STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

37
MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK MANAJEMEN PEMBANGUNAN DAERAH SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA – RI J A K A R T A 2008 LAPORAN OBSERVASI STUDY VISIT DI PROPINSI BALI KEBIJAKAN DAN PRAKTEK PELAYANAN DI KAWASAN WISATA Di PROPINSI BALI Mata Kuliah : Pemerintahan Daerah M. MUSLIM, S Sos : 08. D. 006 ROSMALIA AGUSTARI EVELINA, S.I.P : 08. D. 009 NUR MEILINASARI, STP : 08. D. 014 BOBBY YONAN RHAMADIAN, SE : 08. D. 032 RA. SULASTRI, SH : 08. D. 033 Dra. SRIE SAADAH SOEPONO : 08.

Transcript of STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

Page 1: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIKMANAJEMEN PEMBANGUNAN DAERAH

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA – RI

J A K A R T A2008

LAPORAN OBSERVASI STUDY VISIT DI PROPINSI BALIKEBIJAKAN DAN PRAKTEK PELAYANAN DI KAWASAN

WISATA Di PROPINSI BALI

Mata Kuliah : Pemerintahan Daerah

M. MUSLIM, S Sos : 08. D. 006ROSMALIA AGUSTARI EVELINA, S.I.P : 08. D. 009NUR MEILINASARI, STP : 08. D. 014BOBBY YONAN RHAMADIAN, SE : 08. D. 032RA. SULASTRI, SH : 08. D. 033Dra. SRIE SAADAH SOEPONO : 08. D. 036RITA WARDIYANTI SIAHAAN, SE : 08. D. 037SUMAWAN, S Sos : 08. D. 038MOCHAMAD SURATMAN ARIFIANTO, S.Kom : 08 .D. 039

NYOMAN RUDANA, SE : 08. D. 040

Page 2: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

DAFTAR ISI Kata Pengantar

3

Bab I . Pendahuluan :

A. Latar Belakang dan Tujuan

4 – 5

B. Obyek dan Ruang Lingkup

5 – 6

C. Sistematika Pembahasan

6 - 7

Bab II . Pokok – Pokok Informasi Kebijakan dan Praktek Pelayanan di

Kawasan Wisata di Propinsi Bali

1. Gambaran Umum :

a. Gambaran Umum Mengenai Bali

7 – 8

b. Bali Tourism Board ( BTB )

8– 10

c. Branding Bali Shanti Shanti Shanti

11

2. Gambaran Kebijakan dan Program Pelayanan Dinas Pariwisata Propinsi Bali

khususnya dalam menyambut Visit Indonesia Year 2008

11– 14

3. Permasalahan yang Dihadapi oleh Kepariwisataan di Bali 14–

15

Bab III. Best Practice dalam Manajemen Pelayanan

1. Obyek Wisata Tanah Lot

16

2. Rudana Art Museum ( RAM )

16- 17

3. Pasar Seni Sukowati

17 - 18

4. Pasar Rakyat Ubud

18

1

Page 3: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

5. Pantai Kuta

18

6. Pemerintah Kabupaten Gianyar

19

7. Unsur-unsur Yang Terkait Dengan SDM, Etos, Security, Keindahan, Nilai,

Karakter Wira Usaha.

20

Bab IV. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

21 - 22

2. Saran – Saran

22 – 23

Lampiran :

I. Populasi Propinsi Bali per warganegara dan Kabupaten / Kotamadya, 2006 24

II. PDRB ( Produk Domestik Regional Bruto ) atas Dasar Harga Berlaku di Bali tahun 2005 - 2006 ( dalam Rp. 000 000 ) 24III. Distrbusi PDRB Berdasarkan Harga Pasar yang berlaku di Propinsi Bali per sektor Industri, tahun 2005 - 2006  ( dalam % ) 25

IV. Jumlah Turis Asing ke Bali Per Bulan tahun 1997 – 2007 25

V. Rata – Rata Lama Tinggal Wisatawan ( Domestik Dan Manca Negara )

Per bulan di Hotel Berbintang 1 – 5, Tahun 2006 26

VI. Kontribusi Kunjungan Turis Asing per Negara bulan Januari – Maret 2008 26

Daftar Pustaka 27

2

Page 4: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

LAPORAN OBSERVASI STUDY VISIT DI PROPINSI

BALI

KEBIJAKAN DAN PRAKTEK PELAYANAN

DI KAWASAN WISATA DI PROPINSI BALI

KATA PENGANTAR

Meskipun Bali sudah lama dikenal dunia, namun informasi tentang Bali

sebagai salah satu destinasi wisata dunia yang bertumpu pada pariwisata

budaya masih perlu disebarluaskan baik kedalam maupun keluar negeri.

Pesatnya perkembangan dunia pariwisata telah mempengaruhi daya tarik obyek,

fasilitas serta kegiatan wisata lainnya. Budaya Bali yang khas dan sarat akan

kegiatan spiritual membawa masyarakatnya senantiasa berkreasi dengan

menuangkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga memberikan nuansa

yang berbeda dari destinasi wisata lainnya. Di Indonesia maupun negara

lainnya.Tak dapat diragukan lagi bahwa tiada hari tanpa ritual yang memberikan

inspirasi bagi keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan,

keramahan, dan membawa kenangan ( Sapta Pesona Indonesia ).

Filosofi Tri Hita Karana ,yaitu hubungan yang harmonis antara manusia

dengan Tuhan ( parahyangan ), manusia dengan manusia ( pawongan ) dan

manusia dengan alam sekitar ( palemahan ) sangat menyatu dengan

masyarakat Bali dan merupakan pedoman hidup dalam mengarungi kehidupan

sehari – hari.

Laporan observasi ini memberikan gambaran mengenai Bali dan

Pariwisata secara sepintas, baik dari segi pengelolaan kebijakan pelayanan

publiknya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

3

Page 5: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang dan Tujuan

Dengan melihat kebudayaan dan pariwisata provinsi Bali maka Bali

dikenal sebagai daerah kunjungan wisata utama di Indonesia dan hal itu tidak

lepas dari peran pemerintah daerahnya. Pada kunjungan study visit ke Dinas

Pariwisata Provinsi Bali tanggal 18 April 2008, para mahasiswa STIA LAN - RI

Jakarta Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah ( MPD ) untuk

mengenal dan memahami lebih dalam mengenai Pemerintah Daerah Bali dan

keterkaitan praktek dengan teori yang diperoleh di bangku kuliah terutama pada

mata kuliah pemerintahan daerah..

