Animorphs 05 - Serangan Nekat

123
 

Transcript of Animorphs 05 - Serangan Nekat

Page 1: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 1/123

Page 2: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 2/123

Chapter 1

 NAMAKU Marco.Sori, aku tidak bisa menyebutkan nama lengkapku, atau di

mana aku tinggal. Bukannya aku tidak mau lho. Sebenarnya aku ak

senang sekali seandainya aku bisa memperkenalkan diri sebagaiMarco Jones, atau Marco Williams, atau Vasquez atau Brown atau

Anderson atau McCain.Marco McCain. Kedengarannya lumayan gagah, ya?

Tapi McCain bukan nama keluargaku yang sebenarnya. Akubahkan tidak menjamin bahwa Marco nama depanku yang asli.Masalahnya, aku belum bosan hidup. Pokoknya aku takkan berbuat

apa pun yang bisa membantu kaum Yeerk menemukan diriku.Aku hidup di dunia yang mengerikan. Dengan musuh-musuh

berada di sekitarku, mengelilingiku.

Musuhku benar-benar menakutkan. Orang yang paling beranpun akan gentar menghadapi mereka.Jadi, aku sebenarnya justru ingin menceritakan nama

lengkapku, alamat, serta nomor teleponku sekalian. Sebab kalau akbisa berbuat begitu, berarti aku tak lagi punya musuh. Berarti hidup

telah kembali normal. Berarti aku tak perlu lagi ikut campur urusanorang lain.

Sebetulnya aku tidak suka ikut campur urusan orang lain.Misalnya yang kualami sewaktu pulang dari toko 7-Eleven.

Kejadiannya konyol banget.

Waktu itu aku sedang berjalan kaki membawa susu bebaslemak, sepotong roti, dan sekantong cokelat M&M. Sejak ibuku

meninggal, memang aku yang biasa berbelanja untuk aku dan ayah

Page 3: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 3/123

Toko 7-Eleven yang kudatangi terletak di daerah yang agakkumuh, dan karena itu aku berjalan agak cepat. Aku pura-pura lupa

bahwa sudah pukul sepuluh malam.Tiba-tiba saja aku mendengarnya.

"Jangan sakiti aku, jangan sakiti aku."

Suara laki-laki. Kedengarannya seperti orang tua. Suara ituberasal dari sebuah gang yang gelap.

Aku menoleh. Lalu berhenti. Aku merapatkan punggung ke

dinding bangunan yang sedang kulewati, dan memasang telinga."Berikan uangmu, kakek tua! Jangan sampai aku memukulm

ujar suara lain. Kedengarannya ini suara anak muda — dan bernadamengancam.

"Tapi semuanya sudah kuberikan padamu!" seru si orang tuaKemudian si pemuda berandal mengucapkan kata-kata kasar

yang tak pantas kuulangi di sini. Pokoknya, ia bermaksud menghaj

laki-laki tua itu. Aku juga mendengar suara-suara lain. Ternyata adtiga anak berandal. Si orang tua benar-benar dalam bahaya.

"Ini bukan urusanmu, Marco," aku berkata pada diriku sendir

"Jangan ikut campur. Jangan bertingkah konyol."Tiga anak berandal. Tubuh mereka dua kali lebih besar daripaku. Terus terang, potonganku bukan seperti Arnold Schwarzenegg

Aku termasuk pendek untuk usiaku, meskipun demikian —  bukanmenyombong — aku punya wajah kece.

Ditambah kepribadianku yang ramah. Dan otakku yang enceDan sifatku yang rendah hati.

Tapi aku berani bertaruh bahwa ketiga anak berandal di gangtakkan terkesan oleh wajah keceku.

Untung saja aku masih memiliki kelebihan lain.

Sudah agak lama aku tidak mencoba morph — metamorfosisyang satu ini, tapi ketika aku memusatkan pikiran, semuanya berjal

Page 4: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 4/123

lancar. Aku menyelinap ke mulut gang dan bersembunyi di balik basampah. Uh, baunya minta ampun.

Perubahan pertama adalah bulu-bulu yang mulai tumbuh. Buitu menyebar dari lengan dan kaki ke seluruh badanku. Bulu tebal d

kasar berwarna hitam. Pada bagian lengan, punggung, dan kepala,

bulunya panjang-panjang. Sedangkan di semua bagian tubuh lainnybulunya pendek-pendek.

Rahangku bergerak maju. Tulang rahangku berderak-derak

ketika seluruh tubuhku berubah akibat pengaruh DNA yang bukanberasal dari manusia.

Proses berubah wujud alias metamorfosis ini tidakmenyakitkan. Kadang-kadang kita memang terserang perasaan pan

tapi prosesnya tidak membuat kita merasa sakit. Dan wujud yangkupilih kali ini kebetulan tidak terlalu aneh. Maksudku, aku tetapmemiliki lengan, kaki, dan sebagainya. Lain halnya kalau aku berub

jadi burung osprey. Atau lumba-lumba. Bayangkan saja, waktu akujadi lumba-lumba, aku terpaksa menghirup udara lewat lubang

pernapasan di tengkuk.

Dalam wujud yang kupilih kali ini, aku tetap memiliki sepaslengan. Hanya saja lenganku jadi lebih besar. Jauh lebih besar. Kakmenekuk ke depan. Pundakku jadi kokoh sekali. Rasanya seperti ad

sepasang babi yang duduk di punggungku. Perutku jugamenggembung, dan dadaku terbungkus kulit hitam legam.

Wajahku bagaikan topeng hitam, dan mataku nyaris tak terlihdi bawah alisku yang tebal. Aku telah berubah menjadi gorila. Nah

ada satu hal yang perlu kauketahui tentang gorila. Mereka initermasuk makhluk hidup paling lembut yang ada di muka bumi. Katidak diganggu, mereka hanya duduk dan makan daun-daunan

sepanjang hari.

Page 5: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 5/123

Dan itulah yang hendak dikerjakan oleh gorila ini. Dalam bensi gorila, itulah yang hendak dilakukannya saat ini — melahap daun-

daunan, dan mungkin sepotong buah segar.Tapi pikiranku yang asli juga ada di dalam benak itu, bersam

dengan naluri si gorila. Dan aku telah memutuskan untuk memberi

pelajaran pada ketiga anak berandal itu. Memangnya aku takut?Bukankah aku sekarang berada dalam tubuh gorila seberat dua ratukilo? Dan aku kuat sekali.

Seberapa kuat? Dibanding gorila, manusia seolah-olah terbuadari tusuk gigi. Gorila mungkin empat, lima, atau bahkan enam kal

lebih kuat daripada manusia.Sementara itu kesabaran para pemuda berandal di gang tadi

sudah habis."Pukul saja," ujar salah satu dari mereka.Saat itulah aku beraksi. Guna menarik perhatian mereka,

kuangkat bak sampah yang besar itu dan kulempar hingga membentembok.

CRASH! BOOM!

"Apa itu?""Hei! Coba lihat itu!""Wow! Itu kan semacam... semacam monyet!"

Monyet! aku berseru dalam hati. Enak saja! Aku dibilangMonyet? Rasakan nih!

Aku menerjang sebelum mereka sempat bereaksi. Tanpa pikpanjang aku bergegas maju.

Kalau saja ketiga pemuda berandal itu punya akal sehat, merpasti langsung kabur.

Tapi nyatanya mereka diam saja.

"Tangkap dia!" teriak salah satu dari mereka.

Page 6: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 6/123

Aku mencengkeram lengannya dengan tanganku yang besarkokoh. Dengan mudah aku mengangkatnya dan melemparnya ke

belakang."Aaaaaahhhh!"

GUBRAK!

Ia terjerembap di belakangku. Kedua temannya langsungmenyerang, satu dari kiri, satu dari kanan. Aku melihat kilauan sebpisau. Lenganku tergores. Aku hampir merasa sakit.

"Hoo hoo hrrraaawwwrrr!" teriakku dalam bahasa gorila.Dengan lenganku yang cedera, aku menghantam dada si

berandal yang memegang pisau. Ia terpental ke belakang. Benar-beterpental. Ia menabrak dinding, lalu tidak bergerak lagi.

Aku mengangkat pemuda berandal ketiga denganmencengkeram kerah bajunya, kemudian melemparkannya ke baksampah.

"Jangan bunuh akuuu!" ia memekik sambil melayang di udarAku tidak bermaksud membunuh siapa pun. Si pemegang pis

kumasukkan ke bak sampah bersama temannya. Napasnya terengah

engah, tapi kurasa ia takkan mati. Hah, pikirku, siapa yang butuh Spiderman kalau ada MarcoAku masih asyik menyanjung diriku sendiri ketika terdengar

bunyi klik. Dua kali berturut-turut. Bunyi pistol otomatis sedangdikokang.

Aku langsung berbalik.DOR! DOR!Ternyata si anak berandal pertama, yang kulempar ke belaka

tadi. Ia sudah bangkit, dan sedang membidikkan pistol ke arahku.Aku berbadan kekar. Aku kuat sekali. Tapi pistol adalah urusan lainDan bisingnya minta ampun! Huh, keterlaluan deh.

"Ayo, coba tangkap aku, monyet!"

Page 7: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 7/123

Aku melompat ke balik bak sampah, lalu mendorongnya kerkeras dengan pundakku. Bak itu langsung menggelincir ke arah si

berandal."Ahhhhh!"

GUBRAK!

Sekian dan terima kasih.Aku segera memeriksa keadaan anak muda itu. Ia masih hidu

Tampangnya tidak keruan, tapi ia masih hidup. Pistolnya tidak

kelihatan. Nah, Marco, aku berkata dalam hati, urusan ini lumayan lanc

Sekarang kau harus cari tempat tenang, berubah wujud lagi, dantelepon polisi. Setelah itu ntasih ada waktu untuk menonton film se

di TV.Masalahnya, ada satu hal yang terlupakan olehku."E-e-e-enyah dari sini, kau... kau monster!"

Si orang tua. Orang tua yang telah kuselamatkan denganmempertaruhkan nyawa. Ia berdiri menghadapku. Seluruh tubuhny

gemetaran karena ngeri. Wajahnya merah padam.

Oh, pikirku. Pantas pistolnya tidak kelihatan tadi. Orang tua itu membidikkan pistol ke arahku. "Mundur, kausetan! Jangan mendekat."

DOR! DOR! DOR!Aku lari dari gang itu sementara peluru berdesingan di

sekelilingku.Ini satu contoh kenapa kita sebaiknya jangan ikut campur

urusan orang lain.Ebukulawas.blogspot.com

Page 8: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 8/123

Chapter 2

"YEAH, terus aku jadi gorila, dan kuselamatkan orang tua ituAku jadi pahlawan. Mestinya aku jadi Spiderman. Atau Wolverine.Atau Batman..."

"Pantasnya sih jadi Gorilla Boy," Rachel menyela.Kami sedang melintasi hamparan rumput, sementara ia

berjumpalitan ke depan. Rachel memang jago senam. Tapi sebenaria tidak perlu pamer seperti itu. Huh, menyebalkan.

Satu hari telah berlalu sejak aksi penyelamatanku. Kamiberkumpul di salah satu ladang di pertanian milik Cassie — aku, JakCassie, dan Rachel. Tobias terbang sekitar tiga puluh meter di atas

kami, di langit yang dihiasi awan-awan putih bersih."Dan coba tebak, apa yang terjadi ketika aku sedang asyik

bergaya seperti Captain America?" tanyaku. "Aku malah diberondo

peluru oleh si kakek. Susu dan M&M yang kubawa langsung jatuh.Jake menatapku sambil mengerutkan kening. "Marco, akusenang kau bisa menyelamatkan orang tua itu. Tapi seharusnya kau

jangan berubah jadi gorila." Nah, waktu membaca ini, kau tentu berpikir, Ehm, Marco?

Tunggu dulu deh. Rasanya ada yang terlewat. Mi-salnya, bagaimakau bisa berubah jadi gorila?

Pertanyaan bagus.Semuanya dimulai pada suatu malam, ketika kami baru pulan

dari mall. Waktu itu kami berlima.

Pertama, aku sendiri.Lalu ada Jake. Ia sahabat karibku, tapi sayangnya kadang-

kadang cukup menyebalkan. Anaknya cenderung serius. Asal ada

Page 9: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 9/123

yang bicara soal "tanggung jawab", Jake langsung siap siaga. Ia seltampil penuh wibawa dan keyakinan. Rambutnya berwarna cokelat

dan sorot matanya membuat orang menaruh kepercayaan padanya.Ia juga punya rasa humor dan sangat cerdas. Aku takkan ragu

ragu untuk mempercayakan nyawaku padanya. Tapi soal yang satu

ini, takkan pernah kuberitahukan padanya.Kemudian ada Cassie. Pada awalnya aku tidak terlalu

mengenalnya. Tapi tampaknya ia punya hubungan khusus dengan

Jake sekarang. Tentu saja tak boleh ada yang tahu. Jadi, ssst! Tolonjaga rahasia mereka!

Cassie dan aku bisa dibilang bertolak belakang. Aku cenderuberperan sebagai pelawak, sedangkan Cassie pantas jadi penyair. Ia

punya bakat alam sebagai juru damai. Ia selalu tahu kata-kata yangtepat untuk menghibur kita kalau kita lagi kesal atau sedih ataukecewa. Ia benar-benar peduli. Perhatiannya tulus dan memang

muncul dari lubuk hatinya.Cassie juga ahli soal binatang. Kedua orangtuanya dokter

hewan. Sebagian besar waktu luangnya dihabiskannya dengan

membantu ayahnya di Klinik Perawatan Satwa Liar. Pusat perawathewan itu menempati gudang jerami di pertanian mereka. Merekamerawat segala jenis binatang yang cedera atau sakit. Cassie tahu

bagaimana caranya agar serigala yang terluka mau minum obat. (Ditu cukup sulit lho! Percayalah. Aku sempat menjelma menjadi

serigala.)Kalau kita masuk gudang jerami, kita akan melihat cewek ku

hitam bertubuh kecil pendek, mengenakan baju overall dan sepatu bSebelah tangannya masuk ke moncong serigala, dan ia tersenyumseakan-akan apa yang dilakukannya biasa-biasa saja. Sementara itu

serigala berdiri dengan tenang dan menuruti setiap perintahnya.

Page 10: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 10/123

Selanjutnya ada Rachel. Ia cantik sekali. Penampilannya sepsupermodel, dengan kakinya yang panjang dan rambutnya yang

pirang. Penampilannya oke punya, selalu rapi, dan trendy.Rachel sepupu Jake. Selain benar-benar kece, ia juga benar-

benar sinting. Di balik penampilannya yang serbasempurna,

tersembunyi semangat panglima cewek yang siap melabrak musuh.Mau tahu tanggapan Rachel kalau kami merencanakan sesua

yang saking berbahayanya bisa membuat jantung mau copot? Ia pa

bilang, "Aku ikut! Ayo, tunggu apa lagi!"Seandainya mungkin, Rachel pasti memakai baju besi dan

membawa pedang ke mana-mana. Baju besinya pasti sesuai modeterbaru, dan penampilannya pasti keren sekali.

 Nah, yang terakhir adalah Tobias. Aku belum begitumengenalnya ketika kami pulang dari mall dan melintasi tempatpembangunan gedung yang terbengkalai pada malam itu. Yang kut

ia berteman dengan Jake, karena Jake menyelamatkannya ketika iahendak dikeroyok sekelompok anak brengsek di sekolah.

Terus terang, aku sudah lupa seperti apa tampang Tobias wak

itu. Sekarang sih, tampangnya seperti burung pemangsa yang galakdan garang.Kemampuan metamorfosis yang kami miliki ternyata juga

memiliki kelemahan, yaitu batas waktu dua jam. Kalau kita menjelmlebih dari dua jam, kita tidak bisa kembali ke wujud kita yang asli.

Itulah sebabnya Tobias melayang-layang di atas kami. Tobiaseekor elang. Tepatnya, elang ekor merah. Dan kelihatannya sampa

kapan pun ia akan tetap berwujud elang.Kadang-kadang aku menggoda Tobias.Aku ngeri membayangkan apa yang terjadi dengannya.

Tapi kembali ke persoalan semula, pada malam itu kamimelintasi tempat pembangunan gedung yang terbengkalai. Seharusn

Page 11: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 11/123

dibangun pusat perbelanjaan di situ, tapi entah kenapapembangunannya terhenti di tengah jalan.

Lalu mendadak muncul sebuah pesawat ruang angkasa. Pesaitu membawa pangeran Andalite yang sedang sekarat setelah

bertempur melawan kaum Yeerk di orbit Bumi. Atau di sekitar situ

Andalite inilah yang memberitahu kami tentang adanya kaumYeerk. Mereka bangsa parasit. Mereka merampas tubuh makhlukhidup lain. Mereka mengambil alih dan mengendalikan tubuh para

manusia, yang selanjutnya disebut Pengendali.Kakak Jake, Tom, sudah menjadi korban kaum Yeerk.

Dan Melissa, teman Rachel — ayahnya juga Pengendali.Bangsa Andalite berperang melawan kaum Yeerk. Mereka

berusaha mencegah pasukan Yeerk yang bermaksud menyerbu danmenguasai Bumi, tapi ternyata mereka kalah telak. Sebelum tewas, Andalite berjanji pada kami bahwa bala bantuan akan datang. Suatu

hari nanti. Sementara itu ia hanya bisa memberi kami sebuah senjatuntuk melawan kaum Yeerk.

Senjata tersebut adalah morph — kemampuan metamorfosis,

alias kemampuan berubah wujud. Kami tinggal menyentuh seekorbinatang untuk menyerap DNA-nya, setelah itu kami bisa menjelmsebagai binatang tersebut.

Begitulah kisahnya. Kami berlima, lima Anak Baru Gede,diharapkan bertempur melawan kaum Yeerk sampai bangsa Andali

tiba dan menyelamatkan kami.Lima ABG melawan kaum Yeerk. Melawan musuh yang tela

berhasil memperbudak bangsa Hork-Bajir yang mengerikan. Musuyang bersekutu dengan bangsa Taxxon yang licik. Musuh yang telamenyusup ke dalam masyarakat manusia, dan telah menempatkan

Pengendali di kalangan polisi, guru, tentara, walikota, karyawantelevisi. Mereka ada di mana-mana. Siap menghancurkan semua or

yang menghalangi mereka.

Page 12: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 12/123

Sedangkan kami cuma lima anak yang bisa berubah menjadiburung.

Atau gorila."Kemampuan kita sebaiknya jangan dipakai untuk menangan

kejahatan sehari-hari," Jake mengguruiku. "Masih ingat kejadian

dengan Rachel dan Tobias di tempat mobil bekas? Waktu itu justrukau yang menuduh mereka tidak waras!"

Sebenarnya aku mau membela diri, tapi Rachel keburu angka

bicara."Kupikir tindakan Marco sudah benar," katanya. "Memangny

dia harus bersikap bagaimana? Pura-pura tidak tahu apa yang terjadYang benar saja!"

"Oke, sekarang sudah jelas bahwa perbuatanku keliru," akuberkata. "Setiap kali Rachel membela perbuatanku, itu berartitindakanku salah. Tapi justru itu masalahnya. Aku sudah

mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan si kakek, tapi tak adyang berterima kasih padaku."

"Aku juga tidak yakin apakah perbuatanmu benar," ujar Cass

"Tapi niatmu memang patut dipuji. Kau bertindak seperti pahlawanHmm, aku harus bilang apa? Rasanya sulit berdebat dengan cewekyang baru saja menyebut kita pahlawan.

Jake akhirnya mengalihkan pembicaraan. Ternyata ada urusayang lebih gawat lagi.

Ia pasang tampang serius.Aku mengerang. Aku selalu langsung curiga kalau tampangn

sudah disetel seperti itu. Soalnya itu berarti ada masalah besar."Jake? Sebenarnya untuk apa kita berjalan-jalan di tengah

ladang ini? Cuacanya memang nyaman, tapi pasti ada alasan lain,

kan?"

Page 13: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 13/123

"Kita akan menemui Ax," Jake menjelaskan. "Beberapa hariterakhir Cassie dan aku sering bicara dengannya. Kalian tahu kan, a

yang mau dilakukannya?""Oh-oh," aku bergumam. "Pasti ada yang tidak beres."

"Ehm... kelihatannya begitu. Ax mau pulang," jawab Jake.

"Pulang?" Rachel mengulangi."Ke planet asal kaum Andalite," kata Cassie.Ax, yang bernama lengkap Aximili-Esgarrouth-Isthil, adalah

makhluk Andalite.Aku langsung menghentikan langkah. Yang lain ikut berhent

"Ehm, bukankah planet asal kaum Andalite lumayan jauh dari sini?"Kata Ax, jaraknya sekitar delapan puluh dua tahun cahaya,"

Jake membenarkan."Cahaya merambat dengan kecepatan tiga ratus ribu kilomete

per detik," aku berkomentar. "Dikali enam puluh detik per menit.

Dikali enam puluh menit per jam. Di kali dua puluh empat jam perhari. Dikali tiga ratus enam puluh lima hari per tahun. Itu satu tahun

cahaya. Dikali delapan puluh dua."

Rachel tertawa. "Rupanya kali ini kau tidak ketiduran waktupelajaran fisika, Marco.""Kami sempat berusaha menghitungnya, tapi kalkulatornya t

ada yang sanggup," kata Jake."Jake, bisa jadi aku keliru, tapi rasanya tidak ada perusahaan

penerbangan yang melayani rute ke planet asal kaum Andalite,"ujarku.

"Memang," sahutnya sambil mengangguk. "Aku tahu. Karenitu kita harus mencuri pesawat angkasa kaum Yeerk."

Page 14: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 14/123

Chapter 3

"ITU dia," ujar Cassie.Aku menoleh ke arah yang ditunjuknya. Dan aku pun

melihatnya, di tepi pepohonan yang berbatasan dengan ladang.

Ax. Si Andalite.Dari jauh ia mirip kuda kecil atau rusa. Ia memiliki dua pasan

kaki yang sanggup bergerak cepat. Tubuh bagian atasnya tampakseperti leher dan kepala kuda. Dari dekat baru kelihatan bahwa ia ju

mempunyai sepasang lengan sebesar lengan manusia.Kepalanya berbentuk segitiga, dengan dua mata besar bersud

runcing. Itu mata utamanya. Lalu masih ada dua mata tambahan,

masing-masing di ujung sebuah tanduk yang menyembul di bagianatas kepala. Kedua tanduk itu bisa bergerak-gerak, sehingga mata

tambahannya dapat memandang ke segala arah.

Tapi yang paling membuat orang melotot adalah ekornya.Cassie dan Rachel menganggap Ax lucu dan menggemaskan.Entahlah, sebagai cowok aku sulit menilainya. Tapi yang jelas, beg

kita melihat ekornya, kita langsung tahu bahwa Andalite bukanmakhluk lemah lembut seperti koala atau anak anjing.

Ekor Andalite mirip ekor kalajengking. Ekornya melengkungatas dan mempunyai duri tajam di ujungnya. Ekor ini bisa menyam

lebih cepat daripada penglihatan kita.Aku pernah melihat makhluk Andalite melakukan hal itu. Pa

detik-detik sebelum sang pangeran Andalite dibunuh makhluk beng

yang dikenal bernama Visser Three, ia berulang-ulang mengayunkaekornya.

Page 15: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 15/123

Bayangan itu kembali muncul dalam benakku, ketika akumemperhatikan Ax berlari ke arah kami dengan ekor terangkat ting

tinggi."Mudah-mudahan tidak ada orang lain," Jake berkomentar

dengan waswas. Ia segera memandang berkeliling. Daerah ini cuku

terpencil. Rumah dan gudang jerami Cassie saja tidak kelihatan darsini. Rasanya tidak mungkin ada orang tersesat sampai kemari.

Aku menengadah dan melihat bulu ekor Tobias yang berwarn

kemerahan. Aku melambaikan tangan padanya.<Keadaan aman,> Tobias berseru melalui bahasa pikiran. <A

sekelompok orang yang sedang piknik, tapi jaraknya jauh, beberapakilometer dari sini.>

Ax berderap menghampiri kami. <Pangeran Jake!> iamemanggil, juga dengan bahasa pikiran.

Jake menghela napas. Ax beranggapan bahwa Jake pemimpin

kami, dan itu memang ada benarnya. Dan bagi makhluk Andalite,setiap pemimpin pasti semacam pangeran.

