BAB IPENDAHULUAN
Secara filosofis, pendidikan merupakan sebuah sistem yang memiliki
aspek-aspek yang saling berhubungan. Menurut A.D. Marimba (1989: 19-65),
pendidikan adalah proses membimbing atau memimpin yang dilakukan secara
sadar oleh pendidik untuk mengembangkan jasmani dan rohani peserta didik
menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Dalam proses membimbing
atau memimpin tersirat dua pihak yang saling berhubungan, yaitu pendidik
dan peserta didik. Selain itu, agar usaha dalam proses tersebut dapat mencapai
tujuan pendidikan, maka diperlukan landasan/dasar yang jelas serta alat dan
badan/lembaga penyelenggara pendidikan. Dengan demikian, pendidikan
terdiri dari beberapa aspek, yaitu: peserta didik, pendidik, dasar, tujuan, alat,
dan badan/lembaga pendidikan.
Berdasarkan keterangan tersebut, pendidik merupakan salah satu
bagian integral dari sistem pendidikan. Pendidik atau subyek pendidikan
adalah orang yang terlibat secara langsung dan kuntinyu dalam proses
pendidikan. Dalam dunia pendidikan, yang lazim disebut pendidik adalah
orang tua, guru, dan para pemimpin masyarakat atau orang-orang yang telah
dewasa. Orang tua berperan sebagai pendidik di lingkungan rumah tangga,
guru berperan sebagai pendidik di sekolah, sedangkan yang lainnya dapat
memainkan peran sebagai pendidik di lingkungan sosial. Walaupun peranan
para pendidik ini berbeda tempatnya, tidak berarti mereka bekerja sendiri-
sendiri. Semuanya harus dapat memainkan perannya masing-masing secara
bertanggung jawab dalam kerangka kerjasama yang harmonis dan saling
mendukung agar peserta didik memiliki kepribadian yang utama.
1
BAB IISUBYEK PENDIDIKAN
(Kajian Tafsir Tarbawy Menurut Surat al-Rahman ayat 1-4, Surat al-Najm ayat 5-6 Surat al-Nahl ayat 43-44, Surat al-kahfi ayat 65)
A. Pengertian Subyek (Pelaku) Pendidikan
Secara filosofis, pendidikan merupakan sebuah sistem yang memiliki
aspek-aspek yang saling berhubungan. Pendidikan adalah proses
membimbing atau memimpin yang dilakukan secara sadar oleh pendidik
untuk mengembangkan jasmani dan rohani peserta didik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama. Dalam proses membimbing atau
memimpin tersirat dua pihak yang saling berhubungan, yaitu pendidik dan
peserta didik. Selain itu, agar usaha dalam proses tersebut dapat mencapai
tujuan pendidikan, maka diperlukan landasan/dasar yang jelas serta alat
dan badan/lembaga penyelenggara pendidikan. Dengan demikian,
pendidikan terdiri dari beberapa aspek, yaitu: peserta didik, pendidik,
dasar, tujuan, alat, dan badan/lembaga pendidikan.
Berdasarkan keterangan tersebut, pendidik merupakan salah satu
bagian integral dari sistem pendidikan. Pendidik atau subyek pendidikan
adalah orang yang terlibat secara langsung dan kuntinyu dalam proses
pendidikan. Dalam dunia pendidikan, yang lazim disebut pendidik adalah
orang tua, guru, dan para pemimpin masyarakat atau orang-orang yang
telah dewasa. Orang tua berperan sebagai pendidik di lingkungan rumah
tangga, guru berperan sebagai pendidik di sekolah, sedangkan yang
lainnya dapat memainkan peran sebagai pendidik di lingkungan sosial.
Walaupun peranan para pendidik ini berbeda tempatnya, tidak berarti
mereka bekerja sendiri-sendiri. Semuanya harus dapat memainkan
perannya masing-masing secara bertanggung jawab dalam kerangka
kerjasama yang harmonis dan saling mendukung agar peserta didik
memiliki kepribadian yang utama.
