Urutan evolusi manusia.doc

19
Bagaimana asal usul manusia modern yang mendiami dunia modern sekarang ini. Tampak manusia begitu bervariasi baik dari ciri fisik maupun budaya. Pernahkah berpikir bahwa segala manusia modern ini berasal dari Afrika? Dimulai dengan serangkaian gejolak alam menstimulasi evolusi. Primata- primata purba bernasib baik di sini dan bernasib buruk di belahan lain. Sebagian menjadi monyet, sebagian lagi menjadi manusia, sebagian lagi menjadi babon, bonobo, gorila, dan seterusnya. Bagaimana drama evolusi manusia sesungguhnya ini? Pada Mulanya Adalah Hominid Ciri Hominid adalah bipedal dan berjalan dengan dua kaki. Keuntungan dari jalan dengan dua kaki adalah mereka bisa mengawasi predator dan mangsa mereka sama baiknya. Dengan tangan yang bebas dari tanah mereka juga bisa memasok makanan ke sarang lebih banyak. Dengan demikian mempengaruhi perkembangan fisik mereka. Dan berkembang terus lebih baik. Sistem bipedal juga hemat energi dibanding dengan berjalan dengan empat kaki (Rodman & Henry , 1980) Simpanse memiliki garis evolusi lebih dekat ke manusia daripada gorilla, titik perpisahannya ada pada hominid tertua yang pernah di temukan saat ini (sahelantropus tchadensis 7 juta tahun lalu), sedangkan homo erectus masanya berbeda jauh dari leluhurnya sendiri (2-1 juta tahun lalu). Charles Darwin The Descent of Man (1871) Darwin mengeluarkan dua hipotesis. Pertama, dia menunjuk Afrika sebagai tanah leluhur manusia berdasarkan kemiripan anatomi simpanse dan gorila. Kedua, ia mensyaratkan bahwa bisa dianggap sebagai manusia adalah bipedal (melangkah dengan dua kaki). Kenapa harus bipedal?. Hipotesa Darwin ini waktu itu lemah, karena tidak ada fosil yang pernah di temukan di Afrika. Lagi pula hipotesis kulit putih berasal dari anak cucu orang Afrika sulit di terima pada jaman itu.

description

biologi - evolusi

Transcript of Urutan evolusi manusia.doc

Bagaimana asal usul manusia modern yang mendiami dunia modern sekarang ini. Tampak manusia begitu bervariasi baik dari ciri fisik maupun budaya. Pernahkah berpikir bahwa segala manusia modern ini berasal dari Afrika? Dimulai dengan serangkaian gejolak alam menstimulasi evolusi. Primata-primata purba bernasib baik di sini dan bernasib buruk di belahan lain. Sebagian menjadi monyet, sebagian lagi menjadi manusia, sebagian lagi menjadi babon, bonobo, gorila, dan seterusnya. Bagaimana drama evolusi manusia sesungguhnya ini?

Pada Mulanya Adalah HominidCiri Hominid adalah bipedal dan berjalan dengan dua kaki. Keuntungan dari jalan dengan dua kaki adalah mereka bisa mengawasi predator dan mangsa mereka sama baiknya. Dengan tangan yang bebas dari tanah mereka juga bisa memasok makanan ke sarang lebih banyak. Dengan demikian mempengaruhi perkembangan fisik mereka. Dan berkembang terus lebih baik. Sistem bipedal juga hemat energi dibanding dengan berjalan dengan empat kaki (Rodman & Henry , 1980)

Simpanse memiliki garis evolusi lebih dekat ke manusia daripada gorilla, titik perpisahannya ada pada hominid tertua yang pernah di temukan saat ini (sahelantropus tchadensis 7 juta tahun lalu), sedangkan homo erectus masanya berbeda jauh dari leluhurnya sendiri (2-1 juta tahun lalu).

Charles Darwin – The Descent of Man (1871)Darwin mengeluarkan dua hipotesis. Pertama, dia menunjuk Afrika sebagai tanah leluhur manusia berdasarkan kemiripan anatomi simpanse dan gorila. Kedua, ia mensyaratkan bahwa bisa dianggap sebagai manusia adalah bipedal (melangkah dengan dua kaki). Kenapa harus bipedal?.

Hipotesa Darwin ini waktu itu lemah, karena tidak ada fosil yang pernah di temukan di Afrika. Lagi pula hipotesis kulit putih berasal dari anak cucu orang Afrika sulit di terima pada jaman itu.