Selain itu juga kita dapat melihat gambaran Bali secara utuh sebagai satu

kesatuan, keberhasilannya dalam pengembangan potensi pariwisata demi

peningkatan kesejahteraan rakyat, dengan tetap mempertahankan khasanah

budaya lokal sehingga hal tersebut dapat mendorong keberhasilan dalam tata

kelola pemerintahan daerah di bidang pertumbuhan ekonomi, penyediaan

lapangan kerja, guna pengentasan kemiskinan, meningkatkan kesehatan

masyarakat serta meningkatkan taraf hidup masyarakat dan pendidikan.

Ditetapkannya Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah, merupakan langkah yang harus ditempuh dalam penyelenggaraan

sistem demokrasi di Indonesia. Sistem demokrasi dalam undang-undang ini

diukur dari dua faktor penting yakni unsur keterlibatan masyarakat dalam

menentukan pejabat publik di daerah, dan keterlibatan masyarakat dalam

proses pembuatan kebijakan publik yang terkait dengan kepentingan

masyarakat secara luas.

Mengacu kepada UU Pariwisata no 9 tahun 1990 dimana secara umum

dikemukakan mengenai tugas pokok dan fungsi Pemerintahan Daerah dalam hal

pariwisata, maka tujuan kunjungan ke Dinas Pariwisata Propinsi Bali tersebut

bagi para mahasiswa STIA LAN – RI Jakarta program Studi MPD adalah sebagai

berikut :

4

Page 6: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

1. Untuk mengetahui praktek pemerintahan daerah yang dikaitkan dengan

seluruh mata kuliah dalam program studi Manajemen Pembangunan

Daerah.

2. Untuk menambah dan meningkatkan wawasan dan pemahaman para

mahasiswa dalam study dan impementasinya di bidang pemerintahan

daerah khususnya pariwisata, dimana diharapkan dari hasil studi visit ini

para mahasiswa mendapatkan masukan yang berharga yang dapat

dipergunakan di dalam institusi kerja masing - masing. Dan dapat

mengetahui permasalahan-permasalahan yang timbul di dinas Pariwisata

Propinsi Bali. Sehingga dapat mengolah dan merumuskan informasi yang

diperoleh.

3. Study visit ini juga untuk mengetahui kebijakan pemerintahan pusat dan

daerah.

4. Merencanakan untuk mempresentasikannya dalam bentuk Lokakarya

setelah kunjungan kerja berakhir. Lokakarya diadakan di STIA LAN – RI

Jakarta dengan mengundang nara sumber terkait dari Bali atau

Depbudpar dan dihadiri oleh mahasiswa pasca sarjana STIA LAN – RI

Jakarta dari berbagai program studi.

Bagi Pemerintah Daerah Propinsi Bali dan masyarakat Bali :

1. Mendapat masukan yang berharga dari mahasiswa STIA LAN – RI Jakarta

dalam hal tata kelola pemerintahan daerah serta pengelolaan kawasan

wisata sehingga ke depan bisa menjadi lebih baik lagi.

2. Dengan kunjungan studi banding ini, dimana para mahasiswa hendak

melihat sendiri kemajuan yang sudah dicapai oleh pemerintah daerah

setempat, diharapkan dapat menjadi motivasi bagi daerah tersebut untuk

lebih memajukan daerahnya.

3. Menampung informasi dari nara sumber ( aparat pemerintah daerah

terkait, pemerintah pusat dan tokoh masyarakat setempat ) yang terkait

dengan Pemerintah daerah dan hasilnya dikembalikan kepada instansi

terkait.

B.Obyek dan Ruang Lingkup

Obyek wisata yang diamati pada study visit ke Bali :

1. Dinas Pariwisata Propinsi Bali

5

Page 7: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

2. Objek Wisata Tanah Lot

3. Rudana Art Museum di Ubud.

4. Pasar Rakyat Sukowati

5. Pasar Rakyat Ubud

6. Pantai Kuta

7. Kabupaten Gianyar

Ruang lingkup :

1. Kesesuaian antara materi pembelajaran di STIA LAN- RI Jakarta mengenai

manajemen pemerintahan daerah dengan kenyataan yang ada di lapangan.

2. Pelayanan publik yang sudah dilaksanakan di Propinsi Bali.

C.Sistematika

1. Kata Pengantar

2. Bab I Pendahuluan :

A. Latar Belakang dan tujuan

B. Objek dan Ruang Lingkup

3. Bab II Pokok – pokok informasi kebijakan dn praktek pelayanan di Kawasan

Wisata di Propinsi Bali :

3.1. Gambaran Umum

a. Gambaran Umum mengenai Bali

b. Bali Tourism Board

c. Branding Bali Shanti Shanti Shanti

3.2. Gambaran Kebijakan dan Program Pelayanan Dinas Pariwisata

Propinsi

Bali khususnya dalam menyambut Visit Indonesia Year 2008

3.3. Permasalahan yang dihadapi oleh kepariwisataan di Bali

4. Bab III Best Practice Dalam Manajemen Pelayanan

4.1. Obyek wisata Tanah Lot

4.2. Rudana Art Museum

4.3. Pasar Seni Sukowati.

4.4. Pasar Rakyat Ubud.

4.5. Pantai Kuta.

4.6. Pemerintah Kabupaten Gianyar.

4.7. Unsur – unsur yang terkait SDM, etos kerja, keindahan, nilai dan

karakter

6

Page 8: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

wirausaha.

5. Bab IV. Kesimpulan dan Saran

BAB II

Pokok-pokok informasi kebijakan dan praktek pelayanan di Kawasan

Wisata di Propinsi Bali

1. Gambaran Umum

a. Gambaran Umum mengenai Bali

Provinsi Bali terdiri dari beberapa Pulau yaitu Pulau Bali yang merupakan Pulau

terbesar, sedangkan pulau-pulau kecil lainnya adalah Pulau Nusa Penida, Pulau

Nusa Ceningan, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Serangan dan Pulau Menjangan.

Luas wilayah Bali secara keseluruhan 5.636,86 Km2 atau 0,29% dari luas

kepulauan Indonesia. Jumlah penduduk Bali Tahun 2000 (Sensus Penduduk)

sebesar 3.146.999 jiwa atau dengan kepadatan penduduk 555 jiwa/km2 dan

tingkat per-tumbuhan penduduk 1,19% per tahun selama periode tahun 1990 -

2000. Untuk tahun 2006 jumlah penduduk Bali sebanyak 3. 310 307 jiwa ( lihat

tabel I pada lampiran ).

