Sumber Hukum Islam

7
Sumber Hukum Islam Yang dimaksud sumber hukum adalah segala sesuatu yang melahirkan atau menimbulkan aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat mengikat yang apabila dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata (Sudarsono, 1992:1). Dengan demikian, sumber hukum Islam adalah segala sesuatu yang dijadikan dasar, acuan, atau pedoman syariat Islam. Ø Sumber- sumber ajaran Islam adalah: 1. Al-Qur’an 2. As-Sunnah / Al-Hadist 3. Ijtihad 4. Qiyas Ø Sistematika sumber hukum Islam, menurut prespektif Imam Malik, yaitu : 1. Al-Qur’an 2. Al-Hadist 3. Ijma 4. Amal Ahl al- Madinah (perbutan-perbuatan yang dilakukan oleh penduduk madinah) 5. Qiyas 6. Maslahah Mursalah

description

l

Transcript of Sumber Hukum Islam

Page 1: Sumber Hukum Islam

Sumber Hukum Islam

Yang dimaksud sumber hukum adalah segala sesuatu yang melahirkan atau menimbulkan

aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat mengikat yang apabila dilanggar akan

menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata (Sudarsono, 1992:1). Dengan demikian, sumber

hukum Islam adalah segala sesuatu yang dijadikan dasar, acuan, atau pedoman syariat Islam.

Ø  Sumber- sumber ajaran Islam adalah:

1.      Al-Qur’an

2.      As-Sunnah / Al-Hadist

3.      Ijtihad

4.      Qiyas

Ø  Sistematika sumber hukum Islam, menurut prespektif Imam Malik, yaitu :

1.      Al-Qur’an

2.      Al-Hadist

3.      Ijma

4.      Amal Ahl  al- Madinah (perbutan-perbuatan yang dilakukan oleh penduduk madinah)

5.      Qiyas

6.      Maslahah Mursalah

Pada umumnya ulama fikih sependapat bahwa sumber utama hukum Islam adalah  Al-

Qur’an dan Hadis. Dalam sabdanya Nabi Muhammad SAW menyatakan :

“Aku tinggalkan bagi kalian dua hal yang karenanya kalian tidak akan tersesat

selamanya, selama kalian berpegang pada keduanya, yaitu Kitab Allah (Alquran) dan sunahku

(Hadis).” (H.R. Al Baihaki).

 Di samping itu pula, para ulama fikih menjadikan ijtihad sebagai salah satu dasar hukum

Islam, setelah Al-Qur’an dan hadis.

Seluruh hukum produk manusia adalah subyektif. Hal ini dikarenakan minimnya ilmu

yang diberikan Allah Swt. tentang kehidupan dunia dan kecenderungan untuk menyimpang.

Page 2: Sumber Hukum Islam

Sedangkan hukum Allah Swt adalah peraturan yang lengkap dan sempurna serta sejalan dengan

fitrah manusia.

Sumber ajaran Islam dirumuskan dengan jelas dalam percakapan Nabi Muhammad

dengan sahabat beliau Mu’az bin Jabal, yakni terdiri dari tiga sumber yaitu :

1.      Al-Qur’an (kitabullah),

2.      As-Sunnah (kini dihimpun dalam hadis), dan

3.      Ra’yu atau akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk berijtihad.

Ketiga sumber ajaran ini merupakan satu rangkaian kesatuan dengan urutan yang tidak

boleh dibalik.

A. Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah sumber ajaran Islam yang utama. Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang

diturunkan kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an dijaga dan dipelihara oleh

Allah SWT, sesuai dengan firmannya sebagai berikut:

”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar

memeliharanya.” (QS 15:9)

”Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an. Kalau sekiranya Al-Qur’an itu bukan

dari sisi Allah, tentulah mereka mendapatkan pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS 4:82)

Al-Qur’an menyajikan tingkat tertinggi dari segi kehidupan manusia. Sangat mengaggumkan

bukan saja bagi orang mukmin, melainkan juga bagi orang-orang kafir. Al-Qur’an pertama kali

diturunkan pada bulan Ramadhan. Wahyu yang pertama kali turun tersebut adalah Surat Alaq,

ayat 1-5. Al-Qur’an memiliki beberapa nama lain, antara lain adalah Al-Qur’an (QS. Al-Isra: 9),

Al-Kitab (QS. Al-Baqoroh: 1-2), Al-Furqon (QS. Al-Furqon: 1), At-Tanzil (QS> As-Syu’ara:

192), Adz-Dzikir (Surat Al-Hijr: 1-9).

Kandungan Al-Qur’an, antara lain adalah:

1. Pokok-pokok keimanan (tauhid) kepada Allah, keimanan kepada malaikat, rasul-rasul, kitab-

kitab, hari akhir, qodli-qodor, dan sebagainya.

Page 3: Sumber Hukum Islam

2. Prinsip-prinsip syari’ah sebagai dasar pijakan manusia dalam hidup agar tidak salah jalan dan

tetap dalam koridor yang benar bagaiman amenjalin hubungan kepada Allah (hablun minallah,

ibadah) dan (hablun minannas, mu’amalah).

3. Janji atau kabar gembira kepada yang berbuat baik (basyir) dan ancaman siksa bagi yang

berbuat dosa (nadzir).

4. Kisah-kisah sejarah, seperti kisah para nabi, para kaum masyarakat terdahulu, baik yang

berbuat benar maupun yang durhaka kepada Tuhan.

5. Dasar-dasar dan isyarat-isyarat ilmu pengetahuan: astronomi, fisika, kimia, ilmu hukum, ilmu

bumi, ekonomi, pertanian, kesehatan, teknologi, sastra, budaya, sosiologi, psikologi, dan

sebagainya.

Keutamaan Al-Qur’an ditegaskan dalam Sabda Rasullullah, antara lain:

1. Sebaik-baik orang di antara kamu, ialah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan

mengajarkannya

2. Umatku yang paling mulia adalah Huffaz (penghafal) Al-Qur’an (HR. Turmuzi)

3. Orang-orang yang mahir dengan Al-Qur’an adalah beserta malaikat-malaikat yang suci dan

mulia, sedangkan orang membaca Al-Qur’an dan kurang fasih lidahnya berat dan sulit

membetulkannya maka baginya dapat dua pahala (HR. Muslim).

4. Sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah hidangan Allah, maka pelajarilah hidangan Allah tersebut

dengan kemampuanmu (HR. Bukhari-Muslim).

5. Bacalah Al-Qur’an sebab di hari Kiamat nanti akan datang Al-Qur’an sebagai penolong bagai

pembacanya (HR. Turmuzi).

Al-Qur’an sebagai Kalamullah

Al-Qur’an adalah wahyu harfiah dari Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

dengan bahasa Arab dan membacanya adalah ibadah. Sebagai Kalamullah, Al-Qur’an dalam

bentuk aslinya berada dalam indu Al-Kitab (Lauh Mahfuzh) dalam lindungan Tuhan. Lalu

diturunkan kepada Nabi dalam bahasa kaumnya (bahasa Arab).

Tuhan dalam menyampaikan firman-Nya kepada mansusia dialkukan dengan tiga cara, yaitu:

Page 4: Sumber Hukum Islam

1. Dengan wahyu (langsung ke dalam hati Nabi)

2. Di belakang tabir (wahyu diserap oleh indera Nabi tanpa melihat pemberi wahyu)

3. Dengan mengutus malaikat (Jibril) yang membacakan wahyu.

Fungsi Al-Qur’an antara lain adalah:

