Isi Proposal studio proses perencanaan
-
Upload
tiara-meydia-andini -
Category
Documents
-
view
220 -
download
11
description
Transcript of Isi Proposal studio proses perencanaan
A. Latar Belakang
Dalam masyarakat Indonesia yang sedang berkembang menuju masyarakat yang
adil dan makmur, pencapaian tujuan pembangunan tidak dapat dilepaskan dari
perencanaan, yaitu program tindakan yang menuju ke kesejahteraan masyarakat.
Perencanaan adalah suatu proses yang berkesinambungan, berkelanjutan, sejak
dari tahap survei sampai pada tahap pengamatan. Perencanaan, dalam hal ini
perencanaan fisik yang berkaitan dengan penataan ruang merupakan bagian atau alat
organisasi masyarakat dan pengawasan atau kontrol penggunaan tanah.
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Otonomi Daerah, sebuah
kabupaten/kota diharapkan mampu untuk mengembangkan dan merencanakan
wilayahnya sendiri dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Akan
tetapi, pembangunan di sebuah kabupaten/kota tidak hanya sekedar untuk mengejar
targetnya dalam lingkup “kacamata” masing-masing saja tetapi memerlukan sebuah
produk penataan ruang yang bisa dijadikan pedoman untuk menangani berbagai masalah
lokal, lintas wilayah, dan yang mampu memperkecil kesenjangan antar wilayah yang
disusun dengan mengutamakan peran masyarakat secara intensif. Melibatkan
masyarakat dalam penataan ruang menjadi sangat relevan dalam rangka menciptakan
wilayahnya, yaitu tata ruang yang mengutamakan kepentingan masyarakat dan
menciptakan lingkungan yang asri.
Hal-hal inilah yang akan menjadi tugas dan tanggung jawab sebagai ahli Teknik
Perencanaan Wilayah dan Kota yang harus selalu kritis dalam perkembangan dan
pertumbuhan suatu wilayah. Sebagai kelompok bidang keahlian perencanaan dan
pengembangan wilayah hal-hal tersebut perlu kami pahami dan pelajari dengan seksama
guna menghasilkan sebuah perencanaan yang ideal. Kami diharuskan untuk meneliti,
mempelajari serta turun langsung ke lapangan untuk mengaplikasikan teori-teori yang
telah kami dapat, dan untuk sampai kepada penentuan alternatif rencana dan
penyusunan kebijaksanaan pelaksanaan, kami juga harus melalui beberapa tahap
kegiatan dalam proses perencanaan. Yang paling penting dalam tahap kegiatan ini
adalah wilayah yang akan menjadi tempat pengamatan kami.
Di sini kami ditugaskan untuk meneliti wilayah Kecamatan Ponjong yang
merupakan kecamatan yang terletak di paling timur Kabupaten Gunungkidul. Sejarah,
potensi dan permasalahan yang ada di Kecamatan Ponjong sangat menarik perhatian
kami, karena dari data sementara yang diperoleh, kecamatan ini layak untuk
dikembangkan baik pada Kecamatan Ponjong khususnya dan Kabupaten Gunungkidul
umumnya yang merupakan wilayah kabupaten terluas dari Propinsi Daerah Istimewa
1
Yogyakarta, dan memiliki potensi wisata alam yang sangat besar untuk dilestarikan dan
dipergunakan untuk kemakmuran rakyat.
B. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan pada studi ini adalah
1. Maksud
Studi proses perencanaan ini bermaksud untuk meneliti dan survei potensi dan
masalah yang ada di Kecamatan Ponjong yang akan dikembangkan sesuai
dengan potensi dan sumber daya yang dimiliki.
