STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. TUNAS BOLA DALAM …

129
STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. TUNAS BOLA DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh : Bianda Ludwianto NIM. 1110051000015 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/ 2015 M

Transcript of STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. TUNAS BOLA DALAM …

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. TUNAS BOLA DALAM

MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Bianda Ludwianto

NIM. 1110051000015

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1436 H/ 2015 M

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. TUNAS BOLA DALAM

MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Bianda Ludwianto

NIM : 1110051000015

Di Bawah Bimbingan:

Dr. Armawati Arbi, M.Si

NIP. 19650207 199103 2 002

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1436 H/ 2015 M

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 02 April 2015

Bianda Ludwianto

i

ABSTRAK

Bianda Ludwianto 1110051000015 Strategi Public Relations PT. Tunas Bola dalam Membangun Citra Perusahaan Citra perusahaan merupakan salah satu unsur terpenting dalam dunia bisnis. Sebab baik dan buruk citra perusahaan merupakan indikator penting dari keberhasilan perusahaan tersebut. Public relation adalah garda terdepan membangun dan memelihara citra perusahaan. Membangun hubungan baik dengan pihak eksternal dapat membantu meningkatkan kepercayaan publik. Sebagai perusahaan media, PT. Tunas Bola sudah seharusnya membangun citra perusahaan yang kuat sesuai dengan visi misi perusahaan. Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk menjawab pertanyaan mayor dan minor. Adapun mayornya adalah bagaimana strategi public relations PT. Tunas Bola dalam membangun citra perusahaan? Kemudian minornya adalah bagaimana penggunaan media sosial PT. Tunas Bola dalam membangun citra perusahaan? Dan apa keberhasilan dan kendala dalam strategi public relations PT. Tunas Bola dalam membangun citra perusahaan? Strategi public relations yang dilakukan PT. Tunas Bola adalah off print dan on print. Off print melakukan komunikasi brand melalui event-event, baik kegiatan yang dibuat oleh perusahaan sendiri maupun kegiatan yang berasal dari luar, ada dua kategori kerjasama, yaitu event organizer dan media partner. Kemudan on print, melakukan komunikasi brand melalui media-media yang dimiliki oleh perusahaan, seperti produk media cetak dan portal berita online. Penggunaan media sosial juga dimanfaatkan sebagai saluran komunikasi perusahaan. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif dengan paradigma positivistik. Analisis strategi yang digunakan menggunakan teori Rusady Ruslan yang menyatakan strategi diturunkan menjadi taktik program pendekatan membeli, penekanan/kekuatan, persuasif, dan merangkul. Pendekatan penggunaan media sosial sejalan dengan pendapat Weber mengenai media sosial berpengaruh terhadap issue management, branding dan citra. Kerja sama yang dilakukan PT. Tunas Bola untuk membina hubungan dengan pihak lain dalam membangun citra perusahaan, yakni mengadakan event dengan pihak eksternal, seperti lembaga pemerintahan, perusahaan swasta, dan komunitas. Pemanfaatan media sosial dapat memberikan kemudahan komunikasi perusahaan dengan konsumen dan membangun komunikasi yang baik. Membangun citra perusahaan tidak terlepas dari kerja sama yang telah terjalin dan bagaimana hasil yang didapat. Salah satu bentuk kerja sama yang bisa dilihat hasil dan kinerjanya adalah kerja sama event. Dengan meraih citra positif akan berdampak pada kemajuan perusahaan, ini terbukti dengan berhasilnya PT. Tunas Bola meriah dua penghargaan dalam Indonesia Print Media Awards (IPMA) 2015 sebagai Brozen Winner pada kategori The Best of Sport & Healthy Local Magazine dan The Best of Sport & Healthy Tabloid Keywords: Citra, Kerja sama, Perusahaan, Public Relations, dan media sosial.

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirabbil’alamin, segala puji hanya milik Allah SWT, atas

segala rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis, sehingga dapat

menyelesaikan penulisan skripsi dengan baik. Meskipun banyak kendala-kendala

yang penulis hadapi di tengah perjalanan dan terkadang menjadi beban dan

penghambat proses bagi penulis. Tetapi semua ini penulis jadikan sebagai

pembelajaran dan pengalaman yang sangat berharga. Dengan usaha dan kerja

keras, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan berjudul “Strategi

Public Relations PT. Tunas Bola Dalam Membangun Citra Perusahaan”.

Menyadari sepenuhnya bahwa terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari

dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terlibat baik secara langsung

maupun tidak langsung selama penyusunan skripsi ini. Terutama kepada kedua

orang tua yang tak pernah bosan mendoakan anaknya dalam sujud mereka,

memperjuangkan anaknya dengan keringat, doa dan air mata, selalu memberikan

nasihat dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

kelancaran penelitian ini :

1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi. Dr. Suprapto, M.Ed, Ph.D, selaku Wadek I bidang akademik.

Drs. Jumroni, M.Si, selaku Wadek II bidang administrasi umum. Dr.

Sunandar, MA, selaku Wadek III bidang kemahasiswaan.

iii

2. Bapak Rachmat Baihaky, MA selaku ketua jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam, beserta Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si selaku sekretasi

jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Dra. Armawati Arbi, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak

membantu penulis hingga skripsi ini terselesaikan. Terima kasih atas

kesabaran, kemurahan hati, dan kesediaannya memberikan waktu serta

pengarahan pada penulisan skripsi ini.

4. Kepada segenap Dosen Fakultas dakwah dan Komunikasi beserta seluruh

staf karyawan yang telah mendidik dan memberikan ilmunya dengan baik

serta telah membantu peneliti selama perkuliahan.

5. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi yang telah meayani peminjaman buku-buku literatur

sebagai referensi dalam penyusunan skripsi ini.

6. Divisi Marketing Communications dan HRGA PT. Tunas Bola yang telah

memberikan kesempatan magang dan melakukan penelitian terkait dengan

skripsi.

7. Team Marcomm PT. Tunas Bola yang telah banyak memberikan

kemudahan kepada penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini: Bang

Benhard Sitorus selaku Manajer Marcomm, Bang Bibop dan Mas bimo

selaku Product Executive, Bang Boy, ricky, Mba Irma selaku Staff Event

Marcomm, Mba Tari dan Mba Ana selaku Administrasi Marcomm.

8. Ayahanda Bintoro dan Ibunda Priati Utami, yang tak pernah lelah

memberikan semangat dan nasihatnya kepada penulis.

iv

9. Kakak tercinta Arief Aji Yulianto yang selalu memberikan semangat dan

memberikan warna dalam hidupku.

10. Untuk sahabat-sahabat perjuangan penulis, Abduh, Fadli, Razak, Edi, Tyo,

Dani dan Hafiz yang telah memberikan banyak dorongan, ide, dan doa

kepada peneliti, juga semua kawan-kawanku KPI A 2010, dan teman-

teman dari KKN EXPO yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,

terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya kurang lebih 4 tahun

untuk membuat cerita yang indah.

11. Terakhir terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu penulis

yang tidak dapat sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa

terima kasih penulis.

Penulis sadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

kelemahan. Oleh karena itu, penulis menyadari pentinganya kritik dan

saran yang bersifat membangun agar dapat menjadi masukan di masa

mendatang. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberi manfaat

khususnya bagi penulis, dan pihak lain pada umumnya.

Jakarta, April 2015

Bianda Ludwianto

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Batasan dan Perumusan masalah ......................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9

E. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 9

F. Kerangka Konsep ................................................................................. 12

G. Metode Penelitian ................................................................................. 14

H. Sistematika Penulisan .......................................................................... 18

BAB II LANDASAN TEORI

A. Strategi Public Relations ....................................................................... 19

B. Integrated Marketing Communications ................................................ 23

C. Marketing Public Relations................................................................... 25

D. Teori Citra ............................................................................................ 28

E. Pengunaan Media Sosial ...................................................................... 31

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah dan Perkembangan PT. Tunas Bola ........................................ 33

vi

B. Visi dan Misi ........................................................................................ 40

C. Struktur Organisasi PT. Tunas Bola ..................................................... 40

D. Gambaran Umum Public Relations PT. Tunas Bola ........................... 41

BAB IV ANALISIS DATA

A. Strategi Public relations PT. Tunas Bola dalam Membangun

Citra Perusahaan ................................................................................... 49

B. Penggunaan Media Sosial PT. Tunas Bola untuk Membangun

Citra Perusahaan ................................................................................... 63

C. Keberhasilaan dan Kendala Public Relations PT. Tunas Bola

dalam Membangun Citra Perusahaan ................................................... 72

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 89

B. Saran ..................................................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Waktu Penelitian .................................................................................... 15

Tabel 3.1 Profil Pembaca BOLA ........................................................................... 39

Tabel 4.1 Kerja sama event PT. Tunas Bola dengan lembaga maupun perusahaan periode Agustus 2014 – Januari 2015 .......................................................... 73

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Teori ................................................................................... 12

Gambar 2.1 The Promotions Mix ........................................................................... 25

Gambar 3.1 Produk-produk PT. Tunas Bola .......................................................... 38

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Tunas Bola ............................... 40

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Departemen Marketing Communication

PT. Tunas Bola ................................................................................... 41

Gambar 3.4 Promo Event-event PT. Tunas Bola (BOLA) ..................................... 43

Gambar 4.1 Akun Twitter Bolanews.com dan Mingguan BOLA .......................... 68

Gambar 4.2 Keluhan di Media Sosial PT. Tunas Bola .......................................... 69

Gambar 4.3 Akun Facebook Harian BOLA dan Mingguan BOLA ...................... 70

Gambar 4.4 Diskusi Olahraga Nasional di Gedung Kompas Gramedia ................ 77

Gambar 4.5 Blood Donation For Humanity di Gedung Kompas Gramedia . ......... 78

Gambar 4.6 Super Soccer BOLA Sport Race di Gandaria City ............................. 80

Gambar 4.7 Car Free Day BOLA bersama Super O2 di Jln. Sudirman ................. 81

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media massa di era saat ini tumbuh begitu pesat. Dalam Industri media

massa kini terjadi persaingan yang kompetitif dengan menampilkan produk dan

konten media yang beragam. Saat ini media massa menyuguhkan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat. Masing-masing media massa menampilkan kemasan yang

menarik dan berkesan untuk menjaring konsumen, agar setia dengan media

tersebut. Kebutuhan informasi menjadi faktor utama bangkitnya persaingan media

massa. Selain itu kemajuan teknologi dan meningkatnya kualitas pendidikan juga

menjadi faktor pendorong. Masuknya industri media ke era digital membuat

perubahan pada peta persaingan media.

Banyak perusahaan media ramai-ramai memanfaatkan teknologi online

(internet) untuk mejadi lahan baru untuk memanjakan pengguna setianya. Hal

tersebut juga dilakukan oleh banyak media massa, khususnya media cetak.

Meninggalkan teknologi konvensional dan beralih ke teknologi online untuk

memenuhi kebutuhan informasi pembaca dengan cepat. Konvergensi menjadi

amunisi dalam persaingan media massa. Media cetak menggunakannya untuk

menjangkau pasar yang lebih luas dan wilayah yang tidak terjangkau oleh media

cetak bisa terlayani dengan teknologi online.

Dengan persaingan yang lebih kompetitif, media cetak mulai melakukan

segmentasi pembaca dan memilih untuk membentuk sebuah karakter yang kuat.

Saat ini selain media cetak yang menyajikan informasi-informasi umum, banyak

2

media cetak yang menyajikan informasi khusus dengan tema tertentu, seperti

olahraga dan kesehatan. Media dengan segmentasi ini memberikan informasi yang

sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pembaca. Persaingan bisnis diantara

media ini juga tidak kalah menarik dan kompetitif.

Untuk menjaring pembaca ditengah persaingan yang ketat, berbagai cara

promosi dan marketing dilakukan. Untuk mendapat keuntungan suatu perusahaan

akan melakukan kegiatan promosi agar produk yang dipasarkan dapat menarik

perhatian konsumen. Begitu juga dengan media cetak, perlunya citra positif

perusahaan dibangun untuk mempermudah perusahaan mendapatkan tujuan

(goals) yang ingin capai. Kesemua hal ini, mulai dari kegiatan promosi,

marketing, pembentukan citra, hingga kerja sama merupakan tugas dan tanggung

jawab public relations perusahaan.

Salah satu tugas public relations (PR) adalah sosialisasi yang membutuhkan

proses komunikasi yang handal, agar efek yang dirasakan bisa diterima oleh

masyarakat atau individu. Melalui public relations, proses sosialisasi akan jauh

lebih mudah karena menjangkau kepada masyarakat luas. Dari hubungan yang

sudah terjalin melalui komunikasi yang baik, bukan hal yang sulit untuk

melakukan proses sosialisasi. Menurut Neni Yulianita, Public relations juga

merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menyatakan

kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan

publik, dan melaksanakan program kerja untuk memperoleh pengertian dan

pengakuan dari publiknya.1

1 Neni Yulianita, Dasar-Dasar Public Relations (Bandung: Pusat Penerbitan Universitas

LPPM UNISBA, 2007), h. 25.

3

Kemudian salah satu fungsi internal PR ialah mengadakan perbaikan dan

pembenahan melalui corporate culture building (membangun budaya perusahaan)

berbentuk disiplin, memotivasi, meningkatkan pelayanan, dan produtivitas kerja

yang diharapkan tercipta sense of belonging terhadap perusahaan. Sedangkan

peran ekternal PR, Menurut Rosady Ruslan ialah berupaya menciptakan

kepercayaan dan citra perusahaan (corporate image) yang sekaligus

mempertahankan citra produknya (product and brand image).2 Selain itu PR

mengelola informasi opini publik mengenai suatu perusahaan di mata masyarakat

yang nantinya akan berpengaruh terhadap citra perusahaan.

Hubungan masyarakat dengan perusahaan menjadi sebuah jalinan khusus

yang membuat komunikasi merupakan suatu kepentingan tersendiri. Dengan

adanya public relations (PR) dalam struktur organisasi memberikan perhatian

khusus kepada masyarakat. Salah satu tugasnya adalah sebagai sumber informasi

(channel of communication) dan membangun citra (image building). PR juga

merupakan penghubung jalinan komunikasi dengan pihak luar, lembaga,

komunitas dan lainnya.

Kemudian Dr. Ludwig Suparno berpendapat Public relations merupakan

fungsi manajemen yang biasanya membantu dan meningkatkan marketing,

terutama promosi produk atau citra perusahaan atau organisasi. Selain itu public

relations memiliki tanggung jawab manajerial sesuai dengan fungsinya terhadap

masyarakat dan khalayak umum atau hal-hal yang lebih khusus.3 Public relations

dapat dibedakan kepada fungsi manajemen melalui konsep kegiatan administrasi

(operating consept of administration) dan fungsi staf khusus dalam pelayanan

2 Rosady Ruslan, Kampanye Public Relations (Jakarta: Raja Grafindo Persada), h. 9. 3 Dr. Ludwig Suparno. Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public relations (Jakarta: Indeks.

2011), h. 43.

4

administrasi (specialized staff junction serving administrasi). Sedangkan dalam

fungsi komunikasi pihak public relations melaksanakan kegiatan komunikasi

antara lembaga yang diwakilinya dan dengan pihak publik sebagai sasarannya.4

Citra merupakan gambaran atau pandangan tentang reputasi, identitas,

karakter, dan prestasi. Penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan

menampilkan citra positif, agar strategi dan tujuan perusahaan tercapai. Public

relations dituntut untuk membangun dan menjaga sebuah citra perusahaan dengan

melakukan beberapa strategi dalam menjalin hubungan dengan pihak luar, baik

masyarakat, lembaga, dan pemerintah. M. Linggar Anggoro berpendapat Citra

perusahaan ini terbentuk dari berbagai macam hal, antara lain yaitu riwayat atau

sejarah perusahaan yang gemilang, keberhasilan-keberhasilan di bidang keuangan

yang pernah diraih dan lain sebagainya.5

Frank Jefkins menyebutkan bahwa citra adalah kesan yang diperoleh

berdasarkan pengetahuan dan pengertian seseorang tentang fakta-fakta atau

kenyataan. Ada beberapa citra yang dikemukan oleh Frank Jefkins, yakni citra

bayangan, citra berlaku, citra diharapkan, citra perusahaan, dan majemuk.6 Citra

perusahaan merupakan bentuk kerja sama antara beberapa bagian dalam struktur

perusahaan yang berjalan bersama dengan baik. Citra perusahaan merupakan hal

yang penting. Reputasi dan prestasi yang baik adalah hal yang ingin dicapai oleh

sebuah perusahaan melalui public relations. Untuk itu memerlukan strategi yang

tepat untuk membangun dan memelihara citra perusahaan.

4 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public

Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing), h. 25. 5 M. Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005),

Cet. 4. h. 62. 6 Frank Jefkins, Public Relations, Edisi Kelima (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 20-22.

5

Strategi yang digunakan untuk menjalankan tugas PR dengan baik dan

memudahkan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan perusahaan. Karena

strategi menjadi pedoman segala tindakan yang dilakukan. Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia, strategi merupakan rencana yang cermat mengenai kegiatan

untuk mencapai sasaran khusus.7 Lebih lanjut J.L. Thompson menggambarkan

bahwa strategi adalah cara untuk mencapai sebuah hasil akhir. Hasil akhir

menyangkut tujuan dan sasaran organisasi, atau sebuah cara/proses yang

digunakan untuk mencapai misinya.8 Hasil yang diraih oleh strategi yang tepat

akan membuat tujuan-tujuan perusahaan dapat diraih dan perusahaan mendapat

keuntungan.

Persaingan bisnis dalam industri media massa, khususnya media cetak

dirasakan juga oleh perusahaan PT. Tunas Bola yang mempunyai produk dalam

media cetak, yaitu: Harian BOLA, Tabloid BOLA, dan Majalah BolaVaganza.

Selain produk cetak, PT. Tunas Bola juga mempunyai produk on-line dengan situs

berita bernama bolanews.com. Kesemua produk tersebut menyajikan informasi

seputar olahraga secara umumnya, dan informasi sepakbola pada khususnya yang

dikemas dengan menarik dan bahasa yang kekinian.

Media olahraga seperti BOLA saat ini menjadi sebuah kebutuhan bagi

masyarakat, terutama mereka yang gemar dan minat pada bidang olahraga

maupun, hanya ingin mengetahui perkembangan dunia olahraga. Dengan

terpenuhinya kebutuhan tersebut, masyarakat akan jadi mengerti pentingnya

berolahraga. Olahraga tidak hanya menyehatkan secara fisik saja, tetapi juga

menyegarkan rohani. Rasulullah SAW, memanfaatkan olahraga sebagai sarana

7 Tim Penyusunan Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2007) h. 1992.

8 Sandra Oliver, Strategi Pubic Relations (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 2.

6

untuk mengajarkan akhlak terpuji, sikap toleran, cinta kasih, persahabatan dan

persaudaraan, serta tolong menolong.9 Islam menghasung pemeluknya untuk

menjadi kuat dan sehat baik secara rohani maupun jasmani. Islam menunjukkan

keutamaan kekuatan dan kesehatan sebagai modal besar di dalam beramal saleh

dan beraktivitas di dalam urusan agama dan urusan dunia seorang muslim. Allah

Subhanah wa Ta’ala berfirman:

اصطفاه عليكم وزاده بسطة في العلم والجسم قال إن الل

“(Nabi mereka) berkata, “Sesungguhnya Allah Subhanah wa Ta’ala

telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas

dan tubuh yang perkasa.” (QS. al-Baqarah: 247).

PT. Tunas Bola merupakan bagian dari Kompas Gramedia Grup di bidang

Sport & Health Media. Pada awalnya BOLA merupakan dari sisipan kompas edisi

3 Maret 1984, namun empat tahun kemudian mulai diterbitkan terpisah. Hingga

tahun 1997, BOLA hanya diterbitkan sekali seminggu, yaitu pada hari Jumat.

Tabloid BOLA mempunyai fokus pada berita-berita sepak bola dan sering

mengirimkan wartawannya untuk meliput ajang-ajang olahraga di luar negeri.

Pada tahun 2001, terbitlah majalah BolaVaganza dengan tampilan khusus

membahas sepak bola internasional maupun nasional selama sebulan.

Sedangkan untuk produk online, portal berita bolanews.com lahir pada

medio 2010, sebagai tuntutan perkembangan teknologi informasi dan kebutuhan

pembaca BOLA akan berita yang aktual dan cepat. Untuk produk terbaru dari PT.

Tunas Bola adalah perkembangan dari tabloid BOLA menjadi Harian BOLA yang

terbit setiap hari dengan berita yang aktual mengetahui perkembangan sepak bola

9 Dr. Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani, Sehat Jasmani, Cerdas Ruhani

(Bandung: PT Mizan Publika, 2004), h. 125.

7

internasional dan nasional, serta olahraga lainnya. Ada beberapa majalah impor

yang dibeli lisensinya seperti, United Indonesia, Four Four Two, dan F1 Racing

Indonesia. Seiring perkembangan zaman dan tingginya persaingan bisnis, serta

beban yang berat biaya produksi yang berbeda terbalik dengan pendapatan. Maka

majalah-majalah tersebut telah resmi diberhentikan penerbitannya sejak awal

terbit tahun 2009. Dalam perkembangan bisnis media ini PT. Tunas Bola telah

mendapatkan dua penghargaan dalam Indonesia Print Media Awards (IPMA)

2015, pertama, sebagai Bronze Winner dari kategori The Best of Sport & Healthy

Local Magazine, untuk BolaVaganza. Dan kedua, sebagai Bronze Winner dari

kategori The Best of Sport & Healthy Tabloid, untuk Mingguan BOLA.

Dengan persaingan yang kompetitif dengan media-media olahraga lainnya,

membuat PT. Tunas Bola meningkatkan kualitas serta memberikan informasi

yang akurat dengan menampilkan etika jurnalistik. Sehingga BOLA menampilkan

produk-produknya yang inovatif yang diharapkan mampu mempertahankan dan

meningkatkan kecintaan masyarakat kepada semua produk BOLA. Namun untuk

mempertahankan brand image dan kerja sama dengan pihak lain yang diperoleh

saat ini, dan membangun citra positif perusahaan membutuhkan strategi yang

tepat dan handal didukung dengan konsep yang matang, ide yang inovatif serta

sarana dan prasarana yang baik, guna dapat mewujudkan harapan perusahaan.

