Substansi studio perencanaan wilayah
-
Upload
agus-dwi-wicaksono -
Category
Education
-
view
133 -
download
28
Transcript of Substansi studio perencanaan wilayah
StudioStudioPerencanaanPerencanaan WilayahWilayah
perencanaan wilayah dan kotafakultas teknik
universitas brawijaya
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
perencanaan wilayah dan kotafakultas teknik
universitas brawijaya
PerencanaanPerencanaan WilayahWilayahDr. Ir. Agus Dwi Wicaksono, lic.rer.reg
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
StudioStudioPerencanaanPerencanaan WilayahWilayah
perencanaan wilayah dan kotafakultas teknik
universitas brawijaya
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
PengantarPengantarStudioStudioPerencanaanPerencanaan WilayahWilayah
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
3333
• cognitive mapping,
33
• berbasis estetika• penekanan pd fisik
studio permukiman
kota
studio perencanaan
desa
studio perencanaan
kota
studio perencanaan
wilayahstudio
urban design
studio perncanaantransportasi
mikro – urban mikro – rural meso – urban meso – urban makroskalaspasialcorak
perencrational
comprtehensive pl.advocativeplanning
rational comprtehensive pl.
allocative & innovative pl.
rational comprtehensive pl.
• pendekatan ilmiah• peningk. lingk fisik• renc. komprehensif
sbg. renc akhir
penekananutama
• mengartikulasikan nilaikel minoritas
• planning with the people
• pendekatan ilmiah• peningk. lingk fisik• renc. komprehensif
sbg. renc akhir
• pendekatan objektifilmiah
• penekanan pd fisik
• pendekatan ilmiah• berorientasi tindakan
dan efektivitas• renc. aksi sebagai renc
akhir
metode & teknikutama
• ZOPP, PRA, MAAM, FGD
• Four-step model
teknisi-analis advokat-fasilitator expert-analis expert-teknisi ilmuwan-advisor-inovattor
peranperencana
Kompetensi Inti Studio
• Pengenalan ‘meruang’• Evaluasi Normatif
• Sistem Dinamik, • IFAS-EFAS
• Value Propositiom, • Force Field Analyisi• analisis finansial
44
Elemen WILAYAH(utk menentukan output Perencanaan)
STRUKTUR RUANG
POLA RUANG
SARANA PRASARANA
AKTIVITAS (Ekonomi, Sosbud,
Kelembagaan)
STRUKTURRUANG
POLA RUANG
SARANA PRASRANA
AKTIVITAS(Ekonomi, Sosbud,
Kelembagaan)
Komponen Pengembanganwilayah dapat dikelompokandalam:-Wadah Isi-Container Content- Ruang Aktivitas- Fisik Non FisikAktivitas
CONTENT
CONTAINER
1
2
55
55Studio Perencanaan danAnalisis yg digunakan dlm Perenc Spasial
kecilsedang
besarkecil
sedang
besarkecil
seda
ng
besa
r
SOSIAL, PARTISIPATIF
TEKNIS-SPASIAL
EKON
OMI-K
ELEM
BAGA
AN
PerencDesa
PermKota
PerencKota
PerancKotaTransportasi
PerencWilayah
Unit analisisStudio Perencanaan
Wilayah adalah KABUPATEN
Corak Perencanaan ygdigunakan pada SPW adalahInovative-Strategic Planning
66TEKNISI
Peran Perencana
kecil sedangbesar
kecil
sedang
besarkecil
sedan
g
besar
EXPERTIN
OVAT
OR
PerencDesa
PermKota
PerencKota
PerancKota
Transportasi
PerencWilayah
7777
PendahuluanRencana Program atau TR sbg alat Pengendali Perkembangan
SAAT INIMASA LALU MASA DEPAN
Perkemb yang ada
Perkemb tanpaintervensi
Perkemb dg Intervensi
Perlu Upaya PengembanganKota/Wilayah• Penataan Ruang• Action Program• Rekayasa Wilayah
88
Pendahuluan
Apa saja masalahnya ?Masalah sosialMasalah ekonomiMasalah kelembagaanMasalah fisik
Apa akar masalahnya ?Masalah sosial ? Masalah ekonomi? Masalah kelembagaan? Masalahfisik?
Apa perbdaan antara masalah wilayah dengan masalah di perkotaan
Apakah masalah di atas dapat dipecahkan?Apakah RENCANA PROGRAM atau TATA RUANG dapat membantumemecahkan masalah di atas?
