Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

26
“STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK” Tugas ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Ekonomi Teknik. Nama : Hermawan NPM/Kelas : 13412436/3IB02 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA 2015 i

Transcript of Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

Page 1: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

“STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK”

Tugas ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Ekonomi Teknik.

Nama : HermawanNPM/Kelas : 13412436/3IB02

JURUSAN TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA2015

i

Page 2: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karenahanya atas limpahan rahmat-Nya maka Laporan Studi Kelayakan pada “PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Studi Kelayakan disusun untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikanpada mata kuliah Ekonomi Teknik. Dalam Laporan Studi Kelayakan, penulis mencoba mengangkat suatu topik tentang sumber energi listrik saat ini, sumber energi alternatif sangat dibutuhkan karena persediaan minyak bumi mulai menipis sedangkan kebutuhan akan energi semakin meningkat. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber energi untuk mencukupi kebutuhan listrik di Indonesia yang setiap waktu kebutuhan listriknya terus meningkat. Penulis menyadari bahwa Laporan Studi Kelayakan ini masih jauh dari kata sempurna, mengingat keterbatasan serta kelemahan saya sebagai penulis. Oleh karena itu, saya sebagai penulis sangat mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi penyempurnaan Laporan Studi Kelayakan ini.

Saya penulis berharap agar Laporan Studi Kelayakan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para pembaca. Atas perhatian para pembaca. Saya penulismengucapkan terima kasih.

Depok, 17 Januari 2015

Penulis

DAFTAR ISICover..................................................................................................................................................i

2

Page 3: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

Kata Pengantar................................................................................................................................2Daftar isi..........................................................................................................................................3Bab I Pendahuluan...........................................................................................................................6

Latar Belakang....................................................................................................................6

Batasan Masalah................................................................................................................7Bab II Tinjauan Pustaka..............................................................................................................8Bab III Pembahasan......................................................................................................................11Bab IV Metode Penyelesaian........................................................................................................12

A. Gambaran Zachman Framework...........................................................................12B. Aturan Zachman Framework.................................................................................13C. Uraian Urutan Baris dari Kontekstual s/d Operasional.....................................13D. Contoh Implementasi Zachman

Framework......................................................18Bab V Kesimpulan............................................................................................................................22

Kesimpulan...........................................................................................................................22

Saran....................................................................................................................................23Daftar Pustaka........................................................................................................ .......................24

3

Page 4: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

4

Page 5: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

v

Page 6: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberadaan teknologi informasi perusahaan listrik saat ini bersifat heterogen dan terpisah-pisah. Lingkungan ini merupakan gabungan dari sistem berdiri sendiri yang masing-masing pada awalnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesesifik dari tiap-tiap departemen atau unit.

Keadaan ini akan membuat efisiensi dan efektifitas proses bisnis menjadi menurun sehingga mempengaruhi kwalitas pelayanan. Oleh karena itu, didalam mengatasi masalah ini diperlukan perbaikan pengembangan sistem informasi di lingkungan perusahaan listrik untuk masa depan yang diperkuat dengan adanya perubahan lingkungan bisnis yang sangat dinamis dan selalu meningkatkan kualitas pelayanan serta peningkatan efisiensi dan efektifitas proses bisnis.

Sementara teknologi informasi adalah teknologi yang dapat memungkinkan terbentuknya suatu sistem informasi di perusahaan listrik namun perencanaan dan penerapan merupakan suatu pekerjaaan yang kompleks dan membutuhkan suatu roadmap yang jelas dan komperhensif. Arsitektur Informasi Perusahaan (AIP) merupakan suatu roadmap untuk mencapai misi perusahaan listrik melalui kinerja optimal proses bisnisnya dalam suatu lingkungan sistem informasi yang efesien.

Dengan demikian, arsitektur informasi pada dasarnya adalah suatu cetak biru (blueprint) yang secara sistematis dan lengkap mendefinisikan sistem informasi yang sedang berjalan dan lingkungan sistem informasi yang diperlukan. Arsitektur Informasi Perusahaan (AIP) akan menjadi acuan yang penting dalam membuat keputusan investasi teknologi informasi jangka panjang yang tepat guna dengan mempertimbangkan kepentingan perusahaan secara keseluruhan. AIP juga akan menyelesaikan tujuantujuan bisnis dengan sistem informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk mewujudkan tujuan-tujauna tersebut.

GIS/AM/FM menggunakan konsep map (pemetaan) dan mengotomasikan fungsi-fungsi manual. Dengan demikian, penggunaan GIS/AM/FM dapat menghemat biaya dan waktu. GIS/AM/FM akan berintegrasi dengan pembangunan database jaringan distribusi dan data pelanggan yang valid. Pada proses bisnis utama di perusahaan listrik, GIS/AM/FM berada dikelompok Disrtribusi - Location Management. Pekerja perusahaan ini akan mengetahui dengan cepat kebutuhan-kebutuhan pelanggan, seperti panjang sambungan kabel, pemakai besarnya KWh-meter dan sebagainya. Hal ini disebabkan GIS/AM/FM memberikan semua informasi yang tepat.