Secara Administratif Provinsi Bali dibagi menjadi 9 Kabupaten/ Kota 8

Kabupaten dan 1 Kota ), 55 Kecamatan, 701 Desa/ Kelurahan, 1.433 Desa

Pekraman, 3.945 Banjar/ Adat. Luas Kabupaten Buleleng 1.365,88 Km2,

Jembrana 841,80 Km2, Tabanan 839,33 Km2, Badung 418,52 Km2, , Gianyar

368,00 Km2, Klungkung 315,00 Km2, Bangli 520,81 Km2, Karangasem 839,54

Km2, dan kotamadya Denpasar 127,78 Km2

Kondisi ekonomi Daerah Bali tahun 2006 dapat dilihat dari stuktur

perekonomian, dimana Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) Propinsi Bali

atas dasar harga berlaku tahun 2006 sebesar Rp. 37.388.484.90 atau naik

sebesar 10,14% dari tahun sebelumnya. Yang menduduki tiga besar dari PDRB

berdasarkan harga yang berlaku di tahun 2006 adalah sektor Perdagangan,

Hotel dan restaurant ( 28, 88% ), pertaniam, peternakan, Kehutanan dan

Perikanan ( 19,96% ) dan sektor jasa ( 16,22% ).

7

Page 9: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

Kondisi sosial masyarakat Bali secara umum cukup baik,hal ini dibuktikan

dengan kegiatan di sektor keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat berjalan

sebagaimana biasanya.

Industri pariwisata yang mengacu kepada Sapta Pesona (Keamanan,

Ketertiban, Kebersihan, Kesejukan, Keindahan, Keramahan, dan Kenangan )

sangat terpengaruh terhadap berbagai isu yang popular di dunia. Sebagai salah

satu sektor yang bergerak pada bidang jasa, isu –isu yang ada memiliki

pengaruh besar terhadap keyakinan konsumen, yaitu wisatawan terutama dalam

kaitannya dengan motivasi perjalanan pada suatu destinasi. Turunnya jumlah

kunjungan disamping disebabkan oleh isu global dan dampak beberapa sektor,

salah satunya juga diakibatkan Indikasi terhadap adanya kemandekan

pengembangan produk sehingga menurunkan minat dan motivasi kunjungan

wisatawan.

Setelah terpuruknya pariwisata Bali sebagai akibat dari dampak krisis

multidimensi tanah air (mulai tahun 1997), aksi terorisme internasional ( WTC,

2001) dan berbagai 8hal yang terjadi mengakibatkan pariwisata Bali dihadapkan

pada kondisi sulit dalam kurun waktu sembilan tahun terakhir ini.

Mengawali tahun 2006 sebagai dampak 8tragedi Bom Bali II, sepanjang bulan

Januari s/d September 2006 pertumbuhan kunjungan wisman yang langsung

berkunjung ke Bali secara kontinyu mengalami penurunan dibandingkan dengan

bulan yang sama tahun sebelumnya, namun demikian dengan berbagai upaya

yang telah diiakukan oleh Pemerintah Provinsi Bali beserta pelaku pariwisata

Bali, akhirnya memperlihatkan hasil yang cukup menjanjikan dengan

peningkatan jumlah kunjungan wisman di triwulan terakhir tahun 2006 sebesar

59% (triwulan IV 2005 : 219.691 orang, triwulan IV 2006 : 349.321 orang).

Secara akumulatif jumlah kunjungan tahun 2006 mengalami penurunan yakni

sebesar -9,10% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun 2005: 1.386.449

orang, tahun 2006: 1.260.317 orang).

Data statistik mengenai kunjungan wisatawan ke Bali dapat dilihat pada

Lampiran.

b. Bali Tourism Board

8

Page 10: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

Dalam industri pariwisata terdapat tiga pilar penopang yaitu pemerintah sebagai

pembuat kebijakan, pelaku pariwisata serta masyarakat. Di Bali, pelaku

pariwisata tergabung ke dalam Bali Tourism Board ( BTB ). BTB didirikan tanggal

1 Maret 2000 oleh sembilan asosiasi pariwisata yang utama di Bali dan

diresmikan oleh Gubernur Bali tanggal 10 Mei 2000. BTB mempunyai visi untuk

menjadikan Bali sebagai destinasi terbaik di dunia melalui peningkatan

pengelolaan daerah tujuan wisata secara professional. Sedangkan misinya

adalah untuk :

1. mempromosikan, membangun dan mengelola Bali sebagai daerah tujuan

wisata unggulan.

2. Sebagai 9oordinator dari asosiasi industri pariwisata di Bali dan

memfungsikannya untuk tujuan memperjuangkan kepentingan industri

pariwisata.

3. Memperlihatkan dan mempromosikan Bali sebagai daerah tujuan wisata

dengan jalan memberikan masukan kepada pemerintah terhadap obyek-

obyek wisata didaerahnya sehingga dapat dipromosikan oleh industri

pariwisata

Anggota BTB adalah :

1. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia ( PHRI ), cabang Bali.

2. Association of Indonesian Tour and Travel Agencies ( ASITA ), cabang Bali.

3. Indonesian Tour Guide Association ( HPI ), Bali Chapter

4. Bali Tourism Transportation Association ( PAWIBA )

5. Society of Indonesian Professional Convention Organizers ( SIPCO ),

cabang Bali.

6. Indonesian Tourist Attraction Organization ( PUTRI ), Bali Chapter

7. Gabungan Pengusaha Wisata Bahari ( GAHAWISRI ), cabang Bali

8. Pacific Asia Travel Association ( PATA ), cabang Bali danNTB.

9. Asosiasi pemasaran dan promosi pariwisata Bali Village

Struktur Organisasi BTB

9

Page 11: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

Dengan pesatnya perkembangan dalam industri pariwisata di Bali dengan

segenap potensi dan peluangnya, BTB bertekad untuk memperkuat posisinya

dengan senantiasa mengembangkan jumlah anggotanya, meliputi :

1. Dinas Pariwisata Propinsi Bali.

2. BUMD terkait

3. Perusahaan yang terkait dalam indutsri pariwisata.

4. Institusi Pendidikan.

5. Asosiasi lain yang yang terkait pariwisata.

6. Komunitas yang relevan lainnya.

c. Branding Bali Shanti Shanti Shanti

10

Page 12: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

Kampanye pariwisata Bali dengan branding Bali Shanti Shanti Shanti diresmikan

oleh Presiden SBY tanggal 16 Juni 2007 pada pembukaan Bali Arts Festival.

Branding ini, yang artinya Bali Damai Damai Damai, merupakan pencerminan

harapan masyarakat Bali akan damai di tanah Bali dan seluruh dunia. Logonya

terdiri dari tiga warna, merah, putih, hitam yang mencerminkan warna – warna

suci dari agama Hindu Bali.

Diprakarsai oleh gubernur Bali Bpk Dewa Made Beratha, branding ini ditujukan

tidak hanya untuk menarik turis manca negara melainkan juga untuk memberi

inspirasi bagi masyarakat Bali sendiri dalam mencapai kehidupan di Bali yang

ideal dan harmonis sejalan dengan filosofi Hindu Bali , di tengah pesatnya

perkembangan dunia saat ini. Namun dalam perkembangan selanjutnya ,

branding ini kurang terdengar gaungnya.

