SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA.ppt

18
SUMBER-SUMBER HUKUM SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA (FORMAL) DI INDONESIA Undang-Undang (dalam arti Undang-Undang (dalam arti luas) luas) Yurisprudensi Yurisprudensi Kebiasaan Kebiasaan Perjanjian Perjanjian Doktrin Doktrin

description

hukum

Transcript of SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA.ppt

Page 1: SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA.ppt

SUMBER-SUMBER HUKUM SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA(FORMAL) DI INDONESIA

Undang-Undang (dalam arti luas)Undang-Undang (dalam arti luas) YurisprudensiYurisprudensi KebiasaanKebiasaan PerjanjianPerjanjian DoktrinDoktrin

Page 2: SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA.ppt

Undang-undangUndang-undang

Menurut Buys, Undang-Undang mengandung 2 Menurut Buys, Undang-Undang mengandung 2 (dua) macam pengertian:(dua) macam pengertian:

Dalam arti materiil --- segala Dalam arti materiil --- segala peraturan/keputusan yang mengikat semua peraturan/keputusan yang mengikat semua orang secara umumorang secara umum

--- undang-undang dalam arti luas--- undang-undang dalam arti luas Dalam arti formal --- semua peraturan yang Dalam arti formal --- semua peraturan yang

karena cara terbentuknya disebut sebagai karena cara terbentuknya disebut sebagai undang-undangundang-undang

--- undang-undang dalam arti sempit--- undang-undang dalam arti sempit

Page 3: SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA.ppt

UU dalam arti materiil merupakan undang-UU dalam arti materiil merupakan undang-undang dalam arti luas.undang dalam arti luas.Di Indonesia wujudnya a.l. UUD, UU, Di Indonesia wujudnya a.l. UUD, UU, Perpu, PP, Perda dll.Perpu, PP, Perda dll.

UU dalam arti formal di Indonesia yaitu UU dalam arti formal di Indonesia yaitu peraturan yang dibentuk oleh DPR bersama-peraturan yang dibentuk oleh DPR bersama-sama pemerintah. (lihat pasal 5 UUD 1945).sama pemerintah. (lihat pasal 5 UUD 1945).

Artinya disebut UU kalau proses cara Artinya disebut UU kalau proses cara pembuatannya melibatkan DPR dan pembuatannya melibatkan DPR dan Pemerintah bersama-sama.Pemerintah bersama-sama.

Page 4: SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA.ppt

Kapan berlakunya suatu Undang-undang?Kapan berlakunya suatu Undang-undang?(menyangkut waktu berlaku)(menyangkut waktu berlaku)

- Pada saat diundangkanPada saat diundangkan- Pada tanggal tertentuPada tanggal tertentu- Ditentukan berlaku surutDitentukan berlaku surut- Akan ditentukan kemudian atau dengan Akan ditentukan kemudian atau dengan

peraturan lainperaturan lain

Page 5: SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA.ppt

Kapan Undang-Undang berakhir?Kapan Undang-Undang berakhir?

- Ditentukan oleh UU itu sendiriDitentukan oleh UU itu sendiri- Dicabut secara tegasDicabut secara tegas- Ada UU baru atau UU lama bertentangan Ada UU baru atau UU lama bertentangan

dengan UU barudengan UU baru- Bila tidak lagi ditaatiBila tidak lagi ditaati

Page 6: SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA.ppt

PengundanganPengundangan

Fungsi pengundangan adalah untuk Fungsi pengundangan adalah untuk mengumumkan adanya peraturan mengumumkan adanya peraturan perundangan.perundangan.

(ingat asas “semua orang dianggap tahu (ingat asas “semua orang dianggap tahu akan adanya UU”)akan adanya UU”)

Dengan adanya pengundangan, MAKA Dengan adanya pengundangan, MAKA mengikat semua orang untuk mengetahui mengikat semua orang untuk mengetahui eksistensi/keberadaan UUeksistensi/keberadaan UU

Page 7: SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA.ppt

Dimana dilakukan pengundangan?Dimana dilakukan pengundangan?

Dalam Lembaran Negara (LN) atau Dalam Lembaran Negara (LN) atau Staatsblad (Stb.) Staatsblad (Stb.)

Lembaran Negara memuat UU dan PP.Lembaran Negara memuat UU dan PP. Pengundangan dilakukan oleh Menteri Pengundangan dilakukan oleh Menteri

Hukum dan HAM. Sebelumnya oleh Hukum dan HAM. Sebelumnya oleh Mensesneg.Mensesneg.

