Subyek hi2

20
HUKUM INTERNASIONAL Subyek Hukum Internasional Kamis, 22 Maret 2007 Rika Kurniaty,SH

Transcript of Subyek hi2

Page 1: Subyek hi2

HUKUM

INTERNASIONAL

Subyek Hukum

Internasional

Kamis, 22 Maret 2007

Rika Kurniaty,SH

Page 2: Subyek hi2

• Subyek hukum: pemegang, pemilik, atau pendukung hak dan pemikul kewajiban (individu dan badan hukum).

• Subyek hukum Internasional adalah setiap pemilik, pemegang, atau pendukung hak dan pemikul kewajiban berdasrkan hukum internasional.

• Pada awal mula kelahiran dan pertumbuhan hukum internasional, hanya negaralah yang dianggap sebagai subyek HI.

Page 3: Subyek hi2

• Hans Kelsen (dalamPrinciples of Internasional Law), menyatakan bahwa Individu merupakan subyek hukum yang sesunguhnya dari Hukum internsional. Hak dan kewajiban negara sesungguhnya adalah hak dan kewajiban semua manusia.

Page 4: Subyek hi2

Subyek2 HI yang diakui:1. Negara;2. Organisasi Internasional;3. Palang Merah Internasional;4. Takhta Suci;5. Organisasi pembebasan atau bangsa-bangsa yang

sedang memperjuangkan hak-haknya;6. Kaum Belligerensi;7. Orang perorangan (Individu);8. Wilayah perwalian;9. Organisasi internasional non negara atau non

pemerintah;10. Perusahaan transnasional dan perusahaan

multinasional;

Page 5: Subyek hi2

NegaraSubyek HI dalam arti klasik (paling tua

usianya) dan paling utama, karena dapat mengadakan hubungan-hubungan hukum internsional dalam segala bidang kehidupan kehidupan masyarakat internsional.

Dalam negara Federal, yang menjadi pengemban hak dan kewajiban subyek HI adalah pemerintah federal.

Ada kalanya konstitusi federal memungkinkan negara bagian menjadi subyek HI (terbatas).

Page 6: Subyek hi2

• Psl 1 Konvensi montevideo 1933 menyatalan sbb: the state as a persn in internstional law should prosses the following qualifications:

a. A permanent populations;

b. A defined territory;

c. Government;

d. Capacity to enter into the relations with the other states;

(a, b, dan c unsur faktual, dan d unsur non faktual).

Page 7: Subyek hi2

Organisasi Internasional• Bukan merupakan fenomena baru dalam

tatanan masyarakat internsional.• Berdirinya organisasi internasional pada

hakekatnya didorong oleh keinginan untuk meningkatkan dan melembagakan kerjasama internasional secara permanen dalam rangka mencapai tujuan bersama.

• Jika suatu organisasi internsional belum mampu menunjukan kemandiriannya, organisasi internsional yang demikian tidak atau belum berkedudukan sebagai subyek hukum internasional.

Page 8: Subyek hi2

• Kualifikasi dari suatu organisasi internasional yang sudah memiliki kepribadian hukum internasional menurut Ian Browlie:

the criteria of legal personality in organisation may be summarized as follows:

1. A permanent association of states, with lawful objects, equipped with organs;

2. A distinction in term of legal powers and purposes between the organisation and its member states;

3. The existence of legal power exercisable on the international plane and not solely within the system of one or more states;

Page 9: Subyek hi2

Klasifikasi organisasi internasional menurut Theodore A. coulombis dan James H. wolfe:

1. Organisasi internasional (antar pemerintah) dengan keanggotaan dalam ruang lingkup global dengan maksud dan tujuan yang bersifat umum. Cth: PBB dan LBB;

2. Organisasi internasional (antar pemerintah) dengan keanggotaan dalam ruang lingkup global dengan maksud dan tujuan yang khusus atau spesifik. Cth: world bank, IMF;

3. Organisasi internasional (antar pemerintah) dengan keanggotaan yang regional atau kawasan dan dengan maksud dan tujuan yang umum.cth: Asean, OAU;

