Pancasila Sumber Hukum
-
Upload
qdhuy-cihuy -
Category
Documents
-
view
21 -
download
0
Transcript of Pancasila Sumber Hukum
I. PENDAHULUAN
Sudah sewajarnya bahwa kita sebagai manusia memiliki perbedan dengan
manusia – manusia lainnya. Karena manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
yang memiliki akal. Sehingga tiap – tiap orang pasti memiliki latar belakang,
pengalaman, pola pikir, kebudayaan, dan keyakinan yang berbeda satu sama lain. Itu
memang manusiawi.
Untuk mengendalikan berbagai perbedaan tersebut, sangatlah dibutuhkan
suatu pengontrol. Di Negara Indonesia khususnya, kita memiliki Pancasila, yang
dijadikan sebagai dasar Negara dan sumber dari segala sumber hukum yang ada.
Didalam Pancasila pun sudah memuat semua nilai dan norma yang dianggap patut
untuk diterapkan. Seandainya setiap orang mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan
baik dan meningkatkan rasa kebersamaan, tentu kita akan dapat mempererat rasa
persaudaraan, meningkatkan kesejahteraan, serta hidup rukun dan damai.
II. MASALAH
1) Kurangnya pemahaman dan penerapan nilai – nilai yang terkandung di dalam
Pancasila
2) Pemberian nilai – nilai Pancasila pada bidang pendidikan masih kurang gencar,
khususnya pada jenjang pendidikan usia dini
3) Pola pemikiran rakyat cendrung terkontaminasi oleh kebudayaan yang berasal dari
luar
4) Nilai – nilai kebudayaan yang berasal dari luar nyaris tanpa pertimbangan yang
matang, sehingga hal yang negatif bukan menjadi barang asing
5) Bahkan konstruksi politik dalam negeri pun tercemar oleh ambisi orang – orang yang
mengedepankan ego mereka
6) Demokrasi Pancasila dlm Budaya Politik & Etika Politik
III. ANALISIS MASALAH
1) Pancasila
Merupakan nilai nilai pancasila secara intrinsik bersifat filosofis, dan di dalam
kehidupan masyarakat Indonesia. Tetapi pancasila sekarang ini hanya sekedar
pembicaraan belaka dan hanya dibaca tanpa diketahui arti dari pancasila tersebut.
2) Kementrian Pendidikan Nasional
Departemen ini juga memiliki Fungsi untuk memajukan pendidikan di Negara
Indonesia ini . Tetapi Negara kita masih saja banyak pendidikan yang kurang
maju yang di karenakan kekurangan ekonomi & moral .
3) Partai politik
adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan
tujuan khusus. Definisi lainnya adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-
anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama.
4) Kementrian Sosial
Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat agar masyarakat bisa
mengantisipasi diri mereka sendiri.
5) Pemerintah
Presiden harus lebih ketat dalam mengawasi kinerja kabinet – kabinetnya.
Apalagi jika terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh cabinet – kabinetnyamaka
harus diberlakukan sanksi yang tegas tana memandang pangkat pekerjaan.
6) Mahkamah Agung
Dalam hal ini MA menerapkan hukuman atau sanksi pada badan instansi serta
orang per orang pelaku penyimpangan
7) Masyarakat
Dalam hal ini masyarakat sebagai cikal bakal terbentuknya pemerintahanyang
berkualitas yang menjunjungtinggi nilai-nilai pancasila dan UU
8) Kementrian Agama
adalah departemen yang memberikan suatu binaan- binaan atau pembelajaran
tentang agama.
9) Rakyat
Merupakan kumpulan orang yang butuh sekali keadilan yang harus di tegakan di
Negara ini. Karena banyak sekali saat ini rakyat miskin di Negara kita.
10) Kementrian Keuangan
Berfungsi sebagai lambang utama suatu negara merdeka, serta sebagai alat untuk
memperkenalkan diri kepada khalayak umum.Tetapi banyak pejabat-pejabat
menyalah gunakan uang-uang rakyat untuk kepentingan mereka. Sehingga rakyat-
rakyat di Negara ini banyak yang jatuh miskin akibat tingkah laku para pejabat-
pejabat yang korup.
