SYIRIK & BAHAYANYA BAGI MANUSIA.doc

17
SYIRIK DAN BAHAYANYA BAGI MANUSIA Disusun oleh : Retno Puspasari121037 STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN D III KEPERAWATAN 2A

description

SYIRIK DAN BAHAYANYA

Transcript of SYIRIK & BAHAYANYA BAGI MANUSIA.doc

Page 1: SYIRIK & BAHAYANYA BAGI MANUSIA.doc

SYIRIK DAN BAHAYANYA BAGI MANUSIA

Disusun oleh :

Retno Puspasari121037

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

D III KEPERAWATAN 2A

T.A. 2013 / 2014

Page 2: SYIRIK & BAHAYANYA BAGI MANUSIA.doc

Syirik dan Bahayanya Bagi Manusia

1. Definisi Syirik

Syirik yakni mnyekutukan atau menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal

yang merupakan kekhususan Allah, seperti berdoa kepada selain Allah disamping berdo’a

kepada Allah.

2. Bentuk-Bentuk Syirik

Bentuk-bentuk Syirik dapat dibagi kedalam 3 bagian :

1) Syirik di dalam Al Uluhiyyah

Yaitu kalau seseorang menyakini bahwa ada tuhan selain Allah yang berhak untuk

disembah (berhak mendapatkan sifat-sifat ubudiyyah). Yang mana Allah

Subhanahuwa Ta’ala dalam berbagai tempat dalam Kitab-Nya menyeru kepada

hamba-Nya agar tidak menyembah atau beribadah kecuali hanya kepada-Nya saja.

Firman Allah Ta’ala :

“Wahai manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang

yang sebelummu agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai

hamparan bagimu dan langit sebagai atap dan Dia menurunkan air (hujan) dari

langit lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki

untukmu karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal

kamu mengetahuinya.” (QS. Al Baqarah : 21-22)

Firman Allah Ta’ala :

“Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang tak dapat memberi rezeki kepada

mereka sedikitpun dari langit dan bumi dan tidak berkuasa (sedikit jua pun). Maka

janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah. Sesungguhnya Allah

mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. An Nahl : 73-74).

2) Syirik di dalam Ar Rububiyyah

Yakni jika seseorang meyakini bahwa ada selain Allah yang bisa menciptakan,

memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan, dan yang lainnya dari sifat-sifat ar

rububiyyah. Orang-orang seperti ini keadaannya lebih sesat dan lebih jelek daripada

orang-orang kafir terdahulu.

Page 3: SYIRIK & BAHAYANYA BAGI MANUSIA.doc

Orang-orang terdahulu beriman dengan tauhid rububiyyah namun mereka

menyekutukan Allah dalam uluhiyyah. Mereka meyakini kalau Allah satu-satunya

Pencipta alam semesta namun mereka masih tetap berdoa, meminta pada kuburan-

kuburan seperti kuburan Latta. Sebagaimana Allah kisahkan tentang mereka :

Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka : “Siapakah yang menjadikan

langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu mereka akan

menjawab : “Allah.” Maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang

benar). (QS. Al Ankabut : 61).

Firman Allah Ta’ala :

Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka : “Siapakah yang menciptakan

langit dan bumi?” Tentu mereka akan menjawab : “Allah.” Katakanlah : “Segala puji

bagi Allah.” Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya. (QS. Luqman : 25).

Ayat-ayat ini semua menunjukkan kalau orang-orang musyrik terdahulu mengakui

Allah satu-satunya pencipta yang menciptakan langit dan bumi, yang menghidupkan

dan mematikan, yang menurunkan hujan dan seterusnya. Akan tetapi mereka masih

memberikan peribadatan kepada yang lainnya. Maka bagaimanakah dengan orang-

orang yang tidak menyakini sama sekali kalau Allah-lah Penciptanya atau ada tuhan

lain yang menciptakan, menghidupkan, dan mematikan, yang menurunkan hujan dan

seterusnya.