2. Tujuan
Tujuan dari studio proses perencanaan ini adalah untuk mengidentifikasi potensi
dan masalah di Kecamatan Ponjong yang mencakup :
a. Fisik dasar
b. Fisik terbangun :
1) Penggunaan lahan
2) Penyediaan kebutuhan sarana dan prasarana
3) Sistem transportasi
c. Demografi / kependudukan, sosial dan budaya
d. Perekonomian
e. Menyusun rekomendasi penanganan masalah dan potensi Kecamatan
Ponjong
2
C. Lingkup Kegiatan
1. Lingkup Wilayah
Kabupaten Gunungkidul adalah sebuah kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta yang ibukotanya Wonosari dengan luas wilayah Kabupaten Gunungkidul
1.485,36 km2 atau sekitar 46,63 % dari luas wilayah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Kabupaten ini sebelah utara berbatasan dengan dengan Kabupaten Klaten
dan Kabupaten Sukoharjo Propinsi Jawa Tengah, sebelah selatan berbatasan dengan
Samudera Hindia, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bantul dan Kabupaten
Sleman, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri dan mempunyai letak
geografis 110O 21' sampai 110O 50' BT 7O 46' sampai 8O 09' LS. Kabupaten ini terdiri dari
18 kecamatan dan 144 desa. Berikut kecamatan beserta desa-desanya :
a. Kecamatan Wonosari, yang terdiri dari 14 desa yaitu : Wunung, Mulo, Duwet,
Wareng, Pulutan, Siraman, Karangrejek, Baleharjo, Selang, Wonosari, Kepek,
Piyaman, Karangtengah, Gari.
b. Kecamatan Patuk yang terdiri dari 11 desa yaitu : Semoya, Pengkok, Beji,
Bunder, Nglegi, Putat, Salam, Patuk, Ngoro-oro. Nglanggeran, Terbah.
c. Kecamatan Saotosari yang terdiri dari 7 desa yaitu : Kerambilsawit, Kanigoro,
Planjan, Monggol, Kepek, Ngloro, jetis.
d. Kecamatan Gedangsari yang terdiri dari 7 desa yaitu : Ngalang, Hargomulyo,
Mertelu, Tegalrejo, Watugajah, sampan, Serut.
e. Kecamatan Panggang yang terdiri dari 6 desa yaitu : Giriharjo, Giriwungu,
Girikarto, Girimulyo, Girisekar, Girisuko.
f. Kecamatan Ponjong yang terdiri dari 11 desa yaitu : Gombang, Sidorejo,
Bedoyo, Karangasem, Ponjong, Genjahan, Sumber giri, Kenteng,
Tambakromo, Sawahan, Umbulrejo.
g. Kecamatan Paliyan yang terdiri dari 7 desa yaitu : Sodo, Pampang, Grogol,
Karangduwet, Karangasem, Mulusan, Giring.
h. Kecamatan Semanu yang terdiri dari 5 desa yaitu : Pacarejo, Candirejo,
Dadapayu, Ngeposari, Semanu.
i. Kecamatan Tanjungsari yang terdiri dari 5 desa yaitu : Kemadang, Kemiri,
Banjarejo, Ngestirejo, Hargosari.
j. Kecamatan Karangmojo, merupakan wilayah penyangga ibu kota kabupaten
yang mempunyai letak strategis penghubung antara ibu kota kabupaten dengan
wilayah kecamatan Ngawen, Semin dan Ponjong, dan merupakan jalur utama
untuk masuk kota Wonosari dari arah Klaten Jawa Tengah.
3
k. Kecamatan Purwosari yang terdiri dari 5 desa yaitu : Giripurwo, Girijati, giriasi,
Giricahyo, Giritirto.
l. Kecamatan Rongkop yang terdiri dari 8 desa yaitu : Melikan , Bohol,
Pringombo, Botodayakan, petir, Semugih, Karangwuni, Pucanganom.
m. Kecamatan Ngawen yang terdiri dari 6 desa yaitu : Watusigar, Beji, Kampung,
Jurangjero, Sambirejo,
n. Kecamatan Girisubo yang terdiri dari 8 desa yaitu : balongan, jepitu,
karangawen, nglindur, jerukwudel, tileng, pucung, songbanyu.
o. Kecamatan Semin yang terdiri dari 10 desa yaitu : Kalitekuk, Kemejing, Semin,
Pundungsari, Karangsari, Rejosari, Bulurejo, Bendung, Sumberejo, Candirejo.
