STUDI PUSTAKA ORGANISASI PT. TIGAMATA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01145-MC...
-
Upload
nguyenxuyen -
Category
Documents
-
view
230 -
download
9
Transcript of STUDI PUSTAKA ORGANISASI PT. TIGAMATA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01145-MC...
11
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1 Teori Umum
Pada penulisan skripsi ini, teori umum sangat membantu penulis dalam
mendukung terhadap analisa dengan judul “STRATEGI KOMUNIKASI
ORGANISASI PT. TIGAMATA INDONESIA DALAM MENJALIN HUBUNGAN
DENGAN PELANGGAN (PERIODE MARET-JUNI 2013)”. Oleh karena itu,
penulis menggunakan teori-teori dasar diantaranya:
2.1.1 Komunikasi
Sebagai mahluk hidup, manusia berkewajiban untuk memenuhi segala
kebutuhannya. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia harus melakukan
interaksi dengan manusia lainnya. Dasar dari sebuah interaksi adalah
komunikasi. Secara luas dan umum, komunikasi diartikan sebagai sutau
proses penyampaian pesan dari pengirim pesan kepada penerimaan pesan.
Akan tetapi, komunikasi akan memiliki banyak penafsiran sesuai dari
segimana komunikasi itu sendiri dipandang.
2.1.1.1 Definisi Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communis yang
berarti “common” yaitu umum atau bersama. Jadi dapat diambil
12
kesimpulan bahwa, komunikasi berarti pemberitahuan, pembicaraan,
percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan (Yongky Safanayong,
2006:10).
Terdapat banyak sekali definisi para ahli mengenai
komunikasi. Salah satunya dikutip menurut Dennis Murphy dalam
buku yang ditulis oleh Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam (2012:36)
di dalam bukunya yang berjudul “ Komunikasi dan Public Relations “
“Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan)”.
Definisi yang ada pada Longman Dictionary of Contemporary
English, communicate memiliki arti sebagai upaya untuk membuat
opini, mengatakan perasaaan, menyampaikan informasi dan
sebagainya agar diketahui atau dipahami oleh orang lain (Nurjaman,
2012:36).
Berdasarkan penjelasan mengenai definisi teori komunikasi,
hubungan antara teori definisi komunikasi tersebut dengan startegi
public relations adalah PT. Tigamata Indonesia berusaha untuk
membangun hubungan komunikasi yang baik dengan pelanggannya
dan menyampaikan pesan kepada pelanggan mengenai informasi
produk layanan perusahaan melalui beberapa saluran komunikasi
yang dipilih perusahaan serta pelanggan menerima pesan yang
disampaikan oleh PT. Tigamata Indnesia dengan penafsiran makna
yang sama sehingga tergerak melakukan tindakan dan melakukan
perubahan sikap sesuai dengan isi pesan yang disampaikan.
13
2.1.1.2 Tujuan Komunikasi
Menurut Riant Nugroho (2004:72) tujuan komunikasi adalah
menciptakan pemahaman bersama atau mengubah persepsi, bahkan
perilaku. Sedangkan menurut Katz dan Robert Kahn yang merupakan
hal utama dari komunikasi adalah pertukaran informasi dan
penyampaian makna suatu sistem sosial atau organisasi.Akan tetapi
komunikasi tidak hanya menyampaikan informasi atau pesan saja,
tetapi komunikasi dilakukan seorang dengan pihak lainnya dalam
upaya membentuk suatu makna serta mengemban harapan-
harapannya (Ruslan, 2008:83).
Menurut penjelasan teori di atas mengenai tujuan
komunikasi dengan strategi public relations PT. Tigamata Indonesia
adalah perusahaan menciptakan pemahaman dan menambah
pengetahuan pelanggan terhadap identitas maupun pelayanan yang
dimiliki oleh PT. Tigamata Indonesia.
2.1.1.3 Jenis Komunikasi
Menurut Denis McQuail dalam buku ”Ilmu Komunikasi”
karangan Riswandi (2009:9), ada 6 jenis komunikasi. Jenis
komunikasi tersebut sebagai berikut:
A. Komunikasi Intra-Pribadi Komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Misalnya berpikir, merenung, menggambar, menulis sesuatu dan lain-lain.
14
B. Komunikasi Antar-Pribadi Komunikasi yang dilakukan secara langsung antara seseorang dengan orang lain. Misalnya, percakapan tatap muka atau percakapan melalui telepon.
C. Komunikasi Dalam Kelompok Komunikasi yang berlangsung di dalam suatu kelompok. Pada tingkatan ini, setiap individu berkomunikasi sesuai dengan peran di dalam kelompok dan bukan bersifat pribadi. Misalnya, percakapan antara ayah, ibu dan anak.
D. Komunikasi Antar Kelompok Komunikasi yang terjadi antara satu kelompok dengan kelompok lain. Individu yang terlibat minimal 2 orang, tetapi masing-masing individu harus mewakili kelompoknya.
E. Komunikasi Organisasi Komunikasi ini mencakup kegiatan komunikasi antar anggota di dalam komunikasi dan antara organisasi yang satu dengan yang lain. Perbedaan Komunikasi Organisasi dengan Komunikasi Kelompok adalah Komunikasi Organisasi sifatnya lebih formal dan lebih mengutamakan prinsip-prinsip efisiensi dalam melakukan kegiatan komunikasinya.
F. Komunikasi dengan Masyarakat Secara Luas Komunikasi yang ditujukan kepada masyarakat luas.Ada dua bentuk kegiatan dalam komunikasi ini. Yaitu dengan Komunikasi Massa (contohnya melalui radio, surat kabar, TV dan media massa lainnya) dan Komunikasi Langsung (misalnya, pidato dan ceramah).
Sedangkan dijelaskan tak jauh berbeda oleh Kadar Nurjaman
dan Khaerul Umam (2012:41) bentuk-bentuk komunikasi.Menurutnya
komunikasi mempunyai berbagai mavam bentuk yang semuanya
bergantung pada segi bagaimana kita memandangnya, yaitu sebagai
berikut:
15
A. Dari segi penyampaian pesannya, komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan secara tertulis, atau secara elektonik melalui radio, televisi, telepon, internet, dan sebagainya.
B. Dari segi kemasan pesan, komunikasi dapat dilakukan secara verbal (dengan berbicara) atau dengan nonverbal (dengan bahasa isyarat). Komunikasi verbal: diwakili dalam penyebutan kata-kata, yang pengungkapannya dapat dengan lisan atau tertulis. Komunikasi nonverbal terlihat dalam ekspresi atau mimik wajah, gerakan tangan, mata dan bagian tubuh lainnya.
C. Dari segi kemasan keresmian pelaku komunikasi, saluran komunikasi yang digunakan, dan bentuk kemasan pesan, komunikasi dapat dikategorikan seebagai bentuk komunikasi formal dan nonfomal.