Fosil vs Jam MolekulerDi tahun 1961, antropolog Simons dan Philbeam mengajukan hipotesis bahwa hominid sudah ada sejak 30-15 juta tahun lalu berdasarkan potongan gigi Ramaphitecus (Lewis , 1932). Di dekade yang sama, Pauling dan Zuckerkandl, meneliti asam amino pada hemoglobin dalam darah beberapa spesies sebagai leluhur bersama. Metode ini dinamakan jam molekular.

Kesimpulannya adalah leluhur primata tikus dan kuda (70 juta tahun), leluhur burung (270 juta tahun), leluhur kodok (350 juta tahun) dan hiu (450 juta). Wilson dan Sarichj menggunakan jam molekular untuk mengukur kapan manusia berpisah dari leluhur mereka, ternyata 5 juta tahun lalu. Jadi ada selisih antara kubu genetika (5 juta) dan antropolog (30 juta).

Di Dekade 80-an, Pilbeam dan Andrew, menemukan ramaphitecus yang lebih lengkap bukan gigi semata, yang ternyata bukan bipedal dan hidup di pohon.

Akhirnya terjadi kompromi antara kedua kubu, bahwa angka taksiran bergeser ke titik tengah (10-5 juta tahun lalu). Teori Darwin lantas DIPERBAIKI, bahwa ciri hominid tidak mutlak muncul bersamaan.

Antara Kera dan HominidTiga belas juta tahun lalu, paling tidak dua dari sekian banyak leluhur bersama kera – manusia berpisah dari garis leluhur. Sekurangnya satu dari dua spesies menjadi leluhur gorila dan satu lagi menjadi leluhur bersama simpanse dan manusia. Delapan sampai enam juta tahun lalu, leluhur simpanse dan manusia berpisah, yang satu jadi simpanse modern, yang satu jadi hominid. Jadi kera afrika memang bukan leluhur manusia. Ibaratnya, simpanse adalah saudara kandung manusia dan gorilla adalah sepupu, berdasarkan faktor kedekatan evolusi.

Di tahun 2002 , terhitung 22 hominid di temukan. Beberapa diantaranya adalah :

1. Sahelantropus tchadensis (7-6 juta tahun lalu), diduga batas perpisahan antara leluhur manusia dan simpanse.

2. Orrorin tugunensis dan Ardiphitecus ramidus kaddabba (6-5 juta tahun lalu).3. Ardiphitecus anamensis (5-4 juta tahun lalu).4. Australophitecus aethipiocus, Garhi dan anggota genus homo tertua, Homo

Rudolfensis (3-2 juta tahun lalu).5. Periode kepunahan genus australophitecus dan malah jumlah genus homo

bertambah (Homo Ergaster, Homo Habilis, Homo Erectus) (2-1 juta tahun lalu).6. Homo antecessor, heidelbergensis, neanderthal dan homo sapiens (1 juta tahun

lalu).

Pertanyaannya adalah, bagaimana muncul sedemikian banyak hominid dalam tempo tujuh juta tahun (akan kembali ke lagu lama, satu daratan besar yang berpisah karena gerakan tektonik).

Antara Australopitecus – HomoRichard Leakey, The Origin of Human Kind (1994) mengemukakan dua sketsa tentatif.

1. Dari Australopitecus Afarensis – Australopitecus Afrikanus – Homo habilis – homo erectus – homo sapiens.

2. Homo hipotetis – Homo habilis – Homo erectus – Homo sapiens.

Perdebatan sengit muncul setelah proses dari homo erectus menjadi homo sapiens di tandai fosil hominid yang bertebaran di Asia dan Eropa. Hipotesis pertama adalah multiregional, dimana homo sapiens muncul dari homo erectus yang tinggal di lokasi yang terpisah sejak meninggalkan afrika 2 juta tahun lalu. Oleh karena itu homo sapiens tidak melulu muncul dari Afrika. Tapi hipotesis ini kandas setelah di ketahui fosil homo sapiens lebih tua 40.000 tahun dari Neanderthal. Dan sudah pasti neanderthal bukan leluhur homo sapiens.

Jadi, Homo Erectus yang di temukan di Indonesia seperti Homo wajakensis, Homo soloensis, etc.. dan juga Homo Erectus yang di temukan di Tiongkok itu bukan leluhur manusia modern. Karena ada dua “kloter” migrasi dari Afrika. Dua juta tahun lalu adalah pergerakan Homo Erectus. Sedangkan enam puluh ribu tahun lalu adalah leluhur manusia modern sekarang ini.