11) Kementrian Hukum dan HAM
Departemen ini berfungsi untuk Pelaksanaan penelitian dan pengembangan
terapan, pendidikan dan pelatihan tertentu serta penyusunan peraturan perundang-
undangan yang menjadi kewenangan. Tetapi Negara ini masih banyak orang-
orang yang melanggar hukum seharusnya departemen ini mampu menangani
kasus-kasus bagi orang yang masih suka melanggar hukum Negara.
12) Dewan Perwakilan Rakyat:
Lembaga tinggi Negara dalam system ketatanegaraan Indonesiayang merupakan
lembaga perwakilan rakyat yang memegang kekuasaan membentuk undang-
undang.
13) Dewan Perwakilan Daerah:
Lembaga tinggi Negara dalam system ketatanegaraan Indonesia yang
anggotanyamerupakan perwakilan dari setiap provinsi yang dipilih melalui
pemilihan umum.
14) KPK
Badan ini mengurusi bagi oarng-orang atau pejabat-pejabat yang korup di Negara
kita. Tetapi masih banyak sekali anggota yang melakukan tindakan tersebut dan
bebas dari hukum. Sehingga banyak sekali rakyat-rakyat di luar sana yang terjadi
kemiskinan.
15) BPK
Tugas dari BPK ini adalah memberantas korupsi-korpsi atau KKN di Negara kita,
namun kenyataannya BPK ini belum menjalankan tugasnya dengan baik,
sehingga banyak sekali rakyat jatuh miskin .
16) Kementrian Kesehatan
Seharusnya depkes ini dapat memberikan pengobatan gratis kepada rakyat-rakyat
yang kurang mampu di daerah pelosok-pelosok , akan tetapi depkes ini kurang
dalam hal tersebut sampai-sampai banyak rakyat yang miskin jatuh sakit dan
akhirnya meninggal dunia.
17) Kementrian Dalam Negeri
Departemen ini mempunyai tugas membantu presiden dalam menyelanggarakan
sebagian tugas pemerintah di bidang urusan dan masalah dalam negeri. Termasuk
kemiskinan di Negara Indonesia . tetapi departemen ini belum mammpu
mengatasi kemiskinan di Negara kita ini .
18) Polisi
adalah pelindung bagi masyarakat banyak yang member layanan- layanan terbaik
untuk melidungi masyarakat banyak, sehingga masyarakatnya sendiri merasa
nyaman.
19) Undang-undang
adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan
Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden. Undang-undang memiliki
kedudukan sebagai aturan main bagi rakyat untuk konsolidasi posisi politik dan
hukum, untuk mengatur kehidupan bersama dalam rangka mewujudkan tujuan
dalam bentuk Negara. Undang-undang dapat pula dikatakan sebagai kumpulan-
kumpulan prinsip yang mengatur kekuasaan pemerintah, hak rakyat, dan
hubungan diantara keduanya.
20) Teknologi informasi
adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian
pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat,
lebih luas penyebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
21) Budaya atau kebudayaan
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak
dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi
dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang
berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan
juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
22) Partai politik
adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan
tujuan khusus. Definisi lainnya adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-
anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama.
23) Kementrian Pekerjaan Umum:
Kementrian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan pekerjaan
umum.
24) Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal:
Kementrian dalam pemerintahan Indonesia yang membidangi urusan
pembangunan daerah yang tertinggal.
25) Kementrian Pemuda dan Olahraga:
Kementrian dalam pemerintahan Indonesia yang membidangi urusan pemuda dan
olahraga.
26) Kementrian Perdagangan:
Kementerian dalam pemerintah Indonesia yang membidangi urusan perdagangan.
27) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi:
Kementerian dalam pemerintah Indonesia yang membidangi urusan
ketenagakerjaan dan transmigrasi.
28) Kementrian Sekretariatan Negara:
Kementerian Indonesia yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden dan mempunyai tugas memberikan dukungan teknis dan
administrasi kepada presiden dan wakil presiden dalam menyelenggarakan
kekuasaan Negara.
29) Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional:
Suatu lembaga pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas
melaksanakan survei dan pemetaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
30) Kejaksaan Agung Indonesia:
Lembaga kejaksaan yang berkedudukan di ibukota Negara Indonesia dan daerah
hukumnya meliputi wilayah kekuasaan Negara Indonesia yang bertugas
menetapkan serta mengendalikan kebijakan penegakkan hukum dan keadilan
dalam ruang lingkup tugas dan wewenang kejaksaan.
31) Lembaga Administrasi Negara:
Salah satu Lembaga Non Departemen yang didirikan pada tahun1957 untuk
melaksanakan tugas kepemerintahan dibidang administrasi Negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
32) Lembaga Ketahanan Nasional:
Lembaga Pemerintahan Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan
tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan pendidikan di bidang strategik
ketahanan nasional.
33) Badan Standardisasi Nasional:
Lembaga Pemerintahan Non Departemen Indonesia dengan tugas pokok
mengembangkan dan membina kegiatan standardisasi di Negara tersebut.
34) Badan SAR Nasional:
Lembaga Pemerintahan Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan
tugas pemerintahan di bidang pencarian dan pertolongan (Search and Rescue
/SAR).
35) Badan Pengawas Obat dan Makanan:
Sebuah lembaga di Indonesia yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan
dan makan di Indonesia. Fungsi dan tugas badan ini menyerupai fungsi dan tugas
Food and Drugs Administration di Amerika Serikat.
36) Rukun Tetangga:
Pembagian Wilayah di Indonesia dibawah Rukun Warga. Yang bertugas menjaga
kerukunan antar tetangga agar tidak terjadi konflik.
37) Rukun Warga:
Bembagian wilayah di Indonesia dibawah dusun atau lingkungan, dan
pembentukannya adalah melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka
pelayanan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh desa atau kelurahan.
38) Kelurahan:
Pembagian wilayah administratif di Indonesia dibawah kecamatan yang bertugas
menjaga kerukunan antar RW dan menjalin hubungan baik dengan kelurahan lain.
39) Kecamatan:
Pembagian wilayah administratif di Indonesia dibawah kabupaten atau kota.
Kecamatan juga merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten
atau Kota yang mempunyai wilayah kerja tertentu yang dipimpin oleh seorang
camat.
40) Bupati:
Kepala daerah untuk daerah kabupaten yang memiliki tugas dan wewenang
memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan
bersama DPRD kabupaten.
41) Guru:
Seorang pengajar suatu ilmu yang memiliki tugas utama mengajar, mendidik,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.
Agar peserta didik nantinya tidak melakukan hal-hal yang menyimpang dari
pancasila.
42) Sekolah SD, SMP, SMA:
Suatu tempat penyelenggaraan pendidikan yang bertugas memberikan ilmu-ilmu
pancasila yang harus diberikan kepada peserta didik sejak dini agar nantinya
peserta didik tidak melakukan penyimpangan terhadap pancasila.
43) Psikolog:
Seorang yang ahli dalam ilmu psikologi, yaitu ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku dan proses mental.
44) Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja:
Sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang memiliki fungsi
pelaksanaankebijakan dibidang penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia diluar negeri secaraterkoordinasi dan terintegrasi.
45) Badan Kepegawaian Negara:
Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan
tugas pemerintahan di bidang manajemen kepegawaian negara.
IV. UPAYA
1) Dibutuhkan adanya kerjasama dari semua pihak demi terciptanya kedamaian,
ketentraman, dan kesejahteraan rakyat baik secara langsung maupun tidak.
2) Diciptakannya Pancasila sebagai dasar Negara adalah untuk mempersatukan
bangsa Indonesia, bukannya untuk dijadikan alasan pemberontakan atau
wewenang kekuasaan.
3) Dalam suatu organisasi maupun lembaga, hendaknya dipilih pemimpin yang
cakap dan bertanggungjawab.
