Berbasis Sekolah Formal Non Formal

22
Berbasis Sekolah Formal Non Formal Upaya Pelayanan TRIAS UKS Pendidikan Kesehatan: •Intrakurikulum •Ekstrakurikulum Pelayanan Kesehatan: •Promotif (dokter kecil, KKR) •Preventif Penjaringan Kesehatan •Pemeriksaan Berkala •Imunisasi •Tablet Tambah darah (TTD) •PMT AS •Kuratif/ rehabilitatif: •Pengobatan sederhana/P3K/ P3P •Koreksi visus •Rujukan KE PUSKESMAS Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat Air bersih, jamban sehat, sarana CTPS; lingkungan sekolah bebas rokok; kantin/warung sehat, pemanfaatan pekarangan sekolah dll KEGIATAN KOMPREHENSIF Promotif: KIE Konselor sebaya Preventif: PKHS Konseling Tablet Tambah Darah Kuratif/ rehabilitatif: Konseling Pengobatan Laboratorium Rujukan PELAKSANAAN Didalam Gedung Puskesmas Di Luar Gedung (rumah singgah, panti, Lapas, sekolah Remaja 10-19 tahun(WHO) Anak Usia Sekolah 6-18 tahun Berbasis Sekolah dan Masyarakat UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA SKB 4 MENTE RI TH . 2003

description

Upaya Pelayanan. Berbasis Sekolah Formal Non Formal. Berbasis Sekolah dan Masyarakat. KEGIATAN KOMPREHENSIF Promotif : KIE Konselor sebaya Preventif : PKHS Konseling Tablet Tambah Darah Kuratif / rehabilitatif : Konseling Pengobatan Laboratorium Rujukan PELAKSANAAN - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Berbasis Sekolah Formal Non Formal

Page 1: Berbasis Sekolah Formal Non Formal

Berbasis Sekolah• Formal• Non Formal Upaya Pelayanan

TRIAS UKSPendidikan Kesehatan:

•Intrakurikulum•Ekstrakurikulum

Pelayanan Kesehatan:•Promotif (dokter kecil, KKR)•Preventif

•Penjaringan Kesehatan•Pemeriksaan Berkala•Imunisasi•Tablet Tambah darah (TTD)•PMT AS

•Kuratif/ rehabilitatif:•Pengobatan sederhana/P3K/ P3P•Koreksi visus•Rujukan KE PUSKESMAS

Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat• Air bersih, jamban sehat, sarana CTPS; • lingkungan sekolah bebas rokok; • kantin/warung sehat, pemanfaatan • pekarangan sekolah dll

KEGIATAN KOMPREHENSIF• Promotif: KIE Konselor sebaya• Preventif: PKHS Konseling Tablet Tambah Darah• Kuratif/ rehabilitatif: Konseling Pengobatan Laboratorium Rujukan

PELAKSANAAN • Didalam Gedung Puskesmas• Di Luar Gedung

(rumah singgah, panti, Lapas, sekolah

Remaja10-19 tahun(WHO)

Anak Usia Sekolah6-18 tahun

BerbasisSekolah dan Masyarakat

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA

SKB 4 MENTERI

TH. 2003

Page 2: Berbasis Sekolah Formal Non Formal
Page 3: Berbasis Sekolah Formal Non Formal

Seks pra-nikah pada remaja

3

Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-lakiARH 2007 ARH 2012

0

5

10

15

20

1.33.7

0.7000000000000

014.5

1.4

10.5

1.8

14.6 15-19 tahun20-24 tahun

(Adolescent Reproductive Health, SDKI 2012)

Angka Kematian Neonatal, Postneonatal, Infant & Balita menurut umur ibu, SDKI 2012

NMR PNMR IMR U5MR0

10

20

30

40

50

60

70

34

18

13

31

39

1714

31

42

33

25

58

70

<20 20-29 30-39 40-49

67 61 6251 51 48

ASFR 15 – 19 TH

Page 4: Berbasis Sekolah Formal Non Formal

Meroko

k

Minum minuman

beralko

hol

Mengg

unakan

obat-obata

n terla

rang

8.90 3.50 0.10

74.40

30.20

2.80

Merokok, minum minuman beralkohol, dan penggunaan obat

terlarang

Wanita Pria

Adolescent Reproductive Health SDKI 2012)

