SUMBER-SUMBER HUKUM

21

description

SUMBER-SUMBER HUKUM. S umber H ukum. Apakah Hukum itu ?. UNSUR – UNSUR HUKUM : - peratuaran tingkah laku - peraturan dibuat oleh badan resmi - peraturan bersifat memaksa - sanksi tegas bagi pelanggarnya. Jadi, Hukum adalah segala aturan yang mengatur tingkah laku manusia - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of SUMBER-SUMBER HUKUM

Page 1: SUMBER-SUMBER HUKUM
Page 2: SUMBER-SUMBER HUKUM

UNSUR – UNSUR HUKUM : UNSUR – UNSUR HUKUM : - peratuaran tingkah laku- peratuaran tingkah laku- peraturan dibuat oleh badan resmi- peraturan dibuat oleh badan resmi- peraturan bersifat memaksa- peraturan bersifat memaksa- sanksi tegas bagi pelanggarnya- sanksi tegas bagi pelanggarnya

Apakah Hukum itu ?Apakah Hukum itu ?

Jadi, Hukum adalah segala aturan yang mengatur tingkah laku manusiaJadi, Hukum adalah segala aturan yang mengatur tingkah laku manusiadi dalam masyarakat yang dibuat oleh badan resmi yang di dalam masyarakat yang dibuat oleh badan resmi yang bersifat memaksa dan mempunyai sanksi yang tegas.bersifat memaksa dan mempunyai sanksi yang tegas.

Jadi, Sumber Hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan atau Jadi, Sumber Hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan atau melahirkan hukum.melahirkan hukum.

Page 3: SUMBER-SUMBER HUKUM

Sebagai asas hukum, merupakan permulaan hukum, misal Sebagai asas hukum, merupakan permulaan hukum, misal kehendak tuhan, akal, jiwa bangsa, dllkehendak tuhan, akal, jiwa bangsa, dll

Menunjukkan hukumMenunjukkan hukum-hukum-hukum terdahulu yg memberikan bahan terdahulu yg memberikan bahan-bahan-bahan kkeeppaaddaa hukum y hukum yanang sg seekkaarranang berlaku : hukum Prancis dan g berlaku : hukum Prancis dan Romawi.Romawi.

Sebagai sumber berlakunya yg memberi kekuatan berlaku secara Sebagai sumber berlakunya yg memberi kekuatan berlaku secara formal kformal keeppaaddaa peraturan hukum (penguasa, masyarakt) peraturan hukum (penguasa, masyarakt)

Sebagai sumber dari kita dapat mengenal hukum, misalnya Sebagai sumber dari kita dapat mengenal hukum, misalnya dokumen, UU, buku, dll.dokumen, UU, buku, dll.

Sebagai sumber terjadinya hukum, sumber ySebagai sumber terjadinya hukum, sumber yanang menimbulkan g menimbulkan hukum.hukum. misalnya : historis, filosofis, sosiologis misalnya : historis, filosofis, sosiologis

Page 4: SUMBER-SUMBER HUKUM

Sumber hukum dalam arti formal, yaitu prosedur atau tata cara Sumber hukum dalam arti formal, yaitu prosedur atau tata cara pembentukan hukum atau melihat kepada bentuk lahiriah dari suatu pembentukan hukum atau melihat kepada bentuk lahiriah dari suatu hukum, yang dapat dibedakan kepada hukum tertulis dan tidak hukum, yang dapat dibedakan kepada hukum tertulis dan tidak tertulis. Di antaranya :tertulis. Di antaranya :

1. Perundang-undangan1. Perundang-undangan (statute) (statute) 2. Yurisprudensi2. Yurisprudensi (jurisprudence) (jurisprudence) 3. Traktar/3. Traktar/PPerjanjianerjanjian (treaty) (treaty) 4. 4. Pendapat Para SarjanaPendapat Para Sarjana (doctrin)(doctrin) 5. Kebiasaan 5. Kebiasaan (costum)(costum)

Sumber hukum dalam arti materiil, yaitu faktor2 atau kenyataan2 Sumber hukum dalam arti materiil, yaitu faktor2 atau kenyataan2 yang turut menentukan isi dari hukum.yang turut menentukan isi dari hukum.

