Struktur Yul Print

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Proses deformasi adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan akibat dari gaya (force) yang terjadi di dalam bumi. Gaya tersebut pada dasarnya merupakan proses tektonik yang terjadi di dalam bumi. Di dalam pengertian umum, geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses pembentukannya. Lipatan adalah perubahan bentuk dan volume pada batuan yang ditunjukkan oleh lengkungan atau melipatnya batuan tersebut akibat pengaruh suatu tegangan (gaya) yang bekerja pada batuan tersebut yang umunya refleksi perlengkungannya ditunjukkan oleh perlapisan pada batuan sedimen serta bisa juga pada foliasi batuan metamorf .

Transcript of Struktur Yul Print

Page 1: Struktur Yul Print

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari

tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Proses

deformasi adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan akibat dari gaya

(force) yang terjadi di dalam bumi. Gaya tersebut pada dasarnya merupakan

proses tektonik yang terjadi di dalam bumi. Di dalam pengertian umum, geologi

struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk batuan sebagai bagian dari

kerak bumi serta menjelaskan proses pembentukannya.

Lipatan adalah perubahan bentuk dan volume pada batuan yang

ditunjukkan oleh lengkungan atau melipatnya batuan tersebut akibat pengaruh

suatu tegangan (gaya) yang bekerja pada batuan tersebut yang umunya refleksi

perlengkungannya ditunjukkan oleh perlapisan pada batuan sedimen serta bisa

juga pada foliasi batuan metamorf .

Secara umum,jenis-jenis lipatan yang terpenting adalah sebagai berikut :

1. Antiklin, yaitu lipatan yang kedua sayapnya mempunyai arah kemiringan

yang saling berlawanan.

2. Sinklin, yaitu lipatan yang kedua sayapnya mempunyai arah kemiringan

yang menuju ke satu arah yang sama.

Page 2: Struktur Yul Print

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana

cara menentukan suatu lipatan dengan menggunakan stereogram.

1.2.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan jenis lipatan yang di

hasilkan dari data yang ada.

1.3 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah

sebagai berikut:

1. ATM (Alat Tulis Menulis)

2. Kertas Kalkir

3. Jangka

4. Busur

5. Stereogram

Page 3: Struktur Yul Print

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Pengukuran kedudukan unsur struktur geologi dengan meggunakan

kompas geologi pengukuran kedudukkan unsur struktur geologi, terutama kedudukan

struktur bidang perlapisan batuan sedimen, kedudukan bidang foliasi, kedudukan bidang kekar,

kedudukan bidang sesar, secara praktis dilakukan dengan cara mengukur jurus

(’strike’) dan kemiringan (’dip’), yaitu:

1. Tentukan lebih dahulu permukaan singkapan batuan dengan memilih yang masih

utuhdan rata permukaannya, atau yang belum dipengaruhi pelapukan dan erosi.

2. Letakkan kompas yang sudah dalam keadaan terbuka secara langsung pada

permukaankedudukan struktur bidang singkapan batuan terpilih, dengan menempelkan

sisibertuliskan E pada dasar kompas sambil mempertahankan kesetimbangan

kedudukanhorizontal kompas yang dapat dilihat pada posisi gelembung air dalam

lingkaran merahpada nivo bundar,

3. Baca dan catatlah nilai/angka jurus (’strike’)yang ditujuk oleh ujung jarum

kompas yang bernoktah kuning.

4. Berikan tandaa garis jurus (’strike’) pada permukaan bidang singkapan

batuan yang diukur,

5. Letakkan kompas dengan posisi tegak (kompas dalam keadaan terbuka penuh),

perhatikan posisi klinometer, Nivo atau sisi bertuliskan E harus terletak

di atas dan skala nonius klinometer atau sisi bertuliskan W terletak dibawah,  sumbu

Page 4: Struktur Yul Print

memanjang kompas letakkan tegak lurus dengan garis jurus (strike) yang digambar pada

permukaan bidang singkapan batuan tadi,

6. Setel Klinometer dengan memutar stelan klinometer pada bagian belakang kompas

hingga gelembung air pada nivo tabung tepat berada ditengah atara 2 garis merah.