Atas latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai strategi pubic relations yang digunakan PT. Tunas Bola dalam sebuah

penelitian yang berjudul: “STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. TUNAS

BOLA DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN”

8

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Penelitian ini akan mengkaji tentang strategi komunikasi public relations

PT. Tunas Bola dalam tingkat organisasi dan penggunaan media sosial pada

bulan Agustus 2014 sampai Januari 2015, serta fokus pada citra perusahaan

berkaitan dengan kerja sama dengan pihak eksternal. Merujuk pada batasan

masalah tersebut, maka rumusan masalah mencakup sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi public relations PT. Tunas Bola dalam

membangun citra perusahaan?

2. Bagaimana penggunaan media sosial PT. Tunas Bola dalam

membangun citra perusahaan?

3. Apa indikator keberhasilan dan kendala dalam strategi public

relations PT. Tunas Bola dalam membangun citra perusahaan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui bentuk strategi, peran dan pengelolaan media sosial

public relations yang digunakan PT. Tunas Bola dalam membangun

citra perusahaan.

b. Mengetahui berbagai macam kegiatan yang telah dilakukan PT. Tunas

Bola untuk membangun citra perusahaan. Kemudian keberhasilan dan

kendala yang dihadapi PT. Tunas Bola dalam penerapan strategi

Public relations.

9

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi akademis

dan praktis, yaitu:

a. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bentuk kontribusi penelitian

terapan dan memperkaya di bidang ilmu komunikasi, khususnya public

relations. Karena memiliki hubungan keterkaitan dengan peran penting

dalam kecakapan kehidupan berkomunikasi. Serta mendalami konsep

hubungan masyarakat dan lembaga atau perusahaan yang saling berkaitan.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini memberikan penambah pemahaman, pengetahuan

dan wawasan terhadap strategi komunikasi pada bidang public relations

perusahaan atau lembaga. Dan untuk mengetahui fungsi dan tugas public

relations di perusahaan. Serta memberikan informasi dan masukan

pengetahuan untuk penelitian serupa di masa mendatang.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, penulis telah mengkaji beberapa hasil penelitian

yang memiliki kesamaan dan perbedaan dalam kajian penelitian yaitu

mengenai strategi public relations. Pada penelitian ini akan disampaikan

adalah membangun citra perusahaan yang berkaitan dengan pengelolaan dan

penggunaan citra perusahaan. Maka merujuk pada penelitian terdahulu seperti

penelitian:

10

Strategi Komunikasi Publik Relations PT. Musica Studio dalam

Mempromosikan Lagu Religi oleh Agus Mana menemukan pokok bahasan

penelitian strategi yang dilakukan oleh public relations dalam

mempromosikan lagu religi yang mulai marak tidak hanya pada saat bulan

ramadhan saja. Selain itu juga bisa dijadikan media lagu untuk sebagai sarana

berdakwah dengan mempromosikan lagu-lagu religi.10 Kesamaan dengan

penelitian ini adalah objek penelitian yang membahas strategi public relations

dalam sebuah media dalam mempromosikan sebuah produk media.

Sedangkan perbedaan terletak pada subjek penelitian antara media cetak

dengan media promosi yang tidak hanya mempergunakan media cetak saja,

tetapi banyak media dan strategi yang digunakan dalam mempromosikan

produk.

Strategi Public Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam Membangun

Citra Positif Program Global Qurban oleh Widi Aries Triyanto

menyimpulkan keberhasilan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam program

global qurban tidak terlepas dari peran public relations yang bertujuan untuk

memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan, dan penghargaan dari

masyarakat luas.11 Kesamaan pada penelitian ini adalah objek penelitian yang

dikaji adalah citra positif perusahaan yang dilakukan oleh public relations

ACT dalam menjalankan program global qurban oleh Aksi Cepat Tanggap,

agar diterima oleh masyrakat dan berdampak positifnya kegiatan tersebut,

10 Agus Mana, ”Strategi Komunikasi Publik Relations PT. Musica Studio dalam

Memepromosikan Lagu Religi,” (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012).

11 Widi Aries Triyanto, “Strategi Public Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam Membangun Citra Positif Program Global Qurban,” (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012).

11

juga membangun citra lembaga Aksi Cepat Tanggap. Sedangkan untuk

perbedaannya pada penelitian ini fokus hanya pada program global qurban

saja dan tidak meneliti secara menyeluruh tentang citra perusahaan, seperti

halnya sebuah citra perusahaan. Dan penelitian ini membahas tentang

corporate social responsibility (CSR) yang menjadi salah ssatu tugas dari

public relations.

Strategi Public Relations 106.2 Fm Bens Radio dalam Memelihara Citra

Perusahaan oleh Tri Lestari menulis strategi public relations pada 106.3 FM

Bens radio dalam memelihara citra perusahaan dengan publik internal dan

eksternal. Memelihara citra perusahaan sama halnya dengan memelihara kerja

sama dengan pihak lain dan memiliki kemampuan kerja sama tim yang bagus

untuk mencapai keberhasialan yang saling menguntungkan, nyaman, saling

percaya, dan saling menghargai. Strategi public relations yang digunakan

dalam penelitian mengunakan strategi membeli, strategi penekanan, strategi

persuasif, dan strategi merangkul. Kesamaan dengan penelitian penulias

adalah berada pada teori yang digunakan, yaitu 4 strategi yang public

relations dalam menjalankan tugas dan fungsinya, strategi membeli, strategi

penekanan, strategi persuasif, dan strategi merangkul juga subjek dan

metodologi dalam penelitian. Sedangkan perbedaan terletak pada objek

penelitian, yang akan diteliti oleh penulis adalah strategi public relatios

dalam membangun citra.12

12 Tri Lestari, “Strategi Public Relations 106.2 Fm Bens Radio dalam Memelihara Citra Perusahaan,” (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013).

12

F. Kerangka Konsep

Gambar 1.1 Kerangka Teori

Menurut Sandra Moriarty, IMC (Integrated Marketing Communication)

atau komunikasi pemasaran terpadu adalah praktik mengoordinasikan semua

alat komunikasi pemasaran dan pesan brand secara strategis untuk

Integrated Marketing Communication

(IMC)

Promotion Mix

1. Advertising (Periklanan) 4. Public Relations 2. Sales Promotion 5. Personal Selling

(Promosi penjualan) 3. Direct Marketing

(Penjualan Langsung)

(Philip Kotler dan Gary Amstrong, Principle of Marketing, 2010)

Citra Perusahaan

1. Event internal dan Eksternal 2. Publik Eksternal

a. Pengiklan b. Sponsor c. Komunitas, dll.

3. Jumlah kerja sama dengan publik eksternal

(Frank Jefkins, Public Relations, 2003)

Strategi Public Relations

1. Strategi membeli (purchasing) 2. Strategi penekanan/kekuatan (pressure/power) 3. Strategi persuasif 4. Strategi merangkul (patronage) (Rosady Ruslan, Manajemen

Public Relations & Media Komunikasi, 2005)

Komunikasi Massa

1. Sosial Media a. Facebook b. Twitter

13

berkomunikasi dengan semua stakeholder dan audiensi secara konsisten.13

Sedangkan asosiasi agen periklanan Amerika, the 4As (The American

Association of Advertising Agency) mengatakan bahwa IMC adalah konsep

perencanaan komunikasi pemsaran yang matang dengan mengevaluasi peran

masing-masing bentuk komunikasi pemasaran (periklanan umum, sales

promotion, public relations dan memadukan bentuk-bentuk komunikasi

pemasaran ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak

komunikasi yang maksimal.

Komunikasi Pemasaran Terpadu adalah sebuah konsep pemasaran

dengan menerapkan 5 (lima) strategi pemasaran secara bersama, yaitu: 1.

Pemasaran langsung (Direct Marketing), Promosi Penjualan (Sales

Promotion), Hubungan Masyarakat (Public Relations), Penjualan Personal

(Personal Selling), dan Periklanan (Advertising).

Public relations berkaitan dengan fungsi manajemen lainnya, yaitu

marketing, sehingga Philip Kotler membuat suatu konsep marketing public

relations. Pengertian konsep marketing public relations tersebut secara garis

besarnya terdapat tiga taktik (There Ways Strategy) untuk melaksanakan

program dalam mencapai tujuan (goals), yaitu: pertama, bahwa public

relations merupakan potensi untuk menggunakan suatu taktik pull strategy

(menarik), sedangkan kedua adalah power (kekuatan) sebagai kekuatan untuk

menekan, push strategy sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini

public yang menguntungkan.14 Philip Kotler yang pertama kali memunculkan

13 Sandra Moriarty, Nancy Mitchell, dan William Wells, Advertising, Edisi Delapan

(Jakarta: Prenada Media Group), h. 625. 14 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public

Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing), h. 125.

14

konsep mega marketing yang merupakan perpaduan antara kekuatan public

relations dan marketing mix, kemudian muncul lagi istilah marketing public

relations (MPR), sebagai pengembangan konsep sebelumnya.15

G. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Paradigma Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk

menjelaskan fenomena dengan proses pengumpulan data. Bentuk

penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dimana penulis

melakukan penelitian langsung dan terlibat dalam kegiatan subjek

penelitian untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.

Penelitian ini menggunakan penulisan metode deskriptif, yaitu metode

penelitian yang tidak mencari atau menjelaskan hubungan dan tidak

menguji hipotesis atau prediksi. penelitian yang menghasilkan data

deksriptif berupa kata-kata, gambar dan buku-buku, laporan penelitian

akan bersifat kutipan-kutipan atau memberikan gambaran penyajian

laporan tersebut. Data tersebut berdasarkan dari naskah wawancara,

catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.16

15 Ibid, h. 77. 16 Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rodskarya,

2000, cet. Ke 11), h. 3.

15

2. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber-sumber tempat memperoleh

keterangan.17 Jadi, subjek dalam penelitian ini adalah public relations

PT. Tunas Bola.

b. Objek Penelitian

Dalam penelitan ini objek penelitiannya adalah strategi public

relations dan sponsor-sponsor dalam kegiatan PT. Tunas Bola yang

dilakukan dalam membangun citra positif perusahaan dan penggunaan

media sosial.

3. Waktu Penelitian

TAHAPAN PENELITIAN WAKTU TEMPAT

PENELITIAN

Observasi Dokumentasi Mengolah Data Wawancara Analisis Data

Agustus 2014 September 2014 –

Januari 2015 Desember 2014

Januari 2015 Februari 2015

Kompas Gramedia, Jalan Palmerah

Barat, Kota Jakarta Pusat, Daerah

Khusus Ibukota Jakarta 10270

4. Tahapan Penelitian

a. Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data ini peneliti menggunakan beberapa

teknik sebagai berikut:

1) Observasi

17 Ibid, h. 4.

16

Teknik observasi partisipan merupakan pengamatan yang terlibat

langsung dalam proses kerja subjek penelitian, kemudian

melakukan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang

diteliti terkati dengan permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian

ini, peneliti terlibat langsung dalam proses kerja public relations

PT. Tunas Bola sebagai Social Media Specialist.

2) Wawancara

Teknik wawancara yang melakukan tanya jawab dengan wawancara

struktur dan tidak terstruktur, dengan memberikan kebebasan

kepada narasumber. Peneliti melakukan tanya jawab secara

langsung dengan orang-orang yang terlibat di bagian public

relations PT. Tunas Bola, mulai dari Manajer, Product Executive,

dan Staff event. Dengan tujuan mendapatkan keterangan yang jelas

tentang strategi public relations PT. Tunas Bola dalam membangun

citra perusahaan.

3) Dokumentasi

Teknik mendapatkan informasi yang mendukung analisi dan

interpretasi data. Data-data dokumentasi sekunder berasal dari

public relations PT. Tunas Bola dalam tulisan-tulisan mengenai

perusahaan dan foto-foto kegiatan yang telah dilakukan oleh PT.

Tunas Bola yang berkatian dengan kegiatan public relations.

b. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, penulis akan menganalisa data tersebut,

kemudian diambilah kesimpulan guna mencari jawaban dari pertanyaan

17

yang terdapat dalam rumusan masalah. Dengan adanya kesimpulan

maka penelitian ini semakin terarah. Adapun teknik penulisan yang

digunakan yaitu berpedoman pada buku pedoman penulisan karya

ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) yang disusun oleh tim UIN Syahid,

UIN Press, 2007 cet, ke 1.

c. Analisis Data

Setelah data terkumpul, lalu dianalisis dengan teknik triangulasi

yaitu, menggabungkan ketiga hasil data sementara dari observasi,

dokumentasi, dan wawancara kemudian dikumpulkan untuk dibuat

kesimpulan, kemudian data-data tersebut diolah atau direvisi kembali

dengan menggunakan deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif

mengenai persepsi dan pemahaman tentang strategi public relations dalam

membangun citra perusahaan.

Data-data yang ditemukan kemudian dianalisa berdasarkan

kerangka konsep. Analisa data melakukan pengkategorian dalam strategi

public relations menurut Rosady Ruslan, yaitu strategi membeli,

penekanan/kekuatan, persuasif, dan merangkul. Kemudian data mengenai

citra perusahaan dianalisis mengunakan teori citra dari Frank Jefkins.

Berkaitan dengan pengunaan media sosial, penulis mengaitkan dengan

pendapat Weber mengenai media sosial berpengaruh terhadap branding

dan citra.

18

H. Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini penulis membahas lima bab dan masing-masing bab

terdiri dari sub bab, yakni :

BAB I Pendahuluan yang meliputi, latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian, kerangka teori, tinjauan

pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan teoritis yang meliputi, penjelasan teori-teori yang

relevan digunakan untuk menganalisa dan merancang

sistem yang diperoleh penulis juga menjelaskan diantaranya

Marketing Public Relations (MPR), Teori citra (image

teory), Integrated Marketing Communications (IMC), dan

Strategi Public Relations.

BAB III Temuan penelitian, membahas tentang gambaran umum

PT. Tunas Bola, visi misi perusahaan, kode etik perusahaan,

susunan struktur perusahaan, dan tata kelola perusahaan.

BAB IV Analisa hasil temuan, menjelaskan bentuk strategi Public

realtions PT. Tunas Bola dalam membangun citra

perusahaan, peran dan fungsi public relations, dan kegiatan-

kegiatan public relations dalam membangun citra

perusahaan.

BAB V Penutup, berisi kesimpulan dan saran dari penulis.

19

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi Public Relations

Dalam melakukan kegiatannya public relations memerlukan kiat khusus,

agar pencapaian tujuan dan fungsi public relations tidak menghambat

kegiatan manajemen organisasi lainnya. Untuk itu perlu strategi yang dalam

memberikan pedoman kerja untuk public relations melaksanakan tugas dan

fungsinya.

Pengertian strategi menurut J. L. Thompson adalah cara untuk mencapai

sebuah hasil akhir, hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi.1

Kemudian, Mintzberg menawarkan lima kegunaan dari kata strategi, yaitu:

sebuah rencana, cara, pola, posisi, dan perspektif. Jika dikaitkan dengan

aktivitas public relations, maka akan berhubungan dengan keputusan-

keputusan penting yang dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh banyak

pihak dalam organisasi.

Ahmad S. Adnanputra, Presiden Institut Bisnis dan Manajemen Jayakarta,

berpendapat tentang batasan pengertian strategi public relations adalah

alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public

relations dalam kerangka suatu rencana public relations.2 Salah satu tujuan

dari strategi public relations adalah untuk mengembangkan dan menegakkan

suatu citra positif yang menguntungkan bagi organisasi/perusahaan terhadap

para publik internal (stakeholders) dan publik eksternal (masyarakat).

1 Sandra Oliver, Strategi Public Relations (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007), h. 2. 2 Rosady Ruslan, Manajemen Public relatons dan media komunikasi (Jakarta: PT Raja

Grafindo, 2006), h. 134.

20

1. Komponen Pembentuk Strategi Public Relations

Strategi public relations dibentuk oleh beberapa unsur-unsur

tertentu, khususnya strategi korporat yang berkaitan dengan

lingkungan, kondisi, visi atau arah, tujuan dan sasaran dari suatu pola

yang menjadi dasar budaya perusahaan bersangkutan, yaitu:3

a. Secara makro, lingkungan perusahaan/lembaga tersebut akan

dipengaruhi oleh unsur-unsur: kebijakan umum, budaya yang

dianut, sistem perekonomian dan teknologi yang dikuasai oleh

organisasi bersangkutan.

b. Secara mikro, bergantung pada misi perusahaan, sumber-sumber

yang dimiliki (SDM/SDA), sistem pengorganisasian, dan rencana

atau program dalam jangka pendek dan panjang, serta tujuan yang

hendak dicapai.

2. Jenis-jenis Strategi Public Relations

Menurut Harwood Childs, ada beberapa strategi dalam kegiatan

public relations untuk merancang suatu pesan dalam bentuk informasi

atau berita, yaitu sebagai berikut.4

a. Strategy of Publicity

Melakukan kampanye untuk penyebaran pesan (massage)

melalui proses publikasi suatu berita melalui kerja sama dengan

berbagai media massa. Selain itu, dengan menggunakan taktik

3 Ibid, h. 140. 4 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations (Jakarta: RajaGrafindo

Persada, 2008), h. 5.

21

rekayasa suatu berita akan dapat menarik perhatian audiensi

sehingga menciptakan publisitas yang menguntungkan.

b. Strategy of Persuation

Berkampanye untuk membujuk atau menggalang khalayak

melalui teknik sugesti atau persuasi untuk mengubah opini publik

dengan mengangkat segi emosional dari suatu cerita, artikel, atau

featuris berlandaskan humanity interest.

c. Strategy of Argumentation

Strategi ini biasanya dipakai untuk mengantisipasi berita

negatif yang kurang menguntungkan (negative news), kemudian

dibentuk berita tandingan yang mengemukakan argumentasi yang

rasional agar opini publik tetap dalam posisi yang menguntungkan.

d. Strategy of Image

Strategi pembentukan berita yang positif dalam publikasi untuk

menjaga citra lembaga atau organisasi termasuk produknya.

Misalnya tidak hanya menampilkan segi promosi,tetapi bagaimana

menciptakan publikasi nonkomersial daengan menampilkan

kepedulian terhadap lingkungan sosial (humanity relations and

social marketing) yang menguntungkan citra bagi lembaga atau

organisasi secara keseluruhan (corporate image).

22

Kemudian ada beberapa alternatif pendekatan yang dilakukan dalam

strategi public relations. Pendekatan ini berguna untuk menjalankan

strategi PR, dengan pendekatan-pedekatan ini praktisi Rosady Ruslan

public relations dapat mengembangkan strateginya, yakni:5

1. Jalur membeli (purchasing), yaitu dengan cara mengabulkan

sebagian tuntutan pihak ekternal. Artinya pihak perusahaan bersedia

menerima tuntutan tersebut.

2. Jalur penekanan (pressure & power), yaitu merupakan tindakan

strategi public relations melalui taktik penekanan yang sekaligus

menunjukan suatu kekuasaan tertentu.

3. Jalur membujuk (persuation), yaitu taktik jangka pendek dengan

pendekatan untuk membujuk agar mau berunding dan berdialog

secara konstruktif.

4. Jalur merangkul (patronage), yaitu taktik jangka panjang dengan

pendekatan dari strategi PR yang bersifat merangkul pihak eksternal.

Pada umumnya strategi public relations dalam meningkatkan

kesadaran, seperti kesadaran merek (brandawarness) pada publik. Selain

itu untuk mengubah sikap, misalnya mengubah sikap dari anti menjadi

netral dan dari netral menjadi mendukung terhadap tindakan yang

dilakukan organisasi. Terakhir, untuk mendorong tindakan, mislanya

mendorong untuk mendukung kebijakan proses prooduksi yang ramah

lingkungan yang ditujukan organisasi.6

5 Rosady Ruslan, Manajemen Public relatons dan media komunikasi (Jakarta: PT Raja

Grafindo, 2006), h. 138-139. 6 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public

Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing, 2010), h. 155.

23

B. Integrated Marketing Communications

Komunikasi pemasaran terpadu atau integrated marketing communications

adalah konsep pengabungan saluran komunikasi perusahaan atau lembaga

untuk tujuan penyampaian pesan kepada publik eksternal agar tercapai

tercipta hubungan komunikasi yang baik dan menguntungkan perusahaan

atau lembaga. Mengutip dari buku Philip Kotler dan Gary Amstrong yang

berjudul Principles of Marketing.

”Integrated marketing communications (IMC) carefully intergrating and coordinating the company’s many communications

channels to deliver a clear, consistent, and organization and its products”7

Asosiasi agen periklanan Amerika (The American Association of

Adversiting Agency) mengemukakan bahwa IMC adalah konsep perencanaan

komunikasi pemasaran yang matang dengan mengevaluasi peran masing-

masing bentuk komunikasi pemasaran (periklanan umum, sales promotion,

public relations dan lain-lain) dan memadukan bentuk-bentuk komunikasi

pemasaran ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak

komunikasi yang maksimal (Belch 2009).

Dalam kegiatan komunikasi pemasaran terpadu perusahaan menggunakan

penggabungan promosi (promotion mix). Menurut Philip Kotler, Promotion

mix adalah penggabungan alat promosi yang digunakan oleh perusahaan

untuk komunikasi persuasif dengan konsumen dan membangun hubungan

7 Philip Kotler dan Gary Amstrong, Principle of Marketing, 13th edition / International

Edition (New Jersey: Prentice Hall, 2010), h. 429.

24

baik dengan konsumen. Promotion mix terdiri dari lima alat promosi yang

sering digunakan perusahaan, yaitu:8

1. Advestising adalah bentuk komunikasi non-personal melalui berbagai

media cetak, elektronik, dan internet mengenai perusahaan, produk, dan

jasa atau ide sebuah sponsor yang dikenal.

2. Sales promotion adalah aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan cara

memberikan nilai incentive kepada penjual, distributor, atau konsumennya

secara langsung untuk mendorong penjualan dengan cepat.