Mereka bergerak keluar dari Afrika dan menyebar ke segala penjuru secara bertahap ke Eropa dan Asia daratan. Di Tiongkok dan sekitarnya mereka bergerak lagi ke selatan dan terus ke utara (Siberia). Dari Siberia mereka menyeberangi selat Berring yang hanya sekian kilometer jaraknya dari benua Asia (Russia Modern) dan Amerika (Alaska Modern).

Pada musim dingin, selat membeku dan dapat diseberangi tanpa teknologi transportasi paling maju sekalipun. Homo sapiens ini yang menjadi cikal bakal Indian Modern. Karena pergerakan mereka dari Asia Timur maka ada kemiripan dengan ras mongoloid. Lantas sepanjang perjalanan sejarah. Bangsa Indian ini pun berkembang menjadi berbagai suku dengan ciri fisik, iklim dan budaya tersendiri. Jadi sebelum Darwin atau bahkan Vespuci dan Columbus menemukan benua Amerika. Manusia kuno telah menemukan benua Amerika walau tanpa sengaja dan terdorong mencari tempat yang lebih baik.

Sementara itu Homo Sapiens bergerak ke selatan, ke Yunan, Thailand, Malaya dan lantas Nusantara. Ini yang menjadi cikal bakal orang Indonesia modern. Homo sapiens gelombang kedua ini bernasib lebih baik dari homo Erectus gelombang pertama.

Out of AfricaWallace dan Wilson menemukan bahwa melalui riset biologi molekular bahwa materi genetik modern berasal dari seorang ibu yang hidup 200.000-150.000 tahun lalu di Afrika. Penelitian di lakukan terhadap mitokondria, bagian sel yang bertanggung jawab terhadap pasokan energy terhadap sel. Dan mitokondriahanya diwariskan dari ibu. Dan model genetiknya di namakan Mitochondrial Eve. Eva aka Hawa ini jangan di bayangkan hanya hidup dengan seorang pria (adam) tapi bagian dari populasi yang terdiri dari 10.000 orang.

Mei 2001, hasil riset menunjukkan bahwa dari 12.000 lelaki bahan genetik yang diteliti menunjukkan bahwa manusia di asia timur berasal dari Afrika bukan dari komunitas hominid local

Sebagian besar para ilmuwan berpendapat bahwa manusia hidup sekitar 2 juta tahun yang lalu. Tetapi manusia barangkali berawal dari perkembangan leluhurnya yang hidup pertama kali 4 juta tahun yang lalu. Leluhur pra-manusia adalah mahkluk yang menyerupai manusia yang berjalan tegak dengan ukuran yang kecil.

Para ilmuwan yakin bahwa manusia dan kera besar, seperti simpanse, gorilla, orang utan berasal dari leluhur yang sama. Fosil-fosil makhluk kuno yang menyerupai manusia dan kera besar menunjukkan kesamaan, termasuk kesamaan ukuran otak. 

Kisah evolusi manusia pun dimulai dengan adanya perubahan iklim. Kira-kira 15 juta tahun yang silam suatu jalur hutan tropik mulai mengering ketika jumlah curah hujan menurun. Jalur itu membentang dari pantai timur Afrika menembus Arabia dan India sampai Asia Tenggara. Hutan-hutan yang lebat itu menipis lalu menghilang di seluruh tempat kecuali di daerah paling basah yang berada di tepi-tepi sungai dan danau sehingga terbentanglah daerah luas sabana dan tanah hutan terbuka. Pada awal masa perubahan ekologi ini terjadi evolusi Ramapithecus, yakni mata rantai antara manusia dan primata yang lam-lain.

Para ilmuwan berpendapat bahwa hominid kuno mungkin masih memiliki rambut sebanyak rambut leluhurnya, tetapi badannya lebih kecil dan giginya sangat berbeda. Karena hidup di tanah yang tak berhutan lagi atau pada pinggiran hutan, Ramapithecus terpaksa mengganti makanan khas hutan yang biasanya, yakni dedaunan dan buah-buahan, dengan sayuran dan biji-bijian yang dicarinya di tanah. Mula-mula Ramapithecus hanya melewatkan waktu sebentar setiap harinya untuk makan di tanah; waktu selebihnya dihabiskan dengan berkeliaran, bermain-main, tidur dan mencari tempat berlindung di pepohonan yang sudah dikenalnya. Sikap berdiri tegaknya paling banter tentu masih sempoyongan, walaupun tentunya sikap tersebut lebih mudah dipertahankan pada waktu makhluk itu berlari dengan jarak-jarak dekat, namun, karena Ramapithecus bertampang dan berperi laku mirip kera, banyak ahli

antropologi sekarang yakin bahwa makhluk tersebut sudah membawa bibit-bibit Homo sapiens yang akan datang kemudian.

