Studio Proses Perencanaan

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta memiliki potensi yang sangat besar dalam bidang pendidikan,ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemenuhan kebutuhan yang sangat lengkap.Selain itu,Ibukota negara Indonesia ini,memiliki multifungsi seperti,pusat kegiatan ekonomi, pemerintahan, sosial, dan budaya.Dengan potensi yang sangat besar ini,membuat daerah ini memiliki daya tarik tersendiri terhadap masyarakat indonesia untuk melakukan urbanisasi dengan segala macam alasan. Lajunya arus urbanisasi ke Jakarta,membawa berbagai dampak positif dan dampak negatif,tumbuhnya industry- industri,baik industry besar maupun kecil,banyaknya tenaga kerja merupakan dampak positif urbanisasi,sedangkan dampak negative urbanisasi adalah banyaknya pengangguran,kriminalitas dan meningkatnya penggunaan lahan di Jakarta.Hal tersebut di sebabkan oleh tidak didukung dengan daya tampung dan daya dukung kota Jakarta. Kurangnya ketersediaan lahan di daerah Jakarta,serta tidak ditangani dengan penataan ruang yang benar serta kurang baiknya manajemen perkotaan oleh pemerintah menyebabkan terjadinya persaingan dalam penggunaan lahan,seperti penyalahgunaan lahan, misalnya antara penggunaan lahan untuk perumahan dengan 1

description

Teknik

Transcript of Studio Proses Perencanaan

Page 1: Studio Proses Perencanaan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jakarta memiliki potensi yang sangat besar dalam bidang pendidikan,ilmu

pengetahuan dan teknologi serta pemenuhan kebutuhan yang sangat

lengkap.Selain itu,Ibukota negara Indonesia ini,memiliki multifungsi seperti,pusat

kegiatan ekonomi, pemerintahan, sosial, dan budaya.Dengan potensi yang sangat

besar ini,membuat daerah ini memiliki daya tarik tersendiri terhadap masyarakat

indonesia untuk melakukan urbanisasi dengan segala macam alasan.

Lajunya arus urbanisasi ke Jakarta,membawa berbagai dampak positif dan

dampak negatif,tumbuhnya industry-industri,baik industry besar maupun

kecil,banyaknya tenaga kerja merupakan dampak positif urbanisasi,sedangkan

dampak negative urbanisasi adalah banyaknya pengangguran,kriminalitas dan

meningkatnya penggunaan lahan di Jakarta.Hal tersebut di sebabkan oleh tidak

didukung dengan daya tampung dan daya dukung kota Jakarta. Kurangnya

ketersediaan lahan di daerah Jakarta,serta tidak ditangani dengan penataan ruang

yang benar serta kurang baiknya manajemen perkotaan oleh pemerintah

menyebabkan terjadinya persaingan dalam penggunaan lahan,seperti

penyalahgunaan lahan, misalnya antara penggunaan lahan untuk perumahan

dengan penggunaan lahan untuk industri, atau penggunaan lahan untuk ruang

terbuka hijau, pemukiman atau perkantoran.