2. Gambaran Kebijakan dan Program Pelayanan Dinas Pariwisata

Propinsi Bali

khususnya dalam menyambut Visit Indonesia Year 2008

Kebijakan dan pelaksanan kepariwisataan di Bali berdasarkan kepada Undang –

Undang Pariwisata No 09 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan khususnya pasal

3, dimana penyelenggaraan kepariwisataan bertujuan :

1. Memperkenalkan, mendayagunakan, melestarikan, dan meningkatkan mutu

obyek dan daya tarik wisata.

2. Memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkan persahabatan antar bangsa.

3. Memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja.

4. Meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

5. Mendorong pendayagunaan produksi nasional.

11

Page 13: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

Target kunjungan wisatawan untuk 2008 ke Indonesia : 7 juta, dan khusus untuk

kunjungan ke Bali ditargetkan dua juta orang. Untuk dapat memenuhi

target tsb, serta mensuskseskan VIY 2008, diperlukan kebijakan sebagaimana

tertera di dalam Kebijakan Propinsi Bali 2003 – 2008 terkait pariwisata adalah

sebagai berikut :

Kebijakan mendorong dan meningkatkan usaha dan pengembangan

pariwisata, melalui program : Pertama, Pengembangan pariwisata, dengan

kegiatan : (a) Mengembangkan dan mengendalikan usaha kepariwisataan,

kawasan, obyek, dan daya tarik wisata; (b) Mengadakan promosi/ pemasaran

pariwisata; (c) Memberikan penghargaan dalam pengembangan pariwisata

budaya. Kedua, Pengembangan dan pengelolaan produk wisata, dengan

kegiatan : (a) Meningkatkan kualitas SDM pariwisata; (b) Menyusun data

kepariwisataan; (c) Mengembangkan dan mengendalikan jasa produk wisata.

Kebijakan mengembangkan kelembagaan dan pusat-pusat

pelestarian kebudayaan Bali, melalui program : Pertama, Pembinaan

kesenian, dengan kegiatan : (a) Menyelenggarakan pesta kesenian; (b)

Mengembangkan dan melestarikan seni budaya; (c) Mengembangkan dan

melindungi hak paten kesenian; (d) Memberikan penghargaan seni. Kedua,

Pembinaan lembaga tradisional dan permuseuman, dengan kegiatan : (a)

Memantapkan lembaga adat; (b) meningkatkan peran desa adat/pakraman,

subak dan sekehe-sekehe; (c) memantapkan peranan lembaga-lembaga semi

formal; (d) melakukan revitalisasi sektor-sektor tradisional; (e) meningkatkan

kualitas permuseuman.

Kebijakan mengembangkan pendidikan dan pewarisan kebudayaan,

melalui program: pembinaan kebahasaan,kesusastraan dan kepustakaan,

dengan kegiatan : (a) Memantapkan bahasa aksara, dan sastra Bali; (b)

Mengembangkan perpustakaan dan melestarikan bahan perpustakaan; (c)

Mengembangkan dokumentasi kebudayaan Bali; (d) Menyalin, alih aksara dan

alih bahasa naskah lontar; (e) Melakukan revitalisasi sastra Bali moderen; (f)

Mengembangkan minat dan budaya baca.

Kebijakan meningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai

adat dan budaya, melalui program : Pertama, Pelestarian dan pengembangan

adat dan budaya, dengan kegiatan: (a) Melestarikan dan mengembangkan adat

dan budaya; (b) Memelihara dan melestarikan benda bersejarah; (c)

Mensosialisasikan nilai-nilai dasar adat dan budaya; (d) Memberikan

penghargaan kepada budayawan; (e) Mengembangkan informasi kebudayaan.

12

Page 14: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

Kedua, Pelestarian nilai-nilai kepahlawanan keperintisan dan kejuangan, dengan

kegiatan : (a) Memelihara dan melestarikan TMP; (b) Menanamkan nilai-nilai

kepahlawanan kepada generasi muda.

Kebijakan meningkatkan kualitas pelayanan penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan, melalui program : Peningkatan kualitas

pelayanan publik, dengan kegiatan : (a) Mengembangkan standar pelayanan; (b)

Meningkatkan kualitas dan penyebarluasan informasi; (c) Meningkatkan kualitas

pelayanan dan administrasi pembangunan daerah; (d) Meningkatkan

pengelolaan arsip daerah; (e) Melestarikan dan melakukan akusisi arsip daerah.

Hal ini menjadi satu kesatuan strategi utama pembangunan Bali kedepan, guna

tercapainya visi Pemerintah Provinsi Bali, yaitu :

Terwujudnya Bali Dwipa Jaya Berlandaskan Tri Hita Karana.

Dengan visi tersebut konsep Bali Dwipa Jaya secara harfiah berarti Pulau

Bali yang jaya dan tersirat mengandung arti bahwa Pulau Bali mampu mengatasi

segala tantangan atau rintangan serta memanfaatkan peluang yang timbul

dalam pembangunan daerah Bali, baik yang bersumber dari aspek ekonomi,

lingkungan hidup maupun sosial budaya. Bali Dwipa Jaya dalam konteks

pembangunan, merupakan suatu proses pembangunan yang dinamis dilandasi

oleh nilai, norma, tradisi, dan kearifan lokal yang bersumber pada budaya Bali

yang dijiwai oleh Agama Hindu sehingga terwujud kesejahteraan sosial

(jagadhita), ekonomi, kelestarian budaya dan lingkungan hidup yang harmonis

dan berkesinambungan.

Selain itu langkah – langkah konkrit yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata

Propinsi Bali di tahun 2008, bekerjasama dengan Bali Tourism Board sebagai

motor penggerak pariwisata adalah :

1. Pagelaran Seni Budaya berjudul “JOGED” kolaborasi antara DepBudpar,

Museum Rudana, Institut Seni Denpasar & Sekolah Tinggi Pariwisata 26

April 2008 – 31 Mei 2008

2. Gebyar Keraton Semarapura 2008 ( 100 tahun Puputan Klungkung ) : 21 April

– 4 Mei 2008.

3. Padang Bai Festival 22 – 31 Mei 2008

4. Bali Arts Festival 2008 14 Juni – 12 Juli 2008.

5. North Bali Festival 2008 ( Royal Palace Singaraja – Buleleng ) : 25 – 27 Juli

2008.

