Taxonomy Terevisi

38
Taksonomi Tujuan Pendidikan Taksonomi Bloom yang telah direvisi (Revised Bloom’s Taxonomy – RBT) Selama tahun 1990an, siswa Bloom, Lorin Anderson, memimpin penyusunan baru yang bertujuan untuk memperbarui taksonomi, berharap untuk meningkatkan relevansinya bagi siswa dan guru di abad 21. Saat itu “perwakilan ketiga kelompok [yang ada]: psikolog kognitif, ahli teori kurikulum, dan peneliti instruksional, serta spesialis tes dan penilaian” (Anderson & Krathwohl, 2001). Seperti halnya kelompok aslinya, mereka juga juga gigih dan rajin dalam mengejar tujuan pembelajaran, menghabiskan enam tahun untuk mewujudkan hasil kerjanya. Diterbitkan pada tahun 2001, revisi tersebut menyertakan beberapa perubahan minor yang tidak begitu signifikan. Beberapa sumber yang sempurna tersedia dengan revisi dan alasan detil untuk perubahan tersebut. Sebuah ringkasan yang lebih jelas nampak di sini. Perubahan tersebut muncul dalam tiga kategori luas: terminologi, struktur dan penekanan. Perubahan terminologi Perubahan dalam terminologi antara dua versi tersebut mungkin adalah perbedaan yang paling jelas dan bisa menyebabkan kebingungan. Pada dasarnya, enam kategori mayor Bloom diubah dari bentuk kata benda ke

Transcript of Taxonomy Terevisi

Page 1: Taxonomy Terevisi

Taksonomi Tujuan Pendidikan

Taksonomi Bloom yang telah direvisi (Revised Bloom’s Taxonomy – RBT)

Selama tahun 1990an, siswa Bloom, Lorin Anderson, memimpin

penyusunan baru yang bertujuan untuk memperbarui taksonomi, berharap untuk

meningkatkan relevansinya bagi siswa dan guru di abad 21. Saat itu “perwakilan

ketiga kelompok [yang ada]: psikolog kognitif, ahli teori kurikulum, dan peneliti

instruksional, serta spesialis tes dan penilaian” (Anderson & Krathwohl, 2001).

Seperti halnya kelompok aslinya, mereka juga juga gigih dan rajin dalam

mengejar tujuan pembelajaran, menghabiskan enam tahun untuk mewujudkan

hasil kerjanya. Diterbitkan pada tahun 2001, revisi tersebut menyertakan beberapa

perubahan minor yang tidak begitu signifikan. Beberapa sumber yang sempurna

tersedia dengan revisi dan alasan detil untuk perubahan tersebut. Sebuah

ringkasan yang lebih jelas nampak di sini. Perubahan tersebut muncul dalam tiga

kategori luas: terminologi, struktur dan penekanan.

Perubahan terminologi

Perubahan dalam terminologi antara dua versi tersebut mungkin adalah

perbedaan yang paling jelas dan bisa menyebabkan kebingungan. Pada dasarnya,

enam kategori mayor Bloom diubah dari bentuk kata benda ke kata kerja. Sebagai

tambahan, tingkat yang paling rendah dari yang asli, yaitu pengetahuan, dinamai

ulang dan menjadi mudah untuk diingat. Pada akhirnya, perbandingan dan sintesis

dinamai ulang untuk memahami dan menciptakan.

Dalam sebuah upaya untuk meminimalkan kebingungan tersebut, bisa

dibandingkan sesuai dengan uraian di bawah.

Istilah baru tersebut dijabarkan sebagai berikut:

Mengingat: melihat, mengenali, dan mengingat pengetahuan yang relevan

dari ingatan jangka panjang.

Memahami: mengkonstruksi makna dari pesan lisan, tertulis, dan grafis

melalui interpretasi, contoh, mengklasifikasikan, meringkas, menyertakan,

membandingkan, dan menjelaskan.

Aplikasi: mengusulkan atau menggunakan prosedur dengan cara

melaksanakan atau mengimplementasikan.

Page 2: Taxonomy Terevisi

Menganalisis: memecahkan materi ke dalam bagian-bagian tertentu, menilai

bagaimana bagian-bagian tersebut saling berhubungan satu sama lain dan

terhadap struktur atau tujuan keseluruhan dengan cara membedakan,

mengorganisir dan mengatribusikan.

Mengevaluasi: melakukan penilaian berdasarkan kriteria dan standar melalui

pemeriksaan dan kritik

Menciptakan: meletakkan elemen-elemen bersamaan untuk membentuk

suatu struktur yang koheren atau fungsional secara menyeluruh:

mengorganisasi ulang elemen-elemen ke dalam pola atau struktur baru dengan

cara meningkatkan, merencanakan, atau menghasilkan (Anderson &

Krathwhohl, h.67-68)

Perubahan struktural

Perubahan struktural nampak dramatis pada awalnya, saat ini cukup logis

bila dianalisis dari dekat. Taksonomi kognitif asli dari Bloom merupakan bentuk

satu dimensional dengan tambahan produk, Taksonomi Bloom yang direvisi

berbentuk tabel dua dimensional. salah satu dimensi tersebut mengidentifikasi

dimensi pengetahuan (atau jenis pengetahuan yang akan dipelajari) sementara

yang kedua mengidentifikasi keberadaannya untuk memproses dimensi (atau

proses yang digunakan untuk belajar). Sebagaimana disajikan dalam tabel berikut

ini, persimpangan dari proses pengetahuan dan kognitif memebntuk dua puluh

empat sel yang terpisah sebagaimana disajikan dalam “tabel taksonomi” berikut.

Dimensi pengetahuan di sisi kiri terdiri atas empat tingkatan yang didefinisikan

sebagai Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Meta-Kognitif. Dimensi proses

kognitif yang berada di bagian atas terdiri atas enam tingkatan yang didefinisikan

sebagai mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi,

dan menciptakan. Masing-masing tingkatan di kedua dimensi tabel tersebut dibagi

lagi.

Masing-masing dari keempat tingkatan dimensi pengetahuan dibagi ke

dalam tiga atau empat kategori (misalnya, Faktual dibagi ke dalam Faktual,

Pengetahuan Terminologi, dan pengetahuan Detil dan elemen spesifik). Tingkat

dimensi proses kognitif juga dibagi ke dalam sejumlah sektor pada masing-masing

Page 3: Taxonomy Terevisi

tingkatan memiliki rentang dari tiga hingga delapan kategori tinggi. Misalnya,

mengingat dibagi ke dalam tiga kategori mengingat – mengingat, mengenali dan

mengingat ulang, sementara tingkat memahami dibagi ke dalam delapan kategori.