2
B. Kajian Tafsir Tarbawy Menurut Surat al-Rahman ayat 1-4.
Terjemah1. (tuhan) yang Maha pemurah, 2. yang telah mengajarkan Al Quran.
3. Dia menciptakan manusia. 4. mengajarnya pandai berbicara.1
Mufrodat
Kalimat adalah salah satu nama yang dikhususkan الرحمن
untuk Allah, berbeda dengan asma Allah yang lain seperti رحيم أو عزيز
حكيم أو عليم أو maka bisa di ungkapkan untuk yang lainnya seperti halnya
lafadz القرآن . الله علم adalah khobar dari lafadz lafadz , الرحمن خلق
البيان khobar kedua , sedangkan اإلنسان adalah khobar ketiga2 علمه
Sedangkan pengertian اإلنسان ada pendapat yang menyatakan Nabi
Adam, ada yang menyatakan semua jenis manusia, ada yang mengataakan
Nabi Muhammad. اإلنسان artinya menciptakan dari tidak ada menjadi خلق
ada dengan segala kemampuan yang diberikanNya. علمه البيان adalah mantiq
yang fasih dan ta`lim adalah mempelajari yang tampak dan segala sesuatu
yang tidak tampak yang berhubungan dengan lainnya. 3
Asbabunnuzul Ayat ini diturunkan setelah terjadi pelecehan orang kuffaar setelah ada
perintah untuk bersujud pada Arrahman yang terdapat dalam surat al furqon
ayat 60 3ذ1ا 1ه7م7 ق3يل1 و1إ ج7د7وا ل ح;م1ن3 اس; 3لر= 7وا ل ح;م1ن7 و1م1ا ق1ال الر= , orang kafir
mengungkapkan “ kita tidak kenal dengan sesoraang yang namanya Rohman
kecuali Rohman dari Yamamah maka ayat ini menegaskan bahwa Arrahman
bukanlah dia tetapi Allah yang maha yang maha rahman yang telah
mengajarkan Alquraan dan telah menciptakan manusia.4
Munasabah
1 Depag-Al quran- Online, rabo 7 Juli,jam 092 Jabir bin Musa aljazairi,Aisaruttafasir, Maktabah ululm wal haikmah, Madinah,2003, Juz 5 hal 224.3 Ahmad bin Muhammad almahdy asyyadili, bahrul Murid, Darul Kutub,Bairut,2002, Juz7 hal 3944 As Sayuthi, Darrul Manstur, Darul Fikr, Bairut,1993, Juz 6 hal 268.
3
Munasabah ayat ini dengan ayat sebelumnya ada dula hal, pertama
ayat sebelumnya diawali dengan mu`jizah yang menunjukkan kekuasaan dan
dan kebesaranNya, sedang ayat ini menun jukkaan mu`jizah dengan kasih
sayangnya dzat maha rohman dengan mengajarkan manusia atas alquran.
Kedua pada akhir ayat surah sebelumnya adalah kalimat 1د3ر3 مAق;ت B3يك م1ل ع3ند1
makna yang terkandung pada akhir ayat ini menunjukkan kewibawaan Allah
sedang pada ayat Arrahman menunjukan kelembutanNya.5
Analisa Bahasan
Pada ayat ini Allah yang Maha Pemurah menyatakan bahwa Dia telah
mengajar Muhammad saw Alquran dan Muhammad telah mengajarkan
umatnya. Ayat ini adalah turun sebagai bantahan bagi penduduk Mekah yang
mengatakan:
1ق1د; 1م7 و1ل 1ع;ل =ه7م; ن ن1 7ون1 أ 1ق7ول =م1ا ي 3ن Fم7ه7 إ 7ع1ل رG ي 1ش1 ب
Artinya:
Sesungguhnya Alquran itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya
(Muhammad)". (Q.S. An Nahl: 103).