3) Syirik Di Dalam Al Asma’ wa Ash Shifat

Yakni jika seseorang mensifatkan sebagian makhluk Allah dengan sebagian sifat-sifat

Allah yang khusus bagi-Nya. Contohnya menyakini bahwa ada makhluk Allah yang

mengetahui perkara-perkara ghaib.

Firman Allah Ta’ala :

(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib. Maka Dia tidak memperlihatkan

kepada seorang pun tentang yang ghaib itu.? (QS. Al Jin : 26).

Page 4: SYIRIK & BAHAYANYA BAGI MANUSIA.doc

Syirik dalam al-Qur’an dan as-Sunnah bukan hanya sujud kepada berhala saja, sujud

kepada berhala merupakan salah satu dari bentuk-bentuk syirik yang sangat banyak

bentuknya, diantaranya:

1) Meyakini bahwa ada yang memiliki kekuatan atau dapat memberi manfaat dan

madharat selain Allah SWT (QS 2/102).

2) Mendekatkan diri dengan memuja kepada sesuatu dengan keyakinan bahwa dengan

sesuatu itulah ia dapat mendekatkan dirinya kepada Allah SWT (QS 39/3).

3) Memohon pertolongan kepada orang mati, ruh, atau jin untuk memudahkan urusannya

(QS 10/18, 72/6).

4) Cinta (mahabbah) dan loyalitas (wala’) yang salah. Cinta dan loyalitas hanya boleh

diarahkan kepada Allah SWT, Rasul SAW dan orang-orang yang beriman dan

bertakwa dan tidak boleh diarahkan kepada: Orang-orang yang menentang agama

Allah SWT (QS 58/22) dan orang-orang yang mengejek hukum-hukum Allah SWT

(QS 5/57). Jika ia mencintai sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT atau karena lebih

mencintai sesuatu sehingga ia berani melanggar hukum Allah maka ia telah syirik (QS

2/165, 9/24).

5) Beranggapan bahwa aturan/hukum buatan manusia lebih baik dari hukum Allah SWT

atau menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal (QS 9/31, 16/35,

42/21, 4/65).

6) Sihir (QS 10/81). Dari Bujalah bin ‘Abdah berkata bahwa Umar ra telah mengirim

surat kepada para gubernurnya untuk menghukum mati para tukang sihir.

7) Perdukunan (QS 6/59, 27/65). Barangsiapa yang mendatangi dukun dan

membenarkan apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir terhadap apa yang

diturunkan kepada Muhammad. (HR Abu Daud)

8) Bersumpah dengan selain Allah: “Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah, maka

ia telah syirik.” (HR Tirmidzi).

9) Menggantungkan jimat yang isinya selain ayat al-Qur’an. Barangsiapa

menggantungkan jimat (tamimah) maka ia telah syirik. (HR Ahmad); Jika berupa ayat

al-Qur’an, maka ada yang membolehkan dan ada yang melarang.

Page 5: SYIRIK & BAHAYANYA BAGI MANUSIA.doc

10) Mantera dan jampi-jampi. Sesungguhnya bermantera (ar-ruqa’), dan jimat (tama’im)

dan pekasih/pelet (at-tiwalah) adalah syirik. (HR Ibnu Majah)

11) Menyembelih untuk selain Allah. Bersabda nabi SAW: Ada seorang yang masuk naar

karena lalat dan seorang lainnya yang masuk jannah karena lalat. Maka para sahabat

ra bertanya: Bagaimana bisa begitu wahai Rasulullah? Maka jawab nabi SAW: Dua

orang lelaki lewat pada suatu kaum yang memiliki berhala yang tidak boleh dilewati

tanpa berkorban sesuatu. Maka kaum itu berkata kepada lelaki yang pertama:

Sembelihlah kurban! Jawab lelaki tersebut: Aku tidak punya sesuatu untuk

dikorbankan. Maka kata kaum tersebut: Berkurbanlah walau hanya dengan seekor

lalat! Maka lelaki itu melakukannya dan ia bisa lewat dengan selamat, tetapi ia masuk

naar. Maka hal yang sama terjadi pada lelaki yang kedua, saat diminta berkurban ia

menjawab: Aku tidak akan berkurban kepada sesuatu pun selain Allah ‘Azza wa Jalla,

maka lelaki yang kedua ini dipenggal kepalanya oleh mereka dan ia masuk jannah.

