PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

29
PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN OBYEK DALAM PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA PENGANTAR PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 2021

Transcript of PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

Page 1: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN

SEBAGAI SUBYEK DAN OBYEK DALAM PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

PENGANTAR PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 2021

Page 2: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

Beberapa alasan yang melandasi pemikiran bahwa kependudukan merupakan faktor yang sangat strategis

dalam kerangka pembangunan nasional, antara lain adalah:

• Pertama, kependudukan, atau dalam hal ini adalah penduduk, merupakan pusat dari seluruh kebijaksanaan dan program pembangunan yang dilakukan. Penduduk adalah subyek dan obyek pembangunan. Sebagai subyek pembangunan maka penduduk harus dibina dan dikembangkan sehingga mampu menjadi penggerak pembangunan.

Dasar Pertimbangan :

Page 3: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

• Sebagai Obyek adalah pembangunan juga harus dapat dinikmati oleh penduduk yang bersangkutan. Dengan demikian jelas bahwa pembangunan harus dikembangkan dengan memperhitungkan kemampuan penduduk agar seluruh penduduk dapat berpartisipasi aktif dalam dinamika pembangunan tersebut.

• Sebaliknya, pembangunan tersebut baru dikatakan berhasil jika mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk dalam arti yang luas

Page 4: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

• Kedua, keadaan dan kondisi kependudukan sangat mempengaruhi dinamika pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Jumlah penduduk yang besar jika diikuti dengan kualitas penduduk yang memadai akan merupakan pendorong bagi pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya jumlah penduduk yang besar jika diikuti dengan tingkat kualitas yang rendah, menjadikan penduduk tersebut sebagai beban bagi pembangunan

Page 5: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

• Ketiga, dampak perubahan dinamika kependudukan akan terasa dalam jangka yang panjang, karena sering kali peranan penting penduduk dalam pembangunan terabaikan.

• Sebagai contoh,beberapa ahli kesehatan memperkirakan bahwa krisis pandemi dewasa ini akan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan dan keselamatan penduduk suatu negara selama beberapa tahun kedepan atau satu genarasi. Dengan demikian, dapat dibayangkan bagaimana kondisi sumberdaya manusia pada generasi mendatang.

Page 6: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

• Dalam hal mengintegrasikan dimensi kependudukan dalam perencanaan pembangunan adalah besarnya harapan bahwa penduduk yang ada di wilayah yang bersangkutan menjadi pelaku pembangunan dan penikmat hasil pembangunan. Itu berarti pembangunan berwawasan kependudukan lebih berdampak besar pada peningkatan kesejahteraan penduduk secara keseluruhan dibanding dengan orientasi pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan (growth).

• Pembangunan berwawasan kependudukan menekankan pada pembangunan lokal, perencanaan berasal dari bawah (bottom up planning), disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat lokal, dan yang lebih penting adalah melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan.

Page 7: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

Aspek Kependudukan dalam Perencanaan

1) Penduduk adalah data yang akan diolah oleh perencana

2) Penduduk adalah objek yang akan merasakan hasil dari rencana

3) Penduduk adalah subjek yang akan mewujudkan rencana itu

Page 8: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

4) Pembahasan kependudukan tentang kelahiran, kematian dan migrasi.

5) Pembahasan tentang sumber data penduduk seperti sensus, survei sampel, maupun registrasi vital.

6) Pembahasan rumus-rumus perhitungan, salah satunya adalah Crude Birth Rate (CBR). CBR ini adalah perhitungan kasar yang berkaitan dengan kelahiran penduduk di suatu tempat.

Page 9: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

Ada beberapa ciri kependudukan Indonesia dimasa depan yang harus dicermati dengan benar oleh para perencana

pembangunan baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.

Beberapa ciri tersebut antara lain adalah:

1) Penduduk Dimasa Depan Akan Semakin Tinggi Pendidikannya.

Penduduk yang makin berpendidikan dan sehat akan membentuk sumber daya manusia yang makin produktif. Tantangannya adalah menciptakan lapangan kerja yang memadai. Sebab bila tidak, jumlah penganggur yang makin berpendidikan akan bertambah. Keadaan ini dengan sendirinya merupakan pemborosan terhadap investasi nasional. Karena sebagian besar dana tercurah dalam sektor pendidikan, disamping kemungkinan terjadinya implikasi sosial lainnya yang mungkin timbul.

Page 10: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

2) Penduduk Yang Makin Sehat Dan Angka Harapan Hidup Naik.

Usia harapan hidup yang tinggi dan jumlah penduduk lanjut semakin besar akan juga menuntut kebijaksanaan-kebijaksanaan yang serasi dan sesuai dengan perubahan tersebut.

Suatu tantangan pula untuk dapat memanfaatkan panduduk usia lanjut yang masih potensial agar dapat dimanfaatkan sesuai pengetahuan dan pengalamannya.

Page 11: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

3) Penduduk Akan Bergeser Ke Usia Yang Lebih Tua.

Pada saat ini di Indonesia telah terjadi proses transisi umur penduduk Indonesia dari penduduk muda ke penduduk tua (ageing process).