Hasilnya terdiri dari 19 subkategori yang akan membantu guru untuk menuliskan

tujuan dan menetapkan standar kurikulum. Bagian “Mengapa” dan “Bagaimana”

dalam bab ini akan dibahas lebih lanjut pada tabel taksonomi sembari memberikan

contoh aplikasi spesifik.

Perubahan dalam Penekanan

Penekanan adalah bagian ketiga dan paling akhir dalam kategori

perubahan. Sebagaimana dicatat sebelumnya, Bloom sendiri menyatakan bahwa

taksonomi “secara tak terduga” digunakan oleh berbagai macam kelompok yang

tidak pernah mempertimbangkan audiens untuk publikasi orisinilnya. Versi revisi

dari kategori itu sendiri ditempatkan sebagai “alat yang lebih otentik untuk

perencanaan kurikulum, pengajuan dan penilaian instruksional” (oz-TeacherNet,

2001)

Mengapa menggunakan Taksonomi Bloom?

Sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh sejarah, ini telah diketahui,

skema yang diaplikasikan secara luas mengisi lubang yang ada dan memberikan

para pendidik klasifikasi sistematis dari proses berpikir dan belajar. Kerangka

kerja hirarkis kumulatif yang terdiri dari enam kategori masing-masing

memerlukan pencapaian keahlian atau kemampuan utama sebelum berikutnya,

lebih kompleks, harus mudah untuk dipahami. Di luar hal ini, guru-guru harus

mengukur kemampuan siswa-siswanya. Melakukan hal itu secara akurat

memerlukan klasifikasi tingkat perilaku intelektual yang penting dalam

pembelajaran.

Taksonomi Bloom menyediakan alat pengukuran untuk berpikir.

Dengan perubahan dramatis di masyarakat selama lima dekade terakhir ini,

Taksonomi Bloom yang telah direvisi memberikan alat yang mendukung untuk

menyesuaikan kebutuhan guru saat ini. Tujuan pendidikan yang jelas, sesuai

dengan standar lokal dan nasional sangat diperlukan. Struktur Tabel Taksonomi

yang telah direvisi “memberikan representasi visual yang sangat jelas”

Page 4: Taxonomy Terevisi

(Krathwohl, 2002) dalam hal batasan antara tujuan standar pendidikan, sasaran,

produk, dan aktivitas. Anderson dan Krathwool, 2001

Taksonomi tujuan pendidikan seringkali disebut Taksonomi Bloom,

merupakan klasifikasi dari tujuan dan keahlian berbeda yang dirancang oleh

pendidik bagi siswa. Taksonomi tersebut diajukan pada tahun 1956 oleh Benjamin

Bloom, seorang psikolog pendidikan di University of Chicago. Taksonomi Bloom

membagi tujuan pendidikan ke dalam tiga “domain”. Afektif, psikomotor, dan

kognitif. Dimana masing-masing domain memiliki tingkat pembelajaran yang

berbeda, dengan tingkat yang lebih tinggi dianggap lebih kompleks dan lebih

dekat untuk melengkapi keahlian dari subyek.

Tujuan taksnonomi Bloom adalah memotivasi pendidik untuk berfokus ke

semua domain, menciptakan suatu bentuk holistik dari pendidikan.

Afektif

Keahlian dalam domain afektif menggambarkan cara seseorang bereaksi

secara emosional dan kemampuan mereka untuk merasakan kegembiraan dan rasa

sakit orang lain. Tujuan afektif biasanya memiliki sasaran berupa kesadaran dan

pertumbuhan dalam sikap, emosi, dan perasaan.

Terdapat lima tingkatan dalam domain afektif yang disusun dari urutan

terendah ke urutan tertinggi:

Menerima – tingkat terendah: siswa secara pasif memperhatikan, tanpa

mencapai tingkatan ini, tidak ada pembelajaran yang dapat timbul

Merespon – Siswa secara aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran, tidak

hanya menghadirkan stimulus, siswa juga bereaksi dengan cara tertentu

Page 5: Taxonomy Terevisi

Menilai – siswa melekatkan nilai pada sebuah obyek, fenomena, atau

potongan informasi

Mengorganisir – siswa dapat meletakkan nilai, informasi, dan pemikiran yang

berbeda serta mengakomodasinya dalam skema mereka sendiri;

membandingkan, menghubungkan, dan menyatukan apa yang dipelajari.

Karakterisasi – siswa memegang nilai atau keyakinan yang mempengaruhi

perilaku mereka sehingga menjadi karakter.

Psikomotor

Keahlian dalam domain psikomotor menggambarkan kemampuan untuk

secara fisik memanipulasi alat atau instrumen seperti tangan atau palu. Tujuan

psikomotor biasanya berfokus pada perubahan dan/atau perkembangan dalam

perilaku dan/atau keahlian.

Bloom dan rekan-rekannya tidak pernah menciptakan subkategori untuk

keahlian pada domain psikomotor, akan tetapi sejak itu, banyak pendidik yang

menciptakan taksonomi psikomotor mereka sendiri.

Kognitif

Keahlian dalam domain kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, dan

‘berpikir atas’ topik tertentu. Pendidik tradisional cenderung menekankan

keahlian dalam domain ini, umumnya pada tujuan di tingkatan yang rendah.

Terdapat enam tingkatan dalam taksonomi, bergerak dari tingkat yang terendah ke

tingkat yang tertinggi:

Pengetahuan

Menunjukkan memori dari materi yang sebelumnya sudah dipelajari,

dengan mengingat fakta-fakta, istilah-istilah, konsep dasar, dan jawaban, yaitu:

Pengetahuan spesifik – terminologi, fakta-fakta spesifik

Pengetahuan tentang cara dan makna yang terkait dengan hal-hal spesifik –

konvensi, kecenderungan dan urutan, klasifikasi dan kategori, kriteria,

metodologi.

Page 6: Taxonomy Terevisi

Pengetahuan universal dan abstrak dalam bidang – prinsip dan generalisasi,

teori-teori, dan struktur-struktur.