Ax tidak punya mulut. Sampai sekarang belum ada yang

bertanya bagaimana ia makan tanpa mulut.Ia berkomunikasi melalui bahasa pikiran. Kami menggunakacara yang sama seperti kalau kami sedang bermetamorfosis. Bagi

manusia, cara itu bisa dipakai hanya kalau kita sedang berubah wujBagi kaum Andalite, ini cara komunikasi yang lazim.

"Hai, Ax," sapa Jake ketika si Andalite berhenti di depan kam"Apa kabar?"

<Aku baik-baik saja. Bagaimana kalian semua?>"Aku juga oke," ujar Cassie.Tobias menukik dari langit. Kemudian ia melebarkan sayap d

mendarat di rumput."Tadinya aku juga baik-baik saja, Ax," kataku. "Tapi kemud

seorang anak mengatakan sesuatu yang konyol sekali."

Page 16: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 16/123

Ax tampak ragu-ragu. Ia menggerakkan sebelah matatambahannya ke depan supaya bisa lebih jelas melihatku. <Apa yan

konyol?>"Ada yang bilang kita akan mencuri pesawat angkasa milik

kaum Yeerk."

Ax menampilkan senyum Andalite. Senyum ini sulitdigambarkan, tapi yang pasti mata utamanya ikut bergerak. <Kaupiberbahaya?>

"Berbahaya? Oh, yang namanya berbahaya adalah kalau kitamelompat dari gedung tingkat sepuluh. Atau kalau kita memasukka

lidah ke stop kontak listrik. Tapi mencuri pesawat Yeerk lebih dariberbahaya."

<Semakin besar bahaya, semakin besar kehormatannya,> ujaAx. <Bukan begitu?>

Aku melirik ke arah Rachel. "Kurasa kita sudah menemukan

pacar yang cocok untukmu.""Berusaha merebut pesawat Yeerk memang usaha yang

terhormat, Ax," kata Jake, "tapi meraih kehormatan bukan tujuan ki

yang paling penting."Si Andalite tampak terkejut — menurut penglihatanku lho. Mutamanya melebar, sedangkan mata tambahannya menjulur ke atas

Kesannya seperti terkejut.<Untuk apa kalian berjuang, kalau bukan untuk kehormatan?

Jake angkat bahu. "Begini, kami berusaha sekuat tenaga untumemusnahkan kaum Yeerk. Tapi kami juga harus tetap selamat. Ta

ada orang lain selain kami. Maksudku, tak seorang pun tahu soalpenyerbuan kaum Yeerk ke Bumi. Jadi, kalau sampai terjadi sesuatdengan kami..." Ia terdiam.

<Aku tidak bermaksud menyinggung perasaan kalian,> ujar A<Tentu saja kau benar. Kalian sendirian. Kalau kalian gagal, pupus

segala harapan.>

Page 17: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 17/123

"Jadi, masalahnya adalah apakah ini bisa kita lakukan, tanparisiko terbunuh," kata Jake.

"Yeah, terus terang kami keberatan kalau harus mati," akumenambahkan. "Jadi, bagaimana cara kita merampas pesawat Yeer

Semua pesawat mereka ada di orbit di atas sana. Kita ada di bawah

sini. Rasanya sih agak sulit untuk memanggil mereka dan mintamereka turun."

<Hmm, bisa saja,> ujar Ax.

"Apa?"<Kita bisa memanggil mereka.>

"Hah? Bagaimana caranya?"<Aku bisa meniru sinyal darurat kaum Yeerk. Mereka akan

mengirim pesawat untuk menyelidiki sinyal itu.>"Maksudnya seperti, 'Halo? Halo? Ini Visser Three? Tolong

kirim pesawat untuk menjemputku,'" aku berkata.

Semula kusangka semua temanku akan tertawa mendengargagasan konyol itu. Ternyata mereka diam saja.

"Ehm, halo, teman-teman?" aku mencoba sekali lagi. "Sampa

saat ini aku sudah cukup banyak berurusan dengan Visser Three. Dterus terang aku tidak berminat mengobrol lewat telepon denganny<Makhluk busuk itu takkan terlibat...,> sahut Ax.

Ini salah satu sifat Ax yang kusukai. Ia membenci Visser ThrIa mengingatkanku pada sang pangeran Andalite, yang kebetulan

memang kakaknya. Setiap kali salah satu dari mereka mengucapkankata "Yeerk," apalagi "Visser Three," udara terasa bergetar akibat

kebencian mereka.<Ini cuma urusan sepele,> kata Ax. <Mereka akan menerima

sinyal darurat dan mengirim pesawat Bug Fighter untuk

menyelidikinya.>

Page 18: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 18/123

"Setiap pesawat Bug paling tidak membawa satu Hork-Bajirdan satu Taxxon," kataku mengingatkan. "Dan setiap urusan yang

menyangkut Hork-Bajir tidak bisa disebut sepele."<Kau takut pada mereka?> tanya Ax. Ia menatapku dengan

keempat matanya.

"Tentu saja aku takut."<Pejuang tidak pantas merasa takut.>Sikapnya terasa berlebihan. Aku tidak tahu banyak tentang

bangsa Andalite, tapi agaknya aku bisa memahami yang satu ini. Amasih hidup, sedangkan semua Andalite lain yang datang ke Bumi —

termasuk kakaknya, sang pangeran — telah gugur.Karena itu aku segera mendebatnya. Habis, aku kesal karena

dituduh pengecut, meskipun secara tidak langsung. "Sudah berapa kkau berhadapan dengan makhluk Hork-Bajir? Atau Pengendali laintanyaku.

Kedua mata tambahannya merunduk. Ia mengais-ngais tanahdengan sebelah kaki. <Belum pernah,> ia mengakui.

Aku mengangguk. "Sudah kuduga. Asal tahu saja, Ax.

Berhadapan dengan mereka betul-betul mengerikan. Kadang-kadankita sampai merasa lebih baik mati daripada mengalami kengerianseperti itu."

Hmm, aku berkata dalam hati sambil mengamati teman-temanku, tamatlah sudah suasana gembira ini.

Tobias yang pertama bicara lagi. <Seandainya kau bisamendapatkan pesawat Yeerk, apakah kau bisa pulang ke planet

asalmu?>Ax tersentak, tapi ia menjawab <Ya, kuharap begitu.><Dan kalau kau berhasil pulang, apakah kau bisa

mempengaruhi bangsamu untuk segera kembali ke sini? Secepatmungkin?>

Page 19: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 19/123

<Aku masih muda. Seperti kalian. Tapi aku adik PangeranElfangor. Mereka akan mendengarkan saran-saranku. Aku tahu

mereka pasti akan datang. Tentu saja dengan catatan kalau aku bisapulang dan memberitahu mereka betapa genting situasi kalian...>

Jake menarik napas dalam-dalam. "Oke, sudah waktunya unt

pemungutan suara."Aku pun menghela napas panjang. Aku sudah tahu bagaiman

hasilnya

Page 20: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 20/123

Chapter 4

"OKE, siap?" tanyaku.<Ya. Aku sudah siap untuk memulai proses metamorfosis,>

jawab Ax.

Hari itu hari Sabtu, beberapa hari setelah kami menyetujuirencana untuk merampas pesawat Yeerk. Kami berkumpul di gudan

jerami Cassie, di antara kerangkeng-kerangkeng berisi binatang danburung yang cedera. Ayah dan ibu Cassie sedang pergi.

Jake menatap jam tangannya. "Jam 10.10," ia mengumumka"Ax mulai berubah wujud pukul 10.12. Prosesnya selesai puk

10.15. Bus kota datang pukul 10.25," ujarku. "Sampai di mall puku

11.00. Saat itu metamorfosis Ax sudah berlangsung empat puluh limmenit. Berarti tinggal satu seperempat jam sampai batas waktu."

"Apakah cukup?" tanya Cassie. Ia menggigit-gigit bibir kare

gelisah.Aku angkat bahu. "Tiga puluh menit untuk sampai ke tokoRadio Shack, mencari barang-barang yang diperlukan Ax, membay

semuanya, lalu pulang naik bus pukul 11.30. Kita akan sampai di silagi pukul 12.05. Sisa waktunya sepuluh menit."

Wajah Jake tegang. Ia selalu begitu kalau ragu-ragu apakahsuatu rencana akan berhasil atau tidak.

"Itu pun kalau semuanya lancar," ujarku."Aku tahu. Semuanya siap?" tanya Jake."Seharusnya aku ikut," Rachel berkata untuk kesepuluh kalin

pagi itu."Jangan. Jangan sampai kita semua tertangkap kalau terjadi

masalah gawat," ujarku. "Dan aku jamin pasti akan ada masalah."

Page 21: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 21/123

<Kenapa kau bilang begitu?!> Ax bertanya dengan sengit.Jake tersenyum. "Marco bukan tipe optimis."

Tobias meluncur masuk, nyaris tanpa suara. <Keadaan masihaman. Busnya ada di Margolis Avenue sekarang, sesuai jadwal.>

"Oke, Ax. Sudah waktunya berubah," ujar Jake.

"Dan, ehm, jangan lupa pakaiannya, oke?" aku mengingatkanSoal pakaian ini sepertinya agak sulit dipahami si Andalite. Kamitelah membelikan celana pendek balap sepeda dan T-shirt untuk

digunakan pada waktu metamorfosis, tapi sampai sekarang Ax tetapbelum paham kenapa ia harus memakai pakaian.

Masalah pakaian memang bagian paling menyebalkan dariproses metamorfosis. Kami sekarang sudah bisa berubah wujud dal

keadaan berpakaian, tapi bajunya harus benar-benar ketat. Setiap kakami mencobanya dengan jaket atau sweater, semuanya pastiterkoyak-koyak. Dan sepatu? Wah, lebih baik jangan tanya deh.

<Pakaian, ya,> Ax menyahut. <Sudah kusatukan dengan wujmanusia yang akan kutiru.>

"Mulai," ujar Jake sambil menatap jam tangannya.

Ax mulai berubah.Baru sekali aku menyaksikan Ax bermetamorfosis — tak lamasetelah kami menyelamatkannya dari kapal induk Andalite yang

tenggelam ke dasar samudra.Aku sudah biasa melihat manusia berubah wujud. Aku sendi

sudah sering melakukannya. Bulu kudukku selalu berdiri kalau akumelihat teman-temanku menjelma menjadi hewan. Tapi untuk Ax,

prosesnya agak berbeda. Ia tidak berubah menjadi binatang, ia justrmengambil wujud manusia.

Tanduk dengan mata tambahannya mengerut. Ekor

kalajengkingnya yang mematikan ikut mengecil dan seakan-akantertarik masuk ke tubuhnya.

Kaki depannya lenyap sama sekali.

Page 22: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 22/123

"Hei, awas!" seru Jake. Ia menangkap si Andalite yang nyariterjerembap akibat kehilangan kaki depan.

<Terima kasih. Aku harus latihan berdiri tegak dengan dua ksaja.>

Sebuah celah muncul di wajahnya, dan perlahan-lahan berub

menjadi bibir dan gigi. Sebuah hidung muncul sebagai penggantisejumlah celah vertikal. Matanya menjadi kecil dan semakinmenyerupai mata manusia.

Tapi yang paling aneh adalah Ax tidak menjelma menjadisembarang manusia. Wujudnya meniru orang tertentu.

Tepatnya, empat orang tertentu. Ax telah menyadap DNA JaCassie, Rachel, dan aku. Entah bagaimana caranya, ia bisa

memadukan keempat pola DNA itu dalam wujud satu orang saja.Hasil akhirnya benar-benar aneh.Aku menatap Ax dan melihat sebagian dari diriku dan Jake, t

juga sebagian dari diri Rachel dan Cassie, padahal Ax jantan. Akumengamati Ax sambil berpikir, Hmm, rasanya aku kenal wajah itu.

Tampaknya seperti... hei, itu kan rambutku!

"Ax, kau bisa jadi anak cowok bertampang manis atau anakcewek bertampang jelek minta ampun," aku berkomentar."Aku Andalite," ia menyahut. "Andalite. Lite. Lite."

"Oke, cepat kenakan baju tambahan ini," ujar Jake. "Kita harberangkat. Tobias?" Ia menoleh ke balok kayu di bawah atap.

<Sebentar, biar kulihat dulu busnya sudah sampai di mana,>Tobias berkata, lalu segera terbang.

<Baju tambahan? Tam. Tam-baaaan. Tam-ba'an?" tanya Ax."Ax? Jangan begitu," aku menegurnya."Apa? Aa aa aa. Pa."

"Nah, itu. Main bunyi-bunyian. Katakan saja apa yang perlukausampaikan, lalu diam."

Page 23: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 23/123

Seperti sudah kujelaskan tadi, makhluk Andalite tidak punyamulut. Mereka juga tidak mengenal bahasa lisan. Tampaknya Ax

menganggap mulut sebagai semacam mainan."Oke," ujar Ax. O. Ke."

"Dan satu hal lagi. Sepatu dipasang di kaki, bukan dimasukk

ke kantong.""Ya. Aku tahu. Ta. Hu." Ia mengeluarkan sepatu ketsnya dar

kantong dan menatap keduanya sambil mengerutkan kening. Rache

dan Cassie membantunya memasang sepatu dan mengikatkan tali."Dia pasti akan dianggap aneh nanti," ujar Rachel sambil

menghela napas panjang."Untung saja sekarang hari Sabtu," sahutku. "Biasanya di ma

penuh orang aneh pada hari Sabtu.""Tapi tidak seaneh ini," balas Rachel. "Wah, bisa gawat nih.""Kurasa sekarang sudah agak telat untuk mengakui bahwa ak

benar ketika mengatakan rencana ini tidak masuk akal, ya kan?"tanyaku. "Lagi pula, kau tidak perlu kuatir. Aku akan ikut."

"Justru itu. Kalau kauikut, sudah bisa dipastikan akan ada

bencana."Kami tidak menemui kesulitan ketika naik bus. Sepanjang jaAx terus bersuara aneh, tapi busnya kebetulan agak kosong.

Kami tiba di mall sesuai jadwal."Oke, sejauh ini semuanya lancar," ujar Jake ketika kami

masuk.Aku menggelengkan kepala. "Jake? Tolong jangan bilang

'sejauh ini semuanya lancar.' Soalnya habis itu pasti terjadi apa-apa"Sejauh ini. Sejauh ini. Innm. Innnnni," Ax berkata sambil

mencoba berbagai kombinasi bunyi. "Sssssejauh ini se-se-semuany

lancar.""Aduh," aku bergumam. "Gawat deh."

Page 24: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 24/123

Chapter 5

SUASANA di dalam mall ternyata ramai sekali. Orang dimana-mana. Pasangan suami-istri dengan kereta bayi. Anak-anaksekolah yang mondar-mandir sambil pasang aksi. Satpam mall yang

pasang tampang galak. Cewek-cewek kece yang membawa tasberlogo The Limited.

Yah, beginilah suasana mall pada hari Sabtu."Oke, toko Radio Shack ada di sebelah mana?" tanya Jake.

"Aku juga tidak tahu," jawabku."Bukannya di lantai dua? Di dekat Sears?""Masa, sih? Itu Circuit City, kan?"

"Coba kuperiksa di denah gedung. Ax? Ayo, ikut...," Jakemendadak terdiam. "Marco? Mana Ax"

Aku langsung berbalik. "Tadi ada di sini!"

Orang di mana-mana! Pria, wanita, anak cowok, anak cewekanak bayi. Tapi tidak ada makhluk asing. Paling tidak yang langsunterlihat. Kami kehilangan Ax!

Dalam waktu dua menit saja rencana kami sudah berantakanKemudian, tiba-tiba, aku melihat raut wajah yang sa-ngat

kukenal."Itu dia! Di tangga berjalan!"

"Bagaimana dia bisa sampai di sana?" tanya Jake.Kami segera berusaha mengejarnya, tapi saking penuhnya ka

nyaris tidak bisa bergerak. Jake mulai menerobos kerumunan orang

Aku cepat-cepat meraih lengannya.

Page 25: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 25/123

"Jangan lari. Bisa-bisa kau disangka tukang copet oleh satpamLagi pula, kita tidak boleh menarik perhatian. Para Pengendali juga

suka belanja."Jake mengangguk. "Kau benar. Di antara orang sebanyak ini

pasti ada beberapa Pengendali."

Kami bergegas secara tidak mencolok. Aku terus berkata"permisi, permisi," sambil berusaha menghindari orang-orang yangkelihatannya akan marah kalau kutabrak.

Rasanya lama sekali baru kami sampai di tangga berjalan. Dasewaktu kami tiba di sana, Ax tentu saja sudah tak kelihatan.

"Sebenarnya tidak apa-apa dia jalan sendiri, asal dia jangankembali ke wujudnya yang asli," kata Jake. "Coba pikir, apa sih yan

mungkin dilakukannya?""Jake, aku tidak berani membayangkan apa saja yang mungk

dilakukannya," kataku.

"Itu dia!""Mana?"

"Di depan Starbucks. Tempat minum kopi itu."

Aku tidak sejangkung Jake, jadi aku agak sulit memandangberkeliling. Tapi ketika kami mendekati Starbucks, aku punmelihatnya. Ia tampak tengah antre dengan sabar.

Kami masih sempat mendengar apa yang dikatakannya ketiktiba gilirannya dilayani. "Saya minta... kopi susu juga. Ssssusu. Su.

Su.""Rupanya dia mendengar orang lain memesan kopi susu," ak

berbisik kepada Jake."Dengan atau tanpa kafein?" tanya si pelayan. Ax terbengong

bengong. "Kafein? Kaf kaf kaf?"

"Silakan. Dua dolar sembilan puluh lima."Ax kembali melongo. "Li-ima."

Page 26: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 26/123

Jake merogoh kantong dan mengeluarkan uang yang dibawanuntuk membeli barang-barang di Radio Shack. "Nih," katanya samb

meletakkan tiga lembar uang satu dolar di meja layan.Aku meraih lengan Ax dan menggiringnya ke tempat

mengambil pesanan. "Ax, jangan jalan sendirian, oke? Kami hampi

saja kehilangan jejakmu.""Hilang? Aku di sini. Si-nii.""Yeah, tapi jangan jauh-jauh lagi, oke?" Aku melirik ke arah

Jake. "Ini gara-gara kaubilang 'sejauh ini semuanya lancar.'"Pelayan Starbucks menyodorkan cangkir kertas kepada Ax. A

mengambilnya. Ia menengok ke kiri-kanan untuk melihat apa yangdilakukan orang-orang lain. Sama seperti mereka, ia pun memasang

tutup cangkir.Lalu, masih sambil meniru orang lain, ia mencoba minum."Ehm, Ax?" ujarku. "Kau harus minum dari lubang kecil yan

ada di tutupnya.""Lubang. Di tutupnya! Tidak tumpah! Pah!"

Rupanya ini hal paling ajaib yang pernah dilihat Ax. Barangk

teknologi cangkir kopi belum terlalu maju di planet asal bangsaAndalite. Mungkin karena mereka tidak punya mulut, sehingga uruminum tidak terlalu dipikirkan. Tapi apa pun alasannya, Ax terus ri

soal itu."Begitu sederhana! Hana! Tapi begitu efektif!"

"Yeah, ini memang salah satu keajaiban teknologi manusia,"aku berkomentar.

"Aku sudah lama ingin mencoba kegunaan lain mulut. MinumMakan." Kemudian, setelah terdiam sejenak, ia menambahkan,"Maaa-kan. Kan."

"Rapatkan lubang kecil itu ke mulutmu," aku memberi petunjpadanya. "Ayo, kita harus ke Radio Shack. Kita sudah kehilangan

sepuluh menit."

Page 27: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 27/123

Jake dan aku mengapit Ax dan menggiringnya ke arah RadioShack.

Ax mencicipi kopinya."Ahhh! Ohhh! Oh, oh, oh, apa? Apa? Apa itu?"

"Ada apa?" tanyaku waswas. Aku langsung menoleh ke kiri-

kanan sambil mencari-cari bahaya yang mengancam."Ada perasaan baru. Aku... tidak bisa kujelaskan. Asalnya...

asalnya dari mulut ini." Ia menunjuk mulutnya. "Karena aku minum

cairan ini. Enak. Enak sekali."Jake dan aku sempat bingung sebelum menyadari apa

maksudnya. "Oh. Rasa kopi!" ujar Jake. "Biasanya Ax tidak punyaindra pengecap."

"Paling tidak dia tidak lagi bermain bunyi-bunyian," akubergumam.

"Pengecap," ujar Ax seakan-akan hendak membantahku. "Ec

Cap."Sementara ia minum kopinya, kami menggiringnya ke Radio

Shack. "Oke, begini, Ax, waktu kita tinggal sedikit. Coba lihat,

apakah barang-barang yang kauperlukan ada di sini."Ax memang agak aneh untuk ukuran manusia, tapi soalteknologi ruang angkasa ia paham sekali. Tanpa harus berpikir dua

kali ia mengambil komponen demi komponen."Ini kelihatannyaseperti gairtmof primitif," katanya sambil mengamati sebuah sakela

kecil. "Dan ini mungkin semacam fleer. Primitif sekali, tapi bisadipakai."

Dalam waktu sepuluh menit ia telah mengumpulkan selusinkomponen, mulai dari kabel koaksial dan batu baterai, sampai bendbenda yang belum pernah kulihat.

"Oke," ia akhirnya berkata. "Sekarang tinggal mencaritransponder Z-space. Transponder. PONder." "Mencari apa?"

"Transponder Z-space. Untuk mengirim sinyal ke zero space

Page 28: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 28/123

Aku menatap Jake. "Zero space?"Jake membalas tatapanku sambil angkat bahu. "Aku belum

pernah dengar."Ax mengerutkan kening. "Zero space," ia mengulangi. "Zeee

Kebalikan dari ruang nyata. Lawan dari kenyataan." Dengan sabar

mengamati Jake dan aku. "Zero space, ruang kosong di manakecepatan yang melebihi kecepatan cahaya bisa dicapai."

"Oh," aku mencibir. "Zero space yang itu. Ehm, Ax? Sori ka

kami begitu primitif, tapi kami belum pernah melebihi kecepatancahaya. Dan kami belum pernah dengar soal zero space."

"Oh.""Yeah. Oh."

"Sudahlah, barang-barang ini kita bawa saja. Selebihnya bisakita pikirkan nanti," kata Jake dengan tenang. Tapi aku tahu bahwakesabarannya mulai menipis. "Oke, biar kubayar dulu."

Ax mereguk kopinya sampai habis. "Rasa," ujarnya. "Aku mmencicipi rasa lain." Ia memiringkan kepala.

"Aku mencium bau. Aku pikir... pi-kiiir... ada hubungan anta

rasa dan bau.""Yeah, kau benar," kataku. "Kami belum sanggup melebihikecepatan cahaya, tapi kami bisa membuat roti manis yang berbau

harum.""Manis," Ax mengulangi. "Ini harus kubawa?" ia bertanya

sambil mengangkat cangkir kopi yang sudah kosong."Tidak, buang saja."

Rupanya aku salah memilih kata-kata. Serta-merta Axmelempar cangkir itu. Lemparannya mengenai kepala salah satupenjaga kassa.

"Hei!"

Page 29: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 29/123

"Sori, dia tidak sengaja," aku memekik sambil bergegasmenghampiri si kasir. "Dia... dia sakit. Dia, ehm, punya kelainan.

Maksudku, dia suka kejang-kejang."Jake menambahkan, "Yeah, dia tidak bersalah. Dia menderita

sejenis ayan!"

Si kasir mengusap-usap kepala. "Oke, lupakan saja. Lagi puldia toh sudah keluar dari sini."

"Apa?"

Jake dan aku langsung berbalik. Tapi Ax sudah lenyap.Jake meraih kantong berisi barang-barang, lalu mengejarku

keluar toko.Ax tidak kelihatan.

Tapi kemudian aku memandang ke lantai bawah. Sekelompoorang tampak bergerak terburu-buru ke arah yang sama. Seolah-olaada sesuatu yang menarik di sana dan mereka bergegas untuk

melihatnya."Mereka menuju ke pusat jajan," ujar Jake.

"Oh, aku punya firasat yang sangat buruk," kataku. Kami ber

ke tangga berjalan, lalu cepat-cepat turun sambil setiap saat berseru"permisi".Dalam sekejap kami sudah sampai di pusat jajan. Kami

menerobos kerumunan orang yang tengah tertawa cekikikan sambilmenunjuk-nunjuk.

Aku melihat Ax sendirian — sebab semua orang waras telahmenyingkir.

Bagaikan orang gila ia bergegas dari satu meja ke meja berikIa menyambar semua sisa makanan dan segera memasukkannya kedalam mulut.