P.T PLN (PERSERO) sebagai Perusahaan Listrik Negara berusaha untuk mensuplay energi listrik dengan se-optimal mungkin seiring dengan semakin

6

Page 7: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

meningkatnya konsumen energi listrik. Agar dapat memanfaatkan energi listrik yang adaserta menjaga keandalan sistem penyaluran dan kerusakan peralatan, maka diperlukan suatu sistem pengaman dan sistem pemeliharaan instalasi gardu induk. Hal tersebut harus memperhatikan aspek teknis, ekonomis dan yang sesuai dengan kondisi peralatan yang ada. Pemeliharaan instalasi Gardu Induk pada hakekatnya adalah untuk mendapatkan kepastian atau jaminan bahwa sistem suatu peralatan yang dipelihara akan berfungsi secara optimal, meningkatkan umur teknisnya dan keamanan bagi personil.

Pemeliharaan instalasi Gardu Induk dilihat dari sifat dan jenis pemeliharaanya dibedakan dalam pemeliharaan rutin, pemeliharaan korektif dan pemeliharaan darurat. Mengingat bidang pemeliharaan ini sangat diperlukan dalam sistem penyaluran, maka pemeliharaan memerlukanperencanaan, pelaksanaan, pengawasan danevaluasinya yang dilaksanakan baik ditingkat pusat, kesatuan, unit administrasi sampai unit terkecil.

B. Batasan Masalah

Permasalahan yang diteliti menghasilkan sebagai berikut : 

1. blueprint untuk Teknologi Informasi (TI) yang diaplikasikan di perusahaan listrik sehubungan dengan pemetaaan data pelanggan dan jaringan belum ada. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu arsitektur informasi yang baik dengan menerapkan GIS AM/FM yang tepat;

2. Integrasi aplikasi GIS AM/FM yang berkaitan dengan data pelanggan dan jaringan belum ada;

3. Pemodelan struktur data database dan aplikasi belum seragam, sehingga dibutuhkan keseragaman sistem pemetaaan;eranan AIP didalam melakukan integrasi sistem informasi yang mendukung proses bisnis untuk pencapaian objektif perusahaan. 

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Sebelum kita membahas apa itu Zachman Framework, akan lebih baik jika kita mengetahui tentang Enterprise Architecture, dan Framework yang selanjutnya akan berkaitan dengan Zachman Framework.           Enterprise merupakan sebuah bagian dari dunia nyata yang diimplementasikan ke dalam bentuk basis data. Biasanya enterprise ini merupakan sebuah bentuk pengelolaan dari organisasi. Sedangkan Architecture merupakan komponen-komponen sebuah sistem

7

Page 8: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

yang  terdiri  dari  jaringan, perangkat keras  dan  lunak  yang  distrukturkan. Sehingga yang dimaksud dengan Enterprise Architecture (EA) merupakan kegiatan pengorganisasian data yang dihasilkan oleh organisasi yang kemudian dipergunakan untuk mencapai tujuan proses bisnis dari organisasi tersebut [1]Adapun beberapa metodologi pengembangan Enterprise Architecture, yaitu :

ü Enterprise Architecture Planning (EAP)ü TOGAF Architecture Development Method (TOGAF ADM)ü Enterprise Architecture Strategy (EAS)ü Basic Enterprise Architecture Methodology (BEAM)

Beberapa komponen arsitektur utama Enterprise Architecture, antara lain :

ü Arsitektur Bisnis            Menentukan proses bisnis yang menjadi motivator untuk komponen lain

ü Arsitektur Informasi            Arsitektur data berupa sekumpulan entitass yang mendukung proses bisnis

ü Arsitektur Aplikasi            Menentukan jenis aplikasi utama dan aplikasi pendukung dalam melakukan bisnis

ü Arsitektur Teknologi            Platform teknologi untuk penyediaan lingkungan aplikasi sistem

           Sedangkan Framework adalah kumpulan dari fungsi-fungsi/prosedur-prosedur dan class-class untuk tujuan tertentu yang sudah siap digunakan.  Sehingga bisa mempermudah dan mempercepat pekerjaan seorang programmer, tanpa harus membuat fungsi atau class dari awal.Berikut  contoh beberapa framework:

§  Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF)§  DoD Architecture Framework (DoDAF)§  Treasury Enterprise Architecture Framework (TEAF)§  The Open Group Architectural Framework (TOGAF)

           Relasi antara Framework dengan Enterprise Architecture, yaitu suatu framework dapat dimanfaatkan untuk menentukan apakah suatu metodologi Enterprise Architecture meliputi semua aspek Enterprise Architecture atau aspek-aspek apa saja yang bisa dipenuhi oleh suatu metodologi Enterprise Architecture.