(HR Ahmad)

12) Merasa sial karena sesuatu apapun: Kata nabi SAW: Barangsiapa yang tidak jadi

melakukan sesuatu karena merasa sial, maka ia telah syirik. Maka para sahabat ra

bertanya: Lalu bagaimana kafarat dari hal tersebut wahai Rasulullah? Maka jawab

nabi SAW: Katakanlah : Allahumma la khaira illa khairaka wala thiyara illa thiyaraka

wala ilaha ghairaka. (HR Ahmad)

13) Syirik kecil yaitu riya’ (QS 18/110): Merasa senang saat orang lain melihat perbuatan

baiknya dan menambahinya, dan merasa malas saat tak ada yang melihatnya dan

menguranginya. Kata nabi SAW: Yang paling aku takutkan terjadi atas kalian adalah

syirik kecil, maka kata para sahabat ra: Apakah itu syirik kecil wahai Rasulullah?

Jawab nabi SAW: Riya’. (HR Ahmad dan Abu Daud).

Perbuatan syirik memiliki bentuk yang sangat beragam di antaranya :

1) Sihir

Allah SWT telah menyuruh kita untuk berlindung dari sihir dan tukang sihir dalam

Firman-Nya:

“( Aku berlindung ) … dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus

pada buhul-buhul.( QS. Al Falaq 113 : 4 ).

Page 6: SYIRIK & BAHAYANYA BAGI MANUSIA.doc

Sihir itu haram, sudah tentu mendatangi penyihir dan meminta mereka melakukan

sihir pun adalah haram.

2) Ramalan : meramal peristiwa-peristiwa yang masih gaib termasuk juga ke dalam

perbuatan syirik. Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang mendatangi seorang dukun /

peramal, lalu mempercayai apa yang ia katakan, maka dia telah kafir kepada apa

yang telah diturunkan kepada Muhammad saw”( HR. Abu Daud dari Abu Hurairah ).

3) Nusyrah

Menurut Ibnul Atsir, Nusyrah adalah pengobatan yang dilakukan terhadap orang yang

diduga kemasukan jin. Nusyrah juga bermakna mengeluarkan sihir dari seseorang

yang terkena sihir. Ada dua jenis Nusyrah. Pertama, menyembuhkan orang yang

terkena sihir dengan doa yang terdapat dalam Al Quran dan Sunah. Ini hukumnya

mubah atau boleh. Kedua, menyembuhkan orang yang terkena sihir dengan sihir lagi.

Ini hukumnya haram. Rasulullah saw, ditanya tentang Nusyrah, maka beliau bersabda,

“Hal itu adalah pekerjaan setan” ( HR. Abu Daud dan Imam Ahmad dari Jabir bin

Adbillah, Sunan Abu Daud ).

4) Tanjim ( Perbintangan )

Upaya mengetahui sesuatu dengan mengikuti isyarat bintang-bintang. Tanjim terbagi

dalam dua bagian. Pertama, Ilmu Tasy’ir. Maksudnya, menjadikan bintang dan benda-

benda angkasa sebagai petunjuk penentuan arah mata angin dan letak geografis suatu

negara dan semacamnya. Jenis ini dibolehkan dalam Islam. Kedua, Ilmu Ta’tsir.

Maksudnya, menjadikan keadaan bintang dan benda angkasa lainnya sebagai dasar

ramalan untuk masalah gaib seperti, jodoh, rizki, kematian, dll. Ini hukumnya haram.

Ilmu Ta’tsir dalam terminologi sekarang adalah astrologi.

5) At Thiyarah

Pada masyarakat kita ada keyakinan kalau di rumah ada kupu-kupu, itu pertanda akan

kedatangan tamu, kalau mata berdenyut tandanya akan menangis, dll. Keyakinan

seperti ini disebut Thiyarah. Thiyarah hukumnya syirik sebagaimana sebagaimana

disabdakan Rasulullah saw., “Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu

syirik” ( HR. Abu Daud dari Abdullah bin Masud ).

