STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN...

114
STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.sos) Oleh: Dyah Swantantri 106083002803 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013

Transcript of STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN...

Page 1: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON

SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN

TAHUN 2006

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.sos)

Oleh:

Dyah Swantantri

106083002803

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

Page 2: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk
Page 3: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk
Page 4: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN ISRAEL

KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006

Oleh

Dyah Swantantri

106083002803

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal tanggal

20 Desember 2013. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Hubungan

Internasional.

Ketua Sekretaris

Agus Nilmada Azmi M.si Agus Nilmada Azmi, M.Si

NIP: 197808042009121002 NIP: 197808042009121002

Penguji I Penguji II

Drs. Aiyub Mochsin, M.A Ahmad Alfajri, M.A

NIP: 020021540 NIP:

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 20 Desember

2013.

Ketua Program Studi Hubungan Internasional

FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kiky Rizky, M.Si

NIP: 197303212008011002

Page 5: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

L

2.

J.

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul :

STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN ISRAEL KE

LIBANON SELATAN TAHUN 2006

Merupakan karya hasil saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar strata I di Universitas Islam Negeri (UIN)Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas IslamNegeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil asli karya

saya atau merupakan hasil jipalakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)Syari f Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 06 Desember 2013

Dyah Swantantri

Page 6: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

v

ABSTRAK

Skripsi ini membahas mengenai strategi Hizbullah dalam merespon

serangan Israel ke Libanon Selatan tahun 2006. Tujuan penelitian ini adalah

memahami strategi yang digunakan oleh Hizbullah dalam menghadapi serangan

Israel ke Libanon selatan tahun 2006. Penelitian ini dilakukan dengan studi

pustaka. Kerangka pemikiran yang digunakan adalah konsep strategi, perang

asimetris, dan ideology. Penulis menyimpulkan, bahwa perang yang terjadi antara

Israel dengan Hizbullah tahun 2006 telah memakan banyak korban jiwa,

kehancuran infrastruktur, dan kerusakan Lingkungan baik dipihak Israel maupun

Libanon. Dalam perang tahun 2006 kali ini, tidak ada satu pun orang di dunia

yang dapat mengira bahwa Hizbullah akan memenangkan pertempuran ini. Ini

dikarenakan yang dihadapi oleh Hizbullah adalah Israel. Sebagaimana diketahui

oleh banyak orang, Israel memiliki kekuatan militer dengan reputasi tempur yang

sudah terkenal di dunia. Dari segi persenjataan yang dimiliki oleh Israel, tidak

seimbang dengan yang dimiliki oleh Hizbullah. Israel memiliki persenjataan yang

berteknologi mutakhir serta berkapasitas tidak terduga. Dari roket, rudal, tank,

pesawat tempur, helikopter, kapal perang, artileri senapan, hingga bom dimiliki

oleh Israel. Sedangkan Hizbullah, hanyalah salah satu partai yang berkuasa di

Libanon yang memiliki pasukan tidak lebih dari 6000 jiwa. Persenjataan yang

dimiliki Hizbullah hanya sebatas roket, rudal, senjata anti tank, senjata anti kapal,

dan kekuatan dari media massa. Dengan demikian, perang tahun 2006 kala itu

dikatakan sebagai perang asimetris. Namun, fakta yang terjadi di lapangan dan

logika pemikiran tidak dapat disatukan. Hasilnya, dengan kecerdasan dan strategi

perang yang direncanakan secara matang, serta dukungan dari penduduk Libanon,

Hizbullah dapat mencapai kemenangan. Hizbullah telah mengukir kemenangan

dengan menghancurkan tank-tank dan pesawat tempur yang menjadi andalan

Negara Israel. Ini menuai simpati dari masyarakat internasional dan memberikan

inspirasi kepada Negara-Negara Arab lainnya.

Kata kunci: Perang Israel-Hizbullah tahun 2006, Hizbullah, Israel, Persenjataan

Israel, Persenjataan Hizbullah

Page 7: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robill’aalamiin, segala puji dan syukur atas kehadirat Allah

SWT serta junjungan kita nabi Muhammad SAW yang telah memberikan rahmat,

hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN

ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006”.

Sebelum mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang berjasa selama

dalam proses penyelesaian skripsi ini. Penulis terlebih dahulu mengatakan bahwa

semua ini tidak akan terwujud tanpa adanya kerja keras, do’a dan cita-cita di masa

depan yang menjadi motivasi utama dalam penyelesaian belajar di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penulis sangat menyadari bahwa terwujudnya skripsi ini

tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbing

penulis, baik dalam bentuk waktu, tenaga, ide dan pemikiran. Oleh karena itu,

dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, Ibu Etty Suhaetty dan Bapak Achmad Mikdad

(alm). Terima kasih atas seluruh cinta dan kasih sayang yang telah

diberikan kepada penulis. Terima kasih tak terhingga atas berbagai bentuk

dukungan tulus baik moril maupun materi. Serta, dengan penuh pengertian

dan kesabarannya memberikan kepercayaan, memotivasi dan mendoakan

penulis agar tetap sehat dan selalu semangat berjuang untuk menuju pintu

keberhasilan.

Page 8: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

vii

2. Bapak Prof. Dr. Bachtiar Effendy selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta.

3. Bapak Kiky Rizky, M. Si selaku Ketua Jurusan Hubungan Internasional,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah, Jakarta.

4. Bapak Agus Nilmada Azmi, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Hubungan

Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. Serta sebagai dosen

pembimbing skripsi penulis yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan

pikiran untuk memberikan bimbingan, masukan serta motivasi yang sangat

berharga hingga selesainya penulisan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Armein Daulay M.Si, selaku Dosen di Jurusan Hubungan

Internasional. Serta dosen yang selalu memberikan semangat, ilmu, waktu,

tenaga, buku-buku, dan motivasi yang sangat berharga kepada penulis,

hingga penulisan skripsi ini selesai. Terima kasih untuk semua yang bapak

berikan kepada penulis.

6. Ibu Mutiara Pertiwi MA, selaku Dosen di Jurusan Hubungan

Internasional. Serta dosen yang selalu memberikan semangat, ilmu, waktu,

tenaga, dan motivasi yang sangat berharga kepada penulis, hingga

penulisan skripsi ini selesai. Terima kasih untuk semua yang ibu berikan

kepada penulis.

7. Pak Jajang dan Pak Amali yang sudah sangat banyak membantu dalam

proses administrasi penulis.

Page 9: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

viii

8. Seluruh Bapak / Ibu Dosen Jurusan Hubungan Internasional (HI), Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

mengajarkan berbagai ilmu dan telah membantu penulis dalam

menyelesaikan tugas sebagai mahasiswi HI.

9. Keluarga besar penulis yang selalu memberikan semangat kepada penulis.

Terima kasih kepada kakak (a’Subhan, a’Ade, a’Derry, Indah), tante, dan

semua sanak saudara yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Terima kasih atas dukungan semangat dan do’a kalian selama ini kepada

penulis. Spesial untuk Mas Dennis yang selalu memberikan dukungan,

baik materil, semangat, cinta, dan kasih sayang kepada penulis, Jazakallah

khairan katsiran.

10. Sahabat-sahabat terbaik penulis. Tini, wati, nita, Qory, Desty, Diah,

Astryd, Christa, Dian, Atik, Kismayeni, Desy, Nanda, Hendrawan, Irvan,

Yeni dan sahabat- sahabat Hubungan Internasional angkatan 2006 lainnya

yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi dengan

segala bantuan baik dalam bentuk tukar pikiran. Terimakasih, semoga

Allah membalas kebaikan kalian semua dengan pahala.

11. Teruntuk sahabat penulis yang telah tiada (Alm.) Izzun Nahdliyah.

Terimakasih telah menjadi pendengar yang baik, yang dengan sabar

mendengarkan semua curhatan penulis. Terimakasih atas dukungan

semangat, motivasi, do’a, serta pengertian dan perhatianmu menemani

hari-hari penulis dengan canda tawa. Penulis tidak akan pernah

melupakanmu. Kamu salah satu sahabat terbaik penulis.

Page 10: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

ix

12. Semua pihak yang telah turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini

namun tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis

harapkan demi perbaikan kedepannya.

Jakarta, 06 Desember 2013

Dyah Swantantri

Page 11: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

x

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ABSTRAK .....................................................................................................................................v

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................x

DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. xiv

DAFTAR ARTI SINGKATAN ..................................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................1

A. Pernyataan Masalah ............................................................................................................1

B. Pertanyaan Penelitian ..........................................................................................................6

C. Tujuan dan Manfaat ............................................................................................................6

D. Tinjauan Pustaka .................................................................................................................6

E. Kerangka Pemikiran ............................................................................................................8

Page 12: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

xi

E.1. Strategi ........................................................................................................................8

E.2. PerangAsimetris .......................................................................................................11

E.3. Ideologi ......................................................................................................................14

F. Metode Penelitian ...............................................................................................................17

G. Sistematika Penulisan ........................................................................................................19

BAB II Konflik Libanon Selatan ................................................................................................21

A. Libanon Selatan Dalam Konflik Libanon dan Israel ......................................................21

B. Sejarah Berdirinya Hizbullah ...........................................................................................29

B.1. Sejarah Konflik Israel-Hizbullah ...........................................................................32

BAB III Serangan Israel ke Libanon Selatan Tahun 2006 ......................................................34

A. Latar Belakang Serangan ..................................................................................................34

B. Perang Asimetris Hizbullah dengan Israel ......................................................................35

C. Peran Hizbullah di Libanon ..............................................................................................40

D. Kerusakan dan Korban .....................................................................................................43

D.III.1. Di Pihak Israel ....................................................................................................43

D.III.2. Di Pihak Libanon ...............................................................................................44

E. Gencatan Senjata ................................................................................................................46

BAB IV Analisa Strategi Hizbullah Dalam Menghadapi Serangan Israel ke Libanon

Selatan (periode 12 Juli- 15 Agustus 2006) ................................................................................51

A. Idelogi Sebagai Fondasi Dasar Perjuangan Hizbullah ...................................................51

Page 13: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

xii

A.1. Kepercayaan Pada Islam .........................................................................................51

A.2. Kepercayaan Pada Ulama yang Berada dalam Konsep Wali Al-Faqih .............52

A.3. Jihad ..........................................................................................................................55

B. Strategi Hizbullah dalam Menghadapi Serangan Israel ................................................57

B.1. Operasi Roket Jarak Dekat-Jauh Kumulatif Hizbullah Vs Serangan Udara

Israel ..................................................................................................................................58

B.2. Strategi Squental Hizbullah Vs Serangan Darat Gabungan Israel ...................62

BAB V PENUTUP ......................................................................................................................66

KESIMPULAN ...........................................................................................................................66

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................68

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel III. B. 1 Personel Israel vs Hizbullah ................................................... 36

Tabel IV. B. 1 Kronologi Serangan Roket Hizbullah ..................................... 60

Page 15: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1. Peta Negara Libanon............................................................... 21

Gambar II.2. Peta Negara Israel.................................................................... 24

Page 17: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Struktur Komando Hizbullah

Lampiran II : Gambar Roket dan Rudal Hizbullah

Lampiran III : Zona Peluncur Roket Hizbullah

Lampiran IV : Dampak kerusakan lingkungan di Libanon

Lampiran V : Persenjataan Israel

Lampiran VI : Resolusi DK PBB 1701

Page 18: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Libanon merupakan salah satu Negara1 yang kerap menjadi target

serangan Israel sejak tahun 1978. Konflik diantara Israel dan Libanon bermula

pada tahun 1978, ketika Palestine Liberation Organization (PLO) terusir dari

Negara Yordania dan menjadikan Libanon Selatan sebagai tempat pengungsian

(Tur 2006:110). PLO kerap melakukan serangan roket ke wilayah Israel yang

dilakukan dari wilayah Libanon Selatan. Ini dilakukan sebagai balasan atas

pengambilan wilayah Palestina oleh Negara Israel. Setelah itu, Israel melakukan

invasi ke Lebanon Selatan pada 14 Maret 1978 (Angkasa 2006:38). Konflik

keduanya adalah agenda ekspansi teritorial Israel di daerah Arab, termasuk

Libanon dan sekitarnya. Perlawanan Libanon terhadap Israel diwarnai pula oleh

kehadiran organisasi Hizbullah. Organisasi tersebut memberikan bantuan yang

sangat berarti kepada rakyat di Libanon guna mengusir pasukan Israel dari Negara

Libanon.

Skripsi ini membahas mengenai strategi yang diterapkan Hizbullah,

khususnya dalam menghadapi serangan Israel ke Libanon Selatan pada tahun

2006. Dalam peristiwa tersebut, Israel pada akhirnya mundur setelah menerima

perlawanan senjata dari Hizbullah sebagai aktor non negara di Libanon (Rif’at

Sayyid Ahmad 2007:V).

1 Negara lainnya adalah Palestina, Arab Saudi, Mesir, Yordania, dan Suriah

Page 19: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

2

Hizbullah adalah organisasi bersenjata yang pendiriannya didasari oleh

keprihatinan sejumlah ulama2 Libanon terhadap invasi Israel ke Libanon Selatan

pada tahun 1982 (Naim 2006:15-25). Para ulama tersebut kemudian

mengorganisir kelompok politik bersenjata untuk melawan Israel. Ini dimulai

sejak bulan November 1983.

Pada tahun 1983 Hizbullah melakukan sejumlah aksi yaitu, pejuang

Hizbullah meledakkan diri di dalam kendaraan dekat markas tentara Israel yang

menewaskan 60 orang tentara Israel di kota Tyre (Ari Yulianto 2010:67). Dua

tahun kemudian, pada tangal 16 Pebruari 1985, pendirian Hizbullah baru

dideklarasikan secara resmi (Abdar Rahman Koya 2006:76). Sejak saat itu,

Hizbullah dikenal sebagai salah satu aktor keamanan yang dikategorikan sebagai

teroris oleh Israel.

Hingga tahun 2006, tercatat setidaknya dua periode kali konflik antara Israel

dengan Hizbullah: yaitu konflik pertama yang dimulai saat invasi Israel ke

Libanon tahun 1982-2000 selama 18 tahun; dan konflik kedua dimulai saat Israel

menyerang Libanon Selatan pada tahun 2006. Selama konflik berlangsung dari

tahun 1982 sampai tahun 2006, tercatat ±7000 kali Hizbullah diserang oleh Israel

dan ±3970 kali Hizbullah menyerang Israel (Angkasa 2006:29).

Adapun konflik Israel-Hizbullah pada tahun 2006 berawal ketika pasukan

Hizbullah menyerang pasukan Israel yang menyusup ke daerah Aita al Chaab,

Libanon Selatan pada tanggal 12 Juli 2006 (David Makovsky dan Jeffrey White

2006:6). Dalam aksi penyerangan tersebut, Hizbullah berhasil menawan dua

2 Musa al-sadr, Ayatullah Muhammad Mahdi Syamsuddin, dan Ayatullah al-sayyed

Muhammad Hussein Fadhlullah

Page 20: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

3

tentara Israel (Andrew Exum 2006:1). Bagi Hizbullah, perlawanan tersebut

sebenarnya dimaksudkan sebagai alat diplomasi untuk melakukan pertukaran

tawanan guna membebaskan warga Libanon yang ditahan Israel dalam insiden

yang terjadi sebelumnya.3 Namun, Israel ternyata meresponnya secara militer.

Pada tanggal 13-14 Juli 2006, pesawat tempur Israel dan pasukan artileri darat

Israel bersama-sama melakukan penyerangan ke Libanon Selatan (Helena 2006).

Serangan tersebut menghancurkan infrastruktur, serta 50 jiwa penduduk Libanon

meninggal (Farid 2006:14-15).

Peristiwa tersebut tidak direspon secara militer oleh Libanon. Libanon

hanya meminta bantuan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan

memberikan pernyataan kecaman terhadap serangan yang dilakukan oleh Israel

(Ari Yulianto 2010:219-221). Pemerintah Libanon tidak segera menurunkan

pasukannya untuk membantu mengamankan negaranya. Hal ini dikarenakan

keterbatasan yang dimiliki oleh militer Libanon yang tidak seimbang dengan

jumlah pasukan militer Israel.

Perlawanan senjata yang sengit justru dilakukan oleh Hizbullah sebagai

aktor non negara. Salah satu bentuk perlawanan ini dilakukan dengan

meluncurkan roket Katyusa menargetkan kota Haifa-Israel pada 16 Juli 2006

(William M. Arkin 2007:118). Serangan ini menyebabkan 8 warga Israel tewas.

Roket Katyusa juga kembali mengenai target ketika berhasil menembak jatuh

pesawat helikopter Israel pada tanggal 27 Juli 2006. Tercatat setidaknya 100 roket

yang ditembakkan Hizbullah ke wilayah Israel dalam periode konflik ini hingga

3 Pada tahun 2004, empat tokoh Libanon yang diantaranya: Samir Kuntar, Nasim Nisr,

Yahya Skaf, dan Ali Farran ditawan oleh pasukan Israel.

Page 21: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

4

dilakukan gencatan senjata atas desakan PBB pada minggu kedua bulan Agustus

2006 (Sergio 2006:2).

Konflik Israel-Hizbullah ini merupakan perang asimetris karena setidaknya

dua hal. Pertama, perang ini asimetris karena adanya perbedaan kekuatan antara

aktor Negara dan non Negara. Kedua, Angkatan bersenjata Israel memiliki

keunggulan personel militer yang jauh lebih banyak yaitu 621.500, dibandingkan

Hizbullah yang memiliki jumlah personil hanya 5.800 (Yiftah 2006:11). Bahkan,

perang ini tetap asimetris ketika kekuatan Hizbullah dibantu oleh personil militer

Libanon yang hanya berjumlah 15.000 orang (Angkasa 2006:23). Ketiga, dalam

hal teknologi persenjataan Israel lebih canggih, yaitu Hizbullah memiliki beberapa

jenis roket rakitan jarak pendek, menengah dan rudal jarak jauh4 (Andrew Exum

2006:6). Sedangkan, Israel dalam hal teknologi persenjataan memiliki variasi

yang beragam diantaranya; roket artileri tandan, berbagai kendaraan anti peluru,

pesawat tempur, dan armada kapal perang (Global Security 2013).

Akibat besarnya jumlah korban dalam perang Israel-Hizbullah tahun 2006

ini, Perdana Menteri Libanon Fouad Siniora meminta perhatian dunia

internasional. Seruan Perdana Menteri Libanon mendapatkan respon dari Sekjen

PBB Kofi Annan (Ari Yulianto 2010:251). Annan segera membentuk sebuah

komisi internasional untuk menangani perang ini. Pasukan PBB pun datang ke

Libanon. Atas desakan dari masyarakat internasional, pada tanggal 11 Agustus

2006 Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 1701 untuk menghentikan

konflik. Resolusi tersebut disetujui oleh pemerintah Libanon, Hizbullah dan

4 Maksudnya roket jarak pendek yaitu radius jangkauan mencapai 6-20 km. Sedangkan

roket jarak menengah adalah radius jangkauan 35-70 km. Sedangkan untuk rudal jarak jauh yaitu

radius jangkauan 100-210 km.

Page 22: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

5

Israel. Gencatan senjata resmi diberlakukan pada hari senin tanggal 14 Agustus

2006 pukul 05:00 AM (William M. Arkin 2007:121). Israel pun menarik mundur

pasukannya dari Libanon Selatan.

Banyak para pemerhati masalah ini berpendapat bahwa, dalam perang

asimetris ini, sesungguhnya Hizbullah telah memenangkan pertempurannya

dengan Israel. Menurut pendapat Charles Krauthammer Washington post,

Hizbullah telah menghindarkan Libanon kehilangan wilayah Libanon Selatan

(Charles 2006). Selain itu, Rahul Mahajan dalam political affairs berpendapat

bahwa 87% masyarakat Libanon menyatakan bahwa Hizbullah adalah

pemenangnya dalam perang Libanon 2006 (Rahul 2010). Rahul menuliskan 87%

responden menyatakan mendukung Hizbullah untuk melakukan perlawanan

kepada Israel yang telah menyebabkan korban jiwa, kehancuran di bidang

infrastruktur, serta kemiskinan akibat serangan yang dilancarkan oleh pasukan

Israel. Sedangkan, Shahram Akbarzadeh yang merupakan Profesor Politik Asia

(Timur Tengah & Asia Tengah) di Universitas Melbourne mengatakan bahwa,

Hizbullah adalah simbol dari kemenangan Libanon tahun 2006 melawan pasukan

Israel (Shahram 2007).