99
Masalahwilayah
MasalahPerkotaan
transportasi
1010
kemiskinan struktural
1111
kapasitas infrastruktur rendah
1212
nilai tambah rendah
1313
Rp 3.500 ‐ 3.800 / kg Rp 30.000 – 40.000 / gelasRp 23.000 / 100 g
Loncatan Nilai
Harga rendah & fluktuatif Harga tinggi & stabil Harga tinggi & stabil
1414
disintegrasi fungsi
1515
disintegrasi fungsi
StudioStudioPerencanaanPerencanaan WilayahWilayah
perencanaan wilayah dan kotafakultas teknik
universitas brawijaya
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
FokusFokus r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORYStudioStudio
PerencanaanPerencanaan WilayahWilayah
1717
Hirarki Perencanaan TRRTRW Nasional
RTRW PROVINSI
RTRW KOTA RTRW KABUPATEN
RTR PULAURTR KAW STRATEGIS NAS
RTR KAW STRATEGIS PROV
RDTR KOTARTR KAW STRATEGIS KOTA
RTR KAW PERKOTAAN
RDTR KABUPATENRTR KAW STRATEGIS KAB
RTR KAW PERDESAANRTR KAW AGROPOLITAN
RTBLPERBAIKAN KAWASAN
PENGEMB KAW KEMBALI
PEMB KAW BARUPELESTARIAN/
PERLINDUNGAN KAW
PERATURAN DAERAH
BANGUNAN GEDUNG
Proses IMB & Penyelenggaraan Bang Gedung & Lingk
18181818
BerdasarkanSistem
SISTEM WILAYAH
SISTEM INTERNAL PERKOTAAN
Berdasarkan WilayahAdministratif
PR WIlayah Nasional
PR WIlayah Provinsi
PR WIl Kabupaten
PR WIlayah Kota
Berdasarkan NilaiStrategis Kawasan
PR KawStrategis Nasional
PR KawStrategis Provinsi
PR KawStrategis Kabupaten
PR KawStrategis Kota
Berdasarkan KegiatanKawaasan
PR Kaw Perkotaaan
PR Kaw Perdesaan
Berdasarkan Fungsi Utama Kawaasan
PR Kaw. Lindung PR Kaw. Budi Daya
Ps.5 ayat (1)
Ps.5 ayat (3)
Ps.5 ayat (4)
Ps.5 ayat (2)
Ps.5 ayat (5)
Klasifikasi Penataan Ruang
1919
Hirarki Perenc PembangunanKepariwisataan dan Penataan Ruang
20202020
Kaitan RTR dengan Rencana Zonasi WP3 (UU no 27/2007)
StudioStudioPerencanaanPerencanaan WilayahWilayah
perencanaan wilayah dan kotafakultas teknik
universitas brawijaya
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
Muatan / OutputRencana
Muatan / OutputRencana r d p p
REGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORYStudioStudioPerencanaanPerencanaan WilayahWilayah
2222
Output Perencanaan (Muatan Rencana)
Output Perencanaan tergantungCorak Perencanaan (mis RCP, Strategic Pl)Lingkup Wilayah
Mikro – Meso – MakroBagian Kota – Kota – Kabupaten
Jangka Waktu PerencanaanJangka Pendek – Menengah – Panjang
Output Perencanaan akan menentukan Analisis yang digunakan
23232323
PASA
RPA
SAR
Sub SistemINPUT
Sub Sub SistemSistemINPUTINPUT
Sub SistemPROSES 1
Sub Sub SistemSistemPROSES 1PROSES 1
Sub SistemPROSES 2
Sub Sub SistemSistemPROSES 2PROSES 2
Sub Sub SistemSistem PEMASARANPEMASARAN-- AksesibilitasAksesibilitas-- SaranaSarana PemasaranPemasaran-- InformasiInformasi PasarPasar
Bahan Baku
Teknologi
SD Energi
Sumber DayaManusia
Lahan
Finansial
Sumber DayaManusia
Rg & SaranaProduksi
Modal Produksi
Sub SistemOUTPUT
Sub Sub SistemSistemOUTPUTOUTPUT
Produk
Limbah Padat
Limbah Cair
Sub Sub SistemSistem PENUNJANGPENUNJANG-- PenelitianPenelitian-- PendampinganPendampingan-- PendidikanPendidikan & & PelatihanPelatihan
1. Sistem Aktivitas
AKTIVITAS
2424
STRUKTUR dan POLA RUANG
STRUKUTUR RUANG(NODES dan LINKAGES)
WILAYAH
POLA RUANG
2. Tata Ruang
2525
STRUKTUR RUANG
Muatan Pengembangan Wilayah
PEMAN-FAATAN RUANG
SARANA PRASARANA
INPUT SISTEM
PROSES SISTEM
OUTPUT SISTEM
PENUNJANG SISTEM
• Rencana Struktur RuangAgropolitan
• Sistem PusatAgropolitan
• Jar. PrasaranaAgropolitan
1. RTRW KABUPATEN
• Rencana Struktur RuangWilayah
• Sistem Perkotaan• Jaringan Prasarana
Wilayah
2. RENCANAAGROPOLITAN
4. RENC.INDUK PEMB.KEPARIWISA-
TAAN DAERAH• Rencana Struktur
Perwilayah Daya TarikWisata
• Daya Tarik Wisata• Jejaring Antar Daya
Tarik Wisata
• Renc. Sarana Wilayah • Renc.Persebaran SaranaPrasarana Agropolitan, Sosial dan Umum
• Renc. Persebaran SaranaPrasarana Minapolitan, Sosial dan Umum
• Renc. Peningk BahanBaku, Teknologi danEnergi
• Renc. Peningk ObyekWisata, Informasi
• Renc. Peningk SD, Informasi dan TeknologiWilayah
• Renc. Peningk ProsesEkonomi
• Renc. Peningk KegiatanParwisata
• Rencana PeningkatanAgroproses (On Farm & Off Farm)
• Renc. Peningk Produk, Pemasaran & PengolahanLimbah