6. Festival Layang – Layang Tanah Lot 2008 : 28 Juli – 2 Agustus 2008.

13

Page 15: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

7. Sanur Village Festival 2008 : 6 – 10 Agustus 2008

8. Makepung Festival 2008 : 10 Agustus 2008

9. Ubud Festival 2008 : 10 – 17 Agustus 2008

10. Bali Fashion Week 2008 : 14 – 17 Agustus 2008

11. Tanah Lot 10 K 2008 : 28 Agustus 2008

12.Ubud Writers & Readers Festival 2008 : 14 – 19 Oktober 2008

13.Balitronika Festival 2008 : 17 – 18 Oktober 2008

14.Nusa Dua Fiesta 2008 : 15 – 20 Oktober 2008

15.Kuta Karnival 2008 : 18 – 26 Oktober 2008

16.Tektekan dan Okokan Festival 2008 : Nopember 2008

3. Permasalahan yang dihadapi oleh kepariwisataan di Bali

Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Kepariwisataan di Bali :

a. Permasalahan di bidang kebijakan :

. 1. Belum adanya dana yang memadai untuk pemeliharaan dan promosi

pariwi-

sata Bali.

2. Ide dan kebijakan Depbudpar belum dipahami oleh Pemda Bali, misalnya

mengenai Lima Destinasi Unggulan luar Bali (Propinsi Sumatera Barat, Nusa

Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Selatan

(Sulsel) dan Sulawesi Utara (Sulut) ).

3. Belum adanya kebijakan yang mengatur pemerataan kunjungan wisatawan

ke seluruh obyek wisata di Propinsi Bali dimana kunjungan obyek wisata

difokuskan hanya pada beberapa obyek – obyek wisata utama saja.

4. Branding : Bali Shanti Shanti Shanti ( Bali Damai – Damai Damai ) belum

tersosialisasikan ke masyarakat.

b. Permasalahan di bidang pelayanan :

1. Kurangnya penerbangan langsung ke Bali, karena penerbangan singgah di

Jakarta terlebih dahulu sebelum ke Bali.

2. Kurangnya pendidikan dan pelatihan bagi pegawai Dinas Pariwisata dan

pelaku pariwisata, baik pramuwisata serta karyawan di kawasan pariwisata

dalam meningkatkan pelayanan pariwisata di Bali.

3. Kesehatan :

14

Page 16: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

Kurangnya informasi kepada masyarakat / wisatawan mengenai isu penyakit

menular yang dapat merugikan pariwisata Bali.

4. Keamanan :

Keamanan sudah cukup baik dimana sudah ada sistem keamanan terpadu

antara aparat dengan pecalang ( sistem keamanan tradisional ), yang sudah

dibuktikan kehandalannya pada saat penanganan event – event berkala

internasional akhir – akhir ini yaitu The 116th IPU Assembly Meeting tgl 29

April – 4 Mei 2007 dan UN Climate Change Conference 3 – 14 Desember 2007

yang lalu. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, diperlukan

sarana teknologi atau CCTV di obyek – obyek wisata.

5. Kurangnya rambu-rambu / petunjuk jalan di kawasan wisata .

6. Kurangnya fasilitas umum di obyek wisata :

a. Kurangnya kebersihan dan jumlah toilet di obyek wisata.

b. kurangnya tempat sampah ( sampah kering dan organik ) sehingga

mendorong pengunjung membuang sampah sembarangan.

c. Kurangnya tempat solat di kawasan wisata.

d. Kurangnya unit pelayanan P3K di obyek wisata.

7. Perlu penataan kembali infrastruktur menuju dan di tempat wisata serta

perlunya penataan tata kota.

8. Kurangnya fasilitas parkir di beberapa obyek wisata ( Pasar Rakyat Sukowati

dan Pasar Rakyat Ubud serta Pantai Kuta).

15

Page 17: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

BAB III

Best Practice Dalam Manajemen Pelayanan

1. Obyek Wisata Tanah Lot

Obyek wisata Tanah Lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.

Best Practice di Kawasan Wisata Tanah Lot :

1. Sapta Pesona sudah dilaksanakan namun belum optimal.

2. Manajemen pengelolaan obyek sudah cukup baik.

3. Sudah tersedia sarana prasarana informasi, telpon, internet, brosur informasi

mengenai Tanah Lot serta agenda acara selama setahun.

4. Area stage akan diperluas : untuk local performance dan international

performance.

2. Rudana Art Museum ( RAM ) / Museum Rudana

Museum Rudana yang berada di desa Peliatan, Ubud, diresmikan oleh Presiden

Soeharto 26 Desember 1995. Museum ini didirikan atas dasar idealisme

pendirinya, Nyoman Rudana, untuk melestarikan hasil karya anak bangsa pada

masa lalu serta masa kini yang bernilai tinggi khususnya seni lukis dan patung

agar dapat dinikmati tidak hanya oleh orang Indonesia namun juga manca

Negara, baik generasi kini maupun yang akan datang. Filosofi Tri Hita Karana

juga tercermin dalam visi didirikannya Museum Rudana dimana seni sangat

berperan dalam membantu menyebar luaskan perdamaian, kemakmuran serta

rasa persauda-raan di antara umat manusia sedunia.

Museum Rudana terdiri dari tiga lantai dengan memegang teguh arsitektur serta

filosofi Bali. Ruangan museum dibangun berlantai 3 dimana disesuaikan dengan

konsep Triangga, tiga bagian dari tubuh manusia, yaitu kepala , badan serta

anggota gerak; Tri Mandalla , tiga pembagian halaman, jeroan, jaba tengah dan

jaba sisi, atau halaman dalam, tengah dan luar; Tri Loka, konsep alam semesta

yang terbagi atas bhur, bwah, swah atau alam bawah, menengah dan atas.

16

Page 18: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

Keseluruhnya konsep ini, yang dihubungkan dengan pengembangan seni budaya

di Bali merupakan gambaran proses regenerasi dari waktu ke waktu yang lekang

oleh jaman. Konsep filosofis ini, jika dikaitkan dengan perkembangan seni rupa,

mencerminkan regenerasi seniman itu sendiri, dari masa silam sampai masa

kini, bagaikan rangkaian benang emas yang tak terputus. Tampak luar Museum

Rudana sendiri mencerminkan bendera merah putih, dilambangkan dengan

dinding bata merah dan batu paras putih.

Best practice dari Ruadana Art Museum :.

1. Tujuan didirikannya Rudana Art Museum yaitu melestarikan hasil karya seni

seniman Indonesia baik seniman Bali, maupun seniman Indonesia dari luar

Bali

2. RAM sebagai bagian dari sejarah seni rupa bangsa Indonesia memberikan

pendidikan kepada masyarakat Indonesia khususnya untuk mencintai seni

sejak usia dini sebagai upaya untuk mengenal dan menghargai seni budaya

Indonesia. Selain itu seni yang merupakan bahasa universal merupakan

sarana yang efektif dalam menjalin persaudaraan antar umat sedunia.

3. Filosofi Hindu erat kaitannya dengan konsep dan arsitektur bangunan

Museum, dimana arsitektur dan landcape mengacu pada konsep Tri Hita

Karana dimana terdapat sawah yang terintegrasi dengan kompleks bangunan

museum, dan galeri.