Page 5: SUMBER-SUMBER HUKUM

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Sumber Hukum dalam ArtiSumber Hukum dalam Arti MateriilMateriil::

Faktor idiil yaitu faktor yang berdasarkan kepada cita-cita masarakat Faktor idiil yaitu faktor yang berdasarkan kepada cita-cita masarakat dan keadilan;dan keadilan;

Faktor sosial masyarakatFaktor sosial masyarakata. Struktur ekonomi;a. Struktur ekonomi;b. Kebiasaan2;b. Kebiasaan2;c. Tata Hukum Negara lain;c. Tata Hukum Negara lain;d. Agama dan Kesuliaan;d. Agama dan Kesuliaan;e. Kesadaran hukum.e. Kesadaran hukum.

Page 6: SUMBER-SUMBER HUKUM

DUA MACAM STATUTEDUA MACAM STATUTE Peraturan Pusat Peraturan Pusat (Algemene Verordening)(Algemene Verordening) Peraturan Daerah Peraturan Daerah (Locale Verordening)(Locale Verordening)

ASAS-ASAS BERLAKUNYA STATUTEASAS-ASAS BERLAKUNYA STATUTE Asas Asas Legalitas Legalitas atau atau Nullum delictum, nulla poena sine Nullum delictum, nulla poena sine

praevia legepraevia lege Asas lex posteriori derogat legi prioriAsas lex posteriori derogat legi priori Asas lex superior derogat legi inferioriAsas lex superior derogat legi inferiori Asas Asas lex specialis derogat legi generalislex specialis derogat legi generalis

Page 7: SUMBER-SUMBER HUKUM

TAP MPRS NO. XX/MPRS/1966TAP MPRS NO. XX/MPRS/1966 : :

1. UUD 19451. UUD 19452. Tap MPR2. Tap MPR3. 3. UU atau PerpuUU atau Perpu4.4. PPPP5. Keppres5. Keppres66. Peraturan pelaksana lainnya :. Peraturan pelaksana lainnya :

a). Peraturan Menteria). Peraturan Menteri b). Instruksi Menterib). Instruksi Menteri

c). Dan lain-lain.c). Dan lain-lain.

Page 8: SUMBER-SUMBER HUKUM

TAP MPR NO. III/MPR/2000TAP MPR NO. III/MPR/2000 : :

1. UUD 19451. UUD 19452. 2. Tap MPR RITap MPR RI3.3. UUUU4. Perpu4. Perpu5. PP5. PP6. Keppres6. Keppres

7. Perda7. Perda

Page 9: SUMBER-SUMBER HUKUM

UU NO. 10 TH. 2004 TENTANG P3UU NO. 10 TH. 2004 TENTANG P3 : :

1. UUD 19451. UUD 19452.2. UU/PerpuUU/Perpu3. PP3. PP4. Perpres4. Perpres5. Perda5. Perda

Jenis Peraturan Perundang-undangan selain di atas diakui Jenis Peraturan Perundang-undangan selain di atas diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat

sepanjang diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan sepanjang diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi. yang lebih tinggi.

Page 10: SUMBER-SUMBER HUKUM

UU NO. 12 TH. 2011 TENTANG P3UU NO. 12 TH. 2011 TENTANG P3 : :

1.1. UUD 1945UUD 19452.2.Tap MPRTap MPR3.3.UU/PerppuUU/Perppu4.4.PPPP5.5.PerpresPerpres6.6.Perda ProvinsiPerda Provinsi7.7.Perda Kabupaten/KotaPerda Kabupaten/Kota

Page 11: SUMBER-SUMBER HUKUM

GN

UUD

UU

REGULASI

KETETAPAN

TATA HUKUM

GENERAL NORM(Mengikat Umum)

INDIVIDUAL NORM(Mengikat Individu)

Page 12: SUMBER-SUMBER HUKUM

SFN

Grundgesetzes

Formele Gesetzes

Autonome Satzungen/Verordnungen

Norma Fundamental Negara

Aturan Dasar Negara

Undang-undang formal

Peraturan otonom dan pelaksana

Page 13: SUMBER-SUMBER HUKUM

BEBERAPA ISTILAHBEBERAPA ISTILAH YURISPRUDENSI : YURISPRUDENSI :

