Sumber Hukum Islam

31
Sumber Hukum Islam Pendidikan Agama Islam SMK Kelas X Disusun Oleh: IMRON ROSADI, M.Pd.I SMK MANBA’UL ‘ULUM CIREBON

description

Next. Sumber Hukum Islam. Pendidikan Agama Islam SMK Kelas X. Disusun Oleh : IMRON ROSADI, M.Pd.I SMK MANBA’UL ‘ULUM CIREBON. Identitas Program. 1. Peta Konsep. 2. Materi Belajar. Latihan dan Tugas. 4. Main Menu. 3. 1. IDENTITAS PROGRAM. Kompetensi Dasar : - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Sumber Hukum Islam

Slide 1

AL-QURANPENGERTIAN AL-QURAN :Dari segi bahasa Al-Quran berarti yang dibaca atau bacaan sedangkan dari segi istilah Al-Quran adalah firman (wahyu) Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw melalui perantara malaikat Jibril yang merupakan mukjizat dan menggunakan bahasa Arab, berisi tentang petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia, dan bila kita membacanya merupakan ibadah NextMain MenuMain MenuIdentitas Program1Peta Konsep2Materi BelajarLatihan dan Tugas413SUMBERAL QURANAL HADITSIJTIHADHUKUM ISLAMMACAMMACAMTAKLIFIWADIPETA KONSEPMain MenuHUKUM WADIAdalah ketentuan Allah swt yang mengandung pengertian bahwa terjadinya sesuatu merupakan sebab, syarat, atau penghalang adanya suatu hukum. Misalnyan shalat, menjadi sebab adanya kewajiban berwudlu terlebih dahulu, (Q.S. Al-Maidah:6). Adanya kemampuan (istataah) adanya menjadi syarat wajibnya menunaikan ibadah haji (Q.S. Ali-Imran: 97). Adanya perbedaan agama antara pewaris dan ahli waris, menjadi penghalang dalam hal pembagian harta waris.BackMateriMain MenuSUMBER HUKUM ISLAMAL-QURANHADITSIJTIHADMACAM-MACAMHUKUM ISLAMAl-Quran sebagai sumber utama hukum IslamAl-Hadis Sebagai Sumber Kedua Hukum IslamIjtihad merupakan salah satu kunci dinamika hukum Islam Ulama ushul fiqih membagi hukum menjadi dua bagian besar,yaitu hukum taklifi dan hukum wadi Main MenuAL-QURANNAMA-NAMA AL-QURANMenurut Imam Ibn Jarir Ath-Thabari dalam dalam tafsirnya Jamiul Bayan Al-Quran memiliki empat nama, yaitu.

Al-Quran, karena ia dibaca, yaitu memberi pengertian pada kita supaya Al-Quran itu dibaca dan diamalkan isinya oleh umat islam.Al-Kitab, karena ia ditulis, yaitu yang ditulis pada lembaran-lembaran yang dikumpulkan dan diikat menjadi mushaf. Al-Furqan artinya pembeda, karena dia membedakan antara yang haq dan yang batil, antara yang benar dan yang salah Adz-Dzikr, artinya peringatan, yaitu peringatan dari Allah swt bagi mereka yang ingkar dan durhaka kepada-Nya.BackNextMain MenuAL-QURANKEDUDUKAN AL-QURANAl-Quran sebagai sumber hukum memiliki tiga komponen dasar hukum yaitu sebagai berikut.

Hukum Itiqadiah, yang mengatur hubungan rahaniah manusia dengan Allah swt,dan berhubungan dengan masalah akidah (keimanan) dan tercermin dalam rukun iman. Ilmu yang mempelajari tentang keimanan disebut ilmu tauhid, ilmu kalam, atau ilmu usuluddin.Hukum Amaliah, yang mengatur hubungan rahaniah manusia dengan Allah swt, antara manusia dengan sesamanya, dan dengan lingkungan sekitarnya dan tercermin dalam rukun Islam dan disebut hukum syara atau syariat dan ilmu yang mempelajarinya disebut ilmu fiqih, hukum syara dibagi menjadi dua kelompok yaitu a). Hukum Ibadah b). Hukum Muamalat, Hukum Khuluqiyah, yang berhubungan dengan moral atau akhlak manusia, baik sebagai makhluk individu ataupun makhluk sosial. Hukum ini tercermin dalam perbuatan manusia sehari-hari melalui gerakan mulut, tangan maupun kaki. Ilmu yang mempelajarinya disebut ilmu akhlak atau tasawuf.BackNextMain MenuAL-QURANFUNGSI AL-QURANAl-Quran sebagai pedoman hidupAjaran-ajaran yang termuat dalam Al-Quran adalah kalam Allah swt yang terahir untuk memberikan petunjuk yang benar kepada umat manusia, sepanjang masa oleh karena itu Al-Quran dijaga kemurnaiannya oleh Allah swt.

