Syok septik pure

7

Click here to load reader

Transcript of Syok septik pure

Page 1: Syok septik pure

PURWANINGSIH PUJI RAHAYU _12.03.07.18

MIDWIFERY PROGRAM

Syok Septik

Penatalaksanaan Syok Septik

A.Definisi

Sepsis adalah suatu keadaan ketika mikroorganisme menginvasi tubuh dan

menyebabkan respon inflamasi sitemik. Respon yang ditimbulkan sering

menyebabkan penurunan perfusi organ dan disfungsi organ. Jika disertai dengan

hipotensi maka dinamakan Syok sepsis. ( Linda D.U, 2006)

Syok septik adalah syok yang disebabkan oleh infeksi yang menyebar luas

yang merupakan bentuk paling umum syok distributif. Pada kasus trauma, syok

septik dapat terjadi bila pasien datang terlambat beberapa jam ke rumah sakit.

Syok septik terutama terjadi pada pasien-pasien dengan luka tembus abdomen dan

kontaminasi rongga peritonium dengan isi usus.

Syok Septik

B.Etiologi

Mikroorganisme penyebab syok septik adalah bakteri gram negatif. Ketika

mikroorganisme menyerang jaringan tubuh, pasien akan menunjukkan suatu

respon imun. Respon imun ini membangkitkan aktivasi berbagai mediator

kimiawi yang mempunyai berbagai efek yang mengarah pada syok, yaitu

peningkatan permeabilitas kapiler, yang mengarah pada perembesan cairan dari

kapiler dan vasodilatasi.

Page 2: Syok septik pure

PURWANINGSIH PUJI RAHAYU _12.03.07.18

MIDWIFERY PROGRAM

Bakteri gram negatif menyebabkan infeksi sistemik yang mengakibatkan

kolaps kardiovaskuler. Endotoksin basil gram negatif ini menyebabkan

vasodilatasi kapiler dan terbukanya hubungan pintas arteriovena perifer. Selain

itu, terjadi peningkatan permeabilitas kapiler. Peningkatan kapasitas vaskuler

karena vasodilatasi perifer menyebabkan terjadinya hipovolemia relatif,

sedangkan peningkatan permeabilitas kapiler menyebabkan kehilangan cairan

intravaskuler ke intertisial yang terlihat sebagai udem. Pada syok septik hipoksia,

sel yang terjadi tidak disebabkan oleh penurunan perfusi jaringan melainkan

karena ketidakmampuan sel untuk menggunakan oksigen karena toksin kuman.

Gejala syok septik yang mengalami hipovolemia sukar dibedakan dengan syok

hipovolemia (takikardia, vasokonstriksi perifer, produksi urin < 0.5 cc/kg/jam,

tekanan darah sistolik turun dan menyempitnya tekanan nadi). Pasien-pasien

sepsis dengan

volume intravaskuler normal atau hampir normal, mempunyai gejala

takikardia, kulit hangat, tekanan sistolik hampir normal, dan tekanan nadi yang

melebar.

Sepsis bisa disebabkan oleh mikroorganisme yang sangat bervariasi, meliputi

bakteri aerobik, anareobik, gram positif, gram negatif, jamur, dan virus (Linda

D.U, 2006)

C.Gambaran Klinis

Manifestasi spesifik akan bergantung pada penyebab syok, kecuali syok

neurogenik akan mencakup :

1.Kulit yang dingin dan lembab

2.Pucat

3.Peningkatan kecepatan denyut jantung dan pernapasan

4.Penurunan drastis tekanan darah

Sedangkan individu dengan syok neurogenik akan memperlihatkan kecepatan

denyut jantung yang normal atau melambat tetapi akan hangat dan kering apabila

kulitnya diraba.