4) Masyarakat mau bekerjasama untuk memahami dan menerapkan nilai – nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
5) Tingkatkan rasa kebersamaan, peduli, tenggang rasa demi terciptanya kehidupan
yang harmonis dan sejahtera.
V. KESIMPULAN
Pancasila adalah dasar negara yang juga berfungsi sebagai pemersatu bangsa
agar tidak terjadi perpecahan antar rakyat Indonesia. Pancasila sangat tepat dijadikan
sebagai dasar Negara kita, namun dalam pelaksanaan butir – butirnya belum
mendapatkan respon yang baik. Karena itulah kita semua harus bekerjasama untuk
mewujudkan kehidupan yang harmonis dan sejahtera. Keragaman budaya dan
globalisasi memang identik bagi Negara kita, tapi seharusnya itu dijadikan sebagai
alat pemersatu bangsa. Berbagai media informasi dan komunikasi belum
dimanfaatkan secara efisien dalam rangka persatuan dan kesatuan rakyat. Sosialisasi
yang baik dan efektif kepada masyarakat tentang pendidikan nilai – nilai Pancasila
sangatlah penting. Agar mereka dapat mengetahui dan menerapkan nilai – nilai yang
terkandung dalam setiap butir Pancasila.
VI. REFERENSI
1. http://www.vivanews.com
2. http://www.primaironline.com
3. http://bataviase.co.id/node/224259
4. http://www.detiknews.com/read/2010/02/16/153817/1300713/10/?991102605
5. http://www.medicalera.com/index.php?
option=com_kunena&Itemid=355&func=view&catid=86&id=443
6. feeera22.blogspot.com/2009_08_7/archive.html
7. Ginting, Manik. Modul Pendidikan Pancasila. Jakarta. 2009
SOSIALISME BUKAN PUNAH, TETAPI KIPRAH
Sepertiga abad Suharto dan rezim orba mengharamkan sosialisme. Bukan hanya penyebaran
faham sosialisme dilarang, para penganutnya dibasmi, dibantai. Kini bagai jamur tumbuh seusai
hujan, suara memuja sosialisme mencuat. Demonstrasi menentang pemerintahan SBY pun
diwarnai dengan semboyan-semboyan mengidamkan sosialisme. Antara lain, Kongres Aliansi
Serikat Buruh Indonesia (KASBI) mengusung semboyan Sosialisme jalan sejati pembebasan
rakyat pekerja. Menghadapi kebangkitan pembela sosialisme, sampai-sampai Ketua MUI
bersuara yang menggelikan, bahwa sosialisme adalah sama dengan kapitalisme.
Gejala tak tertahannya kebangkitan faham sosialisme juga ditunjukkan oleh pertukaran fikiran
yang hangat dalam internet. Akhir-akhir ini, bertampilan Alexander Tjaniago, Asahan,
Iwamardi, Tatiana, Roeslan, Hinu E.Sayono, A.Y.Taher, Chan Chung Tak, S.Manap, Djoko Sri
Moeljono, Lusi, Chalik Hamid, Arif Sadikin, Marcopolo, dan lain-lain …. menyuarakan
perhatiannya pada sosialisme. Kian banyak yang tertarik pada sosialisme dan Marxisme. Ini
pertanda baik, menunjukkan tak takluknya orang pada rezim fasis orba yang melarang
penyebaran ajaran sosialisme.
Sosialisme dapat ujian pada akhir abad keduapuluh dan awal abad ke duapuluhsatu. Akhir abad
ke-XX, Tembok Berlin runtuh. Bendera merah berpalu-arit dikerek turun dari puncak istana
Kremlin. Sesudah tujuhpuluh tahun berjaya, Uni Republik-Republik Sovyet Sosialis (URSS)
lenyap dari peta politik dunia. Negara-negara sosialis Eropa Timur dan Tengah brantakan.
Gembong-gembong Washington, Bonn dan Tokio bergendang paha. Dalam pedato
kenegaraannya awal tahun 1992, Presiden George Herbert Walker Bush
memproklamirkan: Perang Dingin sudah usai. Komunisme sudah mampus. Dan kita
menang ! Francis Fukuyama tampil dengan kesimpulan:Dunia sampai pada akhir sejarah.