BackMateriMain MenuAL-HADITSMenurut bahasa Hadis berarti baru atau kabar, Sedangkan menurut istilah, adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SawAtau segala tingkah laku yang Nabi Muhammad Saw baik berupa perkataan, perbuatan maupun ketetapannya. Kedudukan hadis dalam ajaran Islam adalah sebagai sumber hukum Islam kedua setelah Al-Quran.Maksudnya sesuatu perkara yang tidak didapati hukumnya dalam Al-Quran, maka hendaknya dicari dalam hadis NextMain MenuAL-HADITSHADIS DIBEDAKAN MENJADI TIGA, YAITU

Hadis Qouliyah, yaitu hadis yang didasarkan pada segenap perkataan (ucapan) Nabi Muhammad sawHadis Filiyah, yaitu hadis yang didasarkan pada segenap prilaku (perbuatan) yang dilakukan Nabi Muhammad SawHadis Taqririyah, yaitu hadis yang didasarkan pada persetujuan (ketetapan) Nabi Muhammad saw terhadap apa yang dilakukan sahabatnya. Artinya, Nabi Muhammad memberikan penafsiran atas perbuatan yang dilakukan sahabatnya dalam suatu hukum Allah swt, seperti diamnya atas suatu tindakan yang dilakukan sahabat sebagai tanda persetujuan (boleh) atas perbuatan yang dilakuan sahabatnya.BackNextMain MenuAL-HADITSKEDUDUKAN HADISHadis merupakan sumber hukum yang kedua setelah Al-Quran. Allah swt mewajibkan kepada kita supaya mentaati hukum-hukum maupum apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw, karena ada beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam Al-Quran, sehingga rasulullah saw menjelaskan hukumnya, baik dengan perkataan, perbuatan, maupun dengan penetapan.BackNextMain MenuAL-HADITSFUNGSI HADISSebagai penguat atau pengukuh hukum yang telah disebutkan dalam Al-Quran, sehingga keduanya (Al-Quran dan Hadis) menjadi sumber hukum yang saling melengkapi dan menyempurnakan. Contoh : larangan menyekutukan Allah sudah dijelaskan dalam Al-Quran, namun dikukuhkan lagi dalam hadis.Sebagai penjelasan atau perincian terhadap ayat-ayat Al-Quran yang masih bersifat umum. Misalnya ayat Al-Quran yang memerintahkan untuk shalat, membayar zakat, dan menunaikan ibadah haji. Ketiganya masih bersifat umum atau garis besar, namun tidak diterangkan bagaimana pelaksanaannya, banyak rakaatnya, serta rukun dan syaratnya. Di sini fungsi hadis penjelaskan sehingga umat tidak kesulitan untuk melaksanakan perintah tersebut. Menjelaskan hukum-hukum yang tidak ada dalam Al-Quran. Hadis juga dapat berfungsi untuk menetapkan hukum, apabila dalam Al-Quran tidak dijumpai.BackNextMain MenuAL-HADITSMUSTALAH HADISIlmu untuk mengetahui istilah yang dipakai dalam ilmu hadis, kegunaanya untuk menilai kualitas hadis, apakah sahih (benar) atau palsu. Istilah-istilah yang perlu diketahui berkaitan dengan proses penyampaian sebuah hadis adalah sebagaimana berikut.