D.Gejala khas sepsis

Dikatakan sepsis jika mengalami dua atau lebih gejala di bawah ini:

1.Suhu badan> 380 C atau <360 C

2.Heart Rate >9O;/menit

3.RR >20 x/menit atau PaCO2 < 32 mmHg

4..WBC > 12.000/mm3 atau < 4.000/mm3 atau 10% bentuk immature

Page 3: Syok septik pure

PURWANINGSIH PUJI RAHAYU _12.03.07.18

MIDWIFERY PROGRAM

Tanda – tanda Syok Spesis ( Linda D.U, 2006) :

Peningkatan HR

Penurunan TD

Flushed Skin (kemerahan sebagai akibat vasodilatasi)

Peningkatan RR kemudian kelamaan menjadi penurunan RR

Crakles

Perubahan sensori

Penurunan urine output

Peningkatan temperature

Peningkatan cardiac output dan cardiac index

Penurunan SVR

Penurunan tekanan atrium kanan

Penurunan tekanan arteri pulmonalis

Penurunan curah ventrikel kiri

Penurunan PaO2

Penurunan PaCO2 kemudian lama kelamaan berubah menjadi peningkatan

PaCO2

Penurunan HCO3

Gambaran Hasil laborat :

WBC > 12.000/mm3 atau < 4.000/mm3 atau 10% bentuk immature

Hiperglikemia > 120 mg/dl

Peningkatan Plasma C-reaktif protein

Peningkatan plasma procalcitonin.

Serum laktat > 1 mMol/L

Creatinin > 0,5 mg/dl

INR > 1,5

APTT > 60

Trombosit < 100.000/mm3

Total bilirubin > 4 mg/dl

Biakan darah, urine, sputum hasil positif.

Page 4: Syok septik pure

PURWANINGSIH PUJI RAHAYU _12.03.07.18

MIDWIFERY PROGRAM

E.Penatalaksanaan

- Pengumpulan spesimen urin, darah, sputum dan drainase luka dilakukan

dengan tekhnik aseptik.

- Pemberian suplementasi nutrisi tinggi kandungan protein secara agresif

dilakukan selama 4 hari dari awitan syok.

- Pemberian cairan intravena dan obat-obatan yang diresepkan termasuk

antibiotik Dopamin, dan Vasopresor untuk optimalisasi volume intravaskuler

F.Komplikasi

Kegagalan multi organ akibat penurunan aliran darah dan hipoksia jaringan

yang berkepanjangan

Sindrom distres pernapasan dewasa akibat destruksi pertemuan alveolus

kapiler karena hipoksia

ARDS

Koagulasi intravaskular diseminata

Acute Renal Failure (Chronic Kidney Disease)

Perdarahan usus

Gagal hati

Gagal jantung

Kematian

Pengkajian

Selalu menggunakan pendekatan ABCDE.

Airway

yakinkan kepatenan jalan napas

berikan alat bantu napas jika perlu (guedel atau nasopharyngeal)

jika terjadi penurunan fungsi pernapasan segera kontak ahli anestesi dan bawa

segera mungkin ke ICU

Breathing

kaji jumlah pernasan lebih dari 24 kali per menit merupakan gejala yang

signifikan

kaji saturasi oksigen

periksa gas darah arteri untuk mengkaji status oksigenasi dan kemungkinan

asidosis

berikan 100% oksigen melalui non re-breath mask

auskulasi dada, untuk mengetahui adanya infeksi di dada

periksa foto thorak

Page 5: Syok septik pure

PURWANINGSIH PUJI RAHAYU _12.03.07.18

MIDWIFERY PROGRAM

Circulation

kaji denyut jantung, >100 kali per menit merupakan tanda signifikan

monitoring tekanan darah, tekanan darah <>

periksa waktu pengisian kapiler

pasang infuse dengan menggunakan canul yang besar

berikan cairan koloid – gelofusin atau haemaccel

pasang kateter

lakukan pemeriksaan darah lengkap

siapkan untuk pemeriksaan kultur

catat temperature, kemungkinan pasien pyreksia atau temperature kurang dari

36oC

siapkan pemeriksaan urin dan sputum

berikan antibiotic spectrum luas sesuai kebijakan setempat.

Disability

Bingung merupakan salah satu tanda pertama pada pasien sepsis padahal

sebelumnya tidak ada masalah (sehat dan baik). Kaji tingkat kesadaran dengan

menggunakan AVPU.