p. Kecamatan Tepus yang terdiri dari 5 desa yaitu : Sidoharjo, Tepus, Purwodadi,
Giripanggung, Sumberwungu.
q. Kecamatan Nglipar yang terdirir dari 7 desa yaitu : Kedung Keris, Nglipar,
Pengkol, Kedungpoh, Katongan, Pilangrejo, Natah.
r. Kecamatan Payen yang terdiri dari 13 desa yaitu : Banyusoco, Plembutan,
Bleberan, Getas, Dengok, Ngunut, Playen, Ngawu, Bandung, Logandeng,
Gading, Banaran, Ngleri.
4
5
2. Lingkup Materi
Dalam penelitian ini kami mengindetifikasi tinjauan pengembangan wilayah
perencanaan berdasarkan kebijakan pembangunan daerah, kondisi eksisting wilayah
perencanaan (fisik dasar, kependudukan, ekonomi, sarana dan prasarana), proyeksi
perkembangan wilayah perencanaan potensi, masalah, prospek perkembangan, arahan
pembangunan wilayah. Untuk mendapatkan hasil yang baik maka kami melakukan
identifikasi dan analisis dengan rincian sebagai berikut :
a. Identifikasi kondisi kecamatan
1) Kondisi fisik dasar kecamatan
a) Letak geografis dan batasan administrasi Kecamatan Ponjong
b) Kondisi topografi dan kemiringan lahan
c) Kondisi geologi dan jenis tanah
d) Kondisi hidrologi
e) Kondisi klimatologi
2) Kondisi fisik binaan kecamatan
a) Penggunaan lahan
b) Kondisi sistem transportasi
c) Kondisi prasarana kecamatan
d) Kondisi sarana/fasilitas kecamatan
3) Kondisi kependudukan kecamatan
a) Kondisi jumlah dan perkembangan penduduk (5 tahun terakhir)
b) Kondisi kepadatan (brutto dan netto) dan distribusi penduduk
c) Kondisi karakteristik penduduk
d) Kondisi sosial budaya dan adat istiadat
4) Kondisi perekonomian kecamatan
a) PDRB kecamatan
b) Distribusi penduduk menurut tingkat kesejahteraan
c) Jumlah penduduk miskin
d) Kegiatan industri Rumah Tangga (jenis, jumlah dan persebarannya)
b. Analisis potensi dan masalah kecamatan
1) Analisis kondisi fisik dasar Kecamatan Ponjong
a) Analisis kondisi topografi dan kemiringan lahan
b) Analisis kondisi geologi dan jenis tanah
c) Analisis kondisi hidrologi
d) Analisis kondisi klimatologi
e) Potensi dan masalah fisik dasar Kecamatan Ponjong
6
2) Analisis kondisi fisik binaan dasar kecamatan
a) Analisis kondisi penggunaan lahan
b) Analisis kondisi sistem transportasi
c) Analisis kondisi prasarana kecamatan
d) Analisis kondisi sarana/fasilitas kecamatan
3) Analisis kependudukan di Kecamatan Ponjong
a) Analisi kecenderungan perkembangan dan proyeksi jumlah penduduk
b) Analisis kondisi kepadatan (brutto dan netto) dan distribusi penduduk
c) Analisis kondisi karakteristik penduduk
d) Analisis kondisi sosial budaya dan adat istiadat Kecamatan Ponjong
4) Analisis perekonomian kecamatan
a) Analisis PDRB kecamatan
b) Analisis sektor basis dan non basis
c) Analisis distribusi penduduk menurut tingkat kesejahteraan
d) Analisis jumlah penduduk miskin
e) Analisis prospek industri Rumah Tangga
5) Hasil ringkasan potensi dan masalah kawasan
D. Gambaran Umum Wilayah
7
1. Letak Wilayah
Kecamatan Ponjong, merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten
Gunungkidul, yang terletak di bagian paling timur kabupaten Gunungkidul. Secara
geografis di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Semin, sebelah timur
berbatasan dengan Kecamatan Wonogiri, sebelah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Rongkop dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Semanu dan
Kecamatan Karangmojo.
