Sumpah Pemuda - ftp.unpad.ac.id filebukan mahasiswa, tidak dari du nia intelektual, dan bu-kan dari...

1
Sumpah Pemuda HALAMAN 29 KAMIS, 28 OKTOBER 2010 EDISI KHUSUS Investasi KB demi Generasi Mendatang Pengelolaan kependudukan merupakan investasi SDM jangka panjang Hal 34 Swasta pun Lahirkan Pemuda Inovatif Kualitas pemuda yang baik adalah modal utama bagi bangsa Indonesia untuk maju Hal 36 UU Pramuka Kado Indah Gerakan kepanduan seperti pramuka mendidik generasi muda disiplin dan mandiri. Hal 31 MI/ SUSANTO ANTARA/ SAPTONO DOK NMI T IDAK banyak pemuda yang beruntung saat ini. Ketika krisis glo- bal menggurita dan menyeret banyak anak bangsa ke jurang demoralisasi, pe- merintah seharusnya sigap dan bangkit menyelamatkan generasi muda Indonesia dari lembah kehancuran. Anggota Dewan Perwakil- an Rakyat (DPR) Marwan Ja- far menyebutkan, setidaknya ada tiga jenis pemuda dan semuanya harus mendapatkan perhatian serius pemerintah. Jenis pemuda pertama adalah aktivis gerakan, aktivis maha- siswa, dan dunia intelektual. Sementara yang kedua adalah para pemuda yang berada di jalur profesional seperti atlet dan pengusaha muda. Menurutnya, dua jenis pemuda ini su- dah memiliki komit- men yang bagus untuk memajukan bangsa dan negara de- ngan prestasi mereka ma- sing-masing. Mereka memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap kondisi lingkungan. Sehingga, bisa berkreasi untuk memberikan keuntungan bagi lingkungan dan masyarakat. “Tapi memang tetap harus ada support dari pemerintah agar mereka bisa secara mak- simal mengaktualisasikan diri di bidang masing-masing,” ujar Marwan. Adapun, lanjut Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ke- lahiran 1972 itu, jenis pemuda ketiga adalah anak muda yang tidak aktif di dunia gerakan, bukan mahasiswa, tidak dari du nia intelektual, dan bu- kan dari kalangan profesional sehingga tidak punya keahli- an. Jenis pemuda seperti ini justru paling banyak di Indo- nesia, biasanya dari kalangan putus sekolah, dan seharusnya keberadaannya bisa dilacak pemerintah. Bantuan pemerintah sangat dibutuhkan terutama untuk menjadikan pemuda jenis ke- tiga ini lebih mandiri. “Pemuda adalah harapan bang sa. Ada yang memiliki rezeki sehingga bisa kuliah, tapi ada yang harus putus sekolah karena kekurangan biaya. Yang harus diperhatikan justru yang sedang menghadapi nasib siap- siap untuk putus sekolah dan yang sudah putus sekolah,” cetus Marwan. Aktivis Pemuda Anshor ini menambahkan, pemerintah ha- rus siap dengan pelatihan- pelatihan kerja dan pe- nyiapan lapang- an kerja bagi para pe- mu- da yang tidak bisa bersaing dalam pencarian kerja maupun tidak bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri. Bila perlu, pemerintah mendirikan sentra- sentra usaha mandiri yang didahului dengan pelatihan- pelatihan kerja untuk menam- pung para pemuda putus seko- lah. “Dorong mereka menjadi wirausaha. Jangan sampai po- tensi luar biasa yang terdapat dalam jiwa muda itu tereduksi karena tidak ada saluran untuk berkreativitas secara positif,” ungkap Marwan. Bangsa yang kreatif dan mampu mandiri tercipta ka- rena banyak pemudanya yang bisa berwirausaha tanpa perlu menggantungkan hidup pada orang lain. “Pemuda Indonesia jadi tidak mudah terimbas konik. Ada saluran positif untuk semua energi besar yang dimiliki pe- muda,” kata Marwan. Lebih berat Sementara itu, tantangan pe- muda era sekarang jauh lebih berat jika dibandingkan dengan era 1928, saat pemuda mende- klarasikan Sumpah Pemuda. Saat ini persaingan semakin ketat. Itu menjadi tantangan bagi pemuda apakah sikap dan integritas pemuda yang mandiri, bertanggung jawab, dan inovatif mudah digadaikan demi memenangi persaingan dan kepentingan sesaat. Pemikiran itu terlontar dari Ke tua DPD KNPI Lampung Selatan Rycko Menoza dan Se- kretaris Umum Himpunan Pe- ngusaha Muda Indonesia DKI Jaya Andhika Anindyaguna. Rycko Menoza, 39, yang juga Bupati Lampung Selatan, me- ngatakan generasi muda sering tergiur oleh jabatan atau posisi tertentu baik itu di birokrasi atau di swasta. Untuk meraih itu semua tidak bisa dengan cara instan dan cepat. Bila itu yang dilakukan pemuda, pe- muda itu akan cepat jatuh. “Banyaknya kepala daerah atau anggota dewan yang ter- sangkut korupsi itu salah satu contohnya. Ini sebenarnya bukan tantangan pemuda saja, melainkan kita semua sebagai bangsa. Bahwa jika ingin se- suatu, harus diperoleh dengan upaya yang benar,” tuturnya. Andhika Anindyaguna me- nilai momentum Sumpah Pemuda kali ini merupakan kesempatan terbaik untuk mengembalikan semangat per- juangan pemuda Indonesia untuk kembali menata dan membangun bangsa melalui pemberdayaan kaum pemuda itu sendiri. “Di zaman modern ini perjuangan pemuda hanya dapat dicapai dengan cara turut berperan aktif dalam memba- ngun perekonomian negeri” tutur Andhika. (Faw/S-1) fardiansah@ mediaindonesia.com Harus ada support dari pemerintah agar mereka secara maksimal mengaktualisasikan diri di bidang masing-masing.” Marwan Jafar Anggota DPR Pemuda Harapan Bangsa Bangsa yang kreatif dan mampu mandiri tercipta karena banyak pemudanya yang bisa berwirausaha. Fardiansah Noor ILUSTRASI: FREDY