Liberalisme sudah mengungguli Marxisme. Dengan usainya Perang Dingin, Samuel
P.Huntington menyatakanpertarungan ideologi sudah selesai, liberalisme sudah unggul di
dunia dan menjadi ideologi universil dan dia tampil dengan ramalan: Masa depan dunia penuh
dengan bentrokan-bentrokan peradaban. Disamping melanjutkan strategi Perang
LAMPIRAN
Dingin, strategi the policy of containment, pandangan Huntington ini menjadi dasar politik
luarnegeri Amerika Serikat. Krisis menimpa gerakan sosialisme dunia. Timbul kekacauan di
kalangan penganut faham sosialisme. Ada Partai Komunis yang membubarkan diri. Banyak
pula yang berganti nama. Masa depan sosialisme bagaikan gelap gelita.
Di Indonesia, Suharto dan gembong-gembong rezim orba menepuk dada. Merasa dibenarkan
sejarah, berjasa membasmi kaum komunis. Melarang Partai Komunis (PKI) dan ajaran
komunisme, Marxisme-Leninisme di seluruh Indonesia. Telah membasmi pendukung Bung
Karno yang bercita-citakan membangun sosialisme di Indonesia
Awal abad ke-XXI dari Wallstreet meledak krisis moneter dunia kapitalis. Maskapai-maskapai
raksasa dan badan-badan keuangan Amerika: ENRON , General Motors, AIG, dan lain-lain
bangkrut. Krisis menimpa dunia moneter kapitalis. Krisis terhebat dalam sejarah. Harga saham-
saham kapitalis merosot dahsyat. Berbagai perusahaan raksasa tutup atau mengurangi jumlah
tenaga kerja.. Penganguran meningkat dahsyat. Dunia kapitalisme dilanda krisis terhebat dalam
sejarah.
Dalam pada itu, Tiongkok tampil dengan perkembangan ekonomi termaju dalam sejarah.
Selama tiga puluh tahun, perekonomian Tiongkok tumbuh teratur dengan rata-rata 9 % lebih
setahun. Tahun 2010, Tiongkok diakui sebagai kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia
sesudah Amerika, dengan mengungguli Jepang. Berbagai pandangan muncul dalam menilai
sebab musabab pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Para pemimpinnya sendiri menyatakan:
pertumbuhan ekonomi Tiongkok adalah suksesnya pembangunan sosialisme berkepribadian
Tiongkok.
Dalam keadaan kapitalisme dilanda krisis, sosialisme jadi mencuat. Sosialisme ilmiah hanya
dapat difahami dengan bersenjatakan Marxisme. Marxisme tidak cukup hanya dipahami sebagai
ajaran tentang perjuangan klas. Ajaran tentang perjuangan klas bukanlah penemuan Marx.
Sebelum Marx, Adam Smith dan David Ricardo sudah mengungkap ajaran tentang perjuangan
klas. Yang merupakan penemuan Marx adalah ajaran tentangdiktatur proletariat. Mengenai in
Marx menulis dalam suratnya kepada J.Wedemeijer, 5 Maret 1852, bahwa tidak ada jasanya
dalam hal menemukan eksistensi klas dalam masyarakat modern, yang sudah saya lakukan
adalah membuktikan bahwa perjuangan klas tentulah menuju kepada terwujudnya diktatur
proletariat dan diktatur (kediktatoran) ini sendiri hanyalah merupakan peralihan menuju
kepada penghapusan semua klas-klas dan menuju kepada suatu masyarakat tanpa klas. Karena
itu, Marxisme tak bisa dilepaskan dari penemuan Marx, yaitu ajaran tentang diktatur proletariat,
hanyalah dengan mengakui keharusan membangun diktatur proletariat barulah seseorang
mencengkam Marxisme, menjadi Marxis. Ajaran Marx tentang diktatur proletariat sangat
ditakuti dan dibenci burjuasi, dan kaum sosial demokrat karena pelaksanaan diktatur proletariat
berarti lonceng kematian bagi kekuasaan burjuasi. Berbagai jalan dilakukan menentangnya. Ada
yang memvulgerkan dan memplesetkan istilah diktatur proletariat jadi diktator proletariat.