4. Luas bangunan hanya 15%, sedangkan sisa lahan digunakan sebagai lahan

parkir, pertamanan, lahan hijau, tempat pagelaran seni,serta galeri.

5. Pelayanan : pihak owner ikut serta dalam terjun langsung menyambut

pengunjung yang menunjukkan adanya suatu hospitality yang baik.

3. Pasar Seni Sukowati

Pasar Seni Sukowati yang terletak di Kabupaten Gianyar merupakan surga

belanja barang – barang murah termasuk pakaian, asesori, tas,

suvenir,barang kerajinan dengan harga murah.

Best Practice :

1. Barang yang tersedia lengkap dan murah harganya.

2. Masyarakat mampu menggugah minat pengunjung untuk belanja, dengan

sopan santun yang terjaga.

3. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau.

17

Page 19: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

4. Pasar Rakyat Ubud

Pasar Rakyat Ubud menjual berbagai macam barang mulai dari pakaian

sampai dengan berbagai benda seni. Yang membedakannya dengan Pasar

seni sukowati adalah bahwa di Pasar Rakyat Ubud, barang kerajinan serta

lukisan yang dipasarkan lebih bermutu dan bernilai seni tinggi dibandingkan

dengan barang – barang di Pasar Seni Sukowati.

Best practice :

1. Tersedia barang – barang kerajinan bernilai seni tinggi, tidak hanya untuk

konsumsi orang lokal namun juga untuk orang asing.

2. Barang murah, barang komplit.

3. Mampu menggugah minat masyarakat utk belanja, dengan sopan.

5. Pantai Kuta

Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan

Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di kabupaten Badung.

Daerah ini merupakan sebuah destinasi turis mancanegara yang sangat

termasyhur. Di Kuta sendiri banyak terdapat pertokoan, restoran dan tempat

permandian serta menjemur diri. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai

Sunset Beach atau pantai matahari terbenam sebagai lawan dari pantai

Sanur.

Dua kali peristiwa Bom Bali yang terjadi di Kuta yaitu Bom Bali I tanggal 12

Oktober 2002 dan Bom Bali II tanggal 1 Oktober 2005 makin menjadikan

pantai ini terkenal ke seluruh dunia. Namun sekalipun dua kali diguncang

oleh bom, pantai Kuta tetap ramai dikunjungi wisatawan termasuk wisatawan

manca Negara walaupun tidak seramai pada masa sebelum Bom Bali I.

Best practice :

1. Aman, pantai bersih dan masih alami.

2. Lokasi strategis dan mudah dijangkau.

18

Page 20: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

6. Pemda Kabupaten Gianyar

Kabupaten Gianyar sebagai salah satu Kabupaten dari 9 (sembilan)

Kabupaten/Kota di Bali, oleh banyak kalangan dikenal sebagai "roh"nya Bali.

Kabupaten ini kaya akan nilai-nilai adat istiadat, kesenian, keindahan alam,

warisan purbakala dan kerajinan seni. Potensi ini juga membawa Gianyar

berpredikat sebagai gudang seniman.

Gianyar juga terkenal dengan objek-objek wisata. Misal kawasan wisata Goa

Gajah, Tampak Siring, Gunung Kawi, Kawasan Wisata Gajah di Desa Taro, Bali

Zoo Park, pusat-pusat perbelanjaan kerajinan seni, seperti Pasar Seni

Sukawati dan Guang serta berbagai obyek wisata lainnya. Gianyar juga

terkenal sebagai pusat kerajinan, dengan Batubulan sebagai sentra industri

patung dan terkenal dengan tari Barongnya, celuk sebagai sentra industri

perhiasan perak, Batuan sebagai desa seniman lukis dan kerajinan, Mas

sebagai sentra ukiran kayu, Peliatan yang terkanal dengan seni tabuh,

Pengosekan dengan gaya seni lukis pengosekannya yang terkenal, Ubud

yang terkenal dengan museum –museum senirupanya, termasuk Museum

Rudana, dll.

Kabupaten Gianyar memiliki dua tatanan kepemerintahan yakni, lembaga

administrasi yang mengurus administrasi secara kedinasan dan lembaga

adat.

Best Practice :

1. Kabupaten Gianyar terutama hidup dari industri pariwisata, termasuk industri

kerajinan, dimana masing- masing jenis kerajinan terkonsentrasi di desa /

wilayah tertentu sehingga memudahkan bagi para wisatawan untuk mencari

jenis kerajinan yang dibutuhkannya serta menunjukkan keseriusan

2. Warisan budaya yang termasuk ke dalam World Cultural Heritage dari

Unesco di sepanjang DAS ( Daerah Aliran Sungai ) Tukad Pekerisan.

3. Tingginya tingkat kreativitas dan inovasi terhadap seni.

4. Masyarakat Gianyar tetap mampu mempertahankan nilai – nilai budaya dan

adat istiadat walau masyarakat makin maju.

19

Page 21: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

7. Unsur-unsur Yang Terkait Dengan SDM, Etos, Security, Keindahan,

Nilai, Karakter Wira Usaha.

SDM : Diarahkan pada peningkatan penguasaan dan

pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Etos : Bekerja bagian dari ibadah, etos kerja tinggi.

Security :Keamanan terpadu, baik tekonologi, SDM, tradisional.

Keindahan : Seni, budaya dan alam, diharapkan peningkatan.

Nilai-nilai : Masyarakat Bali masih taat terhadap filosofi

Hindu.

Karakter Wira Usaha : Entrepreneurship cukup tinggi terutama pada

bidang yang mempunyai nilai seni budaya, pariwisata,

pertanian, kerajinan.

20

Page 22: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

BAB 1V

Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Dari study visit ke Bali ini terdapat beberapa hal yang bisa disimpulkan :

a. Dari segi kebijakan :

1. Tiga komponen pariwisata : pemerintah, praktisi pariwisata ( yang tergabung

dalam Bali Tourism Board / BTB ) dan masyarakat perlu duduk bersama –

sama dalam merumuskan kebijakan yang pro-market, dengan tetap

mempertahankan nilai – nilai budaya Bali.

2. Pelatihan yang kontinu dan berkesinambungan dalam bidang kepariwisataan

diperlukan untuk meningkatkan pelayanan pemerintah daerah dan para

pelaku pariwisata.

3. Peraturan serta Undang Undang dari pemerintah pusat belum tersosialisasi

dengan maksimal, serta belum sinkron dengan perda – perda serta realisasi

di daerah.

4. Propinsi Bali sebagai propinsi yang tidak memiliki umber daya alam yang

melimpah seperti minyak bumi, batu bara, mengandalkan jasa pelayanan dan

pariwisata dimana hal ini belum sepenuhnya diatur dalam UU no 33 tahun

2004 mengenai Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.