Meningkatnya kuantitas penduduk ke daerah ini setiap tahunnya dan di

antaranya banyak yang tidak memiliki keahlian khusus maka akan sulit untuk

dapat bersaing.Hal demikian mengakibatkan mereka yang beruntung memiliki

modal sendiri atau memiliki koneksi terpaksa beralih pada pekerjaan di sektor-

sektor informal lainnya seperti dengan menjual bakso, tukang becak, penjual kaki

lima,dan lain-lain dengan berpenghasilan rendah.Pendapatan yang rendah serta

lahan yang terbatas memaksakan mereka memilih tempat tinggal mendekati area

kerja,serta sebagian besar menempati tempat tinggal di daerah yang tidak layak

huni dan menyalahi aturan dengan biaya yang rendah,seperti pinggiran sungai dan

pinggiran rel kereta api.Dampak dari hal diatas terbentuknya kawasan kumuh

yaitu terbentuknya daerah yang tidak terencana,seperti tidak teraturnya kondisi

1

Page 2: Studio Proses Perencanaan

fisik bangunan maupun persil dan lingkungan yang tidak sehat dan

tercemar.Adanya pemanfaatan ruang yang tidak terencana di beberapa daerah,

terjadi penurunan kualitas lingkungan bahkan kawasan pemukiman, terutama di

daerah perkotaan yang padat penghuni,berdekatan dengan kawasan industri,

kawasan bisnis, kawasan pesisir dan pantai yang dihuni oleh keluarga para

nelayan, serta di bantaran sungai, dan bantaran rel kereta api (Marwati, 2004).

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud dan Tujuan Studio Proses Perencanaan

1.2.1.1 Maksud

Menerapkan teori perencanaan yang sudah dipelajari pada semester-semester

sebelumnya,seperti melakukan survey,membuat kuisioner serta dirampung dalam

bentuk laporan.

1.2.1.2 Tujuan

Mengetahui dan memahami proses perencanaan,seperti tahapan-tahapan yang

dilakukan dalam suatu perencanaan,sehingga dapat diterapkan dalam dunia kerja.

1.2.2Maksud dan Tujuan Studi wilayah

1.2.2.1 Maksud

Mengetahui kondisi dan permasalahan area studi,baik fisik,social budaya maupun

ekonomi,seperti perumahan,fasilitas social,fasilits umum,utilitas,penduduk dan

transportasi.

1.2.2.2 Tujuan

Mengidentifikasi kondis dan permasalahan area studi,baik

perumahan,penduduk,transportasi,fasilitas umum,fasilitas social dan utilitas,maupun

aspek fisik,sosoil budaya dan ekonomi,sehingga lebih memahami permasalahan area

studi dan dapat memenemukan solusi yang baik.

1.3 Ruang Lingkup

1.3.1 Ruang Lingkup Teritorial

Lingkup Teritorial Wilayah Studi adalah RW 07,Kelurahan Rawajati,Kecamatan

Pancoran, Jakarta Selatan.Berdasar Surat keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor

1251 tahun 1986,Kelurahan Rawajati merupakan salah satu dari 6 (enam) kelurahan

2

Page 3: Studio Proses Perencanaan

di Kecamatan Pancoran, Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan luas wilayah 144

Ha serta memiliki batas-batas sebagai berikut:

Barat : Jl.Rajawali Barat tembok sepatu Bata wilayah Kelurahan Kalibata

dan Jl. Stekpi wilayah Kelurahan Duren Tiga

Timur : Kali Ciliwung wilayah kota Administrasi Jakarta Timur

Selatan: Jl.Jambu berbatasan dengan Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan

Pasar Minggu

Utara : Jl.Kartika Raya berbatasan dengan Kelurahan Pengadegan

1.3.2 Ruang Lingkup Substansial

Beberapa aspek substansial yang akan diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:

1) Aspek fisik dan lingkungan terdiri dari penggunaan lahan, perumahan,

utilitas (drainase, sampah,listrik),fasilitas perdagangan, fasilitas

sosial(peribadatan,kesehatan,pendidikan),serta fasilitas umum(lapangan

olahraga,lahan parkiran umum).

2) Aspek sosial dan budaya yang terdiri dari kependudukan dan kegiatan sosial

penduduk.

3) Aspek ekonomi yang terdiri dari mata pencaharian, pendapatan dan

pengeluaran rumah tangga, serta kegiatan usaha.

1.4 Tahapan dan metode Penelitian

Tahapan penelitian adalah langkah-langkah yang dipakai dan yang sudah

ditetapkan dalam proses penelitian,sedangkan metode penelitian merupakan cara

yang di pakai dalam melaksanakan proses penelitian.