Adalah jelas, bahwa istilah diktatur dandiktator tidaklah sama. Diktatur adalah kediktatoran,
penggunan kekuasaan atau kekerasan terhadap sesuatu. Sedangkan diktator adalah penguasa
lalim yang main kuasa.
PENDIDIKAN PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI
Era reformasi memang telah banyak melahirkan perubahan-perubahan signifikan yang terjadi
dalam kehidupan sosial – ekonomi bahkan politik dinegeri ini termasuk dalam dunia pendidikan.
Perubahan tersebut yang sejatinya diharapkan mengarah kepada nillai-nilai konstruktif banyak
diyakini masyarakat sebagai upaya untuk merubah bangsa ini kearah yang lebih baik. Dan ketika
reformasi meggelinding begitu cepat, paradigma masyarakat juga begitu cepat menjustifikasi
nilai-nilai baru yang berkembang ditengah masyarakat sebagai pengganti nilai-nilai lama.
Persoalannya adalah tidak ada upaya penakaran yang obyektif apakah nilai-nilai lama tersebut
dianggap usang dan perlu dinegasikan. Sementara nilai-nilai baru tersebut juga tidak ada yang
mampu menjustifikasi sebagai nilai-nilai yang mesti dipegang. Implikasinya adalah banyak
produk ilmiah dan produk intelektual zaman orde baru yang sejatinya masih tetap relevan dan
obyektif justru dianggap keliru dan mesti dihapuskan. Contoh kongkrit dari artikel ini adalah
tentang realitas eksistensi mata kuliah pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewiraan di
Perguruan Tinggi yang terautarki oleh paradigma “kekinian” yang keliru melihat konteks dan
nilai sejarah.
DEMOKRASI PANCASILA DALAM BUDAYA POLITIK & ETIKA
POLITIK
MOHAMMAD HATTA tanggal 11 Juni 1957 menegaskan:
"Revolusi kita menang dalam menegakkan negara baru, dalam menghidupkan kepribadian
bangsa. Tetapi revolusi kita kalah dalam melaksanakan cita-cita sosialnya.... Krisis ini dapat
diatasi dengan memberikan kepada negara pimpinan yang dipercayai rakyat! Oleh karena krisis
ini merupakan krisis demokrasi, maka perlulah hidup politik diperbaiki, partai-partai
mengindahkan dasar-dasar moral dalam segala tindakannya. Korupsi harus diberantas sampai
pada akar-akarnya, dengan tidak memandang bulu. Jika tiba di mata tidak dipicingkan, tiba di
perut tidak dikempiskan. Demoralisasi yang mulai menjadi penyakit masyarakat diusahakan
hilangnya berangsur-angsur dengan tindakan yang positif, yang memberikan harapan kepada
perbaikan nasib." (Deliar Noer, Mohammad Hatta: Biografi Politik, LPE3S, Jakarta, 1990,
halaman 504-505. Bandingkan, Mohammad Hatta, Bung Hatta Berpidato Bung Hatta Menulis,
Penerbit Mutiara, Jakarta, 1979, halaman 73-93)
Demokrasi?
Berasal dari kata demos (rakyat) dan kratein (kedaulatan). Rakyat adalah warga negara yang
merdeka. Pada masa awal, para budak belian tidak memperoleh hak dalam berdemokrasi di
Yunani. Demokrasi juga berasal dari kalangan borjuis, yakni kaum pedagang dan pemilik modal.
Mereka adalah kelompok yang menggerakkan ekonomi, termasuk para petualang ke seluruh
bagian dunia lain di luar batas-batas negaranya sendiri. Hanya saja, mereka tidak memiliki akses
terhadap kekuasaan.
Kekuasaan yang seperti apa? Kekuasaan yang dimiliki oleh kaum feodal (pemilik tanah) dan
kekuasaan yang dimiliki oleh kalangan bangsawan (darah biru) dan kelompok-kelompok
keagamaan. Feodal, bangsawan dan agamawan sama-sama memiliki keistimewaan dalam ranah
masing-masing, sehingga menempatkan diri sebagai elite masyarakat, termasuk elite politik.