Latin Latin Jurisprudentia : Jurisprudentia : pengetahuan hukumpengetahuan hukum Belanda Belanda Jurisprudentie Jurisprudentie dan Perancic dan Perancic Jurisprudence Jurisprudence : peradilan : peradilan

tetap atau hukum peradilan.tetap atau hukum peradilan. Inggris Inggris Jurisprudence Jurisprudence : Teori Ilmu Hukum: Teori Ilmu Hukum Jerman Jerman Jurisprudenz Jurisprudenz : Ilmu hukum: Ilmu hukum

MENURUT C.S.T. KANSILMENURUT C.S.T. KANSIL

Yurisprudensi adalah putusan hakim terdahulu yang sering diikuti Yurisprudensi adalah putusan hakim terdahulu yang sering diikuti dan dijadikan dasar putusan oleh hakim dan dijadikan dasar putusan oleh hakim selanjutnya selanjutnya mengenai mengenai masalah yang sama.masalah yang sama.

Page 14: SUMBER-SUMBER HUKUM

AAsas precedent berarti hakim terikat atau tidak boleh sas precedent berarti hakim terikat atau tidak boleh menyimpang dari putusan yang lebih dahulu dari hakim yang menyimpang dari putusan yang lebih dahulu dari hakim yang lebih tinggi atau sederajat tingkatnya.lebih tinggi atau sederajat tingkatnya.

Asas Precedent (Asas Precedent (Stare decisisStare decisis)) dianut pada negara dianut pada negara-negara-negara Anglo SaxonAnglo Saxon

Hakim berfikir secara induktifHakim berfikir secara induktif..

Page 15: SUMBER-SUMBER HUKUM

Perjanjian antar negara bisa bilateral dan multilateral.Perjanjian antar negara bisa bilateral dan multilateral. Traktat ada yang harus disahkan melalui UU dan Perpres.Traktat ada yang harus disahkan melalui UU dan Perpres. Pengesahan Perjanjian Internasional melalui melalui UU apabila Pengesahan Perjanjian Internasional melalui melalui UU apabila

menimbulkan menimbulkan akibat yang luas akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan rakyat yang terkait dengan beban keuangan beban keuangan negara dan/atau negara dan/atau perjanjian tersebut mengharuskan perubahan atau pembentukan perjanjian tersebut mengharuskan perubahan atau pembentukan Undang-Undang dengan persetujuan DPR (Penjelasan Pasal 10 Undang-Undang dengan persetujuan DPR (Penjelasan Pasal 10 ayat (1) huruf C UU No. 12 Th. 2011 tentang P3)ayat (1) huruf C UU No. 12 Th. 2011 tentang P3)

Tahapan Pembentukan Traktat :Tahapan Pembentukan Traktat : 1. Tahap Penetapan 1. Tahap Penetapan (sluiting)(sluiting)

22. . Tahap persetujuan oleh parlemen masing2.Tahap persetujuan oleh parlemen masing2.3.3. Tahap ratifikasiTahap ratifikasi4. Tahap penukaran piagam perjanjian.4. Tahap penukaran piagam perjanjian.

Page 16: SUMBER-SUMBER HUKUM

Dengan UU : a. Masalah politik, perdamaian,

pertahanan, dan keamanan negara;b. Perubahan wilayah atau penetapan

batas wilayah;c. Kedaulatan negara;d. Hak asasi manusia dan lingkungan

hidup;e. Pembentukkan kaidah hukum baru;f. Pinjaman atau hibah luar negeri.

Pengesahan perjanjian internasional dilakukan berdasarkan materi perjanjian dan bukan berdasarkan bentuk atau nama perjanjian.

Dengan Perpres :Memiliki materi yang bersifat prosedural dan memerlukan penerapan dalam waktu singkat tanpa mempengaruhi peraturan perundang-undangan nasional, di antaranya adalah perjanjian induk yang menyangkut kerjasama di bidang Iptek, ekonomi dan teknik, perdagangan, kebudayaan, pelayaran niaga, kerjasama penghindaran pajak berganda, dll.