Keberhasilan Hizbullah mempertahankan wilayah Libanon Selatan dari

gempuran Israel di tahun 2006 ini mengundang ketertarikan penulis untuk

menelitinya. Sebagai aktor non negara, organisasi ini telah berhasil melakukan

strategi yang efektif dalam perang asimetrisnya dengan Israel. Faktor strategi

utama yang mensukseskan strategi tersebut akan dianalisis dalam skripsi ini.

Topik ini dimungkinkan karena pihak Hizbullah sendiri telah mempublikasikan

Page 23: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

6

data mengenai strategi mereka dalam konflik tersebut, diantaranya melalui media

massa online dan buku5.

B. Pertanyaan Penelitian

Bagaimana strategi Hizbullah dalam merespon serangan Israel ke Libanon

Selatan tahun 2006?

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari penelitian tentang Strategi Hizbullah dalam

Merespon Serangan Israel ke Libanon Selatan Tahun 2006 adalah sebagai berikut:

1. Memahami strategi yang digunakan oleh Hizbullah dalam

Menghadapi Serangan Israel ke Libanon Selatan (periode 12 Juli 2006-15

Agustus 2006).

2. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan kontribusi

terhadap kajian Ilmu Hubungan Internasional, khususnya analisis strategi

dalam perang asimetris ini

D. Tinjauan Pustaka

Beberapa penelitian sudah dilakukan mengenai masalah konflik Israel-

Hizbullah tahun 2006. Salah satunya adalahpenelitian yang dilakukan oleh Amal

Saad-Ghorayeb pada tahun 2009 dengan judul “The Hizbollah project: Last war,

next war” (Amal 2011). Ghorayeb menjelaskan bahwa Hizbullah menggunakan

5 Media massa online yaitu melalui website www.moqawama.org, http://almashriq.hiof,

Televisi Al-Manar, radio Al-Nour, dan majalah bulanan Kabdat Alla.

Page 24: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

7

kombinasi strategi perang gerilya dan perang konvensional. Ini difasilitasi

perlengkapan perang modern buatan Rusia.

Selain Ghorayeb, terdapat buku yang membahas mengenai Hizbullah

berjudul ”Blue Print Hizbullah” yang ditulis oleh Wakil Sekjen Hizbullah, Naim

Qassem (Naim 2008:25). Tokoh tersebut dilahirkan di Libanon pada tahun 1953.

Beliau adalah anggota pendiri partai Hizbullah pada tahun 1982, dan menjabat

sebagai Sekjen Hizbullah sejak tahun 1991 sampai sekarang. Buku ini

menjelaskan visi dan tujuan Hizbullah sebagai sebuah partai Islam yang

menjadikan landasan dasar pergerakannya kepada tiga pilar yaitu: kepercayaan

kepada Islam, Jihad, dan Yuridiksi Wali al-Faqih. Selanjutnya, Naim Qassem juga

menjelaskan mengenai perlawanan yang telah dilakukan oleh Hizbullah untuk

membantu masyarakat Libanon maupun membantu masyarakat Palestina. Selain

itu, terdapat pula penjelasan mengenai hubungan regional dan internasional

Hizbullah serta masa depan Hizbullah sebagai sebuah partai yang terus berjuang

melawan pendudukan Israel di wilayah-wilayah Arab lain setelah Palestina. Buku

ini sangat membantu penulis dalam menyediakan informasi awal mengenai

Hizbullah dan perjuangan pergerakannya.

Buku kedua ditulis oleh tiga wartawan Indonesia: Farid Gaban, Surya

Kusuma, dan Alfian Hamzah, yang meliput langsung perang antara Israel-

Hizbullah tahun 2006 di Libanon (Farid 2006:13-40). Buku ini menceritakan

kronologi perang Hizbullah-Israel, dampak dari perang, serta kerusakan yang

ditimbulkannya.

Page 25: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

8

Penulis memfokuskan penulisan skripsi ini kepada strategi yang dipakai

oleh Hizbullah. Skripsi ini menambah kajian Hubungan Internasional dengan

fokus pada permasalahan strategi Hizbullah dalam merespon serangan Israel ke

Libanon Selatan tahun 2006. Dalam penelitian ini penulis tidak hanya

menjelaskan tentang konflik Israel-Hizbullah tahun 2006, akan tetapi juga

memaparkan tentang perang asimetris antara Hizbullah dengan Israel guna

melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya.

E. Kerangka Pemikiran

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis akan menggunakan tiga kerangka

pemikiran yang berkaitan dengan strategi Hizbullah dalam konflik Hizbullah-

Israel tahun 2006, yaitu konsep strategi, konsep perang asimetris, dan konsep

ideologi.

E.1. Strategi

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, ”Strategi adalah ilmu dan seni

menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan

tertentu dalam perang dan damai.”

Clausewitz di dalam bukunya On War menjelaskan tentang definisi strategi

adalah penggunaan pertempuran sebagai cara memperoleh tujuan-tujuan perang

(Carl 2013). Selain itu, strategi merupakan sepandai-pandainya kita menyusun

cara-cara bertempur yang paling baik dan paling memungkinkan untuk dapat

memenangkan pertarungan itu sendiri. Tujuannya tidak lain ialah untuk mencapai

Page 26: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

9

kepentingan-kepentingan yang mungkin dihasilkan dari perang tersebut (Carl

2013). Strategi adalah kunci pelaksanaan perang. Taktik adalah penggunaan

kekuatan bersenjata untuk menjalankan pertempuran.

Menurut T. May Rudi, strategi adalah ”Seluruh keputusan kondisional yang

menetapkan tindakan-tindakan yang akan dan harus dijelaskan guna menghadapi

setiap keadaan yang mungkin terjadi di masa depan” (hal.1).

Dalam menentukan suatu strategi, seorang Jenderal Amerika JL. Wylle

dalam bukunya Navy Reel Admirel mengemukakan pendapat bahwa ”untuk

memenuhi peperangan, suatu pasukan harus mengenali kekuatan sendiri dan

musuh yang akan dihadapi (Rudi 2002:1). Penjelasan diatas ada dua hal utama

dalam menerapkan konsep strategi di medan perang. Strategi tersebut adalah

Menghimpun seluruh potensi untuk melawan musuh serta, mengidentifikasi

sejauh mana kekuatan musuh yang akan dihadapi.

Menurut J.L.Wylle, pola strategi terbagi menjadi dua bagian yaitu,

Sequental (berurutan) adalah dalam penerapan strateginya satu langkah dengan

langkah berikutnya tidak dapat dipisahkan; Kumulatif (penjumlahan) adalah hasil

yang diperoleh dari penerapan strategi tidak diperoleh secara berurutan melainkan

berdasarkan penjumlahan hasil keseluruhan perang (Rudi 2002:10).

Dari kedua pola strategi diatas, penulis akan memakai kedua pola tersebut

untuk menganalisa dua pola strategi yang dipakai oleh Hizbullah selama

berperang dengan Israel pada tahun 2006. Pada minggu pertama berperang,

Hizbullah menerapkan strategi roket secara kumulatif menghadapi serangan udara

Israel. Sedangkan di pertengahan bulan Juli tepatnya tanggal 20an hingga sebelum

Page 27: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

10

diterapkannya genjatan senjata 11 Agustus 2006 oleh DK PBB, Hizbullah

memakai pola strategi sequental menghadapi serangan udara gabungan pasukan

Israel (yang terdiri dari angkatan darat, infanteri, pasukan terjun payung, dan

artileri). Penjelasan mengenai kedua pola strategi diatas, akan di paparkan lebih

dalam pada bab empat di dalam skripsi ini.

Strategi perang ada dua, yaitu:

1. Secara defensif (bertahan)

a. Secara langsung

2. Secara tidak langsung Secara ofensif (menyerang)

a. Secara langsung

b. Secara tidak langsung

Secara langsung adalah seseorang atau kelompok yang sedang berperang

menggunakan kekuatan langsung untuk melibatkan atau menyerang musuh.

Secara tidak langsung adalah seseorang menggunakan kekuatan tidak langsung

untuk mencapai kemenangan perang, dengan jalan menghancurkan strateginya

dan digunakan jalur diplomatik (Rudi 2002:10).

Prinsip perang menurut Sun Tzu (Rudi 2002:11):

1. Harus memiliki karsa atau tujuan, yaitu untuk apa perang dilakukan.

2. Strategi yang digunakan atau perencanaan strategi.

3. Bagaimana penyerbuannya.

4. Taktiknya bagaimana.

5. Tenaganya bagaimana.

6. Titik lemah atau kekuatan musuh

Page 28: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

11

7. Bagaimana menggerakan pasukan.

8. Macam daerah kekuatan musuh itu di daerah mana.

9. Menyerbu dengan api untuk mengacaukan konsentrasi musuh.

10. Tipu muslihat, salah satu aksi dari taktik.

Prinsip-prinsip perang menurut Dephankam RI, adalah (Rudi 2002:11):

1. Harus memiliki tujuan.

2. Adanya prakarsa atau inisiatif.

3. Tenaga atau konsentrasi.

4. Fleksibilitas artinya tidak kaku.

5. Manuver, perubahan formasi.

6. Kemanunggalan atau kesatuan.

7. Harus ekonomis.

8. Ada unsur pendadakan.

9. Perang itu harus sederhana.

10. Perang itu harus ada unsur keamanan.

11. Moril, semangat dari pasukan.

12. Eksploitasi memberdayakan kekuatan yang ada.

E.2. Perang Asimetris

Menurut Sergyi Way, Perang asimetris awalnya disebut perang antara dua

aktor atau lebih atau kelompok militer yang kekuasaannya relatif berbeda secara

signifikan. Pemikir militer kontemporer cenderung untuk memperluas pengertian

ini untuk mencakup asimetris strategi atau taktik. Perang asimetris dapat

menggambarkan suatu konflik di mana sumber daya dari dua pihak yang

Page 29: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

12

berperang berbeda dalam esensi dan perjuangan, berinteraksi dan berusaha untuk

mengeksploitasi kelemahan karakteristik masing-masing aktor. Perjuangan dari

kedua aktor tersebut sering melibatkan strategi dan taktik perang konvensional,

aktor yang lebih lemah mencoba menggunakan strategi untuk mengimbangi

kekurangan dalam kuantitas atau kualitas (Sergyi 2008).

Konsep perang asimetris menurut David Kilcullen dikelompokkan ke dalam

beberapa aspek yakni

a. Perang asimetris dalam teknologi persenjataan adalah cara berpikir dua

aktor yang saling berperang dalam memberikan penilaian tentang

efektivitas teknologi persenjataan.

b. Perang asimetris dalam metode taktik operasional adalah aktor yang

lebih kuat mengutamakan atau cenderung memakai seluruh elemen

kekuatan militer yang di gabungkan dengan teknologi persenjataan.

Sedangkan untuk aktor yang lebih lemah mengutamakan pemakaian

kekuatan non militer (media massa) sebagai propaganda untuk

menyerang aktor kuat.

c. Perang asimetris dalam kebudayaan adalah cara berpikir masyarakat

barat dengan masyarakat timur dalam melihat kematian yang

berpengaruh kepada penggunaan strategi dan taktik dalam berperang.

Masyarakat barat menilai kematian para personel militer dalam perang

adalag sebuah hal yang fatal karena hidup seseorang sangat bernilai

tinggi. Sedangkan bagi masyarakat timur, kematian adalah sebagain dari

Page 30: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

13

jihad mereka. Ini dilihat dari pandangan agama dan nilai-nilai

kebudayaan yang mereka yakini.

d. Perang asimetris dalam tujuan adalah cara pandang kedua aktor dalam

hal menilai kemenangan dan kekalahan. Bagi aktor kuat, kemenangan

adalah dapat menghancurkan sumber kekuatan yang dimiliki oleh aktor

lemah. Sedangkan bagi aktor lemah kemenangan adalah dapat bertahan

dari serangan-serangan aktor kuat dengan tetap mempertahankan

semangat perjuangan tanpa harus memenangkan di setiap pertempuran

dan tanpa harus menghancurkan semua sumber kekuatan aktor kuat

(David L Buffaloe 2006:15).

Dari penjelasan berbagai macam definisi perang asimetris dan konsep

perang asimetris diatas, penulis akan memakai konsep Perang asimetris dalam

teknologi persenjataan. Bagi aktor kuat seperti Israel, keunggulan yang

dimilikinya berupa kuantitas dan kualitas persenjataan hal tersebut mejadi

ketergantungan. Sedangkan bagi aktor lemah seperti Hizbullah kualitas dari

teknologi persenjataan bukanlah hal yang penting, melainkan hanya sebagai faktor

pendukung saja. Yang menjadi sumber kekuatan utamanya adalah dukungan

masyarakat Libanon, dan tim yang kompak untuk berjuang melawan penjajahan di

Negara Libanon. Pemaparan tentang konsep diatas, penulis akan menjelaskan

lebih dalam pada bab tiga.

Berbagai literatur memberikan definisi berbeda mengenai perang asimetris.

Sayidiman Suryohadiprojo menjelaskan tentang definisi perang asimetris adalah

sebagai berikut:

Page 31: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

14

”Perang asimetris adalah Perang antara belligerent atau pihak-pihak

berperang yang kekuatan militernya sangat berbeda. Akibat adanya perbedaan

besar dalam kekuatan militer itu, lalu digunakan strategi dan taktik yang juga

berbeda. Pihak yang relatif lemah kekuatan militernya, apabila ada pimpinan

yang cerdas, tidak melakukan perlawanan konvensional karena pasti amat

sulit dan berat menghadapi keunggulan lawannya. Maka, perlawanan

nonkonvensional (unconventional warfare) yang dapat mengompensasi

kelemahannya.” (Kompas 2011)

Menurut Dewan Riset Nasional Komisi Teknis Pertahanan dan Keamanan,

“Perang asimetris adalah perang antara dua pihak dengan kekuatan yang tidak

seimbang dengan pola yang tidak beraturan dan bersifat tidak konvensional.

Masing-masing pihak berusaha untuk mengembangkan taktik dan strategi untuk

mengeksploitasi kelemahan lawannya dalam mencapai kemenangan” (Tekno

Kompas 2008). Perang asimetris adalah suatu model peperangan yang

dikembangkan dari cara-cara berfikir yang tidak lazim, dan diluar aturan-aturan

peperangan yang berlaku, dengan spektrum perang yang sangat luas, terbuka dan

mencakup seluruh aspek-aspek kehidupan.

E.3. Ideologi

”Ideologi berasal dari kata idea artinya gagasan dan pengertian. Sedangkan

menurut bahasa latin terdiri dari dua kata yaitu ideo artinya cita-cita, pemikiran;

logos artinya logika,rasio, ilmu, pengetahuan, paham” (Minto 2007:47). Jadi,

ideologi adalah cita-cita ajaran suatu lapisan masyarakat atau kelompok manusia

yang berbeda-beda. Menurut Horal H Titus, ”ideologi adalah suatu istilah yang

dipergunakan untuk sekelompok cita-cita mengenai berbagai macam masalah

politik dan ekonomi, filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana

Page 32: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

15

yang sistematis tentang cita-cita yang dijalankan oleh kelompok masyarakat”

(h.47).

Sedangkan menurut Ali Syariati, ideologi adalah ilmu mengenai keyakinan

dan cita-cita (Ali 1982:192). Ali menjelaskan, ideologi merupakan sebuah kata

ajaib yang dapat menciptakan pemikiran dan semangat hidup diantara manusia

terutama kaum muda, khususnya diantara cendikiawan atau intelekual dalam

suatu masyarakat. Ideologi dapat memberikan inspirasi, mengarahkan dan

mengorganisir perlawanan, protes, dan penggugatan yang menakjubkan. Ideologi

memiliki semangat tanggung jawab, keyakinan dan keterlibatan serta komitmen

(Ali 1982:196).

Ideologi mempunyai ciri yaitu cita-cita yang dalam dan luas, bersifat jangka

panjang, diyakini bersifat universal. Ideologi dirasakan milik dari suatu kelompok

manusia yang dapat mengidentifikasikan dirinya dengan isi ajaran tersebut. Ini

juga dapat mengikat kelompok, sering pula membenarkan dan mempertahankan

sikap perbuatan kelompok (Deliar 1983:31).

Hizbullah terlahir sebagai reaksi tindakan kekejaman yang dilakukan oleh

Israel di Libanon setelah invasi tahun 1982. Ideologi dijadikan oleh Hizbullah

sebagai nilai dasar atau keyakinan dalam mendukung setiap aksi-aksi mereka.

Ideologi dijadikan Hizbullah sebagai motifasi perjuangan mereka untuk

menegakkan kebenaran. Ideologi yang dikembangkan oleh Imam Khomeini yaitu

seorang tokoh di Iran, dijadikan sebagai rujukan bagi Hizbullah untuk

menanamkan nilai-nilai dasar perjuangan mereka. Dalam pandangan Imam

Page 33: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

16

Khomeini, Islam merupakan suatu ideologi yang melandasi perjuangannya yaitu

Al-Quran dan Al-Hadits.

Menurut Naim Qassem, Hizbullah mempunyai tiga pilar yang menjadi

ideologi dasar perjuangannya yaitu: ”Kepercayaan pada Islam, Kepercayaan pada

ulama yang berada dalam konsep Wali Al-Faqih, dan Jihad” (Naim 2008:23-24).

Dari tiga pilar yang menjadi ideologi Hizbullah, penulis menggunakan tiga

pilar yakni kepercayaan pada Islam dan kepercayaan pada ulama dalam konsep

Wali Al-Faqih. Hizbullah meyakini Islam merupakan program yang lengkap

meliputi semua aspek kehidupan sebagai landasan intelektual, agama, ideologi,

yang mampu menjawab semua tantangan dan menyediakan solusi terbaik dalam

kehidupan manusia (Naim 2008:23). Hizbullah tidak ragu menjadikan Islam

sebagai kepercayaan, ibadah, dan ajaran-ajaran kehidupan juga sebagai prinsip

dan inspirasi gerakannya. Salah satunya merupakan kepercayaan kepada Wali Al-

Faqih yang akan dijelaskan berikut ini.

Rancangan Wali Al-Faqih yang dikemukakan oleh Imam Khomeini menjadi

sistem politik yang diterapkan di Iran setelah Revolusi Islam Iran tahun 1979. Inti

rancangan ini adalah ulama sebagai seorang yang Faqih atau mengetahui dan

memahami berbagai macam ilmu, terutama Syariat Islam merupakan orang yang

pantas berkuasa di suatu negara dan menjadi pemimpin. Hizbullah menjaga

kepatuhannya kepada Wali Al-Faqih sebagai tempat konsultasi, agar bentuk-

bentuk dari gerakan perlawanan, dan aksi sosial yang dijalankannya tetap sesuai

dengan Syariat Islam.

Page 34: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

17

Jihad menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah usaha dengan segala

daya dan upaya untuk mencapai kebaikan; usaha sungguh-sungguh membela

Agama Islam dengan mengorbankan harta benda, jiwa, dan raga. Jihad

menunjukkan usaha sungguh-sungguh atau melakukan berbagai upaya untuk

melawan musuh. Dalam konteks Islam, kata jihad memiliki makna luas daripada

perang bersenjata. Maknanya meliputi perjuangan melawan musuh yang berada

dalam diri seseorang sebagai bujukan untuk melakukan perbuatan buruk atau

disebut juga dengan jihad mengendalikan hawa nafsu (Naim 2008:46).

Jihad mengendalikan hawa nafsu adalah jihad yang jauh lebih besar

tantangannya, karena dilakukan setiap hari dan terus-menerus. Sedangkan jihad

melawan musuh merupakan jihad yang lebih ringan, karena dilakukan saat terjadi

peristiwa khusus sebagai bagian dari tugas untuk memenangkan aqidah, nilai-nilai

moral, kebenaran, dan kemenangan suatu bangsa (Naim 2008:50). Jihad ini

dilakukan oleh pasukan Hizbullah untuk mempertahankan negaranya dari

serangan negara lain atau aktor lain yang ingin menghancurkan negara tersebut.