1. Menerangkan dan menjelaskan (QS. 16:89; 44:4-5)

2. Al-Qur’an kebenaran mutlak (Al-Haq) (QS. 2: 91, 76)

3. Pembenar (membenarkan kitab-kitab sebelumnya) (QS. 2: 41, 91, 97; 3: 3; 5: 48; 6: 92; 10:

37; 35: 31; 46: 1; 12: 30)

4. Sebagai Furqon (pembeda antara haq dan yang bathil, baik dan buruk)

5. Sebagai obat penyakit (jiwa) (QS. 10: 57; 17:82; 41: 44)

6. Sebagai pemberi kabar gembira

7. Sebagai hidayah atau petunjuk (QS. 2:1, 97, 185; 3: 138; 7: 52, 203, dll)

8. Sebagai peringatan

9. Sebagai cahaya petunjuk (QS. 42: 52)

10. Sebagai pedoman hidup (QS. 45: 20)

11. Sebagai pelajaran

Al-Qur’an sebagai Mukjizat

Mukjizat memiliki arti melemahkan, mengalahkan, atau membuat tidak kuasa. Al-Qur’an

sebagai mukjizat berarti ia dapat mengalahkan atai melemahkan sehingga tida ada seorangpun

yang kuasa melawannya. Mukjizat tersebut dapat berupa keindahan susunan bahasanya dan dari

kedalaman isinya.

Dari segi bahasa, Al-Qur’an, tidak ada seorang pun yang dapat menandinginya. Hal ini

membuktikan bahwa Al-Qur’an bukanlah buatan manusia, melainkan murni wahyu dari Allah

SWT. Terhadap orang-orang yang tidak percaya kepada Al-Qur’an, Tuhan menantang mereka

secara bertahap:

1. Menantang mereka untuk menyusun karangan semacam Al-Qur’an secara keseluruhan

2. Kalau tak bisa, silakan menyusun sepuluh surat saja semacam Al-Qur’an

Page 5: Sumber Hukum Islam

3. Kalau tak bisa, silakan menyusun satu surat saja

4. Jika tidak bisa juga, Tuhan menantang manusia unti membuat sesuatu seperti atau lebih

kurang sama dengan surat Al-Qur’an

Bagaimanapun usahanya, manusia tidak akan bisa dan pasti tidak akan mampu untuk menyaingi

Al-Qur’an. Dari segi isi, susunan bahasa, sastra, dan keindahannya, apa yang ada dalam Al-

Qur’an bukan sekadar tanpa makna. Makna-makna yang terkandung dalam Al-Qur’an begitu

luas. Ayat-ayatnya selalu memberikan kemungkinan arti yang tak terbatas, dan selalu terbuka

untuk menerima interpretasi baru. Al-Qur’an telah disesuaikan (sudah pasti disesuaikan) bagi

seluruh zaman. Al-Qur’an berisi petunjuk agama atau syari’at, dan mengandung mukjizat,

tuntunan hidup di dunia dan hidup sesudah mati, serta berita-berita gaib,  seperti berita tentang

manusia akan dibangkitkan di hari akhirat. Al-Qur’an juga mengandung keterangan tentang

isyarat-isyarat ilmiah. Seluruh ilmu pengetahuan dan teknologi pada dasarnya berasal dari Al-

Qur’an.

Keutamaan membaca Al-Qur’an, yaitu membacanya adalah ibadah. Bagi orang yang membaca

Al-Qur’an akan mendapat pahala yang telah dijanjika Allah SWT. Menurut Ali Bin Abi Thalib,

membaca Al-Qur’an dalah 50 kebajikan untuk tiap-tiap hurufnya apabila dibaca waktu

melaksanakan sholat, 25 kebajikan apabila di luar sholat (dalam keadaan berwudhu), dan 10

kebajikan apabila tidak berwudhu. Bukan hanya membaca, mendengarkan orang yang membaca

Al-Qur’an pun akan mendapat kan pahala. Selain membaca dan mendengar, belajar dan

mengajarkan membaca Al-Qur’an pun adalah suatu kebajikan.