Para ahli antropologi tidak yakin bagaimana terjadinya evolusi dari Ramapithecus ke makhluk yang sangat mungkin merupakan keturunannya, yakni Australopithecus.

Kesenjangan dalam catatan fosil selama beberapa juta tahun memberikan peluang untuk berspekulasi mengenai periode tersebut. Bukti yang ada hanya menunjukkan bahwa Ramapithecus mungkin telah hidup pada masa hanya delapan juta tahun yang lalu, sedangkan bukti bagi Australopithecus diketahui hanya dari masa lima juta tahun yang lalu.

Para ahli biologi evolusi dengan hati-hati berspekulasi bahwa kesenjangan yang lamanya tiga juta tahun itu ditempati oleh suatu leluhur yang tak dikenal dari Australopithecus. Tetapi sekalipun para ahli antropologi tidak mengetahui dengan jelas apa yang terjadi pada Ramapithecus, mereka yakin bahwa Australopithecus adalah hominid yang sangat sukses. Walaupun sisa tinggalannya hanya terdapat di Afrika, namun orang telah dapat mengenai empat jenis, dan kini fosil-fosil tetap bermunculan begitu cepat sehingga kerap kali bagi ilmuwan sulitlah menempatkan semuanya dalam peta evolusi.

Leluhur manusia mulai berkembang secara terpisah dari leluhur kera besar sekitar 10 hingga 5 juta tahun yang lalu. Hal ini menandai permulaan perkembangan hominid. Para ahli antropologi berpendapat bahwa hominid pertama termasuk mahkluk yang menyeru pai manusia disebut Australopithecines. Australopithecines per tama muncul sekitar 4 juta tahun yang lalu di afrika.

Australopithecines keli hatan sangat berbeda dari manusia modern. Wajahnya lebih menye rupai simpanze, tetapi mereka dapat berdiri dan berjalan diatas ke dua kakinya. Gigi taringnya lebih kecil dan kurang tajam dibandingkan dengan gigi taring kera besar. Wajahnya lebar dan menonjol. Besar otaknya sekitar sepertiga ukuran manusia modern. Gerahamnya besar dan rata cocok untuk mengunyah makanan. Makanannya adalah buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan serangga.

Australopithecines termasuk dalam golongan Australopithecus. Spesies paling awal dari Australopithecus adalah Australopithecus anamensis yang muncul di Afrika sebelah timur sekitar 4 juta tahun yang lalu. Spesies ini kemudian berkembang sekitar 3,7 juta tahun yang lalu menjadi Australopithecus afarensis. Fosil yang ditemukan di Hadar Ethiopia memiliki tinggi 107 cm  dan berat sekitar 27 kg, berjenis kelamin wanita dan diberi nama “Lucy” ukuran otaknya sama besar dengan ukuran otak simpanze.

Sekitar 3 juta tahun yang lalu Australopithecus africanus meng gantikan Australopithecus afaren sis. Fosil mahkluk ini memiliki tengkorak yang lebih bulat dan otak yang sedikit lebih besar dibandingkan A. afarensis. Namun dalam hal yang lain tidak ada perbedaan.

Secara evolusioner Australopi thecus africanus berkembang menjadi dua spesies, A. boisei dan A. robustus. Keduanya dikenal sebagai australopithe -

cines  yang tegap. Mereka memilili geraham yang lebih besar dan rahang yang sangat kuat dibandingkan dengan ketiga spesies Australopithecus.

Ketiga spesies yang lebih awal disebut australopithecines ramping. Australopithecines tegap muncul sekitar 1,5 hingga 1 juta tahun yang lalu. Spesies australopithecus sangat dekat hubungannya dengan hominid yang lebih awal Ardipithecus ramidus, yang hidup di Ethiopia sekitar 4,4 juta tahun yang lalu. Manusia awal adalah perkembangan dari australopithecine tegap sekitar 2 juta tahun yang lalu. Homo habilis adalah spesies manusia yang paling tua.

Homo habilis memiliki otak yang jauh lebih besar dibandingkan dengan australopithecine, tetapi hanya setengah ukuran otak manusia modern. Gerahamnya lebih kecil dan wajahnya tidak terlalu menonjol dibandingkan dengan australopithecine. Makanan mereka buah, serangga, tanaman lainnya dan daging sebagai tambahan. Homo habilis jantan memiliki ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Homo habilis betina.