• Rencana Peningk Produk, Pemasaran & PengolahanLimbah
• Renc. Pemasaran
• Renc. PengembanganKelembagaan, R&D, SDM, Modal
PEMANFAATAN & PENGENDALIAN
• Renc. Mekanisme, Instrumen, KelembagaanPengendalian
• Pembiayaan Pemb
• Rencana Pola RuangWilayah
• Kawasan LindungKabupaten
• Kawasan BudidayaKabupaten
• Rencana Zona Pertaniansebagai kawasanhinterland agropolitan
• Rencana Struktur RuangMinapolitan
• Sistem PusatMinapolitan
• JaringanPrasaraMinapolitan
3. RENCANAMINAPOLITAN
• Rencana Zona PerikananBudidaya atau Tangkapsebagai hinterland kawasan Minapolitan
• Rencana DestinasiPariwisata Skala Kawasan
• Renc. PersebaranAmenitas Pariwisata
A. R
UANG
/ SPA
SIAL
B. A
KTIV
ITAS
• Renc. Mekanisme, Instrumen, KelembagaanPengendalian
• Pembiayaan Pemb
• Renc. Mekanisme, Instrumen, KelembagaanPengendalian
• Pembiayaan Pemb
• Renc. Mekanisme, Instrumen, KelembagaanPengendalian
• Pembiayaan Pemb
• Renc. PengembanganKelembagaan, R&D, SDM, Modal
• Renc. PengembanganKelembagaan, R&D, SDM, Modal
• Renc. Peningk BahanBaku, Teknologi danEnergi
• Rencana PeningkatanMinaproses
• Rencana Peningk Produk, Pemasaran & PengolahanLimbah
• Renc. PengembanganKelembagaan, R&D, SDM, Modal
2626
STRUKTUR RUANG
Muatan Pengembangan Wilayah
PEMAN-FAATAN RUANG
SARANA PRASARANA
INPUT SISTEM
PROSES SISTEM
OUTPUT SISTEM
PENUNJANG SISTEM
5. RENCANA PENGEMB INDUSTRI
• Rencana Struktur RuangIndustri
• Sistem PusatPelayanan Industri
• Jaringan PrasaranIndustri
• Renc.Persebaran SaranaPrasarana Industri
• Renc. Peningk SD, Informasi dan TeknologiWilayah
• Renc. Peningk ProsesIndustri
• Renc. Peningk Produk, Pemasaran & PengolahanLimbah
PEMANFAATAN & PENGENDALIAN
• Renc. Mekanisme, Instrumen, KelembagaanPengendalian
• Pembiayaan Pemb
• Rencana Pola RuangIndustri
• Sentra Industri kecil-Menengah
• Kawasan Industri• Zona IndustriA.
RUA
NG/ S
PASI
ALB.
AKT
IVIT
AS
• Renc. PengembanganKelembagaan, R&D, SDM, Modal
2727
RTRW KabPeraturan Daerah KabupatenPs.26 ayat (1)
mengatur
diperhatikan dalam penyusunanmemuat
pedoman untuk
Ps.26 ayat (1) Ps.26 ayat (2)
Ditinjau kembali lebih dari 1 kali dalam 5 tahun, dalam hal
• Perubahan kondisi lingk strategistertentu yg berkaitan dg bencanaalam skala besar & atau
• Perubahan batas teritorial negaradan/ Provinsi & Kabupaten
Jangka Waktu 20 tahun Ps.26 ayat (4)
Ps.26 ayat (5.6)
jangkawaktu
• RTRWN & RTRWP• Pedoman Bid Penataan Ruang
• RPJPD
Ps. 25
diacuPs.25 ayat (1)
Ps.25 ayat (2)Perkemb permasalahan Provinsi sertahasil pengkajian implikasi penataanruang KabupatenUpaya pemerataan pemb & pertumbuhan ekonomi KabupatenKeselarasan aspirasi pemb Kabupaten & pemb kabupaten/ kotaDaya dukung & daya tampunglingkungan hidupRPJPDRTRWK yang berbatasanRTR kawasan strategis Kabupaten
TUJUAN, KEBIJAKAN & STRATEGI penataan ruang wilayah KabupatenRENCANA STRUKTUR RUANG wilayahKabupaten yg meliputi:
• Sistem perkotaan Kabupaten• Sistem jaringan prasarana wilayah
KabupatenRENCANA POLA ruang wilayahKabupaten yg meliputi:
• Kawasan lindung kabupaten• Kawasan budi daya yg memiliki nilai
strategis KabupatenPenetapan KAWASAN STRATEGIS KabupatenArahan pemanfaatan ruang yg berisiINDIKASI PROGRAM UTAMA jangkamenengah lima tahunanArahan PENGENDALIAN PEMANFAATAN ruang wilayah Kab
• Indikasi arahan peraturan zonasi prov• Arahan perizinan• Arahan insentif dan disinsentif• Arahan sanksi
Penyusunan RPJPDPenyusunan RPJPMDPemanfaatan ruang & pengendalianpemanfaatan dalam wilayah KabupatenMewujudkan keterpaduan, keterkaitan, & keseimbangan perkembangan antarwilayah kabupaten/kota, sertakeserasian antarsektorPenetapan lokasi & fungsi ruang utkinvestasiPenataan ruang kaw strategisKabupaten
Muatan RTRW Kabupaten(UU no 26/tahun 2007)
StudioStudioPerencanaanPerencanaan WilayahWilayah
perencanaan wilayah dan kotafakultas teknik
universitas brawijaya
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
RencanaPengembangan
Agropolitan
RencanaPengembangan
AgropolitanStudioStudioPerencanaanPerencanaan WilayahWilayah
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
2929
Muatan Rencana AgropolitanA. SISTEM AGROPOLITAN terdiri:
Sub Sistem Agro InputSub Sistem Agro Proses (On Farm)Sub Sistem Agro Proses 2 (Off Farm)Sub Sistem Agro OutputSub Sistem PenunjangSub Sistem Pemasarana
