SUBYEK PENDIDIKAN

17
BAB I PENDAHULUAN Secara filosofis, pendidikan merupakan sebuah sistem yang memiliki aspek-aspek yang saling berhubungan. Menurut A.D. Marimba (1989: 19-65), pendidikan adalah proses membimbing atau memimpin yang dilakukan secara sadar oleh pendidik untuk mengembangkan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Dalam proses membimbing atau memimpin tersirat dua pihak yang saling berhubungan, yaitu pendidik dan peserta didik. Selain itu, agar usaha dalam proses tersebut dapat mencapai tujuan pendidikan, maka diperlukan landasan/dasar yang jelas serta alat dan badan/lembaga penyelenggara pendidikan. Dengan demikian, pendidikan terdiri dari beberapa aspek, yaitu: peserta didik, pendidik, dasar, tujuan, alat, dan badan/lembaga pendidikan. Berdasarkan keterangan tersebut, pendidik merupakan salah satu bagian integral dari sistem pendidikan. Pendidik atau subyek pendidikan adalah orang yang terlibat secara langsung dan kuntinyu dalam proses pendidikan. Dalam dunia pendidikan, yang lazim disebut pendidik adalah orang tua, guru, dan para pemimpin masyarakat atau orang-orang yang telah dewasa. Orang tua berperan sebagai pendidik di 1

Transcript of SUBYEK PENDIDIKAN

Page 1: SUBYEK PENDIDIKAN

BAB IPENDAHULUAN

Secara filosofis, pendidikan merupakan sebuah sistem yang memiliki

aspek-aspek yang saling berhubungan. Menurut A.D. Marimba (1989: 19-65),

pendidikan adalah proses membimbing atau memimpin yang dilakukan secara

sadar oleh pendidik untuk mengembangkan jasmani dan rohani peserta didik

menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Dalam proses membimbing

atau memimpin tersirat dua pihak yang saling berhubungan, yaitu pendidik

dan peserta didik. Selain itu, agar usaha dalam proses tersebut dapat mencapai

tujuan pendidikan, maka diperlukan landasan/dasar yang jelas serta alat dan

badan/lembaga penyelenggara pendidikan. Dengan demikian, pendidikan

terdiri dari beberapa aspek, yaitu: peserta didik, pendidik, dasar, tujuan, alat,

dan badan/lembaga pendidikan.

Berdasarkan keterangan tersebut, pendidik merupakan salah satu

bagian integral dari sistem pendidikan. Pendidik atau subyek pendidikan

adalah orang yang terlibat secara langsung dan kuntinyu dalam proses

pendidikan. Dalam dunia pendidikan, yang lazim disebut pendidik adalah

orang tua, guru, dan para pemimpin masyarakat atau orang-orang yang telah

dewasa. Orang tua berperan sebagai pendidik di lingkungan rumah tangga,

guru berperan sebagai pendidik di sekolah, sedangkan yang lainnya dapat

memainkan peran sebagai pendidik di lingkungan sosial. Walaupun peranan

para pendidik ini berbeda tempatnya, tidak berarti mereka bekerja sendiri-

sendiri. Semuanya harus dapat memainkan perannya masing-masing secara

bertanggung jawab dalam kerangka kerjasama yang harmonis dan saling

mendukung agar peserta didik memiliki kepribadian yang utama.

1

Page 2: SUBYEK PENDIDIKAN

BAB IISUBYEK PENDIDIKAN

(Kajian Tafsir Tarbawy Menurut Surat al-Rahman ayat 1-4, Surat al-Najm ayat 5-6 Surat al-Nahl ayat 43-44, Surat al-kahfi ayat 65)

A. Pengertian Subyek (Pelaku) Pendidikan

Secara filosofis, pendidikan merupakan sebuah sistem yang memiliki

aspek-aspek yang saling berhubungan. Pendidikan adalah proses

membimbing atau memimpin yang dilakukan secara sadar oleh pendidik

untuk mengembangkan jasmani dan rohani peserta didik menuju

terbentuknya kepribadian yang utama. Dalam proses membimbing atau

memimpin tersirat dua pihak yang saling berhubungan, yaitu pendidik dan

peserta didik. Selain itu, agar usaha dalam proses tersebut dapat mencapai

tujuan pendidikan, maka diperlukan landasan/dasar yang jelas serta alat

dan badan/lembaga penyelenggara pendidikan. Dengan demikian,

pendidikan terdiri dari beberapa aspek, yaitu: peserta didik, pendidik,

dasar, tujuan, alat, dan badan/lembaga pendidikan.