Pengertian Zachman Framework           Zachman Framework merupakan suatu alat bantu yang dikembangkan untuk memotret arsitektur organisasi dari berbagai sudut

8

Page 9: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

pandang dan aspek, sehingga didapatkan gambaran organisasi secara utuh [2]. Zachman framework, dikeluarkan oleh Zachman Institut for Framework Advancement [5] sebagai hasil pemikiran dari John Zachman [3]. Framework ini merupakan framework arsitektural yang paling banyak dikenal dan diadaptasi dan memberikan gambaran yang lengkap dan menetapkan nama yang unik untuk setiap sel dalam framework.           Zachman Framework merupakan logika terstruktur untuk pengklasifikasian dan pengorganisasian tipe-tipe dokumen, rancangan atau model yang merepresentasikan sebuah perusahaan. Zachman Framework bukan metodologi untuk mengembangkan suatu arsitekturenterprise. Zachman Framework bersifat kategorisasi artefak  Enterprise Architecture. Zachman Framework hanya berupa thingking tool yang membantu arsitek dan manajer mengisolasikanmasalah dan mengatur apa saja yang perlu diurus.           Pengembangan system dalam Zachman Framework hampir sama dengan yang lain tetapi lebih terorganisir:

1.   Strategi - Perencanaan dari suatu usaha pengembangan sistem keseluruhan organisasi.

2.   Analisa - Definisi yang terperinci tentang persyaratan untuk area tertentu dari bisnis tersebut.

3.   Rancangan - Penerapan teknologi yang spesifik [bagi/kepada] persyaratan menggambarkan selama analisa.

4.   Konstruksi - Konstruksi yang nyata dari sistem tersebut.5.   Dokumentasi - Persiapan dari manual pemakai, pedoman, dan lain lain

menguraikan sistem tersebut.6.   Transisi - Implementasi dari sistem, agar supaya menjadi bagian dari

infrastruktur organisasi tersebut.7.   Produksi - pengecekan berkelanjutan dari sistem, untuk memastikan

bahwa sistem tersebut memenuhi kebutuhan dari organisasi.

Sejarah Zachman Framework           Konsep enterprise architecture sendiri muncul pada tahun 1980-an. Saat itu seorang peneliti bernama John Zachman menemukan bahwa dokumen-dokumen enterprise architecture itu bermacam-macam, ada dalam bentuk tulisan (teks), diagram-diagram, gambar-gambar, dan lain-lain. Dokumen-dokumen yang banyak tersebut, kadang-kadang menjelaskan hal yang sama namun dari sudut pandang yang berbeda.            Agar dokumen-dokumen tersebut dapat mudah dipahami dan mudah dikelola, maka Zachman mengusulkan agar dokumen-dokumen tersebut dikelompok-kelompokan. Tata cara pengelompokan dokumen-dokumen enterprise architecture itu disebut dengan ”Zachman

9

Page 10: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

Framework”. Jadi tujuannya sederhana, yaitu supaya dokumen-dokumen enterprise architecture yang banyak itu dapat mudah dimengerti, dikelola dan dimanfaatkan.

Kelebihan dan Kekurangan Zachman FrameworkKelebihan dari Zachman Framework adalah sebagai berikut:

1.   Zachman Framework merupakan standar secara de-facto untuk mengklasifikasikan artefak arsitektur Enterprise.

2.   Struktur logikal untuk analisis dan presentasi artefak dari suatu perspektif manajemen.

3.   Zachman Framework menggambarkan secara parallel baik dari sisi enjinering yang sudah sangat dimengerti maupun paradigma konstruksi

4.   Zachman Framework dikenal secara luas sebagai tool manajemen untuk memeriksa kelengkapan arsitektur dan maturity levelSedangkan kekurangan dari Zachman Framework antara lain:

1.   Tidak ada proses untuk tahap implementasi.2.   Sulit untuk diimplementasikan secara keseluruhan.3.   Tidak ada contoh maupun ceklis yang siap secara utuh.4.   Perluasan coverage sel-sel tidak jelas

 

BAB IIIPEMBAHASAN

Arsitektur Informasi Perusahaan (AIP) pada dasarnya adalah suatu cetak biru (blue print). Cetak biru ini mendefinisikan sistem informasi yang sedang berjalan dan lingkungan sistem informasi yang akan dicapai. Arsitektur informasi perusahaan akan menjadi acuan yang penting dalam membuat keputusan investasi teknologi informasi jangka panjang yang tepat guna dengan mempertimbangkan kepentingan perusahaan secara keseluruhan.

Automated Mapping/Facilities Management (AM/FM) merupakan aplikasi yang berjalan diatas Geographic Information System (GIS). Jadi, AM/FM akan memberikan fungsionalitas terhadap GIS untuk menampilkan data spatialnya. Aplikasi AM/FM ini memberikan pemetaan secara otomatis (digital) dan pengaturan terhadap aset perusahaan, sedangkan GIS merupakan sistem terkomputerisasi yang mengfasilitasi fase data entry, data analysis, dan data presentasi, khususnya yang berhubungan dengan data

10

Page 11: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

spatial. GIS/AM/FMmenggunakan konsep map (pemetaan) dan mengotomasikan fungsi-fungsimanual.