D. Dari segi pasangan komunikasi, komunikasi dapat dilihat sebagai: a. Komunikasi intrapersonal, yaitu
komunikasi dalam diri komunikator: pengirim dan peneriima pesannya adalah dirinya sendiri.
b. Komunikasi interpersonal, yaitu interaksi tatap muka antara dua orang atau lebih. Pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung, sedangkan penerima pesan dapat menerima dan menanggapinya secara langsung pula.
Dalam penelitian yang dilakukan ini, jenis komunikasi PT.
Tigamata Indonesia adalah komunikasi antar pribadi yang dilakukan
baik komunikasi secara verbal maupun nonverbal. Komunikasi ini
dilakukan karena antara pihak perusahaan PT. Tigamata Indonesia
yang diwakili oleh promotion staff atau public relations dalam
menjalin hubungan komunikasi dengan para pelanggan dari
perusahaan melalui komunikasi langsung baik dengan surat maupun
telepon.
16
2.1.2 Komunikasi Organisasi
2.1.2.1 Definisi Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi dapat diartikan sebagai penafsiran
pesan diantara unit-unit komunikasi dari organisasi tersebut. Suatu
organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan antara
yang satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan
organisasi tersebut.
Komunikasi organisasi secara sederhana dapat dipahami
sebagai jaringan kerja yang dirancang dalam suatu sistem dan proses
untuk mengalihkan informasi dari seseorang atau sekelompok orang
kepada seseorang atau sekelompok orang demi tercapainya tujuan
organisasi. Jaringan komunikasi organisasi merupakan pola hubungan
antara manusia yang bersifat formal, formal itu sendiri meliputi
jaminan formalitas unsur-unsur komunikasi dan proses kerja unsur-
unsur tersebut.
Goldhaber yang dikutip oleh Dr. Arni Muhammad
memberikan definisi komunikasi organisasi berikut:
“Organizational communications is the process of creating and exchanging messages within a network of interpendent relationship to cope with environmental uncertainty”.
Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah (Muhammad, 2007:67).
17
Definisi ini mengandung tujuh konsep kunci, yaitu:
A. Proses
Suatu organisasi adalah suatu sistem terbuka yang dinamis
yang menciptakan dan saling menukar pesan di antara
anggotanya. Karena gejala menciptakan dan menukar
informasi ini berjalan terus-menerus dan tidak ada henti-
hentinya maka dikatakan sebagai suatu proses.
B. Pesan
Yang dimaksud dengan pesan adalah susunan simbol yang
penuh arti tentang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh
interaksi dengan orang. Komunikasi akan efektif kalau pesan
yang dikirimkan iti diartikan sama dengan apa yang
dimaksudkan oleh si pengirim.
C. Jaringan
Organisasi terdiri dari satu seri orang yang tiap-tiapnya
menduduki posisi atau peranan tertentu dalam organisasi.
Ciptaan dan pertukaran pesan dari orang-orang ini sesamanya
terjadi melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan
komunikasi.
D. Saling tergantung
Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang
merupakan suatu sistem terbuka. Bila suatu bagian dari
organisasi mengalami gangguan maka akan berpengaruh
kepada bagian lainnya dan mungkin juga kepada seluruh
18
sistem organisasi. Begitu juga jaringan komunikasi dalam
organisasi saling melengkapi.
E. Hubungan
Organisasi merupakan suatu sistem yang terbuka, sistem
kehidupan sosial maka untuk berfungsinya bagian-bagian itu
terletak pada tangan manusia. Dengan kata lain jaringan
melalui mana jalannya pesan suatu organisasi dihubungkan
oleh manusia.
F. Lingkungan, dan
Yang dimaksud dengan lingkungan adalah semua totalitas
secara fisik dan faktor yang diperhitungkan dalam pembuat
keputusan mengenai individu dalam suatu sistem. Lingkungan
disini dibedakan menjadi dua, yaitu lingkungan internal yang
terdiri dari personalia, staf, golongan fungsional dari
organisasi, dan lingkungan eksternal yang terdiri dari
langganan, leveransir, saingan dan teknologi.
G. Ketidakpastian
Yang dimaksud dengan ketidakpastian adalah perbedaan
informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan.
Ketidakpastian dalam suatu organisasi disebabkan oleh terlalu
banyaknya informasi yang diterima daripada sesungguhnya
diperlukan untuk menghadapi lingkungan mereka. Oleh karena
itu salah satu urusan utama dari komunikasi organisasi adalah
menentukan dengan tepat berapa banyaknya informasi yang
19
diperlukan untuk mengurangi ketidakpastian tanpa informasi
yang berlebihan.
Berdasarkan dengan definisi dari komunikasi organisasi,
terkait dengan permasalahan pada PT. Tigamata Indonesia ini adalah
sesuai dengan komunikasi yang terdapat pada perusahaan. Hal ini
terlihat dari unsure-unsur dari definisi yang ada.
2.1.2.2 Format Interaksi Komunikasi Organisasi
Muhammad berpendapat bahwa interaksi yang terjadi dalam
komunikasi dibedakan atas tiga kategori, yaitu komunikasi
interpersonal, komunikasi kelompok, dan komunikasi publik.
(Muhammad, 2007:159).
a. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi antara
orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik
verbal maupun nonverbal. Komunikasi interpersonal atau antar
pribadi berpotensial untuk mempengaruhi atau membujuk
orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima alat indera
kita untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita
komunikasikan kepadanya.
“Bentuk khusus dari komunkasi interpersonal ini adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua orang individu yang diartikan sebagai suatu proses pertukaran informasi di antara individu A kepada individu B atau biasanya diantara
20
orang yang dapat langsung diketahui balikannya.” (Mulyana, 2005:73).
b. Komunikasi Kelompok
Di dalam organisasi juga sering ditemui adanya
komunikasi kelompok-kelompok kecil, seperti dalam rapat-
rapat, konferensi, dan komunikasi dalam kelompok kerja.
Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan bahwa kebanyakan
orang menggunakan kelompok-kelompok dalam menyelesaikan
pekerjaannya sehari-hari.
Kelompok merupakan salah satu wadah aktivitas anggota
organisasi yang dapat dibentuk kapan saja serta didukung oleh
sejumlah anggota tertentu yang tidak terbatas. Ada beberapa
faktor yang mendasari terbentuknya suatu kelompok.
Gibson, Donelly dan Ivan Ceviel dalam buku komunikasi
organisasi karangan Dr. Arni Muhammad mengemukakan
sebagai berikut:
“Keinginan seseorang untuk memuaskan kebutuhan dapat menjadi motivasi kuat yang menjurus pada pembentukkan kelompok. Kebutuhan rasa aman, social, penghargaan diri dari sebagian individu sampai pada tingkat tertentu dapat dipenuhi dengan berafiliasi dalam organisasi.” (Gibson, Donelly, dan Ivan,2007:84).