Sanad yaitu orang-orang yang yang menjadi sandaran dalam meriwayatkan hadisMatan yaitu perkataan (isi) hadis yang disampaikanRawi (perawi) yaitu orang yang meriwayatkan hadis BackNextMain MenuAL-HADITSDILIHAT DARI SEGI JUMLAH RAWI YANG MENJADI SUMBER BERITA, HADIS DAPAT DIBAGI MENJADI :

Hadis MutawatirHadis yang memiliki banyak sanad dan mustahil perawinya berdusta, sebab diriwayatkan oleh benyak orang.Hadis mutawatir dibagi menjadi :Mutawatir lafdhi, yaitu yang mutawatir lafadznya, yaitu hadis yang bersumber dari perkataan Nabi Muhammad saw.Mutawatir Manawi, yaitu hadis yang mutawatir maknanya, yang bersumber dari perbuatan Nabi Muhammad saw. Hadis ini kualitasnya sama dengan keyakinan yang kita dapati apabila melihat dengan mata sendiri. BackNextMain MenuAL-HADITSHadis AhadHadis yang tidak mencapai derajat mutawatir, dapat dibagi menjadi dua : Ditinjau dari kuantitas (jumlah) perawinya, terbagi menjadi tiga macam, yaitu hadis masyhur, hadis aziz dan hadis garib.Hadis Masyhur, yaitu hadis yang diriwayatkan oleh tiga sanad yang berlainanHadis Aziz, yaitu hadis yang diriwayatkan oleh dua orang rawi.Hadis Garib, yaitu hadis yang diriwayatkan oleh satu orang sanad, dengan kata lain sanadnya hanya seorang diri.

BackNextMain MenuAL-HADITSDITINJAU DARI SEGI KUALITASNYA, DIBAGI MENJADI TIGA :

Hadis Sahih, yaitu hadis yang sanadnya cukup dan dari awal hingga akhir dan disampaikan oleh rawi yang sempurna hafalannya. Adapun syarat-syarat hadis sahih adalah.Sanadnya harus bersambungPerawinya sudah baligPerawinya berakalPerawinya tidak pernah mengerjakan dosa besar atau tidak sering melakukan dosa kecilPerawinya sempurna hafalannyaPerawinya harus adil dan hadis yang diriwayatkan tidak bertentangan dengan hadis mutawatir atau dengan ayat Al-QuranHadis hasan, yaitu hadis yang dari segi hafalan perawinya kurang dari hadis sahihHadis dhaif, yaitu hadis yang kehilangan satu atau lebih dari syarat-syarat hadis sahih dan hadis hasanBackMateriMain MenuIJTIHADSYARAT MELAKUKAN IJTIHAD ANTARA LAIN :

Mengerti dan memahami isi kandungan Al-Quran, juga hadis yang berhubungan dengan hukum-hukum. Mampu berbahasa arab dengan baik, sebagai kelengkapan dan kesempurnaan dalam menafsirkan Al-Quran dan hadis.Memahami ilmu ushul fiqih (cara mengambil hukum syariat yang bertolak dari Al-Quran dan Hadis) dengan baik.Mengerti dan memahami soal-soal ijma (kesepakatan semua ahli ijtihad pada suatu masa atas suatu hukum syara), sehingga mujtahid tidak memberikan fatwa yang berlainan dengan hasil ijma terdahulu.Memahami nasikh dan mansukh, sehingga seorang mujtahid tidak mengeluarkan hukum berdasarkan dalil yang sudah dimansukh (dibatalkan).BackNextMain MenuIJTIHADBENTUK IJTIHAD YANG DIKENAL DALAM SYARIAT ISLAM :IjmaKesepakatan para ulama dalam menentukan hukum suatu masalah yang timbul di kalangan umat Islam, karena belum adanya ketentuan dalam Al-Quran maupun hadis.QiyasMenetapkan hukum suatu pemasalahan yang timbul dikalangan umat Islam dengan cara mencari persaman sifat hukum yang baru dengan sifat hukum yang yang sudah ada ketentuannya dalam Al-Quran ataupun hadis. BackNextMain MenuIJTIHADBENTUK-BENTUK IJTIHAD YANG MASIH DIPERSELISIHKAN