3. Personal selling adalah aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan

persentasi langsung kepada konsumen tentang tujuan penjualan, dan untuk

meyakikan pembeli potensial. Serta membangun hubungan dengan

konsumen.

4. Public relations adalah komunikasi non-personal yang bertujuan untuk

membangun hubungan baik dengan seluruh masyarakat. Komunikasi yang

dilakukan adalah pemberlakukan publisitas, menciptakan dan mengelola

citra positif perusahaan, dan mengelola kegiatan-kegiatan perusahaan,

serta menanggani isu-isu negatif.

5. Direct marketing adalah sebuah aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh

perusahaan secara langsung kepada konsumennya. Dan juga

memberlakukan tanggapan dan permintaan konsumen melalui berbagai

media massa.

8 Ibid, h. 426.

25

The Promotions Mix Gambar 2.1

Sumber : Philip Kotler dan Gary Amstrong 2010

C. Marketing Public Relations

1. Konsep Marketing Public Relations

Selama kurun waktu 1970-an, muncul konsep-konsep pengembangan

bidang pemasaran yang baru dan lebih dikenal dengan istilah pemasaran

strategi (strategi marketing), positioning, social marketing, macro

marketing, global marketing, dan mega marketing.9 Philip Kotler

merupakan pakar public relations yang memperkenalkan konsep mega

marketing yang berintikan perpaduan antara public relations dan

marketing mix. Kemudian istilah tersebut dikembangkan oleh Thomas L.

Harris (1991) menjadi konsep baru yang dikeal dengan marketing public

relations.

Thomas L. Harris menambahkan definisi marketing public relations

sendiri adalah sebuah proses perencanaan dan pengevaluasian program

9 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public

Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing, 2010), h. 75-76.

Integrated Marketing

Communications (IMC)

Advertising

Personal Selling

Sales promotion

Direct marketing

Public relations

26

yang merangsang penjualan dan pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui

pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang dapat

menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian

pelanggan.10

2. Fungsi Marketing Public Relations

Marketing public relations (MPR) merupakan penggabungan antara

konsep pemasaran dengan konsep kerja public relations. Perpaduan dua

konsep ini melahirkan suatu energi baru yang dapat membantu organisasi

dalam memasarkan produknya dengan efisien dan efektif. Untuk itu

marketing public relation memiliki dua fungsi yang bersinergi, yaitu

fungsi marketing dan fungsi public relations.11

a. Fungsi marketing

1) Mengadakan riset pasar, untuk mendapatkan informasi yang sesuai

dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

2) Menciptakan produk yang sesuai dari hasil riset pasar.

3) Menentukan harga produk yang rasional dan kompetitif.

4) Menentukan dan memilih target konsumen.

5) Merencanakan dan melaksanakan kampanye promosi.

6) Komitmen terhadap pelayanan purna jual.

b. Fungsi public relations

1) Menumbuhkan kembangkan citra positif perusahaan terhadap

publik eksternal.

10 Ibid, h. 77. 11 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public

Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing, 2010), h. 82.

27

2) Membina hubungan yang positif antar karyawan (employee

relations), dan antara karyawan dengan pemimpinan, sehingga

akan tumbuh corporate culture (budaya perusahaan) yang memacu

kepada displin dan motivasi kerja, profesionalme yang tinggi, serta

memiliki sense of belonging terhadap perusahaan yang baik.

3. Peranan Marketing Public Relations

Ada beberapa faktor yang melihat bahwa marketing public relations

(MPR) sangat penting dibutuhkan oleh perusahaan. Salah satunya adalah

untuk meningkatkan biaya promosi periklanan yang tidak seimbang

dengan hasil keuntungan yang diperoleh perusahaan. Selain itu

persaingan yang ketat dalam promosi dan publikasi produk, membuat

perusahaan mulai bekerja efektif dan efisien.

Pentingnya peran marketing public relations menurut Philip Kotler

dalam upaya mencapai tujuan utama organisasi atau perusahaan dalam

berkompetisi, secara garis besarnya yaitu sebagai berikut.12

a. Menumbuhkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang

tengah diluncurkan.

b. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau

manfaat (benefit) atas produk yang ditawarkan.

c. Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor

(advertorial) tentang manfaat suatu produk.

d. Menekan biaya promosi iklan komersial.

12 Ibid, h. 87.

28

e. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen,

sebagai demi tercapainya kepuasan pihak pelanggan.

f. Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dan

sekaligus merencakan perubahan posisi duduk yang lama.

g. Mengkonsumsikan terus-menerus tentang aktivitas dan program

kerja yang berkaitan dengan sosial dan lingkungan hidup, agar

tercapai publikasi yang positif dimata masyarakat.

h. Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barang

dan jasa.

i. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif

yang mungkin akan muncul di masa mendatang.

D. Teori Citra

Menurut Rosady Ruslan, Citra (image) berkaitan erat dengan suatu

penilaian, tanggapan, opini, kepercayaan publik, asosiasi atau simbol-simbol

tertentu terhadap bentuk pelayanan, nama perusahaan, dan merek suatu

produk barang atau jasa dari pihak publik sebagai khalayak sasarannya.13

Sandra Oliver berpendapat, bahwa studi terkini menunjukkan bahwa citra

tidak hanya terdiri dari sebuah realitas tunggal yang dipegang oleh individu,

tetapi juga mereka yang memegang serangkaian gambaran yang saling

terhubung yang terdiri dari banyak unsur atau objek yang menyatu dan yang

diinterpretasikan melalui bahasa.14

13 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan komunikasi (Jakarta:

RajaGrafindo Persada), h. 71. 14 Sandra Oliver, Strategi Public Relations (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007), h. 52.

29

Dalam proses pembentukan citra dibutuhkan faktor lain yang akan

memmbuat citra akan semakin kuat dan berkarakter. Antara lain dibutuhkan

faktor identitas dan reputasi sebagai pembentuk citra yang menunjukan

kepribadian. Adapun Frank Jefkins menjelaskan, bahwa ada beberapa jenis

citra (image), yakni: citra bayangan (mirror image), citra yang berlaku

(current image), citra yang diharapkan (wish image), citra perusahaan

(corporate image) serta citra majemuk (multiple image).15

a. Citra Bayangan (mirror image)

Citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam

mengenai pandangan luar, terhadap organisasi. Citra bayangan ini hampir

selalu tepat dan tidak sesuai dengan realitas yang sesungguhnya. Hal ini

karena kurang tersedianya informasi dan pengetahuan yang akurat oleh

pihak dalam organisasi, mengenai pandangan dan pendapat pihak luar

terhadapa organisasi tersebut.

b. Citra yang Berlaku (current image)

Citra yang berlaku adalah citra atau pandangan yang dianut oleh

pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Kebaikan dari citra bayangan,

citra yang berlaku bersubjek kepada pihak luar yang melakukan proses

pemaknaan citra terhadap organisasi. Tetapi sering terjadi ketidaksesuaian

antara pandangan terhadap realita yang sesungguhnya, biasanya citra

berpandangan negatif. Karena citra ini sepenuhnya ditentukan oleh

banyak-sedikitnya informasi yang dimilikioleh mereka yang

mempercayainya.

15 Frank Jefkins, Public Relations, Edisi Kelima (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006), h. 20.

30

c. Citra yang diharapkan (wish image)

Citra harapan (wish image) adalah suatu citra yang diinginkan oleh

pihak manajemen. Citra ini secara umum berkonotasi positif atau lebih

baik. Tapi masih sama seperti citra sebelumnya, citra harapan juga tidak

sama dengan realita yang sebenarnya. Biasanya citra yang diharapkan

lebih baik atau menyenangkan daripada citra yang sebenarnya. Citra yang

diharapkan itu biasanya dirumuskan dan diterapkan untuk sesuatu yang

relatif masih baru, ketika khalayak belum memiliki informasi yang

memadai.

d. Citra Perusahaan (corporate image)

Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara

keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya. Citra

ini terbentuk dari banyak hal, antara lain sejarah perusahaan yang

berpestasi dan stabilitas di bidang keuangan, kualitas produk, keberhasilan

ekspor, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan

kerja, kesediaan untuk tanggung jawab sosial, dan komitmen mengadakan

riset.

e. Citra Majemuk (multiple image)

Citra majemuk adalah kumpulan citra yang bersifat individu dalam

suatu organisasi. Jumlah citra yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan

sama banyaknya dengan jumlah pegawainya. Untuk menghindari hal yang

tidak diinginkan, maka dilakukan penyeragaman dengan mengurangi

variasi citra yang ada.

31

E. Pengunaan Media Sosial

I Gusti Ngurah Aditya Lesmana menjelaskan tentang perkembangan

teknologi informatika mendorong perubahan dalam pola perilaku manusia

dan berkembangnya industri media massa. Perubahan itu telah menciptakan

sebuah transformasi media konvesional kedalam perkembangan new media.

New media atau media baru adalah media yang memiliki konten dalam

bentuk gabungan data, teks, suara, dan berbagai jenis gambar yang disimpan

dalam format digital dan disebarluaskan melalui jaringan berbasis kabel optic

broadband, satelit dan sistem gelombang mikro.16

Melalui new media yang telah berformat secara digital dan terjaring secara

luas yang dinamakan jaringan internet dapat digunakan sebagai sarana

mendapatkan informasi terbaru dari belahan dunia secara cepat dan mudah.

Salah satu konten yang sedang berkembang dalam dunia new media ini

adalah media sosial. Menurut Adreas Kaplan dan Michael Haenaen

mendefinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis

internet yang membangun diatas ideologi dan teknologi web 2.0 dan yang

memunkinkan penciptaan dan pertukaraan user generated content.17

Kemudian Puntoadi berpendapat dalam bukunya Menciptakan Penjualan

Melalui Media Sosial, media sosial adalah fitur berbasisi website yang dapat

membentuk jaringan serta memungkinkan orang untuk berinteraksi dalam

sebuah komunitas dan dapat melakukan berbagai bentuk pertukaran,

16 I Gusti Ngurah Aditya Lesmana, “Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter Terhadap

Pembentukan Brand Attachment (Studi : PT. XL Axiata),” (Tesis S2 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 2012), h. 11.

17 Ibid, 10.

32

kolaborasi dan saling berkenalan dalam bentuk tulisan visual maupun

audiovisual. Contoh seperti Twitter, Facebook, Blogspot, Instagram dan

lainnya.18

Media sosial memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dengan

konsumen, dapat menjadi media untuk membentuk komunitas online. Media

sosial dapat menjadi bagian dari keseluruhan e-marketing strategy yang

digabungkan melalui strategi marketing yang lainnya. Serta sebagai jalan

menemukan atau menciptakan para brand evangelist. Dan memberikan

peluang masuk komunitas yang telah ada sebelumnya dan memberikan

kesempatan mendapatkan feedback secara langsung.19

Menurut Hadi Purnama, media sosial mempunyai beberapa karakteristik

khusus, diantaranya:20

a. Jangkauan (reach), daya jangkauan sosial media dari skala kecil

hingga khalayak global.

b. Aksesibilitas (accessibility), sosial media lebih mudah diakses oleh

publik dengan biaya yang terjangkau.

c. Penggunaan (usability), sosial media relatif mudah digunakan karena

tidak memerlukan keterampilan dan pelatihan khusus.

d. Aktualitas (immediacy), sosial media dapat memancing respon

khalayak lebih cepat.

e. Tetap (permanence), sosial media dapat menggatinkan komentar

secara instan atau mudah melakukan proses pengeditan.

18 Danis Puntoadi, Menciptakan Penjualan Melalui Media Sosial, (Jakarta: Elex Media

Komputido, 2011), h. 6. 19 Ibid, h. 21. 20 Putu Hadi purnama, Buku Sakti Nge-Blog, (Jakarta: Gagas Media, 2009), h. 34.

33

Menurut Weber media sosial berpengaruh terhadap branding. Ketika

pemasar memiliki konsumen, maka pemasar harus melakukan percakapan

semakin dalam, maka brand-nya akan semakin kuat, dan begitu sebaliknya.

Hal tersebut menjadi konsep inti dari pemasaran tradisional dan branding.

Branding dan marketing berbicara tentang partisipasi didalam jaringan sosial,

dimana percakapan antara konsumen dan konsumen akan berkembang.

Pemasaran media sosial terdiri dari upaya menggunakan media sosial untuk

memnujuk konsumen mengenai produk dan jasa dari suatu perusahaan,

pemasaran media sosial adalah pemasaran menggunakan komunitas online,

jaringan sosial, blog pemasaran dan banyak lainnya.21

21 I Gusti Ngurah Aditya Lesmana, “Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter Terhadap

Pembentukan Brand Attachment (Studi : PT. XL Axiata),” (Tesis S2 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 2012), h. 11.

33

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah dan Perkembangan PT. Tunas Bola

PT. Tunas Bola merupakan bagian dari Kompas Gramedia Grup di

bidang Sport & Health Media (SHM). Semua diawali dengan tingginya minat

masyarakat untuk membaca rubrik olahraga di Harian Kompas. Berita

olahraga yang diperkaya oleh ulasan-ulasan yang akurat menghibur

masyarakat dan mendorong kecintaan terhadap olahraga.1 Pertama kali

Yayasan Tunas Raga menerbitkan BOLA pada tahun 1984. Banyaknya

peminat berita olahraga menumbuhkan gairah industri media untuk

menyajikan berita-berita olahraga lebih khusus.

Pada tahun 1970 hingga 1980, khusus rubrik olahraga di harian

Kompas hanya satu halaman, terasa tidak cukup untuk menampung semua

kejadian olahraga baik di Indonesia maupun luar negeri. Oleh karena itu

tercetuslah gagasan media baru khusus membahas tentang olahraga.

Kemudian, Ignatius Sunito dan Sumohardi Marsis, yang saat itu bekerja

sebagai wartawan Kompas bagian olahraga, menjadi pelaksana pembuatan

tabloid BOLA atas gagasan Pemimpin Umum Kompas, Jakob Oetama.

Setelah melalui proses pertimbangan, baik secara redaksional maupun bisnis,

BOLA diterbitkan sebagai sisipan Kompas. Tidak seperti Kompas yang

berbentuk koran, BOLA memilih bentuk tabloid yang lebih kecil.

1 Rhenald kasali, Membidik Pasar Indonesia: segmentasi, Targeting, dan Positionong

(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007), h, 447.

34

Akhirnya pada 3 Maret 1984, BOLA resmi terbit untuk pertama kali,

pada edisi pertama ini setebal 16 halaman, mulai 9 Maret 1984, BOLA terbit

setiap Jumat dengan tetap menjadi sisipan Kompas. Berita-berita yang

disajikan BOLA mempunyai fokus pada berita-berita sepak bola dan sering

mengirimkan wartawannya untuk meliput ajang-ajang olahraga di luar negeri,

termasuk Piala Dunia FIFA. Dengan mengedepankan anilisis yang mendalam

serta keragaman penyajian berita membuat BOLA semakin menarik perhatian

pecinta olahraga.

Seiring perkembangan dan peningkatan peminat BOLA pada Harian

Kompas yang telah menjadi sisipan koran selama 4 tahun. Maka Pada edisi 2

April 1988, BOLA secara resmi terbit secara mandiri. Hal ini dikarenakan

dimana jajaran pengasuh BOLA menjawab tantangan Pemimpin Umum

Kompas, Jakob Oetama, agar BOLA bisa berdiri sendiri dan tidak lagi

menjadi sisipan Kompas. Keputusan ini dikeluarkan dengan pertimbangan

matang dan memperhatikan dari segi bisnis dan untuk menjaga kualitas

BOLA agar bisa berkembang.

Pada edisi tersebut, BOLA menampilkan cover Diego Maradona

dengan tajuk "Maradona ke Galatama?", yang menceritakan seputar

kepindahan sang legenda ke Galatama, pada edisi tersebut, BOLA terbit

setiap Jumat dan jumlah halaman tabloid ini bertambah menjadi 24 halaman.

Sebenarnya, BOLA sudah secara resmi memisahkan diri dengan Kompas saat

BOLA memperingati HUT ke-4 di Hotel Hilton, Jakarta. Saat itu, Jakob

35

Oetama mengestafetkan sebuah BOLA kepada Pemimpin Umum BOLA,

Yussack Sutanto, sebagai simbol kemandirian.2

Pada 1 April 1988, edisi perdana BOLA terbit secara mandiri dengan

24 halaman dan menyajikan berita-berita olahraga nasional, maupun

internasional. Tidak hanya berita tentang sepak bola saja, Tabloid BOLA juga

membahas olahraga lainya, seperti Formula 1, MotoGP, dan olaharaga

olimpik serta lainnya. Tahun 1990, Yayasan Tunas Raga resmi menjadi badan

hukum PT. Tunas Bola yang menanggani penerbitan BOLA dan segala

produk turunannya. Tahun 1997, tepatnya bulan Maret terdapat perubahan

pada edisi Tabloid BOLA terbit dua kali seminggu, yaitu pada hari Selasa dan

Jumat. Tiga belas tahun berselang, terjadi penambahan waktu terbit kembali

pada tahun 2010, Tabloid BOLA melakukan tiga kali penerbitan seminggu,

yakni Senin, Kamis, dan Sabtu. Karena permintaan dan minat pembaca setia

BOLA perubahan-perubahan ini terjadi.

Juni 2013, PT. Tunas Bola melakukan perkembangan terhadap

produk-produknya, khusus Tabloid BOLA yang menjadi produk unggulan

dan terlama sejak awal penerbitan tahun 1984, melakukan pelebaran produk

menjadi koran Harian BOLA dan Mingguan BOLA. Koran Harian BOLA

terbit Senin hingga Sabtu, dengan 16 halaman menyajikan info terbaru dari

dunia olahraga setiap hari ke pencinta BOLA, dengan slogan “Membawa

Anda Ke Arena”. Sedangkan Mingguan BOLA masih memegang konsep

Tabloid BOLA, hanya saja ada perubahan pada nama produknya.

2 Tentang BOLA. Artikel diakses pada 21 Januari 2015 dari www.bolanews.com/about

36

Selain kedua produk yang dijelaskan diatas, Mulai Januari 2009, PT.

Tunas Bola juga menerbitkan dua majalah sepak bola impor dari Inggris yaitu

FourFourTwo dan Inside United yang membahas tim terkenal Inggris,

Manchester United. Pada Maret 2012 BOLA menerbitkan majalah F1 Racing

yang membahas Formula Satu. Namun pada akhir tahun 2014, ketiga majalah

tersebut (FourFourTwo, Inside United dan F1 Racing Indonesia) berhenti

untuk terbit dan memutuskan perpanjang lisensi. Tapi, PT. Tunas Bola sudah

memiliki majalah produk lokal yang sudah terbit sejak November 2001, yakni

BolaVaganza. Majalah BolaVaganza menjadi produk ketiga BOLA untuk

memberi informasi dunia olahraga. Majalah ini membahas tentang sepak bola

namun lebih terfokus pada artikel-artikel non-berita atau feature dan

menyajikan perkembangan liga-liga Eropa dan Nasional. Pada tahun 2015,

PT. Tunas Bola telah mendapatkan dua penghargaan dalam Indonesia Print

Media Awards (IPMA) 2015, pertama, sebagai Bronze Winner dari kategori

The Best of Sport & Healthy Local Magazine, untuk BolaVaganza. Dan

kedua, sebagai Bronze Winner dari kategori The Best of Sport & Healthy

Tabloid, untuk Mingguan BOLA.

Kemajuan teknologi informasi mendorong perubahan pada bisnis

industri media konvesional. Hadirnya layanan online menjadi tantangan baru

untuk industri media konvesional untuk lebih kompetitif dan menfaatkan

peluang. Hal ini juga yang membuat PT. Tunas Bola mengeluarkan produk

portal berita bolanews.com. Layanan ini menjadikan berita-berita dapat

mudah dijangkau oleh pecinta BOLA, karena berita tentang seputar dunia

olahraga dapat diakses dengan mudah di bolanews.com dan dapat melihat

37

berita yang ada di Harian BOLA, Mingguan BOLA, dan BolaVaganza dalam

situs ini. Pengkayaan konten juga terjadi pada portal berita ini, untuk menarik

peminat BOLA dan juga menambah kekurangan yang ada pada produk bola

lainnya. Misalnya konten #bolaretro, menyuguhkan informasi tentang berita

sepak bola yang fenomenal pada edisi BOLA yang lalu, tetapi masih

berkualitas dan bisa sebagai pengingat atau bahan nostalgia. Kemudian

BOLAShot, yaitu galeri foto terbaik dari pewarta fotografi BOLA dalam

membidik momen-momen terbaik dalam dunia olahraga. Banyak konten yang

bisa dinikmati dan semua tersajikan dengan lengkap di bolanews.com.

Sebagian besar pencinta olahraga adalah masyarakat biasa yang

memiliki semangat komunitas yang besar, kemudian membicarakan tokoh-

tokoh pujaannya dengan komunitasnya yang memiliki fantasi yang sama.

Umumnya mereka terdiri dari orang-orang muda yang menyukai atribut-

atribut olahraga, dan menganut self concept sebagai manusia yang sehat,

ekspresif dan bersosialisasi. Tidak jarang bagi mereka olahraga dikaitkan

dengan masalah-masalah nasionalisme atau daerahisme.3

Tabloid BOLA dapat dikatakan sebagai media olahraga pertama yang

dikelola dengan baik dan berhasil mencapai sambutan yang meriah. Selain

segmennya yang tajam, ada dua faktor yang mendorong keberhasilan media

ini untuk menjangkau konsumen Indonesia. Pertama, manajemennya solid,

tertata rapih. Dan Kedua, redakturnya memiliki kualitas yang dapat

diandalkan.4

3 Rhenald kasali, Membidik Pasar Indonesia: segmentasi, Targeting, dan Positionong

(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007), h, 447. 4 Ibid, h. 448.