Page 7: SYIRIK & BAHAYANYA BAGI MANUSIA.doc

6) Tama’im (Jimat)

Kata Tama’im adalah bentuk jamak dari Tamimah, yaitu sesuatu yang dikalungkan di

leher atau bagian dari tubuh seseorang yang bertujuan mendatangkan manfaat atau

menolak mudharat. Dalam bahasa kita hal ini disebut jimat. Ibnu Masud berkata: Aku

telah mendengarkan Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya jampi, jimat, dan

pelet adalah syirik.” ( HR. Ibnu Majah dari Abdullah bin Masud ).

3. Penyebab Terjadinya Syirik pada Manusia

Sebab-sebab kesyirikan sangat banyak dan yang akan dibahas pokok-pokoknya antara

lain:

1) Berlebih-lebihan dalam memuji

(1) Berlebih lebihan dalam memuji Rasulullah saw

Padahal Rasulullah saw telah mengingatkan dalam sabdanya yang diriwayatkan

oleh Bukhary-Muslim dari hadits ‘Umar radhiyallahu ‘anhu,

الله عب�د� ا ل�و� و� ق� ف عب�د�ه� نا أ ا �ن�م إ ف يم ر� م ب�ن ى ي�س ع� ى ار النص ت� ط�رأ ا كم و�ن�ي ت�ط�ر� ال

ل�ه� و� س� ور

“Janganlah kalian Ithra` kepadaku sebagaimana orang-orang Nashara Ithra`

terhadap ‘Isa bin Maryam. Sesungguhnya saya hanyalah seorang hamba-Nya,

maka katakanlah hamba Allah dan Rasul-Nya.”

Ithra` adalah melampaui batas dalam memuji. Maksud hadits ini “Janganlah

kalian memujiku dengan melampaui batas sebagaimana Nashara telah berlebih-

lebihan dalam memuji ‘Isa bin Maryam sampai mereka mengangkatnya sebagai

Ilah yang patut disembah, tetapi sifatilah saya sebagai hamba-Nya dan Rasul-

Nya, sebagaimana Allah SWT menyifati saya dalam Al Qur`an,

“Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al-Kitab (Al

Qur`an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya.” [ Al-Kahfi: 1 ] ”

Akan tetapi orang-orang musyrikin dari dahulu sampai mengagungkan beliau

secara berlebihan. Di antara bentuk kesyirikan dari jenis ini adalah syair Al

Bushiry di dalam Al-Burdah . Dia berkata,

م� ال�ع�م اد�ث� ال�ح ل�و�ل� ح� ن�د ع� واك س� ب�ه� ذ� ل�و� أ من� ل�ي� ا م ل�ق� ال�خ م ك�ر

أ يا

Page 8: SYIRIK & BAHAYANYA BAGI MANUSIA.doc

“Wahai Makhluk yang paling mulia, kepada siapa saya memohon perlindungan,

kecuali kepadamu jika terjadi musibah yang besar.”

Lalu perkataannya yang lain,

لم� ال�ق و ال�لو�ح� ل�م� ع� ع�ل�و�م�ك وم�ن� ا ته ر� وض الد;ن�يا و�د�ك ج� م�ن� إ�ن� ف

“Sesungguhnya dari kemuliaanmu lahir dunia dan pasangannya (akhirat) dan

termasuk dari ilmumu ilmu Lauh Mahfudz dan Al-Qalam.”

Bait-bait syair seperti ini mengandung doa, permintaan dan perlindungan kepada

Rasulullah saw dan melupakan Allah SWT. Hal ini bisa terjadi karena syaitan

menghias-hiasi perbuatan mereka.

(2) Berlebih-lebihan dalam memuji orang-orang shalih.

Mengangkat mereka pada kedudukan yang tidak ada yang boleh

mendudukinya kecuali Allah SWT yakni istighatsah tatkala terkena kesusahan

atau tatkala ditimpa bencana, tawaf di kuburan mereka, tabarruk mencari

berkah dari barang-barang peninggalan mereka, menyembelih di kuburan-

kuburan mereka dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada mereka,

meminta pertolongan kepada mereka padahal mereka telah meninggal, dan

lain-lain.

