Makalah Sumber Hukum Islam

25

Click here to load reader

Transcript of Makalah Sumber Hukum Islam

Page 1: Makalah Sumber Hukum Islam

MAKALAH

SUMBER HUKUM ISLAM

(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam)

Dosen Pengampu:

Ikhwanul Abrori S.A, M.A.

FISIKA / II B

Kelompok VI

1. Silvia Alifatul Fikri 11 421 041

2. Dyestia Avarini V. 11 421 053

3. Endang Suparningsih 11 421 066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

IKIP PGRI MADIUN

2012

1

Page 2: Makalah Sumber Hukum Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hukum Islam adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah SWT

melalui wahyu yang kini terdapat dalam Al Qur’an dan dijelaskan

oleh Nabi Muhammad SAW sebagai Rosul-Nya melalui sunnah

beliau yang kini tersimpan baik dalam kitab-kitab hadist.

Hukum Islam juga memiliki beberapa tujuan, antara lain :

Untuk ditaati dan dijalankan oleh umat Islam

Sebagai pedoman hidup

Sumber Hukum Umat Islam menurut Mahmud Syaltuth dibagi menjadi 3 macam

yaitu :

1. Al Qur’an ( Sumber Hukum Pertama dan Utama )

2. Al Hadits ( Sumber Hukum ke Dua setelah Al Qur’an )

3. Ijtihad / Ra’yu / Akal

Dalam makalah ini kita akan membahas tentang Pengertian

Sumber Hukum Islam, Fungsi Hukum Islam dalam kehidupan

masyarakat dan Kontribusi Umat Islam dalam Perumusan Sistem

hukum Nasional.

B. Tujuan

1. Untuk menyelesaikan tugas pembuatan makalah pendidikan

agama tentang Sumber Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam

di Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengertian Hukum Islam.

3. Untuk mengetahui macam – macam Sumber Hukum Islam.

4. Untuk mengetahui fungsi Hukum Islam dalam kehidupan

masyarakat.

5. Untuk mengetahui kontibusi Umat Islam dalam Perumusan

Sistem Hukum Nasional.

2

Page 3: Makalah Sumber Hukum Islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SUMBER HUKUM ISLAM

Hukum Islam adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah SWT

melalui wahyu yang kini terdapat dalam Al Qur’an dan dijelaskan

oleh Nabi Muhammad SAWsebagai Rosul-Nya melalui sunnah

beliau yang kini tersimpan baik dalam kitab-kitab hadist.

Hukum Islam juga memiliki beberapa tujuan, antara lain :

Untuk ditaati dan dijalankan oleh umat Islam

Sebagai pedoman hidup

B. MACAM-MACAM SUMBER HUKUM ISLAM

Sumber hukum Islam menurut Mahmud Syaltuth di bagi

menjadi tiga macam, antara lain :

1. Al Qur’an ( Sumber hukum Pertama )

a. Pengertian Al Qur’an

Al Qur’an merupakan sumber hukum utama dan

menempati kedudukan pertama dari sumber – sumber

hukum yang lain dan merupakan aturan dasar yang paling

tinggi. Al Qur’an juga dapat dikatakan sebagai Kitab mu’jizat

yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui

malaikat Jibril yang datang kepada kita dengan jalan

mutawattir dan dipandang ibadah bagi yang membaca.

Sumber hukum maupun ketentuan norma yang ada tidak

boleh menyimpang dan bertentangan dengan isi Al Qur’an.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Al Qur’an diturunkan

kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada

manusia dan manusia wajib mengamalkan semua

3

Page 4: Makalah Sumber Hukum Islam

perintahnya dan menjauhi semua larangannya. Firman Allah

SWT dalam surat Al maidah ayat 49 :

Artinya: “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di

antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan

janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. dan berhati-

hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak

memalingkan kamu dari sebahagian apa yang Telah

diturunkan Allah kepadamu. jika mereka berpaling (dari

hukum yang Telah diturunkan Allah), Maka Ketahuilah bahwa

Sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan

mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa

mereka. dan Sesungguhnya kebanyakan manusia adalah

orang-orang yang fasik.”