PERBEDAAN PENGESAHAN TRAKTATPERBEDAAN PENGESAHAN TRAKTATMenurut UU No. 24 Th. 2000 tentang Perjanjian Internasional

Page 17: SUMBER-SUMBER HUKUM

UU No. 4 Tahun 2010 Tentang Pengesahan Perjanjian UU No. 4 Tahun 2010 Tentang Pengesahan Perjanjian Antara RI dan Republik Singapura Tentang Penetapan Antara RI dan Republik Singapura Tentang Penetapan Garis Batas Laut Wilayah Kedua Negara di Bagian Barat Garis Batas Laut Wilayah Kedua Negara di Bagian Barat Selat Singapura, 2009Selat Singapura, 2009

UU No. 5 Tahun 2009 Konvensi PBB Menentang Tindak UU No. 5 Tahun 2009 Konvensi PBB Menentang Tindak Pidana Transnasional Yang TerorganisasiPidana Transnasional Yang Terorganisasi

Perpres No. 25 Th. 2011 tentang Persetujuan Perpres No. 25 Th. 2011 tentang Persetujuan Perdagangan Barang dalam Persetujuan Kerangka Kerja Perdagangan Barang dalam Persetujuan Kerangka Kerja Mengenai Kerjasama Ekonomi Menyeluruh antara Mengenai Kerjasama Ekonomi Menyeluruh antara Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara dan RRC.Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara dan RRC.

Perpres Nomor 2 Tahun 2010 tentang Peraturan Presiden Perpres Nomor 2 Tahun 2010 tentang Peraturan Presiden Tentang Pengesahan Asean Trade In Goods AgreementTentang Pengesahan Asean Trade In Goods Agreement

Page 18: SUMBER-SUMBER HUKUM

R. Soeroso, Doktrin adalah pendapat pera sarjana hukum yang R. Soeroso, Doktrin adalah pendapat pera sarjana hukum yang terkemuka yang besar pengaruhnya terhadap hakim dalam terkemuka yang besar pengaruhnya terhadap hakim dalam mengambil keputusan.mengambil keputusan.

Sudikno Mertokusumo, Doktrin adalah pendapat para sarjana Sudikno Mertokusumo, Doktrin adalah pendapat para sarjana hukum yang menjadi sumber hukum, tempat hakim menemukan hukum yang menjadi sumber hukum, tempat hakim menemukan hukumnya.hukumnya.

Contoh Doktrin Mazhab sejarah oleh Friedrich Karl Van Contoh Doktrin Mazhab sejarah oleh Friedrich Karl Van Savigny, Mazhab Utilitatarianisme oleh Jeremy Bentham, Aliran Savigny, Mazhab Utilitatarianisme oleh Jeremy Bentham, Aliran sosiological jurisprudence oleh Eugen Ehrlich, dan aliran sosiological jurisprudence oleh Eugen Ehrlich, dan aliran Realisme hukum Oliver Wendell Holmes.Realisme hukum Oliver Wendell Holmes.

Page 19: SUMBER-SUMBER HUKUM

Dilakukan secara berulang dan diterimaDilakukan secara berulang dan diterima oleh oleh masyarakatmasyarakat..

Sudikno Mertokusumo bahwa kebiasaan sebagai Sudikno Mertokusumo bahwa kebiasaan sebagai sumber hukum punya persyaratan :sumber hukum punya persyaratan :

1. Syarat materiil : tingkat berlakunya tetap, 1. Syarat materiil : tingkat berlakunya tetap, diulang dan lama.diulang dan lama.2. 2. Syarat intelektual : timbul Syarat intelektual : timbul opini necessitatis opini necessitatis (kewajiban umum) sebagai kewajiban hukum.(kewajiban umum) sebagai kewajiban hukum.3.3. Adanya akibat hukum bila dilanggar.Adanya akibat hukum bila dilanggar.

Page 20: SUMBER-SUMBER HUKUM

Kekuatan berlaku FilosofisKekuatan berlaku FilosofisRechtsidee Rechtsidee untuk keadilan, kesejahteraan, ketertiban.untuk keadilan, kesejahteraan, ketertiban.

Kekuatan Berlaku SosiologisKekuatan Berlaku Sosiologiskenyataan penerimaan dalam masyarakat.kenyataan penerimaan dalam masyarakat.

Kekuatan Berlaku YuridisKekuatan Berlaku YuridisMempunyai dasar norma hukum yang dibentuk oleh Mempunyai dasar norma hukum yang dibentuk oleh pejabat yang berwenang.pejabat yang berwenang.

Page 21: SUMBER-SUMBER HUKUM