TAK JIWA

10
BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah salah satu terapi modalitas dalam terapi keperawatan jiwa. Terapi ini berbentuk terapi kelompok dimana pasien belajar mengkomunikasi perasaan positif. Proses awal adalah bagaimana mensosialisasikan diri dengan lingkungan sekitar. Apabila telah terjalin sosialisasi maka harapan kedepan adalah bentuk perbaikan kondisi dalam menghadapi realita. Terapi aktivitas kelompok adalah satu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis terhadap sejumlah pasien pada waktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan hubungan antar anggota. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi aktivitasnya berupa stimulus dan persepsi. Stimulus dari pengalaman masa lalu yang menghasilkan proses persepsi pasien yang maladapatif atau distruktif, misalnya kemarahan, kebencian, putus hubungan, pandangan negatif terhadap orang lain, dan halusinasi. Didukung data dari Ruang Jati jumlah pasien halusinasi cukup banyak. Metode yang digunakan pada terapi aktifitas kelompok (TAK) biasanya adalah metode diskusi dan tanya jawab serta melengkapi jadwal harian. Kegiatan TAK Halusinasi menggunakan sistem Sesi yang dibagi menjadi lima sesi, setiap sesi memiliki tujuan khusus yang berbeda.

description

Keperawatan Jiwa

Transcript of TAK JIWA

BAB ILATAR BELAKANG

A. Latar BelakangTerapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah salah satu terapi modalitas dalam terapi keperawatan jiwa. Terapi ini berbentuk terapi kelompok dimana pasien belajar mengkomunikasi perasaan positif. Proses awal adalah bagaimana mensosialisasikan diri dengan lingkungan sekitar. Apabila telah terjalin sosialisasi maka harapan kedepan adalah bentuk perbaikan kondisi dalam menghadapi realita.Terapi aktivitas kelompok adalah satu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis terhadap sejumlah pasien pada waktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan hubungan antar anggota.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi aktivitasnya berupa stimulus dan persepsi.Stimulusdari pengalamanmasa lalu yang menghasilkan proses persepsi pasien yang maladapatif atau distruktif, misalnya kemarahan, kebencian, putus hubungan, pandangan negatif terhadap orang lain, dan halusinasi. Didukung data dari RuangJatijumlah pasien halusinasi cukup banyak. Metode yang digunakan pada terapi aktifitas kelompok (TAK) biasanya adalah metode diskusi dan tanya jawab serta melengkapi jadwal harian. Kegiatan TAK Halusinasi menggunakan sistem Sesi yang dibagi menjadi lima sesi, setiap sesi memiliki tujuan khusus yang berbeda. Pasien yang ada di Ruang Jati berjumlah 28 orang, 14 orang mempunyai riwayat penyakit dengan diagnosa keperawatan halusinasi. Hal ini berarti menandakan bahwa di ruang Jati cukup banyak pasien yang mengalami halusinasi. Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) pasien dengan halusinasi dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja pasien yang mengikuti terapi ini adalah pasien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK pasien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.

B.Tujuan1.Tujuan umumPasien mempunyai kemampuan untuk mengenal dan mengatasi masalah yang diakibatkanoleh paparan stimulasi kepadanya.2.Tujuan khususa) Pasien dapat mengenal halusinasinya b) Pasien dapat mengenal waktu terjadinya halusinasic) Pasien dapat mengenal situasi terjadinya halusinasid) Pasien dapat mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasie) Pasien mampu melaksanakan cara mengatasi halusinasi yaitu dengan menghardik halusinasi

BAB IIRENCANA KEGIATAN

A.Jadwal KegiatanJadwal kegiatan terapi aktivitas kelompok sesi pertama ini direncakan dilaksanakan pada :Hari, Tanggal: Sabtu, 27 April 2015Waktu: 10.00 WITATempat : Ruang Transit II RSJD Sambang Lihum

B.Peserta TAKPasien yang mengikuti kegiatan berjumlah 6 orang. Adapun nama pasien yang akan mengikuti TAK yaitu :No.Nama Peserta TAKMasalah Keperawatan

123456

12Tn. ATn. FTn. ATn. KTn. XTn. KNama cadanganTn. MTn. RHalusinasiHalusinasiHalusinasiHalusinasiHalusinasiHalusinasi