Aku melihatnya meraih sepotong pizza yang sudah tinggalsetengahnya.

Page 30: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 30/123

"Rasa!" ia berseru sambil menggigit potongan itu. Sisanya ialemparkan ke udara. Lemparannya nyaris mengenai petugas satpam

yang sedang menghampirinya.Ax tidak peduli. Berikutnya ia menemukan sepotong roti ma

"Ini baunya!" ia berseru. Tanpa pikir panjang ia melahap roti itu.

"Ahhh! Ahhh! Rasa! Rasa! Enak! Nak. Nak.""Memang enak sih," aku bergumam kepada Jake. "Kita harus

membawanya pergi dari sini," bisik Jake.

"Terlambat. Lihat! Ada tiga satpam lagi."Mereka berusaha menangkap Ax.

Ax memutuskan sudah waktunya membuang sisa roti manisyang dipegangnya. Roti itu menerpa wajah petugas satpam yang

paling dekat."Ax! Lari! Lari!" teriakku.Agaknya Ax mendengarku, sebab ia langsung kabur.

Sayangnya, ia tidak bisa lari kencang dengan sepasang kakimanusianya. Jadi, sementara ia terhuyung-huyung sambil dikejar-k

petugas satpam, ia pun mulai berubah wujud.

Page 31: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 31/123

Chapter 6

"BERHENTI!" seru salah satu petugas satpam. "Berhenti! Inperintah!"

Tapi Ax tidak mau berhenti. Ia benar-benar panik.

Seorang wanita keluar dari toko Body Shop sambil membawkantong belanja berisi stoples beraneka warna. Ax menabrak wanita

itu. Dan kantong belanjanya langsung terbang.Tanduk di puncak kepala Ax mulai tumbuh. Kedua mata

tambahannya pun muncul dan memandang ke belakang untukmengawasi orang-orang yang mengejarnya.

Jake dan aku termasuk di antara orang-orang itu. Kami berad

di depan para petugas satpam, tapi jaraknya hanya beberapa langkasaja. Untung saja mereka menyangka kami dua anak tanggung yang

cuma ikut-ikutan.

Salah satu satpam berseru melalui walkie talkie-nya, "Hadandia di pintu timur!"Aku melihat sepasang kaki muncul dari dada Ax. Kaki

depannya yang asli, mula-mula kecil, tapi membesar dengan cepat.Kecepatannya berkurang ketika kaki manusianya mulai

berubah. Lututnya berbalik arah. Tulang punggungnya memanjangdan mulai menampakkan ekor. Saat itulah orang-orang mulai menj

"Ahhhh ahhhh!""Apa itu? Apa itu?"Para pengunjung mall berteriak, berlari, dan membiarkan

kantong belanja masing-masing jatuh ke lantai. Ax tampak sepertimakhluk yang berasal dari mimpi buruk. Setengah manusia, seteng

Andalite. Sosoknya terus berubah.

Page 32: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 32/123

Aku tidak bisa menyalahkan orang-orang itu. Aku sendirirasanya ingin menjerit-jerit.

Kami sudah mendekati pintu keluar dan bergegas melewati treparasi sepatu.

Tiba-tiba Ax jatuh karena tersandung kakinya sendiri. Ia

terjerembap di lantai marmer yang mengilap.Sebagian besar orang tertinggal jauh di belakang, tapi para

petugas satpam masih terus mengejarnya.

"Hei, minggir kalian!" salah satu dari mereka menghardik Jakdan aku. "Orang ini berbahaya."

Ax segera bangkit. Ia tampak lebih percaya diri karena telahkembali berkaki empat. Proses metamorfosisnya sudah hampir

rampung. Mulutnya sudah lenyap. Kedua mata tambahannya sudahberada di tempat seharusnya. Dan kedua lengan serta keempat kakipun sudah utuh.

Kemudian, pada akhir proses perubahan, ekornya muncul.Seketika aku mendengar satpam terdekat berbisik ngeri,

"Andalite!"

Aku segera menoleh dan menatapnya. Hanya para Pengendalyang bisa mengenali makhluk Andalite. Satpam itu mencabutpistolnya.

"LARI!" aku berteriak kepada Ax.Si Pengendali berdiri di antara Ax dan pintu keluar. Ia

melakukan kesalahan besar. Ekor si Andalite berkelebat, lebih cepadaripada yang bisa diikuti mata. Pistol si satpam terpental jauh. Dan

menggenggam tangannya yang berlumuran darah.Cepat-cepat kami berlari keluar.Menyusul terdengar raungan sirene!

"Gawat, itu polisi," kataku. "Bukan sekadar satpam!"<Kita harus ke mana?> tanya Ax. Ia kembali berkomunikasi

dengan bahasa pikiran.

Page 33: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 33/123

"Hah, baru sekarang dia minta saran?!" Aku memandangberkeliling dengan kalang kabut. Kami tidak mungkin naik bus. Pa

petugas satpam menghambur keluar dari mall. Para petugas polisimelaju naik mobil patroli.

Satu-satunya kemungkinan adalah lari. Jadi itulah yang kami

lakukan. Kami berlari menyusuri deretan mobil yang sedang diparkDua remaja dan satu makhluk dari planet lain.

"Kita ke supermarket!" seru Jake.

"Apa?" aku terengah-engah. Aku mulai capek."Ke situ!" Ia menunjuk toko swalayan di seberang lapangan

parkir. Satu-satunya tempat yang bisa kami tuju.Beberapa mobil patroli berhenti, diiringi bunyi ban berdecit.

"Jangan bergerak!""Enak saja!" ujarku.Terburu-buru kami masuk melalui pintu kaca yang besar. Ka

benar-benar panik. Dalam hati aku sudah membayangkan peluruberdesingan di sekitar kami.

"Jake!" aku memekik. "Bantu aku dong!" Aku mendapat ide

untuk menghambat para pengejar. Aku meraih sederet kereta belanjdan mendorong semuanya ke arah pintu. Jake ikut membantu.Kemudian kami kembali berlari. Ax menggelincir di lantai y

licin dan menabrak rak pajangan. Puluhan makanan kaleng berjatuhdi belakangnya.

Para pengunjung berteriak-teriak. Kereta dorong mereka salintabrak.

"Ada monster! Mommy, ada monster!" terdengar seruan anakkecil.

"Itu cuma monster bohongan," sahut ibunya.

Yeah. Monster pura-pura.

Page 34: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 34/123

Kemudian aku melihat jalan untuk lari. Di ujung gang. Tapi abutuh waktu. Orang-orang harus menyingkir dulu. Tak boleh ada sa

mata."Ada bom!" teriakku sekeras mungkin. "Ada BOM!"

"Apa?" tanya Jake.

"Ada bom! Ada bom di sini! Lari! Lari! Semuanya keluar! ABOM!"

"Sedang apa kau?!" seru Jake.

"Kita sudah dikepung polisi. Hanya ada satu jalan keluar,"balasku dengan sengit. Kemudian aku menunjuk.

Aku menunjuk tangki air berisi lobster hidup di bagianpenjualan makanan laut, di ujung gang.

"Oh, ya ampun," Jake mengerang."Ya ya ya," ujarku sambil nyengir.Para pengunjung lari pontang-panting, entah karena takut bo

atau karena ngeri melihat Ax. Tapi keramaian itu sudah cukup untumenghambat para petugas polisi selama beberapa detik.

Firasatku mengatakan bahwa para Pengendali-polisi berusah

mencegah polisi sungguhan untuk menangkap kami. Mereka inginmenangkap kami tanpa ada saksi."Mari kita berenang," kataku.

Untung saja tangki airnya cukup besar. Cepat-cepat aku masJake segera menyusul. Kami berdua masing-masing meraih seekor

lobster, lalu melemparkan seekor lagi kepada Ax.Menyerap pola DNA lobster itu ternyata tidak mudah. Aku

harus berkonsentrasi penuh. Padahal perhatianku bercabang karenaada pasukan polisi di luar toko yang sudah siap menyerbu. Dansemuanya pasti membawa senjata.

Lobster di tanganku menjadi lemas dan diam, seperti yang bidialami binatang lainnya kalau kami sedang menyerap pola DNA

mereka.

Page 35: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 35/123

Aku mengembalikannya ke dalam air. Kami membuka baju lserta sepatu dan menjejalkan semuanya ke dalam tong sampah, ber

kantong belanja dari Radio Shack.Ax sudah mengawali proses metamorfosis. Jake dan aku

menunggu sampai ia sudah agak mengecil. Kemudian kami

menariknya ke dalam tangki air.Tubuhnya sudah serbakeras, bagaikan baju besi, dan lengann

sudah retak dan membengkak.

Setelah itu aku mulai berubah wujud.Aku sering dilanda perasaan ngeri sejak kami menjadi

Animorphs. Aku tetap belum terbiasa. Dan percayalah, sakingngerinya kali ini tulangku sampai bergemeletuk.

Setiap saat mereka bisa muncul.Dan memergoki kami dalam keadaan setengah berubah.Aku menoleh ke arah Jake. Matanya telah lenyap, digantikan

oleh dua titik hitam."Ewww."

Di depan mataku, delapan kaki kurus panjang berwarna biru

muncul dari dadanya."Aaaaaahhh!" aku memekik kaget.Wajah Jake seolah-olah terbelah. Kupikir aku bisa muntah

melihatnya. Hanya saja aku juga sudah tidak punya mulut.Sekonyong-konyong aku merasakan sepasang antene

menyembul dari keningku, bagaikan dua tombak yang sangat panjaTubuhku terus bertambah kecil. Permukaan air yang semula

cuma selutut kini sudah sampai di leherku.Perasaanku kacau-balau. Aku sadar bahwa semua tulangku

terurai, dan tubuhku mulai terbungkus lapisan keras.

Tubuh manusiaku seakan-akan meleleh.Penglihatanku meredup. Aku tak lagi bisa melihat seperti

manusia normal.

Page 36: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 36/123

Tapi ada baiknya. Sebab aku benar-benar tidak berminatmelihat perubahan yang terjadi pada diriku.

Page 37: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 37/123

Chapter 7

RASANYA aku ingin menjerit, menjerit dan menjerit tanpahenti. Tapi mulutku sudah lenyap. Begitu pula tenggorokan dan pitasuaraku.

Kini aku punya empat pasang kaki, dan dua capit besar. Akubisa melihat keduanya, walaupun tidak jelas. Sisa tubuhku tidak

kelihatan. Tapi aku bisa melihat beberapa lobster lain dalam air.Aku ngeri sekali.

Makan.Makan.Bunuh dan makan.

Otak lobsterku mendadak bekerja, bercampur Baur dengankesadaranku sebagai manusia. Sebagai lobster aku punya dua pikira

Makan.

Makan.Bunuh dan makan.Aku menerima isyarat dari berbagai indra yang tidak kupaha

Kedua antene-ku yang panjang bisa merasakan suhu air, arus air, dagetaran. Tapi aku tidak tahu apa arti semua itu.

Mula-mula mataku nyaris tak berguna. Aku melihat bayangayang terbelah-belah, tanpa warna-warni yang kukenal selama ini.

Aku bisa melihat kedua capitku. Aku bisa melihat antene-kuDan di belakangku aku bisa melihat permukaan melengkung berwabiru kecokelatan, penuh tonjolan.

Tubuhku! aku akhirnya sadar. Itu cangkangku. Kulitku yangkeras.

Page 38: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 38/123

Aku tidak bisa melihat ke bawah. Aku tidak bisa melihatperutku atau kedelapan kakiku, tapi aku bisa merasakan semuanya

ketika aku tiba-tiba melesat menyusuri dasar tangki yang terbuat dakaca.

<Jake?> aku memanggil.

<Yeah. Aku di sini,> sahutnya. Suaranya agak gemetaran. Taaku tidak heran, sebab aku sendiri rasanya sudah mau menangis.Seandainya lobster bisa menangis.

<Kau baik-baik saja?><Yeah. Tapi ini bukan metamorfosis kesukaanku.>

<Memang,> aku membenarkan. Aku senang karena bisa bicadengan Jake. Sebab kalau tidak, bisa-bisa aku jadi gila.

<Ax?> Jake memanggil.<Aku... aku merasa... aku lapar. Binatang ini mau makan,>

jawab Ax.

<Yeah, biasanya memang begitu,> ujarku. <Kebanyakanbinatang cuma peduli soal makan. Menurutku lobster tidak termasu

golongan jenius.>

<Dia mau mencari mangsa,> Ax berkata dengan nada heran.<Aku baru tahu, lobster ternyata makhluk pemangsa,> akuberkomentar.

<Otak pemangsa lebih mudah dihadapi daripada otak binatanyang menjadi mangsa. Ketakutan yang dirasakan si mangsa bisa

membuat kita kewalahan,> kata Jake.Aku melihat seekor lobster di dekatku. <Kaukah itu, Jake?

Coba gerakkan capitmu yang sebelah kiri.>Capit kirinya tidak bergerak. Baru kemudian aku melihat bah

capit lobster itu diikat dengan karet gelang. Kami tidak memakai ka

gelang. Karet gelang bukan bagian DNA lobster.

Page 39: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 39/123

Aku melihat lobster lain di sebelah kiri, tanpa karet gelang. Dsatu lagi di belakang yang pertama. Selain kami bertiga, masih ada

setengah lusin lobster dengan capit terikat karet gelang.<Omong-omong soal rasa takut,> kataku, <apakah ada yang

bisa melihat keluar tangki?>

<Aku cuma bisa melihat bayangan,> Jake melaporkan.<Mataku ini benar-benar payah.>

<Ya, lebih payah daripada mata manusia,> Ax menimpali.

<Ini benar-benar aneh,> kataku. <Baru kali ini aku jadimakhluk tanpa tulang.>

<Tapi capit ini hebat sekali,> ujar Ax.Aku melihat ia membuka dan menutup capit.

<Ax?> kata Jake. <Kau pernah bilang bahwa kau bisamenghitung waktu dengan teliti? Sebaiknya kau mulai berhitung.>

<Baik, Pangeran Jake,> jawab Ax. <Sampai sekarang sudah

sepuluh menit berlalu.><Sudah sepuluh menit?> Aku terkejut. <Berarti para polisi p

sudah masuk.>

<Kupikir juga begitu,> kata Jake.<Sebaiknya kita tunggu selama mungkin. Sampai beberapamenit sebelum batas waktu dua jam,> ujarku. <Walaupun aku

sebenarnya tidak berminat menghabiskan waktu terlalu lama dalamwujud ini.>

Menurut Ax, satu jam telah berlalu ketika peristiwa itu terjadAku merasakan gangguan di dalam air. Bisa kurasakan sesua

yang berukuran besar berada di atasku.Sebelum aku sempat berpikir atau bertindak, cangkangku sud

digenggam erat-erat.

Dan tahu-tahu aku sudah diangkat.<Jake! Aku ditangkap!>

Aku kaget sekali.

Page 40: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 40/123

Aku berada di luar air.Di tempat kering. Dan panas. Kedua antene-ku bergoyang-

goyang sementara aku berusaha memahami apa yang terjadi. Mataktidak melihat apa pun selain cahaya terang dan beberapa bayangan

besar yang tampak samar-samar.

Sesuatu yang berukuran besar menutup capit kananku denganpaksa. Aku tidak bisa membukanya. Lalu giliran capit kiriku.

Karet gelang! Aku tidak bisa melihat apa-apa di luar air. Aku

nyaris buta. Tapi aku tahu apa yang terjadi.Aku diangkat dari air dan capitku diikat dengan karet gelang

Kemudian aku merosot jatuh dan menggelincir, menabrakbenda-benda yang kurasakan sebagai lobster lain.

<Jake! Kau juga di sini?><Yeah, tapi jangan tanya apa yang terjadi. Aku tidak bisa

melihat atau mendengar apa-apa.>

<Apakah kita tertangkap para Pengendali?> Sesuatu yangsangat dingin menimpaku dan menyelip di sekeliling tubuhku.

Es?

Aku merasakan diriku terayun-ayun, seperti sedang bermainayunan.<Ax?>

<Ya, Marco. Aku juga di sini. Apa yang terjadi?><Entahlah,> sahutku. <Bisa jadi kita ditangkap polisi. Atau

dibawa oleh para Pengendali. Aku tidak tahu.><Sebaiknya kita bertahan selama mungkin dalam wujud

sekarang,> kata Jake. <Siapa tahu kita bisa memecahkan teka-teki iTapi kalau kita memang berada di tangan para Pengendali, jangankembali ke wujud kita yang asli.>

Es di sekeliling tubuhku membuatku mengantuk. Atau mungbukan mengantuk, melainkan lamban.

Page 41: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 41/123

Rasanya aku sempat tidak sadar. Aku tidak tahu berapa lamaTapi tiba-tiba aku mendengar suara Ax di dalam kepalaku. <Waktu

kita tinggal tujuh menit!> ia melaporkan.Aku langsung tersentak. Aku tidak berminat menghabiskan s

hidupku sebagai lobster.

<Oke, aku tidak tahan lagi. Aku tidak peduli siapa yangmelihatku berubah,> aku berseru.

<Setuju,> kata Jake. <Waktu kita sudah habis. Kita harus

mengambil risiko.><Paling tidak sekarang sudah lebih hangat,> ujarku. Aku

berusaha memandang berkeliling, tapi antene-ku tidak menemukanapa pun selain udara. Dan mataku hanya melihat sosok-sosok kelab

yang serbasamar.Aku memusatkan perhatian untuk kembali ke wujudku yang

sebagai manusia. Dalam hati aku bertanya, apakah aku sempat

memejamkan mata manusiaku ketika Jake mulai berubah wujud.Sebab aku tidak ingin melihat Jake dan Ax berubah. Sekali saja sud

cukup. Aku pasti akan dihantui mimpi buruk selama sebulan penuh

<Oke, ini dia,> kataku. Aku mulai berubah.Tapi sekonyong-konyong aku kembali merasakan tekanan pada cangkangku. Dancapitku mendadak bisa bergerak bebas. Seseorang, atau sesuatu, tel

melepaskan karet gelang dari capitku.Dan kemudian aku merasakan kehangatan menyelubungiku d

segala arah.Uap panas.

< Oh, gawat.>

Page 42: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 42/123

Chapter 8

<JANGAAAAAN!> aku menjerit tanpa bersuara.Aku tahu di mana aku berada! Aku berada di tangan seseoran

yang hendak mencemplungkan diriku ke dalam panci berisi air

mendidih.<JANGAAAAAN!>

Dan mungkin karena aku begitu kalang kabut, atau mungkinjuga hanya karena kebetulan, mulut manusiaku termasuk yang

pertama terbentuk kembali.Bibir mungil yang terbuka, muncul sebagai pengganti mulut

lobster.

Tapi berhubung paru-paru dan pita suaraku belum normal, aktetap belum bisa bersuara.

Ternyata aku tidak perlu membuat suara apa pun.

Bibir yang tiba-tiba muncul pada seekor lobster, sudah cukupmembuat wanita yang sedang memegangku kaget setengah mati.Sekonyong-konyong aku dilepaskannya.

Aku jatuh. Capitku sempat tersangkut pada tepi panci. Akubergelantungan pada tepi panci sementara ekorku melengkung ke a

hanya beberapa senti dari permukaan air yang mendidih.Aku tumbuh dengan cepat dan menjadi makhluk sebesar bay

Setengah tubuhku berupa daging, setengahnya lagi terbungkus kuliyang keras. Kedua antene tertarik masuk ke keningku. Akumendengar bunyi berderak ketika tulang punggungku terbentuk

kembali.

Page 43: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 43/123

Dengan mengerahkan segenap tenaga, aku melontarkan dirikmelewati tepi panci. Aku mendarat di atas kompor, dengan perut

menghadap ke atas.Cepat-cepat aku berguling menjauhi hawa panas yang

kurasakan.

Aku jatuh, tapi tidak terlalu jauh. Kini tubuhku sudah sebesaanak balita, dan aku sudah lebih mirip manusia daripada lobster.Namun penampilanku masih mengerikan, dengan delapan kaki

menyembul dari bagian dada dan perut.Indra pendengaranku yang tiba-tiba pulih membawa kejutan

tersendiri untukku."Ahhhhhh! Ahhhhhhh! Ahhhhhhh! Ahhhhhh! Ahhhhhhhh!"

Seseorang menjerit tak terkendali.Kakiku terbentuk lagi! Aku berdiri tegak. Aku memandang

berkeliling dan melihat seorang wanita. Sebenarnya lumayan cantik

hanya saja matanya terbelalak karena ngeri. Dan ia juga terusmenjerit-jerit, tanpa henti.

"Ahhhhhh! Ahhhhhhh! Ahhhhhh!"

Aku melirik ke samping dan melihat kantong plastik penuh eDi dalam kantong itulah kami —  para lobster  — dibawa darisupermarket. Kini kami berada di dapur wanita itu. Jake sudah ham

berupa manusia utuh. Sebelah kakinya masih di dalam kantongplastik. Lalu kedelapan kaki lobsternya masuk ke dalam dada. Disu

mata manusianya.Sementara itu Ax merupakan persilangan Andalite dan lobst

yang betul-betul menjijikkan. Tapi di depan mataku, sisa-sisa tubuhlobsternya berangsur-angsur lenyap.

Sayangnya, perubahan ini tidak membantu menenangkan

wanita yang menjerit-jerit histeris itu."Jangan kuatir, Bu," kataku. "Kami takkan menyakiti Ibu."

Page 44: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 44/123

"Tenang saja, Bu," Jake menambahkan. "Tenang saja."Pandangan wanita itu beralih dari aku ke Jake, lalu ke Ax. Ia masih

terus berteriak-teriak."Ahhhhhh! Ahhhhhhh! Ahhhhhhh!"

"Ibu tidak perlu takut," ujarku. "Kami sudah mau pergi. Ibu

tidak perlu takut.""Ta... ta... tapi kalian lobster!" ia akhirnya berkata dengan su

payah.

"Yeah, ini memang agak aneh," kataku. "Tapi Ibu tidak perlubingung. Ini cuma mimpi kok."

"M-m-mimpi?""Ya, Bu. Hanya mimpi," Jake menegaskan.

Aku menoleh ke arah Ax. "Kau sudah bisa menjelma lagimenjadi manusia?"

"Aku bisa langsung berubah lagi," sahutnya. Dan itulah yang

dilakukannya."Kami akan pergi sekarang," kata Jake. "Ibu boleh bangun

nanti. Tapi sebaiknya jangan beritahu siapa-siapa tentang mimpi in

Wanita itu menggelengkan kepala keras-keras."Sebab Ibu bisa mendapat kesulitan dengan... dengan orang-orang tertentu. Lagi pula, bisa-bisa Ibu dianggap tidak waras."

Wanita itu mengangguk-angguk penuh keyakinan.Wujud Ax sudah hampir seperti manusia. Kami semua

mengenakan baju ketat. Penampilan kami memang jadi agak konyotapi apa boleh buat.

Kami menuju ke pintu. Tiba-tiba aku melihat tiga ekor lobsteyang masih di dalam kantong plastik berisi es. Kelihatannya wanitabermaksud menyiapkan makan malam untuk enam orang.

"Eh, Bu?" aku menyapanya. "Saya ingin minta bantuan Ibu.Tolong Ibu pergi ke pantai dan lepaskan ketiga lobster itu. Oke?"

Page 45: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 45/123

Chapter 9

JAKE dan aku bermain video game di mall. Kali ini ia kalahtelak. Perhatiannya terbagi karena ia sedang makan.

Yang dimakannya adalah serangga besar berwarna merah

dengan sepasang capit raksasa.Aku sudah berusaha mencegahnya. Aku bilang ia akan sakit

perut kalau memakan binatang itu. Tapi ia tidak menghiraukansaranku.

Lalu, tiba-tiba, perutnya meledak. Meledak begitu saja. Isiperutnya berhamburan ke segala arah. Delapan kaki labah-labah bemuncul. Seolah-olah ada sesuatu di dalam tubuh Jake yang hendak

merangkak keluar.Aku berusaha lari, tapi uap panas mengambang di mana-man

Aku terbakar!

Aku mencoba lari, tapi kakiku lenyap, digantikan oleh ekoryang menyentak dan mengejang.Aku menjerit. Menjerit sekeras-kerasnya.

"Marco, Marco, bangun!"Mataku mendadak terbuka. Gelap. Seseorang memegangku.

Aku bingung"Mom?" tanyaku.