Dengan demikian, penggunaan GIS/AM/FM dapat menghemat biaya dan waktu. Perusahaan listrik belum dapat mengaplikasikan GIS/AM/FM diseluruh jaringan distribusi. Oleh karena itu, perusahaan listrik membutuhkan  suatu arsitekturinformasi perusahaan untuk GIS/FM/AM.

Arsitektur Informasi Perusahaan (AIP) dibangun berdasarkan pertimbangan dari berbagai perspektif, mulai dari perspektif perencanan dan atau pemilik perusahaan, perspektif manajemen, perspektif perencanaan sistem informasi dan terakhir dari para implementor dari rancangan tersebut. Pertimbangan dan pemikiran tersebut didokumentasikan dan menjadi bagian dari arsitektur informasi perusahaan, masing-masing dalam bentuk dan representasi yang sesuai dengan kelompok perspektifnya.

Pengelompokan atau pengklasifikasian berdasarkan perspektif ini merupakan konsep dari Zachman Framework.

BAB IVMETODE PENYELESAIAN

A. Gambaran Zachman FrameworkZachman Framework mengklasifikasikan representasi deskriptif dari

arsitektur informasi perusahaan ke dalam sel-sel berdasarkan perspektif dan fokus. Fokus tersebut dapat diidentifikasi dengan pertanyaan-pertanyaan seperti: apa, bagaimana, di mana, siapa, kapan dan kenapa. Masing-masing pertanyaan fokus tersebut menempati sebuah kolom dalam Zachman Framework. Perspektif mendefinisikan sudut pandang atau tingkat abstraksi dari informasi yang dikandung oleh suatu sel dalam Zachman Framework. Perspektif terdiri dari planner, owner, designer, builder, dan programmer. Masing-masing perspektif menempati sebuah baris dalam Zachman Framework. [6]

Setiap baris mewakili sebuah pandangan lengkap dari perspektif atau sudut pandang tertentu. Perspektif yang lebih atas tidak harus lebih komprehensif dibandingkan dengan perspektif yang lebih rendah. Perspektif yang lebih atas juga tidak menguraikan dengan lebih terperinci dari perspektif yang lebih rendah. Setiap baris mewakili perspektif yang berbeda dan unik, tetapi kemampuan menyampaikan dari setiap perspektif harus memberikan rincian yang cukup untuk menentukan solusi pada tingkat perspektif tersebut dan harus dapat diterjemahkan ke perspektif yang lebih rendah. secara eksplisit. Setiap perspektif harus

11

Page 12: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

memperhatikan kebutuhan dari perspektif lainnya dan batasan yang ditimbulkan oleh perspektif tersebut. Batasan dari setiap perspektif merupakan faktor penambah. [6]

Secara deskriptif, baris dan kolom dari Zachman Framework dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :Table 1 Zachman FrameworKSedangkan hasil perspektifnya digambarkan dalam tabel berikutTable 2 Hasil Perspektif ZF

Perspektif Tujuan Hasil Batasan

PlannerMendefinisikan lingkup/scope

Definisi lingkup

Keuangan & pengaturannya

OwnerMendeskripsikan bentuk dari produk

Model bisnis

Kebijakan & penggunaannya

DesignerMendeskripsikan bentuk logika/abstrak dari produk

Model sistem

Lingkungan & teknologi yang akan digunakan

BuilderMendeskripsikan pengembangan produk dan penerapannya

Model teknologi

Mengembangkan & menyiapkan kebutuhan teknologi

subcontractor

Mendeskripsikan komponen

Out-of-context models

Penerapan & integrasi

Keenam baris pada table 1 menyajikan enam pandangan (perspektif), sebagaimana yang dipandang oleh perencana, pemilik, perancang, pembangun, dan  functioning enterprise [2]. Penjelasannya adalah sebagai berikut: 

1.   Scope/Planner/Perencana : yang menetapkan objek dalam pembahasan; latar belakang, lingkup, dan tujuan enterprise 

2.   Business Model/Business Owner/Pemilik : penerima atau pemakai produk/jasa akhir dari enterprise 

3.   System Model/Designer/Perancang : perantara antara apa yang diinginkan (pemilik) dan apa yang dapat dicapai secara teknis dan fisik 

4.   Technology Model/Builder/ Pembangun : pengawas atau pengatur dalam menghasilkan produk/jasa akhir 

5.   Detailed Representation/Subkontraktor : bertanggung jawab membangun dan merakit bagian-bagian dari produk/jasa akhir

6.   Functional Areas/Functioning System/Functioning enterprise : wujud nyata dari produk/jasa akhir

B. Aturan Zachman Framework1.   Kolom yang ada tidak tersusun dalam suatu urutan tertentu2.   Masing-masing kolom merupakan model dasar sederhana3.   Model dasar dari tiap kolom harus unik4.   Setiap baris menggambarkan sebuah pandangan jelas dan lengkap5.   Setiap sel dalam suatu baris dan kolom harus unik

12

Page 13: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

6.   Gabungan sel dalam suatu baris merupakan deskripsi lengkap dari perspektif pada baris tersebut.

7.   Logikanya adalah relasional antara dua contoh dari entitas yang sama.

C. Uraian Urutan Baris dari Kontekstual s/d Operasional           Urutan baris pada Zachman Framework menggambarkan tingkatan mulai dari tingkatan kontekstual sampai tingkatan operasional.