<1 1-45-14

15-1920-29

30-3940-49

50-59≥ 6

0

tidak m

elaporka

n usia -

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

30.0

35.0

0.4 1.8

0.8

3.3

30.7

21.8

10.0

3.0

0.9

16.6

Persentase Kumulatif Kasus AIDS menurut Kelompok Umur di Indonesia

Mulai tahun 1987- Maret 2013, P2PL

Page 5: Berbasis Sekolah Formal Non Formal

Kasus cedera pada anak usia sekolah dan remajaRISKESDAS 2013:Kasus cedera• usia 5-14 tahun : 9,7% • usia 15-24 tahun : 11,7% mayoritas disebabkan karena jatuh (40,9%) dan transportasi motor (40,6%), kena benda tajam/tumpul (7,3%)

Data system registrasi penyebab kematian (cause of death) th 2012 :di 12 kabupaten, pada anak 13 – 15 tahun dan 16-18 tahun :• Kematian terbanyak akibat kecelakaan transportasi

Page 6: Berbasis Sekolah Formal Non Formal

Teman Ibu Ayah Saudara kandung

Kerabat Guru Petugas kesehatan

Tokoh agama

Lainnya Tidak satupun

53.6

38.6

0.700000000000001

12.57

13.50.3 1 1

24.8

Diskusi tentang haid sebelum mendapat haid yang pertama: Wanita, SKRRI 2012

15-19

Teman Ibu

Ayah

Saudara kandung

Kerabat Guru

Petugas k

esehatan

Tokoh agama

Lainnya

Tidak satu

pun 0

204060 47.1

1.7 1.4 1.5 1.220.2

0.1 3.8 0.5

52

Diskusi tentang mimpi basah sebelum mimpi basah yang pertama: Pria

15-19

Page 7: Berbasis Sekolah Formal Non Formal

Pelayanan konseling kepada semua remaja yang memerlukan konseling yang kontak dengan petugas kesehatan

Membina minimal 1 sekolah (sekolah umum; sekolah berbasis agama) • Melakukan KIE 2 kali setahun

Melatih KKR/konselor sebaya 10% jumlah murid di sekolah binaan

PKPRPuskesmas

Target:1 Kabupaten/Kota mempunyai minimal 4 Puskesmas PKPR

Page 8: Berbasis Sekolah Formal Non Formal

Jenis Kegiatan dalam PKPR

Pemberian informasi dan edukasi

Pelayanan klinis medis (termasuk pemeriksaan penunjang & rujukan)

Konseling

Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)