Berdasarkan keterangan tersebut, pendidik merupakan salah satu

bagian integral dari sistem pendidikan. Pendidik atau subyek pendidikan

adalah orang yang terlibat secara langsung dan kuntinyu dalam proses

pendidikan. Dalam dunia pendidikan, yang lazim disebut pendidik adalah

orang tua, guru, dan para pemimpin masyarakat atau orang-orang yang

telah dewasa. Orang tua berperan sebagai pendidik di lingkungan rumah

tangga, guru berperan sebagai pendidik di sekolah, sedangkan yang

lainnya dapat memainkan peran sebagai pendidik di lingkungan sosial.

Walaupun peranan para pendidik ini berbeda tempatnya, tidak berarti

mereka bekerja sendiri-sendiri. Semuanya harus dapat memainkan

perannya masing-masing secara bertanggung jawab dalam kerangka

kerjasama yang harmonis dan saling mendukung agar peserta didik

memiliki kepribadian yang utama.

2

Page 3: SUBYEK PENDIDIKAN

B. Kajian Tafsir Tarbawy Menurut Surat al-Rahman ayat 1-4.

Terjemah1. (tuhan) yang Maha pemurah, 2. yang telah mengajarkan Al Quran.

3. Dia menciptakan manusia. 4. mengajarnya pandai berbicara.1

Mufrodat

Kalimat adalah salah satu nama yang dikhususkan الرحمن

untuk Allah, berbeda dengan asma Allah yang lain seperti رحيم أو عزيز

حكيم أو عليم أو maka bisa di ungkapkan untuk yang lainnya seperti halnya

lafadz القرآن . الله علم adalah khobar dari lafadz lafadz , الرحمن خلق

البيان khobar kedua , sedangkan اإلنسان adalah khobar ketiga2 علمه

Sedangkan pengertian اإلنسان ada pendapat yang menyatakan Nabi

Adam, ada yang menyatakan semua jenis manusia, ada yang mengataakan

Nabi Muhammad. اإلنسان artinya menciptakan dari tidak ada menjadi خلق

ada dengan segala kemampuan yang diberikanNya. علمه البيان adalah mantiq

yang fasih dan ta`lim adalah mempelajari yang tampak dan segala sesuatu

yang tidak tampak yang berhubungan dengan lainnya. 3

Asbabunnuzul Ayat ini diturunkan setelah terjadi pelecehan orang kuffaar setelah ada

perintah untuk bersujud pada Arrahman yang terdapat dalam surat al furqon

ayat 60 3ذ1ا 1ه7م7 ق3يل1 و1إ ج7د7وا ل ح;م1ن3 اس; 3لر= 7وا ل ح;م1ن7 و1م1ا ق1ال الر= , orang kafir

mengungkapkan “ kita tidak kenal dengan sesoraang yang namanya Rohman

kecuali Rohman dari Yamamah maka ayat ini menegaskan bahwa Arrahman

bukanlah dia tetapi Allah yang maha yang maha rahman yang telah

mengajarkan Alquraan dan telah menciptakan manusia.4

Munasabah

1 Depag-Al quran- Online, rabo 7 Juli,jam 092 Jabir bin Musa aljazairi,Aisaruttafasir, Maktabah ululm wal haikmah, Madinah,2003, Juz 5 hal 224.3 Ahmad bin Muhammad almahdy asyyadili, bahrul Murid, Darul Kutub,Bairut,2002, Juz7 hal 3944 As Sayuthi, Darrul Manstur, Darul Fikr, Bairut,1993, Juz 6 hal 268.

3

Page 4: SUBYEK PENDIDIKAN

Munasabah ayat ini dengan ayat sebelumnya ada dula hal, pertama

ayat sebelumnya diawali dengan mu`jizah yang menunjukkan kekuasaan dan

dan kebesaranNya, sedang ayat ini menun jukkaan mu`jizah dengan kasih

sayangnya dzat maha rohman dengan mengajarkan manusia atas alquran.

Kedua pada akhir ayat surah sebelumnya adalah kalimat 1د3ر3 مAق;ت B3يك م1ل ع3ند1

makna yang terkandung pada akhir ayat ini menunjukkan kewibawaan Allah

sedang pada ayat Arrahman menunjukan kelembutanNya.5

Analisa Bahasan

Pada ayat ini Allah yang Maha Pemurah menyatakan bahwa Dia telah

mengajar Muhammad saw Alquran dan Muhammad telah mengajarkan

umatnya. Ayat ini adalah turun sebagai bantahan bagi penduduk Mekah yang

mengatakan:

1ق1د; 1م7 و1ل 1ع;ل =ه7م; ن ن1 7ون1 أ 1ق7ول =م1ا ي 3ن Fم7ه7 إ 7ع1ل رG ي 1ش1 ب

Artinya:

Sesungguhnya Alquran itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya

(Muhammad)". (Q.S. An Nahl: 103).

