayunan engkol, pemindahan ini diatur dengan memutar

poros pengatur langkah yang akan memutar roda gigi kerucut

dengan menggeraan batang berulir yang mengatur penggerak blok

engkol.

2.5.1 Jenis-jenis Mesin Sekrap atau Ketam

1. Mesin Ketam Horizontal

Mesin ketam horijontal biasa yang umu dipakai untuk

pekerjaan produksi dan pekerjaan serbaguna, terdiri atas dasar

dan rangka yang mendukung ram horisontal, kontruksi nya aga

sederhana. Ram yang membawa pahat, terdiri bolak-balik sama

dengan panjang langkah yang di inginkan.

Page 63: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Mekanisme balik cepat yang menggerakkan ram diran cang

sedemikian sehingga langkah balik dari mesin ketam lebih

cepat dari pada langkah potong sehingga mengurangi waktu

tanpa kerja dari mesin sampai minimum. Kepala pahat di ujung

ram yang dapat diputar melalui sebuah sudut, dilengkapi

dengan sebuah alat untuk menghantarkan pahat kedalam benda

kerja. Pada penguncinya maka pemegang pahat peti lonceng,

diberi engsel pada ujung atas untuk memungkinkan pahat naik

pada langkah balik sehingga tidak menggali kedalam benda

kerja.

Benda kerja didukung pada rel silang di muka mesin ketam.

Sebuah ulir pengarah, yang berhubungan dengan rel silang

dimungkinkan benda kerja digerakan menyilang atau vertikal

dengan tangan atau pergerakan daya. Suatu mesin ketam

universal yang memiliki sifat seperti ini, dilengkapi dengan

pengaturan berputar dan condong untuk memungkinkan

pemesinan teliti pada sembarang sudut. Pengaturan berputar

mengambil tempat sekitar sebuah sumbu yang sejajar dengan

gaerak ram. Kecondongannya adalah pada puncak meja yang

menyediakan sebuah alat untuk menyetel meja pada suatu

sudut terhadap sumbu putar. Benda kerja pada mesin ketam

dipenggang dengan membautkan nya kepada meja kerja dengan

catok atau beberapa pemegang yang lain.

Page 64: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Gambar 2.39 Mesin Ketam

2. Mesin Ketam Vertikal atau Mesin Tusuk

Mesin ketam vertikal atau slotter terutama digunakan untuk

pemotongan dalam dan meyerut bersudut, serta untuk operasi

yang memerlukan pemotongan vertikal karena kedudukan yang

diharuskan untuk memegang benda kerja.

Operasi dari bentuk ini sering di jumpai pada pekerjaan

cetakan, cetakan logam dan pola logam. Ram dari mesin serut

beroprasi secara vertikal dan memiliki sipat balik cepat biasa

seperti mesin jenis horizontal. Bendakerja yang harus dimesin

ditumpu pada meja putar yang memiliki sebuah hantaran putar

sebagai gerakan tambahan untuk meja biasa. Hantaran meja

putar memungkinkan permesinan permukaan lengkung, yaitu

suatu proses yang sebagian diperlukan untuk beberapa suku

cadang berbentuk ganjil yang tidak dapat dibubut dimesin

bubut.

Page 65: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Permukaan datar di potong dengan menggunakan salah satu

dari hantaran silang meja. Sebuah jenis khusus dari mesin

ketam vertikal dikenal sebagai pembuat kedudukan pasak yang

dirancang untuk memotong alur pasak pada roda gigi, puli, nok

dan suku cadang yang serupa.

Gambar 2.40 Mesin Ketam Vertikal

3. Mesin Ketam Hidrolis

Mesin ketam hidrolis menyerupai yang digerakan oleh

mekanisme lengan osilasi, tetapi pergerakannyan dalam halini

adalah rangkaian hidrolis. Salah satu keuntungan untama dari

mesin ketam ini adalah bahwa kecepatan potong dan tekanan

dalam pergerakan ram konstan dari awal sampai akhir

pemotongan. Kecepatan biasanya ditunjukan oada indikator

dan tidak memerlukan perhitungan.

Page 66: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Baik panjang potong maupun kedudukan panjang relatifnya

terhadap benda kerja dapta diubah dengan cepat, tanpa

menghentikan mesin, dengan menggunakan dua gagang kecil

pada sisi ram. Ciri yang lain adalah bahwa gerakan ram dapat

dibalik mendadak dimana saja dalanm segala arah perjalanan.

Hantaran hidrolis dekerjakan padawaktu pahat bebas dari benda

kerja dan operasi keseluruhan dari mesin tidak bising.

Perbandingan maksimum dari kecapatan balik terhadap

kecepatan potongan adalah sekitar 2:1.