Pemahaman

Menunjukkan pemahaman terhadap fakta dan ide dengan cara

mengorganisir, membandingkan, menerjemahkan, menginterpretasikan,

memberikan deskripsi, dan menyatakan pemikiran utama, meliputi:

Menerjemahkan

Menginterpretasi

Ekstrapolasi

Aplikasi

Menggunakan pengetahuan baru. Memecahkan permasalahan terhadap

situasi-situasi baru dengan cara menggunakan pengetahuan, fakta, teknik, dan

aturan yang telah dimiliki dengan cara yang berbeda.

Analisis

Meneliti dan memecahkan informasi ke dalam bagian-bagian dengan cara

mengidentifikasi motif atau penyebab. Melakukan inferensi dan menemukan

bukti-bukti untuk mendukung generalisasi, meliputi:

Analisis elemen-elemen

Analisis hubungan

Analisis prinsip-prinsip organisasi

Sintesis

Menggabungkan informasi bersama-sama dengan cara yang berbeda,

dengan cara mengkombinasikan elemen-elemen dalam pola yang baru atau

mengajukan solusi alternative, meliputi:

Produksi komunikasi yang unik

Produksi rencana, atau seperangkat tata-cara operasi

Penurunan seperangkat hubungan abstrak

Evaluasi

Page 7: Taxonomy Terevisi

Menyajikan dan mempertahankan opini dengan melakukan penilaian

tentang informasi, validitas ide atau kualitas kerja berdasarkan seperangkat

kriteria.

Penilaian dalam hal bukti-bukti internal

Penilaian berdasarkan kirteria eksternal

Taksonomi Bloom

Taksonomi, secara sederhana bermakna klasifikasi. Jadi, taksonomi tujuan

pembelajaran yang dikenal ini adalah upaya (dengan paradigma perilaku) untuk

mengklasifikasikan bentuk dan tingkat pembelajaran. Ini mengidentifikasi tiga

domain pembelajaran, masing-masing diorganisir sebagai serangkaian tingkatan

atau prasyarat. Ini menyatakan bahwa seseorang tidak akan dapat secara efektif

atau seharusnya tidak mencoba untuk menggunakan tingkatan yang lebih tinggi

sebelum tingkatan sebelumnya telah terpenuhi (karena itulah taksonomi ini

merupakan rangkaian struktur yang efektif). Sebagaimana taksonomi ini

menyediakan model urutan dasar untuk menangani topik dalam kurikulum, ini

juga menunjukkan cara untuk mengkategorisasikan tingkatan pembelajaran,

dalam istilah batas tertinggi untuk program yang diberikan. Dalam hal ini, domain

kognitif, melatih teknisi untuk menyelesaikan pengetahuan, pemahaman, dan

aplikasi, akan tetapi tidak memperhatikan dirinya sendiri dalam analisis, dan di

atas semua itu, dimana pelatihan profesional secara penuh mungkin diharapkan

untuk menyertakan hal ini serta juga sintesa dan evaluasi.

Kognitif: domain yang paling banyak dipergunakan, mengacu pada struktur

pengetahuan (meskipun mengetahui fakta – diletakkan pada tingkat paling dasar).

Ini dapat dinilai sebagai urutan kontekstualisasi progresif dari materi (berdasarkan

Bloom, 1956)

Pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi, “pemahaman” masihlah

merupakan problematika dalam peletakan posisi. Terdapat tingkat kontekstualisasi

yang lebih tinggi dari “pemahaman” yang mana muncul dari upaya untuk

mengevaluasi ide-ide dan mencobanyak dengan cara baru, atau untuk

“menciptakannya”. Ini adalah apa yang saya harapkan pada tingkat Master.

Page 8: Taxonomy Terevisi

Taksonomi ini cenderung bersifat epistemologi dibandingkan hirarki psikologi,

akan tetapi ini juga memiliki dasar tertentu.

Taksonomi Bloom

Benjamin Bloom menciptakan taksonominya untuk mengkategorisasikan

tingkatan abstraksi pertanyaan yang seringkali timbul dalam rancangan

pendidikan. Taksonomi tersebut menciptakan struktur yang bermanfaat untuk

mengkategorisasikan pertanyaan penguji, karena para profesor akan secara

karakteristik menanyakan pertanyaan dalam tingkatan tertentu dan jika anda dapat

menilai tingkatan pertanyaan yang muncul dalam ujian anda, maka anda akan

dapat belajar dengan menggunakan strategi yang memadai.

Kompetensi Keahlian yang ditunjukkan

Pengetahuan Mengamati dan mengingat informasi

Pengetahuan tentang tanggal, peristiwa, tempat

Pengetahuan mengenai pemikiran utama

Penguasaan materi subyek tertentu

Pertanyaan kunci:

sebutkan, definisikan, gambarkan, identifikasi, beri nama,

kumpulkan, telitilah, tabulasikan, kutiplah, sebutkan, kapan,

dimana, dan sebagainya.

Pemahaman Memahami informasi

Mengumpulkan makna

Menerjemhkan pengetahuan ke dalam konteks baru

Menginterpretasikan fakta, membandingkan,

mempertentangkan

Mengurutkan, mengelompokkan, mencari penyebab

Pertanyaan kunci:

Ringkaslah, gambarkan, interpretasikan, kontraskan,

perkirakan, hubungkan, bedakan, perhitungkan, tujukkan

beda, bahas, perluaslah

Aplikasi Gunakan informasi

Page 9: Taxonomy Terevisi

Gunakan metode, konsep, teori dalam situasi baru

Pecahkan masalah dengan menggunakan keahlian atau

pengetahuan yang dipersyaratkan

Pertanyaan kunci:

Aplikasikan, demonstrasikan, hitunglah, lengkapilah,

ilustrasikanlah, tunjukkan, modifikasi, hubungkan, ubahlah,

klasifikasikan, cobalah, temukanlah

Analisis Melihat pola

Mengorganisir bagian-bagian

Pengenalan makna tersembunyi

Identifikasi komponen

Pertanyaan kunci:

Analisis, pisahkan, urutkan, jelaskan, hubungkan,

klasifikasikan, tatalah, bagilah, bandingkanlah, pilihlah,

jelaskan, masukkan

Sintesis Menggunakan ide-ide lama untuk menciptakan ide baru

Menggeneralisasikan berdasarkan fakta yang diberikan

Menghubungkan pengetahuan dari beberapa bidang

Memprediksikan, menarik kesimpulan

Pertanyaan kunci:

Kombinasikan, integrasikan, modifikasilah, aturlah ulang,

subtitusikan, rancanakan, ciptakan, rancang, temukan,

bagaimana jika, rumuskan, siapkan, generalisasikan,

tulislah ulang.