b. Pedoman Al Qur’an dalam menetapkan hukum

Pedoman Al Qur’an dalam menetapkan hukum sesuai

dengan perkembangan dan kemampuan manusia, baik

secara fisik maupun rohani. Manusia selalu berawal dari

kelemahan dan ketidakmampuan. Untuk itu Al Qur’an

berpedoman kepada 3 hal, yaitu :

Tidak memberatkan

Meminimalisir beban

Berangsur-angsur dalam menetapkan hukum

Kemaslahatan umat

Keadilan yang merata

4

Page 5: Makalah Sumber Hukum Islam

c. Fungsi Al Qur’an

Al Huda Linnas yaitu Petunjuk bagi manusia. Al Qur’an

tidak hanya untuk umat Islam saja tetapi untuk semua

manusia.

Pedoman hidup

Al Furqon yaitu Pembeda antara yang hak dan yang

bathil, antara yang bebar dan yang salah, antara yang

halal dan yang harm.

Ad-Dziki yaitu untuk peringatan bagi muttaqin.

Munttaqin harus tetap diperingati karena ketakwaan

seseorang mengalami naik turun.

As-Syifa’u Linnas yaitu obat bagi jiwa manusia.

Mau’idhoh yaitu sebagai suri tauladan bagi manusia.

Bahan renungan atau pemikiran bagi orang –orang

yang mau berfikir untuk mendapat pelajaran berharga.

Sumber ilmu pengetahuan yang sangat menarik untuk

dikaji dan dipelajari sepanjang massa.

d. Isi Kandungan Al Qur’an

Akidah

Akhlak

Ibadah / mu’amalah

Janji dan ancaman

Kisah-kisah umat terdahulu

e. Keaslian Al Qur’an

Faktor – faktor yang mempengaruhi Al Qur’an sampai

saat ini tetap asli adalah :

5

Page 6: Makalah Sumber Hukum Islam

Mempunyai Sejarah penulisan yang sangat gemilang.

Tiap ayat Al Qur’an turun, oleh Nabi disampaikan

kepada para sahabat. Sahabat yang mampu baca dan

tulis kemudian menulis ayat tersebut, sedang yang

tidak mampu mereka menghafalkannya. Setelah nabi

Muhammad SAW wafat, tulisan Al Qur’an diberbagai

media tulis disalin dalam suatu madzhab yang

dinamakan madzhab utsmani.

Ayat Al Qur’an selain ditulis juga dihafal oleh para

sahabat yang tidak mampu menulis

Al Qur’an tidak kehilangan bahasa aslinya karena Al

Qur’an tidak boleh diterjemahkan tanpa disertai

aslinya.

Allah berjanji menjaganya dengan menggerakan hati

manusia untuk menghafal (hafdl) Al Qur’an atau terus

menerus mempelajari baik secara formal maupun

informal. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat

Al Hijr : 9

Artinya:”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan

Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya (ayat Ini

memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran

selama-lamanya)”.

f. Kemu’jizatan Al Qur’an

Al-Qur’an sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW

dimana kemu’jizatannya terletak pada keindahan

bahasanya dan isi kandungan Al Qur’an yang sesuai

dengan Ilmu dan teknologi modern.

2. Al Hadist ( Sumber Hukum Islam Kedua )

6

Page 7: Makalah Sumber Hukum Islam

a. Pengertian Hadits

Pengertian Al hadits menurut bahasa adalah sesuatu yang

baru, bekas dan bekas.

Sedangkan pengertian Hadits menurut istilah adalah semua

yang disandarkan pada Nabi baik berupa ucapan (qouliyah),

perbuaan (fi’liyah), ketetapan (taqririyah) dan cita–cita

(hammiyyah).

Al Qur’an dan Al Hadits merupakan dua sumber hukum

pokok syariat Islam yang tetap dan orang Islam tidak akan

mungkin bisa memahami syari’at Islam secara mendalam

dan lengkap tanpa kembali kepada kepada kedua sumber

Islam tersebut. Seorang mujtahid dan seorang Ulama pun

juga tidak doperbolehkan hanya mencukupkan diri dengan

mengambil salah satu dari keduanya.

