SYIFA

download SYIFA

of 6

description

contoh

Transcript of SYIFA

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPendidikan adalah hal yang penting bagi kehidupan manusia di muka bumi. Pendidikan tidak terlepas dari kegiatan sehari-hari. Maka, secara tidak sadar kita menerima penerapan pendidikan di kehidupan kita. Dari penjelasan di atas, pendidikan merupakan suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang, dan pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan yang berisi impian bangsa yaitu pencapaian pembangunan nasional Indonesia untuk menjadi lebih maju.Jenis pendidikan disesuaikan dengan sifat dan kekhususan tujuan dan program yang akan ditempuh. Jenis pendidikan dapat dibedakan antara lain pendidikan formal,informal,dan nonformal. Jenis pendidikan formal adalah pendidikan umum atau pelatihan yang memiliki jenjang dan dalam kurun tertentu. Pendidikan formal, contonya SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA/SMK, baik umum/sekolah negeri ataupun milik swasta. Pendidikan informal adalah jenis pendidikan atau pelatihan yang berasal dari keluarga atau masyarakat yang tidak terorganisasi,pendidikan nonformal berbeda dengan formal yang semuanya terjadwal. Contoh dari pendidikan informal adalah homeschoolling yang formal menjadi informal,ajaran tata krama. Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang berada di luar pendidikan formal, tetapi terorganisasi dan berjenjang, contohnya PAUD,TPA.Dalam melaksanakan kegiatan akan menimbulkan 2 dampak yaitu positif dan negatif. Dampak positif adalah hal yang diharapkan, dikarenakan berjalan mulus kegiatan tanpa ada suatu hambatan. Di lain sisi, dampak negatif menjadi penghambat berjalannya kegiatan tersebut. Dua dampak tersebut selalu berkaitan satu sama lain.B. TujuanTujuan dari penulisan makalah ini adalah : Memenuhi tugas yang diberikan pada kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) SMAIT Nur Hidayah Mengetahui bagaimana seluk beluk pendidikan di IndonesiaC. Manfaat Manfaat dari makalah ini yaitu :

BAB IIPERMASALAHAN

A. Masalah Pokok Pendidikan Setiap kegiatan selalu terdapat masalah. Permasalahan juga terdapat di dalam kegiatan pendidikan di Indonesia. Permasalahan pendidikan itulah yang menghalangi suatu tujuan tertentu. Dalam bab ini akan diterangkan tentang masalah yang menghambat tercapainya tujuan pendidikan di Indonesia.

I. Pemerataan Pendidikan Permasalahan dalam pendidikan yang masih sering terdengar yaitu pemerataan. Permasalahan yang dari dahulu belum terpecahkan bagaimana cara mengatasinya dengan cara yang jitu. Permasalahan pemerataan pendidikan ini harus ditangani dengan serius. Masalah pemerataan pendidikan untuk orang miskin khususnya untuk daerah plosok plosok yang kurang terjangkau oleh tangan pemerintah. Kurangnya perhatian dari pemerintah untuk menangani dengan serius pendidikan di Indonesia, membuat Indonesia menempati urutan terendah pendidikan di Asia Tenggara. Pendidikan Indonesia sangat tertinggal jauh dengan negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura. Tertinggalnya pendidikan di Indonesia dengan negara tetangga, membuat bangsa Indonesia sedih. Dengan tercorengnya nama baik pendidikan Indonesia yang dahalu disegani oleh negara lainnya. Pemerataan pendidikan merupakan amanat Undang-Undang 1945, sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB III Pasal 4 tentang Prinsip Penyelenggraan Pendidikan yang berbunyi ; Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. Hal ini juga tercantum dalam BAB IV Pasal 5 Bagian Kesatu tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara yang berbunyi;(1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.(2) Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.(3) Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yangterpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus.