38

Gambar 3.1 Produk-produk PT. Tunas Bola

Laporan-laporan dan prediksi-prediksi hasil pertandingan yang

disajikan memiliki keakurasian yang tinggi. Kedua hal ini menyebabkan

BOLA memiliki reputasi yang kuat, baik dikalangan pencinta olahraga

maupun pemasang iklan. Marketeer pun memiliki banyak pilihan untuk

mengkomunikasikan pesan-pesannya melalui BOLA. Banyak keuntungan

dari iklan-iklan yang masuk seiring naiknya penjualan juga target market

yang segmentasi membuat fokus penjualan iklan kepada produk-produk yang

sesuai dengan tema dan konteks dari perusahaan.

39

Tabel 3.1 Profil Pembaca BOLA

40

B. Visi dan Misi PT. Tunas Bola

Visi

Menjadi perusahaan media penyedia informasi di bidang keolahragaan

dan kesehatan berkualitas.

Misi

1. Menjadi perusahaan penyedia informasi dan layanan di bidang

keolahragaan dan kesehatan terbesar di Indonesia.

2. Mengarahkan perusahaan ke pasar Asia Tenggara melalui produk

dan layanan yang memajukan dunia olahraga dan kesehatan.

C. Struktur Organisasi PT. Tunas Bola

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Tunas Bola

Keterangan :

1. Board of Director : Arief Kurniawan

2. Redaktur Pelaksana : Dian Savitri

3. General Manager : Stella Soedibjo

General Manager

Board of Director

Redaktur Pelaksana

Research & Development

Sales & Marketing

Marketing Comunication

n

Finance Human Resources

41

4. Research & Development : Eko Widodo (manager)

5. Sales & Marketing : Bernadette S. Kartika (manager)

6. Marketing Comunication : Benhard Sitorus (manager)

7. Finance : Th. Dharma Sri Pratmawati (manager)

8. Human Resources : Daniel Tangkas Sianturi (manager)

9. Infomation Technology : Arief Witono (manager)

D. Gambaran Umum Public Relations PT. Tunas Bola

1. Struktur Organisasi Public Relations

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Departemen Marketing Communication PT. Tunas Bola

Keterangan:

- Product Executive, mengelola produk BOLA mulai dari keredaksional

hingga sirkulasi. Selain itu melakukan kegiatan-kegiatan untuk

mengenalkan produk dan memberikan program-program menarik dan

42

khusus untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan pembaca semua

produk BOLA. Pengelolaan sosial media, seperti Facebook dan

Twitter dikelola oleh product executive.

- Activation Officer atau Brand Activation, yaitu melakukan kegiatan

pemasaran suatu produk untuk mengaktifkan minat dari konsumen

untuk mencoba atau memakai produk BOLA. Bagian ini mengelola

kemungkinan-kemungkinan yang lebih jauh terhadap brand, strategi

dan posisi apa yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan seluruh

aset yang dimiliki oleh perusahaan, melalui srategi-strategi dalam

aktivasi merek tersebut, harus dilakukan sebuah pengukuran efektivitas

dari kegiatan tersebut.

- Costumer Relation Adm Clerk, bertugas untuk memberikan pelayanan

kepada pelanggan dan penguna produk BOLA. Memberikan solusi

tentang masalah-masalah yang ditemukan oleh pelanggan tentang

produk-produk BOLA dan membantu menyelesaikan masalah tersebut.

Segala sesuatu mengenai produk BOLA akan dijelaskan oleh bagian

ini, mulai dari berlangganan produk hingga kesalahan redaksional.

- Marcomm Adm Clerk, bagian ini bertugas menjadi membantu kinerja

seluruh bagian marcomm PT. Tunas Bola. Mendata semua penawaran

kerjasama, juga melakukan penawaran kerjasama kepada sponsor.

Menjalin hubungan baik dengan sponnsor menjadi tanggung jawab

bagian ini. Bentuk kerjasama yang ditawarkan, mulai dari Produk

blunding hingga menjadi pendana kegiatan-kegiatan marketing

communication.

43

Gambar 3.4 Promo Event-event PT. Tunas Bola (BOLA)

2. Fungsi dan Tugas Pokok Public Relations PT. Tunas Bola

Secara garis besar terdapat tiga tugas pokok public relations yang

berhubungan erat dengan tujuan dan fungsi public relations PT. Tunas

Bola. Ketiga tugas pokok tersebut adalah:

a. Menginterpretasikan, menganalisis, dan mengevaluasi

kecenderungan prilaku publik, kemudian direkomendasikan

kepada manajemen untuk merumuskan kebijakan organisasi

atau lembaga. Kecenderungan prilaku publik telah

diklasifikasikan dengan baik oleh Frank Jefkins menjadi 4

situasi atau kondisi kecendrungan publik yang dihadapi oleh

public relations, yakni tidak tahu, apatis, prasanka dan

memusuhi. Mengacu pada klasifikasi publik menurut Frank

Jefkins tersebut maka, tugas public relations adalah merubah

publik yang tidak tahu menjadi tahu (awareness), dari apatis

44

menjadi peduli, yang berprasangka menjadi menerima, dan

yang memusuhi menjadi simpati.5

b. Mempertemukan kepentingan organisasi atau lembaga dengan

kepentingan publik, kepentingan organisasi atau lembaga dapat

jauh berbeda dengan kepentingan publik dan sebaliknya.

Dalam kondisi yang manapun tugas public relations adalah

mempertemukan kepentingan ini menjadi dimengerti,

dipahami, dihormati, dan dilaksanakan. Bila kepentingannya

berbeda, maka tugus public relations adalah untuk

menghubungkannya.6

c. Mengevaluasi program-program organisasi atau lembaga

khususnya yang berkaitan dengan publik. Tugas mengevaluasi

program manajemen ini mengisyarakatkan kedudukan dan

wewenang untuk memberi nasihat apakah suatu program

sebaiknya diteruskan atau ditunda atau diberhentikan. Disini

public relations bertugas untuk senantiasa memonitor setiap

program.

Selain dari ketiga tugas pokok yang dibebankan kepada public

relations, ada tugas pokok public relations yang membutuhkan jalinan

kerjasama atau hubungan dengan pihak luar untuk keberlangsungan dan

melancarkan kinerja perusahaan PT. Tunas Bola. Menciptakan citra positif

perusahaan dalam pandangan masyarakat merupakan salah satu tugas

pokok public relations. Citra positif dapat terbentuk bila public relations

5 Frank Jefkins, Public Relations, Edisi Kelima (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006), h. 10. 6 Ibid.

45

mempunyai persepsi yang positif terhadap perusahaan. Persepsi ini harus

lengkap dan tidak sepotong-sepotong, agar hal itu dapat dicapai. Maka

publik harus dalam kondisi kecukupan informasi (well-informed) tentang

perusahaan. Artinya tidak ada kesenjangan informasi antara perusahaan

dengan publik maupun sebaliknya. Karena public relations dituntut

menjaga arus informasi agar berjalan dua arah timbal balik.7

Fungsi public relations menurut Cutlip and Center seperti dikutip

oleh Frida Kusumawati dalam bukunya Dasar-Dasar Humas, bahwa fungsi

dari PR harus meliputi:8

a. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan

organisasi.

b. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan

menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan

menyalurkan opini publik pada perusahaan.

c. Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan

organisasi untuk kepentingan umum.

d. Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan

publik baik internal maupun ekternal

PT. Tunas Bola menerapkan visi dan misi dalam menjalankan

fungsi public relations dengan memperkenalkannya kepada masyarakat

diharapkan menjadi sebuah hubungan yang saling menguntungkan. Karena

public relations memegang peran sentral dalam membangun persepsi

7 Rahmat Kriyantono, Public Relations Writing Teknik Produksi Media Public Relations

dan Publisitas Korporat (Jakarta: Kencana Pernada Media Group, 2012), h. 40. 8 Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas (Bogor: Ghalia Indonesia, 2002), h. 23.

46

positif lembaga, mengedukasi dan menjembatani hubungan baik dengan

stakeholder dan end user.

Memperkenalkan perusahaan beserta produk-produknya harus

dilakukan secara cermat dan tepat, agar apa yang disampaikan dapat

diterima, dipahami dan akhirnya dilaksanakan. Kuncinya pada upaya

membangun komunikasi efektif antara komunikator dan komunikan.

Syarat terpenuhinya komunikasi efektif: Pertama, terkait dengan

kredibilitas komunikator, pesan akan dengan mudah diterima apabila

komunikator dianggap memiliki krediblitas yang baik, punya intergritas

dan reputasi baik sehingga apa yang disampaikan dapat diterima dengan

mudah.9

9 Ibid, h. 24.

47

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Strategi Public Relations PT. Tunas Bola dalam Membangun Citra

Perusahaan

Dalam sebuah manajemen perusahaan dibentuk struktur yang saling

terhubung dan terkaitan suatu sistem tatanan kerja sebagai landasan kinerja

perusahaan. Public relations merupakan bagian dari manajemen yang

mempunyai posisi sebagai garda depan perusahaan. Semua hal yang

berhubungan dengan pihak luar perusahaan menjadi tanggung jawab public

relations. Tidak hanya bagian luar saja, public relations juga menanggani

internal perusahaan, seperti hubungan karyawan dengan stakeholder.1 Paling

penting public relations menjaga agar semua kinerja perusahaan berjalan

lancar dan memberikan dampak yang baik untuk citra perusahaan.

Citra merupakan sebuah cerminan kinerja perusahaan yang

mempresentasikan secara keseluruhan perusahaan kepada pihak luar.

Membentuk citra memang cukup sulit dan berkaitan dengan prestasi dan

reputasi. Penilaian terhadap citra terhadap kinerja perusahaan akan terlihat

positif atau negatif. Citra dan kepercayaan merupakan dua hal yang tak dapat

dipisahkan. Kepercayaan menyangkut semua bidang, kepercayaan konsumen

dalam menggunakan produk atau jasa, kepercayaan terhadap tingkat

keamanan, kepercayaan terhadap manajemen dan lain sebagainya.

1 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public

Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing, 2010), h. 28.

48

Strategi public relations hanya dengan menanamkan kepercayaan

kepada publik saja tidak cukup untuk memperoleh citra positif. Citra positif

yang sudah dibangun perlu untuk dipertahankan dan dipelihara, karena erat

kaitannya dengan reputasi perusahaan. Begitu kepercayaan publik luntur

karena reputasi yang negatif, maka akan sulit untuk memulihkan kepercayaan

tersebut. Membangun citra perusahaan merupakan tantangan bagi public

relations untuk mendapatkan pandangan positif.

PT. Tunas Bola merupakan perusahaan media olahraga yang berada

dalam Kompas Gramedia grup yang merupakan salah satu grup media

terbesar di Indonesia. PT. Tunas Bola ini mengelola brand produk BOLA,

dimana ada produk berupa koran Harian BOLA, tabloid Mingguan BOLA,

majalah BolaVaganza dan portal berita bolanews.com.

“Dulu sebelum menjadi PT, masih bernama yayasan tunas raga, sejak bergabung menjadi bagian dari Kompas Gramedia grup. PT. Tunas Bola menjadi badan hukum yang mengelola produk sport media, yaitu Harian BOLA, Mingguan BOLA, BolaVaganza, dan bolanews.com.”2

Perusahaan media ini mempunyai visi dan misi untuk menjadi media

olahraga yang menyediakan informasi dan layanan di bidang olahraga

terbesar di Indonesia. Dalam menjalankan visi dan misi tersebut butuh kinerja

yang baik dalam manajemen perusahaan. Salah satunya divisi public

relations, dalam struktur manajemen PT. Tunas Bola divisi public relations

dinamakan dengan marketing communication (Marcomm). Tugas dan fungsi

Marketing communications berorientasi pada promo, kerja sama dengan

2 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, divisi Marketing Communications PT.

Tunas Bola, Jakarta, 21 Januari 2015.

49

pihak eksternal, pengembangan produk baru, dan pemantauan mulai

pengemasan hingga dari distribusi. Marcomm juga bertanggung jawab

terhadap pembangunan dan pembinaan website korporat dan media sosial.

Kemudian itu ada satu tugas yang tidak kalah penting, yaitu membuat

branding BOLA menjadi lebih meningkat yaitu event organizer yang

membuat acara yang menyangkut brand dan promo BOLA.

“Tugasnya mengenalkan produk Harian BOLA, Mingguan BOLA, BolaVaganza, Bolanews.com ke jalur distribusi, sirkulasi, stakeholder, end user (pembaca). Selain itu juga mengajak kerja sama dengan komunitas, sponsor, dan lembaga pemerintahan. Kita juga bikin event untuk branding dengan berbagai bentuk acara”3

Membangun sebuah brand memang tidak mudah, perlu konsep dan

strategi yang terencana. Menurut Subiakto, brand adalah adalah ikatan emosi

antara konsumen dan produk atau servis. Brand sangat ditentukan oleh

pengalaman pertama konsumen dengan produk atau servis. Jika pengalaman

pertama yang didapatkan oleh pelanggan yang positif, maka brand anda

menaiki tangga menuju “Brand Heaven”. Jika pengalaman pertama yang

didapatkan oleh pelanggan adalah pengalaman yang negatif, maka brand

anda menuruni tangga menuju “Brand Hell”.4 Salah satu cara melakukan

branding adalah dengan menjalin kerja sama dengan pihak eksternal agar

lebih mengenal produk dan menimbulkan ikatan yang baik.

Menjalin hubungan dengan pihak eksternal merupakan langkah yang

baik untuk membangun citra dan kepercayaan pihak luar kepada perusahaan.

Dengan begitu akan terjalin hubungan yang menguntungkan kedua belah

3 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, Jakarta, 21 Januari 2015. 4 Subiakto Priosoedarsono, “Brand dan Cara Membangunnya,” artikel diakses pada 05

Maret 2015 dari https://www.selasar.com/kreatif/brand-dan-cara-membangunnya

50

pihak. Kerja sama ini dirasa paling tepat untuk melakukan promo produk

yang mengenalkan kepada konsumen lebih luas. Untuk memperoleh citra

yang baik untuk perusahaan, ada beberapa hal yang selalu menjadi pedoman

untuk bertindak. Ada perumusan strategi dan kiat tertentu yang diperlukan

untuk membangun citra perusahaan oleh divisi marketing communication

(Marcomm) PT. Tunas Bola.

“Sebenarnya ada dua bagian dalam hal perumusan strategi,

pertama on print dan off print. On print yang kita melakukan promo-promo melalui produk media kita, seperti iklan event nobar, promo produk, dan event media partner. Nah kalo off print, kita melakukan event diluar, baik event dari kita sendiri atau event dari pihak luar. Event kita sendiri seperti pelatihan jurnalistik, kiper dan coaching klinik, ada juga event besar kita yaitu Sport Race yang setiap tahun diadakan untuk komunitas pencita klub sepakbola, yang bersifat sosial juga ada kaya donor darah. Sedangkan event dari pihak luar kita hanya membantu untuk media partner dan event organizer.”5

Untuk pengembangan selanjutnya peneliti melihat ada beberapa

pendekatan yang dilakukan oleh Marcomm PT. Tunas Bola dalam perumusan

strateginya. Seperti yang dikutip oleh Rosady Ruslan dengan bukunya

berjudul Manajemen Public Realtions dan Media Komunikasi, dituturkan

taktik atau strategi dengan beberapa pendekatan, yaitu membeli (purchasing),

penekanan/kekuatan (pressure/power), membujuk (persuasive), dan

merangkul (patronage).6 Melalui empat pendekatan strategi public relations

tersebut, peneliti mencoba untuk menganalisa untuk menghubungkan

keempat pendekatan itu, dengan langkah-langkah yang dilakukan divisi

marketing communications PT. Tunas Bola dalam membangun citra

perusahaan, sebagai berikut:

5 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, Jakarta, 21 Januari 2015. 6 Rosady Ruslan, Manajemen Public relatons dan media komunikasi (Jakarta: PT Raja

Grafindo, 2006), h. 138.

51

1. Strategi Membeli (Purchasing)

Pendekatan strategi ini memberikan kesepakatan yang

menguntungkan perusahaan, juga klien yang ingin diajak bekerjasama,

dengan cara mengabulkan sebagian tuntutan pihak ekternal. Artinya pihak

perusahaan bersedia menerima tuntutan tersebut. Dengan penjanjian yang

sudah disepakati bersama.

“Strateginya ya, kita memilih dulu klien mana yang cocok

untuk sponsor event kita atau untuk iklan. Seperti produk kesehatan, makanan, minuman berenergi hingga produsen mobil kita ajak kerja sama selama memiliki visi yang sama dengan kita dibidang olahraga. Dengan kirim proposal terlebih dahulu lalu melakukan meeting untuk membahas pola kerja samanya. Seperti acara akbar kita Sport Race 2014, kita bekerja sama dengan Super Soccer yang menjadi sponsor utama, maka ada nama Super Soccernya berdampingan dengan BOLA dalam promo Sport Race. Karena miliki visi yang sama sebagai portal berita sepak bola, maka BOLA mau bekerjasama dengan mereka. Jika ada kesulitan kita selalu intens dan terbuka dengan usulan sponsor, tetapi selama mereka dalam batas standar kita. Jika tidak ketemu titik tengah, maka terpaksa kita tunda dulu kerja samanya.”7

Seperti yang diungkapkan oleh Product Executive Marcomm BOLA,

Al Briham Jamal. Peneliti menyimpulkan bahwa PT. Tunas Bola melakukan

pendekatan strategi membeli untuk menjalin kerja sama event dengan klien

yang terlebih dahulu memberikan penawaran proposal untuk berbagi benefit

dan mejalin hubungan mitra bisnis yang memilliki kesamaan visi. Dengan

melakukan pergerakan menjemput “bola” ini PT. Tunas Bola memberikan

konsep yang menarik dalam setiap proposalnya agar klien merasa cocok

bekerjasama dengan BOLA.

7 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, divisi Marketing Communications PT.

Tunas Bola, Jakarta, 21 Januari 2015.

52

Contohnya event tahunan BOLA, Sport Race 2014 dipercayakan

untuk kerja sama sebagai Official Sponsor dengan Supersoccer.co.id. Event

menghadirkan 22 komunitas pencita klub sepak bola di Jakarta dan

mengadakan gathering dan perlombaan sebagai bentuk perhatian BOLA

terhadap para pembaca dan komunitas yang telah setia kepada BOLA sejak

lama. Pada kesempatan tersebut komunitas juga bisa menjalin pertemanan

kepada sesama komunitas dan melakukan promo-promo. Event ini sangat

menarik bagi para sponsor, karena mereka dapat melakukan branding dan

promo produknya di acara yang besar dan telah memiliki brand yang kuat.

Kerja sama event dengan klien yang terlebih dahulu diseleksi, sesuai

dengan brand BOLA dan mempunyai visi yang sama dengan perusahaan.

Pemilihan klien dalam menjalin kerja sama sangat diperlukan, karena ini

berkaitan dengan brand perusahaan yang akan menjadi kuat dan menambah

kepercayaan masyarakat atas brand tersebut. Seperti yang diutarakan Al

Briham Jamal, Product Executive Marcomm PT. Tunas Bola.

“Tentu ada. Kita cari produk-produk yang mempunyai visi yang sama dan berhubungan dengan branding kita, yaitu sport media. Jadi produk-produk yang sudah mempunyai brand yang kuat, yang kita tawarkan untuk kerja sama. Misal pocari sweat bekerja sama kita untuk pasang iklan dan melakukan event bareng, tapi untuk event belum terlaksanakan, lalu Panasonic yang bekerja sama untuk event kita, donor darah. Yang baru kemarin Super O2, bekerja sama iklan yang bikin event untuk peresmian kerja sama Super O2 dengan klub Paris Saint-German, kita bikin acara di car free day selama empat pekan setiap minggu. Dan banyak juga komunitas pencinta klub sepak bola yang ingin melakukan nobar dan ingin diinfokan di media, kita ajak bareng untuk bekerjasama.”8

8 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015.

53

Peneliti menyimpulkan bahwa strategi membeli yang digunakan

adalah penyeleksian klien ini memberikan pengertian bahwa PT. Tunas Bola

melihat benefit yang didapat untuk menawarkan kerja sama, karena ini

berkaitan dengan branding perusahaan yang dibangun untuk mendapatkan

citra yang positif oleh pembaca BOLA. Tidak semua tuntutan klien terpenuhi,

tetapi perusahaan memberikan penawaran yang terbaik. Klien yang menjadi

target untuk kerja sama, ialah sponsor yang perusahaannya sudah memiliki

brand yang sudah kuat. Tidak hanya kepada perusahaan swasta saja yang

ditawarkan untuk kerja sama, tetapi juga dengan komunitas. Karena ini

berkaitan juga dengan membangun brand BOLA yang dekat dengan pecinta

sepak bola dan memelihara hubungan dengan para pembacanya.

2. Strategi Penekanan/Kekuatan (pressure/power)

Menjalin kerja sama dengan perusahaan tertentu memang tidak selalu

mudah. Ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan keinginan perusahaan

yang tidak bisa dipaksakan untuk diterima oleh perusahaan lainnya. Dengan

begitu perlunya pendekatan penekanan untuk memperkuat perjanjian sesuai

dengan yang diinginkan. Strategi ini merupakan tindakan strategi public

relations melalui taktik penekanan yang sekaligus menunjukan suatu

kekuasaan tertentu.

Sebagai perusahaan media, kekuatan PT. Tunas Bola sendiri dalam

menempatkan posisi brand dalam kerja sama ialah pada produk media yang

sudah berterbit sejak lama dan sudah memiliki brand yang kuat, serta

banyaknya platform media yang ditawarkan kepeda klien untuk menambah

54

keuntungan kerja sama. Menurut Al Briham Jamal, kekuatan PT. Tunas Bola

adalah pada platform media yang banyak dan dapat dijadikan media untuk

promosi.

