Struktur Dan Fungsi Biomolekul Enzim Dan Koenzim
-
Upload
mega-ayuningwahyu-ningsih -
Category
Documents
-
view
131 -
download
5
Transcript of Struktur Dan Fungsi Biomolekul Enzim Dan Koenzim
STRUKTUR DAN FUNGSI
BIOMOLEKUL ENZIM DAN
KOENZIM
KELOMPOK 51. Intan Permata Sari2. Yuni Kartika3. Dian Fahmi Utami4. Sartika Stiefany Putri5. Arwini Avissa A.6. Andi Durhan Takdir7. Muh. Zikra Bachmid8. Rezky Amalia Herman9. Fitri Inda10.Supratman
Kamaluddin
11. Muh. Rusdan Jalil12. April Yani13. Andi Yaumil Aliyah T.14. Dini Pratiwi N.15. Nur Zulzilatun M.
ENZIMSistem Biologi
Memerlukan Katalis
Sangat Lama
Merupakan molekul protein yang komplek yang dihasilkan oleh sel hidup dan bekerja sebagai
katalisator dalam berbagai proses kimia di dalam tubuh makhluk hidup.
Kamus Besar Bahasa IndonesiaKamus kedokteran
dorland
Protein yang dihasilkan dalam sel dan mampu mempercepat reaksi kimia substansi (substrat)
ENZIMLebih besar dari
substratnya
Hanya daerah tertentu yang berikatan dengan
substratSisi aktif
(active site)
Tersusun dari asam-asam
amino
Beberapa Enzim
Komponen non proteinGugus Prostetik
Agar dapat bekerja dalam suatu reaksi
Haloenzim
Protein
Bukan protein
PROTEIN Apoenzim
tersusun atas asam-asam amino. Bagian protein bersifat labil (mudah
berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman
BUKAN PROTEIN
Gugus Prostetik
yaitu gugusan yang aktif. Gugus prostetik yang berasal dari molekul anorganik disebut
kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa organik kompleks disebut koenzim, misalnya NADH,
FADH, koenzim A, tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), asam pantotenat (vitamin B5),
niasin (asam nikotinat), pridoksin (vitamin B6), biotin, asam folat, dan kobalamin (vitamin B12)
CIRI-CIRI ENZIM
Reaksi-reaksi di dalam tabung reaksi sering kali merlukan katalisator untuk mempercepat proses reaksi. Didalam
sel juga terdapat katalisator, salah satunya adalah enzim. Enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel makhluk hidup
sehingga disebut sebagai biokatalisator.
1. Biokatalisator
2. Protein
Enzim adalah suatu protein. Dengan demikiana, sifat-sifat enzim sama dengan protein, yaitu dapat rusak pada suhu tinggi dan terpengaruh oleh
pH.
3. Bekerja Secara Khusus
Enzim bekerja secara khusus, artinya enzim tertentu hanya dapat
mempengaruhi reaksi tertentu, tidak dapat mempengaruhi reaksi lainnya. Zat
yang terpengaruh oleh enzim disebut substrat. Substrat adalah zat yang
bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak,
maka macam enzim pun banyak.
4. Dapat digunakan berulang kali
Enzim dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah pada saat
terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali, selama enzim itu sendiri tidak rusak. Jika
molekul enzim rusak, enzim tersebut harus diganti. Oleh karena itu, enzim pun hanya diperlukan dalam jumlah
sedikit.
5. Rusak Oleh Panas
Enzim rusak oleh panas karena enzim adalah suatu protein. Rusaknya enzim oleh panas
disebut denaturasi. Kebanyakan enzim rusak pada suhu di atas
50°C. Jika telah rusak, enzim tidak dapat berfungsi lagi walaupun
pada suhu normal.
6. Tidak Ikut Bereaksi
Enzim hanya diperlukan sebagai pemercepat reaksi, namun
molekul enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Peranan enzim
dalam reaksi dapat digambarkan sebagai berikut.
Substrat + enzim ----> produk + enzim
7. Bekerja Dapat Balik
Umumnya, enzim bekerja secara dapat balik. Artinya, suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu
senyawa menjadi senyawa-senyawa lain, dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi
senyawa semula.
Mempengaruhi Kerja Enzim
1. Suhu
Enzim bekerja optimal pada suhu 30°C atau pada suhu tubuh dan akan rusak pada
suhu tinggi. Biasanya, enzim bersifat nonaktif pada suhu rendah (0 C atau di
bawahnya), tetapi tidak rusak.jika suhunya kembai normal, enzim mampu bekerja kembali. Sementara pada suhu tinggi,
enzim rusak dan tidak dapat berfungsi lagi.
2. PH
Enzim bekerja optimal pada pH tertentu.
3. Zat Penghambat (Inhibitor)
Beberapa zat dapat dapat menghambat kerja enzim sehingga disebut inhibitor. Kadang kala, hasil akhir (produk) dapat
menjadi inhibitor. Hasil akhir yang menumpuk menyebabkan enzim sulit
“bertemu” dengan substrat.
4. Aktivator
Kebalikan dari inhibitor, aktivator bekerja menggiatkan enzim.
Aktivator berikatan dengan salah satu sisi enzim sehingga enzim tetap
berada dalam bentuk aktifnya.
ENZIM KOENZIM
Memerlukan
Banyak enzim yang megatalisis proses pemindahan gugus dan
reaksi lain memerlukan, di samping substratnya, sebuah
molekul organik sekunder yang dikenal sebagai koenzim karena tanpa koenzim, enzim tersebut
tidak aktif
Enzim Yang Memerlukan Koenzim
1. enzim yang mengatalisis reaksi oksidoreduksi
2. pemindahan gugus serta isomerisasi3. reaksi yang membentuk ikatan kovalen
(kelas IUB 1,2,5, dan 6). 4. Reaksi lisis
5. termasuk reaksi hidrolisis yang dikatalisis oleh enzim-enzim pencernaan,
tidak memerlukan koenzim.