Ketiga pilar diatas, penulis akan jelaskan lebih dalam pada bab empat di

dalam skripsi ini.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian pada skripsi ini menggunakan analisa data kualitatif.

Penelitian ini pun menggunakan pendekatan deskripsi analitis mengenai strategi

Hizbullah dalam menghadapi serangan Israel tahun 2006. Adapun deskripsi

analitis bertujuan untuk menjabarkan dan mendeskripsikan apa yang ada atau apa

Page 35: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

18

yang sudah ada atau menggambarkan fenomena tertentu untuk menentukan

adanya keterlibatan antar satu gejala dengan gejala lainnya yang relevan dengan

masalah penelitian.

Hakikat penelitian bersifat deskriptif-analitis memberikan pemaparan

mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif dengan menjawab

pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana suatu fenomena itu terjadi dalam

konteks lingkungannya. Objektifitas pun harus dijaga sedemikian rupa agar

subjektifitas dalam interpretasi dapat dihindari. Hal ini pun berarti interpretasi

terhadap isi dibuat dan disusun secara sistematik atau menyeluruh dengan

sistematis (Nurul 2007:92&94). Penulisan skripsi ini tidak hanya terbatas pada

pengumpulan data, melainkan pula dengan melakukan sebuah analisa serta

interpretasi tentang arti kata yang digunakan.

Oleh karena penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang

berkesinambungan sehingga tahap pengumpulan data, pengolahan data dan

analisis data dilakukan secara bersamaan selama proses penelitian (Emy

2007:172). Teknik pengumpulan data penelitian yang digunakan dalam peyusunan

skripsi ini yakni melalui studi pustaka dengan melihat data-data sekunder yang

relevan dengan tema yang diangkat dalam penelitian ini. Adapun sumbernya

didapat melalui buku-buku, jurnal, laporan, surat kabar, website, dan lain

sebagainya.

Page 36: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

19

G. Sistematika Penulisan

Bab I. Pendahuluan

A. Pernyataan Masalah

B. Pertanyaan Penelitian

C. Tujuan dan Manfaat

D. Tinjauan Pustaka

E. Kerangka Pemikiran

E.1. Strategi

E.2. Perang Asimetris

E.3. Ideologi

F. Metode Penelitian

G. Sistematika Penulisan

Bab II. Konflik Libanon Selatan

A. Libanon Selatan Dalam Konflik Libanon dan Israel

B. Sejarah Berdirinya Hizbullah

B.1. Sejarah Konflik Israel-Hizbullah

Bab III. Serangan Israel ke Libanon Selatan Tahun 2006

A. Latar Belakang Serangan

B. Perang Asimetris Hizbullah dengan Israel

C. Peran Hizbullah di Libanon

D. Kerusakan dan Korban

D.III.1. Di Pihak Israel

D.III.2. Di Pihak Libanon

Page 37: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

20

E. Gencatan Senjata

Bab IV. Analisa Strategi Hizbullah Dalam Menghadapi Serangan Israel

ke Libanon Selatan (periode 12 Juli-13 Agustus 2006)

A. Idelogi Sebagai Fondasi Dasar Perjuangan Hizbullah

A.1. Kepercayaan Pada Islam

A.2. Kepercayaan Pada Ulama yang Berada dalam

Konsep Wali Al-Faqih

A.3. Jihad

B. Strategi Hizbullah dalam Menghadapi Serangan Israel

B.1. Operasi Roket Jarak Dekat-Jauh Kumulatif

Hizbullah Vs Serangan Udara Israel

B.2. Strategi Squental Hizbullah Vs Serangan Darat

Gabungan Israel

Bab V. Penutup

A. Kesimpulan

Daftar Pustaka

Lampiran-lampiran

Page 38: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

21

BAB II

KONFLIK LIBANON SELATAN

Bab ini membahas mengenai hubungan Negara Libanon dengan Negara

Israel yang bertetangga namun selalu berkonflik. Kelahiran Hizbullah dan

keterlibatannya di dalam pemerintahan Libanon membuat konflik Israel-Libanon

ini semakin kompleks. Sebelum ke pembahasan inti tersebut, bab ini terlebih

dahulu membahas posisi geografis Israel dan Libanon. Ini dipaparkan pada sub

bab di bawah ini.

A. Libanon Selatan Dalam Konflik Libanon dan Israel

Gambar II.1

Peta Negara Libanon

Sumber:

http://www.worldatlas.com/webimage/countrys/asia/lgcolor/lbcolor.gif

Page 39: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

22

Negara Libanon dan Israel terletak di kawasan Timur Tengah. Negara

Libanon sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan. Libanon terletak di

sepanjang pantai Timur Laut Mediterania dengan pesisir pantainya yang sempit di

bagian barat. Libanon berbatasan dengan Negara Israel di bagian Selatan,

sedangkan di bagian Utara dan Timur, berbatasan dengan Negara Suriah (Lebanon

Embassy US 2013). Libanon memiliki luas wilayah 10.400 km2

, yang

diantaranya 217 km dari Utara ke Selatan Libanon dan 80 km dari Timur ke Barat

Libanon (IBCR 2011:13).

Jumlah penduduk Libanon tercatat 4.131.583 jiwa (CIA 2013). Mayoritas

penduduk Libanon bertempat tinggal di Beirut (ibu kota) dan Mount Libanon,

sementara sisanya tersebar di empat propinsi lainnya yaitu 20,5% di Libanon

utara, 12,5% di Bekaa, 10,7% di Libanon selatan, dan 5,9% di Nabatieh.

Wilayah Libanon dibagi menjadi enam propinsi yaitu Beqaa, Beirut,

Libanon Utara, Mount Liban, Libanon Selatan, dan Nabatiye (State Gov 2013:1).

Konstitusi Libanon mengikuti konstitusi yang dibuat tahun 1926 dan kemudian

disesuaikan dengan Kesepakatan Nasional tahun 1943 dan Perjanjian Thaif tahun

1982. Kesepakatan Nasional tahun 1943 direvisi berdasarkan isi perjanjian Taif

tersebut dan hasilnya menjadi Undang-Undang Dasar Libanon. Kekuasaan

Eksekutif berada di tangan Presiden, Perdana Menteri, dan Kabinet (Lebanese

Constitution 1995). Sementara kekuasaan Legislatif berada di tangan Parlemen

atau Majelis Al-Nuwab yang memiliki 128 anggota.

Penduduk Libanon terdiri dari beragam etnis dan agama yang diantaranya

adalah etnis Arab dan Armenia; agama Islam (Syiah, Sunni, Druze) dan Kristen.

Page 40: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

23

Bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab, Prancis, Inggris, dan Armenia.

Penduduk Libanon terbagi atas tiga faksi besar, yakni kelompok Muslim Sunni,

kelompok Muslim Syia’ah, dan kelompok Kristen Maronite6, serta banyak faksi-

faksi kecil dalam masyarakat berdasarkan suku, agama, maupun ketokohan orang

per orang (Lebanon Ethnic Group 2013). Oleh karena itu dibentuk sistem politik

konfessional yang dianggap dapat mengakomodir kepentingan-kepentingan faksi-

faksi yang ada dengan membagi kekuasan politik pada tiga kelompok besar dan

kelompok kecil masyarakat tersebut. Kekuasaan Presiden berada di tangan

kelompok Kristen Maronite, kelompok Muslim Sunni menjadi Perdana Menteri,

sedangkan kelompok Muslim Syi’ah hanya menjadi juru bicara parlemen

(Angkasa 2006:35).

Negara Libanon merdeka pada tanggal 22 November 1943 dari mandat Liga

Bangsa-Bangsa di bawah administrasi Perancis (LGIC 2013). Libanon merupakan

Negara Republik. Kekuasaan Eksekutif berada di tangan Presiden, Perdana

Menteri, dan kabinet. Konstitusi yang didasarkan pada pemisahan kekuasaan

eksekutif, legislatif dan yudikatif, dengan presiden dipilih untuk jangka waktu

enam tahun. 128 anggota parlemen dipilih oleh hak pilih universal dewasa untuk

masa jabatan empat tahun (CIA 2013).

6 Lihat Lampiran IV

Page 41: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

24

Gambar II.2

Peta Negara Israel

Sumber:

http://www.worldatlas.com/webimage/countrys/asia/lgcolor/lbcolor.gif

Sedangkan Negara Israel berbatasan dengan Negara Lebanon di sebelah

Utara, di sebelah Timur laut dengan Negara Suriah, di sebelah Timur dengan

Negara Yordan, di sebelah Barat daya dengan Negara Mesir dan Laut Mediterania

(MFA 2013). Negara Israel memiliki luas wilayah 8.630 km2. Teritorialnya seluas

8,367 km adalah berupa daratan dengan panjang 470 km2, dan lebar 85 km

2. Israel

Page 42: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

25

dibagi menjadi tiga wilayah utama yang memanjang yaitu, dataran pantai, wilayah

pegunungan, dan celah lembah Yordan (Go Israel 2011).

Jumlah penduduk Israel tercatat 8.018.000 jiwa (CBS 2013). Mayoritas

penduduk Israel bertempat tinggal di Jerussalem (ibu kota) 730.000, sementara

sisanya tersebar di beberapa daerah lainnya yaitu Haifa ( 268.250), Hadera

(75.300), Netanya (169.400), Herzliya (83.000), Ra’anana (70.500), Kfar sava

(79.800), Bnei brak (142.300), Metulla (1.500), Tel aviv (371.400), Kiryat Gat

(47.800), Tiberias (39.900), Nazareth (63.800) (State Gov 2010). Penduduk Israel

terdiri dari beragam etnis dan agama yang diantaranya adalah etnis Yahudi dan

arab; agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Bahasa yang digunakan adalah bahasa

Ibrani dan arab (Nation online 2013).

Negara Israel merdeka pada 14 Mei 1948 dari Britania Raya (PBS 2013).

Israel merupakan Negara Republik demokrasi dengan sistem parlementer. Sistem

kekuasaannya terbagi menjadi tiga, yang terdiri dari legislatif, eksekutif, dan

yudikatif (ConsuladodeIsrael 2013). Presiden dipilih oleh Knesset sebagai kepala

Negara untuk jangka waktu 7 tahun, namun tugas-ugasnya hanya sebatas

seremonial dan formal (Jewish virtual library 2013). Tugas lain dari Presiden

adalah membuka sesi pertama dari Knesset baru, mengarahkan anggota Knesset

untuk membentuk pemerintah baru, menerima mandat dari utusan asing,

menandatangani traktat dan undang-undang yang diadopsi oleh Knesset,

perwakilan diplomatik di luar negeri, hakim, dan Gubernur Bank of Israel (MFA

2010).

Page 43: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

26

Knesset adalah badan legislatif Negara Israel. Masa jabatan Knesset adalah

4 tahun, tetapi dapat berubah tergantung dari keputusan Perdana Menteri. Perdana

Menteri dipilih dan didukung oleh anggota parlemen secara mayoritas. Perdana

Menteri merupakan kepala pemerintahan dan juga menjabat sebagai ketua kabinet

(Roger darlington 2013). Israel diperintah oleh 120 anggota parlemennya, yang

dikenal sebagai Knesset. Anggota-anggota Knesset berasal dari berbagai partai

yang dipilih dalam pemilihan parlemen. Di dalam pemerintahan tersebut, yang

terbentuk adalah pemerintahan dengan sistem koalisi. Pemilihan parlemen

diadakan setiap empat tahun sekali, namun koalisi pemerintahan yang tidak stabil

ataupun adanya mosi tidak percaya oleh Knesset dapat membubarkan

pemerintahan yang ada lebih awal (Knesset 2013).

Kewenangan eksekutif negara adalah pemerintah (kabinet para menteri).

Kabinet membentuk sebuah pemerintahan, daftar menteri untuk di setujui oleh

Knesset. Menteri harus dari warga negara Israel, dan berhak menjadi seorang

Knesset. Setelah pelantikan, para menteri bertanggung jawab kepada Knesset atas

tugas yang telah diberikan. Seperti halnya Knesset, masa jabatan menteri adalah 4

tahun. Apabila dalam pelaksanaan tugasnya mengalami permasalahan yang

diantaranya: meninggal, mengalami kecacatan, impeachment, dan pengunduran

diri, maka jabatan menteri akan dikurangi (MFA 2010).

Konflik diantara Israel dan Libanon bermula pada tahun 1978, ketika

Palestine Liberation Organization (PLO) terusir dari Negara Yordania dan

menjadikan Libanon Selatan sebagai tempat pengungsian (Tur 2006). PLO kerap

melakukan serangan roket ke wilayah Israel yang dilakukan dari wilayah Libanon

Page 44: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

27

Selatan. Ini dilakukan sebagai balasan atas pengambilan wilayah Palestina oleh

Negara Israel. Setelah itu, Israel melakukan invasi ke Lebanon Selatan pada 14

Maret 1978.

Konflik dua negara ini mulai membahayakan Libanon Selatan sejak tahun

1978. Ini dikarenakan para pejuang PLO masih melakukan aksi serangan kepada

pasukan Israel dari daerah perbatasan Libanon Selatan ke wilayah Israel Utara.

Pada 19 Maret 1978, atas permintaan pemerintah Libanon yaitu Alias Syarkis,

melalui Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 425 yang bertujuan untuk

mendesak pasukan Israel agar segera keluar dari wilayah Libanon. Kemudian,

PBB membentuk badan yang mengawasi pelaksanaan resolusi tersebut, yaitu

United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL). UNIFIL bekerja untuk

mengawasi penarikan pasukan Israel secara keseluruhan dan mendorong

perdamaian di wilayah Libanon (UN 2013). Sementara itu, Israel membentuk

sebuah milisi Kristen Libanon dibawah pimpinan Mayor Sa’ad Haddad untuk

mengimbangi kekuatan PLO di Libanon. Tindakan tersebut mendapatkan

perlawanan dari pemerintah Libanon. Haddad dianggap sebagai penghianat

Negara dan ia dipecat dari angkatan bersenjata Libanon (Ari Yulianto 2010:61).

PLO meresponnya dengan memperbanyak pasokan senjata modern yaitu

seperti roket Katyusa, serta artileri jarak jauh (Country Studies US 2012). Senjata

tersebut dipakai untuk menembaki wilayah Israel. Pada bulan Juli tahun 1981,

PLO melakukan serangan roket dan artileri ke kota Israel bagian utara yaitu

Galilea. Israel membalas dengan menghancurkan markas PLO di Beirut dengan

bom. Kemudian, atas prakarsa utusan dari Amerika yaitu Philip Habib dan

Page 45: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

28

mediasi dari Arab Saudi, tercapailah genjatan senjata antara Israel dengan PLO

(ISR 2006).

Namun, genjatan senjata itu tidak berlangsung lama. Konflik masih terus

berlangsung pada 6 Juni tahun 1982. Israel pun kembali melakukan operasi yaitu

Operations Peace of Galilee. Tujuannya adalah untuk menghancurkan kekuatan

PLO di Libanon sekaligus mempertahankan rancangan tentang Konsep Galilee

yaitu memperluas wilayah kekuasaan 40 km ke sebelah utara perbatasan Libanon

(Israel National News 2012). Dalam operasi ini, Israel dibantu oleh milisi Kristen

Maronite di bawah pimpinan Bashir al-Jumayyil. Namun, upaya untuk melakukan

operasi tersebut terhalang oleh resolusi yang dikeluarkan oleh PBB yaitu resolusi

Dewan keamanan PBB 509 yang menyatakan bahwa Israel harus segera menarik

seluruh pasukannya dari Libanon (UN 1982). Namun, Israel tetap tidak

memperdulikan resolusi tersebut dan tetap melaksanakan operasi tersebut hingga

13 Juni 1982.

Dalam melakukan operasi tersebut, Israel menggunakan cluster bomb, rudal

dengan campuran zat kimia berbahaya, dan bom napalm untuk menyerang

wilayah Beirut bagian barat yaitu Sidon dan Tyre (New York Times 2006).

Wilayah tersebut hancur, sehingga perekonomian Libanon menjadi lumpuh tidak

beroperasi.

Ini membuat pemerintah Libanon tidak berani tegas terhadap Negara Israel.

Hingga tahun 1999, konflik ini masih terus berlangsung dan menimbulkan

kerusakan serta korban jiwa yang cukup banyak, baik di pihak Libanon maupun di

pihak Israel. Sekitar 50.000 warga Palestina dan Libanon meninggal, 30.130

Page 46: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

29

orang luka-luka, 330 orang pasukan Israel meninggal, dan 1000 orang terluka

(John 1982).

Ini disebabkan oleh tentara Libanon tidak mampu mengimbangi kekuatan

militer Israel. Pasukan Israel menggunakan senjata-senjata yang lebih modern

daripada tentara Libanon. Israel lebih banyak melancarkan serangan lewat udara

dengan pesawat tempur andalannya yang dilengkapi oleh rudal-rudal berteknologi

mutakhir. Ini lebih menguntungkan Israel untuk meminimalisir kerugian di

pihaknya.

Terdapat setidaknya delapan kelompok para militer aktif di Libanon yang

anti kepada Israel. Kelompok ini yaitu Fatah, Hamas, Osbat al-Ansar, Amal, Jund

al-Sham, PF3-GC, PLO, Fatah al-Islam, dan Hizbullah (Ari Yulianto 2010:53). Di

antara yang anti Israel, Hizbullah yang mendapat posisi tersendiri di dalam negeri.

Sedangkan, di mata internasional karena memerangi Israel dengan seranga ke area

sipil, Hizbullah di kategorikan sebagai teroris.

B. Sejarah Berdirinya Hizbullah

Pendirian Hizbullah didasari oleh keprihatinan sejumlah ulama terhadap

invasi Israel ke Libanon selatan pada tahun 1982. Para ulama tersebut adalah

Ayatullah Muhammad Mahdi Syamsuddin, Ayatullah al-Sayyed Muhammad

Hussein Fadhlullah, dan Imam Musa al-Sadr. Mereka menjalani pendidikan di

sekolah-sekolah teologi di Najaf Irak. Salah satu ulama tersebut adalah Ayatullah

al-Sayyed Muhammad Hussein Fadhlullah (Riza:37). Fadhlullah dilahirkan dan

belajar di Najaf, dimana ayahnya adalah seorang cendikiawan dari Libanon

selatan. Pada tahun 1966, Fadhlullah pulang ke Libanon dan membuat sebuah

Page 47: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

30

perubahan pada Husayniyyah (lembaga pendidikan Syiah) di Beirut menjadi

sebuah pusat pergerakan Islam Libanon. Pada masa itu, gerakan Syiah di Libanon

di pimpin oleh Sayyed Musa al-Sadr, dan Fadhlullah sebagai pengikutnya. Musa

al-Sadr mendirikan Afwaj al-Muqawwamah al-Lubnaniyah atau yang dikenal

dengan AMAL pada saat perang saudara Libanon berlangsung tahun 1975 (Naim

2008:17). AMAL mempunyai beberapa anggota yang diantaranya adalah

Ayatullah al-Sayyed Muhammad Hussein Fadhlullah, Sheik Sayyed Hassan

Nasrallah, Sheik Abbas al-Musawi, Ali Ammar, Hussein al-Khalil, dan Nabih

Berri (Abdarrahman Koya 2006:16). Tujuan didirikannya AMAL adalah untuk

membantu tentara Libanon melawan pasukan Israel dalam perang saudara

Libanon yang sedang berlangsung di tahun 1975. Namun, beliau tidak dapat

meneruskan tujuannya tersebut, karena pada tahun 1978 beliau diculik ketika

sedang menghadiri perayaan nasional yang diadakan oleh Presiden Muammar al-

Qaddafi di Libya (Naim 2008:18). Sampai saat ini keberadaan beliau belum

diketahui.