Oleh karena isi ayat ini mengungkapkan beberapa nikmat Allah atas

hamba-Nya, maka surah ini dimulai dengan menyebut nikmat yang paling

besar faedahnya dan paling banyak manfaatnya bagi hamba-Nya, yaitu nikmat

mengajar Alquran. Maka manusia dengan mengikuti ajaran Alquran akan

berbahagialah di dunia dan di akhirat dan dengan berpegang teguh pada

petunjuk-petunjuk Nya niscaya akan tercapailah tujuan di kedua tempat

tersebut. Alquran adalah induk kitab-kitab samawi yang diturunkan kepada

sebaik-baik makhluk Allah yang berada di bumi ini.6

5 Ar Razi, Mafatihul Ghoib, Darul Kutub Bairut, 2000, juz 29 hal 736Ibid, , juz 29 hal 85

4

Page 5: SUBYEK PENDIDIKAN

Dalam ayat ini Allah menyebutkan nikmat kejadian manusia yang

menjadi dasar semua persoalan dan pokok segala sesuatu. Sesudah Allah

menyatakan nikmat mengajar Alquran pada ayat yang lalu, maka pada ayat ini

Dia menciptakan jenis makhluk Nya ini dan diajarkan Nya pandai

membicarakan tentang apa yang tergores dalam jiwanya dan apa yang terpikir

oleh otaknya, kalaulah tidak mungkin tentu Muhammad tidak akan

mengajarkan Alquran kepada umatnya. Manusia adalah makhluk yang

berbudaya, tidak dapat hidup kecuali dengan berjemaah, maka haruslah ada

alat komunikasi yang dapat menghubungkan antara ia dengan saudaranya

yang menulis kepadanya dari penjuru dunia yang jauh dan dari benua-benua

serta dapat memelihara ilmu-ilmu terdahulu untuk dimanfaatkan oleh orang-

orang kemudian dan menambah kekurangan-kekurangan yang terdapat dari

orang-orang terdahulu. Ini adalah suatu anugerah rohaniah yang sangat tinggi

nilainya dan tidak ada bandingannya dalam hidup, dari itu nikmat ini

didahulukan sebutannya dari nikmat-nikmat lainnya. Pertama-tama dimulai

dengan sesuatu yang harus dipelajari, yaitu Alquran yang menjamin

kebahagiaan, lalu diikuti dengan belajar kemudian ketiga cara dan metode

belajar, dan seterusnya berpindah kepada membacakan benda-benda angkasa

yang diambil manfaat dari padanya.

C. Surat al-Najm ayat 5-6

Terjemah5. yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.6. yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) Menampakkan diri dengan rupa yang asli.7

Mufrodat

د3يد7 ;ق7و1ى ش1 ال yang di maksud adalah malaikat Jibril8

.yang mempunyai kecerdasan yang kuat. menampakkan diri dari langit dalam wujud aslinya.

7 ? Depag-Al quran- Online, rabo 7 Juli,jam 098 Ahmad bin Muhammad almahdy asyyadili, bahrul Murid………..Juz 7 240.

5

Page 6: SUBYEK PENDIDIKAN

Analisa

Mengenai dua ayat tersebut, dalam Tafsir Al Qurthuby dijelaskan

bahwa seluruh mufasir mengatakan شديدالقوى adalah malaikat Jibril, kecuali

Al Hasan, ia menyatakan bahwa adalah شديدالقوى Allah SWT. Adapun

kalimat berarti ذومرة memiliki kekuatan dan kecerdasan/wawasan luas.

Demikian pula yang dinyatakan oleh Ibn Katsir. Dengan merujuk kepada

pendapat jumhur mufasir, ayat ini berbicara tentang Malaikat Jibril yang

menjadi guru besar Nabi Muhammad SAW. Terlepas dari ikhtilaf mengenai

figur yang disebut pada ayat 5, seluruh mufasir sepakat bahwa figur dimaksud

bersifat memiliki kekuatan dalam segala dimensinya serta kecerdasan khusus.