Hening. Lalu terdengar suara, "Bukan."Otakku kembali ke alam nyata. Aku sedang duduk di kamark

Di tempat tidurku sendiri. Ayahku duduk di tepi tempat tidur. Ia

tampak cemas dan sedih."Ini Dad," katanya.

Aku bermandikan keringat dingin.

Page 46: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 46/123

"Rupanya kau bermimpi buruk," ujar ayahku."Yeah," sahutku dengan suara gemetaran. "Sori kalau aku

membangunkan Dad.""Dad belum tidur."

Aku melirik weker di samping tempat tidur. Angkanya yang

berwarna merah menunjukkan pukul 03.18 dinihari. Aku tidak perlbertanya kenapa ayahku belum tidur. Ia biasa bangun sampai larutmalam. Kadang-kadang ia menonton TV. Kadang-kadang ia hanya

duduk sambil termenung-menung.Begitulah Dad sejak Mom meninggal.

Penampilan Dad berbeda dariku. Tubuhnya lumayan tinggi.Selain itu, kulitnya juga lebih pucat, dan matanya berwarna cokelat

muda. Ibuku keturunan Spanyol, dengan rambut dan mata berwarnasangat gelap. Semua orang bilang aku mirip ibuku. Aku tahu itumemang benar, sebab kadang-kadang kalau Dad sedang teringat pa

Mom, ia akan menoleh ke arahku dan menatapku seakan-akan akutidak ada. Seakan-akan aku cuma foto orang lain.

"Aku baik-baik saja," ujarku. "Cobalah tidur sedikit, Dad."

Ia mengangguk. "Yeah, oke. Ehm, Marco, kau tidak bermimptentang dia, bukan?""Bukan, Dad. Kenapa?"

"Sebab, begitu bangun kau memanggil, 'Mom.'""Mungkin karena aku masih bingung."

"Apakah kau pernah bermimpi tentang Mom?""Kadang-kadang," aku mengakui. "Tapi bukan mimpi buruk.

Dad berusaha tersenyum. "Tentu. Tentu bukan mimpi buruk.Ia meraih foto ibuku yang kupajang di meja di samping tempat tiduKemudian wajahnya menjadi berkerut-kerut penuh duka. Roman

muka inilah yang setiap hari kulihat selama dua tahun terakhir.

Page 47: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 47/123

Sebagian dari diriku geram melihat Dad seperti itu. Sebagiandari diriku ingin berkata, "Sudahlah, Dad. Relakanlah Mom. Mom

sudah tidak ada. Dia pasti tidak ingin kita sedih terus-menerus."Tapi aku tak pernah sanggup berkata begitu.

Setelah beberapa menit, Dad berdiri. Ia masih berkomentar

bahwa aku tidak perlu takut pada mimpi buruk, lalu keluar darikamarku. Aku tahu ia akan duduk seorang diri di depan TV, sampaakhirnya tertidur di kursinya.

Aku berbaring dalam gelap sambil berusaha melupakan mimtadi. Tapi bagaimana caranya melupakan mimpi buruk yang benar-

benar terjadi?****

<Nah, beres.> Ax memamerkan rangkaian komponen elektroyang telah selesai dipasangnya. Kelihatannya seperti remote controTV yang meledak, tapi ukurannya lebih kecil.

Satu hari telah berlalu. Kami berkumpul di bawah pohon besdi tengah hutan. Jake dan Cassie membawakan berbagai peralatan

untuk Ax — obeng, solder, bor bertenaga baterai, palu, kunci Inggris

tang, dan tentu saja semua komponen elektronis yang kamisembunyikan sebelum insiden lobster di supermarket.Rachel membawa sandwich. Aku membawa enam kaleng Pe

Cuaca hari itu cukup menyenangkan, hangat, dan cerah. Akumemang butuh hari yang indah. Aku butuh sinar matahari. Semalam

aku tidak bisa tidur nyenyak."Oke, Ax," ujarku. "Jadi, alat apa ini sebenarnya?"

<Ini pemancar yang bisa mengirim sinyal darurat padafrekuensi yang digunakan kaum Yeerk,> ia berkata dengan bangga<Aku tahu mereka memakai frekuensi ini. Kami sudah pernah

menggunakannya untuk mengelabui mereka. Waktu itu kamimengirim instruksi palsu.>

Page 48: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 48/123

"Dan sekarang kita cuma perlu transponder Z-space," Jakebergumam dengan lesu.

Kelihatannya Jake juga masih terpengaruh dengan peristiwalobster itu. Ia agak senewen dan uring-uringan. Tidak seperti Jake

yang kukenal selama ini.

"Tapi karena kita tidak punya transponder Z-space, alat ini bdibilang tidak berguna," komentar Rachel.

<Ya. Memang tidak berguna tanpa transponder.>

Rachel geleng-geleng kepala. "Jadi, untuk apa kita berkumpudi sini?"

Jake angkat bahu. Cassie menghampirinya dan menepukbahunya pelan. Seketika roman muka Jake yang semula tegang aga

mengendur.Tapi aku sendiri tetap belum terhibur. "Hmm, dua abad dari

sekarang manusia mungkin sudah menemukan zero space dan bisa

membuat transponder. Tapi sementara itu aku mau makan sandwichdulu."

Tobias meluncur di antara pohon-pohon, nyaris tanpa suara.

hinggap di salah satu dahan yang rendah.<Tak ada siapa-siapa di sekitar sini,> ia melaporkan. <Keadaaman. Paling tidak bagi kalian. Tapi kira-kira setengah kilometer da

sini, ada elang emas. Untuk sementara aku mau bersembunyi sambberharap elang itu segera pergi.>

Bukan untuk pertama kali aku menyadari betapa keras hidupyang dijalani Tobias. Ia menanggung risiko sama seperti kami. Tap

sebagai elang ekor merah, ia juga harus menghadapi bahaya yangmengancam di dunia hewan. Misalnya, dimangsa oleh elang emasyang lebih besar dan lebih cepat.

<Bagaimana perkembangannya?> tanya Tobias.

Page 49: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 49/123

"Kita punya pemancar sinyal darurat yang sama sekali tidakberguna," kata Rachel. "Kita butuh transponder yang baru bisa

diciptakan manusia dua abad mendatang."<Bagaimana dengan Chapman?> tanya Tobias.

"Ada apa dengan Chapman?" aku balik bertanya. Chapman

adalah wakil kepala sekolah kami. Ia juga salah satu Pengendali yanmemiliki kedudukan tinggi.

Semula aku membenci Chapman. Maksudku, setelah aku tah

bahwa ia seorang Pengendali. Tapi kemudian kami tahu bahwa iamengorbankan kebebasannya guna menyelamatkan putrinya, Melis

Rasanya tidak mungkin kita membenci seseorang yangbermaksud melindungi anaknya. Walaupun ia merupakan musuh ya

mematikan. Inilah salah satu hal yang membuat upaya perlawananterhadap kaum Yeerk terasa begitu berat. Musuh sesungguhnya adamakhluk busuk yang bercokol di dalam kepala seseorang. Orang ya

dimasuki makhluk itu seringkali tidak tahu apa-apa.<Kita tahu bahwa Chapman berkomunikasi dengan Visser

Three,> ujar Tobias. <Dia bicara dengan Visser Three di kapal indu

kaum Yeerk, atau di pesawat Blade. Pokoknya di mana pun VisserThree berada. Berarti alat komunikasi rahasia Chapman dilengkapitransponder Z-space, kan?>

<Ya!> Ax langsung berseru. <Kalau Pengendali itu bisaberhubungan dengan pesawat Yeerk, berarti dia punya transponder

space. Setiap pesawat Yeerk dilengkapi selubung yang membuatnytak tampak, tak bisa dideteksi. Teknologi selubung itu membutuhka

pengalihan Z-space.>Jake melirik ke arahku. "Kupikir juga begitu.""Seberapa besar benda Z-space ini?" tanya Cassie.

Ax merapatkan dua jari untuk menandakan benda seukurankacang. <Di semua pemancar pasti ada beberapa unit cadangan. Ki

bisa mengambil satu tanpa ketahuan. Paling tidak untuk sementara.

Page 50: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 50/123

Rachel bangkit. "Kita tidak akan menyusup ke rumah Chapmlagi," katanya dengan tegas. "Terakhir kali kita masuk ke sana,

Melissa nyaris dijadikan Pengendali. Lagi pula kita tidak bisa menikucingnya lagi. Chapman tentu berjaga-jaga. Kali ini pasti sulit." Ia

terdiam sejenak, lalu segera menambahkan, "Bukan berarti

penyusupan pertama kali itu mudah lho.""Wah, ini kejadian bersejarah," aku berkomentar. "Rachel

menolak tugas."

"Rachel benar," ujar Jake. "Kita tidak boleh melakukan apa pyang bisa membahayakan Melissa. Jadi kucingnya tidak bisa kita

manfaatkan."Beberapa saat semuanya membisu.

Akhirnya Ax angkat bicara tanpa suara. <Aku tidak bermaksmeminta kalian menanggung risiko. Kalian telah menyelamatkankudari dasar samudra. Kalian telah memberi tempat berteduh untukku

Dan karena kebodohanku, Pangeran Jake dan Marco nyaris terbunukemarin.>

Aku agak terkejut mendengar ucapannya. Semula kusangka i

akan terus membujuk kami agar mau membantunya."Bagaimana kalau...," Cassie mulai berkata.Kami semua langsung menatapnya. "Ya?" tanya Jake.

"Bagaimana kalau, ada jalan untuk masuk ke ruang bawahtanah tempat Chapman menyimpan pemancarnya, tanpa perlu mela

rumahnya? Dan boleh dibilang tanpa risiko kepergok?"Perasaanku langsung tidak enak. "Boleh juga sih. Asal jangan

menyuruhku jadi makhluk tak bertulang."Maksudku sebenarnya cuma bercanda. Tapi Cassie menatapk

dengan serius.

"Apa?" tanyaku. "Aku harus jadi lobster lagi? Bagaimanamungkin lobster bisa..."

Page 51: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 51/123

"Bukan," Cassie menyela. "Aku memikirkan sesuatu yang lekecil. Jauh lebih kecil daripada lobster."

Page 52: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 52/123

Chapter 10

SEMUT. Itulah ide cemerlang Cassie. Semut.Menurut Cassie, semut bisa masuk ke ruang bawah tanah

Chapman. Dan semut juga sanggup menggotong transponder yang

kami perlukan.Semut.

Begitulah hidupku sekarang. Kami menghabiskan waktuberjam-jam untuk berdebat apakah kami harus menjelma sebagai

semut merah atau hitam. Akhirnya aku pergi karena kesal. Aku tidaberminat jadi semut —  biar merah, hitam, hijau, atau warna apa pun

Keesokan harinya aku bertemu Jake di sekolah. Aku baru

selesai mengikuti pelajaran sejarah. Sebalnya minta ampun, soalnyaaku gagal menjawab pertanyaan guru.

Aku benar-benar kesal.

Aku membuka locker sambil menggerutu soal Perang MeksiAmerika, dan apa perbedaan antara perang itu dengan perangkemerdekaan Texas. Uh, siapa sih yang tahu? Peristiwa itu kan sud

lama berlalu."Hai," Jake menyapaku. "Jawabannya adalah hitam. Sebagian

besar semut di sekitar rumah Chapman ternyata semut hitam. Tobiasudah memeriksanya."

Aku memandang berkeliling untuk memastikan tak ada yangbisa mendengar pembicaraan kami. "Jake, aku tidak mau jadiserangga. Aku pernah jadi gorila, burung osprey, lumba-lumba,

burung camar, ikan salmon, bahkan lobster... dan entah apa lagi. Jagorila lumayan asyik. Lumba-lumba juga. Tapi semut? Nanti dulu

deh!"

Page 53: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 53/123

Jake angkat bahu. "Aku pernah jadi kutu. Dan buatku oke-oksaja." Ia nyengir, seakan-akan baru saja menceritakan lelucon yang

amat lucu. "Benar, aku baik-baik saja kok. Aku tidak bisa melihat aapa. Aku juga nyaris tidak bisa mendengar apa-apa. Aku cuma bisa

merasakan getaran. Aku cuma tahu bahwa aku suka tubuh yang

hangat. Dan setiap kali aku lapar, aku tinggal menggigit kulit yanghangat."

"Dan mengisap darah."

Ia tampak agak salah tingkah. "Ehm, darahnya Rachel.Maksudku, darah kucing, tapi kucing yang ditiru oleh Rachel."

"Jake? Kau sadar tidak, sih? Omonganmu ngaco!""Aku berusaha bersikap masa bodoh," ia mengakui. "Tapi kit

harus berusaha supaya Ax bisa pulang. Semakin lama dia di sini,semakin besar bahaya yang mengancam kita. Ada..." Ia memandanberkeliling untuk memastikan tak ada yang menguping, lalu

merendahkan suaranya. "Ada Andalite yang berkeliaran di sekitarpertanian Cassie. Bagaimana kalau ada yang melihatnya? Setiap

Pengendali pasti langsung mengenalinya. Dan mereka pasti heran

kenapa dia ada di sana."Aku mengangguk. "Yeah. Kau benar. Tapi waktu itu akuhampir mati. Hampir saja aku direbus hidup-hidup. Hampir saja ak

jadi lobster rebus. Aku tahu kau berbakat jadi pahlawan, Jake, tapi tidak."

Aku mengambil buku dari locker, membanting pintu, laluberjalan menyusuri koridor. Jake ikut di sampingku.

"Kau tahu, hari Minggu besok ada apa?" aku tiba-tiba bertanpadanya. Pertanyaan itu terlontar begitu saja, tanpa kurencanakan.

"Minggu besok? Entahlah. Aku tidak tahu."

"Tepat dua tahun. Dua tahun sejak ibuku meninggal. Dan akutidak tahu harus bagaimana. Aku tidak tahu apakah aku perlu

membicarakannya dengan ayahku, ataukah lebih baik kalau aku dia

Page 54: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 54/123

saja. Tapi satu hal sudah jelas — minggu ini bukan waktu yang tepatuntuk mati."

Aku terus berjalan. Jake tidak lagi mengikuti.Dua tahun.

Mom membawa perahu dari pangkalan perahu. Ia berlayar p

waktu cuaca sedang buruk. Tak ada yang tahu kenapa. Ia tak pernahberbuat begitu sebelumnya. Biasanya kami berlayar bersama-sama,aku, Mom, dan Dad.

Malam itu, setelah angin kencang reda, perahunya ditemukankaram karena menabrak batu karang. Lambungnya hancur. Mom

hilang tanpa jejak. Satu-satunya petunjuk adalah tali pengaman yanputus.

Jenazah Mom tak pernah ditemukan. Menurut petugas penjagpantai, ini bukan hal aneh. Samudra sangat luas.

Sama seperti ruang angkasa, sebuah suara berkata dalam

kepalaku. Di suatu tempat yang sangat, sangat jauh, ada ayah dan ibu

yang cemas memikirkan anak-anak mereka.

Untuk waktu lama aku mengarang cerita bahwa Mom ternyaselamat. Bahwa ia terdampar di suatu pulau terpencil atau semacamitu. Tapi aku memang orang yang realistis. Setelah beberapa waktu

aku mulai bisa menerima kenyataan.Dan setelah beberapa waktu, orangtua Ax pun akan menerim

kenyataan bahwa ia dan kakaknya, Pangeran Elfangor, takkan pernkembali. Mereka gugur di ruang angkasa.

Mereka gugur karena berusaha melindungi Bumi. Karenaberusaha menolong umat manusia. Menolong diriku. Aku melihatCassie di depan. Ia berjalan bersama beberapa temannya. Ia terseny

sejenak ketika melihatku. Kami sengaja berlagak tidak kenal kalauberpapasan di sekolah, supaya tak ada yang tahu bahwa Jake, aku,

Cassie, dan Rachel banyak menghabiskan waktu bersama-sama.

Page 55: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 55/123

Ketika kami berpapasan, aku bergumam, "Beritahu Jake bahwaku ikut."

Kadang-kadang aku menyesal karena punya hati nurani.

Page 56: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 56/123

 Chapter 11

"KENAPA ya, keluarga ini sampai pindah?" tanya Cassie."Barangkali mereka tidak senang bertetangga dengan

Pengendali yang terlibat persekongkolan untuk menjajah Bumi,"jawabku. "Atau mungkin juga mereka tidak suka wakil kepala

sekolah. Kalau itu sih, aku bisa mengerti."Kami berdiri di pekarangan belakang rumah yang bersebelah

dengan rumah Chapman. Rumah itu kosong. Di pekarangan depanterdapat tanda bertulisan "DIJUAL." Aku jadi bertanya-tanya, kenapenghuninya memutuskan untuk pindah. Setahuku Chapman tidak

pernah bertingkah aneh. Justru itu masalahnya. Para Pengendalibersikap biasa saja — kita takkan pernah tahu siapa mereka.

"Untung rumah ini kosong," ujar Jake.

Malam telah tiba. Bulan purnama bersinar terang, sehinggakami bersembunyi di bawah pohon. Di antara kami dan rumahChapman berdiri pagar kayu yang tinggi.

Ax baru saja mengubah wujudnya dari manusia ke bentuknyyang asli.

Sebelum berangkat tadi, kami sudah mengumpulkan beberapekor semut di gudang jerami Cassie. Kami sudah siap menjalankan

rencana. Tapi aku merasa ngeri. Aku takut setengah mati.Dan tampaknya teman-temanku juga merasakan hal yang sam

Mereka jadi cerewet, seperti biasanya kalau seseorang gelisah. Cas

gemetaran, seakan-akan kedinginan.

Page 57: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 57/123

"Tobias?" aku memanggil. Ia hinggap di dahan pohon yangrendah, hanya beberapa jengkal di atas kepalaku. "Seberapa tajam

matamu di malam hari?"<Kurasa aku bisa melihat kalian selama kalian berada di atas

permukaan,> ia menjawab. <Cahaya bulan sangat membantu. Tapi

penglihatanku tidak setajam pada siang hari. Setelah gelap,kemampuan mataku tidak berbeda jauh dengan mata kalian.>

"Wah, ini baru hebat," kataku.

Jake melirik jam tangannya. "Sudah waktunya. Kita tahuChapman menghadiri rapat The Sharing sekarang ini."

The Sharing merupakan "kedok" bagi para Pengendali. Melaorganisasi itu mereka bisa berkumpul tanpa menarik kecurigaan.

Mereka mengaku sebagai semacam perkumpulan pramuka. Tapitujuan sebenarnya adalah merekrut induk semang sukarela bagi parPengendali.

Ya, percaya atau tidak, ternyata ada manusia yang rela dijajakaum Yeerk.

Kami tidak perlu bertanya bagaimana Jake tahu The Sharing

mengadakan rapat. Kakak Jake, Tom, adalah salah satu dari merekaIa salah satu Pengendali yang sangat bersemangat mengikuti kegiatThe Sharing.

"Kau siap, Ax?" tanya Jake. Si Andalite harus kembali dulu kwujud Andalite sebelum bisa berubah lagi. Sama seperti kami, yang

harus kembali ke wujud manusia dulu sebelum bisa meniru makhlulain. Cassie pernah mencoba berubah langsung dari satu wujud

binatang ke wujud binatang lainnya. Ternyata tidak terjadi apa-apaPadahal di antara kami, Cassie-lah yang paling jago bermetamorfo

<Aku siap,> jawab Ax.

"Yang lain siap?" tanya Jake."Yap," sahut Rachel. Rachel pun tampak tegang. Aku punya

firasat buruk mengenai rencana ini.

Page 58: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 58/123

"Oke," ujar Jake. "Begitu kita selesai berubah, kita akanmelintasi rumput sampai ke dinding. Lalu kita cari lubang atau cela

dan masuk ke ruang bawah tanah.""Yeah. Itu sih keciiil," kataku.

Aku memusatkan perhatian pada semut yang pola DNA-nya

telah kusadap. Tapi aku agak sulit membayangkannya. Aku cumamelihat sebuah titik kecil ketika memegangnya tadi.

Proses metamorfosis berlangsung cepat.

"Hei!"Jatuh! Jatuh!

Itulah kesan pertama yang kurasakan. Tubuhku mengerutdengan pesat. Tanah semakin dekat. Kita serasa jatuh, tapi tidak

pernah membentur tanah. Mirip mimpi buruk.Tinggi badanku masih sekitar tiga puluh senti ketika kulitku

menjadi garing, seolah-olah terbakar. Kulitku menjadi keras. Lebih

keras dari kuku, dan berwarna hitam mengilap.Aku menoleh ke arah Cassie dan nyaris menjerit.

Perubahannya sudah lebih jauh. Seluruh tubuhnya telah

diselubungi kulit keras berwarna hitam mengilap bagaikan plastik.Kakinya telah mengecil. Lengannya juga mengecil, tapisekaligus bertambah panjang, sehingga sama panjang dengan kakin

Satu pasang kaki lagi tumbuh di dadanya.Dan wajahnya....

Wajahnya tidak lagi wajah manusia. Bentuk kepalanyamenyerupai butiran air mata. Pada mulutnya muncul sepasang

penjepit panjang melengkung — 

sepasang rahang yang mematikan.Matanya berubah menjadi datar dan kosong, bagaikan dua tit

hitam. Dua antene menyembul dari keningnya.

Pinggang Cassie mengerut, sementara bagian bawah tubuhnymenggembung hingga mirip semangka.

Page 59: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 59/123

Aku tidak sanggup menyaksikannya. Sebab aku tahu semuaperubahan itu juga terjadi pada diriku. Aku tahu itu. Tapi aku tidak

ingin memikirkannya. Aku cuma ingin urusan ini selesai secepatmungkin.

Sekonyong-konyong muncul tombak-tombak panjang di

sekelilingku!Batang-batang rumput! Kini aku benar-benar berukuran

serangga. Tombak-tombak tajam yang bermunculan di sekitarku

ternyata cuma batang-batang rumput. Bukan rumputnya yang menjbesar, melainkan aku yang menjadi kecil.

Satu batang rumput muncul tepat di bawahku. Aku langsungterguling.

Dan kemudian penglihatanku lenyap. Mataku tak lagi berfunAku buta!Dalam keadaan buta, aku jatuh, berguling, jungkir balik dari

sebatang rumput.

Page 60: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 60/123

 

Chapter 12

AKU berdiri tegak. Aku sudah tidak jatuh lagi.

Tapi aku buta.Memang bukan buta total. Keadaan di sekelilingku tidak gel

sepenuhnya. Tapi mataku tidak bisa melihat dengan jelas. Aku cummelihat daerah yang terang dan daerah yang gelap. Tapi semuanyaserba kabur dan buram, dan sama sekali tidak menarik bagi otak

semutku.Aku tak lagi mengandalkan mata untuk mengenali sekeliling

Tapi ada... ada sesuatu yang lain. Aku sadar bahwa aku

menangkap sesuatu. Suatu... kesan. Suatu perasaan.Kemudian aku merasakan anteneku bergerak-gerak. Maju-mundur, mencari-cari. Mencari-cari... eh bukan. Mencium-cium

tepatnya.Anteneku mencium-cium. Aku mencari beberapa bau tertent

Bukan seperti penciuman manusia. Bukan seperti penciuman anjingyang pernah digambarkan Jake ketika ia menjelma menjadi anjingn

Homer.Ini lain. Aku mencari beberapa bau saja. Hanya beberapa.Aku mencoba bersiap-siap. Aku sudah pernah mengalami

kejadian seperti ini. Biasanya ada tenggang waktu sebentar, beberadetik saja, sebelum naluri seekor binatang muncul menggebu-gebu

diiringi rasa takut dan lapar. Aku harus bersiap-siap. Semut binatan

Page 61: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 61/123

kecil dan lemah. Mereka pasti dicekam rasa takut yang luar biasa. Aharus...

Lalu, wow! Naluri si semut meledak di dalam kesadaranku!Tak ada rasa

takut. Tak ada sama sekali!

Tak ada rasa lapar.Tak ada... tak ada kesadaran akan diri sendiri. Tak ada aku.Tak ada aku.

Tak ada...Anteneku bergoyang-goyang. Aneh. Aku tidak berada di

sarangku. Ini bukan wilayahku sendiri.Ini wilayah musuh.

Ciumlah bau mereka. Ciumlah bau kotoran mereka. Ciumlahbau masam yang menandakan batas wilayah mereka.

<Bagaimana keadaan kalian? Ini Tobias. Bagaimana

keadaannya?>Aku mencium bau tak dikenal. Bau semut lain. Mereka akan

datang. Wah, bakal ada pembantaian nih. Pembantaian. Segera.