Banyak kita jumpai ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits–hadits

yang memberikan pengertian bahwa hadist merupakan

sumber hukum Islam selain Al Qur’an yang wajib diikuti, dan

diamalkan baik dalam bentuk perintah maupun

larangannya.

b. Fungsi Al Hadits atau As-Sunnah terhadap Al Qur’an

Memperkuat hukum – hukum Al Qur’an

Tafsil yaitu merinci ayat Al Qur’an yang bersifat

mujmal

Bayan yaitu enjelaskan ayat – ayat yang bersifat global

Tasri’ yaitu menetapkan hukum yang belum ada dalam

Al Qur’an

Takhsis, yaitu menetapkan hukum yang belum

ditetapkan oleh Al-Qur’an

c. Macam – macam As Sunnah / Hadits :

1. Ditinjau dari kualitas :

7

Page 8: Makalah Sumber Hukum Islam

Hadits Shahih adalah hadits yang sanadnya

sambung, tidak bertentangan riwayat orang banyak,

tidak cacat, rawi adil dan dapat dipercaya.

Hadits Hasan adalah hadits yang memenuhi

persyaratan hadits shahih tetapi ada salah satu

perowinya tidak kuat hafalannya (sama dengan

shahih tapi riwayatnya tidak mashur atau populer).

Hadits Dhoif adalah Hadits yang tidak memenuhi

syarat hadits Shahih dan Hasan.

Hadits Maudhu’ adalah Hadits yang tidak dibuat

oleh seseorang, tetapi dikatakan berasal diri nabi

Muhammad SAW.

2. Ditinjau dari jumlah perawinya :

Hadits Mutawatir adalah hadits yang sejak awal

diriwayatkan oleh orang banyak kepada orang

banyak yang tidak terhitung jumlahnya dan tidak

mungkin mereka sepakat berdusta.

Hadits mansyur adalah hadits yang sejak awal

diriwayatkan oleh beberapa orang kemudian oleh

orang banyak sehingga menjadi masyur.

Hadits Ahad adalah hadits yang sejak awal

diriwayatkan oleh satu orang kemudian beberapa

orang.

d. Istilah – istilah dalam Hadits

Sanad adalah urutan rawi dari awal sampai akhir

Matan adalah teks atau bunyi hadits

Rowi adalah orang yang meriwayatkan hadits

3. Ijtihad atau Ra’yu atau Akal

a. Pengertian Ijtihad

8

Page 9: Makalah Sumber Hukum Islam

Menurut bahasa ijtihad berarti bersungguh-sungguh,

rajin dan giat. Menurut istilah ijtuhad berarti usaha yang

sungguh-sungguh dari seorang ahli hukum / fuqoha untuk

mengetahui hukum syari’at. Menurut Al-Ghozali Ijtihad

adalah mencurahkan seluruh kemampuan untuk

menetapkan hukum dengan jalan istilah (mengeluarkan

hukum dari kitab Al-Qur’an dan sunah).

b. Fungsi Ijtihad

Sebagai sumber hukum atau ajaran Islam ketiga

Untuk membuktikan bahwa ajaran Islam sesuai dengan

jaman, sampai hari kiamat

Sebagai bukti bahwa Islam memberi kebebasan

berfikir

c. Hukum melakukan Ijtihad :

Wajib ain (bila ditamya hukum suatu masalah, masalah

akan hilang sebelum hukum diketahui)

Wajib kijayah ( bila ditanya hukum suatu masalah,

masalah tidak akan hilang sebelum hukum diketahui

sedang selain dia ada mujtahid lain)

Sunnah (ijtihad suatu masalah yang belum terjadi)

d. Syarat-syarat Ijtihad (Mujtahid):

Mengetahui nash Al Qur’an dan Al Hadits

Mengetahui maksud dan rahasia hukum Islam

Mengetahui kaidah-kaidah kalliyah / umum syari’at

Mengetahui bahasa arab sebagai dasar memahami Al

Qur’an

Mengetahui Ilmu Ushul Fiqih

Mengetahui ilmu mantiq /pasti

9

Page 10: Makalah Sumber Hukum Islam

Mengetahui taro’ah asliyah / pradyga tak bersalah /

mubah

Mengetahui ijma’

e. Macam-macam Ijtihad

1) Ijma’

Ijma’ adalah berkumpul / kesepakatan para

mustahid umat Nabi Muhammad setelah beliau wafat

pada satu masa tertentu tentang masalah tertentu.