21
c. Komunikasi Publik
Komunikasi publik atau yang dikenal dengan komunikasi
massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada orang banyak
atau massa dan menggunakan media massa. Bagi orang yang
sudah menyadari bahwa komunikasi sudah merupakan bagian
yang integral, maka kegiatan perencanaan, penelitian,
implementasi, maupun evaluasi komunikasi. Selain itu
organisasi ini akan memfungsikan secara optimal bagian-
bagian yang diberi otoritas menangani masalah-masalah
komunikasi khususnya pada pihak luar perusahaan.
Kaitan antara teori mengenai format interaksi komunikasi
organisasi dengan PT. Tigamata Indonesia adalah, pada perusahaan
komunikasi yang terjadi adalah komunuikasi interpersonal dan
komunikasi kelompok. Kalau komunikasi interpersonal yang terjadi
adalah pada saat PT. Tigamata Indonesia bertemu dengan
pelanggannya dengan melakukan komunikasi secara langsung dan
langsung mendapatkan reaksi balik dari pelanggan. Sedangkan
komunikasi kelompok terjadi pada saat perusahan melakukan rapat-
rapat baik di internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.
2.1.2.3 Fungsi Komunikasi Organisasi
Dalam buku “Wacana Komunikasi Organisasi” Alo
Liliweri (2004), fungsi komunikasi organisasi dibagi 2 (dua) yaitu:
22
A. Fungsi Umum Komunikasi Organisasi
a. To tell
Komunikasi berfungsi untuk menceritakan informasi
terkini mengenai sebagian atau keseluruhan hal yang
berkaitan dengan pekerjaan. Contoh, apa dan
bagaimana anda harus melakukan tugas dan eungsi
dalam organisasi, apa dan bagaimana anda memenuhi
permintaan atau melayani para pelanggan.
b. To sell
Komunikasi berfungsi untuk melayani apa yang akan
kita kerjakan dalam organisasi sehingga orang-orang
menjadi sasaran kita mengetahui peranan organisasi.
c. To learn
Komunikasi berfungsi untuk meningkatkan
kemampuan para karyawan agar bisa belajar tentang
atau dari orang lain (internal), belajar tentang apa yang
dipikirkan, dirasakan, dan dikerjakan orang lain
tentang organisasi.
d. To decide
Komunikasi berfungsi untuk menentukan apa dan
bagaimana organisasi membagi pekerjaan, atau siapa
yang menjadi atasan dan siapa yang menjadi
bawahan, besaran kekuasaan dan kewenangan,
menentukan bagaimana menangani sejumlah orang,
bagaimana memanfaatkan sumber daya,
23
mengalokasikan manusia, metode dan teknik dalam
organisasi.
B. Fungsi Khusus Komunikasi Organisasi
a. Fungsi Komando
Fungsi komando memiliki dua tipe komunikasi
yaitu pengarahan (direction) yang terlaksana melalui
intruksi dan publikasi, berfungsi dalam membentuk
persuasif dan pengaruh. Serta umpan balik (feed back)
yang menunjukkan siapa yang sudah mengikuti apa
yang diperintahkan.
b. Fungsi relasi
Komunikasi organisasi juga berfungsi untuk memenuhi
fungsi relasional. Tujuanya menciptakan relasi kerja
bagi peningkatan produksi organisasi.
c. Fungsi mengelola suasana yang tidak pasti
(ambiguitas)
Komunikasi organisasi berfungsi mendorong para
pegawai untuk memilih keputusan yang komplikatif
dalam organisasi.
Terkait dengan funsgsi komunikasi, pada PT. Tigamata
Indonesia komunikasi organisasi memiliki fungsi umum to tell dan to
sell. Sedangkan fungsi khusus adalah fungsi relasi.
24
2.1.2.4 Jaringan Komunikasi Organisasi
Jaringan komunikasi formal terjadi bila pesan mengalir
melalui jalan resmi yang tentukan oleh fungsi pekerjaan di dalam
organisasi.Pesan dalam jaringan komunikasi formal biasanya mengalir
dari atas kebawah atau dari bawah ke atas atau dari tingkat yang sama
atau secara horizontal. Arus pesan dalam jaringan komunikasi formal
yang di bahas dalam penelitian ini adalah komunikasi vertikal
yaitu komunikasi kepada bawahan (downward communication), dan
komunikasi kepada atasan (upward communication). (Muhammad,
2007:108)
a. Downward communication, yaitu komunikasi yang
menunjukkan arus pesan yang mengalir dari para pimpinan
(atasan) kapada karyawan (bawahanya). Pesan tersebut
biasanya berhubungan dengan pengarahan, tujuan, disiplin,
perintah, pertanyaan dan kebijaksanaan umum. Menurut Lewis
(1987) komunikasi kebawah adalah untuk menyampaikan
tujuan, untuk merubah sikap, membentuk pendapat,
mengurangi ketakutan dan kecurigaan yang timbul karna
salah informasi. Mencegah kesalah pahaman karena
kurang informasi dan mempersiapkan anggota organisasi
untuk menyesuaikan diri dengan perubahan (Muhammad,
2007).
25
Fungsi komunikasi dari atas kebawah ini adalah:
1. Pemberian atau penyampaian instruksi kerja.
2. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu
tugas perlu dilaksanakan.
3. Penyampaian informasi mengenai peraturan-
peraturan yang berlaku.
4. Pemberian motivasi kepada karyawan untuk dapat
bekerja lebih baik.
Metode komunikasi kebawah yang biasa digunakan
antara lain:
1. Metode lisan, seperti melalui rapat, ceramah,
diskusi, konferensi, telepon, interview, laporan lisan
dan sebagainya
2. Metode tulisan seperti melalui surat, memo,
telegram, majalah, surat kabar, buletin, laporan
tulisan dan sebagainya.
3. Metode gambar seperti melalui grafik, peta, poster,
film, slide, foto dan sebagainya.
b. Upward Communication, terjadi ketika karyawan
(bawahan) mengirim pesan kepada pimpinan (atasan)
memberikan petunjuk tentang keberhasilan suatu pesan yang
disampaikan kepada bawahan dan dapat memberikan stimulus
26
kepada karyawan (bawahan) untuk berpartisipasi dalam
merumuskan pelaksanaan kebijaksanaan bagi organisasinya
(Muhammad, 2007).
Fungsi komunikasi dari bawahan kepada atasan ini
adalah:
Penyampaian informasi tentang pekerjaan atau tugas
yang sudah dilaksanakan.
a. Penyampaian informasi tentang persoalan-
persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat
diselesaikan oleh karyawannya (bawahan).
b. Penyampaian saran-saran perbaikan dari karyawan
(bawahan).
c. Penyampaian keluhan dari karyawan (bawahan)
tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
Jaringan komunikasi yang ada di perusahaan yaitu
downward communication, yaitu pada saat head of promotion
department PT. Tigamata Indonesia memberikan arahan dan perintah
kepada staf nya untuk melakukan komunikasi dengan pelanggan dan
juga upward communication yaitu pada saat staf tersebut
meemberikan laporan mengenai sudah berapa banyak pelanggan yang
dihubungi beserta responnya.