Oleh karena isi ayat ini mengungkapkan beberapa nikmat Allah atas
hamba-Nya, maka surah ini dimulai dengan menyebut nikmat yang paling
besar faedahnya dan paling banyak manfaatnya bagi hamba-Nya, yaitu nikmat
mengajar Alquran. Maka manusia dengan mengikuti ajaran Alquran akan
berbahagialah di dunia dan di akhirat dan dengan berpegang teguh pada
petunjuk-petunjuk Nya niscaya akan tercapailah tujuan di kedua tempat
tersebut. Alquran adalah induk kitab-kitab samawi yang diturunkan kepada
sebaik-baik makhluk Allah yang berada di bumi ini.6
5 Ar Razi, Mafatihul Ghoib, Darul Kutub Bairut, 2000, juz 29 hal 736Ibid, , juz 29 hal 85
4
Dalam ayat ini Allah menyebutkan nikmat kejadian manusia yang
menjadi dasar semua persoalan dan pokok segala sesuatu. Sesudah Allah
menyatakan nikmat mengajar Alquran pada ayat yang lalu, maka pada ayat ini
Dia menciptakan jenis makhluk Nya ini dan diajarkan Nya pandai
membicarakan tentang apa yang tergores dalam jiwanya dan apa yang terpikir
oleh otaknya, kalaulah tidak mungkin tentu Muhammad tidak akan
mengajarkan Alquran kepada umatnya. Manusia adalah makhluk yang
berbudaya, tidak dapat hidup kecuali dengan berjemaah, maka haruslah ada
alat komunikasi yang dapat menghubungkan antara ia dengan saudaranya
yang menulis kepadanya dari penjuru dunia yang jauh dan dari benua-benua
serta dapat memelihara ilmu-ilmu terdahulu untuk dimanfaatkan oleh orang-
orang kemudian dan menambah kekurangan-kekurangan yang terdapat dari
orang-orang terdahulu. Ini adalah suatu anugerah rohaniah yang sangat tinggi
nilainya dan tidak ada bandingannya dalam hidup, dari itu nikmat ini
didahulukan sebutannya dari nikmat-nikmat lainnya. Pertama-tama dimulai
dengan sesuatu yang harus dipelajari, yaitu Alquran yang menjamin
kebahagiaan, lalu diikuti dengan belajar kemudian ketiga cara dan metode
belajar, dan seterusnya berpindah kepada membacakan benda-benda angkasa
yang diambil manfaat dari padanya.
C. Surat al-Najm ayat 5-6
Terjemah5. yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.6. yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) Menampakkan diri dengan rupa yang asli.7
Mufrodat
د3يد7 ;ق7و1ى ش1 ال yang di maksud adalah malaikat Jibril8
.yang mempunyai kecerdasan yang kuat. menampakkan diri dari langit dalam wujud aslinya.
7 ? Depag-Al quran- Online, rabo 7 Juli,jam 098 Ahmad bin Muhammad almahdy asyyadili, bahrul Murid………..Juz 7 240.
5
Analisa
Mengenai dua ayat tersebut, dalam Tafsir Al Qurthuby dijelaskan
bahwa seluruh mufasir mengatakan شديدالقوى adalah malaikat Jibril, kecuali
Al Hasan, ia menyatakan bahwa adalah شديدالقوى Allah SWT. Adapun
kalimat berarti ذومرة memiliki kekuatan dan kecerdasan/wawasan luas.
Demikian pula yang dinyatakan oleh Ibn Katsir. Dengan merujuk kepada
pendapat jumhur mufasir, ayat ini berbicara tentang Malaikat Jibril yang
menjadi guru besar Nabi Muhammad SAW. Terlepas dari ikhtilaf mengenai
figur yang disebut pada ayat 5, seluruh mufasir sepakat bahwa figur dimaksud
bersifat memiliki kekuatan dalam segala dimensinya serta kecerdasan khusus.
Dengan demikian, makna tarbawy dalam ayat ini adalah bahwa seorang
pendidik seyogyanya merupakan sosok yang kuat, baik dari segi fisik, mental,
ekonomi, maupun intelektual.
C. Surat al-Nahl ayat 43-44
Terjemah.
“Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,”“dengan membawa keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al quran, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”,(QS. 16:43-44) Mufrodat : Ahli ilmu, البينات mu`jizat, الزبر kitab yang dibawa rosul arti sebenarnya adalah tulisan.9
Analisa Bahasan.