Pada tahun 1982, Presiden Libanon di masa itu Ilyas Sarkis mendirikan

Komite Penyelamatan Nasional dengan tujuan untuk menangani dampak invasi

Israel di Libanon selatan. Kemudian, Ilyas Sarkis mengadakan rapat Komite

Penyelamatan Nasional dengan mengundang anggota AMAL (Abdarrahman Koya

2006:15). Dalam pertemuan tersebut terjadi perdebatan argumen yang disebabkan

oleh salah satu anggota yaitu Nabih Berri datang bersama dengan panglima militer

Phalangis Bashir Jumayyil yang mendukung Israel berada di Libanon (Diplomasi

2010:8). Para anggota AMAL melakukan protes kepada Berri atas tindakannya

Page 48: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

31

tersebut dengan mengundurkan diri dari organisasi AMAL. Anggota yang

mengundurkan diri dari AMAL diantaranya, Ayatullah al-Sayyed Muhammad

Hussein Fadhlullah, Sheik Sayyed Hassan Nasrallah, Sheik Abbas al-Musawi, Ali

Ammar dan Hussein al-Khalil. Beberapa orang anggota AMAL mencurigai bahwa

Berri telah melakukan kerjasama dengan Israel melalui tangan Bashir. Kemudian

dari beberapa orang yang keluar dari AMAL masing-masing membentuk

kelompok sendiri yang diantaranya; Sheik Abbas al-Musawi mendirikan

kelompok dengan nama Gerakan Amal Islam dan Ayatullah al-Sayyed

Muhammad Hussein Fadhlullah mendirikan Perhimpunan Persaudaraan serta

Perhimpunan Organisasi Filantropik (Naim 2008:20).

Pada tahun 1982 terjadi dua peristiwa besar yaitu perang saudara dan

pembantaian di Sabra dan Shatila Libanon selatan. Peristiwa tersebut membuat

sejumlah kelompok ulama marah dan prihatin karena 100.000 penduduk Libanon

terbunuh (Global Research 2013). Kemudian, sejumlah ulama yang terdiri dari

sembilan perwakilan diantaranya; tiga orang mewakili ulama dari Bekaa (Libanon

timur), tiga orang mewakili komite Islam, dan tiga orang lagi mewakili Gerakan

amal Islam (Naim 2008:24). Mereka berkumpul bersama untuk menyatukan visi

misi dengan membubarkan organisasi mereka demi mendukung sebuah organisasi

Islam baru, yang kemudian dikenal sebagai ”Hizbullah”. Tujuan didirikannya

Hizbullah adalah untuk mengusir pasukan Israel dari Libanon.

Hizbullah baru diperkenalkan oleh Sheik Ibrahim al-Amin secara luas pada

16 Pebruari 1985 ketika memperingati satu tahun wafatnya Sheik Ragheb Harb

yang merupakan pemimpin perlawanan kelompok Syiah (Robert G. Rabil 2012).

Page 49: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

32

Sheik Ibrahim al-Amin menegaskan bahwa Hizbullah akan mengusung semangat

Revolusi Islam Iran dalam pemerintahan di Libanon. Sebagian besar kegiatan

Hizbullah diarahkan ke berbagai kegiatan sosial, politik, dan kenegaraan.

B.1. Sejarah Konflik Israel-Hizbullah

Sejarah konfik Israel-Hizbullah dimulai pada tahun 1982 setelah kelahiran

Hizbullah yang bertepatan dengan Perang saudara.7 Hizbullah merasa prihatin

terhadap kondisi yang sedang dialami oleh masyarakat Libanon saat itu dan

Hizbullah tidak bisa tinggal diam atas serangan pasukan Israel ke wilayah

Libanon. Hizbullah kemudian bersama-sama dengan kaun Syiah lainnya dan

Suriah berperang melawan pasukan Israel di Libanon. Kemudian, tahun 1983

dengan adanya tekanan dari masyarakat internasional melalui protes yang

dilakukan di seluruh dunia, Israel mundur ke sungai Awali di Libanon (James

Kelly 1983).

Pada bulan November 1983, terjadi bom bunuh diri yang dilakukan oleh

pejuang Syiah di dekat markas pasukan Israel di kota Tyre Israel. Peristiwa ini

menewaskan 60 orang yang termasuk di dalamnya pasukan Israel. Setelah

kejadian tersebut, tahun 1985 pemerintah Israel yang dipimpin oleh Perdana

Menteri Shimon Peres memutuskan untuk menarik mundur pasukan Israel ke

wilayah Libanon selatan (The US Army 2006).

Beberapa tahun kemudian terjadi serangan lagi yang dilancarkan oleh

pasukan Israel pada tahun 1988 di Maydun basis Hizbullah (New York Times

1988). Pasukan Israel menyerang wilayah Libanon selama 3 hari. Namun,

7 100.000 orang terbunuh oleh pasukan Israel

Page 50: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

33

penyerangan yang dilakukan pasukan Israel justru menambah peningkatan

serangan Hizbullah ke wilayah Israel. Setelah itu, berkat mediasi negara Arab

saudi, perang saudara yang telah berlangsung selama 15 tahun berakhir.

Berakhirnya perang saudara di Libanon, tidak menghentikan perang antara

Israel dengan Hizbullah. Pasukan Israel melancarkan serangan ke wilayah

Libanon selatan yang menjadi basis Hizbullah. Tujuannya untuk menghancurkan

kekuatan Hizbullah agar dapat menarik simpati rakyat Libanon, karena dengan

keberadaan Hizbullah nasib rakyat Libanon terancam. Namun, serangan yang

dilakukan Israel menimbulkan kebencian rakyat Libanon terhadap Israel.

Perlawanan Hizbullah menjadi semakin meningkat dengan membalas

serangan ke wilayah Israel utara. Pada bulan Juli 1993 Israel kembali melancarkan

serangan akuntabilitas dengan tujuan agar penduduk Libanon selatan mengungsi

dan pindah ke utara kota Beirut (Global Security 2013). Hingga tahun 1996

pasukan Israel masih melancarkan serangan ke wilayah Libanon.

Pada tahun 1999 menjelang penarikan mundur Israel tahun 2000, pejuang

Hizbullah intens mengadakan operasi perlawanan untuk menyerang pasukan

Israel. Pada tahun 2000, ketika Perdana Menteri Ehud Barak terpilih dalam

pemilu, ia memutuskan untuk menarik pasukan Israel dari wilayah Libanon

sebagai realisasi janjinya kepada rakyat Israel saat Pemilu. Penarikan mundur

tentara Israel ini merupakan kemenangan terbesar bagi Hizbullah (Naim

2008:187-188).

Page 51: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

34

BAB III

SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006

Dalam Bab ini penulis memaparkan tentang serangan Israel ke Libanon

Selatan tahun 2006. Bab ini terdiri dari lima bagian. Di bagian pertama penulis

menjelaskan tentang latar belakang serangan Israel ke Libanon Selatan tahun

2006. Di bagian kedua mengenai perang asimetris Hizbullah dengan Israel. Di

bagian ketiga menjelaskan tentang Peran Hizbullah di Libanon. Bagian ke empat

tentang kerusakan dan korban jiwa akibat dari konflik tersebut. Di bagian akhir,

menjelaskan tentang proses gencatan senjata antara Hizbullah dengan Israel yang

diakhiri dengan Resolusi 1701 yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB.

A. Latar Belakang Serangan

Konflik Israel-Hizbullah tahun 2006 dilatar belakangi oleh insiden

penangkapan empat tokoh Libanon yaitu Samir Kuntar, Nasim Nisr, Yahya Skaf,

dan Ali Farran oleh pasukan Israel pada tahun 2004 (Angkasa 2006:16-17).

Kemudian, pada Juli 2006 pasukan Hizbullah meluncurkan roket Katyusa ke kota

Shlomi, Zar’it Israel (Farid 2006:13). Aksi tersebut dilakukan sebagai balasan

terhadap penangkapan warga Libanon. Dalam serangan tersebut, pasukan

Hizbullah berhasil menangkap dua prajurit Israel Ehud Goldwasser dan Eldad

Regev di kota Aita al Chab Libanon Selatan (Andrew Exum 2006:1). Hizbullah

menuntut diadakannya pertukaran tawanan. Namun, pihak Israel menyatakan

bahwa penangkapan prajurit Israel sebagai tindakan perang. Kemudian, tanggal 12

Juli 2006 Israel melakukan serangan dengan mengerahkan pesawat tempur F16i

Sufa ke wilayah Libanon Selatan. Pada minggu pertama serangan, Israel

Page 52: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

35

melakukan blokade laut, udara, dan darat. Israel melakukan serangan yang

mengakibatkan kehancuran infrastruktur, rumah-rumah penduduk, jalan raya,

sarana ibadah, dan bandar udara internasional Beirut Libanon (Barbara 2006).

Pada minggu kedua, Israel memperluas serangan ke wilayah Libanon Utara,

Beirut, Baalbek, dan Tripoli (Ari Yulianto 2010:225). Akibat dari aksi tersebut,

15 orang warga Libanon tewas. Perdana Menteri Ehud Olmert menyatakan

bahwa, serangan akan terus dilakukan sampai pasukan Hizbullah membebaskan

tawanan yaitu prajurit Israel. Hizbullah melancarkan serangan ke kota Haifa Israel

Utara sebagai aksi balasan yang mengakibatkan 15 orang warga Libanon luka-

luka (HRW 2006). Konflik antara pasukan Israel dan pasukan Hizbullah tidak

dapat dihindari. Ribuan warga Libanon, Israel, dan pasukan Hizbullah menjadi

korban dalam perang yang berlangsung selama 34 hari tersebut.

B. Perang Asimetris Hizbullah dengan Israel

Perang asimetris awalnya disebut perang antara dua aktor atau lebih atau

kelompok militer yang kekuasaannya relatif berbeda secara signifikan. Perjuangan

dari kedua aktor tersebut sering melibatkan strategi dan taktik perang

konvensional, aktor yang lebih lemah mencoba menggunakan strategi untuk

mengimbangi kekurangan dalam kuantitas atau kualitas (Sergyi 2008).

Clausewitz menjelaskan bahwa faktor kekuatan moral yang dimiliki aktor

lemah yaitu Hizbullah dapat mengimbangi dan mengatasi keunggulan material

power yang dimiliki oleh aktor kuat dalam peperangan. Kekuatan moral yang

bersumber dari gabungan solidaritas yang berdasarkan semangat nasionalisme

Page 53: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

36

meningkatkan motifasi untuk berperang dan mengatasi keunggulan dari kuantitas

persenjataan yang dimiliki oleh aktor kuat dalam hal ini Israel (Clausewitz 1976).

Israel dengan Hizbullah masing-masing memiliki kemampuan berperang

yang berbeda-beda baik dalam hal personel, persenjataan, maupun kendaraan

tempurnya. Ini dapat dilihat dari jumlah personelnya yang dijelaskan oleh Yiftah

shapir dalam The Middle East Military Balance 2006, sebagai berikut:

Tabel III. 1

Personel Israel vs Hizbullah

Sumber:

Yiftah shaper, The Middle East Military Balance 2006, Jaffee Center for Strategic

Studies, yang diakses dari http://www.tau.ac.il/jcss/balance/Libanon pada tanggal

02-02-2012

Israel Defence Force (IDF) adalah Angkatan Bersenjata Negara Israel yang

terdiri dari komponen pasukan Angkatan Darat (Israel Ground Force), pasukan

Angkatan Udara (Israel Air Force), dan pasukan Angkatan Laut (Israel Navy)

(INSS 2010:12). Personel Reguler IDF total berjumlah 176.500 yang terdiri dari

Angkatan Darat Israel 133.000 personel, Angkatan Udara Israel 34.000 personel,

dan Angkatan Laut Israel 9.500 personel. Sedangkan untuk total personel

cadangan IDF adalah 445.000 yang terdiri dari Angkatan Darat 380.000 personel,

Angkatan Udara 55.000 personel, dan Angkatan Laut 10.000 personel (INSS

2010).

Selama berperang melawan Hizbullah tahun 2006, Israel menggunakan

berbagai macam jenis persenjataan dan kendaraan. Angkatan Darat Israel

Personel Israel defense force (IDF) Hizbullah

Regular 176.500 800

Cadangan 445.000 5000

Total 621.500 5.800

Page 54: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

37

menggunakan Tank Merkava Mk-4, Merkava Mk-3, M60 A3, M60/ Magach-7,

M-48 A5, Centurion, Achzarit, Namer, M113, Nagmachon, Nakpadon, M2/M3

halftrack, Akrep, M1114, Ze'ev, Sufa-2, (David Makovsky dan Jeffrey White

2006), Guardium UGV (Military Factor 2013). Persenjataan Artileri Israel adalah

203mm M110, 175mm M107, 155mm M109, 155mm M-50, 130mm M-46, dan

122mm D-30 (Israeli Weapon 2013). Senjata Mortir Israel adalah 160mm SP dan

120mm Keshet/ Cardom SP (Ari Yuliato 2010:156). Senjata MRLS Israel adalah

240mm, 140mm, 122mm BM-21, 227mm MLRS, dan 290mm MAR 290 (Army

Recognition 2013). Rudal Israel adalah Keres anti-radar missile dan Kachlilit anti-

radar missile. Rudal Antitank Israel adalah Spike missiles (NT-S, NT-G, NT-D),

BGM-71A/C TOW, Israeli improved BGM-71C TOW, Mapats SP, Nimrod, M-

47 Dragon, dan Matador (Army Technology 2013).

Angkatan Udara Israel menggunakan persenjataan yang menjadi

andalannya yaitu pesawat tempur F-16 I (Soufa), F-16 C/D (Barak), F-16 A/B

(Netz), F-15 I (Ra'am), F-15, F-4E Phantom, A-4 Skyhawk, dan Kfir C-2.

Helikopter Israel yang digunakan Israel yaitu AH-64A Apache (Peten), AH-64D

Apache (Saraf), AH-1G/S Cobra (Effeh), 500MD Defender, CH-53-2000

(Yasoor), Bell 212 (Anafa), S-70A Blackhawk (Yanshouf), Heron-2 (Shoval),

Seascan (1124N) (IAF 2013). Angkatan Udara Israel juga dilengkapi dengan rudal

udara dan darat yaitu AIM-9L/M Sidewinder, AIM-7 Sparrow, Python 3, Python

4, Derby, dan AMRAAM AIM-120B (INSS 2010:19). Rudal darat yaitu AGM-

78D Standard ARM, AGM-65 Maverick, AGM-62A Walleye, AGM-45A/B

Shrike, AGM-114 Hellfire, AGM-142 Popeye, Nimrod ATGM, dan Spike (LR,

Page 55: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

38

ER.NLOSf) ATGM. Angkatan Udara Israel juga dilengkapi dengan senjata

berupa bom yaitu CBU (including Tal-1, ATA-1000, ATA-500), Delilah ALCM ,

GBU-39 guided bombs (1,000), runway-penetration bombs, Griffin, Guillotine,

JDAMs (Barad Kaved) (228), Opher, PB-500 , dan Pyramid, Spice (Barad Plada)

(INSS 2010:19).

Angkatan Laut Israel memiliki senjata andalannya yaitu Korvet Sa’ar 5,

kapal rudal Sa’ar 4,5, kapal selam Gal, Kapal patroli Shaldag-2, Super Dvora,

Dabur, Stingray (Nahshol), Mulit (RHIB), dan Morena (Ari Yulianto 2010:158).

Personel Hizbullah terdiri dari personel reguler dan cadangan. Hizbullah

memiliki personel reguler yang berjumlah 800 orang. Jumlah ini diluar resimen

regulernya. Sedangkan untuk personel cadangan berjumlah 5000. Mereka

dikelompokkan ke dalam brigade-brigade yang masing-masing dapat

melaksanakan operasi di bawah satu komando sentral.

Dalam hal merekrut personelnya, Hizbullah mengambil calon anggota

Hizbullah di setiap desa yang merupakan penganut Syi’ah. Kemudian, Hizbullah

membuat sebuah Komisi Keamanan yang memiliki peran sebagai Komando Lokal

untuk menyekolahkan para calon anggota Hizbullah ke sejumlah sekolah milik

Iran Officer School. Para calon anggota ini menempuh pendidikan selama 6 bulan.

Mereka dibekali sejumlah materi tentang intelijen, roket, dan teknik komando

(Angkasa 2006:62).

Setelah lulus dari pendidikan, para pejuang Hizbullah tidak langsung

kembali ke Negara Libanon, tetapi bergabung dengan Garda Revolusi Iran untuk

mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat selama sekolah. Mereka melaksanakan

Page 56: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

39

tugas sebagai operator roket antitank, mortir, alat komunikasi, personel sabotase,

dan petugas kesehatan.

Komisi Keamanan mempunyai dua lembaga (Angkasa 2006:63). Pertama

adalah lembaga rekrutmen yang disebut Taabiya. Kedua adalah lembaga

paramiliter yang disebut Muftarin. Anggota Taabiya diambil dari para pasukan

cadangan Hizbullah. Sehingga, dalam keadaan tertentu mereka dapat difungsikan

untuk berperang. Sementara anggota Muftarin berperang sebagai orang sipil yang

menyuplai berbagai kebutuhan para pasukan Hizbullah baik fisik maupun non

fisik.

Di bidang kekuatan artileri, Hizbullah memiliki tiga Brigade Roket. Brigade

pertama disebut Brigade Nassar. Brigade ini dipersenjatai roket Katyusha kaliber

107 mm dan 220 mm buatan Iran dan Suriah. Brigade kedua adalah Brigade

Khaibar-1. Brigade ini dipersenjatai rudal jarak medium Naziyat buatan Iran,

Katyusha kaliber 302 mm buatan Suriah dengan jarak jelajah mencapai 110 km,

Fajr-5 jarak jelajah 110 km dengan berat 90 kg, dan Zelzal-1 jarak jelajah 120 km

(Andrew Exum 2006). Brigade ketiga dipersenjatai dengan rudal jarak jauh

Zelzal-2 dengan jarak jangkau 250 km.

Hizbullah juga memiliki senjata antitank yang digunakan dalam perang

melawan Israel tahun 2006. Senjata Antitank tersebut adalah Kornet At-14 jarak

tempuh mencapai 3,5 mi, penetrasi 1.100-1.200 mm, memiliki teknologi laser;

Konkurs At-5 jarak tempuh mencapai 75 mi, penetrasi 800 mm, memiliki

teknologi laser; Metis M At-13 jarak tempuh mencapai 80 m-1,5 km, penetrasi

460-850 mm, memiliki teknologi laser; Sagger At-3 jarak tempuh mencapai 3 km,

Page 57: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

40

penetrasi 200 mm, memiliki teknologi laser; Fagot At-4 jarak tempuh 70 m- 2 km,

penetrasi 400 mm, memiliki teknologi laser; Milan jarak tempuh 400-2000 m,

penetrasi 352 mm, memiliki teknologi laser; Tow jarak tempuh 600-3.700 m,

penetrasi 800 mm, memiliki teknologi laser; RPG-29 jarak tempuh 460 m,

penetrasi 750 mm, memiliki teknologi laser; dan RPG-7 jarak tempuh 500 m,

penetrasi 330 mm, memiliki teknologi laser (David Makovsky dan Jeffrey White

2006:40).

Hizbullah juga memiliki Ruda anti kapal yaitu C-802 Noor dengan jarak

120 km, panjangnya mencapai 6,39 m, rentang sayap 1,22 m, dan bobot luncurnya

715 kg (FAS 2013); C-701 dengan jarak 15 km, beratnya mencapai 100 kg,

diameter 0,18 m, dan panjangnya 2,507 m (Missile Threat 2013).

C. Peran Hizbullah di Libanon

Hizbullah memainkan 4 peran sekaligus. Pertama, menggunakan kekuasaan

militer. Salah satunya yang menjadi kelebihan Hizbullah merupakan satu-satunya

partai politik yang mempunyai pasukan militer. Dalam sebuah fórum parlemen

Libanon di Istana L’Etoile Beirut pada awal juni 2006, pemimpin Hizbullah

Hasan Nasrallah mengatakan bahwa ada 3 poin yang membuat Libanon harus

memberikan kelonggaran kepada Hizbullah untuk menyimpan senjata, yaitu:

1. Persenjataan Hizbullah untuk melindungi libanon secara keseluruhan, jika

terjadi lagi peperangan dengan Israel.