Sementara kelompok borjuis, hanya sibuk mencari keuntungan lewat perniagaan. Lama-
kelamaan, kelompok ini merasa bukanlah pihak yang menjadi bagian dari elite di masyarakat.
Untuk masuk ke lingkaran elite, maka demokrasi menjadi jargon baru. Kemunculan lembaga-
lembaga demokrasi tentu membutuhkan pembiayaan. Jika semula kelompok borjuis menjadi
semacam “cukong” bagi elite-elite pemerintahan, lama-kelamaan malah menceburkan diri ke
dalam kehidupan politik.
Demokrasi mengalami banyak perkembangan, variasi dan defenisi. Begitu juga penerapannya,
baik di negara asal, maupun di Indonesia. Namun, sebagian besar negara-negara di dunia sedang
bergerak ke arah demokrasi.
Lawan Demokrasi?
Kalau demokrasi berarti kedaulatan rakyat, bagaimana dengan lawan-lawannya? Perdebatan soal
ini terjadi di media-media massa, ketika tokoh-tokoh sekaliber Muhammad Hatta
mempopulerkan kata “demokrasi” ini. Dengan beragam cara, kalangan lain mencoba untuk
menggugurkan keinginan membangun demokrasi itu.
Lalu, apa lawan demokrasi?
Pertama: teokrasi atau kedaulatan berada di tangan Tuhan. Kelompok teokrasi ini menjadikan
kitab-kitab suci keagamaan sebagai sandaran dalam menjalankan kehidupan publik, termasuk
negara. Pandangan ini dimanifestasikan lewat kelompok agamawan. Sampai sekarang, negara
yang menjalankan teokrasi adalah negara Vatikan.
Kedua: monarki atau kedaulatan di tangan keturunan. Monarki sering juga disebut sebagai darah
biru. Genetik menjadi bagian penting dari monarki. Perseteruan kepentingan terjadi di dalam
lingkaran kekuasaan. Dalam perkembangannya, monarki ini dibatasi oleh konstitusi dengan
istilah monarki konstitusional. Negara penganut monarki konstitusional adalah Inggris,
Malaysia, Jepang, Thailand, dan lain-lain.
Demokrasi Pancasila menjadi masih ideal, paling tidak dalam pandangan sejumlah member di
facebook dan twitter yang coba penulis tanyakan. Pandangan-pandangan filosofis itu terkait
dengan bingkai Pancasila dalam demokrasi. Sejumlah pendapat mengatakan bahwa demokrasi
Pancasila dikaitkan dengan kelima Sila dalam pancasila. Sementara yang lain berpandangan
cukup dikaitkan dengan sila keempat saja. Pendapat lain, mengaitkan sila keempat dengan sila
kelima.
Terus terang, terasa indah sekali defenisi atau perspektif masyarakat Indonesia tentang
demokrasi Pancasila. Dari yang sudah dipahami, terlihat masyarakat belum bisa menjangkau
secara spesifik apa yang dinamakan dengan demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila tentu
dikaitkan dengan penggalinya, yakni Soekarno. Tanggal kelahiran juga disebut, yakni I Juni
1945. Demokrasi Pancasila bahkan dikaitkan dengan kultur bangsa Indonesia yang berdemokrasi
berbeda dengan cara-cara Barat (dalam hal ini Eropa dan Amerika Serikat).
Namun, pandangan ideal tentang Demokrasi Pancasila menjadi gugur ketika melihat dan
mengikuti pelaksanaannya bahkan di tangan Soekarno. Dalam keadaan terdesak akibat himpitan
perang dingin antara Uni Sovyet dan Amerika Serikat, Soekarno muncul dengan pandangan-
pandangan baru yang mencoba menyatukan bangsa-bangsa Asia Afrika dengan membentuk
Gerakan Non Blok. Soeharto meneruskan apa yang dilakukan Soekarno, yakni dengan beberapa
kali menghadiri pertemuan-pertemuan Gerakan Non Blok ini.