Dengan demikian, makna tarbawy dalam ayat ini adalah bahwa seorang

pendidik seyogyanya merupakan sosok yang kuat, baik dari segi fisik, mental,

ekonomi, maupun intelektual.

C. Surat al-Nahl ayat 43-44

Terjemah.

“Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,”“dengan membawa keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al quran, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”,(QS. 16:43-44) Mufrodat : Ahli ilmu, البينات mu`jizat, الزبر kitab yang dibawa rosul arti sebenarnya adalah tulisan.9

Analisa Bahasan.

9 Al Qotton, taisiruttafsir, Mauqi` tafsir, Juz 2 hal 13

6

Page 7: SUBYEK PENDIDIKAN

Allah SWT menyatakan bahwa Dia tidak mengutus Rasul sebelum

diutusnya Nabi Muhammad saw terkecuali laki-laki yang diutusnya itu diberi

wahyu. Ayat ini menggambarkan bahwa Rasul-rasul yang diutus untuk

menyampaikan wahyu hanyalah laki-laki dari keturunan Adam as sehingga

Muhammad saw diutus untuk membimbing umatnya agar mereka itu

beragama tauhid dan mengikuti bimbingan wahyu. Maka yang pantas diutus

ialah Rasul-rasul dari jenis mereka dan berbahasa seperti mereka. Pada saat itu

Rasulullah saw diutus orang-orang Arab menyangkal bahwa Allah tidak

mungkin mengutus utusan yang berasal dari manusia seperti mereka, tetapi

kalau Allah mau mengutus seorang malaikat, seperti firman Allah SWT:

G1ك م1ل ;ه3 1ي 3ل إ ;ز3ل1 ن7 أ 1و;ال1 ل و1اق3 1س; األ; ف3ي 1م;ش3ي و1ي الط=ع1ام1 7ل7 ;ك 1أ ي س7ول3 الر= ه1ذ1ا م1ال3 7وا و1ق1ال

ا 1ذ3ير] ن م1ع1ه7 7ون1 1ك ف1يArtinya: “Dan mereka berkata: "Mengapa Rasul ini memakan makanan dan

berjalan di pasar-pasar?. Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?"Q.S Al Furqan: 7)

Dan firman-Nya:

1ن= أ 7وا ء1ام1ن =ذ3ين1 ال ر3 F1ش و1ب =اس1 الن ;ذ3ر3 ن1 أ 1ن; أ ;ه7م; م3ن Bج7ل ر1 3ل1ى إ 1ا ;ن ي و;ح1

1 أ 1ن; أ ]ا ب ع1ج1 =اس3 3لن ل 1ان1 1ك أ G3ين م7ب Gاح3ر ل1س1 ه1ذ1ا 3ن= إ ون1 1اف3ر7 ;ك ال ق1ال1 Fه3م; ب ر1 ;د1 ن ع3 Bص3د;ق ق1د1م1 1ه7م; ل

Artinya: “Patutkah menjadi keheranan bagi manusia, bahwa kami mewahyukan

kepada seorang laki-laki di antara mereka: "Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka". Orang-orang kafir berkata: "Sesungguhnya orang ini (Muhammad) benar-benar tukang sihir yang nyata". (Q.S Yunus: 2)

Mengenai penolakan orang-orang Arab pada kerisalahan Muhammad

karena ia seorang manusia biasa, dapatlah diikuti sebuah riwayat dari Ad

Dahhak yang disandarkan kepada Ibnu Abbas bahwa setelah Muhammad saw

diangkat menjadi utusan, orang Arablah yang mengingkari kenabiannya,

mereka berkata: "Allah SWT lebih Agung bila Rasul Nya itu bukan manusia.

Kemudian turun ayat-ayat surah Yunus.

7

Page 8: SUBYEK PENDIDIKAN

Sesudah itu Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang musyrik agar

bertanya kepada orang-orang Ahli Kitab sebelum kedatangan Muhammad

saw, baik kepada orang-orang Yahudi ataupun kepada orang-orang Nasara.