4. Mesin ketam potong tarik

Mesin ketam ini diberi nama demikian karena pahat ditarik

melintas benda kerja oleh ram, bukannya didorong.

Mesinketam potong tarik horizontal dianjurkan untuk

pemotongan berat dan dipakai secara luas untuk memoting blok

cetakan besar dan memesan suku cadang dalam bengkel kereta

api. Selama pemotongan benda kerja ditarik terhadap bantalan

belakang atau permukaan yang mampu setel dari tiang,

sehingga menurunkan regangan pada rel lintang dan bantalan

sadel. Terjadi sedikit getaran karena tegangan tarik dekenakan

ke dalam ram selama pemotongan.

2.5.2 Dasar Pekerjaan Menyekrap

Mesin ketam menghasilkan permukaan-permukaan yang datar, hal ini

dicapai oleh pahat yang bergerak horizontal ke depan benda kerja di

bawahnya dengan tegak lurus padanya, benda kerja tetap diam pada

waktu pahat menyayat (pada langkah tenaga) dan berpindah pada

Page 67: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

langkah balik pahat, derajat penyelesaian akhir tergantung pada bentuk

pahat, kecepatan pahat yang lewat diatas benda kerja (tergantung pada

jenis logam yang diketam atau disekrap), kecepatan benda kerja yang

melintangi pahat (penyayatan halus) menghasilkan pengerjaan akhir

yang baik dan penerapan cairan pendingin yang tepat. Pajang langkah

diatur dengan menggerakan poros roda gigi, gerak langkah mundur

memerlukan waktu yang lebih pendek dari pada langkah maju. Untuk

langkah maksimum poros harus ditempatkan pada jarak maksimum dari

titik pusat roda gigi, pada waktu langkah maju poros melintasi jarak dari

paling kiri ke paling kanan dan melintasi jarak tersebut pada waktu

langkah mundur, oleh sebab itu langkah maju memakan waktu lebih

lama dari pada langkah mundur.

Jarak yang ditempuh oleh pahat sekrap dengan satuan meter/menit

selama langkah kerja tersebut kecepatan potong, sedangkan kecepatan

lankah mundur adalah kecepatan pahat sekrap selama langkah mundur

(langkah tanpa memotong). Pada waktu langkah mundur mekanisme

penggerak pemakanan bekerja. Gerak pemakanan ini dapat dilakukan

secara manual, hanya saja hal tersebut mengakibatkan kerugian yang

berupa kasarnya permukaan benda kerja dan permukaan benda tersebut

tidak konstan. Kerugian tadi dapat dihindari dengan cara menggerakan

gerak pemakanan secara otomatis, roda gigi dengan alur T digerakan

oleh poros mesin, didalam slot (alur) pada baut yang dapat digeser dan

dikunci sembarang posisi, pada spindel penggerak meja dipasang roda

gigi retchat dengan lidah jentera (lidah pengukit).

Page 68: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Baut dan lidah pengukit dihubungkan dengan batang penggerak waktu

gerakan maju, gerakan putar dari lidah pengikat dipindahkan ke sepindel

penggerak meja, pada gerakan berikutnya batang penggerak bergerak

mudur dan lidah pengungkit melewati roda gigi retchat di antara roda

gigi, dengan memutar lidah pengungkit 1800, maka arah pemakanan

terbalik, pemakanan dapat disetel dengan baut, pengerjaan kasar lidah

pengungkit bisa dilewati beberapa gigi, penyelesaian akhirnya melewat

gigi demi gigi.

2.5.3 Pahat Mesin Ketam

Pahat mesin ketam serupa dengan pahat mesin bubut dan seringkali

dipegang dalam pemegang yang jenisnya sama. Sudut pahat yang sama

juga berlaku, kecuali bahwa rung bebas sudut sebesar 4 derajat adalah

cukup. Untuk baja maka sudut garuk samping sebaiknya sekitar 15

derajat dan untuk besi cpor sekitar 5 derajat.

Gambar 2.41 Pahat Sekrap

Page 69: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Pemegang pahat terpasang pada plat-plat yang dapat bergerak berayun

seperti engsel, hal ini dimaksudkan agar pahat tidak mencangkup atau

menekan benda kerja pada langkah kebelakang. Bentuk pahat ketam

hampir sama dengan bentuk pahat bubut, perbedaannya terletak pada

sudut-sudut bebas muka dan sampingnya lebih kecil, sudut bebas yang

lebih kecil ini dimaksudkan untuk menghindari gerakan-gerakan pada

pahat atau pada benda kerja karena penyayatan pada mesin jauh lebih

lembut, bentuk dan besarnya sudut-sudut pahat tersebut sangat penting

karena baik tidaknya hasil penyayatan tergantung sebagian dari cara

mengasah sudut-sudut pahat itu.