Transcript of Sumpah Pemuda - ftp.unpad.ac.id filebukan mahasiswa, tidak dari du nia intelektual, dan bu-kan dari...

Sumpah Pemuda HALAMAN 29KAMIS, 28 OKTOBER 2010EDISI KHUSUS

Investasi KB demi Generasi Mendatang

Pengelolaan kependudukan

merupakan investasi SDM jangka panjang

Hal 34

Swasta pun Lahirkan Pemuda Inovatif

Kualitas pemuda yang baik adalah modal utama bagi

bangsa Indonesiauntuk maju

Hal 36

UU Pramuka Kado Indah

Gerakan kepanduan seperti pramuka mendidik

generasi muda disiplin dan mandiri.

Hal 31MI/ SUSANTO ANTARA/ SAPTONO DOK NMI

TIDAK banyak pemuda yang beruntung saat ini. Ketika krisis glo-bal menggurita dan

me nyeret banyak anak bangsa ke jurang demoralisasi, pe-merintah seharusnya sigap dan bangkit menyelamatkan generasi muda Indonesia dari lembah kehancuran.

Anggota Dewan Perwakil-an Rakyat (DPR) Marwan Ja-far menyebutkan, setidaknya ada tiga jenis pemuda dan semuanya harus mendapatkan perhatian serius pemerintah. Jenis pemuda pertama adalah aktivis gerakan, aktivis maha-

siswa, dan dunia intelektual. Sementara yang kedua

adalah para pemuda yang berada di jalur profesional seperti atlet dan pengusaha muda.Menurutnya, dua

jenis pemuda ini su-dah memiliki komit-men yang bagus untuk

memajukan bangsa dan negara de-

ngan pres tas i m e re k a m a -

sing-masing. Mereka memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap kondisi lingkungan. Sehingga, bisa berkreasi untuk memberikan keuntungan bagi lingkungan dan masyarakat.

“Tapi memang tetap harus ada support dari pemerintah agar mereka bisa secara mak-simal mengaktualisasikan diri di bidang masing-masing,” ujar Marwan.