Lebih dari 1 ¾  juta tahun yang lalu Homo habilis berkembang menjadi species manusia yang lebih maju dan disebut Homo erectus. Spesies ini berdiri tegak dengan ketinggian 150 cm, memiliki tengkorak yang lebih tebal, dahi yang lebar dan rahang yang besar dan tak berdagu.  Tengkoraknya memiliki tonjolan alis, geraham yang lebih kecil, wajah yang lebih kecil, dan wajah yang tidak terlalu menonjol dibandingkan dengan Homo habilis. Dalam perjalanan evolusinya Homo erectus,

ukuran otak betul-betul berkembang hingga mencapai ukuran sedikit lebih kecil dari otak manusia modern.  Homo erectus jantan memiliki ukuran lebih besar dari Homo erectus betina.

Beberapa fosil Homo erectus yang paling awal ditemukan di Afrika, berumur lebih dari 1 ¾ juta tahun yang lalu. Beberapa anggota spesies bermigrasi dari Afrika ke Asia dan Eropa. Homo Erectus sampai di pulau Jawa 1 juta tahun yang lalu,

barangkali lebih dari 1 ¾ juta tahun yang lalu. Sekitar 600 ribu tahun yang lalu spesies ini telah menyebar ke Asia Utara. Homo Erectus sampai di Eropa sekitar 700 tahun yang lalu.

Homo erectus barangkali adalah manusia pertama yang menguasai penggunaan api. Orang-orang ini juga telah menggunakan pakaian. Dengan berpindah ke utara dan berjumpa dengan dinginnya musim dingin mereka membutuhkan api dan pakaian. Homo erectus lebih trampil menggunakan alat dibandingkan dengan Homo habilis. Mereka menciptakan kapak tangan dari batu. Fosil sisa-sisa binatang banyak ditemukan di lokasi penemuan fosil Homo erectus. Para ilmuwan belum yakin apakah binatang ini mati dibunuh predator atau diburu manusia. Makanan utama Homo erectus adalah buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, serangga, dan binatang kecil.

Sekitar 400 ribu hingga 300 ribu tahun yang lalu Homo erectus berkembang menjadi spesies baru manusia yang disebut Homo sapiens. Karena proses evolusi itu berjalan secara bertahap, para ilmuwan sulit menentukan secara tepat kapan Homo Sapiens pertama kali muncul.

Kata Homo sapiens berarti manusia yang bijaksana. Semua manusia yang hidup saat ini termasuk dalam spesies Homo sapiens. Tetapi Homo sapiens yang paling awal jauh berbeda dari manusia modern.

Homo sapiens pertama sangat mirip dengan Homo erectus. Perbedaan utama diantara mereka adalah dimilikinya tengkorak yang lebih tinggi dan lebih bulat. Namun seperti halnya Homo erectus, Homo sapiens pertama memiliki wajah yang lebar yang menonjol disekitar mulut dan hidung, mereka juga memiliki tulang alis yang besar dan rendah, juga dahi yang menonjol. Orang ini tidak memiliki dagu, satu hal yang hanya dimiliki manusia modern.

Ukuran otak Homo sapiens awal bervariasi secara luas, ada yang seperti Homo erectus akhir, dan ada yang mendekati ukuran manusia modern. Homo sapiens awal

kira-kira memiliki tinggi yang sama dengan manusia modern. Perbedaan ukuran antara jantan dan betina yang sangat menonjol seperti pada hominid awal mulai berkurang pada Homo sapiens.

Manusia Neanderthal adalah satu tipe awal Homo sapiens yang hidup di Eropa dan Timur tengah mulai 130 ribu hingga 35 ribu tahun yang lalu. Tipe-tipe yang berbeda dari Homo sapiens awal tinggal di bagian Afrika, Eropa dan Asia selama periode ini.

Manusia Neanderthal memiliki badan yang besar dan berotot. Mereka memiliki wajah yang menonjol, tulang alis yang besar dan dahi yang rendah. Sebagian besar tidak memiliki dagu, tetapi memiliki otak yang besar, rata-rata ukuran otaknya lebih besar dari manusia modern.

Mereka lebih pintar berburu dan membuat alat dibandingkan dengan manusia awal prasejarah. Mereka kadang berburu kuda, rusa kutub, dan mamot, tetapi mereka lebih trampil menangkap kelinci dan binatang kecil lainnya.   Neanderthal membuat peralatan batu yang bervariasi, yang digunakan untuk memotong binatang, memasak, mengupas kulit binatang, dan mengukir kayu. Neanderthal adalah manusia pertama yang menguburkan mayat mereka.