2. Dengan persenjataan modern, Hizbullah telah menciptakan ketakutan

sendiri bagi militer Israel.

Page 58: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

41

3. Angkatan Bersenjata libanon tidak akan mampu melindungi perbatasan

negara yang kedaulatannya secara rutin dilanggar oleh Israel (Farid 2006:57).

Kedua, kekuatan politik. Program-program politik Hizbullah dituangkan

dalam sebuah risalah terbuka, yang disebarkan kepada masyarakat8. Hal ini

dimaksudkan agar masyarakat mengetahui Hizbullah beserta identitasnya serta

mengetahui sandaran dan komitmennya terhadap doktrin-doktrin ketuhanan Islam.

Selain itu masyarakat pun diharapkan mengetahui bagaimana sikap Hizbullah

terhadap Israel dan Amerika.

Ketiga, kekuatan media. Hizbullah memiliki jaringan televisi satelit yang

dikelola sendiri yaitu Al-Manar. Al-Manar menyiarkan berita dalam bahasa Arab,

Inggris, Prancis, dan Ibrani. Al-Manar dapat disaksikan dari Libanon dan negara-

negara Arab lainnya. Stasiun Tv ini dimaksudkan untuk menyiarkan segala bentuk

aktivitas Hizbullah, baik sebagai media dakwah, kepada Israel dan masyarakat

internasional. Al-Manar juga mensiarkan segala bentuk perlawanan yang

dilakukan oleh Hizbullah untuk mengambil simpati masyarakat internasional.

Media ini digunakan oleh Hizbullah untuk menayangkan dan mengabarkan

sebagai alat penangkal dan penghancur propaganda Israel.

Keempat, kekuatan sosial kemasyarakatan. Hizbullah menyediakan berbagai

pelayanan sosial di Libanon. Menurut media CNN, ”Hizbullah melakukan segala

sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah, mulai dari pengumpulan

sampah sampai menjalankan Rumah sakit dan memperbaiki sekolah” (CNN

2006). Hizbullah menjalankan 4 Rumah Sakit, 12 Klinik, 12 sekolah, 2 pusat

8 Berupa riflet dan spanduk kecil yang ditempelkan di sudut-sudut tembok di seluruh

Libanon

Page 59: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

42

pertanian, dan pelatihan (Angkasa 2006:58). Hizbullah juga mempunyai

departemen lingkungan hidup dan program bantuan sosial yang luas. Pelayanan

yang disediakan Hizbullah juga lebih murah dibandingkan Rumah Sakit swasta

milik Negara Libanon. Selama berlangsungnya perang bulan Juli 2006, Hizbullah

menyuplai kebutuhan air bersih untuk seluruh kota di Libanon.

Pemerintah Libanon telah menerima Hizbullah sebagai organisasi

perlawanan legal. Perdana Menteri Libanon Fuad Siniora berpendapat bahwa,

kehadiran Hizbullah sangat membantu menghindari Libanon dari kehilangan

wilayah. Hubungan Pemerintah Libanon dengan Hizbullah sangat baik. Ini dapat

terlihat dari Pemilu awal yang Hizbullah ikuti pada tahun 1992. Hizbullah

memperoleh 12 kursi dari 128 kursi (Angkasa 2006:56). Tahun 1996, Hizbullah

memperoleh 10 kursi. Tahun 2000, memperoleh 8 kursi. Tahun 2005, Hizbullah

memperoleh 14 kursi. Hizbullah menempatkan 3 perwakilannya yaitu menjabat

sebagai Menteri, yang salah satunya adalah Mohammed Fneish sebagai Menteri

energi dan air.

Hubungan Hizbullah dengan penduduk Libanon sangat harmonis. Ini dapat

dilihat dari dukungan yang diberikan oleh penduduk Libanon pada perang tahun

2006 kemarin. Penduduk Libanon berperan sebagai aktor intelijen Hizbullah, yang

menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan pasukan militer Israel.

Penduduk Libanon juga membantu Hizbullah untuk memperlancar jalur masuk

persenjataan yang di kirim dari Iran dan Suriah melalui daerah perbatasan.

Dukungan Iran terhadap Hizbullah tampak dari segi moril dan material,

demikian juga halnya dengan Suriah (Angkasa 2006:67). Dari segi moril, kedua

Page 60: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

43

Negara tersebut sama-sama siap terjun ke medan perang membantu Hizbullah.

Sedangkan dari segi material tampak pada bantuan persenjataan dan finansial.

Persenjataan yang dimiliki Hizbullah merupakan pasokan dari Iran dan Suriah.

Tetapi, asal-usul persenjataan tersebut merupakan buatan Rusia, baru kemudian

dibeli Iran dan Suriah serta selanjutnya didistribusikan kepada Hizbullah.

Persenjataan tersebut tidak hanya sekedar dibeli saja, tetapi dimodifikasi sehingga

daya tempurnya semakin tinggi dan canggih. Hizbullah menerima 200 juta dollar

AS per tahun dari pemerintah Iran (Angkasa 2006:69). Uang tersebut digunakan

Hizbullah untuk melaksanakan program kesehatan, pendidikan, dan membantu

kaum du’afa dan anak yatim-piatu akibat perang di Libanon.

D. Kerusakan dan korban

Konflik antara Negara Israel dengan Hizbullah telah menimbulkan dampak

buruk bagi kedua Negara Israel dan Libanon yaitu hancurnya infrastruktur,

pencemaran lingkungan, menimbulkan korban jiwa (luka-luka dan meninggal

dunia), pengungsian, dan kerugian finansial.

D.3.1 Di pihak Israel

Dalam memperhitungkan jumlah korban perang, Negara Isrel sangat

berhati-hati. Ini karena jumlah korban personelnya akan menunjukkan kredibilitas

kemampuan selama berperang dengan Hizbullah. Israel ingin mempertahankan

gelarnya sebagai negara yang memiliki kemampuan perang tak terkalahkan.

Korban jiwa dari pihak Israel yang didapat dari berbagai sumber adalah sebagai

berikut:

Page 61: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

44

Korban jiwa: 43 warga sipil dan 117 tentara IDF meninggal dunia, 1000

orang luka-luka. 300.000 warga Israel yang terlantar dan lebih dari satu juta

mengungsi (Andri Shevtsov 2007). Menurut data dari BBC, 119 tentara IDF

meninggal dunia dan 40 warga sipil meninggal dunia (BBC 2007). Data lain dari

Jpost menyebutkan 52 orang penduduk sipil meninggal dunia (Jpost 2006). 1.350

orang luka-luka (Ynet News 2006). 300.000 orang mengungsi (Ny Times 2006).

Korban dari pihak tentara IDF mencapai 115, 402 orang luka-luka, dan 2 orang

ditawan (Jpost 2006).

Kerusakan infrastruktur: lebih dari 300 gedung rusak, termasuk rumah,

jalan raya, sekolah, pabrik, sarana umum, rumah sakit, dan apartemen (Farid

2006:13-38). Ini mengakibatkan Negara Israel sempat lumpuh, tidak dapat

beroperasi akibat serangan yang dilakukan oleh pasukan Hizbullah.

Kerugian finansial: kerugian 1,5 milyar untuk rekonstruksi infrastruktur

(Jeffrey Stinson 2006), US$ 4,8 miliar sebagai total biaya perang yang

dikeluarkan oleh negara Israel (Libanon 2006). Kerugian tersebut mengakibatkan

70% bisnis di Negara Israel Utara terpaksa berhenti beroperasi. Sektor pariwisata

Israel juga terpaksa berhenti utnuk sementara. Kerugian yang dialami oleh Negara

Israel menjadi cambuk di masa depannya untuk memperhitungkan kembali biaya

yang akan di keluarkan jika akan berperang melawan Hizbullah.

D.3.2 Di pihak Libanon

Selama perang berlangsung, bukan hanya infrastruktur saja yang hancur

menjadi korban serangan pasukan Israel, namun juga korban jiwa berjatuhan.

Berbagai sumber telah di dapatkan berikut ini penjelasannya:

Page 62: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

45

Korban jiwa: lebih dari 1.100 warga Libanon meninggal dunia, 4.000

orang luka-luka, 65 orang pasukan Hizbullah meninggal dunia (Kathy Gannon

2006), dan lebih dari satu juta warga Libanon mengungsi selama perang (Andriy

Shevtsov 2007). Menurut data dari BBC, 1.125 orang warga Libanon meninggal

dunia (BBC 2007). Selama perang berlangsung, terjadi pula pembunuhan massal

yang diakibatkan oleh bom dari pesawat tempur Israel yang telah menewaskan

1.123 orang dalam pembunuhan di Qana. Jumlah itu terdiri dari 37 orang tentara

Libanon dan Polisi, 894 orang warga sipil yang identitasnya jelas dan 192 tanpa

identitas. Sedangkan untuk data korban luka-luka berjumlah 4.409 orang.

Kerusakan infrastruktur: Kerugian diterima oleh Negara Libanon

membuat kondisi negara ini lumpuh total. Bantuan dari negara-negara tetangga

tidak dapat masuk, sehingga penduduk Libanon mengalami kelaparan,

kedinginan, dan penderitaan yang cukup lama. 80 jembatan, 900 pabrik, bandara,

sekolah, rumah sakit, sarana umum, rumah ibadah, stasiun televisi, pelabuhan

laut, dan lebih dari 15.000 rumah hancur.

Kerusakan lingkungan: Sebuah tumpahan minyak besar dari pemboman

tangki bahan bakar yang berada di dekat pembangkit listrik Jiyyeh mengakibatkan

pantai di Libanon dan beberapa negara tetangga tercemar. Pemboman yang

dilakukan Israel menyebabkan pencemaran hidrokarbon, pencemaran air tanah.

Bahaya lain yang ditimbulkan dari pemboman tersebut adalah polusi udara.

Karena, asap yang membakar bahan bakar minyak tersebut terus berlangsung

selama 27 hari. Sehingga menyebabkan sejumlah polutan ke atmosfer, termasuk

karbon monoksida dan metana yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan.

Page 63: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

46

Pencemaran tanah juga terjadi akibat pemboman pabrik deterjen Ghabris di Tyre

(Andriy Shevtsov 2007). Bahan kimia dari deterjen tumpah dan meresap kedalam

tanah sehingga menyebapkan tanah tidak dapat ditumbuhi oleh tanaman dan

kerusakan ekosistem disekitar pabrik tersebut. Selain itu, satu juta bom curah yang

belum meledak tersebar di seluruh Libanon (Andriy Shevtsov 2007). Serangan

roket Hizbullah mengakibatkan kebakaran 3000 hektar hutan di Israel utara.

E. Gencatan Senjata

Gencatan senjata adalah penghentian perang atau konflik bersenjata apapun

untuk sementara di mana kedua belah pihak yang terlibat setuju untuk

menghentikan tindakan agresif masing-masing. Konflik antara Israel dengan

Hizbullah pada tahun 2006 berlangsung selama 34 hari. Pada tanggal 11 Agustus

2006 Dewan Keamanan PBB menyetujui resolusi 1701 yang menyerukan

penghentian serangan antara Israel dengan Hizbullah. Penjelasan Resolusi ini

adalah pemerintah Libanon bertugas memberikan jaminan keamanan di

perbatasan dan menjaga lebih intensif pos-pos yang berada di perlintasan seluruh

wilayah Libanon. Resolusi ini bertujuan untuk menghentikan permusuhan secara

menyeluruh diantara Israel dengan Hizbullah dan 15.000 tentara penjaga

perdamaian akan menggantikan posisi Israel di Libanon Selatan (Farid 2006:36).

Resolusi PBB juga memerintahkan Israel agar mengakhiri seluruh aksinya di

wilayah Libanon dan memerintahkan pasukan Hizbullah mengakhiri seranganya.

Resolusi tersebut juga menyerukan embargo pengiriman senjata sah, dan

memerintahkan pasukan Libanon untuk dikerahkan ke wilayah Libanon selatan

guna memperkuat pasukan perdamaian PBB.

Page 64: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

47

Setelah perjanjian genjatan senjata, diberlakukan Status Quo. Status Quo

adalah kembali kekeadaan semula. Dalam perjanjian genjatan senjata, disepakati

antara pihak yang berperang bahwa, daerah perbatasan harus dikembalikan ke

status quo yaitu kekeadaan sebagaimana adanya sebelum perang. Ini berarti,

kedua pihak yang berperang harus menarik kembali pasukan masing-masing

sasuai dengan peta perbatasan yang semula berlaku sah sebelum perang..

Setelah adanya status quo, PBB menjalankan peacekeeping. Menurut PBB,

Penjaga perdamaian atau peacekeeping adalah sebuah instrument yang unik dan

dinamis yang dikembangkan oleh organisasi sebagai cara untuk membantu

negara-negara yang hancur oleh konflik, dan menciptakan kondisi untuk

perdamaian abadi. Sementara itu, definisi lain menyebutkan bahwa penjaga

perdamaian adalah segala sesuatu yang memberikan kontribusi untuk memajukan

proses perdamaian. Penjaga perdamaian itu tidak mutlak adalah tentara, karena

pasukan ini tidak berkewajiban untuk terlibat dalam pertempuran sebab pasukan

ini tidak diproyeksikan untuk meberikan perlawanan. Pasukan ini ditempatkan

pada daerah yang berstatus gencatan senjata yang telah mendapatkan persetujuan

dari kedua belah pihak yang sedang bertikai. Pada saat inilah ruang untuk

mengatasi konflik lewat upaya diplomatik dapat dijalankan. Pasukan penjaga

perdamaian memantau dan mengamati proses perdamaian di daerah pasca konflik

dan membantu mantan kombatan dalam melaksanakan kesepakatan damai.

Bantuan tersebut datang dalam berbagai bentuk, termasuk langkah-langkah

membangun rasa percaya diri, pengaturan pembagian kekuasaan, dukungan

pemilu, penguatan supremasi hukum, dan pembangunan ekonomi sosial.

Page 65: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

48

Peacekeeping operations adalah operasi PBB di lapangan dimana personil

internasional, warga sipil maupun pemerintah diberikan izin berkelompok di

bawah komando PBB untuk membantu mengendalikan dan memecahkan konflik

internasional yang nyata terjadi maupun konflik internal yang terjadi serta

mempunyai kebebasan internasional (Murphy 2007:2). Operasi penjagaan

perdamaian secara sah dilakukan dengan adanya Dewan Keamanan PBB serta

persetujuan dari pemerintah dan pihak-pihak yang terlibat. (UN 2004:72).

Sejumlah negara yang tergabung dalam pasukan penjaga perdamaian PBB

yang dikenal dengan sebutan United Nations Interim Force in Libanon (UNIFIL)

mengirimkan wakil dari negaranya ke Libanon. Kehadiran pasukan PBB ke

negara Libanon sebenarnya bukan hal yang asing lagi. Sebab, sejak tahun 1978

ketika perang saudara di Libanon, untuk meredakan konflik tersebut, pasukan

PBB telah diterjunkan.

Sebanyak 50 personel pasukan militer Prancis sudah berada di markas

UNIFIL di Naqoura, Libanon Selatan. Negara Perancis merupakan pasukan

kelompok pertama yang datang. Mereka adalah sebagian dari 200 personel yang

akan dikerahkan untuk menjaga wilayah tersebut. Negara lainnya seperti

Finlandia mengirimkan 250 personel, Spanyol 1000 personel, Polandia 500

personel, dan Belgia 400 personel (Angkasa 2006:89). Sedangkan untuk negara

Jerman dan Belanda akan membantu dalam pengamanan laut Libanon. Sedangkan

untuk negara Amerika, tidak akan mengirimkan pasukannya. Karena, mengalami

kerugian besar pada perang-perang sebelumnya di Beirut, sehingga Amerika akan

membantu dalam hal logistik untuk pasukan UNIFIL.

Page 66: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

49

Sedangkan untuk negara-negara Asia seperti Indonesia telah menyiapkan

4.276 personel, Malaysia menyiapkan satu Batalion Zeni, Bangladesh menyiapkan

dua Batalion Zeni dan, Nepal menyiapkan 1000 personel (Angkasa 2006). Qatar

mengirimkan 200-300 pasukannya.

Implementasi Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 dibagi menjadi 7

tahap pelaksanaan, yaitu:

1. Memonitor kesepakatan penghentian permusuhan di antara pihak-pihak

yang bertikai

2. Mendampingi dan membantu pemerintah Libanon selama proses

penggelaran pasukan Libanon (LAF) di Libanon Selatan. Hal itu dilaksanakan

bersamaan dengan proses pengunduran pasukan Israel (IDF). Pemerintah Libanon

dan Israel akan mengoordinasikan proses pengunduran pasukan di Libanon

Selatan.

3. Membantu pelaksanaan dan koordinasi dalam proses pengunduran

pasukan Israel, baik dengan pemerintah Libanon maupun Israel.

4. Memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat sipil setempat serta,

membantu mengamankan proses kembalinya masyarakat, baik yang telah

mengungsi maupun yang telah terpisah dari keluarganya selama berlangsungnya

perang sepanjang Juli sampai Agustus 2006.

5. Membantu pasukan LAF dalam proses mewujudkan zona wilayah bebas

dari personel atau kelompok bersenjata beserta aset militer lainnya antara Blue

Line dan Sungai Litani, kecuali aset militer dan senjata milik pemerintah Libanon

dan personel UNIFIL.

Page 67: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

50

6. Menyakinkan bahwa wilayah tanggung jawab yang telah diberikan tidak

digunakan untuk berbagai bentuk kegiatan yang dapat memicu terjadinya kembali

konflik di antara pihak-pihak yang bertikai.

7. Membantu pemerintah Libanon mengamankan garis batas antara Libanon

dan Israel serta sejumlah daerah yang dapat dijadikan titik infiltrasi.

Rancangan tersebut diterima oleh Pemerintah Libanon dan disetujui oleh

Hizbullah 12 Agustus 2006. Menanggapi Resolusi Dewan Keamanan PBB, sehari

kemudian Israel mengadakan sidang kabinet mendadak. Kabinet Israel akhirnya

menyetujui dan mengesahkan gencatan senjata dengan perolehan suara 24

mendukung dan satu abstain. Dengan demikian, secara resmi penghentian

gencatan senjata berlaku secara efektif pada tanggal 14 Agustus 2006.

Indonesia mengirimkan pasukan KONGA XXIII dan bergabung dengan

UNIFIL melaksanakan misi pemeliharaan perdamaian di Libanon Selatan.

Pasukan KONGA terdiri dari TNI AD 576 orang, TNI AL 221 orang, TNI AU 37

orang, staf operasi Mabes TNI 2 orang, Puspen TNI 3 orang, Perwira TNI 1

orang, Satkomlek TNI 5 orang. Kendaraan tempur yang digunakan oleh pasukan

KONGA terdiri dari alat berat, kendaraan tempur Kavaleri TNI AD, dan

kendaraan bermotor. Kendaraan tempur Kavaleri terdiri dari V150 commando 5

unit, V150 AP 5 unit, V150 Intai 15 unit, VAB 14 unit, Panhard 16 unit, Recovery

1 unit. Kendaraan bermotor terdiri dari D Max Isuzu 10 unit, Tangki air 4 unit,

Tangki BBM 2 unit, Truck Harpal 2 unit, TNI AL Ranpur Marinir BTR 80A 12

unit, dan Truck Liaz. Alat berat yang terdiri dari Back loader 1 unit, Fork lift 1

unit, dan Taft GT 2 unit.

Page 68: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

51

BAB IV

ANALISA STRATEGI HIZBULLAH DALAM MENGHADAPI

SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN

(Periode 12 Juli-13 Agustus 2006)

A. Ideologi Sebagai Fondasi Dasar Perjuangan Hizbullah

A.1. Kepercayaan Pada Islam

Keyakinan kepada ajaran Islam merupakan fondasi utama bagi gerakan

Hizbullah, hal ini didasari karena ajaran Islam itu bersifat komprehensif dan

sekaligus ajaran samawi terakhir yang diturunkan Allah sebagai penyempurnaan

terhadap umat manusia (Naim 2008:26). Karena itu, Hizbullah sangat menitik

beratkan pada Islam yang menyeluruh, sebab ajarannya merupakan bahtera

keselamatan umat Islam di kehidupan dunia maupun di akhirat kelak. Keikhlasan

dalam menjalankannya merupakan suatu kaharusan bagi semua orang yang telah

yakin untuk masuk ke dalam Hizbullah ini. Bagi Hizbullah, kehidupan yang telah

digariskan oleh Allah kepada semua manusia tidaklah sia-sia (Naim 2008:27).