Melatih Konselor Sebaya Kespro, HIV-AIDS,

IMS/ISR, Napza, gizi

Page 9: Berbasis Sekolah Formal Non Formal

2009 2010 2011 2012 2013 2014 20150

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

40

50

60

70

80

90 92

41.09

55.8761

77.6781.69

TargetCapaian

TREN CAPAIAN KAB/KOTA MAMPU PKPR

Page 10: Berbasis Sekolah Formal Non Formal

CAKUPAN KAB/KOTA MAMPU LAKSANA PKPRTAHUN 2013

KALIMANTAN TENGAH

PAPUA

MALUKU U

TARA ACEH

MALUKU

LAMPUNG

SULAW

ESI SELA

TAN

BENGKULU

KALIMANTAN TIM

UR

KEPULAUAN RIAU

RIAU

SULAW

ESI UTARA

INDONESIA

PAPUA BARAT

SULAW

ESI TENGAH

SUMATERA UTARA

DKI JAKARTA

GORONTALO

KEPULAUAN BANGKA BELIT

UNG

JAW

A BARAT

NUSA TENGGARA TIMUR

JAMBI

JAW

A TIMUR

KALIMANTAN BARAT

JAW

A TENGAH BALI

BANTEN

D I YOGYAKARTA

KALIMANTAN SELA

TAN

NUSA TENGGARA BARAT

SULAW

ESI BARAT

SULAW

ESI TENGGARA

SUMATERA BARAT

SUMATERA SELATAN

7.14

17.24

44.44

60.8763.64 64.29

66.6770.00 71.43 71.43

75.00

80.00 81.69 81.82 81.82 81.82 83.33 83.3385.71

88.4690.48 90.91 92.11 92.86 94.29

100.00

Target 2013 : 80%Indonesia 2013 : 81.69%

22 Provinsi12 Provinsi

Jumlah Puskesmas PKPR: 3014dari 406 Kab/Kota

Page 11: Berbasis Sekolah Formal Non Formal

KALTENG

PAPUA

MALUT

LAMPUNG

SULBAR

ACEH

MALUKU

SULSEL

KEPRI

KALTIM

BENGKULU

SULUT

INDONESIA

SUMU

T

SULTENG

PAPBAR

RIAU

DKI GORONTALO

JABAR

BABEL

KALBAR

NTT

JAMBI

JATIM

JATENG

SUMBAR

SUMSEL

DIY BANTEN

BALI

NTB

KALSEL

SULTRA

2012

7.14285714285714

17.2413793103448

33.3333333333333

64.2857142857143

100

47.8260869565218

63.6363636363636

62.5

71.4285714285714

71.4285714285714

80 86.6666666666667

77.6659959758551

81.8181818181816

81.8181818181816

81.8181818181816

75 83.3333333333333

100

88.4615384615385

85.7142857142857

85.7142857142857

90.4761904761905

90.9090909090909

97.3684210526314

88.5714285714284

100

100

100

100

100

100

100

100

2013

7.14285714285714

17.2413793103448

44.4444444444443

60 60 60.8695652173913

63.6363636363636

66.6666666666667

71.4285714285714

71.4285714285714

80 80 81.6901408450704

81.8181818181816

81.8181818181816

81.8181818181816

83.3333333333333

83.3333333333333

83.3333333333333

84.6153846153845

85.7142857142857

85.7142857142857

90.4761904761905

90.9090909090909

92.1052631578946

94.2857142857143

100

100

100

100

100

100

100

100

10

30

50

70

90

110

Tren Persentase Kab/Kota Memiliki Minimal 4 Puskesmas PKPR Tahun 2012- 2013

KALTENG

PAPUA

MALUT

LAMPUNG

SULBAR

ACEH

MALUKU

SULSEL

KEPRI

KALTIM

BENGKULU

SULUT

NASIONAL

SUMUT

SULTENG

PAPBAR

RIAU

DKI

GORONTL

JABAR

BABEL

KALBAR

NTT

JAMBI

JATIM

JATENG

SUMBAR

SUMSEL

DIY

BANTEN

BALI

NTB

KALSEL

SULTRA

Page 12: Berbasis Sekolah Formal Non Formal

Terdapat 49 kab/kota di 9 provinsi belum memiliki puskesmas PKPR

Aceh

•Simeulue•Aceh Singkil•Aceh Tenggara•Aceh Timur•Aceh Tengah•Aceh Utara•Gayo Lues•Pidie Jaya•Sabang•Subulussalam

Sumut

•Nias Selatan•Humbang Hasundutan•Padang Lawas Utara•Nias Utara•Nias Barat•Labuhan Batu

Babel, Lampung, Jabar, Jateng, Sulsel

•BANGKA BELITUNG •Bangka Selatan

•LAMPUNG •Mesuji

•JAWA BARAT •Kota Bekasi

•JAWA TENGAH •Temanggung

•SULSEL •Kepulauan Selayar dan Luwu Timur

Maluku Utara

•Halmahera Tengah•Kepulauan Sula

•Halmahera Selatan•Halmahera Timur•Pulau Morotai

Papua

•Merauke•Jayawijaya•Kepulauan yapen•Biak numfor•Paniai•Puncak jaya•Asmat•Yahukimo•Pegunungan bintang•Tolikara•Sarmi•Waropen•Supiori•Mamberamo raya•Nduga•Lanny jaya•Mamberamo tengah•Yalimo•Puncak•Dogiyai•Intan jaya•Deiyai

Page 13: Berbasis Sekolah Formal Non Formal

Lokasi Puskesmas memiliki tenaga Terlatih PKPR

Pedoman PKPR di Puskesmas

Ya%

Ya%

Perkotaan 27,8% 45,6%Perdesaan 19,2% 41,1%Indonesia 21,4% 42,2%

Pelatihan dan Pedoman PKPR

RISFASKES 2011

Page 14: Berbasis Sekolah Formal Non Formal

ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN

RPJMN I2005 -2009

UPAYA PROMOTIF, PREVENTIF

Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan

Bangkes diarahkan untuk meningkatkan akses dan mutu yankes

Akses masyarakat thp yankes yang berkualitas telah lebih berkembang dan meningkat

Akses masyarakat terhadap yankes yang berkualitas telah mulai mantap

Kes masyarakat thp yankes yang berkualitas telah menjangkau dan merata di seluruh wilayah Indonesia

RPJMN II20010-2014

RPJMN III2015 -2019

RPJMN IV2020 -2024

VISI:MASYARAKAT

SEHAT YANG

MANDIRIDAN

BERKEA DILAN

UPAYA KURATIF, REHABILITATIF

14

Page 15: Berbasis Sekolah Formal Non Formal

Batasan Mutu Pelayanan• Mutu adalah tingkat kesempurnaan dari penampilan

sesuatu yang sedang diamati (Winston Dictionary, 1956).