Kesepakatan terjadi dengan 3 cara:

1. Dengan ucapan / qauli

2. Dengan perbuatan / fi’li

3. Dengan diam / sukuti

2) Qiyas

Qiyas adalah menyamakan hukum sesuatu yang

tidak disebut hukumnya dalam nash ( Al Qur’an dan Al

Hadits ) dengan sesuatu yang disebut hukumnya

dalam nash karena ada kesamaan ‘ilat atau sifat.

3) Istihsan

Istihsan adalah berpindahnya seorang mujtahid dari

hukum yang dikehendaki oleh Qiyas Khafy ( samar-

samar ), atau dari hukum kully ( umum ) kepada

hukum yang bersifat pengecualian.

4) Istishab

Istishab adalah mengambil hukum yang telah ada

atau ditetapkan pada masa lalu dan tetap dipakai

hingga masa-masa selanjutnya, sebelum ada hukum

yang mengubahnya. Misalnya seseorang ragu-ragu

apakah sudah wudhu atau belum? Dalam keadaan

seperti ini, ketentuan harusnya berpegang kepada

10

Page 11: Makalah Sumber Hukum Islam

“belum wudhu”, karena hukum yang asal adalah

belum wudhu.

5) Mashalihul Mursalah

Mashalihul Mursalah adalah penetapan hukum

berdasarkan kepada kemaslahatan, yaitu manfaat

bagi manusia atau menolak kemadhorotan atas

mereka.

6) Al ‘Urf

Al ‘Urf adalah segala sesuatu yang sudah saling

dikenal dan dijalankan oleh suatu masyarakat dan

sudah menjadi adat istiadat, baik berupa perkataan

maupun perbuatan.

7) Syar’u Man Qablana

Syar’u Man Qablana adalah syari’at yang diturunkan

kepada orang-orang sebelum kita, yaitu ajaran agama

sebelum datangnya agama islam.

8) Saddudz Dzari’ah

Saddudz Dzari’ah adalah melarang perkara-perkara

yang lahirnya boleh, karena ia membuka jalan dan

menjadi pendorong kepada perbuatan-perbuatan yang

dilarang oleh agama.

9) Mazhab Shahaby

Mazhab Shahabi adalah fatwa-fatwa para sahabat

mengenai berbagai masalah yang dinyatakan setelah

Rasulullah SAW wafat.

C. FUNGSI HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri

tanpa bantuan orang lain. Manusia membutuhkan pertolongan

satu sama lain dan memerlukan organisasi dalam memperoleh

kemajuan dan dinamika kehidupannya. Setiap individu dan

kelompok sosial memiliki kepentingan. Namun demikan

11

Page 12: Makalah Sumber Hukum Islam

kepentingan itu tidak selalu sama satu saama lain, bahkan

mungkin bertentangan. Hal itu mengandung potensi terjadinya

benturan dan konflik. Maka hal itu membutuhkan aturan main.

Agar kepentingan individu dapat dicapai secara adil, maka

dibutuhkan penegakkan aturan main tersebut. Aturan main itulah

yang kemudian disebut dengan hukum islam yang dan menjadi

pedomaan setiap pemeluknya.

Dalam hal ini hukum islam memiliki tiga orientasi, yaitu:

a. Mendidik indiividu (tahdzib al-fardi) untuk selalu menjadi

sumber kebaikan,

b. Menegakkan keadilan (iqamat al-‘adl),

c. Merealisasikan kemashlahatan (al-mashlahah).