Sebagaimana yang telah dicantumkan di dalam UUD 1945 tentang pemerataan pendidikan merupakan amanat. Amanat adalah titipan/pekerjaan yang harus diemban dengan baik oleh pemerintah. Di dalam UU No 20 tahun 2003 dijelaskan bahwa tidak ada pendiskriminasian terhadap pemerataan pendidikan di Indonesia, ditambah lagi harus menjunjung tinggi hak asasi manusia,nilai keagamaan, nilai kultural daerah tersebut,kemajemukan bangsa. Di dalam BAB IV Pasal 5 ayat 1 bagian Kesatu tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara tercantum bahwa semua warga indonesia memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang sama. Tetapi dalam realitanya tidak semua anak yang memiliki hak untuk mengenyam pendidikan dengan baik. Dikarenakan, tidak memiliki biaya untuk membayar buku,SPP,dan seragam, membuat anak anak memilih bersekolah. Padahal,biaya telah di tanggung oleh dana BOS dari pemerintah. Dalam kenyataannya, sekolah yang telah menerima dana BOS,terkadang menolak anak yang pintar memiliki ekonomi rendah ditolak dengan alasan yang berbagai macam alasan. Dalam BAB IV Pasal 5 ayat 3 berbunyi Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus. Inilah masalah yang belum terselesaikan, pemerataan pendidikan untuk warga negara yang berada di daerah terpencil. Pemerataan pendidikan di daerah terpencil harus memiliki perhatian khusus. Apalagi dengan peraturan adat yang berlaku di daerah tersebut. Biasanya, anak pedalaman atau anak adat memiliki larangan untuk mengenyam pendidikan formal. Dikarenakan, takut mendapatkan sanksi dari adat, maka mereka enggan mengenyam pendidikan. Sehingga, pemerintah harus menangani ini dengan serius agar pendidikan Indonesia bisa maju.

II. Persoalan Biaya PendidikanIni adalah masalah yang mencekik masyarakat yang bisa dikatakan kurang mampu. Biaya pendidikan yang mahal membuat masyarakat yang memiliki hak untuk mengenyam pendidikan menjadi mengurungkan diri untuk mengambil haknya.Sebagaimana yang telah dicantumkan dalam PP No 48 Tahun 2008 pasal 2 yang berbunyi : Pendanaan pendidikan menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah,pemerintah daerah,dan masyarakat.Walaupun sudah tercantum dalam PP, tetap saja biaya pendidikan masih meresahkan masyarakat kalangan bawah. Maka, penyebab Bangsa Indonesia pendidikannya mengalami kemunduran. Penyebabnya yaitu mahalnya pendidikan dan membuat masyarakat Indonesia mampu membaca sangat rendah.Indonesia memiliki program yang sangat banyak untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Program yang selama ini dianggap mujarab untuk menuntas masalah tersebut yaitu dengan dana BOS. Kebijakan BOS Tahun 2009 berisi tentang Dengan kenaikan kesejahteraan guru PNS dan kenaikan BOS sejak Januari 2009, semua SD dan SMP negeri harus membebaskan siswa dari operasional sekolah, kecuali RSBI dan SBI.Yang telah dituliskan dalam kebijakan BOS Tahun 2009, dengan adanya dana BOS sedikitnya membantu masyarakat kecil untuk menyekolahkan anak anak mereka, setidaknya progra wajib belajar yang telah digalakkan pemerintah sejak lama yaitu 9 tahun wajib belajar. Dengan realitanya, masyarakat kecil asih saja kelimpungan dengan pungutan dana dari sekolah yang bedalih untuk memmbangun salah satu sarana prasarana sekolah. Padahal, telah dianggarkan setiap sekolahnya dari dana BOS.III. Kualitas PengajarKualitas pengajar/ guru sangat berpengaruh dalam kualitas pendidikan di Indonesia. Peningkatan mutu guru untuk mengajar siswa. Peningkatan mutu guru yaitu dapat melakuakan inovasi dalam mengajar agar para siswa mudah untuk memahami pelajaran yang telah diajarkan. Dahulu orang mengatakan guru adalah pahlawan tanpa