1.   Baris pertama, mengenai sasaran dan lingkup (“Objectives/Scope”) menurut perspektif perencana (“Planner”).               Pada arsitektur ini didefinisikan model bisnis fungsional secara global dan berbagai requirement external organisasi. Penjelasan masing-masing kolom :

•    Why/ Motivation, berisikan tujuan dan objektif bisnis, pengukuran performansi bisnis yang terkait dengan masing-masing fungsi

•    How/ Function, berisikan fungsi-fungsi bisnis pada high-level•    What/ Data, berisikan High Level Data Class terkait dengan masing-

masing fungsi•    Who/ People, berisikan stakeholder yang terkait dengan masing-masing

fungsi•    Where/ Network, berisikan berbagai macam lokasi (bisnis) yang terkait

dengan masing-masing fungsi•    When/ Time, berisikan event-event dan siklus waktu yang terkait dengan

masing-masing fungsi

Baris pertama pada Zachman Framework ini sering disebut juga dengan arsitekturkontekstual. Penjelasan masing-masing kolom :Contextual  [7]

1.      (Why) Goal List – tujuan utama organisasi2.      (How) Process List – daftar semua proses yang diketahui3.      (What) Material List – daftar semua entitas organisasi yang diketahui4.      (Who) Organizational Unit & Role List – daftar dari semua unit organisasi,

sub unit, dan pengidentifikasian pengguna5.      (Where) Geographical Locations List – lokasi sangat penting untuk

organisasi, bisa menjadi besar dan kecil6.      (When) Event List – daftar trigger dan cycle penting untuk organisasi.

2.   Baris kedua, mengenai konseptual “Enterprise Model” menurut perspektif pemilik(“Owner”). Pada arsitektur ini didefinisikan model-model proses bisnis, Alokasi fungsi bisnis, proses eliminasi fungsi-fungsi yang overlap dan ambigu.Penjelasan masing-masing kolom :

•      Why/ Motivation, berisikan berbagai macam policy bisnis, prosedur dan standar yang dipakai untuk masing-masing proses.

•      How/ Function, berisikan penjelasan proses-proses bisnis.•      What/ Data, berisikan business data.

13

Page 14: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

•      Who/ People, berisikan berbagai macam role dan tanggungjawab (responsibilities) dari masing-masing aktor atau pihak yang terkait pada masing-masing proses.

•      Where/ Network, berisikan berbagai macam lokasi (bisnis) yang terkait dengan masing-masing proses bisnis.

•      When/ Time, berisikan event-event dan siklus waktu yang terkait dengan masing-masing fungsi.

Baris kedua pada Zachman Framework ini sering disebut dengan arsitektur konseptual.Conceptual [7]

1.      (Why) Goal Relationship Model – mengidentifikasi tingkatan dari tujuan yang mendukung tujuan utama

2.      (How) Process Model – menyediakan deskripsi proses, proses input, proses output

3.      (What) Entity Relationship Model – mengidentifikasi dan mendeskripsikan pengelolaan material dan hubungannya

4.      (Who) Organizational Unit & Role Relationship Model – mengidentifikasi peran perusahaan dan unit dan hubungan antara keduanya

5.      (Where) Locations Model – mengidentifikasi lokasi perushaan dan hubungan antar keduanya

6.      (When) Event Model – mengidentifikasi dan mendeskripsikan kejadian dan siklus yang berhubungan dengan waktu

3.   Baris ketiga mengenai bentuk logika “System Model” menurut perspektif perancang (“Designer”). Pada arsitektur ini didefinisikan model-model logikal, manajemen proyek, dan pendefinisian requirement (functional requirement).

Penjelasan masing-masing kolom :•      Why/ Motivation, berisikan berbagai macam policy, prosedur dan

standar yang terkait dengan model business rule•      How/ Function, berisikan representasi logik dari sistem informasi dan

hubungannya•      What/ Data, berisikan model data logik dan hubungan antar data yang

terkait dengan berbagai macam informasi.•      Who/ People, berisikan representasi logik dari hak akses (privileges)

masing-masing user ke sistem berdasarkan role & responsibility-nya.•      Where/ Network, berisikan representasi logik mengenai arsitektur

sistem terdistribusi untuk masing-masing lokasi.•      When/ Time, berisikan event-event dan respons yang dihasilkan

berdasarkanbusiness events

Baris ketiga pada Zachman Framework ini sering disebut dengan arsitektur logikal.Logical [7]

14

Page 15: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

1.      (Why) Rules Diagram – mengidentifikasi dan mendeskripsikan aturan-aturan yg menerapkan batasan – batasan pemrosesan dan entitas-entitas tanpa memperhatikan implementasi fisik atau teknis