Penomoran: berurutan dalam satu tahunPenomoran: berurutan dalam satu tahun

Page 8: SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA.ppt

Kekuatan berlakunya Undang-Undang:Kekuatan berlakunya Undang-Undang:

Kekuatan berlaku yuridis : apabila Kekuatan berlaku yuridis : apabila formalitas terbentuknya undang-undang formalitas terbentuknya undang-undang telah terpenuhitelah terpenuhi

Kekuatan berlaku sosiologis: hukum Kekuatan berlaku sosiologis: hukum diterima oleh masyarakatditerima oleh masyarakat

Kekuatan berlaku filosofis: jika kaedah Kekuatan berlaku filosofis: jika kaedah hukum sesuai dengan cikta-cita hukumhukum sesuai dengan cikta-cita hukum

Page 9: SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA.ppt

Asas-asas dalam peraturan Asas-asas dalam peraturan perundangan RIperundangan RI

non retro aktif (tidak berlaku surut)non retro aktif (tidak berlaku surut) Asas teritorialAsas teritorial Asas personalAsas personal Lex specialis derogat legi generaliLex specialis derogat legi generali Lex posteriori derogat legi prioriLex posteriori derogat legi priori Lex superiori derogat legi inferioriLex superiori derogat legi inferiori Ignorantia legis excusat neminemIgnorantia legis excusat neminemdlldll

Page 10: SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA.ppt

KEBIASAAN (CUSTOM)KEBIASAAN (CUSTOM)Merupakan tindakan menurut pola tingkah laku Merupakan tindakan menurut pola tingkah laku

yang ajeg/tetap. Lazim, normal dalam yang ajeg/tetap. Lazim, normal dalam pergaulan hidup tertentu.pergaulan hidup tertentu.

Mengikat, menimbulkan keyakinan bahwa hal Mengikat, menimbulkan keyakinan bahwa hal itu patut, memang seharusnya dilakukanitu patut, memang seharusnya dilakukan

Ada pengulangan-pengulangan dalam waktu Ada pengulangan-pengulangan dalam waktu yang relatif lama oleh masyarakat (banyak yang relatif lama oleh masyarakat (banyak orang) tertentuorang) tertentu

Page 11: SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA.ppt

Ada kebiasaan yang bisa menjadi hukum Ada kebiasaan yang bisa menjadi hukum kebiasaan, syaratnya:kebiasaan, syaratnya:

Rangkaian perbuatan yang sama/ajeg Rangkaian perbuatan yang sama/ajeg dan dilakukan dalam waktu relatif lamadan dilakukan dalam waktu relatif lama

Ada opinio necessitatis yaitu keyakinan Ada opinio necessitatis yaitu keyakinan bahwa perbuatan tsb memang demikian bahwa perbuatan tsb memang demikian seharusnya; seperti kewajibanseharusnya; seperti kewajiban

Adanya akibat apabila dilanggarAdanya akibat apabila dilanggar

Page 12: SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA.ppt

YURISPRUDENSIYURISPRUDENSI

Yaitu putusan/kumpulan putusan Yaitu putusan/kumpulan putusan hakim atau putusan pengadilanhakim atau putusan pengadilan

Putusan hakim merupakan “Putusan hakim merupakan “hukumhukum” ” tetapi juga sebagai “tetapi juga sebagai “sumber hukumsumber hukum””

Page 13: SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA.ppt

Kapan menjadi “hukum” dan kapan Kapan menjadi “hukum” dan kapan menjadi “Sumber hukum”?menjadi “Sumber hukum”?

Putusan hakim Putusan hakim menjadi “hukum” menjadi “hukum” sejak dijatuhkan sejak dijatuhkan sampai eksekusi sampai eksekusi (pelaksanaan (pelaksanaan putusan)putusan)

Putusan hakim Putusan hakim menjadi sumber menjadi sumber hukum pada saat hukum pada saat ada hakim atau ada hakim atau pembuat keputusan pembuat keputusan yang mengambil yang mengambil putusan hakim ybs putusan hakim ybs sebagai sebagai dasar/sumberdasar/sumber..

Page 14: SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA.ppt

Apakah hakim di Indonesia terikat Apakah hakim di Indonesia terikat pada pada precedentprecedent??

Preseden(precedent) mrpk putusan Preseden(precedent) mrpk putusan hakim terdahulu tentang perkara yang hakim terdahulu tentang perkara yang serupa/samaserupa/sama

Hakim di Indonesia tidak terikat pada Hakim di Indonesia tidak terikat pada presedenpreseden

Boleh menggunakan preseden, untuk Boleh menggunakan preseden, untuk persuasi---- persuasive of precedentpersuasi---- persuasive of precedent

Page 15: SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA.ppt

PERJANJIANPERJANJIAN

Merupakan suatu peristiwa dimana Merupakan suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada orang lain seseorang berjanji kepada orang lain atau dua pihak saling berjanji untuk atau dua pihak saling berjanji untuk melaksanakan prestasi.melaksanakan prestasi.

Page 16: SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA.ppt

Syarat sah perjanjian: (pasal 1320 BW)Syarat sah perjanjian: (pasal 1320 BW)

Adanya konsensus (kesepakatan) para Adanya konsensus (kesepakatan) para pihak)pihak)

Kecakapan para pihakKecakapan para pihak Causa yang halalCausa yang halal Obyek nya tertentuObyek nya tertentu

Page 17: SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA.ppt

Asas-asas dalam perjanjianAsas-asas dalam perjanjian

Pacta sunt servandaPacta sunt servanda Kebebasan berkontrakKebebasan berkontrak KonsensualismeKonsensualisme Itikad baikItikad baik

Page 18: SUMBER-SUMBER HUKUM (FORMAL) DI INDONESIA.ppt

DOKTRINDOKTRIN

AJARAN PARA AHLI (hukum)AJARAN PARA AHLI (hukum)

Contoh:Contoh:

Ciri badan hukum didapati dari pendapat Ciri badan hukum didapati dari pendapat para ahlipara ahli