27
2.1.3 Public Relations
2.1.3.1 Definisi Public Relations
Keberadaan Public Relations sering juga disebut dengan
Humas atau Hubungan masyarakat, ataupun berbagai penyebutan
lainnya. Komunikasi yang efektif pada suatu perusahaan baik usaha
bisnis maupun organisasi non-profit sangat membutuhkan peran
public relations.
Pemahaman yang diberikan mengenai public relations
menurut (Danandjaja, 2011:18)
“Public Relation merupakan salah satu bentuk spesialisasi dari ilmu komunikasi yang bertujuan untuk menumbuhkan saling pengertian dan kerjasama antar publik dengan jalan komunikasi timbal balik; untuk mencapai tujuan bersama atas dasar saling menguntungkan”.
Sedangkan menurut Scoot M. Cutlip, Allen H. Center, dan
Glen M. Broom sesuai yang dikutip oleh Kadar Nurjaman dan
Khaerul Umam (2012:103) di dalam bukunya yang berjudul “
Komunikasi dan Public Relations “ public relations adalah fungsi
manajemen yang mengidentifikasikan, menetapkan, dan memelihara
hubungan saling menguntungkan antara organisasi dan segala lapisan
masyarakat yang menentukan keberhasilan atau kegagalannya.
Terdapat juga definisi lain public relations menurut Dr. Rex F.
Harlow yang dikutip oleh Firsan Nova (2011:44)
28
“Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas yang membantu pembentukan dan pemeliharaan garis komunikasi dua arah, saling pengertian, penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dan masyarakatnya yang melibatkan dalam manajemen problem atau masalah, membantu manajemen untuk selalu mendapatkan informasi dan merespons pendapat umum, mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen dalam melayani kepentingan masyarakat, membantu manajemen mengikuti dan memanfaatkan perubahan dengan efektif, berfungsi sebagai sistem peringatan awal untuk membantu antisipasi kecenderungan, dan menggunakan riset serta komunikasi yang masuk akal dan etis sebaagai sarana utamanya”.
Masih yang dikutip oleh Firsan Nova (2011:45) pengertian
public relations menurut The Institute of Public Relations adalah
keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat
baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap
khalayaknya.
Public relations yang ada pada PT. Tigamata Indonesia lebih
mendekati pada definisi menurut Dr. Rex F. Harlow (dalam Firsan
Nova, 2011:44). Kegiatan yang dilakukan oleh promotions staff PT.
Tigamata Indonesia dalam membangun hubungan dengan peangganna
yaitu membantu pembentukan dan pemeliharaan garis komunikasi dua
arah, saling pengertian, penerimaan, dan kerjasama antara organisasi
dan masyarakatnya yang melibatkan dalam manajemen problem atau
masalah.
29
2.1.3.2 Tujuan Public Relations
Setiap pekerjaan professional pasti memiliki tujuan,
begitupun dengan Public Relations. Adapun tujuan Public Relations
menurut Rosady Ruslan yang dikutip oleh Kadar Nurjaman dan
Khaerul Umam (2012:113) di dalam bukunya yang berjudul “
Komunikasi dan Public Relations “ tujuan public relations, yaitu:
A. Menumbuh kembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
B. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
C. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relations.
D. Efektif dalam membangun pengennalan merk dan pengetahuan merek.
E. Mendukung bauran pemasaran.
Berikut tujuan public relations berdasarkan kegiatan
eksternalnya (Danandjaja, 2011:25) :
A. Memperluas pasar
B. Memperkenalkan produk atau jasa yang baru saja diproduksi oleh perusahaan
C. Mencari dan mengembangkan modal
D. Memperbaiki citra perusahaan terhadap pendapat masyarakat luas guna mendapatkan opini publik yang positif.
Tujuan public relations dari PT. Tigamata Indonesia lebih
mendekati penjabaran dari Rosady Ruslan. Merujuk pada teori yang
disebutkan diatas, yaitu bertujuan untuk mendorong tercapainya
30
saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan dan juga
mendukung bauran pemasaran melalui direct marketing.
2.1.3.3 Srategi Public Relations
Terdapat beberapa komponen dalam hubungan masyarakat
dalam pemasaran (Marketing Public Relations) yang menurut Kotler,
Bowen, dan Makens (2003: 604) adalah:
Memberikan singkatan pada strategi penggunaan Public Relations ini
dengan istilah P-E-N-C-I-L-S.
1. Publications (Publikasi)
Perusahaan dapat mengusahakan penerbitan-penerbitan tertentu untuk
meningkatkan citra perusahaan.
2. Event (Kegiatan)
Event yang dirancang secara tepat dapat mencapai suatu tujuan public
relations tertentu.
3. News (Pemberitaan)
Semua usaha dilakukan supaya aktivitas tertentu dari perusahaan
menjadi bahan berita di media massa.
4. Community Involvement (Kepedulian pada masyarakat)
Perusahaan berusaha ‘akrab’ dan ‘ramah’ dengan masyarakat di
sekitarnya. Hal ini terutama perlu pada saat sebuah cabang suatu
perusahaan didirikan di suatu daerah baru.
31
5. Identitymedia (Penggunaan Media sebagai Identitas)
Semua stationery yang dipakai, mulai dari kartu nama, kertas, maupun
amplop, harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan
citra suatu perusahaan. Selain itu identity media juga dapat diterapkan
pada sarana dan sarana/prasarana lain, seperti gedung, mobil
pengangkut barang, dan lain sebagainya.
6. Lobbying (Mempengaruhi)
Kontak pribadi yang dilakukan secara informal untuk mencapai tujuan
tertentu.
7. Social Investment (Investasi Sosial)
Perusahaan dapat ‘merebut’ hati masyarakat yang ditujunya dengan
melakukan partisipasi sosial seperti pembangunan jembatan, masjid,
taman, dan fasilitas umum lainnya.
Sedangkan strategi public relations menurut Scoot M. Cutlip,
Allen H. Center, dan Glen M. Broom (Morissan, 2010:13) terbagi ke
dalam 6 spesialisasi kegiatan, yaitu:
A. Publisitas Publisitas adalah kegiatan mengenai seseorang, organisasi, atau perusahaan di media massa.
B. Pemasaran Menurut William J. Staton, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
32
harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
C. Public affairs Public affairs adalah bidang khusus publik relations yang membangun dan mempertahankan hubungan dengan pemerintah dan komunitas lokal agar dapat mempengaruhi kebijakan public.
D. Manajemen isu Manajemen isu adalah upaya organisasi atau perusahaan untuk melihat kecenderungan isu atau opini publik yang muncul di tengah masyarakat dalam upaya organisasi atau perusahaan untuk memberikan tanggapan atau respons yang sebaik-baiknya.
E. Lobi Lobi adalah bidang khusus public relations yang membangun dan memelihara hubungan dengan pemerintah utamanya untuk tujuan memengaruhi peraturan dan perundang-undangan.