Manusia modern pertama muncul sekitar 100 ribu tahun yang lalu di Timur tengah dan Afrika. Manusia ini memiliki dagu, dahi yang tinggi, dan wajah yang lebih kecil dan tidak terlalu menonjol dibandingkan dengan wajah awal Homo sapiens. Manusia modern awal juga tidak memiliki tulang alis besar dan memiliki tengkorak yang lebih tinggi dan lebih bulat. Para ilmuwan mengklasifikasikan manusia modern sebagai Homo sapiens sapiens, yakni sub spesies dari Homo sapiens. Para ahli Antropologi yakin bahwa manusia modern pertama adalah perkembangan dari tipe awal Homo sapiens.

Perbedaan Ras manusia berhubungan erat dengan asal-usul manusia. Fisik manusia modern berubah secara bertahap dari satu tempat ke tempat lainnya, sehingga sulit untuk menggambarkan garis pemisah diantara mereka. Kelompok manusia yang telah tinggal selama ribuan tahun di suatu tempat di bagian bumi ini, cenderung akan berbeda penampilannya dibandingkan dengan kelompok manusia lainnya yang tinggal di bagian lain bumi.

Perbedaan ini barangkali karena adanya penyesuaian dengan lingkungan setempat. Sebagai contoh manusia yang leluhurnya dari beberapa generasi tinggal di iklim panas, cenderung akan memiliki kulit yang gelap. Pigmen gelap membantu melindungi kulit dari terbakar matahari dan mengurangi resiko kangker kulit. Australia adalah negara dengan penderita kanker kulit terbanyak, karena memang penduduk kulit putih australia bukan asli orang australia.

Sejumlah besar komunitas jenis manusia purba pernah hidup di jawa; nama-nama seperti Anthro-popithecus erectus, Meganthropus palaeojavanicus, Pithecanthropus duboisii, Hemanthropus, Javan thropus soloensis, Sinanthropus, Hylobates giganteus, Homo modjo kertensis, Homo dubius, Homo trinilis. Homo primigenius, dan Homo erectus sering disebut. Mereka sebenarnya merupakan fosil satu jenis Homo erectus yang bervariasi, yang sisa-sisa kerangkanya juga ditemukan di Afrika dan Asia. Beberapa analisis yang baru-baru ini ini dilakukan menunjukkan bahwa batu apung vulkanik yang terdapat di sekeliling fosil benar-benar berumur sekitar dua juta tahun. Jika hal ini mencerminkan umur fosil secara akurat, maka fosilyang ditemukan di jawa hanya lebih muda sedikit daripada fosil H. erectus tertua yang ditemukan di Afrika.

Jawa merupakan tempat di bagian paling timur yang diketahui pernah didiami oleh manusia primitif ini, dan jika mereka pergi lebih jauh lagi berarti mereka melakukan perjalanan melintasi laut. Mereka dapat bertahan hidup, bahkan berkembang cepat dan tidak berubah selama beberapa ratus ribu tahun. Perpindahan ke jawa bertepatan dengan periode yang relatif dingin ketika permukaan air laut lebih rendah dari sekarang, sehingga memudahkan migrasi antar pulau bagi manusia, binatang dan tumbuhan.

Riset genetis mengenai kombinasi dan variasi DNA dalam nukleus dan mitokondria manusia hidup yang baru-baru ini dilakukan, menunjuk kan bahwa manusia moderen mung kin benar berasal dari Afrika, sekitar 200 ribu tahun yang lalu.

Namun suatu penolakan penting terhadap teori ini menyatakan bahwa dibandingkan populasi H. erectus yang menetap, hampir tidak mungkin populasi H. sapiens yang membentuk koloni memiliki strategi hidup yang jauh lebih baik dari pada manusia asli H. erectus sehingga menggantikannya.

Menarik untuk berikutnya tiba, yaitu manusia proto-Melayu yang hidup membudidayakan lahan. Keturunan mereka dapat ditemukan di antara penghuni Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat, suku Tengger di jawa Timur, suku Dayak di Kaliman tan dan suku Sasak di Lombok.

Akhirnya, manusia Austronesia atau deutero-Malayu yang berasal dari Taiwan dan Cina bagian selatan datang melalui laut ke Malaysia, Filipina dan Indonesia. Mereka kemungkinan tiba di jawa antara 1.000-3.000 tahun yang lalu.