2. Luas Wilayah
Kecamatan Ponjong mempunyai luas wilayah 451,0000 Ha. Dari luas itu terdiri
dari 105,5000 Ha areal pemukiman, 34,6750 Ha areal bangunan umum, 163,3110 Ha
areal persawahan, 100,2430 Ha areal ladang tegalan, 2,9210 Ha areal perkebunan
rakyat, 4,5100 Ha areal padang rumput, 25,500 Ha areal hutan , 2,1400 Ha areal sarana
dan prasarana olah raga, 7,6250 Ha areal perikanan air tawar dan 5,0000 Ha
merupakan daerah tangkapan air (catchmant area). Desa-desa di Kecamatan Ponjong
semuanya merupakan desa swakarya. Dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 1
Keterangan Desa di Kecamatan Ponjong
Sumber : http://www.gunungkidulkab.go.id
8
Desa Dusun RW RT
Gombang 9 11 27
Sidorejo 19 19 90
Bedoyo 9 9 34
Karang Asem 9 9 36
Ponjong 11 11 46
Genjahan 11 12 58
Sumber Giri 11 11 45
Kenteng 9 9 31
Tambakromo 11 11 56
Sawahan 10 10 44
Umbulrejo 10 10 52
Total 119 120 519
3. Tata Guna Lahan
9
Kecamatan Ponjong memiliki daerah seluas 451,000 Ha, dengan penggunaan
lahan bervariasi. Penggunaan lahan tersebut meliputi untuk lahan persawahan,
perkebunan, hutan rakyat, perumahan dan perkantoran. Luas lahan persawahan
adalah 163,3110 Ha, luas tegalan 100,2430 Ha, luas padang rumput 4,5100 Ha dan
luas hutan rakyat 2,9210 Ha. Kecamatan Ponjong merupakan lumbung pangan di daerah
Gunungkidul sebab sebagian besar dari Kecamatan Ponjong merupakan areal
persawahan yang menghasilkan bahan pangang berupa beras. Sebagaian besar
masyarakat Kecamatan Ponjong bermata pencaharian sebagai petani. Dari monografi
2001 luas areal persawahan lebih luas dibandingkan luas lahan untuk kepentingan yang
lain.
Luas desa dirinci menurut penggunaan lahan di Kecamatan Ponjong :
Tabel 2
Penggunaan Lahan di Kecamatan Ponjong
DesaTanah
Sawah
Tanah
KeringBangunan
Hutan
Rakyat
Hutan
Negara
Lain-
lainJumlah
Gombang - 433 100 - - 108 641
Sidorejo - 875 396 - - 55 1315
Bedoyo - 771 93 - - 126 990
Karang Asem - 598 96 - - 198 792
Ponjong 32 324 184 - - 87 627
Genjahan 149 37 256 - - 21 463
Sumber Giri 51 848 242 - - 67 1208
Kenteng - 606 120 - - 185 911
Tambakromo 99 871 141 - - 33 1144
Sawahan 132 700 115 - - 24 973
Umbulrejo 161 689 264 - - 271 1385
Total 624 6751 1960 - - 1175 10449
Sumber : http://www.gunungkidulkab.go.id
4. Kondisi Hidrologi
10
Sumber air Kecamatan Ponjong adalah air tanah dan air hujan atau air sungai.
Untuk memenuhi kebutuhan air minum menggunakan sumber air tanah yang dibuat
sumur-sumur pompa, sedangkan untuk keperluan irigasi menggunakan air sungai. Sungai
yang dipakai untuk memenuhi keperluan irigasi adalah Sungai Umbulrejo melalui
Bendung Simo.