Aku harus pergi.<Jake. Marco. Rachel. Cassie. Jawablah. Ini Tobias. Bicaraladenganku.>

Aku mulai bergerak. Keenam kakiku berjalan dengan gesit. Atelah menjelma sebagai serangga yang nyaris buta di tengah hutan

rumput raksasa.Makanan. Bau makanan. Harus kucari. Harus kudapat. Lalu

kembali ke sarang.Berubah arah terus. Menuju bau bangkai kumbang. Ada yang

lain. Kami. Bau mereka benar. Mereka bukan musuh.

<Kalian menuju ke arah yang salah.>

Page 62: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 62/123

Aku bergerak lebih cepat. Kaki meraba setiap batang rumputAntene bergoyang-goyang. Mencari bau bangkai kumbang yang ha

kami cari dan bawa ke sarang.<Dengarkan aku! Kalian menuju ke arah yang salah! Kalian

dikendalikan pikiran semut!>

Sudah dekat. Bau makanan semakin santer.Rahang penjepitku bergerak-gerak. Kami akan menemukan

bangkai. Menaksir besarnya. Kalau terlalu besar untuk digotong, ha

dipotong-potong dulu sebelum dibawa ke sarang.<Kalian harus bisa mengendalikan diri! Kalian harus melawa

Sadarlah!>Atau musuh akan datang. Dan membantai.

Bau musuh ada di mana-mana. Nah, kami berhasil menemukan bangkai kumbang. Aku

mencium-cium udara. Dengan kakiku kuraba-raba bangkai itu untu

mengetahui ukurannya.Aku? Kakiku?

Bingung.

<Lawanlah! Kalian harus melawan! Kalian harus mengambilalih kendali!>Semut-semut lain ikut bersamaku. Kubuka rahang penjepit

lebar-lebar, lalu bangkainya kugigit keras-keras. Menembus kulitnyyang keras, mengoyak-ngoyak dagingnya.

<Dengarkan aku. Kalian harus bertindak. Kalian harusmelawan!>

Melawan?Tiba-tiba aku sadar bahwa memang ada sesuatu... sebuah sua

Ya, bukan bau. Bukan bau. Bukan perasaan.

<Kalian manusia! Kalian manusia! Dengarkan aku. Kalianbukan semut. Lawanlah! Lawanlah!>

Ya, bukan bau atau perasaan. Suara itu ada di dalam kepalak

Page 63: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 63/123

Kepalaku.Aku.

Marco.<AHHH!> Aku menjerit di dalam kepalaku sendiri. Belakan

Tobias bercerita bahwa teriakanku itu membuatnya takut setengah

mati. Ia pikir itu jeritan kematianku.Padahal bukan. Aku justru merasa lahir kembali. <AHHHH!

AHHHH! AHHHH!>

<Ada apa?> seru Tobias.<Aku... aku... aku kehilangan kesadaran akan diriku sendiri,>

aku berkata. <Aku sempat hilang. Aku sempat tiada.><Batalkan rencana kalian!> Tobias mendesak.

Tapi kini aku mulai bisa mendengar yang lain. Satu per satumereka muncul kembali.

<Makhluk apa ini?> Ax memekik. Suaranya bernada ngeri.

Ngeri. <Mereka tidak punya kesadaran! Aku hampir hilang! Aku tipunya tempat berpegangan. Mereka tidak utuh. Mereka hanya bagia

bagian, seperti sel. Makhluk busuk apa ini?>

<Dengarkan aku. Kalian harus berubah lagi,> kata Tobias. <Iberbahaya. Ini tidak benar.><Kelompok,> ujar Cassie dengan suara gemetar. <Semut

termasuk makhluk sosial. Mereka bagian dari suatu koloni.Seharusnya aku tahu. Ax benar. Masing-masing dari kita cuma

sebagian dari suatu keseluruhan: Seperti sebuah sel dalam tubuhmanusia.>

<Halo? Aku melihat semut lain. Mereka menuju kemari,> kaTobias.

<Seberapa jauh? > tanya Jake. <Kau bisa melihat mereka dar

atas sana?><Aku bukan di pohon. Aku ada di sini. Aku berdiri di depanm

Kau hanya beberapa senti dari cakar kananku.>

Page 64: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 64/123

<Aku tidak mau mengulangi metamorfosis ini dari awal,> ujRachel. <Ayo, kita selesaikan saja.>

<Semuanya sudah siap?> tanya Jake.Satu per satu kami menjawab ya. Tapi itu tidak sepenuhnya

benar. Walaupun aku telah berhasil mengendalikan naluri semut,

naluri itu tetap ada. Kekuatannya berbeda dari apa pun yang pernahkualami. Setiap semut hanyalah satu bagian dari makhluk yang jauhlebih besar  — yaitu koloni semut.

<Teman-teman?> "suara" Cassie terdengar di dalam kepalak<Mata semut ini ternyata bisa dipakai untuk membedakan gelap da

terang — tapi kalian harus berkonsentrasi. Rasanya seperti menontonTV hitam-putih yang sangat buram. Dan kita hanya bisa melihat ap

yang tepat di hadapan kita. Tapi lumayanlah, daripada buta samasekali.>

Ia benar. Mata semutku memang berfungsi. Tapi penglihatan

tidak banyak membantu. Aku mengenali batang-batang rumput.Namun tembok panjang yang tampak setinggi hampir dua meter tet

merupakan teka-teki.

<Baru saja ada yang melintas di cakarku,> ujar Tobias.Tembok itu ternyata cakar Tobias.<Bagus. Kau menuju ke arah yang benar,> Tobias berkata.

<Sebentar lagi kalian sampai di pagar.>Tapi aku tidak melihat apa-apa. Bagian bawah pagar itu bera

jauh di atas, sehingga tidak menarik perhatianku.<Aku tidak mau masuk ke pekarangan Chapman,> kata Tobi

<Orang pasti curiga kalau melihatku di situ. Pokoknya, tetaplahberjalan ke arah yang sama.>

Dan itulah yang kami lakukan. Kami menerobos hutan rump

Lalu, tiba-tiba, kami sudah berada di luar. Kami melewati daerahberbatu-batu, masing-masing sebesar kepalaku.

Page 65: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 65/123

Alarm di dalam kepala semutku tetap berdering. Musuh!Musuh! Bau mereka ada di mana-mana.

Tapi bukan rasa takut yang dialami otak semut di dalamkepalaku. Otak itu tidak mampu merasakan emosi, atau sesuatu yan

mirip emosi. Otak itu hanya mencatat bahwa ada musuh di dekatku

Selain itu, yang diketahui otakku hanyalah membunuh ataudibunuh.

Page 66: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 66/123

 

Chapter 13

KAMI sampai di dinding. Aku tahu dinding itu terbuat dari

beton. Aku juga tahu bahwa kira-kira setengah meter di atasku,dinding itu berubah menjadi dinding kayu. Tapi aku tidak bisa meli

sejauh itu.Yang kulihat dan kurasakan dan "kucium" adalah bahwa dun

datar mendadak berakhir. Aku telah sampai di suatu sudut. Seluruhdunia, sejauh yang kuketahui, merupakan sudut antara pasir dan beantara bidang datar dan bidang tegak. Betonnya penuh celah dan

retakan yang cukup lebar untuk dimasuki.<Ke bawah,> Jake mengingatkan kami. <Carilah jalan untuk

turun.>

<Di sebelah sini ada terowongan,> Rachel melaporkan. <Tapbaunya... busuk. Benar-benar busuk.>Ia benar. Aku juga menemukan terowongan itu. Terowongan

milik mereka. Milik musuh.<Aku tahu ada musuh. Aku bisa merasakannya,> kata Ax.

<Tapi siapa? Atau apa?><Aku tidak tahu,> ujar Jake dengan geram. <Kita berharap sa

bahwa mereka tidak ada di sekitar sini.>Kami menuruni terowongan itu. Bau musuh terasa menyenga

Bau itu menyelubungi kami. Kami adalah pasukan penyerbu. Kami

menerobos jauh, jauh sekali ke wilayah musuh.Terowongan itu sempit. Perutku terus membentur batu-batu

besar. Beberapa batu bergeser karena tertendang kakiku. Tapi ada j

Page 67: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 67/123

yang harus dipindahkan. Seharusnya aku merasa terkekang danterkurung di tempat yang sempit itu. Tapi naluri semutku justru bet

di sini.Aku bergerak turun. Aku tahu kepalaku menunjuk ke bawah

tapi gaya gravitasi tidak terlalu berpengaruh.

<Di sini terowongannya bercabang,> Rachel memberitahu. Iberada paling depan, seperti biasa. <Ada beberapa cabang. Apakahaku perlu... YAAAAAH!>

<Apa? Apa? ><Oh, oh, oh! Ada semut!>

<Apa? Rachel?><Dia kabur! Lari! Sudah beres. Dia lebih kecil daripada aku.

Dia lari ke cabang terowongan.><Kayaknya kita rombongan semut paling sangar di terowong

ini,> aku berkelakar untuk menghalau rasa panik yang sempat

menghinggapi kami.<Mudah-mudahan saja,> sahut Jake.

<Aku merasakan aliran udara,> Ax melaporkan. <Ada embu

angin. Dari cabang terowongan di depan.><Ikuti saja,> kata Jake.Dalam sekejap kami sudah berada di sebuah jurang yang san

dalam, yang ternyata sebuah retakan di tembok beton.Kami melewati batu-batu yang menonjol dan terus mengikut

celah yang sempit. Embusan anginnya semakin kencang.Berikutnya kami keluar dari celah itu. Kami berada di suatu

bidang tegak yang datar.<Kurasa kita sudah sampai,> ujar Cassie. <Aku merasakan

ruang terbuka di sekeliling kita. Ada udara. Dan keadaannya gelap.

<Oke. Kita kembali ke bentuk asal. Tapi hati-hati.>

Page 68: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 68/123

<Tunggu! Cari bidang horisontal dulu,> kataku. <Manusia tibisa menempel di tembok, dan kita tidak tahu seberapa tinggi kita d

lantai.><Marco benar. Dan sebaiknya salah satu dari kita mencobany

lebih dulu.>

<Sekali ini aku mau jadi sukarelawan,> kataku. Aku sudahtidak sabar untuk bisa keluar dari tubuh semut ini.

Pertama-tama aku bergerak menjauhi teman-temanku.

Keadaannya gelap gulita, sehingga aku tidak perlu melihat perubahyang kualami. Tapi percayalah, cuma merasakannya pun sudah cuk

parah.Begitu aku kembali berwujud manusia, aku mulai mencari

lampu. Tapi tiba-tiba aku berhenti.Teman-temanku bisa remuk terinjak kaki manusiaku yang be

kalau aku melangkah!

Karena itu aku tetap berdiri di tempat dan meraba-raba dindiKosong. Kosong. Sebuah papan buletin. Meja tulis! Pesawat telepo

Sebuah mesin, kemungkinan besar mesin fax. Ah! Sebuah lampu!

Cahaya yang mendadak menerangi ruangan terasa menyilaukAku berkedip-kedip dan melindungi mata dengan sebelah tangan.Begitu mataku sudah terbiasa, aku langsung memandang berkelilin

Aku berada di suatu ruangan kecil, semacam ruang kerja tanpajendela. Aku sendirian.

Kemudian aku mengamati tubuhku. Lengan. Kaki. Ya,semuanya lengkap! Aku telah menjadi manusia utuh lagi.

<Aku melihat cahaya,> ujar Jake. <Aku tahu kau tidak bisabicara dengan bahasa pikiran sekarang. Jadi kalau keadaan aman,tolong beri tanda dengan menghidup-matikan lampunya.>

Sekarang aku bisa melihat mereka. Empat semut kecil,berdesak-desakan di sudut ruangan. Astaga! Betulkah aku juga sep

itu tadi?

Page 69: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 69/123

Aku menghidup-matikan lampu. Beberapa detik setelah itu,teman-temanku mulai bermetamorfosis. Aku berpaling dan

menyibukkan diri dengan memeriksa meja tulis."Uh, pengalaman ini betul-betul keterlaluan deh," ujar Cassie

Ia yang pertama berubah menjadi manusia lagi.

"Yeah," aku membenarkan."Aku tidak mau mengulanginya," ujar Cassie. Suaranya bern

ngeri dan jijik.

Aku diam saja. Aku sendiri terlalu ngeri untuk membicarakapengalaman kami. Kalau aku membicarakannya, semuanya akan

terbayang lagi. Karena itu lebih baik aku diam saja. Lebih baik akuberusaha melupakannya.

"Inilah tempatnya," kata Rachel, setelah mata dan mulutnyakembali normal. "Aku masih ingat. Ruang kerja Chapman. Akumemang berwujud kucing waktu aku kemari, tapi aku yakin ini

tempatnya.""Ayo, kita selesaikan secepat mungkin," Jake berkata dengan

gelisah. "Ax? Coba cari transponder itu."

Ax, yang sudah sepenuhnya berwujud Andalite, segeramelepaskan panel depan dari benda yang kusangka mesin fax.Aku terus memeriksa meja tulis Chapman. Tak banyak yang

bisa dilihat. Tidak ada kertas-kertas. Tidak ada catatan apa pun.Ax menatapku dan tersenyum melalui matanya. Ia menyentu

kubus kecil yang kukira cuma pemberat kertas. Kubus itu langsungmenyala dan memproyeksikan sebuah gambar ke udara di hadapan

"Keren," aku berkomentar. "Itu komputer, kan?"<Ya, komputer.>Aku menuding udara dan menunjuk simbol berbentuk mirip

map. Mapnya membuka. Di dalamnya ada dokumen yang ditulisdengan abjad yang sama sekali asing bagiku.

<Kau bisa menggunakan komputer?>

Page 70: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 70/123

"Tentu. Kenapa tidak? Yang ini memang beberapa ratus tahulebih canggih dari komputer kami, tapi..."

<Stop!> Ax tiba-tiba menyela. <Coba kembali ke dokumenyang terakhir.>

"Kau bisa membaca ini?"

<Ya.> Ia memandang tanpa berkedip. <Ini sebuahpengumuman. Kaum Yeerk akan kedatangan tamu penting. VisserOne.>

"Visser One? Jadi, bosnya Visser Three?"<Ya. Kekuasaan Visser One lebih besar daripada Visser Thre

Begitu pula Visser Three lebih berkuasa daripada Visser Four.Seluruhnya ada empat puluh tujuh Visser di kerajaan Yeerk.

Setidaknya, begitulah dugaan kami. >"Bagus," aku bergumam. "Empat puluh tujuh. Moga-moga

tidak semuanya seperti kawan kita, Visser Three."

Ax sudah kembali mengotak-atik mesin yang mirip mesin faxitu, untuk mengambil transpondernya. <Memang tidak,> ia menjaw

<Hanya Visser Three yang menempati tubuh Andalite. Hanya dia

yang bisa berubah wujud. Visser One menempati tubuh manusia,kalau aku tidak salah. Ah. Ini dia.>Ia memperlihatkan piringan kecil mengilap. Kira-kira sebesa

kacang."Oke, sekarang kita keluar dari sini," kata Jake. "Letakkan

benda itu di dekat celah, supaya kita tidak perlu menggotongnyaterlalu jauh nanti. Ayo, sudah waktunya berubah lagi. Makin cepat

kita pergi, makin baik."Inilah saat yang sebenarnya ingin kuhindari. Aku tidak ingin

kembali berwujud semut. Sekadar membayangkannya saja sudah

membuatku mau menangis. Tapi tidak ada cara lain. Kalau kami nekeluar dari ruang bawah tanah ini melalui jalan biasa, bisa-bisa kam

tertangkap.

Page 71: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 71/123

"Wah, menyebalkan banget deh," aku bergumam. Tapi secarbersamaan aku memusatkan pikiran pada wujud semut. Dan di dep

mataku, teman-temanku mulai berubah.Setelah kami mengecil sampai seukuran semut, transponder

mendadak berkesan besar sekali. Jauh lebih besar daripada kami.

Ketika aku meraba-raba dengan kaki dan anteneku, aku mendapatkesan benda tersebut sebesar garasi untuk dua mobil.

<Kata orang, semut kuat sekali untuk makhluk seukuran

mereka,> ujar Cassie. <Coba kita lihat apakah itu benar.>Rasanya memang tidak mungkin, tapi Cassie, Rachel, dan Ax

berhasil mengangkat beban yang luar biasa berat itu.Aku jadi tercengang. Habis, ini sama saja dengan melihat tig

orang menyusuri jalanan sambil menggotong bus kota. Dugaan oranmengenai semut ternyata benar. Untuk ukuran mereka, makhluk-makhluk kecil itu memang kuat sekali.

Ketika kami sampai di dinding yang tegak, transponder ituharus didorong dan digelindingkan ke atas, bagaikan donat raksasa

yang terbuat dari baja.

Kami berhasil mencapai celah yang kami lewati tadi. Cassie,Rachel, dan Ax mendorong transponder itu ke dalam celah. Jake daaku memantau keadaan di depan.

Kami berlima harus bahu-membahu untuk mendorong bendaraksasa itu melewati tonjolan-tonjolan batu di retakan. Tapi akhirny

kami berhasil sampai di mulut terowongan. Transponder itu nyaristidak muat. Ax, Rachel, dan Cassie mendorong dari belakang,

sementara Jake dan aku menyingkirkan rintangan berupa batu-batubesar  — yang sebenarnya cuma butir-butir pasir.

Dan mendadak terjadilah peristiwa itu.

Tak ada peringatan sebelumnya.

Page 72: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 72/123

Terowongan di depanku, yang semula kosong, tiba-tiba sudapenuh sesak.

Penuh semut yang menyerbu ke arah kami.Musuh, ujar otak semutku.

Dan aku pun sadar bahwa waktu pembantaian telah tiba.

Page 73: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 73/123

Chapter 14

<MEREKA di belakang kita!> Rachel menjerit kalang kabut<Mereka menerobos dinding terowongan!> teriak Cassie.<Mereka ada di mana-mana!>

<Tolong! Tolong!><Arrrggghhhh!>

Kecepatan serangan itu luar biasa. Kedahsyatannya tak bisadijelaskan dengan kata-kata. Jumlah mereka beratus-ratus. Di depa

Di belakang. Membanjir dari cabang-cabang terowongan. Menerobdinding.

<Kakiku! Kakiku digigit sampai putus!>

<Oh, oh, oh! Leherku! Oh, tolong aku!>Aku diserang tiga musuh. Mereka menarikku, berusaha

membuatku bertekuk lutut, sebelum mencabik-cabik tubuhku.

Mencabik-cabik!Musuh keempat memanjat kepalaku, menyerempet antenekumenggigit pinggangku dengan rahang penjepitnya yang kokoh. Ia m

membuatku terbelah dua.Tak ada perlawanan. Kami tidak mungkin menang.

Dalam beberapa detik kami semua akan menemui ajal.Mereka bagaikan mesin. Tak kenal takut. Tak bisa dihentikan

<Berubah!> teriakku. <Tidak ada cara lain! Morph. BerubahSatu kakiku ditarik sampai putus dari pangkalnya.

<Arrrggghhh!>

<Jangan! Jangan! Tolong!>Pinggangku bagaikan digergaji orahang penjepit yang tajam.

Page 74: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 74/123

Cairan menyengat disemburkan ke arahku. Racun. Aku digigdari segala arah, berulang-ulang.

Manusia. Aku ingin menjadi manusia lagi. Moga-moga akuhidup cukup lama agar sempat kembali ke wujudku yang asli!

<Berubah!> Suara Jake. Lalu, <Aaaaahhhh! Jangan!

JANGAN!>Pinggangku sudah nyaris putus. Cengkeraman rahang yang

menggerogotinya tak kunjung mengendur.

Kemudian, tiba-tiba saja, tekanan di sekeliling pinggangkumereda. Kini aku merasakan tekanan pasir di sekujur tubuhku.

Aku mulai membesar!Aku tidak bisa bernapas. Udara terhalang pasir. Sekonyong-

konyong tanah di sekitarku membelah. Sumpah, rasanya sepertibangkit dari kubur. Udara! Udara malam yang segar!

Aku muncul dari dalam pasir.

Jake berada di atasku. Ia terasa semakin berat ketika tubuhnymakin besar. Yang lain juga mendesak-desak di dekatku. Aku

berusaha menjauh, tapi gerakanku terasa kaku. Wujudku baru

setengah manusia.Akhirnya aku tergeletak di tanah. Aku menatap bintang-bintadengan kedua mata manusiaku.

<Semuanya baik-baik saja?> Tobias bertanya."Cassie?" tanya Jake.

"Aku tidak apa-apa," jawab Cassie."Aku juga, Jake, terima kasih atas perhatianmu," Rachel

menimpali.Kami semua berhasil selamat. Empat manusia dan satu

Andalite. Aku memandang ke bawah dan melihat pasir yang

berantakan di tempat kami muncul ke permukaan tadi. Ribuan semuyang nyaris tak terlihat saking kecilnya, tampak berkeliaran tak

terkendali.

Page 75: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 75/123

Transponder yang berhasil kami curi masih tergeletak di tanaAku segera memungutnya.

Rachel menginjak-injak pasir untuk meratakannya. Kami tidaingin meninggalkan jejak yang terlalu mencolok.

"Jake?" kataku. "Sebaiknya pengalaman seperti ini jangan

sering-sering terjadi, oke?"Ia mengangguk perlahan."Hari ini aku jadi lobster. Setelah itu semut. Kalau mengikuti

tangga evolusi, berarti berikutnya aku mesti jadi virus atausebangsanya. Dan asal tahu saja, kalau begitu aku lebih baik mundu

Aku tidak mau jadi kuman, biarpun untuk menyelamatkan dunia."Aku tahu leluconku tidak lucu, tapi semuanya berusaha tertaw

Rachel juga berhenti menginjak-injak semut — 

maksudku, pasir.Ketika aku sampai di rumah malam itu, aku langsung mandi.

Aku menemukan kepala seekor semut. Rahangnya masih juga

mencengkeram kulit pinggangku.Banyak orang menyangka bahwa hanya manusia yang

berperang. Bahwa hanya manusia yang suka membunuh. Tapi

percayalah — 

dibandingkan semut, manusia adalah makhluk yangpenuh damai, kasih sayang, dan pengertian. Kira-kira sebulan setelpengalaman kami melawan pasukan semut, aku menemukan buku

tentang semut. Pengarangnya mengatakan, "Seandainya semutmemiliki bom nuklir, kemungkinan besar mereka akan

menghancurkan dunia dalam waktu satu minggu saja."Pendapatnya salah. Mereka tak perlu waktu selama itu.

Page 76: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 76/123

Chapter 15

AKU baik-baik saja. Aku tidak terganggu. Aku bisa tidurnyenyak. Memang aku bermimpi, tapi semuanya bisa kusingkirkandari pikiranku.

Ketika aku bangun keesokan pagi, aku tidak menghiraukanmata ayahku yang kelihatan merah, seakan-akan ia habis menangis

Semakin dekat ke hari Minggu, keadaannya malah bertambah parahDan bukan sebaliknya. Hari Minggu besok tepat dua tahun kematia

ibuku.Tapi itu pun kusingkirkan dari benakku. Ada banyak hal yan

perlu kusingkirkan. Tampaknya sudah mulai jadi kebiasaan.

Aku bertemu Jake di sekolah. Tapi aku berlagak tidakmelihatnya.

Aku juga melihat Rachel. Di bawah matanya ada bayangan

hitam, seolah-olah ia kurang tidur. Seolah-olah ada sesuatu yangbenar-benar tidak beres.Bahkan Cassie pun tampak muram. Kami semua terpengaruh

Tidak mudah untuk melupakan kengerian yang begitu hebat. Tidakmudah untuk menghapus kenangan tentang bagaimana kaki kami

ditarik sampai putus.Bagaimana tubuh kami dicabik-cabik.

Suatu hari kelak, salah satu dari kami bisa gila, aku berkatadalam hati. Betul-betul gila. Beban yang harus kami tanggung terlaberat. Hidup remaja seharusnya bukan seperti ini.

Suatu hari salah satu dari kami bakal hancur. Hal itu bisamenimpa siapa saja, termasuk orang yang kuat. Aku tahu. Kejadian

Page 77: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 77/123

telah menimpa ayahku. Dulu kupikir tidak ada yang bisamenaklukkannya. Tapi kemudian ibuku meninggal.

Semula ayahku insinyur. Atau bahkan bisa disebut ilmuwan. cerdas sekali. Kami memiliki rumah yang nyaman. Dan mobil yang

bagus. Aku bertetangga dengan Jake.