Evaluasi Bandingkan dan bedakanlah ide-ide yang ada

Bandingkan nilai teori, presentasikan

Buatlah pilihan berdasarkan argumen yang beralasan

Verifikasikanlah nilai-nilai bukti

Kenalilah subyektivitas

Pertanyaan kunci:

Page 10: Taxonomy Terevisi

Nilai, putuskan, atur peringkat, tingkatan, tes, ukurlah,

rekomendasikan, yakinkan, pilihlah, nilailah, jelaskan,

bedakanlah, dukunglah, simpulkan, bandingkan, ringkaslah

Taksonomi Bloom

Pada tahun 1956, Benjamin Bloom mengepalai sekelompok psikolog pendidikan

yang mengembangkan klasifikasi dari tingkat perilaku intelektual yang penting

dalam pembelajaran. Bloom mendapati bahwa lebih dari 95% pertanyaan tes

siswa mensyaratkan mereka berpikir hanya pada tingkat mendasar… mengingat

informasi Bloom mengidentifikasi enam tingkatan dalam domain kognitif, dari

ingatan sederhana hingga mengenali fakta-fakta, sebagaimana tingkat terendah,

melalui meningkatny kemampuan mental yang kompleks dan abstrak hingga

tingkatan tertinggi yang diklasifikasikan sebagai evaluasi. Kata kerja berikut

mewakili aktivitas intelektual pada masing-masing tingkatan.

1. pengetahuan: aturlah, jelaskan, gandakan, beri nama, daftarlah, ingatlah,

sebutkan, urutkanlah, kenali, hubungkan, ingatlah, ulangilah, jabarkan

kembali

2. pemahaman: klasifikasikanlah, gambarkan, bahaslah, jelaskan, ugnkapkan,

identifikasikan, indikasikanlah, letakkanlah, kenalilah, laporkan, nyatakan

ulang, bahaslah, pilihlah, terjemahkanlah.

3. aplikasi: aplikasikanlah, pilihlah, demonstrasikan, dramatisasikan, gunakan,

ilustrasikan, interpretasikan, operasikanlah, praktekkan, jadwalkan, buatlah

sketsa, pecahkan, gunakan, tuliskan

4. analisis: analisis, nilailah, perhitungkan, kategorisasikan, bandingkan,

kontraskan, kritisi, bedakan, tunjukkan perbedaan, telitilah, cobalah,

pertanyakan, ujilah.

5. Sintesis: aturlah, tatalah, kumpulkan, aturlah, konstruksikan, ciptakan,

rancanglah, kembangkan, rumuskan, aturlah, organisirlah, rencanakan,

siapkan, ajukan, persiapkan, tulislah

Page 11: Taxonomy Terevisi

6. evaluasi: berilah nilai, berikan argumen, nilailah, lekatkan, bandingkan,

pertahankan estimasi, putuskanlah, prediksikanlah, berilah angka, pilihlah,

dukunglah, evaluasilah.

Mempelajari Domain pada Taksonomi Bloom

Tiga tipe Pembelajaran

Ada lebih dari satu tipe pembelajaran. Dewan Perguruan tinggi, dipimimpin oleh

Benjamin Bloom, mengidentifikasi tiga domain dari aktivitas pendidikan berikut:

Kognitif: keahlian mental (pengetahuan)

Afektif: pertumbuhan dalam perasaan atau area emosi (sikap)

Psikomotor: keahlian manual atau fisik (keahlian).

Karena hasil kerja dihasilkan oleh pendidikan yang lebih tinggi, kata-kata tersebut

cenderung lebih besar dibandingkan yang biasa kita gunakan. Domain dapat

dianggap sebagai kategori. Pelatih seringkali mengacu pada tiga domain ini

sebagai KSA (knowledge, skill, dan attitude). Taksonomi perilaku pembelajaran

dapat dianggap sebagai “tujuan dari proses pelatihan”. Yaitu, setelah sesi latihan,

pembelajar harus mendapatkan keahlian baru, pengetahuan, dan/atau sikap.

Dewan juga melakukan kompilasi pengembangan untuk domain kognitif dan

afektif, akan tetapi tak seorangpun yang mengajarkan domain psikomotor.

Penjelasan untuk pandangan ini adalah mereka hanya memiliki sedikit

pengalaman dalam keahlian manual pada tingkat perguruan tinggi (saya rasa

mereka tak pernah berpikir untuk memeriksa jurusan olah raga atau drama).

Kompilasi ini membagi tiga domain ke dalam subdivisi, dimulai dari perilaku

paling sederhana hingga yang paling kompleks. Pembagian tersebut tidak bersifat

absolut dan tidak ada sistem atau hirarki yang dibedakan dalam dunia pendidikan

dan pelatihan. Namun, Taksonomi Bloom dengan mudah dapat dipahami dan

mungkin taksonomi ini adalah salah satu yang paling sering dipergunakan di

dunia saat ini.

Kognitif

Domain kognitif meliputi pengetahuan dan perkembangan keahlian intelektual.

Ini meliputi upaya mengingat atau mengenali seperangkat fakta spesifik, pola

prosedural, dan konsep-konsep yang digunakan dalam perkembangan kemampuan

Page 12: Taxonomy Terevisi

dan keahlian intelektual. Terdapat enam kategori utama, yang mana terdaftar

dalam tabel secara urut di bawah, dimulai dari perilaku paling sederhana yang

harus dikuasai sebelum berikutnya dilaksanakan.

Kategori Contoh dan Kata Kunci

Pengetahuan: mengingat data

atau informasi

Contoh: melantunkan kebijakan. Menyebutkan

harga dari ingatan kepada pelanggan.

Mengetahui aturan keamanan

Kata kunci: jelaskan, gambarkan, identifikasi,

ketahuilah, beri nama, daftarlah, cocokkan,

sebutkan, gambarkan garis besar, ingatlah,

kenalilah, jelaskan ulang, pilih, nyatakan

Pemahaman: memahami

makna, terjemahan,

interpolasi, dan interpolasi

instruksi dan permasalahan.

Nyatakan permaslaahan

dengan kata-kata sendiri.

Contoh: tulislah ulang prinsip-prinsip tes

menulis. Jelaskan dengan kata-kata sendiri

langkah-langkah tugas yang kompleks.