4. Organisasi internasional (antar pemerintah) dengan keanggotaan yang regional atau kawasan tapi dengan maksud dan tujuan yang spesifik. Cth:NAFTA;

Page 10: Subyek hi2

• Faktor-faktor penyebab berakhirnya organisasi internasional:

1. Kesepakatan negara-negara anggotanya untuk mengakhiri eksistensi organisasi internasional ybs;

2. Tujuan oraganisasi itu sudah terwujud atau tercapai;

3. Negara-negara anggota dari organisasi-organisasi internsional yg lama kemudian mendirikan organisasi internsional baru dgn asas, maksud dan tujuan yang sama atau serupa dgn organisasi internsional yg lama;

4. Pengunduran diri secara satu persatu dari negara-negara anggota suatu organisasi internsional sehingga lama kelamaan negara-negara anggotanya semakin berkurang dan aktivitas organisasi berkurang/ berakhir;

Page 11: Subyek hi2

Palang Merah Intl

• ICRC: Intl. Commision of Red Cross

• Berkedudukan di Jenewa.

• Mempunyai posisi yang unik dalam sejarah HI.

• Merupakan subyek HI terbatas.

Page 12: Subyek hi2

Takhta Suci• Biasa disebut Vatican.• Merupakan contoh subyek HI yang telah ada dari zaman

dahulu disamping Negara (kelanjutan sejarah) traktat/ perjanjian lateral tgl 11 februari 1929 antara Italia dan Takhta suci (dipandang sebagai pengakuan Italia terhadap eksistensi takhta suci sebagai pribadi hukum internasional yang berdiri sendiri).

• Dlm praktek hubungan internasional mapun diplomasi, engara-negara menerima dan memperlakukan paus sebagai pemimpin tertinggi Vatikan, sesuai dgn norma hukum internasional maupun noram hukum sopan santun diplomatik, sama seperti kepala-kepala negara dan pemerintahan negara-negara pada umumnya.

• Mempunyai perwakilan diplomatik di banyak negara, termasuk Indonesia.

Page 13: Subyek hi2

Organisasi pembebasan atau bangsa yang memperjuangkan hak-haknya

• Pengertiannya masih kontroversial.

• Dapat diakui sebagai subyek atau pribadi hukum internasional, sementara waktu saja selam di berjuang untuk mewujudkan cita-cita dan tujuannya.

• Tidak setiap pergolakan dalam suatu negara atau wilayah dapat secara mudah untuk diberikan predikat sebagai organsisasi pembebasan atau bangsa yg sedang berjuang.

Page 14: Subyek hi2

Kaum BelligerensiKaum Belligerensi Pada awalnya muncul sebagai akibat dari masalah dalam Pada awalnya muncul sebagai akibat dari masalah dalam

negeri suatu negra berdaulat.negeri suatu negra berdaulat. Hukum yang harus diberlakukan terhadap peristiwa Hukum yang harus diberlakukan terhadap peristiwa

pemberontakan dalam suatu negara adalah hukum pemberontakan dalam suatu negara adalah hukum nasional dari negara yang bersangkutan.nasional dari negara yang bersangkutan.

Kriteria pemberontak menurut Oppenheim-Lauterpacht:Kriteria pemberontak menurut Oppenheim-Lauterpacht:1.1. Adanya perang saudara itu disertai dgn pernyataan Adanya perang saudara itu disertai dgn pernyataan

hubungan permusuhan antara negara ybs dgn kaum hubungan permusuhan antara negara ybs dgn kaum belligerensi tersebut;belligerensi tersebut;

2.2. Menguasai atau menduduki sebagian dari wilayah Menguasai atau menduduki sebagian dari wilayah negara;negara;

3.3. Adanya penghormatan atas peraturan-peraturan hukum Adanya penghormatan atas peraturan-peraturan hukum perang oleh negara ybs dan kaum belligerensi;perang oleh negara ybs dan kaum belligerensi;

4.4. Adanya kebutuhan praktis bagi pihak atau negara-negara Adanya kebutuhan praktis bagi pihak atau negara-negara ketiga untuk menentukan sikapnya terhadap perang ketiga untuk menentukan sikapnya terhadap perang saudara tersebut;saudara tersebut;