1.4.1 Persiapan

1.4.1.1 Persiapan Penentuan lokasi studi

Dalam tahapan ini,yang pertama-tama dilakukan adalah penentuan lokasi

studi.Ada tiga alternatif lokasi studi yang ditawarkan dalam proses persiapan ini

adalah Rawajati,Radio Dalam dan Manggarai.Setelah melalui dua kali survei dan

beberapa pertimbangan maka dipilih Rawajati tepatnya RW 007 dan diambil lima RT

sebagai area studi,dengan pertimbangan bahwa area studi ini berdekatan dengan mall

sebagai sarana pemenuhan kebutuhan penduduk,bercirikan daerah kumuh(berada di

bantaran kali,perumahan padat banguan dan padat penduduk,drainase tidak

terpelihara,letak bangunan tidak teratur) sesuai dengan topik kasus yang diambil yaitu

”pemukiman kumuh”.

3

Page 4: Studio Proses Perencanaan

1.4.1.2 Persiapan Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan tahapan yang dilakukan setelah terpilihnya lokasi

studi.Dalam tahapan ini,ada beberapa langkah yang dilaksanakan,yaitu:

1. Administrasi(Surat Ijin)

Sebagai syarat untuk melakuakan dan melegalkan proses survey,baik survey

lapangan di area studi RW 007,kelurahan Rawajati,Kecamatan Pancoran,maupun

survey instansi di beberapa instansi terkait. Surat izin tersebut di ajukan kepada

Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Jakarta Selatan sebagai wilayah administrasi area

studi.

2. Data sekunder

Dalam proses pengumpulan data sekunder,tahap awal yang dilakukan adalah

mempersiapkan checklist data (terlampir),kemudian mencari data dan

mengumpulkan informasi yang diperoleh dari kantor kelurahan, kantor kecamatan,

Badan Pusat Statistik, Dinas Pemetaan DKI Jakarta, Ketua RW, dan Ketua

RT.Jadi,data-data tersebut diperoleh dengan metode tidak langsung.

3.Data Primer

Dalam proses pengumpulan data primer,ada dua metode yang digunakan yaitu

metode wawancara dan observasi.Metode wawancara dilakukan pada saat penyebaran

kuisioner,sedangkan metode observasi dilakukan pada saat pemotretan lokasi

seperti,fasilitas social dan umum serta utilitas.Dalam proses persiapan pengumpulan

data primer,diperlukan media atau alat yaitu kuisioner.Tahap awal yang dilakukan

adalah penyusunan kuisioner yang diperlukan seperti kuisioner rumah

tangga,kegiatan usaha dan tokoh masyarakat(ketua RW,ketua RT,Karang

Taruna,Tokoh Agama).

Tahap berikut yang dilakukan adalah penetapan besaran sample untuk ketiga

kuesioner.Menurut Slovin (dalam Riduwan, 2005:65) apabila populasi penduduknya

<100 kepala keluarga,maka semuanya harus di wawancara,sedangkan apabila

populasinya >100 kepala keluarga maka harus dilakukan pemakaian sampel sesuai

dengan kebutuhan dan menghindari absahan.RW 007,keluraahan Rawajati,kecamatan

Pancoran dihuni oleh 302 kepala keluarga,maka dari teori di atas dapat disimpulkan

menetapkan sampel.Berdasarkan ketetapan bersama,persentasi sampel random yang

4

Page 5: Studio Proses Perencanaan

dipakai adalah 25%,maka jumlah kuisioner ditetapkan adalah 25% dari jumlah kepela

keluarga,menjadi 75 kuisioner.

Penetapan jumlah pendistribusian kuisioner di setiap RT (RT 1,RT 2,RT 3,

RT 4,RT 5).

Kuisioner Rumah tangga

Jumlah penyebaran kuisioner rumah tangga di setiap RT ditetapkan

berdasarkan jumlah kepala keluarga per RT dibagi jumlah kepala

keluarga keseluruhan dikali jumlah kuisioner.Serta setiap pewawancara

membawa 5 atau 6 kuisioner.