Menerjemahkan rumus ke dalam cetak komputer

Kata kunci: pahami, ubah, pertahankan,

bedakan, estimasikan, jelaskan, perluas,

generalisasikanlah, beri contoh, sertakan,

interpretasikan, parafrasekan, prediksikan, tulis

ulang, ringkaslah, terjemahkan

Aplikasi: gunakan konsep

dalam situasi baru atau

pemanfaatan abstraksi yang

belum jelas. Aplikasikan

apakah yang dipelajari di kelas

dalam situasi nyata di tempat

kerja.

Contoh: menggunakan manual untuk

memperhitungkan waktu libur karyawan.

Menggunakan hukum-hukum statistik untuk

mengevaluasi kesiapan tes tertulis.

Kata kunci: aplikasikan, ubahlah, perhitungkan,

konstruksikan, demonstrasikan, temukan,

manipulasilah, modifikasikan, oeprasikan,

ramalkan, persiapkan, hasilkan, hubungkan,

tunjukkan, pecahkan, manfaatkan.

Analisis: memisahkan materi

atau konsep ke dalam

Contoh: perbaiki seperangkat peralatan dengan

menggunakan logika deduksi. Kenalilah

Page 13: Taxonomy Terevisi

komponen-komponen

sehingga struktur

organisasionalnya dapat

dipahami. Bedakan antara

fakta dan kesimpulan

kesalahan logis dalam penalaran. Kumpulkan

informasi dari departemen dan pilihlah tugas

tertentu untuk pelatihan

Kata kunci: analisis, pecahkan, bandingkan,

kontraskan, susun diagram, dekonstruksi,

bedakan, berikan ciri perbedaan, pisahkan,

identifikasikan, ilustrasikan, simpulkan,

hubungkan, pilihlah, pisahkan

Sintesis: membangun struktur

atau pola dari elemen-elemen

yang berbeda. Letakkan

bagian-bagian untuk

menyusun secara utuh, dengan

penekanan menciptakan makna

atau struktur baru

Contoh: tulislah manual operasi atau proses

perusahaan. Rancanglah mesin untuk melakukan

tugas tertentu. Integrasikanlah pelatihan dari

berbagai sumber untuk memecahkan

permasalahan. Revisi dan lakukan proses untuk

mengembangkan hasil.

Kata kunci: kategorisasikan, gabungkan,

kompilasikan, susunlah, ciptakan, manfaatkan,

rancanglah, jelaskan, kembangkan,

modifikasikan, organisasikan, rencanakan,

aturlah, rekonstruksikan, hubungkan, organisasi

ulang, revisi, tulis ulang, ringkaslah, katakan,

tulislah.

Evaluasi: mengambil

keputusan penilaian tentang

nilai-nilai ide atau materi

Contoh: memilih solusi paling efektif. Sewalah

kandidat yang paling memenuhi kualifikasi.

Jelaskan dan nilailah dana baru

Kata kunci: nilailah, bandingkan, simpulkan

pertentangkan, kritisi, kritiklah, pertahankan,

gambarkan, bedakan, evaluasilah, jelaskan,

interpretasikan, justifikasi, hubungkan,

ringkaslah, dukunglah

Afektif

Page 14: Taxonomy Terevisi

Domain ini meliputi perilaku dimana kita berhubungan dengan segala sesuatu

secara emosional, misalnya perasaan, nilai, apresiasi, antusiasme, motivasi, dan

sikap. Lima kategori berikut diambil dari perilaku yang paling sederhana hingga

yang paling kompleks.

Kategori Contoh dan Kata Kunci

Menerima fenomena:

kesadaran, kesediaan

mendengar, perhatian terpilih

Contoh: dengarkan orang lain dengan penuh

perhatian. Mendengarkan dan mengingat nama

orang yang baru memperkenalkan diri.

Kata kunci: bertanya, memilih,

menggambarkan, mengikuti, memberikan,

menahan, mengidentifikasi, meletakkan,

memberi nama, menilai, memilih, duduk, tegak,

menjawab, menggunakan

Merespon fenomena:

berpartisipasi aktif pada bagian

pembelajar. Menghadiri dan

bereaksi terhadap fenomena

tertentu. Hasil pembelajaran

akan menentukan respon,

pemenuhan respon, kesediaan

merespon, atau kepuasan

dalam merespon (motivasi)

Contoh: berpartisipasi dalam diskusi kelas.

Memberikan presentasi. Mempertanyakan ide,

konsep, model, dan hal baru lainnya untuk

memahaminya. Mengetahui aturan keamanan

dan mempraktekkannya.

Kata kunci: jawab, bantu, simpulkan,

sesuaikan, bahas, sapa, bantu, beri nama, tampil,

praktekkan, hadirkan, baca, ucapkan, laporkan,

pilih, katakan, tulis.

Menilai: harga atau nilai yang

dilekatkan seseorang dalam

obyek, fenomena, atau

perilaku tertentu. Ini memiliki

rentang dari penerimaan

sederhana hingga komitmen

yang lebih kompleks. Menilai

berdasarkan internalisasi

seperangkat nilai spesifik,

Contoh: mendemonstrasikan keyakinan dalam

proses demokratis. Sensitif terhadap perbedaan

individu dan budaya (menghargai nilai).

Menunjukkan kemampuan untuk

mengembangkan masalah. Mengajukan rencana

untuk perkembangan sosial dan mengikuti lewat

komitmen. Informasikan manajemen pada

permasalahan yang dirasakan seseorang.

Page 15: Taxonomy Terevisi

yang mana petunjuk terhadap

nilai-nilai ini diungkapkan

dalam perilaku pembelajar dan

seringkali dapat diidentifikasi.

Kata kunci: lengkapi, demonstrasikan,

bedakan, jelaskan, ikuti, bentuk, awali,

undanglah, gabungkan, justifikasikan, ajukan,

bacalah, laporkan, pilihlah, bagikanlah, pelajari,

kerjakan

Organisasi: organisasikanlah

nilai-nilai ke dalam prioritas

dengan cara

mempertentangkan berbagai

nilai yang berbeda,

memecahkan konflik antar

nilai-nilai tersebut dan

menciptakan sistem nilai yang

unik. Penekanannya adalah

dalam hal membandingkan,

menghubungkan dan

mensintesakan nilai.

Contoh: mengenali kebutuhan akan

keseimbangan antara kebebasan dan

tanggungjawab perilaku. Jelaskan peran rencana

sistematis dalam memecahkan permasalahan.

Menerima standar etik profesional. Menciptakan

rencana kehidupan yang harmonis dengan

kemampuan, minat, dan keyakinan.