Oreintasi tersebut tidak hanya bermanfaat bagi manusia dalam

jangka pendek dalam kehidupan duniawi tetapi juga harus

menjamin kebahagiaan kehidupan di akherat yang kekal abadi,

baik yang berupa hukum-hukum untuk menggapai kebaikan dan

kesempurnaan hidup (jalbu al manafi’), maupun pencegahan

kejahatan dan kerusakan dalam kehidupan (dar’u al-mafasid).

Begitu juga yang berkaitan dengan kepentingan hubungan antara

Allah dengan makhluknya maupun kepentingan orientasi hukum

itu sendiri.

Ruang lingkup hukum Islam sangat luas. Yang diatur dalam

hukum Islam bukan hanya hubungan manusia dengan Tuhan,

tetapi juga hubungan antara manusia dengan dirinya sendiri,

manusia dengan manusia lain dalam masyarakat, manusia dengan

benda, dan antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Dalam Al

Qur’an cukup banyak ayat-ayat yang terkait dengan masalah

pemenuhan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia serta

larangan bagi seorang muslim untuk melakukan pelanggaran hak

asasi manusia. Bagi tiap orang ada kewajiban untuk mentaati

hukum yang terdapat dalam Al Qur’an dan Hadits. Peranan hukum

12

Page 13: Makalah Sumber Hukum Islam

Islam dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya cukup banyak,

tetapi peranan utamanya, yaitu:

1. Fungsi Ibadah

Fungsi utama hukum Islam adalah untuk beribadah kepada

Allah SWT. Hukum Islam adalah ajaran Allah yang harus

dipatuhi umat manusia, dan kepatuhannya merupakan ibadah

yang sekaligus juga merupakan indikasi keimanan seseorang.

Dalam QS Adz-Dzariyaat:56, Allah SWT berfirman:

Artinya : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan

supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.

2. Fungsi Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Hukum Islam sebagai hukum yang ditunjukkan untuk

mengatur hidup dan kehidupan umat manusia, jelas dalam

praktik akan selalu bersentuhan dengan masyarakat. Sebagai

contoh, proses pengharaman riba dan khamar, jelas

menunjukkan adanya keterkaitan penetapan hukum  (Allah)

dengan subyek dan obyek hukum (perbuatan mukallaf).

Penetap hukum tidak pernah mengubah atau memberikan

toleransi dalam hal proses pengharamannya. Riba atau khamar

tidak diharamkan sekaligus, tetapi secara bertahap. Ketika

suatu hukum lahir, yang terpenting adalah bagaimana agar

hukum tersebut dipatuhi dan dilaksanakan dengan kesadaran

penuh. Penetap hukum sangat mengetahui bahwa cukup riskan

kalau riba dan khamar diharamkan sekaligus bagi masyarakat

pecandu riba dan khamar. Berkaca dari episode dari

pengharaman riba dan khamar, akan tampak bahwa hukum

Islam berfungsi sebagai salah satu sarana pengendali sosial.

Hukum Islam juga memperhatikan kondisi masyarakat agar

13

Page 14: Makalah Sumber Hukum Islam

hukum tidak dilecehkan dan tali kendali terlepas. Secara

langsung, akibat buruk riba dan khamar memang hanya

menimpa pelakunya. Namun secara tidak langsung,

lingkungannya ikut terancam bahaya tersebut. Oleh karena itu,

kita dapat memahami, fungsi kontrol yang dilakukan lewat

tahapan pengharaman riba dan khamar. Fungsi ini dapat

disebut amar ma’ruf nahi munkar. Dari fungsi inilah dapat

dicapai tujuan hukum Islam, yakni mendatangkan

kemaslahatan dan menghindarkan kemudharatan, baik di dunia

maupun di akhirat kelak.

3. Fungsi Zawajir

Fungsi ini terlihat dalam pengharaman membunuh dan

berzina, yang disertai dengan ancaman hukum atau sanksi

hukum. Qishash, Diyat, ditetapkan untuk tindak pidana

terhadap jiwa/ badan, hudud untuk tindak pidana tertentu

(pencurian , perzinaan, qadhaf, hirabah, dan riddah), dan ta’zir

untuk tindak pidana selain kedua macam tindak pidana

tersebut. Adanya sanksi hukum mencerminkan fungsi hukum

Islam sebagai sarana pemaksa yang melindungi warga

masyarakat dari segala bentuk ancaman serta perbuatan yang

membahayakan. Fungsi hukum Islam ini dapat dinamakan

dengan Zawajir.