Pertahan posisi kompas sampai selesai pembacaan nilai/ angka kemiringan

(’dip’),

7. Baca dan catatlah nilai / angka dip secara akurat dengan memperhatikan skala nonius

klinometer ,

8. Pencatatan kedudukan unsur struktur batuan pada singkapan apabila memakai kompas

tipe pembacaan sudut azimuth horizontal 0 ˚–360 ˚ ditulis : N 160 ˚ E/30˚. Dengan

mengingat apabila menggunakan kompas dengan pembagian derajat 0˚ – 90˚ berarti

pembacaan angka sudut azimuth horizontal dimulai dari Utara ( N ) dan dari Selatan ( S),

sehingga penulisan nilai / angka kedudukan bidang unsur struktur singkapan batuan

ditulis N30˚E/25˚NW, dapat juga dibaca dengan mengacu azimuth Selatan yang

ditulis S60˚W/25˚NE9.

Pengukuran kedudukan unsur struktur singkapan batuan dapat juga dilakukan dari

jarak  jauh, yang dilakukan apabila singkapan batuan tidak dapat didekati

disebabkan terletak di seberang sungai, petunjuk pelaksanaan cara ini akan diterangkan

secara langsung pada saat dituntun langsung dilapangan.

 

Page 5: Struktur Yul Print

BAB IIIPROSODUR KERJA

Adapun prosedur kerja pada praktikum penentuan struktur suatu bidang

ialah:

Untuk proses ploting data struktur bidang harus disiapkan stereogram

Lambert/Schmid Net (equal-area projection). Siapkan pula kertas kalkir,

paku atau jarum, jangka, alat tulis menulis, dan perlengkapan pendukung

lainnya.

Tipe data perlu diperhatikan sebelum melakukan langkah plotting. Data

strike/dip atau bidang foliasi diukur berdasarkan kompas quadrant atau

kompas azimuth. Jika data diukur dengan menggunakan kompas

quadrant, sebelum melanjutkan pekerjaan ke langkah berikutnya, perlu

dilakukan transfer data sistem quadrant ke bentuk data sistem azimuth.

Jika data diukur berdasarkan kompas sistem azimuth, langkah berikut

dapat dilanjutkan

Berilah tanda X dan Y pada stereogram pada posisi 270o dan 90o, A dan

B pada posisi 0o dan 180o seperti bagian gambar (d) terlampir.

Perhatikan lingkaran besar (great circle) sama dengan garis lintang

bumi/longitude (meridian), lingkaran kecil (small circle) sama dengan

garis bujur/latitude (equator).

Overlay kertas kalkir di atas stereogram, berikan tanda utara pada posisi

0˚. Selanjutnya buat lingkaran primitive (lingkaran luar stereogram)

Page 6: Struktur Yul Print

dengan jangka, jangan lupa pasang jarum dipusat lingkaran bekas posisi

jarum jangka.

Plotting data strike/dip :

Tentukan nilai jurus/strike dengan mengikuti arah jarum jam

sepanjang lingkaran primitive , dihitung mulai dari titik 0˚.

Kemudian tarik garis lurus melalui pusat lingkaran sampai di tepi

lingkaran primitive pelurusnya.

Putar garis strike kea rah N berlawanan dengan arah jarum jam

hingga berhimpit dengan garis pusat lintang.

Gambarkan nilai dip mengikuti lingkaran besar, dihitung arah

luar (90˚ atau 270˚) ke pusat lingkaran.

Plotting pole strike/dip :

Masih dalam posisi yang sama, overlay kertas kalkir yang baru

diatas kertas kalkir yang telah mempunyai nilai strike/dip, lakukan

prosedur pembuatan lingkaran dengan mengikuti lingkaran

primitive.

Hitung 90˚ kea rah W parallel dengan sumbu XY, titik nilai yang

dimaksud adalah titik pole, plot dan berilah nomor sesuai dengan

stasiun data (perhatikan gambar b, c dan f).

Setelah selesai semua data strike/dip dan pole-nya diproses, lakukan

pengamatan data untuk menginterpretasi data struktur yang

kemungkinan dapat terekam.

Arah umum lapisan batuan atau foliasi.

Page 7: Struktur Yul Print

Interpretasi kemungkinan struktur geologi yang dapat teramati

dari pole data.