HalusinasiHalusinasi

C.Kriteria Anggota1. Kriteria Pasiena) Pasien dengan riwayat skizofrenia dengan disertai gangguan persepsi sensori halusinasi.b) Pasien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk dalam keadaan tenang.c) Pasien dapat diajak kerjasama (cooperative).d) Pasien tidak cacat fisik atau tidak ada kekurangan anggota tubuhe) Komunikasi verbalnya baikf) Tidak dalam pengaruh terapi2. Proses seleksia) Seleksi dilakukan dalam 2 hari pengawasan di ruangan perawatan, kemudian ditetapkan 6 orang peserta TAK

D. Antisipasi Masalah1. Tata Tertib : a) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAKb) Peserta berpakaian rapi, bersih, dan sudah mandi.c) Peserta tidak diperkenankan makan, minum dan merokok selama kegiatan TAK.d) Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan setelah tata tertib dibacakan. e) Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai.f) Peserta yang ingin mengajukan pertanyaan, mengangkat tangan terlebih dulu dan berbicara setelah dipersilahkan.g) Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan.h) Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.i) Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun Tak belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.2. Program AntisipasiAda beberapa langkah yang dapat diambil dalam mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang diambil dalam program antisipasi masalah adalah:a. Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok Memanggil pasien Memberi kesempatan kepada pasien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau pasien yang lain. Memberikan motivasi Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit: Panggil nama pasien Tanya alasan pasien meninggalkan permainan Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada pasien bahwa pasien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu pasien boleh kembali lagi.

b. Bila ada pasien lain ingin ikut Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada pasien yang dipilih. Katakan pada pasien bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti oleh pasien tersebut. Jika pasien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran pada permainan tersebutc. Bila ada peserta yang direncanakan tidak bisa hadir, maka diganti oleh cadangan yang telah disiapkan dengan cara ditawarkan terlebih dahulu kepada peserta.d. Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib, diperingatkan dan jika tidak bisa diperingatkan, dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan penawaran.e. Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan, leader memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidak bisa, dikeluarkan dari kelompok.f. Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib, diperingatkan dan jika tidak bisa diperingatkan, dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan penawaran.

E.Susunan pelaksana dan uraian tugas1. Tim Terapis Sesi IIILeader: Risa FariyanaObserver: Resvia Arwinda Fasilitator: Devi Indah Permata dan Annisa Febriana2. Tim Terapis Sesi IVLeader: Resvia ArwindaObserver: Risa FariyanaFasilitator: Devi Indah Permata dan Annisa FebrianaUraian Tugas Pelaksana1.Leader Tugas :a. Menentukan topik, jadwal, dan mengelola Terapi Aktifitas Kelompok sampai akhir.b. Katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan jalan menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan pasien termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya.

2.FasilitatorTugas :a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.b. Mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan dengan cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlibat dalam kegiatan terapi aktivitas kelompok.3. ObserverTugas :a. Mencatat serta mengamati respon pasien ( dicatat pada format tersedia )b. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutupan.c. Menilai tentang pelaksanaan terapi aktivitas kelompok dari masing-masing pasien (skor 1-5), 5 = baik, 1 = sangat kurang5.PasienTugas :Pasien harus mengikuti semua kegiatan pada terapi aktivitas kelompok ini dari awal sampai akhir, mengikuti semua peraturan permainan, menyebutkan dan mengingat apa yang ditanyakan oleh terapi.

F.Setting TempatTempat pelaksanaan kegiatan di Ruang Jati RSJD Sambang Lihum, dimana peserta akan duduk membentuk lingkaran, setelah dua pasien akan ada satu perawat. Observer berada di depan barisan pasien untuk mengawasi jalannya kegiatan.

G. Alat 1. Name tag untuk masing peserta2. Hp dan speaker3. ATK observer 4. Kertas kocokan dan karton

H.Metode1. Dinamika Kelompok2. Diskusi dan tanya jawab

I.Proses PelaksanaanLampiran

DAFTAR PUSTAKA

1. Keliat, Budi Anna & Akemat. Keperawatan Jiwa, Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC, 2004.2. Lestari DL & Abdurrahman Wahid. Buku Panduan Praktikum Keperawatan Kesehatan Jiwa I. Banjarbaru : FK Unlam, 2010. 3. Stuar, Gail W. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5 . Jakarta: EGC, 2010.4. Yosep, Iyus. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama, 2007.