“Bisnis media memang sekarang ini lagi marak dan kompetitif, satu grup perusahaan juga mengalami bisnis yang kuat, karena mereka mengeluarkan produk yang sejenis, apalagi media olahraga yang membahas bola. Kalo di media cetak, kita tentu memberikan yang terbaik disetiap produk kita. Harian Bola memberikan informasi sport yang terkini secara mendalam dan berkualitas. Design wajah Harian Bola kita bikin semenarik mungkin dengan gaya yang spesial sesuai segmen kita. Kalo Mingguan Bola, kita beri artikel-artikel yang berjenis feature yang membahas seputar olahraga selama sepekan, terutama bola dengan liga-liga eropa terbaik. Bolavaganza membahas artikel feature tetang perkembangan sepakbola lokal dan internasional selama sebulan. Nah, bolanews.com memberikan kabar ter up to date seputar olahraga secara realtime yang bisa diakses di semua perangkat digital.”9

Keuntungan dari bisnis media adalah adanya kekuatan untuk

menawarkan kerja sama dengan memberikan benefit promo produk

perusahaan klien di media tersebut. Tidak perlu lagi biaya tambahan untuk

mempromosikan di media lain. Tidak hanya itu saja, PT. Tunas Bola juga

memperhatikan untuk memberikan sentuhan yang berkualitas pada medianya

yang tersebar luas. Sehingga membuat ketertarikan untuk melakukan promo

dan pemasangan iklan di produk-produk BOLA

Marcomm PT. Tunas Bola juga mengalami beberapa kesulitan yang

dihadapi dalam menjalin kerja sama. Al Briham Jamal, Product Executive

Marcomm PT. Tunas Bola menambahkan.

“Karena miliki visi yang sama sebagai portal berita sepak bola,

maka BOLA mau bekerjasama dengan mereka. Jika ada kesulitan kita selalu intens dan terbuka dengan usulan sponsor, tetapi selama mereka

9 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015.

55

dalam batas standar kita. Jika tidak ketemu titik tengah, maka terpaksa kita tunda dulu kerjasamanya”10

Peneliti melihat strategi penekanan/kekuatan disini ada sikap

keterbukaan Marcomm PT. Tunas Bola dalam mendiskusikan bentuk kerja

sama yang ingin dicapai, agar kedua belah pihak mendapatkan benefit yang

diinginkan. Dengan mendiskusikannya akan terlihat apa saja yang menjadi

tuntutan klien dan mempelajarinya, apakah sesuai dengan keinginan

perusahaan atau tidak. Penekanan dari kerja sama yang diberikan adalah

mendapatkan keuntungan yang seimbang antara kedua belah pihak, untuk itu

jika tidak memiliki titik temu yang menguntungkan, maka kerja sama akan

ditunda dengan pilihan menjalin kerja sama lain waktu. Penerapan

standarisasi dalam menjalin kerja sama merupakan suatu komitmen untuk

menjaga brand perusahaan dan lebih teliti dalam bertindak.

3. Strategi Persuasif (persuavise)

Strategi ini melakukan pendekatan dengan jangka pendek dengan

pendekatan untuk membujuk agar mau berunding dan berdialog secara

konstruktif. Kemudian dalam melakukan kerja sama dengan klien, Marcomm

PT. Tunas Bola tidak melakukan sendiri. Terkadang bekerjasama dengan

divisi periklanan untuk bersama-sama mencari sponsor guna untuk

mengiklankan produknya di BOLA atau membuat event bersama. Al Briham

Jamal menambahkan:

“Dengan bagian iklan, kita juga kerjasama dalam membuat

promo menarik untuk ditawarkan ke klien agar mau bekerjasama

10 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015.

56

dengan kita, seperti masang iklan dan bikin event bareng. Biasanya bagian iklan nawarin spot-spot iklan di produk dan kita bareng menawarkan kerjasama event untuk sponsor. Jadi kita sering meeting bareng klien bareng-bareng.”11

Dalam menarik perhatian klien untuk kerja sama, biasanya akan

ditawarkan bentuk-bentuk kerjasama yang menarik, bekerjasama dengan

divisi periklanan. Mengajak klien untuk meeting mendiskusikan bersama

dengan periklanan juga menjadi cara Marcomm untuk membujuk klien untuk

kerja sama. Tambahan bentuk yang diberikan periklanan, akan menjadi

materi yang menarik untuk klien. Berdiskusi apa saja yang diinginkan klien

juga, menjadi materi penting untuk menjelaskan konsep yang ditawarkan

untuk memberikan benefit kedua belah pihak.

Peneliti melihat ini sebagai bentuk dari pengaplikasian integrated

marketing communication (IMC) atau komunikasi pemasaran terpadu,

dimana ada pengabungan saluran atau divisi perusahaan untuk

menyampaikan tujuan perusahaan kepada publik untuk mendapatkan

keuntungan perusahaan. Blech memberikan gambar tentang konsep IMC

adalah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang matang dengan

mengevaluasi peran masing-masing bentuk komunikasi pemasaran

(periklanan umum, sales promotion, public relations dan lain-lain) dan

memadukan bentuk-bentuk komunikasi pemasaran ini untuk memberikan

kejelasan, konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal (Bleach 2009).

Strategi ini juga memberikan kesempatan untuk mengenalkan produk-

produk PT. Tunas Bola kepada klien. Sesuai dengan tugas dan peran

11 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015.

57

Marcomm untuk mengenalkan produk BOLA kepada masyarakat dan

membangun citra positif. Manajer Marcomm PT. Tunas Bola, Benhard

Sitorus menambahkan:

“Kita mengenalkan produk dan program kita ke pembaca dan

klien. Dan ikut berperan aktif dalam dunia sepak bola dan olahraga. Berperan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya olahraga. Dengan mendekatkan produk ke pembaca akan menjadi nilai tambah yang dipunyai BOLA. Memberikan perhatian lebih dan menyertakan pembaca BOLA untuk ikut dalam event-event yang BOLA selenggarakan.”12

Peneliti melihat ini sebagai bentuk persuasif kepada klien untuk

bekerjasama dengan PT. Tunas Bola. Ada pepatah mengatakan tak kenal,

maka tak sayang. Dengan mengenal brand BOLA lebih dalam, maka akan

melihat bahwa akan ada kemungkinan keuntungan yang bisa didapat dari

bekerjsama dengan PT. Tunas Bola. Dengan mengenal brand BOLA akan

mendapatkan kepercayaan dari klien. Bekerjasama dalam bentuk event bisa

untuk membangun citra positif kedua perusahaan. Inilah yang dicari banyak

perusahaan untuk meningkatkan citra dan tetap menjaga kepercayaan

masyakat.

Manajer Marcomm PT. Tunas Bola, Benhard Sitorus berpendapat:

“Melalui event juga bisa untuk positioning brand image BOLA ke masyarakat. Dari kerja sama yang dibangun juga menhasilkan kepercayaan kepada pihak komunitas dan sponsor. Mereka juga merasakan keuntungan dari kerja sama tersebut, saling menguntungkan lah pokoknya. Yang paling penting mendekatkan BOLA ke masyarakat luas.”13

12 Wawancara pribadi dengan Benhard Siturus, divisi Marketing Communications PT.

Tunas Bola, Jakarta, 21 Januari 2015. 13 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, Jakarta, 21 Januari 2015.

58

Menjaga kedekatan dengan klien akan memberikan dampak yang baik

untuk citra perusahaan, juga membawa keuntungan. Berdiskusi dalam

meeting perusahaan menjadi salah satunya, akan tercipta suatu hubungan

kedekatan yang memberikan pemahaman baru tentang konsep kerja sama

yang ditawarkan. Dengan pilihan yang menguntungkan, memberikan

kemudahan untuk menjalin kerja sama kembali suatu waktu.

Peneliti menyimpulkan untuk strategi persuasif marcomm

bekerjasama dengan periklanan untuk memberikan paket penawaran yang

menarik, dalam artian mereka menawarkan kerjasama pemasangan iklan yang

bebas biaya dan kerjasama jangka panjang. Tidak hanya itu perusahaan yang

diajak kerja sama juga dapat melakukan branding perusahaannya di event

BOLA. Kerja sama dengan komunitas ada penawaran khusus, selain strategi

perusahaan untuk lebih mendekatkan dan mendapat kepercayaan dengan

pembaca dan komunitas, maka dibuatlah program yang ditujukan untuk

mengenalkan komunitas tersebut melalui promo dan liputan khusus yang ada

di produk-produk BOLA.

4. Strategi Merangkul (patronage)

Strategi ini memberikan taktik jangka panjang dengan pendekatan dari

strategi public relations yang bersifat merangkul pihak eksternal.

Mendekatkan perusahaan dengan klien membuat hubungan kerja sama akan

semakin baik. Tetap berkomunikasi menjadi kunci dalam menjalin hubungan.

Al Briham Jamal, Product Executive Marcomm PT. Tunas Bola berpendapat:

“Kita selalu tetap berkomunikasi dengan para klien. Kita

optimalkan kerja sama yang sudah terbangun. Memberikan bukti

59

evaluasi juga kita lakukan untuk memberikan rasa percaya klien ke kita. Kadang-kadang mereka juga kita undang ke acara kita lainnya, walaupun bukan sebagai sponsor.”14

Peneliti melihat itu bentuk upaya dari perusahaan untuk menjaga

hubungan dengan klien. Karena kerja sama yang sudah terjalin akan

menimbulkan koneksi yang dapat digunakan untuk menjaring network. Kerja

sama yang memuaskan juga akan memberikan kepercayaan yang membuat

klien merasa puas dan akan mempertimbangkan kerja sama selanjutnya.

Tidak hanya pada saat kerja sama yang menghasilkan keuntungan

antara perusahaan dan lembaga saja. Tetapi intinya kembali mengarah kepada

menjalin hubungan kekeluargaan yang baik untuk bisnis perusahaan kedepan.

PT. Tunas Bola juga merangkul pembaca yang segmennya sesuai dengan

media BOLA, Benhard Sitorus menambahkan:

“Target yang segmen usia 15 sampai 25 tahun yang kita

fokuskan untuk produk-produk kita.”15

Diusia 15 sampai 25 tahun merupakan usia produtif yang gemar

mengikuti kegiatan dan aktif dalam berorganisasi. Untuk itu BOLA memiliki

strategi khusus untuk para pembacanya agar dapat mengenal dan menyukai

BOLA. Mengajak pembaca untuk ikut terlibat dalam acara BOLA merupakan

salah satu strateginya, dengan demikian akan timbul rasa senang dan nyaman

yang membuat hubungan perusahaan dengan konsumen menjadi baik.

“mengajak kerja sama dengan komunitas, sponsor, dan lembaga pemerintahan. Kita juga bikin event untuk branding dengan berbagai bentuk acara, seperti nonton bareng, donor darah, seminar,

14 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, divisi Marketing Communications PT.

Tunas Bola, Jakarta, 21 Januari 2015. 15 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, divisi Marketing Communications PT.

Tunas Bola, Jakarta, 21 Januari 2015.

60

pelatihan jurnalistik, dan ikut car free day. Dengan mendekatkan produk ke pembaca akan menjadi nilai tambah yang dipunyai BOLA. Memberikan perhatian lebih dan menyertakan pembaca BOLA untuk ikut dalam event-event yang BOLA selenggarakan.”16

Perusahaan diharapkan menjalankan hubungan yang baik kepada

konsumennya, tidak hanya memikirkan keuntungan saja. Tetapi memberikan

pengalaman yang menarik untuk konsumennya sebagai salah satu sumber

pendapatan perusahaan. Ini yang dianggap penting oleh PT. Tunas Bola untuk

mendekat perusahaan dengan pembaca, agar pembaca merasa diperhatikan

dan dilibatkan langsung dalam mengembakan media BOLA, dan juga

mengembangkan sepak bola di Indonesia.

Al Briham Jamal menambahkan bahwa hubungan dengan sponsor dan

lembaga lainnya terjalin dengan baik dan memiliki hubungan yang tidak

hanya bersifat formal saja.

“Seperti kita menjalin hubungan dengan kemenpora, waktu itu

kita mengundang menteri pemuda dan olahraga untuk berdiskusi tentang situasi terkini terkait olahraga khususnya sepak bola. Kita memberikan usulan untuk memajukan sepak bola Indonesia. Sekaligus mengenalkan media BOLA kepada pak menteri. Ada juga kaya Pocari Sweet dan Head & Shoulder yang melakukan kunjungan ke kantor BOLA untuk mengenalkan kampanye mereka untuk produknya. Bentuk kerja sama yang terbangun tidak hanya antara membicarakan sponsorship, tapi lebih membangun hubungan baik yang akan berguna untuk kedepannya.”17

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan dengan strategi merangkul

digunakan untuk memelihara hubungan kerja sama yang sudah terjalin.

Seperti berkunjung, berdiskusi, dan menelpon ke kantor memberikan konsep

etika yang santun dapat membina hubungan. Kunjungan klien seperti Pocari

16 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, Jakarta, 21 Januari 2015. 17 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015.

61

Sweat dan Head Shoulder juga bagian dari promo kampanye produk mereka.

Ini juga merupakan bagian pencitraan perusahaan klien. Sama halnya dengan

kunjungan kemenpora yang datang untuk mengenal media BOLA sebagai

salah satu media olahraga terbesar di Indonesia yang juga diharapkan

memberikan kontribusi untuk perkembangan sepak bola Indonesia. Untuk itu

diadakan diskusi yang diharapkan memberikan solusi jangka panjang untuk

olahraga Indonesia. Kunjungan ini juga dapat dimanfaatkan untuk menjalin

hubungan baik antara kedua instan ini.

Dalam setiap menerapkan strategi-strateginya, divisi Marcomm PT.

Tunas Bola melakukan pertemuan atau rapat internal yang berguna untuk

mempersiapkan konsep, aktivasi dan mengevaluasi kinerja Marcomm.

Benhard Sitorus, manajer Marcomm PT. Tunas Bola menambahkan:

“Dalam marcomm kita selalu mengadakan rapat setiap pekan

di hari Senin untuk membahas produk dan sirkulasi, hari Selasa untuk membahas event dan aktivasi produk, dan hari rabu untuk rapat reguler dan evaluasi kinerja kita selama sepekan sudah sampai mana. Dalam rapat tersebut dibahas, seperti jumlah oplah mingguan, kerja sama-kerja sama yang sudah dilakukan dan sudah sampai mana pengerjaannya. Bikin konsep-konsep yang menarik untuk packing produk kita. Dan konsep konten untuk menjadi pertimbangan untuk redaksi. Kita juga menjalin kerja sama dengan redaksi untuk mengisi konten agar menarik dalam penjualan.”18

Demikian strategi yang dilakukan marketing communication PT.

Tunas Bola dalam membangun citra perusahaan. Hubungan yang terjalin

dengan pengiklan, sponsor, stakeholder, pembaca dan komunitas diharapkan

akan berkembang dan memberikan manfaat untuk perusahaan. Memang

dalam menjalankan strategi tersebut tidak mudah dan penuh tantangan. Staff

18 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, Jakarta, 21 Januari 2015.

62

Event, Marcomm PT. Tunas Bola, Tuan Boy Notan mengungkapkan tentang

kesulitan yang dihadapi dalam menjalin kerja sama.

“Suka dukanya dalam kerja sama, ya seperti kesulitan mencari sponsor untuk event diakhir tahun, jadi tantangan buat kita. Karena diakhir tahun itu banyak dari perusahaan mau tutup buku, jadi meraka sulit untuk mengeluarkan dana. Dengan begini kita jadi tahu untuk memberikan proposal konsep acara di awal tahun atau pertengahan dan merencanakan kerja sama untuk jangka panjang. Permintaan klien yang aneh-aneh juga banyak, kaya turnament futsal bareng Alumni ITB yang orang-orang agak sulit bekerjasama dan banyak permintaan dadakan. Hal-hal seperti itu juga yang membuat tim kita solid. Selain itu, banyak kerja sama yang mengesankan, semuanya memberikan yang terbaik dengan beberapa syarat tentunya, tapi itu semua bisa ditolerir. Tapi yang paling berkesan ya acara Sport Race kemarin yang mendapatkan Official Sponsor. Jadi dengan begitu acaranya lebih meriah dan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.”19

Peneliti dapat menyimpulkan dari pendapat di atas, bahwa kesulitan

yang dialami terkaitan dengan persiapan konsep kerja sama yang ditawarkan

dan waktu yang kurang tepat untuk menawarkan kerja sama. Hal tersebut

menjadi pelajaran untuk tim Marcomm PT. Tunas Bola untuk lebih

memperhitungkan konsep penawaran kerja sama dengan klien. Kemudian

kurangnya komunikasi membuat hubungan menjadi kurang baik. Permintaan

klien tidak semua dapat dipenuhi oleh perusahaan, tetapi perusahaan telah

berbuat yang terbaik. Untuk itu dibutuhkan komunikasi yang intens agar

pihak klien mengerti dan tidak merasa kecewa.

19 Wawancara pribadi dengan Tuan Boy Notan, divisi Marketing Communications PT.

Tunas Bola, Jakarta, 22 Januari 2015.

63

B. Penggunaan Media Sosial PT. Tunas Bola Dalam Membangun Citra

Perusahaan

1. Penentuan Pengunaan Media Sosial

Dalam pelaksanaan strategi public relations diperlukan sarana dan

prasarana yang menunjang kinerja public relations dalam menjalankan

tugasnya. Membangun citra perusahaan memang merupakan tugas yang

dilakukan public relations. Seperti menyebarkan Informasi ke publik

internal dan publik eksternal dalam memperkokoh citra yang berlaku

(current image), menjaring kerja sama dalam membentuk citra lembaga

(corporate image) dan menerapkan prilaku publik internal dalam menjaga

citra majemuk positif (multiple image).20 PT. Tunas Bola juga

memperhatikan kinerja divisi Marketing Communication dengan

mengoptimalkan sarana dan prasarana perusahaan. Karena bergerak di

industri media, memiliki nilai tambah untuk mempergunakan produk

medianya sebagai sarana membangun citra perusahaan. Product Executive

Marcomm PT. Tunas Bola, Al Briham Jamal mengutarakan:

“Sarana dan prasarana yang dimiliki BOLA ya, media kita

sendiri yang ada dalam cetak dan online. Kalo cetak Harian, Mingguan, BolaVaganza, untuk online kita ada portal berita bolanews.com dan kita bisa manfaaatkan sosial media untuk promo-promo. Karyawan kita juga bisa jadi penghubung untuk kerja sama dengan klien yang sudah mengenal BOLA sudah lama.”21

Peneliti melihat dengan fokus bisnis yang dilakukan oleh PT.

Tunas Bola dalam bidang media massa, ada keuntungan yang didapat dan

20 Dr. Armawati Arbi M.Si, “Manajemen Humas,” artikel diakses pada 25 Januari 2015 dari http://arma-komunikasidakwah.blogspot.com/

21 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, divisi Marketing Communications PT. Tunas Bola, Jakarta, 21 Januari 2015.

64

memudahkan kinerja Marcomm, sekaligus dapat mampu menekan biaya

untuk melakukan promo dan pengiklanan. Banyaknya produk media PT.

Tunas Bola, seperti koran Harian BOLA, Mingguan BOLA, majalah

BolaVaganza, dan media online bolanews.com membuat nilai tambah

perusahaan dalam melakukan penawaran kerja sama. Dengan media-media

tersebut PT. Tunas Bola dapat melakukan branding untuk mengenalkan

produk-produk lainnya yang tidak termasuk produk reguler, seperti buku,

kalender dan poster.

PT. Tunas Bola juga memanfaatkan perkembangan media online,

tidak hanya meluncurkan produk portal berita online bolanews.com saja,

melainkan menggunakan juga sosial media untuk berhubungan dengan

pembaca, klien dan masyarakat. Pengunaan sosial media seperti facebook

dan twitter dimulai pada tahun 2009 bersamaan dengan resminya hadirnya

portal berita bolanews.com. Sosial media yang digunakan saat ini adalah

Facebook, Twitter, dan instagram. Seperti Al Briham Jamal, Product

Executive Marcomm PT. Tunas Bola mengungkapkan:

“Untuk penggunaan media sosial sendiri kita punya Twitter dan Facebook, serta ada instagram tetapi itu khusus untuk menampilkan hasil-hasil foto dari fotografer kita. Masing-masing produk memiliki akun Twitter, Facebook dan Instagram, seperti @Tabloidbola akun Harian Bola, @bolavaganza untuk majalah Bolavaganza, @mingguanbola untuk Mingguan Bola, dan @bolanewscom akun Bolanews.com.”22

Strategi public relations yang dilakukan oleh Marcomm PT. Tunas

Bola di media sosial adalah tujuannya membantu pembaca dan pelanggan

22 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, divisi Marketing Communications PT.

Tunas Bola, Jakarta, 21 Januari 2015

65

dengan menjawab berbagai pertanyaan mengenai produk, keluhan dan lain

sebagainya. Selain itu juga dapat mempermudah dan mempercepat

pelayanan kepada pembaca dan pelanggan. Komunikasi dengan pembaca

menjadi mudah dan dapat membantu melihat hasil kinerja perusahaan

dengan produk yang dihasilkan.

Seperti yang dikatakan oleh Al Briham Jamal mengenai strategi

public relations dalam pengunaan media sosial.

“Pengunaan media sosial juga memberikan kemudahan kita untuk melakukan promo, dan pelayanan kepada para pembaca dan pelanggan. Karena bersifat komunikasi langsung, murah, cepat, dan efisien maka kita fokusnya pelayanan di media sosial.”23

Peneliti melihat bahwa pengunaan media sosial oleh Marcomm PT.

Tunas Bola bertujuan untuk mendapatkan efisiensi dalam budget

perusahaan dalam berkomunikasi dengan pembaca dan pelanggan, juga

menekan biaya promosi selain menggunakan media sendiri. Media sosial

membantu kinerja Marcomm untuk promo produk, seperti penerbitan

produk baru dan paket berlangganan. Selain itu promo event-event juga

bisa dilakukan di media sosial. Keluhan-keluhan juga bisa disampaikan

melalui media sosial PT. Tunas Bola mengenai produk-produk BOLA.

“Melalui media sosial kita bisa melakukan promo-promo untuk penjualan, event dan memberikan info seputar produk. Kalo bolanews.com memberikan info-info sepak bola yang terkoneksi langsung ke link bolanews.com. Kita juga bisa berkomunikasi langsung dengan pembaca dan meminta saran untuk produk BOLA. Ada juga berupa keluhan-keluhan yang diterima melalui sosmed. Sosmed ini juga mempengaruhi branding produk kita, karena ini merupakan saluran komunikasi untuk langsung berhubungan dengan pembaca BOLA dan masyarakat.”24

23 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015. 24 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015.