Memprioritaskan waktu secara efektif untuk

memenuhi kebutuhan organisasi, keluarga, dan

diri.

Kata kunci: mengikuti, mengembangkan,

menata, mengkombinasikan, membandingkan,

melengkapi, mempertahankan, menjelaskan,

merumuskan, menggeneralisasikan,

mengidentifikasi, mengintegrasikan, mengubah,

memerintahkan, mengorganisir, menyiapkan,

menghubungkan, mensintesiskan.

Menginternalkan nilai

(karakterisasi): memiliki

sistem nilai yang

mengendalikan perilaku.

Perilaku bersifat pervasif,

konsisten, dapat diprediksikan,

dan yang lebih penting,

merupakan karakteristik

pembelajar. Tujuan

Contoh: menunjukkan ketergantungan diri

ketika bekerja secara independen. Bekerjasama

dalam aktivitas kelompok (menunjukkan

kerjasama tim). Menggunakan pendekatan

tujuan dalam pemecahan masalah. Menampilkan

komitmen profesional untuk secara etik

melakukan praktek dalam kegiatan harian.

Merevisi penilaian dan mengubah perilaku

ketika menemukan bukti-bukti baru. Menilai

Page 16: Taxonomy Terevisi

instruksional sesuai dengan

pola umum siswa dalam

menyesuaikan diri (personal,

sosial, emosional)

orang-orang sebagaimana adanya, bukan karena

penampilan.

Kata kunci: bertindaklah, bedakan, tunjukkan,

pengaruhilah, dengarkan, ubahlah, tampilkan,

praktekkan, ajukan, kualifikasikan, pertanyakan,

revisikan, laksanakan, pecahkan, verifikasikan

Psikomotor

Domain psikomotor meliputi pergerakan fisik, kordinasi, dan penggunaan wilayah

keahlian motor. Pengembangan keahlian ini memerlukan praktek-praktek dan

diukur dari kecepatan, presisi, jarak, prosedur, dan teknik dalam tindakan. Tujuh

kategori utama didaftar dari perilaku yang paling sederhana hingga yang paling

kompleks.

Kategori Contoh dan Kata Kunci

Persepsi: kemampuan untuk

menggunakan indera untuk

menuntun stimulasi nalar,

melalui pemilihan petunjuk,

hingga penerjemahan

Contoh: mendeteksi petunjuk komunikasi non-

verbal. Mengestimasikan dimana bola akan jatuh

setelah dilempar dan kemudian bergerak ke

lokasi yang tepat untuk menangkap bola.

Menambahkan panas tungku ke temperatur yang

benar dengan hanya mencium dan merasakan

makanan. Meningkatkan berat beban pada lift

dengan membandingkan pengangkat mana yang

berhubungan dengan pengangkut

Kata kunci: memilih, menggambarkan,

mendeteksi, membedakan, memisahkan,

mengidentifikasi, mengisolasi, menghubungkan,

memilih.

Set/Perangkat: kesiapan

untuk bertindak. Ini meliputi

kesiapan mental, fisik dan

emosional. Tiga perangkat ini

merupakan disposisi dimana

Contoh: mengetahui dan bertindak berdasarkan

seperangkat urutan langkah-langkah pada proses

manufaktur, mengenali kemampuan dan batasan

seseorang. Menunjukkan hasrat untuk

mempelajari proses baru (motivasi). CATAT:

Page 17: Taxonomy Terevisi

respon seseorang terhadap

situasi yang berbeda

(terkadang disebut sebagia

mindset)

pembagian psikomotor ini berhubungan erat

dengan “merespon fenomena” pembagian

domain afektif.

Kata kunci: mulai, menampilkan, menjelaskan,

bergerak, memproses, bereaksi, menunjukkan,

menyatakan, menjadi relawan

Respon tuntunan: tahap awal

dalam mempelajari keahlian

kompleks yang menyertakan

peniruan serta percobaan

secara trial and error.

Kecukupan pengalaman

dicapai dengan berlatih

Contoh: mengerjakan rumus matematika

sebagaimana ditunjukkan. Mengikuti instruksi

untuk membangun model tertentu. Merespon

isyarat tangan instruktur ketika belajar

mengoperasikan alat pengangkat

Kata kunci: mengkopi, melacak, mengikuti,

bereaksi, menghasilkan, merespon.

Mekanisme: ini adalah tahap

tingkat menengah dalam

mempelajari keahlian yang

kompleks. Respon

pembelajaran telah menjadi

kebiasaan dan gerakan dapat

dilakukan dengan percaya diri

dan kemahiran.

Contoh: menggunakan PC. Memperbaiki

kebocoran. mengemudi mobil.

Kata kunci: mengatur, mengkalibrasikan,

mengkonstruksi, membongkar, menampilkan,

mempererat, memperbaiki, menggiling,

memanaskan, memanipulasi, mengukur,

menambal, mencampurkan, mengorganisir,

menggambar sketsa

Respon jelas yang kompleks:

kinerja penuh keahlian pada

tindakan motor yang

menyertakan pola pergerakan.

Kelancaran diindikasikan

dengan kinerja yang cepat,

akurat, dan terkordinasi,

menggunakan energi

minimum. Kategori ini

menyertakan kinerja tanpa

Contoh: manuver mobil ke dalam tempat parkir

yang sempit. Mengoperasikan komputer dengan

cepat dan akurat. Menunjukkan kompetensi

dalam bermain piano

Kata kunci: mengatur, membangun,

mengkalibrasikan, mengkonstruksi,

membongkar, mempercepat, menyesuaikan,

menggiling, memanaskan, memanipulasi,

mengukur, mencampurkan, mengorganisir, dan

Page 18: Taxonomy Terevisi

ragu dan kinerja otomatis.

Misalnya, pemain seringkali

meneriakkan kepuasan ketika

berhasil memukul bola tenis

atau melempar dengan tepat

pada permainan football

karena mereka merasakan

kesesuaian antara tindakan

dengan hasil

menggambar sketsa.

CATATAN: kata kunci sama dengan

mekanisme, akan tetapi kata sifat atau

keterangan yang mengindikasikan kinerja lebih

cepat, lebih baik, lebih akurat, dan sebagainya.

Adaptasi: keahlian yang

dikembangkan dengan baik

dan individu dapat

memodifikasi pola gerakan

untuk memenuhi persyaratan

tertentu.

