Factory Visit Report

17
KUNJUNGAN INDUSTRI I. TUJUAN Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang dunia industri di lapangan. Menambah wawasan mahasiswa dalam mengenal proses produksi dan pengolahan limbah yang dikembangkan di dunia perindustrian sekarang ini. II. TEMPAT DAN WAKTU KUNJUNGAN Tempat : 1. Waste Water Treatmentplant (WWTP) PT. Kawasan Industri Makassar 2. PT. Indofood Sukses Makmur Cbk. Makassar Tanggal : 10 Desember 2012 Waktu : 08.00-13.00 WITA III. LATAR BELAKANG KUNJUNGAN Meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah mendorong terwujudnya industri yang besar dan berwawasan ilmu pengetahuan. Industri mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi melibatkan banyak proses yang komplek. Hal ini erat kaitannya dengan sumber daya manusia sebagai pelaku industri itu sendiri. Oleh

Transcript of Factory Visit Report

Page 1: Factory Visit Report

KUNJUNGAN INDUSTRI

I. TUJUAN

Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang dunia industri di lapangan.

Menambah wawasan mahasiswa dalam mengenal proses produksi dan

pengolahan limbah yang dikembangkan di dunia perindustrian sekarang

ini.

II. TEMPAT DAN WAKTU KUNJUNGAN

Tempat : 1. Waste Water Treatmentplant (WWTP) PT. Kawasan Industri

Makassar

2. PT. Indofood Sukses Makmur Cbk. Makassar

Tanggal : 10 Desember 2012

Waktu : 08.00-13.00 WITA

III. LATAR BELAKANG KUNJUNGAN

Meningkatnya  ilmu pengetahuan dan teknologi  (IPTEK) telah

mendorong terwujudnya industri yang besar dan berwawasan ilmu pengetahuan.

Industri mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi

melibatkan banyak proses yang komplek. Hal ini erat kaitannya dengan sumber

daya

manusia sebagai pelaku industri itu sendiri. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan

baik hardskill maupun sofskill  demi kelancaran proses industri. Melalui

pengenalan akan industri pada mahasiswa ,merupakan proses awal membuka

inspirasi akan terciptanya produk-produk baru yang lebih menguntungkan

kedepannya. Hal ini bertujuan agar mahasiswa mampu berkembang dengan segala

potensi yang ada untuk menghadapi era globalisasi yang kian merebak.

Menghadapi era pasar bebas Negara – Negara berkembang dan termasuk

Indonesia baik dikawasan ASEAN (AFTA),kawasan Asia Pasifik (APEC) serta

Globalisasi Perdagangan Dunia (WTO) akan menghadapi  tantangan serius

Page 2: Factory Visit Report

disegala bidang.Dampak nyata yang sering timbul dari globalisasi adalah semakin

ketatnya persaingan antar pelaku bisnis, dimana akan banyak menghasilkan

produk yang sejenis dengan harga dan mutu yang bersaing. Dalam hal ini negara-

negara maju lebih diuntungkan karena sistem produksi yang mereka gunakan

lebih efektif dan efisien dibandingkan negara-negara berkembang karena produksi

dilakukan secara maksimal dengan memanfaatkan teknologi sebagai hasil

rekayasa  pengembangan riset dan sains.

Indonesia sebagai Negara yang baru berkembang berusaha untuk membangun

dan mengejar ketinggalannya disegala bidang. Salah satunya diusahakan dengan

meningkatnya permintaan pasar dan tingginya biaya produksi serta ketatnya

persaingan di dunia Industri, para pekerja industri berusaha untuk

mengoptimalkan produk industry yang akan dihasilkannya, baik itu secara kualitas

maupun kuantitas tanpa mengabaikan selera konsumen.

Kita menyadari pentingnya IPTEK di dalam menumbuhkan daya saing bangsa

untuk memproduksi barang dan jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan nasional

maupun untuk mengisi pasar internasional yang selanjutnya dapat menghasilkan

devisa untuk negara. Kemampuan bangsa untuk memanfaatkan, mengembangkan

dan menguasai IPTEK, memegang peranan yang sangat penting dalam

pembangunan nasional, karena peningkatan penggunaan IPTEK akan menentukan

besarnya nilai tambah dari produk-produk industri. Selain itu dengan penguasaan

IPTEK, maka daya saing produk dari industri nasional akan dapat ditingkatkan

dalam rangka menghadapi persaingan global.

Sesuai dengan KEPMENRISTEK No.02/M/KP/II/2002 tanggal 15 Februari

2000 tentang kebijaksanaan Strategi Pembangunan IPTEKNAS 2000-2004

(JAKSTRAIPEKNAS). Usaha utama pembangunan IPTEK adalah menempatkan

kegiatan penyadaran masyarakat akan fungsi dan manfaat pengetahuan serta

teknologi guna memacu daya saing nasional dan keserasian dari seluruh elemen

pembangunan secara integral mutlak diperlukan untuk menunjang peningkatan

dan ketahanan ekonomi yang berlandaskan ruang sosial yang kokoh. Percepatan

ketahanan ekonomi Indonesia yang sangat kita harapkan tidak terlepas dari

Sumber Daya Manusia (SDM) dan modal serta kondisi bangsa yang berkaitan erat

dengan kebijakan pelaku usaha terhadap pasar produksi yang ada di Indonesia.