Apakah di dalam kitab-kitab mereka itu disebutkan suatu keterangan bahwa

Allah pernah mengutus malaikat kepada mereka. Maka kalau disebutkan di

dalam kitab mereka itu bahwa Allah pernah menurunkan malaikat sebagai

utusan Allah bolehlah mereka itu mengingkari kerisalahan Muhammad. Akan

tetapi apabila yang disebutkan di dalam kitab mereka Allah hanya mengirim

utusan kepada mereka manusia yang sejenis dengan mereka maka tidak

benarlah apabila orang-orang musyrik itu mengingkari kerisalahan

Muhammad saw.10

Sesudah itu Allah SWT menjelaskan bahwa rasul-rasul itu diutus

dengan membawa keterangan-keterangan yang membuktikan kebenarannya,

yaitu mukjizat dan kita-kitab. Yang dimaksud dengan keterangan di dalam

ayat ini ialah dalil-dalil yang membukakan kebenaran kerisalahannya dan di

maksud dengan Az Zabur ialah kitab yang mengandung tuntunan hidup dan

tata hukum yang diberikan oleh Allah kepada hamba Nya.

Dan Allah SWT menerangkan pula bahwa Dia telah menurunkan

Alquran kepada Nabi Muhammad saw, agar supaya Kitab Alquran itu

dijadikan pedoman untuk memberikan penjelasan kepada manusia apa saja

yang telah diturunkan kepada mereka yaitu perintah-perintah dan larangan-

larangan serta aturan-aturan hidup lainnya yang harus mereka perhatikan dan

mengandung kisah-kisah umat-umat terdahulu agar supaya dijadikan suri

tauladan, dalam menempuh kehidupan di dunia. Juga agar Alquran itu

dijadikan sebagai dasar mengenai hal-hal yang mereka merasa sukar, yaitu

menjelaskan hukum-hukum yang terkandung dalam Alquran itu serta

memerinci kandungan yang bersifat global sesuai dengan kemampuan berpikir

dan kepahaman mereka terhadap tujuan-tujuan hukum.

Di akhir ayat Allah SWT menandaskan agar mereka suka memikirkan

kandungan isi Alquran dengan pemikiran yang jernih baik terhadap prinsip-10 Haqi, Tafsir Haqi, amuqi`altafasir, TT,2 Juz 8 hal 233

8

Page 9: SUBYEK PENDIDIKAN

perinsip hidup yang terkandung di dalamnya, tata aturan yang termuat di

dalamnya serta tamsil ibarat yang ada di dalam ayat-ayat Alquran itu, agar

mereka itu memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup

di akhirat, terlepas dari berbagai macam azab dan bencana seperti yang

menimpa umat-umat sebelumnya.

D. Surat al-Kahfi Ayat 65.

“lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami”

Dalam ayat ini Allah menceritakan bahwa setelah Nabi Musa dan

Yusa' menyusuri kembali jalan yang mereka lalui tadi sampailah keduanya

pada batu itu yang pernah mereka jadikan tempat beristirahat. Di sana mereka

mendapatkan seorang hamba di antara hamba-hamba Allah ialah Al Khidir

yang berselimut dengan kain putih bersih. Menurut Said bin Jubair, kain putih

itu menutupi leher sampai dengan kakinya.

Dalam ayat ini Allah SWT juga menyebutkan bahwa Al Khidir itu

ialah orang yang mendapat ilmu langsung dari Allah, yang ilmu itu tidak

diberikan kepada Nabi Musa. Sebagaimana juga Allah telah

menganugerahkan suatu ilmu kepada Nabi Musa yang tidak diberikan kepada

Al Khidir.

9

Page 10: SUBYEK PENDIDIKAN

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dalam Al Qur'an terdapat beberapa sebutan bagi subyek pendidikan,

yaitu: ulul ilmi, ulama, ahludz dzikr, ahlur rusyd, syadidul quwa, dan dzu

mirroh.

2. Masing-masing nama tersebut menunjukan kapasitas subyek

pendidikan, yang secara umum merujuk kepada pribadi yang memiliki

kompetensi lengkap, yakni pribadi yang taqwa kepada Allah SWT, memiliki

pengetahuan dan wawasan luas, cerdas, memiliki fisik, mental, dan ekonomi

yang kuat, serta sabar menghadapi perilaku peserta didik dan menghargai

keberadaannya.

DAFTAR PUSTAKA

Depag-Al quran- Online, rabo 7 Juli,jam 09

Jabir bin Musa aljazairi,Aisaruttafasir, Maktabah ululm wal haikmah,

Madinah,2003

Ahmad bin Muhammad almahdy asyyadili, bahrul Murid, Darul

Kutub,Bairut,2002

As Sayuthi, Darrul Manstur, Darul Fikr, Bairut,1993

Ar Razi, Mafatihul Ghoib, Darul Kutub Bairut, 2000

Al Qotton, taisiruttafsir, Mauqi` tafsir

Haqi, Tafsir Haqi, Almauqi`Altafasir, TT

10