9 Al Qotton, taisiruttafsir, Mauqi` tafsir, Juz 2 hal 13
6
Allah SWT menyatakan bahwa Dia tidak mengutus Rasul sebelum
diutusnya Nabi Muhammad saw terkecuali laki-laki yang diutusnya itu diberi
wahyu. Ayat ini menggambarkan bahwa Rasul-rasul yang diutus untuk
menyampaikan wahyu hanyalah laki-laki dari keturunan Adam as sehingga
Muhammad saw diutus untuk membimbing umatnya agar mereka itu
beragama tauhid dan mengikuti bimbingan wahyu. Maka yang pantas diutus
ialah Rasul-rasul dari jenis mereka dan berbahasa seperti mereka. Pada saat itu
Rasulullah saw diutus orang-orang Arab menyangkal bahwa Allah tidak
mungkin mengutus utusan yang berasal dari manusia seperti mereka, tetapi
kalau Allah mau mengutus seorang malaikat, seperti firman Allah SWT:
G1ك م1ل ;ه3 1ي 3ل إ ;ز3ل1 ن7 أ 1و;ال1 ل و1اق3 1س; األ; ف3ي 1م;ش3ي و1ي الط=ع1ام1 7ل7 ;ك 1أ ي س7ول3 الر= ه1ذ1ا م1ال3 7وا و1ق1ال
ا 1ذ3ير] ن م1ع1ه7 7ون1 1ك ف1يArtinya: “Dan mereka berkata: "Mengapa Rasul ini memakan makanan dan
berjalan di pasar-pasar?. Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?"Q.S Al Furqan: 7)
Dan firman-Nya:
1ن= أ 7وا ء1ام1ن =ذ3ين1 ال ر3 F1ش و1ب =اس1 الن ;ذ3ر3 ن1 أ 1ن; أ ;ه7م; م3ن Bج7ل ر1 3ل1ى إ 1ا ;ن ي و;ح1
1 أ 1ن; أ ]ا ب ع1ج1 =اس3 3لن ل 1ان1 1ك أ G3ين م7ب Gاح3ر ل1س1 ه1ذ1ا 3ن= إ ون1 1اف3ر7 ;ك ال ق1ال1 Fه3م; ب ر1 ;د1 ن ع3 Bص3د;ق ق1د1م1 1ه7م; ل
Artinya: “Patutkah menjadi keheranan bagi manusia, bahwa kami mewahyukan
kepada seorang laki-laki di antara mereka: "Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka". Orang-orang kafir berkata: "Sesungguhnya orang ini (Muhammad) benar-benar tukang sihir yang nyata". (Q.S Yunus: 2)
Mengenai penolakan orang-orang Arab pada kerisalahan Muhammad
karena ia seorang manusia biasa, dapatlah diikuti sebuah riwayat dari Ad
Dahhak yang disandarkan kepada Ibnu Abbas bahwa setelah Muhammad saw
diangkat menjadi utusan, orang Arablah yang mengingkari kenabiannya,
mereka berkata: "Allah SWT lebih Agung bila Rasul Nya itu bukan manusia.
Kemudian turun ayat-ayat surah Yunus.
7
Sesudah itu Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang musyrik agar
bertanya kepada orang-orang Ahli Kitab sebelum kedatangan Muhammad
saw, baik kepada orang-orang Yahudi ataupun kepada orang-orang Nasara.
Apakah di dalam kitab-kitab mereka itu disebutkan suatu keterangan bahwa
Allah pernah mengutus malaikat kepada mereka. Maka kalau disebutkan di
dalam kitab mereka itu bahwa Allah pernah menurunkan malaikat sebagai
utusan Allah bolehlah mereka itu mengingkari kerisalahan Muhammad. Akan
tetapi apabila yang disebutkan di dalam kitab mereka Allah hanya mengirim
utusan kepada mereka manusia yang sejenis dengan mereka maka tidak
benarlah apabila orang-orang musyrik itu mengingkari kerisalahan
Muhammad saw.10
Sesudah itu Allah SWT menjelaskan bahwa rasul-rasul itu diutus
dengan membawa keterangan-keterangan yang membuktikan kebenarannya,
yaitu mukjizat dan kita-kitab. Yang dimaksud dengan keterangan di dalam
ayat ini ialah dalil-dalil yang membukakan kebenaran kerisalahannya dan di
maksud dengan Az Zabur ialah kitab yang mengandung tuntunan hidup dan
tata hukum yang diberikan oleh Allah kepada hamba Nya.