5. Industri pariwisata sangat sensitif terhadap hal – hal negatif, misalnya

traveller’s diseases seperti diare, typhus, kholera, bencana alam serta hal

tak terduga lain seperti kejadian Bomb Bali, oleh karena itu diperlukan

sesiagaan dari aparat terkait dan masyarakat dalam hal peventif, kuratif

serta rehabilitatif. Media harus diikutsertakan sebagai mitra dalam melakukan

pemberitaan yang akurat dan seimbang, dengan tidak membesar – besarkan

masalah atau menutup – nutupinya.

b. Dari segi pelayanan :

1. Pelestarian nilai – nilai budaya dan adat istiadat Bali memperkaya

pengembangan pariwisata Bali.

2. Banyaknya fasilitas pariwisata yang tersedia di Bali,baik dari segi obyek

wisata, atraksi wisata, akomodasi , biro perjalanan, harus diimbangi oleh

21

Page 23: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

jumlah wisawatan yang datang serta peningkatan lama tinggal serta kualitas

wisatawan ( dari sisi tingkat ekonomi ), sehingga target yang sudah

ditetapkan untuk tahun 2008 dapat tercapai.

4. Diperlukan informasi yang up to date dan akurat baik yang terkait dengan calendar of event

maupun adanya wabah penyakit atau kejadian lain di Bali.

5. Rasa aman,damai serta kenyamanan sangat diperlukan bagi wisatawan di

setiap kawasan wisata serta hotel.

2. Saran – saran

a. Saran – saran yang terkait bidang kebijakan :

1. Peningkatan SDM :

a. memberikan pelatihan kepada pramuwisata secara

berkesinambungan

b. pelatihan dengan mengikutsertakan pelaku / pengelola obyek wisata

seperti misalnya pengelola kawasan wisata Tanah Lot.

c. peningkatan koordinasi dan penyampaian informasi antara pemerintah

pusat dan pemerintah daerah, misalnya dalam hal informasi pelatihan

yang dilakukan oleh pemerintah pusat untuk aparat pemerintah daerah

dan komponen swasta.

2. Perlu penambahan rute penerbangan serta frekuensi penerbangan

langsung

ke Bali.

3. Kesehatan :

Perlunya pemerintah memperhatikan penyakit – penyakit yang termasuk

traveller’s diseases seperti diare, kolera, flu burung, demam berdarah.

4. Keamanan : perlu ditingkatkan penggunaan teknologi serta kerjasama

antara aparat keamanan dengan masyarakat.

5. Perlu ditingkatkannya koordinasi antara pusat dan daerah dalm rangka

implementasi kebijakan serta informasi lain seperti pelatihan dll, agar

kebijakan pemerintah pusat dapat dilaksanakan dengan bak di daerah.

6. Terkait dengan UU no 33 tahun 2004 mengenai Perimbangan Keuangan

Pusat dan daerah: Bali perlu mendapat dana kompensasi atau fund

sharing yang ditujukan untuk dana reinvestasi, pemeliharaan, renovasi

serta pelestarian sarana prasarana , sistem, nilai adat dan budaya Bali,

22

Page 24: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

yang sangat bermanfaat bagi pariwisata dalam menghasilkan devisa

negara.

7. UU no 9 tahun 1990 tentang : Kepariwisataan.

Perlunya peningkatan sosialisasi UU Kepariwisataan ke seluruh lapisan

masyarakat di daerah.

8. Perlu ditingkatkan kembali penataan kembali infrastruktur seperti rambu

– rambu menuju ke obyek wisata, serta penataan kembali tata kota.

9. Perlu adanya kebijakan yang mengatur pemerataan kunjungan

wisatawan ke seluruh obyek wisata di Propinsi Bali dimana kunjungan

obyek wisata difokuskan hanya pada beberapa obyek – obyek wisata

utama saja.

10. Perlu sosialisasi lebih lanjut Branding : Bali Shanti Shanti Shanti baik ke

masyarakat di Indonesia maupun di luar negeri.

b. Saran – saran terkait dengan pelayanan :

1. Penambahan rambu-rambu / petunjuk jalan menuju ke di kawasan obyek

wisata dan sekitarnya.

2. Penambahan fasilitas umum di obyek wisata :

a. Menambah jumlah toilet dan menjaga kebersihannya di obyek wisata.

b. Menyediakan tempat sampah secukupnya, dengan memisahkan

sampah kering dan basah ( organik ) .

. c. Menyediakan tempat solat di kawasan wisata.

d. Menyediakan unit pelayanan P3K di obyek wisata.

3. Menambah fasilitas parkir dengan memperhatikan keamanannya di

beberapa obyek wisata ( Pasar Sukowati, Pasar Ubud, pantai Kuta ).

23

Page 25: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

LAMPIRAN

I. Populasi Propinsi Bali per warganegara dan Kabupaten / Kotamadya, 2006

Kabupaten / Kotamadya Laki Wanita Total

 01. Jembrana 124 021 127 487 251 508 02. Tabanan 203 394 206768 410 162 03. Badung 186 238 184 716 370 954 04. Gianyar 194 064 193 119 387 183 05. Klungkung 84 414 88 091 172 505 06. Bangli 105 720 106 294 212 014 07. Karangasem 201 455 203 136 404 591 08. Buleleng 321 880 321 173 643 053

 09. Denpasar 237 509 220 828 458 337

B A L I 1 658 695 1 651 612 3 310 307

Source : Result of Population Registration, 2006             BPS – Prop Bali

II. PDRB ( Produk Domestik Regional Bruto ) atas Dasar Harga Berlaku di Bali tahun 2005 - 2006 ( dalam Rp. 000 000 )

Industrial Origin 2005 2006

01. Pertanian, Peternakan, kehutanan, Perikanan

6 887 173.89 7 463 262.78

02. Pertambangan & energi 225 485.55 257 161.3203. Industri Manufaktur 2 950 807.40 3 254 650.3504. Listrik, Gas & Air Minum 627 986.96 725 864.1605 Konstruksi 1 368 305.14 1 600 857.4906. Perdagangan, Hotel & Restaurant 9 968 548.41 10 797 664.1507. Transport & Komunikasi 4 022 667.63 4 435 849.3908. Jasa keuangan

2 399 259.06 2 788 350.59

09. Industri Jasa 5 496 233.48 6 064 824.66

PDRB 33 946 467.53 37 388 484.90

Source : Bali DDalam Angka / Bali In Figures 2007, BPS - StStatistics of Bali Province  

24

Page 26: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

III. Distrbusi PDRB Berdasarkan Harga Pasar yang berlaku di Propinsi Bali per sektor Industri, tahun 2005 - 2006  ( dalam % )