Prinsip-prinsip ajaran pokok Islam hakikatnya memberikan pemahaman

kepada kita bahwa segala perbuatan yang kita lakukan di jalan Allah niscaya

Allah akan membalasnya. Hal ini tertanam kuat di jiwa setiap Muslim dan juga

berlaku untuk umat yang berada dalam gerakan Hizbullah yang menyakini adanya

hari kebangkitan, dimana pada hari kebangkitan tersebut seluruh makhluk akan

dikumpulkan oleh Allah dan akan dimintai pertanggung jawabannya, hal-hal apa

saja yang sudah dilakukan selama di dunia dan bagaimana sikap kita dalam

Page 69: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

52

mempersiapkannya (Naim 2008:27). Ajaran Islam telah menjelaskan seluruh

aspek kehidupan dan kebutuhan manusia, baik yang bersifat individual maupun

sosial, berupa petunjuk secara garis besar dan rinci. Karena itu, Hizbullah merasa

bertanggung jawab kepada Allah mengenai segala macam bentuk dan tindakan

yang dilakukannya.

Bagi Hizbullah, memahami ajaran Islam yang berisikan sekumpulan

aturan dan kebijakan permanen Islam, baik yang umum maupun spesifik adalah

hal penting. Begitu pula mengakui bahwa kedua hal itu dapat diterapkan bagi

individu serta berbagai kepentingannya, terlepas dari persoalan waktu dan tempat.

Banyak penafsiran yang terbuka mengenai Syari’ah, kodifikasi hukum Islam yang

mengatur seluruh persoalan sosial, telah mendiskusikan seluruh persyaratan

modernitas dan jawaban terhadap berbagai peristiwa kekinian, serta pertanyaan

yang muncul kemudian. Hal ini tentunya dengan mempertimbangkan berbagai

penafsiran sebelumnya, serta mempertimbangkan kondisi dan lingkungan yang

baru ada. Hal ini menciptakan ruang yang dibutuhkan untuk berkembang dan

menyesuaikan diri dengan perubahan (Naim 2008:37).

A.2. Kepercayaan Pada Ulama yang Berada dalam Konsep Wali Al-

Faqih

Ajaran Syi’ah yang dianut oleh mayoritas gerakan Hizbullah sejalan

dengan paham yang dianut oleh Republik Islam Iran di bawah pmpinan Imam

Khomeini. Setelah Revolusi Islam Iran tahun 1979, muncul tokoh pembaharu

Syi’ah seperti Khomeini dan para pengikut setianya. Meskipun sama-sama

menganut Syi’ah, yang dibawa Imam Khomeini adalah sesuatu yang baru dalam

Page 70: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

53

menerapkan nilai-nilai Islam Syi’ah di dunia nyata. Contohnya: memandang wajib

berjihad melawan segala bentuk ke zaliman. Keberadaan seorang pemimpin Wali

Faqih atau imam adalah suatu keharusan bagi mereka. Seorang ulama terkemuka

di Iraq Sayyid Muhammad Baqir Al-Shadr mengatakan:

”Rasulullah SAW dan para imam ditunjuk dan diangkat oleh Allah SWT,

sementara otoritas spiritual ditunjuk secara kualitatif. Karenanya, Islam

menetapkan Syarat ketentuan Imam bagi seorang penengah agama, dengan

memberikan tugas berupa meneguhkan syarat ketentuan bagi bangsanya sendiri.

Mengikuti seorang penengah agama adalah keputusan Ilahi. Sementara pilihan

penengah agama merupakan manifestasi fisikal dari keputusan semacam ini,

keputusan yang dilaksanakan oleh bangsanya” (Naim 2008:73-74).

Keterikatan religius seseorang dengan Rasulullah SAW dan upaya

menempuh ajaran-Nya, saat menerima semua keputusan Allah SWT, menjadikan

orang tersebut beriman kepada Rasulullah SAW. Dengan cara yang sama,

hubungan yang serupa dengan Imam, menjadikan seseorang mempercayai Imam,

sementara hubungan seseorang dengan otoritas spiritual menjadikannya sebagai

pengikut otoritas tersebut (Naim 2008:74).

Implementasinya dapat mengambil salah satu dari dua bentuk. Pertama,

masalah individual dan terkait dengan masalah ibadah, perilaku terhadap orang

lain, dan segala hal yang terkait dengan kehidupan personal keseharian. Kedua,

masalah yang bersifat umum, berhubungan dengan umat dan bangsa secara

keseluruhan berbagai kepentingannya, perang, perdamaian, dan seluruh arah

kebijakannya. Pada tahap implementasi pertama individu yang diberi tanggung

jawab, benar-benar membutuhkan seorang arbitrator agama agar dapat

menyelesaikan masalah yang dihadapi sesuai dengan kaidah agama. Sementara

untuk masalah yang kedua, perlunya seorang pemimpin sebagaimana diwujudkan

Page 71: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

54

oleh Wali Al-Faqih, yang menetapkan kebijakan baik politik, ekonomi, keamanan

dan semua bidang yang menjadi tanggung jawabnya.

Dalam pemikirannya, Imam Khomeini menghendaki suatu bentuk negara

Islam, dimana kekuasaan sepenuhnya berada di tangan Fuqaha (alim ulama),

yaitu mereka yang memiliki pemahaman tentang ajaran dan peraturan Islam, serta

memiliki keutamaan dalam Iman dan Akhlak. Gagasan Imam Khomeini yang

berkenaan dengan Wilayat Al-Faqih, antara lain:

A. Para alim ulama berhak menjadi penguasa dalam sebuah negara Islam,

yaitu laki-laki yang memiliki kecerdasan dan kepandaian yang luas sehingga

mampu mengerahkan potensi masyarakat.

B. Seorang Fuqaha berfungsi sebagai pewaris Nabi, oleh karenanya

mempunyai tugas dan kewajiban untk mempergunakan angkatan bersenjata dan

aparat politik, demi pelaksanaan hukum-hukum Allah, serta membentuk suatu

sistem pemerintahan demi kemakmuran bangsa.

C. Membentuk pemerintahan atau negara Islam, hukumnya wajib bagi

setiap umat Islam, khususnya para alim ulama dimanapun berada, karena hal itu

merupakan bagian utama dari akidah Imamiyah.

D. Negara atau pemerintahan Islam diperlukan demi tegaknya hukum-

hukum Islam, karena hukum apapun tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya suatu

kekuasaan eksekutif.

E. Di dalam negara Islam, para wakil rakyat tidak berhak membuat

Undang-Undang. Karena Undang-Undang atau dasar hukum (Islam) diperoleh

langsung dari Allah, yaitu Al-quran dan Hadits (Naim 2008:62).

Page 72: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

55

Adanya Wali Al-Faqih merupakan mutlak untuk memelihara dan

mengimplementasikan Islam. Melalui pengawasan Wali Al-Faqih, agar dicapai

sebuah tujuan sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Khomeini berikut ini:

”Tujuan penjagaan yang absolut dari Wali Al-Faqih adalah bahwa Islam

adalah agama yang benar, agama samawi yang terakhir dan agama yang akan

tetap ada hingga Hari Kebangkitan. Dengan demikian, masyarakat Islam

membutuhkan seorang penjaga, seorang faqih, dan pemimpin yang akan menjaga

umat Muslim melawan musuh, melindungi bangunan umat, dan menjamin

keadilan di antara konstituennya. Serta menjaga dan mencegah agar yang kuat

tidak menindas yang lemah” (Naim 2008:76).

A.3. Jihad

Hizbullah menilai bahwa jihad tidak hanya identik dengan aksi bunuh diri.

Seperti dengan ajaran Islam umumnya bahwa, mencurahkan segala kemampuan

untuk menyebarkan ajaran Islam adalah jihad (Naim 2008:60). Karena itu, jihad

merupakan bagian yang integral dari iman seseorang. Jihad membutuhkan

kesiapan dan keseriusan dalam melakukannya bukan setengah hati.

Hizbullah menilai tuntunan jihad sangat erat kaitannya dengan visi Islam

tentang kehidupan, karena dunia adalah tempat manusia tinggal sementara

sedangkan akhirat yang kekal. Karena itu, dalam pandangan mereka, jihad adalah

kewajiban setiap muslim. Jihad juga bisa berarti pengorbanan jiwa sebagaimana

yang telah dirasakan oleh para imam suci yang rela mengorbankan jiwa dan

raganya untuk Islam. Jihad juga dapat dalam bentuk pengorbanan harta yang

dimiliki untuk membantu sesama muslim yang menderita dan tertindas (Naim

2008:44). Hizbullah mengobarkan semangat jihad kepada semua anggota

pasukannya di Libanon, melalui media televisi dan radio yang dimilikinya.

Hizbullah menilai, kesyahidan yang disiarkan di media dapat menyemangati

Page 73: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

56

seluruh rakyat Libanon. Mati syahid sebagai anugerah dari Allah SWT yang

diberikan kepada umatnya. Bagi Hizbullah, mati syahid di jalan Allah akan masuk

surga dan mendapatkan pahala. Selain itu, Hizbullah melakukan jihad9 dengan

menyisihkan sebagian harta mereka untuk memperbaiki nasib rakyat Libanon

pasca perang tahun 2006 (Angkasa 2006:56).

Jihad yang diusung oleh Hizbullah dalam bentuk membantu sesama

Muslim telah menjadi suatu hal yang suci. Para pemuda Libanon khususnya dan

pemuda muslim di dunia telah menjadikan Hizbullah sebagai teladan mereka.

Hizbullah mengajarkan keteguhan dan konsistensi dalam berjuang melawan

musuh serta menghadapi berbagai situasi dan isu politik (Rif’at 2007:1-30).

Hizbullah membentuk Jihad Al-Bina sebagai bentuk pelayanan sosial

kepada rakyat Libanon pasca perang tahun 2006. Jihad Al-Bina dibagi menjadi

tujuh komite, yang salah satu diantaranya adalah Komite Kesehatan Islam

Hizbullah, Komite Perlindungan Keungan Hizbullah, Komite Rekonstruksi,

Komite Lingkungan Hidup, Komite Pertanian, Komite Administrasi dan Teknis

(Nando 2009:160). Komite Kesehatan Islam Hizbullah membangun 2 rumah

sakit, beberapa balai pengobatan dan farmasi di daerah Beqaa, Beirut, dan

Libnaon Selatan. Rumah Sakit Dar Al-Hawra untuk wanita dan anak-anak,

selama setahun merawat dan memeriksa 59.255 wanita dan 10.490 anak-anak.

Sedangkan Komite Perlindungan Keuangan Hizbullah didanai oleh Iran untuk

kebutuhan keluarga yang meninggal dunia maupun luka-luka. Komite

rekonstruksi memelihara dan memperbaiki lebih dari 1000 daya listrik dan air di

9 Jihad Al-Bina

Page 74: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

57

Beqaa hingga Libanon Selatan. Komite Lingkungan Hidup memelihara daerah

yang terkena dampak dari polusi yang diakibatkan oleh penggunaan senjata

berupa bom. Sementara Komite Pertanian mendirikan Koperasi Agrikultur yang

menjual benih tumbuhan, pupuk, dan alat-alat pertanian lainnya. Komite

Administrasi dan Teknis bertugas melakukan pendataan ke daerah-daerah yang

terkena dampak dari perang tahun 2006.

B. Strategi Hizbullah dalam Menghadapi Serangan Israel

Aksi yang dilakukan Israel pada perang melawan Hizbullah tahun 2006

merupakan suatu aksi yang tergolong besar, karena melibatkan begitu banyak

personil baik dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

Pengerahan tentara dalam jumlah besar juga diimbangi oleh persenjataan militer

Israel yang didukung oleh teknologi tinggi, sehingga membuat mereka sangat

tangguh. Namun, itu semua tidak membuat Hizbullah gentar dalam menghadapi

setiap serangan yang dilancarkan oleh pasukan Israel. Ideologi yang diterima oleh

para anggota Hizbullah merupakan pemicu semangat mereka dalam berjuang

menghadapi tentara Israel. Para pejuang Hizbullah hanya menggunakan roket dan

rudal dalam menghadapi tank-tank Merkava milik Angkatan Darat Israel dan

pesawat-pesawat tempur F16i yang membantu mereka untuk membombardir

basis-basis Hizbullah di Libanon Selatan.

Sejak berdirinya Hizbullah tahun 1985, tercatat sudah beberapa kali

Hizbullah menghadapi pertempuran dengan Israel. Baik itu pertempuran yang

bersifat fisik yang mengandung aksi militer dalam skala kecil maupun propaganda

Page 75: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

58

melalui media-media yang berskala besar. Dalam menghadapi semua itu,

diperlukan strategi yang tepat untuk mengimbangi kekuatan Israel tersebut. Untuk

menganalisa hal tersebut, penulis mengungkapkan 2 strategi yang digunakan

Hizbullah dalam perang asimetris tahun 2006 yakni:

B.1. Operasi Kumulatif Roket Jarak Dekat-Jauh Hizbullah Vs

Serangan Udara Israel

Untuk menghadapi strategi serangan udara pasukan Israel pada tanggal 13

Juli 2006 sampai 13 Agustus 2006, Hizbullah menggunakan strategi operasi

kumulatif Roket jarak dekat-jauh ke wilayah-wilayah Israel terutama di Israel

Utara yang berbatasan dengan Libanon Selatan.

Jika di tarik ke belakang, peristiwa perang Israel-Hizbullah tahun 2006

dipicu oleh serangkaian insiden yaitu:

A. Pada tahun 2004 empat tokoh penting Libanon yang diantaranya adalag

Samir Kuntar, Nasim Nisr, Yahya Skaf, dan Ali Farran ditawan oleh

pasukan Israel.

B. Pada 25 Juni 2006, terjadi penyerangan dan penculikan kepada Kopral

Gilat Shalit di jalur Gaza. Peristiwa tersebut dilakukan oleh militan

Palestina yaitu Hamas. Ini dilakukan oleh Hamas sebagai alat diplomasi

untuk melakukan penukaran tawanan antara kopral Gilat Shalit dengan

empat tokoh Libanon yang pada tahun sebelumnya di tawan. Namun,

Israel tidak menanggapi hal tersebut dan memilih untuk tetap berperang.

Page 76: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

59

C. Pada 28 Juni 2006, dua orang tentara Israel yaitu Ehud Goldwasser dan

Eldad Regev di culik oleh pasukan Hizbulah di Israel Utara yang

berbatasan dengan Libanon Selatan (Ari Yulianto 2010: 209).

Dari ketiga insiden tersebut, perang antara Israel dengan pasukan Hizbullah

masih terus berlangsung. Pada 12 Juli 2006 Hizbullah menjalankan strategi

kumulatif operasi roket jarak dekat-jauh ke wilayah Shelomi dan Zar’it Israel

Utara (Andrew Chadwick 2012). Serangan tersebut memicu dimulainya operasi

change of direction pada 13 Juli 2006. Israel melakukan blockade laut, serta udara

terhadap infrastruktur Libanon dan wilayah-wilayah yang menjadi tempat tinggal

pasukan Hizbullah. Ini dimaksudkan sebagai serangan balasan terhadap

penculikan dan penyerangan yang dilakukan oleh Hizbullah dan militant Palestina

pada insiden sebelumnya. Pada operasi roket jarak dekat ini, Hizbullah

menggunakan roket jenis Katyusha yang jangkauannya tidak lebih dari 20 km.

meskipun begitu, apabila serangan roket ini dilakukan dalam jumlah banyak10

,

maka dapat menimbulkan dampak yang sangat besar yaitu menghancurkan kota-

kota utama di wilayah Israel Utara yang berbatasan langsung dengan Libanon

Selatan.

Pada operasi ini, Hizbllah menempatkan roket-roketnya di dalam rumah-

rumah, gua, atau bunker-bunker yang telah disiapkan untuk menghadapi serangan

udara Israel. Operasi ini dilakukan oleh struktur komando unit roket Hizbullah

yang terdesentralisasi. Didalam struktur tersebut, masing-masing sel roket

Hizbullah diberikan otonomi khusus atau kekuasaan tersendiri untuk menjalankan

10

100-500 serangan dalam satu hari

Page 77: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

60

aksi roketnya. Didalam bunker-bunker, rumah, atau gua, sel-sel ini meluncurkan

roket dengan leluasa. Serangan ini tidak diketahui oleh pasukan udara Israel.

Sehingga tingkat keberhasilan strategi roket jarak dekat Hizbullah dapat

maksimal.

Tabel IV. 1

Kronologi Serangan Roket Hizbullah

Tanggal Peristiwa

12 Juli 2006 Hizbullah melakukan serangan ke wilayah Shelomi dan Zar’it Israel

Utara

13 Juli 2006 Hizbullah menyerang kota Haifa Israel Utara, melukai 14 orang dan

1 orang tewas.

14 Juli 2006 Hizbullah menyerang kapal laut Sa’ar-5 INS Hanit dengan rudal anti

kapal C-802.

16 Juli 2006 Hizbullah menyerang kota Haifa, Acre, dan Nahariya dengan roket

Fajr-3 dan Ra’ad-1. 8 orang tewas akibat serangan tersebut. Roket

Hizbullah juga menghantam kota Shetula, Zar’it, Ghazar, Kibbutz

Ma’ayan Baruch, Meron dan Safed. Sasaran roket Hizbullah adalah

pos-pos pasukan Israel yang ada di perbatasan Libanon.

17 Juli 2006 Roket Hizbullah mengenai kota Haifa dan Atlit yang melukai 2

orang warga sipil Israel.

22 Juli 2006 Hizbullah menyerang Israel Utara dan melukai 16 orang tentara

Israel.

23 Juli 2006 Serangan Hizbullah masih ditujukan ke kota Haifa yang

mengakibatkan 2 orang tewas dan 70 orang luka-luka.

24 juli 2006 Pasukan Hizbullah menyergap pasukan Israel di wilayah Bint Jibeil

yang menewaskan 2 orang tentara dan melukai 20 orang tentara.

27 Juli 2006 Hizbullah masih melancarkan serangan 100 roket Katyusha ke

wilayah Israel Utara dari Galilee sampai Hula Valley dan melukai

13 orang.

28 Juli 2006 Hizbullah melakukan serangan 100 roket Khaibar-1ke kota Aufa.

1 Agustus 2006 Terjadi pertempuran antara pasukan Israel dengan pasukan

Hizbullah di Ayta-Al-chaab. Insiden tersebut menewaskan 3 orang

tentara Israel dan menghancurkan 1 tank Merkava. Hizbullah juga

meluncurkan 5 roket ke kota Rosh Hanikra dan Ma’alot.

4 Agustus 2006 Roket Hizbullah menghantam kota Hadera Israel Utara.

Sumber: diolah dari Ari Yulianto 2010

Roket yang digunakan oleh Hizbullah selama perang harus menyesuaikan

dengan medan pertempuran. Roket ini dikelompokkan berdasarkan

Page 78: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

61

lingkungannya, yaitu perkotaan seperti Beirut dan kota-kota besar lainnya di

Libanon Selatan yang memiliki medan sempit; pedesaan atau pegunungan yang

memiliki medan luas. Di daerah perkotaan, pasukan Hizbullah akan memakai

roket dengan jenis yang lebih ringan, kecil dan dapat dibawa oleh orang-per

orang. Sehingga memudahkan gerak tempur pasukan Hizbullah. Selain jenis roket

yang lebih ringan, jarak tempuh juga relatif lebih dekat hanya mencapai 20 km.

Sedangkan untuk medan berupa pedesaan atau pegunungan, Hizbullah

menggunakan roket dengan jenis yang lebih besar berupa platform truk atau mobil

dan memiliki jarak tempur serangan mencapai 210 km. Roket jenis ini digunakan

pada strategi kumulatif operasi jarak menengah-jauh yang akan dipaparkan lebih

dalam berikut ini:

Selama perang berlangsung, seperti penjelasan kronologi diatas, pasukan

Hizbullah juga menjalankan pertempuran dengan strategi operasi roket jarak

menengah dan jauh. Operasi tersebut menggunakan roket Fajr, Zelzal, dan

Khaibar yang dipasok dari Iran dan Suriah. Roket-roket tersebut dapat

menjangkau hingga 210 km.