IstihsanMenetapkan hukum masalah yang tidak ditentukan secara rinci dalam Al-Quran maupun hadis yang didasarkan atas kepentingan umum (kemaslahatan) umum dan demi keadilan.Maslahah mursalahKemaslahatan atau kebaikan yang yang tidak disinggung-singgung syara untuk mengerjakan atau meninggalkannya, sedangkan jika dilakukan akan membawa manfaat dan terhindar dari keburukan.Istishab Meneruskan berlakunya suatu hukum yang telah ada dan ditetapkan karena adanya suatu dalil sampai ada dalil lain yang mengubah kedudukan dari hukum tersebut.Urf (adat kebiasaan) Segala sesuatu yang telah menjadi kebiasaan suatu masyarakat dan dijalankan terus menerus, baik itu berupa perkataan maupun perbuatan.Madzhab sahabi Perkataan sahabat yang bukan didasarkan atas pikiran semata-mata adalah menjadi hujjah umat Islam.As-Syaru man qablana Kebiasaan orang-orang terdahulu yang masih diteruskan oleh generasi berikutnya dan hal itu tidak bertentangan dengan syariat Islam.BackNextMain MenuIJTIHADKEDUDUKAN DAN FUNGSI IJTIHAD

Ijtihad menempati kedudukan sebagai sumber hukum Islam yang ketiga setelah Al-Quran dan hadis. Kedudukan ijtihad begitu penting dalam ajaran islam, karena ijtihad telah dibuktikan kemampuannya dalam menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi umat Islam mulai dari zaman Rasulullah saw sampai sekarang. Melalui ijtihad masalah-masalah.yang tidak dapat ditemukan penyelesaiannya dalam Al-Quran maupun hadis dapat dipecahkan, sehinnga ajaran Islam terus berkembang sedemikian rupa menuju kesempurnaannya, bias dikatakan ijtihad merupakan daya gerak kemajuan umat Islam. Artinya ijtihad merupakan kunci dinamika ajaran Islam..BackNextMain MenuHUKUM TAKLIFIMenurut bahasa adalah hukum pemberian beban sedangkan menurut istilah Adalah ketentuan Allah yang menuntut mukallaf (baligh dan berakal sehat) yang berkaitan dengan perintah untuk melakukan atau untuk meninggalkan suatu perbuatan.atau pilihan untuk mengerjakan atau meninggalkan. NextBackMain MenuHUKUM TAKLIFIHUKUM TAKLIFI DIBAGI MENJADI LIMA KATEGORI :

Wajib adalah segala perintah Allah swt yang harus kita kerjakan, dan apabila ditinggal akan berdosa..Macam-macam hukum wajib adalah sebagai berikut.Wajib ain, Wajib kifayah, Wajib syarI, Wajib aqli, Wajib aqli nazari, Wajib aqli daruri, Wajib muaiyyah, Wajib mukhayyar, Wajib mutlaq, BackNextMain MenuHUKUM TAKLIFIHUKUM TAKLIFI DIBAGI MENJADI LIMA KATEGORI :

Sunah adalah perkara yang apabila dikerjakn mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa. Macam-macam hokum sunah adalah : Sunah muakkad, Sunah ghairu muakkad, Sunah hajat, Sunah abad, BackNextMain MenuHUKUM TAKLIFIHUKUM TAKLIFI DIBAGI MENJADI LIMA KATEGORI :

Haram adalah suatu perkara yang apabila dikerjakan berdosa dan apabila ditinggalkan mendapat pahala, seperti meminum minuman keras, mencuri, dan berjudi.Makruh adalah sesuatu yang tidak disukai atau diinginkan oleh Allah swt,akan tetapi apabila tidak dikerjakan tidak berdosa dan jika ditinggalkan mendapat pahala. Contohnya makan bawang mentah, jengkol, dan pete.Mubah adalah suatu perkara yang apabila dikerjakan atau ditinggalkan tidak mendapatkan pahala maupun tidak berdosa.BackNextMain MenuLATIHAN DAN TUGASTUGAS KELOMPOK

Pada tahun 2000, MUI telah mengeluarkan fatwa tentang praktik korupsi (ghulul), suap (riswah) dan pemberian hadiah bagi para pejabat. Identifikasikan fatwa MUI tentang korupsi dan suap kedalam hukum Islam.NextMain MenuJadikan Hari Ini Lebih Baik !

Main Menuwww.gpaismkmucrb.wordpress.com