F. Hubungan investor Hubungan investor adalah bidang dari humas korporat yang membangun dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan dengan pemegang saham dan pihak lainnya dalam masyarakat keungan untuk memaksimalkan nilai pasar.
Menurut Saputra & Nasrullah (2011:20-22) peran utama
public relations yang pada intinya adalah sebagai berikut:
A. Sebagaimana communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diawali dengan publiknya.
B. Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya.
C. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajement organisasi atau perusahaan.
33
D. Membentuk corporate image, artinya peranan public relation berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.
Kegiatan public relations yang dijabarkan oleh Firsan Nova
berbeda dengan kegiatan public relations diatas. Kegiatan public
relations yang dijabarkan Firsan Nova (2011:54) sebagai berikut:
A. Publications Cara yang dilakukan untuk menyebarkan informasi, gagasan atau ide kepada khalayaknya.
B. Event Setiap bentuk kegiatan yang dilakukan oleh PR dalam proses penyebaran informasi kepada khalayak. Contohnya seperti kampanye PR, seminar, pameran, launching, CSR, charity dan lain sebagainya.
C. News Informasi yang disampaikan kepada khalayak yang dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Informasi yang disampaikan diharapkan dapat diterima dengan baik dan mendapatkan respon yang positif.
D. Corporate Identity Cara pandang khalayak terhadap sebuah organisasi atau perusahaan terhadap segala aktifitas yang dilakukan. Dari aktifitas ini akan terbentuk citra dimana citra tersebut dapat berupa citra positif ataupun citra negatif.
E. Community involvement Sebuah relasi yang dibangun dengan stakeholder, stockholder, media, masyarakat di sekitar perusahaan dan lain-lain.
F. Lobbying and Negotiation Kegiatan menyusun rangka penyusunan budget yang dibutuhkan oleh public relations. Dengan perencanaan yang matang akan membuat kegiatan yang sudah direncanakan berjalan dengan baik dan dapat meminimalisir kegagalan.
G. Social Responsibility Social Responsibility yang juga terkenal dengan CSR sedang menjadi kegiatan yang banyak digandrungi oleh organisasi/perusahaan.Kegiatan ini
34
secara bersama melaksanakan aktifitas yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat sekitar.
Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan di atas, strategi
public relations yang dilakukan oleh promotion department PT.
Tigamata Indonesia lebih mengarah kepada kombinaasi dari
penjalasan menurut Saputra & Nasrullah serta Kotler, yaitu sebagai
communicator atau penghubung komunikasi antara perusahaan
dengan para pelanggannya dan juga sebagai bagian perusahaan yang
bertugas untuk membina hubungan baik dengan pelanggan
perusahaan. Selain itu melakukan publikasi kepada khalayaknya yaitu
perusahaan-perusahaan besar dan melakukan lobbying pada saat
menawarkan pelayanan perusahaan kepada para pelanggan yang
menjadi kliennya.
2.1.3.4 Proses Public Relations
Menurut Cultip, Center, dan Broom (2005:268-269), 4
Langkah proses public relations dalam bentuknya yang paling maju,
public relations merupakanbagian dari pemecahan masalah dan proses
perubahan organisasi, yang dikelola menurut ilmu pengetahuan.
Praktisi public relations jenis ini memakai teori dan bukti terbaik
yang ada dalam empat langkah proses pemecahan masalah, seperti
yang akan dijabarkan sebagai berikut :
A. Analisis Situasi (Mendefinisi Masalah)
35
Langkah ini mencakup penyelidikan dan pemantauan pengetahuan, opini, sikap dan perilaku mereka yang terpengaruh oleh tindakan dan kebijakan organisasi. Langkah ini memberikan landasan bagi semua langkah berikutnya dengan menentukan “Apa yang sedang terjadi saat ini?”
B. Strategi (Membuat Rencana dan Program) Informasi yang terkumpul pada langkah pertama digunakan untuk membuat keputusan tentang program, tujuan, tindakan, strategi, taktik, dan tujuan komunikasi. Langkah kedua dari proses ini menjawab, “Berdasaarkan situasi yang telah kita pelajari, apa yang sebaiknya kita ubah, lakukan dan katakan?”
C. Implementasi atau Penerapan (Bertindak dan Berkomunikasi) Langkah ketiga mencakup pelaksanaan program tindakan dan komunikasi yang dirancang untuk mencapai tujuan spesifik. Pertanyaan dalam langkah ini adalah “Bagaimana dan bilamana kita melakukan dan mengkomunikasikannya?”
D. Evaluasi (Penilaian Terhadap Program) Langkah terakhir dari proses ini mencakup penilaian persiapan, pelaksanaan, dan hasil program. Pertanyaan dalam langkah ini adalah “Bagaimana kita telah melakukannya?”
Terdapat penjelasan lain mengenai proses public relations.
Tidak terlalu berbeda jauh dengan penjelasan diatas, menurut Firsan
Nova (2011:51), sebagai berikut:
A. Definisikan Permasalahan
Public Relations harus melibatkan diri dalam
penelitian dan pengumpulan fakta. Seorang public relations harus terus membaca pengertian, opini, sikap dan prilaku mereka yang berkepentingan dan mereka yang terpengaruh oleh sikap dan tindakan
perusahaan. Public relations harus bisa mendefinisikan permasalah secara kontinu, tidak hanya ketika krisis sedang terjadi.
B. Perencanaan dan Program Dalam tahap ini, public relations sudah menemukan penyebab dari masalah dan siap
36
merancang strategi yang akan digunakan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
C. Aksi dan Komunikasi Setelah dirancang, strategi yang direncanakan kemudian dijalankan.
D. Evaluasi Program
Pada tahap ini, public relations melakukan evaluasi terhadap strategi yang dijalankan.Dari evaluasi tersebut dapat diketahui strategi mana yang efektif dan berhasil dan mana strategi yang gagal
dan harus dibenahi.Tahap evaluasi membuat public relations dapat merancang strategi yang lebih baik lagi di setiap waktu.
Dalam penelitian ini, teori di atas memiliki hubungan
dengan PT. Tigamata Indonesia. Perusahaan sangat sadar bahwa
tidaklah mudah dalam melakukan suatu kegiatan public relations
untuk sebuah perusahaan yang baru mengalami perkembangan,
terlebih untuk membangun customer relationship management.
Tetapi, perusahaan mencoba menetapkan target agar perusahaan
mereka dapat membangun hal tersebut.
Dalam membangun customer relations management yang
dilakukan menggunakan langkah kerja public relations yaitu
membatasi permasalahan, melakukan perencanaan (dalam hal ini
merencanakan langkah-langkah yang dilakukan untuk menjalin
hubungan dengan pelanggan), aksi dan komunikasi serta evaluasi.
2.2 Teori Khusus
37
Perkembangan komunikasi yang begitu pesat melahirkan teori-teori
komunikasi berdasarakan hasil pengembangan teori-teori terdahulu. Teori-teori
tersebut membantu penulis dalam menentukan kajian teori yang dapat mendukung
penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis menjabarkan beberapa teorikhusus yang
dimanfaatkan penulis untuk mendukung penyusunan skripsi.