B. RENCANA SPASIAL AGROPOLITAN membagi wilayah-wilayah ygberhubungan secara fungsional dlm satu sistem kegiatan, yakni:
STRUKTUR RUANG AGROPILITANagropolitan centre yaitu pusat pengumpul, pengolahan dan pemasaran, agropolitan district yaitu kawasan pusat pertumbuhan, agropolitan linkage yaitu jaringan prasarana penghubung yang menghubungkan kawasan satu dengan lainnya
ZONASI AGROPOLITANhinterland atau satuan kawasan pertanian
Kawasan lahan pertanian, Kawasan perkebunan dll
30303030
PASA
RPA
SAR
Sub SistemAGROINPUT
(Agribisnis Hulu
Sub Sub SistemSistemAGROINPUT AGROINPUT
((AgribisnisAgribisnis HuluHulu
Sub SistemAGROPROSES 1
(Usaha Tani –On Farm)
Sub Sub SistemSistemAGROPROSES 1 AGROPROSES 1
((UsahaUsaha TaniTani ––On Farm)On Farm)
Sub SistemAGROPROSES 2 (Agribisnis Hilir –
Off Farm)
Sub Sub SistemSistemAGROPROSES 2 AGROPROSES 2 ((AgribisnisAgribisnis HilirHilir ––
Off Farm)Off Farm)
Sub Sub SistemSistem PEMASARANPEMASARAN-- AksesibilitasAksesibilitas-- SaranaSarana PemasaranPemasaran-- InformasiInformasi PasarPasar
Bahan Baku PertanianTeknologiPertanianSD EnergiPertanian
Sumber DayaManusiaLahan
Pertanian
Finansial
Sumber DayaManusia
Rg & SaranaProduksi
Modal Produksi
Sub SistemAGROOUTPUT
Sub Sub SistemSistemAGROOUTPUTAGROOUTPUT
Produk
Limbah Padat
Limbah Cair
Sub Sub SistemSistem PENUNJANGPENUNJANG-- PenelitianPenelitian-- PendampinganPendampingan-- PendidikanPendidikan & & PelatihanPelatihan
Muatan Rencana Sistem Kawasan Agropolitan
SISTEM PERTANIAN
3131
Linkage System Linkage System KomoditasKomoditas KopiKopi
Bibit/ BenihKopi
Penanaman
Pemeliharaan
Pemanenan
TenagaKerja
TeknologiPengolahan
ModalAlatPertanian
Biji kopi
Daun Kopi
BatangKopi
Pengolahan
Komposting
Pengolahan
TenagaKerjaModal
AlatPengolah
an Kopi Bubuk
Oce
Kopi Sirup
Kopi Lulur
Sisa Kulit
PupukPupukPestisida
3232
Muatan Rencana Spasial Kawasan Agropolitan
3333
RTRW Nasional
RTRW PROVINSI
RTRW KOTA RTRW KABUPATEN
RTR PULAURTR KAW STRATEGIS NAS
RTR KAW STRATEGIS PROV
RDTR KOTARTR KAW STRATEGIS KOTARTR KAW PERKOTAAN
RDTR KABUPATENRTR KAW STRATEGIS KABRTR KAW PERDESAANRTR KAW AGROPOLITAN
RTBLPERBAIKAN KAWASANPENGEMB KAW KEMBALI
PEMB KAW BARUPELESTARIAN/ PERLINDUNGAN KAW
PERATURAN DAERAH BANGUNAN GEDUNG
Proses IMB & Penyelenggaraan Bang Gedung & Lingk
Agus
Dwi
Wic
aksono
Kedudukan RTR Agropolitan
3434
PenguatanPenguatan KonektivitasKonektivitas((IntegrasiIntegrasi VertikalVertikal HorisontalHorisontal komoditaskomoditas Kopi & Kopi & HortikulturaHortikultura))
Bibit/ BenihKopi
Penanaman
Pemeliharaan
Pemanenan
TenagaKerja
TeknologiPengolahan
ModalAlatPertanian
Biji kopi
Daun Kopi
BatangKopi
Pengolahan
Komposting
Pengolahan
TenagaKerjaModal
AlatPengolah
an Kopi Bubuk
Oce
Kopi Sirup
Kopi Lulur
Sisa Kulit
Pupuk
BibitHortikultura
Penanaman
Pemeliharaan
Pemanenan
TenagaKerja
TeknologiPengolahan
Modal
Pupuk
AlatPertanian
Pestisida
Hortikultura
LimbahHortikultura
Pengepakan
Komposting
Pengolahan
TenagaKerjaModal
AlatPengolah
an
ProdukOlahan
HortikulturaKemasan
Pupuk
Sentra AgroplitanSentra Agroplitan
penjualan fasilitas pelatihan penjualan fasilitas pelatihan
penyediaan
peng
emba
ngan
penyediaan
3535
Bibit/ BenihStroberi
Penanaman
Pemeliharaan
Pemanenan
TenagaKerja
TeknologiPengolahan
ModalAlatPertanian
Pupuk
Bibit/ AnakTernak
Pemeliharaan
Pengembangbiakan
Penggemukan
TenagaKerja
TeknologiPengolahan
Modal
Pupuk
AlatPeternak
an
Pakan
TernakPotong
Limbah
Pemotongan
Komposting
Pengepakan
TenagaKerjaModal
AlatPengolah
an
TelurKemasan
DagingTernak
Pupuk
Sentra AgroplitanSentra Agroplitan
penjualan fasilitas pelatihan penjualan fasilitas pelatihan
penyediaan
peng
emba
ngan
penyediaan
BuahStroberi
DaunStroberi
Pengepakan
Komposting
Pengolahan
TenagaKerjaModal
AlatPengolah
an Selai
Buah Strobe-ri Kemasan
Sirup
Permen
Juice
Pupuk
Dodol
Telur
PenguatanPenguatan KonektivitasKonektivitas((IntegrasiIntegrasi VertikalVertikal HorisontalHorisontal komoditaskomoditas StroberiStroberi dandan PeternakanPeternakan))
3636
Produk Olahan Kedelai
TempeKeripik TempeBubuk TempeTahuKembang TahuKecapSusu KedelaiBubuk KedelaiDll….