  Industrial Origin 2005 2006

01. Pertanian, Peternakan, kehutanan, Perikanan

20.29 19.96

02. Pertambangan & energi 0.66 0.6903. Industri Manufaktur 8.69 8.7004. Listrik, Gas & Air Minum 1.85 1.9405. Konstruksi 4.03 4.2806. Perdagangan, Hotel & Restaurant 29.37 28.8807. Transport & Komunikasi 11.85 11.8608. Jasa keuangan

7.07 7.46

09. Industri Jasa 16.19 16.22

PDRB 100.00 100.00

IV. Jumlah Turis Asing ke Bali Per Bulan, 1997 - 2007

TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUNE JULY AUGUST

SEPT OCT NOV DES TOTAL

1997+/-

83,223 97,456 112,714 90,640 91,924 105,141 117,873 127,675 124,582 96,784 88,009 94,295 1,230,316

- - - - - - - - - - - - -

1998+/-

88,582 87,377 87,241 92,936 66,326 67,446 105,352 127,030 126,281 120,607 111,200 106,775 1,187,153

6.44 -10.34 -22.60 2.53 -27.85 -35.85 -10.62 -0.51 1.36 24.61 26.35 13.24 -3.51

1999+/-

102,280 105,240 117,172 104,028 104,526 119,357 143,920 146,209 134,688 104,251 87,763 86,365 1,355,799

15.46 20.44 34.31 11.94 57.59 76.97 36.61 15.10 6.66 -13.56 -21.08 -19.11 14.21

2000+/-

92,604 104,083 110,582 109,634 103,939 122,352 142,946 144,324 140,008 129,932 110,145 102,290 1,412,839

-9.46 -1.10 -5.62 5.39 -0.56 2.51 -0.68 -1.29 3.95 24.63 25.50 18.44 4.21

2001+/-

108,897 99,040 115,997 117,040 111,115 128,792 138,150 145,290 133,667 96,537 72,806 89,443 1,356,774

17.59 -4.85 4.90 6.76 6.90 5.26 -3.36 0.67 -4.53 -25.70 -33.90 -12.56 -3.97

2002+/-

87,027 96,267 113,553 104,960 119,284 130,563 147,033 160,420 150,747 81,100 31,497 63,393 1,285,844

-20.08 -2.80 -2.11 -10.32 7.35 1.38 6.43 10.41 12.78 -15.99 -56.74 -29.12 -5.23

2003+/-

60,836 67,469 72263 53,726 47,858 81,256 111,828 115,546 106,763 97,435 83,853 94,196 993,029

-30.10 -29.91 -36.36 -48.81 -59.88 -37.76 -23.94 -27.97 -29.18 20.14 166.23 48.59 -22.77

2004+/-

104,062 84,374 99,826 111,022 117,191 131,707 148,117 155,628 141,952 128,399 110,506 125,525 1,458,309

71.05 25.06 38.14 106.64 144.87 62.09 32.45 34.69 32.96 31.78 31.79 33.26 46.85

2005+/-

101,931 100,638 117,149 116,272 116,615 136,369 158,453 157,229 162,102 81,109 62,705 75,877 1,386,449

-2.05 19.28 17.35 4.73 -0.49 3.54 6.98 1.03 14.19 -36.83 -43.26 -39.55 -4.93

2006+/-

79,721 73,430 84,109 103,886 101,776 109,651 121,988 118,104 118,331 112,629 113,844 122,848 1,260,317

-21.79 -27.04 -28.20 -10.65 -12.72 -19.59 -23.01 -24.88 -27.00 38.86 81.55 61.90 -9.10

25

Page 27: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

2007+/-

109,504 118,275 119,163 125,140 128,693 145,174 164,618 166,633 152,532 146,150 141,768 147,204 1,664,854

37.36 61.07 41.68 20.46 26.45 32.40 34.95 41.09 28.90 29.76 24.53 19.83 32.10

2008+/-

139,872 153,465 153,216 446,553

27.73 29.75 28.58

Sumber : Dinas Pariwisata Propinsi Bali 2007

V. Rata – Rata Lama Tinggal Wisatawan ( Domestik Dan Manca Negara ) per Bulan di Hotel Berbintang 1 – 5, Tahun 2006

  Month 5 Stars

4 Stars 3 Stars

2 Stars

1 Star

Average

 01. January 3.87 3.36 3.41 5.29 2.66 3.76 02. February 3.87 3.49 3.87 4.52 2.24 3.79 03. March 4.00 3.63 3.71 3.80 3.49 3.87 04. April 4.23 3.68 3.65 4.00 2.81 3.95 05. M a y 4.01 3.41 3.30 4.82 2.82 3.80 06. J u n e 3.43 3.65 3.67 4.02 2.89 3.54 07. J u l y 3.40 2.99 3.51 3.99 3.49 3.37 08. August 3.63 3.44 3.54 3.97 3.36 3.61 09. September 3.56 3.97 4.26 3.77 6.01 3.81 10. October 3.28 3.57 3.86 3.76 5.21 3.48 11. November 3.48 3.33 3.69 3.79 2.57 3.48 12. December 3.38 3.36 3.41 3.79 2.28 3.38

2 0 0 6 3.65 3.48 3.63 4.09 3.08 3.63

Source : Bali Dalam Angka/Bali in Figures 2007,             BPS - Statistics of Bali Province

VI. Kontribusi Kunjungan Turis Asing per Negara bulan Januari – Maret 2008

MARKET R 2007 SHARE (%) R 2008

JAPAN I 83,444 24.05 I 94,357

AUSTRALIA II 35,838 10.33 II 57,238

TAIWAN III 32,267 9.30 III 36,925

PRC VI 18,492 5.33 IV 35,994

SOUTH OF KOREA IV 28,556 8.23 V 31,609

MALAYSIA V 21,231 6.12 VI 24,984

RUSIA VIII 12,385 3.57 VII 19,182

UK VII 12,474 3.60 VIII 16,712

GERMANY IX 11,537 3.33 IX 15,899

USA XII 10,754 3.10 X 14,678

26

Page 28: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

27

Page 29: STUDI VISIT STIA LAN Jakarta ke Bali 17-20 April2008

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang Undang no 9 tahun 1990 tentang Pariwisata

2. Undang – Undang no 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

3. Undang – Undang no 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat

dan Daerah

4. Bali Tourism Board, Journey Through Bali Tourism Festivals 2008.

5. Situs Propinsi Bali : www.baliprov.go.id

6. Situs Kabupaten Gianyar : www.gianyarkab.go.id

7. Situs Bali Tourism Board : www.balitourismboard.org

8. Wikipedia Indonesia - Tanah Lot : www. id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Lot

9. Wikipedia Indonesia - Pantai Kuta : www.id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Kuta

10 Wikipedia Indonesia – Museum Rudana : www.id.wikipedia.org/wiki/

Museum_Rudana

28