Aku tahu itu semua tidak penting. Aku tahu hidup bukan soaharta yang kita miliki. Tapi rasanya tetap sulit ketika ayahku mulaienggan berangkat kerja. Jerry, atasan ayahku, sudah bersikap penuh

pengertian. Dad diberi cuti beberapa minggu untuk melupakankematian Mom.

Tapi beberapa minggu ternyata tidak cukup.Sekarang ayahku bekerja sebagai petugas kebersihan gedung

kantor. Ia bekerja paruh waktu. Ia pindah dari satu pekerjaan kepekerjaan lain. Semua pekerjaannya tidak ada yang tetap. Misalnyamembongkar kardus di toko serbaada. Tapi aku tidak peduli apa

pekerjaannya. Itu tidak penting.Bagiku, yang penting adalah bahwa aku juga kehilangan aya

ketika ibuku meninggal.

Orang bisa patah semangat. Mereka bisa hancur. Aku tahu dapengalaman.Aku mengikuti semua jam pelajaran pagi. Tak ada kejadian

istimewa.Pada waktu makan siang, tanpa sengaja aku duduk semeja

dengan Rachel. Tampaknya ia tidak melihatku. Ia dudukmembungkuk sambil makan tanpa selera.

Seorang anak cewek bernama Jessica lewat sambil membawanampan. Ia menyenggol Rachel, sehingga garpu Rachel terjatuh kepiringnya.

Aku tidak tahu apakah Jessica sengaja atau tidak. Tapi iamemang tipe cewek yang menganggap dirinya paling hebat.

"Hei, hati-hati dong!" Rachel menghardik.

Page 78: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 78/123

"Apa?" seru Jessica marah. "Kau membentakku? Jangan banmulut kalau tidak ingin kutampar." Kemudian ia mendorong

punggung Rachel.Secepat kilat Rachel sudah berdiri. Ia berbalik. Ia meraih ker

baju Jessica dan mendorongnya ke meja sebelah.

Jessica kira-kira dua puluh kilo lebih berat daripada Rachel.Tapi tak ada artinya bagi Rachel. Ia telentang di meja, di antara piripiring dan makanan yang berserakan. Rachel lalu membungkuk di

Jessica, dan dengan nada sedingin es ia berkata, "Jangan senggol akAku melihatJake di seberang ruangan. Jaraknya terlalu jauh.

Cassie duduk bersamanya. Mau tidak mau aku yang harus bertindakCepat-cepat aku bangkit dan bergegas menghampiri Rachel d

Jessica. Aku menarik napas dalam-dalam, lalu memisahkan keduan"Jangan ikut campur, Marco," bentak Rachel."Singkirkan dia! Dia sinting!" Jessica berseru.

Aku mendorong Rachel untuk memaksanya menjauhi JessicaTiba-tiba Jessica mengayunkan tangan. Agaknya ia bermaksud

memukul Rachel.

Pukulannya meleset."Aduh!" Aku memegang mata kiriku. "Kenapa aku yangkaupukul?"

Dan tepat pada saat itulah seorang guru muncul. Lima menitkemudian, Jessica, Rachel, dan aku sudah berada di kantor wakil

kepala sekolah.Kantor Chapman.

Jessica marah-marah, suaranya lantang. Rachel memandanglurus ke depan. Aku sendiri sibuk memikirkan apakah mataku akansemakin bengkak.

Chapman menatap kami sambil mendelik. "Apa maksudsemuanya ini?" ia bertanya. "Berkelahi di ruang makan? Dan

bagaimana mungkin kau sampai terlibat, Rachel?"

Page 79: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 79/123

"Lho, memangnya dia lebih baik daripada saya?" Jessicamemprotes.

Chapman tidak menggubrisnya. Ia memusatkan perhatian paRachel. "Ada apa sebenarnya? Mr. Halloram melaporkan bahwa ka

yang mulai. Kau tidak apa-apa, Rachel? Apakah kau sedang stres?"

Sepintas lalu aku sempat waswas. Mata Rachel berkilat-kilatAku sudah ngeri bahwa ia akan berkata, "Yeah, Mr. Chapman. Saymemang agak stres. Saya nyaris tewas waktu saya berubah jadi sem

dan menyusup ke ruang bawah tanah rumah Anda, untuk melawanAnda dan semua Yeerk brengsek itu."

Rachel yang kukenal tidak mungkin berkata begitu.Tapi di pihak lain, Rachel yang kukenal juga tidak mungkin

membuat onar di ruang makan."Ini semua salah saya, Mr. Chapman," aku angkat bicara."Salahmu?" Chapman memicingkan mata.

"Sir. Ehm, mereka bertengkar karena memperebutkan saya.Mereka sama-sama mengincar saya. Keduanya tergila-gila pada say

dan saya bisa mengerti apa sebabnya. Anda juga, bukan?"

"Apa kau sudah gila, dasar kodok jelek?!" Jessica memekik.Tapi ketika aku melirik ke arah Rachel, aku melihat sudutmulutnya berkedut-kedut. Tampaknya ia menahan senyum.

Chapman memarahi kami selama beberapa menit, lalumenyuruh kami melapor pada guru pembimbing masing-masing.

Setelah itu ia membiarkan kami pergi.Rachel berjalan bersamaku.

"Seandainya aku bisa bersikap seperti itu," katanya."Seperti apa?""Beranggapan bahwa semuanya cuma lelucon. Itulah sebabn

kau begitu... ehm... begitu tenang dan terkendali.""Aku? Tenang dan terkendali?" Hal itu belum pernah terlinta

dalam pikiranku. Jadi Rachel beranggapan begitu? Keren juga, ya?

Page 80: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 80/123

"Kemarin... ehm semalam... aku sempat putus asa," katanyasambil angkat bahu. Kemudian ia menampilkan senyumnya yang

menawan. Senyum ala supermodel. "Kadang-kadang kau memangmenyebalkan, Marco. Selalu bercanda. Tapi lebih baik kau terus

begitu. Kita butuh orang yang bisa bercanda."

"Bercanda? Kaupikir aku bercanda? Memangnya kau danJessica tidak tergila-gila padaku?"

"Jangan mimpi, Marco!"

Page 81: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 81/123

Chapter 16

AX sibuk merakit pemancar sinyal darurat. Setelah memperotransponder Z-space, ia hanya memerlukan satu hari lagi untukmerampungkan pekerjaannya.

Sekarang kami tinggal memikirkan di mana perangkap kamiharus dipasang. Kami harus menghindari semua tempat yang bisa

dikaitkan dengan kami. Berarti bukan di pertanian Cassie, atau dihutan di dekatnya. Juga bukan di kota.

Beberapa hari setelah pengalaman menjadi semut, kami kemberkumpul di ladang di pertanian Cassie. Ini tempat yangkeamanannya harus tetap dijaga ketat. Ini satu-satunya tempat bagi

Ax, seandainya upaya kami untuk membantunya pulang ternyatagagal.

Tobias yang mendapatkan jawabannya.

<Aku pernah melihat tambang batu kerikil. Tak pernah adaorang di situ. Dan jaraknya cuma sekitar satu jam terbang dari sini."Kalau kita mau terbang, kita harus mencarikan burung dulu

untuk ditiru oleh Ax," kata Jake. Ia menatap Cassie."Ada beberapa pilihan di gudang jerami," ujar Cassie. Ia

berpikir sambil menggigit bibir. "Hmm, ada burung harrier yangdirawat karena keracunan. Ukurannya kira-kira sebesar Tobias."

"Ax? Kau keberatan kalau harus menjelma menjadi burung?"tanya Jake.

<Kenapa harus keberatan? Aku malah kagum melihat sosok

Tobias. Benar-benar hebat. Cakarnya yang tajam. Dan paruhnya. Jalebih baik daripada tubuh manusia. Aku tidak bermaksud

Page 82: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 82/123

menyinggung. Hanya saja manusia tidak punya senjata alami. Akumerasa kehilangan ekorku kalau aku sedang berwujud manusia.>

"Aku mengerti," ujarku. "Tapi kau keliru kalau menganggapmanusia tidak memiliki senjata alami. Coba diamkan kaki manusia

dalam sepatu kets selama beberapa jam pada hari yang panas, dan k

akan mendapatkan senjata maut. Kaki bau yang mematikan.""Oke. Soal itu sudah beres," sela Jake. "Sekarang kita perlu

memikirkan semua detail. Kalau kita hendak memanggil pesawat B

kita harus punya rencana. Menurutku, waktu yang paling cocok adahari Sabtu."

"Terserah kau saja, asal tidak ada sangkut paut dengan semukataku. Aku bermaksud melucu. Tapi tak ada yang tertawa.

"Tidak ada sangkut paut dengan semut kok," Jake menegaskaAku menggelengkan kepala. "Sebenarnya aneh juga ya. Kita

bermaksud melawan Hork-Bajir dan Taxxon. Tadinya kupikir itula

makhluk-makhluk paling mengerikan di dunia. Tapi sekarang akumalah paling takut pada semut."

Setelah pertemuan kami bubar, aku menunggu sampai Jake u

berpamitan pada Cassie.Jake dan aku pulang bersama. Kami asyik mengobrol tentanghal-hal biasa yang dulu selalu kami bicarakan. Sebelum hidup kami

berubah. Sebelum kami berperang dengan kaum Yeerk.Kami bicara tentang bola basket, dan kami sibuk berdebat tim

mana yang paling hebat di NBA. Lalu kami bicara soal musik. Jakedan aku sudah lama tidak membeli CD. Kami bahkan membahas

apakah Spiderman sanggup mengalahkan Batman atau tidak.Hal-hal normal seperti itulah.Aku sengaja mengulur-ulur waktu, sebab aku enggan

menyampaikan keputusan yang telah kuambil.Tapi Jake dan aku sudah lama bersahabat. Ia selalu tahu kalau

ada sesuatu yang mengganjal hatiku.

Page 83: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 83/123

"Ada apa sih, Marco?""Apa maksudmu?"

"Sejak tadi kau sama sekali belum memberi komentar konyotapi sengit — seperti biasanya."

Aku tertawa. Kemudian aku langsung buka kartu. "Ini terakh

kali," kataku."Maksudmu?"Sebenarnya ia tahu persis apa maksudku. "Kali ini aku ikut, t

setelah itu aku berhenti. Aku serius. Takkan ada yang bisamembujukku. Takkan ada yang bisa membuatku berubah pikiran,

dengan cara membuatku merasa bersalah. Semua yang kulakukansudah cukup."

Jake memikirkan ucapanku. "Kau benar. Yang kaulakukanmemang sudah cukup. Sejuta kali lebih dari cukup.'"

"Kita terlalu sering menyerempet bahaya."

"Yeah.""Suatu hari kita akan bernasib sial. Sepuluh detik lagi, tamatl

riwayat kita karena serangan semut itu. Dan sebelumnya, aku nyari

masuk panci berisi air mendidih. Sebelumnya lagi aku hampirdimangsa hiu. Aku kira itu sudah cukup.""Kau benar," ujar Jake.

"Yeah."Aku heran ia langsung menerima keputusanku. Walaupun

sebenarnya aku tidak perlu merasa begitu. Kami menganggap Jakesebagai pemimpin, tapi ia tidak pernah memaksakan kehendaknya.

"Apa yang akan kaulakukan Minggu besok?" ia bertanya.Sekali lagi aku heran. "Aku belum tahu. Kadang-kadang kam

pergi ke makam ibuku pada hari Minggu. Kami menaruh bunga dan

sebagainya. Tapi ini tepat dua tahun kematiannya." Aku angkat bah"Entahlah."

Jake cuma mengangguk.

Page 84: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 84/123

"Satu hal sudah pasti, Jake. Aku tidak ingin ayahku menaruhbunga di dua makam tahun depan."

Page 85: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 85/123

Chapter 17

< WOW! Hebat! Hebat sekali! Terbang!>Kami berenam terbang bersama-sama. Ini pengalaman pertam

bagi Ax. Ia terus berceloteh tentang betapa asyiknya terbang.

Mulutnya tidak bisa diam. Sejak mencicipi kopi di mall, ia tak pernlagi seriang ini.

Tapi aku tidak bisa menyalahkannya, sebab terbang memangseru.

<Mata ini tajam sekali!> ujar Ax. <Jauh lebih tajam daripadamata manusia. Bahkan lebih tajam dibanding mata Andalite.>

<Ya, penglihatan burung pemangsa memang sangat tajam pa

siang hari,> Tobias menjelaskan. <Tapi kurasa mataku sedikit lebihtajam daripada matamu.>

<Masa, sih?> balas Ax. <Rasanya sulit membayangkan ada

mata yang lebih tajam daripada ini.><Eh, kau masih ingat, tidak?> aku bertanya. <Dulu kitaberdebat tentang siapa yang paling jago main basket. Sekarang kita

meributkan mata siapa yang paling tajam.>Kami melayang tinggi di atas hutan. Bidang hijau tampak

membentang jauh. Kami memanfaatkan angin termal untukmenambah ketinggian. Angin termal adalah aliran udara hangat yan

bekerja seperti lift. Kita bisa naik tinggi ke angkasa, hampir tanpamengerahkan tenaga.

Kami berharap tidak ada orang yang gemar memperhatikan

burung. Terus terang, kami membentuk kawanan burung yang tidakbiasa — elang ekor merah, falcon, harrier, elang kepala botak, dan d

Page 86: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 86/123

ekor osprey. Kami sengaja menjaga jarak satu sama lain, agargerombolan kami tidak terlalu mencolok.

Selain itu, si elang kepala botak  — yang sebenarnya Rachel —membawa sesuatu yang mirip remote control TV. Rachel memang

menjelma menjadi burung paling besar. Jadi ia yang kebagian

membawa beban.<Aku punya ide,> ujarku. <Bagaimana kalau kita batalkan m

bunuh diri ini dan terbang keliling-keliling saja sepanjang hari? >

<Aku setuju,> sahut Cassie. Sebenarnya ia cuma bercanda. Tnada suaranya agak terlalu serius.

<Itu tambangnya,> Tobias memberitahu kami. <Tepat didepan.>

Kami terbang berputar di atas tempat itu sambil mencari-cariapakah ada orang di hutan. Ternyata tidak ada siapa-siapa.

Setelah yakin situasi aman, kami meluncur turun. Kami terba

ke tambang yang berupa lubang menganga di tanah. Tempatnyamemang sepi sekali. Bagian yang paling rendah tergenang air.

Beberapa menit kemudian, kami semua telah kembali ke wuj

asli. Tanpa sepatu, tentu saja. Dan, seperti biasa, kami berpakaianserbaketat."Kita mirip rombongan akrobat sirkus murahan," ujarku.

"Soal baju seragam jangan diungkit lagi," Rachel segeraberkata.

Perdebatan itu memang sudah berlangsung lama. Sebenarnyaaku ingin kami mengenakan kostum super hero. Maksudku, seperti

kostum X-Men, Batman, atau sejenisnya.Tapi sekarang aku sadar aku lebih baik tutup mulut saja. Seb

aku telah bertekad untuk berhenti jadi anggota Animorphs, setelah

misi ini.Aku tidak tahu apakah Jake sudah memberitahukan

keputusanku kepada anggota lainnya. Mungkin ia sempat

Page 87: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 87/123

menceritakannya kepada Cassie. Rachel tampaknya belum tahu, sebia tidak berkomentar apa-apa. Begitu juga Tobias.

Dan Ax? Entahlah. Ia masih merupakan misteri bagi kamisemua. Tapi aku pasti rindu pada Ax nanti. Habis, tidak setiap hari

kita bisa berkenalan dengan makhluk asing dari planet lain.

Kecuali itu, aku juga akan kehilangan kesempatan untukterbang. Kalau memang mau mundur, jangan setengah-setengah.

Barangkali tampangku terlalu berkerut-kerut ketika aku dudu

di tumpukan batu, dan merenung. Yang jelas, Jake menghampirikudan menonjok pundakku. Main-main, tentu saja.

"Ayo, kita ke sana. Supaya tidak kelihatan," Jake berkata sammenunjuk gua kecil di pinggir tambang.

"Boleh," sahutku sambil mengikutinya. "Kalau ada longsoranbatu, kita langsung remuk dan tidak perlu memikirkan kaum Yeerklagi."

Gua itu tidak terlalu dalam, tapi cukup besar untukmenyembunyikan kami dari pandangan siapa pun yang melintas di

atas tambang.

"Oke," ujar Jake. "Kita coba saja. Ax? Sudah siap menyalakaalat itu?"<Ya. Aku siap, Pangeran Jake.>

Jake memandang berkeliling. "Yang lain sudah siap untukberubah?"

Kami mengangguk. Kecuali Ax. Kami semua akan menjelmamenjadi binatang paling kuat dan berbahaya yang bisa kami tiru.

Kami harus bersiap-siap menghadapi pasukan Yeerk, siapa tahumereka datang. Tapi Ax hanya bisa meniru ikan hiu, lobster, semutdan burung harrier. Karena itu lebih baik ia tetap berwujud Andalit

yang memang cukup berbahaya."Oke, Ax? Nyalakan alatnya. Yang lain? Morph!"

Page 88: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 88/123

"Moga-moga semuanya berjalan lancar," aku masih sempatberkomentar.

Ax menekan tombol pada pemancar sinyal darurat. Tapitampaknya tidak terjadi apa-apa.

<Alatnya bekerja,> ia meyakinkan kami.

Sementara itu Rachel, Cassie, Jake, dan aku mulai berubah.Kami sudah pernah menjelma menjadi binatang yang akan kami tirkali ini. Karena itu tak ada kesulitan. Dengan mudah kami

mengendalikan naluri binatang itu.Rachel berubah menjadi gajah. Kami memang membutuhkan

kekuatannya yang besar.Jake perlahan-lahan menjelma sebagai harimau. Cassie mem

wujud serigala. Dan aku memusatkan pikiran untuk berubah menjadgorila.

"Ini benar-benar ajaib." Aku tertawa ketika proses metamorfo

dimulai. "Seandainya ada orang yang kebetulan melihat kita sekaradia pasti menyangka dirinya sudah tidak waras."

Pemandangannya memang janggal. Coba saja bayangkan.

Rachel yang pirang dan cantik bagaikan supermodel itu kini memilbelalai setebal batang pohon dan daun telinga sebesar payung.Atau Cassie, yang merangkak di tanah dengan tubuh penuh b

kelabu dan taring panjang berwarna kuning.Belum lagi Jake. Cakar besar tumbuh di ujung jarinya. Ekor

panjang bagaikan ular muncul di bagian belakang tubuhnya. Selurubadannya terbungkus bulu berwarna jingga dan hitam. Dan ketika

proses metamorfosisnya selesai, ia telah menjelma sebagai harimaudewasa. Dari hidung sampai ekor, panjangnya hampir tiga meter. Dberatnya sekitar dua ratus kilo.

Kalau ada binatang buas yang pantas disebut indah, itulahharimau.

<Aku pasti bisa mengalahkanmu,> aku berkata kepada Jake.

Page 89: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 89/123

<Ah masa, anak monyet? Kurasa tidak.><Hei, kalian berdua bisa kuinjak-injak sampai gepeng lho,> u

Rachel. Ia mendekati kami sambil mengayunkan belalai danmengibaskan telinga. Ia bagaikan gunung yang bisa berjalan.

<Hei, jangan kayak anak kecil dong,> kata Cassie. <Buat apa

sih kalian mesti meributkan siapa yang paling hebat.><Hah! Kau bilang begitu soalnya kami semua sanggup

mengalahkanmu. Iya, kan? > sahutku.

<Jangan mimpi!> Cassie memprotes. <Kalian harus bisamenangkapku dulu. Padahal aku mampu berlari paling lama diband

kalian bertiga.><Jenis binatang di planet kalian betul-betul beraneka ragam,>

ujar Ax. <Suatu hari kelak, setelah kaum Yeerk berhasil dikalahkanbangsa Andalite akan datang kemari untuk mencoba berbagai wujubinatang Bumi. Pasti asyik. Anggap saja liburan.>

<Joe Andalite, kau telah memenangkan kejuaraan SuperbowKe mana tujuanmu setelah ini? > kataku menirukan iklan Disney

World. <Aku akan ke Bumi untuk berubah jadi lobster!>

<Aku tidak mengerti,> kata Ax bingung. <Apa sih maksudm>Aku hendak menjelaskannya, tapi tiba-tiba lampu berwarna

merah mulai berkedap-kedip pada pemancar sinyal darurat yangdirakit Ax. <Ada sinyal jawaban! Mereka datang!>

<Cepat! Semuanya siap di tempat masing-masing!> seru JakIa segera bersembunyi di balik sebongkah batu besar. Rachel

merapatkan badan ke dinding gua. Cassie mengambil tempat disebelah kanan Jake, dan aku berusaha untuk tidak kelihatan sepertigorila seberat dua ratus kilo di balik tumpukan batu kerikil. Tobias

mengepakkan sayap untuk menambah ketinggian.WUSSS!

Page 90: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 90/123

Pesawat itu melintas rendah, kira-kira setinggi pohon, kemudmenghilang sejenak sebelum akhirnya berputar untuk kembali lagi.

Sebuah pesawat Bug. Persis seperti yang kami rencanakan.<Sebentar lagi kau sudah dalam perjalanan pulang, Ax,>

kataku.

Page 91: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 91/123

Chapter 18

WUSSS!Bug Fighter itu melintas sekali lagi, berhenti sejenak di udara

lalu turun pelan-pelan ke dasar tambang.

Bug Fighter adalah jenis pesawat Yeerk yang paling kecil, kikira sebesar bus sekolah. Bentuknya seperti kumbang, hanya saja d

kedua sisinya terdapat tombak panjang dan bergerigi yang menjoroke depan. Jadi pesawat tersebut mirip kecoa yang sedang memegan

sepasang tombak.Pesawat Bug itu mendarat dengan mulus.Aku menahan napas.

<Tunggu,> kata Jake. <Tunggu.>Pintu pesawat membuka. Yang pertama muncul adalah

Pengendali Hork-Bajir.

Kakak Ax, si pangeran Andalite, sempat memberitahu kamibahwa bangsa Hork-Bajir sebenarnya bangsa cinta damai yangdijadikan budak oleh kaum Yeerk.

Hmmm... bisa jadi itu benar. Tapi penampilan mereka samasekali tidak mendukung keterangan itu. Hork-Bajir adalah pisau cuk

raksasa yang bisa berjalan. Tinggi mereka lebih dari dua meter.Mereka memiliki dua kaki, dua lengan, dan ekor berduri yang mirip

ekor Andalite.Di kepala mereka yang mirip kepala ular terdapat tonjo lan

tajam yang mirip pedang. Tonjolan serupa juga ada di bagian siku,

pergelangan tangan, dan lutut.Supaya keteranganku lebih jelas, begini saja deh. Kalian sud

pernah melihat bangsa Klingon yang muncul dalam film seri Startre

Page 92: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 92/123

kan? Nah, seandainya bangsa Klingon benar-benar ada, mereka pasgemetaran kalau ketemu Hork-Bajir.

<Siap-siap,> kata Jake lagi.Si Hork-Bajir keluar dari pesawat Bug, kemudian berhenti.

<Masih ada Taxxon di dalam,> Ax mengingatkan kami.

<Yeah, kami tahu,> ujarku.Kenapa si Hork-Bajir cuma berdiri di situ? Seharusnya ia

berkeliling sambil mencari-cari. Bagaimanapun juga, ia datang untu

menyelidiki sinyal darurat. Kenapa ia cuma berdiri seakan-akanmenunggu sesuatu.

<Pada hitungan ketiga,> Jake berkata dalam kepala kami.<Satu... Dua... Tiga! >

"Tsseeeeerrrr!"Tobias langsung menukik dari langit dan meluncur dengan

kecepatan lebih dari seratus lima puluh kilometer per jam. Ia

menjulurkan cakar dan menghantam wajah si Hork-Bajir."AUUUUUMMMMM!" Jake keluar dari tempat

persembunyiannya. Ia melompat dan menerjang Hork-Bajir itu den

cakar siap menyambar.Si Hork-Bajir langsung jatuh.Jake berguling ke samping ketika ekor lawannya menebas-

nebas udara bagaikan mesin cincang yang lepas kendali.Pada saat itulah Rachel muncul dengan tubuhnya yang sebes

tank.<Oke, mundur, Jake,> Rachel berkata. <Sekarang giliran aku

Ia menempelkan kakinya yang sebesar batang pohon ke dadaHork-Bajir. Tapi ia tidak membuatnya remuk, hanya menahannyabagaikan kumbang yang tinggal diinjak sampai gepeng.