Page 8: Struktur Yul Print

BAB IVPEMBAHASAN

Data berupa dara strike/dip yang ada diolah dari data kuadran ke data

azimuth, kemudian satu per satu data tersebut di plotting kedalam kertas kalkir

dengan menggunakan bantuan stereogram equal-area (Lambert/Schmidt)

equatorial net sehingga membentuk titik-titik (pole).

Berdasarkan dari titik-titik yang telah di plot, maka arah struktur dari data

yang ada yaitu dari tenggara mengarah ke barat laut, dengan jarak presentasi antar

setiap titik-titik berjerak 28˚ maka dapat di simpulkan bahwa data struktur yang

didapat berjenis lipatan isoklinal.

Page 9: Struktur Yul Print

BAB V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari data struktur yang telah di plot dengan bantuan stereogram, maka

dapat disimpulkan bahwa jenis lipatan adalah thigt dimana jarak yang di dapat

dari presentasi jumlah pole yang ada berjarak 580.

Page 10: Struktur Yul Print

Data pengukuran Strike/Dip :

No. Kuadran AzimuthStrike Dip Strike Dip

1 N50˚E 50˚S N50 ˚E 50˚E2 N85˚W 55˚N N275 ˚E 55˚E3 N82˚E 46˚S N82 ˚E 46˚E4 N74˚E 32˚N N254 ˚E 32˚E5 N75˚E 45˚S N75 ˚E 45˚E6 N50˚E 54˚W N50 ˚E 54˚E7 N24˚W 50˚W N156 ˚E 50˚E8 N54˚E 70˚N N234 ˚E 70˚E9 N9˚N 48˚E N9 ˚E 48˚E

10 N4˚E 41˚W N184 ˚E 41˚E11 N86˚W 70˚S N94 ˚E 70˚E12 N88˚E 42˚N N268 ˚E 42˚E13 N87˚E 82˚S N87 ˚E 82˚E14 N85˚E 21˚S N85 ˚E 21˚E15 N85˚E 52˚N N275 ˚E 52˚E16 N80˚E 22˚N N260 ˚E 22˚E17 N68˚E 45˚N N248 ˚E 45˚E18 N60˚E 72˚N N240 ˚E 72˚E19 N50˚E 68˚N N230 ˚E 68˚E20 N55˚E 40˚E N55 ˚E 40˚E21 N89˚W 15˚S N91 ˚E 15˚E22 N72˚W 22˚S N108 ˚E 22˚E23 N5˚E 84˚E N5 ˚E 84˚E24 N48˚E 44˚E N48 ˚E 44˚E25 N34˚W 32˚E N34 ˚E 32˚E26 N65˚W 24˚S N115 ˚E 24˚E27 N78˚W 42˚S N102 ˚E 42˚E28 N65˚W 25˚S N115 ˚E 25˚E29 N61˚E 40˚S N61 ˚E 40˚E30 N20˚W 22˚S N160 ˚E 22˚E31 N52˚E 68˚S N52 ˚E 68˚E32 N89˚E 24˚S N89 ˚E 24˚E33 N60˚W 22˚S N120 ˚E 22˚E34 N48˚W 30˚S N132 ˚E 30˚E35 N55˚W 24˚E N305 ˚E 24˚E36 N80˚E 20˚S N80 ˚E 20˚E37 N15˚W 38˚E N345 ˚E 38˚E38 N65˚E 11˚S N65 ˚E 11˚E39 N55˚E 11˚S N55 ˚E 11˚E

Page 11: Struktur Yul Print

40 N62˚E 20˚S N62 ˚E 20˚E41 N5˚E 25˚W N185 ˚E 25˚E42 N20˚E 54˚E N20 ˚E 54˚E43 N50˚W 20˚S N130 ˚E 20˚E44 N48˚E 16˚W N228 ˚E 16˚E45 N64˚W 28˚S N116 ˚E 28˚E46 N44˚E 49˚W N224 ˚E 49˚E47 N10˚E 30˚W N190 ˚E 30˚E48 N20˚E 40˚W N200 ˚E 40˚E49 N89˚E 19˚E N89 ˚E 19˚E50 N25˚E 30˚W N205 ˚E 30˚E51 N20˚E 45˚W N200 ˚E 45˚E52 N20˚E 25˚W N200 ˚E 25˚E53 N10˚W 30˚W N170 ˚E 30˚E54 N35˚E 25˚E N35 ˚E 25˚E