Suicide

download Suicide

If you can't read please download the document

description

tentamen suicide

Transcript of Suicide

ASUHAN KEPERAWATAN KLIENDENGAN PERCOBAAN BUNUH DIRIDefinisiBunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupanTermasuk kedaruratan psikiatri karena klien berada dalam keadaan stres tinggi dan menggunakan koping maladaptifTindakan merusak integritas diri atau mengakhiri kehidupanTerdapat 2 jenis bunuh diri yaitu langsung dan tidak langsung.Bunuh diri langsung adalah tindakan yang disadari dan disengaja untuk mengakhiri kehidupan seperti pengorbanan diri (membakar diri), menggantung diri, melompat dari tempat yang tinggi, menembak diri, menenggelamkan diri.Bunuh diri tidak langsung adalah keinginan tersembunyi yang tidak disadari untuk mati, yang ditandai dengan perilaku kronis beresiko seperti penyalahgunaan zat, makan berlebihan, aktivitas sex bebas ,ketidak patuhan program medis, olah raga yang membahayakan.EpidemiologiDi Amerika Serikat angka kejadian bunuh diri sebanyak 31.000 orang pertahun, dan termasuk 8 sebab kematian terbanyakKasus yang sering dilaporkan & dikategorikan sebagai kecelakaanPerbandingan angka percobaan & rasio keberhasilannya 10-20 : 1Rasio percobaan laki-laki : perempuan 1 : 3 keberhasilan laki-laki dan perempuan 3 : 1Kasus meningkat dengan bertambahnya usia; dan merupakan penyebab kematian tertinggi pada pria dewasa dan mahasiswaPaling umum dilakukan dengan minum obat-obatan; yang berakibat fatal umumnya melalui penembakanKebanyakan penderita depresi (Tomb, 2004)0,9% kematian karena bunuh diri1000 orang setiap hari mati karena bunuh diri di seluruh duniaTempat paling favorit di dunia untuk bunuh diri Golden Gate Bridge di San Francisco.Penyebab Bunuh diri-Perceraian-Pengangguran-Isolasi sosial-Kegagalan Adaptasi-Perasaan Marah/bermusuhanPENGKAJIANMENGENALI PASIEN YANG BERPOTENSI BUNUH DIRIKlien pernah mencoba bunuh diri (terlihat di ruang gawat darurat, bangsal perawatan, dsb)Keinginan bunuh diri dinyatakan secara terang-terangan maupun tidak, atau berupa ancaman :Kamu tidak akan saya ganggu lebih lama lagi (sering dikatakan pada keluarga)Secara obyektif terlihat adanya mood yang depresif atau cemasBaru mengalami kehilangan yang bermakna (misalnya pasangan, pekerjaan, harga diri)Perubahan perilaku yang tidak diduga : menyampaikan pesan-pesan, pembicaraan serius dan mendalam dengan kerabat, membagi-bagikan harta/barang miliknyaPerubahan sikap yang mendadak : tiba-tiba gembira, marah atau menarik diri (Tomb, 2004)PERNYATAAN YANG SALAH TENTANG BUNUH DIRI1.Ancaman Bunuh diri hanya cara individu menarik perhatian2.Bunuh diri tidak memberi tanda3.Berbahaya membicarakan pikiran bunuh diri pada klien4.Kecenderungan Bunuh diriadalah keturunanFAKTOR RESIKO BUNUH DIRIFAKTOR RESIKO TINGGI RESIKO RENDAH1. UMUR REMAJA, > 45 TH < 12 th25-45 TH2. JENIS KELAMIN LAKI-LAKI PEREMPUAN3. STATUS CERAI KAWIN4. JABATAN PROFESIONAL KERJA KASAR5. PEKERJAAN PENGANGGURAN PEKERJA6. PENYAKIT KRONIK, TERMINAL TAK ADA YANG SERIUS7. MENTAL DEPRESI, HALUSINASI GANGGUAN KEPRIBADIAN8. OBAT/ALKOHOL KETERGANTUNGAN -PENYEBAB BUNUH DIRI PADA MAHASISWA1.Ideal diri terlalu tinggi2.Cemas akan tugas akademik yang banyak3.Kegagalan akademis4.Kompetisi untuk suksesPENYEBAB BUNUH DIRI PADA LANSIA1.Perubahan status mandiri2.Penyakit kronis3.Perasaan tak berarti4.Kesedihan dan isolasi sosial5.Sumber hidup yang berkurangPENYEBAB BUNUH DIRI PADA ANAK1.pelarian dari penganiayaan2.Situasi keluarga yang kacau3.Perasaan tak berarti/tak disayang4.gagal sekolah5.takut dihina disekolah6.Dihukum orang lainMEKANISME KOPING1.Denial melalui pengrusakan diri secara tak langsung2.Rasionalisasi/intelektualisasi3.RegresiRENTANG MENGHARGAI-MERUSAK DIRI (Stuart & Sundeen, 1987; Keliat, B.A., 1994)Respon Adaptif