Telah terjadi pula pada umat Nabi Nuh as, syaithan mempengaruhi

kebanyakan orang agar membangun kuburan-kuburan orang-orang shalih itu,

i’tikaf di situ dan menganggap berdoa di tempat itu diterima. Bahkan sampai

kepada kesyirikan, seperti berdoa dan bertawassul kepada orang-orang shalih

itu.

2) Ta’ashshub (Fanatik) terhadap Peninggalan Nenek Moyang walaupun Itu Bathil

dan Menyelisihi yang Haq Khususnya dalam Masalah Aqidah

Firman Allah : “Dan apabila dikatakan kepada mereka, ‘Ikutilah apa yang telah

diturunkan Allah,’ mereka menjawab, ‘(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang

telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami.’ (Apakah mereka akan

mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun,

dan tidak mendapat petunjuk?” [ Al-Baqarah: 170 ]

Page 9: SYIRIK & BAHAYANYA BAGI MANUSIA.doc

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata,

‘Hai kaumku, sembahlah Allah, (karena) sekali-kali tidak ada Tuhan bagi kalian

selain Dia. Maka mengapa kalian tidak bertakwa (kepada-Nya)?’ Maka pemuka-

pemuka orang yang kafir di antara kaumnya menjawab, ‘Orang ini tidak lain

hanyalah manusia seperti kalian, yang bermaksud hendak menjadi seorang yang

lebih tinggi dari kalian. Dan kalau Allah menghendaki, tentu Dia mengutus beberapa

orang malaikat. Belum pernah kami mendengar (seruan yang seperti) ini pada masa

nenek moyang kami yang dahulu.’.” [ Al-Mu`minun: 23-24 ]

Lihat pula keadaan kaum Nabi Shalih as :

“Kaum Tsamud berkata, ‘Hai Shaleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah

seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk

menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami?’.” [ Hud: 62 ]

Juga perhatikan kaum Nabi Ibrahim as :

“Mereka menjawab, ‘(Bukan karena itu) sebenarnya. Kami mendapati nenek moyang

kami berbuat demikian.” [ Asy-Syu’ara`: 74 ].

Kemudian tentang orang-orang musyrikin Arab dan yang mengikuti mereka hingga

kini yang berkata kepada Rasulullah saw dan orang-orang yang mengikuti beliau,

“Dan pergilah pemimpin-pemimpin mereka (seraya berkata), ‘Pergilah kamu dan

tetaplah (menyembah) tuhan-tuhanmu, sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang

dikehendaki. Kami tidak pernah mendengar hal (mengesakan Allah) ini dalam agama

yang terakhir. Hal ini tidak lain hanyalah (dusta) yang diada-adakan.” [ Shad: 6-7 ]

Namun perlu diketahui, bahwa perbuatan mengikuti nenek moyang kadang terpuji

bila nenek moyang tersebut berada di atas kebenaran, sebagaimana Nabi Yusuf

mengikuti nenek moyangnya, “Dan aku mengikuti agama bapak-bapakku, yaitu

Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub. Tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan

sesuatu apapun dengan Allah.” [ Yusuf: 38 ]

3) Kejahilan atau Kebodohan Terhadap Aqidah yang Benar

Sebagaimana perkataan Umar Ibnu Khaththab radhiyallahu ‘anhu,

“Sesungguhnya akan dicabut nilai-nilai keislaman sedikit demi sedikit jika di dalam

Page 10: SYIRIK & BAHAYANYA BAGI MANUSIA.doc

Islam tumbuh dan berkembang orang-orang yang tidak mengenal jahiliyah.”

Kebodohan ini merata dan merajalela di tengah-tengah masyarakat Islam.

Di antara kebodohan tersebut misalnya pemahaman terhadap tauhid yang hanya

terbatas pada tauhid Rububiyah saja, seperti anggapan bahwa orang-orang musyrik

dahulu dikatakan musyrik karena mereka meyakini patung-patungnya mampu

menciptakan, memberi rezeki, memberi manfaat dan mudarat. Anggapan ini adalah

asal kesesatan mayoritas manusia, yang sebab mendasar dari tersebarnya pemahaman

ini di kalangan manusia adalah filsafat Yunani yang tercela dan orang-orang yang

mengambil ilmu dari mereka dari ahli kalam yang mereka itu memusatkan perhatian

dalam menafsirkan kalimat tauhid dengan tafsiran tauhid Rububiyah saja.