Dampak yang ingin didapatkan dari operasi tersebut adalah Hizbullah

ingin menunjukkan kepada Israel bahwa Hizbullah juga memiliki kemampuan

untuk menyerang penduduk sipil di kota-kota besar di wilayah Israel. Namun,

Hizbullah harus menyesuaikan teknologi roket dengan kondisi wilayah yang ingin

dituju. Seperti roket Zelzal dan Fajr yang memiliki Platform mobil berupa truk

besar sebagai tenaga pendorongnya untuk meluncurkan roket tersebut11

.

11

Dapat di lihat di lampiran II

Page 79: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

62

Selain kelebihan dari jarak jangkau yang dimilikinya, roket-roket tersebut

juga memiliki kelemahan. Roket-roket tersebut tidak dapat dibawa ke daerah atau

medan yang sempit. Ini dikarenakan postur roket-roket tersebut sangatlah besar,

sehingga harus di letakkan di tempat yang luas, sehingga membatasi ruang gerak

pasukan Hizbullah untuk melakukan serangan. Keberadaan roket-roket tersebut

dapat terlihat oleh pasukan Israel, dan mengancam keberadaannya.

Zona peluncuran roket Hizbullah di bagi menjadi tiga daerah, yaitu:

1. Kota Tyre tujuannya adalah penduduk Israel yang tinggal di kawasan

Utara dan kota-kota utama Israel seperti Haifa

2. Lembah beqaa tujuannya adalah pasukan Israel disekitar dataran Golan

3. Di Utara Sungai Litani tujuannya adalah Selatan Israel.

B.2. Strategi Squental Hizbullah Vs Serangan Darat Gabungan Israel

Kemudian, tanggal 17 Juli Sampai 10 Agustus 2006, dalam menghadapi

serangan dari berbagai pasukan elemen Angkatan Darat Israel yang tergabung

dalam satu divisi yaitu Korps Lapis baja, Infantri, dan Artileri, Hizbullah

menjalankan strategi serangan sequental12

yang terdiri dari unit-unit kecil yang

memiliki sistem komando yang terdesentralisasi berdasarkan wilayah

serangannya. Unit-unit kecil ini membutuhkan sistem komunikasi serta

pengendalian agar setiap unit-unit ini dapat melakukan serangan pada saat yang

bersamaan. Dengan kemajuan perkembangan teknologi, memungkinkan

meningkatnya efektifitas serangan pada unit-unit ini.

12

Penerapan strateginya satu langkah dengan langkah strategi berikutnya tidak dapat

dipisahkan

Page 80: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

63

Di dalam unit-unit kecil tersebut, harus dilakukan serangan secara

kontinuitas agar keberhasilan serangan kepada musuh yang memiliki jumlah

kuantitas dan kualitas kekuatan yang lebih besar dalam hal ini Israel dapat

terlaksana dengan baik. Pada unit-unit kecil ini terdiri dari 3-5 orang dan

menggunakan senjata Antitank. Unit-unit ini mempertahankan proses kontinuitas

dengan memaksimalkan kekuatan dari personel Hizbullah beserta dukungan dari

masyarakat Libanon untuk memperlambat adanya penetrasi dari serangan ganda

Angkatan Darat Israel.

Hasil dari serangan yang dilakukan oleh pasukan ganda Angkatan Darat

Israel kepada unit-unit kecil Hizbullah dimenangkan oleh Hizbullah. Ini

disebabkan oleh faktor kemampuan organisasi pada sistem komando Hizbullah

dalam menggabungkan strateginya dengan kondisi lingkungan di Libanon yang

dapat menyeimbangkan keunggulan asimetris dari kualitas dan kuantitas yang

dimiliki oleh pasukan Israel.

Masyarakat internasional tidak ada yang dapat mengira bahwa Hizbullah

akan memenangkan pertempuran ini. Ini dikarenakan yang dihadapi oleh

Hizbullah adalah Israel. Sebagaimana diketahui oleh banyak orang, Israel

memiliki kekuatan militer dengan reputasi tempur yang sudah terkenal di dunia.

Dari segi persenjataan yang dimiliki oleh Israel, tidak seimbang dengan yang

dimiliki oleh Hizbullah. Israel memiliki persenjataan yang berteknologi mutakhir

serta berkapasitas tidak terduga. Dari roket, rudal, tank, pesawat tempur,

helikopter, kapal perang, artileri senapan, hingga bom dimiliki oleh Israel.

Sedangkan Hizbullah, hanyalah salah satu partai yang berkuasa di Libanon yang

Page 81: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

64

memiliki pasukan tidak lebih dari 6000 jiwa. Persenjataan yang dimiliki Hizbullah

hanya sebatas roket, rudal, senjata anti tank, senjata anti kapal, dan kekuatan dari

media massa. Dengan demikian, perang tahun 2006 kala itu dikatakan sebagai

perang asimetris.

Namun, fakta yang terjadi di lapangan dan logika pemikiran tidak dapat

disatukan. Hasilnya, dengan kecerdasan dan strategi perang yang direncanakan

secara matang, serta dukungan dari penduduk Libanon, Hizbullah dapat mencapai

kemenangan. Hizbullah telah mengukir kemenangan dengan menghancurkan

tank-tank dan pesawat tempur yang menjadi andalan Negara Israel. Ini menuai

simpati dari masyarakat internasional dan memberikan inspirasi kepada Negara-

Negara Arab lainnya.

Asumsi kemenangan Hizbullah ini dapat dilihat dari beberapa indikator

yaitu:

1. Beberapa jenis kendaraan yang menjadi andalan Israel hancur dan rusak

terkena roket dan rudal milik Hizbullah. Kendaraan tersebut adalah tank

Merkava, pesawat tempur F16i, helikopter AH-64, kapal laut Sa’ar 4,

beberapa kendaraan pengangkut personel Israel, dan beberapa artileri.

2. Israel pada tanggal 29 Juli 2006 muai menarik mundur pasukannya. Ini

menjadi pertanda bahwa, Israel tidak mampu menghadapi serangan dari

pasukan Hizbullah. Pasukan Israel mengalami kesulitan untuk memaksa

pasukan Hizbullah keluar dari wilayah-wilayah perbatasan seperti Bint

Jbeil Libnon Selatan. Di wilayah Bint Jbeil, pasukan Israel mengalami

banyak kekalahan dalam hal personel dan kendaraan tempurnya. 30 tank

Page 82: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

65

Merkava rusak dan hancur oleh roket dan senjata anti tank milik

Hizbullah. Hingga tanggal 6 Agustus 2006, Israel masih mengalami

kehilangan jumlah personelnya. 12 tentara Israel tewas akibat serangan

roket Katyusha di Kfar Giladi, Israel.

Meskipun Resolusi telah diberlakukan, tetapi, selama pelanggaran di

masing-masing pihak masih ada, konflik antara Israel-Hizbullah kemungkinan

akan terus berlangsung. Pasca diberlakukannya genjatan senjata oleh PBB, konflik

kembali pecah. Empat buah mortir ditembakkan dari wilayah Libanon ke wilayah

Israel. Kemudian, pada tanggal 15 Agustus 2006, terjadi pertempuran antara

pejuang Hizbullah dengan tentara Israel yang berada di perbatasan Libanon

Selatan dengan Israel. Pada tanggal 18 Agustus 2006, pesawat tempur Israel

menjatuhkan bom di wilayah Baalbeek. Kemudian Hizbullah membalas serangan

tersebut dengan menembakkan roketnya ke wilayah Israel Utara. Tanggal 19

Agustus, pasukan Israel menyerang ke wilayah Beka Valey. Pada tanggal 8

Januari 2008, Hizbullah menyerang kota Shilomi dengan menggunakan roket

Katyusha (Ari Yulianto 2010:273).

Meskipun sejumlah konflik antara pihak Israel-Hizbullah masih terus terjadi

pasca genjatan senjata tahun 2006, namun, tidak menimbulkan konflik besar

seperti tahun 2006 lalu.

Page 83: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

66

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, perang antara Israel

dengan Hizbullah terjadi dari tanggal 12 Juli sampai 13 Agustus 2006. Perang ini

berakhir setelah diberlakukannya Genjatan Senjata oleh PBB pada 13 Agustus

2006. Perang ini menimbulkan dampak yang negatif baik berupa korban jiwa,

kehancuran infrastruktur maupun kerusakan lingkungan di Negara Israel dan

Libanon.

Berbagai peristiwa telah menjadikan Negara Libanon miskin, hancur,

tertutup untuk dunia luar. Tidak ada turis asing yang mau berdatangan lagi pasca

invasi Israel tahun 1982-2000. Namun, Libanon kembali bangkit dengan bantuan

yang diberikan oleh gerakan perlawanan Hizbullah. Belum beberapa lama

Libanon membangun kembali negaranya yang hancur. Insiden penyerangan dan

penculikan yang dilakukan oleh Israel telah mengundang keprihatinan sejumlah

ulama untuk membentuk sebuah gerakan perlawanan. Tujuannya adalah

mengakhiri kesengsaraan di tanah air tercintanya Libanon. Lahirlah sebuah

organisasi, kelompok, gerakan perlawanan yang di berinama Hizbullah. Dengan

melihat sejumlah insiden yang terjadi di Libanon, Hizbullah melakukan sejumlah

aksi protes dengan melakukan penyerangan kepada Negara Israel. Aksi tersebut

berlanjut dengan perang yang berlangsung selama 34 hari.

Dalam perang Israel-Hizbullah tahun 2006 ini, tidak ada satu pun orang di

dunia yang dapat mengira bahwa Hizbullah akan memenangkan pertempuran ini.

Page 84: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

67

Ini dikarenakan yang dihadapi oleh Hizbullah adalah Israel. Sebagaimana

diketahui oleh banyak orang, Israel memiliki kekuatan militer dengan reputasi

tempur yang sudah terkenal di dunia. Dari segi persenjataan yang dimiliki oleh

Israel, tidak seimbang dengan yang dimiliki oleh Hizbullah. Israel memiliki

persenjataan yang berteknologi mutakhir serta berkapasitas tidak terduga. Dari

roket, rudal, tank, pesawat tempur, helikopter, kapal perang, artileri senapan,

hingga bom dimiliki oleh Israel. Sedangkan Hizbullah, hanyalah salah satu partai

yang berkuasa di Libanon yang memiliki pasukan tidak lebih dari 6000 jiwa.

Persenjataan yang dimiliki Hizbullah hanya sebatas roket, rudal, senjata anti tank,

senjata anti kapal, dan kekuatan dari media massa. Dengan demikian, perang

tahun 2006 kala itu dikatakan sebagai perang asimetris.

Namun, fakta yang terjadi di lapangan dan logika pemikiran tidak dapat

disatukan. Hasilnya, dengan kecerdasan dan strategi perang yang direncanakan

secara matang, serta dukungan dari penduduk Libanon, Hizbullah dapat mencapai

kemenangan. Kemenangan Hizbullah juga karena faktor kepercayaannya kepada

jihad yaitu ideologi dasar Hizbullah yang dijadikan sebagai motifasi untuk

berjuang melawan penindasan dari Negara Israel. Bagi Hizbullah, mati syahid

atau mati di jalan Allah SWT akan mendapatkan pahala dan surga adalah balasan

untuk orang-orang yang berjihad. Hizbullah telah mengukir kemenangan dengan

menghancurkan tank-tank dan pesawat tempur yang menjadi andalan Negara

Israel. Ini menuai simpati dari masyarakat internasional dan memberikan inspirasi

kepada Negara-Negara Arab lainnya.

Page 85: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

68

Daftar Pustaka

Buku:

Ahmad, Rif’at Sayyid. 2007. Hizbullah Denyut Perlawanan dan Rahasia

Kekuatan. Jakarta: Pustaka IIman

Baskara, Nando. 2009. Gerilyawan-Gerilyawan Militan Islam. Yogyakarta:

Narasi

Koya, Abdarrahman. 2006. Hizbullah Menangtang Zionisme. Jakarta: Hikmah

Noer, Deliar. 1983. Ideologi Politik dan Pembangunan. Jakarta: Yayasan

Perkhidmatan

Qassem, Naim. 2008. Blue Print Hizbullah: Rahasia Manajemen Ormas Islam

Tersukses di Dunia. Jakarta: PT. Cahaya Insan Suci

Rahayu, Minto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan: Perjuangan Menghidupi

Jati Diri Bangsa, Jakarta: Grasindo

Syam, Firdaus. 2007. Politik Pemikiran Barat: Sejarah, Filsafat, Ideologi dan

Pengaruhnya Terhadap Dunia ke 3. Jakarta: Bumi Aksara

Syariati, Ali. 1982. Tugas Cendikiawan Muslim. Yogyakarta: Salahudin Press

Rudi, T. May. 2002. Studi Strategis dalam Transformasi Sistem Internasional

Pasca Perang Dingin. Bandung: Refika

Yulianto, Mayor Ari. 2010. Lebanon: Pra dan Pasca Perang 34 Hari Israel vs

Hizbullah. Jakarta: Gramedia,

Nurul zuriah. 2007. Metodelogi Peneltian Sosial dan Pendidikan: Teori Aplikasi.

Jakarta: PT Bumi Aksara

Page 86: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

69

Emy susanty hendarso. 2007. Penelitian Kualitatif: Sebuah Pengantar, dalam

Bagong Suyanto dan Sutinah (ed). Metodelogi Penelitian Sosial; Berbagai

Alternative Pendekatan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Majalah:

Angkasa. Edisi koleksi Angkasa XXXVI. Jakarta: PT. Gramedia

Diplomasi no.33 tahun III, tgl 15 Juli-14 Agustus 2010

Website:

Akbarzadeh, Shahram. Hezbollah's risky act of terror. Dalam

http://www.abc.net.au/unleashed/4506592.html. Diakses pada tanggal 1 Mei

2013

Arkin, William M. Divine Victory for Whom? Airpower in the 2006 Israel-

Hezbollah War. Dalam http://www.au.af.mil/Strategic Studies

Quarterly/2007. Diakses pada tanggal 2 Mei 2013

Buffaloe L David. 2006. Defining Asymmetric Warfare. Land Warfare Paper

No.58. The Institute of Land Warfare Association of tha United States

Army.Dalam http://www.ausa.org/SiteCollectionDocuments/ILW%20Web-

ExclusivePubs/Land%20Warfare%20Papers/LWP_58.pdf. Diakses pada

tanggal 20 Pebruari 2013

Chadwick, Andrew. 2012. The 2006 Lebanon War : A Short History. Dalam

http://smallwarsjournal.com/jrnl/art/the-2006-lebanon-war-a-short-history.

Diakses pada tanggal 15 Pebruari 2013

Page 87: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

70

Catignani, Dr. Sergio. PhD. The Israel-Hezbollah Rocket War: A Preliminary

Assessment, the Journal of strategic studies, terrorism& political violence,

parameters London. Dalam http://www.globalstrategyforum.org. Diakses

pada tanggal 18 April 2013

CBS. The Central Bureau of Statistics, 2013, Dalam

http://www1.cbs.gov.il/www/publications09/about/aboutcbs_e.htm. Diakses

pada tanggal 27 Agustus 2013

CIA. Lebanon, 13 Agustus 2013. Dalam

https://www.cia.gov/library/publications/the-world- factbook/geos/le.html.

Diakses pada tanggal 29 Agustus 2013

Clausewitz, Carl Von. On War, trans. James John Graham. Dalam

http://www.clausewitz.com/readings/OnWar1873/BK3ch01.html. Diakses

pada tanggal 04-02-2013

CNN. 2006. Hezbollah’s secret weapon, CNN. Dalam

http://www.cnn.com/2006/world/meast/07/24/schuster.hezbollah/index.html

. Diakses pada tanggal 25 Juli 2013

Cobban, Helena. The 33-Day War; Hizbullah’s victory, Israel’s choice, Desember

2006, Mafhoum. http://www.mafhoum.com/press10/291P10.htm. Diakses

pada tanggal 03 Desember 2012

Country Studies. Invasi Israel ke Libanon. Dalam

http://countrystudies.us/lebanon/104.htm. Diakses pada tanggal 02 Pebruari

2013

Page 88: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

71

Consulado de Israel. Political Structure. Dalam

http://www.consuladodeisrael.com/government/political-structure.aspx.

Diakses pada tanggal 25 Nopember 2013

Exum, Andrew. Hizbullah at War; A Military Assessment, Policy Focus 63,

Desember 2006, The Washington Institute for Near East Policy. Dalam

http://www.Washingtoninstitute.org. Diakses pada tanggal 18 April 2013

Factor, Military. 2013. Israeli Tank. Dalam

http://www.militaryfactory.com/armor/israeli-tanks.asp. Diakses pada

tanggal 12 Pebruari 2013

FAS. 2013. Missile C-802. Dalam http://www.fas.org/man/dod-

101/sys/missile/row/c-802.htm. Diakses pada tanggal 14 Juli 2013

Ganon, Kathy. Tyre hospital treats Hezbollah fighters. 2006. Dalam

http://seattlepi.nwsource.com/national/1107AP_mideast_fighting_treating_h

ezbollah.html. Diakses pada tanggal 13 Agustus 2013

Ghorayeb, Amal Saad-. Hizbollah Project Last War Next War.

http://www.opendemocracy.net/article/the-hizbollah-project-last-war-next-

war. Diakses pada tanggal 10 Pebruari 2013

Go Israel. Geography & Nature in Israel, 2011. Dalam

http://www.goisrael.com/Tourism_Eng/Tourist%20Information/Discover%

20Israel/Pages/Geography%20and%20Nature.aspx. Diakses pada tanggal

27 Juni 2013

Gov, State. Lebanon Profile. Dalam http://www.state.gov/p/nea/ci/c2414.htm.

Diakses pada tanggal 22 Agustus 2013

Page 89: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

72

Global Research. Remembering in Sabra and Satila Massacre. Dalam

http://www.globalresearch.ca/remembering-the-sabra-and-shatila-

massacre/5350020. Diakses pada tanggal 24 Nopember 2013

Global Security. Operation Accountability. Dalam

http://www.globalsecurity.org/military/world/war/lebanon-

accountability.htm. Diakses pada tanggal 22 Nopember 2013

HRW. 2006. Lebanon:Hezbollah Rocket Attacks on Haifa Designed to Kill

Civilians. Dalam http://www.hrw.org/news/2006/07/17/lebanon-hezbollah-

rocket-attacks-haifa-designed-kill-civilians. Diakses pada tanggal 23

Nopember 2013

IAF. 2013. Helicopter. Dalam http://www.iaf.org.il/211-en/IAF.aspx. Diakses

pada tanggal 12 Juli 2013

IBCR. Country profile of Lebanon: A Review of the Implementation of the UN

Convention on the Rights of the Child, August 2011. Dalam

http://www.ibcr.org/editor/assets/Country%20profile%20Lebanon.pdf.

Diakses pada tanggal 26 Juni 2013

INSS. Israel. 2010. The Institute for National Security Studies. Dalam

Http://cdn.www.inss.org.il.reblazecdn.net/upload/%28FILE%29128498615

1.pdf. Diakses pada tanggal 02 Pebruari 2013

ISR. The 1982 invasion of Lebanon. Dalam

http://www.isreview.org/issues/50/Lebanon1982.shtml. Diakses pada

tanggal 25 Nopember 2013

Page 90: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

73

Israel National News. 30 Year Anniversary of Operation Peace for Galilee.

Dalam

http://www.israelnationalnews.com/News/News.aspx/156645#.UpWFGicR

BfA. Diakses pada tanggal 25 Nopember 2013

Jewish Virtual library. The Israel Government. Dalam

http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/Politics/how_govt_works.html.