Teori khusus yang digunakan dalam penelitian ini menyangkut Teori
customer relationship management, dan juga Teori Loyalitas Pelanggan sebagai
pokok bahasan penelitian ini.
2.2.1 Pelanggan
Menurut Komaruddin Sastradipoera (2003:60), menyatakan bahwa,
“Pelanggan adalah setiap pembeli yang mengadakan transaksi di pasar
dengan penjual”.
Pelanggan dalam garis besarnya dapat dibedakan ke dalam pelanggan
individual dan pelanggan bisnis. Pelanggan individual (individual customer)
adalah seseorang yang mengadakan transaksi pembelian di pasar dengan
penjual. Sedangkan pelanggan bisnis (business customer) adalah organisasi-
organisasi yang membeli barang atau jasa untuk digunakan, baik langsung
atau tidak langsung untuk melaksanakan usahanya sendiri.
Francis Buttle (2007:127), menyatakan bahwa: ”Pelanggan dalam
konteks B2B (business to business) adalah sebuah organisasi perusahaan
(produksen atau reseller) atau sebuah institusi (nirlaba atau badan
pemerintahaan), sedangkan pelanggan dalam konteks (B2C) (business to
38
customer) adalah konsumen akhir, yaitu seseorang individual atau sebuah
keluarga”.
Sekalipun demikian ada pula ahli marketing yang menyatakan bahwa
istilah pelanggan terutama digunakan untuk menunjukan pembeli, baik
perseorangan atau organisasi yang relatif teratur dan menetap mengadakan
transkasi di pasar kepada penjual tertentu.
Pada penelitan ini, yang menjadi pelanggan dari PT. Tigamata
Indonesia adala perusahaan-perusahaan yang membutuhkan desain grafis
untuk suatu tujuan tertentu sehingga melakukan transaksi pembelian jasa
dengan perusahan.
Bagan 2.1 Unsur-Unsur Pokok Piramida Pelanggan
Sumber: Francis Buttle. Customer Relationship Management Concept and tools. Elsier Ltd. Dialihbahasakan oleh Arife Subiyanto. (2007)
Pelanggan aktif (active customers), adalah orang atau perusahaan
yang telah melakukan pembelian barang atau jasa dari perusahaan dalam
periode tertentu, katakanlah dalam 12 bulan terakhir.
Pelanggan yang tidak aktif, adalah orang-orang atau perusahaan yang
telah membeli barang atau jasa pada masa lalu, akan tetapi tidak dalam
39
periode tertentu. Pelanggan yang tidak aktif merupakan sumber yang penting
untuk pendapatan potensial dan juga merupakan sumber informasi tentang
apa yang perusahaan perlu lakukan untuk mencegah pelanggan aktif menjadi
pelanggan tidak aktif.
Prospects adalah orang atau perusahaan yang mempunyai suatu
hubungan dengan perusahaan kita akan tetapi sampai sekarang mereka belum
membeli barang atau jasa dari kita. Prospects merupakan orang-orang atau
perusahaan yang anda harapkan akan ditingkatkan menjadi status pelanggan
aktif pada waktu dekat.
Suspects adalah orang-orang atau perusahaan yang kita sanggup
layani dengan produk atau jasa kita akan tetapi kita sampai sekarang belum
mempunyai hubungan dengan mereka. Biasanya perusahaan memulai
hubungan dengan suspects dan mengkualifikasikan mereka sebagai
prospects, dengan tujuan jangka panjang untuk mengkonversikan mereka
menjadi pelanggan aktif.
The rest of the world adalah orang-orang atau perusahaan yang
memang tidak mempunyai keperluan atau keinginan untuk membeli atau
menggunakan produk atau jasa perusahaan. meskipun perusahaan belum
pernah memperoleh keuntungan dari kelompok ini adalah penting untuk
menvisualisasikan mereka untuk mengetahui berapa banyak waktu pemasaran
dan uang yang dikeluarkan untuk berusaha, berkomunikasi dengan orang-
orang dan perusahaan yang perusahaan kita tidak akan pernah melakukan
suatu bisnis apapun dengan mereka. Sering terjadi sebagian besar anggaran
pemasaran dibelanjakan untuk non customers.
40
Pada PT. Tigamata Indonesia, kategori dari pelangggan perusahaan
ada yang menjadi pelanggan aktif, ada pelanggan tidak aktif dan juga ada
yang baru menjadi prospect dan juga suspect. Pada tingkatan pelanggan aktif
dan pelanggan tidak aktif, adalah perusahaan yang sudah lama bekerjasama
dan menggunakan produk jasa PT. Tigamata Indonesia bahkn dari pelanggan
aktif, sudah terjadi pengulangan pembelian terhadap produk jasa perusahaan.
Sedangkan pada kategori prospect dan suspect adalah perusahaan-perusahaan
yang menjadi target pelanggan dari PT. Tigamata Indonesia.
2.2.2 Customer Relationship Management
Dalam ruang lingkup ilmu manajemen dikenal dengan istilah
customer relationship management, ini merupakan hubungan kerjasama
antara pihak provider dengan customer sehingga kedua belah pihak saling
menguntungkan. Dalam hal ini lembaga tidak menekankan pada terjualnya
produk atau jasa, tetapi lebih fokus pada interaksi secara menyeluruh dengan
elemen-elemen kegiatan bisnis yang dikelola oleh lembaga.
Berbicara mengenai customer relationship management mau tidak
mau terkait dengan kata Relationship. Menurut Amin Widjaja (2008:37),
menyatakan bahwa:
“Relationship adalah suatu hubungan terdiri atas serangkaian episode terjadi antara dua belah pihak dalam rentang waktu tertentu”.
41
Menurut Dwyer (dalam Amin Widjaja, 2008:38), lima tahapan
perkembangan hubungan yaitu:
A. Awareness (kesadaran). Terjadi ketika masing-masing pihak saling memperhatikan dan menimbang kemukinan untuk menjalin kemitraan.
B. Exploration (penjajagan). Yaitu fase masing-masing pihak mencoba menyelidiki dan menguji kapasitas dan kinerja masing-masing.
C. Expansion (ekspansi atau pengingkatan). Yaitu peningkatan hubungan terjadinya ketika kedua belah pihak merasakan adanya saling ketergantungan.
D. Commitment (komitmen). Ditandai oleh meningkatnya penyesuaian diri dan sikap saling memahami peranan dan tujuan masing.
E. Akhir hubungan. Yaitu kedua belah pihak sepakat untuk mengakhirinya.
Menurut Kanaidi dan Ari kurniwan dalam Jurnal Banking and
Management Review yang berjudul ANALISIS CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT (CRM) PADA SBU POS ADMAIL (Jakarta:2008) dimensi
yang perlu diperhatikan lebih dahulu pada strategi CRM sebagai berikut :
A. Dimensi people. Hal yang dimaksud disini adalah pimpinan
beserta karyawan-karyawan yang menjalankan customer
relationship management pada perusahaan. Pada dimensi ini
yang menjadi faktor kunci yang diperhatikan adalah
antusiasme, kemampuan dan juga keramahan.