3737
Mesin Pembuat susu kedelai
SusuKEDELAI
3838
Mesin Perajang tempe
KeripikTEMPE
3939
Limbah TahuNata de Soya
Nata deSOYA
4040
Mesin Pengaduk Kecap
KECAP
StudioStudioPerencanaanPerencanaan WilayahWilayah
perencanaan wilayah dan kotafakultas teknik
universitas brawijaya
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
RencanaPengembanganMINAPOLITAN
RencanaPengembanganMINAPOLITANStudioStudio
PerencanaanPerencanaan WilayahWilayah
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
4242
Ruang Lingkup Wilayah
Wilayah Inti (Undang-Undang 27 tahun 2007)
12 mil laut Kecamatan Pesisir
4343
Penggunaan Lahan
Pertanian : 26.596,99 Ha
Perikanan : 15.630,37 Ha
Permukiman : 17.639,55 Ha
Wilayah Pendukung
4444
3. Muatan Rencana Minapolitan
A. SISTEM MINAPOLITAN terdiri:Sub Sistem Agro Input, Proses, Output, Penunjang dan Pemasaran
B. RENCANA SPASIAL MINAPOLITAN membagi wilayah-wilayah yg berhubungansecara fungsional dlm satu sistem kegiatan, yakni:
STRUKTUR RUANG MINAPOLITANSistem Pusat
Pusat perdagangan dan transportasi perikanan (aquacultural trade/ transport center).Penyedia jasa pendukung perikanan (aquacultural support services).Pasar konsumen produk non-perikanan (non aquacultural consumers market). Pusat industri perikanan (aqua-based industry). Penyedia pekerjaan non perikanan (non-aquacultural employment).
Sistem Jaringanjaringan jalan, irigasi, sumber-sumber air, dan jaringan utilitas (listrik dan telekomunikasi).
ZONASI MINAPOLITANKawasan produksi perikanan (aquacultural production).Kawasan Intensifikasi perikanan (aquacultural intensification).Kawasan pendapatan perdesaan dan permintaan untuk barang-barang dan jasa non perikanan (rural income and demand for non-aquacultural goods and services).Kawasan Produksi ikan siap jual dan diversifikasi perikanan (cash fish production and aquacultural diversification).
4545
LOKASI PRODUKSI
LOKASI PRODUKSI
LOKASI PRODUKSI
Minapolis/Kota Perikanan(Desa/Kec)
SUB KAWASAN PRODUKSI
LOKASI PRODUKSI
LOKASI PRODUKSI
LOKASI PRODUKSI
Minapolis/Kota Perikanan(Desa/Kec)
SUB KAWASAN PRODUKSI
Kota Kabupaten(PasarLokal)
KawasanIndustriPerikanan
Kota Provinsi/Metro /Besar(Pasar Induk)
Bandara / Pelabuhan(Eksport / AntarPulau)
KAWASAN MINAPOLITAN
KAWASAN PENDUKUNG
3B. Muatan Rencana Spasial KawasanMinapolitan
4646
UNIT2 USAHA
BUDIDAYA
UNIT2 USAHA
OLAHAN X4
X6X7X9
X8
X
X
X X
UNIT 2 USAHA
TANGKAP
X1X2
X3
produkproduk
X5
Faktor Faktor eksternaleksternal
PASAR
SENTRA PRODUKSI 2SENTRA PRODUKSI 3
X: Unit Usaha Turunan
X
LUAR NEGERI
DALAM NEGERI
Muatan Kawasan Minapolitan(UU no 27 th 2007)
4747
Kawasan Pelabuhan
Kawasan Wisata Bahari
Rencana Zonasi WilayahNasional
RZWP3K PROVINSI
RZWP3K KOTA RZWP3K KABUPATEN
Renc.Zonasi Rinci Lintas WilRZR Kaw Strategis Nas. Tertentu
RZR Propinsi
RZR KOTARZR KAW STRATEGIS KOTA
RZR KABUPATENRZR KAW STRATEGIS KAB
Masterplan Minapolitan
Kedudukan Masterplan Minapolitan
RZR KAW STRATEGIS PROV
4848
Dasar Pengembangan Minapolitan
PHENOMENON OF DISPARITYKesenjangan antara kawasan perkotaan dan perdesaan sertakemiskinan di perdesaan telah mendorong upaya-upayapembangungan di kawasan perdesaan. Justru berakibat sebaliknya yaitu tersedotnya potensi perdesaan keperkotaan baik dari sisi sumber daya manusia, alam, bahkan modal (Douglas, 1986). Pembangunan perdesaan harus dicari solusinya untuk mengurangiurban bias. Pengembangan kawasan Minapolitan dapat dijadikanalternatif solusi dalam pengembangan kawasan perdesaan tanpamelupakan kawasan perkotaan.
REVOLUSI BIRUAdalah perubahan mendasar cara berpikir dari daratan ke maritim dengan konsep pembangunan berkelanjutan untuk peningkatan produksi kelautan dan perikanan melalui program minapolitan yang intensive, efisien dan terintegrasi guna peningkatan pendapatanrakyat yang adil, merata dan pantas
4949
Dasar Pengembangan Minapolitan
Melalui pengembangan MINAPOLITAN, diharapkan terjadi interaksiyang kuat antara pusat kawasan “MINAPOLITAN” dengan wilayahproduksi perikanan dalam sistem kawasan “MINAPOLITAN”Melalui pendekatan ini, produk perikanan dari kawasan produksi akandiolah terlebih dahulu di pusat kawasan minapolitan sebelum di jual(ekspor) ke pasar yang lebih luas sehingga nilai tambah tetap berada dikawasan minapolitan.