2.      (How) Process Diagram – mengidentifikasi dan mendeskripsikan transisi proses dinyatakan sebagai  ungkapan kata kerja tanpa memperhatikan implementasi fisik dan teknis

3.      (What) Data Model Diagram – mengidentifikasi dan mendeskripsikan entitas dan hubungannya tanpa memperhatikan implementasi fisik dan teknis

4.      (Who) Role Relationship Diagram – mengidentifikasi dan mendeskripsikan peran-peran dan hubungannya ke peran yg lain sesuai tipe-tipe deliverable tanpa memperhatikan implementasi fisik dan teknis

5.      (Where) Locations Diagram – mengidentifikasi dan mendeskripsikan lokasi yang digunakan untuk mengakses, memanipulasi dan transfer entitas dan pemrosesan tanpa memperhatikan implementasi fisik dan teknis

6.      (When) Event Diagram – mengidentifikasi dan mendeskripsikan keadaan yang berhubungan dengan kejadian yang lain pada sequence , siklus kemunculan dengan dan antara even – even, tanpa memperhatikan implementasi fisik dan teknis

4.   Baris keempat mengenai bentuk phisik “Technology Model” menurut perspektif pengembang (“Builder”).Pada arsitektur ini didefinisikan model-model fisik, manajemen teknologi, dan pendefinisian solusi dan pengembangannya.Penjelasan masing-masing kolom :

•      Why/ Motivation, berisikan berbagai macam business rules yang sesuai dengan standar (teknologi) sistem informasi.

•      How/ Function, berisikan spesifikasi dari aplikasi-aplikasi yang beroperasi pada suatu platform teknologi tertentu.

•      What/ Data, berisikan tipe-tipe kebutuhan (requirement) sistem manajemen database (DBMS – Data Base Management System) yang sesuai dengan model data logikal.

•      Who/ People, berisikan identifikasi hak akses masing-masing user (user privileges) untuk suatu teknologi atau suatu platform spesifik.

•      Where/ Network, berisikan spesifikasi dari perangkat jaringan dan hubungannya dengan batasan fisik system (physical boundaries).

•      When/ Time, berisikan spesifikasi trigger untuk merespon event-event pada sistem untuk suatu teknologi atau platform spesifik tertentu.Baris keempat pada Zachman Framework ini sering disebut dengan arsitektur teknologi (fisikal).   Physical [7]

1.      (Why) Rules Specification – diekspresikan dalam bahasa formal; terdiri dari aturan nama dan logika terstruktur untuk menentukan dan menguji keadaan aturan

15

Page 16: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

2.      (How) Process Function Specification – diekspresikan dalam bahasa teknologi tertentu, elemen-elemen proses hirarkis berhubungan dengan pemanggilan proses

3.      (What) Data Entity Specification – diekspresikan dalam format teknologi khusus, setiap entity didefinisikan dengan nama,deskripsi,dan atribut; menampilkan hubungan

4.      (Who) Role Specification – mengekspresikan peran- peran dalam melakukan kerja dan komponen alur kerja pada level spesifikasi kerja produk yg terperinci

5.      (Where) Location Specification – mengepresikan komponen – komponen infrastruktur fisik dan koneksinya

6.      (When) Event Specification – mengekspresikan transformasi suatu keadaan - keadaan even terhadap minat ke perusahaan

5.   Baris kelima mengenai bentuk detil “As Build” menurut perspektif “programmer/sub contractor/ integrator”. Pada level ini, para programmer/ sub kontraktor/ integrator bekerja sesuai dengan model yang telah didefinisikan. Pada layer ini dijelaskan bagaimana manajemen konfigurasi system dan implementasi pembangunan (deployment) sistem. Penjelasan masing-masing kolom :

•      Why/ Motivation, berisikan berbagai macam business rules yang sesuai dengan standar teknologi tertentu

•      How/ Function, berisikan fungsi-fungsi/ program yang di-coding untuk beroperasi pada suatu platform teknologi tertentu

•      What/ Data, berisikan data definition yang sesuai dengan model data logikal

•      Who/ People, berisikan identifikasi hak akses yang di-coding untuk suatu teknologi atau suatu platform spesifik

•      Where/ Network, berisikan konfigurasi perangkat jaringan untuk sesuai dengan spesifikasi node

•      When/ Time, berisikan pendefinisian timing yang di-coding untuk menentukan urutan aktivitas proses . untuk suatu teknologi atau suatu platform spesifik.