66

Peneliti menyimpulkan dengan komunikasi dengan menggunakan

media sosial memberikan kemudahan untuk menyampaikan informasi

yang bersifat menguntungkan perusahaan, seperti promo, iklan dan

koneksi dengan berita bolanews.com melalui media sosial. Tuhu Nugraha

Dewanto berpendapat contoh yang lebih jauh lagi, social media menjadi

salah satu kontak poin yang penting buat konsumen untuk bertanya

mengenai produk, atau melakukan komplain. Ini sebenarnya membuat

perusahaan lebih efisien, karena bisa mengurangi alokasi sumber daya

untuk layanan konsumen di channel lain, misalnya customer care via

telepon.25

2. Pelaksanaan Penggunaan Media Sosial

Pelaksanaan pengunaan sosial media memiliki fokus tersendiri dan

dalam manajemen public relations. PT. Tunas Bola melakukan strategi

khusus untuk pengelolaan sosial media perusahaan. Terbentuknya posisi

khusus yang menanggani sosial media dibawah unit Marketing

Communication. Posisi sosial media spesialis ini yang mengatur semua

arus informasi perusahaan ke publik melalui media, yaitu sosial media

(Twitter, Facebook, dan Instagram). Pelaksanaan pengunaannya harus

dilakukan sesuai dengan perencanaan dan strategi public relations agar

meriah hasil yang maksimal.

25 Tuhu Nugraha Dewanto, “Apa yang Bisa Diharapkan dari Social Media?” artikel

diakses pada 04 Maret 2015 dari http://www.virtual.co.id/blog/social-media/apa-yang-bisa-diharapkan-dari-social-media/

67

Menurut Tuhu Nugraha Dewanto, ada dua hal fundamental yang

bisa diharapkan dari aset social media yang dimiliki oleh brand.26

Pertama, peningkatan Social media punya pengaruh yang sangat besar

meningkatkan banyak hal, misalnya meningkatkan engagement brand

dengan konsumen, meningkatkan loyalitas konsumen, mendapatkan data

base, meningkatkan awareness produk, menciptakan serta meningkatkan

worth of mouth, bahkan dengan tren social commerce, social media dapat

digunakan sebagai medium untuk menghasilkan sales yang dilakukan via

online.

Kedua, penurunan yang terjadi pada social media atau lebih

tepatnya melakukan efisiensi pada banyak hal. Social media membuat riset

konsumen menjadi lebih mudah dan murah, karena kita bisa melakukan

riset langsung di social media. Beberapa brand di luar negeri bahkan telah

menciptakan produk dengan citarasa baru, berdasarkan ketertarikan

konsumen yang mereka lakukan via social media.

Dalam perkembangan media sosial PT. Tunas Bola, sejak adanya

akun media sosial perusahaan dari tahun 2009 hingga tahun 2014, terus

mengalami peningkatan. Ada 4 akun Twitter yang aktif dan sampai saat ini

jumlah follower Twitter akun @bolanewscom sudah mencapai 275.407,

akun @TabloidBOLA sudah mencapai 109.347, akun @MingguanBOLA

mencapai 3.575, dan akun @Bola_Vaganza telah mencapai 20.878

Follower (Hasil data diupdate pada tanggal 06 Februari 2014).

26 Tuhu Nugraha Dewanto, “Apa yang Bisa Diharapkan dari Social Media?” artikel

diakses pada 04 Maret 2015 dari http://www.virtual.co.id/blog/social-media/apa-yang-bisa-diharapkan-dari-social-media/

68

Akun twitter bolanews.com dan Mingguan BOLA Gambar 4.1

Akun Twitter Bolanews.com dan Harian BOLA Gambar 4.1

Dari gambar tersebut dapat dilihat jumlah pengikut (follower) dari

4 akun Twitter PT. Tunas Bola yang aktif, diukur dalam jumlah terbaru

follower yang aktif berinteraksi dengan akun-akun PT. Tunas Bola. Jumlah

akun Twitter yang mengikuti (following) terlihat sudah merespon

informasi-informasi yang diberikan. Seperti akun @bolanewscom yang

memberikan kicauan tentang berita-berita terbaru setiap menitnya

menambah ketertarikan untuk mengikuti berita-berita tersebut, sehingga

tertarik juga untuk mengikuti akun @bolanewscom.

Sedangkan ketiga akun lainnya, juga melakukan hal yang sama

dengan memberikan berita-berita dari @bolanewscom. Tetapi ada sisipan

promo dan iklan yang memberikan informasi penting untuk pembaca

BOLA. Keluhan tentang produk-produk BOLA juga bisa disampaikan

keempat akun tersebut. Dengan hal ini menunjukkan bahwa PT. Tunas

69

Bola sudah banyak diketahui dan mengenal terutama produk-produk

BOLA oleh masyarakat di media sosial.

Keluhan di media sosial PT. Tunas Bola Gambar 4.2

Dapat dilihat pada gambar tersebut terdapat keluhan-keluhan yang

disampaikan kepada akun Twitter PT. Tunas Bola. Keluhan tersebut

seputar penerbitan dan masalah berlangganan. Keluhan penerbitan menjadi

keluhan teratas yang sering ditemui oleh sosial media spesialis BOLA.

Setelah keluahan diterima akan langsung dilakukan koordinasi dengan

divisi Marcomm yang memperbaiki masalah tersebut. Kemudian setelah

jawaban didapat, akan disampaikan langsung di akun sosial media. Selain

keluhan, terdapat juga pertanyaan seputar event-event yang dilaksanakan

bola dan promo-promo yang telah ditunggu-tunggu oleh konsumen BOLA.

Selain Twitter, ada akun Facebook yang juga menjadi sosial media

yang digunakan PT. Tunas Bola sebagai salah satu saluran untuk strategi

public relations. Hal yang dilakukan pada akun Facebook, tidak terlalu

beda dengan akun Twitter. Hanya saja sifatnya yang lebih personal dan

70

memberikan keleluasaan memberikan informasi, tidak terbatas dengan

jumlah kalimat, seperti hanya Twitter. Biasanya yang disampaikan melalui

Facebook, berupa berita terbaru, promo, keluhan, tanya produk dan

berlangganan. Melalui akun ini pengguna bisa langsung berinteraksi

dengan social media specialist PT Tunas Bola.

Al Briham Jamal menambahkan:

“Makanya kita sangat memfokuskan media sosial ini, sehingga ada posisi khusus yang hanya menanggani media sosial. Untuk menaikan branding media sosial dibuat semacam kuis berhadiah yang soalnya seputar produk-produk BOLA. Setiap minggunya akan ada pemenang yang mendapatkan hadiah dari kita berupa produk sport.” 27

Akun Facebook Harian BOLA dan Mingguan BOLA Gambar 4.3

PT. Tunas Bola memiliki 4 akun Facebook dan jumlah likes

(penyuka) akun Facebook Tabloid Olahraga BOLA mencapai 141.487

likes, untuk akun Mingguan BOLA telah mencapai 32.265 likes, lalu akun

bolanews.com 5.060 likes dan akun Majalah BolaVaganza sudah mencapai

9.839 likes (data di Update pada tanggal 06 Februari 2014). Namun, jika

27 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015.

71

dilihat dari jumlah orang yang menyukai akun-akun PT. Tunas Bola

dengan jumlah follower Twitter masih terlihat tidak berimbang dan lebih

mempunyai daya menarik pada akun sosial media Twitter. Jika dilihat

bersamaan pada akun twitter @bolanewscom ada 275.407 pengikut dan

pada akun Facebook hanya 5.060 penyuka. Dengan demikian media

Twitter menjadi media yang banyak disukai oleh konsumen BOLA dalam

berinteraksi dengan perusahaan.

Pentingnya interaksi atau aktifnya berkomunikasi akan berdampak

pada ketertarikan konsumen untuk mendapatkan keingintahuan lebih

tentang informasi-informasi yang diberikan. Dari banyaknya jumlah

follower Twitter dan likes Facebook akan berdampak pada citra positif

perusahaan, karena ini menjadi simbol untuk kesenangan konsumen akan

pelayanan atau informasi yang diberikan perusahaan melalui media sosial.

Product Executive Marcomm PT. Tunas Bola, Al Briham Jamal

menambahkan:

“Sosmed ini juga mempengaruhi branding produk kita, karena ini merupakan saluran komunikasi untuk langsung berhubungan dengan pembaca BOLA dan masyarakat. Dari banyaknya jumlah follower dan likes di Twitter dan Facebook juga bisa dijadikan nilai jual untuk proposal kerja sama dengan klien. Karena dari itu kita bisa memberikan penawaran promo di media sosial kita yang memiliki jumlah follower dan likes yang lumayan banyak.”28

Peneliti menyimpulkan, bahwa strategi membangun citra positif

melalui pengunaan media sosial merupakan salah satu upaya untuk

branding produk BOLA, agar lebih dikenal dan mendekatkan produk ke

masyarakat. Upaya yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan fungsi

28 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015.

72

kerja dan jaringan antar divisi dalam perusahaan. Pengunaan media sosial

juga memberikan efek efesien untuk menjadi sarana komunikasi

perusahaan dengan pembaca dan masyarakat. Interaksi yang dibangun

akan menciptakan dekatan personal dan itu mempengaruhi citra

perusahaan. Strategi ini menggunakan teori Marketing Public relations

(MPR) yaitu untuk meningkatkan biaya promosi periklanan yang tidak

seimbang dengan hasil keuntungan yang diperoleh perusahaan. Selain itu

persaingan yang ketat dalam promosi dan publikasi produk, membuat

perusahaan mulai bekerja efektif dan efisien.29

C. Keberhasilan dan Kendala Public Relations PT. Tunas Bola dalam

Membangun Citra Perusahaan

Citra perusahaan merupakan cerminan atau pandangan yang

menjelaskan bagaimana sebuah perusahaan bekerja dan melayani

konsumennya. Menurut Frank Jefkins, citra perusahaan (corporate image)

adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra

atas produk dan pelayanannya.30 Pembentukan citra bisa dilihat dari kualitas

produk, pelayanan, stabilitas keuangan, tanggung jawab sosial, dan hubungan

baik dengan pihak eksternal. Banyaknya kegiatan kerja sama yang terjalin

membuktikan bahwa perusahaan telah memiliki kepercayaan untuk menjadi

rekan bisnis yang baik.

29 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan komunikasi, (Jakarta:

RajaGrafindo Persada), h. 71 30 Frank Jefkins, Public Relations Edisi Kelima, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006), h. 21.

73

1. Kegiatan Public Relations PT. Tunas Bola Untuk Membangun Citra

Perusahaan

Hubungan baik dengan industri, merupakan bentuk kerja sama

yang dapat membangun citra positif perusahaan, dengan demikian citra

perusahaan bisa dilihat dari banyaknya kerja sama yang dijalin dan dapat

mempengaruhi citra dan branding untuk perusahaan. Berikut beberapa

kerja sama dalam bentuk sponsor atau media partner yang telah

bekerjasama dengan PT. Tunas Bola. Penelitian ini dilaksanakan mulai

dari Agustus 2014 hingga akhir Januari 2015.

No. Bulan Event Lembaga Perusahaan

Swasta Jumlah

1. Agustus

2014

1. Turnament Futsal 2014 Piala Rektor ITB Ke-1 Antar SMA Se-DKI Jakarta

2. Turnament Futsal Intern INDOMANUTD

3. BOLA Premier

League Sabnani Park 2014

4. Nonton BOLA

Kick Off Liga Inggris

Forum ITB

84

Indomanutd Cibubur

Sabnani Park Serpong - Jakarta

Propertindo - Mustpro

Sport Business

5

2. September

2014

1. 1st Anniversary Blue Troops Jakarta

2. UNJ Floorball Open Championship 2014

3. Olimpiade Budaya

Blue Troops Jakarta

UKM UNJ Floorball

BEM FIB

- 3

74

2014 UI

3. Oktober

2014

1. ABASCHAMP University 2014

2. Diskusi Olahraga Nasional: Ayo Bangkit Olahraga Indonesia

UKM Basket UNIKA

Atmajaya

Kementrian Pemuda dan

Olahraga

- 2

4. November

2014

1. Pantura Joglo Semar Regroup Lets Guyub!!! Nonton Bareng

2. Nonton BOLA Liverpool vs Chelsea

BIGREDS Indonesia

Blue Troops Bali

- 2

5. Desember

2014

1. Blood Donation Community For Humanity

2. BOLA Sports Race

2014

-

- Panasonic - Specs - Pocari Sweat - PMI - SuperSoccer.

co.id - Digitec - NaveForce - You C1000 - Gandaria City

9

6. Januari 2015

1. Liga BOLA Quadrant Futsal 2015

2. Car Free Day

BOLA with Super O2

Margonda Fest

-

Super O2 2

Jumlah Lembaga Jumlah Perusahaan

10

13

23

Tabel 4.1

Kerja sama event PT. Tunas Bola dengan lembaga maupun perusahaan periode Agustus 2014 – Januari 2015

75

Semua event yang ada pada tabel diatas total kerja sama yang telah

dilakukan adalah 23 kegiatan, terdiri dari kerja sama dengan 10 lembaga

dan 13 perusahaan swasta. Bentuk kerja sama PT. Tunas Bola dengan

pihak luar, sebagai event organizer atau media partner. Bentuk kerja sama

event yang ditawarkan oleh Marcomm PT. Tunas Bola, ada dua, yaitu

sebagai event organizer atau media partner. Benhard Sitorus, manajer

Marcomm menambahkan:

“Bentuk kerja sama yang ditawarkan ada dua, pertama kita menawarkan event kita sendiri untuk dijadikan kerja sama sponsorship, kedua media partner, yaitu kita hanya mensupport promo dan meliput acara mereka yang nanti akan terbit di media kita.”31

Peneliti melihat dari bentuk kerja sama yang ditawarkan oleh PT.

Tunas Bola dengan bentuk media partner banyak kepada lembaga atau

komunitas yang ingin event mereka dipromokan dan diliput oleh media

BOLA dan diketahui oleh masyarakat luas. Sebagaikan untuk sponsorship

diperuntukan kepada perusahaan-perusahaan yang bersedia bekerjasama

mendanai event PT. Tunas Bola dan berbagi keuntungan sesuai dengan

kesepakatan. Perusahaan klien juga akan mendapatkan space iklan dan

disebutkan dalam liputan event yang nanti ada di semua produk media PT.

Tunas Bola.

31 Wawacara pribadi dengan Benhard Sitorus, divisi Marketing Communications PT. Tunas Bola, Jakarta, 21 Januari 2015.

76

Menurut Tuan Boy Notan, Staff Event Marcomm PT. Tunas Bola,

banyak event yang sudah diselengarakan berkat kerja sama dengan

lembaga dan perusahaan dari bulan Agustus 2014 sampai Januari 2015.

“Event yang sudah terlaksana banyak ya, banyak juga

ajakan buat jadi media partner komunitas untuk promo Nobarnya dan kegiatan gathering mereka. Selain itu juga ada acara dari kita, kaya donor darah, Car Free Day, Diskusi Olahraga Nasional, dan Sport Race.”32

Peneliti akan membahas event-event yang sudah dilaksanakan PT.

Tunas Bola dalam rintangan waktu bulan Agustus sampai Januari 2015.

Banyak event yang sudah diselenggarakan, maka peneliti hanya membahas

beberapa event yang menarik dan membuat event ini menjadi strategi

untuk membangun citra perusahaan.

a. Diskusi Olahraga Nasional: Ayo Bangkit Olahraga Indonesia

Menurut Tuan Boy Notan, selaku Staff Event Marcomm

PT. Tunas Bola, event seminar ini adalah:

“Diskusi Olahraga Nasional ini tentang atlet

indonesia yang di selenggarakan di gedung palmerah barat lt. 7 turut menghadirkan pakar-pakar olahraga dan para atlet Indonesia, seperti Erik Thohir dan Taufik Hidayat. Acara ini terselenggarakan berkat kerja sama BOLA dan Kementrian Olahraga. Diselenggarakan pada 16 Oktober 2014.”33

Berdasarkan pendapat di atas dapat dilihat bahwa event

seminar nasional ini dapat terselenggara berkat kerja sama dengan

Kementrian Pemuda dan Olahraga. Menghadirkan pakar-pakar

olahraga dan juga atlet, mempertemukan mereka semua untuk 32 Wawancara pribadi dengan Tuan Boy Notan, divisi Marketing Communications PT. Tunas Bola, Jakarta, 22 Januari 2015.

33 Wawancara pribadi dengan Tuan Boy Notan, Jakarta, 22 Januari 2015 .

77

berdiskusi tentang perkembangan olahraga di Indonesia, khususnya

para atlet Indonesia. Event ini diwujudkan sebagai bentuk perhatian

PT. Tunas Bola terhadap perkembangan atlit Indonesia. Kerja sama

ini merupakan bentuk dukungan untuk pemerintahan yang baru

khususnya, Kementrian Pemuda dan Olahraga.

Diskusi Olahraga Nasional di Gedung Kompas Gramedia Gambar 4.4

b. Blood Donation Community For Humanity

Menurut Tuan Boy Notan selaku Staff Event Marcomm

PT. Tunas Bola, kegiatan donor darah ini sebagai bentuk CSR

(Coorporate Sosial Responsibility) perusahaan yang setiap tahunnya

diadakan dalam bentuk yang berbeda-beda. Tahun ini acara donor

darah menjadi kegiatan yang dipilih untuk program CSR perusahaan.

“Donor darah bersama BOLA pada 30 Oktober,

terselenggara atas kerja sama BOLA, Palang Merah Indonesia dan Panasonic. Donor darah khusus karyawan Kompas Gramedia dan komunitas ini mampu memberikan sumbangan kantong darah sebanyak 100 kantong. Kita juga mengundang para komunitas pencinta klub sepak bola untuk meramaikan acara dengan lomba permainan Play Station PES 2015. Pemenang lomba akan mendapatkan sebuah televisi Panasonic.”34

34 Wawancara pribadi dengan Tuan Boy Notan, Jakarta, 22 Januari 2015.

78

Peneliti melihat bahwa event ini ditujukan untuk sosial dan

seperti pendapat diatas sebagai bentuk berbagi kasih terhadap sesama

melalui donor darah. Kerja sama ini terjali bersama PMI (Palang

Merah Indonesia), Panasonic, Specs, dan Pocari Sweat. Karena

keterbatasan ruang dan tenaga, maka kegiatan donor darah ini

dikhususkan untuk karyawan Kompas Gramedia dan komunitas yang

diundang, jadi tidak untuk umum. Kegiatan ini juga mengundang

beberapa komunitas pecinta klub sepak bola, seperti Arsenal

Indonesia, Indomanutd, Indospurs, dll. Kehadiran mereka juga

menambah kedekatan dengan perusahaan, juga ingin mengajak untuk

berbagi bersama. Kegiatan juga diisi dengan lomba yang

pemenangnya akan mendapat hadiah dari sponsor.

Blood Donation For Humanity di Gedung Kompas Gramedia Gambar 4.5

79

c. BOLA Sport Race 2014

Menurut Tuan Boy Notan sebagai Staff Event Marcomm

PT. Tunas Bola, kegiatan tahunan ini merupakan ajang penting bagi

perusahaan.

“Super Soccer Sport Race 2014 pada 21 Desember, yaitu event tahunan BOLA yang mengajak seluruh komunitas pencita klub sepak bola untuk bergabung bersama melakukan serangkaian acara untuk mengakrabkan antar komunitas dengan beberapa perlombaan. Kerja sama dengan Supersoccer.co.id menjadi sponsor utama acara ini. Sehingga mendapatkan tempat nama yang besar di seluruh rangkaian acara Sport Race. Event diadakan di Gandaria City dan tempat-tempat lain di Jakarta sebagai tempat perlombaan. Komunitas juga diberikan stand untuk mempromosikan komunitasnya dan ajang perkenalan diri, ada 22 komunitas yang bergabung dalam event ini.”35

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini menjadi ajang untuk

mempertemukan pembaca BOLA, komunitas, sponsor dan

perusahaan. BOLA Sport Race tahun ini resmi disponsori oleh

Supersoccer.co.id dan beberapa sponsor lainnya. Berbeda dengan

tahun lalu, event ini memberikan beberapa permainan lomba yang

biasanya indoor saja, tapi kali ini dibikin outdoor. Tetap mengundang

rekanan komunitas-komunitas dalam permainan dan membuat booth

khusus untuk mereka untuk ajang aktulisasi dan silaturahmi.

35 Wawancara pribadi dengan Tuan Boy Notan, Jakarta, 22 Januari 2015.

80

Super Soccer BOLA Sport Race 2014 di Gandaria City

Gambar 4.6

d. Car Free Day BOLA with Super O2

Menurut Tuan Boy Notan, Manajer Marcomm PT. Tunas

Bola, event merupakan kegiatan promo dan sebagai tanda kerja sama

jangka panjang dengan Super O2.

“Car Free Day bersama Super O2 pada 9, 16, 23,

dan 30 Januari, ini juga menjadi partner dengan klub sepak bola asal Perancis, Paris Saint-German. Disini mengadakan promo BOLA, lomba, dan Olahraga bareng-bareng. Event ini terselenggara selama 4 pekan, setiap hari minggu di jalan Jendral Sudirman. Rangkaian acara ini juga menjadi pertanda kerja sama Super O2 dengan PSG selaku Official Brand PSG di Indonesia.”36

Peneliti ini melihat bahwa kegiatan ini mendekatkan

perusahaan dan pihak sponsor kepada masyarakat lewat kegiatan Car

Free Day. Promo-promo ditawarkan dengan menarik dan sesuai

dengan kebutuhan pembaca. Ada juga permainan lomba yang

pemenangnya akan mendapatkan hadiah dari sponsor. Ini juga bentuk

promo yang menarik untuk perusahaan. Selain itu ada juga kegiatan

36 Wawancara pribadi dengan Tuan Boy Notan, Jakarta, 22 Januari 2015.

81

hiburan lainnya seperti olahraga bersama dan pembagian produk

sponsor dan koran Harian Bola secara gratis. Dalam kegiatan ini

Super O2, mempublikasi bahwa perusahaan itu menjadi Official

Partner Paris Saint-German (PSG) klub sepak bola asal Perancis.