5. Potensi Wilayah
Kecamatan Ponjong memiliki potensi alam yang sangat menarik antara lain: bahan
galian kapur atau pertambangan batu kapur yang terletak di beberapa desa seperti, Desa
Kenteng, Desa Gombang, Desa Sidorejo, Desa Bedoyo dan Desa Karangasem. Ada juga
beberapa tempat wisata yang menarik seperti Goa Wisata Saptorenggo yang terletak di
Desa Sawahan, Goa Paesan yang terletak di Desa Tabakromo, Goa Lawa di desa
Umbulrejo dan Kolam Renang Gunung Kendil.
6. Sarana dan Prasarana
Tranportasi merupakan sarana utama dalam menghubungkan dua daerah dalam
pengembangan perekonomian daerah. Jaringan jalan di Kecamatan Ponjong belum
memenuhi standar dan banyak yang mengalami kerusakan pada badan jalan, salah
satunya adalah menyempurnakan fasilitas jaringan jalan menuju beberapa obyek wisata
seperti Kolam Renang Gunung Kendil, Goa Wisata Saptorenggi di Desa Sawahan dan
beberapa tempat obyek wisata lainnya. Drainase sudah ada kurang kontrol dari
pemerintahan setempat sehingga mengalami kerusakan yaitu air tersumbat, dan
mengakibatkan pembuangan sampah tidak pada tempatnya.
E. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
11
Pada tahap ini dilakukan tahapan-tahapan guna memperoleh data-data yang
lengkap sehingga dapat mendukung penyusunan data studi. Tahapan ini meliputi
beberapa proses kegiatan antara lain :
1. Persiapan
Tahap awal dari kegiatan studi dimana proses pembuatan proposal Studio Proses
Perencanaan di Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul serta pembuatan
surat perijinan dari Sekolah Tinggi Teknologi Nasional di Yogyakarta.
2. Survei
Tahapan pengambilan data yang akan digunakan dalam mengidentifikasi dan
menganalisis Kecamatan Ponjong menggunakan metode survei yang dilakukan
secara :
a. Primer
Survei ini dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan,
melihat berbagai potensi dan masalah yang ada serta dengan wawancara dan
menyebarkan questioner pada masyarakat.
b. Sekunder
Pada survey ini dilakukan dengan mencari data dari Badan Pusat Statistik
(BPS), BAPPEDA, KIMPRASWIL serta kantor kelurahan yang berada di
wilayah studi.
12
13
14
3. Kompilasi Data
Dalam pelaksanaan kegiatan studi identifikasi potensi dan masalah di Kecamatan
Ponjong memerlukan data-data yang dapat mendukung kegiatan tersebut, antara
lain :
a. Kondisi Fisik Dasar Kecamatan Ponjong
Kebutuhan data mencakup data-data letak geografis dan batasan administrasi
Kecamatan Ponjong, kondisi topografi dan kemiringan lahan, kondisi geologi
dan jenis tanah, kondisi hidrologi, kondisi klimatologi
b. Kondisi Kependudukan Kecamatan Ponjong
Mencakup data-data kondisi jumlah dan perkembangan penduduk (5 tahun
terakhir), kondisi kepadatan (brutto dan netto) dan distribusi penduduk, kondisi
rumah tangga (jumlah kk dan rata-rata anggota kk), kondisi karakteristik
penduduk, karakteristik penduduk menurut umur dan jenis kelamin,
karakteristik penduduk menurut tingkat pendidikan, karakteristik penduduk
menurut mata pencaharian, karakteristik penduduk menurut agama, kondisi
sosial budaya dan adat istiadat Kecamatan Ponjong
c. Kondisi Perekonomian Kecamatan Ponjong
Mencakup data-data PDRB Kecamatan Ponjong, distribusi penduduk menurut
tingkat kesejahteraan, jumlah penduduk miskin, kegiatan industri rumah
tangga (jenis, jumlah dan persebarannya).
d. Kondisi Sarana dan Prasarana Kecamatan Ponjong
Kondisi sarana mencakup data-data kondisi fasilitas permukiman/hunian,
kondisi fasilitas pendidikan, kondisi fasilitas peribadatan, kondisi fasilitas
kesehatan, kondisi fasilitas perdagangan, kondisi fasilitas perkantoran, kondisi
fasilitas rekreasi dan olahraga, kondisi fasilitas pemakaman. Sedangkan
kondisi prasarana mencakup data-data kondisi sistem penyediaan air bersih,
kondisi sistem penyediaan jaringan listrik, kondisi sistem penyediaan jaringan
telepon, kondisi sistem pembuangan air hujan (saluran drainase), kondisi
sistem pembuangan air limbah dan sanitasi lingkungan, kondisi sistem
persampahan.