Gambar 2.42 Pemegang Pahat (Rumah Pahat)

2.5.4 Pekerjaan Mengetam

1. Mengetam Datar

Yang dimaksud dengan mengetam datar ialah bahwa gerak

pahat yang menyayatnya ke arah mendatar dari kiri kekanan

atau dari kanan ke kiri, arah gerakan pahat tersebut tergantung

dari bentuk sudut-sudut bebasnya, jika pahat tersebut berbentuk

pahat kanan maka penyayatanya di mulai dari sebelah kanan ke

Page 70: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

arah kiri, tetepi jika sudut bebasnya netral maka pahat ini dapat

bergerak bebas dari kanan dari kiri atau sebaliknya.

2. Mengetam Tegak

Dalam mengetam tegak maka gerak penyayatan pahat

berlangsung dari atas ke bawah secara tegak lurus, dalam hal

ini penggerakan sayatan pahat dilakukan dengan memutar

eretan pahat dengan tangan, kedudukan pelat pahat pada

penyayatan ini arus dimiringkan secukupnya agar memegang

pahat tidak mengenai bidang kerja dan pahat tidak menekan

benda kerja yang disekrap pada langkah kebelakang. Tebal

pemakanan hendaknya tipis saja kurang lebih 0,5 mm, pada

taraf penyelesaian pakailah pahat lurus dengan sudut-sudut

bebas yang kecil, usahakan agar ujung mata pemotongannya

mengenai benda kerja.

a. Mengetam Sudut

Jika mengetam bagian yang menyudut maka gerak

penyayatanya dilakukan dengan memutar eretan pahat yang

kedudukannya menyudut sesuai dengan banyaknya sudut yang

di ketam, pelat-pelat pahat dimiringkan secukupnya dan ditahan

oleh suatu biji (pasak) sehingga pahat tidak menggaruk

permukaan benda kerja pada langkah kebelakang.

b. Mengetam alur

Alur yang dapat disekrap adalah: alur terus luar, alur terus

dalam, alur bantu, alur tembus.

Page 71: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

2.5.5 Alat Bantu Mesin Sekrap

Alat bantu dari mesin sekrap adalah sebagai berikut :

Meja Sekrap

Meja sekrap dapat diatur naik atau turun sesuai dengan bentuk dan

tingginya benda yang akan dikerjakan.

a. Bila benda kerjanya agak tipis, meja dinaikan mendekati pahat.

b. Bila benda kerjanya agak tinggi meja diturunkan sampai bidang

atas benda kerja mendekati ujung pahat.

Toolpost

Pemegang pahat dipasang pada support. Dibagian atas

dihubungkan langsung dengan eretan. Bila support diputar

kekanan, eretan akan turun sehingga pahat pun terbawa turun.

Ragum

Ragum ini berat dan kuat. Dapat diputar dan disetel untuk setiap

sudut yang dikehendaki. Ragum harus dipasang sedemikian rupa

sehingga rahang-rahangnya tegak lurus pada langkah potong. Bila

rahang ragum diatur sejajar dengan langkah potong, maka benda

kerja dapat dipaksakan keluar dari rahang bila dilakukan

penyekrapan yang berat. Alas ragum yang diikat pada meja,

umumnya dilengkapi dengan dengan busur derajat gunanya untuk

menyetel kedudukan ragum sejumlah derajat yang dikehendaki

baik ke kiri dank e kanan maksimum 90 derajat.

Page 72: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Gambar 2.43 Ragum

Balok V

Benda kerja yang silindris dijepit oleh balok v yang diikat pada

meja seperti halnya bila mengebor.

a. posisi klem untuk menjepit benda kecil b. Posisi klem untuk benda kecil

c. penjepitan benda bebas d. Penggunaan klem U

Gambar 2.44. Blok V dengan kelengkapannya

Gambar 2.43 Ragum

Balok V

Benda kerja yang silindris dijepit oleh balok v yang diikat pada

meja seperti halnya bila mengebor.

a. posisi klem untuk menjepit benda kecil b. Posisi klem untuk benda kecil

c. penjepitan benda bebas d. Penggunaan klem U

Gambar 2.44. Blok V dengan kelengkapannya

Page 73: Bab 2 Landasan Teori - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Pelat siku

Dipergunakan terutama untuk memasang tuangan atau bentuk-

bentuk lain yang rumit.

Jepitan

Benda kerja sering secara langsung diikat dengan baut diatas atau

di samping meja. Hal ini mungkin lebih baik daripada

menggunakan ragum.

a. penjepit bengkok b. Penjepit datar c. penjepit jari

Gambar 2.45. Jenis-jenis penjepit