Studi Islam

2
Warisan Kedua-dua hak individu untuk menghabiskan kekayaan seseorang. Dan hak kolektif didalam sebanyak mungkin seseorang adalah suatu anggota masyarakat, harus dipuaskan secara serempak. Tabeat-tabeat individu berbeda dengan sangat besar. Kesakitan atau kejadian-kejadian lain mungkin juga mempengaruhi sesorang keluar dari semua pertimbangan. Maka, perlu bahwa suatu disiplin tertentu diletakkan terhadap dia dalam kepentingan masyarakat. Islam telah mengambil dua aspek, pertama kali pembagian wajib dari kekayaan-kekayaan seseorang yang meninggal diantara keluarga-keluarga dekatnya, dan kedua kalinya suatu pembatasan atas kebebasan mewariskan melalui wasiat dan testamen-testamen. Para ahli waris yang sh tidak memerlukan sesuatu ketentuan dengan testamen, dan mewaris kekayaan orang yang meninggal didalam perbandingan-perbandingan yang ditentukan oleh hukum. Suatu testamen diperlukan hanya untuk kepentingan mereka yang tidak mempunyai hak untuk mewaris dari seseeorang yang meninggal. Ada persamaan didalam orang tua dari kategori yang sama, dan seorang tidak dapat menghadiahkan kepada satu anak laki-laki (lebih tua atau lebih muda) lebih daripada kepada yang lain, apakah lebih banyak atau lebih sedikit. Biaya-biaya pertama atas kekayaan yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal adalah beaya-beaya untuk pemakamannya. Apa yang tinggal kemudian pergi kepada orang-orang yang meminjami, pinjaman yang mempunyai prioritas diatas “hak-hak” para ahli waris. Tempat ketiga, testamennya dilaksanakan, menurut ukuran dan keluasan yang ia tidak melebihi 1/3 dari kekayaan yang tersedia (sesudah pemakaman dan pembayaran pinjaman-pinjaman), Hanya setelah pemenuhan kewajiban-kewajiban yang lebih dahulu ini maka ahli waris dipertimbangkan. Kawan hidup laki-laki atau perempuan, orang tua, keturunan-keturunan (anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan) adalah para ahli waris golongan pertama, dan mewaris didalam semua persoalan. Saudara laki-laki dam saudara perempuan , dan keluarga-keluarga lain yang lebih jauh mewaris dari seseorang yang meninggal hanya didalam ketiadaan keluarga-keluarga yang lebih dekat. Diantara keluarga- keluarga yang lebih jauh kita mendapatkan para paman, para bibi, para saudara sepupu, para keponakan dan lain-lainnya.

description

ekono 9islam

Transcript of Studi Islam

WarisanKedua-dua hak individu untuk menghabiskan kekayaan seseorang. Dan hak kolektif didalam sebanyak mungkin seseorang adalah suatu anggota masyarakat, harus dipuaskan secara serempak. Tabeat-tabeat individu berbeda dengan sangat besar. Kesakitan atau kejadian-kejadian lain mungkin juga mempengaruhi sesorang keluar dari semua pertimbangan. Maka, perlu bahwa suatu disiplin tertentu diletakkan terhadap dia dalam kepentingan masyarakat.Islam telah mengambil dua aspek, pertama kali pembagian wajib dari kekayaan-kekayaan seseorang yang meninggal diantara keluarga-keluarga dekatnya, dan kedua kalinya suatu pembatasan atas kebebasan mewariskan melalui wasiat dan testamen-testamen. Para ahli waris yang sh tidak memerlukan sesuatu ketentuan dengan testamen, dan mewaris kekayaan orang yang meninggal didalam perbandingan-perbandingan yang ditentukan oleh hukum. Suatu testamen diperlukan hanya untuk kepentingan mereka yang tidak mempunyai hak untuk mewaris dari seseeorang yang meninggal.Ada persamaan didalam orang tua dari kategori yang sama, dan seorang tidak dapat menghadiahkan kepada satu anak laki-laki (lebih tua atau lebih muda) lebih daripada kepada yang lain, apakah lebih banyak atau lebih sedikit. Biaya-biaya pertama atas kekayaan yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal adalah beaya-beaya untuk pemakamannya. Apa yang tinggal kemudian pergi kepada orang-orang yang meminjami, pinjaman yang mempunyai prioritas diatas hak-hak para ahli waris. Tempat ketiga, testamennya dilaksanakan, menurut ukuran dan keluasan yang ia tidak melebihi 1/3 dari kekayaan yang tersedia (sesudah pemakaman dan pembayaran pinjaman-pinjaman), Hanya setelah pemenuhan kewajiban-kewajiban yang lebih dahulu ini maka ahli waris dipertimbangkan. Kawan hidup laki-laki atau perempuan, orang tua, keturunan-keturunan (anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan) adalah para ahli waris golongan pertama, dan mewaris didalam semua persoalan. Saudara laki-laki dam saudara perempuan , dan keluarga-keluarga lain yang lebih jauh mewaris dari seseorang yang meninggal hanya didalam ketiadaan keluarga-keluarga yang lebih dekat. Diantara keluarga-keluarga yang lebih jauh kita mendapatkan para paman, para bibi, para saudara sepupu, para keponakan dan lain-lainnya.Tanpa masuk kedalam perincian-perincian teknis, peraturan-peraturan dasar tertentu boleh ditentukan. Seorang pembunuh dikeluarkan dari pewarisan korbannya sendiri, meskipun jika pengadilan memutuskan bahwa ia adalah suatu persoalan kematian dengan kejadian yang tak sengaja. Pemikiran yang merupakan dasarnya rupa-rupa adalah untuk mencegah (prevent) semua godaan untuk membunuh keluarga yang kaya dalam pandangan untuk mewaris lebih dahulu. Nabi juga