RT I : 62/302 x 75 = 15

RT II : 74/302 x 75 = 18

RT III : 42/302 x 75 = 10

RT IV : 10/302 x 72 = 10

RT V : 81/302 x 72 = 19

Jumlah = 72 kuisioner

Kuisioner Kegiatan Usaha

Berbagai macam kegiatan usaha yang terdapat di area studi,seperti

bengkel (3 buah),warung makan (3 buah),warung kresek (4

buah),kooperasi (1 buah).Sesuai kesepakatan bersama,penetapan

sampel kuisioner kegiatan usaha adalah 4 buah.

Kuisioner Tokoh masyarakat

Kuisioner ini disasarankan kepada para pemuka masyarakat area

studi,seperti Ketua RW,ketua RT,dan Karang Taruna.Adapun jumlah

kuisioner yang disebarkan adalah sebagai berikut:

RT I : 1 kuisioner

RT II :1 kuisioner

RT III :2 kuisioner

RT IV : 2 kuisioner

RT V :1 kuisioner

Jumlah = 7 kuisioner

Untuk kuesioner kegiatan usaha ditetapkan berdasarkan survey yang dilakukan

terlebih dahulu untuk menentukan berapa jenis kegiatan usaha di tiap area studi.

Pendistribusiannya ditetapkan berdasarkan variasi kegitan usaha dan letak

5

Page 6: Studio Proses Perencanaan

aksesibilitas (di jalan arteri sekunder dan jalan lingkungan). Sedangkan kuesioner

tokoh masyarakat ditetapkan berdasarkan jumlah Ketua RW, Ketua RT, Karang

Taruna, dan tokoh agama yang ada di area studi.

1.4.2 Proses Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan dua cara yaitu:

1. Langsung (primer) :

Pengumpulan data primer adalah data yang dikumpulkan dan diperoleh

langsung dari responden atau lapangan,dengan cara penyebaran kuesioner (rumah

tangga, unit usaha dan tokoh masyarakat) dan observasi lapangan seperti

pemotretan.Sasaran kuisioner rumah tangga adalah warga yang menghuni area

studi yang didatangi langsung untuk diwawancarai.Kuisioner tokoh masyarakat

didapat dengan cara wawancara langsung kepada Ketua RW, Ketua RT area studi,

Karang Taruna RT area studi. Sedangkan kuesioner unit usaha dilakukan dengan

cara mendatangi langsung tempat unit usaha area studi. Selain penyebaran

kuesioner, data primer juga dapat diperoleh dengan observasi lapangan atau

pengamatan langsung (visual) seperti yang disebutkan di atas yaitu pemotretan

dan plotting.

2. Tidak Langsung (Sekunder) :

Data diperoleh dengan cara mencari data dan mengumpulkan informasi melalui

kelurahan, kecamatan, Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Pemetaan Nasional,

Ketua Rukun Warga (RW), dan Ketua Rukun Tetangga (RT).

1.4.3 Tahap Kompilasi dan Analisis

Menurut Furqon (2001),Kompilasi data adalah suatu proses seleksi,tabulasi

dan pengelompokan data,sehingga dapat menjadi data yang sistematis dan dapat di

baca oleh semua orang.Tabulasi data adalah proses memasukkan data berdasarkan

hasil survey lapangan.Sedangkan Analisis data adalah proses kegiatan pengkajian

terhadap beberapa aspek dan data berdasarkan prinsip-prinsip dan metode analisis

yang digunakan.

Metode yang digunakan untuk menganalisis masalah yang ada di daerah studi

adalah metode deskriptif,yaitu menggambarkan kondisi dan keadaan factual keadaan

dan kondisi,serta permasalahan yang ada di area studi dan sekitarnya.