15
4. Analisis
Pada tahapan ini semua data dan informasi yang didapat dari hasil survei
lapangan dianalisis oleh tim kerja terkait potensi dan masalah yang ada di
kawasan studi. Semua aspek yang menyangkut tentang kondisi fisik dasar, kondisi
kependudukan dan sosial budaya, kondisi perekonomian, serta kondisi sarana dan
prasarana dianalisis secara menyeluruh sehingga dapat mengidentifikasikan
potensi, masalah, dan prospek pengembangan di Kecamatan Ponjong.
Metode analisis hasil survey akan dilakukan dengan perhitungan-perhitungan
pada tiap-tiap aspek data sebagai berikut:
a. Kependudukan
Jumlah Penduduk
Untuk proyeksi jumlah penduduk lima tahun yang akan datang, digunakan
rumus:
Sumber : Modul Teknik Analisis Regional, 2000
Dimana:
Pn = Jumlah penduduk tahun n.
Po = Jumlah penduduk tahun awal.
r = Angka rata-rata pertumbuhan penduduk.
n = Selisih tahun.
Sumber : Modul Teknik Analisis Regional, 2000
16
Pn=Po(1+r )n r=Y 1+Y 1+Y 3+Yn
n
Y = Jumlah penduduk tahun awal – Jumlah penduduk tahun akhi r Jumlah penduduk tahun akhir
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah penduduk menurut kelompok umur dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Sumber : Modul Teknik Analisis Regional, 2000
Dimana:
Pxn= Jumlah penduduk kelompok umur x pada tahun n.
Xo = Jumlsh penduduk kelompok umur pada tahun awal.
Po = Jumlah mula-mula penduduk.
Pn = Jumlah penduduk tahun n.
b. Ekonomi
Perhitungan Perkembangan (Growth)
Sumber : Modul Teknik Analisis Regional, 2000
Perhitungan perkembangan
Sumber : Modul Teknik Analisis Regional, 2000
Keterangan: A = Jumlah Produksi
B = Jumlah Total Produksi
17
Pxn=(Xo :Po) xPn
Produksi tahun sekarang - produksi tahun sebelumnyaProduksi tahun sebelumnya
AB x 100%
c. Fasilitas
Dalam perhitungan aspek fasilitas menggunakan eksisting dan standar PU
untuk pendidikan, kesehatan dan fasilitas umum.
Fasilitas Hunian
Sumber : Modul Teknik Analisis Regional, 2000
Fasilitas Pendidikan
Sumber : Modul Teknik Analisis Regional, 2000
18
Jumlah PendudukDaya Tampung 1 rumah
Jumlah penduduk berdasarkan usia sekolahDaya Tampung per kelas
F. Organisasi Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan studio ini merupakan kegiatan yang bersifat multidisplin. Mengingat
identifikasi potensi, masalah, dan prospek pengembangan merupakan kegiatan yang
membutuhkan kerjasama antar kelompok dan mampu teroganisir dengan baik. Untuk itu,
kegiatan studio ini menghendaki pembagian tugas setiap anggota kelompok kerja sebagai
berikut :
BAGAN ORGANISASI KELOMPOK
19
KONSEPTORMuhammad Irfan
BENDAHARAMaria Zephora
Nahak
SURVE I LAPANGAN Hyronimus Doni
Meran
PERLENGKAPANDaniel T. Pareira
KOMPILASI DATAA.M Dhimas
Saputra
PEMETAANRiswan Muhamad
KOORDINATORNicodemos Fernandes
De lima
SEKRETARISNoncy Antonia
Abanit