Exposure

Jika sumber infeksi tidak diketahui, cari adanya cidera, luka dan tempat

suntikan dan tempat sumber infeksi lainnya.

Tanda ancaman terhadap kehidupan

Sepsis yang berat didefinisikan sebagai sepsis yang menyebabkan kegagalan

fungsi organ. Jika sudah menyembabkan ancaman terhadap kehidupan maka

pasien harus dibawa ke ICU, adapun indikasinya sebagai berikut:

Penurunan fungsi ginjal

Penurunan fungsi jantung

Hyposia

Asidosis

Gangguan pembekuan

Acute respiratory distress syndrome (ards) – tanda cardinal oedema pulmonal.

Page 6: Syok septik pure

PURWANINGSIH PUJI RAHAYU _12.03.07.18

MIDWIFERY PROGRAM

G.MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNCUL

Penurunan kardiak output berhubungan dengan penurunan afterload,

penurunan preload, ketidak efektifan kontraktilitas otot jantung, deficit volume

cairan.

Penurunan perfusi jaringan berhubungan dengan kardiak output yang tidak

mencukupi.

Deficit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan.

Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakefektifan ventilasi,

edema pulmonal.

Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelelahan otot pernafasan.

Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

peningkatan metabolism.

Risiko ketidakseimabangan temperature tubuh behubungan dengan proses

infeksi.

Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kardiak output yang rendah,

ketidak mampuan mencukupi metabolism otot rangka, kongesti pulmonal yang

menyebabkan hipoksia, dan status nutrisi yang buruk.

Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penurunan perfusi

jaringan dan adanya edema.

H.Kesimpulan

Insiden syok septik dapat dikurangi dengan melakukan praktik

pengendalian infeksi, melakukan teknik aseptik yang cermat, melakukan

debriden luka untuk membuang jarinan nekrotik, pemeliharaan dan

pembersihan peralatan secara tepat dan mencuci tangan dengan benar.

Berhasil tidaknya penanggulangan syok tergantung dari kemampuan mengenal

gejala-gejala syok, mengetahui, dan mengantisipasi penyebab syok serta

efektivitas dan efisiensi kerja kita pada saat-saat/menit-menit pertama

penderita mengalami syok.

Page 7: Syok septik pure

PURWANINGSIH PUJI RAHAYU _12.03.07.18

MIDWIFERY PROGRAM

Daftar Pustaka

1. Alexander R H, Proctor H J. Shock. Dalam buku: Advanced Trauma Life

Support Course for Physicians. USA, 1993 ; 75 – 94

2. Atkinson R S, Hamblin J J, Wright J E C. Shock. Dalam buku: Hand book of

Intensive Care. London: Chapman and Hall, 1981; 18-29.

3. Bartholomeusz L, Shock, dalam buku: Safe Anaesthesia, 1996; 408-413

4. Franklin C M, Darovic G O, Dan B B. Monitoring the Patient in Shock. Dalam

buku: Darovic G O, ed, Hemodynamic Monitoring: Invasive and Noninvasive

Clinical Application. USA : EB. Saunders Co. 1995 ; 441 – 499.

5. Haupt M T, Carlson R W. Anaphylactic and Anaphylactoid Reactions. Dalam

buku: Shoemaker W C, Ayres S, Grenvik A eds, Texbook of Critical Care.

Philadelphia, 1989 ; 993 – 1002.

6. Thijs L G. The Heart in Shock (With Emphasis on Septic Shock). Dalam

kumpulan makalah: Indonesian Symposium On Shock & Critical Care.

Jakarta-Indonesia, August 30 – September 1, 1996 ; 1 – 4.

7. Wilson R F, ed. Shock. Dalam buku: Critical Care Manual. 1981; c:1-42.

8. Zimmerman J L, Taylor R W, Dellinger R P, Farmer J C, Diagnosis and

Management of Shock, dalam buku: Fundamental Critical Support. Society of

Critical Care Medicine, 1997.