Keturunan mereka sekarang mendo minasi daerah-daerah Indonesia bagian barat; mereka pandai dalam bertanam padi dihuma dan sawah, irigasi, pembuatan keramik, serta ketrampilan yang tinggi untuk membuat peralatan dari batu .

Salah satu situs terkenal yang meru pakan peninggalan manusia ini ditemukan di sekitar desa Tugu di sebelah utara Bandung. Kelompok manusia ini tidak berhenti di Indonesia,

dengan perahu mereka terus berlayar dan mendiami atau mengkoloni pulau-pulau sampai Selandia Baru, P. Easter, Hawai dan Madagaskar.

Dengan dimulainya pemukiman menetap, sekitar 2.500 tahun yang lalu, maka kehidupan spiritual mulai berkembang. Kepercayaan ini mungkin didasarkan pada penyembahan atas nenek-moyang mereka, dan struktur batu mega litik yang berkaitan dengan pemakamanjuga ditemukan di berbagai tempat seperti Wonosari dan Pakuaman di jawa, serta Marga tengah dan Gilimanuk di Bali .

Upacara adat pemakaman semakin meluas pada jaman logam tertua sekitar 2.000 tahun yang lalu. Suatu kawasan pemakaman jaman perunggu ditemukan di sekitar Kuningan, Jawa Barat. Benda terindah dan paling khas yang dibuat pada jaman perunggu adalah "genderang kuningan" yang diberi hiasan indah sekali, beberapa di antaranya diimpor dari daratan Asia, tetapi benda lainnya yang disebut "moko", telah dibuat di jawa dan Bali bahkan sejak jaman dulu.

Benda-benda yang terbuat dari perunggu yang ditemukan di Gilimanuk diperkirakan berumur hampir 7.000 tahun. Berbagai benda keramik berhiasan juga ditemukan. Semua menunjukkan adanya organisasi serta stratifikasi sosial yang mantap, konsep-konsep keagamaan, serta kemampuan kerja yang baik.

Benda-benda lainnya sangat sulit ditafsirkan, terutama karena tidak adanya pengetahuan dasar mengenai benda tersebut. Salah satu contoh adalah adanya benteng sepanjang satu kilometer yang letaknya strategis karena dibangun di puncak gunung. Benteng ini dibuat dari tanah dan dilengkapi dengan parit-parit dan dinding. Di tempat benteng ini berdiri sekarang terdapat perkebunan Argasari, terletak antara Facet dan Santosa, Bandung Selatan.

Piramid megalitik berukuran besar tetapi telah ditumbuhi tanaman liar juga ditemukan di Cikakak, Pelabuhan Ratu. Selain itu juga terdapat banyak batu-batu kuburan kuno, sayangnya informasi tentang obyek-obyek ini sekarang hanya dapat ditemukan melalui cerita-cerita kepercayaan.

Flores, pulau di bagian timur Indonesia ini dihuni oleh manusia seperti 'hobbit', mahkluk rekaan dalam buku 'The Lord of The Ring' karangan JRR Tolkien itu, jutaan tahun lalu. Waktu ini lebih awal dari yang semula diperkirakan, 800 ribu tahun lalu.

Studi ilmiah menunjukkan, manusia 'hobbit' penghuni awal (hominins) Pulau Flores ini tiba satu juta tahun yang lalu. Hal ini ditunjukkan dari artefak yang ditemukan di suatu situs arkeologi baru, seperti dilansir dari Reuters, Kamis ini.

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan majalah ilmiah Nature, para peneliti mengatakan temuan mereka menguatkan bahwa hominins ini berkembang menjadi manusia seperti hobbit atau disebut 'manusia Flores'. Manusia Flores seperti hobbit ini mempunyai tinggi sekitar satu meter dan memiliki ukuran tengkorak sebesar jeruk pamello.

Sisa-sisa kerangka manusia Flores berusia 18 ribu tahun yang ditemukan sekitar 5 tahun lalu oleh ilmuwan itu, dinyatakan menjadi spesies yang sama sekali baru dalam dunia sains. Kerangka manusia Flores itu kemudian dinamakan Homo floriensis.

Kedatangan mereka juga dipercaya mengakibatkan kematian massal untuk kura-kura raksasa dan Stegondon sondaari, gajah kecil yang hidup di pulau itu. Dalam riset mereka, para ilmuwan juga mengatakan menemukan 45 alat-alat dari batu di Wolo Sege, di cekungan Soa, Flores.