B. Dimensi process. Hal yang dimaksud adalah sistem dan
prosedur yang membantu orang-orang yang ada di dalam
perusahaan untuk lebih mengenali dan menjalin hubungan
yang dekat dengan pelanggannya
C. Dimensi technology. Hal ini diperkenankan untuk lebih
membantu untuk mempercepat dan mengoptimalkan factor
42
manusia dan proses bisnis dan pengelolaan aktifitas
pengelolaan korelasian dengan pelanggan sehari-hari.
Pada PT. Tigamata Indonesia, lebih tepat atau dapat dikatakan sesuai
dengan Jurnal menurut Kanaidi dan Ari Kurniawan. Hal ini dilihat dari
perusahaan juga menjaga ketiga indikator yang dijelaskan di atas. Perihal
yang dimaksudkan adalah perusahaan, baik pemimpin perusahaan maupun
karyawan saling bekerja sama untuk menciptakan antusiasme dan juga
kemampuan serta keramahan dalam melayani pihak-pihak yang
menggunakan jasa perusahaan. Selain itu, sistem yang digunakan di
perusahaan membuat pihak internal perusahaan dapat diketahui oleh
pelanggannya serta antara internal perusahaan dengan pelanggannya dapat
terbina hubungan baik. Ini juga didukung oleh teknologi yang di juga di
gunakan di dalam perusahaan sehingga perusahaan dapat lebih dekat dengan
pelanggannya.
2.2.2.1 Definisi Customer Relationship Management (CRM)
Definisi customer relationship management menurut Kristin
Anderson (Amin Widjaja, 2008:45) yaitu:
”CRM is a comprehensive approach for creating, maintaining, and expanding customer relationship”.
Kutipan diatas memiliki arti yaitu customer relationship
management adalah suatu pendekatan yang menyeluruh untuk
menciptakan, memelihara, dan mengembangkan hubungan dengan
43
pelanggan. Frederick Newell (dalam Amin Widjaja, 2008:8),
menyatakan bahwa:
“Customer Relationship Management is a process of modyfing customer behavior over time and learing from every interaction, customizing customer treatment,and strengthening the bond between the customer and the company.”
Kutipan di atas memiliki arti yaitu customer relationship
management adalah proses memodifikasi prilaku konsumen dari
waktu ke waktu dan belajar dari tiap interaksi, merubah, merawat
pelanggan, dan memperkuat ikatan pelanggan dengan perusahan.
Sekarang ini pelanggan menjadi semakin tidak dapat
diprediksi dan mempunyai kebebasan yang semakin besar dalam
pilihan, sehingga menyebabkan perusahaan memindahkan produk
mereka dari menarik (attracting) pelanggan baru menjadi
mempertahankan (retaining) pelanggan yang menguntungkan.
Banyak perusahaan sekarang mulai menggabungkan pemikiran
strategi, sumber daya manajemen, pendukung garis depan, teknologi
agar dapat lebih baik memahami dan melayani pembeli mereka yang
semakin canggih.
Secara umum, menurut berbagai penjelasan mengenai
definisi customer relationship management dapat disimpulkan bahwa
customer relationship management merupakan strategi dan usaha
untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dan memberikan
pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan.
44
Berdasarkan penjelasan mengenai definisi customer
relationship management di atas adalah memang benar bahwa PT.
Tigamata Indonesia perlu membangun customer relationship
management.
2.2.2.2 Tujuan Customer Relationship Management (CRM)
Menurut Dini Hamidin dalam Jurnal Seminar Nasional
Aplikasi Teknologi Informai yang berjudul MODEL CUSTOMER
RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DI INSTITUSI
PENDIDIKAN (Yogyakarta:2008) aktivitas CRM pada dasarnya
bertujuan agar perusahaan dapat mengenali pelanggannya secara lebih
detail dan melayani mereka sesuai dengan kebutuhannya. Secara
umum, beberapa aktifitas utama dari konsep CRM adalah sebagai
berikut:
A. Membangun database pelanggan yang kuat database pelanggan yang kuat merupakan kunci utama pelaksanaan CRM. Ada banyak alasan mengapa perusahaan perlu membangun database pelanggan yang kuat. Pertama, database pelanggan adalah salah satu aset utama perusahaan yang juga dapat dihitung performanya. Kedua, database pelanggan dapat dijadikan ukuran tentang “nilai perusahaan sekarang” dan kemungkinan performanya di masa mendatang.
B. Membuat profil dari setiap pelanggan langkah selanjutnya adalah membuat profil dari masing-masing pelanggan. Profil pelanggan menyangkut segala aktifitas yang dilakukan oleh pelanggan mengenai penggunaan produk ataupun layanan perusahaan. Profil pelanggan akan memberikan
45
gambaran tentang kebutuhan, keinginan dan juga concern mereka tentang produk atau layanan perusahaan. Digabungkan dengan data-data demografis, psikografis dan berbagai data pendukung lain, profiling semacam ini akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kebutuhan dan keinginan pelanggan.
C. Analisis profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan Dalam analisis profitabilitas, ada 2 hal yang dinilai dari masing-masing pelanggan. Pertama adalah penerimaan (revenue) yang dihasilkan masing-masing pelanggan, dan kedua adalah biaya (cost) yang harus dikeluarkan untuk melayani masing-masing pelanggan.
D. Interaksi dengan pelanggan yang lebih targeted dan customized Dengan profil yang lebih jelas, perusahaan akan lebih mudah untuk melihat kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap pelanggan. Selain aktifitas komunikasi yang lebih targeted, perusahaan juga dapat memberikan penawaran produk ataupun layanan yang secara khusus di desain berbeda untuk setiap pelanggan. Dengan demikian karena perusahaan sudah dapat mengenali kebutuhan pelanggan, tentunya akan lebih mudah bagi mereka untuk melakukan respon dan transaksi. Sehingga perusahaan dapat mendesain program loyalitas (loyality program) yang sesuai untuk pelanggannya. Program loyalitas ini akan sangat membantu perusahaan di dalam mempertahankan pelanggan, meningkatkan kepuasan dan menjaga agar pelanggan tidak tergiur oleh berbagai tawaran yang diberikan oleh competitor lain.
Dalam penerapannya customer relationship management
memiliki tujuan menurut Amin Widjaja (2008:48) yaitu untuk
menghasilkan ekuitas pelanggan yang tinggi. Ekuitas pelanggan
adalah total nilai seumur hidup semua pelanggan perusahaan yang
didiskontokan. Semakin setia pelanggan, semakin tinggi pula ekuitas
pelanggan.