4. Fungsi Tandhim wa Islah al-Ummah

Fungsi hukum Islam selanjutnya adalah sebagai sarana

untuk mengatur sebaik mungkin dan memperlancar proses

interaksi sosial, sehingga terwujudlah masyarakat yang

harmonis, aman, dan sejahtera. Dalam hal-hal tertentu, hukum

Islam menetapkan aturan yang cukup rinci dan mendetail

sebagaimana terlihat dalam hukum yang berkenaan dengan

masalah yang lain, yakni masalah muamalah, yang pada

14

Page 15: Makalah Sumber Hukum Islam

umumnya hukum Islam dalam masalah ini hanya menetapkan

aturan pokok dan nilai-nilai dasarnya. Perinciannya diserahkan

kepada para ahli dan pihak-pihak yang berkompeten pada

bidang masing-masing, dengan tetap memperhatikan dan

berpegang teguh pada aturan pokok dan nilai dasar tersebut.

Fungsi ini disebut dengan Tanzim wa ishlah al-ummah.

Ke empat fungsi hukum Islam tersebut tidak dapat dipilah-pilah

begitu saja untuk bidang hukum tertentu, tetapi satu dengan

yang lain saling terkait.

D. KONTRIBUSI UMAT ISLAM DALAM PERUMUSAN SISTEM

HUKUM NASIONAL

1. Lahirnya UUD 1945

Umat Islam bagian dari warga negara Republik Indonesia

mereka terbiasa dengan peraturan, baik peraturan antara

manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, manusia

dengan alam. Maka ketikaJepang yang menjajah Indonesia

memberi kesempatan membentuk BPUPKI (Badan Usaha-usaha

Persiapan Kemerdekaan Indonesia), umat Islam tidak menyia-

nyiakan kesempatan ini, mereka mengambil peran untuk

perumusan sistem perundang-undangan nasional yaitu baik

perumusan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Diantara

mereka adalah K.H Wahid Hasyim, Abi Kusno, Agus Salim, K.H

Kahar Mudzakir dan lain-lain.

2. Lahirnya UU Perkawinan

Ketentuan Undang-Undang Perkawinan di Indonesia diatur

dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1974. Undang-Undang ini

dikuatkan dengan Lembaran Negara Republik Indonesia No.1

Tahun 1974 tentang Penjelasan terhadap UU No. 1 Tahun 1974.

Pelaksanaan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 diatur dalam

Peraturan Pemerintah R.I. No. 9 Tahun 1975.

15

Page 16: Makalah Sumber Hukum Islam

Dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Pasal ( 1 )

disebutkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara

seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan

tujuan membentuk keluarga ( rumah tangga ) yang bahagia dan

kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dalam lembaran Negara RI No. 1 Tahun 1974 tentang

penjelasan atas undang-undang No. 1 Tahun 1974, disebutkan

bahwa bagi orang-orang Indonesia asli yang beragama Islam

berlaku hukum agama yang telah direalisir daerah, bagi orang

Islam berlaku hukum islam dan bagi orang Kristen berlaku

Huwelijks-ordonantie, bagi orang Cina menggunakan Undang-

Undang Hukum Perdata dengan sedikit perubahan, bagi orang

Timur Asing lainnya da warga Indonesia keturunan Timur Asing

lainnya berlaku Hukum Adat mereka, dan bagi orang Eropa dan

warga Indonesia Keturunan Eropa dan yang disamakan dengan

mereka berlaku Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

3. Lahirnya UU Peradilan Agama

Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang

penduduknya sangat beragam dari segi etnik, budaya dan

agama. Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Hukum

agama datang ke Indonesia bersamaan dengan hadirnya

agama. Oleh karena itu sebagai mayoritas beragama Islam,

maka hukum Islam merupakan salah satu sistem yang berlaku

di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Ada beberapa peraturan baik berupa undang-undang

peraturan pemerintah, keputusan presiden yang didalamnya

berisi tentang hukum Islam, diataranya adalah :

a. Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan.