Respons MaladaptifMenghargai Berani ambil Menciderai Menciderai dir Bunuhdiri resiko diri tak dirilangsungSIRS (SUICIDAL INTENTION RATING SCALE)(Stuart & Sundeen, 1987; Keliat, B.A., 1994)SKOR 0Tidak ada ide bunuh diri yang lalu & sekarangSKOR 1Ada ide bunuh diri, tidak ada percobaan bunuh diri, tidak mengancam bunuh diriKOR 2Memikirkan bunuh diri dengan aktif, tidak ada percobaan bunuh diriSKOR 3Mengancam bunuh diri, misalnya tinggalkan saya sendiri atau saya bunuh diriSKOR 4Aktif mencoba bunuh diriPROSEDUR PENILAIANBina hubungan selama wawancara yang sifatnya mendukung dan tidak menghakimiSelidikilah adanya ide-ide bunuh diri melalui pertanyaan yang lebih spesifik, misal Apakah kamu merasa sedih? Apakah kamu pernah berpikir untuk mengakhiri hidup? Bagaimana caranya?Setelah terjadi suatu percobaan bunuh diri yang serius, tunggulah sampai klien cukup siap untuk bekerjasama di dalam pemeriksaan. Tanyakan mengenai hal bunuh diri (Tomb, 2004)HAL-HAL YANG HARUS DIPELAJARI MENGENAI KASUS BUNUH DIRIMaksud dan tujuan pasien-mengapa ingin mati?Apakah rencana bunuh diri telah dibuat-semakin spesifik rencana yang dibuat semakin besar untuk melakukannyaMetode-semakin mematikan teknik yang dibuat semakin serius rencananyaAdanya faktor-faktor psikiatrik dan organik, misal depresi psikotik, gangguan proses pikir, penggunaan sedatif tanpa resep, kondisi organikTentukan apakah perilaku tersebut akibat peranan impulsif atau dengan rencanaApakah pencetus krisis telah terlewatiBuatlah daftar kehilangan yang dialamiApakah klien memiliki rencana untuk masa depannya?Apakah klien mempunyai keluarga yang mempedulikannya atau dukungan lainnya?Apakah klien berpikir bahwa dia akan melakukan bunuh diri? (Tomb, 2004)TINGKATAN MEMATIKAN DARI METODA BUNUH DIRI (Kneisl; Wilson & Trigoboff, 2004)METODA YANG KURANG MEMATIKAN (less lethal methods)Memotong nadi pergelanganMengalirkan gas di rumahMeminum obat tanpa resep (kecuali aspirin dan acetaminophen (Tylenol))TranquilizersMETODA YANG SANGAT MEMATIKAN (highly lethal methods)TembakTerjunGantungTenggelamRacun carbon monoksidaBarbiturat dan minum pil tidurAspirin dosis tinggi dan acetaminophen (Tylenol)Menabrak mobilTerpapar suhu dingin yang ekstremAntidepressantsDIAGNOSA KEPERAWATANRisiko melukai diriRisiko perilaku kekerasan pada diriRisiko mutilasi diriKoping individu inefektifHarga diri rendah (Kneisl; Wilson & Trigoboff, 2004)PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASIKeputusan dirawat di RS harus dibicarakan dengan klien secara tegas dan penuh optimisPastikan keamanan fisik dalam perawatan di RS melalui tindakan pencegahan bunuh diri yang sesuai (misal pengawasan ketat, tanpa isolasi, tidak ada barang-barang yang membahayakan)Klien dengan risiko kecil dapat berobat jalan bila ada keluarga yang dipercaya untuk mengawasi nilailah dukungan mereka (Tomb, 2004)PRINSIP-PRINSIP PENGOBATAN (Tomb,2004)Kenali dan obati kondisi-kondisi psikiatrik dan medisKembangkan ikatan terapeutik dengan klienKlien yang ingin bunuh diri biasanya bersikap ambivalen tentang kematian. Ungkapkan ambivalen tersebut-perlihatkan bukti-bukti bahwa mereka ingin hidup. Berikan harapan yang jelas. Buat rencana yang spesifik dengan dan untuk klien. Mintalah kedewasaan mereka, bukan sikap regresinyaKlien sering bingung dan memiliki fokus pikir yang sempit-hadapkan pada hal-hal realitaJangan mengecilkan keseriusan klien dalam usaha bunuh diriJangan pernah setuju untuk merahasiakan rencana bunuh diriBantulah klien melewati masa berduka dan kehilanganJangan memberi alasan untuk membenarkan gejala-gejala yang dialami klienPotensi untuk bunuh diri dapat berubah dengan cepat. Nilailah kembali kondisi pikiran klien dengan seringGunakan sumber daya dari komunitasJangan kehilangan kontak dengan klien. Pantaulah