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang merupakan bagian

yang tak terpisahkan dari proses penciptaan perekonomian Indonesia dan sudah

Page 3: Factory Visit Report

seharusnya mahasiswa dapat melihat, meneliti dan mengenal dunia industri serta

teknologi yang sebenarnya. Untuk itu kunjungan industri ini diharapkan mampu

menumbuhkan, menimbulkan serta mengembangkan wawasan mahasiswa dalam

menambah ilmu pengetahuan dan keahlian yang sesuai dengan disiplin ilmu yang

akhirnya akan ikut berperan dalam meningkatkan pembangunanan bangsa

Indonesia ke depan.  

IV. PEMBAHASAN

A. KUNJUNGAN KE WASTE WATER TREATMENTPLANT PT. KIMA

a. Alamat : Kawasan Industri Makassar, Daya, Makassar.

b. Waktu Pelaksanaan :

Hari/ Tanggal : Senin/ 10 Oktober 2012

Waktu : 08.30-10.00 WITA

c. Acara :

Sambutan oleh staff dari WWTP PT. KIMA, yakni pengenalan

masing-masing pihak terhadap rombongan kunjungan industry.

Penjelasan oleh staff ahli mengenai proses yang digunakan dalam

mengelola limbah yang berasal dari pabrik-pabrik di kawasan

industri Makassar serta kegiatan apa saja yang dilakukan dalam

lingkungan instansi. Acara dilanjutkan dengan tanya jawab

langsung antar peserta rombongan dan staff ahli dari WWTP PT.

KIMA.

Kunjungan ke instalasi-instalasi pengolahan limbah, selama

kunjungan staff ahli menjelaskan setiap reactor-reaktor yang ada.

Serta masih berlangsung proses tanya jawab antara staff dan

peserta rombongan.

d. Hasil dan Pembahasan :

Waste Water Treatment Plant (WWTP) merupakan instalasi

pengolahan limbah pusat seluruh limbah yang ada di kawasan industri

Makassar. Seluruh limbah yang berasal dari pabrik-pabrik akan

mengalir ke WWTP melalui pipa. Limbah-limbah tersebut merupakan

inlet dari proses pengolahan limbah selanjutnya.

Page 4: Factory Visit Report

Tahap-tahap yang digunakan untuk mengolah limbah pada

WWTP ada 3, yakni :

Tahap Fisik

Tahap Biologi

Pengolahan Tambahan untuk Lumpur

1. Tahap Fisik

Tahap fisik yang dilakukan yaitu proses penyaringan dengan 2

proses penyaringan dengan ukuran yang berbeda. Penyaring

pertama berukuran 5 cm dan yang kedua berukuran 1 cm. Limbah

yang langsung berasal dari pabrik harus melalui proses

penyaringan untuk menghilangkan limbah-limbah padat yang

masih terkandung dalam limbah pabrik tersebut. Hal tersebut

dilakukan guna mencegah/ menghindari terjadinya kenaikan BOD

dan COD dari limbah padar tersebut.

Page 5: Factory Visit Report

Gambar 1. Proses penyaringan limbah awal

Page 6: Factory Visit Report

Gambar 4. Oxidation Ditch

Gambar 2. Proses Penyaringan Limbah

melalui pompa

2. Tahap Biologi

Dari proses penyaringan, limbah dipompa ke equalizing basin

untuk proses selanjutnya. Di equalizing basin udara dimasukkan

untuk menghidupkan mikroorganisme dari limbah yang telah ada.

Setelah dari equalizing basin, limbah dialirkan ke oxidation ditch,

dimana pada proses ini ditambahkan lumpur aktif. Mikroorganisme

yang ada dalam limbah akan mendegradasi senyawa-senyawa

organic yang ada dalam limbah. Sehingga senyawa organic yang

merupakan sumber limbah terurai dan jumlahnya berkuran ataupun

habis.

Gambar 3. Equalizing Basin

Page 7: Factory Visit Report

Gambar 5. Sedimentaion Tank Gambar 6. Proses Defoaming

Sedimentation tank berfungsi untuk mengendapkan sisa senyawa

organik dan memisahkan antara air yang sudah layak dan senyawa organik.

Air tersebut kemudian dipompa untuk dilakukan proses pembusaan dimana

untuk meningkatkan kandungan oksigennya, dan selanjutnya siap untuk

dipakai untuk lingkungan. Sedangkan senyawa organik yang tertinggal akan

digunakan pada proses selanjutnya.

