Syok

37
Syok

description

syok

Transcript of Syok

Page 1: Syok

Syok

Page 2: Syok

• Syok → keadaan gawat darurat yg harus ditangani segera

• Penanganan tepat & cepat mempengaruhi prognosis pasien

Page 3: Syok

• Syok merupakan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ vital.

Page 4: Syok

• Syok sirkulasi adalah ketidak cukupan aliran darah di seluruh tubuh sehingga jaringan tubuh mengalami kerusakan akibat terlalu sedikitnya aliran, terutama terlampau sedikitnya penyediaan oksigen dan zat makanan lainnya bagi sel-sel jaringan.

Page 5: Syok

Etiologi

1. Kegagalan kerja jantungnya sendiri2. Berkurangnya volume sirkulasi darah3. Gangguan kontraksi jantung akibat di luar

jantung 4. Berkurangnya tahanan pembuluh darah

perifer

Page 6: Syok

Macam-macam Syok

Syok dapat digolongkan, berdasarkan etiologinya yaitu: (Oral and Maxillofacial Trauma 3rd Ed., 2005)1. Syok Kardiogenik2. Syok Hipovolemik3. Syok Obstruktif4. Syok Distributif

Page 7: Syok

Syok Kardiogenik

Kegagalan pompa miokard tidak dapat melakukan fungsi jantung

Disebabkan oleh:- penyakit jantung sistemik seperti infark miokard- aritmia ventrikel- tamponade jantung- obat obatan yang mendepresi jantung- emboli paru.

Page 8: Syok

• Penderita tampak gelisah, pucat, ekstremitas dingin disertai sianosi perifer, kulit biasanya lembab dan dingin.

Page 9: Syok

Syok hipovolemik

Disebabkan oleh - kehilangan volume darah atau plasma

perdarahan - Dehidrasi- kehilangan cairan yang banyak (misalnya diare,

muntah-muntah)

Page 10: Syok

• Kehilangan cairan tubuh akan menyebabkan vasokonstriksi sementara -> mempertahankan tekanan darah

• Bila kehilangan cairan tubuh harus diatasi

Page 11: Syok

Syok obstruktif

Syok yang terjadi karena darah balik (venous return) dari seluruh tubuh ke jantung mengalami hambatan karena peningkatan tekanan intratorakal atau intraperikardial.

Page 12: Syok

• ketidakmampuan ventrikel untuk mengisi selama diastole menurunkan volume (stroke volume) dan curah jantung.

• Penyebab syok obstruktif yang lain adalah pneumotoraks, efusi perkardium, dan emboli paru

Page 13: Syok

Syok Distributif

• Jumlah voume darah dan besarnya kapasitas pembuluh darah tidak sesuai untuk mempertahankan perfusi yang normal.• Terjadi adanya vasodilatasi yang hebat disertai

dengan kebocoran kapiler.

Page 14: Syok

Syok Neurogenik

Kehilangan tonus simpatis dapat mengakibatkan vasodilatasi

Disebabkan:- cedera medula spinalis- anastesi spinal- kerusakan system saraf- obat-obat depresan.

Page 15: Syok

• Syok neurogenik spinal ditandai dengan kulit kering, hangat dan bukan dingin, lembab seperti terjadi pada syok hipovolemik dan ditandai bradikardi.

Page 16: Syok

Syok Anafilaktik

• Manifestasi alergi obat dan makanan, setelah gigitan serangga

• Pengaruh histamin

Page 17: Syok

• Gatal seluruh tubuh, terutama telapak kaki dan telapak tangan

• Kemerahan (flushing karena hyperemia) dan pembengkakan wajah dan leher, yang disebabkan terbentuknya edema yang cepat,

• Meluas ke dalam faring sehingga menyebabkan obstruksi saluran napas atas.

Page 18: Syok

• Obat-obatan yang sering memberikan reaksi anafilaktik adalah

- golongan antibiotic penisilin- Ampisilin- Cephalosporin- Neomisin- Tetrasiklin

Page 19: Syok

- Kloramphenikol- Sulfonamide- Kanamisin- Serum anti tetanus- Serum antidiphteri dan anti rabies.

Page 20: Syok

Syok Septic

• Syok disebabkan oleh infeksi mikroba sistemik.• Penyebaran endotoksin bakteri gram negatif,

jarang karena gram positif• Lebih mudah timbul pada pasien dengan

trauma, diabetes mellitus, leukemia, granulositopenia berat, penyakit saluran genitourinaria, atau yang mendapat pengobatan kortikosteroid, obat penekan kekebalan atau radiasi.

Page 21: Syok

Pengendalian infeksi

• Teknik aseptik yang cermat• Pembersihan luka untuk membuang jaringan

nekrotik• Pemeliharaan dan pembersihan peralatan

secara tepat dan mencuci tangan secata menyeluruh

Page 22: Syok

Patofisiologi Syok

1. Paru-paru- Permeabilitas meningkat, menyebabkan edema interstisial,

hialinisasi, dan penurunan kualitas penyesuaian (compliance).

- Pada saat yang sama, kebutuhan oksigen dan produksi CO2 sangat tinggi.

- Penurunan ventilasi menyebabkan asidosis respiratory. - Hipertensi paru menyebabkan hipoksemia berat.- ARDS (acute respiratory distress syndrome) sering terjadi

pada syok sepsis. - Distribusi oksigen menurun dan kadar laktat meningkat.