6

Page 7: Studio Proses Perencanaan

1.4.4 Tahap Perumusan Alternatif Solusi

Alternatif solusi dibuat untuk mencari solusi terbaik bagi permasalahan yang ada

di wilayah tersebut berdasarkan hasil pengolahan data serta hasil analisis yang

didapat. Dalam alternatif solusi ini terdapat kelebihan dan kekurangan dari masing-

masing alternatif solusi. Hal ini penting dalam hal pemilihan solusi terbaik untuk

menyelesaikan permasalahan yang ada di wilayah tersebut.

1.4.5 Tahap Penetapan Solusi Terpilih

Solusi terpilih didapat dari pertimbangan kelebihan dan kekurangan dari masing-

masing alternatif solusi yang dibuat. Solusi terpilih ini merupakan solusi yang terbaik

bagi penyelesaian permasalahan yang terdapat di wilayah ini. Dari solusi terpilih ini,

nantinya dibuat suatu program, baik itu perbaikan lingkungan, konsolidasi lahan,

maupun pembangunan baru guna menyelesaikan permasalahan yang ada di wilayah

ini.

Tahapan-tahapan penelitian di atas dapat dilihat dalam kerangka kerja di bawah

ini:

7

Page 8: Studio Proses Perencanaan

I.Latar belakang

8

Banyaknya Jumlah penduduk di kota

Jakarta

Banyaknya Jumlah penduduk di kota

Jakarta

Kemampuankonomi Rendah

Kemampuankonomi Rendah

Lahan TerbatasLahan

Terbatas

Perencanaan Pembangunan Rusun Sewa

Perencanaan Pembangunan Rusun Sewa

SDM RendahSDM Rendah

Banyak kegiatan Di Perkotaan

Banyak kegiatan Di Perkotaan

Membutuhkan Ruang

Membutuhkan Ruang

Menempati pinggiran sungai/rel/tempat-tempat

kosong

Page 9: Studio Proses Perencanaan

II.Tahapan Penelitian

9

Persiapana. Penentuan Lokasib. Pemilihan Lokasic. Rencana Kerjad. Pengadaan Peta Dasare. Surat Izin Surveyf. Penyiapan samplingg. Pembuatan kuisionerh. Checklist Data Survey

Checklist Data survey lapangan Checklist Data survey instansi

Survey/ Observasia. Observasi Lapangan

-Plotting-Pemotretan

b. Penyebaran kuisioner

Kompilasia. Pengumpulan hasil kuisionerb. Tabulasi data

Analisis

Alternatif Solusi

Solusi Terpilih (Pembuatan Program)

Presentasi

Revisi

Perencanaan Pembangunan Rusun Sewa

Page 10: Studio Proses Perencanaan

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian ini sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan antara

lain maksud dan tujuan studio proses perencanaan dan maksud dan

tujuan study, ruang lingkup wilayah study dan materi, tahapan dan

metode yang digunakan untuk mendukung proses penelitian serta

sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN RAWAJATI

Bab ini memuat informasi yang lebih luas dari area studi yaitu

Kelurahan Rawajati. Informasi ini berupa batas administratif, letak

geografis, pembagian luas wilayah,kegiatan di

kelurahan,kependudukan,utilitas,transportasi,fasilitas social dan umum

serta kondisi eksisting Kelurahan Rawajati.

BAB III KONDISI DAN PERMASALAHAN RW 007 KELURAHAN

RAWAJATI

Dalam bab ketiga ini,secara khusus mengidentifikasikan kondisi fisik,

sosial, dan ekonomi, yang terdapat di area studi.

BAB IV ANALISIS

Bab ini berisikan analisis dari potensi dan permasalahan yang ada di

area studi.

BAB V PERENCANAAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEWA

Bab ini memuat program-progaram yang akan diimplementasikan di

area studi.

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

Memaparkan simpulan sebagai hasil akhir studi dan usulan-usulan

positif yang menunjang perkembangan area studi kearah yang lebih

baik.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

10

Pengumpulan