46
Sedangkan penjelasan mengenai tujuan customer
relationship management dijelaskan berbeda oleh Zikmund
(2003:157) adalah sebagai berikut:
A. Attraction (daya tarik) Merupakan strategi yang dimiliki perusahaan untuk mengikat pelanggan yang memiliki kemampuan untuk dapat menjalin usaha dalam jangka panjang yang menguntungkan. Daya tarik yang dikeluarkan perusahaan merupakan kemampuan total dari seluruh resource (sumber daya) sehingga pelanggan akan merasakan keandalan dari perusahaan tersebut.
B. Retention (penjagaan) Sikap perusahaan untuk menjalankan hubungan dengan pelanggan yang bernilai guna menciptakan pasar dan hubungan baik dalam jangka waktu yang panjang dengan memberikan pelayanan-pelayanan yang prima dan terus mengembangkan moto produk atau jasa dan layanannya.
C. Enchancement (peningkatan hubungan) Yaitu partnership atau kemitraan yang dijalin untuk memperoleh posisi di pasar yang berkelanjutan. Hubungan yang dekat dengan pelanggan akan memberikan kenyamanan secara personal sehingga pelanggan akan merasa terintegrasi dengan perusahaan dan merasa memiliki.
Pada dasarnya customer relationship management bertujuan
untuk proses adaptasi antara perusahaan dengan pelangganya.
Program customer relationship management yang diterapkan dengan
baik adalah seperti benang yang menjalar keseluruh perusahaan.
Akhirnya tujuan customer relationship management adalah untuk
berkomunikasi dan berinteraksi dengan satu pelanggan.
Penjelasan mengenai tujuan dari customer relationship
management sangat dapat terlihat bahwa sesuai dengan tujuan
perusahaan. Penerapan customer relationship management yang benar
47
pada PT. Tigamata Indonesia akan meningkatkan ekuitas pelanggan
yang berbanding lurus dengan loyalitas pelanggan terhadap
perusahaan, yang mana hal tersebut adalah dampak baik yang
diharapkan oleh perusahaan.
2.2.2.3 Manfaat Customer Relationship Management (CRM)
Manfaat customer relationship management menurut Amin
Widjaja (2008:10) menyatakan bahwa:
A. Peningkatan Pendapatan Aplikasi Customer Relationship Management (CRM) menyediakan informasi untuk meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan. Dengan aplikasi Customer Relationship Management (CRM), kita bisa melakukan penjualan dan pelayanan via web sehingga peluang dari penjualan secara global tanpa perlu menyedikan upaya khusus untuk mendukung penjualan dan pelayanan tersebut.
B. Mendorong Loyalitas Pelanggan. Aplikasi Customer Relationship Management (CRM) memungkinkan perusahaan untuk mendayagunakan informasi dari semua titik kontak dengan pelanggan, apakah itu via web, call center, ataupun lewat staf pemasaran dan pelayanan di lapangan.Konsistensi dan aksepsibilitas informasi ini memungkinkan penjualan dan pelayanan yang lebih baik dengan berbagi informasi penting mengenai pelanggan itu.
C. Mengurangi Biaya Dengan kemapuan swalayan dalam penjualan dan pelayanan pelanggan, ada biaya yang bisa dikurangi. Misalnya dengan memanfaatkan teknologi web. Aplikasi Customer Relationship Management (CRM) juga memungkinkan penjualan atau pelayanan dengan biaya lebih murah dalam
48
sebuah skema program pemasaran yang spesifik dan terfokus.
D. Meningkatkan Efisiensi Operasional Otomatis penjualan dan proses layanan dapat mengurangi risiko turunnya kualitas pelayanan dan mengurangi beban Cash Flow. Penggunaan teknologi web dan call center misalnya, akan mengurangi hambatan birokrasi dan biaya serta proses administratif yang mungkin timbul.
E. Peningkatan Time To Market Aplikasi Customer Relationship Management (CRM) memungkinkan kita membawa produk atau jasa kepasar dengan lebih cepat dengan informasi pelanggan yang baik, adanya data trend pembelian oleh pelangan, sampai integrasi dengan aplikasi ERP untuk keperluan perencanaan yang lebih baik. Dengan kemampuan penjualan via web, maka hambatan waktu, geografis, sampai ketersediaan sumber data dapat dikesampingkan untuk mempercepat penjualan produk atau jasa tersebut.
Dari penjelasan mengenai teori manfaat customer
relationship management diatas, sejalan dengan apa yang diharapkan
oleh PT. Tigamata Indonesia. Selain peningkatan pendapatan,
perusahaan juga menginginkan memiliki pelanggan yang loyal,
efektifitas pengeluarran biaya dan operasional, serta kecepatan dalam
menjangkau para pelanggannya.
2.2.2.4 Tahapan Customer Relations Management
Selain dua konsep customer relationship management di
atas, Kalakota dan Robinson yang dikutip oleh Kurniawan (2009:8)
menjelaskan tiga tahapan customer relationship management yaitu:
49
A. Mendapatkan pelanggan baru (acquire). Pelanggan baru didapatkan dengan memberikan kemudahan pengaksesan informasi, inovasi baru, dan pelayanan yang menarik.
B. Meningkatkan hubungan dengan pelanggan yang telah ada (enhance).Perusahaan berusaha menjalin hubungan dengan pelanggan melalui pemberian pelayanan yang baik terhadap pelanggannya (customer service). Penerapan cross selling atau up selling pada tahap kedua dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan mengurangi biaya untuk memperoleh pelanggan (reduce cost).
C. Mempertahankan pelanggan (retain). Tahap ini merupakan usaha mendapatkan loyalitas pelanggan dengan mendengarkan pelanggan dan berusaha memenuhi keinginan pelanggan.
Dari penjelasan mengenai tahapan customer relationship
management diatas, PT. Tigamata Indonesia memang perlu melalui
tahapan-tahapan tersebut. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat
membangun customer relationship management yang efektif, agar apa
yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai.
50
2.3 Kerangka Teori
Pada penelitian ini terdapat beberapa teori-teori baik teori umum maupun
teori khusus yang bertujuan untuk mendukung penelitian melalu studi pustaka
penulis. Teori-teori yang disebutkan akan dijelaskan sebagai berikut:
Bagan 2.2 Teori Umum
Bagan 2.3 Teori Khusus
51
2.4 Kerangka Berpikir
Bagan 2.4 Kerangka Berpikir
52
Penjelasan mengenai kerangka pemikiran diatas adalah salah satu ruang
lingkup public relations adalah pemasaran. Kegiatan ini dilakukan oleh divisi
promosi. Selain melakukan pemasaran, divisi ini juga melakukan peran public
relations yaitu sebagai fasilitator komunikasi. Komunikasi tersebut diaksudkan untuk
membangun hubungan baik kepada pelanggan perusahaan. Stategi public relations
yang berupa fasilitator komunikasi tersebut sudah dijalankan di PT. Tigamata
Indonesia dapat dijadikan indikator yang memiliki keterkaitan dengan dibangunnya
customer relationship management. Di dalam perusahaan ini sangat dibutuhkan
dibangunnya customer relationship management. Untuk mendukung tujuan
perusahaan.