Adapun, lanjut Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ke-lahiran 1972 itu, jenis pemuda ketiga adalah anak muda yang tidak aktif di dunia gerakan, bukan mahasiswa, tidak dari du nia intelektual, dan bu-kan dari kalangan profesional sehingga tidak punya keahli-an. Jenis pemuda seperti ini justru paling banyak di Indo-nesia, biasanya dari kalangan putus sekolah, dan seharusnya keberadaannya bisa dilacak pe merintah.

Bantuan pemerintah sangat dibutuhkan terutama untuk menjadikan pemuda jenis ke-tiga ini lebih mandiri.

“Pemuda adalah harapan bang sa. Ada yang memiliki rezeki sehingga bisa kuliah, tapi ada yang harus putus sekolah karena kekurangan biaya. Yang harus diperhatikan justru yang sedang menghadapi nasib siap-siap untuk putus sekolah dan yang sudah putus sekolah,” cetus Marwan.

Aktivis Pemuda Anshor ini menambahkan, pemerintah ha-

rus siap dengan pelatihan-pelatihan kerja dan pe-

nyiapan lapang-an kerja bagi

para pe-mu-

da yang tidak bisa bersaing da lam pencarian kerja maupun tidak bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri. Bila perlu, pemerintah mendirikan sentra-sentra usaha mandiri yang di dahului dengan pelatih an-pe latihan kerja untuk menam-pung para pemuda putus seko-lah.

“Dorong mereka menjadi wira usaha. Jangan sampai po-tensi luar biasa yang terdapat dalam jiwa muda itu tereduksi karena tidak ada saluran untuk berkreativitas secara positif,” ungkap Marwan.

Bangsa yang kreatif dan mam pu mandiri tercipta ka-rena banyak pemudanya yang bisa berwirausaha tanpa perlu menggantungkan hidup pada orang lain.

“Pemuda Indonesia jadi tidak mudah terimbas konfl ik. Ada saluran positif untuk semua energi besar yang dimiliki pe-muda,” kata Marwan.

Lebih beratSementara itu, tantangan pe-

muda era sekarang jauh lebih berat jika dibandingkan dengan era 1928, saat pemuda mende-

klarasikan Sumpah Pemuda. Sa at ini persaingan semakin ke tat. Itu menjadi tantangan bagi pemuda apakah sikap dan integritas pemuda yang mandiri, bertanggung jawab, dan inovatif mudah digadaikan demi memenangi persaingan dan kepentingan sesaat.

Pemikiran itu terlontar dari Ke tua DPD KNPI Lampung Selatan Rycko Menoza dan Se-kretaris Umum Himpunan Pe-ngusaha Muda Indonesia DKI Jaya Andhika Anindyaguna.

Rycko Menoza, 39, yang juga Bupati Lampung Selatan, me-ngatakan generasi muda sering tergiur oleh jabatan atau posisi tertentu baik itu di birokrasi atau di swasta. Untuk meraih itu semua tidak bisa dengan cara instan dan cepat. Bila itu yang dilakukan pemuda, pe-muda itu akan cepat jatuh.

“Banyaknya kepala daerah atau anggota dewan yang ter-sangkut korupsi itu salah satu contohnya. Ini sebenarnya bu kan tantangan pemuda saja, melainkan kita semua sebagai bangsa. Bahwa jika ingin se-suatu, harus diperoleh dengan upaya yang benar,” tuturnya.

Andhika Anindyaguna me-nilai momentum Sumpah Pe muda kali ini merupakan kesempatan terbaik untuk mengembalikan semangat per-juangan pemuda Indonesia untuk kembali menata dan membangun bangsa melalui pemberdayaan kaum pemuda itu sendiri. “Di zaman modern ini perjuangan pemuda hanya dapat dicapai dengan cara turut berperan aktif dalam memba-ngun perekonomian negeri” tutur Andhika. (Faw/S-1)

[email protected]

Harus ada support dari pemerintah agar mereka secara maksimal mengaktualisasikan diri di bidang masing-masing.”

Marwan JafarAnggota DPR

Pemuda Harapan Bangsa

Bangsa yang kreatif dan mampu mandiri tercipta karena banyak pemudanya yang bisa berwirausaha.

Fardiansah Noor

ILUSTRASI: FREDY