6.   Baris keenam mengenai bentuk detil “Functioning Enterprise” menurut perspektif “User”. Pada level ini, berbagai macam panduan bagi user untuk menfungsikan system , melakukan manajemen operasi, dan mengevaluasi system. Penjelasan masing-masing kolom :

•    Why/ Motivation, berisikan informasi karakteristik operasi untuk suatu teknologi tertentu berdasarkan standard

•    How/ Function, berisikan instuksi manual menjalankan perangkat komputer/ sistem informasi lainnya

•    What/ Data, berisikan konten dan nilai data yang tersimpan di database aktual

16

Page 17: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

•    Who/ People, berisikan berbagai macam personel dan stakeholder kunci yang bekerja sesuai dengan role dan responsibility-nya

•    Where/ Network, berisikan pesan-pesan baik yang terkirimkan maupun diterima

•    When/ Time, berisikan pendefinisian waktu melakukan aktivitas berdasarkan urutan waktu tertentu

D. Contoh Implementasi Zachman FrameworkPerancangan Sistem Informasi Enterprise pada Disnakertrans Provinsi Jawa Barat [8]

                                Table 3 Framework Perencanaan Strategis Sistem Informasi Disnakertrans Provinsi Jawa Barat

Perancangan akan dilakukan dengan dengan Zachman Framework seperti pada tabel berikut :

Table 4 Perancangan yang akan dilakukan

Profil DisnakertransBerikut struktur organisasi Disnakertrans provinsi Jawa Barat yang menjadi ruang lingkup sistem:Gambar 1 Struktur Organisasi Disnakertrans Jabar

1.   Perspektif PlannerØ  Inventory Identification (A1)

        Pada sel ini diidentifikasi daftar entitas yang menjadi hal-hal penting pada proses bidang tenaga kerja dan transmigrasi yang dapat dililhat dari misi Disnakertrans Provinsi Jabar.

Table 5 Strategi Disnakertrans Provinsi Jabar

Ø  Proses Identification (B1)pada bagian ini akan didefinisikan proses bisnis di Disnakertrans Jabar

Table 6 Proses Bisnis Disnakertrans jabarØ  Distribution Identification (C1)

Lokasi Disnakertrans Jawa Barat berada di Jl. Soekarno Hatta No. 532 Bandung Jawa Barat

Ø  Responsibility Identification (D1)Table 7 pemetaan tugas pokok dan fungsi terhadap proses bisnis

17

Page 18: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

Ø  Timing Identification (E1)a. Penyelenggaraan dan Pengkoordinasian:

1.      Pelatihan tenaga kerja2.      Penempatan tenaga kerja3.      Perlindungan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian

b.Aktivitas sesuai program-programc. Mengadakan pertemuan dengan pemerintah pusata serta dinas lain yang terkaitd.                        Melaksanakan event terkait ketenagakerjaan (ex: hari buruh)

Ø  Motivation Identification (F1)                                                i.      Visi : “Terwujudnya tenaga kerja dan transmigran yang mandiri, kompeten

dan harmonis”                                              ii.      Misi :

1.      Membangun pencitraan tenaga kerja dan transmigran;2.      Mengembangkan kebersamaan pelaku pembangunan;3.      Melindungi hak-hak tenaga kerja, pengusaha dan masyarakat transmigran;4.      Mengoptimalkan lembaga pengembangan sumber daya manusia;5.      Mengembangkan potensi tenaga kerja dan transmigran yang berakhlakul karimah;6.      Meningkatkan profesionalisme sumber daya aparatur & kualitas pelayanan public;

2.   Perspektif OwnerØ  Inventory Definition (A2)

   Pada tahap ini dilakukan pendefinisian entitas yang penting berserta deskripsinya yang mengacu pada sel A1

Table 8 Deskripsi Entitas pada Disnakertrans Jabar

Ø  Proses Definition (B2)Pada tahap ini mengacu pada aktivitas proses definition.

Table 9 Process Definition

Ø  Distribution Definition (C2)         Menjelaskan aspek perspektif dari pemilik yang menggambarkan lokasi dari Disnakertrans Provinsi Jawa Barat yaitu berada di Jl. Soekarno Hatta No. 532 Bandung Jawa Barat

Gambar 2 Lokasi Disnakertrans

Ø  Responsibility Definition (D2)            Pada perspektif ini akan digambarkan dengan daftar unit-unit yang penting pada Disnakertrans.

Table 10 Unit-unit penting dalam Disnakertrans JabarØ  Timing Definition (E2)

18

Page 19: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

Gambar 3 Keterkaitan antar proses terhadap waktuØ  Motivation Definition (F2)

            Pada perspektif owner dengan fokus motivasi yang dapat berupa kebijakan, aturan, maupun strategi yang terdapat pada Disnakertrans Provinsi Jawa Barat. Strategi Disnakertrans Provinsi Jawa Barat yang berkaitan dengan bahasan ini adalah :

Table 11 Strategi yang berkaitan dengan aktivitas Disnakertrans

3.   Perspektif Designer

Ø  Inventory Representation (A3)            Pada sel ini merepresentasikan aset atau entitas yang penting

No.

Bidang Aktivitas

1.Bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja

melaksanakan pelatihan dan standarisasi dan bina produktivitas tenaga kerja sehingga siap dalam penempatan tenaga kerja

2.Bidang penempatan tenaga kerja

Melaksanakan pengembangan produktifitas tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja

3.Bidang perlindungan ketenagakerjaan

Melakukan hubungan industrial hasil dari penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempata kerja

4. Bidang transmigrasimelakukan penyiapan, pembinaan tenaga kerja dan masyarakat transmigran

Table 12 entitas yang penting

Ø  Proses Representation (B3)Tahap ini disajikan dalam bentuk kontek diagram yang berisi relasi sistem

dengan entitas luar beserta input dan outputnya.