Contoh: merespon secara efektif terhadap

pengalaman yang tak diharapkan. Memodifikasi

instruksi untuk memenuhi kebutuhan

pembelajar. Melakukan tugas dengan mesin

yang bukan dimaksudkan untuk dilakukan

(mesin tidak rusak dan tidak ada bahaya dalam

melakukan kerja baru).

Kata kunci: mengadopsi, meningkatkan,

mengubah, menata ulang, mengorganisasi ulang,

merevisi, mengubah ragam

Pembaruan: melakukan pola

gerakan baru untuk

menyesuaikan situasi tertentu

atau permasalahan spesifik.

Hasil pembelajaran

menekankan kreativitas yang

didasarkan keahlian yang

dikembangkan.

Contoh: mengkonstruksi teori baru.

Mengembangkan program pelatihan yang baru

dan komprehensif. Menciptakan rutinitas

gimnastik baru.

Kata kunci: mengatur, membangun,

mengkombinasikan, mengatur, mengkonstruksi,

menciptakan, merancang, mengawali, membuat,

melakukan hal yang baru.

Domain Psikomotor lain

Sebagaimana disebutkan lebih awal, dewan tidak menghasilkan kompilasi model

domain psikomotor, tapi para peneliti lain melakukannya. Hal ini dibahas oleh

Simpson (1972) terdapat dua versi populer lain>

Page 19: Taxonomy Terevisi

Dave

Peniruan: mengamati dan mengikuti perilaku seseorang lain. Kinerja mungkin

memiliki kualitas rendah. Contoh: mengkopi karya seni

Manipulasi: mampu menyajikan tindakan tertentu dengan mengikuti instruksi

dan latihan. Contoh: melakukan kerja untuk dirinya sendiri setelah belajar atau

membaca tentang hal itu.

Presisi: memperbaiki, menjadi lebih jelas. Beberapa kesalahan timbul.

Misalnya: bekerja dan mengerjakan ulang sesuatu sehingga “lebih benar”.

Artikulasi: Mengkoordinasikan seperangkat tindakan, mencapai konsistensi

harmoni dan internal. Misalnya: menghasilkan video yang disertai musik,

drama, warna, suara, dan sebagainya.

Naturalisasi: memiliki tingkat kinerja tinggi yang kemudian dapat dilakukan

secara alamiah, tanpa perlu berpikir banyak mengenainya. Misalnya: Michael

Jordan bermain basket. Nancy Lopez memukul bola golf, dan sebagainya.

Harrow

Gerakan refleks – reaksi yang tidak dipelajar

Pergerakan fundamental – pergerakan dasar seperti berjalan atau merangkak

Persepsi – respon terhadap stimuli seperti pembedaan visual, auditori,

kinestetik, atau taktil

Kemampuan fisik - stamina yang dikembangkan dari kekuatan dan

kelincahan

Gerakan ahli – gerakan yang dipelajari lebih lanjut yang mana biasa

ditemukan dalam olah raga atau akting

Tidak ada komunikasi diskursif – bahasa tubuh yang efektif, seperti gestur dan

ekspresi wajah.

Taksonomi Bloom: Orisinil dan Revisi

Pendahuluan

Salah satu pertanyaan dasar yang dihadapi paa pendidik adalah: “Darimana kita

mulai mencari pengembangan pikiran manusia?” (Houghton, 2004). Untunglah

kita tidak perlu mencari dari awal untuk jawaban terhadap pertanyaan yang rumit

ini. Website Communities Resolving Our Problems (C.R.O.P) merekomendasikan,

Page 20: Taxonomy Terevisi

“Salah satu tempat untuk memulai menjelaskan asal mula pemikiran. Sebelum

kita dapat memperbaikinya, kita perlu tahu apakah itu.” (Houghton, 2004).

Benjamin S. Bloom secara ekstensif melakukan kontemplasi asal muasal

pemikiran, meskipun ia telah mengarang dan terlibat sebagai pengarang pembantu

dalam 18 buku. Menurut biografi Bloom, ditulis oleh mantan siswa Elliot W.

Eisner, “jelas bahwa ia sangat menyukai proses menemukan, dan menemukan

adalah apa menurut saya ia lakukan dengan baik. Salah satu bakat Bloom adalah

mengendus apa hal yang signifikan” (2002).

Meskipun tidak banyak diperhatikan ketika pertama kali diterbitkan, Taksonomi

Bloom telah diterjemahkan ke dalam 22 bahasa dan salah satu referensi yang

paling sering digunakan dalam pendidikan (Anderson & Sosniak, 1994,

pendahuluan). (Houghton, 2004), (Krathwohl, 2002), (oz-TeacherNet, 2001).

Sebagaimana dalam penulisan ini, tiga bab dalam buku ini menggunakan referensi

Taksonomi Bloom yang merupakan kesaksian atas relevansinya.

Sejarah

Pada tahun 1780, Abigail Adams menyatakan, “pembelajaran tidak dilakukan

secara kebetulan; ini harus dilaksanakan dengan semangat dan tindakan yang rajin

(quotationspage.com, 2005). Belajar, mengajar, mengidentifikasi tujuan

pendidikan, dan berpikir, semuana merupakan konsep rumit dalam jaringan yang

penuh intrik. Bloom merupakan orang yang penuh semangat, rajin, dan sabar

ketika berupaya untuk mengembangkan konsep ini dan menguraikan jaringannya.

Ia membuat “pengembangan terhadap pembelajaran siswa” (Bloom 1971,

pendahuluan) fokus utama dari karya kehidupannya.

Pembahasan pada tahun 1948 pada Convention of the American Psychological

Association menjadikan Bloom mempelopori kelompok pendidik yang

mengambil alih tugas ambisius mengklasifikasikan tujuan dan sasaran pendidikan.

Hasratnya adalah mengembangkan metode klasifikasi perilaku berpikir yang

diyakini penting dalam proses pembelajaran. Bahkan kerangka kerja ini menjadi

taksonomi dalam tiga domain:

Kognitif – domain pengetahuan dasar, terdiri atas enam tingkatan

Afektif – domain dasar perilaku, terdiri atas lima tingkatan, dan

Page 21: Taxonomy Terevisi

Psikomotor – domain keahlian dasar, terdiri atas enam tingkatan

Pada tahun 1956, delapan tahun setelah kelompok pertama mulai, kerja domain

kognitif disempurnakan dan buku panduan yang secara umum dianggap sebagai

“Taksonomi Bloom” diterbitkan. Bab ini memfokuskan pada domain kogntifi.