5050
Pengertian Minapolitan
1. PEDOMAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA (Minapolitan) tahun 2010
merupakan kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah pedesaan sebagai sistem produksi pertanian (perikanan) dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agribisnis.
5151
Pengertian Minapolitan
2. PENGERTIAN berdasarkanKEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Merupakan kawasan dimana“core activities” nya adalahkegiatan perikanan baiktangkap maupun budidaya.Bagian dari pusatpertumbuhan/pengembanganwilayahSimpul kegiatan ekonomi yang dapat meningkatkan “value added”; “kesempatan kerja”; dan “pendapatan”Memiliki keterkaitan mata rantaiekonomi – backwards and forwards economic linkagesSebagai basis dalammengembangkan sarana & prasarana
5252
Tujuan Studi Minapolitan
Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan;Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai dengan kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan kompetitifberdasarkan kompetensi produk unggulan di setiap daerah;Memberdayakan usaha kecil, menengah dan koperasi, agar mampu bekerjasama secara efektif, efisien dan berdaya saing;Mempercepat pembangunan ekonomi daerah dengan memberdayakan para pelaku sesuai dengan semangat otonomi daerah;Mempercepat pembangunan pedesaan dalam rangka pemberdayaan masyarakat daerah (khususnya pembudidaya ikan) dengan kepastian dan kejelasan hak dan kewajiban semua pihak;Memaksimalkan peran pemerintah sebagai fasilitator dan pemantau seluruh kegiatan pembangunan di daerah
5353
Konsep Minapolitan
PEMAHAMAN DASAR KONSEP MINAPOLITANKaitannya Dengan Growth Pole / Growth CentreAgropolitan Vs Minapolitan
SALAH SATU DASAR PENGEMBANGAN WILAYAH/ KAWASAN/ WILAYAH
Effisiensi Dan Optimalisasi Pemanfaatan SumberdayaStrengthening Regional Economic StructureKeterkaitan Antar Kawasan/WilayahBasis Dalam Infrastructure Preparation
5454
Keterkaitan Kegiatan Ekonomi dlm UpayaPengembangan Minapolitan
5555
KAWASAN PRODUKSIPERIKANAN BUDIDAYAPATIN; BUDIDAYA RUMPUT LAUT
SALURAN JLN PRODUKSI
JALAN PENGHUBUNG UTAMA
KAWASAN PENGOLAHAN & PEMASARAN
PASAR (3 UNIT)
PACKING HOUSE (2 UNIT)
KETERKAITANANTAR KAWASAN
5656
Persawahan
Hutan GalamRawa Dalam
Tanah Tinggi
Areal KolamPemukiman
Keterangan :
Zona PengembanganKolam dan KawasanTerpadu
Zona PengembanganMina-padi
Zona Konservasi
Zona Konservasi
Pengasapalan Jalan Poros(7,6 Km)
PengaspalanJalan Pemukiman(1,8 Km)
PUSAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN
Master Plan Pemanfaatan Ruang Dan Pengembangan KawasanMinapolitan - Bagian RTRWKabupaten
575757
RZR Kawasan Minapolitan
5858
RZR Kawasan Minapolitan
5959
Produk Olahan UDANG
TerasiAbon UdangBakso UdangSossisEbiNugget UdangKerupukChitosanPakan Ternak (limbah)Dll..
6060
Mesin penggiling udang
Mesin pencetak Terasi
ProdukTerasi
6161
Mesin penggiling udang
Mesin pencetak Bakso
BaksoUdang
6262
Mesin penggiling udang
Mesin Pencampur adonanMesin pencetak nugget
NuggetUdang
6363
Limbah Kulit Udang
Chitosan
Chitosan Berfungsisebagai PENGAWET MAKANAN ALAMI
CHITOSAN
6464
Produk OlahanBandeng
AbonBaksoSossisNuggetDendeng bandengPupuk Cair OrganikGelatin Dll..
6565
Mesin Pembuat Abon
Abon Bandeng
AbonBANDENG
6666
Manfaat Gelatin.1.Kosmetik2.Farmasi3.Obat-obatan4.Es Krim5.Coklat6.Dll…Duri Ikan Bandeng
GELATIN
GELATIN
6767
Mesin Pengasap Ikan Bandeng asap
Manfaat pengasapanadalah untuk
mengawetkan danmemberi aroma/rasa
yg khas
BandengASAP
StudioStudioPerencanaanPerencanaan WilayahWilayah
perencanaan wilayah dan kotafakultas teknik
universitas brawijaya
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
Rencana Induk PembangunanKepariwisataan Daerah
(RIPARDA/ RIPKA)
Rencana Induk PembangunanKepariwisataan Daerah
(RIPARDA/ RIPKA)StudioStudioPerencanaanPerencanaan WilayahWilayah
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
6969
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN DAERAH KABUPATEN ………..