Banyak pasal dalam undang-udang ini berasal dari hukum

Islam.

16

Page 17: Makalah Sumber Hukum Islam

b. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1977 tentang

perwakafan dan tanah milik.

c. Instruksi presiden No 13 tahun 1980 tentang perjanjian bagi

hasil.

d. Undang-undang No 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama

merupakan salah satu perundang-undangan pelaksanaan

dari undang-undang No 14 tahun 1970 tentang pokok-pokok

kekuasaan hakim.

e. Instruksi Presiden No 1 tahun 1991 tentang Komplikasi

Hukum Islam (KHI). KHI berisi tentang himpunan hukum

Islam yang berkenaan dengan perkawinan, waris dan wakaf.

f. Undang-undang No 7 tahun 1992 dan peraturan pemerintah

No 70 dan 72 tentang Bagian bagi hasil.

g. Undang-undang No 38 tahun 1999 tentang penyelenggaran

ibadah haji.

4. Dalam Pengelolaan Zakat

Zakat merupakan salah satu sendi pokok ajaran Islam.

Bahkan Al Qur’an menjadikan zakat dan sholat sebagai lambang

dari keseluruhan ajaran Islam. Mengingat pentingnya

kedudukan zakat dalam ajaran Islam, maka hukum membayar

zakat adalah fardhu ‘ain bgi setiap muslim sesuai dengan

ketentuan yang telah ditetapkan agama. Di Indonesia sendiri ini

juga terdapat Undang-Undang yang mengatur tentang

pengelolaan zakat, diantaranya yang terdapat dalam UUD no 39

th 1999 pasal 1 yang menyatakan bahwa :

a. Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap

pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaan

zakat.

b. Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang

muslim atau badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai

17

Page 18: Makalah Sumber Hukum Islam

dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang

berhak menerimanya.

c. Muzakki adalah orang atau badan yang dimiliki oleh orang

muslim yang berkewajiban menunaikan zakat.

d. Mustahiq adalah orang atau badan yang berhak menerima

zakat.

e. Agama adalah agama Islam.

f. Menteri adalah menteri yang ruang lingkup tugas dan

tanggungjawabnya meliputi bidang agama

18

Page 19: Makalah Sumber Hukum Islam

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Hukum Islam adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah SWT

melalui wahyu yang kini terdapat dalam Al Qur’an dan dijelaskan

oleh Nabi Muhammad SAWsebagai Rosul-Nya melalui sunnah

beliau yang kini tersimpan baik dalam kitab-kitab hadist.

Sumber Hukum Umat Islam menurut Mahmud Syaltuth dibagi

menjadi 3 macam yaitu : Al Qur’an (Sumber Hukum Pertama dan

Utama), Al Hadits (Sumber Hukum ke Dua setelah Al Qur’an),

Ijtihad/ Ra’yu/Akal.

Peranan hukum Islam dalam kehidupan bermasyarakat

sebenarnya cukup banyak, tetapi peranan utamanya, yaitu :

Fungsi Ibadah, Fungsi Amar Ma’ruf Nahi Munkar, Fungsi Zawajir,

Fungsi Tandhim wa Islah al-Ummah.

Kontribusi umat Islam dalam perumusan sistem hukum nasional

antara lain: umat Islam ikut serta dalam penyusunan UUD 1945,

UU Perkawinan, UU Peradilan Agama, UU Zakat.

19

Page 20: Makalah Sumber Hukum Islam

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI. 2004. Garis-garis Besar Program Pengajaran

Mata Pelajaran Faqih. Ditjen Bimbingan Islam.

Qosim Rizal. 2009. Pengamalan Fiqih untuk Kelas XI Madrsah Aliyah.

Yogyakarta: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Tim Dosen Agama Islam Ikip Malang. 1999. Pendidikan Agama Islam I

untuk Mahasiswa. Malang:Penerbit IKIP Malang.

Siti dan Rifai. 2011. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PERGURUAN

TINGGI. Madiun: Penerbit IKIP PGRI Madiun.

20