Sementara Bloom mendorong penggunaan istilah “taksonomi”, yang lain dalam

kelompok tersebut bertahan karena istilah itu tidak familiar dalam lingkaran

pendidikan. Meskipun Bloom telah menang, selamanya hal ini terhubung dengan

nama dan istilah tersebut. Volume kecil yang ditujukan kepada para peneliti

universitas “telah ditransformasikan ke dalam referensi dasar untuk para pendidik

di seluruh dunia. Secara tak terduga, ini telah digunakan oleh para perencana

pendidikan, administrator, peneliti, dan guru kelas di semua tingkat pendidikan”

(Anderson & Sosniak, 1994, h.1). sementara itu, perlu dicatat bahwa taksonomi

pendidikan lain dan sistem hirarki lain telah dikembangkan, hanya Taksonomi

Bloom yang tetap sama selama hampir lima puluh tahun. Sebuah standar de facto.

Apakah yang dimaksud Taksonomi Bloom?

Memahami bahwa “taksonomi” dan “klasifikasi sinonim akan mampu membantu

mengatasi kesulitan memahami istilah tersebut. Taksonomi Bloom adalah model

yang saling terhubung dengan model mengklasifikasian pemikiran menurut enam

tingkatan kognitif kompleksitas. Selama tahun-tahun belakangan ini, tingkatan

tersebut telah dianggap sebagai tangga, yang membawa banyak guru

menyemangati siswanya untuk “naik ke (tingkat) pemikiran yang lebih tinggi”.

Tingkat terendah adalah: pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi. Tingkat

tertinggi adalah: Analisis, sintesis, dan evaluasi. “taksonomi tersebut bersifat

hirarkis; [dimana] masing-masing tingkatan mengarah ke tingkat yang lebih

tinggi. Dengan kata lain, seorang siswa berfungsi pada tingkat ‘aplikasi’ juga

menguasai materi pada ‘pengetahuan’ dan ‘pemahaman’. (UW Teaching

Academy, 2003). Seseorang bisa dengan mudah mengetahui penataan ini ke

dalam pembagian alamiah tingkat pemikiran yang lebih rendah dan lebih tinggi.

Jelaslah bahwa taksonomi Bloom telah berdiri dan teruji oleh waktu. Atas

lamanya sejarah dan popularitasnya, teori ini telah menyatu, diperluas, dan

diinterpretasikan ulang ke dalam beragam cara. Penelitian penemuan telah

Page 22: Taxonomy Terevisi

membawa temuan ke dalam suatu pandangan untuk penjelasan yang lebih luas.

Tak dapat disangkal lagi, salah stu revisi terbaru (dirancang oleh salah seorang co-

editor dari taksonomi awal bersama siswa Bloom sebelumnya) mendapatkan

banyak perhatian.

Koes:

Mengingat: berkaitan dengan tingkah laku individu yg penekanannya pd

mengingat atau mengenali kembali gagasan, metode ataupun materi yang pernah

dipelajari. Selama proses pmbelajaran berlangsung, para mahasiswa diharapkan

menyimpan informasi yang ada, dan pada saatnya mereka diharapkan mampu

mengingat kembali informasi tersebut.

Memahami: diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menyerap

suatu materi dan mengkomunikaskannya ke dalam bentuk lain. Tingkah laku

ditunjukkan dengan mentrjemahkan materi dari satu bentuk ke bentuk lainnya

melalui translasi, interpretasi, interpolasi, dan ektrapolasi. Misalnya

menterjemahkan rumusan matematika ke kalimat verbal, atau meramalkan suatu

kecenderungan berdasarkan data.

Menerapkan: merupakan kemampuan untuk menggunakan apa yang

telah dipelajari ke situasi konkrit yang baru. Oleh sebab itu, untuk keperluan

menerapkan ini diperlukan pemahaman yang baik tentang konsep, prinsip, teori,

atau metode yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi. Kemampuan individu

pada peringkat ini dpat diketahui dari kemampuannya untuk menggunakan

konsep, prinsip, teori dan metode untuk menyelesaikan masalah-masalah baru.

Menganalisis: kemampuan untuk merinci suatu materi atas bagian-

bagiannya, melihat hubungan antar bagian dan mengorganisasikan bagian-bagian

itu. Kemampuan individu pada peringkat ini ditunjukkan untuk menetapkan

kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang mendukung, membedakan factor-

faktor pendukung dan factor-faktor pengganggu, merinci struktur ‘eksplisit’ dan

struktur ‘implisit’ suatu pernyataan.

Mengevaluasi: berkaitan dengan kemampuan untuk mempertimbangkan

nilai suatu materi dan metode guna mencapai suatu tujuan tertentu. Pertimbangan-

pertimbangan itu didasarkan atas kiteria yang jelas, yang dapat bersifat internal

Page 23: Taxonomy Terevisi

(organisasi) atau bersifat eksternal (relevansinya dengan tujuan). Oleh sebab itu,

pada peringkat ini mahasiswa dituntut untuk mengambil keputusan dengan

mempertimbangkan organisasi nilai-nilai, ide-ide, metode penyelesaian, serta

ketepatan dan efektivitasnya terhadap tujuan yang hendak dicapai. Dengan

demikian tampak bahwa mengevaluasi merupakan kemampuan yang menyangkut

unsur-unsur dari semua aspek sebelumnya sehingga bersifat komplek.

Misalnya:

1. kemampuan mengamati ketidakajegan data

2. mengidentifikasi kesalahan prosedur suatu eksperimen dan menjelaskan

pengaruhnya terhadap eksperimen

3. membandingkan efektivitas penerapan dari dua atau lebih macm metode

untuk memecahkan masalah .

Mencipta: menunjuk pada kemampuan menggabungkan bagian-bagian

suatu materi sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan memiliki

struktur baru. Proses mencipta adalah proses pemahaman terhadap bagian-

bagian suatu materi, dan mengkombinasikannya dengan suatu cara yang unik

sehingga memperoleh satu pola atau struktur yang tidak tampak sebelumnya.

Pada peringkat ini individu dituntut untuk mampu memahami satu konsep,

prinsip, atau hokum, kemudian menggabungkan secara kreatif dengan konsep,

atau hukum yang lain sehingga memberikan pengetian baru.

Misalnya:

1. Menghasilkan ide-ide yang unik berdasarkan pengalamannya yang lampau

2. Menyusun rencana kerja atau menjelaskan hubungan abstrak antar variable

berdasarkan gejala-gejala dan data yang ada.