Car Free Day BOLA bersama Super O2 di Jln. Sudirman, Jakarta Pusat Gambar 4.7

Pelaksanaan event-event tersebut merupakan kinerja semua

elemen, baik dari PT. Tunas Bola dan klien. Konsep acara disusun

secara bersama dengan mempertimbangkan permintaan kedua belah

pihak. Marcomm PT. Tunas Bola selaku event organizer melakukan

pembuatan konsep secara bersama dengan pimpinan staff event. Suka

duka yang dirasakan oleh Marcomm dalam membuat event menjadi

sebuah pelajaran yang akan membuat Marcomm menjadi solid dan

berpengalaman. Tuan Boy Notan menambahkan:

“Suka dukanya dalam kerja sama, ya seperti kesulitan mencari sponsor untuk event diakhir tahun, jadi tantangan buat kita. Karena diakhir tahun itu banyak dari perusahaan mau tutup buku, jadi meraka sulit untuk mengeluarkan dana. Dengan begini kita jadi tahu untuk memberikan proposal konsep acara di awal tahun atau pertengahan dan merencanakan kerja sama untuk jangka panjang. Permintaan klien yang aneh-aneh juga banyak, kaya turnament futsal bareng Alumni ITB yang orang-

82

orang agak sulit bekerjasama dan banyak permintaan dadakan. Hal-hal seperti itu juga yang membuat tim kita solid. Selain itu, banyak kerja sama yang mengesankan, semuanya memberikan yang terbaik dengan beberapa syarat tentunya, tapi itu semua bisa ditolerir. Tapi yang paling berkesan ya acara Sport Race kemarin yang mendapatkan Official Sponsor. Jadi dengan begitu acaranya lebih meriah dan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Konsep acara sama tetapi ada tambahan gimmick dalam perlombaan. Kita puas banget karena memberikan pengalaman yang baru untuk komunitas-komunitas yang setia ikut Sport Race.”37

Peneliti menyimpulkan bahwa dalam membuat event

memang membutuhkan kerja sama banyak pihak. Semua elemen

dapat menjalankan tugasnya masing-masing, agar tidak terjadi

kesalahan yang membuat event tidak terselenggara dengan

semestinya. Kemudian divisi Marcomm harus mempunyai

pengalaman mengorganisir semua kebutuhan event, untuk memastikan

event tersebut sesuai dengan keinginan klien dan tidak membuat

kecewa.

2. Faktor Penghambat dan Pendukung Public Relations PT. Tunas Bola

dalam Membangun Citra Perusahaan

a. Faktor Pendukung

Dalam pelaksanaan membangun citra perusahaan,

Marcomm PT. Tunas Bola tidak mudah. Hambatan selalu ada dan

dapat diatasi bersama-sama dengan kinerja yang produktif. Manajer

Marcomm PT. Tunas Bola, Benhard Sitorus mengatakan:

37 Wawancara pribadi dengan Tuan Boy Notan, Jakarta, 22 Januari 2015.

83

“Kalo faktor pendukung ya branding yang telah dicapai BOLA yang sudah lama terbit dan market leader yang tetap mempertahankan posisi BOLA sebagai media olahraga dengan jumlah oplah terbanyak untuk Harian Bola dan Mingguan Bola. Selain itu kita juga mempunyai sumber daya manusia yang bekerja dengan baik dan menjalin hubungan dengan pihak luar, seperti komunitas dan sponsor menjadi dekat dan mempercayakan untuk bekerjasama dengan BOLA.”38

Faktor pendukung lainnya dari kerja sama antar bagian di

dalam PT. Tunas Bola. Seperti bagian Redaksi dan Periklanan yang

saling bekerjasama untuk memudahkan kinerja Marcomm dan

berkontribusi dalam pembuatan konsep-konsep kerja sama dengan

tujuan agar menjaga kualitas media dan membangun brand BOLA

sesuai dengan slogannya “Membawa Anda Ke Arena”.

“Redaksi memang punya cara tersendiri untuk mengisi

konten-konten di produk BOLA. Wartawan kita memiliki spesialis dibidangnya. Kualitas berita yang disajikan harus sesuai dengan kualitas standar BOLA. Konten-konten yang dipilih selalu melalui rapat redaksi dan membahas hal-hal yang sedang ramai dibicarakan dan menarik untuk dibahas. Contoh pas piala AFF U19, kita membuat program Bangga Garuda Kita yang membahas tentang U19 dan memberikan liputan eksklusif, serta memberi dukungan dengan mengajak pembaca BOLA. Semua produk kita mengkhususkan untuk membahas Bangga Garuda Kita, mulai dari mengeluarkan produk khusus Bola Ekstra yang khusus membahas tim U19, sampai lomba di media sosial dengan hashtag #BanggaGarudaKita.”39

Marcomm PT. Tunas Bola juga melakukan kerja sama dengan

Redaksi untuk membuat produk BOLA menjadi lebih menarik dan

terkonsep dengan kuat. Al Briham Jamal menambahkan:

“Ya ada kerja sama pasti. Kita selalu rapat bersama membahas konten dan produk yang ingin diterbitkan BOLA.

38 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, divisi Marketing Communications PT.

Tunas Bola, Jakarta, 21 Januari 2015. 39 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015.

84

Seperti ikut mempromokan Bangga Garuda Kita yang diusulkan oleh tim redaksi itu. Selain itu kita juga bekerjasama untuk menerbitkan produk-produk khusus diluar produk reguler BOLA. Kaya BOLA Ekstra, BOLA Poster, buku dan kalender BOLA. Kita minta redaksi untuk mengisi kontennya dan kita membuat promonya dan design produknya.”40

Dengan adanya komunikasi pemasaran terpadu, antara

Marcomm dengan redaksi akan menghasilkan produk yang

berkualitas. Karena dengan Marcomm berkomunikasi dengan redaksi,

maka permintaan dan keluhan pembaca dan klien akan tersampaikan.

Redaksi akan membuat produk yang sesuai dengan permintaan dan

tetep menjaga kualitas, juga standar BOLA. Kerja sama kedua divisi

ini juga membantu untuk membangun brand BOLA untuk menjadi

media olahraga yang terbesar di Indonesia.

b. Faktor Penghambat

Sejauh ini tidak ada kendala yang dialami oleh Marcomm PT.

Tunas Bola dalam hambatan-hambatan yang ditemui untuk

mengaplikasikan strategi-strateginya. Benhard Sitorus, manajer

Marcomm PT. Tunas Bola berpendapat:

“Untuk faktor penghambat relatif tidak ada isu yang berat dengan perusahaan. Hanya ada beberapa event yang tidak jadi dilaksanakan karena waktunya yang tidak tepat atau kurang persiapan, sehingga sulit untuk mendapatkan sponsor yang mau ikut bergabung untuk menyelengarakan fun run waktu tahun 2014 lalu. Tapi itu bisa kita pending dan diganti untuk membuat acara Sport Race.”41

40 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015. 41 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, Jakarta, 21 Januari 2015.

85

Peneliti melihat bahwa ada faktor penghambat yang cukup

menganggu kinerja Marcomm dalam menjalankan strategi

membangun citra perusahaan. Karena kurang persiapan dari segi

konsep dan waktu terselenggara kegiatan kerja sama itu membuat

perusahaan mengalami kerugian. Perusahaan menjadi tidak bisa

membuat kegiatan Fun Run yang semestinya membawa efek yang

baik dan menguntungkan buat perusahaan. Hal-hal seperti ini

merupakan kesalahan dasar, pertimbangan wakru dan tempat memang

bisa ditentukan jauh hari, tetapi kesedian sponsor yang tidak sesuai

dengan waktu pelaksanaan menjadi permasalahan yang membuat

divisi Marcomm mengolah konsep kembali.

Faktor penghambat dan pendukung merupakan elemen yang

ditemukan untuk membuat kinerja Marcomm menjadi bekerja.

Dengan begitu kerja Marcomm dalam membangun citra perusahaan

dilakukan dengan strategi yang sudah direncanakan sebelumnya

bersama-sama. Strategi tersebut adalah langkah Marcomm untuk

mensiasati faktor penghambat yang menganggu kinerja perusahaan.

Strategi yang efektif menurut Benhard Sitorus, Manajer Marcomm

PT. Tunas Bola adalah:

“Strategi yang efektif ya aktif melakukan promo untuk

mengenalkan produk BOLA dan sering menjalin kerja sama untuk mengadakan event agar masyarakat lebih aware dengan BOLA. Dengan kesadaran yang didapat diharapkan akan berdampak baik untuk perusahaan dan meningkatkan penjualan.”42

42 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, Jakarta, 21 Januari 2015.

86

Untuk mencapai keberhasilan dalam membangun citra perusahaan

dapat dilihat dari beberapa sisi, seperti dilihat dari current images (citra

yang berlaku) yang ada pada pengunaan sosial media perusahaan.

Membangun komunikasi melalui sosial media, perusahaan menjadi

memiliki kedekatan dengan konsumen dan dapat melayani konsumen

dengan baik. Selanjutnya, dengan membangun kerja sama dengan

perusahaan lain melauli event yang selama ini dijalin dengan baik. Seperti

event tahunan PT. Tunas Bola, BOLA Sport Race yang mengajak kerja

sama banyak perusahaan dan komunitas untuk membuat event yang luar

biasa dan menarik.

BOLA Sport Race yang kembali diselenggarakan berkat kerja

sama dengan official sponsor supersoccer.co.id dan berbagai sponsor

pendamping, juga bantuan dari komunitas-komunitas yang ingin acara ini

terus diadakan setiap tahun. Event ini tergolong sukses dan meriah, karena

ada 22 komunitas yang terlibat dalam lomba dan banyaknya sponsor yang

terlibat mendukung acara ini dengan baik. Perusahaan dalam melakukan

branding untuk menciptakan citra yang positif dan menjalankan visi misi

yang sudah dicanangkan perusahaan PT. Tunas Bola.

Manajer Marcomm PT. Tunas Bola, Benhard Sitorus berpendapat

pentingnya citra perusahaan.

“Penting sekali jika berbicara mengenai citra atau brand

image untuk perkembangan perusahaan. Karena dengan image yang baik, perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang lebih. Kepercayaan klien dan pembaca membuat perusahaan ini bekerja lebih baik dan positif. Sehingga menguntungkan kedua belah pihak. Contoh: dengan image yang baik, kita juga dapat melakukan bargaining atau penawaran yang kuat untuk klien beriklan di media

87

kita, juga mengajak untuk ngadain event-event yang sesuai dengan visi dan misi kita.”43

Menurut peneliti dengan banyaknya manfaat yang didapatkan

perusahaan dalam membangun citra positif, membuat Marcomm bekerja

keras untuk membangun citra perusahaan. Dengan citra yang baik, maka

akan berdampak pada penjualan yang meningkat, hubungan baik dengan

klien semakin membaik dan dapat menjalankan kerja sama yang

menguntungkan kedua belah pihak, dan tidak ada klien yang kecewa, juga

dengan konsumen. Brand images perusahaan semakin menguat seiring

dengan kualitas produk dan pelayanan.

Sebagai perusahaan media yang sudah berdiri sejak tahun 1984,

PT. Tunas Bola selalu memberikan informasi yang terbaik seputar

olahraga. Tidak hanya itu perusahaan juga ikut membangun olahraga

Indonesia dengan mengajak masyarakat untuk senantiasa gemar

berolahraga dan mendukung atlet-atlet Indonesia yang berjuang meraih

prestasi. Sesuai dengan visi misi perusahaan yang ingin menjadikan PT.

Tunas Bola sebagai media penyedia informasi tentang olahraga terbesar di

Indonesia dan berkontribusi bagi kemajuan prestasi olahraga nasional.

Atas keberhasilan kinerja dan citra perusahaan yang positif PT.

Tunas Bola berkembang menjadi media olahraga terbesar di Indonesia.

Dan pada tahun 2015, PT. Tunas Bola mendapatkan dua penghargaan

dalam ajang Indonesia Print Media Awards (IPMA) 2015 yang

berlangsung di Batam, 6-7 Februari 2015, dua kategori yang di dapat oleh

43 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, Jakarta, 21 Januari 2015.

88

PT. Tunas Bola adalah pertama, sebagai Bronze Winner dari kategori The

Best of Sport & Healthy Local Magazine, untuk BolaVaganza. Dan kedua,

sebagai Bronze Winner dari kategori The Best of Sport & Healthy Tabloid,

untuk Mingguan BOLA. Ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi

perusahaan. Tujuan dan visi misi sebagai perusahaan media olahraga

terbesar di Indonesia bisa tercapai. Selanjutnya adalah mempertahankan

prestasi dan memelihara citra perusahaan dengan kinerja dan memberikan

pelayanan yang baik.

89

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penemuan-penemuan dalam penelitian “Strategi Public Relations

PT. Tunas Bola Dalam Membangun Citra Perusahaan” ini peneliti

menjawab ketiga pertanyaan yang dapat disimpulkan bahwa PT. Tunas

Bola menjalankan strategi-strategi khusus yang berkaitan dengan citra

perusahaan dan menggunakan media sosial sebagai sarana komunikasi

perusahaan ke publik. Keberhasilan divisi public relations yang dikenal

Marketing Communication (Marcomm) dalam struktur di PT. Tunas Bola,

Dalam membangun citra perusahaan, divisi Marcomm PT. Tunas

Bola memiliki dua perumusan strategi, yaitu strategi off print dan on print.

Strategi off print adalah perencanaan kegiatan yang dilakukan melalui

kegiatan event. Promosi dilakukan melalui spanduk, brosur, adlibs, dan

peasangan atribut sponsor dan perusahaan selama kegiatan berlangsung.

Kedua, strategi on print adalah kegiatan komunikasi dan promosi

dilakukan melalui media perusahaan, karena PT. Tunas Bola adalah

perusahaan media, maka memudahkan perencanaan strategi ini. Selain itu

penggunaan media sosial juga memudahkan komunikasi perusahaan

dengan pembaca.

Ada empat pendekatan yang dilakukan oleh Marcomm PT. Tunas

Bola untuk membangun citra perusahaan, yakni: Pendekatan membeli

(Purchasing), pendekatan ini memberikan penawaran perjanjian yang

90

menguntungkan bagi PT. Tunas Bola, juga pihak eksternal yang ingin

diajak bekerjasama, dengan cara mengabulkan permintaan klien. Artinya

pihak perusahaan bersedia menerima tuntutan tersebut, baik sebagian atau

penuh dengan penjanjian yang sudah disepakati bersama. Kedua, strategi

penekanan/kekuatan (pressure/power), pengunaan taktik penekanan

digunakan PT. Tunas Bola untuk menyelesaikan kesulitan tawar-menawar

dengan pihak eksternal.

Ketiga, mempergunakan pendekatan persuasif (persuasive),

pendekatan ini digunakan untuk pendekatan dengan pihak eksternal dalam

menjalin kerjasama. Untuk menarik perhatian pihak eksternal, PT. Tunas

Bola memberikan penawaran yang menarik dan pelayanan optimal.

Keempat, adalah pendekatan merangkul (patronage), PT. Tunas Bola

menggunakan taktik untuk memelihara kerjasama dengan pihak eksternal.

Karena menjalin komunikasi tidak hanya saat sedang dalam kondisi

berbisnis saja, tetapi diperlukan pertemanan yang bisa membuat hubungan

harmonis.

Pengunaan media sosial sebagai sarana komunikasi kepada

konsumen dan pihak sponsor, lembaga, serta komunitas dimanfaatkan oleh

PT. Tunas Bola. Media sosial digunakan sebagai salah satu strategi untuk

membantu pembaca dan pelanggan untuk menjawab keluhan dan berbagai

pertanyaan seputar produk dan perusahaan. Selain itu juga untuk sarana

promosi produk dan event yang diselenggarakan oleh perusahaan

bekerjasama dengan pihak eksternal. Media sosial bermanfaat sebagai

sarana branding atau pengenal perusahaan secara luas dengan mudah,

91

cepat, dan berbiaya yang rendah. Dalam pernawaran perjanjian tercantum

aspek sosial media yang menjadi daya jual yang bisa menguntungkan.

Karena saat ini media sosial diperlukan untuk promosi dan menyampaikan

informasi dengan sederhana.

Keberhasilan membangun citra perusahaan tidak terlepas dari kerja

sama yang telah terjalin dan bagaimana hasil yang didapat. Salah satu

bentuk kerja sama yang bisa dilihat hasil dan kinerjanya adalah kerja sama

event. Ada 23 event yang diselenggarakan bersama dengan pihak sponsor

dan komunitas dalam periode waktu bulan Agustus 2014 hingga Januari

2015, seperti Diskusi Olahraga: Ayo Bangkit Olahraga Indonesia, Blood

Donation For Humanity, Super Soccer BOLA Sport Race, dan Car Free

Day with BOLA and Super O2. Kekurangan dalam menyelenggarakan

event memang tidak bisa dihindarkan, tetapi perusahaan sudah berusaha

maksimal. Banyak hambatan-hambatan yang dijalani, mulai dari persiapan

sampai akhir kegiatan. Tujuan PT. Tunas Bola hanya memberikan yang

terbaik dan bekerja dengan maksimal.

Dengan menggunakan strategi yang tepat dan mendapat citra

positif maka akan berdampak baik untuk perusahaan, untuk itu PT. Tunas

Bola dapat meraih dua penghargaan dalam Indonesia Print Media Awards

(IPMA) 2015. Pertama, sebagai Bronze Winner dari kategori The Best of

Sport & Healthy Local Magazine, untuk BolaVaganza. Dan kedua, sebagai

Bronze Winner dari kategori The Best of Sport & Healthy Tabloid, untuk

Mingguan BOLA.

92

B. Saran

Berdasarkan pemaparan yang telah penulis bahas dan amati, ada

beberapa saran yang ingin penulis ungkapkan, diantaranya:

1. Persiapan proposal kerja sama yang terkonsep untuk merencanakan

suatu kegiatan harus menjadi pedoman yang harus dilaksanakan.

Adanya kegagalan melaksanakan event PT. Tunas Bola dengan pihak

eksternal disebabkan perencanaan yang kurang dan penentuan waktu

yang tidak tepat. Kemudian perusahan harus selalu menjaga dan

memelihara hubungan dengan pihak eksternal agar kepercayaan dan

citra perusahaan semakin baik.

2. Selanjutnya terus melakukan inovasi-inovasi dalam pengunaan media

sosial, seperti promosi produk. Karena dengan ide-ide kreatif akan

menghasilkan konsep promosi yang menarik perhatian konsumen,

seperti kuis dan penawaran menarik, sehingga berdampak

meningkatnya jumlah follower dan likes di media sosial.

3. Penulis berharap agar skripsi ini bisa dijadikan pelengkap penelitian

dan perkuliahan public relations dan dapat menjadi pedoman

penelitian selanjutnya yang akan lebih kritis dan mengembangkan

penulisan yang sudah ada. Tentu bermanfaat untuk

mahasiswa/mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Prof. Dr. Anwar. Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2000.

Arbi, Dra. Armawati. Dakwah dan Komunikasi, Ciputat: UIN Jakarta Press, 2003.

Anggoro, M. Linggar. Teori & Profesi Kehumasan, Cet. 4. Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2005.

Hadi purnama, Putu. Buku Sakti Nge-Blog. Jakarta: Gagas Media, 2009.

Idrus, Muhammad. Metodologi Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan

Kuantitatif Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2009.

Jefkins, Frank. Public Relations, Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006.

Ka’bah, Rifyah. Dakwah Kontemporer, Pola Alternatif Dakwah melalui Televisi,

Media TV untuk Dakwah Islam. Bandung: Pusdai Press, 2000.

Kasali, Rhenald. Membidik Pasar Indonesia: segmentasi, Targeting, dan

Positionong. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. Principles of Marketing Thirteenth Edition.

New Jersey: Pearson. 2010.

Kriyantono, Rahmat. Public Relations Writing Teknik Produksi Media Public

Relations dan Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana Pernada Media

Group, 2012.

Kunawangsih, Tri dan Antopracoyo. Aspek Dasar Ekonomi Makro. Jakarta:

Grasindo, 2006.

Kusumastuti, Frida. Dasar-Dasar Humas. Bogor: Ghalia Indonesia, 2002.

Moelong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rodskarya, 2000.

Moriarty, Sandra. Nancy Mitchell dan William Wells, Advertising Edisi Delapan,

Jakarta: Prenada Media Group, 2011.

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja

Rosdakarya. 2008.

Ngurah Aditya Lesmana, I Gusti. “Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter

Terhadap Pembentukan Brand Attachment (Studi : PT. XL Axiata),” Tesis

S2 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 2012.

Oliver, Sandra. Strategi Public Relations. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007.

Puntoadi, Danis. Menciptakan Penjualan Melalui Media Sosial. Jakarta: Elex

Media Komputido, 2011.

Ruslan, Rosady. Kampanye Public Relations. Jakarta: RajaGrafindo Persada,

2008.

_____________. Metode Penelitian Public Relations dan komunikasi. Jakarta:

RajaGrafindo Persada, 2008.

_____________. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta:

RajaGrafindo Persada, 2008.

_____________. Manajemen Public relatons dan media komunikasi. Jakarta: PT

Raja Grafindo, 2006.

Saputra, Wahidin dan Rulli Nasrullah. Public Relations 2.0 Teori dan Praktik

Public Relations di Era Cyber. Jakarta: Gramata Publishing, 2010.

Suparno, Dr. Ludwig. Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public Relations. Jakarta:

Indeks, 2011.

Tim Penyusunan Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka, 2007.

Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Jakarta: PT

INDEKS, 2005.

Yulianita, Neni. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Pusat Penerbitan

Universitas LPPM UNISBA, 2007.

Internet

Author, “Tentang BOLA.” Artikel diakses pada 21 Januari 2015 dari

www.bolanews.com/about

Turnady, Wibowo, “Pengertian Perusahaan dan Unsur-unsur Perusahaan.” diakses

pada 29 Oktober 2014 dari http://www.jurnalhukum.com/pengertian-

perusahaan-dan-unsur-unsur-perusahaan/

Priosoedarsono, Subiakto, “Brand dan Cara Membangunnya.” Artikel diakses

pada 05 Maret 2015 dari https://www.selasar.com/kreatif/brand-dan-cara-

membangunnya

Arbi, Dr. Armawati, “Manajemen Humas.” Artikel diakses pada 25 Januari 2015

dari http://arma-komunikasidakwah.blogspot.com/

Dewanto, Tuhu Nugraha, “Apa yang Bisa Diharapkan dari Social Media?” Artikel

diakses pada 04 Maret 2015 dari http://www.virtual.co.id/blog/social-

media/apa-yang-bisa-diharapkan-dari-social-media/

Wawancara

Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015.

Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, Jakarta, 21 Januari 2015.

Wawancara pribadi dengan Tuan Boy Notan, Jakarta, 22 Januari 2015.

LAMPIRAN

Pemred BOLA Arief Kurniawan bersama dengan Menteri Kemenpora Imam Nahrawi

Das

Da

Kerja sama PT. Tunas Bola dengan Sabnani Park mengadakan Liga BOLA

Foto bersama dengan tim Marketing Communication PT. Tunas Bola

Foto bersama Redaksi dan Marketing Communication PT. Tunas Bola

Event Super Soccer Sport Soccer 2014

Foto kesepakatan kerjasama antara Manajer Marketing Communications PT. Tunas Bola Benhard Sitorus dengan Pimpinan PIM DKI Jakarta

Akun Twitter BolaVaganza dan Mingguan BOLA

Akun Facebook BolaVaganza dan Bolanews.com

Hasil Wawancara

Nama : Benhard Sitorus

Jabatan : Marketing Communications Manager

Tanggal : Rabu, 21 Januari 2015

1. Jelaskan posisi PT. Tunas Bola dalam bagian kelompok perusahaan Kompas

Gramedia Grup?

Jadi PT. Tunas Bola berada dalam kelompok bisnis Kompas Gramedia dan berada

pada bagian Sport Media. Dulu bernama Sport & Health Media, sudah berganti sejak

tahun 2015. PT. Tunas Bola sudah berdiri sejak 1984. Dulu sebelum menjadi PT,

masih bernama yayasan tunas bola, sejak bergabung menjadi bagian dari Kompas

Gramedia grup. PT. Tunas Bola menjadi badan hukum yang mengelola produk sport

media, yaitu Harian Bola, Mingguan Bola, Bolavaganza, dan bolanews.com.

2. Siapa target market pembaca BOLA ?

Target yang segmen usia 15 sampai 25 tahun yang kita fokuskan untuk produk-

produk kita.

3. Apa peran/tugas dan fungsi public relations (PR) BOLA secara umum dalam

perusahaan ?

Tugasnya mengenalkan produk Harian Bola, Mingguan Bola, Bolavaganza,

Bolanews.com ke jalur distribusi, sirkulasi, stakeholder, end user (pembaca). Selain

itu juga mengajak kerja sama dengan komunitas, sponsor, dan lembaga pemerintahan.

Kita juga bikin event untuk branding dengan berbagai bentuk acara, seperti nonton

bareng, donor darah, seminar, pelatihan jurnalistik, dan ikut car free day.

4. Apa strategi PR yang digunakan BOLA dalam membangun citra perusahaan ?

Kita mengenalkan produk dan program kita ke pembaca dan klien. Dan ikut berperan

aktif dalam dunia sepak bola dan olahraga. Berperan untuk mengedukasi masyarakat

tentang pentingnya olahraga. Dengan mendekatkan produk ke pembaca akan menjadi

nilai tambah yang dipunyai BOLA. Memberikan perhatian lebih dan menyertakan

pembaca BOLA untuk ikut dalam event-event yang BOLA selenggarakan.

5. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam membangun citra

perusahaan ?

Kalo faktor pendukung ya branding yang telah dicapai BOLA yang sudah lama terbit

dan market leader yang tetap mempertahankan posisi BOLA sebagai media olahraga

dengan jumlah oplah terbanyak untuk Harian Bola dan Mingguan Bola. Selain itu kita

juga mempunyai sumber daya manusia yang bekerja dengan baik dan menjalin

hubungan dengan pihak luar, seperti komunitas dan sponsor menjadi dekat dan

mempercayakan untuk bekerjasama dengan BOLA. Untuk faktor penghambat relatif

tidak ada isu yang berat dengan perusahaan. Hanya ada beberapa event yang tidak jadi

dilaksanakan karena waktunya yang tidak tepat atau kurang persiapan, sehingga sulit

untuk mendapatkan sponsor yang mau ikut bergabung untuk menyelengarakan fun

run waktu tahun 2014 lalu. Tapi itu bisa kita pending dan diganti untuk membuat

acara Sport Race.

6. Bagaimana perumusan strategi PR ? dan Bagaimana pengaplikasiannya

(kegiatan) ?

Sebenarnya ada dua bagian dalam hal perumusan strategi, pertama on print dan off

print. On print yang kita melakukan promo-promo melalui produk media kita, seperti

iklan event nobar, promo produk, dan event media partner. Nah kalo off print, kita

melakukan event diluar, baik event dari kita sendiri atau event dari pihak luar. Event

kita sendiri seperti pelatihan jurnalistik, kiper dan coaching klinik, ada juga event

besar kita yaitu Sport Race yang setiap tahun diadakan untuk komunitas pencita klub

sepakbola, yang bersifat sosial juga ada kaya donor darah. Sedangkan event dari pihak

luar kita hanya membantu untuk media partner dan event organizer.

7. Saran dan prasarana apa saja yang digunakan oleh PR untuk membangun citra

perusahaan ?

Sarana dan prasarana yang dimiliki BOLA ya, media kita sendiri yang ada dalam

cetak dan online. Kalo cetak Harian, Mingguan, Bolavaganza, untuk online kita ada

portal berita bolanews.com dan kita bisa manfaaatkan sosial media untuk promo-

promo. Karyawan kita juga bisa jadi penghubung untuk kerja sama dengan klien yang

sudah mengenal BOLA sudah lama.

8. Bagaimana evaluasi strategi public relations (PR) ?

Dalam marcomm kita selalu mengadakan rapat setiap pekan di hari Senin untuk

membahas produk dan sirkulasi, hari Selasa untuk membahas event dan aktivasi

produk, dan hari rabu untuk rapat reguler dan evaluasi kinerja kita selama sepekan

sudah sampai mana. Dalam rapat tersebut dibahas, seperti jumlah oplah mingguan,

kerja sama-kerja sama yang sudah dilakukan dan sudah sampai mana pengerjaannya.

Bikin konsep-konsep yang menarik untuk packing produk kita. Dan konsep konten

untuk menjadi pertimbangan untuk redaksi. Kita juga menjalin kerja sama dengan

redaksi untuk mengisi konten agar menarik dalam penjualan.

9. Strategi apakah yang dirasa cukup efektif dalam membangun citra BOLA?

Strategi yang efektif ya aktif melakukan promo untuk mengenalkan produk BOLA

dan sering menjalin kerja sama untuk mengadakan event agar masyarakat lebih aware

dengan BOLA. Dengan kesadaran yang didapat diharapkan akan berdampak baik

untuk perusahaan dan meningkatkan penjualan.

10. Apa indikator bahwa citra BOLA sudah mendapatkan citra positif ?

Indikatornya ya penjualan yang meningkat, hubungan baik dengan klien semakin

membaik dan dapat menjalankan kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak,

dan tidak ada komplain dari klien, maupun dari pembaca bola. Brand images kita

semakin menguat seiring dengan kualitas produk yang kita tawarkan ke klien.

11. Seberapa pentingkah pengaruh citra terhadap perkembangan perusahaan ?

Penting sekali jika berbicara mengenai citra atau brand image untuk perkembangan

perusahaan. Karena dengan image yang baik, perusahaan akan mendapatkan

keuntungan yang lebih. Kepercayaan klien dan pembaca membuat perusahaan ini

bekerja lebih baik dan positif. Sehingga menguntungkan kedua belah pihak. Contoh:

dengan image yang baik, kita juga dapat melakukan bargaining atau penawaran yang

kuat untuk klien beriklan di media kita, juga mengajak untuk ngadain event-event

yang sesuai dengan visi dan misi kita.

Jakarta, 21 Januari 2015

Benhard Sitorus Manager Marketing Communication PT. Tunas Bola

Hasil Wawancara

Nama : Al Briham Jamal

Jabatan : Product Executive

Tanggal : Rabu, 21 Januari 2015

1. Apa saja kekuatan yang dimiliki oleh BOLA dalam industri bisnis media cetak

dan online ?

Bisnis media memang sekarang ini lagi marak dan kompetitif, satu grup perusahaan

juga mengalami bisnis yang kuat, karena mereka mengeluarkan produk yang sejenis,

apalagi media olahraga yang membahas bola. Kalo di media cetak, kita tentu

memberikan yang terbaik disetiap produk kita. Harian Bola memberikan informasi

sport yang terkini secara mendalam dan berkualitas. Design wajah Harian Bola kita

bikin semenarik mungkin dengan gaya yang spesial sesuai segmen kita. Kalo

Mingguan Bola, kita beri artikel-artikel yang berjenis feature yang membahas seputar

olahraga selama sepekan, terutama bola dengan liga-liga eropa terbaik. Bolavaganza

membahas artikel feature tetang perkembangan sepakbola lokal dan internasional

selama sebulan. Nah, bolanews.com memberikan kabar ter up to date seputar olahraga

secara realtime yang bisa diakses di semua perangkat digital.

2. Bagaimana dengan penggunaan media sosial bagi PT. Tunas Bola?

Untuk penggunaan media sosial sendiri kita punya Twitter dan Facebook, serta ada

instagram tetapi itu khusus untuk menampilkan hasil-hasil foto dari fotografer kita.

Masing-masing produk memiliki akun Twitter, Facebook dan Instagram, seperti

@Tabloidbola akun Harian Bola, @bolavaganza untuk majalah Bolavaganza,

@mingguanbola untuk Mingguan Bola, dan @bolanewscom akun Bolanews.com.

Melalui media sosial kita bisa melakukan promo-promo untuk penjualan, event dan

memberikan info seputar produk. Kalo bolanews.com memberikan info-info sepak

bola yang terkoneksi langsung ke link bolanews.com. Kita juga bisa berkomunikasi

langsung dengan pembaca dan meminta saran untuk produk BOLA. Ada juga berupa

keluhan-keluhan yang diterima melalui sosmed. Sosmed ini juga mempengaruhi

branding produk kita, karena ini merupakan saluran komunikasi untuk langsung

berhubungan dengan pembaca BOLA dan masyarakat. Dari banyaknya jumlah

follower dan likes di Twitter dan Facebook juga bisa dijadikan nilai jual untuk

proposal kerja sama dengan klien. Karena dari itu kita bisa memberikan penawaran

promo di media sosial kita yang memiliki jumlah follower dan likes yang lumayan

banyak. Makanya kita sangat memfokuskan media sosial ini, sehingga ada posisi

khusus yang hanya menanggani media sosial. Untuk menaikan branding media sosial

dibuat semacam kuis berhadiah yang soalnya seputar produk-produk BOLA. Setiap

minggunya akan ada pemenang yang mendapatkan hadiah dari kita berupa produk

sport.

3. Apa strategi BOLA untuk menarik dalam hal konten ?

Redaksi memang punya cara tersendiri untuk mengisi konten-konten di produk

BOLA. Wartawan kita memiliki spesialis dibidangnya. Kualitas berita yang disajikan

harus sesuai dengan kualitas standar BOLA. Konten-konten yang dipilih selalu

melalui rapat redaksi dan membahas hal-hal yang sedang ramai dibicarakan dan

menarik untuk dibahas. Contoh pas piala AFF U19, kita membuat program Bangga

Garuda Kita yang membahas tentang U19 dan memberikan liputan eksklusif, serta

memberi dukungan dengan mengajak pembaca BOLA. Semua produk kita

mengkhususkan untuk membahas Bangga Garuda Kita, mulai dari mengeluarkan

produk khusus Bola Ekstra yang khusus membahas tim U19, sampai lomba di media

sosial dengan hashtag #BanggaGarudaKita.

4. Adakah Marcomm bekerjasama dengan redaksi ?

Ya ada kerja sama pasti. Kita selalu rapat bersama membahas konten dan produk yang

ingin diterbitkan BOLA. Seperti ikut mempromokan Bangga Garuda Kita yang

diusulkan oleh tim redaksi itu. Selain itu kita juga bekerjasama untuk menerbitkan

produk-produk khusus diluar produk reguler BOLA. Kaya BOLA Ekstra, BOLA

Poster, buku dan kalender BOLA. Kita minta redaksi untuk mengisi kontennya dan

kita membuat promonya dan design produknya.

5. Kalo dengan bagian lain, seperti periklanan?

Dengan bagian iklan, kita juga kerja sama dalam membuat promo menarik untuk

ditawarkan ke klien agar mau bekerjasama dengan kita, seperti masang iklan dan

bikin event bareng. Biasanya bagian iklan nawarin spot-spot iklan di produk dan kita

bareng menawarkan kerja sama event untuk sponsor. Jadi kita sering meeting bareng

klien bareng-bareng.

6. Adakah proses selektif dalam mencari sponsor?

Tentu ada. Kita cari produk-produk yang mempunyai visi yang sama dan

berhubungan dengan branding kita, yaitu sport media. Jadi produk-produk yang sudah

mempunyai brand yang kuat, yang kita tawarkan untuk kerja sama. Misal pocari

sweat bekerja sama kita untuk pasang iklan dan melakukan event bareng, tapi untuk

event belum terlaksanakan, lalu Panasonic yang bekerja sama untuk event kita, donor

darah. Yang baru kemarin Super O2, bekerja sama iklan yang bikin event untuk

peresmian kerja sama Super O2 dengan klub Paris Saint-German, kita bikin acara di

car free day selama empat pekan setiap minggu. Dan banyak juga komunitas pencinta

klub sepak bola yang ingin melakukan nobar dan ingin diinfokan di media, kita ajak

bareng untuk bekerjasama.

7. Lalu bagaimana strategi untuk melakukan tawar-menawar dengan sponsor ?

Strateginya ya, kita memilih dulu klien mana yang cocok untuk sponsor event kita

atau untuk iklan. Seperti produk kesehatan, makanan, minuman berenergi hingga

produsen mobil kita ajak kerja sama selama memiliki visi yang sama dengan kita

dibidang olahraga. Dengan kirim proposal terlebih dahulu lalu melakukan meeting

untuk membahas pola kerja samanya. Seperti acara akbar kita Sport Race 2014, kita

bekerja sama dengan Super Soccer yang menjadi sponsor utama, maka ada nama

Super Soccernya berdampingan dengan BOLA dalam promo Sport Race. Karena

miliki visi yang sama sebagai portal berita sepak bola, maka BOLA mau bekerjasama

dengan mereka. Jika ada kesulitan kita selalu intens dan terbuka dengan usulan

sponsor, tetapi selama mereka dalam batas standar kita. Jika tidak ketemu titik tengah,

maka terpaksa kita tunda dulu kerjasamanya. Bentuk kerja sama yang ditawarkan ada

dua, pertama kita menawarkan event kita sendiri untuk dijadikan kerja sama

sponsorship, kedua media partner, yaitu kita hanya mensupport promo di media kita.

8. Bagaimana cara memelihara hubungan dengan klien?

Kita selalu tetap berkomunikasi dengan para klien. Kita optimalkan kerja sama yang

sudah terbangun. Memberikan bukti evaluasi juga kita lakukan untuk memberikan

rasa percaya klien ke kita. Kadang-kadang mereka juga kita undang ke acara kita

lainnya, walaupun bukan sebagai sponsor. Seperti kita menjalin hubungan dengan

kemenpora, waktu itu kita mengundang menteri pemuda dan olahraga untuk

berdiskusi tentang situasi terkini terkait olahraga khususnya sepak bola. Kita

memberikan usulan untuk memajukan sepak bola Indonesia. Sekaligus mengenalkan

media BOLA kepada pak menteri. Ada juga kaya Pocari Sweet dan Head & Shoulder

yang melakukan kunjungan ke kantor BOLA untuk mengenalkan kampanye mereka

untuk produknya. Bentuk kerja sama yang terbangun tidak hanya antara

membicarakan sponsorship, tapi lebih membangun hubungan baik yang akan berguna

untuk kedepannya.

Jakarta, 21 Januari 2015

Al Briham Jamal Product Executive Marketing Communication PT. Tunas Bola

Hasil Wawancara

Nama : Tuan Boy Notan

Jabatan : Staff Event

Tanggal : Kamis, 22 Januari 2015

1. Event-event apa saja yang sudah terselenggarakan selama bulan Agustus sampai

dengan Desember?

Event yang sudah terlaksana banyak ya, banyak juga ajakan buat jadi media partner

komunitas untuk promo Nobarnya dan kegiatan gathering mereka. Selain itu juga ada

acara dari kita, kaya donor darah, Car Free Day, Diskusi Olahraga, dan Sport Race.

2. Bisa jelaskan beberapa event besar BOLA dalam periode tersebut?

Seperti yang tadi udah disebutkan, ada Car Free Day (CFD), Diskusi Olahraga,

Donor Darah, dan Sprot race. Pertama saya bahas dulu Diskusi Olahraga.

Diskusi Olahraga: Ayo Bangkit Indonesia kemarin tentang atlet indonesia yang

diselengarakan di gedung palmerah barat lt. 7 turut menghadirkan pakar-pakar

olahraga dan para atlet Indonesia, seperti Erik Thohir dan Taufik Hidayat. Acara ini

terselenggarakan berkat kerja sama BOLA dan Kementrian Olahraga.

Diselenggarakan pada 16 Oktober 2014, selanjutnya donoh darah.

Donor darah bersama BOLA pada 30 Oktober, terselenggara atas kerja sama

BOLA, Palang Merah Indonesia dan Panasonic. Donor darah khusus karyawan

Kompas Gramedia dan komunitas ini mampu memberikan sumbangan kantong darah

sebanyak 100 kantong. Kita juga mengundang para komunitas pencinta klub sepak

bola untuk meramaikan acara dengan lomba permainan Play Station PES 2015.

Pemenang lomba akan mendapatkan sebuah televisi Panasonic.

Acara tahunan kita Sport Race, tahun 2013 kita gelar di Gandaria City, tahun kemarin

sama di gelar disana, tapi konsep acaranya ada sedikit berbeda, lombanya yang

kemarin hanya indoor saja, sekarang ada outdoornya, jadi kaya serial Amanzing Race

gitu.

Super Soccer Sport Race 2014 pada 21 Desember, yaitu event tahunan BOLA

yang mengajak seluruh komunitas pencita klub sepak bola untuk bergabung bersama

melakukan serangkaian acara untuk mengakrabkan antar komunitas dengan beberapa

perlombaan. Kerja sama dengan Supersoccer.co.id menjadi sponsor utama acara ini.

Sehingga mendapatkan tempat nama yang besar di seluruh rangkaian acara Sport

Race. Event diadakan di Gandaria City dan tempat-tempat lain di Jakarta sebagai

tempat perlombaan. Komunitas juga diberikan stand untuk mempromosikan

komunitasnya dan ajang perkenalan diri, ada 22 komunitas yang bergabung dalam

event ini. Terus yang terbaru bulan ini kita ada event CFD selama 4 minggu di

Sudirman. Acaranya seru, ada senam bersamanya jadi bisa sambil olahraga bareng.

Car Free Day bersama Super O2 pada 9, 16, 23, dan 30 Januari, ini juga menjadi

partner dengan klub sepak bola asal Perancis, Paris Saint-German. Disini mengadakan

promo BOLA, lomba, dan Olahraga bareng-bareng. Event ini terselenggara selama 4

pekan, setiap hari minggu di jalan Jendral Sudirman. Rangkaian acara ini juga

menjadi pertanda kerja sama Super O2 dengan PSG selaku Official Brand PSG di

Indonesia.

3. Bagaimana suka duka menjalin kerjasama dengan klien?

Suka dukanya dalam kerja sama, ya seperti kesulitan mencari sponsor untuk event

diakhir tahun, jadi tantangan buat kita. Karena diakhir tahun itu banyak dari

perusahaan mau tutup buku, jadi meraka sulit untuk mengeluarkan dana. Dengan

begini kita jadi tahu untuk memberikan proposal konsep acara di awal tahun atau

pertengahan dan merencanakan kerja sama untuk jangka panjang. Permintaan klien

yang aneh-aneh juga banyak, kaya turnament futsal bareng Alumni ITB yang orang-

orang agak sulit bekerjasama dan banyak permintaan dadakan. Hal-hal seperti itu

juga yang membuat tim kita solid. Selain itu, banyak kerja sama yang mengesankan,

semuanya memberikan yang terbaik dengan beberapa syarat tentunya, tapi itu semua

bisa ditolerir. Tapi yang paling berkesan ya acara Sport Race kemarin yang

mendapatkan Official Sponsor. Jadi dengan begitu acaranya lebih meriah dan berbeda

dengan tahun-tahun sebelumnya. Konsep acara sama tetapi ada tambahan gimmick

dalam perlombaan. Kita puas banget karena memberikan pengalaman yang baru

untuk komunitas-komunitas yang setia ikut Sport Race.

4. Seberapa efektifkah kegiatan yang dilakukan oleh PR dalam membangun citra

perusahaan ?

Kalo dibilang efektif ya bisa. Karena melalui event yang kita bikin, kita bisa

mengenalkan produk-produk kita, melakukan penjualan dan memfasilitasi untuk

berlangganan produk kita. Melalui event juga bisa untuk positioning brand image

BOLA ke masyarakat. Dari kerja sama yang dibangun juga menhasilkan kepercayaan

kepada pihak komunitas dan sponsor. Mereka juga merasakan keuntungan dari kerja

sama tersebut, saling menguntungkan lah pokoknya. Yang paling penting

mendekatkan BOLA ke masyarakat luas. Pengunaan media sosial juga memberikan

kemudahan kita untuk melakukan promo, dan pelayanan kepada para pembaca dan

pelanggan. Karena bersifat komunikasi langsung, murah, cepat, dan efiesien maka

kita fokusnya pelayanan di media sosial.

Jakarta, 22 Januari 2015

Tuan Boy Notan Staff Event Marketing Communication PT. Tunas Bola