Diakses pada tanggal 25 Nopember 2013

Knesset. Knesset. Dalam

http://www.knesset.gov.il/description/eng/eng_work_org.htm. Diakses pada

tanggal 25 Nopember 2013

Kompas. Perang Asimetri di Libya, dipublikasikan pada 24 Maret 2011, dalam

http://internasional.kompas.com/read/2011/03/24/04140395/. Diakses pada

tanggal 10-09-2012

Krauthammer, Charles. Hezbollah victory, 1 September 2006.

http://www.washingtonpost.com/wpdyn/content/article/2006/08/31/AR2006

0831014444.html. Diakses pada tanggal 1 Mei 2013

Lebanon. Country Libanon, 2009. Dalam

Http://www.lebanonembassyus.org/country_lebanon/overview.html.

Diakses pada tanggal 26 Juni 2013

Lebanese Constitution. Dalam

Http://www.conseilconstitutionnelliban.com/pdf/Lebanese%20constitution.

pdf. Diakses pada tanggal 25 Nopember 2013

Page 91: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

74

Lebanon Ethnic Group. Dalam http://www.lebanonmonitor.com/cms/index.php.

Diakses pada tanggal 25 Nopember 2013

Kelly, James. 1983. A House Divided: Hope grows dimmer for unifying Lebanon.

Dalamhttp://content.time.com/time/magazine/article/0,9171,955173-

1,00.html. Diakses pada tanggal 23 Nopember 2013

LGIC. History of Lebanon. Dalam

http://www.lgic.org/en/history_lebanon1516.php. Diakses pada tanggal 25

Nopember 2013

Mahajan, Rahul. Hizbullah's Victory. http://www.politicalaffairs.net/hizbullah-s-

victory/. Diakses pada tanggal 1 Mei 2013

MFA. About Israel: THE LAND: Geography and Climate. Dalam

http://www.mfa.gov.il/mfa/aboutisrael/land/pages/the%20land%20geograph

y%20and%0climate.aspx. Diakses pada tanggal 26 Juni 2013

Makovsky, David and Jeffrey White. Oktober 2006. Lessons and Implications of

the Israel-Hizballah War: A Preliminary Assessment. Dalam

http://www.washingtoninstitute.org/uploads/Documents/pubs/PolicyFocus6

0.pdf. Diakses pada tanggal 20 Pebruari 2013

Missile Threat. China-Iran: A Limited Partnership. Dalam

http://missilethreat.wpengine.netdna-cdn.com/wp-

content/uploads/2012/12/USCC_China-Iran-Report-Nov-28.pdf. Diakses

pada tanggal 20 Nopember 2013

Page 92: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

75

Morrison, David. Lebanon: Hezbollah Wins, November 2006. Dalam

http://www.david-morrison.org.uk/lebanon/hezbollah-wins.pdf. Diakses

pada tanggal 20 Pebruari 2013

Nations Online. State of Israel, 2013. Dalam

http://www.nationsonline.org/oneworld/israel.htm. Diakses pada tanggal 27

Agustus 2013

New York Times. 2006. Inquiry Opened Into Israeli Use of U.S. Bombs. Dalam

http://www.nytimes.com/2006/08/25/world/middleeast/25cluster.html?_r=0.

Diakses pada tanggal 25 Nopember 2013

____. 1988. Israeli Aircraft Attack South Lebanon Towns. Dalam

http://www.nytimes.com/1988/01/03/world/israeli-aircraft-attack-south-

lebanon-towns.html. Diakses pada tanggal 22 Nopember 2013

PBS. Declaration of Israel’s Independence 1948. Dalam

http://www.pbs.org/wgbh/americanexperience/features/primary-

resources/truman-israel/. Diakses pada tanggal 25 Nopember 2013

Rabil. G Robert. HEZBOLLAH, THE ISLAMIC ASSOCIATION AND

LEBANON'S CONFESSIONAL SYSTEM Al-Infitah and Lebanonization.

DalamHttp://ejournals.bc.edu/ojs/index.php/levantine/article/download/215

1/1794. Diakses pada tanggal 23 Nopember 2013

Recognition, Army. Israeli MLRS. Dalam

http://www.armyrecognition.com/march_2012_new_army_military_defence

_industry/israeli_army_will_buy_new_longrange_mlrs_multiple_launch_ro

cket_system_1503124.html. Diakses pada tanggal 12 Pebruari 2013

Page 93: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

76

Roger Darlington. Israel Poitical System. Dalam

http://www.rogerdarlington.me.uk/Israelipoliticalsystem.html. Diakses pada

tanggal 25 Nopember 2013

Sihbudi, Riza. Dinamika Islam Politik Kontemporer: Studi Kasus Gerakan

Revivalisme Islam di Palestina, Lebanon, Turki, dan Aljazair. Dalam

http://www.pustaka2.ristek.go.id/264.Pdf. Diakses pada tanggal 10 Maret

2013

Shapir, Yiftah. The Middle East Military Balance 2006, Jaffee Center for

Strategic Studies. http://www.tau.ac.il/jcss/balance/israel.pdf. Diakses pada

tanggal 18 April 2013

Starr, Barbara. 14 Juli 2006. Israeli Warplanes Hit Beirut Suburb. CNN. Dalam

Http://edition.cnn.com/2006/WORLD/meast/07/13/mideast/. Diakses pada

tanggal 02 Pebruari 2013

Stinson, Jeffrey. Lebanese Infrastructure Damage. 2006. Dalam

http://usatoday30.usatoday.com/news/world/2006-08-07-lebanon-

damage_x.htm. Diakses pada tanggal 03 Pebruari 2013

Shevtsov, Andriy. Environtmental implications of the 2006 Israel-Lebanon

conflict. 2007. Dalam http://www1.american.edu/ted/ice/Lebanon-war.htm.

Diakses pada tanggal 02 Pebruari 2013

Technology, Army. Anti tank Israeli. Dalam http://www.army-

technology.com/projects/gill/. Diakses pada tanggal 13 Maret 2013

Page 94: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

77

Tekno Kompas, 2008, dipublikasikan pada tanggal 7 Oktober 2008. Dalam

http://tekno.kompas.com/read/2008/07/10/21091857/perang.asimetris.bentu

k.perang.baru. Diakses pada tanggal 25-09-2013

The US Army. 2006. Hezbollah's Employment of Suicide Bombing During the

1980s: The Theological, Political, and Operational Development of a New

Tactic.Dalamhttp://www.army.mil/professionalWriting/volumes/volume4/n

ovember_2006/11_06_1.html. Diakses pada tanggal 22 Nopember 2013

Tur, Ozlem. The Lebanese War of 2006: Reasons and Consequences, 2012.

Dalam http://sam.gov.tr/wp-content/uploads/2012/02/OzlemTur.pdf.

Diakses pada tanggal 27 Oktober 2013

UN. UNIFIL Background. Dalam

http://www.un.org/en/peacekeeping/missions/unifil/background.shtml.

Diakses pada tanggal 25 Nopember 2013

Way, Sergyi. Asymmetric Warfare, dipublikasikan pada tanggal 31.07.2008.

Dalam http://www.army-guide.com/eng/article/article_1110.html. Diakses

pada tanggal 24 april 2012

Weapon, Israeli. 2013. Israel Artillery. Dalam http://www.israeli-

weapons.com/israeli_weapons_vehicles_artillery.html. Diakses pada

tanggal 13 Pebruari 2013

World Atlas. Dalam

http://www.worldatlas.com/webimage/countrys/asia/lgcolor/lbcolor.gif.

Diakses pada tanggal 27 Oktober 2013

Page 95: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

78

Yemma, John. 1982, Lebanon suffers heavy casualties from seven years of civil

war and Israel's invasion, dalam

http://www.csmonitor.com/1982/1118/111839.html, diakses pada tanggal 1

November 2013

Page 96: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 97: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

Lampiran I

Bagan III.1

Struktur Komando Hizbullah

Sumber: David Makovsky and Jeffrey White, Lessons and Implications of the

Israel-Hizballah War : A Preliminary Assessment, Policy Focus 60, The

Washington Institute for Near East Policy, October 2006.hal 39

Komando Pusat

(Hasan Nasrallah)

Komando Barat

Komando Timur

Komando Rudal Jarak Jauh

Anggota

Senior

Hizbullah

Anggota

Senior

Hizbullah

Sel

Milisi

Lokal

Sel

Roket

Jarak

Dekat

Sel

Pasukan

Khusus

Sel

Milisi

Lokal

Sel

Roket

Jarak

Dekat

Sel

Roket

Zelzal

Sel

Roket

Nazeat

Anggota

Senior

Hizbullah

Sel

Pasukan

Khusus

Page 98: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

Lampiran II

Gambar Roket dan Rudal Hizbullah

Sumber: http://www.aerospaceweb.org/question/weapons/q0279.shtml

Katyusha

Sumber: http://www.mefacts.com/cached.asp?x_id=11723

Page 99: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

Naziyat

Sumber: http://defence.pk/threads/history-of-iranian-missiles-and-rockets.227673/

Zelzal

Sumber: http://defence.pk/threads/history-of-iranian-missiles-and-rockets.227673/

Page 100: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

Fateh

Sumber: defence.pk/threads/history-of-iranian-missiles-and-rockets.227673/

Senjata anti tank kornet at-14

Sumber: http://www.army-technology.com/projects/kornet/

Page 103: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

Anti tank TOW

Sumber: http://www.army-technology.com/projects/tow/

Anti tank RPG-7

Sumber: http://www.army-guide.com/eng/product3273.html

Page 104: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

Rudal anti kapal C-802 dan C-701

Sumber: http://indomiliter.com/2011/06/27/c-802-rudal-penebar-maut-dari-cina/

Sunber: http://www.ausairpower.net/APA-PLA-Cruise-Missiles.html

Page 105: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

Lampiran III

Zona Peluncur Roket Hizbullah

Sumber: Uzi Rubin. The rocket campaign against Israel during the 2006 Lebanon

war. The Begin Sadat Center for Strategic Studies. Bar-llan University. Midle

East security and Policy Studies. No. 71. Dalam

http://biu.ac.il/soc/besa/MSPS71.pdf

Page 106: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

Lampiran IV

Dampak kerusakan lingkungan di Libanon

Sumber: http://www1.american.edu/ted/ice/lebanon-war.htm

Page 108: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

Lampiran V

Persenjataan Israel

Tank Merkava dan M60 A3

http://www.army-technology.com/projects/merkava4/M60a3

Magach -7

Sumber: http://www.israeli-

weapons.com/weapons/vehicles/tanks/magach/magach_7.htm

Page 110: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

Lampiran VI

RESOLUSI DK PBB 1701

11 August 2006

Security Council

SC/8808

Security Council

5511th

Meeting (Night)

SECURITY COUNCIL CALLS FOR END TO HOSTILITIES

BETWEEN HIZBOLLAH, ISRAEL,

UNANIMOUSLY ADOPTING RESOLUTION 1701 (2006)

Permanent Ceasefire to Be Based on Creation

Of Buffer Zone Free of Armed Personnel Other than UN, Lebanese

Forces

Resolution

The full text of Security Council resolution 1701 (2006) reads as follows:

“The Security Council,

“Recalling all its previous resolutions on Lebanon, in particular resolutions

425 (1978), 426 (1978), 520 (1982), 1559 (2004), 1655 (2006) 1680 (2006) and

1697 (2006), as well as the statements of its President on the situation in Lebanon,

in particular the statements of 18 June 2000 (S/PRST/2000/21), of 19 October

2004 (S/PRST/2004/36), of 4 May 2005 (S/PRST/2005/17), of 23 January 2006

(S/PRST/2006/3) and of 30 July 2006 (S/PRST/2006/35),

“Expressing its utmost concern at the continuing escalation of hostilities in

Lebanon and in Israel since Hizbollah’s attack on Israel on 12 July 2006, which

has already caused hundreds of deaths and injuries on both sides, extensive

damage to civilian infrastructure and hundreds of thousands of internally

displaced persons,

“Emphasizing the need for an end of violence, but at the same time

emphasizing the need to address urgently the causes that have given rise to the

current crisis, including by the unconditional release of the abducted Israeli

soldiers,

Page 111: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

“Mindful of the sensitivity of the issue of prisoners and encouraging the

efforts aimed at urgently settling the issue of the Lebanese prisoners detained in

Israel,

“Welcoming the efforts of the Lebanese Prime Minister and the

commitment of the Government of Lebanon, in its seven-point plan, to extend its

authority over its territory, through its own legitimate armed forces, such that

there will be no weapons without the consent of the Government of Lebanon and

no authority other than that of the Government of Lebanon, welcoming also its

commitment to a United Nations force that is supplemented and enhanced in

numbers, equipment, mandate and scope of operation, and bearing in mind its

request in this plan for an immediate withdrawal of the Israeli forces from

southern Lebanon,

“Determined to act for this withdrawal to happen at the earliest,

“Taking due note of the proposals made in the seven-point plan regarding

the Shebaa farms area,

“Welcoming the unanimous decision by the Government of Lebanon on

7 August 2006 to deploy a Lebanese armed force of 15,000 troops in South

Lebanon as the Israeli army withdraws behind the Blue Line and to request the

assistance of additional forces from UNIFIL as needed, to facilitate the entry of

the Lebanese armed forces into the region and to restate its intention to strengthen

the Lebanese armed forces with material as needed to enable it to perform its

duties,

“Aware of its responsibilities to help secure a permanent ceasefire and a

long-term solution to the conflict,

“Determining that the situation in Lebanon constitutes a threat to

international peace and security,

“1. Calls for a full cessation of hostilities based upon, in particular, the

immediate cessation by Hizbollah of all attacks and the immediate cessation by

Israel of all offensive military operations;

“2. Upon full cessation of hostilities, calls upon the Government of

Lebanon and UNIFIL as authorized by paragraph 11 to deploy their forces

together throughout the South and calls upon the Government of Israel, as that

deployment begins, to withdraw all of its forces from southern Lebanon in

parallel;

“3. Emphasizes the importance of the extension of the control of the

Government of Lebanon over all Lebanese territory in accordance with the

provisions of resolution 1559 (2004) and resolution 1680 (2006), and of the

Page 112: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

relevant provisions of the Taif Accords, for it to exercise its full sovereignty, so

that there will be no weapons without the consent of the Government of Lebanon

and no authority other than that of the Government of Lebanon;

“4. Reiterates its strong support for full respect for the Blue Line;

“5. Also reiterates its strong support, as recalled in all its previous

relevant resolutions, for the territorial integrity, sovereignty and political

independence of Lebanon within its internationally recognized borders, as

contemplated by the Israeli-Lebanese General Armistice Agreement of 23 March

1949;

“6. Calls on the international community to take immediate steps to

extend its financial and humanitarian assistance to the Lebanese people, including

through facilitating the safe return of displaced persons and, under the authority of

the Government of Lebanon, reopening airports and harbours, consistent with

paragraphs 14 and 15, and calls on it also to consider further assistance in the

future to contribute to the reconstruction and development of Lebanon;

“7. Affirms that all parties are responsible for ensuring that no action is

taken contrary to paragraph 1 that might adversely affect the search for a long-

term solution, humanitarian access to civilian populations, including safe passage

for humanitarian convoys, or the voluntary and safe return of displaced persons,

and calls on all parties to comply with this responsibility and to cooperate with the

Security Council;

“8. Calls for Israel and Lebanon to support a permanent ceasefire and a

long-term solution based on the following principles and elements:

-- full respect for the Blue Line by both parties;

-- security arrangements to prevent the resumption of hostilities, including

the establishment between the Blue Line and the Litani river of an area free of any

armed personnel, assets and weapons other than those of the Government of

Lebanon and of UNIFIL as authorized in paragraph 11, deployed in this area;

-- full implementation of the relevant provisions of the Taif Accords, and

of resolutions 1559 (2004) and 1680 (2006), that require the disarmament of all

armed groups in Lebanon, so that, pursuant to the Lebanese cabinet decision of 27

July 2006, there will be no weapons or authority in Lebanon other than that of the

Lebanese State;

-- no foreign forces in Lebanon without the consent of its Government;

-- no sales or supply of arms and related materiel to Lebanon except as

authorized by its Government;

Page 113: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

-- provision to the United Nations of all remaining maps of land mines in

Lebanon in Israel’s possession;

“9. Invites the Secretary-General to support efforts to secure as soon as

possible agreements in principle from the Government of Lebanon and the

Government of Israel to the principles and elements for a long-term solution as set

forth in paragraph 8, and expresses its intention to be actively involved;

“10. Requests the Secretary-General to develop, in liaison with relevant

international actors and the concerned parties, proposals to implement the relevant

provisions of the Taif Accords, and resolutions 1559 (2004) and 1680 (2006),

including disarmament, and for delineation of the international borders of

Lebanon, especially in those areas where the border is disputed or uncertain,

including by dealing with the Shebaa farms area, and to present to the Security

Council those proposals within thirty days;

“11. Decides, in order to supplement and enhance the force in numbers,

equipment, mandate and scope of operations, to authorize an increase in the force

strength of UNIFIL to a maximum of 15,000 troops, and that the force shall, in

addition to carrying out its mandate under resolutions 425 and 426 (1978):

(a) Monitor the cessation of hostilities;

(b) Accompany and support the Lebanese armed forces as they deploy

throughout the South, including along the Blue Line, as Israel withdraws its armed

forces from Lebanon as provided in paragraph 2;

(c) Coordinate its activities related to paragraph 11 (b) with the

Government of Lebanon and the Government of Israel;

(d) Extend its assistance to help ensure humanitarian access to civilian

populations and the voluntary and safe return of displaced persons;

(e) Assist the Lebanese armed forces in taking steps towards the

establishment of the area as referred to in paragraph 8;

(f) Assist the Government of Lebanon, at its request, to implement

paragraph 14;

“12. Acting in support of a request from the Government of Lebanon to

deploy an international force to assist it to exercise its authority throughout the

territory, authorizes UNIFIL to take all necessary action in areas of deployment of

its forces and as it deems within its capabilities, to ensure that its area of

operations is not utilized for hostile activities of any kind, to resist attempts by

forceful means to prevent it from discharging its duties under the mandate of the

Page 114: STRATEGI HIZBULLAH DALAM MERESPON SERANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24165/1/DYAH...SERANGAN ISRAEL KE LIBANON SELATAN TAHUN 2006 . Skripsi . Diajukan untuk

Security Council, and to protect United Nations personnel, facilities, installations

and equipment, ensure the security and freedom of movement of United Nations

personnel, humanitarian workers and, without prejudice to the responsibility of

the Government of Lebanon, to protect civilians under imminent threat of physical

violence;

“13. Requests the Secretary-General urgently to put in place measures to

ensure UNIFIL is able to carry out the functions envisaged in this resolution,

urges Member States to consider making appropriate contributions to UNIFIL and

to respond positively to requests for assistance from the Force, and expresses its

strong appreciation to those who have contributed to UNIFIL in the past;

“14. Calls upon the Government of Lebanon to secure its borders and

other entry points to prevent the entry in Lebanon without its consent of arms or

related materiel and requests UNIFIL as authorized in paragraph 11 to assist the

Government of Lebanon at its request;

“15. Decides further that all States shall take the necessary measures to

prevent, by their nationals or from their territories or using their flag vessels or

aircraft:

“(a) The sale or supply to any entity or individual in Lebanon of arms and

related materiel of all types, including weapons and ammunition, military vehicles

and equipment, paramilitary equipment, and spare parts for the aforementioned,

whether or not originating in their territories; and

“(b) The provision to any entity or individual in Lebanon of any technical

training or assistance related to the provision, manufacture, maintenance or use of

the items listed in subparagraph (a) above;

except that these prohibitions shall not apply to arms, related material,

training or assistance authorized by the Government of Lebanon or by UNIFIL as

authorized in paragraph 11;

“16. Decides to extend the mandate of UNIFIL until 31 August 2007, and

expresses its intention to consider in a later resolution further enhancements to the

mandate and other steps to contribute to the implementation of a permanent

ceasefire and a long-term solution;

“17. Requests the Secretary-General to report to the Council within one

week on the implementation of this resolution and subsequently on a regular

basis;

“18. Stresses the importance of, and the need to achieve, a

comprehensive, just and lasting peace in the Middle East, based on all its relevant

resolutions including its resolutions 242 (1967) of 22 November 1967, 338 (1973)

of 22 October 1973 and 1515 (2003) of 18 November 2003;

“19. Decides to remain actively seized of the matter.”