Dipimpin oleh Adam Brumm dari Pusat Ilmu Arkeologi di Universitas Wollongong, New South Wales, Australia, para peneliti menggunakan data baru, metode dan menemukan bahwa peralatan batu digunakan sekitar satu juta tahun.

"Sudah jelas sekarang, bukti dari Wolo Sege, bahwa hominins Flores ada sekitar satu juta tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa non-selektif, kematian massal Stegondon sondaari dan kura-kura raksasa dapat mewakili kepunahan lokal atau regional," tulis mereka dalam makalah penelitiannya.

Manusia Flores diperkirakan sebagai keturunan Homo erectus, yang memiliki otak besar, berukuran penuh dan menyebar dari Afrika ke Asia sekitar dua juta tahun lalu.

Para ilmuwan menduga kalau Manusia Flores hidup pada waktu yang sama dengan manusia modern dan menjadi punah setelah letusan gunung berapi yang besar di pulau, sekitar 12 ribu tahun lalu.

Secara umum penemuan fosil manusia dari jaman ke zaman terbagi atas tiga kelompok, yaitu manusia kera, manusia purba dan manusia modern.

Yang perlu diingat adalah bahwa teori ini hanya dugaan dan tidak terbukti kebenarannya karena teori evolusi telah runtuh. Fosil manusia lama yang ditemukan bisa saja bukan fosil manusia atau manusia yang memiliki bentuk ciri tubuh yang unik, atau bahkan hasil rekayasa.

A. Manusia Kera dari Afrika Selatan

1. Australopithecus Africanus

Australopithecus africanus ditemukan di desa Taung di sekitar Bechunaland ditemukan oleh Raymond Dart tahun 1924. Bagian tubuh yang ditemukan hanya fosil tengkorak kepala saja.

2. Paranthropus Robustus dan Paranthropus Transvaalensis

Dua penemuan tersebut ditemukan di daerah Amerika Selatan dengan ciri isi volume otak sekitar 600 cm kubik, hidup di lingkungan terbuka, serta memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter. Kedua fosil menusia kera tersebut disebut australopithecus.

B. Manusia Purba / Homo Erectus

1. Sinanthropus Pekinensis

Sinanthropus pekinensis adalah manusia purba yang fosilnya ditemukan di gua naga daerah Peking negara Cina oleh Davidson Black dan Franz Weidenreich. Sinanthropus pekinensis dianggap bagian dari kelompok pithecanthropus karena memiliki ciri tubuh atau badan yang mirip serta hidup di era zaman yang bersamaan. Sinanthropus pekinensis memiliki volume isi otak sekitar kurang lebih 900 sampai 1200 cm kubik.

2. Meganthropus Palaeojavanicus / Manusia Raksasa JawaMeganthropus palaeojavanicus ditemukan di Sangiran di pulau jawa oleh Von Koningswald pada tahun 1939 – 1941.

3. Manusia Heidelberg

Manusia Heidelberg ditemukan di Jerman

4. Pithecanthropus Erectus

Pithecanthropus erectus adalah manusia purba yang pertama kali fosil telang Belulang ditemukan di Trinil Jawa Tengah pada tahun 1891 oleh Eugene Dubois. Pithecanthropus erectus hidup di jaman pleistosin atau kira-kira 300.000 hingga 500.000 tahun yang lalu. Volume otak Pithecanthropus erectus diperkirakan sekitar 770 – 1000 cm kubik. Bagian tulang-belulang fosil manusia purba yang ditemukan tersebut adalah tulang rahang, beberapa gigi, serta sebagian tulang tengkorak.

C.ManusiaModernPengertian atau arti definisi manusia modern adalah manusia yang termasuk ke dalam spesies homo sapiens dengan isi volum otak kira-kira 1450 cm kubik hidup sekitar 15.000 hingga 150.000 tahun yang lalu. Manusia modern disebut modern karena hampir mirip atau menyerupai manusia yang ada pada saat ini atau sekarang.

1. Manusia Swanscombe – Berasal dari Inggris

2. Manusia Neandertal – Ditemukan di lembah Neander

3. Manusia Cro-Magnon / Cromagnon / Crogmanon – Ditemukan di gua Cro-Magnon, Lascaux Prancis. Dicurigai sebagai campuran antara manusia Neandertal dengan manusia Gunung Carmel.

4. Manusia Shanidar – Fosil dijumpai di Negara Irak

5. Manusia Gunung Carmel – Ditemukan di gua-gua Tabun serta Skhul Palestina

6. Manusia Steinheim – Berasal dari Jerman