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, INDIKASI PROGRAM
1. Industri Pariwisata2. Destinasi Pariwisata3. Pemasaran4. Kelembagaan Pariwisata
VISI ‐MISI
TUJUAN ‐ SASARAN
ANALISIS LINGKUNGAN
PARADIGMA PEMBANGUNAN
4 PILAR PEMB. KEPARIWISATAAN DAERAH
PEMASARANPARIWISATA
INDUSTRIPARIWISATA
KELEMBAGAANKEPARIWISATAAN
DESTINASIPARIWISATA
UU No. 10 Tahun 2009 tentang KepariwisataanPP No. 50 Tahun 2011 tentang RIPPARNASPerda tentang RPJPDPerda tentang RPJMDPerda tentang RTRW Kabupaten .......Perda No. 16 Tahun 2011 tentang Rencana Zonasiwilayah +pulau2 kecil
Alur Pemikiran Keluaran RIPKA
7070
Muatan Rencana IndukPembangunan Kepariwistaan (UUno 10/2009)
Empat PILAR PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
DESTINASI PARIWISTA
PEMASARAN PARIWISATA
INDUSTRI PARIWISATA
KELEMBAGAAN PARIWISTA
PEMBANGUNAN KEPARIWISATA
AN
Pembangunan Daya Tarik Wisata, Pembangunan
Aksesibilitas Pariwisata, Pembangunan Prasarana
Umum, Fasilitas Umum dan Fasilitas Pariwisata.
Pemberdayaan Masyarakat melalui kepariwisataan,
pengembangan investasi di bidang pariwisata
Pengembangan Pasar Wisatawan, Pengembangan
Citra Pariwisata, Pengembangan Kemitraan
Pemasaran Pariwisata, Pengembangan Promosi
Pariwisata
Pengembangan Struktur Industri Pariwisata,
Peningkatan Daya Saing Produk Pariwisata,
Pengembangan Kemitraan Usaha Partiwisata, Penciptaan
Kredibilitas Bisnis, Pengembangan Tanggung
Jawab Lingkungan
Penguatan Organisasi Kepriwisataan,
Pembangunan SDM PAriwisata,
Penyelenggaraan Penelitian dan
Pengembangan
7171
Muatan Renc.Induk Pemb. Kepariwistaan(UUno 10/2009)
DAYA TARIK WISATA
AMENITAS/ FASILITAS
PARIWISATA
AKSESIBILITAS
FASUM/ PENDU-KUNG
MASYARA-KAT
DESTINASI PARIWISATA
Rencana Pengembnagan Fasilitas penunjang wisata yang meliputi: akomodasi, rumah makan, retail, toko
cinderamata,, biro perjalanan, pusat informasi wisata, dan sebagainya
Rencana Pengembangan Komunitas dan institusi masyarakat sebagai
unsur pemangku kepentingan dalam mendukung pengembangan
kepariwisataan, baik sebagai pelaku dan penerima manfaat
pengembangan (masyarakat sebagai HOST)
Rekomendasi pengembanganfasilitas pendukung yang
digunakan oleh wisatawan, seperti bank, telekomunikasi,
pos, rumah sakit, dansebagainya.
Rencana pengembangan sistem transportasi meliputi rute atau jalur
transportasi, fasilitas terminal, bandara, pelabuhan dan moda
transportasiRencana Pengembangan
Potensi alam, budaya, buatan/ artificial, event dan
sebagainya
7272
STRUKTUR PERWILAYAHAN DESTINASI PARIWISATA • Daya Tarik Wisata• Jejaring dan Hubungan antar Daya Tarik Wisata
STRUKTUR PERWILAYAHAN
DESTINASI PARIWISATA
(skala wilayah)
DAYA TARIK WISATA
DESTINASI PARIWISATA
(skala kawasan)KAWASAN STRATEGIS
PARIWISATA
Struktur Perwilayahan Destinasi Pariwisata(UUno 10/2009)
7373
.
Struktur Perwilayahan Destinasi Pariwisata(UUno 10/2009)
TINGKAT KONSEP ILUSTRASI CONTOH TEMA
I
DESTINASI PARIWISATA (SKALA WILAYAH) = Keterpaduan sistemikdari destinasi –destinasi pariwisatayang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang salingbersinergi membentuk daya tarikkolektif dan daya saing kepariwisataanyang lebih kuat
DestinasiProbolinggo dskt MULTI TEMA
II DESTINASI PARIWISATA (SKALA KAWASAN) = kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan (UU no. 10/ 2009)
Kawasan GunungBromo dskt
Kawasan PantaiBentar Indah dskt
TEMA PEFUNUNGAN
TEMA BAHARI
III DAYA TARIK WISATAKomponen destinasi pariwisata yang berupa sumber daya wisata alam, budaya atau khusus dalam bentukobjek tunggal atau kawasan yang memiliki daya tarik kepariwisataan danmenjadi penggerak motivasikunjungan wisatawan
Gunung BromoLautan PasirPadang SavanaAir TerjunMadakaripuraPantai Bentar IndahPulau Gili Ketapang
7474
Some Thing To DO
Some Thing To DO
Some Thing To BUY
Some Thing To BUY
Some Thing To SEE
Some Thing To SEE
Some Thing To
REMEMBER
Some Thing To
REMEMBER
Obyek
Aktivitas
Souvenir, Cindera Mata, Oleh-oleh
Pengalaman, Kenangan, Sejarah
ANALISIS DEMAND (PERMINTAAN/PASAR PARIWISATA
StudioStudioPerencanaanPerencanaan WilayahWilayah
perencanaan wilayah dan kotafakultas teknik
universitas brawijaya
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
RencanaPengembangan
Industri
RencanaPengembangan
IndustriStudioStudioPerencanaanPerencanaan WilayahWilayah
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
7676
PP No. 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri
Klasifikasi Kawasan Peruntukan IndustriPerda No. 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun 2011 - 2031
Kawasan tempat pemusatan industri yang dilengkapi dengan sarana penunjang