• Mutu adalah sifat yang dimiliki oleh suatu program ( Donabedian, 1980)

• Mutu adalah totalitas dari wujud serta ciri suatu barang atau dihasilkan yang didalamnya terkandung sekaligus pengertian akan adanya rasa aman atau terpenuhinya kebutuhan para pengguna barang atau jasa yang dihasilkan tersebut ( Din ISO 8402, 1986).

• Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan (Crosby,1984).

Page 16: Berbasis Sekolah Formal Non Formal

Peningkatan Kualitas PKPR

Page 17: Berbasis Sekolah Formal Non Formal

STANDAR NASIONAL

PKPRMUTU

• SDM kesehatan• Fasilitas Kesehatan• Remaja• Jejaring• Manajemen Kesehatan

• Alat ukur mutu• Memastikan dihasilkannya layanan PKPR dengan mutu

yang sama dan konsisten.

PUSKESMAS MAMPU LAKSANA PKPR

Page 18: Berbasis Sekolah Formal Non Formal

PEMANTAUAN DAN PENILAIAN SN-PKPR

EVALUASI

CONTINUOUS

QUALITY

IMPROVEMET

Mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan dalam menyelenggarakan PKPR.

Melakukan upaya yang spesifik untuk menanggulangi kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraan PKPR.

Meningkatkan mutu PKPR yang diselenggarakan secara berkesinambungan.

TUJUANORIENTASI

PENGUMPULAN DATAAKSI KOREKSI

Page 19: Berbasis Sekolah Formal Non Formal

Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)Efektifitas dan Relevansi

Positif • Sejalan dengan kebijakan nasional yang ada untuk menjawab kebutuhan remaja akan layanan kesehatan.

• Terintegrasi dengan sistem layanan kesehatan yang sudah ada.• Sebaran program cukup luas.• Secara formal memiliki prosedur M&E.

Negatif • Promosi layanan yang kurang menyasar remaja secara langsung.• Data mengenai Puskesmas yang sudah PKPR tidak dipublikasikan.• Kualitas layanan masih terbatas (minimal 4 Puskesmas per

Kabupaten dan hingga saat ini baru mencapai 70%)• Prioritas dan kualitas layanan bervariasi.

EfisiensiPositif •

Negatif • Kebanyakan layanan yang diberikan masih terhambat status pernikahan, budaya relasi dewasa – anak/remaja, stigma dan diskriminasi petugas kesehatan.

• Tidak adanya data monitoring jumlah remaja yang mengakses layanan secara periodik.

Page 20: Berbasis Sekolah Formal Non Formal

Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)Tinjauan Etis

Positif

Negatif • Remaja perempuan yang sudah aktif seksual dan remaja populasi kunci terdampak HIV, serta remaja termarginalisasi terhambat untuk mengakses layanan.

• Tidak membahas mengenai orientasi seksual, hanya sebatas jika ditanyakan siswa. Kekhawatiran akan penolakan.

• Edukasi harus hati-hati dan memperhatikan konteks budaya dan agama karena masih banyak orang tua / tokoh yang kurang paham tentang beberapa materi seperti Kespro.

KeberlangsunganPositif • Sedang diusulkan ke dalam RPJMN yang sedang digodog.

• Isu kesehatan remaja masuk dalam prioritas internasional (MDGs) sehingga berpengaruh pada kebijakan nasional yang akan berfokus pada upaya preventif dan promotif dan hulu yakni remaja.

Negatif

Page 21: Berbasis Sekolah Formal Non Formal

Kemungkinan DuplikasiPositif • Sangat mungkin. Pemerintah lokal yang peduli biasanya menyatakan

ingin memberi alokasi dana lebih agar bisa dilakukan di lebih banyak Puskesmas

Negatif • Hambatan PKPR adalah sikap dan keterampilan petugas puskesmas, jumlah dan ketersediaan tenaga kesehatan termasuk konselor.

• Otonomi daerah terkait dengan kebijakan dan prioritas daerah juga menjadi hambatan dalam implementasi PKPR.

Partisipasi Remaja dan KomunitasPositif • Remaja dilibatkan sebagai konselor.

Negatif • Tidak di semua PKPR remaja terlibat secara efektif, hanya di beberapa Puskesmas.

• Direktorat anak, maka fokus program hanya memberikan layanan untuk anak (10-19 tahun). Sedangkan remaja usia 20-24 seperti konsep BKKBN atau remaja 19 - 30 tahun seperti konsep Kemenpora belum ada yang menangani.

Kemitraan dan Komitmen PolitisPositif •Kemitraan dengan PIK BKKBN sedang diinisiasi.

Negatif • Kemitraan dengan kementerian/lembaga belum optimal dalam promosi PKPR.

Page 22: Berbasis Sekolah Formal Non Formal

TERIMAKASIH