tehnik

2
Blok N. Alveolaris Superior posterior Tehnik: 1. Jari telunjuk meraba muko bukal fold sampai mencapai proc. Zygomaticus hingga mendapatkan cekungan 2. Jari telunjuk diputar hingga kuku jari menghadap mukosa 3. Jari digeser ke lateral membentuk sudut 45 0 dengan bidang pasien 4. Pasien diminta untuk menutup sedikit mulutnya 5. Jarum diinsersikan ditengah ujung jari paralel dengan ujung jari kemudian dideponasi Blok N. Nasopalatinus Tehnik: 1. Jarum diinsersikan pada foramen palatinus Blok N. Alvelolaris Inferior dan Blok N. Lingualis Tehnik: TEHNIK LANGSUNG 1. Kepala pasien menghadap kedepan dan waktu membuka mulut mandibula sejajar dengan lantai 2. Dilakukan perabaan pada mukobukal fold sampai linea obliqua externa dan batas amterior ramus ascendans 3. Carilah cekungan yang terdahulu dari ramus yang disebut coronoid notch 4. Jari digerakkan dari trigonom retromolare sampai linea obliqua interna yang merupakan perlekatan rafe pterygomandibularis 5. Jarum dimasukkan dari arah berlawanan (kontra lateral ) antara premolar pertama dan kedua dari sisi yang lain dan jarum diinsersikan setinggi pertengahan kuku kurang lebih 0,5 cm 6. Jarum sampai menyentuh tulang dari permukaan dalam ramus mandibula menuju foramen mandibula 7. Larutan anastesi di deponir kira – kira 1 – 1,5 ml 8. Jarum ditarik kurang lebih 4 cm dan dideponir lagi untuk anastesi lingualis TEHNIK TIDAK LANGSUNG

description

.

Transcript of tehnik

Page 1: tehnik

Blok N. Alveolaris Superior posterior

Tehnik:

1. Jari telunjuk meraba muko bukal fold sampai mencapai proc. Zygomaticus hingga mendapatkan cekungan

2. Jari telunjuk diputar hingga kuku jari menghadap mukosa3. Jari digeser ke lateral membentuk sudut 450 dengan bidang pasien4. Pasien diminta untuk menutup sedikit mulutnya5. Jarum diinsersikan ditengah ujung jari paralel dengan ujung jari kemudian dideponasi

Blok N. Nasopalatinus

Tehnik:

1. Jarum diinsersikan pada foramen palatinus

Blok N. Alvelolaris Inferior dan Blok N. Lingualis

Tehnik:

TEHNIK LANGSUNG

1. Kepala pasien menghadap kedepan dan waktu membuka mulut mandibula sejajar dengan lantai

2. Dilakukan perabaan pada mukobukal fold sampai linea obliqua externa dan batas amterior ramus ascendans

3. Carilah cekungan yang terdahulu dari ramus yang disebut coronoid notch4. Jari digerakkan dari trigonom retromolare sampai linea obliqua interna yang merupakan

perlekatan rafe pterygomandibularis5. Jarum dimasukkan dari arah berlawanan (kontra lateral ) antara premolar pertama dan

kedua dari sisi yang lain dan jarum diinsersikan setinggi pertengahan kuku kurang lebih 0,5 cm

6. Jarum sampai menyentuh tulang dari permukaan dalam ramus mandibula menuju foramen mandibula

7. Larutan anastesi di deponir kira – kira 1 – 1,5 ml8. Jarum ditarik kurang lebih 4 cm dan dideponir lagi untuk anastesi lingualis

TEHNIK TIDAK LANGSUNG

1. Jari ditempatkan pada linea obliqua externa2. Insersi jarum dari arah kontra lateral antara premolar pertama dan kedua dari sisi yang lain

sampai jarum menyentuh tulang3. Arah syringe diubah sejajar dengan gigi posterior pada sisi yang sama sampai melewati linea

obliqua interna4. Syringe diubah lagi ke arah semula sampai jarum menyentuh tulang5. Jarum ditarik kira – kira 1 mm, larutan anastesi dideponir 1 – 1,5 mm6. Jarum ditarik 1 cm dan dipenoir lagi untuk anastesi lingualis sebanyak 0,55 ml

Page 2: tehnik

Sumber: Buku Ajar bedah mulut 1 tahun 1999 Klinik bedah mulut FKG Universitas Jember

Email: [email protected]