Pergeseran struktur umur muda ke umur tua produktif akan membawa konsekuensi peningkatan pelayanan pendidikan terutama pendidikan tinggi dan kesempatan kerja. Pada akhirnya akan mempunyai dampak terhadap persoalan penyantunan penduduk usia lanjut, terjadi pergeseran pola penyantunan usia lanjut dari keluarga kepada institusi. Apabila hal ini terjadi, maka tanggung jawab pemerintah akan semakin berat.

Page 12: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

4) Penduduk Yang Tinggal di Perkotaan Semakin Banyak.

Seiring dengan peningkatan status sosial ekonomi masyarakat, presentase penduduk yang tinggal di perkotaan meningkat dari tahun ke tahun. Dengan demikian, tuntutan fasilitas perkotaan akan bertambah pula.

Page 13: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

5) Jumlah Rumahtangga akan Meningkat namun Ukurannya Makin Kecil.

Perubahan pola kelahiran dan kematian akan berpengaruh pada struktur rumahtangga.

Di masa depan ukuran rumahtangga akan semakin mengecil, namun jumlahnya akan semakin banyak.

Page 14: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

6) Intensitas Mobilitas Penduduk Yang Makin Tinggi.

Mobilitas penduduk yang makin tinggi baik secara internal maupun internasional menuntut jaringan prasarana yang makin baik dan luas.

Selain itu akan membawa kepada pergeseran norma-norma masyarakat, seperti ikatan keluarga dan kekerabatan. Kesemuanya ini dapat membawa dampak yang berjangka panjang terhadap perubahan sosial budaya masyarakat.

Page 15: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

7) Masih Tingginya Pertumbuhan Angkatan Kerja. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi, maka laju pertumbuhan angkatan kerjanya pun cukup tinggi. Permasalahan yang ditimbulkan oleh besarnya jumlah dan pertumbuhan angkatan kerja tersebut disatu pihak menuntut kesempatan kerja yang lebih besar. Dipihak lain menuntut pembinaan angkatan kerja agar mampu menghasilkan keluaran yang lebih tinggi sebagai prasyarat untuk memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas.

Page 16: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

8) Terjadi Perubahan Lapangan Kerja. Sejalan dengan perkembangan ekonomi dan pembangunan pada umunmnya, lapangan pekerjaan penduduk berubah dari yang bersifat primer, seperti pertanian, pertambangan, menuju lapangan pekerjaan sekunder atau bangunan. Pada saat ini mulai menuju lapangan kerja tersier atau sektor jasa. Berbagai ciri dan fenomena diatas sudah sepantasnya diamati secara seksama, dalam rangka menetapkan alternatif kebijaksanaan selanjutnya.

Page 17: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

Aspek Kependudukan dalam Perencanaan Tata Guna Lahan (PGL)

• Guna lahan diperuntukkan untuk mewadahi manusia/penduduk dengan segala aktifitasnya. Salah satu ukuran keberhasilan PGL adalah seberapa jauh tata guna tanah dapat mewadahi kehidupan manusia.

• Penduduk selalu mengalami perubahan, dinamika, PGL harus disesuaikan dengan dinamika penduduk. Pertimbangan kependudukan dalam PGL meliputi tidak saja jumlah, tapi juga aspek komposisi, distribusi (pesebaran), segregasi (pemisahan karakteristik penduduk), dan ketimpangan spasial (spatial disparity/disparitas spasial)

Page 18: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

Dinamika Penduduk dan Kebutuhan Lahan

• Proyeksi jumlah penduduk akan menjadi dasar kebutuhan lahan secara umum;

• Komposisi penduduk akan menentukan jenis-jenis penggunaan lahan: mis penduduk dengan struktur umur muda akan memerlukan fasilitas-fasilitas untuk anak muda: lap olah raga, rekreasi, tnaman-taman dll.;

• Komposisi penduduk akan menentukan distribusi; mis segregasi, campuran, marginalisasi - Jumlah dan distribusi akan menentukan kepadatan penduduk;

• Faktor ekonomi dan sosial dapat menentukan distribusi/sebaran;

• Faktor kultur akan menentukan pola ruang.

Page 19: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

Proyeksi Penduduk • Semua rencana pembangunan, baik ekonomi

maupun sosial, menyangkut pertimbangan tentang jumlah serta karakteristik penduduk di masa mendatang.

• Proyeksi mengenai jumlah serta struktur penduduk dianggap sebagai persyaratan minimum untuk proses perencanaan pembangunan.