Gambar 4 Diagram Context

Ø  Distribution Representation (C3)Perspektif ini merepresentasikan lokasi dari Disnakertrans yang merupakan

stakeholder utama. Gambar peta ruangan Disnakertrans sebagai berikut :Gambar 5 Tata Letak Disnakertrans Jabar

Ø  Responsibility Representation (D3)Pada sel ini, menjelaskan tentang representasi orang atau SDM yang terlibat

dalam organisasi.Table 13 orang yang terlibat dalam organisasi

19

Page 20: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

Ø  Timing Representation (E3)Tahap ini disajikan dalam bentuk kontek diagram yang berisi relasi sistem

dengan entitas luar beserta input dan outputnya.Table 14 Keterkaitan waktu dan proses lebih rinci

Ø  Motivation Representation (F3)Tahap ini disajikan dalam bentuk model aturan bisnis pada Disnakertrans

Provinsi Jawa Barat.

Gambar 6 Model Aturan Bisnis

Dari Pembahasan di atas, maka berikut kita dapatkan Tabel Perancangan SI dengan Zachman Framework.

Table 15 Hasil Perancangan Sistem Informasi Enterprise pada Disnakertrans Provinsi Jawa Barat

20

Page 21: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

BAB VKESIMPULAN

Kesimpulan1. Zachman Framework efektif diterapkan untuk menyusun arsitektur

informasi perusahaan di perusahaan listrik. Hal ini mengingat bahwa Zachman Framework memberikan kerangka berfikir mengenai arah ,tujuan, objektif dan persyaratan bisnis perusahaan listrik yang dideskripsikan pada perspektif Planner (level kontekstual). Objektif perusahaan dipetakan terhadap persyaratan bisnis untuk GIS/AM/FM dan model konsep bisnis perusahaan listrik yang dideskripsikan pada perspektif Owner (level konseptual). Selain itu, objektif perusahaan dipetakan juga terhadap persyaratan funsional untuk memodelkan sistem dan menentukan struktur data yang dideskripsikan pada perspektif Logikal (level designer); Pada level perspektif builder dilakukan pemetaan objektif perusahaan listrik ke persyaratan perancangan dan memberikan pendefenisian terhadap jaringan arsitektur perusahan yang terdistribusi. perspektif programmer akan mendeskripsikan komponen-komponen pendukung dalam pembuatan program atau perangkat lunak yang berkorelasi dengan level logikal.

2. Penyusunan Arsitektur Informasi Perusahaan (AIP) memberikan arah bagi integrasi semua aplikasi dan data secara real time. Zachman Framework memberikan kemudahan untuk penyusunan AIP sehubungan dengan integrasi. Mengigat setiap sel Zachman Framework memberikan relasi yang utuh (terintegrasi). Khusunya korelasi aspekaspek data (what), jaringan (how), dan motivasi/bisnis rules (why) menunjukan integrasi yang diberikan oleh Zachman Framework.

3. Penyusunan AIP memberikan kemudahan untuk mengintegrasikan GIS/AM/FM terhadap aplikasi-aplikasi di perusahaan listrik, sehingga GIS/AM/FM dapat menyokong (support) fungsi organisasi dan proses bisnis yang membutuhkan informasi data pelanggan dan jaringan

21

Page 22: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

Saran 1. Perlu integrasi data pelanggan dan jaringan dalam satu sistem, sehingga

dapat memproduksi data yang valid dan real time. Database sistem eksisting sebaiknya dapat saling terhubung satu dengan yanglain untuk keperluan sinkronisasi data.

2. Perlu adanya pengintegrasian pusat data dari tiap-tiap area jaringan dan area pelanggan, terutama untuk kepentingan monitoring, perencanaan, dan analisis level distribusi, dalam rangka implementasi GIS AM/FM untuk lingkup perusahaan listrik.

3. Sebagai aplikasi pendukung utama fungsi penataan data dan pemetaan jaringan perusahaan listrik, utilisasi GIS AM/FM perlu ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA

pitakonanonlen.blogspot.com/2012/03/apa-itu-enterprise-architecture.html

22

Page 23: Studi kasus STUDY KASUS PENGGUNAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK

Setiawan, E. B. (2009, Juni 20).   Pemilihan EA Framework .   Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009), 114-119.

Widyantoro. (2005).   NET Framework Enterprise   Security Policy   Administration and Deployment.   Bandung: Program Pasca Sarjana ITB.

Imbar, M. C. (2007, September).   Pemodelan Enterprise Architecture Zachman Framework pada Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha Bandung .   Jurnal Sistem Informasi ,   Vol. 2 No. 2   , 113-135.

http://12650081-si.blogspot.com/2014/04/artikel-zachman-framework.html

23