Page 23: Syok

2. Ginjal- Gagal ginjal akut- Iskemia epitel tubulus vasokonstriksi,

penurunan GFR (Glomerolus Filtration Rate), oliguria, dan azotemia Nekrosis Tubular Akut (ATN).

- Akibatnya, terjadi pembentukan sel epitel cast, obstruksi tubulus, dan pengurangan GFR lebih lanjut.

Page 24: Syok

3. Otak Gangguan mental terjadi pada fase awal syok, dikarenakan hipoksemia dan masalah metabolisme.

4. Saluran GISaluran GI beresiko tinggi terjadi infark. Syok menyebabkan infark epitel GI. Obstruksi usus yang terjadi menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan asidosis.

Page 25: Syok

5. Hati Nekrosis centrilobular umum terjadi. Retikuloendotelial clearance berkurang, kolestasis intrahepatik, dan bilirubin tinggi.

Page 26: Syok

6. Darah - DICHitung WBC(Whole Blood Count) dapat naik atau turun. Trombosit tersebar pada DIC. Diffuse fibrin trombosis mengkonsumsi feedback inhibitor, menyebabkan semakin banyak pembekuan. Konsumsi faktor pembekuan menyebabkan perdarahan (terutama dari membran mukosa).

Page 27: Syok

Perawatan Syok

- Gejala syok- Berusaha mengetahui kemungkinan penyebab

syok.- Tindakan umum yang bertujuan untuk

memperbaiki perfusi jaringan, memperbaiki oksigenasi tubuh, dan mempertahankan suhu tubuh

Page 28: Syok

- Tindakan ini tidak bergantung pada penyebab syok.

- Diagnosis harus segera ditegakkan sehingga dapat diberikan pengobatan kausal.

- Segera berikan pertolongan pertama sesuai dengan prinsip resusitasi ABC.

- Posisi tubuh penderita dibaringkan terlentang- Saluran nafas tetap terbuka dan partahankan

sirkulasi.

Page 29: Syok

- Segera menghentikan perdarahan yang terlihat dan mengatasi nyeri yang hebat, yang juga bisa merupakan penyebab syok. Pada syok septik, sumber sepsis harus dicari dan ditanggulangi.

Page 30: Syok

Terapi Kausal

Page 31: Syok

Syok hipovolemik

Penanganan khusus• Berikan oksigen dengan kecepatan 6-8 liter/menit

dengan sungkup atau kanula hidung untuk mengoptimalkan ventilasi dan oksigenisasi

• Kendalikan perdarahan yang jelas terlihat dengan tekanan langsung pada tempat perdarahan. Jangan menggunakan tornikuet, karena dapat menyebabkan nekrosis jaringan.

• Mulailah akses ke sistem pembuluh darah, sebaiknya dengan dua infus intravena menggunakan kanula atau jarum terbesar (minimum 16 Gauge).

Page 32: Syok

• Kemudian lakukan penggantian cairan • Pantau terus tanda-tanda vital (setiap 15 mnt) dan

darah yang hilang. Apabila kondisi pasien membaik, hati-hati agar tidak berlebihan memberi cairan. Nafas pendek dan pipi bengkak merupakan kemungkinan tanda kelebihan pemberian cairan.

• Lakukan kateterisasi kandung kemih dan pantau cairan yang masuk dan jumlah urin yang keluar, produksi urin harus diukur dan dicatat.

Page 33: Syok

Syok kardiogenik

• Semua pasien syok kardiogenik akibat infark miokard akut sebaiknya di kirim ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kateterisasi angioplasti dan operasi kardiovaskuler.

• Bila mungkin pasang CVP. Dopamin 10--20 µg/kg/menit, meningkatkan kekuatan, dan kecepatan kontraksi jantung serta meningkatkan aliran darah ginjal.

Page 34: Syok

Syok Neurogenik

Pasien-pasien yang diketahui/diduga mengalami syok neurogenik harus diterapi sebagai hipovolemia.

Page 35: Syok

Syok Septik

-Optimalisasi volume intravaskuler-Pemberian antibiotik- Dopamin-Vasopresor.

Page 36: Syok

Syok anafilaktik

• Penatalaksanaan syok anafilaktik tergantung tingkat keparahan. Namun yang terpenting harus segera dilakukan evaluasi jalan nafas, jantung dan respirasi. Bila ada henti jantung dan respirasi, lakukan resusitasi jantung paru. Terapi awal diberikan setelah diagnosa ditegakkan.

Page 37: Syok

1. Untuk terapi awal diberikan adrenalin 1:1000 0,3 ml sampai maksimal 0,5 ml s.c atau i.m. Dapat diulang 2-3 kali dengan jarak 15 menit.

2. Pasang tourniquet pada proksimal dari suntikan infiltrasi dengan 0,1-0.2 ml adrenalin 1:1000.

3. Lepaskan tourniquet setiap 10-15 menit. 4. Tempatkan pasien dalam posisi terlentang dengan elevasi

ekstermitas bawah (kecuali kalau pasien sesak). Awasi jalan nafas pasien, periksa tanda-tanda vital setiap 15 menit.

5. Bila efek terhadap adrenalin kurang, berikan difenhidramin klorida 1mg/kgBB sampai maksimal 50 mg i.m atau i.v secara perlahan-lahan.