Dan Allah SWT menerangkan pula bahwa Dia telah menurunkan
Alquran kepada Nabi Muhammad saw, agar supaya Kitab Alquran itu
dijadikan pedoman untuk memberikan penjelasan kepada manusia apa saja
yang telah diturunkan kepada mereka yaitu perintah-perintah dan larangan-
larangan serta aturan-aturan hidup lainnya yang harus mereka perhatikan dan
mengandung kisah-kisah umat-umat terdahulu agar supaya dijadikan suri
tauladan, dalam menempuh kehidupan di dunia. Juga agar Alquran itu
dijadikan sebagai dasar mengenai hal-hal yang mereka merasa sukar, yaitu
menjelaskan hukum-hukum yang terkandung dalam Alquran itu serta
memerinci kandungan yang bersifat global sesuai dengan kemampuan berpikir
dan kepahaman mereka terhadap tujuan-tujuan hukum.
Di akhir ayat Allah SWT menandaskan agar mereka suka memikirkan
kandungan isi Alquran dengan pemikiran yang jernih baik terhadap prinsip-10 Haqi, Tafsir Haqi, amuqi`altafasir, TT,2 Juz 8 hal 233
8
perinsip hidup yang terkandung di dalamnya, tata aturan yang termuat di
dalamnya serta tamsil ibarat yang ada di dalam ayat-ayat Alquran itu, agar
mereka itu memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup
di akhirat, terlepas dari berbagai macam azab dan bencana seperti yang
menimpa umat-umat sebelumnya.
D. Surat al-Kahfi Ayat 65.
“lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami”
Dalam ayat ini Allah menceritakan bahwa setelah Nabi Musa dan
Yusa' menyusuri kembali jalan yang mereka lalui tadi sampailah keduanya
pada batu itu yang pernah mereka jadikan tempat beristirahat. Di sana mereka
mendapatkan seorang hamba di antara hamba-hamba Allah ialah Al Khidir
yang berselimut dengan kain putih bersih. Menurut Said bin Jubair, kain putih
itu menutupi leher sampai dengan kakinya.
Dalam ayat ini Allah SWT juga menyebutkan bahwa Al Khidir itu
ialah orang yang mendapat ilmu langsung dari Allah, yang ilmu itu tidak
diberikan kepada Nabi Musa. Sebagaimana juga Allah telah
menganugerahkan suatu ilmu kepada Nabi Musa yang tidak diberikan kepada
Al Khidir.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dalam Al Qur'an terdapat beberapa sebutan bagi subyek pendidikan,
yaitu: ulul ilmi, ulama, ahludz dzikr, ahlur rusyd, syadidul quwa, dan dzu
mirroh.
2. Masing-masing nama tersebut menunjukan kapasitas subyek
pendidikan, yang secara umum merujuk kepada pribadi yang memiliki
kompetensi lengkap, yakni pribadi yang taqwa kepada Allah SWT, memiliki
pengetahuan dan wawasan luas, cerdas, memiliki fisik, mental, dan ekonomi
yang kuat, serta sabar menghadapi perilaku peserta didik dan menghargai
keberadaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Depag-Al quran- Online, rabo 7 Juli,jam 09
Jabir bin Musa aljazairi,Aisaruttafasir, Maktabah ululm wal haikmah,
Madinah,2003
Ahmad bin Muhammad almahdy asyyadili, bahrul Murid, Darul
Kutub,Bairut,2002
As Sayuthi, Darrul Manstur, Darul Fikr, Bairut,1993
Ar Razi, Mafatihul Ghoib, Darul Kutub Bairut, 2000
Al Qotton, taisiruttafsir, Mauqi` tafsir
Haqi, Tafsir Haqi, Almauqi`Altafasir, TT
10
Top Related