dengan teliti selama musim liburan di rumahBersikap aktif, tetapi tetap menuntut klien bertanggung jawab atas hidupnyaPETUNJUK UMUM(Kneisl; Wilson & Trigoboff, 2004)Berikan semua tindakan dengan sungguh-sungguh. Evaluasi sebelum diberikanKatakan tentang bunuh diri secara terbuka dan langsungBerikan status kewaspadaan terhadap bunuh diriTeliti ruangan klien, khususnya jika pikiraan bunuh diri atau usaha bunuh diri terjadi setelah dirawat di RSTempatkan klien pada tempat yang mudah diobservasiPilih kamar yang dekat dengan kantor perawatHati-hati jangan berperilaku yang membuat tidak amanOrganisasikan rencana keperawatan bersama klienJangan menjanjikan sesuatu yang tidak realistikAnjurkan klien melaksanakan aktifitas sehari-hari dan perawatan diri jika mungkinPutuskan bersama klien apakah anggota keluarga dan teman-temannya dapat kontak dengannyaSiapkan persetujuan dengan anggota keluarga kemungkinan adanya bingung, marah atau kehilangan minat.Harapkan bahwa klien akan bekerja sama menerima dirinyaPETUNJUK UMUM UNTUK DEPARTEMEN EMERGENSI38% klien di departemen emergency psikiatri beresiko bunuh diri.Klien membutuhkan tenaga profesional, bukan pendekatan hukumanCegah klien tinggal sendiri atau berdekatan dengan benda-benda yang dapat digunakan untuk tindakan kekerasan (Kneisl; Wilson & Trigoboff, 2004)PROTOKOL PENCEGAHAN BUNUH DIRIBasic Suicide PrecautionsMaximum Suicide PrecautionsBasic Suicide Precautions (Kneisl; Wilson & Trigoboff, 2004)Tempatkan klien di ruang terbuka kecuali jika ditemani staf atau keluarga.Cek dimana klien berada dan pastikan aman tiap 15 menitTemani klien saat minum obat.Lihat barang-barang klien untuk yang potensial dapat melukai. Teliti kondisi klien, dan katakan untuk mendampingi klien saat klien bekerja.Cek seluruh bawaan pengunjung.Ijinkan klien memiliki peralatan makan, tapi pastikan apakah gelas atau alat lain ada yang hilang ketika mengumpulkannya.Ijinkan pengunjung & hubungan telepon kecuali jika klien tidak menghendaki.Cek bahwa pengunjung tidak meninggalkan barang-barang berbahya di ruangan.Jalankan protokol ini sampai dihentikan oleh psikiater.Informasikan pada klien alasan & detail aturan yang diterapkan. Penjelasan ini harus dibuat oleh dokter dan perawat serta dokumentasikan.Maximum Suicide Precautions(Kneisl; Wilson & Trigoboff, 2004)Berikan supervisi 1 : 1.perawat harus tetap berada di ruangan dalam jangkauan klien setiap saat. Ketika klien menggunakan kamar mandi, pintunya harus terbuka. Seorang staf harus duduk disamping tempat tidur klien pada malam hari.Jangan ijinkan klien untuk ditinggal pada pelaksanaan tes atau pelaksanaan tindakan.Lihat dengan seksama barang bawaan klien dan amankan barang-barang yang membahayakan, seperti pil, korek api, sabuk, tali sepatu, BH/kutang, pisau cukur/silet, jepitan, cermin taua benda dari kaca (bola lampu pijar), kawat/kabel, benda-benda kecil.Jika aturan ini diterapkan setelah klien dirawat dalam tempo yang lama, selidikilah dengan seksama kondisi ruangannya.Cek pengunjung jangan sampai meninggalkan benda-benda berbahaya di ruangan.Layani kebutuhan makan klien dalam tempat makan isolasi yang terbuat dari bahan bukan kaca atau logam.Utamakan penjelasan pada klien apakah dia boleh melakukan sesuatu serta alasannya. Dokumentasikan.Jangan menghentikan aturan ini tanpa saran dari psikiaterIDENTIFIKASI HASIL DAN HASILMengungkapkan pikiran melukai diriMengakui bahwa telah berperilaku melukai diri jika hal itu terjadiMampu mengidentifikasi pemicu masalah pribadiBelajar untuk mengidentifikasi dan mentoleransi perasaan tidak nyamanMemilih alternatif yang tidak melukai diriBerusaha mengidentifikasi stressorKooperatif dengan intervensi untuk menghilangkan pikiran bunuh diri dan kontrol perilaku (Kneisl; Wilson & Trigoboff, 2004)