Gambar 7. Outlet yang berupa air yang dapat digunakan untuk lingkungan.

3. Tahap Pengelolahan untuk Lumpur

Page 8: Factory Visit Report

Penuangan Tepung

Mixing

Cutting

Frying

Lumpur-lumpur yang merupakan sisa senyawa organic akan

dikeringkan di kolam pengeringan dan kemudian setelah kering

akan dipakai sebagai bahan bakar bekerja sama dengan PT.

SEMEN TONASA. Lumpur yang kering tersebut harus

dimusnahkan karena masih termasuk limbah B3 yang

kemungkinan masih mengandung logam berat.

B. KUNJUNGAN KE PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Cbk. Makassar

a. Alamat : Kawasan Industri Makassar, Daya, Makassar

b. Waktu Pelaksanaan :

Hari/ Tanggal : Senin/ 10 Oktober 2012

Waktu : 10.00-12.30 WITA

c. Acara :

Sambutan oleh kepala divisi dari PT. Indofood.

Pengenalan Lingkungan Instansi

Pengenalan instansi meliputi sejarah berdirinya pabrik mie PT.

Indofood di Makassar dan kegiatan bidang apa saja yang dilakukan

berkenaan dengan aplikasi teknologi pangan. Acara ini dilanjutkan

langsung dengan tanya jawab peserta rombongan kunjungan

industry dan staff ahli

Kunjungan ke Instalasi

Peserta diajak melihat-lihat proses yang berlangsung di dalam

pabrik. Dalam setiap kunjungan dipandu oleh staf ahli yang

menjelaskan setiap unit. Tanya jawab juga berlangsung seputar

jenis-jenis alat yang digunakan pada proses pembuatan mie instan.

Diskusi

Setelah mengelilingi pabrik, peserta dipersilahkan untuk mencoba

sampel mie instan dari pabrik. Selain itu, diskusi antara staff dari

PT. Indofood dan peserta rombongan kunjungan industri juga

berlangsung.

d. Hasil dan Pembahasan

Diagram Alir Proses Pembuatan Mie Instan PT. Indofood :

Page 9: Factory Visit Report

Proses pertama yang dilakukan yaitu penuangan tepung ke dalam

mixer, kemudian dicampur dengan baha-bahan lain. Kemudian, bahan tersebut

dipipihkan agar terbentuk adonan tipis. Setelah itu, penegritingan adonan

dilakukan dengan tujuan untuk menghemat tempat saat proses packing.

Setelah pengeritingan, dilakukan proses steaming dengan conveyer yang

berpenguap pada suhu tertentu. Lalu, pemotongan menjadi bagian-bagian

tertentu. Kemudian proses penggorengan untuk mengeringkan mie agar tahan

lama. Setelah itu pendinginan untuk dimasukkan dalam pembungkus mie

instan. Semua proses tersebut berada dalam ruangan yang steril dan pekerja

yang memenuhi standar kebersihan. Alat-alat yang digunakan mempunyai

periode waktu tertentu untuk dibersihkan dan diganti dengan alat yang baru.

Sebelum dan sesudah produk jadi, analisa kualitas sangat penting untuk

dilakukan agar tidak terjadi penurunan kualitas dari produk yang dihasilkan.

Page 10: Factory Visit Report

Gambar 9. Proses Steaming

Gambar 8. Proses Penuangan tepung

Page 11: Factory Visit Report
Page 12: Factory Visit Report

Gambar 10. Proses Cutting

Gambar 11. Packing

Gambar 12. Departement Quality Control

V. KESIMPULAN

Teknologi proses pengolahan limbah di industri khususnya di WWTP PT.

KIMA menggunakan prinsip pengolahan limbah dasar dengan menambahkan

udara ke dalam limbah yang sama dengan prinsip aerasi yang pernah

dilakukan laboratorium.

Page 13: Factory Visit Report

Proses produksi mie instan dalam jumlah besar dapat mengakibatkan limbah

yang cukup banyak juga. Baik limbah dari bahan baku, limbah dari proses

produksi, bahkan limbah hasil produksi berupa polimer yang susah untuk

diuraikan oleh mikroorganisme.

VI. SARAN

Perlunya pembaharuan teknologi pengolahan limbah yang lebih efektif

dalam mengolah limbah-limbah industri dalam skala besar di WWTP PT.

KIMA agar air yang dihasilkan dari pengolahan tidak hanya sampai pada

tahap air lingkungan. Akan tetapi ditingkatkan untuk dapat digunakan

kembali dalam industri, agar tidak terjadi pemborosan.

Pencarian kemasan alternatif yang ramah lingkungan untuk produksi mie

instan agar tidak menambah bahan pencemar lingkungan karena sulitnya

menguraikan polimer kemasan mie instan.

VII. DAFTAR PUSTAKA

http://bennaogest.blogspot.com/2011/06/laporan-kunjungan-industri.html