Page 15: Subyek hi2

Kriteria belligerensi menurut HURWITZ:Kriteria belligerensi menurut HURWITZ:

1.1. Terorgainisir dibawah pimpinan yg Terorgainisir dibawah pimpinan yg bertanggung jawab;bertanggung jawab;

2.2. Memakai tanda-tanda pengenal yg jelas Memakai tanda-tanda pengenal yg jelas dapat terlihat;dapat terlihat;

3.3. Membawa senjata secara terang-terangan;Membawa senjata secara terang-terangan;

4.4. Mengindahkan cara-cara berperang yang Mengindahkan cara-cara berperang yang sudah lazim;sudah lazim;

Page 16: Subyek hi2

Wilayah PerwalianWilayah Perwalian Bermula dari sistem wilayah mandat pada Bermula dari sistem wilayah mandat pada

masa liga bangsa-bangsamasa liga bangsa-bangsa wilayah mandat wilayah mandat adalah bekas wilayah jajahan dari negara-adalah bekas wilayah jajahan dari negara-negara yang kalah PD I yang ditempatkan di negara yang kalah PD I yang ditempatkan di bawah mandat dari negara yang menang bawah mandat dari negara yang menang perang.perang.

Digolongkan sebagai sebagai subyek HI Digolongkan sebagai sebagai subyek HI didasarkan pada sistem PBB.didasarkan pada sistem PBB.

Sekarang, eksistensi wilayah perwalian sebaai Sekarang, eksistensi wilayah perwalian sebaai subyek HI tinggal merupakan soal sejarahsubyek HI tinggal merupakan soal sejarah

Page 17: Subyek hi2

IndividuIndividu Pada awal masa pertumbuhan HI, individu Pada awal masa pertumbuhan HI, individu

hanya sebagai subyek hukum nasional.hanya sebagai subyek hukum nasional. Dalam perkembangannya, HI sudah Dalam perkembangannya, HI sudah

memberikan hak-hak dan memikulkan memberikan hak-hak dan memikulkan kewajiban-kewajiban berdasarkan HI secara kewajiban-kewajiban berdasarkan HI secara langsung kepada individu.langsung kepada individu.

Individu juga dapat dimintakan Individu juga dapat dimintakan pertanggungjawaban secara langsung atas pertanggungjawaban secara langsung atas tindakan-tindakan yang diduga merupakan tindakan-tindakan yang diduga merupakan pelanggaran atas kaidah-kaidah hukum pelanggaran atas kaidah-kaidah hukum internasionalinternasional

Page 18: Subyek hi2

Organisasi internasional Organisasi internasional non negara atau non non negara atau non

pemerintahpemerintah Biasa disebut LSM (lembaga swadaya Biasa disebut LSM (lembaga swadaya

masyarakat).masyarakat). Walaupun didirikan berdasarkan hukum Walaupun didirikan berdasarkan hukum

nasional dari negra tempatnya berkedudukan nasional dari negra tempatnya berkedudukan atau berkantor pusat, tetapi dia dapat memiliki atau berkantor pusat, tetapi dia dapat memiliki cabang-cabang di pelbagai negara. Dengan cabang-cabang di pelbagai negara. Dengan demikian dia merupakan suatu jaringan demikian dia merupakan suatu jaringan internasional dgn bidang kegiatan dan aktivitas internasional dgn bidang kegiatan dan aktivitas yang lintas batas negara.yang lintas batas negara.

Page 19: Subyek hi2

Perusahaan transnasional Perusahaan transnasional atau multinasionalatau multinasional

Fenomena baru dalam hukum dan hubungan Fenomena baru dalam hukum dan hubungan internasional.internasional.

Dalam beberapa hal, negra-negara banhkan Dalam beberapa hal, negra-negara banhkan juga organisasi internasional mengadakan juga organisasi internasional mengadakan hubungan secara langsung dgn perusahaan hubungan secara langsung dgn perusahaan transnasional atau multinasional yang transnasional atau multinasional yang melahirkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban melahirkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban internasional. internasional.

Page 20: Subyek hi2

Sekian dan Terimakasih…

Membaca mencerdaskan

kehidupan bangsa,Maka

Selamat Membaca….