Si Hork-Bajir segera sadar bahwa sudah waktunya berhentimeronta. Ia diam saja.

Page 93: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 93/123

Terlalu gampang, sebagian dari pikiranku memberi peringataIni terlalu gampang. Pengendali Hork-Bajir tidak mungkin menyera

begitu saja.Tapi masih ada urusan lain yang harus kupikirkan. Aku haru

masuk ke pesawat Bug, untuk menaklukkan makhluk Taxxon yang

bertugas sebagai pilot.<Ayo! > aku berseru.Aku bergegas maju. Langkahku terasa kikuk dengan kaki

gorila-ku yang pendek. Lenganku yang besar berayun-ayun. Cassiedan Ax segera menyusul. Makhluk Taxxon mirip kelabang raksasa

tapi aku tidak kuatir. Kami pasti mampu mengatasi satu Taxxon.Tapi tiba-tiba...

Zzzzzzzaaappppp!Seberkas cahaya merah terang membelah udara hanya bebera

senti di depanku, dan memaksaku berhenti.

Zzzzzzzaaappppp!Berkas cahaya merah lainnya menyusul, kali ini melintas di

belakangku. Batu kerikil yang terkena sinar itu langsung menguap!

<Sinar Dracon!> seru Ax.Aku berbalik sambil mencari-cari tempat berlindung.Zzzzzzzzaaapppp!

<Lihat!> Cassie menjerit. <Di atas!>Aku menoleh, sementara tembakan sinar Dracon membentuk

kerangkeng maut yang mengepung kami. Aku melihat barisan HorkBajir di sekeliling tepi tambang. Di sebelah kiri, di sebelah kanan. D

mana-mana!Seluruh tambang dikelilingi pasukan Hork-Bajir, masing-

masing bersenjata sinar Dracon. Mungkin jumlahnya seratus. Kami

terkepung.Terkepung rapat.

Page 94: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 94/123

<Jangan berubah,> teriak Jake. <Jangan sampai mereka tahukita manusia.>

<Kita serang saja!> seru Rachel.<Jangan! Kau takkan sanggup naik ke tepi tambang. Jangan

konyol!>

Cassie memanggil Tobias. <Tobias! Kau bisa lari! ><Rasanya tidak,> sahut Tobias. <Di sini tidak ada angin. Aku

harus mengepakkan sayap selama beberapa menit untuk keluar dari

sini. Mereka akan membuatku jadi burung panggang sebelum akusempat terbang.>

Kami dilanda perasaan putus asa.<Apa yang harus kita lakukan?> Cassie meratap.

<Pasti ada jalan keluar! Pasti ada!> ujar Rachel.<Kali ini tidak,> kataku dengan geram.Kami terperangkap. Kami kalah jumlah. Dan kalah cerdik.

Tamatlah riwayat kami.Dan saat itulah ia muncul.

Ebukulawas.blogspot.com

Page 95: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 95/123

Chapter 19

IA begitu mirip Ax. Begitu mirip Pangeran Elfangor. Tapi dipihak lain, sekaligus begitu berbeda. Perbedaannya tidak bisa dilihaPerbedaan itu hanya bisa dirasakan.

Laksana bayangan yang menyelubungi hati nurani kita. Lakskegelapan yang menghalangi sinar matahari. Begitu jahat. Begitu k

Ia berwujud Andalite. Ia satu-satunya Pengendali-Andalite dseluruh jagat raya. Satu-satunya Yeerk yang berhasil merampas tub

Andalite. Satu-satunya Yeerk yang memiliki kemampuanmetamorfosis.

Ia adalah Visser Three.

Visser Three, yang membunuh Pangeran Elfangor sementarakami meringkuk ketakutan dalam persembunyian.

Visser Three, yang ditakuti bahkan oleh para Hork-Bajir dan

Taxxon.<Wah, wah, wah, > ia menyapa kami dengan bahasa pikiran.<Akhirnya kalian tertangkap juga, bandit-bandit Andalite yang gag

berani. Dasar bodoh. Kalian pikir kami tidak pernah menggantifrekuensi?>

<Yeerk!> ujar Ax tanpa bersuara. Ucapannya penuh kebenciMata utama Visser Three beralih kepada Ax. <Bocah kecil,>

berkata dengan nada heran. <Rupanya bangsa Andalite sudah harusmengirim anak-anak ke medan perang.>

Ax hendak mengatakan sesuatu, tapi Jake langsung menyela,

<Diam, Ax! Jangan berkomunikasi dengan dia. Jangan beri apa punpadanya.>

Page 96: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 96/123

Ax terdiam, tapi seluruh tubuhnya gemetaran karena amarahyang tertuju pada Visser Three. Aku tidak heran. Bagaimanapun ju

Visser Three telah membunuh kakak Ax.Tapi Jake benar. Kami harus menghindari setiap pembicaraa

dengan Visser Three. Jangan sampai makhluk bengis itu tahu bahw

kami manusia, bukan Andalite. Jangan sampai identitas kamiterungkap tanpa sengaja.

Visser Three tampaknya sangat menikmati kemenangannya.

<Wujud kalian betul-betul serbaneka,> katanya. <Planet Bumi inimemang memiliki kumpulan binatang yang luar biasa, bukan? Sete

kami memperbudak seluruh umat manusia dan mengubah planet insesuai keinginan kami, kami akan tetap mempertahankan beberapa

jenis binatang. Pasti menyenangkan mencoba berbagai wujudmakhluk yang hidup di sini.>

Kami diam saja. Tepatnya kami tidak menyahut dengan baha

manusia. Jake menggeram sambil memamerkan taringnya.<Terutama kau,> ujar Visser Three kepada Jake. <Binatang i

begitu indah dan mematikan. Aku suka. Tadinya aku mau memaksa

kalian kembali ke wujud asli. Tapi aku punya ide yang lebih baik.Asal tahu saja, kami kedatangan tamu di kapal induk. Rasanya jauhlebih menghibur kalau kalian kupamerkan dalam wujud seperti

sekarang di depan Visser One.>Aku dicengkeram rasa takut. Meskipun demikian aku tetap

menangkap nada gusar dalam suara Visser Three ketika iamengucapkan nama "Visser One."

<Kalian dengar itu?> Jake bertanya padaku.<Yeah. Visser Three tidak suka pada Visser One.>Visser Three pasti telah memberi semacam sinyal, sebab tiba

tiba saja pesawat Blade muncul di atas kami. Pesawat itu berkilau-kilau ketika selubungnya mulai tersingkap.

Page 97: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 97/123

Pesawat Blade jauh lebih besar daripada pesawat Bug, danbentuknya amat berbeda. Warnanya hitam pekat. Bentuknya sepert

kapak perang dari abad pertengahan, dengan sepasang sayapmelengkung yang mirip mata kapak, serta gagang berujung runcing

yang menjorok ke depan.

<Sebaiknya kita mencoba kabur saja!> kata Rachel.<Itu sama saja dengan bunuh diri, > sahutku. <Selama kita

hidup, masih ada harapan.>

<Yeah. Visser Three akan membawa kita ke pesawat indukuntuk dipamerkan kepada bosnya. Harapan apa yang kita punya?>

Tapi akhirnya Rachel tidak berbuat apa-apa. Aku juga diamsaja. Kami cuma berdiri di tengah tambang, di bawah penjagaan ke

seratus Hork-Bajir.Rupanya mereka mendarat di tempat yang tak terlihat,

sementara kami sibuk mengawasi pesawat Bug tadi.

Ax telah menggunakan frekuensi yang salah. Kaum Yeerk tabahwa kami memasang jebakan. Dan akibatnya justru kami yang

terperangkap.

Selusin Hork-Bajir turun ke dasar tambang dan mengepungkami. Mereka terus mengarahkan senjata sinar Dracon sementarapesawat Blade mendarat di hadapan kami.

"Jalan, ikuti farghurrash itu horlit!" perintah salah satu Hork-Bajir dengan campuran aneh bahasa manusia dan bahasa mereka

sendiri.Ia menunjuk ke pesawat Blade. Sebuah pintu telah membuka

sisi pesawat.<Aku tidak muat,> kata Rachel.Tapi ketika ia menghampiri pintu, pintu itu melebar secara

otomatis. Lubang pintu meregang dan melebar sendiri, seakan-akan

bernyawa.

Page 98: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 98/123

Kami semua tampak lesu ketika digiring ke dalam pesawatBlade. Begitu lemah dan tak berdaya. Betapa bodohnya kami karen

menyangka kami sanggup melawan kaum Yeerk.Visser Three benar. Kami memang bodoh.

Padahal aku tidak punya kepentingan di sini, pikirku. Aku tid

perlu terlibat. Belum waktunya aku mati.Sebenarnya aku ingin marah. Tapi yang kurasakan saat

memasuki pesawat Blade hanyalah kehampaan yang mencekam. A

sudah mati rasa. Dan dalam hati aku terus berkata, Akhirnya terjadijuga. Akhirnya terjadi juga.

Besok sudah hari Minggu. Dad akan mengunjungi makamMom. Sendirian.

Ia akan membutuhkan waktu lama sebelum bisa menerimabahwa aku pun telah tiada.

Sama seperti ketika ibuku meninggal —  jasadku takkan perna

ditemukan.Sama seperti ibuku.

Page 99: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 99/123

Chapter 20

<WAH, ini gawat, benar-benar gawat,> ujarku untukmemecahkan keheningan yang mencekam.

<Jangan putus asa. Kita belum mati,> kata Jake.

<Memang. Tapi entah kenapa aku tidak terhibur,> sahutku. Amengamati tempat kami disekap. Kami berada di suatu ruangan,

dikelilingi enam bidang hitam yang diterangi cahaya redup. Miripkotak baja tanpa pintu, tanpa jendela. Rasanya seperti di dalam peti

mayat.<Kita seperti rombongan sirkus saja,> aku berkomentar. <Ad

gajah, harimau, gorila, serigala, dan satu makhluk ajaib.>

Teman-temanku memaksakan tawa. Aku tidak tahu kenapa amasih saja bercanda. Mungkin memang sudah begitu sifatku. Setiap

kali ada kejadian buruk, aku malah berkelakar. Tapi sebenarnya hat

serasa diiris-iris.<Mungkin lebih baik kalau kita kembali ke wujud asli saja,>Cassie berkata. <Barangkali kita akan dibebaskan kalau mereka tah

kita bukan Andalite.>Tentu saja ia sadar ucapannya tidak masuk akal. Tapi dalam

keadaan ketakutan, kadang-kadang otak kita jadi kurang beres. Kitajadi mempertimbangkan segala kemungkinan. Kita ingin percaya

bahwa masih ada jalan keluar.Sebenarnya kami menghadapi dua kemungkinan. Kemungkin

pertama, Visser Three langsung membunuh kami. Kemungkinan

kedua, ia akan menjadikan kami Pengendali dengan caramenyusupkan makhluk Yeerk ke dalam kepala kami.

Page 100: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 100/123

<Lebih baik kita bertahan dalam wujud sekarang,> ujar Jake<Masalahnya kalau Visser Three tahu kita manusia, dia pasti akan

mengincar semua keluarga kita. Dia pasti menganggap mereka tahusesuatu, dan ingin mengorek keterangan.>

<Pangeran Jake benar,> Ax angkat bicara. <Kaum Yeerk tak

mau ada manusia lain yang mengetahui keberadaan mereka.>Aku tahu Ax benar. Mungkin aku sudah tahu sejak awal. Tap

ketika mendengar Ax berkata begitu, rasanya aku ingin merangkak

sudut ruangan dan meringkuk di situ.Ayahku. Orangtua Cassie. Ibu dan saudara-saudara Rachel.

Orangtua Jake. Mungkin bahkan kakak Jake, Tom, biarpun ia salahsatu dari mereka. Nyawa mereka semua sedang dipertaruhkan.

Tiba-tiba sebuah jendela membuka di dinding. Jendela itumuncul begitu saja, sama seperti pintu yang melebar agar bisa dilewoleh Rachel. Dindingnya seakan-akan bernyawa. Sebuah jendela bu

terbentuk cukup besar agar kami bisa melihat ke luar.Aku memekik tertahan.

Di bawah kami, diliputi warna biru dan putih yang begitu ind

terlihat planet Bumi.Sinar matahari membuat samudra tampak berkilauan. Lapisaawan tampak menggumpal di atas Teluk Meksiko.

<Lihat,> Cassie berkata dengan nada kagum.Kami menatapnya. Melalui mata binatang-binatang Bumi, ta

dengan jiwa manusia, kami menatap planet kami. Planet kami.

Untuk sementara itu masih planet kami.Kemudian muncul pemandangan baru ketika pesawat Blade

berputar, berpaling dari Bumi.

Pesawat induk kaum Yeerk.<Inilah sebabnya kaum Yeerk membuka jendela,> ujar Ax.

<Inilah yang ingin mereka perlihatkan. Supaya kita putus asa.>

Page 101: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 101/123

Pesawat itu menyerupai serangga raksasa berkaki tiga. Bagiatengahnya berupa bola yang menggembung. Bagian bawahnya agak

datar, dan dari sini muncul serangkaian sulur panjang yang aneh,mirip sulur ubur-ubur. Masing-masing panjangnya sekitar empat ra

meter.

Di sekeliling bola itu terdapat tiga kaki yang menekuk ke atalalu ke bawah, persis seperti kaki labah-labah.

<Itu mesin penggeraknya,> Ax menjelaskan. <Sulur-sulur ya

menggelantung di bawah perutnya merupakan senjata, sensor, danpengumpul energi. Kandrona kapal juga berada di situ. Setiap tiga h

kaum Yeerk harus berendam dalam kolam Yeerk untuk menyerapsinar Kandrona. Di planet kalian pasti juga ada satu.>

<Ya, kami tahu, > sahutku. <Kami diberitahu kakakmu.>Pesawat induk itu melayang-layang di orbit, bagaikan peman

yang sudah tak sabar untuk melahap Bumi yang biru di bawahnya.

<Bagaimana mungkin pesawat sebesar ini tidak terdeteksi radi Bumi? > tanya Rachel.

<Pesawat ini dilindungi selubung,> jawab Ax. <Dan karena i

tidak bisa dideteksi oleh radar. Seharusnya kita juga tidak bisamelihatnya. Tapi Visser Three sengaja mau menakut-nakuti kita.><Dan usahanya memang berhasil,> aku berkomentar.

<Aku belum pernah terbang di ruang angkasa,> ujar Cassie.<Dari dulu aku ingin bisa melihat Bumi dari atas.>

<Planet kalian memang indah,> Ax berkata dengan lembut.<Tidak terlalu berbeda dengan planetku. Hanya saja di planetku

lautannya lebih sedikit dan padang rumputnya lebih banyak. Aku...aku menyesal akhirnya jadi begini. Ini semua salahku.>

Rasanya aku ingin berteriak, "Ya, memang! Ini memang

salahmu!"Tapi ucapan Cassie mewakili apa yang kami semua rasakan

dalam hati. <Ax, kau di sini karena bangsamu ingin melindungi kam

Page 102: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 102/123

Kakakmu dan banyak bangsa Andalite lain gugur karena berusahamenyelamatkan kami. Ini bukan salahmu.>

Memang benar. Tapi kadang-kadang, terutama dalam keadaaterdesak, kita jadi ingin menyalahkan seseorang. <Seharusnya ini m

terakhir bagiku,> aku bergumam. <Tapi kelihatannya ini memang m

yang terakhir. >Aku bisa melihat dinding membuka di sisi pesawat induk kau

Yeerk  — tempat keluar-masuk pesawat. Di depan mataku sejumlah

pesawat Bug masuk melewati lubang menganga itu.Semenit kemudian kami menyusul, dan tiba-tiba kami sudah

bermandikan cahaya berwarna merah tua.Melalui jendela kami melihat awak pesawat induk Yeerk  — 

kumpulan Hork-Bajir, Taxxon, dan dua atau tiga spesies asinglainnya. Semuanya mengenakan seragam berwarna merah atau coktua. Selain itu juga ada beberapa manusia. Harapanku langsung

bangkit. Manusia! Tapi kemudian aku sadar. Bukan. MerekaPengendali-Manusia. Manusia yang sudah dirasuki makhluk Yeerk

Sama saja dengan para Hork-Bajir.

Aku merasakan getaran kecil ketika pesawat Blade berhenti.<Ax? > tanya Jake. <Berapa lama lagi sampai batas waktu dujam?>

<Kita sudah menghabiskan empat puluh persen dari waktu yatersedia.>

Aku segera berhitung. <Berarti kita sudah berubah selamaempat puluh delapan menit. Sisanya tinggal tujuh puluh dua menit?

<Yeah,> Tobias membenarkan. <Jadi tinggal sebentar lagi.Mungkin Rachel benar. Lebih baik kita mengamuk untuk terakhir ksebelum gugur. Kita serang mereka begitu mereka membuka pintu.

Paling tidak, kita bisa membuat mereka ingat untuk selama-lamanybahwa pernah ada perlawanan di planet Bumi.>

Page 103: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 103/123

Aku melihat Jake menjulur-julurkan cakar. Ia melirik ke tempintu tadi muncul, seakan-akan mengukur jaraknya. Aku tahu ia

sedang mendengarkan bisikan naluri harimau di dalam kepalanya.Kemudian ia mengendurkan otot-ototnya yang sempat

menegang. <Jangan,> katanya. <Jangan lepaskan harapan.>

Cassie menghampiri Jake dan mendorong-dorongnya denganmoncong serigalanya.

Sebenarnya lucu melihat harimau dan serigala begitu akrab.

Tapi aku justru agak cemburu. Habis mereka bisa saling menenangksih.

<Pokoknya kita sudah sempat merepotkan mereka,> kataku.<Ya, kan? Mereka sempat kebingungan menghadapi kita.>

<Ya, memang,> Rachel membenarkan.<Apakah...> Ax terdiam sejenak. Lalu, <Apakah manusia tak

mati? >

<Kalau bisa, kami cenderung memilih jangan mati, > jawabk<Bagaimana dengan bangsa Andalite?>

<Kami juga begitu.>

Melalui jendela kami melihat gerombolan Hork-Bajir, Taxxodan manusia berlari kian kemari, seakan-akan berlomba. Dan sekaraku menyadari adanya seragam yang berbeda-beda. Ada yang mera

dan hitam, juga ada emas dan hitam. Sementara para petugasberseragam cokelat tampak berdiri di pinggir, seolah-olah peranann

kurang penting.Sekonyong-konyong, tanpa peringatan sebelumnya, jendela d

hadapanku berubah menjadi pintu besar melengkung. Udara pengapmengalir masuk, membawa bau oli dan bahan kimia, serta bau lain.

Sebuah landasan bergerak naik dari lantai baja di luar. Kami

berdiri seperti patung di puncak landasan itu. Di mana-mana terlihaHork-Bajir, Taxxon, dan manusia berseragam. Sebagian besar

Page 104: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 104/123

mengenakan seragam merah-hitam. Ada sekitar dua ratus makhlukyang berbaris kaku, mengelompok sesuai spesies masing-masing.

Kira-kira seperempatnya memakai seragam emas dan hitam.Kelompok ini lebih banyak beranggotakan manusia, tapi juga ada

beberapa Hork-Bajir yang tubuhnya lebih besar dari biasanya.

<Jake. Aku punya firasat. Tampaknya pasukan merah tidaksuka pada pasukan emas.>

<Kurasa mereka anak buah dua Visser berbeda,> ujar Ax.

<Kakakku pernah bercerita tentang itu. Masing-masing Visser punypasukan pribadi dengan seragam khusus.>

<Kelompok mana yang akan membantai kita nanti?> akubergumam.

Aku melihat gerakan di bagian pasukan asing itu. Sekelompomakhluk tampak berjalan ke depan.

Visser Three berada di tengah. Ia diikuti dua Hork-Bajir besa

berseragam merah.Dan tepat di sebelah kirinya berjalan seorang manusia. Seora

wanita dengan rambut gelap dan bola mata hitam pekat.

Saat itulah napasku terhenti. Karena aku tahu. Bahkan sebeluwajahnya kelihatan jelas. Aku tahu.Mereka menuju ke kaki landasan. Selusin prajurit mengarahk

senjata sinar Dracon kepada kami, untuk berjaga-jaga seandainyakami berbuat nekat.

Lalu, dengan bahasa pikiran yang bisa terdengar oleh semua,Visser Three berpaling kepada wanita di sampingnya. <Lihatlah,

Visser One. Gerombolan bandit Andalite sudah tertangkap. Krisissudah berlalu. Perjalananmu kemari sia-sia. Jadi kau bisa kembali kdunia kita.>

Visser One mengangguk. Ia menatap kami dengan sepasangmata manusianya yang gelap.

Page 105: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 105/123

Sepasang mata yang begitu kukenal. Sepasang mata yangkuingat baik-baik.

Sepasang mata yang mengawasi tidurku dari foto berbingkaisisi tempat tidur.

Ibuku.

Visser One.

Page 106: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 106/123

Chapter 21

AKU terduduk. Tiba-tiba saja. Kejadian itu pasti menggelikaSeekor gorila besar dan berbulu lebat mendadak jatuh terduduk.

Aku pun akan tertawa kalau melihatnya.

Ibuku. Ia belum mati.Masih hidup!

Rasanya aku ingin berteriak. "Mom! Mom! Ini aku, Marco!"Tapi suara Jake sudah terdengar di dalam kepalaku. <Marco?

Jangan katakan apa pun. Jangan lakukan apa pun. Kaudengar itu? >Ternyata aku tidak salah lihat. Jake juga mengenalinya.

<Marco? Dengarkan aku, man. Kau harus bisa mengendalikan diri.

Ibuku... masih hidup.Ibuku.

<Ayo, Marco, berdirilah. Jangan bikin mereka curiga. > Ia

bicara hanya denganku.Aku bisa mendengar suara Jake. Tapi ia seolah berada di temyang sangat jauh. Ia tidak mengerti. Itu Mom! Ibuku!

<Marco? Itu bukan ibumu. Tidak lagi. Itu bukan dia.><Jake? Itu ibuku. Lihat saja sendiri.>

<Bukan, Marco, bukan. Mereka telah menguasainya. Dia salsatu dari mereka. Dia sudah jadi pengikut mereka.>

<Wah, Visser One,> Visser Three mengejek, <kelihatannyamakhluk yang mirip orang itu takut melihatmu.>

"Makhluk itu dinamakan gorila," Visser One berkata dengan

sikap sedingin es. "Kalau kau memang ingin jadi penguasa Bumi,Visser Three, seharusnya kau belajar sedikit tentang planet ini."

Page 107: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 107/123

<Dan mengambil induk semang manusia, seperti kau? Hah,terima kasih. Manusia terlalu lemah. Aku lebih suka tubuh Andalite

ini.>Ibuku menatapnya sambil mencibir. "Aku mengambil tubuh

manusia dan belajar tentang planet Bumi serta para penghuninya.

Karena itulah aku mampu memulai penyerbuan yang kini terancambahaya karena kebodohanmu!"

Ekor Visser Three berkedut-kedut, seakan-akan hendak

menyambar ibuku alias Visser One. Pasukan merah langsung siagaPasukan emas siap mencabut senjata masing-masing.

<Okeee,> ujar Rachel. <Rupanya dugaan kita benar. Merekatidak suka satu sama lain.>

Ia tidak tahu, aku menyadari. Rachel tidak tahu. Tapi iamemang tak pernah bertemu ibuku. Begitu pula Cassie dan TobiasDan mereka juga tidak mendengar percakapanku dengan Jake tadi.

Sikap Visser Three berangsur-angsur mengendur.<Kau boleh saja berusaha memancingku, Visser One,> ia

berkata. <Tapi nyatanya aku yang menaklukkan pasukan Andalite.

Aku yang menghancurkan pesawat induk mereka. Aku sendiri yangmembunuh Pangeran Elfangor dan mendengar jerit kematiannya. Dsekarang aku berhasil menggulung sisa-sisa gerombolan Andalite

yang menyedihkan ini.>Ibuku... Visser One... hanya tersenyum. "Kau mau jadi Visse

One? Kaupikir kau bisa merebut kedudukanku? Kita lihat saja. DewTiga Belas tidak suka Visser yang membuat kesalahan. Dan kau tel

membuat berbagai kesalahan. Jagalah ambisimu, jangan sampaisenjata makan tuan."

Ia menjentikkan jari, dan semua prajurit berseragam emas

langsung berbalik. Kemudian ia pergi, diikuti seluruh pasukannya.Itu bukan ibuku. Makhluk yang menyebut dirinya Visser On

bukanlah ibuku.