Hanya saja, kelima paham dalam Pancasila itu kadung menghadapi masalah jika dikaitkan
dengan universalisme atau internasionalisme. Gempuran paham-paham yang menderas masuk ke
Indonesia berasal dari ideologi-ideologi internasional, baik dari sebelah kiri maupun dari sebelah
kanan. Dari sebelah kiri adalah komunisme, sementara dari sebelah kanan adalah teologi.
Tentu variasi-variasi ideologis, baik kiri atau kanan, bahkan campuran keduanya, juga
mempengaruhi pola pikir para penyusun Pancasila. Pengaruh itu ikut masuk ke dalam konstitusi.
Namun, pergulatan pemikiran yang intensif di kalangan pendiri bangsa menyebabkan terjadinya
proses “naturalisasi” dengan konteks Indonesia. Walaupun begitu, konstitusi Indonesia termasuk
yang paling moderen di zamannya, sehingga hanya bisa dibandingkan dengan konstitusi
Amerika Serikat.
Demokrasi Deliberatif
Prinsip demokrasi deliberatif adalah menjunjung hak satu kelompok ataupun individu, sekaligus
juga melindungi hak kolektivitas. Demokrasi ini mensyaratkan keadilan, kesetaraan (equality)
atau distribusi yang merata. Artinya, setiap institusi sosial tergabung dalam sistem sosial, hingga
mereka menjalankan tanggung jawab dan haknya yang kemudian membentuk pembagian
keunggulan-keunggulan masing-masing yang muncul melalui kerjasama dalam kehidupan sosial.
[1]
Demokrasi Pancasila dalam Budaya dan Etika Politik
Budaya politik mencakup banyak hal, tetapi ide dasarnya adalah apa yang sudah berkembang di
masyarakat dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Demokrasi Pancasila dalam konteks
budaya politik lebih banyak menjadi impian, ketimbang praktek. Dan hal ini menjadi justru
dimunculkan oleh elite-elite yang tidak otentik. Elite-elite inilah yang selalu mempertengkarkan
kekuasaan hanya sebatas pengaruh dan ajang untuk mencapai kesenangan duniawi. Pelanggaran
terhadap undang-undang justru dilakukan oleh elite-elite ini, sehingga masyarakat menjadi
kehilangan ketauladanan.
Basis budaya politik adalah pengetahuan. Pertanyaannya, apakah elite politik yang menjalankan
demokrasi memiliki pengetahuan cukup tentang Pancasila dan seluruh filsafat dasarnya?
Seberapa jauh pengetahuan itu bisa diuji dalam mengambil kebijakan? Sampai sejauh ini, tidak
ada mekanisme yang bisa memastikan bahwa seseorang yang terjun ke dalam kompetisi dan
kontestasi demokrasi memiliki pengetahuan yang cukup tentang Pancasila. Padahal, untuk
memasuki sekolad taman kanak-kanan atau sekolah dasar saja sejumlah ujian masuk digelar
dengan cermat.
Budaya politik kita pada prinsipnya mengalami proses liberalisasi yang mengarah kepada
individualisasi. Dalam konteks ini, warna demokrasi tergantung kepada parameter individual
kalangan pelaku-pelakunya, terutama elite-elite. Sehingga, tidak ada saringan atau benteng yang
cukup, kapan sebuah persaingan politik layak diakhiri dan pada level mana dihentikan sama
sekali. Akhirnya yang terjadi adalah campur-baur antara masalah publik dengan masalah pribadi.
Dengan budaya politik yang lemah dalam memunculkan demokrasi Pancasila, etika politik juga
menjadi rendah. Sasaran sebuah etika politik adalah standar tertinggi yang dimiliki oleh seorang
manusia untuk mempertanggungjawabkan langkah dan kebijakan politik yang ditempuh. Dari
sini, ukurannya di atas peraturan. Dalam bentuk paling ekstrim adalah tindakan bunuh diri ketika
gagal menjalankan kewajiban. Yang paling sederhana adalah mengundurkan diri atas kekeliruan
kebijakan yang diambil.