Yang haq, tidak ada keraguan padanya, dijadikan dasar penerapan oleh seluruh

ulama, dan sesuai dengan penjelasan Al Qur`an adalah bahwasanya orang-orang

musyrik dahulu pada zamannya Nabi saw meyakini Allah sebagai pencipta dan

pemberi rezeki mereka. Mereka menetapkan tauhid Rububiyah dalam perbuatan-

perbuatan Allah, yaitu mencipta, memberi rezeki, mengatur urusan, menghidupkan,

mematikan, dan sebagainya, yang mereka tidak meyakini sedikit pun adanya sesuatu

yang menyamai Allah dalam perbuatan-perbuatan tersebut. Itulah yang dinamakan

oleh para ulama sebagai tauhid Rububiyah. Akan tetapi mereka tidak mentauhidkan

Allah dalam perbuatan-perbuatan mereka, yakni berdoa, meminta pertolongan,

mengharap, menyembelih, bernadzar, dan sebagainya, yang para ulama

menamakannya sebagai tauhid Uluhiyah atau tauhid Ibadah.

4. Tindakan Rasulullah untuk Melindungi Tauhid dan Menutup Setiap Jalan

menuju Syirik

Firman Allah Ta’ala:

“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa

olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat

belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min.” (At-Taubah: 128).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

“Janganlah kamu jadikan rumah-rumah kamu sebagai kuburan, dan janganlah kamu

jadikan kuburanku sebagai tempat perayaan, tetapi ucapkanlah shalawat untukku karena

sesungguhnya ucapan shalawatmu sampai kepadaku di manapun kamu berada.”[3]

Page 11: SYIRIK & BAHAYANYA BAGI MANUSIA.doc

Dalam hadits lain, Ali bin Al-Husein menuturkan bahwa ia melihat seseorang datang ke

salah satu celah pada kuburan Nabi lalu masuk ke dalamnya dan berdo’a. Maka ia pun

melarang orang itu dan berkata, ”Maukah kamu aku beritahu sebuah hadits yang aku

dengar dari bapakku, dari kakekku, dari Rasulullah? Beliau saw bersabda,”Janganlah

kamu jadikan kuburanku sebagai tempat perayaan, dan janganlah kamu jadikan rumah-

rumah kamu sebagai kuburan, (tetapi ucapkanlah doa salam kepadaku) karena

sesunguhnya doa salammu sampai kepadaku dimana pun kamu berada. (Diriwayatkan

dalam kitab Al-Mukhtarah).

Kandungan Bab Ini

1) Tafsiran ayat dalam surat At-Taubah. [4]

2) Rasulullah saw telah memperingatkan umatnya dan menjauhkan mereka sejauh-

jauhnya dari syirik, serta beliau telah menutup setiap jalan yang menjurus kepada

syirik.

3) Rasulullah saw sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagi kita, dan amat

belas kasihan lagi penyayang.

4) Rasulullah saw melarang untuk menziarahi kuburannya dengan cara tertentu. [yaitu

dengan menjadikannya sebagai tempat perayaan],  padahal ziarah ke kuburan beliau

termasuk amalan yang amat baik.

5) Rasulullah saw melarang untuk memperbanyak ziarah kubur.

6) Rasulullah saw menganjurkan untuk melakukan shalat sunnah di rumah.

7) Telah menjadi ketetapan di kalangan kaum Salaf bahwa menyampaikan shalawat

untuk Nabi tidak perlu masuk ke dalam kuburannya.

8) Alasan bahwa ucapan shalawat dan salam dari seseorang untuk beliau akan sampai

kepada beliau, di manapun ia berada. Maka tidak perlu harus mendekat sebagaimana

diduga oleh orang yang menghendaki demikian.

9) Bahwa Nabi saw di alam Barzakh, ditunjukkan kepada beliau amal umatnya yang

berupa shalawat dan salam untuknya.