Page 108: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 108/123

Visser One adalah Yeerk yang bercokol di dalam otak ibukuTapi yang paling menyakitkan adalah induk semang kaum

Yeerk tetap hidup. Para induk semang tetap mempunyai kesadaran.suatu tempat di dalam kepala itu, di balik sepasang mata yang

berkesan begitu akrab, ibuku masih hidup.

<Tenang saja, Marco,> kata Jake. <Aku mengerti. Aku tahu ingin melakukan sesuatu. Tapi sekarang bukan waktu yang tepat. Kakan dibantai sebelum sempat maju dua langkah.>

<Aku tahu,> ujarku lesu. Aku membenci diri sendiri karenatidak berdaya, tapi dalam hati aku tahu tak ada yang bisa kulakukan

Aku harus bersembunyi di balik wujud binatang yang kutiru. Ibukutidak boleh tahu siapa aku. Sampai kapan pun....

Perlahan-lahan aku bangkit. Aku merasa lemah. Perasaan yananeh bagi seekor gorila.

Seandainya saat itu aku sedang meniru binatang lain, bisa jad

aku akan menyerah dan membiarkan naluri binatang itu mengambialih kendali. Aku akan membiarkan diriku dikendalikan insting

hewan.

Tapi gorila terlalu mirip manusia. Instingnya serbalembut.Sama seperti manusia, gorila juga mempunyai emosi. Nalurinya tidbisa melindungiku dari kepedihan yang kurasakan.

<Jangan beritahu yang lain, Jake,> kataku. <Kau satu-satunyyang mengenali ibuku.>

< Oke, Marco.><Cassie juga jangan diberitahu, oke? >

<Tenang saja. Kau sahabatku yang paling lama. Aku takkanbuka mulut.>

Visser Three masih mengamati kami. Mungkin karena belum

tahu pasti apa yang harus dilakukannya.<Enam Andalite,> ia bergumam. <Enam tubuh Andalite yan

bisa digunakan oleh anak buah kepercayaanku.>

Page 109: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 109/123

Kemarahan Ax meledak. <Dan setelah itu akan ada makhlukbusuk lain yang sama seperti kau! Pengendali-Andalite keparat!

Makhluk-makhluk jahanam seperti kau! >Visser Three memiringkan kepala, seakan-akan memikirkan

sesuatu. <Kenapa hanya kau yang bicara sejak tadi? Kau memang

benar: Kenapa anak buahku harus kuberi kesempatan untukmendapatkan kemampuan metamorfosis bangsa Andalite? Tapi kaumasih anak-anak. Kenapa yang lain terus membisu? Dan kenapa

kalian masih juga bersembunyi di balik wujud binatang? Aneh.Sungguh aneh.>

Ia tampak merenung sejenak. Mungkinkah ia tahu alasansebenarnya? Mungkinkah ia bisa menerka bahwa kami sengaja

membisu supaya identitas kami tidak terbongkar? Bahwa kamisebenarnya manusia? Mungkinkah ia sadar bahwa itulah sebabnyakami mempertahankan wujud binatang?

Ia angkat bahu.<Bawa mereka ke sel tahanan. Perketat penjagaan. Kalau ada

masalah sekecil apa pun, bunuh mereka semua.>

Page 110: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 110/123

Chapter 22

KAMI digiring menyusuri lorong. Rachel, yang masihberwujud gajah, memenuhi lorong itu seperti tubuh semut kamimemenuhi terowongan-terowongan di dalam pasir beberapa waktu

lalu. Tobias bertengger di pundakku, karena ia tidak bisa terbang ditempat yang begitu sempit.

Ternyata kami dibawa ke penjara terbuat dari baja hitam kosyang serupa dengan tempat penahanan kami di pesawat Blade. Han

saja kali ini tidak ada jendela yang muncul.Cahaya redup seakan-akan terpancar dari langit-langit. Selain

itu tidak ada apa-apa lagi.

Aku meringkuk di pojok.<Masih berapa lama waktu kita, Ax?> tanya Jake.

<Waktunya tinggal tiga puluh persen.>

<Berarti tiga puluh enam menit,> Jake menerjemahkan.<Tiga puluh enam menit, dan aku akan menghabiskan sisahidupku sebagai gajah,> ujar Rachel. <Tapi 'sisa hidupku' ini juga

akan segera berakhir.>Beberapa saat kami membahas berbagai rencana untuk

melarikan diri. Tapi semuanya cuma omong kosong.Kami sadar kami terperangkap. Kami sadar petualangan kam

telah berakhir. Kami berada di pesawat induk kaum Yeerk.Pesawatnya besar sekali. Seandainya kami punya waktu satu mingguntuk mempelajari seluk-beluknya, kami tetap akan tersesat.

Selain itu ada ratusan, mungkin bahkan ribuan, Yeerkbersenjata — Hork-Bajir, Taxxon, beberapa spesies yang belum pern

kami lihat, dan tentu saja juga manusia.

Page 111: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 111/123

Seperti ibuku.Ibuku — Visser One. Visser paling berkuasa di antara semua

Visser yang ada.Kapan itu terjadi? Sejak kapan ia diperbudak oleh kaum Yee

Apakah ia telah menjadi Pengendali sewaktu masih tinggal bersama

aku dan ayahku?Pada saat ia masuk ke kamarku untuk mengucapkan selamat

tidur, apakah itu hanya sandiwara yang dimainkan makhluk Yeerk

yang bercokol di dalam kepalanya?Ketika aku berlagak sakit supaya tidak perlu sekolah, apakah

makhluk Yeerk yang bisa membaca gelagat itu yang mengajakkubercanda sampai aku mengakui kebohonganku?

Apakah makhluk Yeerk itu yang membagi-bagikan kado padhari Natal? Yang bernyanyi di paduan suara gereja? Yang mengajakke toko J.C. Penney's dan memaksaku membeli baju sekolah yang

sebenarnya tidak kusuka?Apakah semuanya itu hanya sandiwara? Dan berapa tahun

sandiwara itu telah berlangsung?

Berapa lama sudah sosok yang kusangka ibuku menjadi salahsatu dari...mereka?Satu hal sudah pasti. Kematiannya hanya tipuan. Kecelakaan

laut itu. Jasad yang tak pernah ditemukan.Semuanya bohong. Ia telah disusupi Visser One, yang

kemudian memulai penyerbuan ke Bumi. Setelah kaum Yeerk berhmendarat di Bumi, ia menyerahkan tugas selanjutnya ke tangan Vis

Three. Dan ia sendiri menghilangkan jejak.<Pasti ada sesuatu yang bisa kita lakukan,> kata Rachel.Ax angkat bicara, <Di planet asalku ada pepatah — keagunga

adalah menerima yang tak terelakkan.>

Page 112: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 112/123

<Oh yeah? > ujarku tiba-tiba. <Hah, aku tidak terima. Justru yang mereka inginkan. Mereka ingin seluruh umat manusia berteku

lutut dan pasrah pada nasib.>Jake menatapku dengan mata harimau-nya yang besar dan

berwarna kuning. Aku juga melihat mata Tobias yang senantiasa

menyorot tajam.Aku bangkit.<Aku juga punya pepatah. Aku membacanya di bonus majal

remaja. 'Jatuh tujuh kali, bangun delapan kali.' Kautahu apa artinyaArtinya kita tidak boleh tergeletak. Kita harus selalu bangkit. Janga

menyerah. Kita mungkin mati, tapi kita takkan pernah menyerah.>Semuanya memandang ke arahku. Dengan mata serigala, ma

elang, dan mata gajah yang besar dan berkesan sedih.<Semut,> kataku. <Kita masih bisa menjelma menjadi semutCassie tercengang. <Apa katamu? Kupikir kau membenci

semut, sama seperti aku.><Memang. Tapi siapa tahu kita berhasil. Kita berubah jadi

semut. Barangkali saja ada celah di sini. Kita menyusup ke dinding

dan mesin-mesin. Kita bersembunyi, lalu menjelma dalam bentukyang lebih berbahaya, menyerang, kemudian bersembunyi lagi. Siatahu kita bahkan bisa menghancurkan Kandrona.>

<Itu rencana gila,> kata Rachel. <Tapi aku setuju.><Paling tidak kita bisa merepotkan mereka untuk sementara

waktu,> Jake berkomentar. <Sayang, Tobias tidak bisa ikut. ><Kita harus mengutamakan kepentingan bersama,> ujar Tob

<Aku akan melawan semampuku.><Rencana ini mungkin berhasil,> Ax angkat bicara. <Kaum

Yeerk belum paham soal metamorfosis, kecuali Visser Three. Mere

takkan menduga bahwa kita berubah jadi serangga.><Baiklah, kalau begitu,> ujar Jake. <Mari...>

Pintu sel membuka. Pintu itu muncul begitu saja di dinding.

Page 113: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 113/123

Di luar berdiri tiga Hork-Bajir. Ketiganya mengenakan seragemas.

Empat Hork-Bajir lain tampak tergeletak di lantai. Merekaberseragam merah. Entah mereka mati atau tidak sadar.

<Jangan bergerak,> Jake menghardik ketika ia melihat Rach

dan aku siap-siap menyerang.Pemimpin para Hork-Bajir, makhluk raksasa setinggi hampir

dua setengah meter, mengamati kami.

Lalu ia berbicara. Anehnya, ia tidak memakai bahasa campuraduk yang biasa digunakan para Hork-Bajir. Ia berbicara seperti

sarjana lulusan universitas terkenal."Lorong ini menuju ke sana sejauh tiga puluh meter." Ia

menunjuk ke kiri. "Setelah itu ada pos penjaga, yang ditempati duaHork-Bajir dan satu Taxxon. Dari sana, ada empat lorong. Ambillorong paling kiri. Ikuti terus sampai kalian mencapai tabung vertik

Masuklah ke tabung itu, lalu turun lima belas dek. Tepat di depannykalian akan melihat kapsul penyelamat."

Ia menatap Rachel. "Dalam wujud ini kau terlalu besar untuk

masuk ke kapsul itu. Kau harus berubah setelah sampai di sana.Kapsul itu sudah diprogram untuk kembali ke tempat kalianditangkap. Setelah itu kapsul tersebut akan hancur sendiri. Kalian

mengerti?"Kami cuma bisa tercengang.

<Ini pasti perangkap,> kata Tobias.<Bukan. Sekarang saja kita sudah terperangkap. Mereka bisa

membunuh kita kapan saja.><Marco benar,> ujar Jake. <Untuk apa mereka membantu kit

kabur kalau mereka cuma mau membunuh kita? >

<Ini anak buah Visser One,> Ax berkomentar. <Visser Threepasti sangat malu kalau para tawanannya bisa lolos, bukan begitu?>

Page 114: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 114/123

<Ini permainan politik,> kata Casie sambil tertawa. <Ini cumpermainan politik! Visser One mau mempermalukan Visser Three.

Kalau kita berhasil melarikan diri, Visser Three yang harusbertanggung jawab.>

"Kalau pasukan Visser Three memergoki kalian, kalian haru

menghadapinya sendiri," si Hork-Bajir berseragam emasmenambahkan. "Pergilah. Sekarang."

<Ax?> tanya Jake.

<Waktu kita tinggal lima belas persen.><Berarti delapan belas menit. Oke, tunggu apa lagi! >

Ketiga anak buah Visser One berbalik dan langsung pergi.<Aku duluan,> ujar Rachel.

<Silakan. Ayo, jalan,> kata Jake.Rachel memaksakan tubuhnya yang besar memasuki lorong.

<Oke. Sekarang kita lihat saja siapa yang berani menghadangku.>

Page 115: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 115/123

Chapter 23

WHOMP! Whomp! Whomp! Whomp!Setiap langkah Rachel membuat lantai baja bergetar. Bagian

pinggir tubuhnya menyerempet kiri-kanan dinding, sehingga aku ja

sulit memandang ke depan.Lorong itu lengang sampai ke pos penjagaan. Persis seperti

yang dikatakan si Hork-Bajir.Rachel tidak mengurangi kecepatan.

Whomp! Whomp! Whomp! Whomp!Sepintas lalu aku melihat makhluk Taxxon yang nekat

menghalangi jalan Rachel. Beberapa detik kemudian aku harus

melompati sisa-sisa kelabang raksasa yang telah remuk.<Awas! Hork-Bajir!> seru Cassie.

Ia muncul dari salah satu cabang lorong, satu Hork-Bajir

berseragam merah.Wusss!Duri tajam di lengannya menebas udara, beberapa senti saja d

depan wajahku.<Ada lagi yang datang!> Tobias mewanti-wanti. <Dari dua

arah. Semuanya berseragam merah!><Aku tidak bisa berbalik!> Rachel mengerang. Ia terlalu bes

untuk membalik dan membantu kami, ketika setengah lusin Hork-Bajir anak buah Visser Three menyerbu sambil berteriak garang.

<Sudah kuduga ini tidak gampang,> kataku.

<Perang!> ujar Ax dengan nada suara seakan-akanmengumumkan pesta.

Page 116: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 116/123

Perasaanku sama. Aku sudah siap. Aku sudah bosan merasa berdaya.

Hork-Bajir yang terdekat kembali mengayunkan tangan.Sebagian bulu di pundakku terpangkas habis.

Habislah sudah kesabaranku. Padahal aku sudah bilang tadi,

gorila pada dasarnya makhluk yang lemah lembut.Tapi jangan cari perkara dengan seekor gorila. Terutama kala

di kepala gorila itu ada anak laki-laki yang ingin menghajar setiap

Yeerk yang ditemuinya."Hoohoo hoo hhawwwrr!" aku berseru, lalu mengayunkan

kepalan tangan sebesar palu godam ke perut si Hork-Bajir.Makhluk itu sampai terangkat dari lantai. Kepalanya

membentur langit-langit. Kemudian ia roboh dan tidak bergerak lagDari sudut mata aku melihat Hork-Bajir lain menerjang Ax.

Ekor si Andalite langsung menyambar. Saking cepatnya, gerakan it

tak terlihat olehku. Si Hork-Bajir mundur terhuyung-huyung. Sebellengannya telah lenyap.

<Hebat, Ax!>

<Kau juga! Hah hah hah! >Saat itulah aku sadar  — aku senang pada Ax.<Rachel!> seru Jake. <Maju terus ke lorong paling kiri. Cari

tabung vertikal itu. Semakin lama kita di sini, semakin banyak lawayang datang.>

Sekonyong-konyong, seolah-olah mendapat aba-aba, dua HoBajir muncul dari belakang. <Kalian maju terus! Biar aku saja yang

menangani mereka,> kata Jake.Kedua Hork-Bajir berusaha mengejkami.

"AAAAAAUUUUUUUMMMMMMM!"

Jake melepaskan raungan yang mestinya bisa terdengar dariujung pesawat induk yang satu ke ujung yang satu lagi. Aku saja

sampai ngeri. Kedua Hork-Bajir terpaku kaget.

Page 117: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 117/123

Jake menerjang keduanya sebelum mereka sempat memikirklangkah selanjutnya.

Hork-Bajir sanggup bergerak cepat. Tapi harimau lebih gesitlagi.

Satu Hork-Bajir ambruk sementara Jake menggigit lehernya

yang mirip ular. Hork-Bajir yang satu lagi memandang berkelilinguntuk memastikan tak ada yang melihatnya, lalu memutuskan bahwia masih ingin hidup. Karena itu ia tidak berani mendekati Jake.

Jake mundur teratur sambil terus memperhatikan lawannya.Secepat mungkin kami menyusuri lorong.

Rasanya seperti di terowongan semut. Kami tidak punya pilihselain kabur. Semakin lama kami berusaha melawan, semakin besa

kemungkinan kami kalah.Tiba-tiba...<Ahhhh!>

<Rachel!> aku mendengar Tobias memekik.<Aku tidak apa-apa. Aku menemukan tabung vertikal yang

diceritakan si Hork-Bajir. Aku... jatuh.>

<Tabung apa ini? > tanyaku.<Semacam lift tanpa lantai,> jawab Rachel.Aku sampai di tepi sebuah tabung yang turun entah sampai k

mana. Rachel sudah tampak kecil. Dan itu cukup mengejutkan,mengingat ia masih berwujud gajah bengkak.

<Dia bilang kita harus berhenti setelah lima belas lantai!> akmengingatkannya.

<Yeah? Dan bagaimana caranya?><Pikirkan angkanya. Tabung ini bisa mendengar dan

memahami perintah sederhana dalam bahasa pikiran,> Ax

menjelaskan. Kemudian ia menambahkan, <Paling tidak, begitulahcara kerjanya di pesawat kami.>

<Wow, kecepatanku sudah mulai berkurang. Asyik!>

Page 118: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 118/123

<Hork-Bajir menyerang lagi! Dan mereka bawa bala-bantuanMakhluk kecil yang berkerut-kerut!> seru Cassie. <Mereka datang!

<Ini dia,> aku bergumam. Aku memandang ke tabung vertiklalu melangkah maju.

Seandainya aku tidak terancam batas waktu, dan seandainya

aku tidak dikejar selusin makhluk asing, pengalaman di tabungvertikal itu pasti asyik.

Aku jatuh, tapi tidak terlalu cepat.

<Lima belas lantai,> pikirku sambil melayang.Setelah dua belas lantai, aku melewati Pengendali-Manusia

yang hendak masuk ke tabung vertikal. Ia tampak tercengang.Mungkin heran melihat gajah terbang, yang diikuti oleh gorila,

serigala, Andalite, dan harimau.<Hork-Bajir lagi! > Tobias memperingatkan kami. Aku

menoleh ke atas. Satu prajurit Hork-Bajir sedang berusaha mengeja

kami. Tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa sebelum ia berada daljangkauan tanganku.

<Biar aku saja!> kata Tobias. Ia mengembangkan sayap, lalu

terbang menghampiri si Hork-Bajir, yang meluncur dari arahberlawanan."Tseeer!"Tobias menjulurkan cakar dan menghajar mata lawannya.

"Ghaahharrr!"Si Hork-Bajir memegangi wajahnya. Kurasa ia tak lagi

memperhatikan lantai berapa yang hendak didatanginya. Ia melesatmelewati kami ketika kami mengurangi kecepatan untuk melangkah

ke lantai lima belas.Kakiku kembali menginjak lantai yang keras! Aku lega sekal<Rachel! Kau harus berubah dulu! > aku mengingatkannya.

<Aku sedang berusaha!> sahutnya.Aku melihat tubuhnya mengerut sementara ia terus melangka

Page 119: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 119/123

<Kapsul penyelamat! Itu di depan!> seru Ax. Jaraknya tinggbeberapa langkah saja. Beberapa detik lagi kami sampai di kapsul i

Saat itulah Rachel tersandung. Ia berwujud setengah manusiasetengah gajah. Wujudnya mengerikan, dengan warna pink dan

kelabu, dengan telinga raksasa, rambut manusia, lengan gemuk, dan

kaki tanpa jari-jari.Aku membungkuk dan mengangkatnya dengan lenganku yan

kuat. Ia masih lumayan berat, mungkin sekitar seratus lima puluh k

Tapi aku sanggup menggotongnya.Kami sampai di pintu kapsul penyelamat.

Pintunya menutup secara otomatis setelah kami masuk.<Ax! Waktunya!> teriak Jake.

<Tinggal lima persen!><Enam menit. Kita harus berubah!>Aku merasakan sentakan ketika kapsul penyelamat terlontar

dari sisi bawah pesawat induk.Buluku yang lebat sudah mulai lenyap ketika kapsul itu

berputar. Bumi terlihat jelas di bawah.

Bumi.Kapsul penyelamat terus berputar, dan pesawat induk kaumYeerk kembali terlihat.

Pesawat induk yang membawa ibuku.Sebelum proses metamorfosis selesai, sebelum aku kehilanga

kemampuan untuk berkomunikasi dengan bahasa pikiran, aku berk<Jake?>

<Yeah, Marco.><Tak ada yang boleh tahu.><Oke, Marco.>

<Besok adalah hari peringatan dua tahun kematian ibuku.><Baiklah, sahabatku.>

Page 120: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 120/123

<Yeah. Tapi suatu hari...> Suatu hari, entah dengan carabagaimana, kami akan memenangkan pertempuran ini. Bangsa

manusia dan Andalite akan bahu-membahu untuk mengalahkan kauYeerk. Dan kami akan membebaskan semua budak mereka.

Semuanya.

<Suatu hari,> aku kembali berbisik.<Yeah, suatu hari, Marco,> ujar Jake.

Page 121: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 121/123

Chapter 24

KURASA tidak ada kuburan yang menyenangkan. Tapi makibuku telah dibuat sebagus mungkin.

Rumputnya hijau. Di dekatnya tumbuh sebatang pohon.

Suasananya selalu tenang. Dan kita bisa mencium wangi bunga.Tapi aku benci datang kesana.

Dad berdiri lama sambil menatap batu nisan yang terbuat darmarmer putih. Pada batu nisan itu tertulis nama ibuku. Tanggal

kelahiran dan tanggal kematiannya. Serta sebuah pesan yang berbun"Tak ada istri, tak ada ibu yang lebih disayangi. Atau lebihdirindukan."

Dad dan aku berdiri bersebelahan. Kami sama-sama membisKami sama-sama menangis tanpa suara. Sebenarnya aku bukan ana

yang mudah menitikkan air mata. Biasanya aku selalu bercanda.

Soalnya lebih baik tertawa daripada menangis, ya kan?Itulah pendapatku.Walaupun dunia terasa seram dan menyedihkan. Atau justru

kalau dunia terasa seram dan menyedihkan, saat itulah kita perlutertawa.

"Dua tahun," Dad berkata. Aku agak terkejut."Yeah," ujarku. "Dua tahun."

Ia menarik napas dalam-dalam. Seakan-akan ia sulit bernapa"Ehm... begini, Marco. Akhir-akhir ini Dad banyak berpikir."

"Ya?"

"Dad kurang memberi perhatian padamu."Karena itu bukan pertanyaan, aku pun diam saja.

Page 122: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 122/123

"Ibumu..." Ia terdiam sebentar untuk mengatur suaranya."Ibumu pasti takkan senang melihat sikap Dad selama dua tahun

terakhir."Apa yang bisa kukatakan? Aku memutuskan untuk diam saja

"Pokoknya, beberapa hari lalu Dad sudah bicara dengan Jerr

Jerry adalah atasan ayahku di kantor tempat ia bekerja dulu.Dad angkat bahu. "Bagaimanapun juga, hidup jalan terus,

bukan? Maksudku, kita tidak bisa... kautahu maksud Dad, hmmm?

kembali menarik napas panjang. "Ibumu pasti tidak ingin kitamenyerah. Jadi, Senin besok Dad akan menemui Jerry untuk

membahas kemungkinan kembali bekerja di sana. Moga-moga Dadmasih ingat bagaimana cara menghidupkan komputer."

Ini kemajuan yang luar biasa. Suatu keputusan besar. Mungkaku seharusnya memeluk ayahku, dan memberitahunya bahwa akubegitu bangga. Aku memang bangga. Tapi sifatku bukan seperti itu

"Oh, Dad. Dari dulu Dad memang tidak mengerti komputer.Apalagi main video game."

Ia menatapku dengan pandangan kosong yang telah kulihat

setiap hari selama dua tahun terakhir. Lalu, tiba-tiba, ia tertawa."Enak saja. Kalau main game, Dad bisa mengalahkanmudengan tangan kiri."

"Sejak kapan?! Buktinya, selalu aku yang menang kalau kitamain Doom."

"Soalnya Dad sengaja membiarkanmu menang. Supaya kausenang."

"Hah! Bagaimana kalau kita pulang saja untuk membuktikansiapa yang paling hebat."

Aku tidak sempat menghindar ketika Dad memelukku. Tapi

sesungguhnya aku sama sekali tidak keberatan.Kami berpaling dari makam ibuku. Kami meninggalkan batu

nisan yang menandakan kematian seorang wanita yang belum mati

Page 123: Animorphs 05 - Serangan Nekat

7/21/2019 Animorphs 05 - Serangan Nekat

http://slidepdf.com/reader/full/animorphs-05-serangan-nekat 123/123

Aku memandang langit. Langit biru di planet Bumi. RumahkKemungkinan besar ia sudah meninggalkan kapal induk,

menuju pelosok jagat raya yang jauhnya tak terbayangkan.Tapi di mana pun ia berada, tak peduli seberapa jauhnya, aku

akan menemukannya.

Suatu hari.... ENDEbukulawas.blogspot.com