Lahan yang diperuntukkan untuk kegiatan industri dengan terdapat industri propulsif
Kelompok industri rumah tangga yang memiliki kesamaan produk atau produk yang saling melengkapi
Definisi Kawasan Industri
7777
Issue Penataan Industri
Masing rendahnya Indeks DayaSaing Indonesia di antara Negara ASEAN (dibandingkan denganpotensi yang dimiliki)
7878
Issue Penataan IndustriINFRASTRUKTUR belum OPTIMAL
7979
Issue Penataan Industri
Resistensi Sosial
8080
LEGALITAS
Issue Penataan Industri
8181
Issue Penataan Industri
PENCEMARAN LINGKUNGAN
8282
Issue Penataan Industri
INDUSTRI TERISOLASI
8383
Tipologi Masalah Penataan Industri
Loka
l-Reg
iona
l(M
ikro
)N
asio
nal-G
loba
l(m
akro
)
Fisik-SpasialKelembagaan-Manajerial-Sosial
DayaSaingLemah
Pence-maranlingk
Infra-strukturtdkoptimal
Lega-litas
Industriter-isoloasi
SDM tidaksiap
Tergan-tungpem. pusat
Resis-tensiSosial
DayaSaingLemah
Pence-maranlingk
Infra-strukturtdkoptimal
Lega-litas
Industriter-isoloasi
SDM tidaksiap
Tergan-tungpem. pusat
Resis-tensiSosial
8484
Linkage System Industri Logam TA
8585
Konsep Pengembangan
Integrated Green
IndustriBesar
IndustriKecil-Menengah
Eco Industrial Park
Model Pengemb Klaster
8686
Eco Industrial Estate
Suatu Komunitas Industri dan Usaha Pelayanan yang berlokasiberdekatan pada suatu lahan bersamaSetiap anggota (industri) berusaha meningkatkan kinerja Sosial, Ekonomi dan Lingkungan melalui KOLABORASI dalam mengelolasumber daya, masalah lingkungan dan sosial
8787
Eco-Industrial Park
Concentrated industrial
and business activity within a defined
planning boundary
with organized
infrastructure
A labellingscheme (PALME)
developed in France to
recognize an organized
set of enhanced
environmental practices
and amenities
in industrial parks and
zones
Clusters of manufacturers
of environmental
products, providers of
environmental services
and developers
of environmental technologies
Clusters of industries co-located
such that the by-products
of one become the
inputs or materials for
other businesses or
industries to minimize waste and
dissipation of resources
Clusters of companies
taking account of ecological limits, using
resource-efficient
infrastructure, buildings and
processes, networking
purchases and a balance of producers,
scavengers & decomposers
Standard Industrial
ParkEco-Labeled
Industrial ParkEnvironmental
Industrial Park
Environmentally Balanced Indus-
trial Clusters (Industrial Symbiosis)
Eco-Efficient Park
Clusters of companies working to
reduce resource intensity, control
pollution and minimize collective
waste outputs
Perkembangan Manajemen KawasanIndustri berbasis Lingkungan
8888
Kriteria Kawasan dan Industriyang Berkelanjutan
SistemPusat
SistemProses
SistemManaje-
menSistemJaringan
PolaRuang
SistemSarPras
SistemR&D
INTEGRASI Mixed LanduseKeterhubungan Sharing
GREEN
Simbiosis Sharing Sharing
Greening Ecological Design
• Greening Eco Design
• Passive Solar Design
Green Product
StruKtur RuangSISTEM WILAYAH SISTEM INDUSTRI
8989
Kriteria Integrasi
Simbiosis Proses IndustriLimbah suatu Industri = Bahan Baku bagi Industri Lain
Limbah Bahan Baku
9090
ASPEK yg dapat di Integrasi kan
Bahan BakuEnergiAirPengolahan LimbahInformasiFungsi RegulasiSistem TransportasiPemasarandll
9191
PertukaranLimbah
Pemanfaat-an Bersama
SARANA PRASARAN INDUSTRI
ManajemenBersama dlmPemanfaatanFASILITAS
KAW INDUSTRI
Efektivitas Instrumen Kebijakan bagi PerencanaanTata Ruang dan Manajemen Lingkungan
Organisasi yang Mandiri/ Terisolasi
Pelu
ang
dan
Resik
oBi
snis
Pelu
ang
dan
Keun
tung
anBe
rsam
a
Eco Industrial Park
Simbiosis Industri
Simbiosis SumberdayaWilayah
ASPEK yg dapat di Integrasi kan
9292
Utilities
Farms
Households
Service & commercial sectors
Government facilitation and regulation
Collector
Collector
CollectorCollector
Eco-industrial park
Resource recoveryfacility
Processor 1
Manuf. 1
Manuf. 2
Services
Construction &demolition
Collector
Manufacturing
Government Operations
Finance
Education & research
Communications
© 1997 Indigo Development
Integrasi Manajemen
9393
Siklus Produk Hasil Industri(Siklus Terbuka)
Ekstraksi Produksi Fabrikasi Peng-gunaan Sampah
LIMB
AHPR
OSES
PROD
UK
9494
Siklus Produk Hasil Industri(Siklus Terbuka)
9595
Siklus Produk Hasil Industri (Siklus Terbuka)dengan Mempertingkan ASPEK EKOLOGI
Ekstraksi Produksi Fabrikasi Peng-gunaan Sampah
9696
Siklus Tertutup Hasil Produksi
PRO-DUKSI
FABRI-KASI
PENG-GUNAAN
SAMPAH
EKSTRASI
StudioStudioPerencanaanPerencanaan WilayahWilayah
perencanaan wilayah dan kotafakultas teknik
universitas brawijaya
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
Sekian dan Terima KAsihSekian dan Terima KAsih