• Salah satu metode dalam Proyeksi Penduduk adalah metode aritmatik, dengan persamaan sebagai berikut:

Keterangan :

Pt : Jumlah penduduk tahun ke t (jiwa)

Po : Jumlah penduduk tahun ke 0 (jiwa)

r : Laju pertumbuhan penduduk (% pertahun)

t : Rentang waktu antara P0 dan Pt (tahun)

Page 20: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

Karakteristik Guna Lahan di Indonesia dari Aspek Kependudukan

• Kepadatannya “relatif” masih rendah jika dibandingan dengan kota besar lain di dunia;

• Distribusinya tersebar tidak merata, padat di tengah kota dan jarang di pinggiran kota;

• Tidak ada segregasi berdasar etnik/ras yang menonjol, meskipun ada sisa-sisa di beberapa kota (pecinan, kampung arab, kampung jawa, kampung ambon, kampung bali);

• Ada kecenderungan segregasi berdasar kelas ekonomi/sosial – Isu tentang kampungan dan gedongan; isu tentang “gated-communities” atau komunitas berpagar;

• Cenderung terjadi proses sub-urbanisasi atau pengkotaan di kawasan pinggiran (hinterland)

Page 21: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

Persoalan dalam Aspek Kependudukan

• Data kependudukan yang tidak selalu tersedia (untuk melakukan proyeksi/prediksi), atau tersedia tapi tidak lengkap.

• Fakta adanya penduduk temporer/migrant temporer, commuter atau penglaju – harian mingguan, musiman.

• Fakta penduduk siang dan penduduk malam yang berbeda.

• Fakta adanya penduduk fiktif, misalnya penduduk Jakarta yang beli tanah dan rumah di Yogyakarta tapi tidak ditinggali.

• Bagaimana perbedaan etnis dan status ekonomi/sosial menjadi masukan bagi PGL.

• Fakta adanya kelompok marginal (pemulung, pengemis anak jalanan, masyarakat miskin, kawasan dll.)

Page 22: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

Contoh Ilustrasi Kependudukan dan Lahan (1)

◈ Ilustrasi Penduduk Yogyakarta

Page 23: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

Contoh Ilustrasi

Kependudukan dan Lahan (2) ◈ Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk di

Wilayah Eks Karesidenan Pekalongan

Page 24: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

Contoh Ilustrasi Kependudukan dan Lahan (3)

◈ Pesebaran Kepadatan Penduduk di Wilayah

Eks Karesidenan Pekalongan tahun 2010

Page 25: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

Contoh Ilustrasi

Kependudukan dan Lahan (4)

◈ Deskripsi Perkembangan Kepadatan Penduduk Perkotaan

Sekitar 60% penduduk kota tinggal diperumahan/kampung dengan infrastruktur (air bersih, sanitasi) yang kurang memadai. Kondisi air minum di beberapa kota di Indonesia tidak/kurang layak. Sebagian kampung telah mengalami “overcrowding”. Tidak terdapat ruang-ruang publik yang memadai. Tidak cukup taman dan ruang terbuka hijau kota. Sebagian rumah penduduk tidak dilengkapi dengan KM/MCK. Kapasitas daya dukung kota menurun, tidak sebanding dengan beban/manfaatnya.

Page 26: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

Contoh Ilustrasi Kependudukan dan Lahan (5)

◈ Deskripsi Perkembangan Penduduk Perkotaan

Tingkat Urbanisasi di Indonesia sekitar 40%; angka percepatannya per tahun 2,4%; 15 – 2 tahun lagi 60 – 70% penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan, akan ada 23 kota berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa. Tiap tahun dibutuhkan sekitar 800.000 rumah baru; Konversi lahan pertanian untuk perkotaan mencapai 25.100 Ha per tahun di Jawa.

Rasio pemilikan mobil per 1000 orang baru 25, Amerika sekitar 700 - di Amerika, 30% lahan perkotaan diperuntukkan hanya untuk kegiatan transportasi. Tiap kota dgn 1 juta jiwa perlu: 625.000 ton air, 2000 ton makanan, 9500 ton bahan bakar, dan menghasilkan 500.000 ton limbah cair, 2000 limbah padat.

Page 27: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

Referensi Nasucha, Chaizi, Politik Ekonomi Pertanahan dan Struktur

Perpajakan Atas Tanah, Jakarta, 1995.

Myers and Hughes, Issues of Housing Economics or American Demographics, 2003

Hal Hill, 1996, Transformasi Ekonomi Indonesia Sejak 1996: Sebuah Studi Kritis dan Komprehensif, PAU (Studi Ekonomi) UGM & PT. Tiara Wacana, Yogyakarta.

Iskandar,N: 1974, Beberapa Aspek Permasalahan Kependudukan di Indonesia, special Reprint series No.4, demographic Institute FEUI Jakarta, January 1974,p.19.

Johnson,D.G. and Lee, Ronald. 1987. Population Growth and Economic Development Issues and Evidences. Madison, WI: University of Winsconsin Press, USA

Krugman, Paul, 1994, “The Myth of Asia Miracle”, Fortune, 18 November 1994 Foreign Affairs.

Krugman, Paul, 1997, “What Happened to Asia Miracle”, Fortune, 18 November 1997

Page 28: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

Terima Kasih

Page 29: PENGENALAN ASPEK KEPENDUDUKAN SEBAGAI SUBYEK DAN …

Bagian Penilaian CPL

• Buatlah Diagram Keterkaitan Aspek Kependudukan dengan aspek/sektor yang lain dalam perencanaan Wilayah dan Kota.